laporan tutorial

15
LAPORAN TUTORIAL BLOK X Psikologi Kesehatan Modul 6 Tutor drg. Hartinisah Oleh ! Kelo"#ok $ Ketua ! %tha Nila" %hairani &'$'()*$('+, -ekretaris ' ! Annesha Metl &'$'()*$((), -ekretaris $ ! Hil"i Me ida /ar i &'$'()*'((0, Anggota ! Roni 1itarsa &'$'()*$($$, -il"i 2usdauni &'$'()*$($), Audia Tria Putri &'$'()*$()', Nurul Ikhsan &'$'()*$(*(, Athika Khairunnisa &'$'()*)((), Asti 1inda An3nissa&'$'()*)('4, 1AKULTA- K5/OKT5RAN 2I2I UNI 5R-ITA- AN/ALA- $(')7$('*

Upload: annesha-metly

Post on 04-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

psikologi kesehatan-promkes

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL

BLOK X

Psikologi Kesehatan

Modul 6

Tutor

drg. Hartinisyah

Oleh :

Kelompok 2

Ketua: Cytha Nilam Chairani

(1210342018)Sekretaris 1: Annesha Metly

(1210342003)

Sekretaris 2 : Hilmiy Mefida Darfi

(1210341009)Anggota:Roni Fitarsa

(1210342022)

Silmi Gusdayuni

(1210342023)

Audia Tria Putri

(1210342031)

Nurul Ikhsan

(1210342040)

Athika Khairunnisa

(1210343003)

Asti Finda An-nissa

(1210343015)FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

2013/2014

Skenario 5

Kemana Aku Harus Pergi

Drg.Larasati sore ini menangani pasien anak yaitu Adul 8 tahun, masalahnya Adul adalah anak semata wayang dari Ny. Pergiwati yang memiliki kondisi khusus dibandingkan anak lain, ia tergolong anak dengan kebutuhan khusus yaitu ADHD sejak usia 3 tahun, Adul sulit untuk berkonsentrasi, tidak mau diam, banyak bergerak, mood swing dan iritabel. Beberapa hari terakhir kondisi Adul semakin menjadi-jadi. Semua barang-barang pecah belah hancur berantakan karena ulahnya. Ternyata Adul juga mengeluh sakit gigi. Drg.Larasati merasakan betapa bermanfaatnya ia mempelajari ilmu Psikologi walaupun tidak mendalam, karena mengobati sesorang tidak hanya fokus kepada fisik saja tetapi secara psikologis sangat diperlukan dalam pelayanan. Apalagi kondisi psikologis seseorang sangat bervariasi tergantung pada tingkat perkembangan umurnya serta kondisi sosial budaya.

Pergiwati bercerita bahwa ia awalnya bingung harus berbuat apa ia tidak tahu kemana harus membawa Adul berobat dengan keadaaan itu. Samapi ia letih dan akhir-akhir ini pun, ia mudah sekali marah dan mood yang berubah-ubah serta susah untuk berkonsentrasi melakukan aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dan seorang PNS dan dirasakan kesehatannya menurun, tapi atas anjuran Dokter Arjuna yaitu dokter keluarga Pergiwati, Pergiwati pergi ke drg. Larasti dengan harapan akan mendapat pelayanan yang memuaskan.

Bagaimana anda dapat membantu masalah yang dihadapi Pergiwati?

TERMINOLOGI

1. ADHD

Attention Deficit Hiperactivity Dissorder merupakan gangguan pemusatan perhatian yang disertai dengan hiperaktivitas

Gangguan perkembangandalam peningkatan aktivitasmotorikanak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan Gangguan neurologis yang menyebabkan anak kesulitan berkonsentrasi, hiperaktif dan pelupa

2.Mood Swing

Perubahan kondisi emosi sesorang baik fisik meupun psikis dalam keadaan tertentu, sering tak menentu dan berubah-ubah

3.Irritabel

Mudah teriritasi/rentan, sensitivitas tinggi, mudah tersinggung4.Psikologi

Psikologiberasal dari kata dalam bahasa YunaniPsychologyyang merupakan gabungan dan katapsychedanlogos.Psycheberarti jiwa danlogosberarti ilmu. Secara harafiahpsikologidiartikan sebagalilmu jiwa ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.

IDENTIFIKASI MASALAH

1.Apa saja penyebab ADHD?

2.Apa saja perawatan untuk penderita ADHD?

3.Bagaimana cara menghadapi kasus Adul?

4.Apa saja cakupan ilmu psikologi yang harus dipelajari seseorang yang menjadi dokter gigi?

5.Apakah tujuan mempelajari ilmu psikologi?

6.Apa saja keutamaaan ilmu psikologi bagi seorang dokter gigi?

7.Bagaimana fungsi psikologi terhadap proses penyembuhan?

8.Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi psikologi seorang anak?

9.Bagaimanakah perkembangan psikologi seseorang berdasarkan usia?

10.Bagaimanakah hubungan emosi dengan kesehatan?

11.Bagaimanakah peran dokter gigi dalam menghadapi pasien yang cemas/anxietas?

12.Bagaimanakah pengaruh budaya pada ruang lingkup psikologi kesehatan?

13.Bagaimanakah hubungan kesehatan gigi Adul dengan kondisi Adul yang menjadi-jadi?

ANALISA MASALAH

1.Penyebab ADHD

a.Genetik ; pengurangan volume cerebrum, biasanya terjadi secara genetik.

Jika orang tua menderita ADHD maka kemungkinan diturunkan kepada anak ada sekitar 60%

b.Non genetik ; misalnya disebabkan oleh alkohol dan asap rokok pada masa kehamilan. Nikotin yang terkandung di dalam rokok menyebabkan janin mengalami hipoksia yang mempengaruhi perkembangan otaknya. Selain itu, kurangnya asupan gizi, hormonal, keracunan timah, perubahan neurotransmiter di otak dan disfungsi metabolisme merupakan faktor non-genetik lainnya.

2. Perawatan untuk penderita ADHD

Perawatan tidak menghilangkan ADHD namun mengurangi sindrom dan mengontrol gejala yang muncul. Penanganan Anak ADHD / Anak Hiperaktif meliputi;

- Pemberian obat (medication)

- Konseling (psychotherapy)

- Pendidikan atau Pelatihan (education or training)

- Kombinasi daritreatment tersebut.

Obat yang diberikan untuk penderita ADHD biasanya golongan stimulant. Sangat sedikit obat golongan non stimulant untuk terapi ADHD. Namun pemberian obat untuk jangka panjang memerlukan pertimbangan yang matang mengingat efek samping yang ditimbulkan. Efek samping yang sering dilaporkan adalah berkurangnya nafsu makan, tidak bisa tidur, kecemasan dan mudah tersinggung. Hal penting yang harus diperhatikan adalah pemberian obat tidak dapat menyembuhkan ADHD.Obat hanya mengontrol gejala yang timbul selama obat tersebut diminum. Obat tidak dapat memberikan kesembuhan yang permanen.

Treatment terpenting untuk penderita ADHD adalah dengan memberikan edukasi dan pelatihan(Edufeedback).Berdasarkan penelitian terbaru tentang otak, bahwa otak manusia akan selalu dapat beradaptasi dan berkembang terhadap rangsangan yang diberikan sepanjang hidupnya. Teori ini disebutNeuroplastisitas.Terapi yang mempunyaiefek permanenadalahpelatihan. Dalam hal ini peranan orang tua sangatlah penting. Pelatihan edukasi yang tepat adalah pelatihan yang melatih perhatian (konsentrasi) anak agar selalu terpusat dan terkontrol sehingga anak dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik. Penanganan selanjutnya adalah konseling. Konseling terutama diberikan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk menemukan cara yang lebih baik untuk menangani perilaku yang menggangu dan untuk mendorong perubahan perilaku. Anak ADHD / Anak Hiperaktif membutuhkanbimbingandanpemahamandari orang tua dan guru, sehingga mereka dapat mencapaipotensidankeberhasilanbaik di rumah maupun di sekolah.Pada dasarnya belum ada kasus yang menunjukkan jika ADHD dapat disembuhkan, namun gejala ADHD dapat dihilangkan atau dikurangi melalui cara-cara diatas.

3. Cara drg.Larasati dalam menghadapi kasus Adul

Pada awalnya dokter gigi memerlukan konsultasi dengan dokter ahli saraf anak. Namun, jika konsultasi tidak dimungkinkan maka lakukan pendekatan sedini mungkin kepada si anak sebelum mendiagnosis dan menentukan rencana perawatan. Usahakan melakukan kontakmata, dan gunakan kalimat pendek, jelas dan suara lembut dalam pendekatan kepada anak. Biasanya anak dengan ADHD tidak memiliki masalah kesehatan gigi yang spesifik. Perawatan gigi sebaiknya dilakukan di pagi hari pada saat anak dapat berkonsentasi dan sebaiknya tidak dilakukan dalam keadaan libur sekolah karena biasanya anak sedang dalam drug holiday. Perhatian lebih ditujukan pada kemauan anak menyikat gigi daripada cara rnenyikat gigi.. 4. Cakupan ilmu psikologi yang harus dipelajari seseorang yang menjadi dokter gigi

a. Tell, show, do

Tell,show,do adalah menceritakan mengenai perawatan yang akan dilakukan, memperlihatkan beberapa bagian perawatan, bagaimana hal tersebut dikerjakan dan memperlihatkan teknik yang dilakukan secara rutin. Untuk perawatan apapun, penting dilakukan tahap ini. Penjelasan tidak panjang lebar karena akan membingungkan anak dan mungkin membangkitkan kecemasan, penjelasan sebaiknya dilakukan secara sederhana dan demonstrasi dilakukan secara singkat.

b. Modelling

Merupakan teknik lain yang dilakukan oleh ahli psikologi untuk menghilangkan rasa takut. Teknik ini paling sering digunakan untuk anak yang cemas terhadap pemeriksaan mulut pada dental chair. Orang tua atau anak lain diminta sebagai model peran. Model peran didasari oleh ide bahwa orang belajar banyak dari lingkungannya.

c. Penguatan

Penguatan diartikan sebagai pengukuhan pola tingkah laku yang memungkinkan pengukuhan pola tingkah laku tersebut terjadi lagi di kemudian hari. Tingkah laku anak merupakan pengukuhan respon terhadap penghargaan dan hukuman dari lingkungannya.

d. Desensitisasi

Merupakan teknik yang paling sering digunakan untuk melawan rasa takut, teknik ini dibagi atas :

melatih pasien untuk relaks

membangun hirarki stimulus

memperkenalkan tiap stimulus dalam hirarki untuk membuat relaks pasien

e. Distraksi (pengalihan perhatian)

Pada pendekatan ini tujuannya adalah untuk mangalihkan perhatian pasien dari situasi perawatan gigi ke situasi lain.bila pasien memikirkan sesuatu yang lain dari perawatan gigi kecenderungan menjadi cemas akan berkurang.ini berarti bahwa semakin jauh perhatian dialihkan semakin efektif dalam melakukan perawatan.

Relaksasi dan pengalihan perhatian sama-sama efektif dalam mengurangi ketidaknyamanan pada pasien yang cemas.pengalihan perhatian umumnya lebih efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien pria sedangkan relaksasi lebih baik bagi pasien wanita. Contoh pemeberian relaksasi ini antara lain dengan meminta pasien untuk mendengarkan kaset relaksasi selama perawatan dengan menggunakan headphone.selain itu pengalihan perhatian juga dapat dilakukan dengan dokter menyuruh pasien untuk memainkan video game atau menonton film selama perawatan.

f. Hand-over mouth

Tehnik hand over mouth biasanya dianggap sebagai tehnik yang ekstrem dalam menangani anak yang tidak kooperatif.

Tehnik ini dilakukan dengan cara menahan anak yang melawan dengan pelan tetapi kuat pada kursi perawatan gigi.biasanya dengan meletakkan tangan atau handuk diatas mulutnya untuk menahan perlawanannya dan berbicara dengan perlahan tetapi jelas ke dalam telinganya.dan apabila anak tersebut menaggapainya dengan kooperatif maka anak tersebut dilepaskan dari perlawnan dokter sembari memberikan pujian.

Tehnik ini biasa digunakan pada anak yang terlalu dimanjakan oleh kedua orangtuanya dan memiliki perangai yang menjengkelkan serta tidak takut dan tidak mempan dengan pendekatan psikologis yang halus.

Walaupun tehnik ini diperbolehkan,tetapi sebagai seorang dokter gigi sebaiknya dapat menghindarinya,apalagi dipergunakan pada anak yang takut dan memiliki sensitivasi yang kuat.

g. Persiapan informasi

Metode lain yang mencangkup mempersiapkan anak-anak beserta orang tuanya untuk kunjungan pertama cukup suskses.tehnik ini dapat dilakukan dengan dokter memberikan booklet kepada anak-anak untuk dibaca.pada kunjungan pertama tidak ada perawatan atau pemeriksaan yang ada hanya perkenalan terhadap dokter,perawat,serta lingkungan praktik.persiapan ini akan memberiakan perilaku yang lebih kooperatif pada [pasien yang diberi perkenalan.selain itu perkenalan juga dapat dilakuakan dengan menonton video prosedur perawatan guna memperkenalkan dan memberi kenyamanan pada

h. Komunikasi non verbal

Interaksi yang dilakukan oleh praktisi kesehatan gigi ( dokter gigi ) untuk mendukung jalannya perawatan dengan membuat pasien ( anak ) merasa nyaman berada di tempat perawatan .Hal ini bisa dilakukan dengan membuat area perawatan sedemikian rupa sehingga anak merasa nyaman dan siap untuk menerima perawatan.komunikasi ini dapat diperlihatkan dengan dokter dan stafnya yang bersifat ramah serta murah senyum.

i. Kontrol suara.

Masa pertumbuhan anak membuat anak sensitive dengan lingkungannya , terutama pada suara. Dokter gigi harus bisa membuat anak merasa nyaman dan dapat diajak kerjasama selama perawatan yaitu dengan memperhatikan intonasi kita saat berinteraksi dengan anak.suara dokter harus lembut,tegas serta tidak membuat anak merasa dibentak melainkan kita harus berbicara selayaknya anak yang nyaman berbicara dengan keluarga maupun dengan teman sebayanya.

j. Sedasi

Sebagian besar anak yang diberi metode-metode pendekatan psikologis diatas akan menjadi pasien yang relaks dan kooperatif yang siap menerima prosedur operatif dan sebagian lagi masih menunjukkan sikap yang tidak kooperatif.jika rasa takut tetap berlangsung walaupun telah dilakukan kunjungan pendahuluan dengan hati-hati mungkin dengan bantuan sedasi dapat membantu.

Perlu ditekankan bahwa sedasi dimaksudkan untuk menghilangkan kecemasan dan harus ditekankan pula bahwa pasien yang telah dilakukan sedasi tetap memiliki kesadaran dan memepunyai reflex pelindung yang normal misalnya batuk.

5.Tujuan mempelajari ilmu psikologi

a.Untuk memahami alasan dibalik sikap

b.Meningkatkan kualitas hidup

c.Menciptakan situasi yang lebih baik

d.Memperoleh paham mengenai gejala-gejala tentang tingkah laku

e.Mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik

f.

Mengenal karakteristik individu untuk pendekatan yang tepat sebelum perawatan

g.Mampu mengartikan tingkah laku pasien

h.Memahami dinamika psikologi individu yang tetap menunjang kesehatan

6.Keutamaaan psikologi bagi dokter gigi

a. Sebagai dasar membentuk komunikasi teraupetik dengan pasien

b.Agar dapat mengenal karakteristik individu agar dapat melakukan pendekatan yang tepat untuk mengetahui rencana perawatan

c.Memotivasi pasien agar cepat sembuh deengan menunjukan empati

d.Membantu dalam proses pendekatan kepada pasien sebelum mendiagnosa dan menentukan rencana perawatan.

7.Fungsi psikologi terhadap proses penyembuhan

a.Understanding ; menggambarkan dasar tingkah laku seseorang

b.Predicting ;memprediksi tingkah laku yang terjadi

c.Intervensi ; mengontrol psikologi

d.Memotivasi pasien agar cepat sembuh

e.Mencegah gangguan psikologis pada tingkat kronis

8.Faktor-faktor yang mempengaruhi psikologi seorang anak

Terdapat faktor eksternal dan faktor internal

a.Faktor eksternal ; harga diri dan keinginan seorang anak, pengaruh lingkungan dan emosional

b.Faktor internal ; kecakapan dan keterampilan seorang anak

9.Psikologi perkembangan seseorang berdasarkan usiaa. Sampai usia 2 tahun anak memusatkan diri untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara,b. Usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).c. Usia remaja

Mengalami puberitas dan labil. Anak ingin berdiri sendiri tapi belum mampu. anak tidak lagi terbatas pada apa yang dilihat atau didengar ataupun pada masalah yang dekat, tetapi sudah dapat membayangkan masalah dalam fikiran dan pengembangan hipotesis secara logis. Perkembangan lain pada tahap ini ialah kemampuannya untuk berfikir secara sistematis, dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan secara teratur atau sistematis untuk memecahkan masalah. Anak memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis.

d. Dewasa

Merupakan masa reproduktif dan terjadi ketegangan emosi akal.

e. Dewasa madia

Seseorang pada masa ini lebih menaruh perhatian lebih pada agama dan produktivitasnya menurun

10.Hubungan emosi dengan kesehatan

Dampak emosi dengan kesehatan :

a. Kemarahan berhubungan dengan sakit punggung

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Pain menunjukkan bahwa amarah bisa mengaktifkan jalur saraf yang membawa ketegangan mental menuju otot yang mengelilingi tulang bagian belakang.

b. Kesepian berhubungan dengan tekanan darah tinggi

Orang yang mengalami kesepian cenderung mengalami tekanan darah darah tinggi bahkan meningkatkan kemungkinan terkena resiko jantung.

c. Depresi berhubungan dengan penyakit kanker

Orang yang sering mengalami depresi punya potensi besar terkena penyakit kanker 69% lebih besar daripada orang yang tidak.

d. Pesimisme berhubungan dengan stroke

Pikiran yang dikelilingi hal-hal negatif dapat merusak pembuluh darah serta dapat mengganggu bagian sistem saraf yang mengontrol detak jantung yang dapat berakibat pada stroke

e. Kecemasan berhubungan dengan demensia

Menurut sebuah studi di Inggris, kecemasan bisa meningkatkan resiko sesorang mengalami demensia. Ketegangan mental merupakan penyebab utamanya dimana kondisi tersebut bisa meningkatkan hormon glukokortikoid. Dimana apabila seseorang ke;ebihan hormon tersebut maka pusat memori akan menciut dan sel-sel otak akan mati.

11.Cara menghadapi pasien anxietas

Anxiety atau kecemasan adalah keadaan suasana perasaan yang ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekawatiran tentang masa depan. Anxiety juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan yang tidak tenang, cemas, takut, dan dapat bersifat ringan sampai parah. Dalam praktik kedokteran/kedokteran gigi, sering kali ditemukan pasien dengan kondisi tersebut, cara menghadapi pasien dengan kondisi tersebut antara lain :

Melakukan evaluasi mengenai obat-obatan atau perawatan sebelumnya yang dijalani pasien untuk menentukan penyebab gejala anxietas

Jika tidak ditemukan penyebab pasti, maka kemungkinan pasien menunjukkan gejala anxiety hanya pada saat berada di ruang perawatan atau karena takut terhadap prosedur pemeriksaan/perawatan

Lakukan teknik relaksasi kepada pasien, karena biasanya gejala anxiety adalah hiperventilasi

Pemberian obat untuk sementara, biasanya yang digunakan adalah obat anti-depresan

Setelah pasien benar-benar tenang, lakukan komunikasi interpersonal untuk pendekatan dengan pasien, komunikasi yang baik juga dapat mengurangi kecemasan pasien

Menggunakan teknik psikoterapi dan teknik somatik

12.Pengaruh budaya pada ruang lingkup psikologi kesehatan

Keberagaman budaya dapat menyebabkan misscommunication antara budaya yang satu dengan budaya lainnya. Contohnya seorang dokter di Amerika Serikat yang kedatangan pasien yang berasal dari Arab. Pada saat pemeriksaan pasien berkomat-kamit membaca doa untuk kesembuhannya sementara dokter keheranan dan tidak mengerti dengan tingkah laku pasien tersebut. Selain itu kepercayaan yang turun menurun tentang pengobatan ke dukun juga masih banyak dianut oleh masyarakat. Keragaman budaya dapat menyebabkan ketidaksamaan informasi yang diterima dari orang yang satu dengan orang lain.

13.Hubungan antara sakit gigi dengan kondisi Adul yang menjadi-jadi

Pada orang normal, penyakit gigi dapat berpengaruh pada kondisi emosi orang tersebut. Jika sakit menjadi-jadi maka sesorang cenderung sensitif dan mudah marah karena merasakan ketidaknyamanan yang amat sangat. Di skenario dikatakan bahwa Adul merupakan anak berkebutuhan khusus dengan sindrom ADHD, maka jika orang normal saja dapat dipengaruhi emosinya oleh sakit gigi apalagi dengan Adul. Adul kehilangan rasa nyaman terutama pada rongga mulut dan hal tersebut meningkatkan gejala hiperaktif yang memang sudah dimiliki Adul sehingga sindrom tersebut kelihatan menjadi-jadi daripada biasanya.

SKEMA

TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan psikologi perkembangan dan faktor yang mempengaruhinya

2.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peran ilmu psikologi dalam kedokteran gigi

3.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hubungan emosi dan kesehatan

4.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan psikologi kesehatan

SINTESA DAN UJI INFORMASI

1.Psikologi perkembangan dan faktor yang mempengaruhinya

Perkembangan manusia merupakan sebuah studi ilmiah yang mempelajari proses bagaimana individu mengalammi perubahan sekaligus melihat bagaimana individu tidak berubah. Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang ditujukan untuk memahami semua perubahan yang terkait dengan pertambahan usia yang dialami oleh manusia sepanjang rentang kehidupannya. Menurut beberapa ahli, ada beberpaa fase atau periodisasi perkembangan individu, yaitu :

a. Periodisasi yang berdasar biologis

Periode ini didasarkan pada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fasr kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandainya dengan mulai bekerjanya kelengkapan kelamin. Fase-fase tersebut yaitu :

Fase anak kecil (0-1 th)

Fase anak sekolah (7-14 th)

Fase remaja (14-21 th)

b. Periodisasi yang berdasar psikologis

Dikemukakan oleh Oswald Kroch yang membagi periode ini menjadi 3 fase :

Dari lahir sampai masa trotz (kegoncangan) pertama ; kanak-kanak awal

Trotz pertama sampai trotz kedua : masa bersekolah

Trotz kedua sampai akhir masa remaja : masa kematangan

c. Periode yang berdasar didaktis

Masa sebelum lahir/Prenatal : 9 bulan

Masa bayi baru lahir/New born : 0-2 minggu

Masa bayi/Babyhood : 2 th

Masa kanak-kanak awal/early childhood : 2-6 th

Masa kanak-kanak akhir/later childhood : 6-12 th

Masa puber/puberty : 11/12 15/16 th

Masa remaja/adolesence : 15/16 21 th

Masa dewasa awal/early adulthood : 21-40 th

Masa dewasa madya/middle adulthood : 40-60 th

Masa usia lanjut/later adulthood : 60-...

d. Periode berdasarkan psikososial

Menurut Sigmund Freud

Fase anal

Terjadi interaksi melalui mulut dikarenakan fungsi mulut yang penting untuk makan, pada fase ini akan berkembang rasa kepercayaan dan kenyaman melalui stimulasi oral. Reaksi primitif pertama yang dilakukan anak adalah memasukkan semua benda ynag dipegangnya ke mulut karena ada persepsi bahwa rongga mulut sebagai tempat pemuasan. Peran orang tua sangat peting pada fase ini untuk memberikan kasih sayang agar anak merasa aman dari dunia luar. Jika pada fase oralbayi merasakan kekecewaan yang mendalam maka hal ini akan memperngaruhi perkembangan selanjutnya pada saat dewasa. Jika fase oral dihalangi, paa saat dewasa anak cenderung berperilaku oral sadistik. Sebaliknya, jika tidak dikontrol anak cenderung berperilaku narcistik dan selalu menuntut.

Fase anal

Fase ini berhun=bungan dengan pengendalian kandung kemih dan BAB, anak melakukan ini untuk mengendalikan kebutuhan tubuhnya. Orang tua haru smemberikan pendekatan pelatihan toilet kepada anak. Jika fase ini terganggu karena celaan orang tua tentang betapa jorok/kotornya anak maka pada saat dewasa anak cenderung akan jijik terhadap alat kelaminnya sendiri, anak bersifat ambilvalensi dan penuh keraguan.

Fase Latent

Pada fase ini anak cenderung bersikap egosentris

Fase Phalic

Terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan pada fase ini. Anak laki-laki ingin memiliki ibu dan menggantikan ayah namun anak tsb juga khawatir ia kan dihukum oleh ayahnya, hal ini disebut kompleks Oedipus, pada anak perempuan ini disebut kompleks elektra.

Fase genital

Merupakan tahap akhirdari perkembangan psikososial dimana individu mengembangkan monat seksual pada lawan jenis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan :

> Faktor genetik : faktor keturunan yang bersifat tetap dan tidak berubah sepanjang kehidupan. Faktor ini menentukan beberapa karakteristik individu sepeerti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen.

> Faktor eksternal/lingkungan : faktor ini mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya dan sangat menentukan tercapai/tidaknya potensi bawaan.

2.Peran ilmu psikologi dalam kedokteran gigi

Tujuan mempelajari ilmu psikologi :

Understanding : memiliki ilmu pengetahuan tentang konsep-konsep dan prinsip psikologi yang umumnya mendasari tingkah laku

Predicting : berdasarkan kemampuan yang dimilikinya diharapkan mampu mendeteksi permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi di lapangan

Controlling : mempu menguasai dirinya, kelompok, maupun masyarakat, dan terampil dalam mengatasi permasalhan individu dan masyarakat secara psikologis

Peran psikologi dalam kedokteran gigi :

Untuk mengenal karakteristik individu untuk pendekatan yang tepat dalam perawatan

Agar mampu mengartikan tingkah laku pasien

Membangun komunikasi teraupetik dengan pasien

Memotivasi pasien agar cepat sembuh dengan menunjukkan empati

3.Hubungan emosi dengan kesehatan

Emosi merupakan perasaan subjektif yang merupakan bagian dari dasar fisiologis yang dapat ditandai dengan gesture dan facial emotion.Emosi terbagi atas emosi positf dan negatif.

Emosi positif dapat diartikan sebagai kebahagiaan, kegembiraan dan antusiasme. Emosi negatif merupakan emosi yang kita kenal secara awam seperti kemarahan, kekecewaan dan sebagainya. Emosi ini dapat mempengaruhi kesehatan karena komponen emosi tersebut berada dalam tubuh sendiri.

Komponen-komponen emosi antara lain :

a.Komponen fisiologis

Komponen ini dapat diukur dengan poligraf untuk menghitung denyut jantung.

b.Komponen faal

Komponen ini diatur oleh sistem endokrin dan SSV.

Manusia memiliki kebutuhan psikologis seperti need to be loved, need to belong, need to for self esteem dan need for autonomy. Ketika salah satu kebutuhan psikologi tersebut tidak terpenuhi maka akan muncul stressor. Stressor merupakan keadaan yang mengganggu keseimbangan tubuh.

Dampak emosi terhadap kesehatan tubuh

a. Kemarahan berhubungan dengan sakit punggungRasa amarah yang sedang anda alami bisa menjadi pemicu rasa sakit pada bagian punggung. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Pain menunjukkan bahwa amarah bisa mengaktifkan jalur saraf yang membawa ketegangan mental menuju otot-otot yang mengelilingi tulang bagian belakang.

b. Kesepian berhubungan dengan tekanan darah tinggiAnda sering merasa kesepian? Waspadalah terhadap kondisi tersebut, karena orang yang sering merasa kesepian cenderung akan mengalami tekanan darah tinggi, bahkan hingga dapat meningkatkan risikoserangan jantung.

c. Depresi berhubungan dengan kankerOrang yang depresi memiliki potensi yang cukup besar memicu datangnya kanker. Mereka yang sering mengalami kondisi depresi mempunyai risiko terkena kanker sebanyak 69 persen lebih besar daripada orang yang tidak atau jarang mengalami depresi.

d. Pesimisme berhubungan dengan strokeSikap pesimis bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke. Pikiran yang selalu dikelilingi hal-hal negatif bisa merusak pembuluh darah serta dapat mengganggu bagian sistem saraf yang mengontrol detak jantung. Hal ini akan memicu seseorang untuk terkenastroke.

e. Kecemasan berhubungan dengan demensiaMenurut sebuah studi di Inggris, kecemasan bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami demensia. Ketegangan mental merupakan penyebab utamanya dimana kondisi tersebut bisa meningkatkan hormon glukokortikoid. Apabila seseorang kelebihan hormon tersebut, maka pusat memori akan menciut dan sel-sel otak akan mati.

f.Emosi yang labil dapat menyebabkan stroke di usia dini

Emosi yang labil di usia muda merupakan pemicu utama stroke, dimana gumpalan plak yang menyumbat aliran darah ke otak sering terjadi ketika seseorang mangalami stres.

Hal ini dikarenakan ada hubungan yang erat antara emosi dengan patologi yang memicu seseorang terserang sakit stroke.

g.Stress emosional bisa menjadi faktor resiko penyakit jantung koroner

Penyebabnya karena stress dapat memicu pusat cortico hypothalamic pada otak yang memberikan efek pada jantung. Jantung menjadi makin cepat berdegup karena adanya peningkatan respon simpatik dan penurunan aktifitas vagal, resistensi pembuluh darah arteri, sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat.

4.Psikologi KesehatanPsikologi kesehatan berfokus pada pemahaman mengenai pengaruh psikologi dalam bagaimana manusia tetap sehat, mengapa mereka sakit, dan bagaimana respon mereka ketika sakit. Kegunaan Psikologi kesehatan adalah mempelajari berbagai issu dan menggiatkan intervensi untuk menolong orang agar tetap sehat atau sembuh dari sakit.

Dasar fundamental untuk penelitian dan prkatik dalam psikologi kesehatan adalah definisi dari kesehatan. Pada 1948, WHO mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah area komplit dari fisik, mental dan social well being dan tidak semata mata hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan (World Health Organization, 1984). Definisi ini, yang memandang kedepan saat itu, adalah inti dari konsepsi psikologi kesehatan mengenai kesehatan. Lebih dari definisi kesehatan sebagai ketiadaan penyakit, kesehatan diakui sebagai penghargaan terhadap keseimbangan antara fisik, mental dan social well-being. Kebanyakan yang menggunakan term wellness mengarah pada keadaan optimum kesehatan.

Psikologi kesehatan concern terhadap seluruh aspek dari kesehatan dan penyakit sepanjang masa kehidupan (Maddux, Robberts, Sledden, & Wright, 1986). Psikologi kesehatan fokus pada kemajuan dan pemeliharaan kesehatan, seperti issu bagaimana agar anak dapat mengembangkan kebiasaan sehat yang baik, bagaimana mengembangkan regular exercise, dan bagaimana mendesign media kampanye agar orang menaikkan kegiatan diets mereka.

Psikologi kesehatan juga mempelajari aspek psikologis dari pencegahan dan perawatan penyakit. Seorang psikolog kesehatan mungkin akan mengajarkan orang yang mengalami stres kerja bagaimana memanaj stress dengan efektif sehingga hal itu tidak akan merugikan kesehatan orang tersebut. Seorang psikolog kesehatan mungkin akan bekerja dengan orang yang sudah jatuh sakit untuk membantu mereka menyelesaikan penyakit mereka dengan sukses atau belajar untuk mengikuti perawatan regimen mereka.

Psikologi kesehatan juga berfokus pada etiologi dan korelasi dari kesehatan, penyakit dan dysfunction. Etiologi mengarah pada asal atau penyebab dari penyakit, dan psikolog kesehatan khusus fokus pada tingkah laku dan faktor sosial yang berkontribusi terhadap kesehatan atau penyakit dan dysfunction. Beberapa faktor dapat mengenai kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan seperti mengkonsumsi alkohol, merokok, berolah raga, menggunaan sabuk pengaman, dan jalan memecahkan stress.

Pada akhirnya, psikolog kesehatan menganalisis dan berusaha untuk meningkat health care system dan formulasi dari kebijakan kesehatan. Mereka mempelajari dampak dari institusi kesehatan dan profesi kesehatan pada tingkah laku person dan mengembangkan rekomendasi untk peningkatan health care.

Berdasarkan itu semua, psikologi kesehatan merepresentasikan pendidikan, scientific, dan kontribusi profesional psikologi untuk memajukan dan memelihara kesehatan, pencegahan dan perawatan terhadap penyakit, identifikasi penyebab dan korelasi antara kesehatan, penyakit dan hubungan dysfuction; menaikkan health care system dan formasi kebijakan kesehatan (Matarazzo, 1980).

Kontribusi Psikoanalisis

Pandangan ini mulai berubah dengan munculnya psikologi modern, khusunya dengan hasil karya awal Sigmund Freud(1856-1939) dalam perubahan gangguan syaraf.Berdasarkan Freud, spesifik konflik ketidaksadaran dapat menghasilkan gangguan fisik yang khusus yang menyimbolkan kemunculan konflik logikal. Dalam pembicaraan menurut hysteria, para pasien mengubah konflik ke sebuah gejala via kemauan sistem saraf itu sendiri; dia menjadi relatif bebas dari kecemasan dalam konflik yang akan dihasilkan(Cameron, 1963).

Literatur perubahan gangguan syaraf penuh dengan rahasia tapi secara biologis tidak mungkin mengganggu, seperti glove anesthesia( yang dimana tangan, tetapi tidak pada organ lengan lain, kehilangan rasa), dalam merespon tingkat stres yang lebih tinggi. Masalah lain-termasuk tak bisa bicara secara tiba-tiba, pendengaran, atau penglihatan; getaran; paralisis otot; dan kelainan cara makan seperti anorexia dan bulimia- juga diinterpretasikan sebagai bentuk perubahan gangguan syaraf. Respon perubahan yang sesungguhnya akhir-akhir ini lebih berkurang terlihat.

Ilmu Kedokteran Psikosomatis

Meskipun demikian, ide spesifik penyakit diproduksi secara individual konflik internal yang dijadikan abadi dalam pekerjaan Flanders Dunbar pada tahun 1930 (Dunbar, 1943) dan Franz Alexander pada tahun 1940(Alexander, 1950). Tidak seperti Freud, penelitian ini dihubungkan pola kepribadian, daripada satu konflik spesifik, untuk suatu penyakit yang spesifik. Contohnya, Alexander berkembang sebuah bentuk kepribadian ulcer-prone sebagai seseorang yang memiliki kelainan yang disebabkan oleh kebutuhan kebergantungan dan cinta yang berlebihan. Sesuatu yang lebih penting berangkat dari Freud memperhatikan postulat mekanisme fisiologis untuk dihitung untuk hubungan antara konflik dan kelainan. Sedangkan Freud percaya bahwa reaksi perubahan terjadi tanpa suatu kebutuhan pergantian fisiologis, Dunbar dan Alexander berpendapat bahwa konflik menghasilkan kecemasan, yang menjadi ketidaksadaran dan mengambil korban secara fisiologis pada tubuh via ssistem araf autonom. Perubahan berkelanjutan secara fisiologis akhirnya menghasilkan suatu aktual gangguan organik. Dlam kasus pasien terluka, contohnya, merepresikan emosi hasil dari frustasi kebergantungan dan pencarian kebutuhan cinta dikatakan untuk meningkatkan sekresi asam dalam perut, akhirnya mengikis garis perut dan produksi luka(Alexander, 1950).

Penelitian Dunbar dan Alexander membantu bentuk lapangan ilmu medis psikosomatis yang muncul dengan menawarkan bentuk kelainan khusus yang dipercaya menjadi psikosomatis yang asli-karena itu, kelainan jasmani disebabkan oleh konflik emosional; luka, hyperthyroidism, rheumatoid arthisis, essential hypertension, neurodermatitis(kelainan kulit), colitis, dan bronchial asthma. Banyak dari ide awal dihasilkan dengan dihubungkan perspektif ilmu medis psikosomatis yang bertahan hingga saat ini(Engel, 1986)

Meskipun demikian, beberapa kritik penting tentang hal ini membuat pergerakan telah ditaruhkan. Pertama, hasil kerja yang dibanyak banyak dari formulasi didasarkan problem-problem scara metodologi, tidak disesuaikan dengan standar tertinggi ilmu pengetahuan alam akhir-akhir ini. Kedua, dengan lebih penting, para peneliti sekrang percaya bahwa konflik khusus atau tipe kepribadian yang tidak cukup untuk menghasilkan suatu penyakit. Selanjutnya, awal dari datangnya penyakit membutuhkan suatu interaksi dari bermacam-macam faktor; hal ini termasuk kemungkinan kelemahan genetik dalam suatu organisme, lingkungan saat ini sebagai faktor penyebab stres, pengalaman belajar sejak dini dan konflik-konflik, dan kognisi individual, dan usaha mengopi. Kritik ketiga dari pergerakan psikosomatis adalah seperangkat penyakit khusus yang ditutup rapat dikarenakan faktor-faktor psikis, dengan ini penolakan jumlah problem medis yang dimana psikis dan fktor sosial dipertimbangkan untuk digunakan dengan tujuan tertentu.

Sebagai penganti kritik pergerakan awal psikosomatis, dasar-dasar yang dikeluarkan untuk perubahan yang mendalam dalam kepercayaan tentang hubungan antara pikiran dan tubuh(Engel, 1986). Saat ini, kita tahu bahwa kesehatan fisik adalah jalinan yang tidak dapat dihindarkan antara psikological dan lingkungan sosial : semua kondisi sehat dan sakit, tidak hanyapenyakit yang di identifikasi oleh teori awal psikosomatis, yang dipengaruhi oleh faktor psikologis dan sosial. Perlakuan suatu penyakit dan prognosis untuk penyembuhan secara substansi dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai hubungan orang medis dengan kesabaran dan ekspektasi tentang luka dan ketidaknyamanan. Selalu sehat merupakan penyebab pokok sebagai kebiasaan hidup sehat, yang dimana semua dibawah kontrol seseorang, dan seperti secara sosial menyebabkan faktor seperti stres dan dukungan sosial. Pikiran dan tubuh tidak bisa diartikan terpisah dalam hal kesehatan dan penyakit.

Keinginan yang diperbaharui dalam hubungan pikiran-tubuh juga diisi dengan peningkatan perhatian dalam pengobatan Barat ke filosofis medis tradisional orang Asia Timur dan latihan-latihan. Contohnya, pendekatan orang China untuk kesehatan dan penyakit fokus pada seluruh orang dan lebih jauh daripada pandangan suatu organ yang sakit dalam isolasi, mempertimbangkan hubungan tersebut ke semua sistem tubuh. Dengan mengidentifikasi gejala dan menggunakan teknologi diagnosis lainnya, pola ketidakharmonisan yang menghasilkan penyakit yang diidentifikasi. Tujuan dari perawatan adalah untuk mengembalikan keseimbangan, yang dimana seringkali terselesaikan melalui berbagai perlakuan seperti obat herbal, akupuntur, pijat, latihan, dan nutrisi. Pemikiran mendalam ini telah meningkat tergabung dalam penyebuhan medis Barat.

Suatu pengertian yang cocok tentang apa yang menjaga orang-orang sehat atau membuat mereka baik-baik saja merupakan tidak mungkin tanpa pengetahuan tentang kontek secara psikologis dan sosial yng diikuti dengan kesehatan dan penyakit yang terlatih. Konsep hubungan pikiran-tubuh ini merupakan salah satu dari berbagai faktor yang memperluas sektor pertumbuhan secara cepat tentang psikologi kesehatan.

Kepustakaan

Nivel, Nein. (2010). Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan Lain: Buku KedokteranFatimah, Enung. (2010). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik) . Bandung : CV Pustaka Setiahttp://www.adhd-centre.com/adhd-article/10-penanganan-anak-adhd-hiperaktifhttp://www.academia.edu/3825491/Psikologi_Kognitif_Ilmu_KedokteranAdul (8 th)

(8 t

Penderita ADHD

drg Larasati

Psikologi Kesehatan

hubungan emosi dengan kesehatan

pelayanan psikologi kesehatan

Psikologi perkembangan dan faktor yang mempengaruhi

peran ilmu psikologi dalam kedokteran gigi

Sakit gigi

Emosional, barang-barang pecah