laporan pbl

Upload: mus-lem

Post on 15-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PAGE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek Belajar Lapangan (PBL) adalah kegiatan dari kurikulum D-III Keperawatan yang merupakan gabungan dari mata kuliah praktek keperawatan komunitas, praktek keperawatan keluarga dan praktek keperawatan gerontik dilaksanakan dalam satu paket.

PBL ini juga merupakan salah satu usaha mahasiswa untuk melaksanakan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pengabdian keilmuan untuk masyarakat disamping penting juga untuk pengembangan wawasan sosial kemasyarakatan dan penerapan ilmu mahasiswa secara nyata.

Dalam pelaksanaan PBL menganut prinsip-prinsip dasar PHC dan PKMD yaitu melaksanakan pada upaya promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, keluarga sebagai unit utama dalam keperawatan dengan pendekatan dilakukan terhadap keluarga binaan (Family Approach) dan juga pendekatan terhadap masyarakat mulai survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat (community approach).

Pendekatan pemecahan masalah kesehatan baik keluarga maupun masyarakat yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat secara keseluruhan, dilakukan mulai proses keperawatan yang terdiri dari 4 tahap yaitu: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.Berkaitan dengan hal di atas mahasiswa PBL dapat berperan sebagai : pelaksana (provide or nursing care) Health Education Hemonitor, Inovator, Organisastor, role model, fasilitator, coordinator of service dan manager, sehingga seakhirnya masyarakat tahu, sadar dan masyarakat secara mandiri menyelesaikan masalah-masalah yang ada Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam.1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mendapatkan gambaran dan pengalaman nyata dalam penerapan Asuhan Keperawatan Komunitas, Asuhan Keperawatan Keluarga dan Asuhan Keperawatan Gerontik di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang mamplam Kabupaten Bireuen.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.2.2.1 Mahasiswa dapat melakukan tehnik pengumpulan data yang benar

1.2.2.2 Mahasiswa dapat melakukan pengolahan data, analisa data dan menentukan masalah kesehatan serta perioritas masalah kesehatan masyarakat.

1.2.2.3 Mahasiswa mampu merencanakan alternatif pemecahan terhadap masalah-masalah kesehatan.

1.2.2.4 Mahasiswa dapat melakukan kegiatan-kegiatan dengan menggerakkan partisipasi masyarakat.

1.2.2.5 Mahasiswa dapat mengevaluasi kebersihan tindakan / program yang dilaksanakan.

1.2.2.6 Mahasiswa dapat mendokumentasikan dalam bentuk laporan.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai pengetahuan secara nyata tentang masalah-masalah kesehatan yang ada di dalam komunitas serta dapat mencari solusi dalam upaya menangani masalah-masalah kesehatan dalam masyarakat.

1.3.2 Manfaat kepada masyarakat

Masyarakat menyadari adanya masalah kesehatan yang terjadi dalam lingkungan yang menyimpang dari segi dan nilai-nilai kesehatan dan mendapatkan pengetahuan tentang masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat khususnya dibidang kesehatan.

1.3.3 Manfaat bagi institusi pendidikan

Institusi pendidikan dapat menilai kemampuan dan ketrampilan Mahasiswa dilapangan sesuai dengan perkuliahan yang telah diterapkan dari Akademik, serta mampu menerapkan pengembalian pendidikan sesuai dengan masalah yang didapatkan oleh mahasiswa PBL dalam masyarakat.

1.3.4 Manfaat bagi profesi kesehatan khususnya keperawatan

Profesi keperawatan dapat melakukan peningkatan pelayanan dalam masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan.1.4 Sistematika Penulisan

Laporan ini disusun dalam beberapa bab secara sistematis.

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1.2.2 Tujuan Khusus

1.3 Manfaat

1.4 Sistematika Penulisan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Kesehatan Komunitas

2.2 Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas

2.3 Sasaran

2.4 Ruang Lingkup Keperawatan Kesehatan Komunitas

2.5 Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas

2.6 Prinsip Dasar

2.7 Model Pendekatan

2.8 MetodeBAB IIIASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.1 Tahap Persiapan

3.2 Tahap Pelaksanaan

3.2.1 Pengkajian

3.2.2 Analisa Data

3.2.3 Penapisan Masalah

3.2.4 Prioritas Masalah

3.2.5 Perencanaan

3.2.6 Pelaksanaan

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Persiapan

4.2 Pengkajian

4.3 Perencanaan

4.4 Pelaksanaan

4.5 Evaluasi

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Keperawatan Kesehatan Komunitas

Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.

Perawatan kesehatan masyarakat adlaah upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.

Menurut WHO mengatakan:

Lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Dari berbagai definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perawatan kesehatan masarakat adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan ilmu kesehatan masyarakat, ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan diberikan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit (mempunyai masalah kesehatan/keperawatan), secara komprehensif melalui upaya-upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitas dan resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat secara terorganisir bersama team kesehatan lainnya untuk dapat mengenal masalah kesehatan dan masyarakat yang mereka hadapi serta memecahkan masalah-masalah yang mereka miliki menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat sehingga dapat meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat kesehatan seoptimal mungkin dan diharapkan dapat mandiri dalam melihat kesehatan.

Unsur-unsur perawatan kesehatan masyarakat adalah:

2.1.1 Bagian integral dari pelayanan kesehatan, khususnya keperawatan

2.1.2 Merupakan bidang khusus dari masyarakat.

2.1.3 Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial (Interaksi sosial dan peran serta masyarakat)

2.1.4 Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok adalah individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.

2.1.5 Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif (lebih didekatkan kepada upaya promotif dan preventif).

2.1.6 Melibatkan partisipasi masyarakat

2.1.7 Bekerja secara team

2.1.8 Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku

2.1.9 Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah

2.1.10 Bertujun untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

2.2 Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas

2.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan memampukan masyarakat secara menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.

2.2.2 Tujuan khusus

2.2.2.1 Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.

2.2.2.2 Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengetahui masalah keperawatan.

2.2.2.3 Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan asuhan keperawatan.

2.2.2.4 Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan dirumah, dipanti dan masyarakat.

2.2.2.5 Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah.

2.2.2.6 Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan dirumah dan di Puskesmas.

2.2.2.7 Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal.

2.3 Sasaran

Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan karena ketidaktahuan, ketidak mauan serta ketidakmampuan.

2.4 Ruang Lingkup Keperawatan Kesehatan Komunitas

Ruang lingkup praktek keperawatan kesehatan masyarakat meliputi:

2.4.1 Promotif (peningkatan kesehatan)

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga kelompok dan masyarakat dengan jalan

2.4.1.1 Penyuluhan kesehatan

2.4.1.2 Peningkatan gizi

2.4.1.3 Pemeliharaan kesehatan perorangan

2.4.1.4 Pemeliharaan kesehatan lingkungan

2.4.1.5 Olahraga teratur

2.4.1.6 Rekreasi

2.4.1.7 Pendidikan seks

2.4.2 Preventif (pencegahan)

Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:

2.4.2.1 Imunisasi

2.4.2.2 Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah.

2.4.2.3 Pemberian Vitamin A, iodium

2.4.2.4 Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

2.4.3 Kuratif (pemeliharaan kesehatan dan pengobatan)

Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan:

2.4.3.1 Perawatan orang sakit dirumah

2.4.3.2 Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Puskesmas atau rumah sakit

2.4.3.3 Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis

2.4.3.4 Perawatan payudara

2.4.3.5 Perawatan tali pusat bayi baru lahir

2.4.4 Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, Kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:

2.4.4.1 Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya.

2.4.4.2 Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dan lain-lain.

2.4.5 Resosialitatif

Upaya untuk mengembalikan penderita kemasyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti : penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

2.5 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas

Kegiatan praktek perawatan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh perawat mencakup hal-hal yang sangat luas, tentunya sesuai dengan tingkat pelayanan kesehatan di mana perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:

2.5.1 Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga, kelompok-kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah (scool health nursing), di perusahaan, di Posyandu, di Polides, dan di daerah binaan kesehatan masyarakat.

2.5.2 Penyuluhan/ pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merobah prilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2.5.3 Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi.

2.5.4 Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi.

2.5.5 Melaksanakan rajukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan penangganan lebih lanjut.

2.5.6 Penemuan kasus pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2.5.7 Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan.

2.5.8 Melaksanakan asuhan kesehatan komunitas, memiliki pengenalan maslah kesehatan masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan menggunakan proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah keperawatan.

2.5.9 Mengadakan koordinasi diberbagai kegiatan asuhan keperawatan komuniti.

2.5.10 Mengadakan kerja sama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait.

2.5.11 Memberikan teladan yang dapat dijadikan panutan oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan dan kesehatan.

2.5.12 Ikut serta dalam penelitian untuk mengembangkan perawatan kesehatan masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan dan pendidikan yang dimiliki.

2.6 Prinsip Dasar

Prinsip dasar dalam praktek keperawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:

2.6.1 Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat

2.6.2 Sasaran terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2.6.3 Perawat kesehatan bekerja dengan masyarkat bukan bekerja untuk masyarakat.

2.6.4 Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.

2.6.5 Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.

2.6.6 Kegiatan utama perawatan kesehatan masyarakat adalah dimasyarakat dan bukan dirumah sakit.

2.6.7 Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.

2.6.8 Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan prilaku hidup sehat masyarakat.

2.6.9 Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.

2.6.10 Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team.

2.6.11 Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit. Penduduk sakit yang tidak berobat ke Puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.

2.6.12 Home visite sangat penting.

2.6.13 Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.

2.6.14 Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yanga ada.

2.6.15 Pelaksanaan Asuhan Keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas, Institusi seperti sekolah, panti dan lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.

2.7 Model Pendekatan

Dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat secara keseluruhan, pendekatan digunakan oleh perawat kesehatan adalah.

2.7.1 Problem solving approach

Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses keperawatan.

2.7.2 Family Approach

Pendekatan terhadap keluarga binaan.

2.7.3 Case approach

Pendekatan dilakukan berdasarkan kasus yang datang ke Puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut.

2.7.4 Community Approach

Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survey mawas diri (self survey) dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

2.8 Metodologi

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat metodologi yang digunakan oleh perawat adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut:

2.8.1 Pengkajian

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji masalah kesehatan baik ditingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat adalah:

2.8.1.1 Pengumpulan data, adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun informasi.

2.8.1.2 Analisa data, dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan susun dalam suatu format yang sistematis dalam menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.

2.8.1.3 Merumuskan masalah keperawatan kesehatan dan diagnosa keperawatan kesehatan masyarakat diberbagai tingkat sesuai dengan urutan prioritasnya.

2.8.2 Perencanaan Asuhan Keperawatan (Nursing Care Plan)

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah:

2.8.2.1 Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan

2.8.2.2 Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan.

2.8.2.3 Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan.

2.8.3 Pelaksanaan

Melaksanakan rencana yang telah disusun dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi, hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawat kesehatan masyarakat adalah:

2.8.3.1 Melaksanakan kerja sama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait

2.8.3.2 Mengikut sertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya.

2.8.3.3 Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada dimasyarakat.2.8.4 Penilaian

Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 (empat) dimensi yang harus dipertimbangkan dalam penilaian yaitu:

2.8.4.1 Daya guna

2.8.4.2 Klasik guna

2.8.4.3 Kelayakan

2.8.4.4 KecukupanBAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS MASYARAKAT DESA BLANG KUTA DUA MEUNASAH KECAMATAN SIMPANG MAMPLAM KABUPATEN BIREUEN .

Asuhan keperawatan komunitas yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa Akademi Keperawatan Jabal Ghafur Sigli Angkatan XVIII dalam praktek dimasyarakat berlangsung mulai tanggal 1 April 28 April 2014 di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang mamplam Kabupaten Bireuen.

Tahap Persiapan

3.1.1 Penyerahan Mahasiswa

Kegiatan praktek keperawatan komunitas diawali kegiatan penerimaan mahasiswa yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2014 di meunasah Blang Kuta Dua Meunasah. Dalam acara serah terima tersebut mahasiswa mendapatkan penjelasan dari Muspika Kecamatan Simpang Mamplam, pihak pendidikan, Puskesmas dan Kelurahan.

3.1.2 Orientasi Lapangan (Studi Kelayakan)

Acara tersebut dilanjutkan dengan orientasi ke wilayah Desa Blang Kuta dua Meunasah, untuk mengenal lebih jauh kondisi lahan organisasi dan struktur masyarakat dan batas-batas wilayah desa Blang Kuta Dua Meunasah.

pengumpulan Data

Dari data-data yang telah dikumpulkan selanjutnya mahasiswa melakukan tabulasi data (seperti terlihat dalam tabel) dan selanjutnya dilakukan analisis data..3.2 Tahap Pelaksanaan

3.2.1 Tahap Pengkajian

3.2.1.1 Data Demografi

Desa Blang Kuta Dua Meunasah merupakan desa yang terletak tidak jauh dari Kecamatan dan mayoritas penduduk bermata pencaharian di bidang agraris.

Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh lautan, disebelah selatan dibatasi oleh desa lancang, disebelah timur dibatasi oleh dan disebelah barat Desa Blang Kuta Coh. Fasilitas umum yang dimiliki terdiri dari menasah dan pemakaman umum. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki sementara masih memiliki satu Posyandu balita.

Kegiatan rutin yang dilakukan oleh warga desa Blang Kuta Dua Meunasah meliputi pengajian rutin bagi kaum wanita yang dilaksanakan pada tiap hari rabu, posyandu dilakukan tiap sebulan sekali, dan pengajian anak-anak tiap malamnya.

Desa Blang Kuta Dua Meunasah terdiri dari 288 KK dengan 1240 jiwa yang terdiri dari 70 Balita, anak usia sekolah, 354 orang remaja, 424 orang usia produktif dan 45 orang usia lanjut.

Setelah dilakukan pengkajian data pada tanggal 3 April 5 April 2014 dengan tekhnik wawancara dan observasi didapatkan data sebagai berikut:1. Data Demografi

Table 1.

Distribusi penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di desa blang kuta dua meunasah kecamatan simpang mamplam kabupaten bireun tahun 2014.

NoUmurLaki-laki%Perempuan%Total%

1

2

3

4

5

60 5

6 12

13 18

19 35

36 54

> 5536

110

82

211

124

705,69%

17,3%

15,6%

33,3%

19,5%

11,0%34107

55

213

122

779.8%

15.6%

13.3%

18.5%

27.2%

15.6%70217

137

424

246

1478.8%

14.2%

16.4%

18.6%

28.1%

13.9%

Total 6331026071001240100

Analisa Data:

Berdasarkan tabel di atas, umur penduduk terbanyak laki-laki adalah 19-35 tahun, yaitu 211 orang (33,3%) sedangkan untuk perempuan terbanyak pada umur 19-35 tahun, juga yaitu 213 orang (18,5%).

Table 2.

Distribusi penduduk Berdasarkan pendidikan di desa blang kuta dua meunasah kecamatan simpang mamplam kabupaten bireun tahun 2014.NoPendidikanFrekuensi%

1

2

3

4

5

SD

SMP

SMA

PT

Tidak Sekolah642

177

229

48

144

51,7%

14,3%

18,5%

3,9%

11,6%

Total1240100

Analisa Data :

Berdasarkan tabel di atas, distribusi pendudk yang paling banyak berpendidikan SD sebanyak 642 0rang (51,7%) sedangkan yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 48 orang (3,9).

Table 3.

Distribusi penduduk Berdasarkan pekerjaan Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.NoJenis PekerjaanFrekuensi%

1

2

3

4

5

6

7Wiraswasta

Tani

IRT

Pelajar

Buruh

PNS

Tidak/belum bekerja142

192

154

326

20

20

38611,4%

15,5%

12,4%

26,3%

1,6%

1,6%

31,2%

Total1240100

Analisa Data:

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar penduduk berada di tingkat pelajar yaitu 326 orang (26,3%), tetapi ada juga penduduk yang tidak bekerja yaitu sebesar 386 orang (31,2%).Tabel 4Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit 3 Bulan Terakhir Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.NoPenyakit 3bln terakhirFrekwensi%

1

2

3

4

5

Hipertensi

Rematik

Dyspepsia

Paru-paru

asma

16

14

9

5

433,4%

29,2%

18,6%

10,4%

8,4%

Total48100

Analisa Data:

Berdasarkan tabel di atas sebagian penduduk menderita hipertensi yaitu 16 orang (33,4%) dan yang asma sebanyak 4 orang (8,4%).Table 5

Distribusi Keluarga Yang Meninggal 1 Tahun Terakhir. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.NoKeluargaFrekwensi%

1Meninggal20,2%

2Hidup123899,8%

Jumlah1240100%

Analisa Data:

Berdasarkan table diatas terdapat 2 orang (0,2%) yang meninggal dalam setahun.Tabel 6

Distribusi Keluarga Membuka Jendela Rumah Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

..

NOMEMBUKA JENDELA RUMAHFREKWENSI%

1Setiap hari10951,6%

2Setiap pagi saja10444,6%

3Sore hari saja00%

4Tidak pernah83,8%

Jumlah211100%

ANALISA DATA:

Berdasarkan tabel diatas yang membuka jendela setiap hari sebanyak 109 rumah (51,6%) sedangkan yang tidak pernah membuka jendela sebanyak 8 rumah (3,8%).

Tabel 7

.Distribusi Keluarga Membersihkan Rumah. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOMEMBERSIHKAN RUMAHFREKWENSI%

12 KALI SEHARI10549,8%

21 KALI SEHARI9344,1%

32 HARI SEKALI00%

4>2 HARI SEKALI136,1%

JUMLAH211100%

ANALISA DATA:Berdasarkan tabel diatas keluarga yang membersihkan rumah setiap hari sebanyak 105 rumah (49,8%), sedangkan yang membersihkan rumah > 2 hari sekali sebanyak 13 rumah (6,1%).

Tabel 8

Distribusi Kebiasaan Keluarga Membersihkan Halaman Rumah. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOMEMBERSIHKAN HALAMAN RUMAHFREKWENSI%

11 KALI SEHARI12157,3%

22 KALI SEHARI6844,1%

3SEMINGGU SEKALI188,5%

4TIDAK PERNAH41,8%

JUMLAH211100%

ANALISA DATA:Berdasarkan Data di atas kebiasaan keluarga membersihkan halaman rumah satu kali sehari sebanyak 121 rumah ( 57,3%), sedangkan yang tidak pernah membersihkan halaman rumah sebanyak 4 rumah (1,8%).Tabel 9Distribusi Keluarga Dalam Penggunaan Sumber Air Di Desa Blang Kuta DuaMeunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.No SUMBER AIRFREKUENSI%

1Sumur gali

13865,4%

2Sumur bor4521,3%

3Sumur pompa00%

4PAM2813,3%

Jumlah211100%

ANALISA DATA:

Berdasarkan Data di atas kebiasaan keluarga dalam penggunaan sumur gali sebanyak 138 rumah ( 74,6%), sedangkan yang menggunakan air sumber PAM sebanyak 28 rumah (9,8%).

Tabel 10Distribusi Kondisi Sumber Air Keluarga. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOKONDISI SUMBER AIRFREKUENSI%

1Bersih18286,2%

2Berasa125,6%

3Keruh178,1%

Jumlah211100%

ANALISA DATA:

Berdasarkan Data di atas kebiasaan kondisi sumber air keluarga bersih sebanyak 182 rumah (86,2%), sedangkan yang kondisi sumber air berasa sebanyak 12 rumah (5,6%).

Tabel. 11 distribusi cara pengolahan air minum keluarga Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOPENGOLAHAN AIR MINUMFREKWENSI%

1DIMASAK18965,6%

2AIR MENTAH LANGSUNG DIMINUM00%

3AIR ISI ULANG9934,4%

JUMLAH288100%

ANALISA DATA:Berdasarkan tabel diatas cara pengolahan air minum keluarga yang dimasak sebanyak 189 keluarga (65,6%), sedangkan cara pengolahan air minum isi ulang sebanyak 99 keluarga (34,4%).

Tabel .12

Distribusi Komposisi Makanan Yang Di Konsumsi Anggota Keluarga Setiap Kali Makan. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOMAKANAN YANG DIKONSUMSIFREKWENSI%

1NASI DAN LAUK13045,1%

2NASI, LAUK DAN SAYUR8629,0%

3NASI, LAUK, SAYUR DAN BUAH7024,3%

4NASI DAN KARBOHIDRAT LAIN20,6%

JUMLAH288100%

ANALISA DATA:Berdasarkan tabel diatas makanan yang di komsumsi anggota keluarga setiap kali makan adalah nasi dan lauk sebayak 130 keluarga ( 45,1%) sedangkan yang menggunakan nasi dan karbohidrat lain sebanyak 2 keluarga (0,6%).

Tabel 13 Distribusi Jenis Makanan Yang Di Komsumsi Oleh Anggota Keluarga Yang Berusia Di Atas 35 Tahun Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOJENIS MAKANANFREKUENSI%

1Berminyak dan bersantan175,9%

2Makanan yang asin41,4%

3Tidak ada17761,9%

4Jeroan9031,2%

Total288

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas makanan yang dikonsumsi anggota keluarga yang berusia diatas 35 tahun dengantidak ada sebanyak 177 keluarga (61,9%) danyang makanan yang asin sebanyak 4 keluarga (1,4%)Tabel 14Distribusi Cara Keluarga Mengolah Sayur. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NoCara mengolah sayurFrekwensi%

1Dipotong, dicuci lalu dimasak19065,9%

2Dicuci, dipotong lalu dimasak9834,1%

Jumlah288100%

ANALISA DATA:Berdasarkan tabel diatas cara keluarga mengolah sayur dengan dipotong, dicuci lalu dimasak sebanyak 190 keluarga (65,9%), sedangkan yang mengolah sayur dengan dicuci, dipotong lalu dimasak sebanyak 98 keluarga (34,1%).

Tabel 15Distribusi Cara Keluarga Memasak Sayur. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOCAR MEMASAKFREKWENSI%

1TIDAK TERLALU MATANG3211,1%

2LEMBEK5218,1%

3BERWARNA HIJAU18564,2%

4BERUBAH WARNA196,6%

JUMLAH288

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas cara keluarga memasak sayur dengan berwarna hijau sebanyak185 keluarga (64,2%) sedangkan berubah warna 19 keluarga (6,6%).Tabel 16Ditribusi cara keluarga mengolah buah-buahan. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOPENGOLAHAN SAYURFREKWENSI%

1DIPOTONG, DICUCI LALU DIMASAK19065,9%

2DICUCI, DIPOTONG LALU DIMASAK9839,1%

JUMLAH288100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas cara keluarga mengolah buah-buahan dengan dipotong, dicuci lalu dimasak sebanyak 190 keluarga (65,9%), sedangkan yang dicuci, dipotong lalu dimasak sebanyak 98 keluarga (39,1%).

Tabel 17Distribusi Keluarga Mengolah Makanan Jika Ada Anggota Keluarga Yang Sakit. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOOLAHAN MAKANANFREKWENSI%

1SAMA DENGAN YANG LAIN1211,4%

2BERBEDA DENGAN YANG LAIN2019,1%

3TIDAK ADA7369,5%

JUMLAH105100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas cara pengolahan makanan keluarga jika ada anggota keluarga yang sakit dengan berbeda dengan anggota yang lain sebanyak 20 rumah (19,1%), sedangkan yang tidak ada sebanyak 73 rumah(69,5%).

Tabel 18Distribusi Cara Penyajian Makanan Keluarga. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOPENYAJIAN MAKANANFREKWENSI%

1DITUTUP28197,6%

2TERBUKA72,4%

Jumlah288100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas cara penyajian makanan keluarga dengan ditutup sebanyak 281 keluarga (97,6%), sedangkan yang terbuka sebanyak 7 keluarga (2,4%).

Tabel 19Distribusi Jenis Olah Raga Yang Dilakukan Anggota Keluarga. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOJENIS OLAH RAGAFREKWENSI%

1SENAM JANTUNG SEHAT41,4%

2LARI16055,6%

3SENAM LANSIA165,55%

4TIDAK PERNAH10837,5%

JUMLAH288100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas jenis olah raga yang dilakukan oleh anggota keluarga adalah lari sebanyak 160 keluarga (55,6%), sedangka senam jantung sehat sebanyak 4 keluarga (1,4%).

Tabel 20Distribusi Frekwensi Olah Raga Yang Dilakukan Oleh Anggota Keluarga Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NoFrekwensi olahragafrekwensi%

1Setiap hari8830,5%

21 kali seminggu258,7%

33 kali seminggu165,6%

4Tidak pernah15955,2%

Jumlah288

. ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas frekwensi olahraga yang dilakukan oleh anggota keluarga setiap harinya adalah 88 anggota keluarga (30,5%), akan tetapi yang tidak pernah sebanyak 159 anggota keluarga (55,2%).

Tabel 22Distribusi Tempat Anggota Keluarga Bab. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NoTempat BABFrekwensi%

1WC pribadi19065,9%

2WC umum7124,8%

3Sembarangan tempat144,86%

4Lainnya134,51%

Jumlah288100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas tempat anggota keluarga BAB dengan WC pribadi adalah sebanyak 190 rumah (65,9%), sedangkan sembarangan tempat sebanyak 14 rumah (4,86%).

Tabel 23Distribusi Bentuk Wc Keluarga. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NOBentuk WCFrekwensi%

1Cemplung103,5%

2Angsa trine23882,7%

3Tempat terbuka175,9%

4Lainnya237,9%

Jumlah288100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas bentuk WC keluarga dengan bentuk Angsa Trine sebanyak 238 rumah (82,7%), sedangkan tempat terbuka 17 rumah (5,9%).

Tabel 24Distribusi Kebiasaan Keluarga Membersihkan Bak Mandi. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NoMembersihkan BakFrekwensi%

12 kali seminggu7033,2%

21 kali seminggu12157,3%

3Tidak pernah209,5%

Jumlah211100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas kebiasaan keluarga membersihkan bak mandi sebanyak rumah 1 kali seminggu sebanyak 121 rumah (57,3%), sedangkan tidak pernah sebanyak 20 rumah (9,5%).

Tabel 25DISTRIBUSI KEBIASAAN KELUARGA MEMBERSIHKAN TEMPAT PENAMPUNGAN BAK MANDI. DI DESA BLANG KUTA DUA MEUNASAH KECAMATAN SIMPANG MAMPLAM KABUPATEN BIREUN TAHUN 2014.NOMEMBERSIHKAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIRFREKWENSI%

12 kali seminggu6028,4%

21 kali seminggu12157,3%

3Tidak pernah3014,3%

Jumlah211100%

ANALISA DATA:

Berdasarkan data diatas kebiasaan keluarga membersihkan tempat penampungan air 1 kali seminggu sebanyak 121 rumah (57,3%), sedangkan yang tidak pernah sebanyak 30 rumah (14,3%).

Tabel 26Distribusi Tempat Keluarga Mengalirka Air Limbah. Di Desa Blang Kuta Dua Meunasah Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireun Tahun 2014.

NO TEMPAT MENGALIRKAN AIR LIMBAH Frekwensi%

1Dibuang keselokan sekitar rumah6028,4%

2Tempat pembuangan khusus13061,7%

3Sembarang tempat219,9%

Jumlah 211100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data tersebut diatas tempat keluarga mengalirkan air limbah di tempat pembuangan khusus sebanyak 130 rumah (61,7%), sedangkan di sembarang tempat sebanyak 21 rumah (9,9%).

Tabel 27DISTRIBUSI KEADAAN PEMBUANGAN SALURAN AIR LIMBAH (SPAL) KELUARGA. DI DESA BLANG KUTA DUA MEUNASAH KECAMATAN SIMPANG MAMPLAM KABUPATEN BIREUN TAHUN 2014.

NOkeadaan SPALFrekwensi%

1Tertutup mengalir12041,7%

2Tertutup tergenang6823,6%

3Terbuka mengalir7024,3%

4Terbuka tergenang3010,4%

Junmlah211100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas SPAL keluarga dengan tertutup mengalir sebanyak 120 rumah (41,7%), sedangkan yang terbuka tergenang sebanyak 30 rumah (10,4%).

Tabel 28

DISTRIBUSI KELUARGA MEMBERSIHKAN SPAL. Di DESA BLANG KUTA DUA MEUNASAH KECAMATAN SIMPANG MAMPLAM KABUPATEN BIREUN TAHUN 2014.

NOMembersihkan SPALFrekwensi%

11 minggu sekali4018,9%

2Jarang12157,4%

3Tidak pernah5023,7%

Jumlah211100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas kebiasaan keluarga membersihkan SPAL dengan seminggu sekali 52 rumah (18,1%), sedangkan yang tidak pernah 90 rumah (31,2%).

Tabel 29DISTRIBUSI CARA PENGOLAHAN SAMPAH KELUARGA DI DESA BLANG KUTA DUA EUNASAH KECAMATAN SIMPANG MAMPLAM KABUPATEN BIREUN TAHUN 2014.

NOCARA PENGOLAHAN SAMPAHFrekwensi%

1Di bakar211100%

Jumlah211100%

ANALISA DATA:

Berdasarkan data diatas terdapat kebiasaan keluarga tentang cara pengolahan sampah dengan dibakar 211 rumah (100%).Tabel 30

Distribusi binatang peliharaan keluarga di desa blang kuta dua meunasah

Kecamatan simpang mamplam tahun 2014NoBinatang PeliharaanFrekuensi%

1.

2.

3.

4.

5.

6.Ayam

Kambing

Sapi/Kerbau

Burung

Kucing

Tidak ada

81

25

42

12

5

95

38,38%

18,84%

19,90%

5,65%

2,36%

42,7%

Jumlah211100%

ANALISA DATA:Berdasarkan data diatas, penduduk yang memelihara perternakan terbanyak adalah ternak sapi dengan jumlah 42 rumah(14,6%)Sementara yang tidak ada 95 rumah (42,7%). Tabel 31Distribusi cara Keluarga memperlakukan binatang Ternakdi desa blang kuta dua meunasah

Kecamatan simpang mamplam tahun 2014

NoCara perlakukan binatangFrekuensi%

1.

2.Dikurung Saja

Dibiarkan terlepas

70

95

42.4%

57.6%

Jumlah165100%

ANALISA DATA:

Berdasarkan tabel diatas cara keluarga mmperlakukan binatang ternak lebih banyak dibiarkan terlepas dengan frekuensi 95 kandang (57.6%) sedangkan yang dikurung saja sebanyak 70 kandang (42,4%).Tabel 32 Distribusi jarak kandang ternak denganrumah desa blang kuta dua meunasah

Kecamatan simpang mamplam tahun 2014

NoJARAK KANDANGFrekuensi%

1.

2.

3.Menempel dengan rumah

Terpisah dari rumah >5M

Terpisah dengan rumah 5 M sebanyak 7 kandang (4,3%) sedangkan terpisah dengan rumah 3 KM sebanyak 149 keluarga (51.7%) sedangkan 6 bulan1927,2%

Jumlah70100%

ANALISA DATA:Bedasarkan data diatas makanan pendamping asi 6 bulan sebanyak 19 balita (27,2%).Tabel 56

Distribusi jenis makanan yang di berikan pada anak usia >1 tahun dan 3 tahun di desa blang kuta dua meunasah kec.simpang mamplam kab. Bireun tahun 2014

No Jenis makanan yang di berikanFrekuensi%

1Nasi + ikan2130,1%

2Nasi +ikan +sayur2637,1%

3Nasi +Ikan +sayur +buah2332,8%

Jumlah70100%

ANALISA DATA:Bedasarkan data diatas jinis makanan yang diberikan dengan nasi+ikan +sayur adalah sebanyak 26 balita (37,1%) sedangkan nasi+ikan sebanyak 21 balita (30,1%).Tabel 57

Distribusi pemberian makanan tambahan pada balita di desa blang kuta dua meunasah kec.simpang mamplam kab. Bireun tahun 2014

No Pemberian makanan tambahanFrekuensi%

1Sering3448,6%

2Kadang kadang1825,7%

3Jarang1825,7%

Jumlah70100%

ANALISA DATA:Bedasarkan data diatas pemberian makanan tambahan pada balita dengan sering sebanyak 34 balita (48,6%) sedangkan yang jarang 18 balita (25,7%)Tabel 58

Distribusi penyakit yang di alami bayi atau balita dalam 6 bulan terakhir di desa blang kuta dua meunasah kec.simpang mamplam kab. Bireun tahun 2014

No Penyakit yang di alami bayi atau balitafrekuensi%

1ISPA2130.1%

2Batuk batuk > dari 3 minggu2434.35

3Cacingan 814,3%

4Diare1724,3%

Jumlah70100%

ANALISA DATA:Bedasarkan data diatas penyakit yang dialami bayi/ balita dengan batuk >3 minggu sebanyak 24 balita (34,3%) sedangkan yang cacingan sebanyak 8 balita (14,3%).Tabel 59

Distribusi yang di lakukan ibu bila anak sakit desa blang kuta dua meunasah kec.simpang mamplam kab. Bireun tahun 2014

No Upaya ibu bila anak sakitFrekuensi%

1Beli obat di warung2738,6%

2Berobat ke pukesmas1825,7%

3Minum obat tradisional2535,7%

Jumlah70100%

ANALISA DATA:Bedasarkan data diatas upay yang dilakukan bila anak sakit dengan beli obat ke warung sebanyak 27 orang (38,6%) sedangkan yang berobat ke puskesmas sebanyak 18 orang (25,7%)Tabel 60

Distribusi anak yang mengalami cacingan desa blang kuta dua meunasah kec.simpang mamplam kab. Bireun tahun 2014

No Anank yang mengalami cacinganfrekuensi%

1Memberikan obat cacing 6 bulan sekali3550%

2Memberikan obat tradisional3550%

Jumlah70100%

ANALISA DATA:Bedasarkan data diatas yang dilakukan jika anak mengalami cacingan dengan memberikan obat cacing 6 bulan sekali sebanyak 35 oang dengan (50%).3.2.2 Analisa Data

NODATA SUBYEKTIFDATA OBYEKTIFMASALAH KESEHATAN

1.Lingkungan fisik lingkungan yang kurang sehat di DesaBlang Kuta Dua Meunasah.1. Masyarakat yang tidak sekolah 11,6%

2. Keluarga membersihkan rumah 2 kali sehari 52,1%.

3. Keluarga membersihkan SPAL jarang 50,7%

4. Sistem pengolahan sampah di bakar 100 %.

5. Jarak kandang ternak menempel dengan rumah 42,4%.

6. Kebiasaan keluarga membersihkan kandang ternak jarang 43,6%.

7. Cara pengolahan limbah ternak dibiarkan saja 49,7%.

8. Letak kandang dalam rumah 3,57 %.

9. Jenis informasi pola hidup bersih dan sehat 17,9%.

Resiko timbulnya penyakit menular (TBC, diare, typoid, ISPA, dan lain-lain) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.

2Usia lanjut sebagian besar dan jumlah lansia di Desa Blang Kuta Dua Meunasah mengalami keluhan berbagai macam penyakit1. Jumlah lanjut usia 45 orang.

2. Lansia yang mengalami keluhan sakit persendian 66,6%3. Jenis penyakit yang diderita lansia, rematik, 42,2%, hipertensi 17,7%, diabetes mellitus 6,6%.

.Resiko terjadinya peningkatan angka kematian kesakitan pada lansia di desa Blang Kuta Dua Meunasah

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lanjut usia.

3.2.3 Penapisan Masalah

Keterangan:

Skore : 0-5

0: paling rendah

5: paling tinggi

3.2.4 Prioritas Masalah

3.2.4.1 Resiko timbulnya penyakit menular (TBC, diare, typoid, ISPA, dan lain-lain) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, ditandai dengan:

a. Masyarakat yang tidak sekolah 11,6%

b. Keluarga membersihkan rumah 2 kali sehari 52,1%.

c. Keluarga membersihkan SPAL jarang 50,7%

d. Sistem pengolahan sampah di bakar 100 %.

e. Jarak kandang ternak menempel dengan rumah 42,4%.

f. Kebiasaan keluarga membersihkan kandang ternak jarang 43,6%.

g. Cara pengolahan limbah ternak dibiarkan saja 49,7%.

h. Letak kandang dalam rumah 3,57 %.

i. Jenis informasi pola hidup bersih dan sehat 17,9%.

3.2.4.2 Resiko terjadinya peningkatan angka kematian kesakitan pada lansia di desa Blang Kuta Dua Meunasah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lanjut usia, ditandai dengan:

a. Jumlah lanjut usia 45 orang.

b. Lansia yang mengalami keluhan sakit persendian 66,6%c. Jenis penyakit yang diderita lansia, rematik, 42,2%, hipertensi 17,7%, diabetes mellitus 6,6%.

.

3.2.5 Perencanaan Keperawatan Komunitas

No.DiagnosaTujuanSasaranStrategiRencana KegiatanHasil/ TanggalTempatEvaluasi

KriteriaStandar

1Resiko timbulnya penyakit TBC, diare. DHF, typoid, berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam kesehatan lingkungan yang sehat

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali pertemuan maka diharapkan kepada masyarakat Blang Kuta Dua Meunasah tahu dan mengerti cara penularan penyakit yang terjadi dalam masyarakat selama ini dan masyarakat tahu bagaimana solusi untuk mencegahnya penyakit yang menular tersebut.Ibu PKK dan masyarakatK.I.E1. Berikan penyuluhan pada ibu anggota PKK tentang beberapa penyakit menular yang terjadi dalam masyarakat Desa Blang Kuta Dua Meunasah. 2.Diskusikan bersama anggota PPK tentang tanda gejala ISPA.3.Diskusikan bersama anggota PKK tentang tindakan yang dapat dilakukan oleh ibu-ibu bila ada anggota yang sakit.

4.Berikan reinforcement terhadap keberhasilan ibu menjelaskan kembali materi yang diberikan.

1. Berikan penyuluhan tentang dampak pembuangan sampah yang tidak sehat dan pengololaan sampah yang benar.

2. Diskusikan dengan warga tentang dampak yang ditimbulkan bila sampah berserakan.Jumat

18 april 2014Jumat

18 april 2014

Menasah

MenasahVerbal

Verbal

1. Pengertian ISPA

2. Tanda dan gejala ISPA3. Tindakan yang dapat dilakukan bila anggota sakit.

1. Jenis sampah

2. Dampak pembuangan sampah yang kurang sehat

3. Pengelolaan sampah yang benar.

No.DiagnosaTujuanSasaranStrategiRencana KegiatanHasil/ TanggalTempatEvaluasi

KriteriaStandar

2

Resiko terjadinya peningkatan angka kematian kesakitan pada lansia di desa Blang Kuta Dua Meunasah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia 3. Diskusikan cara pengelolaan sampah yang sehat.

4. Lakukan kerja bakti masal bersama dengan seluruh warga Blang Kuta Dua Meunasah.5. Berikan reinforcement terhadap kemampuan masyarakat menjelaskan kembali tentang dampak dan pengelolaan yang benar.1. Berikan penyuluhan tentang saluran pembuangan air limbah

2. Diskusikan dampak saluran pembuangan air limbah yang tidak sehat.

3. Diskusikan cara membersihkan Spal yang benar.

4. Lakukan pembersihan SPAL dengan masyarakat desa Blang Kuta Dua Meunasah.

5. Berikan reinforcement terhadap kemampuan masyarakat membersihkan SPAL yang benar.1,berikan penyuluhan pada lansia tentang memelihara kesehatan lanjut usia.

2.diskusikan penyakit yang sering timbul pada lansia seperti rematik.

3.diskusikan manfaat olah raga atau jalan-jalan pagi.

4.lakukan posyandu lansia.Selasa

22 april 2014Jumat

18 april 2014Selasa

22 april 2014

Jumat

18 april 2014

Selasa

22 april 2014 Lingkungan sekitar menasah

Perumahan penduduk Desa Blang Kuta Dua Meunasah.

Meunasah

Psikomotor

Verbal

Psikomotor

Verbal

1. pengertian SPAL

2. Cara membersihkan SPAL sesering mungkin3. Dampak SPAL yang tidak sehat.

1.pengrtian rematik

2.manfaat olah raga.

3.2.6 Pelaksanaan

NoDiagnosaTglImplementasiEvaluasi

1Resiko timbulnya penyakit menular (TBC, diare, typoid, Ispa dll), berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.18

april 2014

22 april 2014Penyuluhan tentang penyakit ISPA pada masyarakat.

Melakukan kegiatan gotong royong di Meunasah Blang Kuta Dua Meunasah.Evaluasi Struktur

a. Rencana penyuluhan telah dilakukan selama 3 hari sebelum acara dilaksanakan.

b. Pemberitahuan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah, satu hari sebelum dilaksanakan.

Evaluasi

a. Peserta yang hadir sebanyak 170 orang.

b. 10 % peserta aktif bertanya terhadap materi penyuluhan.

c. Penyuluhan dilaksanakan di Meunasah Desa Blang Kuta Dua Meunasah.Evaluasi Hasil:

a. Keluarga dapat memahami tentang penyakit ISPA.

Evaluasi struktur

Rencana sudah disiapkan seminggu sebelum pelaksanaan dan sebagai penanggungjawab adalah kepala Desa.

\22 april 2014Melakukan kegiatan pembersihan SPAL dirumah penduduk Desa Blang Kuta Dua Meunasah.Evaluasi proses

Kegiatan gotong royong diikuti oleh 35 orang dengan lokasi di Meunasah Blang Kuta Dua Meunasah. Kegiatan gotong royong berjalan dengan lancar dan tertib. Lingkungan disekitar meunasah tampak bersih.

Evaluasi hasil:

Masyarakat bekrejasama dengan mahasiswa PBL dalam menjaga kebersihan menasah.

Evaluasi struktur

a. Kegiatan direncanakan dengan masyarakat pada acara lokmin.

b. Kegiatan diprogramkan bersama masyarakat di rumah Ibu F.

c. Masyarakat diinformasikan jauh hari sebelum pembuatan SPAL.Evaluasi Proses

a. Kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar.

b. Kegiatan pembersihan SPAL juga dibantu oleh seluruh pemuda Desa Blang Kuta Dua Meunasah.

Evaluasi hasil

Masyarakat mengerti cara pembuatan SPAL sederhana.

2Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia berhubungan dengan kurang pengetahuan masyarakat memelihara kesehatan lansia.22

April 2014

22

april 2014Pendidikan cara hidup sehat melalui lomba cuci tangan yang benar bagi anak-anak sekolah dasar

Penyuluhan penyakit rematik pada lansia.Evaluasi struktur:

a. Rencana kegiatan sudah ditetapkan seminggu sebelum kegiatan dilaksanakan.

b. Penanggungjawab adalah Mahasiswa PBL.Evaluasi proses

a. Kegiatan dilaksanakan di Meunasah Desa Blang Kuta Dua Meunasah.

b. Anak-anak yang hadir 42 orang.

c. Kegiatan perlombaan berjalan lancar dan tertib.

Evaluasi hasil

Anak-anak mendapatkan informasi dan ketrampilan mencuci tangan yang benar.Evaluasi struktur

a. Rencana penyuluhan sudah ditetapkan seminggu sebelum kegiatan dilakukan.Evaluasi proses

a. Penyuluhan dilaksanakan di Meunasah Desa Blang Kuta Dua Meunasah b. Lansia yang hadir 18 orang.

c. 20% lansia aktif dalam menerima penyuluhan dan kooperatif selama penyuluhan

Evaluasi hasil

a. Lansia memahami tentang penyakit lansia.

BAB IV

PEMBAHASANTahap Persiapan

Kegiatan praktek keperawatan komunitas diawali kegiatan penerimaan mahasiswa yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2014 di Balai Kecamatan simpang mamplam. Dalam acara searah terima tersebut mahasiswa mendapatkan penjelasan dari Muspika Kecamatansimpang mamplam, pihak pendidikan, Puskesmas dan Kelurahan. Acara tersebut dilanjutkan dengan orientasi ke wilayah Desa blang kuta dua meunasah, selanjutnya mahasiswa merencanakan acara temu kenal dengan masyarakat.

Pengkajian

Pengumpulan data dikumpulkan dari rumah ke rumah ( Door to Door ) dari tanggal 3 April 2014 sampai dengan 8 april 2014 dengan menggunakan questionare atau format pengumpulan data yang guanakan oleh pihak akademik (format terlampir).

Adapun data-data yang diperoleh dari questionare antara lain :

Data umum, data khusus, data kesehatan, keadaan kesehatan lingkungan, peran serta masyarakat dalam upaya kesediaan dan sumber daya atau support sistem masyarakat.

Setelah questionare di isi dengan lengkap, data diolah dengan langkah-langkah :

Klasifikasi data, perhitungan persentase, tabulasi dalam bentuk tabel dan digram serta interprestasi data, proses ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 9 Mei 2014 sampai dengan 11 april 2014.

Data data yang terdapat penyimpangan dari segi kesehatan dituangkan dalam bentuk flit cart untuk peragaan pada acara loka karya mini pada tanggal 18 april 2014, oleh kader desa dan difasilitasi oleh Mahasiswa PBL.

Bedarsarkan kesepakatan bersama masyarakat pada malam lokmin tersebut maka dengan demikian dapat ditentukan beberapa masalah kesehatan yang ada di Desa Blang Kuta Dua Meunasah yaitu :

1. pengelolaan sampah

2. spal

3. penyakit hipertensi dan Reumatik pada lansia

Pada malam itu juga dicapai kesepakatan bersama antara mahasiswa PBL dengan masyarakat tentang solusi pencegahan masalah kesehatan yag ada di Desa Blang Kuta Dua Meunasah .

Diagnosa Keperawatan

Dalam masalah kesehatan yang didapatkan dan disepakati bersama pada malam lokmin data diangkat dua diagnosa keperawatan setelah data-data tersebut dianalisa yaitu :

1. Resiko terjadinya masalah kesehatan lingkungan dan penyakit menular berhubungan dengan ketidakmampuan masyarakat mengenal dan menangani masalah kesehatan

2. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pasa lansia berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansiaPerencanaan

Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan, beberapa rencana kegiatan telah disepakati pada malam lokmin bersama masyarakat sesuai dengan masalah kesehatan yang ada di Desa Blang Kuta Dua Meunasah. Dan kegiatan tambahan yang di anggap penting oleh mahasiswa PBL Akper Jabal Ghafur Sigli, antara lain :

1. Penyuluhan kesehatan lingkungan

2. Gotong royong dan pembuatan panplet desa3. Posyandu lansia tentang terapi rematik dan hipertensi.4. Pendidikan kesehatan pada anak-anak tngkat Sekolah Sasar ( SD ) berkenaan dengan gaya hidup sehat ( cara cuci tangan yang benar ).Implementasi

Pelaksanaan merupakan realisasi dari rencana yang telah di susun, diantara kegiatan yang telah dilakukan didalam masyarakat Desa Blang Kuta Dua Meunasah, baik berhubungan dengan masalah kesehatan maupun dalam bentuk kegiatan sosial diantaranya adalah :

1. Mengadakan pertemuan dengan bapak kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua pemuda dan TokohMasyarakat setempat pada tanggal 1April 2014.2. Pelaksanaan Loka karya Mini

pelaksanaan lokmin dilaksanakan pada minggu ketiga tepatnya pada malam sabtu tanggal 18 april 2014, untuk membahas dan mengungkapkan masalah kesehatan yang sudah digali dalam masyarakat. Mana yang menjadi masalah bagi masyarakat tersebut yang perlu diberikan penanggulangannya serta membuat trencana pemecahan masalah

3. Pelaksanaan posyandu lansia dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 april 2014 yang menjadi sasarannya adalah lansia di Desa Blang Kuta Dua Meunasah.

4. Pelaksanaan Gotong Royong

Pelaksanaan gotong royong dilaksanakan pada hari selasa 22 april 2014 yang menjadi sasarannya adalah lingkungan mesjid dan meunasah Desa Blang Kuta Dua Meunasah. 5. Usaha kebiasaan gaya hidup sehat bagi anak-anak sekolah Dasar ( SD ).Pelaksanaan kegiatan perawatan dan gaya hidup sehat ( cara cuci tangan yang benar ) ini dilaksanakan oleh mahasiswa PBL tanggal 22 april 2014 di meunasah Desa blang Kuta Dua Meunasah.BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah dilakukan pengumpulan data, dari hasil analisa data muncul masalah kesehatan yang telah dipaparkan pada acara lokakarya mini, yang meliputi:

1. SPAL

2. Pengelolaan sampah

3. Penyakit hiprtensi dan rematik pada lansia

Diagnosa keperawatan yang timbul pada masalah kesehatan di Desa Blang Kuta Dua Meunasah yaitu:

1. Resiko timbulnya penyakit menular (diare, TBC, PHF) berhubungan dengan ketidakmampuan masyarakat mengenal dan menangani masalah kesehatan.

2. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Mahasiswa PBL Akper Jabal Ghafur Sigli bersama masyarakat antara lain:

1. Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat pada malam rabu tanggal 1April 2014.

2. Pelaksanaan lokakarya mini (Lokmin) pada malam sabtu tanggal 18 april 2014.3. Pelaksanaan posyandu lansia pada tanggal 22 april 2014.

4. Pelaksanaan gotong royong pada tanggal 22 april 2014.

5. Pelaksanaan perlombaan cuci tangan efektif.6. Pembuatan panplet desa Blang Kuta Dua Meunasah

7. Penutupan dan perpisahan mahasiswa PBL dengan masyarakat Blang Kuta Dua MeunasahBerdasarkan evaluasi yang dilakukan secara umum, kegiatan PBL mahasiswa Akper Jabal Ghafur Sigli berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari masyarakat Desa Balee Baroh Gapui.3. Saran

i. Kepada pihak Kecamatan diharapkan lebih proaktif terjun ke desa untuk menyerap aspirasi dari masyarakat terutama dalam bidang kesehatan.

ii. Kepada kepala Desa dan masyarakat desa Blang Kuta Dua Meunasah secara bersama-sama mampu memelihara kesehatan lingkungan yang telah ada dan dapat ditingkatkan secara bertahap untuk masa yang akan datang.

iii. Kepada pihak Puskesmas diharapkan dapat melakukan kegiatan posyandu sesuai dengan standar Depkes RI.

iv. Kepada pihak Akademik Akper Jabal Ghafur Sigli agar dapat menjalin kerja sama dengan Pemda Kabupaten Bireuen untuk pemenuhan dana intervensi setiap kegiatan sehingga mahasiswa lebih leluasa dalam melaksanakan program-program inovasif.

v. Kepada rekan-rekan Akper Jabal Ghafur Sigli, dapat memberikan pikiran atau ide-ide yang lebih banyak untuk peningkatan kesehatan masyarakat secara nyata.s

18

1PAGE 99