laporan tutorial blok 8 modul 2

30
LAPORAN TUTORIAL MODUL 2 BLOK 8 “ PENYAKIT SISTEMIK YANG BERMANIFESTASI DI ORAL Kelompok 2 Ketua : Nofitri Rahmoni ( 1411411022 ) Sekretaris Meja : Monalisa ( 1411411015 ) Sekretaris Papan : Laura Jasanddes ( 1411411024 ) Anggota : Agung Pernando Karen ( 1411411001 ) Annisa Endriani ( 1411412018 )

Upload: monalisaapr

Post on 20-Feb-2016

102 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hari ke 2

TRANSCRIPT

Page 1: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

LAPORAN TUTORIAL MODUL 2 BLOK 8“ PENYAKIT SISTEMIK YANG BERMANIFESTASI DI ORAL ”

Kelompok 2

Ketua : Nofitri Rahmoni ( 1411411022 )

Sekretaris Meja : Monalisa ( 1411411015 )

Sekretaris Papan : Laura Jasanddes ( 1411411024 )

Anggota : Agung Pernando Karen ( 1411411001 )

Annisa Endriani ( 1411412018 )

Firanda ( 1411412010 )

Lisvia A’an kornila ( 1411411006 )

Nancy Valencia ( 1411412015 )

Tutor : drg. Surya Nelis, Sp.PM

Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Andalas

2015

Page 2: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

MODUL 2PENYAKIT KARDIOVASKULER DAN GINJAL

SKENARIO 2“STENOSIS ARTERI RENALIS”

Ny Susi (35 thn) datang ke drg dengan membawa surat rujukan dari dokter spesialis jantung dan ternyata ia penderita “stenosis arteri renalis”. Ny Susi bercerita bahwa sudah lama menderita penyakit tersebut dengan riwayat waktu kecil sering nyeri sendi yang berpindah - pindah dan kadang bengkak. Untuk mencegah infeksi dokter memberikan suntikan penicillin setiap bulan kepada Ny Susi.

Pada pemeriksaan intra oral ditemukan banyak kelainan pada gigi dan mulut Ny Susi antara lain kalkulus supra dan sub gingival semua regio atas dan bawah, radiks gigi 15, 11, 26, dan pulpitis gigi 36, 47, 45.

Drg mengajukan scalling dan ekstraksi gigi gangren karena mikroorganisme yang ada akan menyebar ke jantung dan ginjal melalui sistim vaskuler. Namun Ny Susi takut karena jantungnya sering berdebar – debar dan tensinya tinggi (170/80 mmHg), sudah beberapa kali minum obat hipertensi tapi tidak turun – turun.

Bagaimana saudara menjelaskan kasus ini ?

Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefini-sikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interprestasi

Stenosis arteri renalis : Terdiri dari 3 kata yaitu stenosis berarti penyempitan, arteri berarti pembuluh darah yang membawa darah yang kaya akan oksigen, dan renalis yang berarti ginjal. Jadi stenosis arteri renalis adalah penyempitandari pembuluh darah yang membawa darah ke ginjal.

Penicillin : Suatu zat yang mana dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri secara alami dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri.

Gigi gangren : Keadaan gigi dimana jaringan pulpanya sudah mati.

Page 3: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Hipertensi : Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah dalam arteri yang menghambat suplai oksigen dan nutrisi jaringan juga terhambat. Tekanan darah normal yaitu tekanan sistoliknya <140 mmHg dan tekanan diastolnya <90 mmHg.

Pulpitis : Suatu peradangan pulpa (bagian dalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh dara) yang disebabkan oleh karies, gigi fraktur dan lain lain.

Ekstraksi gigi : Suatu tindakan pencabutan gigi dari soketnya pada tulang alveolar dengan menggunakan alat – alat ekstraksi (forceps).

Langkah 2. Menentukan masalah

1. Apa saja penyebab dari stenosis arteri renalis?2. Apa saja gejala klinis dari stenosis arteri renalis?3. Bagaimana penatalaksanaan dari stenosis arteri renalis?4. Apa hubungan kelainan pada gigi dan mulut Ny Susi dengan stenosis arteri renalis?5. Kenapa hipertensi Ny Susi tidak turun turun meskipun telah meminum obat?6. Kenapa dokter memberikan suntikan penicillin setiap bulannya?7. Bagaimana penatalaksaan dari hipertensi?

Langkah 3. Menganalisa masalah melalui brain storming denganmenggunakan prior knowledge

1. Apa saja penyebab dari stenosis arteri renalis?- Proses atherosklerosis (penyempitan dan pengerasan arteri) pada arteri ginjal atau

arteri renalis. Penyempitan terjadi ketika adanya plak (zat yang melekat yang terbuat dari lemak, kolesterol, kalsium) yang menempel pada dinding arteri sehingga membuat sumbatan.

- Gangguan displasia fibromuskular, yaitu perkembangan atau pertumbuhan yang terganggu pada sel-sel di dinding arteri renalis yang juga dapat menyempitkan pembuluh darah. Penyempitan ini akan menyebabkan terstimulasinya enzim renin yang berguna untuk mengatur tekanan darah di ginjal. Dimana apabila kelebihan enzim renin akan menyebabkan tekanan darah menjadi kuat sehingga mampu melukai pembuluh darah arteri.

2. Apa saja gejala klinis dari stenosis arteri renalis?Sebagian besar kasus stenosis arteri renalis tidak akan memberi gejala kecuali sudah

tahap lanjut atau keadaan yang parah. Tanda yang sering timbul adalah tekanan darah tinggi (hipertensi) serta menurunnya fungsi ginjal yaitu kurangnya jumlah air kencing saat berkemih, bengkak (terutama di kaki, betis, tangan, wajah), rasa keletihan, gatal, kulit kering,

Page 4: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

sakit kepala, penurunan berat badan, kurangnya nafsu makan, mual, muntah, masalah tidur, sulit berkonsentrasi, kulit menggelap, dan kram otot.

3. Bagaimana penatalaksanaan dari stenosis arteri renalis?- Tujuan dari penatalaksanaan ini bukanlah penyembuhan total, karena penyakit ini

tidak bisa sembuh total melainkan untuk melancarkan sirkulasi.- Percutaneous transluminal renal angiophaty (PTRA).

Yaitu berbentuk balon kateter yang dimasukkan melalui femoral artery di bawah pengawasan radiologic guidance sampai pada tempat yang mengalami penyempitan. Kemudian balon akan dipompa sehingga memperlebar ukuran lumen arteri. Tetapi kontra indikasinya adalah jika arteri femurnya terdapat luka yang berbahaya maka akan mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh yang lain.

- Menghilangkan kebiasaan buruk, seperti berhenti merokok dan tidak minum alcohol- Pemberian obat antihipertensi- Terapi nonfarmakologis, seperti menurunkan berat badan dan rajin berolah raga

4. Apa hubungan kelainan pada gigi dan mulut Ny Susi dengan stenosis arteri renalis?Keadaan gigi Ny Susi sudah parah, sehingga dapat menimbukan infeksi yang mana akan

masuk melewati pembuluh darah. Bakteri tersebut akan menyebar ke arteri sehingga mengeluarkan enzim yang membentuk endapan lemak, sehingga terbentuk lah plak yang menyumbat arteri sehingga terjadilah penyumbatan arteri renalis.

5. Kenapa hipertensi Ny Susi tidak turun turun meskipun telah meminum obat?Karena Ny Susi mengalami stenosis arteri renalis dimana terjadi penyempitan pembuluh

darah. Akibat dari penyempitan pembuluh darah dapat mengakibatkan terhambatnya oksigen (iskemia) ke organ organ lain terutama ginjal, sehingga terjadilah organ infark yang mana membuat sel sel ginjal menjadi nekrosis. Hal inilah yang dapat mengganggu kinerja ginjal dalam mengolah obat. Selain itu, mungkin juga dikarenakan obat yang diminum Ny Susi belum tepat atau bakterinya telah resisten.

6. Kenapa dokter memberikan suntikan penicillin setiap bulannya?Gejala yang terjadi sewaktu Ny Susi kecil adalah nyeri sendi yang berpindah – pindah

dan kadang bengkak merupakan gejala dari demam rematik yang mana menyerang anak – anak dan remaja. Demam rematik merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena infeksi streptokcoccus grup A β-hemolitik. Untuk menyembuhkan infeksi streptococcus dan pencegahan penyakit tersebut datang lagi, maka Ny Susi harus disuntik penicillin setiap bulannya.

7. Bagaimana penatalaksaan dari hipertensi?- Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.

Page 5: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

- Mengonsumsi makanan sehat, rendah lemak, dan seimbang, termasuk makan banyak buah-buahan segar dan sayuran

- Menurunkan berat badan.- Berhenti merokok- Mengurangi konsumsi minuman keras atau beralkohol.- Kurangi konsumsi kopi, teh, atau minuman kaya kafein lain seperti cola, karena

meminum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa meningkatkan tekanan darah.- Melakukan terapi relaksasi, seperti yoga, meditasi, dan manajemen stres. - Pemberian obat antihipertensi 1. Mempunyai efektivitas yang tinggi.

Langkah 4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponenpermasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-

Page 6: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Hipertensi Stenosis arteri renalis

Penyakit kardiovaskuler

masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi

Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit kardiovaskuler

Keluhan pasien

Pemeriksaan dan kelainan oral pasien

Manifestasi oral dan pertimbangan dental

penyakit

Gastrointestinal GinjalLiver

Page 7: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan resiko medis dan pertimbangan dental hipertensi dan penyakit kardiovaskuler

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit gastrointestinal dan manifestasi oralnya

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit liver dan manifestasi oralnya

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit ginjal dan manifestasi oralnya

Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain

Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit kardiovaskulerFaktor penyakit kardiovaskular secara umum : - Usia

Pria berusia 45 tahun dan wanita 55 tahun paling berisiko terserang penyakit kardiovaskular. Sebab melalui sebuah penelitian, terbukti bahwa 83 persen orang yang meninggal akibat serangan jantung koroner berusia 65 tahun ke atas.

- Masalah priaJika dibandingkan dengan wanita, pria lebih berisiko terkena serangan jantung dini

daripada wanita. Karena hormon seks yang bernama estrogen mempengaruhi peningkatan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik pada pria. Maka dari itu, mereka lebih berisiko besar terserang penyakit kardiovaskular.

- PerokokRokok ternyata meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebanyak empat kali

lipat, Sebab kandungan kimia dalam rokok merusak fungsi jantung dan pembuluh darah tubuh.

- KolesterolJika kolesterol dalam darah meningkat, maka risiko penyakit kardiovaskular pun ikut

meningkat. Sebab kolesterol memicu penggumpalan pembuluh darah dan menghambat suplainya ke jantung.

- Tekanan darah tinggiDarah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras, sehingga mengakibatkan

penebalan dan kekakuan. Pada akhirnya, penderita hipertensi pun berisiko terserang stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, dan gagal jantung. Stres adalah salah satu penyebab tekanan darah tinggi. Selain itu, makanan dan gaya hidup yang tidak sehat juga ikut mempengaruhi tekanan darah seseorang.

- Gen

Page 8: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Faktor penyakit kardiovaskular yang tidak bisa dihindari adalah gen. Jadi jika Anda memiliki orang tua atau saudara dekat yang mengidap penyakit jantung, Anda pun berisiko terserang penyakit serupa.

- ObesitasPenderita obesitas, terutama jika lemak menumpuk di bagian pinggang, juga berisiko

tinggi terkena penyakit kardiovaskular.- Diabetes- Gaya hidup

Sibuknya aktivitas sehari-hari sering dijadikan alasan orang-orang untuk menghindari olahraga. Padahal malas olahraga adalah faktor penyakit kardiovaskular.

Macam macam penyakit kardiovaskuler :

- Penyakit Jantung KoronerAdalah penyakit yang menyerang pembuluh darah dan bisa menyebabkan serangan

jantung. Hal ini diakibatkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner :

Diet kaya lemak Merokok Malas berolah raga.

Resiko terjadinya penyakit arteri koroner bisa dikurangi dengan melakukan beberapa tindakan :

Berhenti merokok Menurunkan tekanan darah Mengurangi berat badan Melakukan olah raga.

- StrokeStroke terjadi akibat kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak. Stroke termasuk

penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan

Page 9: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

atau pecahnya pembuluh darah. Apabila oksigen sudah tidak bisa mensuplai jaringan otak maka ini akan berakibat pada kematian. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:

Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis :

1. Stroke Trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.

2. Stroke Embolik : Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.3. Hipoperfusion Sistemik : Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh

karena adanya gangguan denyut jantung. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah

otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke hemoragik ada 2 jenis :

1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid

(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).

- Tekanan Darah Tinggi (Irama Jantung Abnormal)Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam

arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Hipertensi ada 2 :

Hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.

Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.

- Serangan Jantung Serangan Jantung (infark miokardial) adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba

terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen. Serangan jantung biasanya terjadi jika suatu sumbatan pada arteri koroner menyebabkan terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari jantung. terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih dari beberapa menit, maka jaringan jantung akan mati. Kemampuan memompa jantung setelah suatu serangan jantung secara langsung berhubungan dengan luas dan lokasi kerusakan jaringan (infark). Jika lebih dari separuh jaringan jantung mengalami kerusakan, biasanya jantung tidak dapat berfungsi dan kemungkinan terjadi kematian. Bahkan walaupun

Page 10: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

kerusakannya tidak luas, jantung tidak mampu memompa dengan baik, sehingga terjadi gagal jantung atau syok.

- Nyeri Jantung (Angina)Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan

tertekan, yang terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen.Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan kekuatan denyut jantung). Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen. Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri. Penyebab angina adalah Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta),  Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta),  Stenosis subaortik hipertrofik,  Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba), Anemia yang berat. Nyeri juga bisa dirasakan di :

bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam punggung tenggorokan, rahang atau gigi lengan kanan (kadang-kadang)

- Penyakit Jantung Rematik.Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena demam

rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus. Demam rematik biasanya terjadi akibat infeksi streptococcus pada tenggorokan. Gejala utamanya adalah :

nyeri persendian (artritis) nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham) ruam kulit (eritema marginatum) benjolan kecil dibawah kulit (nodul).

- Penyakit Jantung Bawaan atau Kelainan Jantung KongenitalMerupakan jenis penyakit jantung yang terjadi akibat kelainan jantung bawaan lahir ,

ini terjadi karena pembentukan jantung yang tidak sempurna selama didalam kandungan. Penyebabnya :

pengaruh genetika, Seorang ibu dengan Penyakit ini, beresiko besar anaknya juga ikut terkena.

paparan asap rokok selama kehamilan mengkonsumsi jenis obat-obatan tertentu seperti lithium dan obat anti kejang

selama kehamilan pengaruh dari diabetes melitus pada ibu hamil adanya infeksi selama kehamilan seperti rubella kelainan kromosom seperti syndrom down, sindrom turner kurang nya nutrisi selama kehamilan sehingga mempengaruhi

perkembangan janin

Page 11: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Kelainan jantung bawaan dapat berupa :

kelainan dari sruktur jantung penyumbatan pada pembuluh darah dari jantung atau yang bermuara kejantung

anak kelainan katup jantung, cacat septum yaitu dinding yang memisahkan sisi kiri dan

kanan jantung adanya penyumbatan katub jantung dan prolaps pada katup mitral penyempitan katup aorta adanya lubang pada sekat antara katup-katup jantung anak adanya ketidak normalan konfigurasi jantung serta pembuluh darah

Penyakit jantung bawaan dibagi kedalam dua tipe besar :

Penyakit jantung bawaan Sianotik Jenis ini merupakan jenis yang menunjukkan gejala kebiruan akibat kekurangan

pasokan oksigen keseluruh tubuh, kebiruan ini umumnya nampak pada kulit dan bagian ujung anggota gerak maupun pada selaput lendir seperti pada mulut dan lidah.

Penyakit jantung bawaan non-sianotikJenis non sianotik atau jenis yang menunjukkan kebiruan, namun gejala gagal

jantung yang biasanya terjadi meliputi sesak nafas yang berat, pembengkakan pada berbagai organ seperti wajah, kaki, tangan, dan perut.

- Valvular heart disease (VHD) adalah terjadinya kegagalan pada fungsi katup yang mana katup-katup jantung tidak

mampu membuka secara penuh, dikenal dengan istilah stenosis katup atau tidak mampu menutup secara penuh dikenal dengan istilah  insufiensi atau regurgitasi katup. Penyakit ini disebabkan karena katub jantung  tidak bekerjanya dengan baik dalam mengatur aliran darah dari jantung menuju arteri pulmonal dan aorta dengan cara membuka dan menutup pada saat jantung berkontraksi dan berelaksasi selama siklus jantung.

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan resiko medis dan pertimbangan dental hipertensi dan penyakit kardiovaskuler- Hipertensi arterial (Arterial Hypertension)

Dental Management : konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mengetahui tingkat

pengontrolan hipertensi dan obat-obatan yang diresepkan saat itu. Pasien diinstruksikan untuk mengkonsumsi obat-obatan seperti biasa saat

perawatan gigi.

Page 12: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Untuk perawatan gigi, tekanan darah pasien harus dicatat dan apabila nilai tekanan darah tinggi, perlu dilakukan penundaan perawatan sampai tekanan darah terkontrol.

Apabila memungkinkan, perawatan dilakukan saat pagi hari. Resep obat anxiolytic dapat membantu bila diberikan pada pasien dengan rasa

cemas berlebihan agar tidak terjadi kenaikan tekanan darah (5-10 mg diazepam pada malam hari sebelumnya dan 1-2 jam sebelum dilakukannya perawatan gigi), sebelum perawatan gigi atau dengan sedasi nitrous oxide.

Saat nilai tekanan darah pasien yang tidak baik, maka pasien harus dirujuk ke dokter untuk dikontrol tekanan darahnya sebelum dilakukan perawatan gigi.

Apabila ada perawatan gigi secara darurat, perawatan harus konservatif, dengan penggunakan analgesik dan antibiotik saja.

Tindakan harus ditunda sampai tekanan darah terkontrol. Beberapa obat-obatan NSAIDs seperti iburoprofen, indomethacin atau

naproxen dapat digunakan bersamaan dengan obat-obatan antihipertensi seperti beta-blockers, diuretic dan ACEIs, namun menurunkan aksi antihipertensinya.

Secara normal, kedua tipe obat tersebut harus dikonsumsi lebih dari lima hari sebelum dilakukannya perawatan gigi, namun NSAID sebaiknya tidak diresepkan lebih dari lima hari.

- Penyakit kardiovaskuler Konsultasi dengan supervisor mengenai :

a. tipe penyakit jantung (angina atau infark)b. tingkat keparahan c. waktu terakhir perawatan jantung d. komplikasi klinis e. perawatan yang diterima oleh pasien.

Pasien harus secara berkala mengkonsumsi obat-obat yang telah diresepkan Diberikan (5-10 mg diazepam malam sebelumnya dan 1-2 jam sebelum

dilakukannya perawatan yang berguna untuk menurunkan stress dan kecemasan

Kunjungan pasien harus dilakukan dengan cepat, jika siang hari (pasien sudah merasa lelah dan tingkat stress menjadi meningkat)

Teknik anestesi harus hati-hati agar tidak memasukkan cairan anestesi dalam pembuluh darah yaitu dengan menggunakan dua karpul maksimal dengan vasokonstriktor

Tekanan darah dan monitor pulsioxymetric dibutuhkan sebelum dan saat dilakukannya perawatan gigi.

Bila pasien mengkonsumsi antikoagulan, harus dihentikan pada hari dilakukannya perawatan gigi.

Page 13: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Apabila pasien mendapat medikasi antiplatelet, maka perdarahan lokal harus dikontrol.

Hemostatik lokal yang dapat membantu untuk menghentikan perdarahan diantaranya bone wax, sutures (jahitan), gelatin berasal dari binatang (Gelfoam), selulosa regenerasi yang teroksidasi (regenerated oxidized cellulose – Surgicel), kolagen, plasma kaya platelet (Platelet rich plasma), thrombin (Thrombostat), Fibrin sealants (Tissucol), scalpel elektrik atau laser, agen antifibrinolitik seperti asam traneksamik (Amchafibrin) atau epsilon-aminocaproic acid (Caproamin).

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit gastrointestinal dan manifestasi oralnyaGastrointestinal ialah suatu kelainan atau penyakit pada jalan makanan/pencernaan.

Penyakit Gastrointestinal yang termasuk yaitu kelainan penyakit kerongkongan (eshopagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum), usus besar (colon), hati (liver), saluran empedu (traktus biliaris) dan pankreas.

Manifestasi klinis dan manifestasi oral gastrointestinal yaitu:- Keluhan pada mulut, bau mulut yang tidak sedap, atau rasa tidak enak atau rasa pahit

pada mulut, rasa tidak enak pada mulut yang menetap biasanya disebabkan karena keluhan psikhis.

- Anoreksia, keluhan nafsu makan menurun dapat ditemukan pada semua penyakit, termasuk juga penyakit saluran makan.

- Disfagia, merupakan keluhan yang disebabkan kelainan pada esofagus, yaitu timbulnya kesulitan pada waktu menelan makanan atau cairan. Kesulitan menelan terjadi baik pada bentuk makanan padat maupun cairan, terutama bila terjadi refluks nasa, berarti adanya kelainan saraf (neuromuscular disorder). Kesulitan meneruskan makanan dari mulut kedalam lambung biasanya disebabkan oleh kelainan dalam tenggorokan biasanya infeksi atau tumor dioropharynx, larynx, spasme dari oto cricopharynx.

- Nausea, beberapa rangsangan yang dapat menimbulkan rasa mual, rasa mual diantaranya adalah: rasa nyeri dalam perut, rangsangan labirin, daya ingat yang tidak menyenangkan.

- Vomitus, timbulnya muntah - muntah sebagai akibat karena kontraksi yang kuat dari antrum dan pilorus dan timbulnya anti peristaltik yang kuat pada antrum dengan disertai relaksasi dari otot - otot spinghter kardia, disusul melebarnya esofagus dan menutupnya glotis.

- Nyeri tekan, kekakuan, demam, massa yang dapat diraba, bising usus berubah, perdarahan gastrointestinal, defisit nutrisional, ikterus dan tanda disfungsi hepar.

Macam macam penyakit gastrointestinal :- GE (Gastro Enteritis)

Page 14: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Atau yang biasa disebut diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100 – 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Penyebab utama :

Virus : Adenovirus, Rotavirus, Astovirus, dll Bakteri : Staphylococcus aureus, Salmonella, Shigella, dll Parasit : Entamoeba Histolitica, Balantidium Coli, dll.

Penyebab lainnya adalah toksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, pengurangan atau penghambatan ion-ion, perangsangan dan sekresi aktif ion-ion pada usus (Secretory diarrhea), terdapatnya zat yang sukar diabsorbsi atau cairan dengan tekanan osmotik yang tinggi pada usus (obat pencahar/ laksansia), dan perubahan pergerakan dinding usus.

- GastritisGastritis adalah peradangan pada lapisan perut, dan telah menyebabkan banyak

kemungkinan. Penyebab utama adalah konsumsi alkohol berlebihan atau penggunaan jangka panjang obat anti-inflammatory drugs (juga dikenal sebagai NSAIDs) seperti aspirin atau ibuprofen. Kadang-kadang gastritis berkembang setelah pembedahan besar, luka trauma, luka bakar, atau infeksi berat Gastritis terbagi 2 :

Gastritis AkutZat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Jika

mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.

Lambung akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan dan elektrolit.

2. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri.

Gastritis KronikGastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi

iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Tanda dan gejala :

1. Nyeri pada ulu hati2. Biasanya disertai kram pada perut3. Lesu, mual, muntah4. Rasa penuh pada perut walaupun belum makan

Page 15: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

5. Nafsu makan cenderung turun sehingga tubuh cenderung kurus

- Pembesaran LimpaLimpa adalah organ yang terletak di kuadran kiri atas perut tepat di bawah diafragma

dan dilindungi oleh tulang rusuk kiri bawah. Limpa berfungsi menyaring darah dan menghilangkan sel-sel darah merah tua dan rusak, bakteri, dan partikel lainnya saat mereka melewati labirin pembuluh darah di dalam limpa. Limpa menghasilkan limfosit, sejenis sel darah putih yang menghasilkan antibody dan membantu sistem kekebalan tubuh. Limpa akan mengalami pembesaran jika diminta untuk melakukan pekerjaan berlebihan ketika menyaring atau manufaktur sel darah, jika ada aliran darah normal untuk itu, atau jika diserang sel-sel abnormal. Secara umum penyebab-penyebab pembesaran limpa adalah sebagai berikut.

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit liver dan manifestasi oralnya- Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas/ menyebar. Dimana juga merupakan hasil infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari lima golongan besar jenis virus , antara lain :

Virus Hepatitis A ( HAV ) Virus Hepatitis B ( HBV ) Virus Hepatitis C ( HCV ) Virus Hepatitis D ( HDV ) atau Virus Delta Virus Hepatitis E ( HEV ) Hepatitis F dan G mempunyai kesamaan atau identitas tersendiri , tetapi jenis ini

jarang ada.Penyebab hepatitis meliputi infeksi virus, obat-obatan, bahan kimia, dan racun, serta

reaksi transfusi darah yang tidak terlindungi virus hepatitis.

Tanda dan gejala :- Gejala hepatitis A

Individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

- Gejala Hepatitis BSecara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam,

sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

- Gejala Hepatitis C

Page 16: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah lelah, hilang selera makan, sakit perut, urin menjadi gelap dan kulit atau mata menjadi kuning yang disebut “jaundice” (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

- Sirosis hatiSirosis hati merupakan penyakit dari efek lanjutan dari hepatitis B dan hepatitis C

yang sangat kronis. Penyakit ini pun menyebabkan fungsi hati terganggu karenanya banyaknya jaringan ikat yang ada di dalam hati. Secara medis, penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Hanya saja jika dilakukan pengobatan, pengobatan tersebut hanya untuk mengobatai komplikasi yang terjadi akibat penyakit tersebut, seperti mata kuning, perut membesar, muntah, koma hematikum serta berak darah.

- HemochromatosisPenyakit pada hati selanjutnya adalah hemochromatosis. Penyakit ini merupakan

penyakit yang bersifat keturunan atau genetik. Seseorang yang mengidap penyakit ini akan mengalami kelainan metabolisme dimana adanya pengendapan besi yang berlebihan dalam hati.

- Kanker hatiKanker hati merupakan penyakit lanjutan dari efek hepatitis B, hepatitis C juga

hemochromatosis. Jenis kanker hati yang paling banyak terjadi adalah HCC (hepaticular carcinoma). Sama halnya dengan sirosis, kanker hati juga tidak dapat diobati. Salah satu cara pengobatan paling efektif untuk mengatasi hal ini adalah dengan cara melakukan kemoterapi. Akan tetapi cara ini pun tidak banyak menolong penderita kanker hati itu sendiri.

- Kolestasis dan jaundicePenyakit ini akan terjadi jika hati gagal untuk memproduksi atau mengeluarkan cairan

empedu dalam tubuh. Jika hal ini terjadi maka akan terjadi pula kegagalan dalam penyerapan lemak, vitamin (A.D,E,K) pada usus. Tak hanya itu saja, penyakit ini juga menyebabkan penumpukan bilirubin, asam empedu serta kolesterol di hati. Penyakit ini pun memiliki gejala atau tanda seperti kulit penderita menjadi kuning, warna feses terang dan urine berwarna gelap.

Manifestasi oral penyakit liver : Penyakit gangguan fungsi hati mengakibatkan bau badan dan mulut yang tidak

sedap. Pembengkakan gingival akibat terapi obat Xerostomia Kesulitan berbicara Hilang rasa Infeksi candidiasis

Page 17: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Stomatitis

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit ginjal dan manifestasi oralnya- Gagal ginjal

adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri . Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa , terlebih pada kaum lanjut usia . Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar :

gagal ginjal akut (acute renal failure = ARF)Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam

waktu beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah yang meningkat.

gagal ginjal kronik (chronic renal failure = CRF)Pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan.

Proses penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung terus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai ginjal tidak dapat berfungsi sama sekali (end stage renal disease).

Penyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu : Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini dapat

disebabkan oleh :a. hipovolemia (volume darah yang kurang),  misalnya karena perdarahan

yang hebat.b. Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah, diare,

berkeringat banyak dan demam.c. Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan.d. Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan

berlebihan berupa urin.e. Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh

darah ginjal. Penyebab renal, yakni :

a. Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga menyebabkan peradangan dan merusak ginjal.

b. Obat-obatan yang toksik terhadap ginjalc. Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat

otot yang rusak menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau luka bakar yang hebat.

Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu.a. Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian

dari saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing.

Page 18: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

b. Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter.

Penyebab gagal ginjal kronik antara lain:

Diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 yang tidak terkontrol dan menyebabkan nefropati diabetikum

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol Peradangan dan kerusakan pada glomerulus (glomerulonefritis), misalnya karena

penyakit lupus atau pasca infeksi. Penyakit ginjal polikistik, kelainan bawaan di mana kedua ginjal memiliki kista

multipel. Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka lama atau penggunaan obat yang

bersifat toksik terhadap ginjal. Pembuluh darah arteri yang tersumbat dan mengeras (atherosklerosis)

menyebabkan aliran darah ke ginjal berkurang, sehingga sel-sel ginjal menjadi rusak (iskemia). 

Sumbatan aliran urin karena batu, prostat yang membesar, keganasan prostat. Infeksi HIV, penggunaan heroin, amyloidosis, infeksi ginjal kronis, dan berbagai

macam keganasan pada ginjal.

- Batu ginjalMerupakan suatu kondisi terbentuknya material keras yang menyerupai batu di dalam

ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang dipisahkan ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu. Endapan batu di dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari. Berdasarkan jenis-jenis batu ginjal, kondisi ini dapat dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin.

Gejala batu ginjal : Nyeri yang parah pada sisi tubuh atau punggung, di bawah pinggul Nyeri yang menyebar ke bagian bawah tubuh dan pangkal paha Nyeri pada saat buang air kecil Urin berwarna pink, merah atau coklat Mual dan muntah Sering buang air kecil Demam dan menggigil saat infeksi terjadi

Faktor risiko yang dapat meningkatkan batu ginjal terjadi antara lain: Memiliki seseorang dalam keluarga dengan kasus batu ginjal

Page 19: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Mereka yang berusia 40 tahun keatas, meskipun batu ginjal dapat terjadi pada usia berapapun

Laki-laki lebih cenderung mengalami batu ginjal Dehidrasi Makanan tertentu yang tinggi protein, tinggi sodium dan gula dapat meningkatkan

risiko beberapa jenis batu ginjal Obesitas Memiliki penyakit atau operasi pada saluran pencernaan Kondisi medis lain, antara lain renal tubular acidosis, cystinuria,

hyperparathyroidism dan infeksi saluran urin tertentu

- Manifestasi penyakit ginjal kronis pada rongga mulut, yaitu : Oral Malodor / Bau Mulut Tak Sedap

Gejala yang paling sering muncul dan paling awal terjadi apabila ginjal gagal berfungsi adalah oral malodor atau timbulnya rasa kecap logam akibat alterasi sensasi pengecapan, terutama pada pagi hari. Rasa kecap logam ini berupa bau ammonia, dan kondisi ini sering dialami oleh penderita yang menjalani hemodialisis. Uremic fetor atau ammoniacal odor ini terjadi karena konsentrasi urea yang tinggi dalam rongga mulut, dan pecah menjadi ammonia pada penderita dengan gejala uremia.

SerostomiaSerostomia adalah kondisi mulut kering. Pada penderita ginjal kronis dan

penderita yang menjalani hemodialisis, gejala ini sangat sering dan signifikan. Hal ini sering terjadi sebagai hasil dari manifestasi beberapa faktor seperti inflamasi kimia, dehidrasi, pernafasan melalui mulut (Kussmaul’s respiration) dan keterlibatan langsung kelenjar salivarius, restriksi konsumsi cairan, dan efek samping dari obat. Serostomia cenderung menambah kerentanan penderita terhadap karies dan inflamasi gusi, kandidiasis, serta menyebabkan kesulitan berbicara, penurunan retensi gigi palsu, kesulitan mastikasi, disfagia, dan gangguan penciuman.

Plak, Kalkulus dan Karies.Terdapat berbagai teori yang menentang hubungan antara efek dari penyakit

ginjal kronis terhadap pembentukan plak dan kalkulus. Dalam satu penelitian, serostomia akan meningkatkan predisposisi penderita terhadap karies karena retensi produk urea serta pengaliran dan produksi saliva yang sedikit. Proses dialisis dapat memperburukkan kondisi rongga mulut di mana jumlah kalkulus meningkat, dan banyaknya dijumpai lesi karies. Deposit kalkulus dapat bertambah akibat dari hemodialisis.

Pembesaran GusiPembesaran gusi skunder akibat penggunaan obat adalah manifestasi oral pada

penyakit ginjal yang paling sering dilaporkan. Hal ini dapat diakibatkan oleh cyclosporine dan/atau calcium channel blockers. Prinsipnya mempengaruhi papila interdental labia, walaupun kadang dapat menjali lebih luas, yaitu dengan melibatkan tepi gusi dan lidah serta permukaan palatum.

Page 20: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

DAFTAR PUSTAKA

Misnadiarly. 2007. Mengenal, Menaggulangi, Mencegah & Mengobati Penyakit Hati (Liver) Edisi 1. Pustaka Obor Populer. Jakarta.

Page 21: laporan Tutorial Blok 8 Modul 2

Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. IV ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam; 2006. p. 570 - 3.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/8140