laporan tutorial skenario 2

Upload: retno-trisnawati

Post on 02-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

porselen

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL

LAPORAN TUTORIAL PORSELEN

Tutorial 2

Tutor:drg. Amiyatun Naini, M. Kes.

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS JEMBER2013

Ketua: Yusuf Rizkillah Akbar (12-003)Scriber meja: Retno Trisnawati(12-023)Scriber papan: Herlin Sriwahyuni (12-017)

Anggota: Ahmad Faris Adli Izzudin (12-004) Fikhih Kartika Murti (12-008) Annisa Dian Kartikanintyas (12-009) Qatrunnada Fath (12-016) Amalia Rahmaniar Indrati (12-018) Ayuk Susilowati (12-019) Mas Roro Dyah Ayu E. (12-020) Asri Krisnaini (12-021) Lelia Zahra Zakiyah (12-026) Isna Fauziah Yusuf (12-027)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya berupa kemampuan berpikir dan analisis, sehingga laporan tutorial yang berjudul PORSELEN dapat terselesaikan dengan lancar.Laporan tutorial ini disusun untuk memenuhi tugas tutorial dengan alasan-alasan penting yang menjadi pendorong untuk pengetahuan berdasarkan referensi-referensi yang mendukung. Laporan ini juga bertujuan untuk mengantisipasi pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi di lingkungan Universitas Jember dan bagi semua pihak yang membutuhkan.Laporan tutorial ini disusun melalui berbagai tahap, baik dari pencarian bahan, text book dan dari beberapa referensi yang penulis dapat lainnya. Laporan ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya komitmen dan kerja sama yang harmonis antara para pihak yang terlibat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :1. drg. Amiyatun Naini, M. Kes selaku tutor kelompok tutorial 2.1. Teman-teman kelompok tutorial 2.Akhirnya tiada suatu usaha yang besar dapat berhasil tanpa dimulai dari usaha yang kecil. Semoga laporan tutorial ini bermanfaat, terutama bagi mahasiswa Universitas Jember sendiri dan diluar lingkungan Universitas Jember. Sebagai penanggung jawab dan pembuat makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan serta penyempurnaan lebih lanjut pada masa yang akan datang.

Jember, 9 Desember 2013

Penyusun

SKENARIO 2 : PORSELEN

Pasien laki- laki usia 29 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan ingin dibuatkan gigi tiruan untuk mengganti 1 gigi depan atas kanan yang lepas karena kecelakaan 3 bulan yang lalu. Sebelum melakukan perawatan, dokter gigi menjelaskan macam- macam gigi tiruan pada pasien tersebut: ada gigi tiruan lepasan dan ada gigi tiruan cekat beserta keuntungan dan kerugiannya, akhirnya pasien memilih gigi tiruan cekat. Pasien bertanya berapa biayanya ? Dokter gigi menjawab semua itu tergantung dari bahan yang bisa digunakan, antara lain: all ceramic/porcelain, porcelain fused to metal, maupun mahkota pigura facing porcelain beserta kekurangan, kelebihan serta indikasinya. Akhirnya pasien memutuskan menggunakan bahan all ceramic/porcelain. Dokter gigi menjelaskan bahwa pembuatan gigi tiruan porselen ini biasanya lama karena harus melalui beberapa tahap mulai dari manipulasi, proses firing (pembakaran) sampai gigi tiruan jadi.

STEP I

1. Gigi tiruan lepasan adalah piranti prostetik lepasan yang menggantikan satu atau lebih gigi dan struktur pendukungnya yang dapat dilepas dari rongga mulut dan dipasangkan kembali oleh pasien2. Porcelain fused to metal adalah sebuah mahkota, gigi tiruan sebagian cekat atau protesa yang di buat dengan substrat logam (biiasanya logam cor) di tempat dimana sebuah porselen di ikatkan untuk memperbaiki estetik melalui lapisan perantara oksida logam. Istilah lain yang digunakan adalah restorasi keramik logam, porselen bonded to metal, porcelain to metal, keramometal.3. Firing adalah pembakaran yang dilakukan pada tungku listrik.4. Porselen merupakan material yang sewarna dengan gigi dan tersusun atas kristal, alumina, silica yang dileburkan bersama pada high temperature, untuk membentuk kekuatan ,keseragaman, dan material glass5. Facing Porcelein adalah suatu restorasi yang menyelubungi seluruh permukaan klinis gigi dan terbuat dari logam campur, dimana bagian labial/bukal dilapisi dengan bahan sewarna gigi (akrilik, porselen, resin komposit)6. Gigi Tiruan Cekat adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang yang direkatkan secara permanen dengan bantuan semen.

STEP II1. Apa saja macam- macam bahan untuk gigi tiruan ?2. Apa saja keuntungan dan kelebihan masing- masing bahan untuk gigi tiruan ?3. Bagaimana cara manipulasi porselen ?4. Apa keuntungan dan kerugian gigi tiruan cekat dan gigi tiruan lepas ?

STEP III1. Macam- Macam Bahan Untuk Gigi Tiruan Bahan gigi tiruan cekat meliputi : 1. Resin akrilik 2. Porselen 3. Komposit Bahan gigi tiruan lepasan meliputi : 1. Resin Akrilik 2. Logam 3. Valplast2. Kekurangan & Kelebihan Masing- Masing Bahan Untuk Gigi Tiruan1. Akrilik, terbuat dari resin akrilik polimetil mateakrilat)Kelebihan: harga lebih murah, bisa direparasi jika patah, bisa digunakan untuk penambahan gigi, bisa untuk gigi tiruan lengkap/sebagian.Kekurangan: kadang menimbulkan rasa sakit karena memakai kawat, bahannya kaku dan mudah patah.2. Valplast , terbuat dari nylon thermoplasticKelebihan: lebih flexible sehingga tidak mudah patah, lebih nyaman dipakai karena menggunakan pegangan gigi dan gusi, warna lebih menyerupai bentuk asli.Kekurangan: harga mahal, tidak bisa direparasi, tidak bisa untuk gigi tiruan penuh.3. MetalKelebihan: tidak diperlukan perluasan plat dasar, tipis sehingga nyaman, kontak lidah dengan langit-langit tidak terhalangi.Kekurangan: jika patah tidak bisa disambung lagi, perlu ketelitian tinggi saat mengerjakan dan harganya sangat mahal. 4. Porselen Kelebihan : Mempunyai nilai estetika yang tinggi karena porselen dapat dibentuk dan diberi warna sesuai dengan warna yang mendekati gigi asli. Kekurangan : Mempunyai sifat brittle (kerapuhan tinggi)

5. Komposit Kelebihan : Tidak mudah mengalami korosi, memiliki warna yang sewarna dengan gigi, dan perbaikannya mudah. Kekurangan : Memiliki sifat yang mudah rapuh, sulit saat pengaplikasian, dan harganya relative mahal.3. Manipulasi Porselen TAHAP MANIPULASI PORSELEN ada 3 yaitu:1. PEMADATAN2. PEMBAKARAN3. PENDINGINAN

1. Kondensasi porselenPemampatan atau kondensasi ini dapat diperoleh dengan berbagai metode. Metode pertama menggunakan getaran ringan untuk memampatkan bubuk yang basah secara padat pada rangka dibawahnya. Air yang berlebih akan diserap dengan tissue bersih dan kondensasi akan terjadi daerah kearah yang diserap. Metode kedua digunakan spatula kecil untuk mengaplikasikan dan menghaluskan porselen yang masih basah. Pada proses ini akan membuat air naik ke permukaan, sehingga bisa dibuang. Metode ketiga menggunakan penambahan bubuk porselen kering dan diletakkan dengan bantuan sikat pada sisi yang berlawanan dari adonan porselen yang masih basah. 2. Pembakaran Ada tiga tahapan: a. Tahap low bisque atau low bisquit, tahap ketika bahan menjadi sedikit kaku dan fluk mulai mengalir. b. Tahap medium bisque atau medium bisquit, ketika telah terjadi sedikit pengerutan dan terdapat kohesi yang lebih besar antar partikel. c. Tahap high bisque atau high bisquit, pada tahap ini tidak ada lagi terjadi pengerutan. 3. Bahan pewarna dan glazing Bahan pewarna dan glazing diberikan agar porselen memiliki warna alami serupa dengan gigi. Selain itu penambahan glazz berfungsi juga untuk kompensasi atau mengimbangi pengerutan selama pembakaran, serta menutupi porus pada permukaan porselen. Pada intinya, bahan glazing digunakan untuk menutupi kekurangan pada permukaan porselen.

4. Pendinginan Porselen yang telah selesai dibakar, dikeluarkan dari alat pembakaran dan dibiarkan di udara terbuka sampai porselen menjadi dingin. Pendinginan dilakukan perlahan lahan dan bertahap.

4. Keuntungan Dan Kelebihan GTL1. Kelebihan dan kekurangan gigi tiruan lepasan (GTL)Kelebihan : Dapat dibersihkan Harga lebih murah Mudah dipasang dan dilepasKekurangan: Pasien malas menggunakan Pasien lupa menggunakan Mudah patah

STEP IV

PORSELEN

Komposisi Syarat & Sifat Indikasi & Kontraindikasi Manipulasi Macam Fungsi

Kelebihan/Kekurangan

STEP V

1. Mampu mengetahui dan menjelaskan komposisi porselen2. Mampu mengetahui dan menjelaskan syarat dan sifat porselen3. Mampu mengetahui dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi porselen4. Mampu mengetahui dan menjelaskan fungsi porselen5. Mampu mengetahui dan menjelaskan manipulasi porselen 6. Mampu mengetahui dan menjelaskan macam- macam porselen beserta kelebihan dan kekurangannya

STEP VII

1. Komposisi Porselen a. FeldsparMerupakan mineral alami campuran dari potassium, sodium, alumina, dan silica. Feldspar memberikan warna transparan, apabila dibakar akan meleleh menjadi bahan yang bening seperti gelas yang membentuk matriks dan berfungsi sebagai fluks untuk mengikat bahan-bahan lain yang digunakan untuk membentuk porselen. Feldspar berfungsi sebagai bahan fluks untuk mengikat silica dan kaolin. Karena feldspar memberikan warna transparan maka harus ditambahkan pigmen untuk mendapatkan warna yang sesuai gigi asli. Pigmen ini diproduksi dengan mencampur oksida logam dengan kaca halus dan feldspar dan kemudian menggerusnya menjadi bubuk. Oksida nikel (coklat) Oksida tembaga (hijau) Oksida titanium (coklat kekuningan) Oksida mangan (lavender) Oksida kobalt (biru). b. SilikaSilika berfungsi untuk memberikan kekerasan dan kekuatan pada porselen. Susunan butir silika bertindak sebagai kerangka tahan panas. Sifat dari silica itu sendiri adalah stabil, keras dan tidak mudah meleleh. Terdapat empat macam silica dalam bentuk Kristal, yaitu quartz kristalin, kristobalit kristalin, trydimite kristalin, silica gabungan non-kristal.Bentuk struktur kristal silika1. Quartz dengan struktur heksagonal adalah bentuk silika yang palingstabil. Quartz dipanaskan pada suhu 8670C akan mengalami reconstructivetransformation menjadi tridymite (rhombohedral)2. Tridymite dipanaskan pada suhu 14700C berubah menjadi cristobalite (kubik).3. Cristobalite dipanaskan pada suhu lebih dari 17000C melebur dan terjadifused quartz yang amorphous.Fungsi : - Agen penguat, memberikan kekuatan dan kekerasan pada poreselen karena sifatnya yang keras dan stabil. Mempengaruhi warna porselen.

c. Kaolin Merupakan bahan seperti lempung (clay) berupa hidrous alumino silikat, dan bila ditambah air akan menjadi campuran plastis yang dapat diolah menjadi bentuk sesuai yang dikehendaki. Porselen untuk keperluan di bidang kedokteran gigi sedikit sekali atau bahkan tidak mengandung kaolin. Kaolin berfungsi sebagai bahan pengikat memberi warna opak, memudahkan manipulasi, dan mempertahankan bentuk saat pembakaran. Fungsi : - Bereaksi sebagai pengikat yaitu dengan mempertahankan kepadatan dan kekuatan porselen agar bisa dibentuk sebelum dibakar. Membentuk porselen : karena kaolin memiliki sifat plastis sehingga porselen dapat dibentuk sesuai model dan ukuran yang diinginkan serta mempertahankan bentuknya selama proses pembakaran.

d. PigmenPigmen yang berfungsi memberikan warna agar sesuai dengan gigi. Yangbiasanya sering dipakai yaitu bahan oksida-oksida seperti oksida chromium yangmenhasilkan warna merah muda, cobalt mengahsilkan warna kebiru-biruan,titanium mengahasilkan warna opaque, dan ada nikel, dll.e. Fluks Penambahan ini dimaksudkan untuk menambah kelelehan atau kecairan,merendahkan temperatur lebur, serta menyerap bahan-bahan pencemar yang tidakdikehendaki. Sebagai flux biasanya dipakai karbonat-karbonat kalium dan natrium,borax, gelas atau oksida timahf. Opacifier Agar menyerupai elemen gigi aslinya, pada porcelain selain ditambahkanpigmen juga ditambahkan bahan opacifier. Bahan-bahan opacifier adalah cerium,zirconium, timah, dan titanium.g. Alumina Oksida Berfunsi untuk memberikan kekuatan, sifat opak, dan meningkatkan viskositas keramik selama pembakaran.

2. Syarat dan Sifat Porselen SIFAT MEKANIS Sifat mekanis berhubungan dengan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang di berikan pada saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya. Sifat ini bergantung pada komposisi dan mikrostruktur. Beberapa sifat mekanis dari porcelain dalah stenght, srinkage dan hardnessStrenght Adalah stress maksimum yang dapat di keluarkan benda pada saat benda itu patah atau rusak total. Porcelain memiliki nilai compressive strenght yang tiinggi yaitu (280 MN/m2). Namun memiliki nilai tensil strenght yang rendah yaitu 70 MN/m2.Shrinkage Penyebab shrinkage selama pembakaran adalah adanya hambatan pada saat kondensasi. Makin sedikit air pada proses pembakaran akan ada penyusutan sebanyak 30% sampai 40% oleh karena itu mahkota harus di buat lebih besar dari ukuran selama pembakaran. Beberapa studi menyatakan bahwa tipe low fusing memiliki ukuran volume shrinkage antara 32%-37% sedangkan tipe high fusing sebesar 28%-34%, untuk tipe medium fusing ukuran volume shrinkage berada di antara tipe low fusing dan high fusing.HardnessDapat di artikan sebagai kemampuan bahan tersebut untuk bertahan terhadap penetrasi pada permukaan yang dapat menyebabkan retak dan fraktur serta abrasi akibat aliran yang plastis. Nilai hardness pada permukaan porcelain adalah 460 KHNSIFAT FISIS Sifat fisis dari porcelain berhubungan dengan sifat sifat material yang ada dalam keramik tersebut. Thermal ekspansiMerupakan kemampuan suatu bahan untuk ekspansi atau memuai bila di panaskan dan menyusut bila di dinginkan. Koefisiensi ekspansi termal porselen adalah 7x10-6/C (rendah). Termal ekspansi sangat bergunauntuk mengatur resistensi porcelain.WarnaPada dasarnya porcelain yang belum mengalami pencampuran, warnanya adalah kuning sampai dengan orange. Karena gigi asli memiliki beragam warna, di dalam penggunaannya porcelain di tambahkan zat warna dan juga penambahan oksida untuk menghasilkan tingkatan warna yang sesuai kebutuhan.SIFAT PORUS Dalam hal ini porcelain juga memiliki sifat porus yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini terjadi akibat adanya gelembung gelembung udara yang dapat terbentuk pada saat proses pembakaran. Hal inilah yang dapat menurunkan kepadatan porcelain, sehingga mudah patah.SIFAT TERMIS porcelain memiliki titik leleh yang tinggi sehingga ketika dipanaskan tidak akan mudah meleleh porcelain merupakan isolator panas yang baikSIFAT KIMIA Tahan terhadap pengaruh kimia dan lingkungan dalam rongga mulut, biokompatibel, tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Syarat Biokompatibel (tidak toksik, tidak menimbulkan alergi, dan tidak mengiritasi jaringan dalam mulut.- Tidak larut dalam saliva- Dapat beradaptasi dengan baik dalam temperature rongga mulut- Estetik baik- Tidak mengabrasi gigi antagonis

3. Fungsi Porselen

Sebagai bahan mahkota logam keramik Sebagai bahan inlay dan onlayPorselen inlay biasanya dipakai pada gigi anterior karena restorasi untuk gigi anterior harus mempertimbangkan estetisnya. Bila kavitas sudah cukup besar porselen inlay yang digunakan sebaiknya yang memngandung silikat semen karena dapat melindungi kontour dan mahkota gigi alami dan sedikit kemungkinan untuk pecah atau retak dibawah tekanan serta tidak larut dalam saliva. Membuat elemen gigi tiruan, porselain memang mempunyai kelebihan sebagai bahan untuk membuat elemen gigi tiruan, karena warnanya yang mirip dengan gigi asli. Umumnya yang digunakan dalam pembuatan elemen gigi tiruan adalah porselain jenis high fusing atau medium fusing. Membuat mahkota dan jembatan, umunya menggunakan poselain jenis low fusing atau ultra low fusing.4. Indikasi dan Kontraindikasi Porselen Indikasi1. Digunakan pada gigi anterior yang sudah hancur atau patah, mengalami diskolorisasi dan malposisi.2. Stain3. Tekanan kunyah normal4. Restorasi kelas I dan II pada pasien yang mengutamakan estetis 5. Pada karies gigi yang besar atau kegagalan restorasi sebelumnyaKontraindikasi 1. Karies banyak 2. Tekanan oklusal besar 3. Pasien dengan kebiasaan buruk seperti bruxism atau clenching 4. Pasien usia muda dengan ruang pulpa masih lebar 5. Pasien maloklusi (porselen dapat pecah apabila terkena tekanan) 6. Mahkota Klinis terlalu pendek (retensi kurang) 7. Preparasi konikal/mengerucut (tidak ada pegangan dan retensi)

5. Manipulasi

Kondensasi PorselenTerdapat 3 metode : Metode getaran, menggunakan getaran ringan untuk memepertahankan bubuk yang basah secara padat pada rangka dibawahnya, air yang berlebihan akan diserap dengan tissue bersih dan kondensasi akan terjadi ke arah daerah yang diserap. Metode spatulasi, menggunakan spatula kecil untuk mengaplikasikan / menghaluskan porselen yang masih basah. Aksi penghalusan akan membawa kelebihan air naik ke permukaan sehingga bisa dibuang. Metode teknik sikat, menggunakan penambahan bubuk porselen kering pada permukaan untuk menyerap air. Bubuk yang kering diletakkan dengan bantuan sikat di sisi yang berlawanan dari adonan porselen yang basah. Sewaktu air tertarik kea rah bubuk yang kering, partikel yang basah akan terdorong saling mendekat. Kondensasi yang tepat dan menyeluruh juga penting dalam memperoleh kemampuan yang padat dari partikel-partikel bubuk. Pemampatan yang padat memperoleh dua keuntungan yaitu penyusutan waktu pembakaran yang lebih rendah, dan porositas yang lebih sedikit pada porselen. Pembakaran PorselenTujuan untuk mensintering partikel-partikel bubuk bersama-sama secara tepat guna membentuk suatu restorasi. Porselen yang sudah dikondensasi diletakkan di depan atau di bawah tungku yang sudah dipanaskan. Sebelum pemanasan sisa-siasa uap air dihilangkan. Penempatan porselen yang sudah terkondensasi ke dalam tengku yang cukup hangat akan menghasilkan proses uap yang cepat, sehingga akan timbul lubang-lubang pada sebagian besar vinir. Setelah dipanaskan 5 menit, porselen dimasukkan ke tungku dan proses pembakaran dimulai. Alat untuk membantu mengurangi porositas dari porselen adalah vakum pembakaran. Vakum pembakaran mengurangi porositas dengan cara sebagai berikut. Sewaktu porselen diletakkan pada tungku, partikel bubuk dimampatkan bersama-sama dengan saluran udara di sekelilingnya. Sewaktu tekanan udara di dalam muffle tungku diturunkan sekitar sepersepuluh dari tekanan atmosfer dengan pompa vakum, udara di sekitar partikel juga menurun sama besar. Sementara waktu temperature meningkat, partikel-partikel akan tersintering bersama-sama membentuk lubang yang tertutup di dalam massa porselen. Udara di dalam lubang tertutup ini diisolasi dari atmosfer tungku. Pada temperature kra-kira 55 C di bawah temperature pembakaran di atas, vakum dilepas dan tekanan di dalam tungku akan meningkat sepuluh kali. Karena tekanan meningkat, lubang akan terkompresi menjadi sepersepuluh menjadi ukuran semula, dan volume total dari porositas juga akan berkurang dalam jumlah yang sama. Tidak semua udara dapat dikeluarkan dari tungku . Oleh karena itu, beberapa gelembung udara terlihat , tetapi jelas jauh lebih kecil daripada gelembung yang terbentuk dengan metode pembakaran udara seperti biasa. Penambahan bahan gizing dan pewarnaPorselen untuk mahkota jaket porselen, vinir porselen, atau bahkan elemn gigi tiruan diberi cirri khas dengan pewarna dan diglazing untuk menghasilkan penampilan yang lebih hidup. Temperatur fusing dari proses glazing berkurang dengan penambahan modifier kaca yang menurunkan ketahanan kimikawi glazing PendinginanPorselen yang telah selesai dibakar, dikeluarkan dari alat pembakaran dan dibiarkan di udara terbuka sampai porselen menjadi dingin. Pendinginan harus dilakukan secara bertahap dan perlahan-lahan. Hal ini untuk memungkinkan terjadinya ekspansi dan kontraksi yang seragam sehingga mencegah perambatan retak.13 Proses pendinginan yang baik akan menambah strength daripada porselen, sebaliknya pendinginan yang tiba-tiba akan menambah stress dan mengurangi kekuatan porselen6. Macam Porselen Beserta Kelebihan dan Kekurangan

a. Klasifikasi dental keramik berdasarkan penggunaan atau indikasiBerdasarkan penggunaannya, dental keramik dapat dibagi menjadi:3a. Porcelain untuk dibuat gigi tiruanb. Untuk pembuatan jaket mahkota, veneer dan pocelain inlayc. Metal keramikd. Jembatan anterior porcelain

b. Klasifikasi berdasarkan komposisi dental keramikBerdasarkan komposisinya, dental keramik dapat dibagi menjadi high-fusing dan low-fusing dental porcelain.1BahanKomponen (%)

KaolinsilikaFeldsparGlass

High-fusing415800

Low-fusing0256015

Kaolin1,3Kaolin mirip dengan clay putih. Merupakan aluminium silikat yang dihidrasi (Al2O3.2SiO2.2H2O). Kaolin berfungsi sebagai bahan pengikat, memberikan opacity pada massa. Silika2Silika diperoleh dengan menggiling quartz murni. Silika bertindak sebagai kerangka yang kuat, memberikan kekuatan dan kekerasan pada porcelain selama proses fusing. Silika juga membuat porcelain tidak mengalami perubahan saat pembakaran.Feldspar1,3Merupakan mineral alami dan juga double silikat potasium dan aluminium K2O.Al2O36SiO2. Feldspar berfungsi sebagai flux, matriks dan lapisan permukaan. Ketika dicampur dengan metal oksida dan dibakar pada temperatur yang tinggi, dapat membentuk fase gelas yang dapat melembut dan bergerak sedikit. Selama pembakaran, feldspar menyatu dan bertindak sebagai matriks yang mengikat silika dan kaolin menjadi massa yang solid.b. Klasifikasi Dental Keramik berdasarkan Metode ProcessingKlasifikasi dental keramik berdasarkan metode processing, yaitu:1. SinteringSintering adalah proses pemanasan dari partikel-partiel yang tersusun rapat untuk memperoleh ikatan antar partikel serta difusi yang cukup untuk menurunkan daerah permukaan atau kepadatan struktur.4 Proses ini muncul pada temperatur diatas titik softening dari keramik dimana sebagian matriks kaca meleleh dan partikel bubuk bergabung. Teknik ini umumnya digunakan untuk pembuatan porcelain jacket crowns (PJC) dan restorasi veneer.52. Infiltrasi (glass infiltration)Glass infiltration adalah inti Al2O3 atau MgAl2O3 yang mengalami sintering yang minimal dengan anyaman kosong yang diikat oleh aliran kapiler dari kaca air.43. Glass CAD (Computer Aided Designing) CAM (Computer Aided Machining)Teknik ini diperkenalkan oleh Mormann dan Brandestini pada tahun 1989 dengan memperkenalkan CAD/CAM system-Cerec 1 untuk memproduksi inlay keramik dengan bantuan komputer.6 CAD/CAM system-Cerec 1 bekerja berdasarkan tampilan optik. Preparasi ditampilkan pada layar. Inlay dirancang dengan bantuan trackball yang memungkinkan inlay dibentuk pada layar.6 Cara kerja teknik CAD-CAM, yaitu : Sebuah kamera inframerah intraoral mengambil gambar yang telah dipreparasi dan gigi yang berdekatan yang akan ditampilkan pada monitor untuk inspeksi dan modifikasi.4 Gambar tiga dimensi dari gambar restorasi akan dipindahkan ke milling unit (CAM unit) oleh komputer dalam bentuk data dan restorasi dibentuk sesuai dengan data. 54. Copy-millingCopy-milling adalah sebuah proses pembuatan struktur dengan menggunakan perangkat yang menjiplak permukaan logam utama (master metal), keramik, atau pola polimer dan memindahkan posisi spatial tersebut ke pusat penggilingan (milling station) dimana blok dipotong dan digiling menjadi pola yang sama.4

c. Klasifikasi dental keramik berdasarkan temperatur firing (Suhu Pembakaran)Berdasarkan temperatur firing (Suhu Pembakaran), dental keramik dibagi menjadi2,4:a. High fusing, digunakan untuk pembuatan mahkota dan jembatan.b. Medium fusing, digunakan untuk elemen gigi tiruan.c. Low fusing, digunakan untuk elemen gigi tiruand. Ultra low fusing, digunakan untuk logam campur titanium serta untuk pembuatan mahkota dan jembatan.PhillipsCraigs

Highfusing1300C1315-1370C

Mediumfusing1101-1300C1090-1260C

Lowfusing850-1100C870-1065C

Ultralowfusing