laporan tutorial

Upload: tira-aisah-puspasari

Post on 16-Oct-2015

132 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tutorial

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    1/31

    LAPORAN TUTORIAL

    SKENARIO 1 : BLOK HUMANIORA

    GANJIL 2013/2014

    OLEH :

    KETUA : CHRISTIAN AGUNG P (131610101080)

    SCRIBER PAPAN: R.R. NEKTARA TITAN D (131610101082)

    SCRIBER MEJA : ELISSA ARIANTO (131610101075)

    ANGGOTA :

    1. TIRA AISAH PUPASARI (131610101073)

    2. DANARWATI BUDININGRUM (131610101074)

    3. LILIS PUTRI A. (131610101076)

    4. PRIMAWATI DYAH R. (131610101077)5. ZOEVANA ANANDRA P. (131610101078)6. ATIKA SURYADEWI (131610101079)7. YULIANDARI A PUTRI (131610101081)8. FREDI AKBAR M. (131610101083)9. MIFTACHUL HUSNA (131610101084)

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2013

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    2/31

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

    atas limpahan rahmat dan ridho-Nya laporan hasil tutorial skenario 1 yang berisi

    tentang Memahami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat tersusun setelah

    mengalami beberapa pembahasan. Pembuatan makalah ini didasarkan pada hasil

    pelaksanaan tutorial yang menggunakan metode seven jump.

    Agar hasil tutorial yang telah kami laksanakan dapat bermanfaat, maka

    dibuatlah laporan ini agar dapat dipelajari kembali dan mungkin dapat bermanfaat

    untuk adik kelas kami nanti.

    Atas terselesaikan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih atas

    kerjasama dan keaktifan rekan-rekan satu kelompok serta kepada tutor yang telah

    membimbing kami. Makalah ini telah diupayakan sebisa mungkin dengan

    mengacu pada beberapa sumber materi dan diskusi kelompok, namun demikian

    harus diakui masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan sehingga kritik

    dan saran perbaikan sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

    Jember, September 2013

    Penyusun

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    3/31

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    4/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangBelajar pada dasarnya adalah proses yang bermakna untuk mencapai

    kompetensi atau kecakapan hidup (life skill). Kecakapan hidup merupakan

    kebutuhan setiap orang, karena itulah belajar merupakan kegiatan untuk

    membentuk, mengembangkan dan menyempurnakan kecakapan hidup. Hanya

    mereka yang memiliki kecakapan hiduplah yang akan dapat bertahan dalam

    hidupnya dan menjadikan hidupnya lebih bermakna. Makna kehidupan terjadidalam konteksnya. Oleh karena itulah pelajaran akan menjadi bermakna bila

    dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata siswa. Dan dalam pembelajaran

    siswa juga harus dapat menguasai komunikasi yang baik sebagai modal untuk

    dapat belajar di dalam lingkup kelas maupun luar kelas.

    Pada skenario ini mempelajari tentang strategi belajar Problem Based

    Learning yang diterapkan di Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ.

    1.2 SkenarioAndi, seorang mahasiswa baru kedokteran gigi, merasa kesulitan

    menyesuaikan cara belajar. Sebagai mahasiswa dengan inteligensia yang

    baik, ia sebenarnya mempu memahami materi yang disampaikan dosen di

    kelas. Tetapi ia belum terbiasa dengan strategi belajar Problem-Based

    Learning yang diterapkan di bangku kuliah. Ia harus menggunakan cara

    belajar orang dewasa dan berpikir kritis, juga berarti memanfaatkan

    tekhnologi informasi untuk mencari rujukan ilmiah. Ini cukup sulit baginya

    karena ia harus pandai memilih informasi uang dapat dipertanggungjawabkan

    kesahihannya dan peka terhadap perbedaan paradigma dari berbagai

    informasi tersebut.

    Identifikasikan masalah-masalah yang dihadapi Andi.

    1.3 Rumusan masalahDalam laporan ini memuat beberapa rumusan masalah, yaitu sebagai

    berikut:

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    5/31

    1. Bagaimana cara mahasiswa baru untuk mampu berfikir kritis?2. Bagaimana cara menerapkan Problem Based learning pada mahasiswa

    baru?

    3. Bagaimana cara mengasah ketrampilan teknologi informasi?4. Bagaimana cara menentukan rujukan ilmiah yang sahih?5. Bagaimana cara membuat makalah yang memenuhi kaidah ilmiah?

    1.4 Manfaat1. mahasiswa baru mampu berfikir kritis.2. Dapat menerapkan Problem Based learning pada mahasiswa baru.3. Mampu menguasahi ketrampilan teknologi informasi.4. Dapat menentukan rujukan ilmiah yang sahih.5. Dapat membuat makalah yang memenuhi kaidah ilmiah.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    6/31

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Problem Based Learn ing(PBL)Problem Based Learning (PBL) adalah sistem pembelajaran yang

    berpusat pada mahasiswa (Student Centre Learning) dimana mahasiswa belajar

    tentang subjek dalam konteks yamg kompleks, beragam masalah, dan bersifat

    realistis. Mahasiswa belajar dalam suatu kelompok belajar, dimana mahasiswa

    mengidentifikasi apa yang mereka sudah tahu, apa yang mereka perlu tahu, dan

    bagaimana cara mengakses informasi baru yang dapat menghasilkan resolusi

    masalah melalui tahapantahapan metode ilmiah.

    PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menolong

    mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan pada era globalisasi ini. PBL ini

    pertama kali dikembangkan oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an

    dalam ilmu medis di McMaster University Canada (Amir,2009). Model

    pembelajarannya disesuaikan dengan realiata kehidupan.

    Beberapa definisi tentang Problem Based Learning (PBL) yang

    dikemukakan oleh beberapa tokoh:

    1. Menurut Duch (1995), PBL merupakan model pembelajaran yangmenantang mahasiswa untu belajar bagaimana belajar, bekerja secara

    berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.

    2. Menurut Arends (Trianto, 2007), PBL merupakan suatu pendekatanpembelajaran dimana mahasiswa dihadapkan pada masalah nyata sehingga

    mereka diharapkan dapat menyusun pengetahuannya sendiri,

    menumbuhkembangkan keterampilan tingkat tinggi dan inkuiri,

    memandirikan mahasiswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.

    3. Menurut Glazer (2001), PBL merupakan suatu strategi pengajaran dimanamahasiswa secara aktif dihadapkan pada masalah kompleks dalam situasi

    yang nyata.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    7/31

    2.1.1 Karakteristik Problem Based Learn ing (PBL)Secara umum Problem Based Learning (PBL) memiliki karakteristik

    sebagai berikut:

    1) Student centered2) Terjadi pembentukan kelompok kecil dalam suatu diskusi3) Dosen sebagai moderator dan fasilitator4) Masalah menjadi fokus5) Mahasiswa menjadi mandiriBeberapa karakteristikProblem Based Learning (PBL) menurut para ahli:

    1) Brooks dan Marten (1993)a. Pembelajaran dirancang untuk mengidentifikasi masalah

    b. Keberlanjutan masalah dengan syarat masalah harusmemunculkan konsep dan prinsip yang relevan dalam kasus.

    c. Adanya presentasi masalah sehingga mahasiswa merasamempunyai masalah itu.

    d. Pengajar sebagai fasilitator yang mampu mengembangkankreatifitas berfikir mahasiswa dalam pemecahan masalah

    2) Arrends dalam Triantoa)Pengajuan pertanyaan atau masalah.

    b)Berfokus pada kedisiplinan.c)Penyelidikan autentik.d)Menghasilkan produk dan memamerkannya. Produk itu dapat

    berupa laporan, model fisik, video maupun program komputer.

    e)Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan olehmahasiswa yang bekerjasama satu dengan yang lainnya, secara

    berpasangan atau dalam kelompok kecil.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    8/31

    2.1.2 Strategi Problem Based Learn ing (PBL)Strategi diperlukan bagi mahasiswa sebagai awal langkah untuk

    mencapai pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang diinginkan.

    Terdapat berbagai strategi yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil

    pembelajaran PBL untuk mahasiswa sesuai dengan kemampuan dan

    minatnya masing-masing.

    Beberapa strategi itu diantaranya:

    1. Menurut Bagus dalam jurnalnya: Pengaruh Waktu dan Cara Belajarterhadap Hasil Prestasi Belajar

    a) Bagi mahasiswa yang memiliki motivasi secara tidak langsungmahasiswa memiliki tanggung jawab apa yang dimotivasikan.

    b) Bagi mahasiswa yang berdiskusi memiliki prestasi belajar yang lebihtinggi.

    2. Menurut Slavin Catharina dalam Triaini (2006:65)Strategi belajar yang efektif adalah membuat catatan, sehingga secara

    tidak langsung mahasiswa bisa mendapatkan gagasan utama sesuai dengan

    pengertiannya. Slavin juga mengungkapkan metode pembelajaran PQR4

    (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

    3. Menurut Moh. Daniala)Belajar atas inisiatif sendiri

    b)Merubah metode belajar dari konvensional menjadi aktifc)Mengoptimalkan media dan fasilitas belajar yang adad)Mengoptimalakan potensi diri, berpikir kritis, disiplin dan mandiri

    4. Menurut jurnal PBL FK UGMStrategi dibagi menjadi 4 prinsip, yaitu:

    a) Konstruktif, mahasiswa aktif dalam memahami dengan caramembangun dan mengatur pengetahuannya sendiri

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    9/31

    b) Mandiri (self directed learning), mahasiswa aktif belajar tanpa bantuanorang lain

    c) Kolaboratif, interaksi dari beberapa orang yang menghasilkan efekpositif dalam keilmuan

    d) Kontekstual, sesuai dengan konteks kenyataan hidup sehinggadiperlukan dalam masa depan.

    2.1.3 Langkah-Langkah1) Menurut Sudarman (PBL)

    a) Konsep dasarMahasiswa harus memiliki konsep dasar terhadap scenario

    b) Pendefinisian masalaha. Brainstorming : bebas mengungkapkan pendapat/idenya

    b. Seleksi alternatif untuk memilih pendapat yang lebih focusc. Menentukan masalahd. Memiliki gambaran jelasc) Pembelajaran Mandiri

    Mencari informasi dari berbagai sumber

    d) Pertukaran pengetahuane) Penilaian

    Wujud dari pembelajaran

    2) Menurut Sudarsono dan Iis (2005)1. Mampu beradaptasi dalam tata cara pembelajaran PBL2. Mengeksplorasi TI secara maksimal (video)3. Belajar kritis

    Selalu mencari informasi baru secara berkelanjutan sehingga

    memunculkan pertanyaanpertanyaan baru

    4. Berkonsultasi pada pakar/ahli dalam suatu kasus5. Menarik suatu kesimpulan

    2.2Teknologi InformasiTeknologi informasi dan komunikasi merupakan alat yang digunakan

    untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    10/31

    menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan

    informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat

    waktu (Wawan Wardiana, 2002). Sedangkan pengertian lain disebutkan,

    teknologi informasi dan komunikasi adalah sarana prasarana (hardware,

    software, useware), sistem dan metode untuk perolehan, pengiriman,

    penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan

    penggunaan data yang bermakna (Yusufhadi Miarso , 2004). Pengertian lain

    menyebutkan teknologi informasi dan komunikasi dapat dikatakan sebagai

    ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat

    dicari dengan mudah dan akurat. Dalam ruang lingkup akademis, Mas

    Wigrantoro Roes Setiyadi, TIK sebagai sisi dari Jurnal Pendidikan Penabur -

    No.14/Tahun ke-9/Juni 2010 19 Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

    Proses Pembelajaran suatu sistem informasi, yang terdiri atas perangkat keras

    (hardware), basis data (database), perangkat lunak (software), jaringan

    komputer, dan peralatan lain terkait. Dari berbagai pengertian di atas dapat

    disimpulkan TIK merupakan seperangkat ilmu, prosedur, program, alat (tool)

    yang membentuk sebuah sistem tertentu yang dapat memudahkan kerja

    manusia. Sebagai sebuah sistem, di dalamnya terkandung berbagai perangkat,

    baik perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia

    sebagai useware untuk mempelajari dan mengaplikasikannya sesuai dengan

    tingkat urgensinya.

    Berbagai cara dapat dilakukan untuk memenuhi ketentuan yang sudah

    dirumuskan dalam peraturan pemerintah tentang standar proses pendidikan

    (PP No. 19 tahun 2005). Caranya adalah, guru memberikan pengalaman

    belajar yang beragam kepada siswa seperti melakukan percobaan, diskusikelompok, kegiatan memecahkan masalah (problem solving), mencari

    informasi di media massa, mencari informasi dari nara sumber, mencari

    informasi di internet, menulis laporan, membuat cerita, menulis artikel,

    berkunjung dan belajar di suatu objek di luar kelas. Teknologi Informasi dan

    Komunikasi (TIK) khususnya komputer dan perangkatnya merupakan salah

    satu medium atau alat (tool) yang dapat digunakan oleh guru untuk

    menciptakan suatu proses pembelajaran yang sesuai dengan standar di atas.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    11/31

    Beberapa manfaat TIK dalam pembelajaran sebagai berikut: (1) meningkatkan

    motivasi siswa; (2) digital portofolio efektif dan efisien; (3) menambah

    wawasan dan cakrawala berpikir; (4) menumbuhkan jiwa kebersamaan; dan

    (5) menjadi alat ukur konsep pembelajaran yang dilakukan di sekolah (Jalu

    Noor Cahyanto, 2007). Internet, e-learning, e-mail, laboratorium bahasa,

    presentasiPowerPoint, CD pembelajaran merupakan media berbasis komputer

    yang dimanfaatkan untuk kepentingan meningkatkan kualitas pembelajaran.

    1. Internet

    Internet singkatan dariInterconnection Networking. The network of the

    networks. Diartikan sebagai a global network of computer networks atau

    sebuah jaringan komputer dalam skala global/ mendunia. Jaringan

    komputer ini berskala internasional yang dapat membuat masingmasing

    komputer saling berkomunikasi. Network ini membentuk jaringan

    interkoneksi (Inter-connected network) yang terhubung melaluiprotokol

    TCP/IP. Internet dikembangkan dan diuji coba pertama kali pada tahun

    1969 oleh US Department of Defense dalam proyek ARPAnet . Dengan

    kata lain, internet adalah sebuah jaringan komputer global yang terdiri atas

    jutaan komputer yang saling berhubungan dengan menggunakan protokol

    yang sama untuk berbagi informasi secara bersama.Aplikasi internet dapat

    dimanfaatkan dalam berbagai pola pembelajaran, yaitu: (a) pola

    pemanfaatan di laboratorium komputer; (b) polapemanfaatan di kelas; (c)

    pola penugasan; dan(d) pola pemanfaatan individual (Supriyanto, 1997).

    2. E-L earning

    E-Learning atau pembelajaran melalui online adalah pembelajaran yang

    pelaksanaanya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio,videotape, transmisi satelit atau komputer. Dengan kata lain e-learning

    yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi

    komunikasi dan informasi khususnya internet. Model pembelajaran e-

    learning ini memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan

    menggunakan internet, intranetatau jaringan komputer lain.Menurut Darin

    E. Hartley, seperti dikutipoleh Romi Satriowahono, e-learning merupakan

    suatu jenis pembelajaran yang memungkinkantersampaikannya bahan ajar

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    12/31

    ke siswa denganmenggunakan media internet, intranet ataumedia jaringan

    komputer lain. Sedangkan dalam LearnFrame.Com dalam Glossary of e-

    Learning Terms menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa, e-

    learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik

    untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan

    komputer, maupun computer standalone.. Saat ini e-learning telah

    berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK

    seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based

    Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic

    Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated

    Learning Syatem),LCC (Learner-Centerted Classroom), Teleconferencing,

    WBT (Web-Based Training). Dari beberapa definisi e-learning tersebut di

    atas, dapat disimpulkan tiga hal mendasar, yaitu: (1) adanya metode

    pembelajran baru yang menggunakan media jaringan komputer dan

    internet; (2) tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik,

    bahan ajar juga dalam bentuk elektronik (digital); dan (3) adanya sistem

    dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar dan pembelajaran.

    Umumnya e-learning sebagai pembelajaran online melalui web ataupun

    internet. Meskipun demikian, e-learning, sesungguhnya meliputi web-based

    training, distance learning, virtualclassroom, bahkan CD-ROM sekali pun.

    Dalam elearning, bahan ajarnya bersifat mandiri (self learning materials)

    disimpan di computer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan

    saja, di mana saja. Siswa bisa memantau sendiri kemajuan hasil belajarnya.

    Online Learning adalah sistem pembelajaran secara elektronik melalui

    media berbasis computer (jaringan: website, internet, intranet, CD, DVD).Ia tidak hanya mengakses informasi namun membantu siswa dengan hasil

    yang spesifik. Ia juga tidak hanya untuk membantu pembelajaran, namun

    juga untuk memonitor perkembangan belajar dan melaporkan

    perkembangannya. Dalam perkembangannya, siswa tidak hanya belajar dari

    buku. Mereka dapat belajar dari jarak yang jauh sekalipun dalam suatu

    perpustakaan yang lengkap (online)(Sharon Smaldino, 2008). Keuntungan

    proses belajar dan pembelajaran dengan online learning antara lain: (1)

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    13/31

    media yang bervariasi; (2) informasi terkini; (3) navigasi yang mudah

    (hanya dengan menekan tombol-tombol); (4) pertukaran ide dapat dengan

    mudah terjadi (misalnya: chatting dengan ahli bidang tertentu); (5)

    komunikasi yang nyaman (bisa berkomunikasi di mana saja sesuai

    kenyamanan siswa); dan (6) murah. Akan tetapi di balik keuntungan itu,

    online learning juga mempunyai beberapa keterbatasan, seperti: (1) materi

    yang tidak sesuai (terdapat banyak materi di internet yang tidak sesuai bagi

    siswa; (2) hak cipta (siswa bisa saja mengunduh file secara ilegal, atau

    mungkin mengumpulkan tugas hasil copy paste); (3) terlalu banyak

    informasi untuk disaring); (4) support (tanpa dukungan teknis jaringan

    komputer bisa mati); (5) akses tergantung banyak hal (software,

    hardware, sinyal, dll); (6) kecepatan akses bisa lama karena tampilan web;

    dan (7) kurangnya control kualitas, setiap informasi yang tersedia tidaklah

    selalu benar. Online learning dibutuhkan pada saat yang tepat jika

    pembelajaran siswa dapat diperkaya dengan: 1) mempraktikkan dan

    menerima umpan balik langsung atas apa yang mereka pelajari di kelas; 2)

    pembelajaran secara independent; 3) meningkatkan kesempatan belajar bagi

    siswa berbakat; 4) bekerjasama dengan siswa lainnya; dan 5) menantang

    siswa untuk mencari informasi dengan cara-cara baru (Smaldino, 2008).

    3. Surat elektronik (e-mail)

    E-mail atau Electronic Mail atau surat elektronik adalah pesan, atau

    surat secara elektronik, baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar

    yang dikirimkan dari satu alamat ke alamat lain di jaringan internet. E-mail

    dapat dimanfaatkan secara efektif oleh guru dan siswa untuk berkomunikasi

    dan menyampaikan informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas belajar.Misalnya, seorang guru mempunyai blog pribadi. Guru menugaskan siswa

    mengunduh informasi yang ada di blog tersebut, didiskusikan, kemudian

    hasilnya dikirim melalui e-mail. Cara lain, misalnya guru mengirimkan

    tugas untuk dikerjakan oleh siswa ke alamat e-mail setiap siswa,

    selanjutnya mengerjakan tugas tesebut, lalu dikirim kembali ke e-mail

    gurunya. Dalam kegiatan belajar dan pembelajaran di luar kampus/sekolah,

    siswa yang menghadapi kesulitan pelajaran dapat bertanya melalui e-mail

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    14/31

    kepada gurunya. Kegiatan tutorial dapat juga dilakukan melalui e-mail.

    Dalam keadaan guru berhalangan hadir, guru dapat member materi dan

    tugas yang dikirim lewat e-mail (Yusufhadi Miarso,. 1999).

    4. Laboratorium BahasaLaboratorim bahasa dewasa ini sudah terintegrasi dengan komputer.

    Contohnya adalah Computerized Laboratories System. Sistem ini telah

    dilengkapi dengan perangkat lunak teaching lab, software yang dibuat

    untuk mengoptimalkan kemampuan laboratorium 22 Jurnal Pendidikan

    Penabur - No.14/Tahun ke-9/Juni 2010 Teknologi Informasi dan

    Komunikasi dalam Proses Pembelajaran komputer agar dapat pula

    berfungsi sebagai laboratorium bahasa . Laboratorium bahasa berbasis

    computer tersebut mampu mengontrol siswa, mengatur komunikasi antara

    guru dengan siswa tertentu, guru dengan keseluruhan siswa, siswa dengan

    siswa. Hal ini sangat berbeda jauh dengan laboratorium bahasa

    konvensional yang mengandalkan kaset audio.

    5. Presentasi PowerPointPowerPoint merupakan salah satu software presentasi yang sering

    dimanfaatkan guru dan siswa. Guru dan siswa dapat membuat teks, gambar,

    tabel, diagram, grafik, memasukkan foto atau video, audio, dan membuat

    animasi sesuai kebutuhan. Presentasi menggunakan PowerPoint mampu

    mengkomunikasikan suatu gagasan kepada orang lain dengan berbagai

    tujuan, terutama untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang

    disajikan. PowerPoint dapat digunakan secara interaktif untuk membuat

    siswa lebih berkesan terhadap materi yang dipresentasikan.

    6. CD PembelajaranCD pembelajaran merupakan salah satu media pembelajaran berbasis

    komputer. Pemanfaatannya

    dalam proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai sebuah inovasi.

    Alasannya, karena pembelajaran tidak lagi didominasi guru, melainkan

    siswa aktif melihat dan memperhatikan isi materi yang ada di dalam CD

    tersebut. Saat ini juga sudah dikembangan CD pembelajaran interaktif,

    dimana siswa dapat berineteraksi dengan software tersebut. CD

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    15/31

    pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar siswa yang dapat

    dimanfaatkan secara individual maupun kelompok. Berbagai kebijakan

    seperti PP No. 19 Tahun 2005 (Standar Nasional Pendidikan),

    Permendiknas No. 24 Tahun 2007 (Standar Sarana dan Prasarana), manfaat

    TIK dalam proses pembelajaran, pola pemanfaatan internet dalam proses

    pembelajaran, pola pemanfaatan TIK dan perangkatnya dalam proses

    pembelajaran menurut (Smaldino dkk, 2008), standar kompetensi guru di

    bidang TIK menurut UNESCO, empat (4) langkah pemanfaatan TIK dalam

    proses pembelajaran menurut UNESCO, tujuh model pemanfaatan

    komputer dengan perangkatnya dalam proses pembelajaran (pembelajaran

    dengan komputer; pembelajaran berbantuan komputer; pembelajaran

    berbasis web; pembelajaran jarak jauh; pembelajaran melalui jaringan;

    pembelajaran dengan portal pengetahuan (knowledge portals) atau internet;

    dan pembelajaran dengan jaringan pengetahuan (knoweledge networks) atau

    e-learning (Yusufhadi Miarso, 2008) menjadi landasan peneliti untuk

    melakukan analisis terhadap berbagai temuan penelitian.

    2.3Kaidah Penulisan Karya Ilmiah2.3.1 Awal Laporan

    Bagian awal Tugas Akhir terdiri atas :

    1. Halaman sampulHalaman sampul harus memberikan informasi singkat, jelas, dan

    tidak mendua arti kepada pembaca tentang karya ilmiah tentang

    judul, jenis karya ilmiah, identitas penulis, institusi, dan tahun

    pengesahan.

    2. Halaman judulSecara umum informasi dalam halaman judul sama dengan halaman

    sampul. Pada halaman judul ditambahkan informasi tambahan

    berupa untuk tujuan dan dalam rangka apa karya ilmiah dibuat oleh

    mahasiswa.

    3. Halaman pernyataan orisinalitasHalaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa tugas akhir

    yang disusun adalah karyanya sendiri dan ditulis.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    16/31

    4. Halaman persetujuanHalaman pengesahan berisi persetujuan dari pembimbing bahwa

    proses bimbingan tugas akhir telah selesai.

    5. Halaman pengesahanHalaman pengesahan berfungsi untuk menjamin legalitas karya

    ilmiah atau

    pernyataan tentang penerimaannya.

    6. Kata pengantarMemuat pengantar secara singkat atas karya ilmiah. Pada kata

    pengantar umumnya disertai dengan ucapan terima kasih. Ucapan

    terima kasih sebaiknya ditujukan kepada pihak baik secara individu

    maupun kelembagaan yang berkait langsung terhadap penyusunan

    karya ilmiah. Ucapan terima kasih harus ditulis sesuai dengan kaidah

    bahasa Indonesia yang baik dan benar tanpa harus menanggalkan

    sifat ilmiah karya ilmiah yang disusun.

    7. AbstrakMerupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan,

    tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstraksi dibuat

    untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi tugas akhir

    8. Daftar isiDaftar isi memuat judul tiap bagian TA beserta nomor halaman

    masing masing, yang mencerminkan pembagian bab/sub bab dari

    dokumen tersebut. Pada umumnya untuk menghasilkan daftar isi

    yang ringkas dan jelas, sub bab derajat dua dan tiga boleh tidak

    ditulis pada Daftar Isi.9. Daftar Tabel, gambar, dll

    Daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lainnya digunakan untuk

    memuat nama tabel,

    gambar, dan lainnya yang digunakan dalam penulisan . Penulisan

    nama tabel, gambar,

    dan lainnya menggunakan huruf besar di awal kata (title case).

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    17/31

    2.3.2. Isi Laporan

    Bab I : Pendahuluan

    Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang

    meliputi antara lain :

    1. Latar Belakang Masalah

    Berisi argumen penting mengapa penelitian dengan judul

    tertentu dipilih. Secara konseptual, argumen yang dituliskan dalam

    latar belakang masalah berupa problem nyata (factual problem) dan

    problem teoritis (theorithical problem). Peneliti mengenalkan

    problem yang didukung oleh data awal yang diperoleh dari hasil

    observasi pendahuluan. Problem yang dikenalkan dapat berupa

    fenomena, tandatanda, dan lainnya. Selain itu, peneliti perlu juga

    mendeskripsikan teori tertentu yang menjadi tema penelitian. Teori

    tersebut dikaitkan dengan fenomena yang diteliti. Berdasar teori dan

    fakta tersebut, selanjutnya peneliti meyakinkan pembaca bahwa

    argumen yang diberikan memang cukup baik sehingga penelitian

    dengan tema tertentu tersebut laik untuk dilaksanakan.

    2. Rumusan Masalah

    Permasalahan adalah kesenjangan antara kondisi yang

    diharapkan dan kondisi yang senyatanya terjadi. Permasalahan yang

    baik memiliki beberapa cirri diantaranya actual, original, dapat

    dipecahkan, factual. Rumusan permasalahan umumnya dinyatakan

    dalam bentuk kalimat tanya. Pada penelitian yang menggunakan

    pendekatan kuantitatif, rumusan permasalahan diambilkan dari judul

    penelitian yang merupakan hubungan antar variable. Pada penelianyang menggunakan pendekatan kualitatif, rumusan masalah

    diwujudkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang

    berusaha mengungkap secara mendalam fenomena yang diamati.

    3. Tujuan Penelitian

    merupakan target yang hendak dicapai melalui penelitian

    berdasar judul penelitian yang telah dibuat. Tujuan penelitian bisa

    deskriptif, eksplorasi, dan eksplanatori.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    18/31

    4. Manfaat Penelitian

    Manfaat apa yang dapat diperoleh berdasar hasil penelitian

    yang diperoleh. Manfaat penelitan dapat secara teoritis dan praktis.

    5. Sistematika Penulisan

    Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan

    Skripsi.

    Bab II : Tinjauan Pustaka

    Tinjauan pustaka ini merupakan hasil kajian yang berisikan

    evidens-evidens dari hasil-hasil penelitian terdahulu atau orang lain.

    Tinjauan pustaka ini juga harus dipaparkan ketika membuat usulan

    penelitian. Tinjauan pustaka ini merupakan bahan informasi dasar

    mengenai orientasi penelitian kearah pemecahan masalah dan sebagai

    dukungan atau landasan pembanding dari hasil penelitian.

    1. Kajian teori

    Bagian ini disebut juga sebagai bagian teorisasi atau logical

    construct. Disini berisikan uraian tentang abstraksi teori yang

    dihasilkan dari penalaran silogisma dengan mensintesiskan antara

    premis mayor dan premis minor. Abstraksi teorisasi atau penalaran

    ini menunjukkan hubungan antar variabel.

    2. Studi penelitian terdahulu

    Bagian ini menjelaskan mengenai kegiatan penelitian yang

    pernah dilakukan sebelumnya yang memiliki relevansi dengan topik

    yang akan diteliti.

    3. Kerangka Pemikiran

    Menjelaskan tentang pijakan teoritik yang digunakan untukmendekati permasalahan penelitian atau memberi landasan jawaban

    teoritik terkait dengan permasalahan penelitian.

    4. Perumusan Hipotesis (untuk kuantitatif)

    Pada bagian ini berisikan rumusan hipotesis yang akan diuji

    kebenarannya. Hipotesis biasanya disusun atau dirumuskandalam

    kalimat pernyataan yang menunjukkan keterkaitan antarvariable.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    19/31

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan

    penelitian atau permasalahan penelitian.

    Bab III : Metodologi Penelitian

    Dalam bab ini penulis menggambarkan cara yang digunakan

    untuk meneliti tema penelitian yang telah dipilih. Secara umum,

    uraian metode penelitian mencakup beberapa hal seperti :

    1. jenis penelitian dan pendekatan penelitian

    2. jenis data dan skala data

    3. metode penelitian (survei, sensus, studi literature, semiotika, analisis

    wacana dll)

    4. populasi dan sample ( untuk penelitan kuantitatif), penentuan nara

    sumber untuk penelitian kualitatif)

    5. teknik pengumpulan data

    6. operasionalisasi konsep untuk penyusunan instrumen pengumpul data

    7. validitas dan reliabilitas instrumen pengumpul data

    8. teknik analisis data

    Bab IV : Analisis Data dan Pembahasan

    Peneliti mencoba memberikan pemecahan terhadap permasalahan

    yang telah dirumuskan dengan menggunakan data empiris. Analisis data

    dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

    Bab V : Penutup

    Berisi kesimpulan dan saran penelitian yang dinyatakan secara

    terpisah,yaitu:

    1. KesimpulanMerupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil

    analisis dan pembahasan sehubungan dengan masalah penelitian.

    Kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai dalam

    penelitian.

    2. SaranDibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang dimaksudkan

    untuk mengembangkan, menindaklanjuti atau menerapkan hasil

    penelitian baik bersifat teoritis dan praktis.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    20/31

    2.3.3 Akhir Laporan

    Bagian akhir laporan terdiri dari:

    1. Daftar Pustaka

    2. Lampiran

    1. Daftar Pustaka

    Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang

    digunakan dalam penulisan.

    2. Lampiran

    Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar,

    perhitungan-perhi tungan, grafik atau tabel, yang merupakan

    penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagianbagian terkait

    sebelumnya.

    2.4Rujukan IlmiahMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rujukan berarti keterangan

    lanjutan mengenai suatu hal atau bahan sumber yang dipakai untuk

    mendapatkan keterangan keterangan lebih lanjut; acuan; referensi. Ilmiah

    berarti bersifat ilmu; ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu

    pengetahuan. Rujukan ilmiah adalah suatu sumber atau rujukan yang berisi

    keterangan lebih lanjut, acuan dan referensi untuk sebuah karya ilmiah.

    Menurut Lester, 1993;Sibrani,1999, Rujukan yang relevan terhadap

    permasalahan yang dikaji dapat memperkuat argumen dan memperjelas

    posisi penulis terhadap pandangan penulis lain mengenai sesuatu pokok

    persoalan yang sama.

    Saat mencari rujukan, tidak semua rujukan itu sahih. Rujukan ilmiah

    yang sahih adalah rujukan yang mempunyai sumber yang berisi acuan/

    referensi yang berisi karya ilmiah. berikut makacam-macam rujukan:

    1. Daftar yang bias dipercaya : jurnal ilmiah, skripsi, majalah sains.2. Daftar yang tidak di sarankan : artikel yang berasal dari artikel,

    buku yang merupakan karya fiksi, Koran, majalah, dll.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    21/31

    2.5.1 Teknik penulisan kutipan

    Pada karya ilmiah lazim digunakan kutipan baik langsung maupun tidak

    langsung. Kutipan langsung berarti kutipan yang sesuai dengan naskahaslinya sedangkan kutipan tidak langsung berarti kutipan yang berupa

    saduran dari bagian naskah atau berupa intisari bagian naskah yang dirujuk.

    Dalam penulisan karya ilmiah, lebih disarankan menggunakan kutipan tidak

    langsung. Cara penulisan sumber rujukan dalam naskah terdapat perbedaan

    antara kutipan langsung dan tidak langsung.

    1. Penulisan kutipan langsungTerdapat perbedaan cara penulisan antara kutipan langsung yang

    terdiri atas kurang dari 4 baris dengan kutipan 4 baris atau lebih.

    Penulisan kutipan langsung yang kurang dari 4 baris dilakukan dengan

    cara :

    a.Kutipan diintegrasikan dengan paragraf dalam naskah;b.Jarak spasi kutipan sama dengan jarak spasi teks dalam naskah;

    c.Kutipan diberi tanda kutip;d.Sebelum atau sesudah kutipan diberi informasi sumber rujukan

    sesuai naskah yang diacu dan harus mencantumkan nomor

    halaman.

    Penulisan kutipan langsung yang terdiri atas 4 baris atau lebih

    dilakukan dengan cara :

    a.Kutipan ditulis pada paragraf tersendiri;

    b.Seluruh kutipan masuk lima ketukan dari margin kiri dan kanan;

    c.Jarak antar baris pada kutipan adalah 1 spasi;d.Kutipan boleh diberi atau tidak diberi tanda kutip;

    e.Jika kutipan merupakan paragraf baru, baris awal kutipan masuklagi 1 tab (sama dengan 5 ketukan);

    f.Sebelum atau sesudah kutipan diberi informasi sumber rujukansesuai naskah yang diacu

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    22/31

    Terdapat 3 prinsip yang harus diperhatikan dalam mengutip sumber

    rujukan secara langsung, yaitu:

    a.Tidak mengadakan perubahan naskah asli;

    b.Memberi tanda pada kutipan yang salah;

    c.Memberi tanda pada kutipan yang dihilangkan

    Contoh :

    Tampaknya terdapat pula suatu kecenderungan ke arah

    meningkatnya pemusatan pemilikan tanah ke tangan Cina (Evers,

    1995:84)

    2. Penulisan Kutipan Tidak LangsungKutipan tidak langsung merupakan saduran atau intisari bagian

    naskah yang dipaparkan dengan gaya bahasa penulis dan terintegrasi

    dengan teks dalam naskah. Pada kutipan tidak langsung, penulis dapat

    memodifikasi sesuai dengan kemampuannya tetapi substansi yang

    dijelaskan tidak boleh menyimpang dari naskah aslinya. Berbeda dengan

    kutipan langsung, jarak baris pada kutipan tidak langsung sama dengan

    spasi teks dalam naskah dan tanpa diberi tanda kutip.

    Contoh :

    Suriasumantri, J. S. 1993.Filsafat ilmu (Sebuah Pengantar Populer).

    Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    23/31

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Problem Based Learning

    Untuk dapat meningkatkan kualitas dalam pembelajaran para ahli

    pembelajaran menyarankan penggunaan paradigma pembelajaran

    konstruktifistik dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya perubahan

    paradigma belajar tersebut terjadi perubahan fokus pembelajaran dari berpusat

    pada guru kepada belajar berpusat pada siswa. Pembelajaran dengan lebih

    memberikan nuansa yang harmonis antara guru dan siswa dengan memberi

    kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berperan aktif dan

    mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajarinya. Pembelajaran yang

    berpusat pada siswa mempunyai tujuan agar siswa memiliki motivasi tinggi

    dan kemampuan belajar mandiri serta bertanggungjawab untuk selalu

    memperkaya dan mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap.

    Ada beberapa pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu salah satunya

    dalah pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah

    merupakan salah satu metode dalam pembelajaran yang menggunakan

    masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan

    pengetahuan baru. Dalam usaha memecahkan masalah tersebut siswa akan

    mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan atas masalah

    tersebut. Punaji Setyosari (2006: 1) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis

    masalah adalah suatu metode atau cara pembelajaran yang ditandai oleh

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    24/31

    adanya masalah nyata, a real-world problems sebagai konteks bagi siswa

    untuk belajar kritis dan ketrampilan memecahkan masalah dan memperoleh

    pengetahuan. Ward (I Wayan Dasna dan Sutrisno: 2007) menyatakan bahwa

    pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang

    melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap tahap

    metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan berdasarkan

    masalah dan memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah. Dengan

    pembelajaran berbasis masalah siswa mampu berpikir kritis dan

    mengembangkan inisiatif. Pembelajaran berbasis masalah mempunyai tujuan

    untuk mengembangkan dan menerapkan kecakapan yang penting yaitu

    pemecahan masalah berdasarkan keterampilan belajar sendiri atau kerjasama

    kelompok dam memperoleh pengetahuna yang luas. Guru mempunyai peran

    untuk memberikan inspirasi agar potensi dan kemampuan siswa

    dimaksimalkan. Pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik sebagai

    berikut:

    a. Belajar diawali dengan masalah

    b. Masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa

    c. Mengorganisasikan pelajaran seputar masalah

    d. Siswa diberikan tanggungjawab yang besar untuk melakukan proses belajar

    secara mandiri

    e. Menggunakan kelompok kecil

    f. Siswa dituntut untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajari dalam

    bentuk kinerja (I wayan Dasna dan Sutrisno, 2007)

    Dari uraian di atas jelas bahwa dalam pembelajaran berbasis masalah dimulai

    dengan adanya permasalahan. Masalah yang dijadikan pembelajaran dapatmuncul dari siswa atau guru. Sehingga siswa dapat memilih masalah yang

    dianggap menarik untuk dijadikan pembelajaran. Langkah-langkah dalam

    pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:

    a. Penyampaian Ide

    Pada tahap ini dilakukan curah pendapat (brainstorming). Siswa merekam

    semua daftar masalah, gagasan, ide yang akan dipecahkan. Mereka kemudian

    diajak untuk melakukan penelaahan terhadap ide-ide yang dikemukakan atau

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    25/31

    mengkaji pentingnya ide berkenaan dengan masalah yang akan dipecahkan

    (masalah aktual).

    b. Penyajian fakta yang diketahui Pada tahap ini siswa diajak untuk mendata

    sejumlah fakta pendukung sesuai dengan masalah yang diajukan. Tahap ini

    membantu mengklarifikasi kesulitan yang diangkat dalam masalah. Tahap ini

    juga mencangkup pengetahuan yang telah dimiliki siswa berkenaan dengan

    isu-isu khusus, misalnya pelanggaran kode etik, teknik pemecahan konflik,

    dan sebagainya.

    c. Mempelajari masalah

    Pada tahap ini siswa diajak untuk menjawab pertanyaan apa yang perlu

    diketahui untuk memecahkan masalah yang dihadapi? Setelah melakukan

    diskusi dan konsultasi, siswa melakukan penelaahan dan mengumpulkan

    informasi. Siswa melihat kembali ideide awal untuk menentukan mana yang

    masih dapat dipakai. Dalam menyampaikan masalah seringkali siswa

    menemukan cara-cara baru untuk memecahkan masalah. Dengan demikian hal

    ini dapat menjadi proses atau tindakan untuk mengeliminasi ide-ide yang tidak

    dapat dipecahkan atau sebaliknya ide-ide yang dapat dipakai untuk

    memecahkan masalah.

    d. Menyusun rencana tindakan

    Pada tahap ini, siswa diajak mengembangkan sebuah rencana tindakan yang

    didasarkan atas hasil temuan mereka. Rencana tindakan ini berupa sesuatu

    rencana yang mereka lakukan atau berupa suatu rekomendasi saran-saran

    untuk memecahkan masalah

    e. Evaluasi

    Tahap evaluasi ini terdiri atas tiga hal yaitu: (1) bagaimana siswa dan gurumenilai produk hasil akhir proses, (2) bagaimana mereka menerapkan tahapan

    pembelajaran berbasis masalah untuk bekerja melalui masalah, dan (3)

    bagaimana siswa akan menyampaikan pengetahuan hasil pemecahan masalah

    atau sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka

    Masalah yang umum dihadapi adalah tidak semua mahasiswa dapat aktif

    dan berminat dalam suatu kasus. Hal tersebut dapat timbul karena adanya

    beberapa faktor , diantaranya:

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    26/31

    1. Faktor kebiasaanPada kenyataannya , tidak semua mahasiswa dapat berpartisipasi aktif

    dalam pembelajaran PBL. Hal ini dapat dikarenakan karena kebiasaan belajar

    mahasiswa tersebut yang cenderung tidak sama. Selain itu, adanya berbagai

    macam kepribadian yang juga menentukan proses kebiasaan juga dinilai

    sangat pengaruh. Menurut Eysenck (1970: 15) tipe kepribadian

    ekstrovertintrovert didasarkan pada perbedaan respon-respon, kebiasaan-

    kebiasaan, dan sifat-sifat yang ditampilkan oleh individu dalam melakukan

    relasi interpersonal. Tipe kepribadian menjelaskan posisi kecenderungan

    individu sehubungan dengan reaksi atau tingkah lakunya. Pembagian

    ekstrovert-introvert dipandang sebagai dua kutub yang membentuk skala

    sikap kontinum. Eyesenck (1970: 20) membedakan kedua kecenderungan tipe

    kepribadian ekstrovertintrovert berdasarkan komponen-komponen sebagai

    berikut :

    a. Social Activity. Banyaknya energy yang dikeluarkan dan intensitasseseorang dalam konteks sosial, waktu yang digunakan untuk pergaulan

    sosial, dan banyak sedikitnya ia berbicara.

    b. Social Facility. Keterampilan sosial dan interpersonal, kualitaskepemimpinan, dominasi, dan keterampilan berbicara yang dimiliki

    individu.

    c. Impulsiveness (risk talking and adventure someness). Spontanitas danfleksibilitas dalam perilaku sosial, perbedaan hambatan sosial, dan

    pengendalian diri.

    d.Non introspective tendencies. Prefensi dalam bertindak objektif danreflektiveness intropeksi diri dan pengungkapan diri. Secara umum,individu yang tergolong introvert akan lebih berorientasi pada stimulus

    internal dibandingkan dengan individu yang tergolong ekstrovert. Individu

    yang tergolong introvert akan lebih memperhatikan pikiran, suasana hati

    dan reaksi-reaksi yang terjadi dalam diri mereka. Hal ini membuat individu

    yang tergolong introvert cenderung lebih pemalu, memiliki control diri

    yang kuat, dan memiliki keterpakuan terhadap hal-hal yang terjadi dalam

    diri mereka. Selain itu individu introvert ini selalu berusaha untuk mawas

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    27/31

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    28/31

    criteria tersebut dapat ditarik kesimpulan, untuk memunculkan ke kritisan

    pada diri kita bisa ditempuh melalui beberapa cara, diantaranya : Peka

    terhadap suatu masalah atau kasus, memperluas wawasan dan pergaulan.

    Dengan penerapan cara-cara diatas, maka peluang untuk menjadi mahasiswa

    berpola pikir kritis akan semakin besar.

    Selain dituntut untuk bisa beradaptasi dengan sistem belajar PBL,

    mahasiswa juga diharuskan untuk bisa menguasai teknologi informasi.

    Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat merupakan potensi

    untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Internet sebagai bagian dari teknologi

    informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tidak terbatas, yang dapat

    digali untuk kepentingan pengembangan pendidikan, terutama dalam Problem

    Based Learning. Dan dengan internet belajar tidak lagi dibatasi ruang dan waktu.

    (Jurnal : Pemanfaatan teknologi Informasi Untuk meningkatkan Kualitas

    Dan Efektifitas Pendidikan. Oleh: Ali Muhtadi) Untuk memanfaatkan teknologi

    informasi dalam proses ini, ada beberapa langkah pengembangan yang dapat

    dilakukan antara lain sebagai berikut:

    1. Merancang dan membuat aplikasi database, yang menyimpan danmengolah data dan informasi akademik, baik sistem perkuliahan, sistem

    penilaian, informasi kurikulum, manajemen pendidikan, maupun materi

    pembelajaran;

    2. Merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web,multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool;

    3. Mengoptimalkan pemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaandalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan;

    4. Mengimplementasikan sistem secara bertahap mulai dari lingkup yanglebih kecil hingga meluas, sehingga memudahkan managemen

    pemanfaatan TI dalam proses penyelenggaraan pendidikan.

    3.2 Berfikir Kritis

    Sejak kanak-kanak manusia sudah memiliki kecenderungan dan

    kemampuan untuk berpikir. Sebagai makhluk rasional, manusia selalu

    terdorong untuk memikirkan hal-hal yang ada di sekelilingnya.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    29/31

    Kecenderungan manusia memberi arti pada berbagai hal dan kejadian di

    sekitarnya merupakan indikasi dari kemampuan berpikirnya atau terbentuknya

    aktivitas mental dan kognitif sejak manusia itu lahir. Kecenderungan ini dapat

    kita temukan pada seorang anak kecil yang memandang berbagai benda di

    sekitarnya dengan penuh rasa ingin tahu. Ia meraba atau menyentuhnya

    dengan senyum dan penuh rasa bahagia. Berpikir kritis merupakan sebuah isu

    atau tema yang amat penting dalam dunia pendidikan masa kini terutama

    untuk negara-negara maju seperti Amerika. Tema ini menjadi sebuah gerakan

    di bidang pendidikan karena berpikir kritis menjadi elemen yang penting bagi

    setiap orang untuk bisa sukses dalam hidupnya. Banyak ahli yang

    mendefinisikan tentang berpikir kritis. Manyer dan Goodchild dalam Huitt W

    (1998) menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan sebuah proses kognitif

    yang sistematis dan aktif dalam menilai argumen-argumen, menilai sebuah

    kenyataan, menilai kekayaan dan hubungan dua atau lebih objek serta

    memberikan bukti-bukti untuk menerima atau menolak sebuah pernyataan.

    Para pemikir-pemikir aliran kritis mengakui bahwa tidak hanya ada catu cara

    yang benar atau tepat untuk memahami dan mengevaluasi argumen-argumen

    dan bahwa semua usaha di atas tidak menjamin keberhasilannya. Untuk

    memberikan kemampuan berpikir kritis kepada siswa, tidak diajakrkan secara

    khusus sebagai satu mata pelajaran tetapi melalui setiap mata pelajaran aspek

    berpikir kritis mendapatkan tempat yang utama. Artinya setiap kegiatan

    pembelajaran harus mampu menumbuhkan dan meningkatkan dimensi

    pemahaman, pengertian dan ketrampilan dari para siswa untuk memahami

    kenyataan dan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan kesehariannya di

    tengah keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan yang lebih luasdalam masyarakat.

    Dengan kemampuan berfikir kritis maka dalam melakukan tindakan

    sebaiknya diikuti dengan tindakan yang efektif dan efisien. Begitu juga ketika

    penerapan berfikir kritis dilakukan di lingkuan universitas, maka seorang

    mahasiswa diharapkan mampu melakukan yang terbaik ketika di saat berada

    di dalam maupun di luar ruang kuliah.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    30/31

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 KesimpulanDengan diterapkan system PBL di fakultas kedokteran gigi universitas

    jember, mahasiswa diharapkan dapat berfikir kritis yang efektif dan efisien. Selain

    itu secara otomatis ketrampilan tehnik informasi mahasiswa daoat terasah yang

    nantinya mahasiswa dapat menentukan rujukan mana yang sahih sehingga

    nantinya mahasiswa dapat membuat makalah yang memenuhi kaidah ilmiah.

  • 5/26/2018 Laporan Tutorial

    31/31

    DAFTAR PUSTAKA

    Barrows, H. 1996.New Direction for Teaching and Learning Problem Based

    Learning Medicine and Beyond : A Brief Overview.Jossey Bass Publishers.

    Barrows.H.S. &Tamblyn, R.M. 1980.Problem-based Learning:an Approachto

    Medical Education. New York: Springer Publishing.

    Gwee M (2009). Problem-based learning: A strategic learning system design for

    the education of healthcare professionals in the 21STCentury. The Kaohsiung

    Journal of Medical Sciences, 25 (5), 231-239

    Harsono. 2008. PengantarProblem BasedLearning.Yogyakarta: Medika FK UGM.

    Kwartolo, Yuli. 2010. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses

    Pembelajaran. Jakarta:Jurnal Pendidikan Penabur

    Muhson, Ali. 2009.Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa

    melalui Penerapan Problem Based Learning. JurnalKependidikan.Vol 39 (2):

    171-182.

    Pranesti,GaluhAyu.2011.Implementasi Model Pembelajaran Problem Based

    Learning UntukMeningkatkanAktivitasdanHasilBelajarSiswa

    (StudipadaSiswaKelas X Pemasaran A1

    matapelajaranmelakukanNegosiasiTahunAjaran 2010/2011 di SMK PGRI 3

    Malang).Malang :Perpustakaan Digital UniversitasNegeri Malang.