laporan tutorial skenario a

31
Kelompok Tutorial 12 Tutor : dr. Rizal ambiar Sp.THT Rini Anadhofani 70.2009.008 Jasika Lukita. P 70.2009.009 Fajar Maulidan. A 70.2009.017 Dian Cahaya Utami 70.2009.024 Didik Agus Prawira 70.2009.044 Wike Yulianita 70.2009.052 Mayasari Rizki. U 70.2009.054 Vidro Alif Gunawan 70.2009.055 Agis Miradewi 70.2009.057

Upload: didit-agus

Post on 05-Dec-2014

178 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial Skenario A

Kelompok Tutorial 12

Tutor : dr. Rizal ambiar Sp.THT

 

Rini Anadhofani 70.2009.008

Jasika Lukita. P 70.2009.009

Fajar Maulidan. A 70.2009.017

Dian Cahaya Utami 70.2009.024

Didik Agus Prawira 70.2009.044

Wike Yulianita 70.2009.052

Mayasari Rizki. U 70.2009.054

Vidro Alif Gunawan 70.2009.055

Agis Miradewi 70.2009.057

Page 2: Laporan Tutorial Skenario A

Klarifikasi IstilahLelah : keadaan tubuh yang tidak bertenaga.

Pusing : keadaan keseimbangan terganggu serasa keadaan

sekitar berputar

Cheilitis : peradangan pada bibir

Conjungtiva : membran halus yang melapisis kel.mata dan

menutupi bola mata.

Koilonychia : distrofi kuku jari dimana kuku jari menjadi tipis

dan cekung dengan pinggiran yang naik

MCV : mean corpuscular volume (uk.rata rata dari sel darah

merah)

Page 3: Laporan Tutorial Skenario A

MCH : kandungan eritrosit dalam rata rata

MCHC : mean corpuscular hemoglobin consentration =

konsentrasi Hb rata rata dalam eritrosit.

Amisocytos : keadaan dengan ukuran sel darah yang beragam

Hypochrome microcyter :sel darah merah lebih kecil dari nromal

pewarnaan yang kurang,karena warna berasal dari Hb dalam

jumlah yang kirang dari normal.

Poiklylocytosis : eritrosit dengan keragaman bentuk yang

abnormal

Serum iron : bagian jernih setiap cairan yang dipisahkan dari

unsur yang lebih padat seperti unsur terpenting dari

hemoglobin,sitokrom dan komponen lain sistim pernafasan.

Page 4: Laporan Tutorial Skenario A

Iron –binding capacity : uji untuk menilai kapasitas mengikat besi

Transferitin saturation : globulin serum yang mengikat dan mengangkut

besi dalam keadaan jenuh.

Serum feritin : bagian jernih setiap cairan yang dipisahkan dari unsur

yang lebih padat seperti kompleks besi afoferitin yang merupakan

bentuk utama penyimpanan dalam tubuh.

Fecal accult blood : tes darah samar pada feses

Ancylostoma duodenale: cacing tambang,parasit dewasa tinggal di usus

Thicuris trichura : genus hematoda usus.

Page 5: Laporan Tutorial Skenario A

Identifikasi Masalah1. Ari laki laki 15 tahun,mengeluh mudah lelah

sejak 1 bulan yang lalu.

2. tiga bulan terakhir,ari mengeluh pusing dan

konsentrasi belajar menurun

3. Ari tinggal di daerah persawahan,memiliki

kebiasaan bermain sepak bola serta memancing

tanpa menggunakan alas kaki.ari adalah anak

pertama dari 4 bersaudara dengan keadaan sosio

ekonomi keluarga kurang.

Page 6: Laporan Tutorial Skenario A

4.pemeriksaan fisik :

Keadaan umum : kesan :tampak pucat,TB :160

cm BB :45 kg

Vital sign : Td 110/60mmHg

Pem.khusus :

Kepala :konjungtiva pucat,Cheilitis (+)

Leher : JVP 5+0

Ekstremitas : koilonychia (+)

Page 7: Laporan Tutorial Skenario A

5.Pemeriksaan Laboratorium :

Hb :4,8 g/Dl,mcv :70 fL,MCH 25,MCHC 30%

Blood smear :anisocytosis,hypochrome

microcyter,poikylocytosis

Serum iron :8 ug/dL

Iron –binding capacity :450 ug/dL

Transferin saturation :1,7 %

Serum feritin :10ug/L

Pemeriksaan feses :fecal Occult Blood (+),ditemukan

telur cacing Ancylostoma duodenale dan Thricuris

trichura.

Page 8: Laporan Tutorial Skenario A

Analisis Masalah1.a. Apa penyebab dan mekanisme mudah lelah ?Jawab :penyebabAnemiaTerlalu Banyak KafeinKelenjar Tiroid yang kurang aktifInfeksi Saluran Kemih (ISK)Alergi MakananSleep ApneaPenyakit Jantung yang Tidak TerdiagnosaGangguan suplay O2 ke jaringan ototUnder nutrition

Page 9: Laporan Tutorial Skenario A

Mekanisme lelah

Insfeksi cacing Masuk saluran cerna Merusak

mukosa usus halus Perdarahan kronik Absopsi

Fe tergangguDefisiensi besi Hb Oksigenisasi

sel dan jaringan Suplai oksigen menurun pada otak

Lelah

Defisiensi besi penurunan fungsi mioglobin, enzim

sitokrom, dan gliserofosfat gangguan glikolisis

penumpukan asam laktat mudah lelah

Page 10: Laporan Tutorial Skenario A

b. Apa dampak mudah lelah ?Jawab : penurunan konsentrasi Pusing Penurunan kerja fisik Kecerdasan menurun Daya tahan tubuh melemah

2.a. Apa mekanisme pusing ? Insfeksi cacing Masuk saluran cerna Merusak mukosa usus

halus Perdarahan kronik Absopsi Fe terganggu Defisiensi besi Hb Oksigenisasi sel dan jaringan Suplai oksigen menurun pd otak pusing

Defisiensi besi penurunan fungsi enzim aldehid oksidase dan enzim monoaminooksidase penumpukan serotonin dan katekolamin diotak pusing

Page 11: Laporan Tutorial Skenario A

b. Apa mekanisme konsentrasi belajar menurun ?Jawab : Insfeksi cacing Masuk saluran cerna Merusak mukosa

usus halus Perdarahan kronik Absopsi Fe terganggu Defisiensi besi Hb Oksigenisasi sel dan jaringan Suplai oksigen menurun pd otak Konsentrasi belajar menurun

Defisiensi besi penurunan fungsi enzim aldehid oksidase dan enzim monoaminooksidase penumpukan serotonin dan katekolamin diotak Konsentrasi belajar menurun

c. Apa dampak keluhan tersebut ?Jawab :Aktivitas terganguPertumbuhan tergangguPenurunan tingkat kecerdasan

Page 12: Laporan Tutorial Skenario A

3.a. adakah hubungan kebiasaan ari,tempat tinggal,sosio ekonomi keluarga dengan keluhan yang dialami ari ?

Jawab : Semakin parah tingkat kemiskinan masyarakat

akan semakin berpeluang untuk mengalami infeksi cacing tambang. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan dalam menjaga hygiene perorangan dan sanitasi lingkungan tempat tinggal.

4.a. Bagaimana interpretasi tampak pucat ?Jawab :AbnormalKeadaan ini umumnya diakibatkan dari

berkurangnya volume darah,berkurangnya hemoglobin,dan vasokonstriksi untuk memaksimalkan pengiriman o2 ke organ organ vital.

Page 13: Laporan Tutorial Skenario A

b. Bagaimana interpretasi IMT ari ?Jawab :Rumus IMT = Berat Badan : Tinggi Badan2imt Ari = 17,57BB kurang < 18,5

c. Bagaimana interpretasi vital sign ?Jawab :kasus : 110/60 mmHg.

Interpretasi : hipotensi.Mekanisme : kehilangan darah dari perdarahan saluran cerna → hipoksia jaringan → pembuluh jaringan perifer berdilatasi → vasodilatasi → hipotensi.

 HR : 100x/menit = nilai normal batas atasRR : 24x/menit = nilai normal batas atas

Mekaniseme : anemia→darah yang membawa CO2 untuk pertukaran gas berkurang→ fungsi sirkulasi agak terganggu → kompensasi tubuh → RR dan HR dalam batas atas.

Page 14: Laporan Tutorial Skenario A

d. Bagaimana interpretasi kepala ?Jawab :kepala : konjungtiva pucat cheilitis (+)interpretasi : abnormal mekanisme : Hb yang menurun menyebabkan

eritrosit menjadi hipokrom sehingga pada bagian tubuh yang tipis akan terlihat kurangnya suplai darah yang ditandai dengan warna pucat (kurang merah).

e. Bagaimana interpretasi leher ?Jawab :JVP 5+0 = normaltidak mengindikasikan adanya CHF.

Page 15: Laporan Tutorial Skenario A

f. Bagaimana interpretasi ekstremitas ?Jawab :Abnormal Kuku sendok (spoon nail),kuku menjadi

rapuh,bergaris – garis vertical dan menjadi cekung sehingga mirip seeprti sendok.

Page 16: Laporan Tutorial Skenario A

5.a. Bagaiamana pembentukan eritropoesis ?

Polikromatofilik eritroblas

Ortokromatofilik eritroblas

retikulosit

eritrosit

proeteroblas

Basofilik eritroblas

sel stem hematopoietic pluripoten

Unit pembentuk koloni eritrosit (CFU-E)

Page 17: Laporan Tutorial Skenario A

b.Bagaimana metabolisme besi ?Jawab :Skema metabolisme:

Fe dalam makananLambung : FeX Fe3+ + X

Usus : Fe2+ Fe3+

Sel mukosa : Fe2+ Ferritin

Plasma : Transferin labile iron pool

Sumsum tulang : sintesis Hb di eritrosit

Page 18: Laporan Tutorial Skenario A

c.Bagaiamana metabolisme Hb ?Jawab :

d.Bagaimana interpretasi dan mekanisme Hb ?Jawab : Hb : 4,8 ; interpretasi : turun nilai normal : 13 - 18 g/dL e.Bagaimana interpretasi dan mekanisme MCV ?Jawab : Kasus : 70 fL. Normal : 80-95 Fl. Interpretasi : eritrosit mikrositik hipokrom: defisiensi besi,

talasemia, arthritis rheumatoid, keganasan, anemia seideroblastik, keracunan timbale dan radiasi.

transferin

heme hemoglobinglobin

protoporfirin

Page 19: Laporan Tutorial Skenario A

f. Bagaimana interpretasi dan mekanisme MCH ?Jawab :kasus : 25normal : 27-31 interpretasi : terdapat pada pasien anemia mikrositik,

anemia hipokromik. g. Bagaimana interpretasi dan mekanisme MCHC ?Jawab :Kasus : 30 %Normal : 32-36 % Interpretasi : menurun. Terjadi pada penderita anemia

defisiensi besi dan talasemia. 

Page 20: Laporan Tutorial Skenario A

h. Bagaimana interpretasi dan mekanisme blood smear ?Jawab :Anisocytosis : abnormal. Interpretasi : Eritrositnya berukuran berbeda-beda.Hypochrome micrositer : abnormal. Interpretasi : eritrosit lebih kecil dari normal dan warna pucat

yang berasal dari Hb dalam jumlah yang kurang dari normal.Poikylocytosis : abnormal Interpretasi : eritrosit yang bentuknya abnormal dalam tubuh i.Bagaimana interpretasi dan mekanisme serum iron ?Jawab :8 ug /dl (normal 50-150ug/dl)hypoferemia: Pada defisiensi besi, infeksi kronis, keganasan 

Page 21: Laporan Tutorial Skenario A

j. Bagaimana interpretasi dan mekanisme iron – binding-capacity ?

Jawab :450 ug/dl (normal 250-370ug/dl)Interpretasi : naikMekanisme : turunnya transferrin serum akan

mengakibatkan terjadinya kompensasi tubuh dalam pengikatan besi yang nilai Iron-binding capacity meningkat.

k. Bagaimana interpretasi dan mekanisme transferin saturation ?

Jawab :transferin saturation :1,7 % ( normal 20-45 %)serum fe: pada defisiensi besi dan penyakit ronikJika <10% nilai absolut untuk ADB

Page 22: Laporan Tutorial Skenario A

L. Bagaimana interpretasi dan mekanisme serum feritin?

Jawab :Kadar feritin serum menurun karena feritin merupakan cadangan besi dalam tubuh apabila defisiensi besi maka feritin dalam tubuh akan dipakai.

m. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pem. Feses ?

Jawab :pemeriksaan feses : fecal occult blood (+), ditemukan telur cacing ancylostoma duodenale dan tricuris trichura ( adnormal).

Page 23: Laporan Tutorial Skenario A

n. Bagaimana mekanisme penurunan Hb yang disebabkan oleh cacing ?

Jawab :cacing tambang merupakan salah satu cacing yang dapat menyebabkan kehilangan darah, terjadi anemia diduga karena kehilangan darah yang kemungkinan dihisap langsung oleh cacing disamping itu bekas gigitan dewasa dapat menimbulkan perdarahan terus menerus karena sekresi zat anti koagulan oleh cacing dewasa tersebut.

6. Bagaimana cara mendiagnosis ?Jawab :

Diagnosis anemia defisiensi besi ditegakkan berdasarkan hasil temuan dari anamnesis ,pemeriksaan fisik,pemeriksaan laboratorium yang dapat mendukung sehubungan dengan gejala klinik yang sering tidak khas

Page 24: Laporan Tutorial Skenario A

7. Bagaimana DD pada kasus ini?Jawab : Anemia

defisiency

iron

Anemia chronic

disease

Trait thalasemia Anemia

Sideroblastic

Derajat

anemia

Ringan

sampai berat

Ringan Ringan Ringan sampai

berat

MCV Menurun Menurun Menurun Menurun

MCH Menurun <

30

Menurun Menurun Menurun

TIBC Meningkat

>360

Menurun < 300 Normal / turun Normal/ turun

Transferin

saturation

Menurun <

15%

Menurun 10-20% Meningkat >20% Meningkat>20%

Bone

maroow iron

Negativ Positiv Positive kuat Positive dengan

ring sideroblast

Feritin

serum

Menurun <

20

Normal

20- 200

Meningkat> 50 meningkat.>50

Page 25: Laporan Tutorial Skenario A

8.bagaimana WD pada kasus ini ?Jawab :

Anemia Defisiensi Besi at causa ancynostoma duodenalis dan tricuris trichuria

9.bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini ?Jawab :1. Terapi kausal: tergantung penyebabnya,misalnya :

pengobatan cacing tambang pirantel pamoat 10mg/kg bb. Untuk tricuris. T mebendazol 100mg (2x 1 hari selama 3 hari)

2. Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh :Ferrous sulphat (sulfas ferosus): preparat pilihan pertama (murah dan efektif). Dosis: 3 x 200 mg. 3- 6 bulan.

3. Suportif : Makanan gizi seimbang terutama yang megandung kadar besi tinggi yang bersumber dari hewani (limfa, hati, daging) dan nabati (bayam, kacang-kacangan).

Page 26: Laporan Tutorial Skenario A

10. komplikasi ?Jawab :

CHF (penyakit jantung karena anemi)  11. prognosis ?Jawab : bonam 12. KDU ?Jawab :

Kdu 4Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan- pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya pemeriksaan lab atau x-ray. Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.

Page 27: Laporan Tutorial Skenario A

13. Pandangan Islam ?Jawab :

Firman Allah bermaksud:“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan orang yang membersih dirinya.”(Surah al-Baqarah, ayat 222).

Page 28: Laporan Tutorial Skenario A

HipotesisAri laki laki 15 tahun mengeluh mudah

lelah,pusing konsentrasi belajar menurun

disebabkan anemia defisiensi besi karena

anchylostoma duodenale dan trichuris

thrichiura.

Page 29: Laporan Tutorial Skenario A

Kerangka KonsepCacing masuk kedalam tubuh

Anemia

Serum Iron menurun

Menetap di usus halus

HB menurun (4,8 gr %)

Sosial ekonomi rendah

Kebiasaan tinggal menggunakan alas kaki

Tinggal di persawahan

Merusak mukosa usus halus

Perdarahan kronik

di feses terdapat Telur ancynostoma duodenale dan tricuris trichuria

Fecal occult blood (+)

Iron Binding Capacity meningkat

Cheilitis dan koilonychiaDefisiensi besiSerum feritin dan

transferin saturatiion menurun

Lelah

Pusing dan konsentrasi belajar menurun MCV menurun

MCH dan MCHC menurun

Hipokrom mikrositer, anisocytosis, dan poikylocytosois

Page 30: Laporan Tutorial Skenario A

Daftar PustakaDorland, dkk. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : EGC

Ganiswarna, dkk. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FK UI

Ganong, W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Guyton, dkk. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

McGlynn, dkk. 1995. Diagnosis Fisik. Jakarta : EGC

Price, dkk. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC

Bakta, Made Prof.Dr. 2007. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta :EGC

Page 31: Laporan Tutorial Skenario A

Sudoyo,Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam Edisi V.Jakarta: FK UI

Maharani, Dewi Asih, dkk. 2005. Hematologi. Jakarta

: EGC

www.emidecine.com

www.fkui.ac.id

www.google.co.id/images

www.who.int

www.wikipedia.co.id