laporan tutorial 3.doc

25
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 3 BLOK HUMANIORA GANJIL 2012-2013 Oleh Kelompok Tutorial VIII : Ketua : Rakotoarison J. N. (Nim:121610101110) Sekertaris : Iqma Dea Agih C. (Nim:121610101104) Resti Ayu Indriana (Nim:121610101109) Anggota : Zulfa Fithri (Nim:121610101097) Aisyah Gediyani P. (Nim:121610101098) Ilvana Ardiwirastuti (Nim:121610101099) Farrahdina Nuri A. (Nim:121610101100) Linda Surya S. (Nim:121610101101) Prita Sari M. D. (Nim:121610101102)

Upload: nabel-abel-bela

Post on 09-Aug-2015

254 views

Category:

Documents


50 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial 3.doc

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 3 BLOK HUMANIORA

GANJIL 2012-2013

Oleh Kelompok Tutorial VIII :

Ketua : Rakotoarison J. N. (Nim:121610101110)

Sekertaris : Iqma Dea Agih C. (Nim:121610101104)

Resti Ayu Indriana (Nim:121610101109)

Anggota : Zulfa Fithri (Nim:121610101097)

Aisyah Gediyani P. (Nim:121610101098)

Ilvana Ardiwirastuti (Nim:121610101099)

Farrahdina Nuri A. (Nim:121610101100)

Linda Surya S. (Nim:121610101101)

Prita Sari M. D. (Nim:121610101102)

Galuh Panji R. (Nim:121610101103)

Niken W. (Nim:121610101105)

Nungky Tias S. (Nim:121610101106)

Hilmy Asyam F. (Nim:121610101107)

Rifqah Nabela S. (Nim:121610101108)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2012

Page 2: Laporan Tutorial 3.doc

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini, tentang Memahami

Pluralitas Sosial. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial

kelompok VIII pada skenario pertama.

Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Kasim Sembiring, SH., M.Si. selaku tutor yang telah membimbing

jalannya diskusi tutorial kelompok VIII Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Jember dan yang telah memberi masukan yang membantu, bagi

pengembangan ilmu yang telah didapatkan.

2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

perbaikan–perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga

laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

Jember, September 2012

Tim Penyusun

Page 3: Laporan Tutorial 3.doc

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Permasalahan

I.2. Skenario

I.3. Permasalahan

I.4. Mapping Permasalahan

I.5. Learning Objective

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Problem Based Learning (PBL)

II.2. Peran Teknologi Informasi (TI) dalam Penerapan PBL

II.3. Menyesuaikan Strategi Belajar dengan Sistem PBL

II.4. Implementasi Sumber Belajar yang Sahih dalam sistem PBL

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Laporan Tutorial 3.doc

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Permasalahan

Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan seiring

berkembangnya zaman. Begitu pula dengan sistem pendidikan. Sistem yang

dahulu cenderung berpusat pada guru atau dosen yang aktif memberikan ilmu

kepada peserta didik, kini berganti menjadi peserta didik yang dituntut untuk aktif

mencari pengetahuan seluas-luasnya melalui berbagai media. Disini mereka

diberikan suatu permasalahan yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari, lalu

mereka diharuskan untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Sistem ini

disebut sistem belajar Problem Based Learning (PBL) yaitu proses pembelajaran

yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata dan

lalu dari masalah ini peserta didik dirangsang untuk mempelajari masalah ini

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya

(prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan

dan pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan

poin utama dalam penerapan PBL.

Dalam PBL, tujuan adalah sangat penting karena menyangkut formulasi

permasalahan, tujuan pembelajaran peserta didik, dan penilaian. Salah satu cara

untuk mengembangkan tujuan adalah menyatakan segala sesuatu yang harus

dimiliki oleh para peserta didik setelah selesai mengikuti kuliah dalam hal

pengetahuan (berkaitan dengan kandungan mata kuliah), keterampilan (berkaitan

dengan kemampuan peserta didik mulai dari mengajukan pertanyaan, penyusunan

esai, searching basis data, dan presentasi makalah), dan sikap (berkaitan dengan

pemikiran kritis, keaktifan mendengar, sikap terhadap pembelajaran, dan

respeknya terhadap argumentasi peserta didik lain).

Namun, tidak semua peserta didik mampu secara langsung menerapkan

sistem pembelajaran tersebut. Beberapa dari mereka masih terbiasa dengan sistem

Page 5: Laporan Tutorial 3.doc

belajar menghafal sehingga menimbulkan kesulitan dalam beradaptasi dengan

pembelajaran PBL. Oleh karena itu, disini kami mengulas contoh permasalahan

dalam sistem PBL beserta penyelesaiannya.

I.2. Skenario

Andi , seorang mahasiswa baru kedokteran gigi, merasa kesulitan

menyesuaikan cara belajarnya dengan strategi belajar Problem-Based Learning

yang diterapkan di Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ. Ia terbiasa belajar dengan

menghafal, namun kini harus mampu berpikir kritis terhadap penjelasan dosen

dan menerapkan cara-cara pemecahan masalah yang efektif. Hal lain yang harus

ia kuasai adalah keterampilan teknologi informasi untuk penelusuran sumber

belajar. Ini cukup sulit baginya. Ia memang sering mencari artikel melalui

internet, tetapi ternyata ia kesulitan membedakan mana artikel yang sahih

digunakan sebagai rujukan ilmiah mana yang tidak. Saat ini ia mendapat tugas

membuat makalah . Andi bingung, ia ingin mendapat nilai yang baik pada tugas

tersebut namun tak tahu harus berbuat apa supaya makalahnya memenuhi kaidah

ilmiah yang di tetapkan.

I.3. Permasalahan

I.3.1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang dan

bagaimana cara untuk merubahnya dari pola menghafal menjadi pola

pembelajaran PBL?

I.3.2. Bagaimana metode pembelajaran PBL dan solusi permasalahannya?

I.3.3. Bagaimana bentuk implementasi sumber belajar yang sahih?

I.3.4. Apa saja manfaat TI sebagai pendukung sumber belajar kurikulum PBL?

Page 6: Laporan Tutorial 3.doc

I.4. Mapping Permasalahan

I.5. Learning Objevtive

I.5.1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang dan

cara untuk merubahnya dari pola menghafal menjadi pola pembelajaran

PBL.

I.5.2. Mengetahui metode pembelajaran PBL dan solusi permasalahannya.

I.5.3. Memahami bentuk implementasi sumber belajar yang sahih.

I.5.4. Mengetahui manfaat TI sebagai pendukung sumber belajar kurikulum

PBL.

Page 7: Laporan Tutorial 3.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Problem Based Learning (PBL)

PBL adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah

awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru (Suradijono,

2004). Atau menurut Boud & Felleti (1991, dalam Saptono, 2003) menyatakan

bahwa Problem based learning is a way of constructing and teaching course

using problem as a stimulus and focus on student activity.

Metode ini melibatkan sekelompok kecil mahasiswa (8-15

orang/kelompok) dalam diskusi kelompok dengan dibimbing oleh seorang

tutor/fasilitator dan nara sumber. Sebuah masalah (problem) diberikan pada awal

diskusi kelompok tersebut untuk memicu proses pembelajaran. Masalah biasanya

diberikan dalam bentuk tertulis, berisi fenomena yang membutuhkan penjelasan.

“The Seven Jumps from Schmidt” adalah langkah-langkah yang lazim digunakan

dalam metode PBL.

Dalam Filosofi PBL dan Strategi Pembelajaran karya Rahmatina B.

Herman dijelaskan terdapat tiga metode pembelajaran dalam sistem PBL, yakni

mass instruction (meliputi kuliah konvensional, presentasi film dan video, siaran

radio pendukung, serta kerja studio dan praktikum masal), belajar individu

(meliputi belajar dari text book, jurnal ilmiah, serta tugas) dan belajar grup

(meliputi tutorial, seminar serta game dan simulasi).

II.2. Peran Teknologi Informasi (TI) dalam Penerapan PBL

Saat ini dimana teknologi informasi berkembang demikian pesat, TI dapat

berperan sentral di dalam proses pembelajaran. TI dapat menyediakan

“lingkungan virtual” yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi keterbatasan

sarana fisik, sekaligus membantu menumbuhkan sikap (attitude) yang diperlukan

untuk bekerja dengannya:

Internet dan intranet sebagai sumber informasi.

Page 8: Laporan Tutorial 3.doc

Manajemen dan organisasi informasi misalnya dengan LMS (Learning

Management System) yang dikembangkan oleh Teknik Elektro UGM, yaitu

suatu sistem informasi yang berbasis Web yang isinya dikembangkan secara

mandiri oleh dosen pemberi materi kuliah/tutorial (materi kuliah dalam bentuk

digital, seperti file-file, .pdf, .html, .doc .ppt, video streaming).

Komunikasi dan interaksi baik secara langsung maupun via internet (e-mail,

chatroom, dll).

II.3. Menyesuaikan Strategi Belajar dengan Sistem PBL

Hampir dalam setiap kali manusia memasuki lingkungan baru, manusia

selalu membutuhkan fase beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Lama tidaknya

atau berhasil tidaknya fase beradaptasi tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak

faktor, antara lain adalah pengalaman, kemampuan menyesuaikan diri, hingga

culture lingkungan baru yang mendukung bagi individu yang bersangkutan untuk

mampu beradaptasi. Demikian pula hanlnya dalam akademis. Seorang anak yang

baru masuk sekolah memerlukan fase beradaptasi dengan lingkungan sekolah

barunya agar dapat berbaur dan bersatu dengan lingkungan sekolah tersebut, yang

nantinya dapat berpengaruh terhadap prestasi akademiknya.

Ketika seorang siswa SMU menjadi seorang mahasiswa di suatu

universitas, merupakan suatu fase peralihan yang memiliki banyak kemungkinan

yang dapat terjadi. Salah satunya adalah kemungkinan untuk menyesuaikan diri

dengan likngkungan universitas yang memiliki banyak perbedaan kultur dan

dinamika dengan lingkungan sekolah. Hal ini karena terdapat beberapa kendala

yang dialami oleh para mahasiswa ketika pertama kali mereka masuk ke

lingkungan baru yang sangat berbeda dari lingkungan yang mereka hadapi

sebelumnya. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, hampir sebagian

besar mahasiswa baru membutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri

dengan pola yang ada di perguruan tinggi, terutama dalam hal proses

pembelajaran.

Adanya perbedaan cara belajar, perbedaan hubungan antara mahasiswa

dan pengajar, perbedaa kegiatan ekstrakurikuler, bahkan perbedaan hubungan

Page 9: Laporan Tutorial 3.doc

antara mahasiswa dengan mahasiswa yang lain yang tidak seangkatan,

membutuhkan kemampuan dan keterampilan yang mumpuni untuk beradaptasi,

bahkan pada kondisi tertentu dibutuhkan kemampuan menciptakan strategi coping

yang baik pula.

Selanjutnya Taylor (2003) menambahkan mengenai tuntutan eksternal

maupun internal yang dihadapi individu. Taylor berpendapat bahwa pengaturan

terhadap tuntutan eksternal dan internal pada individu tersebut meliputi usaha

untuk menguasai kondisi yang ada, menerima kondisi yang dihadapi, melemahkan

atau memperkecil masalah yang dihadapi.

Lain halnya menurut Brandtstadter (dalam Lopez & Sbyder, 2003) yang

menyatakan bahwa bentuk strategi copingIdibagi menjadi dua, yaitu: assimilative

coping dan accommodative coping. Assimilative coping lebih menekankan pada

pencapaian tujuan khusus atau proses penyesuaian yang kuat dengan cara

mengubah dan mengendalikan lingkungan untuk disesuaikan dengan kondisi

individu yang bersangkutan, sedangkan accommodative coping lebih bersifat

flekdibel dalam pencapaian tujuan dengan cara mengubah diri sendiri untuk

disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang terjadi.

Taylor (2003) menyatakan faktor yang mempengaruhi coping yng

dilakukan individu lebih berasal dari dukungan orang-orang di sekitar individu,

seperti misalnya saudara, orang tua, suami atau istri, anak, teman, ataupun

menggunakan jasa tangan professional seperti psikolog yang dapat membantu

individu dalam melakukan coping yang tepat, dalam usaha menghadapi dan

mmeemecahkan masalah yang dihadapinya.

Menurut Parker (1986), ketika seseorang melakukan strategi coping, ada

tiga faktor utama yang dapat mempengaruhinya. Ketiga hal tersebut adalah: (1)

karakteristik situasional; (2) faktor lingkungan fisik dan psikososial; (3) faktor

personal atau perbedaan individu yang memperngaruhi manifestasi coping antara

lain jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status social ekonomi, persepsi

terhadap stimulus yang dihadapi dan tingkat perkembangan kognitif individu.

Page 10: Laporan Tutorial 3.doc

Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi Icoping yang dilakukan individu adalah adanya

dukungan sosial disertai adanya situasi yang mendukung, faktor lingkungan fisik

maupun psikososial, usia, tingkat pendidikan, status social ekonomi, persepsi

terhadap stimulus yang dihadapi, tingkat perkembangan kognitif individu,

kepribadian, kebudayaan, kesenangan, dan tingkat usia individu.

II.4. Implementasi Sumber Belajar yang Sahih dalam sistem PBL

Metode pembelajaran PBL adalah metode yang terpusat pada mahasiswa

(student-centered), dimana mahasiwa tidak lagi tergantung kepada pengajar dalam

mendapatkan ilmu pengetahuan. Tetapi mahasiswa menjadi lebih aktif dalam

mengakses dan mempelajari semua sumber yang ada, baik itu melalui buku ajar,

jurnal, artikel ilmiah, maupun pakar sebagai nara sumber. Metode ini menuntut

mahasiswa untuk belajar mandiri secara aktif (self-directed learning atau active

learning) dalam mengidentifikasi masalah, menentukan tujuan pembelajaran,

mencari sumber ajar, menyusun penjelasan masalah serta menganalisa penjelasan

tersebut.

Dalam mencari referensi pembelajaran dengan memanfaatkan TI

mahasiswa diharapkan mampu untuk membedakan mana referensi yang sahih dan

mana yang tidak. Untuk referensi berupa jurnal, terdapat dua jenis tingkatan,

yakni jurnal tidak terakreditasi dan terakreditasi. Jurnal harus memiliki

International Series Serial Number (ISSN) yang diperoleh dari Pusat Dokumentasi

Ilmiah Indonesia-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI). Sedangkan

untuk referensi berupa buku, monografi dan prodising harus memiliki

International Series Book Number (ISBN). Salah satu situs penyedia jurnal ilmiah

ber-ISSN ialah www.pdgi.or.id.

Page 11: Laporan Tutorial 3.doc

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab ini kita akan membahas mengenai beberapa point dari learning

objectif (LO) dalam topik kita yaitu manfaat TI dalam pembelajaran PBL. Dengan

adanya pembahasan ini maka kita bisa lebih paham dan mengerti mengenai

keterkaitan antara TI dengan PBL. Berikut beberapa point yang akan kita bahas.

Point yang pertama adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pola pikir seseorang dan cara untuk merubahnya dari orang yg berpola pikir

menghafal menjadi pola pikir pembelajaran PBL. Berikut ini faktor-faktor yang

mempengaruhi pola pikir seseorang :

Internal → Keyakinan (dipengaruhi lingkungan dan media massa) , usia, cita-cita.

Eksternal → Perkembangan teknologi, kelas sosial, pendidikan.

Cara untuk merubah pola pikir yaitu diperlukan beberapa aspek yang salah

satu aspeknya yaitu penyelesaian masalah internal dahulu yang nantinya akan

diikuti dengan penyelesaian masalah eksternal yang menyangkut pembelajaran

PBL, beserta manfaat dan indikator sumber yang sahih. Karena dengan hal

tersebut pola pikir seseorang menjadi terus terlatih yang lama-lama bisa berubah

menjadi pola pikir pembelajaran PBL seiring dengan waktu. Kita juga bisa

menggunakan mediator seperti psikolog atau psikiater yang bisa turut membantu

dalam meyeleaikan masalah-masalah kita seperti penyesuaian diri dan

kebiasaan-kebiasaan yang sudah terlanjur kita lakukan.

Point yang kedua adalah membahas metode pembelajaran PBL dan solusi

permasalahannya. Yaitu metode PBL dengan cara menggunakan masalah sebagai

titik awal untuk mendapat ilmu. Lalu masalah yang disajikan merupakan

representatif sehari-hari. Karena mahasiswa dirangsang untuk mempelajari

dengan prior knowledge sehingga dapat menghasilkan pengetahuan baru.

Page 12: Laporan Tutorial 3.doc

Dengan hal tersebut kita bisa lebih paham dalam memperoleh ilmu, kita

mempelajari apa yang ada dalam permasalahan yang merupakan pokok utama

dalam melakukan pembahsan untuk bisa menjelaskan lebih terperinci pokok-

pokok permasalahan tersebut. Misal bila kita akan mempelajari tentang sistem

tubuh, kita tidak perlu menghafal seluruhnya karena yang kita butuhkan adalah

point-point dari bab sistem tubuh tersebut dengan cara mempelajari permasalahan-

permasalahan yang ada di dalam bab tersebut sehingga ilmu yang kita peroleh

bisa lebih fokus dan terperinci.

Point yang ketiga yaitu mengetahui manfaat TI sebagai pendukung sumber

belajar kurikulum PBL. Kita mengetahui bahwa dengan adanya TI maka hal

tersebut sangatlah membantu dalam proses pembelajar PBL. hubungan keduanya

boleh dikatakan cukup erat karena manfaat TI sangatlah banyak. Contohnya bila

kita ingin mengetahui suatu bab tentang anatomi gigi kita bisa menggunakan TI

sebagai salah satu sumber pembelajaran terutama pembelajaran PBL. Karena

tentu saja lebih ringkas dan praktis dibanding dengan sumber belajar lain seperti

buku. Tetapi tentu saja kita tidak boleh langsung mengambil seenaknya dari TI

ataupun internet karena harus ada label khusus seperti ISSN, ISSB sebagai

referensi yang resmi sehingga bisa dipertanggung jawabkan ilmu atau

pengetahuannya.

Menurut Proyek DUE-LIKE UI 2002 mengemukakan bahwa langkah-

langkah metode PBL terdapat step pembelajaran mandiri dan penentuan sumber

belajar. Salah satu sumber pembelajaran adalah internet sebagai salah satu

teknologi informasi maka dapat dikorelasikan jika seseorang tidak menguasai TI

maka seseorang akan kehilangan salah satu sumber belajar untuk melakukan

steppembelajaran mandiri pada metode pembelajaran.

Point yang terakhir adalah bagaimana kita memahami bentuk

implementasi sumber belajar yang sahih. Memang dalam mencari sumber belajar

kita membutuhkan referensi yang jelas, sahih dan tentu saja bisa

dipertanggunjawabkan keadaanya agar kita tidak mendapatkan ilmu yang salah

sehingga akhirnya bisa membuat kerugian besar pada diri kita sendiri.

Page 13: Laporan Tutorial 3.doc

Indikator sumber belajar yang sahih yaitu :

Untuk jurnal harus berlabel ISSN dapat diakses di internet.

Untuk buku harus berlabel ISBN dapat ditemukan di perpustakaan atau toko buku.

Contoh situs jurnal resmi :

Isjd.pdii.go.id , scholar.google.com , pubmencentral.nih.go

Contoh untuk E-Book :

Ebooke.com , Freebook4doctors.com , Medicalzone.com

Page 14: Laporan Tutorial 3.doc

BAB IV

KESIMPULAN

Dari bab-bab sebelumnya dapat kita simpulkan bahwa sebagai seorang

mahasiswa FKG, kita ditutuntut untuk mengikuti sistem pembelajaran yang

berlaku yaitu PBL (Problem-Based Learning). Yang mana di dalam PBL ini kita

dituntut mengubah pola pikir kita yang dahulunya menghafal menjadi aktif,

kritis, dan kreatif. Salah satu aspek terpenting yang mendukung keberhasilan PBL

adalah sumber belajar.

Sumber belajar yang digunakan haruslah banyak demi mendukung

berjalannya PBL. Untuk mendapat sumber belajar yang banyak, kita haruslah bisa

atau terampil dalam memanfaatkan teknologi informasi (TI) yang ada. Dimana

dalam pencarian dan penggunaan sumber belajar tersebut kita harus

memperhatikan aturan-aturan atau syarat kesahihan suatu sumber belajar sebagai

referensi pembelajaran kita.

Page 15: Laporan Tutorial 3.doc

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhson. 2009. Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa

melalui Penerapan Problem Based Learning. [on-line].

http://www. staff.uny.ac.id/dosen/ ali - muhson -spd-mpd . Diakses tanggal 4

September 2012.

Bahari, Yohanes, dkk. 2002. Relasi dengan Sesama. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Bahaudin, Taufik. 2007. Brainware Leadership Mastery. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Eka Saraswati, dkk. Pengaruh Problem Based Learning dan Kemampuan

Berpikir Kritis terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. [on-line].

http://www.google.c.id. Diakses tanggal 4 September 2012.

IS Wahyuningsih. 2011. Keperawatan dengan Metode PBL. [on-line].

http://www.eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 4 September 2012.

I Wayan Warmada. Problem Based Learning (PBL) Berbasis Teknologi

Informasi (ICT).[on-line]. http://directory.umm.ac.id%2Ftik%2Fpbl-

ict.pdf&ei. Diakses tanggal 3 September 2012.

Kunmaryati dan Juju Suryawati. 2006. Membangun Kompetensi Sosiologi SMA

Kelas X. Jakarta: Esis.

Munir, Risfan. 2009. Jurus Menang dalam Karier dan Hidup ala Samurai Sejati.

Jakarta: Gramedia.

Rahmatina B. Herman. 2011. Filosofi PBL dan Strategi Pembelajaran.

http://repository.unand.ac.id%2F3497%2F1%2FFilosofi_PBL_

%2526_Strategi_Pembelajaran_%255BCompatibility_Mode

%255D.pdf&ei. Diakses tanggal 4 September 2012.

Page 16: Laporan Tutorial 3.doc

Sudarman. 2007. Jurnal Pendidikan Inovatif volume 2 (2). [on-line].

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=jurnalpblsudarman&source=web&cd....pdf. Diakses tanggal

4 September 2012.

Suryawati, Juju dan Kun Maryati. 2001. Sosiologi Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Semium, Yustinus. 2010. Kesehatan Mental. Yogyakarta: Kansius.

Universitas Jember. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Jember

University Press.

Universitas Brawijaya. 2011. Buku Pedoman Mahasiswa Problem Based

Learning. [on-line]. http://fajarari.lecture.ub.ac.id%2Ffiles

%2F2011%2F09%2Fstudent-guideline_PBL_Semester-509_12-9-

2011.pdf&ei. Diakses tanggal 4 September 2012.