laporan skenario 3
DESCRIPTION
laporan tutorial st 3TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan kumpulan dari system yang kompleks yang terdiri dari beberapa
organ. Organ organ tersebut tersusun atas jaringan yang didalamnya terdapat jutaan sel. Sel
yang sering disebut unit terkecil dari makhluk hidup inipun masih memiliki organel yang
sangat berpengaruh untuk berlangsungnya berbagai proses dalam tubuh, inti sel merupakan
salah satu organel sel yang memiliki peranan penting karena didalamnya terdapat kromosom
yang dapat mewariskan sifat orang tua kepada anak mereka kelak, selain itu kromosom
terdiri atas beberapa meter DNA dan didalam DNA terdapat gen yang memiliki tugas sangat
rumit. Gen ini lah yang mengambil peran sangat penting karena disinilah proses kimiawi
dimulai, salah pengkodean sedikit saja, dapat berakibat cacat bahkan berakibat fatal.
Kecacatan ini tidak lah langsung diderita oleh manusia yang mengalami kesalahan
pengkodean, namun hal ini akan terjadi pada keturunan nya kelak, penyakit ini sering
disebut penyakit bawaan atau penyakit genetic. Penyakit genetic dapat dibagi menurut
kromosom yang mengalami kelainan akibat dampak kesalahan gen diantaranya autosomal
dominan autosomal resesif, gonosom X resesif, Gonosom X dominan maupun terpaut
kromosom Y. didalam scenario dijelaskan bahwa pasien menderita penyakit amelogenesis
imperfect. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit bawaan akibat kerusakan gen yaitu
amilogenin sebagai gen penyusun enamel gigi. Karena sifatnya yang menurun, salah satu
cara untuk mencegahnya salah satunya dengan melakukan genetic counseling.
Sehingga pada pembahasan kali inidiharapkan yang pertam, mahasiswa mampu
menjelaskan pengertian dan berbagai kelainan gen yang dimaksudkan mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami pengertian penyakit gen sebagai dasar pembahasan selanjutnya
serta mahasiswa mampu membuat pedegree, menentukan yang mengalami sakit dan normal,
serta mengetahui peluang terjadinya penyakit gen yang diwariskan dari induk ke anak-
anaknya. Tujuan kedua, diharapkan mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
penyebab dan contoh dari pewarisan sifat. Dimaksudkan mahasiswa mampu mengetahui
penyakit-penyait yang diakibatkan kelainan gen serta mengetahui letak kelainan kromosom
yang disebabkan oleh autosomal dominan dan resesif, terpaut kromosom X dominan dan
resesif serta terpaut kromosom Y. Tujuan ketiga, mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan peranan genetic counseling terhadap pewarisan sifat yang dimaksudkan
mahasiwa mengetahui tentang dasar pengertian dari genetic counseling, tujuan dari genetic
counseling , kenapa harus dilakukan genetic counseling, sasaran dari genetic counseling,
kapan seharusnya dilakukan genetic counseling, dan aturan-aturan dalam genetic counseling.
Kromosom adalah kromatin yang merapat, memendek dan membesar pada waktu
terjadi proses pembelahan dalam inti sel (nucleus), sehingga bagian-bagiannya dapat terlihat
dengan jelas di bawah mikroskop biasa. Kromosom berasal dari kata chroma = berwarna,
dan soma = badan. Terdapat di dalam plasma nucleus, berupa benda-benda berbentuk lurus
seperti batang atau bengkok, dan terdiri dari bahan yang mudah mengikat zat warna.
Kromosom adalah struktur yang terdiri dari benang-benang halus yang mulai tampak
pada waktu sel mulai mempersiapkan diri untuk membelah. Kromosom juga merupakan
bagian inti sel yang membawa, menentukan sifat-sifat yang akan diturunkan dalam individu
organisme yang bersangkutan. Komposisi kimia dari kromosom adalah : 1) DNA 16%, 2)
RNA 12%, dan 3) Nukleoprotein 72%. Nukleoprotein terdiri dari berbagai jenis protein
yaitu protamin, histon, nonhiston dan berbagai enzim, diantaranya polymerase DNA dan
RNA, isomerase (Subowo, 1995).
Perubahan struktur kromosom secara umum dapat disebabkan oleh 4 hal, yaitu :
• Delesi
• Duplikasi
• Inversi
• Translokasi
PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM
1. Delesi atau defisiensi adalah mutasi kromosom karena hilangnya suatu segmen
materi .genetik dan informasi genetik yang terdapat dalam suatu kromosom. Penyebab :
pemanasan, radiasi, virus atau bahan kimia.
2. Terjadinya delesi. Sebuah kromosom putus di dua tempat. Segmen kromosom yang
terdapat di antara dua tempat yang patah itu terlepas dan hilang dalam plasma karena
tidak memiliki sentromer
3. Duplikasi merupakan mutasi kromosom yang disebabkan oleh terulangnya suatu segmen
dari kromosom.
4. Inversi Merupakan mutasi kromosom dimana sebagian dari suatu kromosom memiliki
lokus gen-gen yang urutannya terbalik bila dibandingkan dengan urutan lokus gengen
pada kromosom normalnya.
5. Translokasi Merupakan peristiwa pemindahan suatu bagian dari sebuah kromosom ke
bagian dari kromosom lain yang bukan homolognya
❖ Gangguan penyakit karena perubahan genetik
Gangguan perubahan genetik yang menyebabkan penyakit, frekuensinya meningkat
belakangan ini.Hal tersebut terjadi mungkin karena kemajuan ilmu biologi molekuler
dalam penelitian genetik, dan juga karena perubahan lingkungan yang mengakibatkan
terjadinya mutasi genetik, atau berkembangnya ilmu pengobatan yang tidak terduga
dapat menyebabkan perubahan genetik yang diturunkan. Beberapa perubahan genetik
yang dapat menyebabkan penyakit ada bermacam-macam,
Beberapa klasifikasi terjadinya penyakit yang dapat ditemukan sampai saat ini adalah
beberapa jenis, menurut perubahan sel kromosom dan susunan DNAnya yaitu:
- Autosomal dominan: Penyebab penyakit Achondroplasia, Huntington diseases,
Neurofibromatosis, Marfan disease, dan beberpa penyakit genetik lainnya yang masih dalam
penelitan.
- Autosomal resesif: Menyebabkan penyakit Cystic fibrosis, Sickel cell anemia, Spinal
muscular atrophi, dan penyakit genetik lainnya yang belum teridentifikasi dengan jelas.
Penyakit genetik autosomal dominan
Achondroplasia
Achondroplasia adalah suatu gangguan genetik yang mengakibatkan hambatan pertumbuhan
tulang yang dapat didiagnosis sejak bayi lahir dan pada awal kehidupan mereka. Anak laki
maupun perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk menderita gangguan
keturunan ini. Di Australia ada sekitar 1 diantara 20.000 anak menderita kelainan ini. Pada
awal masa pertumbuhan, tulang rawan (cartilago), berkembang normal menjadi tulang
Neurofibromatosis
Neurofibromatosis (NF) adalah penyakit syaraf yang diturunkan yang berefek pada otak,
sumsum tulang belakang, saraf dan kulit, tumor atau neurofibroma, berkembang sepanjang
saraf tubuh atau pada permukaan kulit dan dibawah kulit.
Penyakit genetik autosomal resesif
Sistik fibrosis
Sistik fibrosis (CF), disebut juga “mucoviscidosis” adalah penyakit yang diturunkan dan
berpengaruh pada gangguan seluruh fungsi organ tubuh, menyebabkan cacat bawaan yang
mengakibatkan kematian. Penyakit ini pertama diketahui sebagai CF pada pancreas dan
berkembang menyebabkan berkurangnya produksi enzim dalam pancreas.
Sickel cell anemia (SCA)
Sickel sel anemia (SCA) adalah penyakit yang diturunkan dimana sel darah merah yang
secara normal berbentuk bulat gepeng berubah bentuk menjadi seperti bulan sabit/gepeng
memanjang.Sebagai akibatnya sel tersebut tidak berfungsi secara normal dan dapat
menyebabkan penggumpalan, sehingga menyebabkan rasa sakit yang disebut “sickle cell
pain crises”.SCA disebabkan oleh ketidak normalan hemoglobin disebut “hemoglobin S”
(HbS).Keadaan HbS dapat mengurangi jumlah oksigen dalam sel, karena bentuknya yang
kecil/pipih.Bentuk sel yang rapuh tersebut membawa sedikit oksigen keseluruh tubuh, dan
dapat pecah menjadi kepingan kecil pada saat bersirkulasi dalam peredaran darah.
Terpaut pada kromosom X
a. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar
membeku. Penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku sekitar 50 mnt – 2
jam, hal ini akan mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat
menimbulkan kematian. Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut
kromosom X. Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga kerajaan Eropa.
Ratu Victoria dari Inggris menderita hemofilia.
b. Buta warna
Buta warna adalah penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak bisa
membedakan warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau. Ini disebabkan oleh
gen resesif cb (color blind). Gen buta warna terpaut pada kromosom X maka dari itu laki-
laki tidak bisa menjadi carrier.
Terpaut pada kromosom Y
Hypertrichosis
Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya rambut di bagian tertentu
dari daun telinga, wajah dan anggota tubuh lainnya yang dikendalikan oleh gen resesif
(XYht)..Penyebab adalahnya gen-gen resesif (h) yang terpaut pada kromosom Y. Maka dari
itu penyakit ini hanya dimiliki oleh laki-laki.
Untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya kelainan genetik tersebut dapat dilakukan
Genetic Conseling. Konseling genetik merupakan proses komunikasi yang berkaitan dengan
masalah-masalah manusia yang berhubungan dengan kejadian atau resiko terjadinya
kelainan genetik dalam keluarga.1 Prinsip dasar dari konseling genetik adalah seorang
konselor hendaknya memberikan informasi kepada pasien yang mendatanginya, bukanlah
nasehat. Secara universal telah disepakati bahwa konseling genetik sifatnya jangan memaksa
dan tidak mengarahkan pasien terhadap tindakan khusus tertentu.Selain itu, konselor
genetika hendaknya dapat melakukan pendekatan yang sifatnya bukan mengajukan
pendapat.2 Tujuan dari konseling genetik adalah memberikan informasi dan support kepada
keluarga yang memiliki risiko atau sudah memiliki anggota keluarga dengan kelainan
genetik. Proses ini melibatkan upaya konselor dalam membantu sebuah keluarga untuk:
1. Memahami fakta medis, termasuk diagnosis.
2. Memahami bahwa adanya keterkaitan penyakit tersebut dengan pewarisan keturunan
dan risiko terjadinya penyakit berulang pada keluarga.
3. Memahami pilihan-pilihan dalam mangangani penyakit.
BAB II
TUJUAN
Istilah Amilogenesis imperfekta ditemukan oleh Weinnan dkk pada tahun 1945. Dimana
sebelumnya digunakan istilah istilah aplasia, hipolasia dan dysplasia untuk mengidentifikasi
suatu kelompok herediter dari gangguan enamel. Amilogenesis imperfekta adalah kelainan
keturunan yang ditandai oleh suatu cacat menyeluruh dalam pembentukan email gigi geligi
sulung dan atau tetap (langlais, Robert P., Craig S. Miller. Atlas Berwana Kelainan Rongga
Mulut Yang Lazim.Hipokrates. Jakarta.2000. Hal 16)
Konseling genetika merupakan proses komunikasi yang berkaitan dengan masalah-masalah
manusia yang berhubungan dengan kejadian atau resiko terjadinya kelainan genetik dalam
keluarga (Schmerler S. Lessons Learned: Risk ManagementIssues in Genetic Counseling. New
York: Springer. 2008. Pg. 127).
Dominasi autosomal adalah pola karakteristik warisan beberapa penyakit genetik.
"Autosomal" berarti bahwa gen tersebut terletak di salah satu nomor, atau non-seks,
kromosom. "Dominan" berarti bahwa satu salinan dari mutasi penyakit terkait sudah cukup
untuk menyebabkan penyakit.Hal ini berbeda dengan gangguan resesif, di mana dua salinan
dari mutasi yang diperlukan untuk menyebabkan penyakit. Definisi dari: GeneReviews dari
University of Washington dan Pusat Nasional
Autosomal Resesif merupakan suatu penyakit genetik yang terjadi pada orang dengan gen
homozigot. Penyakit ini dapat mengenai kedua jenis kelamin.Biasanya orang yang heterozigot
benar-benar normal.Anak-anak seorang penderita semua normal, kecuali orang tersebut menikah
dengan orang yang heterozigot.Contoh dari penyakit ini yaitu mata biru, kistik fibrosis, penyakit
tai-sachs, dan albinisme.
Terangkai X dominan merupakan suatu penyakit kelamin yang akan tampak pada wanita
yang heterozigot maupun laki-laki yang membawa gen mutan pada kromosom X-nya. Pola
pewarisannya mirip dengan dominan autosomal, karena wanita penderita akankelainannya pada
50% anak perempuan dan laki-lakinya. Seorang laki-laki yang sakit menurunkan kelainan
terhadap anak perempuannya.Contoh dari penyakit ini yaitu hipoplasia enamel, penyakit rakhitis
yang resisten terhadap vitamin D (terjadi walaupun intake vitamin D cukup).
Terangkai X resesif merupakan suatu kelainan penyakit kelamin.Contoh kelainan ini
adalah butawarna.Ada dua tipe butawarna.Yang pertama deutan, kelainan ini terjadi pada mata
yang sensitive terhadap warna hijau.Yang kedua kelainan pada mata yang sensitif terhadap
warna merah.Perempuan dapat normal homozigot, normal heterozigot, atau yang amat jarang
butawarna. Laki-laki hanya mempunyai sebuah kromosom X saja, sehingga ia hanya dapat
normal atau butawarna. Wanita normal menikah dengan pria butawarna akan mempunyai anak
normal. Sebaliknya, laki-laki normal menikah dengan wanita butawarna, maka semu anak
perempuan normal, dan anak laki-laki semua butawarna.
Terangkai Y merupakan suatu kelainan penyakit yang diderita oleh laki-laki saja. Laki-laki
yang mednderita kelainan ini akan mewariskan pada seluruh anak laki-lakinya tetapi tidak
seorangpun pada yang wanita. Contoh kelainan ini yaitu penyakit kaki bebek, tumbuhnya kulit di
antara jari, terutama jari kaki, tumbuhnya rambut panjang dan kaku seperti landak pada
permukaan tubuh seseorang, hipertrikosi, yaitu tumbuhnya rambut pada bagian tertentu di tepi
daun telinga. Sumber: Purwanto.2013.Terminologi Biomedis.Jember:PT Cobra Dental Indonesia
( 3-7)
Pedegri atau peta silsilah merupakan alat yang paling banyak digunakan bagi penelitian
dan pewarisan sifat – sifat manusia dan standar simbol – simbol tertentu telah disusun oleh para
ahli genetika publikannya.Secara umum, wanita disimbulkan dengan sebuah (lingkaran),
sedangkan pria disimbolkan dengan sebuah ⬜(kotak). Perkawinan disimbolkan dengan garis —
(horizontal) yang menghubungkan dan ⬜ . Sedangkan keturunan disimbolkan dengan garis ৷
(vertikal). ( Sumber : Anna C. Pai. 1987. Dasar-dasar Genetika Ilmu untuk Masyarakat ed. 2.
Penerbit Erlangga halaman 67-68 )
Homozygot atau (homozygosity) adalah keadaan terdapatnya sepasang alel identik pada
lokus tertentu. Heterozygot atau (heterozygosity) adalah keadaan terdapatnya alel-alel berbeda
pada lokus atau lebih. (Sumber : W. A Newman Dorland. 2012. Kamus Saku Kedoktern
DORLAND ed. 28. Penerbit Elsivier. halaman 517 dan 523.)
BAB III
Kromosom
Gen
Autosom
Resesif Resesif
Kelainan Pewarisan Sifat
Dominan Dominan
Gonosom
Genetik Konseling
PEMBAHASAN
3.1 Mapping
3.2 Pembahasan LO
LO 1. MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN PENGERTIAN DAN BERBAGAI
MACAM KELAINAN GEN
Definisi kelainan genetic dan penyakit genetic secara umum sama, namun sebenarnya
pengertiannya berbeda. Kelainan genetic sendiri merupakan penyimpangan dari sifat
umum atau sifat rata-rata menusia.contoh : polidaktili, albino. Sedangkan penyakit genetic
merupakan penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor-faktor genetic yang
mengatur struktur dan fisiologi tubuh manusia.Contoh : anemia sel bulan sabit, hemophilia.
Kelainan DNA Mitokondria menyebabkan sejumlah kelainan yang jarang terjadi pada
manusia. Produk dari sebagian besar gen-gen mitokondria membantu menyusun kompleks
protein dari rantai transpor elektron dan sintesa ATP. Cacat-cacat dalam satu atau lebih
protein-protein ini karenanya akan mengurangi banyaknya ATP yang dapat dibuat oleh sel.
Bagian yang paling rentan terhadap hilangnya energi adalah sistem saraf dan otot, dan
sebagian besar kelainan mitokondria mempengaruhi sistem-sistem tersebut.
Kelainan dan Penyakit genetik adalah penyimpangan dari sifat umum atau sifat rata –
rata manusia, serta merupakan penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor –
faktor genetik yang mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh manusia.
Berdasarkan sifat alelnya maka kelainan dan penyakit genetik dapat digolongkan
sebagai berikut :
- Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel dominan autosomal
- Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel resesif autosomal
- Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan alel tertaut dengan kromosom seks /
kelamin
- Kelainan dan penyakit geetik yang disebabkan oleh pengaruh aberasi kromosom
(Azmi Elvita, dkk., 2008)
Kelainan Genetik adalah sebuah gangguan genetik yang disebabkan oleh gen yang
berubah atau bermutasi dan rusak.
Faktor-faktor penyebab kelainan genetik
1) Kelainan Kromosom
Kromosom adalah untaian DNA yang erat dikemas dalam suatu struktur.Kelainan
genetik yang disebabkan oleh kelainan kromosom dapat disebabkan oleh perbahan
jumlah kromosom dan perubahan struktur kromosomnya.
Perubahan jumlah kromosom dapat dicontohkan seperti penyakit Syndrom Down
dimana kromosom 21 kelebihan dalam tubuh sehingga menyebabkan karyotipenya 47,
XX/XY + 21.
Perubahan struktur kromosom dapat di contohkan seperti disomy uniparental
dimana anak mewarisi sepasang gen tertentu dari satu orang tua saja.
2) Kelanian gen tunggal
Dibagi menjadi dua yaitu kelainan autosomal dan gonosom:
a. Kelanian gen autosomal dibagi menjadi dua:
Kelaninan autosomal dominan : Kelainan genetic yang disebabkan alel dominan
gen tunggal pada autosom. Gen individu yang mengalami kelainan memiliki 1 gen
mutan dan 1 gen normal.Biasanya kelainan gen autososmal dominan disimbolkan
seperti contoh : PP (Penderita), Pp(Penderita), pp(normal). Kemungkinan kelainan
gen autosomal di wariskan kepada anaknya yaitu sekitar 50 %.
Kelainan autosomal resesif ; Kelainan genetic yang disebabkan oleh alel resesif
gen tunggal autosom. Gen individu yang mengalami kelainan autosomal resesif
memiliki 2 gen mutan. Biasanya kelainan gen autosomal resesif disimbolkan
seperti contoh : PP (Normal), Pp(Carier), pp(Penderita). Kemungkinan kelainan
gen autosomal di wariskan kepada anaknya yaitu sekitar 25%.
b. Kelainan gen gonosom dibagi menjadi tiga:
Kelainan X-linked dominan : Kelainan genetic yang disebabkan oleh kromosom
X dimana seseorang yang mengalami kelainan ini akan memiliki 1 kromosom
yang abnormal. Biasanya disimbolkan dengan : XHXH (Penderita), XHXh
(Penderita), XhXh (Normal).
Kelainan X-linked resesif: Kelainan genetic yang disebabkan oleh kromosom X
dimana seseorang yang mengalami kelainan terpaut kromosom X yang abnormal.
Biasanya disimbolkan dengan : XHXH(Normal),XHXh(Carier),XhXh (Penderita).
Kelainan Y-linked : Kelainan genetic yang disebabkan oleh kromosom Y.
Penderita yang mengalami kelainan ini hanya laki-laki meskipun ketika sudah
menikah dan ternyata anak perempuan maka tidaka ada pengaruh untuk bisa
mengalami kelainan karena pembawa kelainan ini ada terpaut kromosom Y.
1) Hypertrichosis
Hypertrichosis, tumbuh rambut pada bagian bagian tertentu ditepi dan telinga.
Pada laki laki normal, akan memiliki gen dominan H. Gen resesif h
menyebabkan hypertrichosis.
2) Weebed Toes
Disebabkan oleh gen resesif wt sehingga tumbuh kulit diantara tangan atau
kaki mirip dengan kaki katak atau burung air. Alel dominan Wt menentukan
keadaan normal.
3) Hystrixgravier
Gen resesif hg menyebabkan pertumbuhan rambut panjang dan kaku
dipermukaan tubuh, sehingga terlihat menyerupai hewan landak yang tubuhnya
berduri. Alel dominan Hg menentukan pertumbuhan rambut normal.
(Azmi Elvita, dkk., 2008)
3) Gangguan multifaktoral
Merupakan ganggun yang disebabkan karena adanya pengaruh lingkungan. Jadi
kelainan genetic selain disebabkan karena adanya gangguan pada gen juga dapat
disebabkan karena pengaruh lingkungan. Misalnya : Seorang Ibu yang sedang hamil.
Pada Ibu hamil membutuhkan nutrisi dari asam falat yang cukup tinggi. Asam falat
memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin, dan regenerasi
sel. Kekurangan asam falat pada Ibu hamil dapat menyebabkan bayi dan dilahirkan
mengalami kelainan genetic cacat spina bifida merupakan cacat lahir yang mana
ditandai dengan terbentuknya celah pada tulang belakang bayi. Ciri-ciri :
Gangguan mobilitas. Kondisi yang ditandai dengan tubuh bagian bawah yang
mengalami lemah otot atau bahkan lumpuh.
Gangguan saluran kemih dan pencernaan. Pengidap spina bifida umumnya
mengalami inkontinensia urine atau tinja karena adanya gangguan saraf yang
mengatur saluran kemih dan pencernaan.
Hidrosefalus. Kondisi di mana terjadi penumpukan cairan dalam otak sehingga
dapat menyebabkan kejang dan gangguan penglihatan.
KELAINAN GENETIK KARENA ABERASI KROMOSOM
1) Sindrom Jacobs (47, XYY atau 44A + XYY)
Penderita mempunyai 44 Autosom dan 3 kromosom kelamin (XYY).Kelainan ini
ditemukan oleh P.A. Jacobs pada tahun 1965 dengan ciri – ciri pria bertubuh normal,
berperawakan tinggi, bersifat antisosial, perilaku kasar dan agresif, wajah menakutkan,
memperlihatkan watak kriminal, IQ dibawah normal.
2) Sindrom Down (47,XY + 21 dan 47,XX + 21 )
Penderita mengalami kelebihan satu autosom pada kromosom nomor 21 dan dapat terjadi
pada laki – laki dan perempuan. Kelainan ini ditemukan J. Langdon Down pada tahun
1866 dengan ciri – ciri tinggi badan sekitar 120 cm, kepala lebar dan pendek, bibir tebal,
lidah besar dan menjulur, liur selalu menetes, jari pendek dan gemuk terutama
kelingking, telapak tangan tebal, mata sempit miring kesamping, gigi kecil – kecil dan
jarang, IQ rendah, umumnya steril.
3) Sindrom Klinefelter (47, XXY atau 44A + XXY)
Penderita mempunyai 44 Autosom dan 3 kromosom kelamin (XXY).Kelainan ini
ditemukan oleh H.F. Klinefelter tahun 1942. Penderita berjenis kelamin laki – laki tetapi
cenderung bersifat kewanitaan, testis mengecil dan mandul , payudara membesar, dada
sempit, pinggul lebar, rambut badan tidak tumbuh, tubuhnya cenderung tinggi (lengan
dan kakinya panjang), mental terbelakang.
4) Sindrom Turner (45,XO atau 44A + X)
Penderita mempunyai 44 Autosom dan hanya 1 kromosom kelamin yaitu X.Kelainan ini
ditemukan oleh H.H. Turner tahun 1938. Penderita Sindrom Turner berkelamin wanita,
namun tidak memiliki ovarium, alat kelamin bagian dalam terlambat perkembangannya
(infatil) dan tidak sempurna, steril, kedua puting susu berjarak melebar, payudara tidak
berkembang, badan cenderung pendek (kurang lebih 120 cm), dada lebar , leher pendek,
mempunyai gelambir pada leher, dan mengalami keterbelakangan mental.
5) Sindrom Edward (47,XY + 18 dan 47, XX + 18)
Penderita mengalami trisomi atau kelebihan satu Autosom nomor 18.Ciri ciri penderita
adalah memiliki kelainan pada alat tubuh telinga dan rahang bawah kedudukannya
rendah, mulut kecil, mental terbelakang, tulang dada pendek, umumnya hanya mencapai
umur 6 bulan saja.
6) Sindrom Patau (47,XY + 13 dan 47, XX + 13)
Penderita mempunyai 45 Autosom, sehingga disebut trisomi.Trisomi dapat terjadi pada
kromosom nomor 13, 14 atau 15.Ciri – ciri penderita kepala kecil, mata kecil, sumbing
celah langit langit, tuli, polidaktili, mempunyai kelainan otak, jantung, ginjal dan usus
serta pertumbuhan mentalnya terbelakang. Biasanya penderita meninggal pada usia
kurang dari 1 tahun.
7) Sindrom Cri du chat
Anak yan dilahirkan dengan delesi pada kromosom nomor 5 ini mempunyai mental
terbelakang, memiliki kepala yang kecil dengan penampakan wajah yang tidak biasa, dan
memiliki tangisan yang suaranya seperti suara kucing.Penderita biasanya meninggal
ketika masih bayi atau anak – anak.
(Azmi Elvita, dkk., 2008)
Kelainan yang Disebabkan Faktor Nongenetik
Kelainan oleh faktor nongenetik adalah kelainan yang disebabkan oleh obat-obatan,
teratogen, dan radiasi.Teratogen adalah obat, zat kimia, infeksi, penyakit ibu yang
berpengaruh pada janin sehingga menyebabkan kelainan bentuk atau fungsi pada bayi yang
dilahirkan.Beberapa teratogen yang diketahui dapat menyebabkan kelainan kongenital dapat
dilihat pada table di bawah ini
Tabel Teratogen pada Manusia
Teratogen Periode Kritis Malformasi
Rubela Risiko tinggi 6 minggu
Risiko rendah >16
minggu
Penyakit jantung
bawaan (PDA),
katarak, mikrosefali,
retardasi mental,
ketulian sensori neural,
retinopati, insulin-
dependent diabetes
mellitus (20%)
Cytomegalovirus Bulan ketiga atau
keempat
Retardasi mental,
mikrosefali pada 5–
10%
Toxoplasmosis Risiko 12%:
6–17 minggu
Risiko 60%: 17–18
minggu
Retardasi mental,
mikrosefali,
korioretinitis
Alkohol Trimester pertama? Retardasi mental,
mikrosefali, penyakit
jantung bawaan,
kelainan ginjal, gagal
tumbuh, celah langi-
langit, muka khas
Fenitoin (hidantoin) Trimester I, sekitar
10% terkena
Hipoplasia falang
distal, hidung pesek,
pangkal hidung datar
dan lebar, ptosis, celah
bibir dan langit-langit,
retardasi mental,
kemudian akan
mempunyai risiko
tinggi terhadap
keganasan, terutama
neuroblastoma
Talidomid 34–50 hari HPHT Phocomelia, penyakit
jantung bawaan,
stenosis ani, atresia
meatus auditori
eksternal
Warfarin Terpapar pada 6–9
minggu,
mengakibatkan anomali
struktur pada 30%,
setelah 16 minggu
mungkin hanya
mengakibatkan
retardasi mental
Hipoplasia hidung,
gangguan saluran napas
atas, atrofi saraf
optikus, falang distal
pendek, retardasi
mental
Klorokuin Ketulian, kekeruhan
kornea, korioretinitis
Natrium valproat Defek tabung saraf
(1–2%), hipospadia,
mikrostomia, hidung
kecil, jari tangan
panjang dan kurus,
keterlambatan
perkembangan
LO 2. MAMPU MENYEBUTKAN DAN MENJELASKAN PENYEBAB DAN
CONTOH KELAINAN PEWARISAN SIFAT
1. Pewarisan alel resesif autosomal
Pada kelainan yang bersifat resesif, heterozigot dikatakan normal dalam fenotipnya
karena salah satu pasangan gen yang “normal”, dan dapat menghasilkan jumlah protein
khusus yang banyak.
Anemia Sel Sabit
Penyakit anemia sel sabit disebabkan oleh substitusi suatu asam amino tunggal dalam
protein hemoglobin berisi sel sel darah merah. Ketika kandungan oksigen darah individu
yang diserang, dalam keadaan rendah misalnya berada ditempat yang tinggi, hemoglobin
sel sabit akan merubah bentuk sel sel darah merah menjadi bentuk sabit. Individu yang
menderita anemia sel sabit disimbolkan dengan ss. Sedangkan individu normal memiliki
genotip SS dan karier anemia sel sabit disimbolkan Ss.
Fibrosissistik
Fibrosissistik disebabkan oleh tidak adanya protein yang membantu transpor ion
klorida melalui membran plasma.Oleh karenanya dihasilkan banyak lendir yang
mempengaruhi prangkeas, saluran pernafasan, kelenjar keringat dll.Fibrosisstik
disebabkan alel homozigot resesif (cc). Individu heterozigot (Cc) tidak menderita gejala
ini, namun merupakan karier, sedangkan individu normal bergenotip (CC)
Galaktosemia
Galaktosemia disebabkan oleh tidak dapat menggunakan galaktosa (laktosa dari ASI
Ibu) karena tidak bisa dihasilkan enzim pemecah laktosa. Pada keadaan normal
seharusnya laktosa dirombak menjadi glukosa dan galaktosa, kemudian menjadi glukosa
1-fosfat yang kemudian dirombak melalui proses glikolisis atau dirubah menjadi
glikogen. Tingkat galaktosq yang tinggi pada darah dapat menyebabkan kerusakannpada
mata, hati dan otak
Albino
Kata albino berasal dari kata albus yang berarti putih.Kelainan terjadi karena tubuh
tidak mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam amino tirosin
menjadi -3, 4 dihidroksipheylalanin untuk melanjutkannya diubah menjadi pigmen
melanin.
2. Pewarisan alel autosomal dominan
Penyakit Huntington
Penyakit ini disebabkan oleh pengulangan tinukleotida / triplet kodon (CAG) sebanyak
20x pada gen pengkode huntingtin, sehingga banyak menghasilkan poliglutamin
Neurofibromatosis (NF1)
Menyerang gen NF1 yang terletak pada kromosom 17 dan mengkode suatu protein
(neurofibromin) yang bekerja menekan tumor. Gambaran klinisnya mencakup mencakup
bercak kulit hiperpegmentasi, nodus-nodus jinak di iris, tumor jinak saraf perifer.Glikoma
optic, hipertensi dan bahkan tumor ganas.
Syndrome Marfan
Disebabkan oleh suatu mutasi kromosom 15 di sebuah gen yang mengkode protein
jaringan ikat, fibrilin. Protein ini ditemukan di lensa, periosteum, dan aorta yang berarti
bahwa penyakit ini menyebabkan gangguan mata, kelainan tulang dan kardiovaskular.
Dentinogenesis Impefecta
Suatu kelainan herediter yang mempengaruhi pembentukan dentin pada gigi geligi
desidui dan permanen.Secara klinis, semua gigi mempunyai penampakan unestetik biru
muda-abu-abu kekuningan, agak opalesen, oleh karena itu disebut hereditary opalascent
dentin. Pada radiograf mungkin ada absensi sebagian atau total ruang pulpa dan saluran
akar karena ruang pulpa dan saluran akar terkalsifikasi. Gigi ini mungkin lemah karena
krangnya dukungan dentin, sehingga mereka rentan terhadap atrisi.
Autosomal Resesif
Kistik fibrosis adalah suatu penyakit yang diturunkan di mana sekresi kelenjar-kelenjar
pada tubuh secara abnormal tebal dan lengket, menyumbat kelenjar dan mencegahnya
bekerja dengan baik. Kistik Fibrosa, menyerang kromosom 7 yang berperan dalam
pengendalian aktifitas saluran klorida.
Fenilketonuria
Fenilketonuria (PKU) adalah suatu kelainan bawaan metabolisme. Fenilanin adalah asam
amino esensial yang diperlukan untuk tumbuh kembang normal.
3. Terpaut X Resesif
Distropi muskular duchene
Distropi muskular duchene adalah suatu penyakit akibat dari mutasi gen yang
mengkode distofin. Biasanya diketahui ketika usia tiga atau empat athun, ketika anak sulit
berjalan dan sering terjatuh. Kontraktur otot-otot terutama jelas pada DMD; perlemahan
otot-otot anterior kaki menyebabkan pasien berjalan dengan jari-jari kakinya.Gangguan
inteektual juga dapat ditemukan pada beberapa kasus.
Distrofi otot duchenne (DOD) yang menyerang gen DOD pada kromosom X.
penyakit ini berbentuk distrofi otot yang parah ditandai dengan menyusutnya secara
progresif otot rangka.
Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit adalah suatu penyakit yang mengenai hemoglobin.Homozigot untuk
alel mutan menyebabkan timbulnya penyakit sel sabit, sedangkan heterozigot
menimbulkan sifat sel sabit. Ketika kandungan oksigen pada darah itu rendah (missal
berada ditempat tinggi) hemoglobin akan mengubah bentuk sel darah merah menjadi
sabit. Hal ini dikarenakan adanya mutasi gen globin beta kodon ke 6 kromosom ke 11.
Thalasemia
Berkurangnya atau tidak sama sekali sintesa rantai hemoglobin sehingga hanya
mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen
Thalasemia alfa
Mutasi gen globin alfa pada kromosom ke 16
Thalasemia beta
Mutasi gen globin beta pada kromosom ke 11
Sindrom fragile X
Mutasi terjadi karena trinukleotida CGG mengalami pengulangan berkali
kali.Semakin sering pengulangan maka semakin berat cacat mental yang dialami, biasa di
derita oleh laki laki.
Hemophilia
Mutasi terjadi pada gen yang mengkode factor VIII pada lengan panjang kromosom
X yang berperan manghasilkan protein yang membantu proses pembekuan darah.
Hemophilia A ditandai dengan defisiensi faktor 8, suatu protein penting dalam jenjang
pembekuan darah. Gen yang mengkode faktor 8 terletak di lengan distal kromosom X
4. Terpaut X Dominan
Hipofosfatemia
Merupakan gangguan metabolisme fosfat yang disebabkan oleh terganggunya system
endokrin oleh mutasi yang mengakibatkan substitusi basa arginine hidrofobik 274 diganti
oleh non polar leucine hindrofobik pada daerah perlekatan hormone sehingga ikatan
hormone kurang diprosuksi.
5. Kromosom Y
1. Masih memiliki kromosom Y tapi tidak berfungsi sehingga berpenampilan seperti
wanita dan alat kelaminnya seperti wanita (female fenotipe)
2. Tidak sempurna pembentukan kromosom Y dapat berdampak setengah setengah
sifatnya (Kariotipe 46X) hambatan perkembangan testis, penampilan tidak jelas.
6. Pewarisan Kelainan Mitokondria
1. Penyakit leber adalah suatu penyakit mitokondria yang ditandai dengan gangguan
penglihatan sentral bilateral akibat kematian saraf optikus.
2. Syndrome kearns-sayre yang ditandai dengan degenerasi retina, blok jantung dan
kelemahan otot
7. Kelainan Pewarisan Multifaktor
Alkoholisme
Penyakit alzahaimer
Kanker
Bibir dan langit sumbing
Penyakit jantung koroner
Diabeter tipe 1 dan 2
Hipertensi
Kegemukan
Penyakit Parkinson
Osteoporosis
Berbagai penyakit seperti seperti penyakit jantung koroner, kanker payudara
cenderung terjadi dalam suatu keluarga, walaupun penyakit-penyakit-penyakit tersebut
tidak memperlihatkan pola pewarisan yang spesifik.Ketidakjelasan ini kemungkinan
besarmencerminkan kuatnya faktor eksternal pada pengembangan penyakit, serta
prasyarat polinergik yang mendasari penyakit-penyakit ini. Mungkin diperlukan banyak
gen untuk menghasilkan satu fenotip akhir. Karena gen-gen ini terletak di kromosom
yang berbeda, maka ketertarikan gen-gen tersebut pada setiap orang sulit diperkirakan
dan juga penyakit multifactor ini timbul karena faktor tertentu menjadi pemicu.
LO 3. MAMPU MENJELASKAN PERANAN GENETIC COUNSELING TERHADAP
PEWARISAN SIFAT
Konseling genetik adalah proses komunikasi yang bertujuan untuk edukasi dan
psikoterapi. Konseling genetik harus berdasarkan diagnosis yang akurat dan analisis resiko
serta penjelasan tentang dampat psikososial yang tepat yang akan dipakai oleh pasien dan
keluarganya untuk membuat keputusan. Tujuan utama konseling genetik adalah membantuk
keluarga dengan resiko penyakit genetik untuk hidup dan menjalani fungsi reproduksi sebaik
mungkin.Konseling genetik tidak bersifat mengarahkan, tetapi mendorong individu untuk
bersifat otonom dalam mengambil keputusan.Jadi peran konselor disini sebagai pemberi
saran berupa saran pengambilan keputusan dan saran pengobatan.Segala keputusan kembali
kepada pasien dan keluarga pasien.Adanya uji presimtomatik untuk memastikan kondisi
pasien.
Konseling genetik merupakan suatu proses pemberian informasi tentang aspek ginetik
dari suatu penyakit yang diberikan oleh tenaga terlatih (konselor) kepada mereka yang
mempunyai resiko tinggi atau kepada mereka – mereka yang memiliki gangguan gangguan
yang bisa diwariskan ke keturunannya. Konseling pertama atau kliniknya yang diberi nama
klinik herediter berada di Universitas Michigan Amerika Serikat yang didirikan tahun 1940
Kelainan myopathy mitokondria, menderita kelemahan, intoleransi terhadap gerak
badan dan kemundurunan otot.Mutasi-mutasi mitokondria yang diwarisi ibu bisa ikut serta
menyebabkan terjadinya beberapa kasus penyakit diabetes dan jantung. Pada penyakit lain
secara umum melemahkan orang-orang tua yang menderita penyakit Alzheimer. Mutasi-
mutasi secara gradual berakumulasi didalam DNA mitokondria kita ini berperan dalam
proses penuaan normal.
1. Agar seseorang yang akan kawin mendapat keturunan yang diharapkan, tidak menderita
cacat atau penyakit keturunan
2. Jika suatu keluarga sudah terlanjur mempunyai anak cacat atau menderita penyakit
keturunan, dianjurkan agar bersiap diri, jika perlu jangan beranak lagi
3. Memberikan cara mencegah atau mengobati suatu penyakit keturunan yang sudah
diterima dari leluhur
4. Terhadap janin atau bayi yang beru lahir, jika jika terbukti mengidap cacat atau penyakit
keturunan, memberikan nasehat kepada orangtuanya bagaimana cara menghadapi
kelahirannya atau mengasuhnya kelak
5. Mencari jalan keluar perselisihan keluarga atau warisan yang berhubungan dengan sifat
genetik. (Purwanto, 1997)
Sasaran konseling genetika
1. Sedang hamil dan berencana hamil memiliki riwayat
Gangguan ginetik seperti : kistik fibrosis
Cacat lahir : bibir sumbing
Abnormalitas kromosom : down sindrom
2. Wanita yang sulit hamil
3. Wanita yang memiliki riwayat abortus berulang
4. Orang yang mengalami gangguan perkembangan seksual sekunder.
Beberapa hal penyebab kesulitan menetapkan diagnose kelainan genetis atau bukan
adalah masalah berat dalam genetic conseling:
a. Menetapkan apakah suatu karakter kelainan itu rangkai kelainan-kelamin atau bukan,
yang sesewaktu memiliki manifestasi dan gejala klinis yang sama.
b. Banyaknya daya perlekatan dalam expresi suatu gen, sehingga sewaktu-waktu bisa tak
muncul pada fenotipe suatu individu dalam silsilah.
c. Adanya peristiwa fenokopi, yakni faktor lingkungan yang meniru fenotipe suatu
genotype lain.
e.g: Gangguan hormonal dapat menimbulkan peristiwa fenokkopi. Begitu pula obat
penenang (seperti thalidomide) yang sering diminum , atau mendapat pemeriksaan dan
pengobatan dengan sinar-X waktu ibu sedang hamil. Metabolit tertentu jika masuk
embrio seorang ibu yang sedang mengandungnya lewat placenta, bisa pula merusak
otak, dan ini dapat menimbulkan peristiwa fenokopi.
Terdapat tiga aspek konseling genetik:22–24 (seperti yang terlihat pada Gambar 1).
a. Aspek diagnosis, tanpa hal tersebut semua saran/nasihat tidak akan berdasar dan hanya
berdasarkan dugaan. Tidak ada cara lain untuk mendapatkan diagnosis yang pasti. Untuk
menilai risiko genetik diperlukan data riwayat keluarga yang tepat, lengkap, dan
mendetil.
b. Perkiraan risiko yang sesungguhnya, pada beberapa situasi hal ini mudah untuk dilakukan
dan pada situasi yang lain akan sangat sulit.
c. Tindakan suportif, untuk memberikan kepastian bahwa pasien dan keluarganya
memperoleh manfaat dari nasihat yang diberikan dan tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan.
Proses Konseling Genetik (Sumber: Harper)
Tujuan konseling genetik untuk mengumpulkan data medis maupun genetik dari pasien
ataupun keluarga yang berpotensi, dan menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan.
Konseling genetik dimulai dengan pertanyaan mengenai kemungkinan terjadinya kelainan
genetik yang diajukan oleh orangtua/wali penderita.
Kapan konseling genetik perlu dilakukan?Pertama, bila ada riwayat mempunyai anak
cacat lahir yang disebabkan oleh kelainan genetik.Kedua, bila terjadi keguguran berulang.
Ketiga, bila wanita hamil pada usia lebih dari 35 tahun. Keempat, bila ada masalah
kesehatan pada anak yang diduga karena kelainan genetik.Kelima, pemeriksaan kehamilan
bila salah satu atau kedua belah pihak mempunyai masalah genetik, atau mempunyai riwayat
keluarga dengan kelainan genetik.
BAB 1V
KESIMPULAN
Dari tutorial kali ini dapat disimpulkan bahwa pewarisan sifat dari orang tua kepada
anaknya adalah berdasarkan kode genetic yang menyusun DNA yang terdapat dalam kromosom
yang berada di intisel. Perubahan struktur kromosom secara umum dapat disebabkan oleh 4 hal,
yaitu Delesi, Duplikasi,Inversi,Translokasi. Perubahan struktur inilah yang paling banyak
menyebabkan kelainan genetic terhadap pewarisan sifat yang diantaranya adalah penyakit
autosomal dominan, penyakit autosomal resesif, terangkai X dominan, terangkai x resesif,
terangkai Y, kelainan DNA mitokondria dan kelainan multifactor. Untuk mencegah terjadinya
kelainan pada keturunan selanjutnya diperlukan genetic conseling yang bertujuan untuk
mengantisipasi terdapat kelainan genetic pada keturunan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Blok Biomedis 2008-2009 : Genetika Dasar – dr. Zaenuri Sabta Nugraha – Kedokteran UII
Connor JM, Smith MAF.Essential medical genetics.Edisi ke-5. London: Blackwell scientific
Publication; 1997.)
Darmono. Autosomal Dominan dan Resesif, Profesor Riset Bidang Toksikologi
Diah aryulina dan syalfinaf manaf biologi thn 2006. Jakarta esis
Elvita, Azmi, et.al. 2008. Genetika Dasar. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Purwanto. 1997. Diktat Biologi Kedokteran II. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
http://safrinadewi.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/MODUL-ANALISIS
GENETIKA_KEBIDANAN. pdf
Jurnal FK dan Ilmu – Ilmu Kesehatan Universitas Jendral Soederman Puwerketo oleh rujiro
Mader,Sylvia.Human Biology.Alih bahasa oleh Purwanto. 1996. Jakarta:EGC
Neil A. Campbel (University of California), Jane B. Reece (California), dan Lawrence G.
Mitchell (University of Montana).1999. Biologi. Penerbit Erlangga.
Yatim,Wildan. 1996. Genetika. Bandung: Tarsito