94901853 laporan tutorial skenario 2

Upload: dhystika-zahrah-septania

Post on 18-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    1/14

    LAPORAN TUTORIAL

    PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GIGI DAN

    JARINGAN RONGGA MULUT

    DISUSUN OLEH :

    KELOMPOK V

    Pembimbing : drg. Tantin Ermawati, M.Kes

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2012

    Anggota Kelompok V :

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    2/14

    1. Ratih Delio R (11-040)

    2. Galang Rikung Edy S (11-043)

    3. Bimbi Virgamantya (11-047)

    4. R.Aj. Mahardhika S P (11-049)

    5. Vanda Ayu K H (11-050)

    6. Ria Anugrah Putri (11-052)

    7. Lita Damafitra (11-054)

    8. Asri Dinar P (11-056)

    9. Nugraheni Tri Rahayu (11-057)

    10. Ayu Nurfitria S (11-058)

    11. Sixtine A.F (11-060)

    12.Dian Fajariani (11-061)

    Jadwal :

    Tutorial I : Senin, 13 Februari 2012

    Tutorial II : Rabu, 15 Februari 2012

    Ketua : Lita Damafitra

    Scriber papan : Asri Dinar P

    Scriber meja : R. Aj. Mahardhika S P

    KATA PENGANTAR

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    3/14

    Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya,

    kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial ini yang berjudul Laporan TutorialPertumbuhan

    dan Perkembangan Gigi dan Jaringan Rongga Mulut dengan tepat waktu dan tanpa suatu

    halangan apapun

    .Laporan Tutorial ini kami buat sebagai salah satu sarana untuk lebih mendalami materi

    tentang pertumbuhan dan perkembangan gigi dan jaringan rongga mulut.

    Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :

    1. drg. Tantin Ermawati, M.Kesyang telah memberikan waktu untuk menjadi tutor kamidalam diskusi tutorial ini.

    2. Anggota kelompok V yang telah berperan aktif, dalam diskusi maupun pembuatantutorial ini.

    Tak ada gading yang tidak retak, begitupun dengan laporan kami, untuk itu, kami mohon

    maaf apabila dalam laporan ini, banyak kesalahan baik dalam isi maupun sistematika. Kami juga

    berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk pendalaman pada Blok Stomatognasi I ini.

    Jember,15 Februari 2012

    Penulis

    BAB I

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    4/14

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangProses pembentukan gigi atau odontogenesis merupakan proses terbentuknya jaringan

    gigi. Gigi berasal dari dua lapisan benih primer yaitu ektodermal dan mesodermal dimana sel

    neural crest ikut berperan dalam proses ini. Pada perkembangannya lapisan ektoderm ini

    akan membentuk enamel sedangkan lapisan mesodermal akan membentuk dentin, sementum,

    pulpa, dan jaringan-jaringan penunjang lainnya.

    Perkembangan gigi geligi pada masa embrional dimulai pada minggu ke-6 intrauterin

    ditandai dengan proliferasi epitel oral yang berasal dari jaringan ektodermal membentuk

    lembaran epitel yang disebut denganprimary epithelial band. Primary epithelial band yang

    sudah terbentuk ini selanjutnya mengalami invaginasi ke dasar jaringan mesenkimal

    membentuk 2 pita pada masing-masing rahang yaitu pita vestibulum yang berkembang

    menjadi segmen bukal yang merupakan bakal pipi dan bibir dan pita dental lamina yang akan

    berperan dalam pembentukan benih gigi. Pita vestibulum ini berada dibagian bukal dari

    dental lamina, selain merupakan bakal pipi dan bibir pita vestibulum ini juga membentuk

    vestibulum dan ginggiva. Dental lamina tumbuh kearah lingual ke dalam ektomesensim dan

    berkembang pada regio yang akan ditempati gigi sulung sampai kearah posterior pada regio

    permanen molar serta mengarah ke distal yang nantinya akan membentuktuberositasmaksilaris dan ramus mandibula.

    Secara umum pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi dalam beberapa tahap, yaitu

    perkembangan, kalsifikasi, erupsi, atrisi, resorpsi, dan eksfoliasi. Pada skenario ini diketahui

    bahwa anak yang berusia 7 tahun belum mengalami pergantian gigi. Pemerikasaan secara

    anamnesa diketahui bahwa tidak ada riwayat penyakit dan trauma akibat terjatuh pada anak.

    Pada pemeriksaan klinis anak dalam masa geligi perhantian dan terdapat pada diastema

    rahang atas. Sedangkan menurut pemeriksaan rontgen didapatkan benih gigi permanen

    lengkap. Berdasarkan skenario diatas perlu diketahui masa geligi pergantian dan faktor yang

    menyebabkan gangguan pergantian gigi sehingga dapat diketahui pertumbuhan gigi anak

    tersebut normal atau tidak.

    1.2RUMUSAN MASALAH

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    5/14

    1. Bagaimanakah proses tumbuh kembang gigi ?2. Bagaimanakah masa geligi pergantian itu?3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi?

    1.3 TUJUAN

    1. Mampu menjelaskan proses tumbuh kembang gigi terutama pada masa erupsi daneksfoliasi.

    2. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang gigi pada saat erupsi.3. Mampu menjelaskan pertumbuhan lengkung rahang.

    1.4 MAPING

    BAB II

    Anak usia 7 tahun

    Gigi permanen tidak tumbuh

    Pemeriksaan klinisrontgenanamnesa

    1. Masa pergantian gigigeligi

    2. Diastema sentralrahang atas

    Benih gigi permanen

    lengkap

    Tidak ada riwayat sakit dan

    jatuh

    Pertumbuhan giginormal

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    6/14

    PEMBAHASAN

    1. Proses Tumbuh Kembang GigiPerkembangan gigi geligi pada masa embrional dimulai pada minggu ke-6 intrauterin

    ditandai dengan proliferasi epitel oral yang berasal dari jaringan ektodermal membentuk

    primary epithelial band. Primary epithelial bandyang sudah terbentuk ini selanjutnya

    mengalami invaginasi ke dasar jaringan mesenkimal membentuk 2 pita pada masing-masing

    rahang yaitu pita vestibulum yang berkembang menjadi segmen bukal yang merupakan bakal

    pipi, bibi dan pita lamina dentis yang akan berperan dalam pembentukan benih

    gigi.Pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi dalam 3 tahap, yaitu perkembangan,

    kalsifikasi, dan erupsi.

    a. Tahap perkembangan adalah sebagai berikut:a. Inisiasi (bud stage)

    Inisiasi merupakan permulaan terbetuknya benih gigi. Sel-sel tertentu pada lapisan

    basal dari epitel mulut berproliferasi. Hasilnya adalah lapisan epitel yang menebal

    di regio bukal lengkung gigi dan meluas sampai seluruh bagian rahang atas dan

    bawah.

    b. Proliferasi (cap stage)

    Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam mengalami proliferasi,

    memadat, dan bervaskularisasi membentuk papil gigi yang kemudian membentuk

    dentin dan pulpa. Sel-sel mesenkim yang berada disekeliling organ gigi dan papila

    gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang akan menjadi sementum,

    membran periodontal, dan tulang alveolar.

    c. Histodiferensiasi (bell stage)

    Pada tahap ini terjadi diferensiasi. Sel-sel epitel enamel dalam (inner email

    ephithelium) menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai ameloblas.

    Ameloblas ini akan berdiferensiasi menjadi enamel dan sel-sel bagian tepi dari

    papila gigi menjadi odontoblas yang akan berdiferensiasi menjadi dentin.

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    7/14

    d. Morfodiferensiasi

    Pada tahap ini terbentuk dentino enamel junction. Dentinoenamel junction

    mempunyai sifat khusus yaitu bertindak sebagai pola pembentuk setiap macam

    gigi. Terdapat deposit enamel dan matriks dentin pada daerah tempat sel-sel

    ameloblas dan odontoblas yang akan menyempurnakan gigi sesuai dengan bentuk

    dan ukurannya.

    b. Tahap kalsifikasiTahap kalsifikasi adalah suatu tahap pengendapan matriks dan garam-

    garam. Kalsifikasi akan dimulai di dalam matriks yang sebelumnya telah

    mengalami deposisi dengan jalan presipitasi dari satu bagian ke bagian lainnya

    dengan penambahan lapis demi lapis. Terjadi dalam dua tahap yaitu mineralisasi

    dan maturasi. Tahap mineralisasi ini termasuk pengendapan matriks dan garam

    kalsium. Sedangkan maturasi merupakan proses pematangan sampai gigi erupsi.

    c. Tahap erupsiTerdiri dari tiga tahap :

    a. Praerupsi : - proses pembentukan gigi hingga terbentuk mahkota-Terjadi proliferasi aktif rahang pada sisi apikal menyebabkanpeningkatan tekanan sisi apikal tulang rahang sehingga benih gigi

    terdorong ke arah oklusal. Hal ini dipengaruhi pertumbuhan jaringan

    ikat pada sekitar kantung gigi.

    b. Prafungsional : - pembentukan akar sampai gigi sampai dataran oklusal-proliferasi jaringan ligamen periodontal dan jaringan gigi

    disekitar kantung gigi menyebabkan tekanan sehingga gigi

    bergerak kearah oklusal.

    -Yang mempengaruhi : - meningkatkan permeabilitas vaskulardisekitar ligamen periodontal

    -pertumbuhan pulpac. Fungsional : - erupsi saat gigi difungsikan sampai mengalami eksfoliasi

    -Tulang alveolar dan sementum mengalami pertumbuhan

    d. Tahap eksfoliasi

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    8/14

    Tahap eksfoliasi merupakan proses penanggalan gigi-gigi susu yang nantinya

    akan digantikan oleh gigi permanen. Hal ini dapat disebabkan oleh rangsangan

    fisiologis dan rangsangan patologis. Rangsangan fisiologis yaitu disebabkan oleh

    tekanan erupsi yang merangsang osteoklas sehingga terjadi resorbsi akar, dentin,

    sementum dan tulang disekitarnya sehingga gigi sulung menjadi goyah lalu kemudian

    tanggal. Rangsangan patologis ini disebabkan oleh cidera yang menyebabkan

    tanggalnya gigi sulung.

    Gbr1. Proses pembentukan gigi dari tumbuh awal sampai eksfoliasi

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    9/14

    Waktu Erupsi

    Gigi tetap

    Gigi Sulung

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    10/14

    Jenis Gigi Waktu Erupsi

    Rahang atas Insisivus pertama 7,5 bulan

    Insisivus kedua 9 bulan

    Kaninus 18 bulan

    Molar pertama 14 bulan

    Molar kedua 24 bulan

    Rahang bawah Insisivus pertama 6 bulan

    Insisivus kedua 7 bulan

    kaninus 18 bulan

    Molar pertama 12 bulan

    Molar kedua 20 bulan

    2. Faktor-faktor yang menyebabkan erupsiErupsi gigi anak yang satu dengan yang lain berbeda, ini bisa terjadi dalam setiap

    periode dalam proses pertumbuhan dan perkembangan gigi, terutama pada periode transisi

    pertama dan kedua. Variasi ini masih dianggap sebagai suatu keadaaan yang normal jika

    lamanya perbedaan waktu erupsi gigi masih berkisar antara 2 tahun.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi tersebut, yaitu:

    1. Faktor Keturunan (Genetik)

    Faktor keturunan dapat mempengaruhi kecepatan waktu erupsi gigi.Faktor genetik

    mempunyai pengaruh terbesar dalam menentukan waktu dan urutan erupsi gigi.Pengaruh

    faktor genetik terhadap erupsi gigi adalah sekitar 78 %.

    2. Faktor Ras

    Perbedaan Ras dapat menyebabkan perbedaan waktu dan urutan erupsi gigi

    permanen.Waktu erupsi gigi orang Eropa dan campuran Amerika dengan Eropa lebih

    lambat daripada waktu erupsi orang Amerika berkulit hitam dan Amerika Indian. Orang

    Amerika, Swiss, Perancis, Inggris, dan Swedia termasuk dalam Ras yang sama yaitu

    Kaukasoid dan tidak menunjukkan perbedaan waktu erupsi yang terlalu besar.

    3. Jenis Kelamin

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    11/14

    Waktu erupsi gigi permanen rahang atas dan bawah terjadi bervariasi pada setiap

    individu. Pada umumnya waktu erupsi gigi anak perempuan lebih cepat dibandingkan laki-

    laki.Perbedaan ini berkisar antara 1 hingga 6 bulan.

    4. Faktor LingkunganPertumbuhan dan perkembangan gigi dipengaruhi oleh faktor lingkungan tetapi tidak

    banyak mengubah sesuatu yang telah ditentukan oleh faktor keturunan.

    Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor lingkungan antara lain:

    a. Sosial Ekonomi dan Nutrisi

    Tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi keadaan nutrisi, kesehatan seseorang

    dan faktor lainnya yang berhubungan.Anak dengan tingkat ekonomi rendah cenderung

    menunjukkan waktu erupsi gigi lebih lambat dibanding anak tingkat ekonomi menengah.

    Penelitian yang dilakukan oleh Clements dan Thomas, menyatakan bahwa anak-anak

    yang berasal dari tingkat sosial ekonomi tinggi memperlihatkan erupsi gigi lebih cepat

    dibandingkan anak-anak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi rendah (Andreasen,

    1998). Hal ini berhubungan dengan nutrisi yang diperoleh anak-anak dengan tingkat

    sosial ekonomi tinggi lebih baik.

    Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi.Keterlambatan

    waktu erupsi gigi dapat dipengaruhi oleh faktor kekurangan nutrisi, seperti vitamin D

    dan gangguan kelenjar endokrin. Pengaruh faktor nutrisi terhadap perkembangan gigi

    adalah sekitar 1 %.

    b. Faktor penyakitGangguan pada erupsi gigi permanen dapat disebabkan oleh penyakit sistemik dan

    beberapa sindroma, seperti Down syndrome, Cleidocranial dysostosis, Hypothyroidism,

    Hypopituitarism, beberapa tipe dari Craniofacial synostosis dan Hemifacial atrophy.

    c. Faktor LokalFaktor-faktor lokal yang dapat mempengaruhi erupsi gigi adalah jarak gigi ke tempat

    erupsi, malformasi gigi, adanya gigi berlebih, trauma dari benih gigi, mukosa gingiva

    yang menebal, dan gigi desidui yang tanggal sebelum waktunya.

    3. Proses pembentukan lengkung rahang

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    12/14

    Pada bayi lengkung rahang dibentuk oleh karena adanya condyle mandibula yang

    miring hampir horizontal. Keadaan tersebet menyebabkan pertumbuhan condyle sehingga

    menyebabkan terbentuknya rahang yang panjang.Pada tahap awal pertumbuhan kepala

    condyle dari ramus yang lebar menyebabkan perbedaan posterior dari kedua tubuh

    mandibula yang berbentuk V . Pelebaran tubuh pada mandibula berkembang , sehingga

    terjadi gerakan pergeseran kearah belakang dari ramus. Hal tersebut menyebabkan tubuh

    mandibula memanjang dan menyebabkan daerah posterior molar mengarah kedepan dan

    membuat erupsipada gigi molar.

    Pada perkembangannya lengkung rahang juga dipengaruhi oleh erupsi gigi geligi.

    Erupsi ini menyebabkan pergerakan erupsi yang mempengaruhi pertumbuhan dari

    tualang rahang panjang dan lebabr apabila gigi tanggal. Hal tersebut menyebabkan tulang

    rahang disekitar gigi mengaami ketertinggalan dalam pertumbuhan.

    Faktorfaktor yang mempengaruhi

    - Genetik :Berperan dalam menentukan dimensi panjang, lebar, dan lengkung pada rahang.

    - Lingkungan :- Kebiasaan oral seperti menghisap dot, menyebabkan lengkung rahang

    menngecil.

    -

    Kebiasaan bernapas lewat mulut, menyebabkan lengkung rahang menngecil.- Lokal :

    - Mal nutrisi, menyebabkan lengkung rahang menngecil.- Otot rongga mulut yang kuat , menyebabkan meningkatnya mekanisme

    pengunyahan sehingga lengkung rahang membesar dan memicu

    pertumbuhan sutura dan aposisi tulang.

    - Kehilangan benih gigi desidui karena karies, trauma, resorbsi prematur akargigi , menyebabkan lengkung rahang menngecil.

    BAB III

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    13/14

    KESIMPULAN

    Gigi terdiri dari 20 gigi sulung dan 32 gigi permanen.Gigi mulai terbentuk saat janin

    berusia 5 minggu. Tahap pembentukan gigi ada 6 tahap. Tahap tersebut antara lain bud stage,

    cup stage, bell stage, morfodiferensiasi, aposisi dan kalsifikasi.

    Gigi sulung akan berganti menjadi gigi permanen saat masa gigi pergantian. Gigi sulung

    akan mengalami eksfoliasi sedangkan gigi permanen akan mengalami erupsi. Erupsi terjadi

    dalam tiga tahap yaitu praerupsi, erupsi prafungsional dan erupsi fungsional. Erupsi gigi ini

    dimulai pada umur 6 tahun. Erupsi gigi terjadi karena beberapa faktor,yaitu faktor genetik ,

    lingkungan dan kelamin , dan ras . Jika pada erupsi tau pertumbuhannya mengalami gangguan

    maka akan terjadi kelainan atau cacat.

    Dengan ada pertumbuhan gigi dapat diikuti dengan perkembangan lengkung rahang gigi

    . Erupsi mempengaruhi pertumbuhan dari tualang rahang panjang dan lebar apabila gigi tanggal.

    Hal tersebut menyebabkan tulang rahang disekitar gigi mengaami ketertinggalan dalam

    pertumbuhan .

  • 5/28/2018 94901853 Laporan Tutorial Skenario 2

    14/14

    BAB V

    DAFTAR PUSTAKA

    Sadler,T.W.2000.Embriologi Kedokteran Langman.Jakarta:EGC

    Sperber,G.H.1991.Embriologi Craniofasial.Jakarta:Hipokrates

    Repository.usu.ac.id