skenario 444444

6
Karies (lubang gigi) yang mencapai dentin juga dapat menimbulkan keluhan ngilu saat gigi berkontak dengan makanan/minuman dingin atau manis dan asam. Masalah gigi sensitif bukanlah insiden yang timbul akibat penyakit gigi, namun terjadi akibat menipisnya enamel. (hipersensitif dentin Penyebab gigi terasa ngilu : a. bururknya kebersihan gigi dan mulut. b. penyikatan gigi yang terlalu kuat. c. penurunan gusi d. pasien lansia e. mulut kering dan produksi air liur sedikit f. bleaching ( pemutihan permukaan gigi) g. kebiasaan konsumsi makanan/minuman yang bersifat asam. Jika gigi ngilu dan berlubang. berikut ini cara mengatasinya : - bersihkan lubang gigi - masukan kapas yang diberi minysednnahak cengkih - minumlah obat penghilang rasa sakit seperti asam mefenmad, antalgin. - jika tida kunjung sembuh silakan ke dokter gigi/puskesmas terdekat nah sedangkan untuk gigi yang tidak berlubang disarankan untuk tetap menjaga kebersihan gigi serta gunakanlah pasta gigi yang mengandung potasium nitrat dan strontium chloride gosokanlah gigi secara lembut dari arah gusi ke gigi, gikombinasikan dengan gerakan memutar seperti massage. Pilih sikat gigi berbulu ,lembut dan halus, serta hindari sementara makanan/minuman esktrem Preparasi kavitas merupakan suatu langkah penting sebelum tindakan restorasi gigi. Restorasi gigi merupakan tindakan penggantian jaringan keras gigi yang rusak dengan bahan restorasi, yang sebelumnya dilakukan preparasi kavitas dengan tujuanmembuang enamel dan dentin yang terkena karies dan membentuk kavitas sedemikian rupa sehingga bahan tumpatan

Upload: hanifah-nailul-amania

Post on 21-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yuhuu

TRANSCRIPT

Page 1: SKENARIO 444444

Karies (lubang gigi) yang mencapai dentin juga dapat menimbulkan keluhan ngilu saat gigi berkontak dengan makanan/minuman dingin atau manis dan asam. Masalah gigi sensitif bukanlah insiden yang timbul akibat penyakit gigi, namun terjadi akibat menipisnya enamel. (hipersensitif dentin

Penyebab gigi terasa ngilu :a. bururknya kebersihan gigi dan mulut.b. penyikatan gigi yang terlalu kuat.c. penurunan gusid. pasien lansiae. mulut kering dan produksi air liur sedikitf. bleaching ( pemutihan permukaan gigi)g. kebiasaan konsumsi makanan/minuman yang bersifat asam.

Jika gigi ngilu dan berlubang. berikut ini cara mengatasinya :

- bersihkan lubang gigi- masukan kapas yang diberi minysednnahak cengkih- minumlah obat penghilang rasa sakit seperti asam mefenmad, antalgin.- jika tida kunjung sembuh silakan ke dokter gigi/puskesmas terdekat

nah sedangkan untuk gigi yang tidak berlubang disarankan untuk tetap menjaga kebersihan gigi serta gunakanlah pasta gigi yang mengandung potasium nitrat dan strontium chloride gosokanlah gigi secara lembut dari arah gusi ke gigi, gikombinasikan dengan gerakan memutar seperti massage.Pilih sikat gigi berbulu ,lembut dan halus, serta hindari sementara makanan/minuman esktrem

Preparasi kavitas merupakan suatu langkah penting sebelum tindakan restorasi gigi. Restorasi gigi merupakan tindakan penggantian jaringan keras gigi yang rusak dengan bahan restorasi, yang sebelumnya dilakukan preparasi kavitas dengan tujuanmembuang enamel dan dentin yang terkena karies dan membentuk kavitas sedemikian rupa sehingga bahan tumpatan dapat diletakkan di dalamnya secara sempurna.2 Tahapan yang perlu dilakukan dalam merestorasi gigi, antara lain: (1) membuang jaringan karies dengan pengeboran agar karies tidak meluas ke jaringan pulpa; (2) mengembalikan gigi yang karies dengan bahan restorasi yang sesuai supaya dapat berfungsi dengan baik; (3) mengembalikan morfologi gigi agar oklusi dan titik kontak tidak berubah sehingga dapat menjaga lengkung gigi; dan (4) memperbaiki penampilan.2,11

 Usaha yang pertama dilakukan untuk membuat preparasi kavitas dalam rangka pembuangan jaringan gigi yang rusak adalah dengan metode konvensional yaitu penggunaan hand drill. Tahun 1871 James Morrison mengembangkan menjadi high speed drill yang digunakan sampai sekarang. Kekurangan alat ini adalah bunyi yang ditimbulkan dapat mengganggu kenyamanan pasien terutama anak-anak serta diperlukan anestesi lokal. Pengeboran gigi juga dapat menimbulkan panas yang membahayakan vitalitas pulpa serta pembuangan jaringan gigi sehat yang berlebihan.5,12,13 Di lain pihak, ternyata prosedur konvensional meningkatkan pemakaian energi listrik yang tidak ramah lingkungan. Pengeboran dalam teknik konvensional membutuhkan listrik serta penggunaannya yang tidak benar dan efektif

Page 2: SKENARIO 444444

menyebabkan pemakaian listrik yang berlebihan. Limbah cair yang dihasilkan dari proses preparasi kavitas menimbulkan pencemaran jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh sebab itu, diperlukan alternatif lain yaitu praktik kedokteran gigi yang ramah lingkungan (eco-dentistry). Eco-dentistry merupakan praktik atau realisasi dalam kedokteran gigi yang bertujuan mengurangi limbah dan polusi, menghemat air, energi, dan biaya, dengan menggunakan berbagai inovasi. Penggunaan bahan dan alat yang berlebihan dan tidak efektif dalam praktik klinis dapat mencemari lingkungan dan berkontribusi dalam pemanasan global. Eco-dentistry yaitu cara untuk memikirkan ulang proses dan prosedur tindakan kedokteran gigi, administrasi dan desain klinik kedokteran gigi yang menggunakan prinsip green dentistry sebagai panduan seperti berikut: (a) mengganti ke penggunaan lain untuk kontrol infeksi dan produk sterilisasi; (b) penggunaan handuk reusable untuk mengurangi limbah, menghentikan penggunaan barang disposable dan menggunakan barang reusable; (c) penggunaan rekam medis tanpa kertas (paperless) dan memaksimalkan peralatan elektronik untuk mengurangi penggunaan kertas dan limbah kertas; (d) menggunakan pencitraan digital (bukan sinar X); (e) menggunakan aromaterapi karena beberapa pasien alergi/sensitif terhadap bau-bauan kimia; (f) penggunaan cairan sterilisasi biodegradable, yang biasa dipakai untuk membersihkan dental chair setelah pemeriksaan pasien; dan (g) menggunakan lampu dan sumber daya yang hemat energi di klinik.8

 Pada tahun 1980-an dikembangkan suatu teknik baru perawatan gigi yaitu atraumatic restorative treatment (ART) yang hanya menggunakan instrumen tangan. Teknik ini dapat mengurangi rasa takut terhadap perawatan gigi yang menggunakan bor dan pembuangan jaringan sehat tidak berlebihan. Keberhasilan teknik ART terbatas pada karies satu permukaan dan kavitas yang kecil.13 Namun sebelumnya, sejak tahun 1975 sudah digunakan bahan kimia untuk pembuangan jaringan karies yang dikenal dengan chemo-mechanical caries removal (CMCR). Bahan yang pertama kali digunakan adalah 5% sodium hipoklorit, tetapi ditinggalkan karena bersifat toksik terhadap jaringan sehat. Perkembangan selanjutnya adalah N-monokloroaminobutirat (NMAB) yang dipasarkan dengan nama dagang Caridex dan Carisolv. Kedua produk tersebut lebih dapat diterima oleh jaringan tubuh, hanya agak mahal dan larutan yang digunakan dalam jumlah banyak.4 Selanjutnya, pada 2003 sebuah gel CMCR dikembangkan di Brazil. Gel ini terbuat dari enzim papain, kloramin, dan toluidin biru dan disebut “Papacárie” yang berarti “memakan karies”. Gel ini diaplikasikan pada dentin yang terkontaminasi dan khasiat proteolitik, klorinasi, dan oksidasinya akan bereaksi pada kolagen gigi karies tanpa merusak dentin bagian dalam.7

 Metode CMCR merupakan teknik non-invasif yang hanya mengeliminasi dentin yang terinfeksi menggunakan agen kimiawi. Proses ini tidak hanya menghancurkan jaringan terinfeksi, namun juga menjaga struktur gigi yang sehat, mencegah iritasi pada pulpa dan ketidaknyamanan pasien. Setelah jaringan karies diberi agen kimia, struktur lunak karies disingkirkan menggunakan eskavator atau alat hand instrument khusus.5 Metode CMCR mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan pengeboran tradisional, antara lain: (a) persepsi pasien akan rasa nyeri berkurang dan lebih nyaman; (b) kurangnya ketakutan dan kecemasan mengurangi ketidaknyamanan pasien terutama pada pasien anak (c) menyingkirkan hanya lapisan yang terinfeksi dan tidak merusak jaringan lain; (d) tidak menyebabkan iritasi pulpa; (e) cocok untuk pengobatan gigi desidui dan pasien yang mempunyai phobia; (f) sangat membantu ketika melakukan tindakan caries removal pada pasien yang kurang kooperatif; (g) berguna untuk pasien cacat fisik dan pasien yang infektif

Page 3: SKENARIO 444444

Mekanisme impuls saraf gigiapabila makan dan minumransangan → dentin → tubuli dentin → penerima saraf (serabut saraf A delta) →pulpa → foramen apikal → N. trigeminus (dekat batang otak) → kortek serebri → rasa sakit

Penyaluran terjadi dalam tiga tahap. Nyeri impuls ditransmisikan: dari situs transduksi sepanjang serat nociceptor ke punggung tanduk disumsum tulang belakang, dari sumsum tulang belakang ke otak batang; melalui hubungan antara korteks, talamus dan tingkat yang lebih tinggidari otak

NYERI PULPA DAN DENTIN Gigi karies merupakan salah satu penyebab terjadinya radang pulpa dan periapikal yang paling banyak. Biasanya saseorang baru menyadari adanya kerusakan gigi apabila sudah timbul rasa nyeri. Nyeri akan timbul bila rangsang dapat mencapai ujung sel odontoblast yang ada di batas dentin dengan email (Sigal dick., 1984). Lapisan sel-sel odontoblast yang paling tepi menjorok masuk ke jaringan dentin, daerah tersebut disebut 'komplex pulpa dentin'. Daerah ini merupakan daerah pertahanan pulpa gigi yang paling depan. Berbagai teori terjadinya nyeri dentin yang masih dikenal sampai saat ini adalah 'teori direct inervation', 'teori odontoblastic receptor' dan 'teori hydrodinamic' (Torabinejad, 1989). Apabila rangsangan sudah mencapai pulpa, nyeri dentin dapat berlanjut menjadi nyeri pulpa. Kemudian terjadi reaksi pada sistem aliran darah mikro, sistem persarafan mikro dan sistem seluler jaringan pulpa. Proses ini menyebabkan udema pada pulpa karena terganggunya keseimbangan antara aliran darah yang masuk dengan yang keluar. Faktor penyebabnya adalah dinding pulpa yang keras dan kaku. Peristiwa ini mengakibatkan sistem persarafan pulpa terjepit, dan menimbulkan rasa nyeri hebat, yang dapat mengganggu aktifitas seseorang. Meskipun pusat gangguan tersebut sangat kecil dan bila diukur hanya mempunyai berat kira-kira 0.006 gram (Avery,1981).

Page 4: SKENARIO 444444