laporan diskusi tutorial

40
LAPORAN DISKUSI TUTORIAL MODUL 3 EMBRIOLOGI, ANATOMI SERTA FUNGSI RANGKA, DAN PERSENDIAN Tutor: dr. Eti Yerizel, MS Kelompok 7A: Insi Hidayatul Husna 1210312103 Hazazi Nur Adli 1210312007 Mira Mustika 1210312008 Mutia Fadhilla 1210312009 Rudi Ansyah 1210312118 Nurhayani Fatimah 1210312112 Ivo Mahalia 1210313016 SM Rezvi 1210313017 Nesha Pratiwi 1210313018 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Upload: alde-baran

Post on 30-Sep-2015

36 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

LAPORAN DISKUSI TUTORIAL MODUL 3EMBRIOLOGI, ANATOMI SERTA FUNGSI RANGKA, DAN PERSENDIAN

Tutor: dr. Eti Yerizel, MS

Kelompok 7A: Insi Hidayatul Husna1210312103 Hazazi Nur Adli1210312007 Mira Mustika 1210312008 Mutia Fadhilla1210312009 Rudi Ansyah1210312118 Nurhayani Fatimah1210312112 Ivo Mahalia1210313016 SM Rezvi1210313017 Nesha Pratiwi1210313018

Pendidikan DokterFakultas Kedokteran Universitas AndalasPadang 2012

MODUL 3EMBRIOLOGI, ANATOMI SERTA FUNGSI RANGKA DAN PERSENDIAN

SKENARIO 3: CEDERA SAAT LATIHANVivi, 17 tahun murid kelas II SD diantar ayahnya ke salah satuklub senam di kotanya. Saat pertama bergabungdengan teman yang seusianya terlihat ada temannya yang tinggi, seukuran dan ada yang rendah darinya. Bentuk tubuh temannyajuga bervariasi ada yang tinggi kurus, gemuk pendek dan ada yang proporsional seperti tubuh Vivi.Hari pertama latihan, Vivi diajarkan berbagai gerakan dasar untuk hampir seluruh anggota tubuhnya seperti membungkukkan badan, membuka kaki dan lengan selebar-lebarnya dan memutar-mutarkan kepala sambil mendengarkan musik. Dalam latihan senam tersebut Vivi berlatih melakukan salto di udara dan kembali berdiridengan sempurna. Ketika latihan salto yang kedua, Vivi terpeleset, akibatnya terjadi cedera pada pergelangan kaki. Vivi terlihat kesakitan. Pelatih senam segera menghentikan latihan dan membawanya ke IGD Rumah Sakit terdekat.Dokter menduga Vivi mengalami dislokasi sendi pada artikulasio talokruralis sinistra. Untuk memastikan diagnosis dokter menyarankan agar dilakukan foto ronsen pada kaki Vivi. Ketika ayah Vivi sampai di IGD setelah diberitahu pelatih senam, dia sangat khawatir apakah kaki anak kesayangannya yang cedera dapat sembuh seperti sediakala. Dia tak ingin kaki anaknya seperti anak tetangganya yang bengkok sejak lahir.Bagaimana anda menjelaskan berbagai kasur yang terdapat dalam skenario?

Seven Jump:I. Klarifikasi terminologi dan konsep1. Sendi: pertemuan tulang dengan tulang.2. Dislokasi: pergeseran atau pindahnya permukaan sentuh tulang yang menyusun sendi.3. Artikulasio talokruralis sinistra: sendi antara ujung distal tibia dan fibula dengan ujung proksimal tumit kiri.4. Foto ronsen: foto yang didapatkan dengan menggunakan sinar X5. Cedera: kerusakan struktur/ fungsi tubuh karena tekanan, paksaan fisik/ kimiawi.

II. Menentukan masalah1. Apa yang membedakan tinggi seseorang?2. Mengapa kita bisa melakukan berbagai macam gerakan?3. Mengapa Vivi bisa mengalamidislokasi pada artikulasio talokruralis sinistra?4. Mengapa anak tetangga Vivi kakinya bengkak sejak lahir?5. Apa indikator seorang dokter untuk melakukan foto ronsen?6. Apakah keadaan dislokasi bisa sembuh seperti sedia kala?7. Apa penyebab variasi bentuk tubuh manusia?8. Kenapa saat cedera menimbulkan rasa sakit?9. Apa saja artikulasio pada tubuh manusia?10. Apa yang menyebabkan terjadinya cedera?

III. Analisa masalah1. Beberapa hal yang dapat menyebabkan perbedaan pada tinggi seseorang:a. Faktor genetikFaktor genetik adalah elemen dasar penentu tinggi badan seseorang. Seorang anak akan mencapai tinggi badan sesuai dengan gen penentu tinggi badan yang diwarisi dari orangtuanya. Jika orangtuanya memiliki perawakan tubuh tinggi, secara genetis tentu anak cenderung memiliki perawakan yang tinggi pula. Sebaliknya, jika orangtuanya memiliki perawakan tubuh pendek, secara genetis tentu anak cenderung memiliki perawakan yang pendek pula.Namun bukan berarti, orangtua yang berperawakan pendek otomatis akan memiliki anak yang pendek pula, bisa saja anaknya tinggi. Hal ini dikarenakan adanya konsep Potensi Tinggi Genetik, artinya seorang anak yang dilahirkan berpotensi atau akan mencapai tinggi dewasa tertentu yang berada dalam suatu rentang waktu tertentu.

b. OlahragaOlahraga teratur dan sesuai dengan usia merupakan hal penting untuk pertumbuhan tulang. Karena, pertumbuhan tulang tidak akan ideal apabila terlalu berat olahraga yang harus dilakukan oleh seseorang pada usia tertentu. Hal ini malah akan menimbulkan deformitas pada pertumbuhan dan perkembangan sistem rangka.

c. NutrisiBeberapa zat gizi penting, seperti protein, lemak, vitamin (seperti vitamin A dan D) dan mineral (seperti zat besi, kalsium, seng dan yodium) turut membantu, baik langsung maupun tidak langsung dalam proses pertumbuhan anak. Selain itu dalam masa pertumbuhan nutrisi/ gizi sangat penting untuk mencapai tinggi tubuh yang ideal.

d. HormonBeberapa jenis hormon yang berperan penting dalam proses pertumbuhan tinggi dan berat seorang anak, antara lain adalah hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon tiroid dan hormon seks.Hormon pertumbuhan berfungsi merangsang pertumbuhan tulang. Hormon tiroid dibutuhkan untuk membantu melancarkan proses metabolisme di dalam tubuh. Sedangkan hormon seks, yang terdiri dari hormon estrogen, progesteron dan androgen, bertugas dalam proses pematangan seksual.

e. Lingkungan Faktor lingkungan anatara lain, imunisasi, kasih sayang yang cukup dan kebutuhan ekonomi. Imunisasi penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan fisiknya. Sedangkan kurangnya kasih sayang dapat berdampak pada hilangnya nafsu makan pada anak. Begitu juga, kurangnya kebutuhan ekonomi tentu akan berdampak pada ketersediaan pangan yang mengandung gizi seimbang.

f. OperasiOperasi tulang juga dapat dilakukan untuk menambah tinggi tubuh.

2. Kita dapat melakukan gerak karena adanya kerjasama antara:a. Artikulasio, menghubungkan antara satu tulang dengan tulang lain.b. Otot, melakukan kontraksi yang dihasilkan akibat pergeseran protein kontraktil, aktin dan miosin.c. Tulang rawan,menutupi kedua ujung tulang untuk menjaga dari benturan.d. Saraf, menghantarkan sinyal dan impuls.e. Ligamentum, jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi.f. Otak, memberikan koordinasi dan mengolah perintah yang masuk serta kontrol terhadap impuls untuk melakukan suatu pergerakan.

3. Dislokasi artikulasio talokruralis sinistra terjadi karena cedera saat olahraga yang beresiko jatuh, kecelakaan motor, terjaatuh dari tangga dan terpelest dapat menimbulan dislokasi. Secara patologis bisa terjadi karena robeknya ligamen dan kapsul articuler yang merupakan komponen vital penghubung tulang. Komplikasi dini saraf juga bisa menyebabkan terjadinya dislokasi ini.

4. Kaki bengkok sejak lahir karena kebiasaan bayi atau mungkin saja disebabkan oleh tendon Achilles yang pendek, dan gangguan perkembangan saraf yang menginervasi area kaki. Dan para ilmuwan mempercayai bahwa kaki bengkok bukan disebabkan oleh posisi janin dalam rahim.

5. Indikator seorang dokter melakukan foto ronsen antara lain, sesak napas pada bayi, bayi muntah hijau, kondisi gangguan pada tulang,paru-paru, usus dan organ dalam lain.

6. Keadaan dislokasi bisa sembuh seperti sedia kala dengan cara diurut, apabila dislokasi yang terjadi tidak parah. Sedangkan untuk yang lebih parah maka dilakukan pembedahan terhadap tulang/sendi yang mengalami dislokasi namun akan terjadi efek samping, yaitu ligamen tidak akan kuat seperti sedia kala.

7. Variasi bentuk tubuh manusia hampir sama dengan pertumbuhan tulang, tetapi seperti kandungan lemak tubuh juga mempengaruhi, selain itu ada faktro genetik dimana anak cenderung mewarisi satu atau kombinasi fenotip dari parentalnya. Dan pola makan sangat berperan terhadap variasi tubuh seseorang.

8. Cedera menimbulkan rasa sakit karena terjadi vasodilatasi pembuluh darah yang akan diiringi oleh memerahnya lokasi cedera. Selain itu juga bisa dipicu oleh tertekannya ujung saraf yang akan menyebabkan rasa nyeri.

9. Artikulasio yang ada pada manusiaPersendian axial skeletonPertemuan antara kondilus madibularis dengan : Dianterior, tuberculum articularis os temporalis Diposterior, fossamandibularis os temporalis

Articulatio intervertebralisTerdiri atas : Persendian antar corpus vertebra Persendian antar processus articularis superior dan inferior vertebra

Persendian antar corpus vertebra Seluruh vertebra, mulai dari C2 sacrum dipisahkan oleh fibrocartilago yang disebut discus intervertebralis yang terdiri dari :- Anulus fibrosus - Nucleus pulposus Persendian Appendicular Skeleton bagian superiorPertemuan antara clavicula dan manubrium sterni Artikulatio acromioclavicularis Persendian antara acromion dan bagian lateral clavicula Merupakan sendi pelana Diantara kedua tulang terdapat discus fibrocartilagenous Bersama-sama dengan art. Stenoclavicularis dan art. Humeri, memberikan pergerakan yang luas pada ext superiorArtikulatio glenohumeralis (articulatio humeri) Merupakan Ball and Socket Joint Dibentuk oleh caput humeri dan cavitas glenoidale scapula Merupakan persendian yang mempunyai pergerakan yang paling luas, karena itu paling tidak stabil Labrum glenoid berupa fibrocartilago mengelilingi dan menutupi permukaan cavitas glenoidales Sebagian capsul articularis melekat pada collum surgical humeri Persendian yang dilalui oleh M. Biceps brachii caput longum Artikulatio cubiti Merupakan sendi engsel (hinge) Terdiri atas := Articulatio humero ulnaris Persendian antara incissura trochlealis ulna dengan fossa trochlearis humerus = Articulatio humero radialis capitulum humerus bersendi dengan caput radii Kedua persendian ini diliputi oleh satu capsul articularis Articulatio radiocarpalis 3 tulang tangan proximal bersendi dengan bagian distal radius Discus articularis memisahkan ulna dengan persendian ini Merupakan articulatio condyloid yang memungkinkan gerakan flexi, extensi, adduksi, abduksi dan circumdiksi Supinalis dan pronasi bisa terjadi pada proximal dan distal articulatio radio ulnaris

Articulatio intercarpal Persendian antara tulang capsula Merupakan sendi pelana Pergerakan yang luwes diantara tulang carpalia

10. Hal-hal yang menyebabkan cedera ada dua yaitu trauma akut dan overuse syndrome. Trauma akut adalah suatu cedera berat yang terjadi secara mendadak, seperti robekan ligamen, otot, tendon, atau terkilir, atau bahkan patah tulang. Sindrom pemakaian berlebihan sering dialami oleh atlet, bermula dari adanya suatu kekuatan yang sedikit berlebihan , namun berlangsung berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Cedera seringkali direspon tubuh dengan tanda radang yang terdiri atas rubor (merah), kalor (panas), dolor (nyeri), dan funtiolaesa (penurunan fungsi).

IV. Kajian sistematik

V. Formulasi tujuan pembelajaran (LO)1. Menjelaskan tentang embriologi skeletal2. Menjelaskan tentang anatomi skeletal dan sendi3. Menjelaskan tentang histologi skeletal dan sendi4. Menjelaskan tentang fungsi skeletal dan sendi5. Menjelaskan tentang metabolisme kalsium6. Menjelaskan tentang hormon yang mempengaruhi metabolisme kalsiun7. Menjelaskan tentang arthologi8. Menjelaskan tentang kelainan kongenital yang terkait sistem skeletal9. Menjelaskan tentang kelainan didapat yang terkait sistem skeletal10. Menjelaskan tentang radiologi pemeriksaan sistem skeletal

VI. Mengumpulkan informasi

VIISintesa dan uji informasi1. Embriologi sistem skeletalEmbriogenesis sistem rangkaSistem rangka berasal dari lapisan embriogenik mesoderem paraksial, lempeng lateral dan sel-sel kista neuralis. Akhir minggu ke 3, mesoderem paraksial menjadi semacam balok-balok yang disebut somit.Somit terbagi 2 :a. DorsolateralDisebut demomytome, bagian myotome membentuk myoblast, dermatom membentuk dermis.

b. VentromedialDisebut skleroton, pada akhir mingguke 4 akanmenjadi sel-sel mesenkim (jaringan penyambung mudigah), kemudian berpindah dan berdiferensiasi menjadi fibroblas, kondroblas, dan osteoblas.

Histogenesis Tulang dan Kartilagoa. Kartilago Muncul ketika embrio berumur 5 minggu. Pertumbuhan dimulai dari sel-sel mesenkim yang mengalami kondensasi, berprolerasi, dan berdiferensiasi menjadi condroblast. Condroblast mensekresikan serat-serat kolagen dan subtansi dasar matric sehingga terbentuk condrosit. Selanjutnya condrosit akan terus menerus mengeluarkanmatriks sehingga condrosit yang berdekatan akansaling mendorong sehingga kartilago bertambah panjang. Sel-sel mesenkim yang letaknya diperifer akan berdiferensiasi menjadi fibroblast. Fibroblast akan membentuk suatu jaringan ikat kolagen, yaitu perichondrium.

b. Tulang Pertumbuhan tulang berlangsung dengan 2 cara :1) Osifikasi intramembranosaUmumnya pada tulang pipih. Osifikasi berlangsung dalam suatu membran yang dibentu oleh sel-sel mesenkim itu sendiri. Sel-sel mesenkim berdiferensiasi menjadi osteoblast dan mulai mensekresikan matriks dan subtansi interseluler membentuk osteosit. Osteoblast yang terdapat diperifer tulang membentuk lapisan-lapisan yang membuat tulang lebihtebal di bagian perifernya, ditambah lagi dengan aktivitas osteoklas,akibatnya bagian tengah tulang akan berongga. Pada rongga ini sel-sel mesenkim akan berdiferensiasi menjadi sumsum tulang.

2) Osifikasi intrakartilago/ endokondralUmumnya pada tulang panjang. Diawali dengan terbentuknya tulang rawan. Pada tingkat selular, sel-sel kartilago akan berubah menjadi osteoblas lalu osteositOsifikasi pertama kali terjadi di diafisis (pusat osifikasi primer) pada akhir masa embrionik. Pada diafisis sel-sel kartilago mengalami 3 hal yaitu : hipertropi, kalsifikasi matriks, serta kematian sel-selnya. Selain itu perikondrium akanmengalami vaskularisasi sehinggasel-sel kartilago berubah menjadi osteoblast. Pada waktu lahir sebagian besar diafisis telah mengalami osifikasi,sedangkan epifisis masih berupa kartilago. Osifikasi skunder dilempeng epifisis baru berlangsung pada tahun-tahun pertama usia bayi.

Perkembangan SendiMulai terbentuk pada minggu ke 6 dan akhir mingguke 8 sendiyang terbentuk sudah seperti sendi orang dewasa.Terdapat 3 jenis sendi berdasarkan materi penyusunnya yaitu :a. Sendi fibrosa (sutura di kranium)b. Sendi kartilago (simfisis pubis)c. Sendi sinovial (sendi lutut)

Tulang TengkorakTerdiri atas :a. Neurokranium (batok pelindung disekitar otak)Bagian membranosa terdiri dari tulang-tulang pipih yang melindungi otak sebagai suatu kubah. Berasal dari :o Sel-sel krista neuralis,membentuk atap dan sebagian besar tulang tengkorako Mesoderm paraksial, membentuk daerah oksipital dan posterior rongga matao Bagian kartilaginosa (kondrokranium) membentuk tulang-tulang dasar tengkorak, berasal dari : Sel-sel krista neuralis, membentuk kondrokranium prakordal Mesoderm paraksial, membentuk kondrokranium kordal

b. Viserokranium (kerangka/tulang wajah)Dibentuk oleh 2 lengkung faring pertama.Lengkung pertama : Bagian dorsal (prosesus maxilaris)Berjalan kedepan dibawah mata (os. Maxilaris, os. Zigomatikum, os. Temporalis) Bagian ventral (prosesus mandibularis)Melindungi kartilago meckel Mesenkim sekitar kartilagomeckel memadat, menulang, dan mengalami osifikasi (penulangan) membranosa membentuk mandibula Ujung dorsal prosesus mandibularis dan lengkung faring ke 2(inkus, maleus,stapes) pada bulan ke 4 Mesenkim untuk pembentukan wajah berasal dari sel-sel krista neuralis.

Anggota BadanTunas anggota badan mulai tampak sebagaikantung-kantung pada akhir minggu ke 4.o Tunas anggota badan terdiri dari inti mesenkim yang berasal dari lapisan mesoderm lempeng lateral yang dibungkus oleh selapis ektoderm kuboid. Intimesenkim memberi signal kepada ektoderm dinujung badan untuk menebal dan membentuk rigi ektodermal apeks (REA). Proses ini berlangsung pada minggu ke 5.o Minggu ke 6 ujung tunas anggota badan menjadipipih membentuklempeng tangan dan kaki.o Jari-jari tangan dan kaki terbentuk ketika kematian sel di rigi ektodermal apeks memisahkannya menjadi 5 bagian.o Sementara itu mesenkim dalam tunas mulaimemadat membentukmodel kartilago hialin yang pertama yang merupakan bakal tulang anggota badan.o Osifikasi intrakartilago dimulai menjelang akhir masa mudigah.o Pada mingguke 12 kehamilan dari pusat osifikasi primer di diafisis, osifikasi intrakartilago berangsur-angsur meluas kearah ujung model kartilago.o Waktu lahir, diafisis tulang telah menjadi tulang seluruhnya, tapi ujung-ujungnya (epifisis) tetap berupa kartilago pusat osifikasi sekunder untukproses pemanjangan tulang.o Apabila tulang telah mencapai panjangnya yang penuh,lempeng epifisis menghilang dan epifisis bersatu dengan tulang.

Kolumna VertebralisBerasal dari sel-sel sklerotom yang berpindah posisi mengelilingi medula spinalis dan notokord.o Bagian kaudal masing-masing sklerotom mengalami proliferasi dan memadat serta meluas ke jaringan antara segmen dibawahnya, terjadi perlekatan setengah kaudal sklerotom dengan setengah sefalik sklerotom di bawahnya.o Sel-sel diantara bagian sefalik dan kaudal membentuk diskus invertebralis (cakram antar ruas)

2. Anatomi skeletal dan sendiAnatomi yang berhubungan dengan sistem skeletal, tulang dan persendian antara lain:Anatomi tulang panjang Tulang panjang seperti femur memiliki ciri-ciri sebagai berikut :1. Diafisis (batang) tersusun dari tulang kompak silinder tebal yang membungkus medulla atau rongga sumsum sentral yang besar. Rongga sumsum berisi sumsum tulang kuning (adipose) atau sumsum merah, bergantung usia individu. Endosteum melapisi rongga sumsum. Jaringan ini terdiri dari jaringan ikat areolar vascular. Periosteum membungkus diafisis. Periosteum adalah lembaran jaringan ikat yang terdiri dari dua lapisan : lapisan luar adalah jaringan ikat fibrosa rapat; lapisan dalam bersifat osteogenik (pembentuk tulang) dan terdiri dari satu lapisan tunggal osteoblas.2. Epifisis adalah ujung-ujung tulang yang membesar sehingga rongga-rongga sumsum dengan mudah bersambungan. Epifisis tersusun dari tulang cancellus internal yang diselubungi tulang kompak dan dibungkus kartilago artikular (kartilago hialin).

Anatomi rangka aksialRangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi dan menyangga organ-organ kepala, leher, dan dada. Bagian rangka aksial meliputi tengkorak, tulang hyoid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga.

Tengkorak Tersusun dari 22 tulang; 8 tulang cranial dan 14 tulang fasial.

Kranium Membungkus dan melindungi otak. Terdiri dari :1. Tulang frontal membentuk dahi, langit-langit rongga nasal dan langit-langit orbita (kantong mata). Tuberositas frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya lebih besar pada tengkorak muda.Arkus supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara medial oleh suatu elevasi halus yang disebut glabela.2. Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit kranium. Sutura sagital yang menyatukan tulang parietal kiri dan kanan adalah sendi mati yang disatukan fibrokartilago. Sutura koronal menyambung tulang parietal ke tulang frontal. Sutura lumbdoidal menyambung tulang parietal ke tulang oksipital.3. Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang kranium. Foramen magnum adalah pintu oval besar yang dikelilingi tulang oksipital. Foramen ini menghubungkan rongga cranial dengan rongga spinal.4. Tulang temporal membentuk dasar dan bagian sisi dari kranium. Setiap tulang temporal ireguler terdiri dari 4 bagian yaitu bagian skuamosa, bagian petrous, bagian mastoid dan bagian timpani.5. Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata. Tulang ini terdiri dari 4 bagian yaitu : lempeng plate kribform, lempeng perpendicular, massa lateral dan konka nasal superior dan tengah.6. Tulang sphenoid berbentuk seperti kelelawar dengan sayap terbentang. Tulang ini membentuk dasar anterior kranium dan berartikulasi ke arah lateral dengan tulang temporal dan ke arah anterior dengan tulang etmoid dan tulang frontal.7. Osikel auditori tersusun dari maleus, inkus dan stapes.8. Tulang Wormian adalah tulang kecil, yang jumlahnya bervariasi dan terletak dalam sutura.

Tulang wajahTulang wajah tidak bersentuhan dengan otak. Tulang tersebut disatukan sutura yang tidak dapat bergerak, kecuali pada mandibula atau rahang bawah.1. Tulang-tulang nasal membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum nasal.2. Tulang-tulang palatum membentuk bagian posterior langit-langit mulut (langit-langit keras), bagian tulang orbital dan bagian rongga nasal.3. Tulang-tulang zigomatik (malar) membentuk tonjolan pada tulang pipi. Setiap prosesus temporal berartikulasi dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal.4. Tulang tulang maksilar membentuk rahang atas. Prosesus alveolar mengandung soket gigi bagian atas. Prosesus zigomatikus memanjang ke luar untuk bersatu dengan tepi infraorbital pada orbita. Prosesus palatinus membentuk bagian anterior pada langit-langit keras. Sinus maksilar yang ksosong sampai ke rongga nasal, merupakan bagian dari empat sinus paranasal.5. Tulang lakrimal berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang etmois dan maksila pada orbita.6. Tulang vomer membentuk bagian tengah dari langit-langit keras di antara palatum dan maksila, serta turut membentuk septum nasal.7. Konka nasal inferior (turbinatum) .8. Mandibula adalah tulang rahang bagian bawah. Bagian alveolar berisi soket gigi bawah. Ramus mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus yaitu prosesus kandiloid dan prosesus koronoid.

Tulang hioidAdalah tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak berartikulasi dengan tulang lain. Tulang hyoid ditopang oleh ligament dan otot dari prosesus stiloideus temporal.

Sinus paranasalisSinus paranasal (frontal, etmoidal, sfenoidal dan maksilar) terdiri dari ruang-ruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga nasal.

Vertebra1. Kolumna vertebra menyangga berat tubuh dan melindungi medulla spinalis. Kolumna ini terdiri dari vertebra yang dipisahkan discus fibrokartilago intervertebral. Ada 7 tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5 vertebra lumbal, 5 tulang vertebra sacrum yang menyatu menjadi sacrum dan 3- 5 tulang koksigeal yang menyatu menajdi tulang koksiks.2. Ke 31 pasang saraf spinal keluar melalui foramina intervertebral di antara vertebra yang letaknya bersebelahan.3. Badan atau sentrum menyangga sebagian besar berat tubuh.4. Lengkung saraf (vertebra) yang terbentuk dari dua pedikel dan lamina membungkus rongga saraf fan menjadi lintasan medulla spinalis.5. Sebuah prosesus spinosa menonjol dari lamina ke arah posterior dan inferior untuk tempat perlekatan otot.6. Prosesus transveresa menjorok ke arah lateral.7. Semua vertebra serviks memiliki foramina transversal untuk lintasan arteri vertebra.

Tulang sternum 1. Sternum (tulang dada) terbentuk dalam tiga bagian : manubrium atas, badan (gladiolus) dan prosesus sifoid.2. Artikulasi manubrium dengan klavicula adalah pada insisura jugular (substernal) yang merupakan salah satu tanda khas tulang yang muda di palpasi.3. Badan tulang membentuk bagian utama sternum. Takik kostal lateral berartikulasi langsung dengan kartilago kostal tulang iga ke-8 sampai ke-10.4. Bagian inferior prosesus sifoid adalah jaringan kartilago.

Tulang iga1. Ke-12 pasang tulang iga berartikulasi ke arah posterior dengan faset tulang iga pada prosesus transversa di vertebra toraks.2. 7 pasang tulang yang pertama adalah iga sejati dan berartikulasi dengan sternum di sisi anterior.3. 3 pasang kemudian (8-10) adalah iga semu. Tulang-tulang ini berartikulasi secara tidak langsung dengan sternum melalui penyatuan kartilago tersebut dengan tulang di atasnya dan kemudian menyatu dalam satu persendian kartilago dengan kartilago kostal ke-7.4. Tulang iga ke-11 dan ke-12 adalah iga melayang yang tidak memiliki perlekatan di sisi anteriornya.

Anatomi rangka apendikularRangka apendikular terdiri dari girdel pectoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang lengan serta tungkai.Girdel pektoralSetiap girdel pectoral memiliki dua tulang yaitu kalvicula dan scapula dan berfungsi untuk melekatkan tulang lengan ke arah rangka aksial.

1. Scapula adalah tulang pipih triangular dengan tiga tepi ; tepi vertebra (medial, tepi superior dan tepi lateral.2. Bagian spina pada scapula adalah bubungan tulang yang berawal dari tepi vertebra dan melebar saat mendekati ujung bahu.3. Spina berakhir pada prosesus akromion yang berartikulasi dengan klavicula; bagian ini menggantung persendian bahu.4. Klavicula adalah tulang berbentuk S, yang secara lateral berartikulasi dengan prosesus akromion pada scapula dan secara medial dengan manubrium pada takik kalvicular untuk membentuk sendi sternoklavicular.

Lengan atasTersusun dari tulang lengan atas dan tulang lengan bawah.1. Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri dari bagian kepala membulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga glenoid, bagian leher anatomis dan bagian batang yang memanjang ke arah distal. Dua elevasi, tuberkel besar dan tuberkel kecil, terletak di ujung atas tulang dan memberikan tempat untuk perlekatan otot.2. Tulang-tulang dari lengan bawah adalah ulna pada sisi medial dan tulang radius di sisi lateral (sisi ibu jari) yang dihubungkan dengan suatu jaringan ikat felksibel, membran interoseus.3. Ujung proksimal ulna tampak seperti pilinan yang terurai. Bagian atas pilinan tersebut adalah prosesus olekranon, yang masuk dengan pas ke dalam fosa olekranon humerus saat lengan bawah berekstensi penuh.4. Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk discus yang berartikulasi dengan kapitulum humerus dan takik radial tulang ulna.5. Tulang pergelangan tangan (karpus), pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal ireguler yang tersusun dalam dua baris, setiap baris berisi empat tulang.6. Barisan tulang karpal proksimal dari sisi ibu jari dalam posisi anatomis terdiri dari : navicular, lunatum, trikuetral dan fisiformis.7. Barisan tulang karpal distal terdiri dari : Trapezium, Trapezius, Kapitatum dan Hamatum.8. Tangan (metacarpal) tersusun dari 5 tulang metacarpal. Semua tulang metacarpal sangat serupa, kecuali untuk ukuran panjang metacarpal pertama pada ibu jari.9. Tulang-tulang jari disebut phalanges; tulang tunggalnya lebih sering disebut falang. Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu tulang falang proksimal, medial dan distal. Ibu jari hanya memiliki falang proksimal dan falang distal.

Girdel pelvisGirdel pelvis mentransmisikan berat trunkus ke nagian tungkai bawah dan melindungi organ-organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua tulang panggul (disebtu juga ossa koksa, tulang tanpa nama atau tulang pelvis) yang bertemu pada sisi anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior dengan sacrum.1. Setiap tulang panggul menyerupai bentuk kipas angin listrik dengan sebuah poros pemegang serta dua baling-baling. Poros tersebut adalah suatu kantong seperti cangkir disebut acetabulum yang menerima kepala femur atau tulang paha, dipersendian panggul.2. Ilium adalah lempeng tulang lebar , yang menjulang ke atas dan ke luar acetabulum. Bagian ini naik posisinya sampai mencapai Krista iliaka tebal yang dapat teraba pada posisi tangan di panggul.3. Tulang iskium merupakan baling-baling posterior dan inferior dari kipas. Tepi medialnya turut membentuk takik skiatik besar.4. Tulang pubis melengkapi baling-baling anterior dan inferior tulang panggul. Bagian ini terutama terdiri dari dua batang tulang : ramus pubis superior dan inferior. Foramen obturator adalah pembukaan besar yang dibatasi ramus iskial, ramus pubis inferior dan ramus pubis superior.

Tungkai bawahSecara anatomis, bagian proksimal dari tungkai bawah antara girdel pelvis dan lutut adalah paha, bagian antara lutut dan pergelangan kaki adalah tungkai.1. Femur, adalah tulang terpanjang, terkuat dan terberat dari semua tulang pada rangka tubuh. Ujung proksimal femur meiliki kepala yang membulat untuk berartikulasi dengan asetabulum. Di bawah bagian kepala yang tirus adalah bagian leher yang tebal, yang terus memanjang sebagai batang. Ujung batang atas memiliki dua prosesus yang menonjol, trokanter besar dan trokanter kecil, sebagai tempat perlekatan otot untuk menggerakkan persendian panggul.2. Tulang tungkai adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral.3. Tibia adalah tulang medial yang besar, tulang ini membagi berat tubuh dari femur ke bagian kaki.4. Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh, panjangnya proporsional dan tidak turut menopang berat tubuh. Bagian kepala fibula berartikulasi dengan faset fibular di bawah kondilus lateral tulang tibia.5. Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang diatur dalam tiga rangkaian. Tulang tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan, tetapi berukuran lebih besar; tulang metatarsal juga menyerupai tulang metakrpal tangan dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari tangan.6. Ada tujuh tulang tarsal yaitu tulang talus, tulang kalkaneus , tulang navicular, 3 tulang kuneiform dan tulang kuboid.7. Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping. Setiap metatarsal memiliki bagian dasar , batang dan bagian kepala.

Anatomi persendianSendi adalah tempat pertemuan dua tulang atau lebih. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia, atau otot.

Ada tiga tipe sendi sebagai berikut : 1. Sendi fibrosa (sinartrodial) merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Sendi fibrosa tidak memiliki lapisan tulang rawan. Tulang yang satu dengan tulang lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa. Salah satu contohnya adalah sutura pada tulang-tulang tengkorak. Contoh yang kedua sindemosis yang terdiri dari suatu membrane interoseus atau ligamen diantara tulang. Serat-serat ini me memungkinkan sedikit gerakan, tetapi bukab gerakan sejati. Perlekatan tulang dan tibia dan fibula bagian distal adalah contoh tipe fibrosa ini. 2. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial), merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak. Sendi kartilaginosa adalah sendi yang ujung-ujung tulangnya dibungkus oleh tulang rawan hialin, disokong oleh ligament, dan hanya dapat sedikit bergerak. Tipe sendi kartilaginosa sebagai berkut : - Sinkondrosis adalah sendi-sendi yang diliputi oleh tulang rawan hialin, sendi-sendi kondral, adalah contoh sinkondrosis - Simfisis adalah sendi yang tulang-tulangnya memiliki hubungan fibrokartilago dan selapis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Simfisis pubis dan sendi-sendi pada tulang punggung adalah contohnya 3. Sendi sinovial (diartrodial) merupakan sendi yang dapat digerakkan dengan bebas sendi ini memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi tulang rawan hialin. Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak, serta sinovium yang membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi dan membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi. Sinovium tidak meluas melampaui permukaan sendi, tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan sendi secara penuh. Lapisan-lapisan bursa diseluruh persendian membentuk sinovium. Peristeum tidak melewati kapsul sendi. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi relative kecil (1-3ml). Hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama sel-sel monokuler. Asam hialuronidase adalah senyawa yang bertanggung jawab atas visikositas cairan sinovial dan disintesis oleh sel-sel pembungkus sinovial. Bagian cair dari cairan sinovial juga bertindak sebagai nutiris bagi tulang rawan sendi. Kartilago hialin menutupi bagian tulang yang menanggung beban tubuh pada sendi sinovial. Tulang rawan ini memegang peranan penting dalam membagi besar bagian tubuh. Rawan sendi tersusun dari sedikit sel dan sejumlah besar subntansi dasar. Subtansi dasar ini terdiri dari kolagen tipe II dan proteoglikan yang dihasilkan oleh sel-sel tulang rawan. Proteoglikan yang ditemukan pada tulang rawan sendi sangat hdrofilik sehingga memungkinkan tulang rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban yang berat Tulang rawan sendi pada orang dewasa tidak mendapat aliran darah, limfe, atau persarafan. Oksigen dan bahan-bahan metabolisme dibawa oleh cairan sendi yang membasahi tulang rawan tersebut. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau ketika usia bertambah. Beberapa kolagen baru pada tahap ini mulai membentuk kolagen tipe satu yang lebih fibrosa. Proteoglikan dapat kehilangan sebagian kemampuan hidrofiliknya. Perubahan ini berarti tulang rawan akan kehilangan kemampuannya untuk menahan kerusakan bila diberi beban sangat berat. Sendi dilumasi oleh cairan sinovial dan oleh perubahan hidrostatik yang terjadi pada cairan intertisial tulang rawan. Tekanan yang terjadi pada tulang rawan akan mengakibatkan pergeseran cairan kebagian yang kurang mendapat tekanan. Sejalan dengan pergeseran sendi kedepan mendahului beban. Cairan kemudian akan bergerak ke belakang kembali kebagian tulang rawan ketika tekanan berkurang. Tulang rawan sendi dan tulang-tulang yang membentuk sendi biasanya terpisah selam gerakan selaput cairan ini. Selama terdapat cukup selaput atau cairan, tulang rawan tidak dapat aus meskipun terlalu banyak digerakkan. Aliran darah ke sendi banyak menuju sinovium. Pembuluh darah mulai masuk melalui tulang subkondral pada tingkat tepi kapsul. Jaringan kapiler sangat tebal dibagian sinovium yang menempel langsung pada ruang sendi. Hal ini memungkinkan bahan-bahan di dalam plasma berdifusi dengan mudah ke dalam ruang sendi. Proses peradangan dapat sangat menonjol karena di sonovium karena di daerah tersebut banyak mendapat aliran darah dan juga terdapat banyak sel mast dan sel lain serta zat kimia yang secara dinamis berinteraksi untuk merangsang dan memperkirakan respons peradangan.Saraf otonom dan sensorik tersebar luas pada ligament, kapsul sendi, dan sinovium. Saraf-saraf ini berfungsi untuk memberi sensivitas pada struktur-struktur ini terhadap posisi dan pergerakan. Ujung-ujung saraf pada kapsul, ligament, dan adventisia pembuluh darah sangat sensitif terhadap peregangan dan perpurtaran. Nyeri yang timbul dari kapsul sendi atau sinovium cenderung difus dan tidak terlokalisasi. Sendi dipersarafi oleh saraf-saraf perifer yang menyebrangi sendi. Ini berarti nyeri dari satu sendi mungkin dapat dirasakan pada sendi lainnya misalnya nyeri pada sendi panggul dapat dirasakan sebagai nyeri lutut

3. Histologi skeletal dan sendiTulang rawan dan tulangKomposisi jaringan tulang1. Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraseluler. Sel-sel tersebut adalah osteosit, osteoblast dan osteoklast.2. Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organic yang tertanam pada substansi dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan kalsium.3. Substansi dasar tulang terdiri dari sejenis proteoglikan yang tersusun terutama dari kondroitin sulfat dan sejumlah kecil asam hialuronat yang bersenyawa dengan protein.4. Garam-garam tulang berada dalam bentuk kristal kalsium fosfat yang disebut hidroksiapatit.

A. Tulang rawanKarakteristik tulang rawanTulang rawan (cartilago) adalah bentuk khusus jaringan ikat yang berasal dari mesenkim. Serupa dengan jaringan ikat, tulang rawan terdiri atas sel dan matriks ekstraselular yang terdiri dari serat jaringan ikat dan substantia fundamentalis. Berbeda dari jaringan ikat, tulang rawan bersifat nonvaskular dan menerima makanan dengan difusi melalui matriks ekstraselular.Tulang rawan memperlihatkan kekuatan regang, membentuk penyokong struktural yang kuat bagi jaringan lunak, memberikan kelenturan tanpa distorsi, dan tahan terhadap tekanan. Tulang rawan terutama terdiri dari sel yang disebut kondrosit dan kondroblas yang menyintesis matriks ekstraselular. Terdapat tiga jenis tulang rawan dalam tubuh: hialin, elastik, dan fibrokartilago. Penggolongannya didasarkan pada jumlah dan jenis serat jaringan ikat di dalam matriks ekstraselular.

Jenis tulang rawana. Tulang rawan hialinTulang rawan hialin adalah jenis yang paling banyak ditemukan. Pada embrio, tulang rawan hialin berfungsi sebagai model kerangka bagi kebanyakan tulang. Seiring dengan pertumbuhan, model tulang rawan secara bertahap diganti dengan tulang melalui proses yang disebut osifikasi enkondral. Pada orang dewasa, kebanyakan model tulang rawan hialin telah diganti dengan tulang kecuali tulang rawan permukaan sendi, ujung iga, hidung, laring, trakea, serta di bronki. Di sini, tulang rawan hialin menetap seumur hidup dan tidak mengalami penulangan.b. Tulang rawan elastikTulang rawan elastik serupa dengan tulang rawan hialin, namun memiliki lebih banyak serat elastik bercabang di dalam matriksnya. Tulang rawan elastik bersifat sangat lentur dan terdapat di telinga luar, dinding tuba auditorius, epiglotis dan laring.c. Fibrokartilago Fibrokartilago ditandai oleh adanya berkas-berkas serat kolagen kasar yang padat dan tidak teratur dalam jumlah besar. Berbeda dari tulang rawan hialin dan elastik, fibrokartilago terdiri atas lapisan matriks tulang rawan diselingi lapisan serat kolagen tipe I padat. Serat kolagen ini berorientasi sesuai arah tegangan fungsional. Distribusi fibrokartilago di tubuh terbatas dan ditemukan di diskus intervertebralis, simfisis pubis, dan sendi tertentu.

PerikondriumKebanyakan tulang rawan hialin dan elastik dikelilingi oleh selapis jaringan ikat padat, tidak teratur, dan memiliki vaskularisasi, disebut perikondrium. Lapisan fibrosa luarnya mengandung serat kolagen tipe I dan fibroblas. Lapisan dalam perikondrium bersifat seluler dan kondrogenik. Sel-sel kondrogenik membentuk kondroblas yang mengeluarkan matriks tulang rawan. Tulang rawan hialin di permukaan sendi tulang tidak dilapisi oleh perikondrium. Demikian juga, fibrokartilago juga tidak memiliki perikondrium karena selalu berhubungan dengan serat jaringan ikat padat.

Matriks tulang rawan Matriks tulang rawan dihasilkan dan dipelihara oleh kondrosit dan kondroblas . serat olagen atau elastik memberi kekuatan dan ketahanan pada matriks tulang rawan. Serupa dengan jaringan ikat longgar, substantia fundamentalis ekstraselular tulang rawan mengandung glikosaminoglikan sulfat dan asam hialuronat yang berkaitan erat dengan serat elastik dan kolagen di dalam substantia fundamentalis. Matriks tulang rawan juga banyak mengandung air sehingga molekul-molekul dapat berdifusi keluar-masuk kondrosit. Tulang rawan adalah suatu jaringan setengah-kaku dan dapat berfungsi sebagai shock absorber. Di dalam matriks terbenam serat kolagen dan elastik dengn proporsi bervariasi. Adanya serat-serat ini menggolongkan tulang rawan sebagai tulang rawan hialin, elastik, atau fibrokartilago.Matriks tulang rawan hialin terdiri dari serabut halus kolagen tipe II yang terbenam di dalam matriks terhidrasi amorf padat yang kaya proteoglikan dan glikoprotein struktural. Ebanyakan proteoglikan dalam matriks tulang rawan berupa agregat proteoglikan besar, yang mengandung glikosaminoglikan sulfat yang terikat pada protein inti dan molekul asam hialuronat glikosaminoglikan tidak bersulfat. Agregat proteoglikan berikatan dengan serabut-serabut halus matriks kolagen. Selain serabut kolagen tipe II dan proteoglikan, matriks tulang rawan juga mengandung glikoprotein adhesif yaitu, kondronektin. Makromolekul ini berkaitan dengan glikosaminoglikan dan serat kolagen, melekaktkan kondroblas dan kondrosit pada serat kolagen matriks sekitar.

B. TulangKarakteristik tulang Terdiri dari sel, serat, dan bahan ekstraseluler. Endapan mineral di matriks tulang menghasilkan struktur keras untuk melindungi berbagai organ. Berfungsi dalam hemopoiesis dan sebagai tempat penyimpanan kalsium dan mineral.

Jenis tulang Pada tulang panjang, bagian luar adalah tulang kompak dan permukaan dalam adalah tulang kanselosa. Kedua jenis tulang memiliki gambaran mikroskopik serupa. Pada tulang kompak, serat kolagen tersusun dalam lamela Lamela yang terletak jauh di dalam periosteum adalah lamela sirkumferensial luar. Lamela yang mengelilingi sumsum tulang adalah lamela sirkumferensial dalam. Lamela yang mengelilingi pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat longgar adalah osteon. Di dalam osteon terdapat kanalis sentralis, yang ditemukan di sebagian besar tulang kompak.

Matriks tulang Memiliki banyak pembuluh darah untuk membantu difusi dalam matriks terkalsifikasi. Komponen organik tulang menahan tegangan, sedangkan komponen mineral menahan tekanan. Komponen utama adalah serat kolagen tipe I kasar. Komponen glikoprotein berikatan dengan kristal kalsium selama mineralisasi. Hormon dari kelenjar paratiroid dan tiroid berperan mengatur kandungan mineral dalam darah.

Sel tulang Sel osteoprogenitor terletak di periosteum, endosteum, osteon, dan kanalis perforans. Osteoblas berada di permukaan tulang dan menyitesis matriks osteoid. Osteosit adalah osteoblas matur, bercabang, terletak di lakuna, dan menggunakan kanalikuli untuk komunikasi dan melakukan pertukaran. Osteosit mempertahankan kesimbangan kadar kalsium dan fosfat dalam tulang dan darah. Osteoklas adalah sel multinukleus yang berperan dalam reabsorpsi, remodelling, dan perbaikan tulang. Osteoklas termasuk dalam turunan sel makrofag mononukleus monosit dan ditemukan di cekungan-cekungan yang terkikis akibat proses enzimatik (lakuna Howship)

C. Persendiana. Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat berwarna putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang yang menyatu pada sendi.1. Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang kapsul sendi dan memberikan stabilitas.2. Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul melalui envaginasi kapsul.

b. Lapisan terdalam kapsula sendi adalah membran sinovial yang melapisi keseluruhan sendi, kecuali pada kartilago artikular.1. Membran synovial mensekresi cairan sinovial, materi kental yang jernih seperti putih telur. Materi ini terdiri dari 95% air dengan Ph 7,4 dan merupakan campuran polisakarida (sebagian besar asam hialuronat), protein, dan lemak.2. Cairan Sinovial berfungsi untuk melumasi dan memberikan nutrisi pada kartilago artikular. Cairan ini juga mengandung sel fagosit untuk mengeluarkan fragmen jaringan mati (debris) dari rongga sendi yang cidera atau terinfeksi.3. Pada beberapa sendi synovial, seperti persendian lutut, terdapat diskus artikular (meniskus) fibrokartilago.- Diskus artikular memodifikasi bentuk permukaan tulang yang berartikulasi untuk mempermudah gerakan, memperbesar stabilitas atau untuk meredam goncangan- Cedera pada diskus artikular lutut biasanya disebut robekan kartilago

4. Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membran synovial, dan ditemukan diluar rongga sendi. Kantong ini terletak dibawah tendon atau otot dan mungkin juga dapat ditemukan di area percabangan tendon atau otot diatas tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit terpapar pada friksi, seperti pada siku atau tempurung lutut.

4. Fungsi skeletal dan sendiA. Fungsi skeletalFungsi skeletal antara lain:1. Tulang memberikan topangan dan bentuk pada tubuh.2. Pergerakan. Tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah persendian dan berfungsi sebagai pengungkit.3. Perlindungan. Sistem rangka melindungi organ-organ lunak yang ada dalam tubuh.4. Pembentukan sel darah (hematopoesis). Sumsum tulang merah, yang ditemukan pada orang dewasa dalam tulang sternum, tulang iga, badan vertebra, tulang pipih pada kranium, dan pada bagian ujung tulang panjang merupakan tempat produksi sel darah merah, sel darah putih dan trombosit darah.5. Tempat penyimpanan mineral. Matriks tulang tersusun dari sekitar 62% garam anorganik, terutama kalsium fosfat dan kalsium karbonat dengan jumlah magnesium, klorida, florida, sitrat yang lebih sedikit. Rangka mengandung 99% kalsium tubuh.

B. Fungsi sendiPada intinya, sendi berfungsi dalam beberapa mekanisme gerak sebagai berikut:1. Bergeser Berupa pergeseran antara tulang, contohnya gerakan pada sendi-sendi di antara tulang-tulang carpalia dan tarsalia, terjadi pada sendi geser.2. Extensi Berupa gerakan pelurusan sendi. Extensi bisa terjadi pada sendi engsel, contohnya extensi sendi lutut3. Flexi Berupa gerakan pembengkokan sendi. Flexi terjadi pada sendi engsel, contohnya flexi sendi jari-jari. Sedangkan flexi-extensi pada pergelangan tangan merupakan gerakan sendi ellipsoidal.4. Abduksi Berupa gerakan yang menjauhi sumbu tubuh. Terjadi pada sendi peluru, contohnya mengangkat lengan ke samping, atau gerakan ibu jari menjauhi telunjuk oleh sendi pelana di antara metacarpal 1 dan os. Carpal (trapezium).5. Adduksi Berupa gerakan yang mendekati sumbu tubuh, gerakan ini berlawanan dengan gerakan abduksi.6. Rotasi Berupa gerakan berputar, terjadi pada sendi putar. Misalnya atlas (cervix 1) berputar terhadap processus odontoideus dari axis (cervix 2) sewaktu menggelengkan kepala.7. Circumduksi Berupa gerakan dimana ujung distal satu tulang membentuk 1 lingkaran, sedangkan ujung proksimalnya tetap. Contohnya gerakan memutar lengan 1 lingkaran mengitari sendi bahu, terjadi pada sendi peluru dengan arah gerakan 3 poros.8. Pronasi Gerakan memutar lengan bawah untuk membalikkan telapak tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke bawah bila lengan bawah ditaru diatas meja.9. Supinasi Gerakan berlawanan dengan pronasi.10. ProtaksiGerakan mendorong mendibula ke luar.11. Retraksi Gerakan menarik mandibula ke dalam.

5. Metabolisme kalsiumMetabolisme tulang diatur beberapa hormon. Peningkatan kadar hormonparatiroid mempunyai efek langsung dan segera pada mineral tulang, yang menyebabkan kalsium dan fosfat diabsobsi dan bergerak memasuki serum. Di samping itu, peningkatan kadar hormon paratriroid secara perlahan menyebabkan peningkatan jumlah dan aktivitas osteoklas sehingga terjadi dimeneralisasi. Peningkatan kadar kalsium serum pada hiperparatiroidisme dapat pula menimbulkan pembentukan batu ginjal. Metabolisme kalsium dan fosfat sangat berkaitan erat. Tulang mengandung 99% dari serum fosfat tubuh. Kalsium beberapa fungsi penting dalam tubuh. Fungsi penting kalsium dalam tubuh : 1. Dalam mekanisme pembekuan darah 2. Transmisi impuls neuromuscular 3. Keseimbangan asam-basa 4. Permeabilatas memberan sel 5. Sebagai pelekat (adhesiveness) diantara sel-sel 6. Memberi rigiditas dan kekuatan mekanik tulang. Pengaturan konsentrasi ion kalsium dan cairan ekstrasel sangat penting dalam proses homeostatis asam-basa. Beberapa organ yang terlibat dalam proses homeostatis pengaturan ion kalsium tersebut meliputi ginjal, intertinal, dan tulang. Pada keadaan konsentrasi ion kalsium melebihi kisaran (kadar) normal dalam cairan ekstrasel (>11mg/dl), organ intertinal dengan kalsitriol akan berupaya menurunkan absorpsi ion kalsium ekstrasel. Ginjal kemudian membiarkan pelepasan ion kalsium keluar bersama urine sehingga kadar ion kalsium dalam ekstrasel dapat menurun. Tulang membantu proses penurunan konsentrasi ion kalsium oleh osteoklas dan penguncian dan pengeluaran ion kalsium dari matriks tulang oleh osteoblas.Pada keadaan konsentrasi ion kalsium dibawah kisaran (kadar) normal dalam cairan ekstrasel (