skenario c 09 tutorial 5
TRANSCRIPT
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul
“Laporan Tutorial Kedokteran Keluarga Skenario C Blok XXI” sebagai tugas
kompetensi kelompok. Salawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita,
nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr. R.A Tanzila, selaku tutor kelompok 5
4. Teman-teman seperjuangan
5. Semua pihak yang membantu penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan
tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita
selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Palembang, November 2012
Penulis
Skenario C Page 1
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
DAFTAR ISI
Halaman depan ………………………………………………………………… 0
Kata Pengantar …………………………………………………………………. 1
Daftar Isi ………………………………………………………………………… 2
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 3
1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………… 3
BAB II : Pembahasan
2.1 Data Tutorial ………………………………………………… 4
2.2 Skenario ……………………………………………………… 4
2.3 Seven Jump Steps …………………………………………… 5
2.3.1. Klarifikasi Istilah-Istilah ………………………………. 5
2.3.2. Identifikasi Masalah …………………………………… 5
2.3.3. Analisis Masalah............................................................... 5
2.3.4. Hipotesis ...........................................................………... 7
2.3.5. Kerangka Konsep ....………………..……………....….. 7
2.3.6. Learning Issue.................................................................. 8
2.3.7. Sintesis............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
Skenario C Page 2
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Blok Kedokteran Keluarga adalah blok kedua puluh satu pada semester 7 dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang
memaparkan kasus mengenai dr Maman adalah dokter umum yang berpraktik
mandiri di kecamatan Seb. Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang
menderita batuk yang sudah lama, menyatakan keinginannya berobat pada seorang
dokter ahli penyakit dalam, tanpa memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa
si pasien. Karena kesal, dr Maman memberikan surat rujukan ke dokter ahli
penyakit dalam.
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini sebagai
berikut.
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode
analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
Skenario C Page 3
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Data Tutorial
Laporan Tutorial 5
Skenario B
Tutor : dr. R.A Tanzila
Moderator : Fajar Maulidan Al’amin
Sekretaris meja : Vera Irawanda
Sekretaris Papan : M. Kaisar Pahlawan
Waktu : Selasa, 27 November 2012
Kamis, 29 November 2012
Rule tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam;
2. Tidak boleh membawa makanan dan minuman;
3. Mengangkat tangan bila ingin mengajukan pendapat; dan
4. Izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk ruangan.
2.2. Skenario B
Dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan
Seb. Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batuk yang
sudah lama, menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli
penyakit dalam, tanpa memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si
pasien. Karena kesal, dr Maman memberikan surat rujukan ke dokter ahli
penyakit dalam.
Di wilayah Kecamatan Srb.Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan
klinik kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini
berpraktik dokter umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan
penunjang dengan teknologi baru dan obat-obatan baru yang tidak sesuai
Skenario C Page 4
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
dengan kebutuhan pasien. Tetapi dr. Siti ingin menerapkan efisiensi dalam
penggunaan sarana dan prasarana. Dokter Siti sebagai manajer, perlu
merancang manajemen praktik/klinik yang baik dengan menyiapkan sumber
daya manusia, sarana-prasarana, manajemen informasi dan jaminan mutu.
2.3. Seven Jam Step
2.3.1.Klarifikasi Istilah
1. Praktik Mandiri
Pelayanan kedokteran yang menyeluruh dimana tanggung jawab dokter tersebut
terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur dan jenis
kelamin.
2. Surat Rujukan
Surat pengantar untuk mengirim pasien ketingkat pengobatan yang lebih lanjut
3. Klinik Kesehatan
Organisasi kesehatan yang bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan
kuratif diagnosis dan pengobatan terhadap suatu macam gangguan kesehatan
4. Dokter Keluarga
Dokter praktik umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang
kompherensif, kontinue, mengutamakan pencegahan, koordinatif,
mempertimbangkan keluarga, komunitas, dan lingkungannya dilandasi
keterampilan.
5. Manajer
Orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur,
memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu
2.3.2. Identifikasi Masalah
1. Dr. Maman, dokter umum yang berpraktik mandiri menerima seorang pasien
yang menderita batuk yang sudah lama, menyatakan keinginannya berobat pada
seorang ahli penyakit dalam, tanpa memberikan kesempatan dokter untuk
memeriksa si pasien. Dr Maman memberikan surat rujukan ke dokter ahli
penyakit dalam.
Skenario C Page 5
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
2. Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I, dr. Siti telah mendirikan klinik kesehatan
dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik dokter umum
yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan teknologi baru dan
obat-obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Dr. Siti ingin menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana.
Dokter siti sebagai manajer, perlu merancang manajemen praktik/klinik yang
baik dengan menyiapkan sumber daya manusia, sarana-prasarana, manajemen
informasi dan jaminan mutu.
2.3.3.Analisis Masalah
1. dr. Maman, dokter umum yang berpraktik mandiri menerima seorang
pasien yang menderita batuk yang sudah lama, menyatakan keinginannya
berobat pada seorang ahli penyakit dalam, tanpa memberikan kesempatan
dokter untuk memeriksa si pasien. Dr Maman memberikan surat rujukan
ke dokter ahli penyakit dalam.
a. Bagaimana prosedur dalam penanganan pasien ?
b. Bagaimana prosedur dalam memberikan surat rujukan ?
c. Apa saja hak-hak dan kewajiban dokter-pasien ?
d. Apakah tindakan dokter maman sudah tepat, memberikan rujukan tanpa
memeriksa pasien tersebut ?
2. Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I, dr. Siti telah mendirikan klinik kesehatan
dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik dokter
umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan
teknologi baru dan obat-obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan
pasien.
a. Apa saja standar sarana dan prasarana dari klinik kedokteran keluarga ?
b. Apakah tindakan dokter umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan
penunjang dengan teknologi baru dan obat-obatan baru sudah sesuai dengan
prinsip dari klinik kedokteran keluarga ?
Skenario C Page 6
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
3. Dr. Siti ingin menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan
prasarana. Dokter siti sebagai manajer, perlu merancang manajemen
praktik/klinik yang baik dengan menyiapkan sumber daya manusia,
sarana-prasarana, manajemen informasi dan jaminan mutu.
a. Bagaimana cara menerapkan sarana dan prasarana klinik kesehatan yang
efisien ?
b. Apa saja tugas dari manajer pelayanan kesehatan ?
c. Bagaimana manajemen sumber daya manusia dalam praktik klinik kesehatan
kedokteran keluarga ?
d. Bagaimana manajemen informasi dalam praktik klinik kesehatan kedokteran
keluarga ?
e. Apa manfaat manajemen informasi ?
f. Apa standar pelayanan klinik kedokteran keluarga ?
g. Bagaimana cara mempertahankan standar jaminan mutu dokter keluarga ?
2.3.4 Hipotesis
Dr. Maman belum menerapkan prosedur pelayanan kesehatan yang baik dan
dr. Siti belum menerapkan efisiensi dalam sarana dan prasarana karena belum
merancang manajemen praktik yang baik.
2.3.5 Kerangka Konsep
Skenario C Page 7
dr Maman
Tidak melakukan pelayanan kesehatan yang
baik
Tidak sesuai dengan prosedur rujukan
dr Siti
Melakukan input sarana dan prasarana, SDM, dan
manajemen informasi
Konflik dokter-pasien
Manajemen sarana dan prasarana tidak efisien prasarana tidak efisien
Standar pemeliharaan pelayanan kedokteran keluarga belum terlaksana dengan baik
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
2.3.6 Learning Issues
Pokok
BahasanWhat I Know
What I Don’t
Know
What I Have
to Prove
How I Will
Learn
Kedokteran
Keluarga
Teknologi
Baru
Manajemen
praktik/
Klinik
dr. Maman, dokter umum yang
berpraktik mandiri menerima
seorang pasien yang menderita
batuk yang sudah lama,
menyatakan keinginannya berobat
pada seorang ahli penyakit dalam,
tanpa memberikan kesempatan
dokter untuk memeriksa si pasien.
Dr Maman memberikan surat
rujukan ke dokter ahli penyakit
dalam.
Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I,
dr. Siti telah mendirikan klinik
kesehatan dengan pendekatan
kedokteran keluarga. Di klinik ini
berpraktik dokter umum yang
selalu memperkenalkan
pemeriksaan penunjang dengan
teknologi baru dan obat-obatan
baru yang tidak sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Dr. Siti ingin menerapkan efisiensi
dalam penggunaan sarana dan
prasarana. Dr siti sebagai manajer,
perlu merancang manajemen
praktik/klinik yg baik dengan
menyiapkan sumber daya manusia,
sarana-prasarana, manajemen
informasi dan jaminan mutu.
1. Praktik
Mandiri
2. Sistem
Rujukan
1. Klinik
Kesehatan
2. Teknologi
baru
Efisiensi
sarana dan
prasarana
1. Praktik
Mandiri
2. Sistem
Rujukan
1. Klinik
Kesehatan
2. Teknologi
baru
Efisiensi
sarana dan
prasarana
Text Book,
Pakar, Lain
(internet)
Text Book,
Pakar, Lain
(internet)
Text Book,
Pakar, Lain
(internet)
Skenario C Page 8
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
2.3.7 Sintesis
1. dr. Maman, dokter umum yang berpraktik mandiri menerima seorang
pasien yang menderita batuk yang sudah lama, menyatakan
keinginannya berobat pada seorang ahli penyakit dalam, tanpa
memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien. Dr Maman
memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit dalam.
a. Bagaimana prosedur dalam penanganan pasien ?
Jawab :
Prosedur dalam penanganan pasien dalam hal ini berupa standar
pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege
artis
1. Anamnesis
Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan
pendekatan pasien dalam rangka memperoleh keluhan utama
pasien,kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhanya
tersebut,serta memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan
diagnosis.
2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Dalam rangka memperoleh tanda-tanda yang menunjang diagnosis
atau menyingkirkan diagnosis banding,dokter keluarga melakukan
pemeriksaan fisik secara holistik,dan bila perlu menganjurkan
pemeriksaan penunjang secara rasional,efektif dan efisien demi
kepentingan pasien semata.
3. Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding
Pada setiap pertemuan,dokter keluarga menegakkan diagnosis kerja
dan beberapa diagnosis kerja dan beberapa diagnosis banding yang
mungkin dengan pendekatan diagnostik holistik.
Skenario C Page 9
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
4. Prognosis
Pada setiap penegakkan diagnosis,dokter keluarga menyimpulkan
prognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis,derajat keparahan serta
tanda bukti terkini.
5. Konseling
Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaik
penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan
konseling dengan kepedulian terhadap perasaan dan persepsi pasien
(dan keluarga) pada keadaan di saat itu.
6. Konsultasi
Pada saat-saat dinilai perlu,dokter keluarga melakukan konsultasi
kedokter lain yang dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman.
Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain,dokter
keluarga konsultan,dokter spesialis,atau dinas kesehatan,demi
kepentingan pasien semata.
b. Bagaimana prosedur dalam memberikan surat rujukan ?
Jawab :
a. Prosedur Klinis :
1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnose banding.
2. Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus berdasarkan Standar
Prosedur Operasional (SPO).
3. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
4. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas Medis/
Paramedis yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi
pasien.
5. Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling atau
ambulans, agar petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di IGD
Skenario C Page 10
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan dan
kesimpulan dirawat inap atau rawat jalan.
b. Prosedur Administratif:
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan.
2. Membuat catatan rekam medis pasien.
3. Memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan rujukan)
4. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2 (form R/1/a terlampir).
Lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang
bersakutan. Lembar kedua disimpan sebagai arsip.
5. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
6. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin
komunikasi dengan tempat tujuan rujukan.
7. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan
administrasi yang bersangkutan.
c. Apa saja hak-hak dan kewajiban dokter-pasien ?
Jawab :
Hak dan kewajiban essensial diatur dalam UUPK no 29 tahun 2004
Hak dokter
1. Peroleh perlindungan hukum sepanjang sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional
2. Melakukan praktik kedokteran sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
3. Memperoleh informasi yang jujur dan lengkap dari pasien atau
keluarganya
4. Menerima imbalan jasa
Hak dokter yang berasal dari hak azasi manusia
1. Hak atas privasinya
2. Hak untuk diperlakukan secara layak
Skenario C Page 11
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
3. Hak untuk beristirahat
4. Hak untuk secara bebas memilih pekerjaan
5. Hak untuk terbebas dari ancaman kekerasan
Kewajiban dokter
1. Memberi pelayanan medis sesuai standar profesi, spo serta
kebutuhan pasien
2. Merujuk pasien ke dr/drg lain yang mempunyai keahlian/
kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien
bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia
4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,
kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu
melakukannya
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan
ilmu kedokteran atau kedokteran gigi
d. Apakah tindakan dokter maman sudah tepat, memberikan rujukan
tanpa memeriksa pasien tersebut ?
Jawab :
Tindakan dokter Maman tidak tepat karena tidak sesusai dengan
batasan dokter keluarga , dimana salah satu batasan dokter keluarga
adalah “ Doker keluarga memiliki tanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang
menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota keluarga, dan apabila
kebetulan berhadapan dengan suatu masalah kesehatan khusus yang
tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan konsultasi dari dokter
ahli yang sesuai”. Sedangkan pada kasus, dokter Maman tidak
memeriksa pasien dan langsung memberikan surat rujukan.
Skenario C Page 12
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
2. Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I, dr. Siti telah mendirikan klinik
kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini
berpraktik dokter umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan
penunjang dengan teknologi baru dan obat-obatan baru yang tidak
sesuai dengan kebutuhan pasien.
a. Apa saja standar sarana dan prasarana dari klinik kedokteran
keluarga ?
Jawab :
Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities).
a. Standar fasilitas praktik.
Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan
strata pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan
tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Adapun
standar fasilitas praktik antara lain yang menunjang kesehatan dan
keamanan pasien, dokter, serta pegawai, kerahasiaan dan privasi,
bangunan dan interior yang dirancang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan medis, alat komunikasi, serta papan nama.
b. Standar peralatan klinik.
Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis
yang minimal harus dipenuhi di ruang praktik sebagai penyedia
layanan strata pertama. Selain itu juga harus ada peralatan
penunjang medis dan non medis.
c. Standar proses-proses penunjang praktik.
Antara lain pengelolaan rekam medis, pengelolaan rantai dingin,
pengelolaan pencegahan infeksi, pengelolaan limbah, pengelolaan
air bersih, dan pengelolaan obat.
Prinsip pelayanan:
Komprehensif dan holistik
Kontinu dan integrated
Mengutamakan pencegahan
Koordinatif dan kolaboratif
Skenario C Page 13
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
Sadar biaya dan sadar mutu
Dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan
b. Apakah tindakan dokter umum yang selalu memperkenalkan
pemeriksaan penunjang dengan teknologi baru dan obat-obatan
baru sudah sesuai dengan prinsip dari klinik kedokteran keluarga ?
Jawab :
Tindakan dokter umum memperkenalkan pemeriksaan penunjang
dengan teknologi baru dan obat obatan baru tidak sesuai dengan prinsip
DK karena dokter keluarga sebagai “Decision Maker” bertindak sebagai
mitra pasiennya dalam mengambil keputusan medis dengan memilih dan
menggunakan teknologi kedokteran dan kesehatan yang tepat secara
rasional , beretika, dan sadar biaya.
3. Dr. Siti ingin menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan
prasarana. Dokter siti sebagai manajer, perlu merancang manajemen
praktik/klinik yang baik dengan menyiapkan sumber daya manusia,
sarana-prasarana, manajemen informasi dan jaminan mutu.
a. Bagaimana cara menerapkan sarana dan prasarana klinik
kesehatan yang efisien ?
Jawab :
Cara menerapkan sarana dan prasarana klinik kesehatan yang efisien
adalah sebagai berikut
1. Standar fasilitas praktik
1) Fasilitas untuk praktik
Fasiilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan dan
keamanan pasien, pegawai dan dokter yang berpraktik
Skenario C Page 14
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
2) Kerahasiaan dan privasi
Konsultasi dilaksanakan dengan memperhitungkan kerahasiaan
dan privasi pasien
3) Bangunan dan interior
Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan
permanen atau semipermanen serta dirancang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan medis strata pertama yang aman dan
terjangkau oleh berbagai kondisi pasien.
4) Alat komunikasi
Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan
masyarakat sekitarnya
5) Papan nama
Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama yang
telah diatur oleh organisasi profesi
2. Standar Peralatan Medis
1) Peralatan medis
Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis
yang minimal harus dipenuhi diruang praktik untuk dapat
berpraktik sebagai penyedia layanan strata pertama.
2) Peralatan penunjang medis
Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan
penunjang medis yang minimal harus dipenuhi diruang praktik
untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata
pertama.
3) Peralatan nonmedis
Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan nonmedis yang
minimal harus dipenuhi diruang praktik untuk dapat berpraktik
sebagai penyedia pelayanan strata pertama.
Skenario C Page 15
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
3. Standar proses-proses Penunjang Praktik
1) Pengelolaan rekam medis
Pelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan dan
mengevaluasi rekam medis dengan dasar rekam medis
berorientasikan pada masalah (Problem oriented medical record).
2) Pengelolaan rantai dingin
Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai
beku (cold chain management) yang berpengaruh kepada kualitas
vaksin atau obat lainnya.
3) Pengelolaan pencegahan infeksi
Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal precaution
management yang mengutamakan pencegahan infeksi pada
pelayanannya
4) Pengelolaan limbah
Pelayanan dokter keluarga memperhatikan sistem pembuangan
air kotor dan limbah, baik limbah medis maupun limbah
nonmedis agar ramah lingkungan dan aman bagi masyarakat
sekitar klinik
5) Pengelolaan air bersih
Pelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih atau air yang
telah diolah sehingga aman digunakan
6) Pengelolaan obat
Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistem pengelolaan obat
sesuai prosedur yang berlaku termasuk mencegah penggunaan
obat yang kadaluarsa.
b. Apa saja tugas dari manajer pelayanan kesehatan ?
Jawab :
Perusahaan seperti rumah sakit, apotek dan klinik yang dikelola oleh
profesional kesehatan. Para profesional biasanya memiliki latar belakang
pendidikan di lapangan, atau pengalaman yang relevan. Seorang manajer
kesehatan harus mahir dalam banyak keterampilan agar sukses.
Skenario C Page 16
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
Perusahaan besar kadang-kadang memberikan asisten untuk membantu
dengan tugas sehari-hari. Di lembaga-lembaga yang lebih kecil, manajer
kesehatan mungkin bertanggung jawab untuk semua rincian.
Pengelolaan Staf
Manajer kesehatan harus mendelegasikan tugas nyaman untuk staf
mereka. Mereka harus sangat terorganisir dan efisien dalam,
perencanaan penjadwalan dan fleksibilitas.
Manajemen Keuangan
Manajer kesehatan harus mengelola anggaran mereka dengan hati-
hati untuk mempertahankan persediaan dan menjaga biaya tetap
rendah. Para profesional juga harus berusaha untuk memberikan
cakupan yang terbaik untuk biaya terendah.
Kolaborasi dengan Dokter
Sangat penting bagi manajer kesehatan untuk membahas masalah
dengan dokter. Kerjasama ini diperlukan untuk secara efektif
mengelola kebutuhan semua klien kesehatan.
Kantor Manajemen
Ini adalah tugas manajer kesehatan untuk memastikan bahwa kantor
utama berjalan lancar. Ini termasuk menjalankan laporan harian,
memastikan bahwa peralatan bekerja dengan baik, dan memastikan
bahwa tenaga kerja cukup setiap saat.
Membuat Keputusan Bisnis
Manajer kesehatan membuat banyak keputusan penting. Profesional
harus strategis dan menyeluruh ketika membuat keputusan, sebagai
salah satu keputusan yang buruk dapat berakibat negatif pada seluruh
bisnis.
c. Bagaimana manajemen sumber daya manusia dalam praktik klinik
kesehatan kedokteran keluarga ?
Skenario C Page 17
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
Jawab :
a. Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan
b. Pengadaan yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan
pelatihan SDM Kesehatan
c. Pendayagunaan SDM Kesehatan, termasuk peningkatan
kesejahteraannya
d. Pembinaan serta pengawasan SDM Kesehatan.
Manajemen SDM bergantung pada perekrutan, seleksi dan penugasan.
a. Perekrutan
Analisis dan deskripsi pekerjaan yang akan diselenggarakan
1. Benarkah ada lowongan kerja ?
Apakah ada pegawai yang keluar/mengundurkan diri ?
Apakah ada pekerjaan baru yang harus diselesaikan ?
Apakah ada peningkatan volume pekerjaan ?
2. Apakah lowongan pekerjaan itu harus diisi ?
Dapatkah praktik berjalan jika dibiarkan kosong ?
Dapatkah karyawan lainnya dimanfaatkan ?
Dapatkah pos yang kosong itu dimasukkan ke bagian lain ?
3. Apakah ada perubahan tata kerja sehingga memerlukan staf baru ?
4. Bagaimana menentukan pekerjaan yang perlu disikapi ?
Cermati daftar yilik yang ada
Diskusikan dengan pimpinan dan staf lain
Amati staf yang mengerjakan pekerjaan itu
Pertimbangkan cara terbaik untuk mencapai tujuan yang sekarang
belum terwujud
5. Kepada siapa dipertanggungjawabkan ?
Subordinat ?
Skenario C Page 18
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
Uang ?
Menentukan tata kerja administrasi klinik dari praktik ?
Alat-alat praktik ?
Informasi rahasia ?
Menentukan tujuan dan sasaran ?
6. Keterkaitan pekerjaan dalam sistem
Mitra kerja ?
Pimpinan ?
Staf yang lain ?
Pihak pemerintah daerah ?
Organisasi (koperasi) klinik ?
Lainnya ?
7. Bagaimana cara pekerjaan ini
Penggajiannya ?
Persyaratannya ?
Bagian yang paling menarik dan menantang ?
Bagian yang paling tidak menyenangkan ?
Deskripsikan orang yang tepat untuk pekerjaan itu
b.Penugasan
1. Rincian pekerjaan
Sesederhana mungkin
Jangan berlebihan
Yakinkan tidak tumpang tindih
Jangan kacaukan pekerjaan
Hindari diskriminasi
Nama pekerjaan
Posisi dalam tata kerja
Tujuan utama pekerjaan ybs
Tugas dan kewajiban utama
Cara mengambil keputusan dan mencari bantuan
Lingkkungan kerja yang akan dihadapi
Skenario C Page 19
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
2. Penilaian
Perjelas tujuan
Buat daftar tilik untuk nilai diri
Tentukan batas waktu
Tentukan target yang hendak dicapai
d. Bagaimana manajemen informasi dalam praktik klinik kesehatan
kedokteran keluarga ?
Jawab :
(Rekam medik, kerahasiaan, komputerisasi, sistem informasi,
pemeliharaan kesehatan, pelaporan).
1. Rekam Medik (medical record)
Berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien
Yang berhak mengisi rekam medis sebagai berikut.
a. Dokter
b. Dokter Gigi
c. Petugas kesehatan lain yang diberi mandat, yang memberikan
pelayanan langsung kepada pasien
d. Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran: Dokter dan Dokter Gigi
wajib membuat rekam medis dalam menjalankan praktek
kedokteran
e. Kepemilikan Rekam Medis
f. Penyimpanan
g. Kerahasiaan
h. Sanksi:
o Hukum (Pidana, Perdata)
Skenario C Page 20
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
o Disiplin dan Etik
Isi dari rekam medik minimal sebagai berikut.
a. Identitas Pasien
b. Pemeriksaan Fisik
c. Diagnosis/Masalah
d. Tindakan/Pengobatan
e. Pelayanan Lain yang telah diberikan ke Pasien
f. Informed Consent (pd pasien Rawat Inap)
g. Dibubuhi nama, tanggal, dan waktu
h. Tidak boleh dihapus
Problem Oriented Medical Records (POMR) lebih baik dari Source
Oriented Medical Record (SOMR). POMR terdiri atas 4 komponen
sebagai berikut.
a. Master record
Master Record mempunyai 4 kelompok data sebagai berikut.
1. Biodata (holistic care of the patient and his family)
2. Problem List
3. Report summaries - tabel catatan imunisasi dan kejadian
(kumpulan info tentang rujukan, hospitalisasi dll)
4. Graphic space - family genogram atau tanda tanda-fisik
b. The progress notes
Komponen progress notes and source documents sebagai berikut.
1. Format 2 kolom: kolom 1; subjective, objective, and assessment
data. Kolom kedua: The Plans
2. Format 4 kolom: Kolom Subjective, Objective, Asssesment and
Plans data.
Skenario C Page 21
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
c. The Flow charts
Bermanfaat untuk contunuing care for chronic problems or
structured consultation such as Medical check up.
d. Source document
1. Laboratory
2. EGC
3. Radiology reports
4. Referral letters and replies
B entuk rekam medik sebagai berikut.
a. Kertas
b. Elektronik (Digital)
2. Kerahasiaan (confidentiality)
The persons allowed to view the MR must be limited to only 4 groups:
CARE- Those providing direct care to the patient
CONSENT- Those given the patient’s consent
COMPULSION-Those empowered by legal statute
CONCERN-Inpublic interest
3. Komputerisasi (computerization)
Prinsip manajemen operasi penggunaan komputer sebagai berikut.
a. Have a computer usage traning programme for all staff
b. Have well writtent operatiuonal manuals fos staff to refer to
c. Have a daliy back up procedure for data
d. Have a system of password security
e. Use a tried system
f. Computerise with future mind (Disk capacity)
List proses dari rekam medik sebagai berikut.
a. Clinic reception
Skenario C Page 22
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
b. Consultation and dispensing of services
c. Billing & financial management
d. Inventory management
e. Management reports
f. Communication & content acquisition
g. Adminsitration and other functions
4. Sistem Informasi dan Pemeliharaan Kesehatan
Profil populasi sebagai berikut.
a. Gambaran demografi populasi binaan (sesuai kelompok umur dan
jenis kelamin)
b. Bermanfaat untuk perencanaan:
- prioritas jenis layanan
- prediksi kebutuhan bahan/peralatan medis
- pembuatan program intervensi/monitoring
Skenario C Page 23
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
5. Pelaporan
Skenario C Page 24
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
e. Apa manfaat manajemen informasi ?
Jawab :
a. Pengobatan Pasien
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan
c. Pendidikan dan Penelitian
d. Pembiayaan
e. Statistik Kesehatan
f. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin, dan Etik
f. Apa standar pelayanan klinik kedokteran keluarga ?
Jawab :
Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care).
a. Standar pelayanan paripurna.
Adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang
bersifat paripurna, yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit dan proteksi khusus, pemulihan
kesehatan, pencegahan kecacatan, dan rehabilitasi setelah sakit
dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan
medikolegal etika kedokteran.
b. Standar pelayanan medis.
Adalah pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan
kedokteran secara lege artis. Adapun pelayanan medis yang
dilakukan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang, penegakan diagnosis dan diagnosis banding,
prognosis, konseling, konsultasi, rujukan, tindak lanjut, tindakan,
pengobatan rasional, dan pembinaan keluarga.
c. Standar pelayanan menyeluruh.
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh,
yaitu peduli bahwa pasien adalah manusia seutuhnya yang terdiri
dari fisik, mental, sosial, dan spiritual, serta berkehidupan
Skenario C Page 25
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
ditengah lingkungan fisik dan sosialnya. Selain itu, pasien juga
dipandang sebagai bagian dari keluarga dan lingkungannya dan
pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya.
d. Standar pelayanan terpadu.
Pelayanan yang ada bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan
antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan
medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai
institusi yang menunjang pelayanan kedokteran, baik formal
maupun informal.
e. Standar pelayanan bersinambung.
Merupakan pelayanan yang bersinambung, yang melaksanakan
pelayanan kedokteran secara efisien, proaktif dan terus-menerus
demi kesehatan pasien. Selain itu rekam medis yang ada juga
harus bersinambungan, serta adanya pendampingan saat
melakukan konsultasi atau rujukan.
g. Bagaimana cara mempertahankan standar jaminan mutu dokter
keluarga?
Jawab :
Bentuk program menjaga mutu (Quality Assurance). Bentuk Program
Menjaga Mutu dapat dibedakan atas tiga jenis :
1) Program Menjaga Mutu Prospektif (Prospective Quality
Assurance)
Adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan sebelum
pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama lebih
ditunjukkan pada standar masukan dan standar lingkungan yaitu
pemantauan dan penilaian terhadap tenaga pelaksana, dana, sarana,
di samping terhadap kebijakan, organisasi, dan manajemen institusi
kesehatan. Prinsip pokok program menjaga mutu prospektif sering
Skenario C Page 26
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
dimanfaatkan dan tercantum dalam banyak peraturan perundang-
undangan, di antaranya : Standardisasi (Standardization),perizinan
(Licensure), Sertifikasi (Certification), akreditasi (Accreditation).
2) Program menjaga mutu konkuren (Concurent quality
assurance)
Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu konkuren adalah
yang diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan. Pada
bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada standar proses,
yakni memantau dan menilai tindakan medis, keperawatan dan non
medis yang dilakukan.
3) Program Menjaga Mutu Restrospektif (Retrospective Quality
Assurance)
Yang dimaksud dengan program menjaga mutu restrospektif adalah
yang diselenggarakan setelah pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini
perhatian utama lebih ditujukan pada standar keluaran, yakni
memantau dan menilai penampilan pelayanan kesehatan, maka
obyek yang dipantau dan dinilai bersifat tidak langsung, dapat
berupa hasil kerja pelaksana pelayanan .atau berupa pandangan
pemakai jasa kesehatan. Contoh program menjaga mutu retrospektif
adalah : Record review, tissue review, survei klien dan lain-lain.
Untuk mengukur dan menilai mutu asuhan dilaksanakan melalui berbagai
metoda sesuai kebutuhan. Metoda yang digunakan adalah :
1) Audit adalah pengawasan yang dilakukan terhadap masukan,
proses, lingkungan dan keluaran apakah dilaksanakan sesuai
standar yang telah ditetapkan. Audit dapat dilaksanakan konkuren
atau retrospektif, dengan menggunakan data yang ada (rutin) atau
mengumpulkan data baru. Dapat dilakukan secara rutin atau
merupakan suatu studi khusus.
2) Review merupakan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan,
penggunaan sumber daya, laporan kejadian/kecelakaan seperti yang
Skenario C Page 27
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
direfleksikan pada catatan-catatan. Penilaian dilakukan baik
terhadap dokumennya sendiri apakah informasi memadai maupun
terhadap kewajaran dan kecukupan dari pelayanan yang diberikan.
3) Survey dapat dilaksanakan melalui kuesioner atau interview secara
langsung maupun melalui telepon, terstruktur atau tidak terstruktur.
Misalnya : survei kepuasan pasien. Observasi terhadap asuhan
pasien, meliputi observasi terhadap status fisik dan perilaku pasien.
Skenario C Page 28
Tutorial 5 Blok XXI FK UMP ‘09
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Sistem Kesehatan Nasional:
“Subsistem Pelayanan Kesehatan”. Depkes RI, Jakarta, Indonesia, hal. 13-16.
____________________________________. 2009. Sistem Kesehatan Nasional.
Depkes RI, Jakarta, Indonesia.
Gan, Goh Lee. 2004. A Primer on Family Medicine Practice: “Vision of Family
Medicine Oriented Primary Care”. Singapore International Foundation,
Singapore, Singapore, hal. 24-28.
Prasetyawati, Arsita Eka. 2010. Kedokteran Keluarga: “Kedokteran Keluarga dan
Wawasan”. Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia, hal. 1-36.
______________________. 2010. Kedokteran Keluarga: “Dokter Keluarga dalam
Sistem Kesehatan Nasional”. Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia, hal. 37-66.
Soetono, Gatot, dkk. 2009. Membangun Praktik Dokter Keluarga. IDI, Jakarta,
Indonesia, hal. 11-24.
Prasetyawati, Arsita Eka. 2010. Kedokteran Keluarga: “Kedokteran Keluarga dan
Wawasan”. Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia, hal. 1-36.
Muninjaya, A.A. Gde. 2010. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan: “Manajemen
Mutu”. EGC, Jakarta, Indonesia.
Skenario C Page 29