gaji bab iv

16
BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 40 BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI Mekanisme pembayaran belanja pegawai setelah pengalihan pengelolaan administrasi belanja pegawai dari KPPN kepada Satker diarahkan pada pergeseran kewenangan dan tanggung jawab administrasi dan penggunaan anggaran belanja pegawai dari Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran. Implikasi dari pergeseran kewenangan tersebut adalah penyederhanaan pengajuan perintah pembayaran kepada KPPN dengan didukung oleh sistem aplikasi yang dapat mengendalikan perubahan kenaikan/penurunan anggaran belanja pegawai. Pada prinsipnya, setiap tagihan yang dibebankan kepada APBN hanya dapat dibayarkan setelah alokasi pagunya cukup tersedia dalam DIPA atau dokumen pelaksanaan anggaran lainnya (pagu tertutup). Namun khusus untuk pagu anggaran belanja pegawai khususnya gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji sampai saat ini masih bersifat terbuka, artinya pagu yang tercantum dalam DIPA untuk pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji bukan merupakan batas tertinggi yang tidak boleh dilampaui. Pada masa yang akan datang diharapkan melalui perencanaan berdasarkan basis data pegawai yang valid, pagu anggaran untuk gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji juga bersifat tertutup. Untuk mendukung harapan tersebut mutlak diperlukan adanya sebuah sistem aplikasi komputer yang seragam dalam pengelolaan administrasi belanja pegawai agar dihasilkan output basis data pegawai yang sama dan valid sebagai dasar perencanaan alokasi pagu gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji. Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah merintis penggunaan aplikasi komputer yang seragam dalam pengelolaan administrasi belanja pegawai di lingkungan Satker yang membayarkan gaji PNS Pusat. Pada tahap berikutnya telah disiapkan aplikasi yang serupa untuk pengelolaan administrasi belanja pegawai di lingkungan Satker yang membayarkan gaji anggota/PNS Polri dan TNI.

Upload: indra-gunawan

Post on 18-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 40

    BAB IVMEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Mekanisme pembayaran belanja pegawai setelah pengalihan pengelolaan administrasi

    belanja pegawai dari KPPN kepada Satker diarahkan pada pergeseran kewenangan dan

    tanggung jawab administrasi dan penggunaan anggaran belanja pegawai dari Menteri

    Keuangan selaku Bendahara Umum Negara kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku

    Pengguna Anggaran.

    Implikasi dari pergeseran kewenangan tersebut adalah penyederhanaan pengajuan

    perintah pembayaran kepada KPPN dengan didukung oleh sistem aplikasi yang dapat

    mengendalikan perubahan kenaikan/penurunan anggaran belanja pegawai.

    Pada prinsipnya, setiap tagihan yang dibebankan kepada APBN hanya dapat dibayarkan

    setelah alokasi pagunya cukup tersedia dalam DIPA atau dokumen pelaksanaan

    anggaran lainnya (pagu tertutup). Namun khusus untuk pagu anggaran belanja pegawai

    khususnya gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji sampai saat ini masih bersifat

    terbuka, artinya pagu yang tercantum dalam DIPA untuk pembayaran gaji dan tunjangan

    yang melekat pada gaji bukan merupakan batas tertinggi yang tidak boleh dilampaui.

    Pada masa yang akan datang diharapkan melalui perencanaan berdasarkan basis data

    pegawai yang valid, pagu anggaran untuk gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji juga

    bersifat tertutup.

    Untuk mendukung harapan tersebut mutlak diperlukan adanya sebuah sistem aplikasi

    komputer yang seragam dalam pengelolaan administrasi belanja pegawai agar dihasilkan

    output basis data pegawai yang sama dan valid sebagai dasar perencanaan alokasi pagu

    gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji.

    Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah merintis penggunaan aplikasi komputer yang

    seragam dalam pengelolaan administrasi belanja pegawai di lingkungan Satker yang

    membayarkan gaji PNS Pusat. Pada tahap berikutnya telah disiapkan aplikasi yang

    serupa untuk pengelolaan administrasi belanja pegawai di lingkungan Satker yang

    membayarkan gaji anggota/PNS Polri dan TNI.

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 41

    A. PETUGAS PENGELOLA ADMINISTRASI BELANJA PEGAWAI

    Sebagai konsekwensi beralihnya kewenangan administratif kepada Kementerian

    Negara/Lembaga, maka setiap Satuan Kerja harus melakukan penatausahaan,

    pelaporan dan pertanggungjawaban terhadap pengelolaan keuangan negara yang

    menjadi tanggung jawabnya termasuk pengelolaan administrasi belanja Pegawai

    Negeri. Untuk melakukan pengelolaan administrasi belanja pegawai tersebut

    dibutuhkan Pejabat/Petugas dengan pembagian kewenangan sebagai berikut:

    1. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/Kuasa PA), yaitu Pejabat

    yang bertanggungjawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian

    Negara/Lembaga /Satker bersangkutan.

    2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang melaksanakan

    kewenangan PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat

    mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.

    3. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) adalah pejabat

    yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas

    permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah pembayaran.

    4. Bendahara Pengeluaran yaitu orang yang ditunjuk menerima, menyimpan,

    membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk

    keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satker

    Kementerian Negara/lembaga.

    5. Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP) yaitu petugas yang

    ditunjuk oleh Kuasa PA yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola

    pelaksanaan belanja pegawai pada satker yang bersangkutan. Dengan demikian

    PPABP bukan sekedar pembuat daftar gaji seperti ketika administrasi belanja

    pegawai masih dikelola oleh KPPN. Oleh karena itu PPABP dapat dibantu oleh

    beberapa pegawai sesuai dengan volume kerja yang ditanganinya.

    Dalam kaitannya dengan pengelolaan administrasi belanja pegawai, KPA

    bertanggung jawab paling kurang meliputi:

    a. pengujian, pembebanan pada mata anggaran yang disediakan, dan perintah

    pembayaran tagihan atas beban belanja pegawai dalam rangka pelaksanaan

    APBN;

    b. pelaksanaan pembayaran belanja pegawai;

    c. penyelenggaraan penatausahaan belanja pegawai;

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 42

    d. pengelolaan basis data yang berhubungan dengan belanja pegawai;

    e. pengendalian pengelolaan administrasi belanja pegawai;

    f. pelaporan pengelolaan administrasi belanja pegawai; dan

    g. penyelesaian kerugian negara yang timbul sebagai akibat kesalahan dan/atau

    kelalaian dalam pengelolaan administrasi belanja pegawai.

    Dalam melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja

    pegawai, PPK memiliki tugas dan wewenang antara lain:

    a. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara yaitu

    menguji kebenaran dan keabsahan dokumen/surat keputusan yang menjadi

    persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai;

    b. membuat dan menandatangani SPP dengan melakukan pengujian:1) kelengkapan dokumen tagihan;2) kebenaran perhitungan tagihan;3) kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban APBN;4) kebenaran, keabsahan serta akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti mengenai

    hak tagih kepada negara.

    Untuk melaksanakan pengelolaan administrasi belanja pegawai, KPA mengangkat

    PPABP. Tugas PPABP meliputi:

    a. melakukan pencatatan data kepegawaian secara elektronik dan/atau manual

    yang berhubungan dengan belanja pegawai secara tertib, teratur, dan

    berkesinambungan;

    b. melakukan penatausahaan semua dokumen terkait keputusan kepegawaian dan

    dokumen pendukung lainnya dalam dosir setiap pegawai pada Satuan Kerja

    yang bersangkutan secara tertib dan teratur;

    c. memproses pembuatan Daftar Gaji induk, Gaji Susulan, Kekurangan Gaji, Uang

    Duka Wafat/Tewas, Terusan Penghasilan/Gaji, Uang Muka Gaji, Uang Lembur,

    Uang Makan, Honorarium, Vakasi dan pembuatan Daftar Permintaan

    Perhitungan Belanja Pegawai lainnya;

    d. memproses pembuatan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP);

    e. memproses perubahan data yang tercantum pada Surat Keterangan Untuk

    Mendapatkan Tunjangan Keluarga setiap awal tahun anggaran atau setiap terjadi

    perubahan susunan keluarga;

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 43

    f. menyampaikan Daftar Permintaan Belanja Pegawai, ADK Perubahan Data

    Pegawai, ADK Belanja Pegawai, Daftar Perubahan Data Pegawai, dan dokumen

    pendukungnya kepada PPK

    g. mencetak Kartu Pengawasan Belanja Pegawai Perorangan melalui Aplikasi GPP

    Satker setiap awal tahun dan/atau apabila diperlukan untuk disatukan dengan

    Kartu Pengawasan Belanja Pegawai Perorangan yang diterima dari KPPN;

    h. melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan penggunaan

    anggaran belanja pegawai.

    Penunjukan pejabat/petugas pengelola administrasi belanja pegawai tersebut di atas

    setiap tahun awal tahun anggaran ditetapkan dengan sebuah surat keputusan yang

    salah satu tembusannya ditujukan kepada KPPN disertai dengan spesimen tanda

    tangan masing-masing pejabat/petugas dan cap dinas Satker yang bersangkutan.

    B. PROSEDUR PENGAJUAN SPP BELANJA PEGAWAI

    Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP) menyampaikan Daftar

    Perhitungan beserta dokumen pendukungnya termasuk ADK terkait kepada PPK.

    Selanjutnya PPK berkewajiban meneliti kebenaran setiap dokumen pendukung

    perubahan data belanja pegawai sebelum dijadikan lampiran SPP belanja pegawai

    dengan ketentuan sebagai berikut:

    1. GAJI INDUK

    Permintaan pembayaran Gaji Induk/Gaji Bulanan harus dilengkapi dengan:

    a. Daftar Gaji, Rekapitulasi Daftar Gaji dan halaman luar Daftar Gaji yang

    ditandatangani oleh PPABP, Bendahara Pengeluaran, dan KPA/PPK;

    b. Daftar Perubahan Data Pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

    c. Daftar perubahan potongan yang ditandatangani oleh PPABP;

    d. Daftar penerimaan gaji bersih pegawai beserta nomor rekening untuk

    pembayaran gaji yang dilaksanakan secara langsung kepada rekening

    masing-masing pegawai;

    e. Copy dokumen pendukung perubahan data pegawai yang telah dilegalisasi

    oleh Kepala Satker/pejabat yang berwenang meliputi Surat Keputusan (SK)

    terkait dengan pengangkatan Calon Pegawai Negeri, SK Pegawai Negeri,

    SK Kenaikan Pangkat, Surat Pemberitahuan Kenaikan Gaji Berkala, SK

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 44

    Mutasi Pegawai, SK Menduduki Jabatan, Surat Pernyataan Melaksanakan

    Tugas, Surat atau Akta terkait dengan anggota keluarga yang mendapat

    tunjangan, Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP), dan surat

    keputusan yang mengakibatkan penurunan gaji, serta SK Pemberian Uang

    Tunggu sesuai peruntukannya;

    f. ADK terkait perubahan data pegawai;

    g. ADK perhitungan pembayaran Belanja Pegawai sesuai perubahan data

    pegawai; dan

    h. Surat Setoran Pajak Penghasilan (SSP PPh) Pasal 21.

    2. GAJI SUSULAN

    Permintaan pembayaran gaji susulan harus dilengkapi dengan :

    a. Gaji Susulan yang dibayarkan sebelum gaji pegawai yang bersangkutan

    masuk dalam Gaji Induk, dilampiri :

    1) Daftar Gaji Susulan, Rekapitulasi Daftar Gaji Susulan, dan halaman luar

    Daftar Gaji Susulan yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara

    Pengeluaran, dan KPA/PPK;

    2) Daftar Perubahan Data Pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

    3) Daftar perubahan potongan yang ditandatangani oleh PPABP;

    4) Copy dokumen pendukung perubahan data pegawai yang telah

    dilegalisasi oleh Kepala Satker/pejabat yang berwenang meliputi SK

    terkait dengan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri/Pegawai

    Negeri, SK Mutasi Pegawai, SK terkait Jabatan, Surat Pernyataan

    Pelantikan, Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas, Surat Keterangan

    Untuk Mendapatkan Tunjangan Keluarga, Surat atau Akta terkait

    dengan anggota keluarga yang mendapat tunjangan, dan SKPP sesuai

    peruntukannya

    5) ADK terkait dengan perubahan data pegawai;

    6) ADK perhitungan pembayaran Belanja Pegawai sesuai perubahan data

    pegawai;

    7) ADK SKPP untuk pegawai yang pindah dari Satker lain;dan

    8) SSP PPh Pasal 21.

    b. Gaji Susulan yang dibayarkan setelah gaji pegawai yang bersangkutan

    masuk dalam Gaji Induk, dilampiri :

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 45

    1) Daftar Gaji Susulan, Rekapitulasi Daftar Gaji Susulan dan halaman luar

    Daftar Gaji Susulan yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara

    Pengeluaran dan KPA/PPK

    2) Daftar Perubahan Data Pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

    3) Daftar perubahan potongan yang ditandatangani oleh PPABP;

    4) ADK terkait dengan perubahan data pegawai;

    5) ADK perhitungan pembayaran Belanja Pegawai sesuai perubahan datapegawai; dan

    6) SSP PPh Pasal 21.

    3. KEKURANGAN GAJI/RAPEL

    Permintaan pembayaran kekurangan gaji harus dilengkapi dengan :

    a. Kekurangan gaji yang dihitung dengan menu otomatis pada Aplikasi GPP

    Satker, dilampiri:

    1) Daftar Perubahan Data Pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

    2) Daftar Kekurangan Gaji, Rekapitulasi Kekurangan Gaji dan halaman luar

    Daftar Kekurangan Gaji yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara

    Pengeluaran dan KPA/PPK;

    3) ADK Perubahan Data Pegawai;

    4) ADK Belanja Pegawai; dan

    5) SSP PPh Pasal 21.

    b. Kekurangan gaji yang dihitung dengan menu manual pada Aplikasi GPP

    Satker, dilampiri:

    1) Daftar Perubahan Data Pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

    2) Daftar Kekurangan Gaji, Rekapitulasi Daftar Kekurangan Gaji dan

    halaman luar Daftar Kekurangan Gaji yang ditandatangani oleh PPABP,

    Bendahara Pengeluaran dan KPA/PPK;

    3) Copy dokumen pendukung perubahan data pegawai yang telah

    dilegalisasi oleh Kepala Satker/Pejabat yang berwenang meliputi Skep

    Pengangkatan Anggota Polri, Surat Keputusan Calon PNS, Surat

    Keputusan PNS, Surat Keputusan/Skep Kenaikan Pangkat, Surat

    Pemberitahuan/Skep Kenaikan Gaji Berkala, Surat Keputusan/Skep

    Mutasi Pindah, Surat Keputusan/Skep Jabatan, Surat Pernyataan

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 46

    Pelantikan, Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas, sesuai

    peruntukannya;

    4) ADK Perubahan Data Pegawai;

    5) ADK Belanja Pegawai; dan

    6) SSP PPh Pasal 21.

    4. GAJI/PENGHASILAN TERUSAN

    Permintaan pembayaran terusan penghasilan gaji, dilampiri:

    a) Daftar Perhitungan Gaji/Penghasilan Terusan, Rekapitulasi Gaji/Penghasilan

    Terusan dan halaman luar Daftar Perhitungan Gaji/Penghasilan Terusan

    yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara Pengeluaran dan KPA/PPK;

    b) Daftar Perubahan Data Pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

    c) Copy dokumen pendukung yang telah dilegalisasi oleh Kepala

    Satker/Pejabat yang berwenang berupa Surat Keterangan Kematian dari

    Kelurahan/Desa atau Visum dari Rumah Sakit untuk pembayaran pertama

    kali;

    d) ADK Perubahan Data Pegawai;

    e) ADK Belanja Pegawai; dan

    f) SSP PPh Pasal 21.

    5. UANG DUKA WAFAT/TEWAS

    Permintaan pembayaran uang duka wafat harus dilengkapi dengan:

    a. Daftar Perhitungan Uang Duka Wafat, Rekapitulasi Uang Duka Wafat, dan

    halaman luar Daftar Uang Duka Wafat yang ditandatangani oleh PPABP,

    Bendahara Pengeluaran, dan Kuasa PA/PPK;

    b. Copy dokumen pendukung yang telah dilegalisasi oleh Kepala Satuan

    Kerja/Pejabat yang berwenang berupa Surat Keterangan Kematian dari

    Camat atau Visum dari Rumah Sakit untuk pembayaran pertama kali;

    c. Surat keterangan ahli waris dari pejabat yang berwenang;

    d. ADK Perubahan Data Pegawai; dan

    e. ADK Belanja Pegawai.

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 47

    Permintaan pembayaran uang duka tewas harus dilengkapi dengan:

    a. Daftar Perhitungan Uang Duka Tewas, Rekapitulasi Uang Duka Tewas, dan

    halaman luar Uang Duka Tewas yang ditandatangani oleh PPABP,

    Bendahara Pengeluaran, dan Kuasa PA/PPK;

    b. Copy dokumen pendukung yang telah dilegalisasi oleh Kepala Satuan

    Kerja/Pejabat yang berwenang berupa Surat Keterangan Kematian dari

    Camat untuk pembayaran pertama kali;

    c. Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang yang menyatakan Pegawai

    yang bersangkutan tewas, yang telah mendapat persetujuan dari Badan

    Kepegawaian Negara (BKN) untuk PNS;

    d. Surat Keterangan Visum dari dokter rumah sakit Pemerintah;

    e. Surat keterangan ahli waris dari pejabat yang berwenang;

    f. ADK Perubahan Data Pegawai; dan

    g. ADK Belanja Pegawai.

    6. UANG MUKA/PERSEKOT GAJI

    Uang Muka/Persekot Gaji dapat dimintakan sebelum berangkat ke satuan kerja

    baru atau setelah berada di satuan kerja baru maksimal 1 bulan setelah yang

    bersangkutan melaksanakan tugas di tempat baru. Permintaan pembayaran

    Uang Muka/ Persekot Gaji, dilampiri:

    a. Daftar Perubahan Data Pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

    b. Daftar Perhitungan Uang Muka/Persekot Gaji, Rekapitulasi Uang

    Muka/Persekot Gaji dan halaman luar Uang Muka/Persekot Gaji yang

    ditandatangani oleh PPABP, Bendahara Pengeluaran dan KPA/PPK;

    c. Copy dokumen pendukung yang telah dilegalisasi oleh Kepala Satker/Pejabat

    yang berwenang berupa Surat Keputusan Mutasi Pindah, Surat Permintaan

    Uang Muka Gaji dan Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Tunjangan

    Keluarga;

    d. ADK Perubahan Data Pegawai; dan

    e. ADK Belanja Pegawai.

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 48

    7. UANG TUNGGU

    Permintaan pembayaran uang tunggu harus dilengkapi dengan:

    a. Daftar perhitungan uang tunggu yang ditandatangani oleh PPABP,

    Bendahara Pengeluaran, dan Kuasa PA/PPK dibuat dalam kategori:

    1) sebesar 80% (delapan puluh persen) dari gaji pokok untuk tahun

    pertama;

    2) sebesar 75 % (tujuh puluh lima persen) dari gaji pokok untuk tahun-

    tahun selanjutnya.

    b. Surat Keputusan Pejabat yang berwenang yang menyatakan pegawai

    bersangkutan mendapatkan uang tunggu;

    c. SK Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala terakhir;

    d. SSP PPh Pasal 21.

    8. UANG MAKAN

    Permintaan Pembayaran Uang Makan, dilampiri:

    1) Daftar Perhitungan Uang Makan yang ditandatangani oleh PPABP,

    Bendahara Pengeluaran, dan KPA/PPK;

    2) SSP PPh Pasal 21.

    9. UANG LEMBUR

    Permintaan Pembayaran uang lembur dilampiri:

    a. Daftar Pembayaran Perhitungan Lembur dan Rekapitulasi Perhitungan

    Lembur yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara Pengeluaran dan

    KPA/PPK;

    b. Surat Perintah Kerja Lembur;

    c. Daftar Hadir Kerja selama 1 (satu) bulan;

    d. Daftar Hadir Lembur; dan

    e. SSP PPh Pasal 21.

    10. HONORARIUM

    Permintaan perhitungan pembayaran honorarium harus dilengkapi dengan:

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 49

    a. Daftar pembayaran honorarium yang ditandatangani oleh PPABP,

    Bendahara Pengeluaran, dan Kuasa PA/PPK;

    b. Surat keputusan tentang pemberian honorarium;

    c. Daftar hadir;

    d. SSP PPh Pasal 21.

    11. VAKASI

    Permintaan pembayaran vakasi harus dilengkapi dengan:

    a. Daftar perhitungan pembayaran vakasi yang ditandatangani oleh PPABP,

    Bendahara Pengeluaran, dan Kuasa PA/PPK;

    b. Daftar perhitungan vakasi yang menunjukkan jumlah hasil/yang dikerjakan

    tiap pegawai penerima vakasi;

    c. Daftar hadir;

    d. Surat keputusan tentang pemberian vakasi;

    e. SSP PPh Pasal 21.

    PPABP menyampaikan Daftar Perhitungan beserta dokumen pendukungnya

    termasuk ADK terkait kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk proses

    pengujian dan penandatanganan. Selanjutnya setelah pengujian memenuhi

    persyaratan, PPK mengesahkan dokumen tagihan dan menerbitkan SPP.

    SPP-LS untuk pembayaran belanja pegawai yang diterbitkan PPK kemudian

    disampaikan kepada PPSPM paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah dokumen

    pendukung diterima secara lengkap dan benar.

    Terkait dengan pembayaran gaji induk/bulanan maka SPP-LS diterbitkan oleh PPK

    dan disampaikan kepada PPSPM paling lambat tanggal 5 sebelum bulan

    pembayaran. Apabila tanggal 5 merupakan hari libur atau hari yang dinyatakan libur,

    maka penyampaian SPP-LS kepada PPSPM dilakukan paling lambat pada hari kerja

    sebelum tanggal 10.

    C. PROSEDUR PENERBITAN SPM

    Prosedur pengujian SPP dan Penerbitan SPM dilakukan sebagai berikut:

    1. Penerimaan SPP

    Petugas penerima SPP memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi check

    list kelengkapan berkas SPP, mencatatnya dalam buku pengawasan

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 50

    penerimaan SPP dan membuat/menandatangani tanda terima SPP

    berkenaan. Selanjutnya petugas penerima SPP menyampaikan SPP

    dimaksud kepada Pejabat Penanda Tangan SPM.

    2. Pemeriksaan dan Pengujian SPPPPSPM melakukan pemeriksaan dan pengujian atas SPP belanja pegawai dan

    Daftar Perhitungan Belanja Pegawai serta seluruh dokumen pendukung yang

    dipersyaratkan. Penelitian dan pengujian Daftar Perhitungan Belanja Pegawai

    tersebut menggunakan aplikasi yang disediakan oleh Direktorat Jenderal

    Perbendaharaan.

    Pemeriksaan dan pengujian SPP-LS Belanja Pegawai beserta dokumen

    pendukung yang disampaikan PPK oleh PPSPM dilakukan dengan memeriksa

    dan menguji sebagai berikut:

    a. kelengkapan dokumen pendukung SPP;b. kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK;c. kebenaran pengisian format SPP;d. kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran

    Satker, termasuk menguji kesesuaian antara pembebanan kode mata anggaranpengeluaran (akun 6 digit) dengan uraiannya;

    e. ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana KerjaAnggaran Satker;

    f. kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapanpembayaran belanja pegawai;

    g. kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengansurat keputusan;

    h. kesesuaian angka dan penjumlahan antara perhitungan dalam Daftar

    Perhitungan Belanja Pegawai dengan dokumen pendukung SPP Belanja

    Pegawai serta perhitungan kewajiban penerima pembayaran kepada negara

    di bidang pajak dan bukan pajak.

    i. kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh pihak yangmempunyai hak tagih kepada negara.

    3. Penerbitan SPMDalam hal hasil pemeriksaan dan pengujian telah sesuai dengan ketentuan,

    ditindaklanjuti dengan:

    a. mencetak dan menandatangai Daftar Perubahan Data Pegawai;

    b. membuat ADK Perubahan Data Pegawai dan ADK Belanja Pegawai;

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 51

    c. mencetak dan menandatangani SPM-LS Belanja Pegawai;

    d. membuat ADK SPM dan memasukkan PIN PPSPM ke dalam ADK SPM;

    dan;

    e. menandatangani SSP PPh Pasal 21 sebagai lampiran SPM-LS Belanja

    Pegawai.

    Dalam hal hasil penelitian dan pengujian tidak sesuai dengan ketentuan, Pejabat

    Penanda Tangan SPM mengembalikan SPP-LS Belanja Pegawai beserta

    dokumen pendukungnya kepada PPK.

    Pembuatan SPM-LS Belanja Pegawai harus berdasarkan transfer data

    rekapitulasi yang berasal dari Aplikasi GPP/BPP Satker.

    4. Penyelesaian SPM

    a. Proses pengujian SPP-LS dan penerbitan SPM-LS harus diselesaikan

    paling lambat lima hari kerja.

    b. Setelah dilakukan pengujian terhadap SPP Belanja Pegawai, Pejabat

    Penanda Tangan SPM menerbitkan SPM-LS Belanja Pegawai dalam

    rangkap 3 (tiga):

    1) Lembar kesatu dan kedua disampaikan kepada KPPN beserta ADK

    SPM;

    2) Lembar ketiga sebagai pertinggal pada satker yang bersangkutan.

    D. PROSEDUR PENGAJUAN SPM BELANJA PEGAWAI

    Dalam mengajukan SPM belanja pegawai ke KPPN, PPSPM harus memperhatikan

    ketentuan sebagai berikut:

    a. PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPMditerbitkan.

    b. Penyampaian SPM-LS dilampiri dengan Surat Setoran Pajak (SSP) dan/atau bukti setorlainnya, dan/atau daftar nominatif untuk yang lebih dari 1 (satu) penerima.

    c. SPM-LS untuk pembayaran gaji induk disampaikan kepada KPPN paling lambat tanggal15 sebelum bulan pembayaran.

    d. Apabila tanggal 15 tersebut merupakan hari libur atau hari yang dinyatakan libur,penyampaian SPM-LS untuk pembayaran gaji induk kepada KPPN dilakukan palinglambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal 15, dikecualikan untuk Satker yang kondisigeografis dan transportasinya sulit, dengan memperhitungkan waktu yang dapatdipertanggungjawabkan.

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 52

    Pejabat Penanda Tangan SPM mengajukan SPM-LS Belanja Pegawai kepada KPPN

    dengan ketentuan:

    a. Pembayaran Gaji Induk, dilampiri:

    1) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM;

    2) Daftar penerimaan gaji bersih beserta nomor rekening pegawai untuk

    pembayaran gaji yang dilaksanakan secara langsung kepada rekening

    masing-masing pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM;

    3) ADK Perubahan Data Pegawai, ADK Belanja Pegawai, dan ADK SPM-LS;

    dan

    4) SSP PPh Pasal 21.

    b. Pembayaran Gaji Susulan, dilampiri:

    1) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM;

    2) Daftar penerimaan gaji bersih beserta nomor rekening pegawai untuk

    pembayaran gaji susulan yang dilaksanakan secara langsung kepada

    rekening masing-masing pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM;

    3) ADK Perubahan Data Pegawai, ADK Belanja Pegawai, ADK SPM-LS, ADK

    SKPP dan ADK Pegawai Pindah untuk pegawai yang pindah dari Satker lain;

    dan

    4) SSP PPh Pasal 21.

    c. Pembayaran Kekurangan Gaji, dilampiri:

    1) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM;

    2) Daftar penerimaan gaji bersih beserta nomor rekening pegawai untuk

    pembayaran gaji susulan yang dilaksanakan secara langsung kepada

    rekening masing-masing pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM;

    3) ADK Perubahan Data Pegawai, ADK Belanja Pegawai, dan ADK SPM-LS;

    dan

    4) SSP PPh Pasal 21.

    Pengajuan SPM Kekurangan Gaji hanya dapat diajukan kepada KPPN setelah

    perubahan gaji PNS/Anggota TNI/Polri yang bersangkutan diproses dalam daftar

    gaji induk.

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 53

    Perhitungan Kekurangan Gaji dilakukan dengan menggunakan menu kekurangan

    gaji otomatis pada Aplikasi GPP/BPP.

    d. Pembayaran Uang Duka Wafat/Tewas, dilampiri:

    1) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM; dan

    2) ADK Perubahan Data Pegawai, ADK Belanja Pegawai dan ADK SPM-LS.

    e. Pembayaran Gaji/Penghasilan Terusan, dilampiri:

    1) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM;

    2) ADK Perubahan Data Pegawai, ADK Belanja Pegawai dan ADK SPM-LS; dan

    3) SSP PPh Pasal 21.

    f. Pembayaran Uang Muka/Persekot Gaji, dilampiri:

    1) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM;

    2) ADK Perubahan Data Pegawai, ADK Belanja Pegawai dan ADK SPM-LS; dan

    3) SSP PPh Pasal 21.

    g. Pembayaran Belanja Pegawai Non Gaji (Uang Lembur, Uang Makan, Honorarium,

    dan Vakasi) dilampiri:

    1) Daftar penerimaan bersih/nominatif beserta nomor rekening pegawai untuk

    pembayaran yang dilaksanakan secara langsung kepada rekening masing-

    masing pegawai yang ditandatangani oleh PPSPM;

    2) ADK SPM-LS; dan

    3) SSP PPh Pasal 21.

    E. PROSEDUR PENERBITAN SP2DKPPN melakukan penelitian dan pengujian terhadap SPM-LS Belanja Pegawai,

    Daftar Perubahan Data Pegawai, ADK Perubahan Data Pegawai, ADK Belanja

    Pegawai dan ADK SPM-LS yang diterima dari PPSPM.

    Penelitian dan pengujian tersebut dilaksanakan terhadap:

    a. SPM-LS Belanja Pegawai (Gaji) meliputi:

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 54

    1) meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPM-LS yaitu Surat Setoran Pajak

    (SSP) dan/atau bukti setor lainnya;

    2) meneliti kesesuaian tanda tangan PPSPM pada SPM-LS Belanja Pegawai

    dengan spesimen tanda tangan PPSPM pada KPPN;

    3) memeriksa cara penulisan/pengisian jumlah angka dan huruf pada SPM-LS

    Belanja Pegawai;

    4) memeriksa kebenaran penulisan dalam SPM-LS Belanja Pegawai, termasuk

    tidak boleh terdapat cacat dalam penulisan;

    5) menguji kebenaran perhitungan angka atas beban APBN yang tercantum

    dalam SPM-LS Belanja Pegawai, yaitu pengujian kebenaran jumlah

    belanja/pengeluaran dikurangi dengan jumlah potongan/penerimaan dengan

    jumlah bersih dalam SPM;

    6) menguji ketersediaan dana pada kegiatan/output/jenis belanja dalam DIPA

    dengan yang dicantumkan pada SPM-LS Belanja Pegawai;

    7) menguji kesesuaian tagihan dengan perubahan data pegawai yang telah

    disampaikan kepada KPPN;

    8) menguji persyaratan pencairan dana yaitu menguji SPM-LS Belanja Pegawai

    sesuai dengan prosedur standar operasional yang ditetapkan oleh Direktur

    Jenderal Perbendaharaan;

    9) menguji kesesuaian nilai potongan pajak yang tercantum dalam SPM-LS

    Belanja Pegawai dengan nilai pada SSP;

    10) meneliti kesesuaian antara Daftar Perubahan Data Pegawai dengan ADK

    Perubahan Data Pegawai;

    11) meneliti kesesuaian antara ADK Belanja Pegawai dengan ADK Perubahan

    Data Pegawai;

    12) meneliti kesesuaian antara SKPP dengan ADK SKPP untuk pegawai yang

    pindah dari Satker Lain;

    13) meneliti autentikasi ADK SPM-LS berdasarkan basis data PIN PPSPM;

    14) meneliti kesesuaian antara ADK SPM-LS dengan SPM-LS Belanja Pegawai;

    15) meneliti kesesuaian antara ADK Belanja Pegawai dengan ADK SPM-LS; dan

    16) kesesuaian penulisan jumlah uang dan akun pada SSP PPh Pasal 21 dengan

    jumlah uang dan akun pada potongan SPM-LS Belanja Pegawai.

  • BAB IV MEKANISME PEMBAYARAN BELANJA PEGAWAI

    Modul lain dapat didownload di www.modulsatker.blogspot.com 55

    b. SPM-LS Belanja Pegawai Non Gaji (Uang Lembur, Uang Makan, Honorarium, dan

    Vakasi) meliputi:

    1) meneliti autentikasi ADK SPM-LS berdasarkan basis data PIN PPSPM;

    2) meneliti kesesuaian tanda tangan PPSPM pada SPM-LS Belanja Pegawai

    dengan spesimen tanda tangan PPSPM pada KPPN;

    3) meneliti kesesuaian antara ADK SPM-LS dengan SPM-LS Belanja Pegawai;

    4) menguji ketersediaan dana pada kegiatan/output/jenis belanja dalam DIPA

    dengan yang dicantumkan pada SPM-LS Belanja Pegawai;

    5) kesesuaian penulisan jumlah uang dan akun pada SSP PPh Pasal 21 dengan

    jumlah uang dan akun pada potongan SPM-LS Belanja Pegawai; dan

    6) meneliti kebenaran penulisan SPM-LS Belanja Pegawai.