laporan tutorial skenario 1 neoplasma

Upload: aghnia-rima

Post on 06-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

laporan tutorial skenario 1 blok neoplasma FK UNS

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIALBLOK NEOPLASMA SKENARIO 1NEOPLASMA

KELOMPOK B VII

Adi Purnomo (G 0012004) Amanda Diah Maharani (G 0012012) Bara Tracy Lovita (G0012040) Bramasta Agra Sakti (G0012044) Gani Dwi Cahya (G 0012082) Helmi Fakhrudin (G0012090) Kumala (G0012110) Muhammad Mardhiya A (G0012138) Pramitha Yustia (G 0012160) Rima Aghnia P S (G0012186) Tia Kanza Nurhaqiqi (G0012220) Wahyu Tri Kusprasetyo (G0012228)

TUTOR : dr. Balqis

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTATAHUN 2013

BAB 1PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahKanker merupakan penyebab ke-matian utama kedua yang memberikan kontribusi 13 % kematian dari 22 % kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia. Masalah penyakit kanker di Indonesia antara lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut. Kenyataan yang ada antara lain sebagian besar kanker payudara yang berobat ke RS/dokter sudah dalam keadaan stadium lanjut (>50%) (Kristanto et al., 2011)Tumor adalah pertumbuhan jaringan tubuh dimana terjadi proliferasi yang abnormal dari sel-sel. Neoplasma adalah massa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus meskipun rangsangan yang menimbulkan telah hilang. Perbedaan tumor dengan neoplasma ialah pada neoplasma proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang memulainya telah hilang. Secara umum berdasarkan sifat biologisnya tumor bisa dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor ganas atau kanker. Dikatakan tumor jinak jika gangguan proliferasi sel-sel ini tidak menyerang jaringan didekatnya atau menyebar ke bagian lain dari tubuh. Namun tumor jinak bisa menjadi hal yang serius jika mereka terdapat pada stuktur vital seperti pembuluh darah atau saraf. Oleh karena itu, terkadang tumor jenis ini memerlukan pengobatan dan kadang juga tidak. Sedangkan tumor ganas berpotensi mematikan karena memiliki kemampuan untuk menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pentingnya pengetahuan akan tumor ini bertujuan untuk membantu diagnosis dini dan pengobatannya terutama yang dikategorikan ke dalam tumor ganas. B. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan struktur histologi epitel kulit.1. Mendefinisikan dan memahami istilah : neoplasma, tumor, kanker, jinak (benign), ganas (malignant), borderline, ulcus, dan keloid.1. Menjelaskan nomenklatur neoplasma.1. Menjelaskan karakteristik neoplasma jinak dan ganas.1. Menjelaskan epidemiologi neoplasma : insidens kanker, faktor geografik dan lingkungan, umur, herediter, dll.1. Menjelaskan dasar molekuler kanker.1. Menjelaskan biologi pertumbuhan tumor1. Menjeaskan mekanisme invasi dan metastasis tumor.1. Menyebutkan bahan-bahan karsinogenik.1. Menjelaskan mekanisme pertahanan host terhadaptumor imunitas tumor.1. Menjelaskan pemeriksaan penunjang penyakit neoplasma1. Menyusun data dari simptom, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium untuk mengambil kesimpulan suatu diagnosis penyakit neoplasma.1. Menjelaskan penatalaksanaan neoplasma.1. Menentukan prognosis penyakit neoplasma.

C. SkenarioSeorang laki-laki usia 50 tahun, petani, mengeluhkan benjolan di jempol kaki kirinya. Awalnya berupa luka yang timbul sekitar tahun yang lalu, sudah diobatkan ke pak mantri beberapa kali tapi tidak kunjung sembuh, bahkan makin meluas disertai benjolan. Pasien khawatir jika lukanya ini makin meluas atau bahkan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Hasil pemeriksaan fisik oleh dokter, menunjukkan : tidak ditemukan kelainan sistemik, didapati ulcus dengan benjolan eksofitik pada kulit digit 1 pedis sinsitra, berbentuk massa putih seperti bunga kol, diameter 3 cm, rapuh dan mudah berdarah, tidak nyeri tekan. Di regio patella terdapat keloid ukuran 0,5 x 4 cm menonjol di permukaan kulit setinggi 1 cm, tidak ada pembesaran limfonodi inguinal. Dokter menerangkan bahwa benjolan di jempol kaki ini kemungkinan adalah tumor kulit ganas yang hatus diambil agar tidak menyebar, berbeda dengan benjolan di lutut kananya yang bukan tumor. Kemudian dokter merujuk ke ahli bedah untuk dioperasi dan memberi resep untuk benjolan di lutut pasien. Hasil operasi dikirimkan ke laboratorium patologi anatomi untuk mendapatkan diagnosis pasti tumor.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Tumor 1.1 DefinisiTumor adalah jaringan baru yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab tumor yang menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor dapat dibedakan menjadi tumor jinak (benign) dan tumor ganas (maligna). Istilah neoplasma pada dasarnya memiliki makna sama dengan tumor. Keganasan merujuk kepada segala penyakit yang ditandai hiperplasia sel ganas, termasuk berbagai tumor ganas dan leukemia. Istilah kanker juga menunjukkan semua tumor ganas.1.2 Perbedaan tumor ganas dan jinakDaya tumbuh tumor jinak terbatas, biasanya tumbuh ekspansif lokal, laju pertumbuhannya relatif lambat. Tumor jinak dapat mendesak jaringan organ sekitarnya, namun biasanya tidak berinfiltrasi merusak jaringan sekitarnya, juga tidak bermetastasis, sehingga bahayanya relatif kecil.Tumor ganas sering kali tumbuh dengan pesat, bersifat invasif (menginfiltrasi jaringan sekitarnya) dan bermetastasis, bila tidak mendapatkan terapi yang efektif biasanya membawa kematian.Tumor JinakTumor Ganas

Diferensiasi TumorBaikTidak baik

- DismorfismeKecilBesar

- Pembelahan intiTidak ada / sedikitBanyak, sering patologis

Pola pertumbuhanEksofitik, ekspansifInfiltratif (invasif)

- Hubungan dengan jaringan sekitarMendorong, mendesakMerusak

- Kapsul Sering adaTidak ada

- BatasJelas Tidak jelas

Laju pertumbuhanRelatif lambatCepat

- Perubahan sekunderJarang berdarah, nekrosisBerdarah, nekrosis

Residif dan metastasisTidak ada / sangat jarangSering

Pengarih bagi tubuhRelatif kecilRelatif besar, bahkan fatal

1.3 Faktor resikoPada tumor ganas (kanker), terdapat berbagai faktor yang dapat menimbulkan hal ini muncul. Faktor resikonya sebagai berikut:1. Faktor lingkungana. Karsinogen di alam bebasYang dimaksud adalah lingkungan alamiah yang belum terpengaruh oleh aktivitas manusia. Karsinogen alamiah misalnya abses, krom, nikel, zat radioaktif dan lain-lain. Faktor fisika di alam bebas terutama adalah radiasi, medan listrik, tegangan tinggi, dan lain-lain.b. Karsinogen di lingkungan hidup- Karsinogen dalam udara- Gas buangan kendaraan- Polusi udara dalam ruangan- Pencemaran air- Pencemaran tanah2. Faktor pekerjaanKontak dengan karsinogen dalam jangka lama di lingkungan oekerjaan, lalu timbul tumor, disebut tumor terkait pekerjaan. Karsinogen yang menimbulkan tumor terkait pekerjaan disebut karsinogen pekerjaan.3. Pola hidup burukPola hidup buruk yang berpengaruh pada timbulnya tumor:a. Merokokb. Minuman kerasc. Minum tehd. Pola diete. Faktor biologis dan genetikB. Neoplasma 1.1 DefinisiNeoplasma, secara harafiah berarti pertumbuhan baru. Tidak hanya sekedar pertumbuhan baru, neoplasma adalah merupakan suatu massa abnormal yang pertumbuhannya berlebih dan tidak terkoordinasi dengan pertumbuhan jaringan yang normalwalaupun pemicu rangsang pertumbuhan telah berhenti. Hal ini berarti berhwa neoplasma tidak bergantung pada pengaruh regulator yang mengendalikan pertumbuhan normal sel, oleh sebab itu, neo plasma ini bersifat parasit dan bersaing dengan sel-sel normal untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya.

1.2 Tata NamaNeoplasma, atau dalam istilah patologi anatomi disebut juga dengan tumor, memiliki dua macam, yaitu neoplasma jinak (benigna) dan ganas (maligna). Sistem penamaan daripada neoplasma jinak adalah jenis asal sel tumor, lalu diberi akhiran oma, sebagai contoh pada jaringan fibrosa disebut, fibroma, pada tulang rawan atau kondrosit, kondroma. Namun ada beberapa pengecualian pada tata nama neoplasma jinak, seperti adenoma (neoplasma epitel jinak yang menghasilkan pola kenejar), papiloma (neoplasma epitel jinak yang tumbuh dan membentuk pola-pola tonjolan seperti jari), polip (neoplasma jinak pada jaringan mukosa), dan kistadenoma (yang membentuk tongga kistik). Sedangkan pada neoplasma ganas, dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan asal jaringannya, jika berasal dari jaringan mesenkin atau turunananya, dinamakan sarkoma, namun bila pada jaringan epitel disebut karsinoma, sebagai contoh neoplasma ganas pada fibrosa, disebut fobrosarkoma, dan pada lesi dengan sel epitel neoplastik yang tumbuh dalam pola kelenjar disebut adenokarsinoma.

1.3 Perbedaan Antara Neoplasma Jinak dan Ganas

PERBEDAANNEOPLASMA MALIGNANEOPLASMA BENIGNA

ANAPLASI dan DIFERENSIASIPada neoplasma maligna, terjadi anaplasia, diferensiasi sel tumor buruk, bahkan tidak terdiferensiasi.Pada jaringan tumor, masih ditemukan sel-sel yang berdiferensiasi baik yang sangat mirip dengan padanannya yang normal.

LAJU PERTUMBUHANCepatLambat

METASTASISYa, namun ada pula yang tidak bermetastasis, yaitu miseslioma (kanker kulit ganas)Tidak

INVASIF YaTidak

KAPSULTidak memiliki kapsul, sehingga dapat infiltrasi ke jaringan sekitar.Memiliki kapsul

PLEIMORFYaTidak

MITOSIS PATOLOGISYaTidak

POLIMORF YaTidak

TERFIKSIRYaTidak, karena berkapsul

KONSISTENSIPada umunya keras, namuan adapula yang rapuh, karena banyak jaringan nekrosis.Kenyal lunak, karena berkapsul

Istilah :- Anaplasia : yaitu suatu pertumbuhan mundur, yang berrati bahwa suatu sel tidak mengalami difereisiasi sehingga masih dalam bentukan primitif-embrional. Anaplasia ini bersifat irrefersibel dan merupakan suatu tanda keganasan dari neoplasma.- Invasif : dapat merusak jaringan sekitar.- Pleimorf : memiliki ukuran yang beragam.- Polimorf : memiliki bentuk sel dan nulkeus yang bermacam-macam.- Metastasis : kemampuan suatu sel kanker untuk menyebar ke jaringan lain dan sekitarnya dengan cara melepaskan sebagian daripada selnya dan masuk ke peredaran darah atau peredaran limfatika, lalu kemudian hinggap dan berkembang di jaringan lainnya.- Mitosis patologis : proses pembelahan mitosis sel yang mengalami hiperproliferasi, misalnya, seharusnya dari 1 sel membelah jadi 2 sel, namuan ini membelah menjadi lebih dari 2 sel, dapat juga pembelahan mitosis, namun dengan kecepatan diluar kecepatan normal.

1.4 Hallmarks of CancerMerupakan suatu sifat-sifat darimada kanker. Secara keseluruhan didapatkan 10 sifat, yaitu :1. Dapat menyediakan sinyal pertumbuhan sendiri1. Tidak sensitif terhadap sinyal kematian atau penghambat1. Mampu menghindar dari apoptosis1. Kemampuan proliferasi tanpa batas1. Mampu membuat permbuluh darah sendiri, atau angiogenesis1. Dapat menginfasi dan menyebar.1. Mampu melindungi diri dari sistem imun tubuh1. Ketidak stabilan genom dan mutasi1. Merangsang inflamasi1. Mempengaruhi dalam metabolisme energiDari hal-hal diatas, tidak semua kanker atau neoplasma memiliki semua sifat-sifat tersebut, namun tiap jenis neoplasma, meiliki sifatnya sendiri-sendiri. Dari hal-hal diatas, kita juga dapat melihat kemampuan dari pada sel-sel kanker, seperti ia dapat membuat sinyal pertumbuhannya sendiri, yang menyebabkan dirinya dapat terus berprroliferasi walaupun sinyal fisiologik untuk perrtumbuhanterlah berhenti, selain itu sel kanker dapat membuat telomernya sendiri dengan menggunakan enzimtelomerase. Hal ini membuat kenapa sel kanker menjadi tidak bisa mati. Padap keadaan normal, suatu sel memiliki telomer yang akan terus berkurangatau terpotong seiring dengan pembelahan sel, maka lama-kelamaan telomer tersebut dapat habis, sehingga sel akan mati. Namuan karena sel kanker meiliki enzim telomerase, ia dapat membuat telomernya sendiri yang menyebabkannya menjadi terus hidup walau terus membelah.

C. UlkusUlkus merupakan hilangnya kontinuitas pada jaringan epitel sehingga terbentuk lekukan yang memiliki dinding dan dasar. Ulkus dapat disebabkan oleh penyakit atau trauma. Ulkus memiliki banyak macam, diantaranya ulkus dekubitus karena lama berbaring, ulkus diabetes, ulkus tuberkulosis, ulkus varises, ulkus tropis dan ulkus marjolin. Berdasarkan progesifitasnya ulkus juga dibedakan menjadi ulkus akut dan kronik dengan berbagai perbedaan.D. Keloid 1.1 DefinisiKeloid merupakan salah satu jenis dari jaringan parut yang merupakan hasil dari pertumbuhan yang berlebihan dari bekas kulit yang terluka, yang melebihi batas luka itu sendiri.

1.2 PenyebabSebagaimana disebut diatas, keloid terbentuk dari jaringan parut (bekas luka). Suatu jaringan yang dinamakan kolagen, yang normalnya akan timbuk untuk penyembuhan luka, mengalami pertumbuhan yang berlebihan. Jaringan ini dapat tumbuh dari luka yang ada, bekas tindikan, jerawat, cacar air, atau bahkan dari luka yang ringan seperti tergores.

1.3 Gejala KlinisBentuknya kenyal, mengkilat, dan dapat bervariasi dalam warna seperti merah jambu, merah daging, dan coklat gelap. Keloid tidak ganas, tidak menular, dan biasanya terdapat gejala gatal, nyeri tajam, dan perubahan bentuk. Pada kasus yang parah, dapat menghambat pergerakan dari kulit. Yang sering membingungkan adalah bagaimana cara membedakan keloid dengan jaringan parut bekas luka yang biasa (hypertrophic scar). Hypertrophic scar merupakan pertumbuhan keatas (menonjol) jaringan parut bekas luka yang tidak melebar melewati batas luka. Parut ini dapat berkurang seiring dengan waktu. Keloid paling sering ditemukan pada daun telinga, dada, bahu, dan punggung bagian atas. Jika keloid menjadi terinfeksi, maka dapat terjadi ulkus (luka yang bergaung).

1.4 Pemeriksaan TambahanTidak ada pemeriksaan tambahan untuk menegakkan diagnosis keloid. Cukup dengan pemeriksaan fisik saja.

1.5 PenatalaksanaanSatu-satunya terapi adalah pengangkatan jaringan parut secara lengkap. Namun, kemungkinan luka bekas operasinya juga akan menjadi keloid cukup besar, yaitu sekitar 50%. Jadi tidak ada satupun terapi yang dapat menghilangkan kelioid 100%. Beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengobati keloid adalah :1. GelPenggunaan gel yang mengandung ekstrak Allium cepa, Heparin dan Allantoin. Contohnya adalah Contratubex atau Hexilak Gel. Gel ini digunakan untuk mengobati luka setelah trauma (luka bakar, jerawat, penindikan, dll), luka setelah operasi, dan keloid. Saat ini, gel ini merupakan lini pertama pengobatan konservatif terhadap keloid.

2. OperasiTelah disebutkan diatas bahwa dengan operasipun kemungkinan timbulnya keloid kembali masih sekitar 50%. Bahkan keloid yang timbul dapat lebih besar dari sebelumnya. Namun, tindaka operasi akan lebih berhasil jika dikombinasikan dengan terapi yang lain.

3. SteroidPenyuntikan steroid paling bagus dilakukan saat jaringan parut mulai menjadi tebal dan diketahui telah ada keloid sebelumnya. Penyuntikan secara berkala steroid dapat mengurangi ukuran keloid dan iritasi yang terjadi. Namun setelah penyuntikan, dapat dirasakan rasa sakit.

4. PenekananCara lain untuk mengobati keloid secara konservatif adalah dengan cara menggunakan perban elastis yang berfungsi sebagai penekan pada keloid. Perban in idapat digunakan selama beberapa bulan. Perban ini berfungsi untuk mencegah terjadinya jaringan parut yang baru.

5. LaserTerapi ini merupakan alternative dari operasi. Laser hanya dapat menghilangkan keloid pada permukaannya saja (yang timbul)

6. ObatSaat ini, obat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit autoimun atau kanker ternyata dapat berguna untuk mengobati keloid. Contohnya adalah alpha-interferon, 5-fluorouracil dan bleomycin. Tetapi tetap dibutuhkan penelitian lebih lanjut terhadap penggunaan obat-obat ini.

BAB III PEMBAHASAN

1. Mengapa petani mengalami benjolan tidak kunjung sembuh ?Benjolan yang dimiliki petani diakibatkan proliferasi sel pada jaringan kulit yang berlebihan. Pertumbuhan sel ini berlangsung terus menerus dan biasanya semakin membesar. Benjolan ini harus diwaspadai sebagai neoplasma. Neoplasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya, dan tidak berguna bagi tubuh. Dalam klinik, istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai pembengkakan, yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang, atau perdarahan. Neoplasma membentuk tonjolan, tetapi tidak semua tonjolan disebabkan oleh neoplasma. Sel- sel neoplasma berasal dari sel- sel yang sebelumnya adalah sel- sel normal, namun menjadi abnormal akibat perubahan neoplastik (Price dan Wilson, 2006).

2. Bagaimana mekanisme terjadinya neoplasma setelah pemicu (luka) ?Luka membuat sel dan jaringan terpapar oleh lingkungan luar. Beberapa sel yang terpapar karsinogen mengalami perubahan genetik. Namun sel mempunyai fungsi check and repair DNA sebagai respon rangsangan dari luar. Apabila fungsi ini berjalanan dengan baik maka sel dapat berdaptasi dengan baik. Namun apabila terjadi kegagalan dalam proses ini maka akan terjadi mutasi pada gen sel tersebut. Pada sel terdapat 4 jenis gen yang berkaitan dengan kanker, yaitu tumor supressor, proto-oncogene, DNA repair dan apoptosis. Apabila ketiga aspek gen ini bemutasi akan mendukung terjadinya sel kanker yang berproliferasi terus menerus dan mampu menggagalkan proses apoptosis. Selain terpapar zat karsinogenik dibutuhkan zat ko-karsinogenik untuk memicu terjadi kanker misalnya estrogen pada kanker payudara.Patogenesis Terjadinya Carcinoma (Karsinogenesis)Model klasik karsinogenesis membagi proses menjadi 3 tahap: inisiasi, promosi, progresi. Inisiasi adalah proses yang melibatkan mutasi genetik yang menjadi permanen dalam DNA sel. Promosi adalah suatu tahap ketika sel mutan berproliferasi. Progresi adalah tahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas seiring berkembangnya tumor, sel menjadi lebih heterogen akibat mutasi tambahan. Selama stadium porgresif, massa tumor yang meluas mendapat lebih banyak perubahan yang memungkinkan tumor mnginvasi jaringan yang berdekatan, membentuk pasokan darah sendiri (angiogenesis), penetrasi ke pembuluh darah, dan bermetastasis untuk membentuk tumor sekunder (Price dan Wilson, 2006).Dalam kondisi fisiologis normal, mekanisme sinyal sel yang memulai proliferasi sel dapat dibagi menjadi langkah- langkah sebagai berikut: (1) factor pertumbuhan, terikat pada reseptor khusus pada permukaan sel; (2) reseptor factor pertumbuhan diaktifkan yang sebaliknya mengaktifkan beberapa protein transduser; (3) sinyal ditransmisikan melewati sitosol melalui second messager menuju inti sel; (4) factor transkripsi inti yang memulai pengaktifan transkripsi asam deoksiribonukleat (DNA).Ketika keadaan menguntungkan untuk pertumbuhan sel, sel terus melalui fase replikasi sel, Siklus sel tersebut dibagi menjadi empat fase: G1 (gap 1), S (sintesis), G2 (gap 2), dan M (mitosis). Sel tidak aktif yang terdapat dalam keadaan tidak membelah disebut G 0.Proses dasar yang sering terdapat pada semua neoplasma adalah perubahan gen yang disebabkan oleh mutasi pada sel somatik.

3. Adakah hubungan ulcus dengan keloid ?Ulkus merupakan deformitas dan diskontinuitas jaringan, sedangkan keloid merupakan penimbunan jaringan kolagen akibat fibroblas yang hiperaktif. Pada ulkus dimungkinkan terjadi keloid pada orang-orang tertentu yang memiliki gen produksi kolagen berlebihan. Keloid terjadi selama proses penutupan luka, yaitu pada proses proliferasi sel. Keloid berbentuk tidak teratur dan besar melampaui batas luka. Biasanya koloid berwarnah agak pucat karena cenderung avaskuler.

4. Mengapa pada keloid tidak disertai dengan pembesaran limfonodi inguinal ?Keloid hanya memperngaruhi jaringan di sekitar luka. Penimbunan serat kolagen hanya pada daerah luka dan tidak masuk melalui aliran limfe. Pembesaran limfonodi inguinal biasanya menandakan adanya proses inflamasi lokal akibat benda asing yang menimbulkan respon imun

5. Apakah hubungan antara orang berkeloid dengan terjadinya neoplasma?Keloid merupakan kelainan kulit yang terjadi akibat deposisi kolagen secara berlebihan selama proses proliferasi penyembuhan luka. Deposisi kolagen terus terjadi karena sintesis kolagen jauh lebih hebat dibanding degradasinya, sehingga sebenarnya keloid bersifat menyerupai tumor jinak. Secara histologis, terdapat penumpukan kolagen yang tebal disertai sedikit sel fiborblas dengan arah serat kolagen yang tidak teratur.6. Hubungan antara umur, jenis kelenjar dan lain-lain dengan timbulnya benjolan? Faktor external dan internalPenyebab KankerFaktor Risiko dan Predisposisi Terjadinya NeoplasmaFaktor predisposisi terjadinya neoplasma:a. Faktor geografik dan lingkunganKarsinogen lingkungan banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Contohnya seperti sinar matahari, dapat ditemukan terutama di perkotaan, atau terbatas pada pekerjaan tertentu. Hal tertentu dalam makanan dilaporkan mungkin merupakan faktor predisposisi. Termasuk diantaranya merokok dan konsumsi alkohol kronik.b. UsiaSecara umum, frekuensi kanker meningkat seiring pertambahan usia. Hal ini terjadi akibat akumulasi mutasi somatik yang disebabkan oleh berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang menyertai penuaan juga mungkin berperan.c. HereditasSaat ini terbukti bahwa pada banyak jenis kanker, terdapat tidak saja pengaruh lingkungan, tetapi juga predisposisi herediter. Bentuk herediter kanker dapat dibagi menjadi tiga kategori.Sindrom kanker herediter, pewarisan satu gen mutannya akan sangat meningkatkan risiko terjangkitnya kanker yang bersangkutan. Predisposisinya memperlihatkan pola pewarisan dominan autosomal.Kanker familial, kanker ini tidak disertai fenotipe penanda tertentu. Contohnya mencakup karsinoma kolon, payudara, ovarium, dan otak. Kanker familial tertentu dapat dikaitkan dengan pewarisan gen mutan. Contohnya keterkaitan gen BRCA1 dan BRCA2 dengan kanker payudara dan ovarium familial.Sindrom resesif autosomal gangguan perbaikan DNA. Selain kelainan prakanker yang diwariskan secara dominan, sekelompok kecil gangguan resesif autosomal secara kolektif memperlihatkan ciri instabilitas kromosom atau DNA. Segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker disebut karsinogen. Dan berbagai penelitian dapat diketahui bahwa karsinogen dapat dibagi ke dalam 4 golongan :1. Bahan kimia 2. Virus 3. Radiasi (ion dan non-ionisasi) 4. Agen biologic

Karsinogen kimia Kebanyakan karsinogen kimia ialah pro-karsinogen . Yaitu karsinogen yang memerlukan perubahan metabolis agar menjadi karsinogen aktif, sehingga dapat menimbulkan perubahan pada DNA, RNA, atau Protein sel tubuh.

Karsinoen virus Virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik. Virus DNA dan RNA dapat menimbulkan transformasi sel. Mekanisme transformasi sel oleh virus RNA adalah setelah virus RNA diubah menjadi DNA provirus oleh enzim reverse transeriptase yang kemudian bergabung dengan DNA sel penjamin. Setelah mengenfeksi sel, materi genitek virus RNA dapaat membawa bagian materi genitek sel yang di infeksi yang disebut V-onkogen kemudian dipindahkan ke materi genitek sel yang lain.

Karsinogen Radrasi Radrasi UV berkaitan dengan terjadinya kanker kulit terutama pada orang kulit putih. Karena pada sinar / radiasi UV menimbulkan dimmer yang merusak rangka fosfodiester DNA.

Agen Biologik 1. Hormon : bekerja sebagai kofaktor pada karsinogenesis 2. Mikotoksin : Mikotoksin ialah toksin yang dibuat oleh jamur 3. Parasit : Parasit yang dihubungkan dengan terjadinya kanker ialah schistosoma dan clonorchis sinensis.

7. Gambaran histopatologi untuk menentukan apakah terdapat neoplasna/tidak?Pleimorph, Polymorph, Hiperkromasi Ini, Mitosis Patologis, Invasi, Metastasis

8. Tumor apakah selalu berarti neoplasma? Masing2 ciri jika ya/tidak.Tidak, karena tumor adalah bagian dari neoplasma. Sedangkan tumor tidak selalu bersifat neoplasma.

9. Hubuungan neoplasma dengan kelainan sistemikNeoplasma yang bermetastasis akan menimbulkan kelainan sistemik karena melalui pembuluh darah/limfe yang merangsang respon imun.

10. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik untuk kasus di skenario?Ulkus dengan benjolan eksofitikTidak ditemukan kelainan sistemik, sel kanker belum bermetastasis, akan tetapi sel kanker ini memiliki potensi untuk menimbulkan kelainan sistemik. Misalnya radang, demam dan nyeri tulang. Sebelum menimbulkan kelainan sistemik, metastasis kanker dapat di ditemukan adanya pembesaran limfonodi terdekat. Pada kasus ini limfonodi terdekat adalah limfonodi inguinal.Masa putih seperti bunga kolTidak nyeri tekan, sel tumor membesar tapi belum menekan sel saraf di sekitar.

11. Kelainan yang dapat disebabkan oleh ulkus dan benjolan eksofotik.Squmous cell carcinoma, basal cell carcinoma,

12. Kelainan yang menyebabkan massa berwarna putih seperti bunga kolSquamous cell karsinoma menyebabkan massa putih seperti bunga kol. Bunga kol sendiri merupakan polip yang berproliferasi secara cepat dari jaringan epidermis.

13. Mekansime benjolan bersifat rapuh dan mudah berdarahBenjolan bersifat rapuh karena lapisan epidermis mengalami keratinasi sehingga nutrisi yang diberikan tidak dapat mencukupi nutrisi sel pada lapisan terluar. Sehingga bentukkan benjolan mudah rapuh karena tersusun dari sel yang kurang nutrisi. Sedangkan benjolan yang tervaskularisasi dengan baik mudah mengalami perdarahan ketika mengalami perlukaan

14. Perbedaan tumor dan neoplasmaTumor merupakan bangunan abnormalitas tubuh berupa tonjolan. Tumor dapat dikategorikan menjadi neoplasma dan non neoplasma. Tumor dikategorikan tidak neoplasma mencakup istilah tumor dalam inflamasi dan juga pertumbuhan lain yang tidak terkait neoplasma (pertumbuhan non neoplastik, degenerasi). Tumor secara neoplastik pertumbuhan baru dengan tanda-tanda keganasan bisa bisa dibagi dua, tumor jinak dan tumor ganas. Namun untuk istilah yang digunakan sekarang tumor sangat identik dengan neoplasma.

15. Nomenlaktur neoplasmaI. Tumor jinak Secara umum, diberi nama dengan menambahakan akhiran oma pada sel asalnya. Contohnya, tumor jinak yang berasal dari sel fibroblastik disebut Fibroma, tumor tulang rawan adalah kondroma, dan tumor osteoblas disebut osteoma. Sebaliknya , tata nama tumor epitel jinak lebih kompleks. Tumor-tumor ini memiliki beragam klasifikasi, sebagian didasarkan pada asal sel, sebagian berdsasarkan arsitektur mikroskopik, dan sebagian lainnya berdasarkan pola makroskopiknya.Adenoma merupakan kata yang digunakan untuk satu neoplasma epitel jinak yang membentuk pola kelenjar serta untuk tumor yang berasal dari kelenjar, tidak harus membentuk pola kelenjar. Contohnya satu neoplasma epitel jinak yang bersasal dari sel tubulus ginjal dan tumbuh dalam bentuk kelompok kelenjar kecil akan diberi nama adenosoma. Neoplasma epitel jinak yang secara mikroskopik atau makroskopik membentuk tonjolan mirip jari atau kutil dari permukaan epitel disebut sebagai papiloma. Yang membentuk massa kistik besar, seperti di ovarium disebut kista denoma. Contoh :1. adenoma: neoplasma epitel jinak berawal dari kelenjar.2. Papiloma: neoplasma epitel jinak tumbuh di suatu permukaan dan menghasilkan tonjolan seperti jari. 3. polip: suatu massa yang menonjol di atas permukaan mutosa.4. Kristadenoma : massa kistik berongga khas ditemukan di ovarium.

II. Tumor ganasTata nama Tumor Ganas pada dasarnya mengikuti tata nama tumor jinak, dengan penambahan dan pengecualian tertentu.-Maligna : nama sel asal + KARSINOMA / SARKOMA-Asal sel epitel: + KARSINOMA-Asal jaringan mesenchym: + SARKOMAContoh : 1. Sarkoma :neoplasma ganas yang berasal dari jaringan mesenkim/ turunannya.2. fibrosarkoma : berasal dari jaringan fibrosa.3. karsinoma : neoplasma yang terdiri atas kondrosit.4. karsinoma : neoplasma ganas yang berasal dari sel epitelPenamaan tumor jinak namun ganasMelanoma MelanokarsinomaHepatoma Karsinoma Hepatoseluler

17.Indikasi perlunya dilakukan operasi pada kasus neoplasmaDalam mengatasi tumor jinak tindakan primer yang harus dilakukan adalah pembedahan, karena bila tidak dilakukan akan smeakin mengganggu pasien dalam segi kesehatan dan kosmetik. Pada kasus tumor ganas apabila dimungkinkan bisa dilakukan pembedahan untuk mengantisipasi metastasis selanjutnya yang dihasilkan oleh karsinoma primer. Untuk kasus dalam skenario, yaitu neoplasma terkait kulit perlu dilakukan pembedahan. Salah satu indikasi pembedahan tumor diantaranya memperhatikan ukuran tumor. Apabila tumor berukuran kurang dari 5 cm maka dilakukan eksisi dengan mengangkat jaringan normal disekitarnya. Namun apabila diameter lebih dari 5 cm dilakukan insisi sebagian sel tumor dan harus memperhatikan apakah tumor yang diangkat mudah bermetastasis atau tidak.

18. Kegunaan pemeriksaan histopatologi pada diagnosisPemeriksaan ini dilakukan melalui pemeriksaan terhadap perubahan-perubahan abnormal pada tingkat jaringan. Pemeriksaan ini hendaknya disertai dengan pengetahuan tentang gambaran histologi normal jaringan, respon jaringan terhadap etiologi dan patologi komparatif terhadap hewan-hewan kelas tinggi. Kepentingan pemeriksaan histopatologi dalam diagnose penyakit infeksi selain diketahui kemungkinan penyebab infeksinya, juga dapat dilakukan klasifikasi penyakit berdasarkan waktu dan distribusi penyakit. Dalam penentuan penyebaran infeksi dan tingkat keberlangsungan infeksi dapat dilihat dari peradangan dan infiltrasi sel radang yang ada Dalam kasus-kasus subklinis kelebihan metode ini adalah terdeteksinya penyakit infeksi pada ikan-ikan yang tidak menunjukkan gejala klinik. Selain itu pemeriksaan histopatologi juga ditujukan untuk mendeteksi sedini mungkin adanya penyakit metabolisme.

19. Bagaimana prosedur administrasi pengiriman preparat?Pada prinsipnya terdapat dua jenis pemeriksaan, yaitu pemeriksaan sitologi dan histologi.

a. SediaanuntukPemeriksaan SitologiPada pemeriksaan sitologi yang diperiksa morfologi sel-sel cairan tubuh. Sediaan atau disebut duga preparatdibuat berupa apusan pada objek glass yangdiwarani dengan pewarnaan tertentu.Sediaan/preparat dengan pewarnaan metodeGiemzaTujuan : Terutama yang diperiksa adalah detail dari morfologi untuk memeriksa intisel, untuk melihat apakah sel tersebut selnormal, sel noeplasma jinak atau ganas.Sampel : Aspirasi Jarum Halus (AJH), Endapan cairan yang telah disentrifugeBahan : Larutan pewarna giemza,Larutan Phosfat buffer (ph 6,8), MethanolProsedur kerja :1)Sediaan apus telah benar-benar kering di udara 2)Fiksasi dengan methanolminimal5 menit 3)Cuci dengan aquadest, biarkan kering di udara 4)Tetesi dengan pewarna Giemsa 5)Cuci dengan aquadest, kering diudara 6)TutupEZ Mount Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sediaan sitologi dan fiksasinya:1.Objek glass harus benar-benar bersih, terus beri nomor sesuai data biar tidak tertukar,2. luas kaca objek memanjang, kita apus merata,tidak terlalu tebal dan terlalu tipis3.Segera fiksasi sesuai dengan pewarnaan yang akan digunakan4.Untuk cairan, disentrifuge dahulu dan kemudian diambil untuk diproses5.Untuk bahan sputum diambil bagian berwarna dan kental untuk dibuat pulasan. Bagian yang lain bisa gunakan sebagai sel blog. b.Sediaan untuk Pemeriksaan Histologi1.Tahap periksaan dimulai dari penerimaan sampel di tata usaha. Petugas penerima harus mengecek kembali sampel tidak boleh asal terima.- Jaringan atau organ yang diterima harus dalam keadaan terfiksasi dengan formalin buffer 10%(perbandingan jaringan dan cairan fiksasi, 1:9 ) dan ditutup rapat.* Buffer formalin 10% :1. formaldehid 40% H.CHO= 100 ml2. Sodium Phospat monobasic NaH2PO4.H2O= 4 gram3. Sodium Phopat dibasic Na2HPO4= 6.5 gram4. Aquadest= 900 ml- Identitas pasien harus dilengkapi seperti, nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,riwayat penyakit, Dibagian yang ingin diperiksa.- Jenis sampel sampel harus di Cross check, apa sama jenis sampel yang ditulis dengan yang diterima- Dan harus di tanya bagai mana menyampaian hasil pemeriksaan, Jika pasien ingin mengambil sampel sendiri harus ada surat pengantar.- Nama dan alamat dokter pengirim sampel harus ada

BAB IVPENUTUPA. KesimpulanDari hasil diskusi yang telah kami laksanakan, kami dapat menyimpulkan bahwa benjolan pada jempol sebelah kiri pasien adalah benjolan neoplasma ganas. Adapun dari fasenya, neoplasma ganas ini masih belum mencapai metastasis yang sempurna, dikarenakan masih belum ada kelainan sistemik ditemukan.Dari etiologinya, kondisi pasien sangat berpengaruh besar terhadap kanker yang dideritanya. Mulai dari umur, pekerjaan, lingkungan tempat bekerja merupakan faktor-faktor resiko berkembangnya kanker.Terdapat kerancuan terhadap benjolan lain yang muncul pada patella kanan pasien. Dan dari hasil diskusi pula, kami menyepakati bahwa keloid tersebut tidak ada hubungannya dengan neoplasma yang timbul di jempol sebelah kiri pasien.Dilihat dari diagnosa yang kami duga, maka untuk menegakkannya diperlukan pemeriksaan histopatologi. Dan melihat kondisi luka benjolan pada pasien yang sudah bisa diperkirakan kalau itu mendekati neoplasma ganas maka diperlukan tata laksana secepatnya agar neoplasma tidak bermetastasis terlalu jauh.B. Saran Saran untuk kasus pada skenario terutama pada pasien, sebaiknya pasien segera dirujuk ke klinisi yang lebih sesuai pada bidangnya. Karena kamis ebagai dokter umum, tidak diperkenankan untuk melakukan penatalaksanaan lebih lanjut. Namun kami diwajibkan tau, agar bisa mengarahkan pasien ke tempat yang benar.Adapun saran untuk jalannya diskusi, sudah cukup baik. Namun mungkin kurang kondusif saja. Dibutuhkan kesadaran ketertiban bagi semua anggota kelompok. Untuk tutor sendiri sudah membantu jalannya diskusi dengan sangat baik.Saran terakhir, untuk tim KBK, terutama tim blok. Mungkin bisa membuat mind map untuk kami. Sehingga membantu kami dalam memahami dan membahas secara struktural LO yang sangat banyak pada blok ini. Terima kasih untuk segala tim yang sudah membantu keberjalanan blok neoplasma. Semoga kami bisa senantiasa belajar dan jadi lebih baik DAFTAR PUSTAKA

Kristanto A, Oemiyati R, Rahajeng E (2011). Prevalensi tumor dan beberapa faktor yang mempengaruhinya di Indonesia. 1:11.

DESEN, WAN. 2011. BUKU AJAR ONKOLOGI KLINIK FK UI. JAKARTA:BALAI PENERBIT FKUI

Peter S. Macfarlane, Robin Reid, Robin Callander.1999. Pathology Illustrated. Churchill Livingstone: Edinburg.Sjamjuhidajat, R. et al. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGChttp://repository.usu.ac.id/.../37232/4/Chapter%20II.pdf. DIAKSES: 2 SEPTEMBER 2013