tambahan skenario 3

32
7/23/2019 tambahan skenario 3 http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 1/32 A. Migren Definisi Migren Menurut  International Headache Society (IHS), migren adalah nyeri kepala dengan serangan nyeri yang berlansung 4 – 72 jam. yeri biasanya unilateral, si!atnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang samapai berat dan diperhebat "leh akti#itas, dan dapat disertai mual muntah, !"t"!"bia dan !"n"!"bia. Etiologi dan Faktor Resiko Migren $ti"l"gi migren adalah sebagai berikut % (&) perubahan h"rm"n (',&), penurunan k"nsentrasi ester"gen dan pr"gester"n pada !ase luteal siklus menstruasi, (2) makanan (2',*), #as"dilat"r (histamin seperti pada anggur merah, natrium nitrat), #as"k"nstrikt"r (tiramin seperti pada keju, +"klat, ka!ein), at tambahan pada makanan (MS-), () stress (7*,7), (4) rangsangan sens"rik seperti sinar yang terang menyilaukan(/,&) dan bau yang menyengat baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan, () !akt"r !isik seperti akti!itas !isik yang berlebihan (akti!itas seksual) dan perubahan p"la tidur, (') perubahan lingkungan (,2), (7) alk"h"l (7,/), (7) mer"k"k (,7). 0akt"r resik" migren adalah adanya ri1ayat migren dalam keluarga, 1anita, dan usia muda. Epidemiologi Migren Migren terjadi hampir pada juta penduduk 3merika Serikat dan 7 diantaranya adalah 1anita. Migren dapat terjadi pada semua usia tetapi biasanya mun+ul pada usia & – 4 tahun dan angka kejadiannya menurun setelah usia tahun. Migren tanpa aura lebih sering diabndingkan migren yang disertai aura dengan persentasi * % &. Klasifikasi Migren Migren dapat diklasi!ikasikan menjadi migren dengan aura, tanpa aura, dan migren kr"nik (transformed ). Migren dengan aura adalah migren dengan satu atau lebih aura re#ersibel yang mengindikasikan dis!ungsi serebral k"rteks dan atau tanpa dis!ungsi batang "tak, paling tidak ada satu aura yang terbentuk berangsur – angsur lebih dari 4 menit, aura tidak bertahan lebih dari ' menit, dan sakit kepala mengikuti aura dalam inter#al bebas 1aktu tidak men+apai ' menit. Migren tanpa aura adalah migren tanpa disertai aura klasik, biasanya bilateral dan terkena pada peri"rbital. Migren kr"nik adalah migren epis"dik yang tampilan klinisnya dapat berubah berbulan bulan sampai bertahun tahun dan berkembang menjadi sindr"m nyeri kepala kr"nik dengan nyeri setiap hari. Patofisiologi Migren 5erdapat berbagai te"ri yang menjelaskan terjadinya migren. 5e"ri #askular, adanya gangguan #as"spasme menyebabkan pembuluh darah "tak berk"nstriksi sehingga terjadi hip"per!usi "tak yang dimulai pada k"rteks #isual dan menyebar ke depan. 6enyebaran !r"ntal berlanjuta dan menyebabkan !ase nyeri kepala dimulai. 5e"ri cortical spread depression, dimana pada "rang migrain nilai ambang sara! menurun sehingga mudah terjadi eksitasi neur"n lalu berlaku  short-lasting wave depolarization "leh  pottasium-liberating depression (penurunan pelepasan kalium) sehingga menyebabkan terjadinya peri"de depresi neur"n yang memanjang. Selanjutnya, akan terjadi penyebaran depresi yang akan menekan akti#itas neur"n ketika mele1ati k"rteks serebri. 5e"ri e"#askular (trigeminovascular ), adanya #as"dilatasi akibat akti#itas S dan  pr"duksi akan merangsang ujung sara! trigeminus pada pembuluh darah sehingga melepaskan 8-96 (calcitonin gene related ). 8-96 akan berikatan pada resept"rnya di sel 1

Upload: putri-rachmawati

Post on 18-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 1/32

A. Migren

Definisi Migren

Menurut International Headache Society (IHS), migren adalah nyeri kepala dengan serangan

nyeri yang berlansung 4 – 72 jam. yeri biasanya unilateral, si!atnya berdenyut, intensitas

nyerinya sedang samapai berat dan diperhebat "leh akti#itas, dan dapat disertai mualmuntah, !"t"!"bia dan !"n"!"bia.

Etiologi dan Faktor Resiko Migren

$ti"l"gi migren adalah sebagai berikut % (&) perubahan h"rm"n (',&), penurunan

k"nsentrasi ester"gen dan pr"gester"n pada !ase luteal siklus menstruasi, (2) makanan

(2',*), #as"dilat"r (histamin seperti pada anggur merah, natrium nitrat), #as"k"nstrikt"r 

(tiramin seperti pada keju, +"klat, ka!ein), at tambahan pada makanan (MS-), () stress

(7*,7), (4) rangsangan sens"rik seperti sinar yang terang menyilaukan(/,&) dan bau yang

menyengat baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan, () !akt"r !isik seperti akti!itas

!isik yang berlebihan (akti!itas seksual) dan perubahan p"la tidur, (') perubahan lingkungan

(,2), (7) alk"h"l (7,/), (7) mer"k"k (,7). 0akt"r resik" migren adalah adanyari1ayat migren dalam keluarga, 1anita, dan usia muda.

Epidemiologi Migren

Migren terjadi hampir pada juta penduduk 3merika Serikat dan 7 diantaranya adalah

1anita. Migren dapat terjadi pada semua usia tetapi biasanya mun+ul pada usia & – 4 tahun

dan angka kejadiannya menurun setelah usia tahun. Migren tanpa aura lebih sering

diabndingkan migren yang disertai aura dengan persentasi * % &.

Klasifikasi Migren

Migren dapat diklasi!ikasikan menjadi migren dengan aura, tanpa aura, dan migren kr"nik 

(transformed ). Migren dengan aura adalah migren dengan satu atau lebih aura re#ersibel yang

mengindikasikan dis!ungsi serebral k"rteks dan atau tanpa dis!ungsi batang "tak, paling tidak 

ada satu aura yang terbentuk berangsur – angsur lebih dari 4 menit, aura tidak bertahan lebih

dari ' menit, dan sakit kepala mengikuti aura dalam inter#al bebas 1aktu tidak men+apai '

menit. Migren tanpa aura adalah migren tanpa disertai aura klasik, biasanya bilateral dan

terkena pada peri"rbital. Migren kr"nik adalah migren epis"dik yang tampilan klinisnya

dapat berubah berbulan bulan sampai bertahun tahun dan berkembang menjadi sindr"m

nyeri kepala kr"nik dengan nyeri setiap hari.

Patofisiologi Migren

5erdapat berbagai te"ri yang menjelaskan terjadinya migren. 5e"ri #askular, adanyagangguan #as"spasme menyebabkan pembuluh darah "tak berk"nstriksi sehingga terjadi

hip"per!usi "tak yang dimulai pada k"rteks #isual dan menyebar ke depan. 6enyebaran

!r"ntal berlanjuta dan menyebabkan !ase nyeri kepala dimulai. 5e"ri cortical spread 

depression, dimana pada "rang migrain nilai ambang sara! menurun sehingga mudah terjadi

eksitasi neur"n lalu berlaku  short-lasting wave  depolarization "leh  pottasium-liberating 

depression (penurunan pelepasan kalium) sehingga menyebabkan terjadinya peri"de depresi

neur"n yang memanjang. Selanjutnya, akan terjadi penyebaran depresi yang akan menekan

akti#itas neur"n ketika mele1ati k"rteks serebri.

5e"ri e"#askular (trigeminovascular ), adanya #as"dilatasi akibat akti#itas S dan

 pr"duksi akan merangsang ujung sara! trigeminus pada pembuluh darah sehinggamelepaskan 8-96 (calcitonin gene related ). 8-96 akan berikatan pada resept"rnya di sel

1

Page 2: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 2/32

mast meningens dan akan merangsang pengeluaran mediat"r in!lamasi sehingga

menimbulkan in!lamasi neur"n. 8-96 juga bekerja pada arteri serebral dan "t"t p"l"s yang

akan mengakibatkan peningkatan aliran darah. Selain itu, 8-96 akan bekerja pada  post 

 junctional site second order neuron yang bertindak sebagai transmisi impuls nyeri.

Diagnosa Migren3namnesa ri1ayat penyakit dan ditegakkan apabila terdapat tanda – tanda khas migren.

:riteria diagn"stik IHS untuk migren dengan aura mensyaratkan bah1a harus terdapat paling

tidak tiga dari empat karakteristik berikut % (&) migren dengan satu atau lebih aura re#ersibel

yang mengindikasikan dis!ungsi serebral k"rteks dan atau tanpa dis!ungsi batang "tak, (2)

 paling tidak ada satu aura yang terbentuk berangsur – angsur lebih dari 4 menit, () aura tidak 

 bertahan lebih dari ' menit, (4) sakit kepala mengikuti aura dalam inter#al bebas 1aktu

tidak men+apai ' menit

:riteria diagn"stik IHS untuk migren tanpa aura mensyaratkan bah1a harus terdapat paling

sedikit lima kali serangan nyeri kepala seumur hidup yang memenuhi kriteria berikut % (a)

 berlangsung 4 – 72 jam, (b) paling sedikit memenuhi dua dari % (&) unilateral , (2) sensasi berdenyut, () intensitas sedang berat, (4) diperburuk "leh akti!itas, () bisa terjadi mual

muntah, !"t"!"bia dan !"n"!"bia.

Pemeriksaan Penunjang Migren

6emeriksaan untuk menyingkirkan penyakit lain ( jika ada indikasi) adalah pen+itraan ( 85

s+an dan M9I) dan punksi lumbal.

Diferensial diagnosa Migren

;i!erensial diagn"sa migren adalah mal!"rmasi arteri"#enus, aneurisma serebri,

gli"blast"ma, ense!alitis, meningitis, meningi"ma, sindr"m lupus eritemat"sus, p"liarteritis

n"d"sa, dan cluster headache.

Terapi Migren

5ujuan terapi migren adalah membantu penyesuaian psik"l"gis dan !isi"l"gis, men+egah

 berlanjutnya dilatasi ekstrakranial, menghambat aksi media hum"ral ( misalnya ser"t"nin dan

histamin), dan men+egah #as"k"nstriksi arteri intrakranial untuk memperbaiki aliran darah

"tak.

5erapi tahap akut adalah erg"tamin tatrat, se+ara subkutan atau IM diberikan sebanyak ,2 – 

, mg. ;"sis tidak b"leh mele1ati &mg<24 jam. Se+ara "ral atau sublingual dapat diberikan

2 mg segera setelah nyeri timbul. ;"sis tidak b"leh mele1ati & mg<minggu. ;"sis untuk  pemberian nasal adalah , mg (sekali sempr"t). ;"sis tidak b"leh mele1ati 2 mg (4

sempr"tan). :"ntraindikasi adalah sepsis, penyakit pembuluh darah, tr"mb"!ebilitis, 1anita

haid, hamil atau sedang menggunakan pil anti hamil. 6ada 1anita hamil, haid atau sedang

menggunakan pil anti hamil berikan pethidin mg IM. 6ada penderita penyakit jantung

iskemik gunakan pi"ti!en sampai kali , mg sehari. Selain erg"tamin juga bisa "bat – 

"bat lain (lihat tabel '). 5erapi pr"!ilaksis menggunakan metilgliserid malead, sipr"heptidin

hidr"kl"rida, pi"ti!en, dan pr"pan"l"l. Selain menggunakan "bat – "batan, migren dapat

diatasi dengan menghindari akt"r penyebab, manajemen lingkungan, memperkirakan siklus

menstruasi, y"ga, meditasi, dan hipn"tis.

Komplikasi Migren

2

Page 3: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 3/32

:"mplikasi Migren adalah rebound headache, nyeri kepala yang disebabkan "leh

 penggunaan "bat – "batan analgesia seperti aspirin, asetamin"!en, dll yang berlebihan.

Pencegahan Migren

6en+egahan migren adalah dengan men+egah kelelahan !isik, tidur +ukup, mengatasi

hipertensi, menggunakan ka+amata hitam untuk menghindari +ahaya matahari, mengurangi

makanan (seperti keju, +"klat, alk"h"l, dll.), makan teratur, dan menghindari stress.

B. Tension Tpe !eadache

Definisi Tension Tpe !eadache "TT!#

Merupakan sensasi nyeri pada daerah kepala akibat k"ntraksi terus menerus "t"t "t"t kepala

dan tengkuk ( M.splenius kapitis, M.temp"ralis, M.maseter, M.stern"kleid"mast"id,

M.trapeius, M.ser#ikalis p"steri"r, dan M.le#at"r skapula).

Etiologi dan Faktor Resiko Tension Tpe !eadache "TT!#

$ti"l"gi dan 0akt"r 9esik" Tension Type Headache  (55H) adalah stress, depresi, bekerja

dalam p"sisi yang menetap dalam 1aktu lama, kelelahan mata, k"ntraksi "t"t yang berlebihan, berkurangnya aliran darah, dan ketidakseimbangan neur"transmitter seperti

d"pamin, ser"t"nin, n"erpine!rin, dan enkephalin.

Epidemiologi Tension Tpe !eadache "TT!#

55H terjadi 7/ sepanjang hidup dimana Tension Type Headache epis"dik terjadi ' dan

Tension Type Headache  kr"nik terjadi . Tension Type Headache epis"dik lebih banyak 

mengenai pasien 1anita yaitu sebesar 7& sedangkan pada pria sebanyak ' . =iasanya

mengenai umur 2 – 4 tahun.

Klasifikasi Tension Tpe !eadache "TT!#

:lasi!ikasi 55H adalah Tension Type Headache epis"dik dan dan Tension Type Headache

kr"nik. Tension Type Headache epis"dik, apabila !rekuensi serangan tidak men+apai & hari

setiap bulan. Tension Type Headache epis"dik ($55H) dapat berlangsung selama menit – 

7 hari. Tension Type Headache  kr"nik (855H) apabila !rekuensi serangan lebih dari & hari

setiap bulan dan berlangsung lebih dari ' bulan.

Patofisiologi Tension Tpe !eadache "TT!#

6at"!isi"l"gi 55H masih belum jelas diketahui. 6ada beberapa literatur dan hasil penelitian

disebutkan beberapa keadaan yang berhubungan dengan terjadinya 55H sebagai berikut % (&)

dis!ungsi sistem sara! pusat yang lebih berperan daripada sistem sara! peri!er dimana

dis!ungsi sistem sara! peri!er lebih mengarah pada $55H sedangkan dis!ungsi sistem sara!  pusat mengarah kepada 855H, (2) dis!ungsi sara! peri!er meliputi k"ntraksi "t"t yang

in#"lunter dan permanen tanpa disertai iskemia "t"t, () transmisi nyeri 55H melalui nukleus

trigemin"ser#ikalis pars kaudalis yang akan mensensitasi second order neuron pada nukleus

trigeminal dan k"rnu d"rsalis ( akti#asi m"lekul ) sehingga meningkatkan input n"sisepti! 

 pada jaringan perikranial dan mi"!asial lalu akan terjadi regulasi mekanisme peri!er yang

akan meningkatkan akti#itas "t"t perikranial. Hal ini akan meningkatkan pelepasan

neur"transmitter pada jaringan mi"!asial, (4) hiper!lesibilitas neur"n sentral n"sisepti! pada

nukleus trigeminal, talamus, dan k"rteks serebri yang diikuti hipesensiti!itas supraspinal

(limbik) terhadap n"sisepti!. ilai ambang deteksi nyeri ( tekanan, elektrik, dan termal) akan

menurun di se!alik dan ekstrase!alik. Selain itu, terdapat juga penurunan  supraspinal 

decending pain  inhibit activity, () kelainan !ungsi !ilter nyeri di batang "tak sehinggamenyebabkan kesalahan interpretasi in!" pada "tak yang diartikan sebagai nyeri, (') terdapat

3

Page 4: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 4/32

Page 5: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 5/32

desakan intrakranial, sakit kepala pada penyakit kardi"#asikular, dan sakit kepala pada

anemia.

Terapi Tension Tpe !eadache "TT!#

9elaksasi selalu dapat menyembuhkan 55H. 6asien harus dibimbing untuk mengetahui arti

dari relaksasi yang mana dapat termasuk bed rest , massage, dan< atau latihan biofeedbac" .6eng"batan !armak"l"gi adalah simpel analgesia dan<atau mucles relaxants. Ibupr"!en dan

napr">en s"dium merupakan "bat yang e!ekti! untuk kebanyakan "rang. @ika peng"batan

simpel analgesia (asetamin"!en, aspirin, ibupr"!en, dll.) gagal maka dapat ditambah butalbital

dan ka!ein ( dalam bentuk k"mbinasi seperti 0i"rinal) yang akan menambah e!ekti!itas

 peng"batan.

Prognosis dan Komplikasi Tension Tpe !eadache "TT!#

55H pada k"ndisi dapat menyebabkan nyeri yang menyakitkan tetapi tidak 

membahayakan.yeri ini dapat sembuh dengan pera1atan ataupun dengan menyelesaikan

masalah yang menjadi latar belakangnya jika penyebab 55H berupa pengaruh psikis. yeri

kepala ini dapat sembuh dengan terapi "bat berupa analgesia. 55h biasanya mudah di"batisendiri. 6r"g"nis penyakit ini baik, dan dengan penatalaksanaan yang baik maka A *

 pasien dapat disembuhkan.

:"mplikasi 55H adalah rebound headache yaitu nyeri kepala yang disebabkan "leh

 penggunaan "bat – "batan analgesia seperti aspirin, asetamin"!en, dll yang berlebihan.

Pencegahan Tension Tpe !eadache "TT!#

6en+egahan 55H adalah dengan men+egah terjadinya stress dengan "lahraga teratur, istirahat

yang +ukup, relaksasi "t"t (massage, y"ga,  stretching ), meditasi, dan  biofeedbac" . @ika

 penyebabnya adalah ke+emasan atau depresi maka dapat dilakukan behavioral therapy

Selain itu, 55H dapat di+egah dengan mengganti bantal atau mengubah p"sisi tidur dan

mengk"nsumsi makanan yang sehat.

$. $luster !eadache

Definisi $luster !eadache

8luster heada+he adalah suatu sindr"m idi"patik yang terdiri dari serangan yang jelas dan

 berulang dari suatu nyeri peri"rbital unilateral yang mendadak dan parah.

Patofisiologi $luster !eadache

6at"!isi"l"gi dari +luster heada+he belum sepenuhnya dimengerti. 6eri"disitasnya dikaitkan

dengan pengaruh h"rm"n pada hip"talamus (terutama nukleus supra+hiasmatik). =arubaruini neur"imaging !ungsi"nal dengan p"sitr"n emisi"n t"m"gra!i (6$5) dan pen+itraan

anat"mis dengan m"r!"metri #">elbase telah mengidenti!ikasikan bagian p"steri"r dari

substansia grisea dari hip"talamus sebagai area kun+i dasar kerusakan pada +luster heada+he.

 yeri pada +luster heada+he diperkirakan dihasilkan pada tingkat k"mpleks perikar"tid atau

sinus ka#ern"sus. ;aerah ini menerima impuls simpatis dan parasimpatis dari batang "tak,

mungkin memperantarai terjadinya !en"mena "t"n"m pada saat serangan. 6eranan pasti dari

!akt"r!akt"r imun"l"gis dan #as"regulat"r, sebagaimana pengaruh hip"ksemia dan

hip"kapnia pada +luster heada+he masih k"ntr"#ersial.

Pene%a% $luster !eadache

6enyebab +luster heada+he masih belum diketahui. 8luster heada+he sepertinya tidak  berkaitan dengan penyakit lainnya pada "tak.

5

Page 6: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 6/32

=erdasarkan jangka 1aktu peri"de +luster dan peri"de remisi, internati"nal heada+he s"+iety

telah mengklasi!ikasikan +luster heada+he menjadi dua tipe %

&. $pis"dik, dalam bentuk ini +luster heada+he terjadi setiap hari selama satu minggu

sampai satu tahun diikuti "leh remisi tanpa nyeri yang berlangsung beberapa minggu

sampai beberapa tahun sebelum berkembangnya peri"de +luster selanjutnya.2. :r"nik, dalam bentuk ini +luster heada+he terjadi setiap hari selama lebih dari satu

tahun dengan tidak ada remisi atau dengan peri"de tanpa nyeri berlangsung kurang dari

dua minggu.

Sekitar & sampai 2 "rang dengan +luster heada+he mempunyai tipe kr"nik. 8luster 

heada+he kr"nik dapat berkembang setelah suatu peri"de serangan epis"dik atau dapat

 berkembang se+ara sp"ntan tanpa di dahului "leh ri1ayat sakit kepala sebelumnya. =eberapa

"rang mengalami !ase epis"dik dan kr"nik se+ara bergantian.

6ara peneliti memusatkan pada mekanisme yang berbeda untuk menjelaskan karakter utama

dari +luster heada+he. Mungkin terdapat ri1ayat keluarga dengan +luster heada+he pada penderita, yang berarti ada kemungkinan !akt"r genetik yang terlibat. =eberapa !akt"r dapat

 bekerja sama menyebabkan +luster heada+he.

Pemicu $luster !eadache  % 5idak seperti migraine dan sakit kepala tipe tensi"n, +luster 

heada+he umumnya tidak berkaitan dengan pemi+u seperti makanan, perubahan h"rm"nal

atau stress. amun pada beberapa "rang dengan +luster heada+he adalah merupakan

 peminum berat dan per"k"k berat. Setelah peri"de +luster dimulai, k"nsumsi alk"h"l dapat

memi+u sakit kepala yang sangat parah dalam beberapa menit. Bntuk alasan ini banyak "rang

dengan +luster heada+he menjauhkan diri dari alk"h"l selama peri"de +luster. 6emi+u lainnya

adalah penggunaan "bat"batan seperti nitr"gliserin, yang digunakan pada pasien dengan

 penyakit jantung.

6ermulaan peri"de +luster seringkali setelah terganggunya p"la tidur yang n"rmal, seperti

 pada saat liburan atau ketika memulai pekerjaan baru atau jam kerja yang baru. =eberapa

"rang dengan +luster heada+he juga mengalami apnea pada saat tidur, suatu k"ndisi dimana

terjadinya k"laps sementara pada dinding tengg"r"kan sehingga menyumbat jalan na!as

 berulang kali pada saat tidur.

• Peningkatan &ensiti'itas dari (alur &araf 

 yeri yang sangat pada +luster heada+he berpusat di belakang atau di sekitar mata, di suatu

daerah yang dipersara!i "leh ner#us trigeminus, suatu jalur nyeri utama. 9angsangan padasara! ini menghasilkan reaksi abn"rmal dari arteri yang menyuplai darah ke kepala.

6embuluh darah itu akan berdilatasi dan menyebabkan nyeri.

=eberapa gejala dari +luster heada+he seperti mata berair, hidung tersumbat dan atau berair,

serta kel"pak mata yang sulit diangkat melibatkan sistem sara! "t"n"m. Sara! yang

merupakan bagian dari sistem ini membentuk suatu jalur pada dasar "tak. :etika sara! 

trigeminus di akti#asi, menyebabkan nyeri pada mata, sistem sara! "t"n"m juga diakti#asi

dengan apa yang disebut re!leks trigeminal "t"n"m. 6ara peneliti per+aya bah1a masih ada

 pr"ses yang belum diketahui yang melibatkan peradangan atau akti#itas pembuluh darah

abn"rmal pada daerah ini yang mungkin terlibat menyebabkan sakit kepala.

• Fungsi A%normal dari !ipotalamus

6

Page 7: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 7/32

Serangan +luster biasanya terjadi dengan pengaturan seperti jam 24 jam sehari. Siklus peri"de

+luster seringkali mengikuti p"la musim dalam satu tahun. 6"la ini menunjukkan bah1a jam

 bi"l"gis tubuh ikut terlibat. 6ada manusia jam bi"l"gis terletak pada hip"talamus yang berada

 jauh di dalam "tak. ;ari banyak !ungsi hip"talamus, bagian ini meng"ntr"l siklus tidur 

 bangun dan irama internal lainnya. :elainan hip"talamus mungkin dapat menjelaskan adanya

 pengaturan 1aktu dan siklus pada +luster heada+he. 6enelitian telah menemukan peningkatanakti#itas di dalam hip"talamus selama terjadinya +luster heada+he. 6eningkatan akti#itas ini

tidak ditemukan pada "rang"rang dengan sakit kepala lainnya seperti migraine.

6enelitian juga menemukan bah1a "rang"rang yang mempunyai tingkat h"rm"n tertentu

yang abn"rmal, termasuk melat"nin dan test"ter"n, kadar h"rm"n tersebut meningkat pada

 peri"de +luster. 6erubahan h"rm"nh"rm"n tersebut diper+ayai karena ada masalah pada

hip"talamus. 6eneliti lainnya menemukan bah1a "rang"rang dengan +luster heada+he

mempunyai hip"talamus yang lebih besar daripada mereka yang tidak memiliki +luster 

heada+he. amun masih belum diketahui mengapa bisa terjadi kelainankelainan sema+am

itu.

Tanda dan )ejala $luster !eadache

8luster heada+he menyerang dengan +epat, biasanya tanpa peringatan. ;alam hitungan menit

nyeri yang sangat menyiksa berkembang. 9asa nyeri tersebut biasanya berkembang pada sisi

kepala yang sama pada peri"de +luster, dan terkadang sakit kepala menetap pada sisi tersebut

seumur hidup pasien. @arang sekali rasa nyeri berpindah ke sisi lain kepala pada peri"de

+luster selanjutnya. @auh lebih jarang lagi rasa nyeri berpindahpindah setiap kali terjadi

serangan.

9asa nyeri pada +luster heada+he seringkali digambarkan sebagai suatu nyeri yang tajam,

menusuk, atau seperti terbakar. rang"rang dengan k"ndisi ini mengatakan bah1a rasa

sakitnya seperti suatu alat peng"rek yang panas ditusukkan pada mata atau seperti mata di

d"r"ng keluar dari tempatnya.

5anda dan gejala lainnya yang mungkin bersamaan dengan +luster heada+he antara lain %

a. Cubang hidung tersumbat atau berair pada sisi kepala yang terserang.

 b. :emerahan pada muka.

+. =engkak di sekitar mata pada sisi 1ajah yang terkena.

d. Bkuran pupil menge+il.

e. :el"pak mata sulit untuk dibuka.

5anda dan gejala tersebut hanya terjadi selama masa serangan. amun demikina pada beberapa "rang kel"pak mata yang sulit ditutup dan menge+ilnya ukuran pupil tetap ada lama

setelah peri"de serangan. =eberapa gejalagejala seperti migraine termasuk mual, !"t"!"bia

dan !"n"!"bia, serta aura dapat terjadi pada +luster heada+he.

Karakteristik Periode $luster

Suatu peri"de +luster umumnya berlangsung antara 2 sampai &2 minggu. 6eri"de +luster 

kr"nik dapat berlanjut lebih dari satu tahun. 5anggal permulaan dan jangka 1aktu dari tiap

tiap peri"de +luster seringkali dengan sangat mengagumkan k"nsisten dari 1aktu ke 1aktu.

Bntuk kebanyakan "rang, peri"de +luster dapat terjadi musiman, sperti tiap kali musim semi

atau tiap kali musim gugur. 3dalah biasa untuk +luster bermula segera setelah salah satu titik 

 balik matahari. Seiring dengan 1aktu peri"de +luster dapat menjadi lebih sering, lebih sulituntuk diramalkan, dan lebih lama.

7

Page 8: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 8/32

Selama peri"de +luster, sakit kepala biasanya terjadi tiap hari, terkadang beberapa kali sehari.

Suatu serangan tunggal ratarata berlangsung 4 sampai * menit. Serangan terjadi pada

1aktu yang sama dalam tiap 24 jam. Serangan pada malam hari lebih sering daripada siang

hari, seringkali berlangsung * menit sampai jam setelah tertidur. Daktu tersering

terjadinya serangan adalah antara jam satu sampai jam dua pagi, antara jam satu sampai jamtiga siang dan sekitar jam sembilan malam.

8luster heada+he dapat menakutkan penderita serta "rang"rang di sekitarnya. Serangan yang

sangat membuat lemah sepertinya tak tertahankan. amun nyerinya seringkali hilang

mendadak sebagaimana ia di mulai, dengan intensitas yang menurun se+ara +epat. Setelah

serangan, kebanyakan "rang bebas sepenuhnya dari rasa sakit namun mengalami kelelahan.

:esembuhan sementara selama peri"de +luster dapat berlangsung beberapa jam sampai sehari

 penuh sebelum serangan selanjutnya.

Diagnosis $luster !eadache

8luster heada+he mempunyai +iri khas tipe nyeri dan p"la serangan. Suatu diagn"sistergantung kepada gambaran dari serangan, termasuk nyeri, l"kasi dan keparahan sakit

kepala, dan gejalagejala lainnya yang terkait. 0rekuensi dan lama 1aktu terjadinya sakit

kepala juga merupakan !akt"r yang penting.

:eterlibatan !en"mena "t"n"m yang jelas adalah sangat penting pada +luster heada+he.

5andatanda tersebut diantaranya adalah rin"rea dan hidung tersumbat ipsilateral, lakrimasi,

hiperemi pada k"njungti#a, dia!"resis pada 1ajah, edema pada palpebra dan sindr"m H"rner 

 parsial atau k"mplit, takikardia juga sering ditemukan.

6emeriksaan neur"l"gis dapat membantu untuk mendeteksi tandatanda dari +luster 

heada+he. 5erkadang pupil terlihat lebih ke+il atau palpebra terjatuh bahkan diantara

serangan.

8luster heada+he adalah suatu diagn"sis klinis, pada kasuskasus yang jarang lesi struktural

dapat menyerupai gejalagejala dari +luster heada+he, menegaskan perlunya pemeriksaan

neur"imaging. Bji yang dilakukan adalah 85 S+an dan M9I.

Diagnosis Banding $luster !eadache

•  3nis"+"ria

•  3typi+al 0a+ial 6ain

•  =asilar 3rtery 5hr"mb"sis

•  =rainstem -li"mas

•  8a#ern"us Sinus Syndr"mes

•  8hr"ni+ 6ar">ysmal Hemi+rania

•  8rani"pharyngi"ma

•  Heada+he% 6ediatri+ 6erspe+ti#e

•  Intra+ranial Hem"rrhage

•  Migraine Heada+he

•  Migraine Eariants

•  6ituitary 5um"rs

•  6"stherpeti+ euralgia

•  Subara+hn"id Hem"rrhage•  5emp"r"mandibular @"int Syndr"me

8

Page 9: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 9/32

•  5"l"saHunt Syndr"me

•  5rigeminal euralgia

Terapi $luster !eadache

5idak ada terapi untuk menyembuhkan +luster heada+he. 5ujuan dari peng"batan adalah

men"l"ng menurunkan keparahan nyeri dan memperpendek jangka 1aktu serangan. bat"bat yang digunakan untuk +luster heada+he dapat dibagi menjadi "bat"bat simt"matik dan

 pr"!ilaktik. bta"bat simt"matik bertujuan untuk menghentikan atau mengurangi rasa nyeri

setelah terjadi serangan +luster heada+he, sedangkan "bat"bat pr"!ilaktik digunakan untuk 

mengurangi !rekuensi dan intensitas eksaserbasi sakit kepala.

:arena sakit kepala tipe ini meningkat dengan +epat peng"batan simt"matik harus

mempunyai si!at bekerja dengan +epat dan dapat diberikan segera, biasanya menggunakan

injeksi atau inhaler daripada tablet per "ral.

6eng"batan simt"matik termasuk %

&. ksigen. Menghirup "ksigen & melalui sungkup 1ajah dengan kapasitas 7

liter<menit memberikan kesembuhan yang baik pada sampai * "rang"rang yang

menggunakannya. 5erkadang jumlah yang lebih besar dapat lebih e!ekti!. $!ek dari

 penggunaannya relati! aman, tidak mahal, dan e!eknya dapat dirasakan setelah sekitar &

menit. :erugian utama dari penggunaan "ksdigen ini adalah pasien harus memba1a

 ba1a tabung "ksigen dan pengaturnya, membuat peng"batan dengan +ara ini menjadi

tidak nyaman dan tidak dapat di akses setiap 1aktu. 5erkadang "ksigen mungkin hanya

menunda daripada menghentikan serangan dan rasa sakit tersebut akan kembali.

2. Sumatriptan. bat injeksi sumatriptan yang biasa digunakan untuk meng"bati migraine,

 juga e!ekti! digunakan pada +luster heada+he. =eberapa "rang diuntungkan dengan

 penggunaan sumatriptan dalam bentuk nasal spray namun penelitian lebih lanjut masih

 perlu dilakukan untuk menentukan kee!ekti!annya.. $rg"tamin. 3lkal"id erg"t ini menyebabkan #as"k"ntriksi pada "t"t"t"t p"l"s di

 pembuluh darah "tak. 5ersedia dalam bentuk injeksi dan inhaler, penggunaan intra #ena

 bekerja lebih +epat daripada inhaler d"sis harus dibatasi untuk men+egah terjadinya e!ek 

samping terutama mual, serta hatihati pada penderita dengan ri1ayat hipertensi.

4. bat"bat anestesi l"kal. 3nestesi l"kal menstabilkan membran sara! sehingga sel sara! 

menjadi kurang permeabel terhadap i"ni"n. Hal ini men+egah pembentukan dan

 penghantaran impuls sara!, sehingga menyebabkan e!ek anestesi l"kal. Cid"kain intra

nasal dapat digunakan se+ara e!ekti! pada serangan +luster heada+he. amun harus

 berhatihati jika digunakan pada pasienpasien dengan hip"ksia, depresi perna!asan, atau

 bradikardi.

bat"bat pr"!ilaksis %

&. 3nti k"n#ulsan. 6enggunaan anti k"n#ulsan sebagai pr"!ilaksis pada +luster heada+he

telah dibuktikan pada beberapa penelitian yang terbatas. Mekanisme kerja "bat"bat ini

untuk men+egah +luster heada+he masih belum jelas, mungkin bekerja dengan mengatur 

sensitisasi di pusat nyeri.

2. :"rtik"ster"id. bat"bat k"rtik"ster"id sangat e!ekti! menghilangkan siklus +luster 

heada+he dan men+egah rekurensi segera. 6rednis"n d"sis tinggi diberikan selam

 beberapa hari selanjutnya diturunkan perlahan. Mekanisme kerja k"rtik"ster"id pada

+luster heada+he masih belum diketahui.

Pem%edahan

9

Page 10: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 10/32

6embedahan di rek"mendasikan pada "rang"rang dengan +luster heada+he kr"nik yang tidak 

meresp"n dengan baik dengan peng"batan atau pada "rang"rang yang memiliki

k"ntraindikasi pada "bat"batan yang digunakan. Sese"rang yang akan mengalami

 pembedahan hanyalah yang mengalami serangan pada satu sisi kepal saja karena "perasi ini

hanya bisa dilakukan satu kali. rang"rang yang mengalami serangan berpindahpindah dari

satu sisi ke sisi yang lain mempunyai resik" kegagalan "perasi.

3da beberapa tipe pembedahan yang dapat dilakukan untuk meng"bati +luster heada+he.

6r"sedur yang dilakukan adalah merusak jalur sara! yang bertanggungja1ab terhadap nyeri.

=l"k sara! in#asi! ataupun pr"sedur bedah sara! n"nin#asi! (+"nt"hnya radi" !rekuensi

 peri+utaneus, gangli"rhi"lisis trigeminal, rhi"t"mi) telah terbukti berhasil meng"bati

+luster heada+he. amun demikian terjadi e!ek samping berupa diastesia pada 1ajah,

kehilangan sens"ris pada k"rnea dan anestesia d"l"r"sa.

6embedahan dengan menggunakan sinar gamma sekarang lebih sering digunakan karena

kurang in#asi!. Met"de baru dan menjanjikan adalah penanaman elektr"da perangsangdengan menggunakan penunjuk jalan stere"statik di bagian in!eri"r hip"talamus. 6enelitian

menunjukkan bah1a perangsangan hip"talamus pada pasien dengan +luster heada+he yang

 parah memberikan kesembuhan yang k"mplit dan tidak ada e!ek samping yang signi!ikan.

Pencegahan $luster !eadache

:arena penyebab dari +luster heada+he masih belum diketahui dengan pasti kita belum bisa

men+egah terjadinya serangan pertama. amun kita dapat men+egah sakit kepala ulangan

yang lebih berat. 6enggunaan "bat"bat pre#enti! jangka panjang lebih menguntungkan dari

yang jangka pendek. bat"bat pre#enti! jangka panjang antara lain adalah penghambat kanal

kalsium dan kanal karb"nat. Sedangakan yang jangka pendek termasuk diantaranya adalah

k"rtik"ster"id, erg"tamin dan "bat"bat anestesi l"kal.

Menghindari alk"h"l dan nik"tin dan !akt"r resik" lainnya dapat membantu mengurangi

terjadinya serangan.

Prognosis $luster !eadache

• / pasien dengan +luster heada+he berulang +enderung untuk mengalami serangan

 berulang.

• 8luster heada+he tipe epis"dik dapat berubah menjadi tipe kr"nik pada 4 sampai&

 penderita.

• 9emisi sp"ntan dan bertahan lama terjadi pada &2 penderita, terutama pada +luster 

heada+he tipe epis"dik.• Bmumnya +luster heada+he adalah masalah seumur hidup.

• nset lanjut dari gangguan ini teruama pada pria dengan ri1ayat +luster heada+he tipe

epis"dik mempunyai pr"gn"sa lebih buruk.

*.* Patofisiologi

10

Page 11: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 11/32

6ada nyeri kepala, sensitisasi terdapat di n"sisept"r meningeal dan neur"n trigeminal sentral.

0en"mena pengurangan nilai ambang dari kulit dan kutaneus all"dynia didapat pada penderita yang mendapat serangan migren dan nyeri kepala kr"nik lain yang disangkakan

sebagai re!leksi pemberatan resp"ns dari neur"n trigeminal sentral.

lner#asi sens"ris pembuluh darah intrakranial sebahagian besar berasal dari gangli"n

trigeminal dari didalam serabut sens"ris tersebut mengandung neur"peptid dimana jumlah

dan peranannya adalah yang paling besar adalah 8-96 (8al+it"nin -ene 9elated 6eptide),

kemudian diikuti "leh S6(substan+e 6), :3(eur"kinin 3), pituitary adenylate +y+lase

a+ti#ating peptide (63836) nitri+">ide (), m"lekul pr"staglandin $2 (6-$@2) bradikinin,

ser"t"nin(H5) dan aden"sin triph"sphat (356), mengakti#asi atau mensensitisasi

n"sisept"r2. :husus untuk nyeri kepala klaster +lan +hr"ni+ par">ysmal heada+he ada lagi

 pelepasan EI6 (#as"a+ti#e intestine peptide) yang berperan dalam timbulnya gejala nasal+"ngesti"n dan rhin"rrhea. Marker pain sensing ner#es lain yang berperan dalam pr"ses nyeri

adalah "pi"id dyn"rphin, sens"ry neur"nspe+i!i+ s"dium +hannel(a# &./), purinergi+

resept"rs(62F), is"le+tin =4 (I=4) , neur"peptide G , galanin dan artemin resept"r (-09

∝ -;0 -lial 8ell ;eri#ed e"ur"tr"phi+ 0a+t"r !amily re+ept"r∝). Sistem

as+ending dan des+ending pain path1ay yang berperan dalam transmisi dan m"dulasi nyeri

terletak dibatang "tak. =atang "tak memainkan peranan yang paling penting sebagai dalam

 pemba1a impuls n"sisepti! dan juga sebagai m"dulat"r impuls tersebut. M"dulasi transmisi

sens"ris sebahagian besar berpusat di batang "tak (misalnya periauadu+tal grey matter,

l"+us +"eruleus, nukleus raphe magnus dan reti+ular !"rmati"n), ia mengatur integrasi nyeri,

em"si dan resp"ns "t"n"mik yang melibatkan k"n#ergensi kerja dari k"rteks

11

Page 12: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 12/32

s"mat"sens"rik, hip"talamus, anteri"r +yngulate +"rte>, dan struktur sistem limbik lainnya.

;engan demikian batang "tak disebut juga sebagai generat"r dan m"dulat"r se!algi.

Stimuli elektr"de, atau dep"sisi at besi 0e yang berlebihan pada periauadu+t grey(63-)

matter pada midbrain dapat men+etuskan timbulnya nyeri kepala seperti migren (migraine

like heada+he). 6ada penelitian M9I(Magneti+ 9es"nan+e Imaging) terhadap keterlibatan batang "tak pada penderita migren, 8;H(8hr"ni+ ;aily Heada+he) dan sampel k"ntr"l yang

n"n se!algi, didapat bukti adanya peninggian dep"sisi 0e di 63- pada penderita migren dan

8;H dibandingkan dengan k"ntr"l.

6at"!isi"l"gi 8;H belumlah diketahui dengan jelas. 6ada 8;H justru yang paling berperan

adalah pr"ses sensitisasi sentral. :eterlibatan akti#asi resept"r M;3 (metil;3spartat),

 pr"duksi dan supersensiti#itas akan menaikkan pr"duksi neur"peptide sens"ris yang

 bertahan lama. :enaikan nitrit Ciku"r serebr"spinal ternyata bersamaan dengan kenaikan

kadar +-M6(+yt"plasmi+ -uan"sine M"n" ph"sphat) di liku"r. :adar 8-96, S6 maupun

 :3 juga tampak meninggi pada liku"r pasien 8;H.

9esept"r "pi"id di d"1n regulated "leh penggunaan k"nsumsi "pi"id analgetik yang

+enderung menaik setiap harinya. 6ada saat serangan akut migren, terjadi disregulasi dari

sistem "p"id end"gen, akan tetapi dengan adanya analgesi+ "#erused maka terjadi

desensitisasi yang berperan dalam perubahan dari migren menjadi 8;H.

3danya in!lamasi steril pada nyeri kepala ditandai dengan pelepasan kaskade at substansi

dari perbagai sel. Makr"!ag melepaskan sit"kin lC& (Interleukin .&), lC' dan 50∝ (5um"r 

 e+r"tiing 0a+t"r ∝) dan -0 (er#e -r"1th 0a+t"r). Mast +ell melepas<mengasingkan

metab"lit histamin, ser"t"nin, pr"staglandin dan ara+hid"ni+ a+id dengan kemampuan

melakukan sensitisasi terminal sel sara!. 6ada saat pr"ses in!lamasi, terjadi pr"ses upregulasi

 beberapa resept"r (E9&, sens"ry spe+i!i+ s"dium<SS, dan SS2)dan peptides(8-96, S6).

12

Page 13: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 13/32

*.+ Manifestasi klinis dan diagnosis

Mem%edakan ,eri Kepala

(enis atau Pene%a% $iri Khas Pemeriksaan Diagnostik  

Ketegangan otot Sakit kepala sering, nyeri hilang timbul,

tidak terlalu berat dan dirasakan di kepala

 bagian depan dan belakang atau kekakuan

menyeluruh.

6emeriksaan untuk  

menyingkirkan penyakit

!isik serta penilaian !a+t"r 

 psikis dan kepribadian.

Migraine  yeri dimulai di dalam di sekitar mata atau

 pelipis, menyebar ke satu atau kedua sisikepala, biasanya mengenai seluruh kepala,

 berdenyut dan disertai dengan hilangnya

na!su makan, mual dan muntah.

@ika diagn"sisnya masih

meragukan dan sakitkepala baru terjadi,

dilakukan 85 S+an atau

M9I atau diberikan "bat

migraine untuk melihat

e!eknya.

,eri kepala cluster Serangannya singkat (&jam), dirasakan

disatu sisi kepala, serangan terjadi se+ara

 peri"di+, menyerang pria yang disertai

dengan pembengkakan mata, hidung meler 

dan mata berari pada sisi yang sama dengannyeri.

bat migraine diberikan

untuk melihat e!eknya

(sumatriptan,

metisergid<"bat

#as"k"nstrikt"r,k"rtik"ster"id,

ind"metasin) atau

menghirup 2.

!ipertensi  yerinya berdenyut dan dirasakan dikepala

 bagian belakang atau dipun+ak kepala.

3nalisa kimia darah dan

 pemeriksaan ginajl.

13

Page 14: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 14/32

Kelainan mata "iritis-

glaucoma#

 yeri dirasakan di kepala bagian depan atau

di dalam dan di seluruh mata, bersi!at sedang

sampai berat dan seringkali memburuk jika

mata dalam keadaan lelah.

6emeriksaan mata

Kelainan sinus  yeri bersi!at akut atau subakut, dirasakan dikepala bagian depan, bersi!at tumpul atau

 berat, biasanya memburuk di pagi hari,

membaik di siang hari dan memburuk dalam

keadaan dingin atau lembab.

9"ntgen sinus

Tumor otak   yeri hilang timbul, ringan sampai berat,

dirasakan di satu titik atau diseluruh kepala.

:elemahan di salah satu sisi tubuh semakin

meningkat, kejang, gangguan penglihatan,

kemampuan berbi+ara hilang, muntah dan

 perubahan mental.

M9I atau 85 S+an

nfeksi otak   yeri hilang timbul, ringan sampai berat,

dirasakan disatu titik atau diseluruh kepala.

Sebelumnya penderita pernah mengalami

in!eksi telinga, sinus atau paruparu,

 penyakit jantung rematik atau jantung

 ba1aan.

M9I atau 85 S+an

Meningitis  yeri baru dirasakan, menetap, berat dan

dirasakan di seluruh kepala serta menjalar keleher. Sakit disertai demam, muntah dan

sebelumnya mengalami nyeri tengg"r"kan

atau in!eksi perna!asan dan leher ditekuk.

6emeriksaan darah, pungsi

lumbal.

!ematoma su%dural  yeri hilang timbul atau terusmenerus,

ringan sampai berat, bisa dirasakan di satu

titik atau diseluruh kepala, menjalar ke leher.

=iasanya sebelumnya telah terjadi +edera

 pada penderita yang disertai penurunan

kesadaran.

M9I atau 85 S+an

Perdarahan

su%arachnoid

 yeri baru dirasakan, menyebar, hebat dan

menetap, kadang dirasakan di dalam dan di

sekitar mata, kel"pak mata turun.

M9I atau 85 S+an, jika

hasilnya () maka

dilakukan pungsi lumbal.

&ifilis- tu%erculosis-

criptococcus- kanker-

 yeri bersi!at tumpul sampai berat dan

dirasakan diseluruh kepala atau di pun+ak 

kepala, menderita demam meski tidak terlalu

tinggi dan terdapat ri1ayat si!ilis,

tuber+ul"sis, kript"k"sis, sark"id"sis atau

kanker pada pasien.

6ungsi lumbal

14

Page 15: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 15/32

PEMERK&AA, F&K

;alam praktek pemeriksaan !isik dimulai pada saat penderita m a s u k k e da la m r u an g

 p e r ik s a a t a u p ad a s aa t d" k te r me la k uk an pe n de k a ta n d i s i s i t e mp a t t id u r 

 p en d er i t a . bs e r# as i ya ng t e l i t i merupakan kun+ i un tuk mengetahu i apakah

 penderita menga lami gangguan !isik atau psikiatrik atau apakah penderita tampak +emas

depresi! dan apakah ri1ayat penderita dapat diper+aya sepenuhnya. S e t i a p k a l i a d a k e l u h a nn y e r i k e p a l a m a k a p e m e r i k s a a n neur"l"gi se+ara lengkap harus dilakukan se+ara +ermat.

6emeriksaan tersebut se+ara garis besar meliputi status mental, gaya berjalan, ner#i, kraniales, sistem m"t"rik 

dan sistem sens"rik. :epala dan leher harus diperiksa se+ara seksama. Inspeksi dan palpasi

dilakukan se+ara bersamasama untuk mengetahui kelainan kelainan yang mungkin ada.

#ertebra ser#ikal perlu diperiksa apakah ada kaku kuduk, gangguan m"bilitas leher, nyeri

"t"t"t"t leher dan gangguan lainnya. 5andatanda #ital dimulai dengan perubahan tekanan

darah dapat menimbulkan nyeri kepala. 3danya perubahan denyut nadi hendaknya

di+ari kemungkinan adanya kai tan den gan nyeri kepala1alaupun tidak langsung. Suhu

tubuh diperiksa se+ara "byekti! bila ada de ma m. 6e me r ik s a an u mu m la in n ya p e r l u

d i l a ku k an , mis a l n ya pemeriksaan jantung dan paruparu, palpasi abd"men dan pemeriksaan kulit.

PEMERK&AA, TAMBA!A,

A. PEMERK&AA, RAD/0/)K  

& . 0 " t " p " l " s k e p a l a

6ada !"t" p"l"s dapat dilihat adanya pelebaran sela tursika, lesi pada kal#arium,

kelainan pertumbuhan k"ngenital, kelainan pada sinus dan pr"sesus mast"ideus.

2 .0" t" # e r t eb ra se r# ik a l

 yeri kepala yang lebih dirasakan di daerah tengkuk disebabkan "leh perubahan degenerati! di

diskus inter#ertbralis dan permukaan sendi ser#ikal bagian atas. 3rthritis rheumat"id dapat menimbulkan

nyeri kepala bagian belakang

. . 8 5 s + a n d a n M 9 I

85 S+an dapat memberi gambaran yang sangat jelas tentang pr"ses d e s ak r ua n g in t r ak ra n ia l

m i s a l n y a t u m " r " t a k , h e m a t " m a intras er ebral, in! ark "tak, abses "tak,

hidr"se!alus, hemat"ma epidural, dan hemat"ma subdural.

85 S+an juga dapa t memberi gambaran tentang perdarah subarakn"idal. 6ada penderita

+lusterheada+he, tensi"n heada+he, dan nyeri kepala !ungsi"nal akan memberi

ga mbaran n"rmal. ;emikian juga haln ya pada migren. a m u n d e m i k i n

 p a d a m i g r e n y a n g b e r a t k a d a n g k a d a n g memperlihatkan area

 pembengkakan. Sementara itu 85 S+an jugaberman!aat untuk memeriksa daerah "rbita, sinus

tulangtulang 1ajah, #ertebra ser#iks, dan jar ingan lunak di leher. M9I

dapatdigunakan untuk memeriksa lesi p"steri"r dan !"ramen magnum.

4 .3n i" g ra ! i se reb ra l6emeriksaan ini bersi!at in#asi#e, dan jarang sekali dipergunakandalam upaya menegakkan

 penyebab nyeri kepala tertentu. Sebagai +"nt"h "klusi pembuluh darah serebral dapat menimbulkan

nyeri kepala dan demikian juga halnya kasus aneurisma dan mal!"rmasi arteri"#en"sa.

B. PEMERK&AA, $&&

3pabila di+urigai adanya in!eksi intrakranial, perdarahan intrakranial atau keganasan

meningeal sementara pemeriksaan dengan 85 S+an tidak menunjukkan adanya

kela inan, maka sey"g yanya di lakukan !ungsi lumbal untuk kemudian dilakukan analisis

8SS.

$. E0EKTR/1E,&EFA0/)RAF

15

Page 16: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 16/32

:adangkadang $$- berman!aat pada kasuskasus dengan gejala !"kal s e men ta r a h as i l 85

S+an n"rmal . 6er lu pu la d i ing at bah1a nyer i kepala merupakan salah satu

gejala epilepsi. Bntuk itu perlu anamnesis yang lebih+erma sebelumnya mempertimbangkan

 pemeriksaan $$-.

 

D. PEMERK&AA, 0AB/RAT/R2M;alam kedaan tertentu perlu dilakukan pemeriksaan darah. hal ini didasarkan atas

anamnesis dan pemeriksaan !isik yang lengkap.

PEMERK&AA, K!2&2& DA, K/,&20TA&

6emeriksaan mata meliputi perimetri dan tekanan intra"kular kadangkadang perlu dikerjakanJ apabila

dipandang perlu maka penderita dapat dikirimkepada d"kter spesialis mata.:"nsultasi kepada d"kter gigi

dapat dilakukan setelah di+urigai adanya !akt"r gigi sebagai penyebab. Sementara itu k"nsultasi kepada d"kter 

spesialis 5H5 dapat dilakukan setelah diketahui atau di+urigai adanya kemungkinan kelainan di

 bidang penyakit 5H5.:asus tertentu memerlukan k"nsultasi dan atau penanganan psikiatri perlu

hatihati dan penjelasan yang +ukup agar penderita dan atau keluarganya tidak kaget atau malu.

*.* Penatalaksanaan

Sasaran penatalaksanaan tergantung lama dan intensitas nyeri, gejala penyerta, derajat

disabilitas serta resp"n a1al dari peng"batan dan mungkin pula ditemukan penyakit lain

seperti epilepsi, ansietas, str"ke, in!ark mi"kard. :arena itu harus hatihati memberikan

"bat. =ila ada gejala mual<muntah, "bat diberikan rektal, nasal, subkutan atau intra #ena.

5atalaksana peng"batan migren dapat dibagi kepada 4 kateg"ri

a. Cangkah umum

 b. 5erapi ab"rti! 

+. Cangkah menghilangkan rasa nyeri

d. 5erapi pre#enti! 

3. Cangkah Bmum

6erlu menghindari pen+etus nyeri, seperti perubahan p"la tidur, makanan, stres dan rutinitas

seharihari, +ahaya terang, kelap kelip, perubahan +ua+a, berada ditempat yang tinggi seperti

gunung atau di pesa1at udara.

=. 5erapi 3b"rti! 

6ada serangan ringan sampai sedang atau serangan berat. 3nalgesik ringan aspirin ( drug of 

choice). =ila tidak resp"n terhadap S3I;s, dipakai "bat spesi!ik. seperti% 5riptans

(naratriptans, riatriptan, sumatriptan, "lmitriptan), ;ihydr" erg"tamin (;H$), "batk"mbinasi (aspirin dengan asetamin"phen dan ka!ein), "bat g"l"ngan erg"tamin.

Ta%el o%at spesifik 

(enis o%at

&.$rg"tamin ;"sis % &2 mg "ral<jam, maksimal d"sis sehari, gunakan

d"sis e!ekti! terke+il.

Supp"s % & mg, d"sis maks, 2< hr dan &2<bulan

:"ntra indikasi % pengguna triptans, hamil, menyusui,

hipertensi, sepsis, coronary, cerebral, peripheral vascular 

disease

16

Page 17: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 17/32

 !dverse react# Increased incidence of migraines, daily

headaches, tachycardia,arterial spasm, numbness and 

tingling, vomiting, diarrhea, dizziness, abdominal cramps

2. 8a!!eine plus

$rg"tamine

;"sis% 2 tablet (& mg +a!!eine<&mg erg"t) pada saat

"nset, kemudian & tab tiap menit, dapat naik sampai 'tab.(jangan lebih

& tab<minggu nya).

Supp"s (2 mg erg"t<& mg +a!!).

. ;ihydr"erg"tamine

(;H$)

;"sis% & mg IM, S8 Ma> initial d"se% . t" &. mgJ dapat

diulang tiap jam sampai d"sis ma> mg IM atau 2 mg IE

 per hari, dan ' mg per minggu.

Intranasal% .mg spray pada tiap n"stril, d"sis maksimal

4 spray (2 mg) per hari.

Triptans

&. Sumatriptan ;"sis% ' mg S8, dapat diulang dalam & jam, d"sis

maksimal &2 mg<hr. 2 & mg "ral <2 jam, d"sis maks%

2 mg<hari

Ma> initial d"se% & mg.

Intranasal% & mg (&2 spray) pada satu n"strilJ dapat

diulang sesudah 2 jam, d"sis maksimal 4 mg<hari.

:"ntraindikasi % $rg"tamine, hemiplegi+ atau basilar 

migraine, hamil, gangguan !ungsi hepar, 83;, M3I

 !dverse react # vomiting, vertigo, headache, chest pressure

and heaviness

2.aratriptan ;"sis% &. 2. mg ""ral<4 jam, d"sis ma> mg per hari.

:"ntra indikasi % $rg"ttype medi+ati"ns, k"ntrasepsi "ral,

mer"k"k, 83;.

 !dverse react # $izziness, nausea, fatigue

.9iatriptan ;"sis% 2 mg "ral<2jam, d"sis maks mg per hari.

:"ntra indikasi %  %rgot-type medications, other triptans,

 propranolol, cimetidine, &!$

 !dverse react # Tachycardia, throat tightness

4. K"lmitriptan ;"sis% 2.. mg "ral<2 jam, d"sis maks & mg per hari.

:"ntra indikasi% $rg"ttype medi+ati"ns, "ther triptans,

83;.

(-una1an, 27)

8. Cangkah Menghilangkan 9asa yeri

5erapi ab"rti! mungkin belum mengatasi nyeri se+ara k"mplit, dibutuhkan analgesik 

 S3I;s. bat 58s yang direk"mendasikan 0;3 ialah k"mbinasi aspirin 2 mg,

a+etamin"phen 2 mg dan +a!!ein ' mg. :et"rala+ tr"methamin Lnon narcotic, nonhabituating  dapat dipakai, e!ek sampingnya minim, d"sis ' mg i.m.

17

Page 18: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 18/32

3nalgesik nark"tik, antiemetik, phen"tyhiaines, dan k"mpres dingin bisa mengurangi

nyeri. 3nalgesik nark"tik (+"dein, meperidine H8C , methad"ne H8C) diberikan parenteral,

e!ekti! menghilangkan nyeri. 3nti emetik diberikan parenteral atau supp"sit"ria (phenergan,

+hl"pr"maine dan pr"+hl"rperaine) mempunyai e!ek sedati! dan anti mual. 5ransnasal

 but"rphan"l tartrate diberikan parenteral. 6emberian nasal e!ekti! karena si!at muk"sa

hidung lebih +epat mengabs"rbsi. (6ri+e, 2')

;. 5erapi pre#enti! 

6rinsip umum terapi pre#enti! %

NMengurangi !rekuensi berat dan lamanya serangan.

NMeningkatkan resp"n pasien terhadap peng"batan.

NMeningkatkan akti#itas seharihari, serta pengurangan disabilitas.

0"rmula 6re#ensi Migren.

N6emakaian "bat% d"sis rendah yang e!ekti! dinaikkan pelanpelan sampai d"sis e!ekti!.

$!ek klinik ter+apai setelah 2 bulan.N6endidikan terhadap penderita% teratur memakai "bat, perlu diskusi rasi"nal tentang

 peng"batan, e!ek samping.

N$#aluasi % L Headache diary merupakan suatu g"ld standart e#aluasi serangan, !rekuensi,

lama, beratnya serangan, disabilitas dan resp"n "bat.

N:"ndisi penyakit lain % pedulikan kelainan yang sedang diderita seperti str"ke, in!ark 

my"+ard, epilepsi dan ansietas, penderita hamil (e!ek terat"genik), hatihati interaksi "bat

"bat.

Ta%el /%at profilaksis Migren

(enis /%at Dosis Efek &amping Kontraindikasi

31%lokers

3ten"l"l

Metapr"l"l

 ad"l"l

6r"pan"l"l

&mg<hr 

&2 mg<hr 

2&' mg<hr 

424 mg<hr 

0atigue, br"n+h"spasm,

 bradikardi, hip"tensi,

depresi, +"ngesti#e heart

!ailure, imp"tensi,

gangguan tidur.

6asien asma, ;M,

 peny.

#askuler peri!er,

heart bl"+k, ibu

hamil.

$alcium channel

%lockers

0lunariineEerapamil & mg<hr 242 mg<hr  0atigue, depresi, bradikardi, hip"tensi,

k"nstipasi, nausea, edema.

ibu hamil,hipertensi, aritmia.

&erotonin

receptor

antagonists

Methysergide 2 mg

(ma>/mg<hr)

 'etroperitoneal,cardiac

and 

 pulmonary fibrosis

hipertensi,

kehamilan,

tr"mb"!lebitis.

6i"tyline

(pi"ti!en)

. mg (ma> '

mg<hr)

(eight gain, )atigue

18

Page 19: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 19/32

Tricclic

analgesics

3mitriptiline

 "rtriptiline

&& mg

&& mg

Mulut kering, k"nstipasi,

weight   gain, drowsiness,

reduced seizure threshold,

cardiovascular effects

kelainan li#er,

ginjal, paru, jantung,

glauk"ma,

hipertensi.

Anti1epileptik 

;i#alpr"e>

S"dium

#alpr"ate

Ealpr"i+ a+id

& mg<d

& mg<d

& mg<d

 ausea, trem"r, weight 

 gain,

alopecia, increased liver 

enzyme levels

-abapentin *&/ mg<hr  

(ma> 24)

 $izzines, fati*ue, ataxia,

nausea, tremor

(:enneth, 24)

5atalaksana yeri :epala 5ensi"n

5erapi "n!armak"l"gi

NMelakukan latihan peregangan leher atau "t"t bahu sedikitnya 2 sampai menit.

N6erubahan p"sisi tidur.

N6erna!asan dengan dia!ragma atau met"de relaksasi "t"t yang lain.

N6enyesuaian lingkungan kerja maupun rumah.

N6en+ahayaan yang tepat untuk memba+a, bekerja, menggunakan k"mputer, atau saat

men"nt"n tele#isi.

NHindari eksp"sur terusmenerus pada suara keras dan bising.

NHindari suhu rendah pada saat tidur pada malam hari.

(6ri+e, 2')

5erapi !armak"l"gi

NMenggunakan analgesik atau analgesik plus aju#an sesuai tingkat nyeri. Seperti "bat"bat

58% aspirin, a+etamin"phen, ibupr"!en atau napr">en s"dium. 6r"duk k"mbinasi

dengan ka!ein dapat meningkatkan e!ek analgesik.

NBntuk sakit kepala kr"nis, perlu assesment yang lebih teliti mengenai penyebabnya,

misalnya karena an>ietas atau depresi.

N6ilihan "batnya adalah antidepresan, seperti amitriptilin atau antidepresan lainnya.

Hindari penggunaan analgesik se+ara kr"nis memi+u rebound headache.

  (:"1alak, 2&&)

5atalaksana 8luster heada+he

Sasaran terapi % menghilangkan nyeri (terapi ab"rti!), men+egah serangan (pr"!ilaksis).

Strategi terapi % menggunakan "bat S3I;, #as"k"nstrikt"r +erebral.

Nbat terapi ab"rti!% "ksigen, erg"tamin, sumatriptan (d"sis sama dengan d"sis migren).

Nbat terapi pr"!ilaksis% #erapamil, litium, erg"tamin, metisergid, k"rtik"ster"id, t"piramat.

19

Page 20: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 20/32

Etiologi dari &omati4ation Disorder

;iketahui bah1a indi#idu yang mengalami s"matiati"n dis"rder biasanya lebih sensiti#e pada

sensasi !isik, lebih sering mengalami sensasi !isik, atau menginterpretasikannya se+ara

 berlebihan (:irmayer et al.,&**4J9ie! et al., &**/ dalam ;a#ids"n, eale, :ring, 24).

:emungkinan lainnya adalah bah1a mereka memiliki sensasi !isik yang lebih kuat dari pada"rang lain (9ie!O3uer dalam ;a#ids"n, eale, :ring, 24). 6andangan beha#i"ral dari

s"matiati"n dis"rder menyatakan bah1a berbagai rasa sakit dan nyeri, ketidaknyamanan,

dan dis!ungsi yang terjadi adalah mani!estasi dari ke+emasan yang tidak realistis terhadap

sistem tubuh. =erkaitan dengan hal ini, ketika tingkat ke+emasan tinggi, indi#idu dengan

s"matiati"n dis"rder memiliki kadar +"rtis"l yang tinggi, yang merupakan indikasi bah1a

mereka sedang stress (9ie! et al., daam ;a#ids"n, eale, :ring, 24). =arangkali rasa

tegang yang ekstrim pada "t"t perut mengakibatkan rasa pusing atau ingin muntah. :etika

!ungsi n"rmal sekali terganggu, p"la maladapti! akan diperkuat dikarenakan "leh perhatian

yang diterima.

Teori Psikoanalisis dari $on'ersion Disorder

6ada Studies in Hysteria (&/*<&*/2), =reuer dan !reud menyebutkan bah1a

+"n#ersi"n dis"rder disebabkan ketika sese"rang mengalami peristi1a yang menimbulkan

 peningkatan em"si yang besar, namun a!eknya tidak dapat diekspresikan dan ingatan tentang

 peristi1a tersebut dihilangkan dari kesadaran. -ejala khusus +"n#ersi"n disebutkan dapat

 berhubungan sebabakibat dengan peristi1a traumatis yang memun+ulkan gejala tersebut.

0reud juga berhip"tesis bah1a +"n#ersi"n dis"rder pada 1anita terjadi pada a1al kehidupan,

diakibatkan "leh $le+tra +"mple> yang tidak terselesaikan. =erdasarkan pandangan

 psik"dinamik dari Sa+kheim dan k"leganya, #erbal rep"rts dan tingkah laku dapat terpisah

satu sama lain se+ara tidak sadar.Hysteri+ally blind pers"n dapat berkata bah1a ia tidak dapat

melihat dan se+ara bersamaan dapat dipengaruhi "leh stimulus #isual. 8ara merekamenunjukkan bah1a mereka dapat melihat tergantung pada sejauh mana tingkat kebutaannya.

Teori Beha'ioral dari $on'ersion Disorder

6andangan beha#i"ral yang dikemukakan BllmanO:rasner (dalam ;a#ids"n, eale,

:ring, 24), menyebutkan bah1a gangguan k"n#ersi mirip dengan malingering, dimana

indi#idu mengad"psi simt"m untuk men+apai suatu tujuan. Menurut pandangan mereka,

indi#idu dengan +"n#ersi"n dis"rder berusaha untuk berperilaku sesuai dengan pandangan

mereka mengenai bagaimana sese"rang dengan penyakit yang mempengaruhi kemampuan

m"t"rik atau sens"rik, akan bereaksi. Hal ini menimbulkan dua pertanyaan % (&) 3pakah

sese"rang mampu berbuat demikianP (2) ;alam k"ndisi seperti apa perilaku tersebut sering

mun+ul P =erdasarkan buktibukti yang ada, maka ja1aban untuk pertanyaan (&) adalah ya.

Sese"rang dapat mengad"psi p"la perilaku yang sesuai dengan gejala klasik +"n#ersi"n.

Misalnya kelumpuhan, analgesias, dan kebutaan, seperti yang kita ketahui, dapat pula

dimun+ulkan pada "rang yang sedang dalam pengaruh hipn"tis. Sedangkan untuk pertanyaan

(2) Bllman dan :rasner mengspesi!ikasikan dua k"ndisi yang dapat meningkatkan

ke+enderungan ketidakmampuan m"t"rik dan sens"rik dapat ditiru. 6ertama, indi#idu harus

memiliki pengalaman dengan peran yang akan diad"psi. Indi#idu tersebut dapat memiliki

masalah !isik yang serupa atau meng"bser#asi gejala tersebut pada "rang lain. :edua,

 permainan dari peran tersebut harus diberikan re1ard. Indi#idu akan menampilkan

ketidakampuan hanya jika perilaku itu diharapkan dapat mengurangi stress atau untuk 

20

Page 21: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 21/32

memper"leh k"nsekuensi p"siti! yang lain. amun pandangan beha#i"ral ini tidak 

sepenuhnya didukung "leh buktibukti literatur.

Faktor &osial dan Budaa pada $on'ersion Disorder

Salah satu bukti bah1a !akt"r s"+ial dan budaya berperan dalam +"n#ersi"n dis"rder ditunjukkan dari semakin berkurangnya gangguan ini dalam beberapa abad terakhir.

=eberapa hip"tesis yang menjelaskan bah1a gangguan ini mulai berkurang adalah misalnya

terapis yang ahli dalam bidang psik"analisis menyebutkan bah1a dalam paruh kedua abad

&*, ketika tingkat kemun+ulan +"n#ersi"n dis"rder tinggi di 6eran+is dan 3ustria, perilaku

seksual yang di repress dapat berk"ntribusi pada meningktnya pre#alensi gangguan ini.

=erkurangnya gangguan ini dapat disebabkan "leh semakin lu1esnya n"rma seksual dan

semakin berkembangnya ilmu psik"l"gi dan ked"kteran pada abad ke 2, yang lebih t"leran

terhadap ke+emasan akibat dis!ungsi yang tidak berkaitan dengan hal !isi"l"gis daripada

sebelumnya. Selain itu peran !akt"r s"sial dan budaya juga menunjukkan bah1a +"n#ersi"n

dis"rder lebih sering dialami "leh mereka yang berada di daerah pedesaan atau berada pada

tingkat s"si"ek"n"mi yang rendah. Mereka mengalami hal ini dikarenakan "leh kurangnya pengetahuan mengenai k"nsep medis dan psik"l"gis. Sementara itu, diagn"sis mengenai

hysteria berkurang pada masyarakat industrialis, seperti Inggris, dan lebih umum pada negara

yang belum berkembang, seperti Cibya.

Faktor Biologis pada $on'ersion Disorder

Meskipun !akt"r geneti+ diperkirakan menjadi !akt"r penting dalam perkembangan

+"n#ersi"n dis"rder, penelitian tidak mendukung hal ini. Sementara itu, dalam beberapa

 penelitian, gejala +"n#ersi"n lebih sering mun+ul pada bagian kiri tubuh dibandingkan

dengan bagian kanan (=iner et al.,dalam ;a#ids"n, eale, :ring, 24). Hal ini merupakan

 penemuan menarik karena !ungsi bagian kiri tubuh dik"ntr"l "leh hemis!er kanan "tak.

Hemis!er kanan "tak juga diperkirakan lebih berperan dibandingkan hemis!er kiri berkaitan

dengan em"si negati!. 3kan tetapi, berdasarkan penelitian yang lebih besar diketahui bah1a

tidak ada perbedaan yang dapat di"bser#asi dari !rekuensi gejala pada bagian kanan #ersus

 bagian kiri "tak.

*.5 Klasifikasi

Cima gangguan s"mat"!"rm yang spesi!ik adalah%

3. -angguan s"matisasi ditandai "leh banyak keluhan !isik yang mengenai banyak sistem

"rgan.=. -angguan k"n#ersi ditandai "leh satu atau dua keluhan neur"l"gis.

8. Hip"k"ndriasis ditandai "leh !"kus gejala yang lebih ringan dan pada keper+ayaan pasien

 bah1a ia menderita penyakit tertentu.

;. -angguan dism"r!ik tubuh ditandai "leh keper+ayaan palsu atau persepsi yang berlebih

lebihan bah1a suatu bagian tubuh mengalami +a+at.

$. -angguan nyeri ditandai "leh gejala nyeri yang sematamata berhubungan dengan !akt"r 

 psik"l"gis atau se+ara bermakna dieksaserbasi "leh !akt"r psik"l"gis.

;SMIE juga memiliki dua kateg"ri diagn"stik residual untuk gangguan s"mat"!"rm%

3. +ndiferrentiated somatoform, termasuk gangguan s"mat"!"rm, yang tidak dig"l"ngkan

salah satu diatas, yang ada selama enam bulan atau lebih.

21

Page 22: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 22/32

=.  ot otherwise specified   S), gangguan s"mat"!"rm yang tidak ditentukan adalah

kateg"ri untuk gejala s"mat"!"rm yang tidak memenuhi diagn"sis gangguan s"mat"!"rm

yang sebelumnya disebutkan.

Penatalaksanaan

Medikament"sa

)olongan Mekanisme Kerja $ontoh

3nti depresan

trisiklik 

Menghambat reuptake

H5<$ se+ara tidak

selekti! 

3mitriptilin, imipramin,

desipramin, n"rtriptilin,

kl"mipramin

SS9Is ( selective

 serotonin

reupta"e inhibitors)

Menghambat se+ara

selekti! reuptake H5

0lu"ksetin, par"ksetin,

sertralin, !lu#"ksamin

Mi>ed ;3<$

reuptake

Inhibit"r 

Menghambat reuptake

;3<$ se+ara tidak

selekti! 

5ra"d"n, ne!a"d"n,

mirtaapin, bupr"pi"n,

mapr"tilin, #enla!aksin

M3 inhibit"rs Menghambat akti#itas

enim M3

6heneline,

tranyl+ypr"mine

;"sis

*;epresi ringan sampai dengan sedang 2 mg & > sehari atau 27 mg & > sehari

tergantung dari beratnya gejala.

N;epresi berat 2 mg > sehari atau 7 mg & > sehari. Maksimal% & mg<hari dalam d"sis

tunggal atau terbagi.NCansia 31al & mg > sehari atau 2 mg & > sehari. =ila perlu tingkatkan bertahap sampai

2 mg > sehari atau 7 mg & > sehari.

$!ek Samping

9eaksi SS6, antik"linergik ringan, sinus takikardi, hip"tensi pustural, reaksi alergi pada

kulit, kejang, aritmia, gangguan hantaran jantung, al#e"litis alergi, hepatitis.

:"ntraindikasi

*epilepsi atau ambang rangsang lebih rendah, int"ksikasi akut "leh alk"h"l, gangguan

hantaran jantung, glauk"ma sudut sempit, retensi urin, hepatitis berat, gangguan ginjal.

Npengguanaan bersama "bat analgesik, hipn"tik, atau psik"tr"pik.

22

Page 23: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 23/32

Page 24: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 24/32

039M3:;I3MI:. 6ada "rang n"rmal, e!ek hal"perid"l mirip dengan !en"tiain

 piperain. 6ada SS6, hal"perid"l menenangkan dan menyebabkan tidur pada "rang yang

mengalami eksitasi, sedangkan e!ek hal"perid"l pada $$- adalah menyerupai 86K yakni

memperlambat dan menghambat jumlah gel"mbang teta.

• ;iben"ksaepin

8. 3ntipsik"sis atipikal• :l"apin

• 9isperid"n

• lanapin

• Ruetiapin

• Kiprasid"n

Mekanisme kerja o%at

Semua psik"!armaka bersi!at lip"!il dan mudah masuk ke dalam 88S (+airan +erebr"spinal),

dan "bat"bat ini melakukan kegiatannya se+ara langsung terhadap sara! "tak. Mekanismekerjanya pada tara! bi"kimia1i belum diketahui dengan pasti, tetapi ada petunjuk kuat bah1a

mekanisme ini berhubungan erat dengan kadar neur"transmitter di "tak atau antar

keseimbangannya.

3ntipsik"sis menghambat (agak) kuat resept"r d"pamin (;2) di sistem limbis "tak dan di

samping itu juga menghambat resept"r ;&<;4, & (dan 2)adrenerg, ser"t"nin, muskarin,

dan histamin. 3kan tetapi, pada pasien yang kebal bagi "bat"bat klasik telah ditemukan pula

 bl"kade tuntas dari resept"r ;2 tersebut. 9iset baru mengenai "tak telah menunjukkan bah1a

 bl"kade;2 saja tidak selalu +ukup untuk menanggulangi s+hi"!renia se+ara e!ekti!. Bntuk 

ini, neur"h"rm"n lainnya, seperti ser"t"nin (H52), glutamat, dan -3=3 (gammabutyri+

a+id), perlu dipengaruhi.

Mulai kerjanya bl"kade;2 +epat, begitu pula e!eknya pada keadaan gelisah. Sebaliknya,

kerjanya terhadap gejala psik"se lain, seperti 1aham, halusinasi, dan gangguan pikiran baru

nyata setelah beberapa minggu. Mungkin e!ek lambat ini (masa latensi) disebabkan sistem

resept"rd"pamin menjadi kurang peka.

ndikasi

3. Indikasi psikiatrik 

3ntipsik"tis. bat"bat ini digunakan untuk gangguan ji1a dengan gejala psik"tis,seperti s+hi"!renia, mania, dan depresi psik"tis.

• "bat"bat ini digunakan untuk menangani gangguan perilaku serius pada pasien

demensia dan dengan handikap r"hani, juga untuk keadaan gelisah akut (e>+itati") dan

 penyakit lata (p. -illes de la 5"urette).

• 3n>i"litis, yaitu mampu meniadakan rasa bimbang, takut, kegelisahan, dan agresi yang

hebat. leh karena itu, adakalanya "bat ini digunakan dalam d"sis rendah sebagai min"r 

tranuillier pada kasuskasus besar, di mana ben"diaepin kurang e!ekti!, misalnya

 pim"ida dan thi"ridain. =erhubung e!ek sampingnya, penggunaan antipsik"tika dalam

d"sis rendah sebagai an>i"litika tidak dianjurkan.

=. Indikasi n"npsikiatrik 

24

Page 25: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 25/32

• 3ntiemetis berdasarkan hambatan neur"transmisi dari 85K (8hem" 5rigger K"ne) ke

 pusat muntah dengan jalan bl"kade resept"r d"pamin, :arena si!at inilah, "bat ini sering

digunakan untuk mela1an mual dan muntah yang hebat, seperti pada terapi sit"statikaJ

sedangkan pada mabukjalan tidak e!ekti!. bat dengan daya antiemetis kuat adalah

 pr"kl"rperain dan thietilperain. bat lain dengan daya antimual yang baik dalam d"sis

rendah adalah kl"rpr"main, per!enain, tri!lupr"main, !lu!enain, hal"perid"l (danmet"kl"pramida).

• 3nalgetis. =eberapa antipsik"tika memiliki khasiat analgetis kuat, antara lain

le#"mepr"main, hal"perid"l, dan dr"perid"l (5halam"nal). 5etapi "bat ini jarang

digunakan sebagai "bat antinyeri, ke+uali dr"perid"l. bat lainnya dapat memperkuat

e!ek analgetika dengan jalan meningkatkan ambangnyeri, misalnya kl"rpr"main.

• :l"rpr"main dan hal"perid"l adakalanya juga digunakan pada sedu<+egukan (hi++up)

yang tidak berhenti berharihari dan gangguan keseimbangan bila "bat lain tidak ampuh.

 Pemilihan &ediaan

25

Page 26: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 26/32

Efek samping

26

Page 27: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 27/32

$!ek samping "bat antipsik"sis dapat berupa %

&. Sedasi dan inhibisi psik"m"t"r  rasa mengantuk, ke1aspadaan berkurang, kinerja psik"m"t"r 

menurun, kemampuan k"gniti! menurun).

2. -angguan "t"n"mik hip"tensi, antik"linergik<parasimpat"litik, mulut kering, kesulitan miksi

dan de!ekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan intra"kuler meninggi, gangguan irama

 jantung.

27

Page 28: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 28/32

. -angguan ekstrapiramidal ($6S)   dist"nia akut, akathisia, sindr"m parkins"n (trem"r,

 bradikardi, rigiditas).

4. -angguan end"krin (amen"rrh"e, gyne+"mastia), gangguan metab"lik (jaundi+e), gangguan

hemat"l"gik (agranul"+yt"sis), biasanya pada pemakaian jangka lama.

$!ek samping yang irre#ersible adalah tardive dys"inesia, yaitu gerakan berulang in#"lunter pada

lidah, 1ajah, mulut<rahang, dan angg"ta gerak, dimana pada 1aktu tidur gejala ini menghilang.

=iasanya gejala ini timbul pada pemakaian jangka panjang dan pada usia lanjut. $!ek samping ini

tidak berkaitan dengan d"sis "bat antipsik"tik (n"n d"se related).

=ila terjadi gejalagejala tersebut, "bat antipsik"sis perlahanlahan dihentikan, bisa di+"ba pemberian

"bat 'eserpine 2,mg<h. bat pengganti antipsik"sis yang paling baik adalah &lozapine &mg<h.

6enggunaan "bat antipsik"sis jangka panjang harus dilakukan pemeriksaan lab"rat"rium % darah

rutin, urine lengkap, !ungsi hati, !ungsi ginjal. Ini dilakukan untuk mendeteksi dini perubahan akibat

e!ek samping "bat. bat antipsik"sis hampir tidak pernah menimbulkan kematian sebagai akibat

"#erd"sis atau untuk bunuh diri.

Memahami dan Menjelaskan Medikamentosa neri

PE,)/BATA, ,6ER

=eberapa jenis analgeti"  ("bat pereda nyeri) bisa membantu mengurangi nyeri

• 3nalgetik opioid  (nar"oti" )

• 3nalgetik non-opioid 

• 3nalgetik ajuvan. 3nalgetik "pi"id merupakan

•  pereda nyeri yang paling kuat dan sangat e!ekti! untuk mengatasi nyeri yang hebat.

Analgetik /pioid

Se+ara kimia analgetik "pi"id berhubungan dengan morfin. M"r!in merupakan bahan alamiyang disarikan dari "pium, 1alaupun ada yang berasal dari tumbuhan lain dan sebagian

lainnya dibuat di lab"rat"rium.

3nalgetik "pi"id sangat e!ekti! dalam mengurangi rasa nyeri namun mempunyai

 beberapa e!ek samping.

Semakin lama pemakai "bat ini akan membutuhkan d"sis yang lebih tinggi. Selain itu

sebelum pemakaian jangka panjang dihentikan, d"sisnya harus dikurangi se+ara bertahap,

untuk mengurangi gejalagejala putus "bat. =erbagai kelebihan dan kekurangan dari

analgetik "pi"d%

T M"r!in, merupakan  prototipe dari "bat ini, yang tersedia dalam bentuk suntikan, per"ral

(ditelan) dan per"ral lepas lambat. Sediaan lepas lambat memungkinkan penderita terbebas

dari rasa nyeri selama /&2 jam dan banyak digunakan untuk meng"bati nyeri menahun.T 3nalgetik "pi"id seringkali menyebabkan sembelit, terutama pada usia lanjut. 6en+ahar 

28

Page 29: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 29/32

(biasanya pen+ahar perangsang, +"nt"hnya senna atau !en"l!talein) bisa membantu

men+egah atau mengatasi sembelit.

T pi"id d"sis tinggi sering menyebabkan ngantuk. Bntuk mengatasinya bisa diberikan "bat

"bat perangsang (misalnya metil!enidat).

T 3nalgetik "pi"id bisa memperberat mual yang dirasakan "leh penderita. Bntuk mengatasinya

diberikan "bat anti muntah, baik dalam bentuk per"ral, sup"sit"ria maupun suntikan(misalnya met"kl"pramid, hikr"ksiin dan pr"kl"rperain).

T pi"id d"sis tinggi bisa menyebabkan reaksi yang serius, seperti melambatnya laju

 perna!asan dan bahkan k"ma. $!ek ini bisa dila1an "leh nal"ks"n, suatu pena1ar yang

diberikan se+ara intra#ena.

bat Masa e!ekti! :eterangan

M"r!in Suntikanintra#ena<intramuskuler%2

 jam 6er"ral%4 jam

Sediaan lepas lambat%/

&2jam

Mula kerjanya +epat Sediaan per"ralsangat e!ekti! untuk mengatasi nyeri karena

kanker 

:"dein 6er"ral%4 jam :urang kuat dibandingkan dengan m"r!in

:adang diberikan bersamaan dengan aspirin

atau asetamin"!en

Meperidi

n

Suntikan

intra#ena<intramuskuler%seki

tar jam 6er"ral%tidak 

terlalu e!ekti! 

=isa menyebabkan epilepsi, trem"r dan kejang

"t"t

Metad"n 6er"ral%4' jam, kadanglebih lama @uga digunakan untuk meng"bati gejala putus"bat karena her"in

6r"ksi!en 6er"ral%4 jam =iasanya diberikan bersamaan dengan aspirin

atau asetamin"!en, untuk mengatasi nyeri

ringan

Ce#"r!an"l

Suntikan intra#ena atauintramuskuler%4 jam, 6er

Sediaan per"ral sangat ampuh =isa

29

Page 30: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 30/32

Page 31: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 31/32

9emi!ent

anil

 paling +epat e!eknya

5ramad"l

Analgetik ,on1opioi

Semua analgetik n"n"pi"d (ke+uali asetamin"!en) merupakan "bat anti peradangan n"n

ster"id ( S!I$, nonsteroidal anti-inflammatory drug ). bat"bat ini bekerja melalui 2 +ara%

&. Mempengaruhi sistem prostaglandin, yaitu suatu sistem yang bertanggungja1ab terhadap

timbulnya rasa nyeri.

2. Mengurangi peradangan, pembengkakan dan iritasi yang sering kali terjadi di sekitar luka

dan memperburuk rasa nyeri.

T Aspirin merupakan pr"t"tipe dari S3I;, yang telah digunakan selama lebih dari &

tahun. 6ertama kali disarikan dari kulit kayu p"h"n Dill"1. 5ersedia dalam bentuk per

"ral (ditelan) dengan masa e!ekti! selama 4' jam. $!ek sampingnya adalah iritasi

lambung, yang bisa menyebabkan terjadinya ulkus peptikum. :arena mempengaruhi

kemampuan darah untuk membeku, maka aspirin juga menyebabkan ke+enderungan

terjadinya perdarahan di seluruh tubuh. 6ada d"sis yang sangat tinggi, aspirin bisa

menyebabkan gangguan perna!asan. Salah satu pertanda dari "#erd"sis aspirin adalah

teling berdenging (tinitus). Mula kerja dan masa e!ekti! dari berbagai S3I; berbeda

 beda, dan resp"n setiap "rang terhadadap S3I; juga berbedabeda. Semua S3I; bisa

mengiritasi lambung dan menyebabkan ulkus peptikum, tetapi tidak seberat aspirin.Mengk"nsumsi S3I; bersamaan dengan makanan dan antasid bisa membantu men+egah

iritasi lambung. bat mis"pr"st"l bisa membantu men+egah iritasi lambung dan ulkus

 peptikumJ tetapi "bat ini bisa menyebabkan diare.

T Asetaminofen  berbeda dari aspirin dan S3I;. bat ini bekerja pada sistem

 pr"staglandin tetapi dengan mekanisme yang berbeda. 3setamin"!en tidak mempengaruhi

kemampuan pembekuan darah dan tidak menyebabkan ulkus peptikum maupun

 perdarahan. 5ersedia dalam bentuk per"ral atau sup"sit"ria, dengan masa e!ekti! selama

4' jam. ;"sis yang sangat tinggi bisa menyebabkan e!ek samping yang sangat serius,

seperti kerusakan hati.

T ,&AD lainna adalah Ibupr"!en , apr">en , 0en"pr"!en , :et"pr"!en , ;e>ket"pr"!en ,

Ind"metha+in , :et"r"la+ , ;i+l"!ena+ , 6ir">i+am , Mel">i+am , Me!enami+ a+id ,$t"ri+">ib ,8ele+">ib

T Analgetik Aju'an  3nalgetik aju#an adalah "bat"batan yang biasanya diberikan bukan

karena nyeri, tetapi pada keadaan tertentu bisa meredakan nyeri. 8"nt"hnya, beberapa

antidepresi juga merupakan analgetik n"nspesi!ik dan digunakan untuk meng"bati

 berbagai jenis nyeri menahun, termasuk nyeri punggung bagian ba1ah, sakit kepala dan

nyeri neur"patik.

T /%at1o%at anti kejang (misalnya karbamaepin) dan "bat bius l"kal per"ral (misalnya

meksiletin) digunakan untuk meng"bai nyeri neur"patik.

T Anestesi 0okal 7 Topikal Anestesi "o%at %ius# lokal  bisa digunakan langung pada atau

di sekitar daerah yang luka untuk membantu mengurangi nyeri. @ika nyeri menahundisebabkan "leh adanya +edera pada satu sara!, maka bisa disuntikkan bahan kimia se+ara

31

Page 32: tambahan skenario 3

7/23/2019 tambahan skenario 3

http://slidepdf.com/reader/full/tambahan-skenario-3 32/32

langsung ke dalam sara! untuk menghilangkan nyeri sementara. 3nestesi t"pikal (misalnya

l"ti"n atau salep yang mengandung lid"kain) bisa digunakan untuk mengendalikan nyeri

 pada keadaan tertentu. :rim yang mengandung kapsaisin (bahan yang terkandung dalam

meri+a) kadang bisa membantu mengurangi nyeri karena herpes "ster, "ste"artritis dan

keadaan lainnya

PAT/F&/0/)

-3--B3 G$9I SM3509M

 yeri mempunyai k"mp"nen sens"rik neur"!isi"l"gi, yang memberi sinyal bah1a jaringan

sedang +edera dan persepsi psik"l"gis, yang memberikan tanggapan subjekti! terhadap rasa

nyeri.

Stress psik"l"gis dapat menyebabkan e!ek !isik yang nyata %

♥ Stress mempengaruhi resp"ns imun melalui a>is hip"talamuship"!isisadrenal dan

system sarap simpatis. eur"peptide dan neur"transmitter dilepas, memi+u berbagai

resp"ns -I seperti dism"tilitas usus. 6ada nyeri abd"men berulang, perubahan

n"nspesi!ik in!lamasi dapat ditemukan, dan menunjukkan bah1a imun"m"dulasi

 berperan dalam path"genesis gejala

♥ Masalah em"si"nal dapat menyebabkan nyeri "t"t dan kepala karena meningkatnya

tegangan "t"t

♥ 6sik"l"gikal mengindusi perubahan perilaku, seperti akti#itas k"mpulsi! atau tidur 

menjadi lama.