laporan tutorial skenario 2 ikm

Upload: selvia-anggraeni

Post on 07-Jul-2018

250 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    1/41

    LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 2

    BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS

    BU SUSI PANTANG MAKAN YANG BASAH-BASAH SELAMA HAMIL

    Disusun Oleh :

    Kelomo! ""

    Tu#o$:

    Dr. Hari Wujoso, dr,Sp.F.,M.M

    PROGAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER 

    %AKULTAS KEDOKTERAN

    UNI&ERSITAS SEBELAS MARET

    2'"(

    BAB IPENDAHULUAN

    A) L*#*$ +el*!*n,

    Pada blok Kedokteran Komunitas ini terdapat 3 skenario yang akan

    dibhas pada tutorial. Pada kesempatan ini, kami akan membahas mengenai

    skenario 2. Berikut skenario tersebut:

    Bu Susi P*n#*n, M*!*n *n, B*s*h-+*s*h Sel*m* H*mil

    Aulia Khoirunnisa G00110

    !era Amalia " G001110#

    $ohanna %ania G0011122

     &aila 'ho()ati P G00111#*atna +ktaiani G00111#

    'ani -idya G00111/0

    *ika rna)ati G001112

    Bayu Prasetyo G001100

    aestro *ahmandika G0011130

    -ahyu Pamungkas G0011204'elia Anggraeni G00111/

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    2/41

    Bu 'usi, umur 34 tahun, G3A0P2 datang periksa kehamilan klinik 

    dokter keluarga ditemani oleh suaminya. 5oker ira sebagai dokter 

    keluarga menanyakan mengenai struktur keluarga bu 'usi, siklus

    kehidupan keluarga, membuat genogram, serta menilai (aktor kesakitan

    terhadap keluarga dalam rangka membuat diagnostik se6ara holistik dan

    melakukan penatalaksanaan se6ara komprehensi(. 'aat ini dokter ira

    memperkirakan umur kehamilan bu 'usi memasuki minggu ke720.

    *i)ayat persalinan sebelumnya adalah dengan dukun beranak, dan anak 

     pertamanya saat ini berumur 3 tahun, anak kedua 1, tahun. 'aat ini bu

    'usi memeriksakan kehamilannya ke dokter karena takut ke8adian

     pendarahan hebat saat persalinan sebelumnya terulang apalagi 3 tahun

    terakhir ini bu 'usi dikatakan menderita sakit gula oleh dokter. 5okter 

    melakukan pemeriksaan % pada bu 'usi kemudian memberikan edukasi

    kepada bu 'usi untuk makan makanan yang bergi9i tinggi. &amun, bu 'usi

    mengatakan bah)a dari dulu selama hamil tidak mau makan makanan

    yang basah seperti telur karena oleh orang tuanya dan orang7orang di

    sekitarnya dikatakan dapat menyebabkan anak di dalam rahim gelisahdan

    lukanya lama sembuh. 'elain itu, setelah melahirkan, bu 'usi dilarang oleh

    ibunya memberikan A'nya yang pertama kali keluar dan tidak boleh

    makan yang amis7amis seperti ikan.

    5okter 8uga mengingatkan bu 'usi untuk memeriksakan

    kehamilannya se6ara rutin karena bu 'usi masuk kriteria teralu, dan

    mengingatkan agar segera ke dokter apabila timbul keluhan7keluhan agar 

    tidak ter8adi tigaterlambat. 5okter ira meren6anakan untuk melakukankun8ungan rumah, akan memberikan konseling tentang pera)atan selama

    nmasa ni(as dan pera)atan untuk bayinya setelah lahir nanti termasuk 

    laktasi, dan persiapan untuk meru8uk pasien ke Puskesmas P+&5

    men8elang )aktu melahirkan.

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    3/41

    BAB II

    DISKUSI DAN STUDI PUSTAKA

    .um I : Kl*$i/i!*si is#il*h 0*n !onse

    'etelah memba6a skenario 2 blok Kedokteran Komunitas ini, didapatkan

     beberapa istilah yang belum dimengerti yang kemudian dibahas bersama oleh

    mahasi)a. stilah tersebut antara lain :

    1. Genogram

     Pohon keluarga yang berisi silsilah genetik dan hubungan di antara mereka

     paling sedikit 3 generasi yang digambarkan dengan simbol7simbol tertentu.

    Genogram memuat tentang peta (ungsional untuk mengetahui ri)ayat penyakit keluarga, ri)ayat ke8adian kritis.

    2. Klinik kedokteran keluarga

    Praktek dokter yang menitikberatkan pada kesehatan keluarga, memberikan

     pelayanan kesehatan kesehatan se6ara personal, komprehensi(, berkelan8utan

    dengan melihat hubungan dengan keluarga, komunitas dan lingkungan.

    Klinik dokter keluarga adalah klinik yang menyelenggarakan praktek 

    kedokteran keluarga.

    3. aktor risiko internal dan eksternal

    nternal: gen, gaya hidup, usia, gender, se;

    ksternal: lingkungan, 6ua6a, keluarga, psikososial, lingkungan ker8a

    . 5iagnostik se6ara holistik 

    enilai keluhan dan masalah pasien tidak hanya dari (isik tetapi 8uga

     psikologi, biologi, komunitas atau sosial.

    . Penatalaksanaan komprehensi( 

    Penatalaksanaan meliputi promoti(, preenti(, kurati(, rehabilitati( 

    #. Pemeriksaan %

    Pemeriksaan kehamilan yang meliputi:

    1< %imbang berat badan dan ukur tinggi badan

    Kenaikan berat badan normal pada )aktu hamil 0, kg per minggu

    mulai trimester kedua.

    2< "kur tekanan darah

    %ekanan darah yang normal 110=40 > 10=/0 mm!g, bila melebihi

    dari 10=/0 mm!g perlu di)aspadai adanya preeklamsi.

    3< "kur tinggi (undus uteri

    < munisasi %%

    < Pemberian tablet besi minimal /0 tablet selama masa kehamilan

    #< Pemeriksaan P' ?Penyakit enular seksual

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    4/41

    < %emu )i6ara dg klien dan keluarga tentang tanda2 resiko kehamilan

    dan persiapan ru8ukan.

    . %erlalu

    Kehamilan yang meliputi: terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak ?memiliki

    anak lebih dari 3

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    5/41

    .um II : Mene#*!*n1men0e/inisi!*n m*s*l*h

    ") engapa dokter ira menanyakan struktur keluarga, siklus kehidupan

    keluarga, dan genogram@

    2) angkah apa yang bisa dilakukan oleh dokter keluarga untuk bisa melakukan

    diagnostik se6ara holistik@

    ) Apakah terlalu dan 3 terlambat berbahaya bagi kelahiran bayi@

    () 'eperti apakah bentuk pelayanan Puskesmas P+&5@ Apakah perbedaan

    standar pelayanan dari P+&5 dan P+&K serta bagaimana alur 

    ru8ukannya@

    3) engapa perlu dilakukan kun8ungan tumah dan bagaimana tata 6aranya@

    4) Bagaimana upaya promoti( dan preenti( pada skenario@5) Bagaimana 6ara pera)atan selama ni(as dan pera)atan untuk bayi@

    6) engapa perlu dilakukan konseling pada pelayanan dokter keluarga terutama

     pada pasien dalam skenario@

    7) engapa perlu dilakukan penanganan komprehensi(@

    .um III : An*lisis m*s*l*h

    ") engapa dokter ira menanyakan struktur keluarga, siklus kehidupan

    keluarga, dan genogram@

    BENTUK KELUARGA

    Goldenberg ?1/40< membedakan bentuk keluarga men8adi / ma6am:

    1. Keluarga inti ?nu6lear (amily<

    Keluarga yg terdiri dari suami, istri, serta anak kandung

    2. Keluarga besar ?e;tended (amily<

    Keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak7anak kandung, 8uga

    sanak saudara lainnya, baik menurut garis erti6al ?ibu, bapak, kakek,

    nenek, mantu, 6u6u, 6i6it

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    6/41

    Keluarga yang terdiri dari pria atau )anita, mungkin karena ber6erai,

     berpisah, ditinggal mati, atau mungkin tidak pernah menikah, serta anak7

    anak mereka yang tinggal bersama.

    #. Keluarga hidup bersama ?6ommune (amily<

    Keluarga yang terdiri dari pria, )anita, serta anak7anak mereka yang

    tinggal bersama, berbagi hak, dan tanggung 8a)ab serta memiliki

    kekayaan bersama

    . Keluarga serial ?serial (amily<

    Keluarga yang terdiri dari pria dan )anita yang telah menikah dan

    mungkin telah memiliki anak, tetapi kemudian ber6erai dan masing7

    masing menikah lagi serta memiliki anak7anak dari pasangan masing7

    masing, tetapi semuanya menganggap satu keluarga.

    4. Keluarga gabungan ?6omposite (amily<

    Keluarga teridiri dari suami dan beberapa istri dan anak7anaknya

    ?poliandri< atau istri dan beberapa suami dan anak7anaknya ?poligami<

    yang hidup bersama

    /. Keluarga tinggal bersama ?6ohabitation (amily<

    Keluarga yang terdiri dari pria dan )anita yang hidup bersama tanpa ada

    ikatan perka)inan yang sah.

    SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA 8%AMILY LI%E 9Y9LE

    5uall ?10#< mengklasi(ikasikan siklus kehidupan keluarga men8adi 4 tahap:

    ") %ahap a)al perka)inan ?ne)ly married<

    'uatu pasangan baru sa8a ka)in dan belum memiliki anak.

    2) %ahap keluarga dengan bayi ?birth o( the (irst 6hild<

    Keluarga telah mempunyai bayi, dapat satu atau dua orang.

    ) %ahap keluarga dengan anak usia pra sekolah ?(amily )ith pre7s6hool

    6hildren<

    Keluarga mempunyai anak dengan usia prasekolah ?30 bulan7# tahun<

    () %ahap keluarga dengan anak usia sekolah ?(amily )ith 6hildren in s6hool<Keluarga mempunyai anak dengan usia sekolah ?#713 tahun<

    3) %ahap keluarga dengan anak usia rema8a ?(amily )ith teenagers<

    Keluarga mempunyai anak dengan usia rema8a ?13720 tahun<

    4) %ahap keluarga dengan anak7anak yang meninggalkan keluarga ?(amily

    as laun6hing 6enter<

    'atu per satu anak meninggalkan keluarga, dimulai dari anak tertua dan

    diakhiri oleh anak terke6il

    5) %ahap orang tua usia menengah ?parent alone in middle years

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    7/41

    'emua anak telah meninggalkan keluarga, tinggal suami istri usia

    menengah

    6) %ahap keluarga usia 8ompo ?aging (amily members<

    'uami istri telah berusia lan8ut sampai meninggal dunia

    GENOGRAM

    P&G*%A&

    Genogram atau potret keluarga merupakan gambaran menyeluruh dari

    keluarga asal dan keluarga sekarang ?bagi yang sudah menikah

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    8/41

    2) Apakah terlalu dan 3 terlambat berbahaya bagi kelahiran bayi@

      terlaluC adalah terlalu muda ?kurang dari 20 tahun

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    9/41

    6. Perdarahan dapat ter8adi sesudah bayi lahir. ?*o6hyati, 2003

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    10/41

     8. *isiko nondis8ungsi meningkat seiring dengan usia ibu. +osit

    tertahan dalam midpro(ase dari miosis 1 se8ak lahir sampai oulasi,

     penuaan diperkirakan merusak kiasma yang men8aga agar pasangan

    kromosom tetap menyatu. Apabila miosis dilan8utkan sampai selesai

     pada )aktu oulasi, nondis8ungsi menyebabkan salah satu gamet

    anak mendapat dua salinan dari kromosom yang bersangkutan,

    sehingga terbentuk trisomi, anak lahir dengan 6a6at ba)aan Do;n

    Sn0$ome ?Hunningham et al, 200# 2 #*hun

    bu hamil yang 8arak kelahiran dengan anak terke6il kurang dari 2

    tahun. Kesehatan (isik dan rahim ibu masih butuh 6ukup istirahat. Ada

    kemungkinan ibu masih menyusui. 'elain itu anak masih butuh asuhan

    dan perhatian orang tuanya. Bahaya yang dapat ter8adi:

    a. Perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu lemah

     b. Bayi prematur= lahir belum 6ukup bulan, sebelum 3 minggu

    6. Bayi dengan berat badan rendah= BB* F 200 gram ?*o6hyati,

    2003

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    11/41

    Bahaya yang dapat ter8adi:

    a. Kelainan letak, persalinan letak lintang

     b. *obekan rahim pada kelainan letak lintang

    6. Persalinan lama

    d. Perdarahan pas6a persalinan. ?*o6hyati, 2003

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    12/41

    %u8uan Puskesmas P+&5 adalah untuk menurunkan angka kematian

    ibu. Pelayanan yang dapat dilakukan di puskesmas P+&5 antara lain:

    1. Pelayanan +bstetri

    a. Pen6egahan dan penanganan perdarahan

     b. Pen6egahan dan penanganan preeklamsi dan eklamsi

    6. Pen6egahan dan penanganan in(eksi

    d. Pen6egahan dan penanganan partus lama= ma6et

    e. Pen6egahan dan penanganan aborsi

    2. Pelayanan &eonatal

    a. Pen6egahan dan penanganan as(iksia

     b. Pen6egahan dan penanganan hipotermi

    6. Pen6egahan dan penanganan BB* ?berat bayi lahir rendah<

    d. Pen6egahan dan penanganan ke8ang atau ikteruse. Pen6egahan dan penanganan gangguan minum

    3. Pelayanan neonatus dengan komplikasi

    Pelayanan &eonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus

    dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,

    ke6a6atan dan kematian oleh dokter= bidan= pera)at terlatih di polindes,

     puskesmas, puskesmas P+&5, rumah bersalin dan rumah sakit

     pemerintah= s)asta

    Ben#u! el**n*n PONED *n#*$* l*in:

    1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

    2. Penyediaan pelayanan kega)atdaruratan yang berkualitas sesuai standar 

    3. en6egah ter8adinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan

    komplikasi keguguran

    . Pemantapan ker8a sama lintas program dan se6tor 

    . Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga, dan masyarakat

    K$i#e$i* Pus!esm*s *n, si* un#u! 0i#in,!*#!*n men?*0i Pus!esm*s

    m*mu PONED:

    1. Puskesmas ra)at inap yang dilengkapi (asilitas untuk pertolongan persalinan, tempat tidur ra)at inap sesuai kebutuhan untuk pelayanan

    kasus obstetri dan neonatal emergensi= komplikasi

    2. etaknya strategis dan mudah diakses oleh Puskesmas non P+&5 dari

    sekitarnya.

    3. Puskesmas telah mampu ber(ungsi dalam penyelenggaraan "paya

    Kesehatan Perorangan ?"KP< dan tindakan mengatasi kega)atdaruratan,

    sesuai dengan kompetensi dan ke)enangannya serta dilengkapi dengan

    sarana prasarana yang dibutuhkan.

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    13/41

    . Puskesmas telah diman(aatkan masyarakat dalam= luar )ilayah ker8anya

    sebagai tempat pertama men6ari pelayanan, baik ra)at 8alan ataupun

    ra)at inap serta persalinan normal.

    . ampu menyelenggarakan "K dengan standar.

    #. $arak tempuh dari lokasi pemukiman sasaran, pelayanan dasar, dan

    Puskesmas non P+&5 ke Puskesmas mampu P+&5 paling lama 1

     8am dengan transportasi umum mengingat )aktu paling lama untuk 

    mengatasi perdarahan 2 8am dan 8arak tempuh Puskesmas mampu

    P+&5 ke *' minimal 2 8am

    K$i#e$i* Pus!esm*s m*mu PONED)

    1. emenuhi kriteria butir 1.2. empunyai %im inti yang terdiri atas 5okter, Pera)at, dan Bidan sudah

    dilatih P+&5, berserti(ikat dan mempunyai kompetensi P+&5, serta

    tindakan mengatasi kega)atdaruratan medik umumnya dalam rangka

    mengkondisikan pasien emergensi= komplikasi siap diru8uk dalam

    kondisi stabil.

    3. empunyai 6ukup tenaga 5okter, Pera)at, dan Bidan lainnya, yang akan

    mendukung pelaksanaan (ungsi P+&5 di Puskesmas tingkat dasar.

    . 5i(ungsikan sebagai Pusat ru8ukan antara kasus obstetri dan neonatal

    emergensi= komplikasi, dalam satu regional )ilayah ru8ukan kabupaten

    . Puskesmas telah mempunyai peralatan medis, non medis, obat7obatan,

    dan (asilitas tindakan medis serta ra)at inap, minimal untuk mendukung

     penyelenggaraan P+&5.

    #. Kepala Puskesmas mampu P+&5 sebagai penanggung 8a)ab program

    harus mempunyai kemampuan mana8emen penyelenggaraan P+&5.

    . Puskesmas mampu P+&5 mempunyai komitmen untuk menerima

    ru8ukan kasus kega)atdaruratan medis kasus obstetri dan neonatal dariasyankes di sekitarnya.

    4. Adanya komitmen dari para  stakeholders yang berkaitan dengan upaya

    untuk mem(ungsikan Puskesmas mampu P+&5 dengan baik yaitu:

    a. *' P+&K terdekat baik milik pemerintah maupun s)asta, bersedia

    men8adi pengampu dalam pelaksanaan P+&5 di Puskesmas

     b. Kepala 5inas Kesehatan kabupaten= kota bersama *' kabupaten=

    kota dan *' P+&K terdekat dalam membangun sistem ru8ukan dan

     pembinaan medis yang ber(ungsi e(ekti(7e(isien.

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    14/41

    6. Adanya komitmen dukungan dari BP$' Kesehatan untuk mendukung

    kelan6aran pembiayaan "paya Kesehatan Perorangan ?"KP< dalam

    rangka $aminan Kesehatan &asional ?$K&<

    d. 5ukungan Bappeda dan Biro Keuangan Pemda dalam

     pengintegrasian peren6anaan pembiayaan Puskesmas mampu

    P+&5 dalam sistem yang berlaku.

    e. 5ukungan Badan Kepega)aian 5aerah dalam kesinambungan

    keberadaan  m P+&5 di Puskesmas(. 5ukungan politis dari Pemerintah daerah dalam bentuk regulasi

    ?Perbup, Per)ali atau 'K Bupati= -alikota< dalam mempersiapkan

    sumber daya dan atau dana operasional, untuk ber(ungsinya.

    L*n,!*h-l*n,!*h Pe$si**n Penin,!*#*n %un,si Pus!esm*s R*;*# In*

    Men?*0i Pus!esm*s M*mu PONED

    Rum*h S*!i# PONEK 8Pel**n*n O+s#e#$i Neon*#*l Eme$,ensi

    Kom$ehensi/

    K$i#e$i* Umum Rum*h S*!i# Pone! 

    1. Ada dokter 8aga yang terlatih di "G5 untuk mengatasi kasus emergensi

     baik se6ara umum maupun emergen6y obstetrik > neonatal.

    2. 5okter, bidan, dan pera)at telah mengikuti pelatihan tim P+&K di

    rumah sakit meliputi resusitasi neonatus, kega)at7daruratan obstetrik dan

    neonatus.

    3. empunyai 'tandar +perating Prosedur penerimaan dan penanganan

     pasien kega)at7daruratan obstetrik dan neonatal.

    . Kebi8akan tidak ada uang muka bagi pasien kega)at7daruratan obstetrik 

    dan neonatal.

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    15/41

    . empunyai prosedur pendelegasian )e)enang tertentu.

    #. empunyai standar respon time di "G5 selama 10 menit, di kamar 

     bersalin kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 8am.

    . %ersedia kamar operasi yang siap ?siaga 2 8am< untuk melakukan

    operasi, bila ada kasus emergensi obstetrik atau umum.

    4. %ersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam )aktu

    kurang dari 30 menit.

    /. emiliki kru= a)ak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan

    tugas se)aktu7)aktu, meskipun on call.

    10. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan P+&K, antara lain

    dokter kebidanan, dokter anak, dokter= petugas, anestesi, dokter penyakitdalam, dokter spesialis lain serta dokter, umum, bidan, dan pera)at.

    11. %ersedia pelayanan darah yang siap 2 8am.

    12. %ersedia pelayanan penun8ang lain yang berperan dalam P+&K, seperti

    aboratorium dan *adiologi selama 2 8am,

    13. *e6oery room 2 8am, obat, dan alat penun8ang yang selalu siap

    tersedia.

    U** Pel**n*n PONEK

    1. 'tabilisasi di "G5 dan persiapan untuk pengobatan de(initi( 

    2. Penanganan kasus ga)at darurat oleh tim P+&K *' di ruang tindakan

    3. Penanganan operati( 6epat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio

    saesaria

    . Pera)atan intensi( ibu dan bayi.

    . Pelayanan Asuhan Ante &atal *isiko %inggi

    #. *uang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada P+&K 

    Te$+*,i *#*s 2 !el*s@ *n#*$* l*in:

    A. P+&K *"A! 'AK% KA' H

    1. Pelayanan Kesehatan aternal dan &eonatal isiologis

    Pelayanan kehamilan, pelayanan persalinan, pelayanan ni(as, asuhan

    Bayi Baru ahir ?eel 1

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    16/41

    e. Kehamilan ektopik ?K< dan Kehamilan ktopik %erganggu

    ?K%<

    (. Kehamilan dengan nyeri kepala, gangguan penglihatan, ke8ang

    dan= koma, tekanan darah tinggi

    asa intranatal

    a. Persalinan dengan parut uterus

     b. Persalinan dengan distensi uterus

    6. Ga)at 8anin dalam persalinan

    d. Pelayanan terhadap syok 

    e. Ketuban pe6ah dini

    (. Persalinan lama

    g. nduksi dan akselerasi persalinanh. Aspirasi akum manual

    i. kstraksi Hunam

     8. 'eksio sesarea

    k. piosotomi

    l. Kraniotomi dan kraniosentesis

    m. alpresentasi dan malposisi

    n. 5istosia bahu

    o. Prolapsus tali pusat

     p. Plasenta manual

    I. Perbaikan robekan seriks

    r. Perbaikan robekan agina dan perineum

    s. Perbaikan robekan dinding uterus

    t. *eposisi nersio "teri

    u. !isterektomi

    . 'ukar bernapas

    ). Kompresi bimanual dan aorta

    ;. 5ilatasi dan kuretase

    y. igase arteri uterina

    9. Bayi baru lahir dengan as(iksia

    aa. BB* 

    ab. *esusitasi bayi baru lahir a6. Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria

    ad. Anestesia spinal, ketamin

    ae. Blok paraserikal

    a(. Blok pudendal

    asa Post &atal

    a. asa ni(as

     b. 5emam pas6a persalinan

    6. Perdarahan pas6a persalinan

    d. &yeri perut pas6a persalinan

    e. Keluarga Beren6ana

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    17/41

    (. Asuhan bayi baru lahir sakit ?leel 2<

    3. Pelayanan Kesehatan &eonatal

    !iperbilirubinemi, as(iksia, trauma kelahiran, hipoglikemi, ke8ang, sepsis

    neonatal, gangguan keseimbangan 6airan dan elektrolit, gangguan

     pernapasan, kelainan 8antung ?payah 8antung, payah 8antung ba)aan,

    P5A

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    18/41

    I. Perbaikan robekan seriks

    r. Perbaikan robekan agina dan perineum

    s. Perbaikan robekan dinding uterust. *eposisi nersio "teri

    u. !isterektomi

    . 'ukar bernapas

    ). Kompresi bimanual dan aorta

    ;. 5ilatasi dan kuretase

    y. igase arteri uterina

    9. Anestesia umum dan lokal untuk seksio

    sesaria

    aa. Anestesia spinal, ketamin

    ab. Blok pudendal

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    19/41

     Tindakan/ Yankes sesuai SPO dengan bimbingan dari RS rujukan terdekatTindakan/ Yankes sesuai SPO & bimbingan kemandirian Dirujuk ke RS rujukan terdekat

    Hasil monev baik, pasien dikembalikan ke Puskeonev !asil tindakan "ankes di Puskesmas

    #elum sembu!, dirujuk ke RS rujukanPasien sembu!, pulang, dila"ani Puskesmas

    $asus datang%ila"a! Puskesmas perlu rujukan uar 'ila"a! Puskesmas perlu rujukan

    Puskesmas mampu PO()D

    Pemeriksaan *sik dan penunjang

    Diagnosa dan assessment apaka! kasus dapat ditangani ole! tim

    $asus dapat ditangani dengan tuntutan dari RS rujukan$asus dapat ditangani tim PO()D $asus tidak dapat ditangani tim PO()D

    a6. asa Post &atal

    a. asa ni(as

     b. 5emam pas6a persalinan

    6. Perdarahan pas6a persalinan

    d. &yeri perut pas6a persalinan

    e. Keluarga Beren6ana

    (. Asuhan bayi baru lahir sakit ?leel 2<

    ad. 3. Pelayanan Kesehatan &eonatal

    ae. !iperbilirubinemi, as(iksia, trauma kelahiran, hipoglikemi ke8ang,

    sepsis neonatal, gangguan keseimbangan 6airan dan elektrolit, gangguan

     pernapasan, kelainan 8antung ?payah 8antung, payah 8antung ba)aan,

    P5A

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    20/41

    Pasien dengan masala! kese!atan

    denti*kasi -ungsi+-ungsi keluarga

    Dokter keluarga

    Pela"anan kedokteran

    arga meliputi pen"usunan data struktur keluarga, siklus ke!idupan keluarga, genogram, -aktor risiko inte

    en"usun diagnosis !olistik

    penatalaksanaan "ang kompre!ensi- dengan )viden.e #ased edi.ine meliputi upa"a promoti-, preventi

    $ unjungan ruma!

    $onseling

    Prinsip dasar pela"anan kedokteran keluarg

    engenal ke!idupan pasien

    emberikan pela"anan kedokteran komp

     bb.

     b6.

     bd. be.

     b(.

     bg.

     bh.

     bi.

     b8.

    +!) .um I& : Men,inen#*$is*si se=*$* sis#emi! +e$+*,*i

    en?el*s*n *n, 0i0**#!*n *0* l*n,!*h

     bl.

     bm. bn.

     bo.

     bp.

     bI.

     br.

     bs.

     bt.

     bu.

     b.

     b).

     b;. by.

     b9.

    6a.

    6b.

    66.

    6d.

    6e.

    1. enyusun diagnosis holistik se6ara bio7psiko7sosial

    6(. Biologis : bu usia 34 tahun, G3A0P2, usia kehamilan 20 minggu,

    anak pertama 3 tahun, anak kedua 1, tahun. *i)ayat persalinan

    sebelumnya di dukun beranak dengan perdarahan hebat. *i)ayat

    sakit gula 3 tahun

    6g. Psikologis : rasa 6emas akan ri)ayat persalinan sebelumnya dan

    ri)ayat penyakit gula

    6h. 'osial : %abu makanan ?keper6ayaan di keluarga dan daerahnya

    tentang pantangan makan< yang mempengaruhi perilaku kesehatan.

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    21/41

    2. engenal kondisi keluarga lebih mendalam melalui struktur keluarga, siklus

    kehidupan keluarga, (aktor risiko internal dan eksternal, genogram keluarga

    untuk menyusun ren6ana pelayanan kesehatan yang komprehensi(.

    3. *isiko kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir serta upaya pen6egahannya

    . "paya pemeliharaan kesehatan ibu hamil, asuhan ni(as dan pas6a salin, serta

     pemeliharaan kesehatan bayi

    . *en6ana dan tata 6ara kun8ungan rumah serta konseling

    #. Puskesmas P+&5

    6i.

    =?) .um & : Me$umus!*n s*s*$*n em+el*?*$*n 8le*$nin, o+?e=#ie

    ") angkah apa yang bisa dilakukan oleh dokter keluarga untuk bisa melakukandiagnostik se6ara holistik@

    2) engapa perlu dilakukan kun8ungan tumah dan bagaimana tata 6aranya@

    ) Bagaimana upaya promoti( dan preenti( pada skenario@

    () Bagaimana 6ara pera)atan selama ni(as dan pera)atan untuk bayi@

    3) engapa perlu dilakukan konseling pada pelayanan dokter keluarga terutama

     pada pasien dalam skenario@

    4) engapa perlu dilakukan penanganan komprehensi(@

    6k.

    =l) .um &I : Bel*?*$ m*n0i$i

    =m)

    =n) .um &II

    ") angkah apa yang bisa dilakukan oleh dokter keluarga untuk bisa melakukan

    diagnostik se6ara holistik@

    6o. 5iagnostik keluarga dalam pelayanan kedokteran keluarga

    didasarkan pada (ungsi7(ungsi keluarga yang meliputi:

    a. ungsi holistik.

     b. ungsi (isiologis keluarga untuk mengetahui siklus kehidupan keluarga.

    6. ungsi patologis keluarga.d. ungsi keturunan dalam keluarga.

    e. ungsi hubungan antarsesama dalam keluarga.

    (. ungsi perilaku dan non perilaku yang dapat men8adi (aktor risiko internal

    dan eksternal.

    6p. %ahapan untuk menegakkan diagnostik holistik berdasarkan

    (ungsi7(ungsi tersebut di atas meliputi tahap berikut:

    a. enyusun struktur keluarga dalam bentuk karakteristik demogra(i

    keluarga.

     b. embuat status pasien.

    6. engidenti(ikasi (ungsi7(ungsi keluarga:

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    22/41

    1. ungsi biologis7psikologis7sosial7ekonomi7pemenuhan kebutuhan.

    2. ungsi (isiologi ? APGAR score< melihat adaptation, partnership,

    gro)th, a((e6tion, resour6es dalam keluarga sehingga bisa dilihat

    siklus kehidupan keluarga.

    3. ungsi patologis ?SCREEM score< melihat (ungsi so6ial, 6ultural,

    religion, edu6ation, e6onomis, medi6al dalam keluarga

    . ungsi keturunan dengan meyusun genogram keluarga.

    . ungsi hubungan antar manusia untuk melihat harmonisasi interaksi

    anggota keluarga.

    #. ungsi perilaku ?pengetahuan, sikap, tindakan< dan non perilaku

    ?lingkungan indoor/ outdoor , akses ke pusat pelayanan kesehatan<untuk mengetahui (aktor risiko internal dan eksternal dalam keluarga

    6I. 5ari langkah7langkah ini dapat dilihat bagaimana dampak  

    kesakitan pada keluarga.

    d. en6ari literatur ilmiah untuk meme6ahkan masalah keluarga pasien

     berbasis bukti ? Evidence Based Medicine

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    23/41

     berkun8ung ke tempat praktek sa8a. Pelayanan dokter keluarga yang baik 

    harus bersi(at akti(, dalam arti, 8ika memang diperlukan, melakukan

    kun8ungan dan atau mera)at pasien di rumah pasien.

    6). Banyak alasan kenapa pertolongan kedokteran perlu dilakukan

    melalui kun8ungan dan ataupun pera)atan di rumah tersebut. 5ua di antaranya

    yang dipandang mempunyai peranan yang amat penting, yakni:

    a. Karena keadaan kesehatan pasien tidak memungkinkan untuk datang ke

    tempat praktek atau kalau tetap dipaksakan, akan lebih memperberat

    keadaan pasien. Keadaan yang tidak memungkinkan tersebut banyak 

    ma6amnya. 'e6ara umum dapat dibedakan atas tiga ma6am, yakni:1< Karena menderita penyakit akut yang tidak memungkinkan pasien

    untuk diba)a ke tempat praktek, atau kalau diba)a dan kebetulan

    menderita penyakit menular, dapat membahayakan orang lain.

    2< Karena menderita penyakit kronis, terutama apabila dialami oleh

    orang yang telah lan8ut usia

    3< Karena menderita penyakit stadium terminal yang telah tidak ada

    harapan untuk hidup lagi.

     b. 'ebagai tindak lan8ut pelayanan ra)at inap di rumah sakit

    6;. 5okter keluarga yang baik seyogyanya dapat melakukan pelayanan

    tidak lan8ut ini, sedemikian rupa sehingga keadaan kesehatan pasien

    kembali pada keadaan semula serta dapat melakukan kegiatan rutin sehari7

    hari. Pada akhir7akhir ini, pelayanan tindak lan8ut ra)at inap melalui

    kun8ungan dan atau pera)atan di rumah, tampak makin bertambah

     penting. Penyebab utamanya adalah karena mahalnya biaya pera)atan di

    rumah sakit, sehingga pasien karena kesulitan biaya, meskipun belum

    sembuh sempurna telah minta untuk segera dipulangkan.=)

    =)M*n/**# Kun?un,*n 0*n Pe$*;*#*n P*sien 0i Rum*h

    0*) Apabila kun8ungan dan atau pera)atan di rumah dapat dilakukan

    dengan sebaik7baiknya, akan diperoleh banyak man(aat. Beberapa dari man(aat

    tersebut antara lain adalah:

    1. 5apat lebih meningkatkan pemahaman dokter tentang pasien

    db. Adanya peningkatan pemahaman yang seperti ini mudah dimengerti,

    karena memanglah dengan dilakukannya kun8ungan dan atau pera)atan

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    24/41

     pasien di rumah tersebut, dokter akan memperoleh banyak keterangan

    tentang pasien yang dimaksud.

    2. 5apat lebih meningkatkan hubungan dokter 7 pasien

    d6. 'ama halnya dengan pemahaman, peningkatan hubungan dokter 7

     pasien ini adalah 8uga sebagai hasil dari dilakukannya kun8ungan dan atau

     pera)atan pasien di rumah.

    3. 5apat lebih men8amin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan

     pasien

    . 5apat lebih meningkatkan kepuasan pasien

    00)

    0e) M*s*l*h Kun?un,*n 0*n Pe$*;*#*n 0i Rum*hd(.5ari pengalaman sehari7hari, paling tidak ditemukan ada tiga masalah

     pokok yang sering dihadapi. Ketiga masalah pokok yang dimaksud adalah:

    1. %erbatasnya pertolongan kedokteran yang dapat dilakukan

    dg. "ntuk dapat memberikan pertolongan kedokteran yang lengkap,

    diperlukan antara lain peralatan yang lengkap pula. %entu mudah dipahami

    karena peralatan kedokteran lengkap tidak mungkin diba)a pada )aktu

    kun8ungan rumah, menyebabkan pertolongan kedokteran yang dapat

    dilakukan akan sangat terbatas sekali. Apalagi 8ika kebetulan berhadapan

    dengan penyakit yang 6ukup serius yang sebelumnya tidak diketahui.

    2. Panggilan kun8ungan rumah yang tidak diperlukan

    dh. %er8adinya peristi)a yang seperti ini tentu sa8a tidak diinginkan. $ika

    ditin8au dari sudut dokter hanya membuang )aktu dan tenaga, yang

    apabila berlan8ut sampai timbul rasa kesal, dapat membuat hubungan

    dokter7pasien men8adi buruk, yang tentu sa8a akan merugikan pasien

    sendiri.

    3. Ketergantungan pasien atau keluarga yang berlebihandi. Pertolongan kedokteran yang dilakukan diharapkan dapat

    ditingkatkan pula kemandirian pasien memelihara kesehatannya.

    'ayangnya untuk beberapa pasien atau keluarga tertentu, kemandirian

    yang diharapkan ini tidak pernah mun6ul sehingga pasien atau keluarga

    tersebut akhirnya sangat tergantung dengan dokter, yang tentu sa8a apabila

     banyak ditemukan, akan memberatkan peker8aan dokter.

    0?)%*!#o$-/*!#o$ *n, Memen,*$uhi Kun?un,*n 0*n Pe$*;*#*n P*sien

    0i Rum*h

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    25/41

    dk. Banyak (aktor yang berperan sebagai penyebab kun8ungan rumah

     8arang dilakukan, se6ara umum dapat dibedakan atas ma6am ?6-hinney,

    1/41L Prit6hard, 1/4

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    26/41

    diperlukan pelayanan kedokteran yang lebih akti(, yang antara lain dapat

    di)u8udkan melalui pelayanan kun8ungan dan pera)atan pasien di rumah.

    2. akin meningkatnya biaya pelayanan ra)at inap di rumah sakit

    dn. 5alam keadaan yang seperti ini tidak mengherankan 8ika banyak 

    anggota masyarakat men6oba menghindar dari pera)atan rumah sakit.

    Atau kalaupun sempat dira)at, berusaha untuk segera pulang, meskipun

    sebenarnya keadaan kesehatan orang tersebut belum sepenuhnya pulih.

    "ntuk dapat tetap memperoleh pertolongan kedokteran sesuai dengan

    kebutuhan, banyak anggota masyarakat akhirnya memang lebih suka

    memilih pera)atan di rumah sa8a untuk hasilnya yang optimal, 8elas sangatmemerlukan pelayanan kun8ungan dan ataupun pera)atan pasien dirumah.

    3. Karena desakan program asuransi kesehatan

    do. Pada akhir7akhir ini, sebagai akibat dari makin meningkatnya biaya

    kesehatan, banyak pihak mulai mengembangkan program asuransi

    kesehatan. "ntuk memperke6il risiko (inansial, perusahaan asuransi

    kesehatan biasanya tidak memperlakukan sistem pembiayaan atas dasar 

    tagihan ?indemnity

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    27/41

    du. Kun8ungan rumah akan berguna apabila kepala keluarga

    yang dapat men8elaskan tentang kehidupan keluarga yang ingin

    diketahui dan atau anggota keluarga yang ingin dikun8ungi, sedang

     berada di tempat.

    3. empersiapkan ma6am data yang akan dikumpulkan

    d. a6am data minimal yang patut dikumpulkan adalah tentang

    identitas keluarga, keadaan rumah dan lingkungan pemukiman pasien,

    struktur keluarga ?genogram

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    28/41

    2. enyampaikan 8ad)al kun8ungan yang telah disusun kepada pasien

    minimal tiga hari sebelum tanggal kun8ungan. aksudnya untuk 

    mengingatkan kembali pasien tentang per8an8ian kun8ungan yang akan

    dilakukan, yang apabila ada perubahan, masih sempat diperbaiki.

    3. empersiapkan keperluan kun8ungan

    . elakukan kun8ungan dan pertolongan kedokteran

    . engisi rekam medis keluarga

    #. enyusun ren6ana tidak lan8ut

    H. "ntuk emberikan Pertolongan Kedokteran Atas nisiati( Pasien Atau

    Pihak Keluarga

    ea. %ata 6ara yang ditempuh adalah sebagai berikut:

    1. enanyakan selengkapnya tentang keadaan pasien2. empersiapkan keperluan kun8ungan

    3. elakukan kun8ungan serta pertolongan kedokteran

    . engisi rekam medis keluarga

    . enyusun ren6ana tindak lan8ut

    e+)

    ) Bagaimana upaya promoti( dan preenti( pada skenario@

    e6.'emua ibu hamil diharapkan mendapatkan pera)atan kehamilan oleh tenaga

    kesehatan. "ntuk deteksi dini (aktor risiko maka pada semua ibu hamil perlu

    dilakukan skrining antenatal. "ntuk itu periksa ibu hamil paling sedikit

    dilakukan kali selama kehamilan:

    1. 'atu kali pada tri)ulan ?K1< ?sebelum 1 minggu<

    2. 'atu kali pada %ri)ulan ?antara 1724 minggu<

    3. 5ua kali dalam tri)ulan ?K< ?antara minggu 2473# dan sesudah

    minggu ke 3#< ?*o6hyati, 2003

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    29/41

    eh. eliputi : ?1< Anamnese ?keluhan= masalah< ?2< Pemeriksaan

    kehamilan dan pelayanan kesehatan, ?3< Pemeriksaan psikologis, ?<

    Pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi= diperlukan, ?< 5iagnosa akhir 

    ?kehamilan normal, terdapat penyulit, ter8adi komplikasi, atau tergolong

    kehamilan risiko tinggi ?#< 'ikap dan ren6ana tindakan ?persiapan

     persalinan dan ru8ukan

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    30/41

    3. bu sanggup mera)at dan memberi A' kepada bayinya

    . 'uami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga

     beren6ana setelah kelahiran bayinya ?*o6hyati, 2003

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    31/41

    . empersiapkan persalinan 6ukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu

    maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

    4. empersiapkan ibu agar masa ni(as ber8alan normal dan pemberian asi

    eksklusi(.

    /. empersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

    agar dapat tumbuh kembang se6ara normal ?Pra)irohard8o, 2002

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    32/41

    (b.2< Pendayagunaan dan optimalisasi tenaga kesehatan di *umah 'akit.

    . engeliminir 5ukun.

    (6. angkah ke depan 5inas Kesehatan Proinsi $a)a %engah tidak 

    akan melakukan pelatihan dukun, sehingga se6ara alami para dukun yang

    telah ada semakin berkurang dan akhirnya akan tiada. 5iren6anakan adanya

     payung hukum agar semua persalinan di $a)a %engah harus dilakukan oleh

    tenaga kesehatan dan di sarana kesehatan, melalui Peraturan Gubernur atau

    Peraturan 5aerah ?P*5A

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    33/41

    (l.  Kebi8akan Program &asional asa &i(as

    (m. Kebi8akan program nasional pada masa ni(as yaitu paling sedikit

    empat kali melakukan kun8ungan pada masa ni(as, dengan tu8uan untuk :

    1. enilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.

    2. elakukan pen6egahan terhadap kemungkinan7kemungkinan adanya

    gangguan kesehatan ibu ni(as dan bayinya.

    3. endeteksi adanya komplikasi atau masalah yang ter8adi pada masa ni(as.

    . enangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu

    kesehatan ibu ni(as maupun bayinya.

    (n. Asuhan yang diberikan se)aktu melakukan kun8ungan masa ni(as:

    Kun8ungan -aktu Asuhan:

    1. #74 8am post partum+ en6egah perdarahan masa ni(as oleh karena atonia uteri.+ endeteksi dan pera)atan penyebab lain perdarahan serta melakukan

    ru8ukan bila perdarahan berlan8ut.

    + emberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang 6ara men6egah

     perdarahan yang disebabkan atonia uteri.

    + Pemberian A' a)al.+ enga8arkan 6ara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.+ en8aga bayi tetap sehat melalui pen6egahan hipotermi.

    + en8aga ibu dan bayi untuk 2 8am pertama setelah kelahiran atau sampaikeadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.

    2. # hari post partum

    + emastikan inolusi uterus bar8alan dengan normal, uterus berkontraksi

    dengan baik, tinggi (undus uteri di ba)ah umbilikus, tidak ada

     perdarahan abnormal.

    + enilai adanya tanda7tanda demam, in(eksi, dan perdarahan.+ emastikan ibu mendapat istirahat yang 6ukup.+ emastikan ibu mendapat makanan yang bergi9i dan 6ukup 6airan.+ emastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda7

    tanda kesulitan menyusui.

    + emberikan konseling tentang pera)atan bayi baru lahir.3. 2 minggu post partum

    + Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan

     pada kun8ungan # hari post partum.

    . # minggu post partum

    + enanyakan penyulit7penyulit yang dialami ibu selama masa ni(as.+ emberikan konseling KB se6ara dini.

    (o.

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    34/41

    /) PERAFATAN BAYI BARU LAHIR  

    /C) Bentuk pera)atan bayi baru lahir meliputi:

    a. Pen6egahan in(eksi(r. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap in(eksi mikroorganisme. +leh

    karena itu pen6egahan yang dapat dilakukan antara lain men6u6i tangan

    sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi, memakai sarung tangan

     bersih saat menangani bayi, memastikan peralatan yang digunakan steril

    dan memastikan pakaian yang dikenakan bayi adalah pakaian yang bersih.

     b. Penilaian bayi baru lahir 

    (s. Penilaian a)al BB meliputi pertanyaan yaitu:

    1< Apakah bayi 6ukup bulan@

    2< Apakah air ketuban 8ernih dan tidak ber6ampur mekonium@3< Apakah bayi menangis atau bernapas@

    < Apakah tonus otot bayi baik@

    6. Pen6egahan kehilangan panas

    (t. Bayi memiliki luas permukaan tubuh yang lebih besar daripada

    orang de)asa dan pengaturan suhu tubuhnya masih belum sempurna. +leh

    karena itu bayi sangat mudah ter8adi hipotermi. Pen6egahan hipotermi

    dapat dilakukan dengan 6ara mengeringkan tubuh bayi, meletakkan bayi di

    atas tubuh ibu, menyelimuti bayi dan memakaikan topi, dan tidak 

    memandikan bayi # 8am setelah bayi lahir.

    d. Asuhan tali pusat

    (u. 'etelah tali pusat dipotong dan diikat, maka pera)atan yang dapat

    dilakukan antara lain men6u6i tangan sebelum dan sesudah mera)at tali

     pusat bayi, tidak menaruh bahan apapun di atas tali pusat bayi, dan

    memakaikan popok sebatas di ba)ah tali pusat.

    e. nisiasi enyusui 5ini ?5<

    (. 'egera setelah bayi lahir maka bayi diletakkan tengkurap di atas

    tubuh ibu. 'entuhan kulit bayi ke kulit ibu memberikan rangsang hormon

    oksitosin untuk keluar, sehingga asi kolostrum dapat dihasilkan. 'elain itu

    satu 8am pertama kehidupan re(le; mengisap bayi sangat kuat, sehingga

    diharapkan bayi mendapatkan A' kolostrum yang sangat berman(aat.

    (. Pen6egahan perdarahan

    (). Bayi baru lahir biasanya mendapatkan suntik itamin K 1 mg

    intramuskuler untuk men6egah perdarahan pada bayi baru lahir akibat

    de(isiensi itamin K yang dapat dialami sebagian bayi baru lahir.

    (;.

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    35/41

    g. Pemberian imunisasi

    (y. munisasi yang diberikan pada BB adalah imunisasi hepatitis B dan

    BHG.

    h. Pemeriksaan bayi baru lahir 

    (9. Pemeriksaan bayi dilakukan saat berada di klinik dalam 2 8am dan

    saat kun8ungan tindak lan8ut.

    ,*)

    3) engapa perlu dilakukan konseling pada pelayanan dokter keluarga terutama

     pada pasien dalam skenario@

    gb. Konseling adalah proses pemberian in(ormasi ob8ekti( dan

    lengkap, dilakukan se6ara sistematik dengan paduan ketrampilan komunikasi

    interpersonal, teknik bimbingan, dan penguasaan pengetahuan klinik, yang

     bertu8uan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah

    yang sedang dihadapi dan menentukan 8alan keluar atau upaya untuk mengatasi

    masalah tersebut ?'ai(uddin, 2001<

    g6.%u8uan komunikasi dalam melakukan konseling, adalah untuk 

    mengarahkan proses penggalian ri)ayat penyakit lebih akurat dan lebih

    memberikan dukungan pada pasien, dengan demikian lebih e(ekti( dan e(isien

     bagi keduanya ?Kur9t, 1//4

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    36/41

    g(. Beri salam, sapa dia, tun8ukkan bah)a Anda bersedia meluangkan

    )aktu untuk berbi6ara dengannya.

    7 A : A8ak Bi6ara

    gg. "sahakan berkomunikasi se6ara dua arah, 8angan bi6ara sendiri.

    5orong agar pasien mau dan dapat mengemukakan pikiran dan

     perasaannya. %un8ukkan bah)a dokter menghargai pendapatnya, dapat

    memahami ke6emasannya, serta mengerti perasaannya. 5okter dapat

    menggunakan pertanyaan terbuka maupun tertutup dalam usaha mengenali

    in(ormasi.

    7 $ : $elaskan

    gh. Beri pen8elasan mengenai hal7hal yang men8adi perhatiannya, yang

    ingin diketahuinya, dan yang akan di8alani= dihadapinya agar ia tidak 

    ter8ebak oleh pikirannya sendiri, luruskan persepsi yang keliru. Berikan

     pen8elasan mengenai penyakit, terapi atau apapun se6ara 8elas dan detil

    7 : ngatkan

    gi. Per6akapan yang dokter lakukan bersama pasien mungkin

    memasukkan berbagai materi se6ara luas, yang tidak mudah diingatkan

    kembali. 5i bagian akhir per6akapan ingatkan dia untuk hal7hal yang

    masih belum 8elas bagi kedua belah pihak serta mengulang kembali akan

     pesan7pesan kesehatan yang penting.

    g8. 'e6ara garis besar, kemampuan konseling untuk melaksanakan komunikasi

     positi( se6ara e(ekti( merupakan syarat seorang konselor, 6iri konselor yang

    e(ekti( adalah:

    a. ampu men6iptakan suasana nyaman dan aman bagi klienL

     b. enimbulkan rasa saling per6aya di antara klien dan konselorL

    6. ampu mengenali hambatan sosio7kultur setempat

    d. ampu menyampaikan in(ormasi ob8ekti(, lengkap dan 8elas ?bahasa yang

    mudah dimengerti<

    e. au mendengar akti( dan bertanya e(ekti( dan sopanL

    (. emahami dan mampu men8elaskan berbagai aspek kesehatan reproduksiL

    g. ampu mengenali keinginan klien dan keterbatasan penolongL

    h. embuat klien bertanya, berbi6ara dan mengeluarkan pendapatL

    i. enghormati hak klien, membantu dan memperhatikan

    gk. 5i samping akronim 'A$ ?Poernomo,1///

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    37/41

    klinik untuk melakukan konseling. Akronim tersebut adalah GA%!* yang

    merupakan singkatan dari:

    a. G 7 Greet : memberikan salam, mengenalkan diri dan membuka

    komunikasi

     b. A > Ask atau Assess : menanyakan keluahan= kebutuhan pasien dan

    menilai apakah keluahan= keinginan yang disampaikan memang sesuai

    dengan kondisi yang dihadapi.

    6. % > %ell : beritahukan bah)a persoalan pokok yang dihadapi oleh pasien

    adalah seperti yang ter6ermin dari hasil tukar in(ormasi dan harus

    di6arikan upaya penyelesaian masalah tersebutLd. ! > !elp : bantu pasien untuk memahami masalah utamanya dan masalah

    itu yang harus diselesaikan. $elaskan beberapa 6ara yang dapat

    menyelesaikan masalah tersebut, termasuk keuntungan dan keterbatasan

    dari masing7masing 6ara tersebut. inta pasien untuk memutuskan 6ara

    terbaik bagi dirinya.

    e. > ;plain : 8elaskan bah)a 6ara terpilih telah diberikan= dian8urkan dan

    hasil yang diharapkan mungkin segera terlihat atau diobserasi beberapa

    saat hingga menampakkan hasil yang diharapkan. $elaskan pula siapa dan

    di mana pertolongan lan8utan atau darurat dapat diperoleh.

    (. * 7 *e(er dan *eturn isit : ru8uk apabila (asilitas ini tidak dapat

    memberikan pelayanan yang sesuai atau buat 8ad)al kun8ungan ulang

    apabila pelayanan terpilih telah diberikan

    gl. Prinsip7prinsip umum dalam konseling seperti yang dikutip dalam Burnet

    ndonesia ?200

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    38/41

    3< emberikan in(ormasi yang tepat, dalam hal ini sebaiknya konselor 

    mengakui dengan 8u8ur apabila ada sesuatu hal yang belum dipahami dan

    men6oba men6ari in(ormasi yang benar, daripada mengabaikan pertanyaan

    itu atau memberikan in(ormasi yang salah.

    < en8aga keper6ayaan klien, konselor harus men8aga kerahasiaan in(ormasi

    tentang klien. Bila tidak, klien merasa dirinya tidak dihargai atau dihormati,

    dan akan merasa membuat kesalahan karena men6ari pertolongan atau

     berbagi rasa dengan konselor.

    < en8a)ab pertanyaaan yang kadang sulit di8a)ab, tidak selalu konselor 

    dapat memberikan 8a)aban yang benar. Bila dapat memastikan bah)a 8a)aban yang diberikan adalah benar, anda boleh men8a)abnya, tetapi bila

    ragu7ragu akan lebih baik bila anda melakukan konsultasi kepada yang lebih

    memahami. Anda 8uga men6oba men6ari 8a)abannya sendiri tanpa meru8uk 

    klien

    #< enghadapi perasaan tidak nyaman dan ketakutan, dalam beberapa situasi,

    konselor kadang7kadang merasa membutuhkan pertolongan untuk 

    mengatasi perasaannya dalam menghadapi klien. Bila konselor melakukan

    konseling pada klien, ia harus melihat raksi pada dirinya sendiri.

    < emilih tempat konseling yang 6o6ok 

    4< en8alin hubungan, konselor harus men6iptakan suasana yang membuat

    klien merasa santai, tidak takut, merasa aman dan bebas mengungkapkan

     perasaan dan pertanyaan yang ada dalam hatinya untuk didiskusikan

    /< ksplorasi, konselor berusaha mengetahui se6ara mendalam tentang

     perasaan klien, situasi klien dan alasannya datang untuk meminta bantuan.

    10

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    39/41

    ,m)

    4) engapa perlu dilakukan penanganan komprehensi(@

    gn. Penatalaksanaan se6ara komprehensi( diberikan oleh dokter  

    keluarga berdasarkan kesimpulan diagnosis holistik dan literatur ilmiah yang

    mendukung, sehingga dapat diren6anakanlah penatalaksanaan:

    a. Promoti(: upaya untuk meningkatkan kesehatan dengan mempengaruhi

     pada  redisosing !actor  dan rein!orcing !actor  baik dengan komunikasi,

     pemberdayaan keluarga ataupun pelatihan untuk pelayanan kesehatan.

    ". Preenti(: upaya pen6egahan dengan general and seci!ic rotection early

    diagnostic and romt treatment dan# dissa"ility limitation.6. Kurati(: upaya pengobatan terutama dengan medikamentosa yang sesuai

    dan targetnya se6ara berkesinambungan.

    d. *ehabilitati(.

    go.

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    40/41

    ,) BAB III

    PENUTUP

    ,C)

    A) Kesimul*n

    1. 5alam mengangani keadaan pasien dengan ri)ayat penyakit yang pernah

    ada sebelumnya seperti pada skenario dibutuhkan penatalaksanaan se6ara

    holistik yang mengintregasikan aspek bio7psiko7sosial 8uga komprehensi( 

    meliputi upaya promoti(, preenti(, kurati(, rehabilitati(.

    2. Pendidikan kesehatan berbasis B untuk masyarakat perlu dilakukan

    sebagai )u8ud konseling agar nantinya tidak ada kesalahan in(ormasi

    kesehatan yang sering beredar di masyarakat a)am.

    3. Kun8ungan rumah memberikan man(aat dalam penyelenggaraan praktek 

    kedokteran keluarga karena dapat mengenal keadaan pasien sehingga

    dokter dapat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal sesuai

    kebutuhan pasien.

    . 'aat hamil sangat penting konseling kepada dokter untuk memantau

    antenatal 6are.

    B) S*$*n

    ") Pasien sebaiknya melakukan konseling kepada dokter agar mendapatkan

    in(ormasi yang sesuai B mengenai pantangan makanan 8uga mengenai

    kondisi kehamilannya yang ra)an penyulit.

    2) 5okter yang menangani pasien sebaliknya melakukan kun8ungan rumah

    untuk melihat kondisi lingkungannya terlebih untuk pasien7pasien yang

     berisiko.

    ,$)

  • 8/18/2019 Laporan Tutorial Skenario 2 IKM

    41/41

    ,s) DA%TAR PUSTAKA

    ,#)

    gu. Bobak, ?2012