laporan tutorial stoma 2 skenario 1
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
1/35
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saliva merupakan sekresi eksokrin mukoserous berwarna bening dengan
sifat sedikit asam yang dihasilkan dan disekresikan oleh tiga pasang kelenjar
saliva yaitu kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis. Semua kelenjar
ludah atau saliva mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan
mengeluarkan suatu sekret yang disebut “salivia” (ludah atau air liur).
embentukan kelenjar ludah dimulai pada awal kehidupan fetus (! " #$ minggu)
sebagai invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan
jaringan asinar. Saliva terdapat sebagai lapisan setebal %,#"%,%# mm yang melapisi
seluruh jaringan rongga mulut.
Saliva diproduksi secara berkala dan susunannya sangat tergantung pada
umur, jenis kelamin, makanan saat itu, intensitas dan lamanya rangsangan, kondisi
biologis, penyakit tertentu dan obat"obatan. Saliva memiliki peran yang sangat
penting, yaitu & melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu
proses mengunyah dan menelan makanan, membasahi dan melembutkan makanan
menjadi bahan sehingga mudah ditelan dan dirasakan, membersihkan rongga
mulut dari sisa"sisa makanan dan kuman, mempunyai aktivitas antibacterial dan
sistem buffer, membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas en'im
ptyalin (amilase ludah) dan lipase ludah, berpartisipasi dalam proses pembekuan
dan penyembuhan luka karena terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal
growth factor pada saliva, jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran
tentang keseimbangan air dalam tubuh, serta membantu dalam berbicara
(pelumasan pada pipi dan lidah).
1.2 Skenario
Kualitas dan Kuantitas Saliva
(drg. ani orvianindya *ahayu +.-)
inanti, mahasiswi - akan melakukan penelitian tentang saliva. /da $ subyek
kategori sampel yang akan diteliti, yaitu anak"anak dengan kondisi sehat dan
kondisi kebutuhan khusus. Saat pengambilan sampel saliva subyek dengan
1
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
2/35
diagnosa dokter cerebral palsy, inanti agak sedikit kesulitan karena pasien
dengan kebutuhan khusus ini gerakan tubuh tak terkoordinasi dengan baik,
gerakan otot berlebihan saat beraktivitas, pengerutan otot wajah, air liur menetes,
dan secara psikis lebih sensitif. enelitian ini akan membahas tentang kualitas dan
kuantitas saliva dengan melihat perbedaan saliva pada subyek dengan kondisi
sehat dibandingkan dengan subyek dengan kondisi keutuhan khusus. Sampel
saliva yang didapat merupakan whole saliva. +asing"masing sampel saliva akan
diukur volmenya, dihitung kecepatan sekresinya, dan dilihat perbedaan derajat
keasaman (p0) dan viskositasnya.
1.3 u!usan "asala#
#. 1agaimana mekanisme dari sekresi saliva2
$. 1agaimana kualitas dan kuantitas dari saliva2
3. aktor " faktor apa saja yang mempengaruhi sekresi saliva2
!. /pa saja fungsi dari saliva2
4. 1agaimana kondisi saliva pada anak berkebutuhan khusus (kelainan)2
1.$ %u&uan "asala#
#. +emahami dan mengetahui mekanisme dari sekresi saliva
$. +emahami dan mengetahui kuantitas dan kualitas dari saliva normal
(komposisi, p0, volume, kecepatan aliran, dan viskositas saliva)
3. +emahami dan mengetahui faktor " faktor yang mempengaruhi sekresi
saliva
!. +emahami dan mengetahui fungsi dari saliva
4. +emahami dan mengetahui kondisi (kualitas dan kuantitas) saliva pada
anak berkebutuhan khusus.
BAB II
2
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
3/35
%IN'AUAN PUS%AKA
2.1 Pengertian Saliva
5hole Saliva atau saliva total adalah campuran kompleks cairan dari
kelenjar saliva, lipatan gingiva, transudat mukosa oral, mukus, rongga hidung,
faring, bakteri yang tidak melekat, sisa makanan, deskuamasi sel epitel, sel darah
dan produk kimia. Saliva adalah cairan yang terdiri atas sekresi yang berasal dari
kelenjar saliva dan cairan sulkus gingiva. 6%7 dari saliva dihasilkan oleh kelenjar
saliva mayor yang terdiri atas kelenjar parotis, submandibula, dan
sublingual.#8,#6 Sekitar #%7 dihasilkan oleh kelenjar saliva minor dimukosa
mulut (lingual, labial, bukal, palatinal, glossopalatinal). Sekresi saliva dihasilkan
sebagai serus (kelenjar parotis), mukus (kelenjar minor), atau campuran yaitu
serus dan mukus (kelanjar submandibula dan sublingual). Saliva memainkan
peranan penting dalam homeostatis karena dapat mempertahankan keseimbangan
ekosistem dalam rongga mulut.
Sekresi saliva adalah refleks yang dimediasi oleh saraf. 9olume dan jenis
saliva yang disekresi dikendalikan oleh sistem saraf otonom. elenjar menerima
inervasi dari saraf parasimpatis dan simpatis. usat saliva parasimpatis terletak
pada medula oblongata yang terbagi atas 3 bagian, yaitu superior nuklei
salivatorius, inferior nuklei salivarius dan 'ona intermediet. 1agian superior
nuklei (: 9;;) terhubung dengan kelenjar submandibula dan sublingual,
sedangkan inferior nuklei (: ;
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
4/35
elenjar saliva merupakan suatu kelenjar eksokrin yang berperan penting
dalam mempertahankan kesehatan jaringan mulut. elenjar saliva mensekresi
saliva ke dalam rongga mulut. Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung
en'im dan cairan kental yang mengandung mukus. +enurut struktur anatomis dan
letaknya, kelenjar saliva dapat dibagi dalam dua kelompok besar yairu kelenjar
saliva mayor dan kelenjar saliva minor. elenjar saliva mayor dan minor
menghasilkan saliva yang berbeda"beda menurut rangsangan yang diterimanya.
*angsangan ini dapat berupa rangsangan mekanis (mastikasi), kimiawi (manis,
asam, asin dan pahit), neural, psikis (emosi dan stress), dan rangsangan sakit.
2.2.1 Kelen&ar Saliva "a*or
elenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak dan ditemui
berpasang=pasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus yang sangat
panjang. elenjar"kelenjar saliva mayor terletak agak jauh dari rongga mulut dan
sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut. +enurut struktur
anatomi dan letaknya, kelenjar saliva mayor dapat dibagi atas tiga tipe yaitu
parotis, submandibularis dan sublingualis. +asing=masing kelenjar mayor ini
menghasilkan sekret yang berbeda=beda sesuai rangsangan yang diterimanya.
Saliva pada manusia terdiri atas sekresi kelenjar parotis ($47), submandibularis
(>%7), dan sublingualis (47).
2.2.1.1 Kelen&ar Parotis
Anato!i+
4
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
5/35
• elenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkan kelenjar
saliva lainnya.
• ?etak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah telinga
terletak antara prosessus mastoideus dan ramus mandibula.
elenjar ini meluas ke lengkung 'ygomatikum di depan telinga
dan mencapai dasar dari muskulus masseter.
• elenjar parotis memiliki suatu duktus utama yang dikenal
dengan duktus Stensen. @uktus ini berjalan menembus pipi dan
bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi
dan gusi dihadapkan molar dua atas.
• elenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul yang sangat fibrous
dan memiliki beberapa bagian seperti arteri temporal
superfisialis, vena retromandibular dan nervus fasialis yang
menembus dan melalui kelenjar ini.
Histologi+
• elenjar ini dibungkus oleh jaringan ikat padat dan mengandung
sejumlah besar en'im antara lain amylase, liso'im, fosfatase
asam, aldolase, dan kolinesterase.
• elenjar parotis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks, yang
pada manusia adalah serosa murni . elenjar ini dikelilingi oleh
kapsula jaringan ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringan ikat
termasuk kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobulus yang
kecil. elenjar parotis mempunyai sistem saluran keluar yang
rumit sekali dan hampir semua duktus ontralobularis adalah
duktus striata.
• Saluran keluar yang utama yaitu duktus parotidikius steensen
terdiri dari epitel berlapis semu( bermuara kedalam vestibulum
rongga mulut berhadapan dengan gigi molar kedua atas.
elenjar parotis secara khas dipengaruhi oleh mumps yaitu
parotitis epidemika.
)isiologi+
• elenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan air
yaitu serous.
5
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
6/35
• Saliva pada manusia terdiri atas $47 sekresi kelenjar parotis.
2.2.1.2 Kelen&ar Su,!andi,ularis
Anato!i+
• elenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang
dan memiliki kapsul dengan batas yang jelas.
• @i dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekat erat
dengan kelenjar ini.
• elenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula
dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula
dan terletak di permukaan muskulus mylohyoid.
• ada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Wharton yang
bermuara di ujung lidah.
Histologi+
• elenjar ini terdiri dari jaringan ikat yang padat.
• elenjar submandibularis adalah kelenjar tubuloasinosa
kompleks, yang pada manusia terutama pada kelenjar campur
dengan sel"sel serosa yang dominan, karena itu disebut
mukoserosa. Aerdapat duktus interkalaris, tetapi saluran ini
pendek karena itu tidak banyak dalam sajian, sebaliknya duktus
striata berkembang baik dan panjang.
• Saluran keluar utama yaitu duktus submandibularis wharton
bermuara pada ujung papila sublingualis pada dasar rongga
mulut dekat sekali dengan frenulum lidah, dibelakang gigi seri
bawah. 1aik kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang
baik pada kelenjar submandibularis.
)isiologi+
• elenjar submandibularis menghasilkan 8%7 serous (cairan
ludah yang encer) dan $%7 mukous (cairan ludah yang padat).
• elenjar submandibularis merupakan kelenjar yang
memproduksi air liur terbanyak.
• Saliva pada manusia terdiri atas >%7 sekresi kelenjar
submandibularis.
2.2.1.3 Kelen&ar Su,lingual
Anato!i+
6
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
7/35
• elenjar ini terletak antara dasar mulut dan muskulus
mylohyoid merupakan suatu kelenjar kecil diantara kelenjar=
kelenjar mayor lainnya.
• @uktus utama yang membantu sekresi disebut duktus Bhartolin
yang terletak berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus
Rivinus yang berjumlah 8"$% buah.
• elenjar ini tidak memiliki kapsul yang dapat melindunginya.
Histologi+
• elenjar sublingualis adalah kelenjar tubuloasinosa dan kelenjar
tubulosa kompleks. ada manusia kelenjar ini adalah kelenjar
campur meskipun terutama kelenjar mukosa karena itu disebutseromukosa. Sel"sel serosa yang sedikit hampir seluruhnya ikut
membentuk demilune. @uktus interkalaris dan duktus striata
jaringan terlihat.
• apsula jaringan ikat tidak berkembang baik, tetapi kelenjar ini
lobular halus biasanya terdapat #%"#$ saluran luar yaitu duktus
sublingualis, yang bermuara kesepanjang lipatan mukosa yaitu
plika sublingualis, masing"masing mempunyai muara sendiri.
Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus su,lingualis
!a*or ,art#olin bermuara pada karunkula sublingualis
bersama"sama dengan duktus wharton, kadang"kadang
keduanya menjadi satu.
)isiologi+
• elenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mucous dan
konsistensinya kental.
• Saliva pada manusia terdiri atas 47 sekresi kelenjar
sublingualis.
2.2.2 Kelen&ar Saliva "inor
ebanyakan kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil"kecil yang
terletak di dalam mukosa atau submukosa. elenjar minor hanya
menyumbangkan 47 dari pengeluaran ludah dalam $! jam. elenjarkelenjar ini
diberi nama berdasarkan lokasinya atau nama pakar yang menemukannya.
elenjar saliva minor dapat ditemui pada hampir seluruh epitel di bawah rongga
7
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
8/35
mulut. elenjar ini terdiri dari beberapa unit sekresi kecil dan melewati duktus
pendek yang berhubungan langsung dengan rongga mulut. Selain kelenjar saliva
minor tidak memiliki kapsul yang jelas seperti layaknya kelenjar saliva mayor,
kelenjar saliva minor secara keseluruhan menghasilkan sekret yang mukous
kecuali kelenjar lingual tipe 9an Bbner. Saliva yang dihasilkan mempunyai p0
antara C,%">,! sangat membantu didalam pencernaan ptyalin.
2.2.2.1 Kelen&ar -lossoalatinal
?okasi dari kelenjar ini berada dalam isthimus dari lipatan
glossopalatinal dan dapat meluas ke bagian posterior dari kelenjar
sublingual ke kelenjar yang ada di palatum molle.
2.2.2.2 Kelen&ar La,ial
elenjar ini terletak di submukosa bibir. 1anyak ditemui
pada midline dan memiliki banyak duktus.
2.2.2.3 Kelen&ar Bukal
elenjar ini terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa
dengan kelenjar labial.
2.2.2.$ Kelen&ar Palatinal
elenjar ini ditemui di sepetiga posterior palatal dan di
palatum molle. elenjar ini dapat dilihat secara visual dan
dilindungi oleh jaringan fibrous yang padat.
2.2.2./ Kelen&ar Lingual
elenjar ini dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu &
a. Kelen&ar anterior lingual
?okasi kelenjar ini tepat di ujung lidah.
,. Kelen&ar lingual 0an E,nerelenjar ini dapat di temukan di papila sirkumvalata.
. Kelen&ar osterior lingual
@apat ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang
berdekatan dengan tonsil.
2.3 ere,ral Pals*
erebral palsy adalah kelainan yang disebabkan oleh kerusakan otak yang
mengakibatkan kelainan pada fungsi gerak dan koordinasi, psikologis dan kognitif
8
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
9/35
sehingga mempengaruhi proses belajar mengajar. ;ni sesuai dengan teori yang
disampaikan dalam Ahe /merican /cademy of erebral aslsy (+ohammad
Bfendi, $%%C#8), “erebral alsy” adalah berbagai perubahan gerakan atau
fungsi motor tidak normal dan timbul sebagai akibat kecelakaan, luka, atau
penyakit susunan syaraf yang terdapat pada rongga tengkorak”. @ari pengertian
tersebut di atas, cerebral palsy dapat diartikan gangguan fungsi gerak yang
diakibatkan oleh kecelakaan, luka, atau penyakit susunan syaraf yang terdapat
pada rongga tengkorak.
@alam teori yang lain menurut Soeharso (/bdul Salim, $%%>>%),
“cerebral palsy terdiri dari dua kata, yaitu cerebral yang berasal dari kata
cerebrum yang berarti otak dan palsy yang berarti kekakuan”. Dadi menurut arti
katanya, cerebral palsy berarti kekakuan yang disebabkan karena sebab"sebab
yeng terletak di dalam otak. Sesuai dengan pengertian di atas, cerebral palsy dapat
diartikan sebagai kekakuan yang disebabkan oleh sesuatu yang ada di otak.
;stilah cerebral palsy dipublikasikan pertama oleh 5illam ?ittle pada
tahun #8!3 dengan istilah “cerebral diplegia”, sebagai akibat dari prematuritas
atau asfiksia neonatorum. @an, istilah cerebral palsy diperkenalkan pertama kali
oleh Sir 5illiam Esler (+ohamad Bfendi& $%%C). ;stilah cerebral palsy
dimaksudkan untuk menerangkan adanya kelainan gerak, sikap ataupun bentuk
tubuh, gangguan koordinasi yang disertai dengan gangguan psikologis dan
sesnsoris yang disebabkan oleh adanya kerusakan atau kecacatan pada masa
perkembangan otak.
+enurut ulianto (/bdul Salim, $%%>& #>8"#8$), cerebral palsy
diklasifikasikan menjadi enam, yaitu&
a. Spasticity, anak yang mengalami kekakuan otot atau ketegangan otot,menyebabkan sebagian otot menjai kaku, gerakan"gerakan lambat dan
canggung.
b. /thetosis, merupakan salah satu jenis cerebral palsi dengan ciri menonjol,
gerakan"gerakan tidak terkontrol, terdapat pada kaki, lengan, tangan, atau
otot"otot wajah yang lambat bergeliat"geliut tibatiba dan cepat.
9
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
10/35
c. /taFia, ditandai gerakan"gerakan tidak terorganisasi dan kehilangan
keseimbangan. Dadi keseimbangan buruk, ia mengalami kesulitan untuk
memulai duduk dan berdiri.
d. Aremor, ditandai dengan adanya otot yang sangat kaku, demikian juga
gerakannya, otot terlalu tegang diseluruh tubuh, cenderung menyerupai
robot waktu berjalan tahan"tahan dan kaku.
e. *igiditi, ditandai dengan adanya gerakan"gerakan yang kecil tanpa
disadari, dengan irama tetap. ?ebih mirip dengan getaran.
f. ampuran, yang disebut dengan campuran anak yang memiliki beberapa
jenis kelainan cerebral palsy.
BAB III
PE"BAHASAN
3.1 "ekanis!e Sekresi Saliva
engeluaran saliva sekitar %,4 sampai #,4 liter per hari. Aergantung pada
tingkat perangsangan, kecepatan aliran bervariasi dari %,# sampai ! mlGmenit.
ada kecepatan %,4 mlGmenit sekitar 647 saliva disekresi oleh kelenjar parotis
10
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
11/35
(saliva encer) dan kelenjar submandibularis (saliva kaya akan musin)H sisanya
disekresi oleh kelenjar sublingual dan kelenjar"kelenjar di lapisan mukosa mulut
(@espopoulos dan Silbernagl, $%%%). Sekresi saliva yang bersifat spontan dan
kontinu, bahkan tanpa adanya rangsangan yang jelas, disebabkan oleh stimulasi
konstan tingkat rendah ujung"ujung saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar
saliva. Sekresi basal ini penting untuk menjaga agar mulut dan tenggorokan tetap
basah setiap waktu (Sherwood, $%%#).
Selain sekresi yang bersifat konstan dan sedikit tersebut, sekresi saliva
dapat ditingkatkan melalui dua jenis refleks saliva yang berbeda& (#) refleks saliva
sederhana, atau tidak terkondisi, dan ($) refleks saliva didapat, atau terkondisi.
*efleks saliva sederhana (tidak terkondisi) terjadi sewaktu kemoreseptor atau
reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap adanya makanan.
Sewaktu diaktifkan, reseptor"reseptor tersebut memulai impuls di serat saraf
aferen yang membawa informasi ke pusat saliva di medula batang otak. usat
saliva kemudian mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar
saliva untuk meningkatkan sekresi saliva. Aindakan"tindakan gigi mendorong
sekresi saliva walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasi
terhadap reseptor tekanan yang terdapat di mulut. ada refleks saliva didapat
(terkondisi), pengeluaran saliva terjadi tanpa rangsangan oral. 0anya berpikir,
melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan yang le'at dapat memicu
pengeluaran Saliva melalui refleks ini (Sherwood, $%%#).
Aidak seperti sistem saraf otonom di tempat lain, respon simpatis dan
parasimpatis di kelenjar saliva tidak saling bertentangan. 1aik stimulasi simpatis
maupun parasimpatis, keduanya meningkatkan sekresi saliva, tetapi jumlah,
karakteristik, dan mekanisme yang berperan berbeda. *angsangan parasimpatis,yang berperan dominan dalam sekresi saliva, menyebabkan pengeluaran saliva
encer dalam jumlah besar dan kaya en'im. Stimulasi simpatis, di pihak lain,
menghasilkan volume saliva yang jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental
dan kaya mukus. arena rangsangan simpatis menyebabkan sekresi saliva dalam
jumlah sedikit, mulut terasa lebih kering daripada biasanya selama keadaan saat
sistem simpatis dominan, misalnya pada keadaan stres (Sherwood, $%%#).
11
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
12/35
Dalur saraf parasimpatis untuk mengatur pengeluaran saliva terutama
dikontrol oleh sinyal saraf parasimpatis sepanjang jalan dari nukleus salivatorius
superior dan inferior batang otak (-uyton dan 0all, $%%8). Ebyek"obyek lain
dalam mulut dapat menggerakkan refleks saliva dengan menstimulasi reseptor
yang dipantau oleh nervus trigeminal (9) atau inervasi pada lidah dipantau oleh
nervus kranial 9;;, ;
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
13/35
karbohidrat yang lebih kecil dan akibat pengaruh amilase, polisakarida dapat
dicerna dengan mudah (/merongen, #66#).
$) ;mmunoglobulin
;mmunoglobulin terlibat pada sistem penolakan fisik dan agen antibakteri.
;mmunoglobulin terdiri dari sebagian besar ;g/ sekretorik (S;g/) dan sebagian
kecil ;g+ dan ;g-. /ktivitas antibakteri S;g/ yang terdapat dalam mukosa mulut
bersifat mukus dan bersifat melekat dengan kuat, sehingga antigen dalam bentuk
bakteri dan virus akan melekat erat dalam mukosa mulut yang kemudian
dilumpuhkan oleh S;g/. 1akteri mulut yang diselubungi oleh S;g/ lebih mudah
difagositosis oleh leukosit (/merongen, #66#H *ensburg, #664).
3) rotein aya rolin
rotein kaya prolin membentuk suatu kelas protein dengan berbagai fungsi
penting yaitu mempertahankan konsentrasi kalsium di dalam saliva agar tetap
konstan yang menghambat demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi
(/merongen, #66#).
!) +ukus -likoprotein
+ukus glikoprotein merupakan lapisan pada rongga mulut yang berfungsi
dalam lubrikasi jaringan rongga mulut, pengatur interaksi antara epitel permukaan
dengan lingkungan luar dan perangkap bakteri.
4) ?iso'im
?iso'im mempunyai fungsi proteksi terhadap bakteri yaitu berperan aktif
menghancurkan dinding sel bakteri -ram positif dan sangat efektif dalam
melisiskan bakteri. ada saliva, liso'im berasal dari kelenjar parotis, kelenjar
submandibular dan kelenjar sublingual (1radley.#664).
C) Sistem eroksidaseeroksida berperan sebagai sistem antibakteri yang banyak hadir pada
kelenjar parotis, terdiri dari hidrogen peroksida, tiosanat dan laktoproksidase
(*ensburg, #664). Sistem ini menghambat produksi asam dan pertumbuhan
bakteri streptokokus dan laktobasilus yang ikut menjaga p0 rongga mulut
sekaligus mengurangi terjadinya karies akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri
(-rant, et al ., #688).
>) ?aktoferin
13
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
14/35
?aktoferin merupakan hasil produksi sel epitel kelenjar dan leukosit +:
yang mempunyai efek bakterisid yang merupakan salah satu fungsi proteksi
terhadap infeksi mikroorganisme ke dalam tubuh manusia (*oth dan almes,
#68#). ?aktoferin juga mengikat ion ion eIJ, yang diperlukan bagi
pertumbuhann bakteri (/merongen, #66#).
8) ?aktoperoksidase
?aktoperoksidase menkatalisis oksidasi tiosanat menjadi hipotiosianat
yang mampu menghambat pertumbuhan dan pertukaran 'at bakteri (/merongen,
#66#).
6) -ustin
-ustin berfungsi dalam proses kesadaran pegecap (/merongen, #66#).
2. Ko!onen Anorganik
omponen anorganik yang terdapat di dalam saliva berupa ion kalsium
,magnesium, fluorida, 0E3, kalium, natrium, klorida, :0!. Selain itu terdapat
gas seperti karbondioksida, nitrogen dan oksigen (*ensburg, #664). @ari kation
yang terdapat di dalam saliva, natrium dan kalium memiliki konsentrasi tertinggi.
lorida sangat penting untuk aktivitas en'imatik amilase. alium dan fosfat yang
terkandung dalam saliva sangat penting untuk remineralisasi email. adar fluorida
di dalam saliva dipengaruhi oleh konsentrasi fluorida di dalam air minum dan
makanan. Aiosianat merupakan suatu gen antibakteri yang bekerja sama dengan
sistem laktoperoksidase. 1ikarbonat adalah ion bufer terpenting dalam saliva.
@alam saliva yang dirangsang, ion ini menghasilkan 847 dari kapasitas bufer
dalam sistem fosfat #!7. onsentrasi bikarbonat pada kelenjar parotis dan
kelenjar submandibular meningkat dengan meningkatnya aliran saliva.
3. Ko!onen -asada saat pertama sekali saliva dibentuk, saliva mengandung gas oksigen
yang larut, nitrogen dan karbon dioksida dengan jumlah yang sama dengan serum.
;ni memperlihatkan bahwa konsentrasi karbon dioksida cukup tinggi dan hanya
dapat dipertahankan pada larutan yang memiliki tekanan didalam kelenjar duktus,
tetapi pada saat saliva mencapai rongga mulut banyak karbon dioksida yang
lepas.
$. 4at56at Aditi7 di ongga "ulut
14
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
15/35
+erupakan berbagai substansi yang tidak ada didalam saliva pada saat
saliva mengalir dari dalam duktus, akan tetapi menjadi bercampur dengan saliva
didalam rongga mulut. ang termasuk kedalam 'at"'at aditif yaitu
mikroorganisme, leukosit dan dietary substance.
3.2.2 H Saliva
apasitas dapar dan p0 saliva dapat dipengaruhi oleh susunan kuantitatif
dan kualitatif elektrolit dalam saliva itu sendiri. erbandingan antara asam dan
konjugasi basanya, terutama konsentrasi bikarbonat saliva, akan menentukan nilai
p0 dan kapasitas dapar saliva. @alam kondisi normal, p0 saliva tidak terstimulasi
memiliki nilai rata"rata C,> dalam rentang berada di antara C,! sampai dengan C,6.
onsentrasi bikarbonat pada saliva yang tidak terstimulasi tidak begitu besar,
paling tinggi hanya mencapai 4%7 dari kapasitas dapar totalH sedangkan
konsentrasi bikarbonat pada saliva terstimulasi cukup besar, mencapai 847 dari
keseluruhan kapasitas dapar saliva.
3.2.3 0olu!e Sekresi Saliva
Saliva memegang peranan penting dalam mempertahankan kesehatanrongga mulut dan proses biologis yang terjadi di dalam rongga mulut. 9olume
rata"rata saliva yang dihasilkan perhari berkisar #"#,4 liter. 9olume saliva dengan
stimulasi yang normal berkisar lebih dari 4,% mlG4 menit, rendah 3,4"4,% mlG4
menit dan hiposalivasi kurang dari 3,4 mlG4 menit.$C 9olume saliva dipengaruhi
oleh berbagai faktor, termasuk derajat hidrasi, posisi tubuh dan terpaparnya
cahaya matahari.
3.2.$ Keeatan Aliran Saliva
ecepatan aliran saliva menunjukkan variasi diurnal dengan kecepatan
tertinggi terjadi pada saat siang hari dan kecepatan terendah pada saat tidur. ada
saat tidur, kelenjar saliva mayor sebenarnya tidak mengeluarkan saliva. Kntuk
15
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
16/35
menjaga lubrikasi mukosa di dalam rongga mulut pada malam hari, tubuh hanya
memanfaatkan saliva yang dikeluarkan oleh kelenjar saliva minor.
@alam keadaan normal, kecepatan aliran saliva berada dalam rentang %,3"%,! mlGmenit ketika saliva tidak terstimulasi. 1eberapa faktor yang berperan
dalam mempengaruhi kecepatan aliran saliva saat tidak terstimulasi adalah derajat
hidrasi, posisi tubuh, pemaparan terhadap cahaya, stimulasi sebelumnya, ritme
biologis, dan obat"obatan. Sementara itu, kecepatan aliran saliva ketika
terstimulasi akan meningkat, yaitu berada dalam rentang #,4"$ mlGmenit. aktor"
faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan aliran saliva saat terstimulasi adalah
asal stimulus, pengunyahan, muntah, merokok, ukuran kelenjar saliva, indera
penciuman dan pengecapan, asupan makanan, faktor emosi"psikis, dan usia.
ecepatan aliran saliva dapat mempengaruhi aksi proteksi saliva.
Stimulasi kelenjar saliva melalui pengunyahan dapat meningkatkan kecepatan
aliran saliva sehingga mendukung pembersihan makanan dari mulut. Semakin
cepat aliran saliva, semakin cepat karbohidrat dapat dibersihkan dari dalam
rongga mulut serta semakin efektif saliva dalam mengurangi demineralisasi dan
meningkatkan remineralisasi gigi. Selain itu, konsentrasi berbagai komponen
dalam saliva juga dapat dipengaruhi oleh kecepatan aliran saliva. onsentrasi
amilase, natrium, klorida, dan bikarbonat berbanding lurus dengan kecepatan
aliran saliva, sedangkan konsentrasi kalium, fosfor, dan sekret ;g/ berbanding
terbalik dengan kecepatan aliran saliva.
@engan demikian, jika kecepatan aliran saliva rendah, kemampuan saliva
dalam membersihkan rongga mulut terhadap susbtrat makanan kariogenik akan
menurun. Selain itu, jumlah dapar di dalam saliva juga akan menurun sehingga
kemampuan saliva dalam menetralisasi asam organik yang terbentuk dari
fermentasi gula juga akan berkurang.
3.2./ 0iskositas Saliva
9iskositas saliva dipengaruhi oleh musin karena adanya glikoprotein
bermolekul tinggi di dalamnya. +usin ini berasal dari sel"sel asinar kelenjar saliva
dan tidak dijumpai di dalam sel"sel asinar serus dan sel"sel asinar duktus. Selain
16
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
17/35
mempengaruhi viskositas saliva, musin juga berfungsi dalam mempermudah
penelanan dan angkutan makanan, membasahi permukaan gigi dan mukosa
sehingga terhindar dari kekeringan, mempermudah artikulasi, serta melindungi
mukosa terhadap infeksi bakteri dengan pembentukan lapisan lendir yang sukar
ditembus dan dirusak oleh bakteri"bakteri.
@alam keadaan istirahat, viskositas saliva sebaiknya dalam keadaan kental
dan dapat mengalir agar dapat bertahan cukup lama di dalam rongga mulut.
Sedangkan dalam keadaan berfungsi, viskositas saliva sebaiknya dalam keadaan
encer dan dapat mengalir agar dapat memberikan lubrikasi yang baik di dalam
rongga mulut.
3.3 )aktor 8 7aktor *ang "e!engaru#i Sekresi Saliva
1eberapa faktor mempengaruhi sekresi saliva dengan merangsang kelenjer Saliva
melalui cara"cara berikut &
#. aktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yang keras atau permen
karet.
contoh & adanya bolus dalam mulut$. aktor kimiawi yaitu melalui rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit,
dan pedas.
contoh & bolus yang asam atau asin
3. aktor neuronal yaitu melalui sistem syaraf autonom baik simpatis
maupun parasimpatis.
!. aktor sikis yaitu stress yang menghambat sekresi saliva.
contoh & menciumGmemikirkan makanan.
4. *angsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, ginggivitis, dan pemakaian
protesa yang dapat menstimulasi sekresi saliva.
C. @iet (makanan)
/danya material eksogen berupa karbohidrat yang dapat difermentasi
dengan cepat seperti gula dapat menurunkan kapasitas dapar saliva
sehingga metabolisme bakteri dalam menghasilkan asam akan meningkat.
Sedangkan makanan yang kaya akan protein memiliki efek yang dapat
17
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
18/35
meningkatkan kapasitas dapar saliva melalui pengeluaran 'at"'at basa
seperti amonia.
>. enurunan kapasitas dapar saliva
enurunan kapasitas dapar dapat terjadi pada orang tua, penderita penyakit
sistemik, dan pengguna obat"obatan tertentu. Selain itu, kapasitas dapar
dan sekresi saliva pada wanita biasanya lebih rendah dibandingkan pada
pria.
8. *itme biologis (irama siang"malam)
apasitas dapar dan p0 saliva yang tidak terstimulasi memiliki nilai
terendah pada saat tidur dan nilai tertinggi saat segera setelah bangun,
kemudian nilai ini bervariasi setelahnya. Sedangkan pada kapasitas dapar
dan p0 saliva yang terstimulasi, L jam setelah stimulasi keduanya
memiliki nilai paling tinggi, dan dalam kurun waktu 3%"C% menit
kemudian akan kembali turun. apasitas dapar saliva berperan dalam
menetralisasi asam plak. 1esarnya kapasitas dapar dalam saliva tergantung
oleh beberapa faktor, yaitu&
• 1ikarbonat
1ikarbonat merupakan ion dapar terpenting di dalam saliva dan ion ini
akan menentukan sebagian besar kapasitas dapar dan derajat asam
saliva. ada saliva terstimulasi, ion ini menghasilkan 847 dari
keseluruhan kapasitas dapar saliva.
• alsium dan fosfat
;on kalsium dan fosfat menjaga saturasi saliva terhadap mineral gigi.
Eleh karena itu, ion"ion ini penting dalam melindungi gigi terhadap
perkembangan karies. Sistem fosfat menghasilkan #47 dari
keseluruhan kapasitas dapar saliva. :amun sistem fosfat ini tidak
berperan besar terhadap kapasitas dapar pada keadaan saliva
terstimulasi karena konsentrasi fosfat menurun pada kecepatan aliran
18
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
19/35
saliva yang tinggi. Sistem fosfat memberikan kapasitas dapar paling
signifikan pada saat saliva tidak terstimulasi dan di awal pemaparan
asam.
• rotein
onsentrasi protein di dalam saliva hanya #G3% dari plasma sehingga
terlalu sedikit asam amino yang dapat memberi efek dapar yang
signifikan pada p0 normal di rongga mulut. andungan protein di
dalam saliva hanya merupakan tambahan sekunder pada kapasitas dapar
saliva melalui efek alkali dan penghancuran en'imatik terhadap bakteri
di dalam rongga mulut.
• Krea
andungan urea di dalam saliva dapat digunakan oleh mikroorganisme
di dalam rongga mulut untuk menghasilkan amonia. roduksi amonia
ini dapat menetralkan hasil akhir metabolisme bakteri sehingga p0
dapat meningkat.
3.$ )ungsi Saliva
Saliva berkontribusi untuk menghasilkan kinerja tubuh yang efisien dan
keadaan umum yang baik, fungsi"fungsi tersebut antara lain&
#) ungsi digestive
@alam sistem pencernaan saliva berperan dalam&
a. +enghancurkan (katabolisme) 'at tepung
b. ?ubrikasi
• @ilakukan oleh glikoprotein
• +emfasilitasi proses pengunyahan, pembentukan bolus makanan,
penelanan, dan berbicara
• 1erfungsi menjaga mukosa membrane dari kekeringan dan mulai
mengalami parakeratinasi, ataupun keratinasi
c. Aaste
19
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
20/35
andungan air di saliva makanan dapat dirasakan oleh reseptor
gustatory dan reaksi pencernaan dapat dimulai.
$) ungsi antibacterial
Substansi"substansi yang terdapat pada bakteri yang memiliki sifat
antibakteri antara lain &
a. Secretory ;g/ (s;g/)
" lebih resisten terhadap proteolisis oleh bacterial en'im dibandingkan ;g/
" 0ampir 6%7 berasal dari saliva parotid
" mencegah kolonisasiGperlekatan bakteri
b. eroksidase
" terdiri dari hidrogen peroksida, thiocynate, lactoperoFidase.
" terutama ada pada saliva kelenjar parotid
" menghambat produksi asam dan pertumbuhan mikroorganisme
c. ?yso'yme
" menyerang (lisis) dinding sel bakteri gram positif
" bekerjasama dengan thiocynate dan lactoperoFidase
3) /ksi pembufferan
Sistem bufer asam karbonat"bikarbonat, serta kandungan amonia dan urea
dalam saliva dapat menyangga dan menurunkan p0 yang terjadi saat bakteri
plak sedang memetabolisme gula. apasitas bufer dan p0 saliva erat
hubungannya dengan kecepatan sekresinya. eningkatan kecepatan sekresi
saliva mengakibatkan naiknya kadar natrium dan bikarbonat saliva, sehingga
kapasitas bufer saliva pun meningkat. eningkatan kapasitas bufer dapat
melindungi mukosa rongga mulut dari asam yang terdapat pada makanan saat
muntah. Selain itu, penurunan p0 plak sebagai akibat ulah organisme akan
dihambat (idd and 1echal, #68>). Sistem bufer saliva membantu
mempertahankan p0 rongga mulut sekitar >,% (-anong, #664).
!) /ksi higienis
• elenjar saliva (mukus) sangat berperan penting dalam
mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut
• elenjar saliva (seperti kelenjar keringat di kulit) juga membantu
deskuamasi sel epitel oral
20
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
21/35
• +embersihkan debris"debris makanan
4) oagulasi @arah dan erbaikan Daringan
• 5aktu pembekuan dikurangi oleh adanya saliva dari protein"protein
yang sama terhadap faktor pembekuan 9;;, ;< dan faktor platelet
• Saliva, terutama dari kelenjar submandibula, mempercepat kecepatan
kontraksi luka
C) enghambat aries -igi
enghambatan karies oleh saliva melalui beberapa aksi berikut &
a. /ksi mekanis & membersihkan permukaan gigi
b. /ksi immunologi & dengan cara mensekresikan ;g/
c. /ksi en'imatik & peroksidae dan sistem liso'im
d. omposisi saliva & flouride, kalsium, dan ion fosfat, yang dapat
meningkatkan remineralisasi lesi" lesi karies
>) eseimbangan /ir
1erperan dalam terjadinya dehidrasi. /pabila cairan tubuh berkurang,
maka produksi saliva akan menurun yang mengakibatkan mulut menjadi
kering. Setelah orang tersebut minum air keseimbangan air pulih kembali
sehingga produksi saliva kembali normal.
3./ Kelainan ada Kelen&ar Saliva
2.$.1 "UELE
+ucocele adalah ?esi pada mukosa (jaringan lunak) mulut yang
diakibatkan oleh pecahnya saluran kelenjar liur dan keluarnya mucin ke
jaringan lunak di sekitarnya. +ucocele bukan kista, karena tidak
dibatasi oleh sel epitel. +ucocele dapat terjadi pada bagian mukosa
bukal, anterior lidah, dan dasar mulut. +ucocele terjadi karena pada
saat air liur kita dialirkan dari kelenjar air liur ke dalam mulut melalui
suatu saluran kecil yang disebut duktus. Aerkadang bisa terjadi ujung
duktus tersumbat atau karena trauma misalnya bibir sering tergigit
secara tidak sengaja, sehingga air liur menjadi tertahan tidak dapat
mengalir keluar dan menyebabkan pembengkakan (mucocele).
21
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
22/35
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
23/35
• +elakukan anamnesa lengkap dan cermat secara visual
• 1imanual palpasi intra M eFtraoral
• /spirasi
• +elakukan pemeriksaan laboratories
• emeriksaan radiologis dengan kontras media
• emeriksaan mikroskopis, pemeriksaan biopsyG/
Differential Diagnosa
@ifferential diagnosis dari mukokel adalah sebagai berikut &
• /denoma leomorfik
•Suatu nodula keras kebiru"biruan
• ista :asolabial
• Suatu nodula berfluktuasi pada palpasi
• ista ;mplantasi
Penatalaksanaan
+ucocele adalah lesi yang tidak berumur panjang,
bervariasi dari beberapa hari hingga beberapa minggu, dan dapat
hilang dengan sendirinya. :amun banyak juga lesi yang sifatnya
kronik dan membutuhkan pembedahan eksisi. ada saat di eksisi,
dokter gigi sebaiknya mengangkat semua kelenjar liur minor yang
berdekatan, dan dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk
menegaskan 1iopsy dan menentukan apakah ada kemungkinan
tumor kelenjar liur. Selain dengan pembedahan, mucocele juga
dapat diangkat dengan laser. 1eberapa dokter saat ini ada juga yang
menggunakan menggunakan injeksi ortikosteroid sebelum
melakukan pembedahan, ini terkadang dapat mengempiskan
pembengkakan. Dika berhasil, maka tidak perlu dilakukan
pembedahan. enatalaksanaan mukokel biasanya dilakukan dengan
eksisimukokel dengan modifikasi teknik elips. yaitu setelah
pemberian anesthesi lokal dibuat dua insisi elips yang hanya
menembus mukosa, kemudian lesi dipotong dengan teknik gunting
lalu dilakukan penjahitan.
23
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
24/35
2.$.2 ANULA
Etiologi Dan Patogenesis
*anula terbentuk sebagai akibat normal melalui duktus
ekskretorius major yang membesar atau terputus atau terjadinya
rupture dari saluran kelenjar terhalangnya aliran liur yang
sublingual (duktus 1artholin) atau kelenjar submandibuler (duktus
5harton), sehingga melalui rupture ini air liur keluar menempati
jaringan disekitar saluran tersebut. Selain terhalangnya aliranliur,
ranula bisa juga terjadi karena trauma dan peradangan.
*anulamirip dengan mukokel tetapi ukurannya lebih besar.
1ila letaknya didasar mulut, jenis ranula ini disebut
ranulaSuperfisialis. 1ila kista menerobos dibawah otot
milohiodeusdan menimbulkan pembengkakan submandibular,
ranula jenisini disebut ranula @issecting atau lunging.
Gambaran Klinis
1entuk dan rupa kista ini seperti perut kodok yang
menggelembung keluar (*anaNodok)
• @inding sangat tipis dan mengkilap
• 5arna translucent
• ebiru"biruan
• alpasi ada fluktuasi
•Aumbuh lambat dan eFpansif
Diagnosis
@iagnosis mukokel bisa secara langsung daririwayat penyakit,
keadaan klinis dan palpasi.
?angkah"langkah cara mendiagnosis ranula adalah &
24
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
25/35
• +elakukan anamnesa lengkap dan cermat Secara visual
• 1imanual palpasi intra M eFtraoral
• unksi dan aspirasi
• +elakukan pemeriksaan laboratories
• emeriksaan radiologis dengan kontras media
• emeriksaan mikroskopis, pemeriksaan biopsyG/
Differential Diagnosa
" ista @ermoid
ista dermoid yang tampak sebagai suatu pembengkakan
jaringan lunak dalam mulut
" 1atu kelenjar liur (sialolit)
Penatalaksanaan
enatalaksanaan ranula biasanya dilakukan dengan
caramarsupialisasi ranula atau pembuatan jendela pada lesi.1iasanya
menggunakan anestesi blok lingual ditambah denganinfiltrasi regional. @i
sekitar tepi lesi ditempatkan rangkaianjahitan menyatukan mukosa perifer
dengan mukosa lesi danjaringan dasar lesi. emudian dilakukan juga
drainase denganpenekanan lesi. Setelah itu dilakukan eksisi pada atap
lesisesuai dengan batas penjahitan kemudian lesi ditutup dengan tampon.
2.$.3 SIALADENI%IS
Sialadenitis adalah infeksi bakteri dari glandula salivatorius,
biasanya disebabkan oleh batu yang menghalangi atau hyposecretion
kelenjar. roses inflamasi yang melibatkan kelenjar ludah disebabkan oleh
banyak faktor etiologi. roses ini dapat bersifat akut dan dapat
menyebabkan pembentukan abses terutama sebagai akibat infeksi bakteri.
eterlibatannya dapat bersifat unilateral atau bilateral seperti pada infeksi
virus. Sedangkan Sialadenitis kronis nonspesifik merupakan akibat dari
obstruksi duktus karena sialolithiasis atau radiasi eksternal atau mungkin
25
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
26/35
spesifik,yang disebabkan dari berbagai agen menular dan gangguan
imunologi.
Etiologi
Sialadenitis biasanya terjadi setelah obstruksi hyposecretion atau
saluran tetapi dapat berkembang tanpa penyebab yang jelas. Aerdapat tiga
kelenjar utama pada rongga mulut,diantaranya adalah kelenjar parotis,
submandibular, dan sublingual. Sialadenitis paling sering terjadi pada
kelenjar parotis dan biasanya terjadi pada pasien dengan umur 4%"an
sampai C%"an, pada pasien sakit kronis dengan Ferostomia, pasien dengan
sindrom SjOgren, dan pada mereka yang melakukan terapi radiasi pada
rongga mulut. *emaja dan dewasa muda dengan anoreksia juga rentan
terhadap gangguan ini. Erganisme yang merupakan penyebab paling
umum pada penyakit ini adalah Staphylococcus aureusH organisme lain
meliputi Streptococcus, koli, dan berbagai bakteri anaerob.
Gejala Umum
+eliputi gumpalan lembut yang nyeri di pipi atau di bawah dagu,
terdapat pembuangan pus dari glandula ke bawah mulut dan dalam kasus
yang parah, demam, menggigil dan malaise (bentuk umum rasa sakit).
Penatalaksanaan
erawatan awal harus mencakup hidrasi yang memadai, kebersihan
mulut baik, pijat berulang pada kelenjar, dan antibiotik intravena. BvaluasiKS- atau computed tomography (A) akan menunjukkan apakah
pembentukan abses telah terjadi. Sialography merupakan
kontraindikasi.;nsisi dan drainase paling baik dilakukan dengan
mengangkat penutup parotidectomy standar dan kemudian menggunakan
hemostat untuk membuat beberapa bukaan ke dalam kelenjar, tersebar di
arah umum dari syaraf wajah. Sebuah saluran kemudian ditempatkan di
atas kelenjar dan luka tertutup. @alam beberapa kasus, dimungkinkan
26
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
27/35
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
28/35
elenjar dapat dirangsang dengan menghisap tetesan air lemon tanpa gula
atau gliserin pembersih.
erawatan tambahan untuk gejala mulut kering adalah obat resep
untuk menstimulasi air liur seperti pilocarpine dan ceuimeline. Ebat"
obatan ini harus dihinari oleh orang yang berpenyakit jantung, asma, dan
glukoma.
Penebab
enyebab sjorgen syndrome tidak diketahui, ada dukungan ilmiah
yang menyatakan bahwa penyakit ini adalah penyakit turunan atau adanya
faktor genetik yang dapat memicu terjadinya sjorgen syndrome, karena
penyakit ini kadang"kadang penyakit ditemukan pada anggota keluarga
lainnya. 0al ini juga ditemukan lebih umum pada orang yang memiliki
penyakit autoimun lainnya seperti lupus eritematous sistemik, autoimun
penyakit tiroid, diabetes, dll.
2.$./ SIALHEA
Sialorrhea adalah suatu kondisi medis yang detandai dengan
menetesnya air liur atau sekresi saliva yang berlebihan.
Penebab
enyebab dari sialorrhea dapat bevariasi berupa gejala dan
gangguan neurologis, infeksi atau keracunan logam berat dan insektisida
serta efek samping dari obat"obatan tertentu.
Penatalaksanaan
engobatan dan perawatan sialorrhea biasanya tergantung pada
sumber penyebabnya. /pabila disebabkan oleh efek samping obat"obatan
maka penanggulangannya hanya sebatas mengatur kelebihan sekresi
saliva. ada tahap awal dapat diberikan obat, jika terjadi dalam jangka
28
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
29/35
waktu yang lama dapat dilakukan operasi dengan mengangkat satu atau
lebih glandula salivarius mayor.
2.$./ De7inisi dan Pen*e,a, :erosto!ia
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
30/35
-olongan"golongan utama dari obat"obatan tersebut adalah antihistamin,
antidepresan, antikolinergik, anti anoreFia, anti hipertensi, anti psikotik,
anti parkinson, diuresis, dan sedatif. Sebagian besar efek Ferogenik dari
obat"obatan tersebut bersifat sementara (1artels, $%%4).
!. -angguan kelenjar saliva
-ambaran penyakit dengan sel"sel asinar dan sel"sel duktus
kelenjar saliva yang berkurang atau mengecil, mengakibatkan penurunan
sekresi saliva, sepertiH aplasi atau hipoplasi kelenjar saliva mayor
pembawaan, atropi kelenjar saliva karena ketuaan atau penyinaran,
penyumbatan muara pembuangan oleh batu saliva, tumor, penyakit
autoimun, radang kelenjar saliva (/merongen, #66$).
4. enyinaran daerah kepala"leher
-angguan fungsi kelenjar saliva setelah penyinaran dengan sinar
ionisasi pada daerah kepala"leher sudah banyak diketahui. Dumlah dan
keparahan kerusakan jaringan kelenjar saliva tergantung dosis dan
lamanya penyinaran (/merongen, #66$). ada perawatan untuk kanker
mulut, untuk kondisi neoplastik di kepala dan leher, atau pada iradiasi
mantel atau iradiasi tubuh total (A1;) sebelum transplantasi sel induk
haematopoietic (transplantasi tulang sumsum) (Scully, $%%8).
C. isiologi
Sensasi mulut kering yang subyektif terjadi setelah pembicaraan
yang berlebihan dan selama berolahraga. ada keadaan ini ada dua faktor
yang ikut berperan. 1ernafas melalui mulut yang terjadi pada saat olah
raga, berbicara atau menyanyi, juga dapat memberi efek kering pada
mulut. Selain itu, juga ada komponen emosional, yang merangsangterjadinya efek simpatik dari sistem saraf otonom dan menghalangi sistem
saraf parasimpatik, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran saliva dan
mulut menjadi kering. Sebagian besar orang mengalami sensasi mulut
kering sebelum melakukan tanya jawab yang penting atau sebelum
berpidato (-ayford dan 0askell, #66%).
>. /genisis dari kelenjar saliva
30
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
31/35
Sangat jarang terjadi, tetapi kadang"kadang pasien memang
mempunyai keadaan mulut yang kering sejak lahir. 0asil sialograf
menunjukkan cacat yang besar dari kelenjar saliva (-ayford dan 0askell,
#66%).
8. arena penyumbatan hidung
ada anak"anak, penyebab penyumbatan hidung yang paling sering
terlihat adalah pembesaran tonsil nasoparingeal (adenoid). ada orang
dewasa terdapat berbagai macam penyebab, dari penyimpangan keadaan
hidung, polip hidung atau hipertropi rinitis. Semua keadaan tersebut
menyebabkan pasien bernafas dari mulut, tanpa penyumbatan hidung
(-ayford dan 0askell, #66%).
6. aktor ketuaan dan psikologi
eadaan mulut yang kering dapat terlihat berupa kesulitan
mengunyah dan menelan, atau kesulitan dalam mempergunakan gigi
tiruan. +ukosa yang kering menyebabkan pemakaian gigi tiruan tidak
menyenangkan, karena gagal untuk membentuk selapis tipis mukous untuk
tempat gigi tiruan melayang pada permukaannya, dan dengan tegangan
permukaan yang berkurang untuk retensi gigi tiruan atas dalam menahan
tekanan kunyah. 1ila daerah pendukung gigi tiruan telah terasa nyeri,
trauma dapat berlangsung terus (-ayford dan 0askell, #66%). +enurut
0asibuan ($%%$), perubahan atropi pada kelenjar saliva seiring dengan
pertambahan usia, dimana hal ini akan menurunkan produksi saliva dan
mengubah komposisinya (0asibuan, $%%$).
#%. enyakit kelenjar saliva
Selain sindrom sjogren, penyakit"penyakit kelenjar saliva jarangmenimbulkan Ferostomia. enyakit harus mengenai kedua kelenjar parotid
secara bergantian, untuk dapat menimbulkan kerusakan yang menyeluruh
(-ayford dan 0askell, #66%).
2.$./.1 Pera;atan :erosto!ia
Segala penyebab yang mendasari Ferostomia harus diperbaiki, dan
berbagai upaya harus dilakukan untuk menghindari faktor"faktor yang dapat
31
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
32/35
meningkatkan kekeringan, seperti lingkungan yang panas dan kering,
makanan kering seperti biskuit, obat"obatan (misalnya antidepresan tricyclic
atau diuretik), alkohol (termasuk mouthwases), merokok, minuman yang
memproduksi diuresis (kopi dan teh). 1ibir mungkin menjadi kering dan
atropik, sehingga harus terus lembab dengan menggunakan pelumas yang
berbahan dasar air atau produk yang berbahan dasar lanolin (misalnya
vaseline). +inyak 'aitun, vitamin B atau lip balm juga dapat membantu
(Scully, $%%8). ada kasus yang ringan dapat dirawat dengan cara banyak
minum, dan akan sangat membantu bagi pasien untuk selalu menyediakan
segelas air di samping tempat tidurnya atau untuk membantu menelan
makanan. ?arutan kumur mulut seperti gliserin dari timol juga dapat
digunakan pada beberapa keadaan tertentu. emberian warna dan bau
tertentu, juga dapat digunakan untuk pasien tertentu. ?arutan kumur yang
mengandung metil selulose #7 dapat membantu keadaan yang parahH
larutan ini tidak berbahaya bila tertelan pasien karena dapat membantu
mendorong makanan ke oesopagus. Ebat"obatan dengan efek
parasimpatetik, cukup berbahaya dan tidak efektif (-ayford dan 0askell,
#66%).
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
33/35
glandula dan termasuk pertambahan pengeluaran saliva dan keringat. Ebat
ini memiliki kontra indikasi yang sama seperti pilocarpine, selain itu
cevimeline memiliki efek samping seperti pengeluaran keringat yang
berlebihan, mual, rhinitis, diare, dan gangguan penglihatan. 0al tersebut
sering kali terjadi pada malam hari.
3. /nethole trithione
/nethole trithione adalah obat yang distimulasi dan disekresikan di
dalam empedu juga distimulasikan pada sistem saraf parasimpatis dan dapat
meningkatkan sekresi dari asetilkolin, stimulasi dari saliva dihasilkan dari
serous sel asini. Ebat ini tidak dapat diberikan pada pasien sjogren sindrom,
dan efek sampingnya adalah perut terasa tidak nyaman dan adanya gas
dalam perut atau usus (1artels, $%%4). *angsangan sekresi saliva juga
dianggap dapat menanggulangi Ferostomia seperti mekanis (mengunyah
makanan keras atau permen karet), kimiawi oleh rangsangan rasa (asam,
manis, asin, pahit, pedas), neuronal (melalui sistem saraf otonom, baik
simpatis maupun parasimpatis). 1ila sialogog ('at yang merangsang sekresi
saliva) tidak memadai pada penderita Ferostomia, maka dianjurkan
penggunaan pengganti saliva. engganti cairan untuk saliva hanya dapat
menggantikan fungsi paling pokok saliva manusia, seperti perlindungan,
pertahanan dan pembasahan jaringan lunak dan jaringan keras mulut, dan
mempermudah bicara dan makan (/merongen, #66$).
BAB I0
KESI"PULAN
a. Saliva adalah cairan kompleks yang terdiri atas campuran sekresi dari
kelenjar saliva mayor dan minor yang ada di mukosa mulut. b. Aiga kelenjar saliva mayor adalah kelenjar parotis, kelenjar
submandibularis, dan kelenjar sublingualis.
c. h saliva normal yaitu berkisar C,%">,!. @an saliva dengan rangsangan
memiliki h lebih alkalin.
d. 9olume sekresi saliva normal adalah # = #,4 liter perhari
e. Semakin banyak cairan saliva yang dihasilkan, besar viskositas semakin
kecil sehingga mengakibatkan cairan saliva semakin encer.
33
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
34/35
DA)%A PUS%AKA
/merogen /9. #688. ?udah dan elenjar ?udah /rti 1agi esehatan -igi.
/lih 1ahasa *afiah /byono. ogyakarta& Kniversitas -ajah +ada ress
@iFon, /ndrew @. #663. /natomi untuk edokteran -igi ed.4. Dakarta&
0ipokrates
*oth -?, almes. #68#. *. Eral 1iology. St. ?ouis& 9 +osby
-eneser, inn. #66!. 1uku Aeks 0istologi, Dilid $. Dakarta& 1inarupa
/ksara
@avid 1. erguson.#666. Eral 1ioscience. 0arcourt ublishers
?imited.?ondon
-uyton, /rthur ., Dohn B. 0all. #66>. isiologi edokteran >th. Dakarta&
B-
34
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Stoma 2 Skenario 1
35/35
5.1. Saunders ompany, 0arry Sicher.#6C%. Eral anatomi ksrys 3rd ed .
St ?oius& 9 +osby.hiladelphia, ennsylvania.
;sselhard, brand. $%%3. /natomy of orofacial structure. /merica & +osby
hapter $4
ermar, @orothy. #646. / manual of Eral Bmbriology and +icroscopic
/natomy. St ?ouis& ?ea M ebiger.
*ensburg, 1-D.#664. Eral 1iology. hicago& Ruistessence ublishing
o,;nc.
Aortora, -erard D., 1ryan @.$%%C. rinciples of /natomy and hysiology.
Dohn 5iley M Sons,;nc.Knated States of /merica