skenario 3 sms mesra

Upload: mohamad-ismu-adit

Post on 12-Jul-2015

97 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

T.I.U 1 Memahami dan Menjelaskan Neuroanatomi dan Neurofisiologi Nyeri Neuroanatomi susunan saraf pusat susunan saraf perifer susunan saraf otonom

1. Pembagian Susunan Saraf Pusat

1

Pendarahan Otak : 2 arteri utama: A.karotis interna & A.vertebralis --- Sirkulus Willis

2

Serebrum: dilihat dari samping Girus(gelung)-sulkus(alur)-rekah(fisura)-lobus(baga): frontal-parietal-temporal-oksipital. Sulkus sentral Rolandi fisura Sylvi

3

Area fungsional otak: pusat motoris-sensorik-area Brocaarea Wernicke pusat pendengaran-pusat pengelihatan

Penampang horisontal serebrum: korteks(masa grisea)-masa alba-talamus-ganglia basal: korpus striatum(nukl.kaudatus-nukl.lentiformis : putamen / globus palidus). Gangguan : Penyakit Parkinson: tremor Kapsula interna : krus anterior genu krus posterior Neurofisiologi nyeri Gejala yang sering ditemukan Tujuan nyeri : Mekanisme protektif tubuh

RESEPTOR NYERI : Free nerve ending -Banyak terdapat pada kulit, periosteum, dinding arteri permukaan sendi, falx dan tentorium cerebri -Jaringan yang lebih dalam tidak banyak terdapat FNE

4

Ada 3 jenis reseptor nyeri berdasarkan jenis stimulus : 1. Mechanical 2. Thermal 3. Chemical Zat kimia yang menimbulkan nyeri : Bradikinin, serotonin, histamin, potassium ion acids, acethylcholin, proteolytic enzymes Zat yang meningkatkan sensitivitas reseptor nyeri : Prostaglandin dan substance P SIFAT RESEPTOR NYERI : 1. Tidak beradaptasi 2. Hyperalgesia Intensitas nyeri sebanding dengan kecepatan kerusakan jaringan Intensitas nyeri juga berkorelasi dengan peningkatan konsentrasi ion K Dan Enzim proteolitik KERUSAKAN JARINGAN SEBAGAI PENYEBAB NYERI : 1. Zat kimia 2. Iskemia jaringanpeningkatan asam laktat 3. Spasme otot. - stimulus terhadap mechanosensitive pain receptor - kompresi pembuluh darah..iskemia JENIS NYERI : 1. Nyeri cepat - ditimbulkan oleh rangsangan mekanik atau termal - ditransmisikan oleh serat saraf tipe A (Kec. 6-30 m/dt) - dibawa oleh traktus neospinothalamic - neurotransmitter : glutamat 2. Nyeri lambat - ditimbulkan oleh rangsangan mekanik, termal dan kimia5

- ditransmisikan oleh serat saraf tipe C (kec. 0,5-2 m/dt) - dibawa oleh traktus paleospinothalamic - Neurotransmitter : Substance P SISTEM ANALGESIA Reaksi terhadap nyeriderajat yang berbeda Tergantung pada kemampuan otak untuk mensuppresi rasa nyeri

melalui sistem analgesia Neurotransmitter yang terlibat dalam sistem analgesia : .enkhephalin dan serotonin Sistem opiat otak : 1. Beta endorphinhipothalamus dan hipofise 2. Met-enkhephalin.batang otak dan MS 3. Leu-enkhephalin.batang otak dan MS 4. Dynorphin.hipothalamus dan hipofise Mekanisme kerja : presinaptic inhibition dan postsinaptic inhibition

T.I.U 2 Memahami dan Menjelaskan Tentang Nyeri Kepala Dideskripsikan sebagai nyeri paroksismal yang berlangsung beberapa detik sampai kurang dari 2 menit, tiba-tiba, berat, tajam, panas atau seperti kesetrum dan superfisial. Alodinia (rangsangan antara lain : Makan,bicara, cuci muka, sikat gigi, kena angin) Namun diantara dua serangan, tidak ada rasa nyeri atau kalaupun ada hanya berupa nyeri ringan dan tumpul.

Pada pemeriksaan fisik: Ditemukan tampak menderita saat serangan Di luar serangan tampak normal Tidak ditemukan kelainan neurologik

Pemeriksaan Penunjang Dilakukan atas indikasi, misalnya nyeri intractable MRI dan CT-Scan dilakukan untuk mendeteksi adanya penyebab neuralgi trigeminal kompresi radix N.V oleh pembuluh darah, meningioma, ataupun sklerosis multiple.

6

T.I.U 3 Mengetahui Klasifikasi dan Gambaran Klinik Gangguan Somatoform Klasifikasi GANGGUAN SOMATISASI GANGGUAN KONVERSI HIPOKONDRIASIS GANGGUAN DISMORFIK TUBUH GANGGUAN NYERI GANGGUAN SOMATOFORM YG TDK DIBEDAKAN GANGGUAN YG TIDAK DAPAT DITENTUKAN

Gambaran Klinik Gangguan Somatoform Riwayat medis yg lama, sulit (nyeri di banyak tempat), mual muntah dsb Keluhan tdk berhubungan dengan aktivitas/kehamilan Penderitaan psikologik & masalah interpersonal Cemas, depresi Ancaman bunuh diri Tdk selalu dramatik/emosional >> Wanitapakaian ekshibisionistik dan haus pujian Sering dg ggn psikis lain (depresi brt,ggn kepribadian)

T.I.U 4 Mengetahui Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Somatoform FaktorPsikososial o mengekspresikan emosi o Simbolisasi suatu perasaan/keyakinan Faktor Biologis: o Gangguan perhatian dan kognitifpersepsi/penilaian ygsalah o Sistim sitokolindata belum mendukung. T.I.U.5 Mengetahui Kriteria Diagnosis Gangguan Somatoform 1. Anamnesis a. Nyeri sedang sampai berat dan diperburuk bila melakukan aktifitas ringan, aktifitas visceral seperti kencing dan perubahan cuaca. b. Kualitas nyeri meningkat secara gradual c. Nyeri biasanya spontan dan kontinyu d. Dapat dirasakan superfisial atau dalam e. Riwayat kepribadian 2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi i. Gaya berjalan, ekspresi wajah, suara, serta emosi pasien. b. Pemeriksaan Neurologik i. Saraf-saraf kranialis ii. Sensorik termasuk tanda lehrmitte iii. Motorik7

iv. Otonom v. Fungsi luhur vi. Biasanya tidak ditemukan kelainan neurologis pada sistem saraf sentral. T.I.U.6 Mengetahui Penatalaksanaan Gangguan Nyeri Somatoform -

Sebaiknya dokter tunggal Hindari pemeriksaan penunjang tambahan Psikoterapi individu dan kelompok Psikofarmako dan Psikoterapi seperti pemberian Anti Depresan

T.I.U 7 Mengetahui Nilai Perkawinan Dalam Islam Dalam Al qur'anul Karim, lebih dari 140 ayat Allah ta'ala berbicara tentang urusan rumah tangga, ini menunjukkan perhatian Islam yang besar terhadap perkara ini, kalau kita rinci antara lain perkara-perkara tersebut adalah berikut ini : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pandangan Islam tentang pernikahan Hikmah dan tujuan disyari'atkannya menikah Kiat memilih calon pasangan Bimbingan Islam dalam acara pernikahan kehidupan rumah tangga Hak dan kewajiban suami istri dan anak-anak Persoalan-persoalan rumah tangga Peran sebuah rumah tangga dalam kehidupan bermasyarakat dan yang lainnya.

Ayat Al qur' an yang pertama kali berbicara tentang pernikahan terdapat dalam suroh Al Baqoroh ayat 221 : Artinya : "Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanitawanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran." Ayat ini berbicara tentang cara memilih calon pasangan hidup, Allah ta'ala membimbing kaum muslimin agar memilih calon pasangan hidup mereka atas dasar iman dan dien yang haq, bukan semata-mata menurut nafsu syahwatnya dan kepentingan materi keduniaan lainnya. Benar tidaknya kita dalam memilih calon pasangan akan sangat mempengaruhi nasib kita kelak di dunia terlebih lagi di akhirat. Kalau pilihan kita benar, maka insya ALLAH pasangan hidup kita akan membantu kita dalam ta'at dan beribadah kepada Allah ta'ala, serta dalam menegakkan nilai-nilai Islam dalam rumah tangga, tetapi kalau pilihan kita salah, maka dia8

akan merongrong dunia kita dan merusak agama serta akhirat kita. Kaidah ushul mengatakan : Artinya : " Tidaklah suatu perkara dibangun atas dasar konsep yang rusak, maka bangunan tersebut hasilnya akan rusak." Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda : : , Artinya : " wanita itu dinikahi karena 4 hal, karena hartanya, nasabnya, knhecantikannya dan karena agamanya. Pilihlah karena agamanya, maka engkau akan beruntung." (HR. Bukhori Muslim)

Ayat terakrhir dalam Al Qur 'an yang berbicara tentang pernikahan adalah dalam suroh At tahrim ayat 6 : Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. " Dalam ayat ini Allah ta'ala memerintahkan orang-orang beriman agar menjaga diri dan keluarga mereka dari jilatan api neraka, dengan cara melaksanakan dan mendidik mereka terhadap nilai-nilai Islam dalam rumah tangga, sebagaimana hal ini dijelaskan oleh ibnu katsir dalam tafsirnya. Tidak mungkin kita bisa menegakkan nilai-nilai Islam dalam rumah tangga kalau langkah awal kita salah dalam menjalani kehidupan rumah tangga, yakni salah dalam memilih calon pasangan, berangkat dari hal ini ada keterkaitan yang kuat antara ayat yang pertama sampai terakhir yang berbicara tentang urusan rumah tangga. I. HIKMAH DAN TUJUAN DISYARI'ATKANNYA MENIKAH Semua ibadah dalam Islam mengandung hikmah yang baik bagi manusia, baik yang sudah dapat diketahui atau belum bisa diketahui. Allah lah yang menciptakan manusia, Dia lah yang mengetahui apa yang baik dan buruk, yang sesuai atau tidak bagi manusia, maka Allah ta'ala menurunkan syari'at ini adalah untuk kebaikan manusia. Sikap seorang mu'min ketika sudah jelas datang aturan dari Allah dan Rosul Nya adalah "sami'naa wa atho'naa" kami dengar dan kami ta'at, sebagaimana Allah ta'ala jelaskan dalam Al Qur'an suroh An Nuur ayat 51 : Artinya : " Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung."9

Begitupun dengan syari'at pernikahan, di dalamnya mengandung hikmah dan tujuan yang baik bagi manusia, antara lain adalah : 1. Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, tidak bertentangan dengan perkaraperkara yang asasi bagi manusia, seperti marah, malu, cinta, ini semua adalah contoh sifat fitrah manusia, dalam Islam tidak boleh dimatikan, tetapi di atur agar menjadi ibadah kepada Allah ta'ala, tidak liar seperti binatang. Menikah juga merupakan fitrah manusia ( ghorizah insaniyah } yang tidak boleh dibunuh sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada diri dan masyarakat, maka ghorizah insaniyah/ insting manusiawi ini harus diatur dengan nikah, kalau tidak maka dia akan mencari jalan syaithon yang menjerembabkan manusia ke lembah hitam. Oleh karena itu dalam Islam tidak ada doktrin kerahiban, "tidak menikah dan mengklaim mensucikan diri." Juga tidak dibiarkan saja menghambur nafsu syahwatnya tanpa aturan, sehingga menimbulkan berbagai penyakit moral dalam masyarakat, seperti aids, spilis, free sex, perzinahan, kumpul kebo dan yang lainnya yang ini semua menyebabkan kerusakan di dunia dan kehinaan di akhirat. 2. Untuk membentengi akhlak yang luhur Menikah merupakan jalan yang paling bermamfaat dan paling afdhol dalam upaya merealisasikan dan menjaga kehormatan. Dengan menikah seseorang dapat menundukan pandangannya dan menjaga kemaluannya, sehingga tidak terjatuh dalam berbagai bentuk kemaksiyatan dan perzinahan, dengan menikah seseorang dapat menjaga kehormatan dan akhlaknya, tidak mengikuti nafsu syahwatnya. Maka Islam menghasung para pemuda untuk segera menikah, untuk menjaga mereka dari berbagai macam kerusakan moral. Bersabda RosulllahShalallahu 'Alaihi Wassalam : : . , , . Artinya : Dari Ibnu Mas'ud RA telah bersabda Rosulullah SAW : " Wahai para pemuda barang siapa diantara kalian yang sudah mampu maka segeralah menikah, karean hal ini dapat menundukan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa karena hal ini dapat menjadi tameng baginya. " (Muttafaqun 'alaihi) 3. Untuk menegakkan rumah tangga yang Islami Ini merupakan salah satu tujuan pernikahan dalam Islam, yang semestinya setiap mu'min memperhatikannya. Maka Islam sedemikian rupa mengatur urusan pernikahan ini agar pasangan suami istri dapat bekerja sama dalam merealisasikan nilai-nilai Islam dalam rumah tangganya. 4. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah ta'ala

Pernikahan merupakan salah satu lahan yang subur bagi peribadahan dan amal sholeh disamping amal-amal ibadah yang lain, sampai seorang suami yang melampiaskan10

syahwatnya kepada istrinya disebut sebagai shodaqoh. Bersabda Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam : ..... : , : , . , Artinya : " ..Sesoorang diantara kalian yang bergaul dengan istrinya adalah sedekah!" Mendengar sabda Rosulullah SAW tersebut para sahabat bertanya : " Wahai Rosulullah, apakah seseorang dari kita yang melampiaskan syahwatnya terhadap istrinya akan mendapatkan pahala?" Rosulullah SAW menjawab : " Bagaimana menurut kalian jika sesorang bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah dia berdosa?, Begitu pula jika dia bersetubuh dengan istrinya maka dia akan mendapatkan pahala." (HR. Bukhori Muslim) 5. Untuk memperoleh banyak keturunan yang sholeh dan sholehah

Firman Allah ta'ala dalam suroh An Nahl ayat 72 : Artinya : " Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baikbaik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?" Melalui menikah dengan izin Allah ta'ala- seseorang akan mendapatkan keturunan yang sholeh sehingga menjadi asset yang sangat berharga, karena anak yang sholeh senantiasa akan mendo'kan kedua orang tuanya ketika masih hidup atau sudah meninggal dunia, hal ini menjadi amal jariyah bagi kedua orang tuanya. Dengan banyak anak juga akan memperkuat barisan kaum muslimin. Ketika mereka di didik dengan nilai-nilai Islam yang benar dan jihad fii Sabilillah, maka akan tumbuh generasi yang komitmen dengan agamanya dan siap berkorban jiwa raga untuk tegaknya kalimat Allah ta'ala. Inilah antara lain hikmah Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam menganjurkan umatnya agar menikahi wanita yang subur dan penyayang. , Artinya : " Nikahilah wanita yang subur dan penyayang! Karena aku akan berbangga dengan banyaknya umatku di hadapan para nabi pada hari kiamat." HR Ahmad dan Ibnu Hibban. 6. Untuk mendatangkan ketenangan dalam hidupnya. Ini merupakan salah satu tujuan dalam pernikahan, yakni membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah. Firman Allah ta'ala dalam Al Qur'an suroh Ar Rum ayat 21 : Artinya :

11

" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam menyebutkan beberapa indikasi keluarga sakinah, mawaddah wa rohmah dalam sabdanya : : , , , , , .. . Dari Anas RA, telah bersabda Rosulullah SAW : " Apabila Allah ta'ala ingin menghendaki kebaikan pada sebuah rumah tangga, maka Allah ta'ala akan mengkaruniakan keluarga tersebut kepahaman terhadap agamanya, orang yang kecil dikeluarga akan menghormati yang besar, Allah ta'ala akan mengkaruniakan kepada mereka kemudahan dalam penghidupan mereka dan kecukupan dalam nafkahnya, dan Allah ta'ala akan menampakkan aib dan keburukan keluarga tersebut kemudian mereka semua bertaubat dari keburukan tersebut. Jika Allah ta'ala tidak menginginkan kebaikan pada sebuah keluarga, maka Allah ta'ala akan biarkan begitu saja keluarga tersebut (tanpa bimbingan Nya). (HR Ad Daruquthni) Dalam hadits yang mulia ini ada beberapa indikator keluarga sakinah, yakni : 1. At tafaqquh fid diin (Allah ta'ala tunjuki untuk mendalami agama)

Indikasinya adalah, anggota keluarga tersebut rajin dan penuh semangat dalam menuntut ilmu agama, menjadikan rumahnya sebagai tempat ibadah dan majelis ilmu, cinta kepada orang-orang sholeh dan pejuang Islam serta mereka berupaya menerapkan nilai-nilai Islam itu pada seluruh anggota keluarganya. 2. Al ihtiroom al mutabaadil lilhuquuq baina ash shighoor wal kibaar ( ada penghormatan yang timbal balik dalam kewajiban antara orang tua dan anak-anak ), Indikasinya anak-anak berbakti kepada orang tuanya dan merekapun mendapatkan pendidikan dan kebutuhan dari kedua orang tuanya, serta lingkungan keluarga yang kondusif dan Islami. 3. Ar rifqu fil ma'iisyah ( Allah ta'ala mudahkan penghidupannya ) Indikasinya selalu berusaha mencari nafkah dengan jalan yang halal, gemar berinfak dan membantu yatim piatu serta orang-orang yang membutuhkan bantuan. 4. Al qoshdu fin nafaqoot ( merasa cukup dengan rezki yang Allah ta'ala karuniakan Indikasinya anggota keluarga tersebut mempunyai sikap qona'ah dan hatinya tidak tergantung dan terbuai dengan kehidupan dunia. 5. Tabshiirul 'uyuub at taubah 'anhaa ( Allah ta'ala tampakkan aibnya dan mereka bertaubat dari aib tersebut ),

12

Indikasinya mereka selalu muhasabah dalam hidupnya, menghindarkan hal-hal yang dapat memadhorotkan anggota keluarga dan diin nya, menjaga kehormatan keluarga dan tidak menyebarkan rahasia-rahasia keluarga T.I.U 8 Mengetahui dan Menjelaskan Marital Counseling dan Cara Membina Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah Pengertian konseling Konseling adalah usaha membantu orang yang sedang mengalami ganguan kejiwaan agar mereka bisa memutuskan sendiri apa yang terbaik bagi mereka. Yeng membantu disebut konselor, yang dibantu disebut klien. Seorang konselor bukan subyek, karena konselor hanya membantu, subyeknya adalah klien itu sendiri dan obyeknya adalah masalah yang dihadapi. Yang dapat dilakukan oleh seorang konselor antara lain membantu klien untuk ; 1. memahami diri sendiri 2. mengukur kemampuannya 3. mengetahui kesiapan dan kecenderungannya' 4. memperjelas orientasi, motivasi dan aspirasinya, 5. mengetahui kesulitan dan problem lingkungan dimana ia hidup, serta peluang yang terbuka baginya 6. membantu menggunakan pengetahuan tersebut (1 s/d 5) untuk menetapkan tujuan yang paling kongkrit bagi dirinya 7. mendorong klien untuk berani mengambil keputusan yang sesuai dengan kemampuannya, dan memanfaatkan se optimal mungkin potensi yang ada pada dirinya untuk merebut peluang yang terbuka. Jika klien nya orang awam, konseling dibutuhkan untuk : 1. 2. 3. 4. membantu pengembangan diri dan memilih gaya hidup (life style) yang sesuai dengan aspirasinya menjaga agar mereka tidak terjatuh pada keadaan merasa tidak wajar dan tidak bahagia membantu menentukan pilihan-pilihan membantu meringankan perasaan, frustrasi dn sebangsanya.

Sistematika Terapi Psikologis Dalam Konseling Islami eorang klien yang semula mengidap rasa keterasingan, asing dari diri sendiri, asing dari problem yang dihadapi, asing dari lingkungan hidupnya sehingga ia tidak tahu masalahnya dn tidak berani mengambil tindakan bahkan tidak lagi tahu apa yang diinginkan, dapat dibantu memecahkan persoalannya dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Diajak memahami realita apa sebenarnya yang sedang dihadapi, mislnya ditinggal mati orang yang dicintai, dicerai suami, kehilangan jabatan, kehilangan harta, kehilangan kekasih, sakit yang berkepanjangan, dikhiananti bawahan, dizalimi oleh orang yang selama ini dibantu dan sebagainya; bahwa realita itu adalah benar-benar realita dan harus diterima, suka atau tidak suka karena itu memang realita.

13

2. Diajak kembali mengenali siapa dirinya, apa posisinya, dan apa kemampuankemampuan yang dimiliki. Misalnya diingatkan bahwa ia adalah seorang ayah dari anak-anak yang membutuhkan kehadirannya. Atau bahwa kepandaiannya banyak dibutuhkan orang lain, atau bahwa dia adalah hamba Allah yang tidak bisa menghindar dari kehendak Nya, dan apa yang dialami adalah bagian dari kehendak Nya yang kita belum tahu apa maksud dan hikmahnya. 3. Mengajak klien memahami keadaan yang sedang berlangsung di sekitarnya, bahwa keadaan memang selalu berubah; misalnya perubahan nilai, perubahan struktur, perubahan zaman, dan bahwa perubahan adalah sunnatullah yang tidak bisa ditolak, tetapi yang penting bagaimana kita mensikapi dan mengantisipasi perubahan itu. 4. Diajak untuk meyakini bahwa Tuhan itu Maha Adil, maha Pengasih, maha Mengetahui, maha Pengampun, dan semua manusia diberi peluang oleh Tuhan. Juga diajak meyakini bahwa dengki, iri hati dan putus asa adalah tercela dan tidak berguna. Bahwa berbuat dan salah itu lebih baik daripada tidak berbuat karena takur salah. Wilayah Konseling Perkawinan Problem diseputar perkawinan atau kehidupan berkeluarga biasanya berada di sekitar; 1. 2. 3. Kesulitan memilih jodoh, suami atau isteri ekonomi yang kurang mencukupi perbedaan watak, temperamen dan karakter yang terlalu tajam antara suami dan isteri 4. ketidak puasan dalam hubungan seksual 5. kejenuhan rutinitas 6. hubungan antar keluarga besan yang kurang baik 7. ada orang ketiga, WIL atau PIL 8. masalah harta warisan 9. dominasi orang tua/mertua 10. kesalah pahaman antara suami isteri 11. poligami 12. perceraian

14