laporan tutorial 2

Upload: ikatantira

Post on 15-Oct-2015

65 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Tutorial

TRANSCRIPT

BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada hakikatnya malam atau wax / liliin merupakan salah satu bahan yang memegang peranan penting di dalam ilmu bidang Kedokteran Gigi. Malam atau wax atau lilin dipergunakan sejak pertama kali di dunia Kedokteran Gigi sekitar abad 18, untuk tujuan pencatatan cetakan rahang yang tidak bergigi. Meskipun telah ditemukan bahan baru yang lainnya, malam masih digunakan dalam jumlah yang besar untuk keperluan klinik dan pekerjaan laboratorium. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut malam gigi biasanya dicampur dari bahan alami dan sintetis.

Karena penggunaan malam dalam kedokteran gigi ini maka perlu untuk mengetahui segala aspek dalam malam atu wax terutama sifat sifatnya sehingga akan memudahkan dalam memanipulasi, dan menghasilkan suatu hasil manipulasi yang maksimal. Dan untuk lebih memahaminya maka perlu dilakukan suatu percobaan yang akan memperlihatkan cara manipulasi malam yang benar serta pengaruh sifat sifatnya terhadap hasil manipulasi.

Pada perkembangan selanjutnya, malam dental sebagian besar digunakan dalam proses laboratorium, meskipun masih ada sebagian dari malam dental yang digunakan langsung pada rongga mulut penderita misalnya malam onlay untuk mencetak atau mengecek hasil dari preparasi sebuah gigi.

Sebuah malam dental juga harus memiliki syarat-syarat tertentu sehingga malam tersebut mampu memenuhi kebutuhan baik itu malam yang digunakan secara direct ataupun indirect. Pada proses laboratorium malam dental digunakan dalam banyak kepentingan, dan penggunaannya disesuaikan dengan jenis malam dan sifat dari masing-masing malam dental.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari wax?

2. Apa pengertian dari lempeng gigit dan bedanya dengan basis gigi tiruan?

3. Sebutkan klasifikasi wax berdasarkan komposisi dan aplikasinya dalam Kedokteran Gigi?

4. Bagaimana cara manipulasi wax?

5. Apa saja syarat wax, saat manipulasi, dan juga aplikasi wax?1.3 Tujuan1. Mengetahui dan memahami pengertian dari wax.

2. Mengetahui dan memahami pengertian dari lempeng gigit dan bedanya dengan basis gigi tiruan.

3. Mengetahui dan memahami klasifikasi wax berdasarkan komposisi dan aplikasinya dalam Kedokteran Gigi.

4. Mengetahui dan memahami cara manipulasi wax.

5. Mengetahui dan memahami syarat wax, saat manipulasi, dan juga aplikasi wax.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Malam atau wax / lilin dipergunakan pertama kali di kedokteran gigi sekitar abad ke delapan belas untuk tujuan pencatatan cetakan rahang yang tidak bergigi. Meskipun didesak oleh berbagai bahan lainnya malam masih dipergunakan dalam jumlah besar untuk berbagai keperluan klinik dan pekerjaan laboratorium.(E.C. Combe, 1992)

Pembuatan berbagai alat gigi sering membutuhkan bahan malam yang mempunyai sifat-sifat fisis berlainan untuk tujuan-tujuan tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut malam gigi biasanya dicampur dari bahan alami dan sintesis.(E.C. Combe, 1992)MACAM WAX ALAMI

Konstitusi dasar malam yang dipergunakan untuk keperluan kedokteran gigi berasal dari tiga sumber utama :

1. Mineral

2. Serangga

3. Tumbuhan.

TipeContohSumberStrukturSifat-sifat

(a) Mineral

(b)Serang-ga

c)Tumbuh-anParrafin wax

Microcrystalline wax atau ceresin

Bees wax

Carnauba wax

Candelila wax

Resin dan gumDiperoleh saat penyulingan minyak mentah

Seperti di atas

Sarang lebah

Pohon Palm / Amerika Selatan

Tanaman

PohonRantai lurus Polykristal-hydrocarbon

Rantai polykristal-hydrocarbon yang bercabang

Mengandung kebih sedikit kristaline; lebih banyak bahan amorrph

-

-

-Rapuh dalam suhu kamar

Tidak serapuh paraffin wax.

Bila dicampur dengan paraffin wax

(i) Menjadi tidak begitu rapuh pada suhu kamar

(ii) Pada suhu lebih tinggi (missal, suhu mulut) mengurangi flow dari malam.

Malam yang keras dan kuat. Dicampur dengan paraffin wax untuk memperkerasnya dan meningkatkan suhu transisi padat-padat.

Serupa dengan carnauba

Dipergunakan untuk menambah daya rekat wax

(E.C. Combe, 1992)Bahan yang dihasilkan secara alami ini tidak bisa dikontrol, sedangkan malam sintesis (Misal derivat nitrogen dari asam lemak) atau polimer dari ethylene dapat memberikan keuntungan yang lebih. Pada prakteknya, di dunia kedokteran sendiri lebih banyak mempergunakan malam campuran dari berbagai macam sumber yang tujuannya untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan setiap malam. Malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Stabil pada suhu mulut

2. Dapat mengisi rongga cetak

3. Non iritan dan Non toxic

4. Tidak meninggalkan residu

5. Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan

(E.C. Combe, 1992)MACAM WAX SINTETIK DAN KOMPOSISI

Macam wax sintetik :

1. Lilin Pola (Pattern Wax)

Base plate wax Lilin/malam pelat landasan

Komposisi: lilin lebah untuk memberi elastisitas, parafin, carnauba untuk memberi kekerasan dan mengatur titik cair, zat warna estetis.

Syarat:

- mudah dibentuk dalam keadaan lunak tanpa sobek dan patah

- mudah diukir

- larut dalam air panas tanpa residu

- tidak mencemari model

Diperdagangkan dalam bentuk sheet/lembaran (14,5 x 7,5 x 2)mm

Casting waxMerupakan malam tuang/cor untuk membuat pola lilin gigi tiruan rangka logam. Aplikasi pada model refractory. Malam jenis ini tersedia dalam bentuk lembaran dengan ketebalan tertentu. Bahan malam tuang dan komponen polimer harus dibakar habis dari bumbung tuang tanpa meninggalkan residu. Inlay waxMerupakan lilin tuang/cor . Digunakan untuk membuat pola lilin inlay, mahkota & jembatan yang akan dicor dengan logam, yang dapat dipergunakan langsung di dalam mulut atau dengan model.Komposisi : campuran parafin, carnauba, lilin, lebah, candelila dan getah dammar, serta zat warna

2. Lilin Proses (Processing Wax)

Boxing waxDigunakan untuk memagar/membatasi cetakan sebelum diisi/dicor dengan gips. Dapat dibentuk tanpa pemanasan. Disediakan dalam bentuk lembaran/batangan

Utility waxDapat digunakan untuk berbagai keperluan (mendukung bahan cetak, batas perifer). Diperdagangkan dalam bentuk lembaran atau batangan (merah tua & oranye). Komposisinya terdiri dari lilin lebah, petroleum dan waxs softeners Sticky waxSebagai bahan perekat. Dapat melekat baik pada gips, akrilik& logam. Tersedia dalam warna kunng, komposisinya mengandung resin, lilin lebah dan getah damar. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan air mendidih dan memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak disambung Komposisi : Resin, beeswax, getah damar3. Lilin Cetak (Impression Wax)

Corrective

Bite wax(E.C. Combe, 1992)Malam memiliki sifat fisis yang baik, sehingga dapat membantu pekerjaan didunia Kedokteran.Gigi. sifat fisis itu antara lain :

1. Suhu transisi padat-padat

2. Ekspansi termis dan kontraksi termis

3. Flow atau aliran

4. Internal stress/ tegangan dalam.

(E.C. Combe, 1992)SUHU TRANSISI PADAT - PADAT

Sewaktu suhu malam meningkat terjadi transisi padat-padat di mana bentuk kisi kristal yang stabil (dalam kebanyakan malam berbentuk orthorhombic) mulai berubah menjadi bentuk hexagonal yang terjadi di bawah titik cair malam tersebut. Selama perubahan dari bentuk satu kisi ke kisi lain ini malam dapat dibentuk tanpa menyerpih, sobek atau terlalu stress.

Adanya titik transisi padat-padat dan suhu di mana ini bisa berlangsung tidak hanya memungkinkan malam dimanipulasi dengan baik, tetapi juga menentukan banyak sifat-sifat fisisnya dan kebaikannya untuk penggunaan di klinik dan laboratorium. Malam yang tetap kaku pada suhu mulut mempunyai suhu transisi padat-padat di atas 37(C.

ALIRAN

Malam berubah bentuk ketika menerima suatu beban dalam waktu yang lama. Perubahan plastis ini atau presentase aliran tergantung pada suhu, dan ini ternyata hanya sedikit bila suhu malam ada di bawah suhu transisi padat-padat (yaitu apabila bahan berada dalam bentuk kisi kristal yang stabil).

Sifat aliran malam dan campuran malam meningkat apabila suhu naik sampai di atas suhu transisi.

Malam inlay yang digunakan dalam teknik langsung penting agar:

memiliki aliran yang besar pada suhu sekitar 5%C di atas suhu mulut, sehingga dapat dihasilkan detil cetakan yang baik.

aliran pada suhu 37(C demikian kecil hingga dapat diabaikan, sehingga tidak terjadi distorsi sewaktu pengeluaran pola malam dari kavitet.

(E.C. Combe, 1992)

Ada beberapa jenis malam berdasarkan penggunaannya, antara lain :

1. Malam model : Malam jenis ini banyak dipergunakan untuk keperluan membuat pola dan untuk pencatatan relasi rahang dalam bentuk gigi tiruan. Malam model yang digunakan untuk keperluan klinik hendaknya tidak mengalami perubahan dimensi ketika dipanaskan pada suhu mulut dan didinginkan pada suhu kamar.

2. Malam lembaran tuang : Malam jenis ini tersedia dalam bentuk lembaran dengan ketebalan tertentu. Bahan malam tuang dan komponen polimer harus dibakar habis dari bumbung tuang tanpa meninggalkan residu.

3. Malam inlay : Malam jenis ini banyak dipergunakan untuk pembuatan pola inlay, yang dapat dipergunakan langsung di dalam mulut atau dengan model.

4. Carding dan Boxing wax : Malam jenis ini banyak dipergunakan untuk melekatkan gigi tiruan pada tempatnya dan untuk membuat dinding batas cetakan sebelum dilakukan pengisian.

5. Malam perekat/sticky wax : Malam jenis ini berbentuk batang yang mudah patah/brittle, warna kuning, terbuat dari beeswax dan beberapa resin alami. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan air mendidih dan memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak disambung.

6. Malam cetak : Malam jenis ini dipergunakan untuk mencetak rahang yang tidak bergigi. Malam ini menunjukkan derajat aliran yang tinggi pada suhu mulut.

(E.C. Combe, 1992)BAB III

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN WAX

Wax adalah bahan lentur yang dikumpulkan oleh serangga / didapatkan dari tumbuh-tumbuhan. Wax dental adalah campuran dua atau lebih bahan sintetis dan alami seperti lilin, damar, zat pewarna dan bahan tambahan lainnya. Digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk membuat cetakan, membuat konstruksi gigi palsu non logam, membuat catatan tentang hubungan rahang, sebagai bahan penolong kerja laboratorium.(Dorland, 2002)Wax merupakan istilah umum untuk merujuk pada campuran rantai panjang apolar lipid membentuk pelindung (kutikula) pada daun tanaman dan buah, juga pada tanaman, alga, fungi, dan bakteri.

Berbagai macam material dengan nama wax tidak dibentuk oleh satu grup struktur kimia yang homogen. Semua wax merupakan bahan tahan air yang terbentuk dari berbagai macam subtansi termasuk hidrokarbon (normal atau bercabang alkana dan alkena), keton, diketon, alkohol primer dan sekunder, aldehid, sterol ester, asam alkanoik, terpenes (squalene), dan monoester (ester wax). Semua dengan rantai yang panjang atau sangat panjang (dari 12 lebih sampai sekitar 38 atom karbon) dan dalam bentuk padat pada rentang yang besar (titik leleh antara 60-100C).

Lebih umumnya, wax adalah ester dari suatu alkohol (rantai panjang alkohol, sterol, hidroksi karotenoid, vitamin A) dan rantai asam yang sangat panjang (wax ester). Demikian komponen wax pada umumnya :

(Sumber : http://www.cyberlipid.org/wax/wax0001.htm)

Untuk dental wax sendiri merupakan campuran dua atau lebih wax dengan bahan aditive lainnya, digunakan pada kedokteran gigi untuk pencetakann, konstruksi bahan basis gigi tiruan nonmetalik, merekam hubungan rahang, dan pekerjaan laboratorium.

(Sumber: http://www.igiwax.com/resource/other_industries)

2. KONSTITUSI DASAR MALAM GIGIBerdasarkan sumbernya wax terdiri dari dua macam, yaitu wax alami dan wax sintetik.

1. Wax Alami

a. Animal Waxes

Contohnya yaitu pada bee wax yang merupakan hasil sekresi abdominal dari lebah jenis Apis mellifera. Warna wax tergantung pada jenis bunga. Komponennya berupa palmitat, palmitoleate, hidroksipalmitat, dan oleate ester dengan rantai panjang alkohol. Digunakan sebagai bahan modeling dan memiliki titik leleh 62-65C.

b. Vegetal Waxes

Contohnya pada jenis carnauba wax dan candelila wax.

Pada carnauba wax juga dikenal sebagai queen of waxes. Merupakan hasil sekret dari daun pohon palem (Copernicia prunifera cerifera), tiap 100 gr untuk satu pohon dalam satu tahun. Komposisinya terdiri dari fatty ester (80-85%), free alcohol (10-15%), asam (3-6%), dan hidrokarbon (1-3%).

Untuk candelila wax merupakan hasil ekstraksi dari tumbuhan Euphorbia cerifera dan Euphorbia antisyphilitica (Euphorbiaceae). Cara ekstraksinya dengan merebus tanaman tersebut untuk memisahkan wax dan material tanaman. Komposisinya berupa hidrokarbon (sekitar 50% dari C29-C33), ester (28-29%), alkohol, asam lemak bebas (7-9%), dan resin (12-14% triterpenoid ester). Titik leleh candelila wax berada dalam rentang 66-71C.

c. Mineral WaxesContohnya pada parafin yang merupakan hasil dari petroleum yang mengalami pemanasan tinggi (penyulingan minyak tanah). Komposisinya berupa campuran kompleks hidrokarbon sari metan, dengan sejumlah kecil fase amorf atau mikrokristalin).

2. Wax SintetikSeperti wax alami yang serba guna, wax sintetik bisa tahan pada perubahan pada kualitas dan ketersediaan. Terbuat dari etil glikol diester atau triester dengan rantai panjang asam lemah (C18-C36). Titik lelehnya dalam rentang 60-75C.

(Sumber : http://www.cyberlipid.org/wax/wax0001.htm dan Anusavice, Keneth J. 2003. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC)Konstitusi dasar malam gigi yang digunakan untuk keperluan kedokteran gigi berasal dari tiga sumber utama:

Mineral : parafin, ceresin wax serangga : beeswax tumbuhan : carnauba wax, candelila wax

Penjelasan untuk carnauba wax:

Malam carnauba terdapat dalam bentuk bubuk halus pada daun-daunan palem tertentu yang hidup di daerah tropis. Malam ini cukup keras dan mempunyai titik cair yang relative tinggi. Malam ini dikombinasikan dengan parafin untuk mengurangi aliran pada temperatur mulut. Malam carnauba ini mempunyai bau yang masih dapat ditolerir dan juga menambaha kekilapan permukan malam lebih daripada getah resin.

(Kenneth J. Anusavice, 1992)Bahan yang dihasilkan secara alami ini tidak bisa dikontrol, sedangkan malam sintesis (Misal derivat nitrogen dari asam lemak) atau polimer dari ethylene dapat memberikan keuntungan yang lebih. Pada prakteknya, di dunia kedokteran sendiri lebih banyak mempergunakan malam campuran dari berbagai macam sumber yang tujuannya untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan setiap malam.Pembuatan berbagai alat gigi sering membutuhkan bahan malam yang mempunyai sifat-sifat fisis berlainan untuk tujuan-tujuan tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut malam gigi biasanya dicampur dari bahan alami dan sintesis.(E.C. Combe, 1992)TipeContohSumberStrukturSifat-sifat

(b) Mineral

(b)Serang-ga

c)Tumbuh-anParrafin wax

Microcrystalline wax atau ceresin

Bees wax

Carnauba wax

Candelila wax

Resin dan gumDiperoleh saat penyulingan minyak mentah

Seperti di atas

Sarang lebah

Pohon Palm / Amerika Selatan

Tanaman

PohonRantai lurus Polykristal-hydrocarbon

Rantai polykristal-hydrocarbon yang bercabang

Mengandung kebih sedikit kristaline; lebih banyak bahan amorrph

-

-

-Rapuh dalam suhu kamar

Tidak serapuh paraffin wax.

Bila dicampur dengan paraffin wax

(iii) Menjadi tidak begitu rapuh pada suhu kamar

(iv) Pada suhu lebih tinggi (missal, suhu mulut) mengurangi flow dari malam.

Malam yang keras dan kuat. Dicampur dengan paraffin wax untuk memperkerasnya dan meningkatkan suhu transisi padat-padat.

Serupa dengan carnauba

Dipergunakan untuk menambah daya rekat wax

(E.C. Combe, 1992)3. MACAM WAX SINTETIK DAN KOMPOSISIMacam wax sintetik :

4. Lilin Pola (Pattern Wax)

Base plate wax Lilin/malam pelat landasan

Komposisi: lilin lebah untuk memberi elastisitas, parafin, carnauba untuk memberi kekerasan dan mengatur titik cair, zat warna estetis.

Syarat:

- mudah dibentuk dalam keadaan lunak tanpa sobek dan patah

- mudah diukir

- larut dalam air panas tanpa residu

- tidak mencemari model

Diperdagangkan dalam bentuk sheet/lembaran (14,5 x 7,5 x 2)mm

Casting waxMerupakan malam tuang/cor untuk membuat pola lilin gigi tiruan rangka logam. Aplikasi pada model refractory. Malam jenis ini tersedia dalam bentuk lembaran dengan ketebalan tertentu. Bahan malam tuang dan komponen polimer harus dibakar habis dari bumbung tuang tanpa meninggalkan residu. Inlay waxMerupakan lilin tuang/cor . Digunakan untuk membuat pola lilin inlay, mahkota & jembatan yang akan dicor dengan logam, yang dapat dipergunakan langsung di dalam mulut atau dengan model.Komposisi : campuran parafin, carnauba, lilin, lebah, candelila dan getah dammar, serta zat warna

5. Lilin Proses (Processing Wax)

Boxing waxDigunakan untuk memagar/membatasi cetakan sebelum diisi/dicor dengan gips. Dapat dibentuk tanpa pemanasan. Disediakan dalam bentuk lembaran/batangan

Utility waxDapat digunakan untuk berbagai keperluan (mendukung bahan cetak, batas perifer). Diperdagangkan dalam bentuk lembaran atau batangan (merah tua & oranye). Komposisinya terdiri dari lilin lebah, petroleum dan waxs softeners Sticky waxSebagai bahan perekat. Dapat melekat baik pada gips, akrilik& logam. Tersedia dalam warna kunng, komposisinya mengandung resin, lilin lebah dan getah damar. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan air mendidih dan memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak disambung Komposisi : Resin, beeswax, getah damar6. Lilin Cetak (Impression Wax)

Corrective

Bite wax(E.C. Combe, 1992)4. SIFAT-SIFAT FISIS MALAM

Sifat fisis malam yang paling sering ditanyakan adalah titik cairnya. Walaupun ini mungkin penting dalam industri, tetapi tidak demikian halnya di kedokteran gigi di mana biasanya dipergunakan campuran berbagai malam. Sifat fisis malam yang penting dalam pemakaiannya di kedokteran gigi selain mengenail mudahnya dimanipulasi adalah;

Suhu transisi padat-padat

Ekspansi termis dan kontraksi termis

Flow/aliran

Internal stress/tegangan dalamSUHU TRANSISI PADAT - PADAT

Sewaktu suhu malam meningkat terjadi transisi padat-padat di mana bentuk kisi kristal yang stabil (dalam kebanyakan malam berbentuk orthorhombic) mulai berubah menjadi bentuk hexagonal yang terjadi di bawah titik cair malam tersebut. Selama perubahan dari bentuk satu kisi ke kisi lain ini malam dapat dibentuk tanpa menyerpih, sobek atau terlalu stress.

Adanya titik transisi padat-padat dan suhu di mana ini bisa berlangsung tidak hanya memungkinkan malam dimanipulasi dengan baik, tetapi juga menentukan banyak sifat-sifat fisisnya dan kebaikannya untuk penggunaan di klinik dan laboratorium. Malam yang tetap kaku pada suhu mulut mempunyai suhu transisi padat-padat di atas 37(C.EKSPANSI TERMIS DAN KONTRAKSI TERMIS

Terjadi perubahan pada satuan luas dan panjang, yaitu berupa ekspansi (pemuaian) dan kontraksi (mengerut). Sifat ini merupakan sifat kekurangan malam karena koefisien ekspansi termis suatu malam lebih tinggi daripada koefisien ekspansi bahan kedokteran gigi lainnya dan suatu pola atau desain akan kontraksi sewaktu didinginkan dari suhu cairnya ke suhu kamar.

ALIRAN

Malam berubah bentuk ketika menerima suatu beban dalam waktu yang lama. Perubahan plastis ini atau presentase aliran tergantung pada suhu, dan ini ternyata hanya sedikit bila suhu malam ada di bawah suhu transisi padat-padat (yaitu apabila bahan berada dalam bentuk kisi kristal yang stabil).

Sifat aliran malam dan campuran malam meningkat apabila suhu naik sampai di atas suhu transisi.

Malam inlay yang digunakan dalam teknik langsung penting agar:

memiliki aliran yang besar pada suhu sekitar 5%C di atas suhu mulut, sehingga dapat dihasilkan detil cetakan yang baik.

aliran pada suhu 37(C demikian kecil hingga dapat diabaikan, sehingga tidak terjadi distorsi sewaktu pengeluaran pola malam dari kavitet.INTERNAL STRES/TEGANGAN DALAMBila sebuah malam dibentuk atau ditekan untuk membentuknya tanpa pemanasan yang cukup sampai di atas suhu transisi padat-padat, akan terbentuk tegangan dalam (internal stress) pada bahan. Kemudian ketika dingin (malam kembali padat) dan bila dipanaskan kembali, tegangan dalam yang ada akan lepas tetapi malam akan mengalami distorsi.

(E.C. Combe, 1992)

SIFAT YANG DIINGINKAN DARI MALAM INLAY COR

Dalam penggunaannya dalam kedokteran gigi, sifat malam inlay cor yang diinginkan adalah sebagai berikut:

Jika lunak, malam harus merata. Dengan kata lain, bahan-bahan dasarnya harus tercampur dengan baik satu sama lain, sehingga tidak ada butiran atau titik-titik yang keras ketika malam dilunakkan.

Warnanya harus sedemikian rupa sehingga kontras dengan bahan die, karena itu, kontras yang dipreparasi. Tepi malam harus diukir dengan ide, karena itu, kontras yang nyata dalam hal warna akan memungkinkan dilakukannya perapian yang baik dari berbagai tepi.

Tidak boleh terkelupas atau terjadi kekasaran permukaan yang serupa ketika malam dibengkokkan dan dibentuk sesudah dilunakkan. Pengelupasan cenderung terjadi pada malam parafin, dan merupakan salah satu alasan mengapa ditambahkan modifier.

Sesudah model malam memadat, perlu dilakukan pengukiran anatomi gigi asli pada malam dan seperti sudah disebutkan di atas, mengukir malam pada bagian tepinya sehingga model malam duduk tepat pada permukaan die. Prosedur yang terakhir ini kadang mengharuskan malam diukir sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan yang sangat tipis. Jika malam tertarik karena instrumen pengukir atau gumpil sewaktu diukir, maka ketepatan tidak dapat diperoleh.

Seperti disebutkan di atas, sesudah mold dibuat, malam dibersihkan dari mold. Penghilangan malam tersebut biasanya dilakukan dengan memanaskan mold sehingga malam hilang. Jika sesudah pembakaran tersebut, malam meninggalkan residu yang menghasilkan lapisan tak tembus air pada dinding mold, inlay hasil pengecoran dapat trpengaruh secara negatif, seperti akan dibicarakan pada bagian berikut. Karena itu, malam harus dibakar habis, membentuk karbon yang nantinya dihilangkan melalui oksidasi menjadi gas yang menguap. Spesifikasi ADA No. 4 mengharuskan agar malam yang mencair jika menguap pada 500(C (932(F) tidak meninggalkan residu padat lebih dari 0,10% dari berat aslinya.

Idealnya, model malam harus kaku dan mempunyai kestabilan dimensi yang baik sepanjang waktu sampai nantinya dihilangkan model malam terpajan aliran kecuali bila ditangani dengan hati-hati. Juga terpajan relaksasi, suatu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam manipulasi.

(Kenneth J. Anusavice, 1992)

5. SYARAT MALAM KEDOKTERAN GIGI

Malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Stabil pada suhu mulut

Dapat mengisi rongga cetak

Non iritan dan Non toxic

Tidak meninggalkan residu

Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan

(Wilson, 1987)

6. JENIS MALAM BERDASARKAN PENGGUNAANNYA Malam model : Malam jenis ini banyak dipergunakan untuk keperluan membuat pola dan untuk pencatatan relasi rahang dalam bentuk gigi tiruan. Malam model yang digunakan untuk keperluan klinik hendaknya tidak mengalami perubahan dimensi ketika dipanaskan pada suhu mulut dan didinginkan pada suhu kamar.

Malam lembaran tuang : Malam jenis ini tersedia dalam bentuk lembaran dengan ketebalan tertentu. Bahan malam tuang dan komponen polimer harus dibakar habis dari bumbung tuang tanpa meninggalkan residu.

Malam inlay : Malam jenis ini banyak dipergunakan untuk pembuatan pola inlay, yang dapat dipergunakan langsung di dalam mulut atau dengan model.

Carding dan Boxing wax : Malam jenis ini banyak dipergunakan untuk melekatkan gigi tiruan pada tempatnya dan untuk membuat dinding batas cetakan sebelum dilakukan pengisian.

Malam perekat/sticky wax : Malam jenis ini berbentuk batang yang mudah patah/brittle, warna kuning, terbuat dari beeswax dan beberapa resin alami. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan air mendidih dan memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak disambung.

Malam cetak : Malam jenis ini dipergunakan untuk mencetak rahang yang tidak bergigi. Malam ini menunjukkan derajat aliran yang tinggi pada suhu mulut.

(E.C. Combe, 1992)7. CARA MANIPULASI MALAM :1. Merapikan basis model dengan pisau gips, memberi identitas pada basis model dengan pensil tinta.

2. Gambar outline dengan pensil tinta pada model, perhatikan daerah frenulum, bebaskan daerah tersebut, jika masih belum terampil menggambar outline dengan baik bisa menggunakan pensil biasa terlebih dahulu, dan juga jika sudah disetujui oleh instrukur bisa menebalkan outline dengan menggunakan pensil tinta.

3. Satu lembar baseplate wax dibagi menjadi dua bagian sama besar. Satu bagian baseplate wax digunakan untuk RA dapat langsung dimanipulasi, untuk RB sebelum dimanipulasi bagian baseplate wax dipotong berbentuk segitiga atau seperti huruf V.

4. Siapkan lampu spirtus dengan api yang sedang, kemudian baseplate/m/malam mulai dimanipulasikan dengan cara memanaskan malam diatas lampu spirtus secara merata. Setelah malam mencapai suhu transisi padat-padat letakkan lempeng malam diatas model kemudian tekan-tekan dengan menggunakan ibu jari. Perhatikan saat menekan malam dengan ibu jari jangan sampai merobek lembaran malam, jika malam menjadi keras panaskan kembali diatas lampu spirtus.

5. Setelah semua permukaan malam menempel pada model, potong malam sesuai dengan garis outline dengan menggunakan pisau model dan pisau malam sesuai dengan kebutuhan. Merapikan seluruh tepi malam.

6. Hasil maksimal adalah seluruh malam dapat diaplikasikan pada model dengan ketebalan yang sama dan tepi yang rapi sesuai garis outline, halus dan permukaannya rata.7. Seluruh permukaan malam menempel rapat pada model sesuai dengan outline

(Petunjuk Skill Lab BTKG, 2009, 4-6)

8. Lempeng gigit : cetakan awal dari gigi tiruan yang dicetak pada replika rahang (masih dalam bentuk wax)(Kamus Kedokteran Gigi, 1995)

9. Basis gigi tiruan : basis gigi tiruan lepasan yang digunakan sebagai bagian dasar tulang alveolar (dalam bentuk akrilik)(Kamus Kedokteran Gigi, 1995)BAB IVKESIMPULAN

1. Wax adalah bahan lentur yang dikumpulkan oleh serangga / didapatkan dari tumbuh-tumbuhan. Wax dental adalah campuran dua atau lebih bahan sintetis dan alami seperti lilin, damar, zat pewarna dan bahan tambahan lainnya. Digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk membuat cetakan, membuat konstruksi gigi palsu non logam, membuat catatan tentang hubungan rahang, sebagai bahan penolong kerja laboratorium.2. Konstitusi dasar malam gigi yang digunakan untuk keperluan kedokteran gigi berasal dari tiga sumber utama: Mineral : parafin, ceresin wax serangga : beeswax tumbuhan : carnauba wax, candelila wax

3. Macam Wax Sintetik

Lilin pola (pattern Waxs) base plate, casting & inlay Waxs

Lilin proses (processing Waxs) boxing, utility & sicky waxs

Lilin cetak (impression Waxs) corrective & bite waxs4. Malam memiliki sifat fisis yang baik, sehingga dapat membantu pekerjaan di dunia Kedokteran.Gigi. Sifat fisis itu antara lain :

Suhu transisi padat-padat

Ekspansi termis dan kontraksi termis

Flow atau aliran

Internal stress/ tegangan dalam.

5. Ada beberapa jenis malam berdasarkan penggunaannya, antara lain : Malam model Malam lembaran tuang Malam inlay Carding dan Boxing Malam perekat/sticky Malam cetak

6. Malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus memenuhi syarat sebagai berikut : Stabil pada suhu mulut

Dapat mengisi rongga cetak

Non iritan dan Non toxic

Tidak meninggalkan residu

Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan

7. Cara Manipulasi Malam :

1. Merapikan basis model dengan pisau gips, memberi identitas pada basis model dengan pensil tinta.

2. Gambar outline dengan pensil tinta pada model, perhatikan daerah frenulum, bebaskan daerah tersebut, jika masih belum terampil menggambar outline dengan baik bisa menggunakan pensil biasa terlebih dahulu, dan juga jika sudah disetujui oleh instrukur bisa menebalkan outline dengan menggunakan pensil tinta.

3. Satu lembar baseplate wax dibagi menjadi dua bagian sama besar. Satu bagian baseplate wax digunakan untuk RA dapat langsung dimanipulasi, untuk RB sebelum dimanipulasi bagian baseplate wax dipotong berbentuk segitiga atau seperti huruf V.

4. Siapkan lampu spirtus dengan api yang sedang, kemudian baseplate/m/malam mulai dimanipulasikan dengan cara memanaskan malam diatas lampu spirtus secara merata. Setelah malam mencapai suhu transisi padat-padat letakkan lempeng malam diatas model kemudian tekan-tekan dengan menggunakan ibu jari. Perhatikan saat menekan malam dengan ibu jari jangan sampai merobek lembaran malam, jika malam menjadi keras panaskan kembali diatas lampu spirtus.

5. Setelah semua permukaan malam menempel pada model, potong malam sesuai dengan garis outline dengan mnggunakan pisau model dan pisau malam sesuai dengan kebutuhan. Merapikan seluruh tepi malam.

6. Hasil maksimal adalah seluruh malam dapat diaplikasikan pada model dengan ketebalan yang sama dan tepi yang rapi sesuai garis outline, halus dan permukaannya rata.

7. Seluruh permukaan malam menempel rapat pada model sesuai dengan outline

8. Lempeng gigit : cetakan awal dari gigi tiruan yang dicetak pada replika rahang (masih dalam bentuk wax)

9. Basis gigi tiruan : basis gigi tiruan lepasan yang digunakan sebagai bagian dasar tulang alveolar (dalam bentuk akrilik)

DAFTAR PUSTAKA

Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.

Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah : Slamat Tarigan. Jakarta : Balai PustakaCraig, Robert G, and John M. Power. 2002. Restorative Dental Material: 11th edition. United State of America : Mosby.Harty, F.J., R. Ogston. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta : EGCHatrick, Carol Dixon. 2003. Dental Material : Clinical Application for Dental Assistants and Dental Hygienist. Philadelphia : SaundersTim Penyusun. 2009. Petunjuk Skill Lab Bahan dan Teknologi Kedokteran Gigi I. Jember : Fakultas Kedokteran Gigi UNEJVan Noorth, Richard. 2002. Dental Material second edition. London : MosbyWilson, H.J. 1992. Dental Technology and Materials For Students. 8th Ed. Blackwell Year Book Medical Publisher. Inc. Oxford.

http://www.igiwax.com/resource/other_industrieshttp://www.cyberlipid.org/wax/wax0001.htm

WAX

SINTETIS

ALAMI

DENTAL WAX

SYARAT

SIFAT

KONSTITUSI DASAR

KLASIFIKASI

MANIPULASI

APLIKASI

PAGE 20