skenario 4 tutorial 3
DESCRIPTION
tutorial 3TRANSCRIPT
TUTORIAL III
TUTORIAL III
SKENARIO 4Tutor : dr. Lipin
Anggota :1. Mulia Oloan Nauli H
G1A 1080052. Erick Gunawan S
G1A 108008
3. Pradinasetia
G1A 108014
4. Imelta Rizky M
G1A 108017
5. Deni Ahmad S
G1A 108024
6. Ana Rofiatul Marah
G1A 108040
7. Marini
G1A 108041
8. Reza Fahlevi
G1A 108051
9. Siti Hardianty
G1A 108052
10. Vasco Al Hadi
G1A 108066
11. Lukman Setiadi
G1A 108074
12. Yessi Kumala S
G1A 108075
13. Harlan K Aziz
G1A 108088
Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Jambi
SKENARIO 4Saat melewati ruang Lab Skill, telinga Willi mendengar suara seseorang yang memanggil namanya. Setelah melihat ke arah suara, ternyata kakak tingkatnya memanggil Willi. Ia diminta untuk menjadi probandus dalam pemeriksaan kursi barany. Dengan terpaksa Willi menerima permintaan tersebut. Setelah diputar di atas kursi barany selama 15 menit dan diminta untuk berjalan, Willi terlihat berjalan terhuyung-huyung seperti mau jatuh.
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Ruang Lab Skill: Tempat melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan laboratorium2. Telinga
: Organ pendengaran pada manusia
3. Suara
: Suatu bunyi yang ditentukan dari arah sumber suara4. Probandus
: Seorang/Subjek yang dijadikan percobaan
5. Kursi Barany
: Alat berbentuk kursi yang digunakan untuk uji keseimbangan6. Terhuyung-huyung: Pusing, tidak dapat berjalan lurusIDENTIFIKASI MASALAH
1. Telinga Willi mendengar suara seseorang 2. Willi melihat ke arah suara tersebut3. Willi diminta menjadi probandus dalam pemeriksaan kursi barany
4. Setelah diputar di atas kursi barany selama 15 menit dan diminta untuk berjalan, Willi terlihat berjalan terhuyung-huyung seperti mau jatuh
TABEL IDENTIFIKASI
ProblemExpectedConcern
Telinga Willi mendengar suara seseorang
Sesuai
-
Willi melihat ke arah suara tersebut
Sesuai-
Willi diminta menjadi probandus dalam pemeriksaan kursi baranySesuai-
Setelah diputar di atas kursi barany selama 15 menit dan diminta untuk berjalan, Willi terlihat berjalan terhuyung-huyung seperti mau jatuh
Senjang
ANALISIS MASALAH
1. Telinga Willi mendengar suara seseorang
a. Bagaimana mekanisme sistem pendengaran?1. Suara ditangkap oleh daun telinga (pinna)
2. Suara sampai ke bagian membrane tympani yang menyebabkan penggetara membran timpan
3. Suara dihantarkan melalui tulang-tulang pendengaran (malleus, incus, stapes)
4. Tulang-tulang pendengaran menggerakkan perilimfe pada skala vestibule
5. Getaran diteruskan melalui membran reissner mendorong endolimfe menimbulkan gerakan relatif membran basilaris dan membran tektoria
6. Terjadi defleksi sterosillia sel rambut yang menyebabkan kanal ion terbuka dan mengakibatkan pertukaran ion yaitu depolarisasi
7. Setelah itu terjadi pelepasan neurotransmitter dan potensial aksi saraf auditorius yang melibatkan nucleus auditorius
8. Impuls mencapai korteks pendengaran di lobus temporalis
b. Bagaimana anatomi dari organ pendengaran dan fungsinya?1. Telinga Luar
Pinna
Canalis Auditory
2. Telinga Tengah
Membrane Timpani
Tulang Pendengaran (Malleus, Incus, Stapes)
Otot-otot Pendengaran (Stapedius dan Tensor Timpani)
Tuba Eustachia
3. Telinga Dalam
Oval Window
Round Window
Membrane Labirynth
Helicotrema
Osseus Labirynth
Choclea
Skala Vestibuli
Skala Media
Skala Timpani
Membrane Basalis
Membrane Reissner
Membrane Tectoria
Limbus Spiralis
Ganglion Spiralis
Organo Corti
Stria Vaskularis
Prominensia Spiralis
c. Bagaimana struktur histology dari organ pendengaran?1. Aurikula
Perikondrium
Hypodermis pada permukaan anterolateral
Ditemukan rambut
Kelenjar sebasea
Kelenjar keringat
2. Meatus akustikus eksternus
Tulang rawan elastic
Tulang rawan aurikula
Lapisan dermis dalam bersatu dengan perikondrium atau periosteum
Di bagian luar ditemukan rambut yang berhubungan dengan kelenjar sebasea
Serumen yang merupakan modifikasi kelenjar keringat besar
3. Membrane timpani
Bagian luar dilapisi kulit tipis
Bagian dalam dilapisi mukosa
Epitel kuboid
Bagian atas yang tidak mengandung serat kolagen disebut bagian flasida.
TELINGA TENGAH
1. Rongga timpani
Sebagian besar terdiri dari epitel selapis gepeng
Epitel selapis silindris bersilia dibagian anterior
Lamina propria tipis dan menyatu dengan periosteum
2. Tuba eustachius
Tulang
Tulang rawan
Epitel bertingkat silindris
Epitel selapis silindris bersilia dengan sel goblet
Kelenjar seromukosaTELINGA DALAM
1. Labirin tulang
2. Labirin membranosa
Mengandung endolimf
Lembar-lembar tipis jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah
Terdapat badan-badan akhir saraf sensorik dalam ampula saluran semisirkularis dan dalam sakulus dan utrikulus.
3. Utrikulus dan sakulus
Lapisan jaringan ikat halus yang mengandung sejumlah fibroblast dan melanosit
Trabekula terdiri dari sumbu jaringan ikat diliputi mesotel
Epitel selapis gepeng
Sel penyokong yang mempunyai mikrovili dengan granula sekretorik
Sel rambut
4. Kanalis/semisirkularis
Sebuah Krista ditemukan dalam setiap ampula
Sel penyokong dan sel rambut
Mikrovili, stereosilia, dan kinosilia
5. Koklea
Skala vestibule dan skala timpani mengandung cairan perillimf yang terdiri dari jaringat ikat dilapisi sel gepeng yaitu mesenkim
Jaringan ikat fibrosa mengandung pembuluh darah dan sel mesotel
Epitel selapis gepeng yang terdiri dari sel-sel mesenkim
6. Duktus koklearis
Epitel gepeng mengandung pigmen
Di lateral epitel selapis silindris
Dibawah jaringan ikat yang mengandung banyak kapiler
7. Organ corti
Sel-sel penyokong
Sel-sel rambut
Sel tiang dalam dan sel tiang luar
Sel falangs dalam dan sel falangs luar
Sel-sel hensen
8. Ganglion spiralis
Neuron-neuron bipolar
Cabang-cabang sentral (akson)bermielin
Sel-sel rambut
d. Berapa interval frekuensi suara dapat didengar manusia?Pada orang dewasa ( 20-20.000 Hz
Pada lanjut usia ( 50-8000 Hz
e. Apa saja gangguan pada organ pendengaran?
A. Tuli, terbagi menjadi dua
1. Tuli Konduktif
2. Tuli NeuralsensorisB. Otitis Media
2. Willi melihat ke arah suara tersebuta. Bagaimana mekanisme sehingga Willi dapat melihat ke arah tersebut?Setelah melakukan mekanisme pendengaran secara normal, impuls dihantarka ke Nukleus Olivarius Superior Lateral agar dapat melakukan respons ke arah suara tersebut3. Willi diminta menjadi probandus dalam pemeriksaan kursi baranya. Bagaimana mekanisme kerja kursi barany? Subjek didudukkan pada kursi
Subjek ditutup matanya dengan blind fold
Kursi di putar secara vertikal
Kepala Subjek diharapkan tetap tegak
Setelah selesai, Subjek di suruh berjalan dan menentukan arah oleh peneliti.b. Apa fungsi kursi barany?
Fungsi kursi barany tergantung dari jenis kursi barany. Pada Kursi Barany yang digunakan pilot, berfungsi untuk latihan terhadap atmosfer di udara. Sementara pada skenario, kursi barany berfungsi untuk menguji keseimbangan seseorang.
4. Setelah diputar di atas kursi barany selama 15 menit dan diminta untuk berjalan, Willi terlihat berjalan terhuyung-huyung seperti mau jatuh
a. Bagaimana mekanisme keseimbangan pada manusia?
Proses mempertahankan keseimbangan melibatkan hubungan beberapa sistem seperti sistem vestibular, penglihatan, somatosensory yang melibatkan sistem motoris untuk menggerakkan otot. Setiap sistem ini akan membaca pergerakan badan pada bidang-bidang yang dilewati dan memberikan perintah pada otot untuk melakukan gerakan serupa.b. Mengapa keseimbangan Willi terganggu setelah diputar di kursi barany selama 15 menit?
Willi terhuyung-huyung setelah diputar. Hal ini diakibatkan saat berhenti dari perputaran, organ penglihatan telah melakukan focus pada satu titik sementara organ keseimbangan (cairan endolymph pada Skala Media) belum berhenti berputar. Ketidaksamaan ini menimbulkan proses terganggunya keseimbangan.
c. Apakah durasi waktu pemakaian kursi barany mempengaruhi?
Durasi waktu pada pemakaian kursi cukup berpengaruh pada proses terganggunya keseimbangan. Semakin lama diputar maka proses kembalinya keseimbangan normal semakin terganggu.d. Struktur anatomis apa saja yang terlibat dalam proses keseimbangan dan fungsinya?
1. Canalis Semicircularis (Posterior, Anterior, Lateral)
2. Utricel
3. Vestibulum
4. Endolymph Sac
5. Endolymph Duct
6. Cochlea
e. Apa saja faktor yang mempengaruhi pendengaran?
1. Frekuensi
2. Amplitudo
3. Masking
4. Sumber Suara
f. Apa saja faktor yang mempengaruhi keseimbangan?1. Vasikuler
2. Medan Tumpu Gravitasi (permukaan)
g. Apa saja reflex yang terjadi pada telinga?
Reflex Timpani misalnya pada bunyi keras. Saat mendengar bunyi keras, Kontraksi M.Tensor Timpani menarik tangkai malleus ke arah dalam. M.Stapedius menarik lembeng kaki Os Stapes kea rah luar yang menyebabkan menurunnya penerusan bunyi (mengurangi transmisi 30-40 dB) KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
Willi mengalami proses pendengaran dan ketidakseimbangan
LEARNING ISSUEProblemWhat I KnowWhat I dont KnowWhat I have to ProveHow Will I Learn
Anatomis TelingaTelinga bagian LuarTelinga bagian tengah
Telinga bagian dalamTEXT BOOK
Fisiologis Pendengaran dan KeseimbanganMekanisme Pendengaran
Interval Bunyi
Gangguan Pendengaran
Faktor yang mempengaruhi PendengaranKeterkaitan antara pendengaran dan keseimbangan
Bagian anatomis yang mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi keseimbangan
Mekanisme Terhuyung-huyung
TEXT BOOK
Histologi TelingaHistologis telinga luarHistologi telinga tengah
Histologi telinga dalam
TEXT BOOK
Kursi BaranyFungsi kursi baranyMekanisme atau prosedur kursi baranyINTERNET
SINTESISSkenario ini menjelaskan tentang sistem pendengaran dan keseimbangan. Willi mendengar suara seniornya yang melibatkan sistem pendengaran. Telinga merupakan organ pendengaran yang menghantarkan suara ke dalam liang telinga dan diteruskan kepada saraf pendengaran. Secara keseluruhan anatomi telinga dibagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Telinga luar terbagi menjadi bagian pinna dan canal auditory. Pinna merupakan bagian berbentuk corong pada bagian telinga yang melapisi lubang telinga. Pinna sering disebut dengan daun telinga. Pinna berfungsi untuk mengumpulkan suara agar telinga dapat memfokuskan pada satu suara saja. Secara anatomis spina terbagi menjadi Helix, Antihelix, Tragus, Antitragus dan corong telinga. Lubang telinga merupakan lubang tempat masuknya suara.Pada telinga bagian tengah terdapat suatu lapisan yang disebut membran timpani. Membran timpani berfungsi untuk mengubah suara menjadi vibrasi atau getaran suara dan menghantarkannya ke tulang pendengaran. Membran Timpani merupakan lapisan tipis yang mudah robek. Apabila terjadi kerusakan pada membran timpani dapat mengakibatkan hambatan pada pendengaran. Tulang pendengaran pada telinga bagian tengah terbagi menjadi tiga yaitu Malleus, Incus, dan Stapes.
Malleus merupakan tulang kecil berbentuk palu (hammer) pada bagian telinga tengah yang menyambung pada incus dan terhubung dengan bagian dalam gendang telinga. Berguna untuk memindahkan getaran suara dari gendang telinga ke incus. Incus tulang kecil yang berbentuk anvil pada bagian telinga tengah yang menyambungkan malleus kepada stapes. Berguna untuk meneruskan getaran suara dari malleus ke stapes. Incus terbentuk dari pharyngeal arc yang mengalami deriverasi dengan tulang lain (mandibula dan maxilla) pada masa embrio. Stapes merupakan tulang pada bagian telinga tengah yang secara lateral menyambung kepada incus dan oval window (fenestra ovalis). Stapes merupakan tulang terkecil pada tubuh manusia. Stapes memindahkan getaran suara kepada membrane di dalam telinga yang terdapat di oval window. Stapes juga bertugas distabilkan oleh m.Stapedius yang berhubungan dengan N.Facialis.
Pada telinga terdapat beberapa otot yaitu Stapedius dan Tensor Timpani. Tensor Timpani merupakan dua pasang otot yang besar pada timpani cavity, yang ada pada bagian canalis osseus pada bagian tulang Eustachia Tube. Dipisahkan oleh septum canalis musculotubari. Ketika menegang, otot ini menarik os malleus kea rah medial dan mempengaruhi membrane timpani, menggetarkan vibrasi pada tulang-tulang telinga, dan merendahkan jumlah amplitude dari suara. Stapedius merupakan otot rangka terkecil pada tubuh manusia dengan ukuran kira-kira 1 mm. Stapedius berguna menstabilkan os stapes. Berguna untuk mengatur pergerakan pada bagian tulang stapes dan membantu mengatur amplitude dari gelombang suara dari bagian external ke dalam bagian dalam telinga.
Selain otot dan tulang pendengaran juga terdapat suatu Tuba yang disebut Tuba Eustachii. Tabung yang berhubungan dari faring ke telinga bagian tengah. Pada orang dewasa Eustachia Tube memiliki luas kira-kira 35mm dan disebut juga pharyngotympanic tube. Terletak di bagian dinding telinga tengah anterior ke bagian dinding lateral nasofaring. Secara garis besar terletak di bagian nasal concha inferior. Tabung ini terbentuk dari tulang (kira-kira 1/3 bagian proximal ke bagian telinga tengah) dan sisanya terbentuk dari cartilage dan torus tubarius. Biasanya Eustachia Tube tertutup namun akan terbuka untuk memasukkan sejumlah udara untuk menyeimbangkan tekanan antara telinga tengah dengan atmosper. Ketika ini terjadi kita akan mendengar seperti bunyi pop. Menguap atau menelan dapat menyebabkan kontraksi pada otot leher yang menyebabkan terbukanya Eustachia Tube.
Pada telinga bagian dalam terdapat beberapa struktur yaitu Oval dan Round Window. Oval Window merupakan membran yang membuka dari telinga tengah ke verstibuli pada telinga dalam. Oval Window merupakan lubang tempatnya lewat vibrasi suara ke telinga bagian dalam. Ada juga Round Window yang berfungsi menyalurkan cairan saat Oval Window sudah terbuka. Helicotrema merupakan tonjolan tempat skala timpani da skala vestibule bertemu. Pada helicotrema terdapat sel rambut getar yang berfungsi untuk membaca vibrasi suara. Ganglion Spiralis merupakan kumpulan dari sel saraf yang merasakan suara dengan mengirim representasi suara dari koklea ke otak. Selain itu ada juga bagian lainnya.Sistem pendengaran merupakan sistem penghantaran suara ke N.Auditory. Sistem pendengaran mempunyai mekanisme sebagai berikut:Suara ditangkap oleh daun telinga (pinna) ( Suara sampai ke bagian membrane tympani yang menyebabkan penggetara membran timpani ( Tulang-tulang pendengaran (malleus, incus, stapes) ( Tulang-tulang pendengaran menggerakkan perilimfe pada skala vestibule ( Membran reissner mendorong endolimfe menimbulkan gerakan relatif membran basilaris dan membran tektoria ( Terjadi defleksi sterosillia sel rambut yang menyebabkan kanal ion terbuka dan mengakibatkan pertukaran ion yaitu depolarisasi ( Nucleus auditorius ( korteks pendengaran di lobus temporalis.
Setelah melakukan mekanisme pendengaran secara sempurna, maka Willy akan melihat ke arah berlawanan. Hal ini diakibatkan setelah melakukan mekanisme pendengaran secara normal, impuls dihantarka ke Nukleus Olivarius Superior Lateral agar dapat melakukan respons ke arah suara tersebut.
Suara yang dapat didengar oleh manusia biasanya berkisar dari 20-20.000 Hz. Sementara pada orangtua biasanya karena terjadi generasi sel maka fungsi pendengarannya agak terganggu. Kerusakan pada sistem pendengaran yaitu tuli. Tuli dapat dibagi menjadi menjadi tuli neurosensori yang diakibatkan kerusakan saraf Auditory dan Tuli Konduksi karena kerusakan struktur lain pada telinga seperti kerusakan pada tulang. Otitis Media
Organ pendengaran juga berhubungan dengan sistem pendengaran. Pada cochlea terdapat suatu bagian yang disebut canalis semicircularis. Saluran ini terdiri dari tiga pasang. Proses mempertahankan keseimbangan melibatkan hubungan beberapa sistem seperti sistem vestibular, penglihatan, somatosensory yang melibatkan sistem motoris untuk menggerakkan otot. Setiap sistem ini akan membaca pergerakan badan pada bidang-bidang yang dilewati dan memberikan perintah pada otot untuk melakukan gerakan serupa. Selain Canalis Semicircularis ada juga beberapa bagian pada koklea yang berperan dalam sistem keseimbangan yaitu:1. Utricel2. Vestibulum3. Endolymph Sac4. Endolymph Duct
5. Cochlea
Sistem pendengaran dipengaruhi oleh usia (degeneratif terjadi pada orang lansia), Frekuensi, Amplitudo, dan apabila terjadi masking. Sementara sistem keseimbangan dipengaruhi oleh permukaan tempat kita berjalan atau bidang tumpu gravitasi. Willi terhuyung-huyung setelah diputar. Hal ini diakibatkan saat berhenti dari perputaran, organ penglihatan telah melakukan focus pada satu titik sementara organ keseimbangan (cairan endolymph pada Skala Media) belum berhenti berputar. Ketidaksamaan ini menimbulkan proses terganggunya keseimbangan.Selain itu kita juga membahas tentang kursi barany. Kursi barany merupakan sebuah alat berbentuk kursi dimana seseorang akan ditempatkan dan diputar dalam keadaan mata tertutup. Kursi barany banyak digunakan oleh pilot untuk alat latihan terhadap atmosfer namun dalam skenario ini kursi barany digunakan untuk alat uji keseimbangan. Prosedur dalam melaksanakan percobaan kursi barany adalah sebagai berikut:
Subjek didudukkan pada kursi
Subjek ditutup matanya dengan blind fold
Kursi di putar secara vertikal
Kepala Subjek diharapkan tetap tegak
Setelah selesai, Subjek di suruh berjalan dan menentukan arah oleh peneliti.
PINNA TELINGA
DAFTAR PUSTAKA
P. Victor, ATLAS HISTOLOGI, 2001, Penerbit Buku Kedokteran EGC
Putz R, Pabst R, Atlas Anatomi Tubuh Manusia Sobotta, 2006, Edisi 22, Penerbit Buku Kedokteran EGC
Guyton, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, 1997, Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tambajong Jan, Buku Ajar Histologi FKUI, 1996, Penerbit Buku Kedokteran EGCEditor, Human Ears Agustus 2005 (diakses April 2009). Diunduh dari URL:www.wikipedia.org/wiki/human-ears
Editor, Ears, Juni 2007 (diakses April 2009). Diunduh dari URL:www.image.org/vor
Barany Chair, Agustus 2008 (diakses April 2009). Diunduh dari URL:www.galaxyinofo.com
Willi
Melihat saat dipanggil
(Proses Pendengaran)
Willi
Melakukan Test
Kursi Barany
Willi
Terhuyung-huyunh
(Proses Keseimbangan terganggu)