laporan tutorial relining.pdf

13
1 STEP 1 1. Relining: Penambahan pada basis protesa yang menghadap jaringan untuk menambah kecekatan. Penambahan bahan baru yang mengisi celah antara basis gigi tiruan dan jaringan yang berfungsi untuk perbaikan protesa lama tanpa menggantinya dengan protesa baru. 2. Gigi tiruan goyang: Keadaan dimana gigi tiruan tidak stabil dan tidak retentif dikarenakan longgar. STEP 2 1. Apa penyebab celah antara edentulous ridge dengan basis gigi tiruan sehingga gigi tiruan goyang dan longgar untuk makan? 2. Apa pengaruh jenis kelamin dan lama pemakaian gigi tiruan terhadap kegoyangan yang terjadi pada kasus di skenario? 3. Mengapa dokter gigi memutuskan untuk melakukan relining? 4. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan relining? 5. Apa saja tahapan relining? 6. Apa kerugian dan dampak dari relining? STEP 3 1. Penyebab celah antara edentulous ridge dengan basis gigi tiruan sehingga gigi tiruan goyang dan longgar untuk makan Resopsi fisiologis edontulous ridge seiring berjalannya waktu Penggunaan gigi tiruan yang tidak benar yang mengakibatkan tertekannya alveolar rigde sehingga terjadi resopsi lebih cepat pada daerah yang tertekan. Adanya penyakit sistemik Pada pemakaian yang cukup lama kontak oklusi akan hilang sehingga anasir mengalami aus yang menyebabkan terganggunya oklusi dan menyebabkan terjadinya resobsi pada tulang alveolar Usia Desain sayap terlalu pendek

Upload: agung-istri-puspita-dewi

Post on 18-Jul-2016

449 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

Reparasi gigi tiruan GTL maupun GSTL dengan relining atau pelapisan kembali pada basis geligi tiruan

TRANSCRIPT

1

STEP 1

1. Relining:

Penambahan pada basis protesa yang menghadap jaringan untuk menambah

kecekatan.

Penambahan bahan baru yang mengisi celah antara basis gigi tiruan dan jaringan

yang berfungsi untuk perbaikan protesa lama tanpa menggantinya dengan protesa

baru.

2. Gigi tiruan goyang:

Keadaan dimana gigi tiruan tidak stabil dan tidak retentif dikarenakan longgar.

STEP 2

1. Apa penyebab celah antara edentulous ridge dengan basis gigi tiruan sehingga gigi

tiruan goyang dan longgar untuk makan?

2. Apa pengaruh jenis kelamin dan lama pemakaian gigi tiruan terhadap kegoyangan

yang terjadi pada kasus di skenario?

3. Mengapa dokter gigi memutuskan untuk melakukan relining?

4. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan relining?

5. Apa saja tahapan relining?

6. Apa kerugian dan dampak dari relining?

STEP 3

1. Penyebab celah antara edentulous ridge dengan basis gigi tiruan sehingga gigi tiruan

goyang dan longgar untuk makan

Resopsi fisiologis edontulous ridge seiring berjalannya waktu

Penggunaan gigi tiruan yang tidak benar yang mengakibatkan tertekannya alveolar

rigde sehingga terjadi resopsi lebih cepat pada daerah yang tertekan.

Adanya penyakit sistemik

Pada pemakaian yang cukup lama kontak oklusi akan hilang sehingga anasir

mengalami aus yang menyebabkan terganggunya oklusi dan menyebabkan

terjadinya resobsi pada tulang alveolar

Usia

Desain sayap terlalu pendek

2

Pada kasus dengan gigi tiruan sebagian lepasan terdapat gigi abudment yang

mengalami kelainan

Pada pasien penggunak gigi tiruan yang mengalami hilangnya berat badab dapat

menyebabkan resopsi tulang alveolar dikarenakan pasokan nutrisi ke dalam tubuh

kurang.

2. Pengaruh Jenis kelamin

Pada wanita yang semakin lanjut resobsi lebih besar dikarenakan pada fase ini

wanita mengalami menopause yang berakibat menurunnya hormon esterogen

Bentuk tulang yang lebih kecil daripada pria

Usia yang bertambah

Kualitas tulang semakin menurun

Pencernaan semakin kurang efektifitasnya

3. Alasan dokter gigi memilih relining adalah:

Memperbaiki gigi tiruan yang goyang dikarenakan adanya celah antara jaringan

dan gigi tiruan supaya lebih stabil lebih stabil

Oklusi masih ada

Seelah pemakaian selama 3 tahun gigi tiruan sudah tidak nyaman

Pertimbangan estetik

Pertimbangan gigi tiruan masih bagus atau tidak ada bagian yang patah

Kemampuan ekonomi pasien

Perbaikan gigi tiruan tanpa membuat protesa baru

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan relining:

Kontak oklusi gigi tiruan

Dimensi vertikal gigi tiruan: Rahang atas lebih susah direlining dibanding rahang

bawah sehingga untuk mendapatkan kembali dimensi vertikal dilakukan relining

pada rahang bawah terlebih dahulu.

3

5. Tahapan relining

Direct relining: bahan langsung dimasukkan ke mulut pasien dengan

menggunakan akrilik self cure. Dilakukan secara one visit. Dilakukan pada keadaan

bagian protesa yang akan di relining tidak banyak dan pasien tidak menderita penyakit

sistemik.

Indirect relining: dikerjakan di luar mulut, ada tahapan klinis dan laboratoris, bisa

menggunakan akrilik heat cure. Digunakan pada keadaan pasien rewel, mental

tidak stabil. Prosesnya panjang namun lebih kuat karena menggunakan heat cure.

6. Kerugian dan dampak relining (direct):

Rentan mengiritasi jaringan rongga mulut

Porositas tinggi

Hasil warna mudah berubah sehingga estetik rendah

Dapat menyebabkan bau mulut ketika kontak dnegan debris

Adanya rasa panas di rongga mulut saat akrilik setting

Jika manipulasi akrilik kurang ada batas antara akrilik lama dan baru.

4

STEP 4

Pemakaian gigi tiruan selama tiga tahun

Celah lebar pada edontulous ridge

Stabilisasi dan retensi kurang

Gigi tiruan terasa longgar dan goyang saat

makan

Relining Rebasing

Tahapan Alat dan

Bahan

Indikasi dan

Kontraindika

si

5

STEP 5

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontra indikasi

dilakukannya relining

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan alat dan bahan serta prosedur

relining

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tahap relining

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kapan dapat digunakan direct

atau indirect relining

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penyebab adanya celah pada

edontulous ridge (selain resobsi tulang)

STEP 7

1. Indikasi dan kontraindikasi relining

Indikasi Relining

Relining perlu dilakukan untuk hal-hal berikut ini :

a. Geligi tiruan sudah tidak cekat lagi.

b. Hanya terdapat sedikit saja perubahan oklusi, sehingga oklusi masih dapat

dipertahankan dengan pengasahan permukaan oklusal seperlunya saja, setelah

pelapisan kembali selesai dikerjakan.

c. Desain kerangka geligi tiruan baik dan kerangka ini masih mencekat dengan baik

dengan permukaan gigi.

d. Keadaan basis protesa masi baik.

e. Elemen tidak patah, rusak atau aus berlebihan.

f. Penderita merasa puas dengan penampilannya.

g. Tepi geligi tiruan masih cukup baik dan tidak perlu perubahan yang besar.

h. Penderita mempunyai pengertian dan tanggapan yang baik mengenai proses relining.

Kontraindikasi Relining

a. Estetik gigi tiruan buruk

b. Hubungan intermaxillary sudah tidak selaras

c. Susunan oklusal tidak benar

d. Resorpsi sangat banyak hubungan horizontal dan oklusal yang tidak benar

6

e. Oklusi sentris dan relasi sentris tidak sesuai

2. Pada proses relining menurut Kema, D (1969) Rudd,K (1981:403-411), Austin K

(1957:195) dan Gunadi (1994) menggunakan:

A. Alat–alat:

Spatula

Bowl

Articulator

7

Scaper/bur

handpiece / lathe – mounted akrilik bur

fissure bur

reline jig

8

kuas

pressure container.

B. Bahan–bahan: jelly petroleum, zinc oxide eugenol pasta, cold curing acrylic, heat

curing acrylic, tissue conditioning, hydocal, pumice.

3. Prosedur relining

Relining dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu direct dan indirect relining. Direct

relining merupakan relining yang dilakukan secara langsung di dalam mulut pasien.

Sedangkan indirect relining merupakan relining yang dilakukan secara tidak langsung atau

diluar mulut pasien. Berikut adalah prosedur relining direct dan indirect secara lebih jelas.

A. Direct Relining

1. Persiapan pasien:

Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1 – 2 hari agar jaringan dalam keadaan sehat.

Misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan pembedahan, sedangkan

jika kecil cukup diberi tissue conditioning. Jika ada jaringan yang teriritasi, maka harus

disembuhkan dahulu.

2. Persiapan gigi tiruan:

a. Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief dengan mengerok

akrilik sebanyak 1– 2 mm. Hal ini ditujukan untuk mempersiapkan tempat bagi bahan impresi

ataupun bahan lining yang baru.

b. Seluruh undercut yang ada dihilangkan.

c. Tepi – tepi gigi tiruan dipendekkan 1 – 2 mm guna mendapatkan seal yang sesuai dengan

batas edentulous ridge.

3. Prosedur Relining:

a. Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak dipendekkan dengan

maksud agar lebih baik dalam menahan bahan cetak.

b. Instruksi pasien untuk kumur dengan air dingin

c. Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang, dan permukaan basis gigi tiruan

yang dipoles dilapisi dengan jelly petroleum untuk memudahkan pembuangan kelebihan

bahan cetak dan gunakan partial denture sebagai sendok cetak, campurkan zinc oxide dan

eugenol impression pasta sesuai dengan petunjuk pabrik.

9

d. Taruhlah campuran bahan diatas permukaan jaringan basis denture yang telah dikeringkan

lalu masukan ke dalam mulut pasien, kerangka dipegang kuat dengan menekan pada masing–

masing rest sampai bahan cetak mengeras dan usahakan pasien tidak boleh beroklusi dan

bahan cetak berlebihan dibuang, kemudian gigi tiruan dikeluarkan dari mulut, protesa

dirapikan/dibentuk dengan scapel tajam. Lalu dipoles dan dinsersi.

A. INDIRECT RELINING

1. Persiapan Pasien

B. Indirect Relining

1. Persiapan Pasien

Persiapan pasien pada indirect relining sama dengan pada direct relining yaitu pasien

harus melepas gigi tiruan selama 1 – 2 hari agar jaringan dalam keadaan sehat. Misalnya jika

ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan pembedahan, sedangkan jika kecil cukup

diberi tissue conditioning. Jika ada jaringan yang teriritasi, maka harus disembuhkan dahulu.

2. Persiapan Gigi Tiruan

Sebelum melakukan tahapan relining hendaknya gigi tiruan di cuci terlebih dahulu

menggunakan ultrasonic cleaner atau pumice karena meskipun gigi tiruan tampak bersih

ketika basah, terkadang tampak adanya kalkulus setelah kering (Gambar. 1). Sebelum

dilakukan pencetakan rahang, sebaiknya basis gigi tiruan yang menghadap jaringan mukosa

dikerok terlebih dahulu dengan kedalaman sekitar 1mm. Pengerokan dilakukan agar saat

pencetakan bahan cetak dapat mengalir dengan bebas sehingga diperoleh hasil cetakan yang

baik. Hal tersebut dilakukan jika terdapat perubahan dimensi vertikal pasien. Jika tidak ada

perubahan dimensi vertikal, hanya perubahan retensi dan stabilitas gigi tiruan maka tidak

perlu dilakukan pengerokan.

10

3. Prosedur Relining

Pelaksanaan relining dimulai dengan melakukan pencetakan. Secara umum

terdapat dua teknik indirect relining, yaitu functional impression dan static

impression.

a. Functional Impression

Pada teknik ini, gigi tiruan yang telah siap (telah direlief dan diborder

moulding) diberi tissue conditioner sebagai bahan impresi. Gigi tiruan kemudian

dimasukkan kedalam mulut pasien dan pasien diperintahkan untuk melakukan

oklusi sentris. Gigi tiruan yang masih mengandung tissue conditioner ini tetap

diinsersikan pada pasien selama ± 24 jam untuk mendapatkan cetakan fungsional.

b. Static Impression

Berbeda dari functional impression, pada static impression gigi tiruan yang

sudah siap kemudian diberi pasta ZOE sebagai bahan impresi dan kemudian

dicetakkan pada mulut pasien. Segera setelah didapatkan model negatif, maka gigi

tiruan langsung dicor dan diproses secara laboratoris untuk pemberian liner yang

baru.

Pada tahap pencetakan dengan dua teknik diatas, sebaiknya dalam pemilihan

bahan cetak diusahakan menggunakan bahan cetak yang memiliki viskositas

rendah seperti elastomer atau tissue conditioning. Penggunaan bahan cetak dengan

lapisan yang tipis akan mengurangi reflek gagging. Selanjutnya sendok cetak yang

berasal dari gigi tiruan yang telah diberi bahan cetak tersebut dimasukkan

kedalam mulut pasien, agar mendapat kontur jaringan rongga mulut, maka

Gambar 1. Gigi tiruan dalam keadaan basah tidak tampak kalkulus

(kiri). Dan setelah mengering tampak adanya kalkulus (kanan.)

11

dilakukan gerakan fisiologis (muscle trimming)pada mukosa pipi untuk mendapat

bentukan vestibulum.

4. Prosedur laboratoris

Cetakan negatif rahang pasien yang telah diperoleh kemudian dirapikan jika

terdapat bagian-bagian yang memiliki ketebalan berbeda dengan tidak mengurangi

ukuran atau batas tepi cetakan. Kemudian membuat cetakan positif/model kerja

menggunakan dental stone yang yang telah dimanipulasi (Gambar 2)

Setelah setting dan mengeras kemudian dengan menggunakan dental plaster

yang telah dimanpulasi letakan model kerja pada reline jig (Gambar 3)

Setelah dental plaster setting, reline jig dibuka kemudian bahan cetakan

dipisahkan dari basis gigi tiruan, basis gigi tiruan di dirapikan menggunakan pumice

untuk menciptakan adhesi yang bagus antara basis akrilik lama dan baru. Cuci dan

bersihkan gigi tiruan dan tuangkan resin akrilik yang telah dimanipulasi pada daerah

anatomis basis gigi tiruan, kemudian letakan pada model kerja, dan pasang pada reline

jig. Lalu reline jig diletakan pada pressure container dan diberi tekanan kurang lebih

Gambar 2

Gambar 3

12

25 psi selama sepuluh menit. Kamudian gigi tiruan di lepas dari model kerja,

dilakukan pemolesan dan siap di insersi ke dalam rongga mulut pasien.

4. Kita melakukan direct relining atau indirect relining tergantung beberapa keadaan seperti:

direct relining:

Kemampuan financial pasien yang terbatas karena biaya untuk melakukan direct

relining lebih murah dibandingkan dengan menggunakan indirect relining.

Kemauan pasien; pasien ingin dilakukan relining dengan sekali kunjungan.

Basis yang direparasi tidak begitu luas dan banyak

Pasien kooperatif

indirect relining:

Keinginan pasien untuk dilakukan indirect relining, selain itu pasien juga

menginginkan hasil yang lebih optimal.

Pasien yang berusia lanjut,

Pasien yang memiliki penyakit sistemik yang tidak terkontrol

Pasien yang memiliki gargling reflex atau yang memiliki sensifitas tinggi pada rongga

mulut

Pasien yang memiliki sikap mental tidak stabil (histercal mind)

5. Faktor-faktor penyebab longgarnya gigi tiruan sebagai berikut:

Resorbsi residual ridge

Resorbsi pada residual ridge dapat disebabkan beberapa hal misalnya: adanya proses

keradangan, proses fisiologis tubuh, kesalahan oklusi dan adaptasi basis gigi tiruan

dan residual ridge yang tidak baik

Pemakaian gigi tiruan yang terlalu lama sehingga menyebabkan resorbsi pada

prosesus alveolaris

Pembuatan sayap gigi tiruan yang terlalu pendek

Penyakit sistemik

13

Pada penderita dengan keadaan kesehatan yang baik pembentukan dan perkembangan

tulangnya lebih baik dan kuat sehingga kecepatan resorbsi tulangnya pun lebih baik

dan kuat. Dengan sendirinya kecepatan penyusutan tulangnya jadi lebih kecil pula.

Hal sebaliknya terjadi pada mereka yang daya tahan tubuhnya rendah. Pada penderita

tuberculosis, lues/sifilis, diabetes mellitus, proses penyusutan tulang rahang biasanya

terjadi lebih cepat karena adanya kelainan dalam proses metabolism tubuhnya.

Keausan pada permukaan oklusal gigi tiruan, sehingga menyebabkan kehilangan

keseimbangan oklusi dan mempercepat terjadinya resorbsi tulang alveolar dan

menyebabkan gigi tiruan tidak retensi atau longgar