(analisis skenario b 19)

Upload: gunnasundary

Post on 06-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tutorial b Blok 19

TRANSCRIPT

1.a. Etiologi bercak merah yang ditutupi keropeng kekuningan di kedua tungkai?Etiologi: Trauma/gigitan serangga/ luka yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah akibat inflamasi. Biasanya disebabkan oleh mikroorganisme Staphylococcus aureus atau Streptococcus group A beta-hemolitikus (GABHS).Mekanisme:Trauma/gigitan serangga/luka invasi mikroorganisme inflamasi vasodilatasi pembuluh darah timbul bercak kemerahan dan permeabilitas kapiler cairan ke ruang antar sel vesikel cairan menumpuk di lapisan epidermis vesikel pecah serum mengering keropeng kekuningan

1.c. Bagaimana predileksi dari keluhan?Tempat predileksi tersering pada impetigo krustosa adalah di muka, yakni di sekitar lubang hidung dan mulut karena dianggap sumber infeksi dari daerah tersebut. Tempat lain yang mungkin terkena, yaitu daerah tubuh yang sering terbuka (tungkai dan lengan, kecuali telapak tangan dan kaki), daerah belakang telinga, leher dan badan (dada bagian atas).

2.b. Bagaimana mekanisme lepuh bisa menjadi keropeng?Vesikel (lepuh) cairan bening sampai kekuningan terus menumpuk di lapisan epidermis vesikel pecah serum pus mengering keropeng kekuningan

6.b. Mekanisme abnormal dari status dermatologikus?Impetigo Krustosa diawali dengan munculnya eritema berukuran kurang lebih 2 mm akibat inflamasi akibat invasi mikroorganisme yang dengan cepat membentuk vesikel berdinding tipis. Kemudian vesikel tersebut ruptur menjadi erosi kemudian eksudat seropurulen mengering dan menjadi krusta yang berwarna kuning keemasan (honey-colored) dan dapat meluas lebih dari 2 cm. Krusta pada akhirnya mengering dan lepas dari dasar yang eritema tanpa pembentukan jaringan scar.

8. How to diagnose1. Anamnesis Keluhan utama biasanya rasa gatal. Lesi awal berupa bercak kemerahan yang akan segera berubah menjadi bintil berisi cairan yang pecah dan mengeluarkan sekret berwarna kuning kecoklatan kemudian mengering dan membentuk krusta berlapis. Riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama. Tempat tinggal dan life style. Kebersihan yang kurang dan keadaan umum yang buruk seperti malnutrisi merupakan faktor pemicu timbulnya penyakit ini.2. Pemeriksaan Fisik dan Dermatologi Lokalisasi: daerah yang terpapar, terutama wajah (sekitar hidung dan mulut), tangan, leher dan ekstremitas. Efloresensi: makula eritematosa miliar sampai lentikular, difus, anular, sirsinar, vesikel dan bula lentikular difus, pustula miliar sampai lentikular; krusta kuning kecoklatan, berlapis-lapis, mudah diangkat. 3. Pemeriksaan Penunjang Darah Rutin: dijumpai leukositosis Pewarnaan gram Biakan kuman Histopatologi

10. EpidemiologiTerjadinya penyakit impetigo krustosa di seluruh dunia tergolong relatif sering. Penyakit ini banyak terjadi pada anak - anak kisaran usia 2-5 tahun dengan rasio yang sama antara laki-laki dan perempuan. Di Amerika, impetigo merupakan 10% dari penyakit kulit anak yang menjadi penyakit infeksi kulit bakteri utama dan penyakit kulit peringkat tiga terbesar pada anak. Di Inggris kejadian impetigo pada anak sampai usia 4 tahun sebanyak 2,8% pertahun dan 1,6% pada anak usia 5-15 tahun.

19. Komplikasi1. EktimaImpetigo yang tidak diobati dapat meluas lebih dalam dan penetrasi ke epidermis menjadi ektima. Ektima merupakan pioderma pada jaringan kutan yang ditandai dengan adanya ulkus dan krusta tebal.2. Selulitis dan ErisepelasImpetigo krustosa dapat menjadi infeksi invasif menyebabkan terjadinya selulitis dan erisepelas, meskipun jarang terjadi. Selulitis merupakan peradangan akut kulit yang mengenai jaringan subkutan (jaringan ikat longgar) yang ditandai dengan eritema setempat, ketegangan kulit disertai malaise, menggigil dan demam. Sedangkan erisepelas merupakan peradangan kulit yang melibatkan pembuluh limfe superfisial ditandai dengan eritema dan tepi meninggi, panas, bengkak, dan biasanya disertai gejala prodromal.3. Glomerulonefritis Post StreptococcalKomplikasi utama dan serius dari impetigo krustosa yang umumnya disebabkan oleh Streptococcus group A beta-hemolitikus ini yaitu glomerulonefritis akut (2%-5%). Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia kurang dari 6 tahun. Tidak ada bukti yang menyatakan glomerulonefritis terjadi pada impetigo yang disebabkan oleh Staphylococcus. Insiden glomerulonefritis (GNA) berbeda pada setiap individu, tergantung dari strain potensial yang menginfeksi nefritogenik. Faktor yang berperan penting atas terjadinya GNAPS yaitu serotipe Streptococcus strain 49, 55, 57,dan 60 serta strain M-tipe 2. Periode laten berkembangnya nefritis setelah pioderma streptococcal sekitar 18-21 hari. Kriteria diagnosis GNAPS ini terdiri dari hematuria makroskopik atau mikroskopik, edema yang diawali dari regio wajah, dan hipertensi.4. Rheumatic FeverSebuah kelainan inflamasi yang dapat terjadi karena komplikasi infeksi streptokokus yang tidak diobati strep throat atau scarlet fever. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi otak, kulit, jantung,dan sendi tulang.5. PneumoniaPneumonia merupakan penyakit yangx banyak ditemui setiap tahun. Penyakit ini biasa terjadi pada perokok dan seseorang yang menggunakan obat yang menekan sistem imunitas.6. Infeksi Methicilin- resistant staphylococcus aureus (MRSA)MRSA adalah sebuah strain bakteri stafilokokus yang resisten terhadap sejumlah antibiotik. MRSA dapat menyebabkan infeksi serius pada kulit yang sangat sulit diobati. Infeksi kulit dapat dimulai dengan sebuah eritem, papul, atau abses yang mengeluarkan pus. MRSA juga dapat menyebabkan pneumonia dan bakterimia.7. OsteomielitisSebuah inflamasi pada tulang disebabkan bakteri. Inflamasi biasanya berasal dari bagian tubuh yang lain yang berpindah ke tulang melalui darah.8. MeningitisSebuah inflamasi pada membran dan cairan serebrospinal yang melingkupi otak dan medula spinalis. Meningitis merupakan sebuah penyakit serius yang dapat mempengaruhi kehidupan dan menghasilkan komplikasi permanen seperti koma, syok, dan kematian.