laporan tutorial stoma 2 skenario 1

Upload: rabella-guspia-zhafirah

Post on 06-Jul-2018

287 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    1/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Saliva merupakan sekresi eksokrin mukoserous berwarna bening dengan

    sifat sedikit asam yang dihasilkan dan disekresikan oleh tiga pasang kelenjar 

    saliva yaitu kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis. Semua kelenjar 

    ludah atau saliva mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan

    mengeluarkan suatu sekret yang disebut “salivia” (ludah atau air liur).

    embentukan kelenjar ludah dimulai pada awal kehidupan fetus (! " #$ minggu)

    sebagai invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan

     jaringan asinar. Saliva terdapat sebagai lapisan setebal %,#"%,%# mm yang melapisi

    seluruh jaringan rongga mulut.

    Saliva diproduksi secara berkala dan susunannya sangat tergantung pada

    umur, jenis kelamin, makanan saat itu, intensitas dan lamanya rangsangan, kondisi

     biologis, penyakit tertentu dan obat"obatan. Saliva memiliki peran yang sangat

     penting, yaitu & melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu

     proses mengunyah dan menelan makanan, membasahi dan melembutkan makanan

    menjadi bahan sehingga mudah ditelan dan dirasakan, membersihkan rongga

    mulut dari sisa"sisa makanan dan kuman, mempunyai aktivitas antibacterial dan

    sistem buffer, membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas en'im

     ptyalin (amilase ludah) dan lipase ludah, berpartisipasi dalam proses pembekuan

    dan penyembuhan luka karena terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal 

     growth factor  pada saliva, jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran

    tentang keseimbangan air dalam tubuh, serta membantu dalam berbicara

    (pelumasan pada pipi dan lidah).

    1.2 Skenario

    Kualitas dan Kuantitas Saliva

    (drg. ani orvianindya *ahayu +.-)

    inanti, mahasiswi - akan melakukan penelitian tentang saliva. /da $ subyek 

    kategori sampel yang akan diteliti, yaitu anak"anak dengan kondisi sehat dan

    kondisi kebutuhan khusus. Saat pengambilan sampel saliva subyek dengan

    1

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    2/35

    diagnosa dokter cerebral palsy, inanti agak sedikit kesulitan karena pasien

    dengan kebutuhan khusus ini gerakan tubuh tak terkoordinasi dengan baik,

    gerakan otot berlebihan saat beraktivitas, pengerutan otot wajah, air liur menetes,

    dan secara psikis lebih sensitif. enelitian ini akan membahas tentang kualitas dan

    kuantitas saliva dengan melihat perbedaan saliva pada subyek dengan kondisi

    sehat dibandingkan dengan subyek dengan kondisi keutuhan khusus. Sampel

    saliva yang didapat merupakan whole saliva. +asing"masing sampel saliva akan

    diukur volmenya, dihitung kecepatan sekresinya, dan dilihat perbedaan derajat

    keasaman (p0) dan viskositasnya.

    1.3 u!usan "asala#

    #. 1agaimana mekanisme dari sekresi saliva2

    $. 1agaimana kualitas dan kuantitas dari saliva2

    3. aktor " faktor apa saja yang mempengaruhi sekresi saliva2

    !. /pa saja fungsi dari saliva2

    4. 1agaimana kondisi saliva pada anak berkebutuhan khusus (kelainan)2

    1.$ %u&uan "asala#

    #. +emahami dan mengetahui mekanisme dari sekresi saliva

    $. +emahami dan mengetahui kuantitas dan kualitas dari saliva normal

    (komposisi, p0, volume, kecepatan aliran, dan viskositas saliva)

    3. +emahami dan mengetahui faktor " faktor yang mempengaruhi sekresi

    saliva

    !. +emahami dan mengetahui fungsi dari saliva

    4. +emahami dan mengetahui kondisi (kualitas dan kuantitas) saliva pada

    anak berkebutuhan khusus.

    BAB II

    2

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    3/35

    %IN'AUAN PUS%AKA

    2.1 Pengertian Saliva

    5hole Saliva atau saliva total adalah campuran kompleks cairan dari

    kelenjar saliva, lipatan gingiva, transudat mukosa oral, mukus, rongga hidung,

    faring, bakteri yang tidak melekat, sisa makanan, deskuamasi sel epitel, sel darah

    dan produk kimia. Saliva adalah cairan yang terdiri atas sekresi yang berasal dari

    kelenjar saliva dan cairan sulkus gingiva. 6%7 dari saliva dihasilkan oleh kelenjar 

    saliva mayor yang terdiri atas kelenjar parotis, submandibula, dan

    sublingual.#8,#6 Sekitar #%7 dihasilkan oleh kelenjar saliva minor dimukosa

    mulut (lingual, labial, bukal, palatinal, glossopalatinal). Sekresi saliva dihasilkan

    sebagai serus (kelenjar parotis), mukus (kelenjar minor), atau campuran yaitu

    serus dan mukus (kelanjar submandibula dan sublingual). Saliva memainkan

     peranan penting dalam homeostatis karena dapat mempertahankan keseimbangan

    ekosistem dalam rongga mulut.

    Sekresi saliva adalah refleks yang dimediasi oleh saraf. 9olume dan jenis

    saliva yang disekresi dikendalikan oleh sistem saraf otonom. elenjar menerima

    inervasi dari saraf parasimpatis dan simpatis. usat saliva parasimpatis terletak 

     pada medula oblongata yang terbagi atas 3 bagian, yaitu superior nuklei

    salivatorius, inferior nuklei salivarius dan 'ona intermediet. 1agian superior 

    nuklei (: 9;;) terhubung dengan kelenjar submandibula dan sublingual,

    sedangkan inferior nuklei (: ;

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    4/35

    elenjar saliva merupakan suatu kelenjar eksokrin yang berperan penting

    dalam mempertahankan kesehatan jaringan mulut. elenjar saliva mensekresi

    saliva ke dalam rongga mulut. Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung

    en'im dan cairan kental yang mengandung mukus. +enurut struktur anatomis dan

    letaknya, kelenjar saliva dapat dibagi dalam dua kelompok besar yairu kelenjar 

    saliva mayor dan kelenjar saliva minor. elenjar saliva mayor dan minor 

    menghasilkan saliva yang berbeda"beda menurut rangsangan yang diterimanya.

    *angsangan ini dapat berupa rangsangan mekanis (mastikasi), kimiawi (manis,

    asam, asin dan pahit), neural, psikis (emosi dan stress), dan rangsangan sakit.

    2.2.1 Kelen&ar Saliva "a*or

    elenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak dan ditemui

     berpasang=pasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus yang sangat

     panjang. elenjar"kelenjar saliva mayor terletak agak jauh dari rongga mulut dan

    sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut. +enurut struktur 

    anatomi dan letaknya, kelenjar saliva mayor dapat dibagi atas tiga tipe yaitu

     parotis, submandibularis dan sublingualis. +asing=masing kelenjar mayor ini

    menghasilkan sekret yang berbeda=beda sesuai rangsangan yang diterimanya.

    Saliva pada manusia terdiri atas sekresi kelenjar parotis ($47), submandibularis

    (>%7), dan sublingualis (47).

    2.2.1.1 Kelen&ar Parotis

    Anato!i+

    4

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    5/35

    • elenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkan kelenjar 

    saliva lainnya.

    • ?etak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah telinga

    terletak antara prosessus mastoideus dan ramus mandibula.

    elenjar ini meluas ke lengkung 'ygomatikum di depan telinga

    dan mencapai dasar dari muskulus masseter.

    • elenjar parotis memiliki suatu duktus utama yang dikenal

    dengan duktus Stensen. @uktus ini berjalan menembus pipi dan

     bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi

    dan gusi dihadapkan molar dua atas.

    • elenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul yang sangat fibrous

    dan memiliki beberapa bagian seperti arteri temporal

    superfisialis, vena retromandibular dan nervus fasialis yang

    menembus dan melalui kelenjar ini.

    Histologi+

    • elenjar ini dibungkus oleh jaringan ikat padat dan mengandung

    sejumlah besar en'im antara lain amylase, liso'im, fosfatase

    asam, aldolase, dan kolinesterase.

    • elenjar parotis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks, yang

     pada manusia adalah serosa murni . elenjar ini dikelilingi oleh

    kapsula jaringan ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringan ikat

    termasuk kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobulus yang

    kecil. elenjar parotis mempunyai sistem saluran keluar yang

    rumit sekali dan hampir semua duktus ontralobularis adalah

    duktus striata.

    • Saluran keluar yang utama yaitu duktus parotidikius steensen

    terdiri dari epitel berlapis semu(  bermuara kedalam vestibulum

    rongga mulut berhadapan dengan gigi molar kedua atas.

    elenjar parotis secara khas dipengaruhi oleh mumps yaitu

     parotitis epidemika.

    )isiologi+

    • elenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan air 

    yaitu serous.

    5

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    6/35

    • Saliva pada manusia terdiri atas $47 sekresi kelenjar parotis.

    2.2.1.2 Kelen&ar Su,!andi,ularis

    Anato!i+

    • elenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang

    dan memiliki kapsul dengan batas yang jelas.

    • @i dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekat erat

    dengan kelenjar ini.

    • elenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula

    dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula

    dan terletak di permukaan muskulus mylohyoid.

    • ada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Wharton yang

     bermuara di ujung lidah.

    Histologi+

    • elenjar ini terdiri dari jaringan ikat yang padat.

    • elenjar submandibularis adalah kelenjar tubuloasinosa

    kompleks, yang pada manusia terutama pada kelenjar campur 

    dengan sel"sel serosa yang dominan, karena itu disebut

    mukoserosa. Aerdapat duktus interkalaris, tetapi saluran ini

     pendek karena itu tidak banyak dalam sajian, sebaliknya duktus

    striata berkembang baik dan panjang.

    • Saluran keluar utama yaitu duktus submandibularis wharton

     bermuara pada ujung papila sublingualis pada dasar rongga

    mulut dekat sekali dengan frenulum lidah, dibelakang gigi seri

     bawah. 1aik kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang

     baik pada kelenjar submandibularis.

    )isiologi+

    • elenjar submandibularis menghasilkan 8%7 serous (cairan

    ludah yang encer) dan $%7 mukous (cairan ludah yang padat).

    •   elenjar submandibularis merupakan kelenjar yang

    memproduksi air liur terbanyak.

    • Saliva pada manusia terdiri atas >%7 sekresi kelenjar 

    submandibularis.

    2.2.1.3 Kelen&ar Su,lingual

    Anato!i+

    6

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    7/35

    • elenjar ini terletak antara dasar mulut dan muskulus

    mylohyoid merupakan suatu kelenjar kecil diantara kelenjar= 

    kelenjar mayor lainnya.

    • @uktus utama yang membantu sekresi disebut duktus Bhartolin

    yang terletak berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus

     Rivinus yang berjumlah 8"$% buah.

    • elenjar ini tidak memiliki kapsul yang dapat melindunginya.

    Histologi+

    • elenjar sublingualis adalah kelenjar tubuloasinosa dan kelenjar 

    tubulosa kompleks. ada manusia kelenjar ini adalah kelenjar 

    campur meskipun terutama kelenjar mukosa karena itu disebutseromukosa. Sel"sel serosa yang sedikit hampir seluruhnya ikut

    membentuk demilune. @uktus interkalaris dan duktus striata

     jaringan terlihat.

    • apsula jaringan ikat tidak berkembang baik, tetapi kelenjar ini

    lobular halus biasanya terdapat #%"#$ saluran luar yaitu duktus

    sublingualis, yang bermuara kesepanjang lipatan mukosa yaitu

     plika sublingualis, masing"masing mempunyai muara sendiri.

    Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus su,lingualis

    !a*or ,art#olin  bermuara pada karunkula sublingualis

     bersama"sama dengan duktus wharton, kadang"kadang

    keduanya menjadi satu.

    )isiologi+

    • elenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mucous dan

    konsistensinya kental.

    • Saliva pada manusia terdiri atas 47 sekresi kelenjar 

    sublingualis.

    2.2.2 Kelen&ar Saliva "inor

    ebanyakan kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil"kecil yang

    terletak di dalam mukosa atau submukosa. elenjar minor hanya

    menyumbangkan 47 dari pengeluaran ludah dalam $! jam. elenjarkelenjar ini

    diberi nama berdasarkan lokasinya atau nama pakar yang menemukannya.

    elenjar saliva minor dapat ditemui pada hampir seluruh epitel di bawah rongga

    7

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    8/35

    mulut. elenjar ini terdiri dari beberapa unit sekresi kecil dan melewati duktus

     pendek yang berhubungan langsung dengan rongga mulut. Selain kelenjar saliva

    minor tidak memiliki kapsul yang jelas seperti layaknya kelenjar saliva mayor,

    kelenjar saliva minor secara keseluruhan menghasilkan sekret yang mukous

    kecuali kelenjar lingual tipe 9an Bbner. Saliva yang dihasilkan mempunyai p0

    antara C,%">,! sangat membantu didalam pencernaan ptyalin.

    2.2.2.1 Kelen&ar -lossoalatinal

    ?okasi dari kelenjar ini berada dalam isthimus dari lipatan

    glossopalatinal dan dapat meluas ke bagian posterior dari kelenjar 

    sublingual ke kelenjar yang ada di palatum molle.

    2.2.2.2 Kelen&ar La,ial

    elenjar ini terletak di submukosa bibir. 1anyak ditemui

     pada midline dan memiliki banyak duktus.

    2.2.2.3 Kelen&ar Bukal

    elenjar ini terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa

    dengan kelenjar labial.

    2.2.2.$ Kelen&ar Palatinal

    elenjar ini ditemui di sepetiga posterior palatal dan di

     palatum molle. elenjar ini dapat dilihat secara visual dan

    dilindungi oleh jaringan fibrous yang padat.

    2.2.2./ Kelen&ar Lingual

    elenjar ini dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu &

    a. Kelen&ar anterior lingual

    ?okasi kelenjar ini tepat di ujung lidah.

    ,. Kelen&ar lingual 0an E,nerelenjar ini dapat di temukan di papila sirkumvalata.

    . Kelen&ar osterior lingual

    @apat ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang

     berdekatan dengan tonsil.

    2.3 ere,ral Pals*

    erebral palsy adalah kelainan yang disebabkan oleh kerusakan otak yang

    mengakibatkan kelainan pada fungsi gerak dan koordinasi, psikologis dan kognitif 

    8

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    9/35

    sehingga mempengaruhi proses belajar mengajar. ;ni sesuai dengan teori yang

    disampaikan dalam Ahe /merican /cademy of erebral aslsy (+ohammad

    Bfendi, $%%C#8), “erebral alsy” adalah berbagai perubahan gerakan atau

    fungsi motor tidak normal dan timbul sebagai akibat kecelakaan, luka, atau

     penyakit susunan syaraf yang terdapat pada rongga tengkorak”. @ari pengertian

    tersebut di atas, cerebral palsy dapat diartikan gangguan fungsi gerak yang

    diakibatkan oleh kecelakaan, luka, atau penyakit susunan syaraf yang terdapat

     pada rongga tengkorak.

    @alam teori yang lain menurut Soeharso (/bdul Salim, $%%>>%),

    “cerebral palsy terdiri dari dua kata, yaitu cerebral yang berasal dari kata

    cerebrum yang berarti otak dan palsy yang berarti kekakuan”. Dadi menurut arti

    katanya, cerebral palsy berarti kekakuan yang disebabkan karena sebab"sebab

    yeng terletak di dalam otak. Sesuai dengan pengertian di atas, cerebral palsy dapat

    diartikan sebagai kekakuan yang disebabkan oleh sesuatu yang ada di otak.

    ;stilah cerebral palsy dipublikasikan pertama oleh 5illam ?ittle pada

    tahun #8!3 dengan istilah “cerebral diplegia”, sebagai akibat dari prematuritas

    atau asfiksia neonatorum. @an, istilah cerebral palsy diperkenalkan pertama kali

    oleh Sir 5illiam Esler (+ohamad Bfendi& $%%C). ;stilah cerebral palsy

    dimaksudkan untuk menerangkan adanya kelainan gerak, sikap ataupun bentuk 

    tubuh, gangguan koordinasi yang disertai dengan gangguan psikologis dan

    sesnsoris yang disebabkan oleh adanya kerusakan atau kecacatan pada masa

     perkembangan otak.

    +enurut ulianto (/bdul Salim, $%%>& #>8"#8$), cerebral palsy

    diklasifikasikan menjadi enam, yaitu&

    a. Spasticity, anak yang mengalami kekakuan otot atau ketegangan otot,menyebabkan sebagian otot menjai kaku, gerakan"gerakan lambat dan

    canggung.

     b. /thetosis, merupakan salah satu jenis cerebral palsi dengan ciri menonjol,

    gerakan"gerakan tidak terkontrol, terdapat pada kaki, lengan, tangan, atau

    otot"otot wajah yang lambat bergeliat"geliut tibatiba dan cepat.

    9

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    10/35

    c. /taFia, ditandai gerakan"gerakan tidak terorganisasi dan kehilangan

    keseimbangan. Dadi keseimbangan buruk, ia mengalami kesulitan untuk 

    memulai duduk dan berdiri.

    d. Aremor, ditandai dengan adanya otot yang sangat kaku, demikian juga

    gerakannya, otot terlalu tegang diseluruh tubuh, cenderung menyerupai

    robot waktu berjalan tahan"tahan dan kaku.

    e. *igiditi, ditandai dengan adanya gerakan"gerakan yang kecil tanpa

    disadari, dengan irama tetap. ?ebih mirip dengan getaran.

    f. ampuran, yang disebut dengan campuran anak yang memiliki beberapa

     jenis kelainan cerebral palsy.

    BAB III

    PE"BAHASAN

    3.1 "ekanis!e Sekresi Saliva

    engeluaran saliva sekitar %,4 sampai #,4 liter per hari. Aergantung pada

    tingkat perangsangan, kecepatan aliran bervariasi dari %,# sampai ! mlGmenit.

    ada kecepatan %,4 mlGmenit sekitar 647 saliva disekresi oleh kelenjar parotis

    10

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    11/35

    (saliva encer) dan kelenjar submandibularis (saliva kaya akan musin)H sisanya

    disekresi oleh kelenjar sublingual dan kelenjar"kelenjar di lapisan mukosa mulut

    (@espopoulos dan Silbernagl, $%%%). Sekresi saliva yang bersifat spontan dan

    kontinu, bahkan tanpa adanya rangsangan yang jelas, disebabkan oleh stimulasi

    konstan tingkat rendah ujung"ujung saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar 

    saliva. Sekresi basal ini penting untuk menjaga agar mulut dan tenggorokan tetap

     basah setiap waktu (Sherwood, $%%#).

    Selain sekresi yang bersifat konstan dan sedikit tersebut, sekresi saliva

    dapat ditingkatkan melalui dua jenis refleks saliva yang berbeda& (#) refleks saliva

    sederhana, atau tidak terkondisi, dan ($) refleks saliva didapat, atau terkondisi.

    *efleks saliva sederhana (tidak terkondisi) terjadi sewaktu kemoreseptor atau

    reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap adanya makanan.

    Sewaktu diaktifkan, reseptor"reseptor tersebut memulai impuls di serat saraf 

    aferen yang membawa informasi ke pusat saliva di medula batang otak. usat

    saliva kemudian mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar 

    saliva untuk meningkatkan sekresi saliva. Aindakan"tindakan gigi mendorong

    sekresi saliva walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasi

    terhadap reseptor tekanan yang terdapat di mulut. ada refleks saliva didapat

    (terkondisi), pengeluaran saliva terjadi tanpa rangsangan oral. 0anya berpikir,

    melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan yang le'at dapat memicu

     pengeluaran Saliva melalui refleks ini (Sherwood, $%%#).

    Aidak seperti sistem saraf otonom di tempat lain, respon simpatis dan

     parasimpatis di kelenjar saliva tidak saling bertentangan. 1aik stimulasi simpatis

    maupun parasimpatis, keduanya meningkatkan sekresi saliva, tetapi jumlah,

    karakteristik, dan mekanisme yang berperan berbeda. *angsangan parasimpatis,yang berperan dominan dalam sekresi saliva, menyebabkan pengeluaran saliva

    encer dalam jumlah besar dan kaya en'im. Stimulasi simpatis, di pihak lain,

    menghasilkan volume saliva yang jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental

    dan kaya mukus. arena rangsangan simpatis menyebabkan sekresi saliva dalam

     jumlah sedikit, mulut terasa lebih kering daripada biasanya selama keadaan saat

    sistem simpatis dominan, misalnya pada keadaan stres (Sherwood, $%%#).

    11

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    12/35

    Dalur saraf parasimpatis untuk mengatur pengeluaran saliva terutama

    dikontrol oleh sinyal saraf parasimpatis sepanjang jalan dari nukleus salivatorius

    superior dan inferior batang otak (-uyton dan 0all, $%%8). Ebyek"obyek lain

    dalam mulut dapat menggerakkan refleks saliva dengan menstimulasi reseptor 

    yang dipantau oleh nervus trigeminal (9) atau inervasi pada lidah dipantau oleh

    nervus kranial 9;;, ;

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    13/35

    karbohidrat yang lebih kecil dan akibat pengaruh amilase, polisakarida dapat

    dicerna dengan mudah (/merongen, #66#).

    $) ;mmunoglobulin

    ;mmunoglobulin terlibat pada sistem penolakan fisik dan agen antibakteri.

    ;mmunoglobulin terdiri dari sebagian besar ;g/ sekretorik (S;g/) dan sebagian

    kecil ;g+ dan ;g-. /ktivitas antibakteri S;g/ yang terdapat dalam mukosa mulut

     bersifat mukus dan bersifat melekat dengan kuat, sehingga antigen dalam bentuk 

     bakteri dan virus akan melekat erat dalam mukosa mulut yang kemudian

    dilumpuhkan oleh S;g/. 1akteri mulut yang diselubungi oleh S;g/ lebih mudah

    difagositosis oleh leukosit (/merongen, #66#H *ensburg, #664).

    3) rotein aya rolin

    rotein kaya prolin membentuk suatu kelas protein dengan berbagai fungsi

     penting yaitu mempertahankan konsentrasi kalsium di dalam saliva agar tetap

    konstan yang menghambat demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi

    (/merongen, #66#).

    !) +ukus -likoprotein

    +ukus glikoprotein merupakan lapisan pada rongga mulut yang berfungsi

    dalam lubrikasi jaringan rongga mulut, pengatur interaksi antara epitel permukaan

    dengan lingkungan luar dan perangkap bakteri.

    4) ?iso'im

    ?iso'im mempunyai fungsi proteksi terhadap bakteri yaitu berperan aktif 

    menghancurkan dinding sel bakteri -ram positif dan sangat efektif dalam

    melisiskan bakteri. ada saliva, liso'im berasal dari kelenjar parotis, kelenjar 

    submandibular dan kelenjar sublingual (1radley.#664).

    C) Sistem eroksidaseeroksida berperan sebagai sistem antibakteri yang banyak hadir pada

    kelenjar parotis, terdiri dari hidrogen peroksida, tiosanat dan laktoproksidase

    (*ensburg, #664). Sistem ini menghambat produksi asam dan pertumbuhan

     bakteri streptokokus dan laktobasilus yang ikut menjaga p0 rongga mulut

    sekaligus mengurangi terjadinya karies akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri

    (-rant, et al ., #688).

    >) ?aktoferin

    13

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    14/35

    ?aktoferin merupakan hasil produksi sel epitel kelenjar dan leukosit +:

    yang mempunyai efek bakterisid yang merupakan salah satu fungsi proteksi

    terhadap infeksi mikroorganisme ke dalam tubuh manusia (*oth dan almes,

    #68#). ?aktoferin juga mengikat ion ion eIJ, yang diperlukan bagi

     pertumbuhann bakteri (/merongen, #66#).

    8) ?aktoperoksidase

    ?aktoperoksidase menkatalisis oksidasi tiosanat menjadi hipotiosianat

    yang mampu menghambat pertumbuhan dan pertukaran 'at bakteri (/merongen,

    #66#).

    6) -ustin

    -ustin berfungsi dalam proses kesadaran pegecap (/merongen, #66#).

    2. Ko!onen Anorganik 

    omponen anorganik yang terdapat di dalam saliva berupa ion kalsium

    ,magnesium, fluorida, 0E3, kalium, natrium, klorida, :0!. Selain itu terdapat

    gas seperti karbondioksida, nitrogen dan oksigen (*ensburg, #664). @ari kation

    yang terdapat di dalam saliva, natrium dan kalium memiliki konsentrasi tertinggi.

    lorida sangat penting untuk aktivitas en'imatik amilase. alium dan fosfat yang

    terkandung dalam saliva sangat penting untuk remineralisasi email. adar fluorida

    di dalam saliva dipengaruhi oleh konsentrasi fluorida di dalam air minum dan

    makanan. Aiosianat merupakan suatu gen antibakteri yang bekerja sama dengan

    sistem laktoperoksidase. 1ikarbonat adalah ion bufer terpenting dalam saliva.

    @alam saliva yang dirangsang, ion ini menghasilkan 847 dari kapasitas bufer 

    dalam sistem fosfat #!7. onsentrasi bikarbonat pada kelenjar parotis dan

    kelenjar submandibular meningkat dengan meningkatnya aliran saliva.

    3. Ko!onen -asada saat pertama sekali saliva dibentuk, saliva mengandung gas oksigen

    yang larut, nitrogen dan karbon dioksida dengan jumlah yang sama dengan serum.

    ;ni memperlihatkan bahwa konsentrasi karbon dioksida cukup tinggi dan hanya

    dapat dipertahankan pada larutan yang memiliki tekanan didalam kelenjar duktus,

    tetapi pada saat saliva mencapai rongga mulut banyak karbon dioksida yang

    lepas.

    $. 4at56at Aditi7 di ongga "ulut

    14

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    15/35

    +erupakan berbagai substansi yang tidak ada didalam saliva pada saat

    saliva mengalir dari dalam duktus, akan tetapi menjadi bercampur dengan saliva

    didalam rongga mulut. ang termasuk kedalam 'at"'at aditif yaitu

    mikroorganisme, leukosit dan dietary substance.

    3.2.2 H Saliva

    apasitas dapar dan p0 saliva dapat dipengaruhi oleh susunan kuantitatif 

    dan kualitatif elektrolit dalam saliva itu sendiri. erbandingan antara asam dan

    konjugasi basanya, terutama konsentrasi bikarbonat saliva, akan menentukan nilai

     p0 dan kapasitas dapar saliva. @alam kondisi normal, p0 saliva tidak terstimulasi

    memiliki nilai rata"rata C,> dalam rentang berada di antara C,! sampai dengan C,6.

    onsentrasi bikarbonat pada saliva yang tidak terstimulasi tidak begitu besar,

     paling tinggi hanya mencapai 4%7 dari kapasitas dapar totalH sedangkan

    konsentrasi bikarbonat pada saliva terstimulasi cukup besar, mencapai 847 dari

    keseluruhan kapasitas dapar saliva.

    3.2.3 0olu!e Sekresi Saliva

    Saliva memegang peranan penting dalam mempertahankan kesehatanrongga mulut dan proses biologis yang terjadi di dalam rongga mulut. 9olume

    rata"rata saliva yang dihasilkan perhari berkisar #"#,4 liter. 9olume saliva dengan

    stimulasi yang normal berkisar lebih dari 4,% mlG4 menit, rendah 3,4"4,% mlG4

    menit dan hiposalivasi kurang dari 3,4 mlG4 menit.$C 9olume saliva dipengaruhi

    oleh berbagai faktor, termasuk derajat hidrasi, posisi tubuh dan terpaparnya

    cahaya matahari.

    3.2.$ Keeatan Aliran Saliva

    ecepatan aliran saliva menunjukkan variasi diurnal dengan kecepatan

    tertinggi terjadi pada saat siang hari dan kecepatan terendah pada saat tidur. ada

    saat tidur, kelenjar saliva mayor sebenarnya tidak mengeluarkan saliva. Kntuk 

    15

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    16/35

    menjaga lubrikasi mukosa di dalam rongga mulut pada malam hari, tubuh hanya

    memanfaatkan saliva yang dikeluarkan oleh kelenjar saliva minor.

    @alam keadaan normal, kecepatan aliran saliva berada dalam rentang %,3"%,! mlGmenit ketika saliva tidak terstimulasi. 1eberapa faktor yang berperan

    dalam mempengaruhi kecepatan aliran saliva saat tidak terstimulasi adalah derajat

    hidrasi, posisi tubuh, pemaparan terhadap cahaya, stimulasi sebelumnya, ritme

     biologis, dan obat"obatan. Sementara itu, kecepatan aliran saliva ketika

    terstimulasi akan meningkat, yaitu berada dalam rentang #,4"$ mlGmenit. aktor"

    faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan aliran saliva saat terstimulasi adalah

    asal stimulus, pengunyahan, muntah, merokok, ukuran kelenjar saliva, indera

     penciuman dan pengecapan, asupan makanan, faktor emosi"psikis, dan usia.

    ecepatan aliran saliva dapat mempengaruhi aksi proteksi saliva.

    Stimulasi kelenjar saliva melalui pengunyahan dapat meningkatkan kecepatan

    aliran saliva sehingga mendukung pembersihan makanan dari mulut. Semakin

    cepat aliran saliva, semakin cepat karbohidrat dapat dibersihkan dari dalam

    rongga mulut serta semakin efektif saliva dalam mengurangi demineralisasi dan

    meningkatkan remineralisasi gigi. Selain itu, konsentrasi berbagai komponen

    dalam saliva juga dapat dipengaruhi oleh kecepatan aliran saliva. onsentrasi

    amilase, natrium, klorida, dan bikarbonat berbanding lurus dengan kecepatan

    aliran saliva, sedangkan konsentrasi kalium, fosfor, dan sekret ;g/ berbanding

    terbalik dengan kecepatan aliran saliva.

    @engan demikian, jika kecepatan aliran saliva rendah, kemampuan saliva

    dalam membersihkan rongga mulut terhadap susbtrat makanan kariogenik akan

    menurun. Selain itu, jumlah dapar di dalam saliva juga akan menurun sehingga

    kemampuan saliva dalam menetralisasi asam organik yang terbentuk dari

    fermentasi gula juga akan berkurang.

    3.2./ 0iskositas Saliva

    9iskositas saliva dipengaruhi oleh musin karena adanya glikoprotein

     bermolekul tinggi di dalamnya. +usin ini berasal dari sel"sel asinar kelenjar saliva

    dan tidak dijumpai di dalam sel"sel asinar serus dan sel"sel asinar duktus. Selain

    16

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    17/35

    mempengaruhi viskositas saliva, musin juga berfungsi dalam mempermudah

     penelanan dan angkutan makanan, membasahi permukaan gigi dan mukosa

    sehingga terhindar dari kekeringan, mempermudah artikulasi, serta melindungi

    mukosa terhadap infeksi bakteri dengan pembentukan lapisan lendir yang sukar 

    ditembus dan dirusak oleh bakteri"bakteri.

    @alam keadaan istirahat, viskositas saliva sebaiknya dalam keadaan kental

    dan dapat mengalir agar dapat bertahan cukup lama di dalam rongga mulut.

    Sedangkan dalam keadaan berfungsi, viskositas saliva sebaiknya dalam keadaan

    encer dan dapat mengalir agar dapat memberikan lubrikasi yang baik di dalam

    rongga mulut.

    3.3 )aktor 8 7aktor *ang "e!engaru#i Sekresi Saliva

    1eberapa faktor mempengaruhi sekresi saliva dengan merangsang kelenjer Saliva

    melalui cara"cara berikut &

    #. aktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yang keras atau permen

    karet.

    contoh & adanya bolus dalam mulut$. aktor kimiawi yaitu melalui rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit,

    dan pedas.

    contoh & bolus yang asam atau asin

    3. aktor neuronal yaitu melalui sistem syaraf autonom baik simpatis

    maupun parasimpatis.

    !. aktor sikis yaitu stress yang menghambat sekresi saliva.

    contoh & menciumGmemikirkan makanan.

    4. *angsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, ginggivitis, dan pemakaian

     protesa yang dapat menstimulasi sekresi saliva.

    C. @iet (makanan)

    /danya material eksogen berupa karbohidrat yang dapat difermentasi

    dengan cepat seperti gula dapat menurunkan kapasitas dapar saliva

    sehingga metabolisme bakteri dalam menghasilkan asam akan meningkat.

    Sedangkan makanan yang kaya akan protein memiliki efek yang dapat

    17

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    18/35

    meningkatkan kapasitas dapar saliva melalui pengeluaran 'at"'at basa

    seperti amonia.

    >. enurunan kapasitas dapar saliva

    enurunan kapasitas dapar dapat terjadi pada orang tua, penderita penyakit

    sistemik, dan pengguna obat"obatan tertentu. Selain itu, kapasitas dapar

    dan sekresi saliva pada wanita biasanya lebih rendah dibandingkan pada

     pria.

    8. *itme biologis (irama siang"malam)

    apasitas dapar dan p0 saliva yang tidak terstimulasi memiliki nilai

    terendah pada saat tidur dan nilai tertinggi saat segera setelah bangun,

    kemudian nilai ini bervariasi setelahnya. Sedangkan pada kapasitas dapar

    dan p0 saliva yang terstimulasi, L jam setelah stimulasi keduanya

    memiliki nilai paling tinggi, dan dalam kurun waktu 3%"C% menit

    kemudian akan kembali turun. apasitas dapar saliva berperan dalam

    menetralisasi asam plak. 1esarnya kapasitas dapar dalam saliva tergantung

    oleh beberapa faktor, yaitu&

    • 1ikarbonat

    1ikarbonat merupakan ion dapar terpenting di dalam saliva dan ion ini

    akan menentukan sebagian besar kapasitas dapar dan derajat asam

    saliva. ada saliva terstimulasi, ion ini menghasilkan 847 dari

    keseluruhan kapasitas dapar saliva.

    • alsium dan fosfat

    ;on kalsium dan fosfat menjaga saturasi saliva terhadap mineral gigi.

    Eleh karena itu, ion"ion ini penting dalam melindungi gigi terhadap

     perkembangan karies. Sistem fosfat menghasilkan #47 dari

    keseluruhan kapasitas dapar saliva. :amun sistem fosfat ini tidak

     berperan besar terhadap kapasitas dapar pada keadaan saliva

    terstimulasi karena konsentrasi fosfat menurun pada kecepatan aliran

    18

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    19/35

    saliva yang tinggi. Sistem fosfat memberikan kapasitas dapar paling

    signifikan pada saat saliva tidak terstimulasi dan di awal pemaparan

    asam.

    • rotein

    onsentrasi protein di dalam saliva hanya #G3% dari plasma sehingga

    terlalu sedikit asam amino yang dapat memberi efek dapar yang

    signifikan pada p0 normal di rongga mulut. andungan protein di

    dalam saliva hanya merupakan tambahan sekunder pada kapasitas dapar 

    saliva melalui efek alkali dan penghancuran en'imatik terhadap bakteri

    di dalam rongga mulut.

    • Krea

    andungan urea di dalam saliva dapat digunakan oleh mikroorganisme

    di dalam rongga mulut untuk menghasilkan amonia. roduksi amonia

    ini dapat menetralkan hasil akhir metabolisme bakteri sehingga p0

    dapat meningkat.

    3.$ )ungsi Saliva

    Saliva berkontribusi untuk menghasilkan kinerja tubuh yang efisien dan

    keadaan umum yang baik, fungsi"fungsi tersebut antara lain&

    #) ungsi digestive

    @alam sistem pencernaan saliva berperan dalam&

    a. +enghancurkan (katabolisme) 'at tepung

     b. ?ubrikasi

    • @ilakukan oleh glikoprotein

    • +emfasilitasi proses pengunyahan, pembentukan bolus makanan,

     penelanan, dan berbicara

    • 1erfungsi menjaga mukosa membrane dari kekeringan dan mulai

    mengalami parakeratinasi, ataupun keratinasi

    c. Aaste

    19

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    20/35

    andungan air di saliva makanan dapat dirasakan oleh reseptor 

    gustatory dan reaksi pencernaan dapat dimulai.

    $) ungsi antibacterial

    Substansi"substansi yang terdapat pada bakteri yang memiliki sifat

    antibakteri antara lain &

    a. Secretory ;g/ (s;g/)

    " lebih resisten terhadap proteolisis oleh bacterial en'im dibandingkan ;g/

    " 0ampir 6%7 berasal dari saliva parotid

    " mencegah kolonisasiGperlekatan bakteri

     b. eroksidase

    " terdiri dari hidrogen peroksida, thiocynate, lactoperoFidase.

    " terutama ada pada saliva kelenjar parotid

    " menghambat produksi asam dan pertumbuhan mikroorganisme

    c. ?yso'yme

    " menyerang (lisis) dinding sel bakteri gram positif

    " bekerjasama dengan thiocynate dan lactoperoFidase

    3) /ksi pembufferan

    Sistem bufer asam karbonat"bikarbonat, serta kandungan amonia dan urea

    dalam saliva dapat menyangga dan menurunkan p0 yang terjadi saat bakteri

     plak sedang memetabolisme gula. apasitas bufer dan p0 saliva erat

    hubungannya dengan kecepatan sekresinya. eningkatan kecepatan sekresi

    saliva mengakibatkan naiknya kadar natrium dan bikarbonat saliva, sehingga

    kapasitas bufer saliva pun meningkat. eningkatan kapasitas bufer dapat

    melindungi mukosa rongga mulut dari asam yang terdapat pada makanan saat

    muntah. Selain itu, penurunan p0 plak sebagai akibat ulah organisme akan

    dihambat (idd and 1echal, #68>). Sistem bufer saliva membantu

    mempertahankan p0 rongga mulut sekitar >,% (-anong, #664).

    !) /ksi higienis

    • elenjar saliva (mukus) sangat berperan penting dalam

    mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut

    • elenjar saliva (seperti kelenjar keringat di kulit) juga membantu

    deskuamasi sel epitel oral

    20

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    21/35

    • +embersihkan debris"debris makanan

    4) oagulasi @arah dan erbaikan Daringan

    • 5aktu pembekuan dikurangi oleh adanya saliva dari protein"protein

    yang sama terhadap faktor pembekuan 9;;, ;< dan faktor platelet

    • Saliva, terutama dari kelenjar submandibula, mempercepat kecepatan

    kontraksi luka

    C) enghambat aries -igi

    enghambatan karies oleh saliva melalui beberapa aksi berikut &

    a. /ksi mekanis & membersihkan permukaan gigi

     b. /ksi immunologi & dengan cara mensekresikan ;g/

    c. /ksi en'imatik & peroksidae dan sistem liso'im

    d. omposisi saliva & flouride, kalsium, dan ion fosfat, yang dapat

    meningkatkan remineralisasi lesi" lesi karies

    >) eseimbangan /ir 

    1erperan dalam terjadinya dehidrasi. /pabila cairan tubuh berkurang,

    maka produksi saliva akan menurun yang mengakibatkan mulut menjadi

    kering. Setelah orang tersebut minum air keseimbangan air pulih kembali

    sehingga produksi saliva kembali normal.

    3./ Kelainan ada Kelen&ar Saliva

    2.$.1 "UELE

    +ucocele adalah ?esi pada mukosa (jaringan lunak) mulut yang

    diakibatkan oleh pecahnya saluran kelenjar liur dan keluarnya mucin ke

     jaringan lunak di sekitarnya. +ucocele bukan kista, karena tidak 

    dibatasi oleh sel epitel. +ucocele dapat terjadi pada bagian mukosa

     bukal, anterior lidah, dan dasar mulut. +ucocele terjadi karena pada

    saat air liur kita dialirkan dari kelenjar air liur ke dalam mulut melalui

    suatu saluran kecil yang disebut duktus. Aerkadang bisa terjadi ujung

    duktus tersumbat atau karena trauma misalnya bibir sering tergigit

    secara tidak sengaja, sehingga air liur menjadi tertahan tidak dapat

    mengalir keluar dan menyebabkan pembengkakan (mucocele).

    21

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    22/35

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    23/35

    • +elakukan anamnesa lengkap dan cermat secara visual

    • 1imanual palpasi intra M eFtraoral

    • /spirasi

    • +elakukan pemeriksaan laboratories

    • emeriksaan radiologis dengan kontras media

    • emeriksaan mikroskopis, pemeriksaan biopsyG/

     Differential Diagnosa

    @ifferential diagnosis dari mukokel adalah sebagai berikut &

    • /denoma leomorfik 

    •Suatu nodula keras kebiru"biruan

    • ista :asolabial

    • Suatu nodula berfluktuasi pada palpasi

    • ista ;mplantasi

       Penatalaksanaan

    +ucocele adalah lesi yang tidak berumur panjang,

     bervariasi dari beberapa hari hingga beberapa minggu, dan dapat

    hilang dengan sendirinya. :amun banyak juga lesi yang sifatnya

    kronik dan membutuhkan pembedahan eksisi. ada saat di eksisi,

    dokter gigi sebaiknya mengangkat semua kelenjar liur minor yang

     berdekatan, dan dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk 

    menegaskan 1iopsy dan menentukan apakah ada kemungkinan

    tumor kelenjar liur. Selain dengan pembedahan, mucocele juga

    dapat diangkat dengan laser. 1eberapa dokter saat ini ada juga yang

    menggunakan menggunakan injeksi ortikosteroid sebelum

    melakukan pembedahan, ini terkadang dapat mengempiskan

     pembengkakan. Dika berhasil, maka tidak perlu dilakukan

     pembedahan. enatalaksanaan mukokel biasanya dilakukan dengan

    eksisimukokel dengan modifikasi teknik elips. yaitu setelah

     pemberian anesthesi lokal dibuat dua insisi elips yang hanya

    menembus mukosa, kemudian lesi dipotong dengan teknik gunting

    lalu dilakukan penjahitan.

    23

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    24/35

    2.$.2 ANULA

     Etiologi Dan Patogenesis

    *anula terbentuk sebagai akibat normal melalui duktus

    ekskretorius major yang membesar atau terputus atau terjadinya

    rupture dari saluran kelenjar terhalangnya aliran liur yang

    sublingual (duktus 1artholin) atau kelenjar submandibuler (duktus

    5harton), sehingga melalui rupture ini air liur keluar menempati

     jaringan disekitar saluran tersebut. Selain terhalangnya aliranliur,

    ranula bisa juga terjadi karena trauma dan peradangan.

    *anulamirip dengan mukokel tetapi ukurannya lebih besar.

    1ila letaknya didasar mulut, jenis ranula ini disebut

    ranulaSuperfisialis. 1ila kista menerobos dibawah otot

    milohiodeusdan menimbulkan pembengkakan submandibular,

    ranula jenisini disebut ranula @issecting atau lunging.

    Gambaran Klinis

    1entuk dan rupa kista ini seperti perut kodok yang

    menggelembung keluar (*anaNodok)

    • @inding sangat tipis dan mengkilap

    • 5arna translucent

    • ebiru"biruan

    • alpasi ada fluktuasi

    •Aumbuh lambat dan eFpansif 

     Diagnosis

    @iagnosis mukokel bisa secara langsung daririwayat penyakit,

    keadaan klinis dan palpasi.

    ?angkah"langkah cara mendiagnosis ranula adalah &

    24

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    25/35

    • +elakukan anamnesa lengkap dan cermat Secara visual

    • 1imanual palpasi intra M eFtraoral

    • unksi dan aspirasi

    • +elakukan pemeriksaan laboratories

    • emeriksaan radiologis dengan kontras media

    • emeriksaan mikroskopis, pemeriksaan biopsyG/

     Differential Diagnosa

    " ista @ermoid

    ista dermoid yang tampak sebagai suatu pembengkakan

     jaringan lunak dalam mulut

    " 1atu kelenjar liur (sialolit)

     Penatalaksanaan

    enatalaksanaan ranula biasanya dilakukan dengan

    caramarsupialisasi ranula atau pembuatan jendela pada lesi.1iasanya

    menggunakan anestesi blok lingual ditambah denganinfiltrasi regional. @i

    sekitar tepi lesi ditempatkan rangkaianjahitan menyatukan mukosa perifer 

    dengan mukosa lesi danjaringan dasar lesi. emudian dilakukan juga

    drainase denganpenekanan lesi. Setelah itu dilakukan eksisi pada atap

    lesisesuai dengan batas penjahitan kemudian lesi ditutup dengan tampon.

    2.$.3 SIALADENI%IS

    Sialadenitis adalah infeksi bakteri dari glandula salivatorius,

     biasanya disebabkan oleh batu yang menghalangi atau hyposecretion

    kelenjar. roses inflamasi yang melibatkan kelenjar ludah disebabkan oleh

     banyak faktor etiologi. roses ini dapat bersifat akut dan dapat

    menyebabkan pembentukan abses terutama sebagai akibat infeksi bakteri.

    eterlibatannya dapat bersifat unilateral atau bilateral seperti pada infeksi

    virus. Sedangkan Sialadenitis kronis nonspesifik merupakan akibat dari

    obstruksi duktus karena sialolithiasis atau radiasi eksternal atau mungkin

    25

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    26/35

    spesifik,yang disebabkan dari berbagai agen menular dan gangguan

    imunologi.

     Etiologi 

    Sialadenitis biasanya terjadi setelah obstruksi hyposecretion atau

    saluran tetapi dapat berkembang tanpa penyebab yang jelas. Aerdapat tiga

    kelenjar utama pada rongga mulut,diantaranya adalah kelenjar parotis,

    submandibular, dan sublingual. Sialadenitis paling sering terjadi pada

    kelenjar parotis dan biasanya terjadi pada pasien dengan umur 4%"an

    sampai C%"an, pada pasien sakit kronis dengan Ferostomia, pasien dengan

    sindrom SjOgren, dan pada mereka yang melakukan terapi radiasi pada

    rongga mulut. *emaja dan dewasa muda dengan anoreksia juga rentan

    terhadap gangguan ini. Erganisme yang merupakan penyebab paling

    umum pada penyakit ini adalah Staphylococcus aureusH organisme lain

    meliputi Streptococcus, koli, dan berbagai bakteri anaerob.

    Gejala Umum

    +eliputi gumpalan lembut yang nyeri di pipi atau di bawah dagu,

    terdapat pembuangan pus dari glandula ke bawah mulut dan dalam kasus

    yang parah, demam, menggigil dan malaise (bentuk umum rasa sakit).

     Penatalaksanaan

    erawatan awal harus mencakup hidrasi yang memadai, kebersihan

    mulut baik, pijat berulang pada kelenjar, dan antibiotik intravena. BvaluasiKS- atau computed tomography (A) akan menunjukkan apakah

     pembentukan abses telah terjadi. Sialography merupakan

    kontraindikasi.;nsisi dan drainase paling baik dilakukan dengan

    mengangkat penutup parotidectomy standar dan kemudian menggunakan

    hemostat untuk membuat beberapa bukaan ke dalam kelenjar, tersebar di

    arah umum dari syaraf wajah. Sebuah saluran kemudian ditempatkan di

    atas kelenjar dan luka tertutup. @alam beberapa kasus, dimungkinkan

    26

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    27/35

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    28/35

    elenjar dapat dirangsang dengan menghisap tetesan air lemon tanpa gula

    atau gliserin pembersih.

    erawatan tambahan untuk gejala mulut kering adalah obat resep

    untuk menstimulasi air liur seperti pilocarpine dan ceuimeline. Ebat"

    obatan ini harus dihinari oleh orang yang berpenyakit jantung, asma, dan

    glukoma.

     Penebab

    enyebab sjorgen syndrome tidak diketahui, ada dukungan ilmiah

    yang menyatakan bahwa penyakit ini adalah penyakit turunan atau adanya

    faktor genetik yang dapat memicu terjadinya sjorgen syndrome, karena

     penyakit ini kadang"kadang penyakit ditemukan pada anggota keluarga

    lainnya. 0al ini juga ditemukan lebih umum pada orang yang memiliki

     penyakit autoimun lainnya seperti lupus eritematous sistemik, autoimun

     penyakit tiroid, diabetes, dll.

    2.$./ SIALHEA

    Sialorrhea adalah suatu kondisi medis yang detandai dengan

    menetesnya air liur atau sekresi saliva yang berlebihan.

     Penebab

    enyebab dari sialorrhea dapat bevariasi berupa gejala dan

    gangguan neurologis, infeksi atau keracunan logam berat dan insektisida

    serta efek samping dari obat"obatan tertentu.

     Penatalaksanaan

    engobatan dan perawatan sialorrhea biasanya tergantung pada

    sumber penyebabnya. /pabila disebabkan oleh efek samping obat"obatan

    maka penanggulangannya hanya sebatas mengatur kelebihan sekresi

    saliva. ada tahap awal dapat diberikan obat, jika terjadi dalam jangka

    28

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    29/35

    waktu yang lama dapat dilakukan operasi dengan mengangkat satu atau

    lebih glandula salivarius mayor.

    2.$./ De7inisi dan Pen*e,a, :erosto!ia

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    30/35

    -olongan"golongan utama dari obat"obatan tersebut adalah antihistamin,

    antidepresan, antikolinergik, anti anoreFia, anti hipertensi, anti psikotik,

    anti parkinson, diuresis, dan sedatif. Sebagian besar efek Ferogenik dari

    obat"obatan tersebut bersifat sementara (1artels, $%%4).

    !. -angguan kelenjar saliva

    -ambaran penyakit dengan sel"sel asinar dan sel"sel duktus

    kelenjar saliva yang berkurang atau mengecil, mengakibatkan penurunan

    sekresi saliva, sepertiH aplasi atau hipoplasi kelenjar saliva mayor 

     pembawaan, atropi kelenjar saliva karena ketuaan atau penyinaran,

     penyumbatan muara pembuangan oleh batu saliva, tumor, penyakit

    autoimun, radang kelenjar saliva (/merongen, #66$).

    4. enyinaran daerah kepala"leher 

    -angguan fungsi kelenjar saliva setelah penyinaran dengan sinar 

    ionisasi pada daerah kepala"leher sudah banyak diketahui. Dumlah dan

    keparahan kerusakan jaringan kelenjar saliva tergantung dosis dan

    lamanya penyinaran (/merongen, #66$). ada perawatan untuk kanker 

    mulut, untuk kondisi neoplastik di kepala dan leher, atau pada iradiasi

    mantel atau iradiasi tubuh total (A1;) sebelum transplantasi sel induk 

    haematopoietic (transplantasi tulang sumsum) (Scully, $%%8).

    C. isiologi

    Sensasi mulut kering yang subyektif terjadi setelah pembicaraan

    yang berlebihan dan selama berolahraga. ada keadaan ini ada dua faktor 

    yang ikut berperan. 1ernafas melalui mulut yang terjadi pada saat olah

    raga, berbicara atau menyanyi, juga dapat memberi efek kering pada

    mulut. Selain itu, juga ada komponen emosional, yang merangsangterjadinya efek simpatik dari sistem saraf otonom dan menghalangi sistem

    saraf parasimpatik, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran saliva dan

    mulut menjadi kering. Sebagian besar orang mengalami sensasi mulut

    kering sebelum melakukan tanya jawab yang penting atau sebelum

     berpidato (-ayford dan 0askell, #66%).

    >. /genisis dari kelenjar saliva

    30

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    31/35

    Sangat jarang terjadi, tetapi kadang"kadang pasien memang

    mempunyai keadaan mulut yang kering sejak lahir. 0asil sialograf 

    menunjukkan cacat yang besar dari kelenjar saliva (-ayford dan 0askell,

    #66%).

    8. arena penyumbatan hidung

    ada anak"anak, penyebab penyumbatan hidung yang paling sering

    terlihat adalah pembesaran tonsil nasoparingeal (adenoid). ada orang

    dewasa terdapat berbagai macam penyebab, dari penyimpangan keadaan

    hidung, polip hidung atau hipertropi rinitis. Semua keadaan tersebut

    menyebabkan pasien bernafas dari mulut, tanpa penyumbatan hidung

    (-ayford dan 0askell, #66%).

    6. aktor ketuaan dan psikologi

    eadaan mulut yang kering dapat terlihat berupa kesulitan

    mengunyah dan menelan, atau kesulitan dalam mempergunakan gigi

    tiruan. +ukosa yang kering menyebabkan pemakaian gigi tiruan tidak 

    menyenangkan, karena gagal untuk membentuk selapis tipis mukous untuk 

    tempat gigi tiruan melayang pada permukaannya, dan dengan tegangan

     permukaan yang berkurang untuk retensi gigi tiruan atas dalam menahan

    tekanan kunyah. 1ila daerah pendukung gigi tiruan telah terasa nyeri,

    trauma dapat berlangsung terus (-ayford dan 0askell, #66%). +enurut

    0asibuan ($%%$), perubahan atropi pada kelenjar saliva seiring dengan

     pertambahan usia, dimana hal ini akan menurunkan produksi saliva dan

    mengubah komposisinya (0asibuan, $%%$).

    #%. enyakit kelenjar saliva

    Selain sindrom sjogren, penyakit"penyakit kelenjar saliva jarangmenimbulkan Ferostomia. enyakit harus mengenai kedua kelenjar parotid

    secara bergantian, untuk dapat menimbulkan kerusakan yang menyeluruh

    (-ayford dan 0askell, #66%).

    2.$./.1 Pera;atan :erosto!ia

    Segala penyebab yang mendasari Ferostomia harus diperbaiki, dan

     berbagai upaya harus dilakukan untuk menghindari faktor"faktor yang dapat

    31

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    32/35

    meningkatkan kekeringan, seperti lingkungan yang panas dan kering,

    makanan kering seperti biskuit, obat"obatan (misalnya antidepresan tricyclic

    atau diuretik), alkohol (termasuk mouthwases), merokok, minuman yang

    memproduksi diuresis (kopi dan teh). 1ibir mungkin menjadi kering dan

    atropik, sehingga harus terus lembab dengan menggunakan pelumas yang

     berbahan dasar air atau produk yang berbahan dasar lanolin (misalnya

    vaseline). +inyak 'aitun, vitamin B atau lip  balm  juga dapat membantu

    (Scully, $%%8). ada kasus yang ringan dapat dirawat dengan cara banyak 

    minum, dan akan sangat membantu bagi pasien untuk selalu menyediakan

    segelas air di samping tempat tidurnya atau untuk membantu menelan

    makanan. ?arutan kumur mulut seperti gliserin dari timol juga dapat

    digunakan pada beberapa keadaan tertentu. emberian warna dan bau

    tertentu, juga dapat digunakan untuk pasien tertentu. ?arutan kumur yang

    mengandung metil selulose #7 dapat membantu keadaan yang parahH

    larutan ini tidak berbahaya bila tertelan pasien karena dapat membantu

    mendorong makanan ke oesopagus. Ebat"obatan dengan efek 

     parasimpatetik, cukup berbahaya dan tidak efektif (-ayford dan 0askell,

    #66%).

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    33/35

    glandula dan termasuk pertambahan pengeluaran saliva dan keringat. Ebat

    ini memiliki kontra indikasi yang sama seperti pilocarpine, selain itu

    cevimeline memiliki efek samping seperti pengeluaran keringat yang

     berlebihan, mual, rhinitis, diare, dan gangguan penglihatan. 0al tersebut

    sering kali terjadi pada malam hari.

    3. /nethole trithione

    /nethole trithione adalah obat yang distimulasi dan disekresikan di

    dalam empedu juga distimulasikan pada sistem saraf parasimpatis dan dapat

    meningkatkan sekresi dari asetilkolin, stimulasi dari saliva dihasilkan dari

    serous sel asini. Ebat ini tidak dapat diberikan pada pasien sjogren sindrom,

    dan efek sampingnya adalah perut terasa tidak nyaman dan adanya gas

    dalam perut atau usus (1artels, $%%4). *angsangan sekresi saliva juga

    dianggap dapat menanggulangi Ferostomia seperti mekanis (mengunyah

    makanan keras atau permen karet), kimiawi oleh rangsangan rasa (asam,

    manis, asin, pahit, pedas), neuronal (melalui sistem saraf otonom, baik 

    simpatis maupun parasimpatis). 1ila sialogog ('at yang merangsang sekresi

    saliva) tidak memadai pada penderita Ferostomia, maka dianjurkan

     penggunaan pengganti saliva. engganti cairan untuk saliva hanya dapat

    menggantikan fungsi paling pokok saliva manusia, seperti perlindungan,

     pertahanan dan pembasahan jaringan lunak dan jaringan keras mulut, dan

    mempermudah bicara dan makan (/merongen, #66$).

    BAB I0

    KESI"PULAN

    a. Saliva adalah cairan kompleks yang terdiri atas campuran sekresi dari

    kelenjar saliva mayor dan minor yang ada di mukosa mulut. b. Aiga kelenjar saliva mayor adalah kelenjar parotis, kelenjar 

    submandibularis, dan kelenjar sublingualis.

    c. h saliva normal yaitu berkisar C,%">,!. @an saliva dengan rangsangan

    memiliki h lebih alkalin.

    d. 9olume sekresi saliva normal adalah # = #,4 liter perhari

    e. Semakin banyak cairan saliva yang dihasilkan, besar viskositas semakin

    kecil sehingga mengakibatkan cairan saliva semakin encer.

    33

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    34/35

    DA)%A PUS%AKA

    /merogen /9. #688. ?udah dan elenjar ?udah /rti 1agi esehatan -igi.

    /lih 1ahasa *afiah /byono. ogyakarta& Kniversitas -ajah +ada ress

    @iFon, /ndrew @. #663. /natomi untuk edokteran -igi ed.4. Dakarta&

    0ipokrates

    *oth -?, almes. #68#. *. Eral 1iology. St. ?ouis& 9 +osby

    -eneser, inn. #66!. 1uku Aeks 0istologi, Dilid $. Dakarta& 1inarupa

    /ksara

    @avid 1. erguson.#666. Eral 1ioscience. 0arcourt ublishers

    ?imited.?ondon

    -uyton, /rthur ., Dohn B. 0all. #66>. isiologi edokteran >th. Dakarta&

    B-

    34

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1

    35/35

    5.1. Saunders ompany, 0arry Sicher.#6C%. Eral anatomi ksrys 3rd ed .

    St ?oius& 9 +osby.hiladelphia, ennsylvania.

    ;sselhard, brand. $%%3. /natomy of orofacial structure. /merica & +osby

    hapter $4

    ermar, @orothy. #646. / manual of Eral Bmbriology and +icroscopic

    /natomy. St ?ouis& ?ea M ebiger.

    *ensburg, 1-D.#664. Eral 1iology. hicago& Ruistessence ublishing

    o,;nc.

    Aortora, -erard D., 1ryan @.$%%C. rinciples of /natomy and hysiology.

    Dohn 5iley M Sons,;nc.Knated States of /merica