bab iv dan bab v
Post on 19-Nov-2015
26 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perencanaan Dinding Penahan TanahTRANSCRIPT
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
73
BAB IV
BANGUNAN PENGAMBILAN (INTAKE) DAN
BANGUNAN PEMBILAS
4.1 Bangunan Pengambilan (Intake Gate)
Bangunan pengambilan berfungsi untuk mengambil air dari sungai dalam
jumlah yang diinginkan.Pengambilan dibuat dekat dengan pembilas dan as bendung.
Pembilas pengambilan dilengkapi dengan pintu dan bagian depannya terbuka untuk
menjaga jika terjadi muka air tinggi selama banjir. Besarnya bukaan pintu bergantung
kepada kecepatan aliran masuk yang dizinkan. Kecepatan ini bergantung kepada ukuran
butir bahan yang dapat diangkut.
Elevasi ambang bangunan pengambilan ditentukan dari tinggi dasar sungai.
Tinggi Ambang (p) intake tergantung jenis endapannya, dan direncanakan diatas dasar
dengan ketentuan sebagai berikut:
p = 0,50 m jika sungai hanya mengangkut lanau atau Lumpur
p = 0,50 ~ 1,00 m jika sungai juga mengangkut pasir dan kerikil
p = 1,00 ~ 1,50 m jika sungai juga mengangkut batu-batuan dan bongkahan
Hal tersebut di atas dimaksudkan agar sedimen-sedimen seperti lanau, pasir, kerikil, dan
batu tidak ikut terbawa ke dalam saluran pengambilan.
Gambar 4.1 Perencanaan Pintu Pengambilan
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
74
Ketentuan:
Kecepatan aliran adalah 0,6 m/dtk sampai 1 m/dtk
c = 0,6 untuk b < 1 m...(1)
c = 0,7 0,72 untuk 1,5 < b < 2,0 ...(2)
Ukuran penampang
b : h = 1 : 1
b : h = 1,5 : 1
b : h = 2 : 1
Dipilih perbandingan 1 : 1
Tinggi ambang intake tergantung jenis endapannya, yaitu untuk endapan
lumpur (t = 0,5 m), pasir + kerikil (t = 0,5 ~ 1 m) dan bebatuan ( t = 1~1,5 m)
Gambar 4.2 Perencanaan Pintu Pengambilan
Debit pengambilan rencana (Qpr) = 3,0 m3/dt
Kecepatan air diambil (v) = 1 m/dtk
A =
=
3,0
1 = 3,0 m2
A = b . h = (h).h = h2
h = (A)0,5 = (3,0) 0,5 = 1,732 m
Dimana, b = h = 1,732 m
Maka, di pakai lebar pintu = 1,732 m
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
75
Yang lebih menentukan disini adalah lebar pintu. Diambil lebar pintu 2 m
Koefisien debit (c) = 0,70 ............untuk b > 1 m
v = c zg..2
z = .2gc
v2
2
z = .2(9,81)0,70
12
2
= 1,104 m
Kontrol :
Q = z g. . 2.c.A
= z g. . 2. c.(bh)
= 1,104 9,81. . 2. 1,732) 0,70.(2.
= 11,285 m3/dt ...........................> Q. (OK)
Keterangan :
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan (m)
b = lebar bukaan (m)
h = tinggi bukaan (m)
Q = debit pengambilan (m3/dt)
Gambar 4.3 Perencanaan Pintu Sekat Balok
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
76
a ab
Tinggi ambang pengambilan 0,5 sampai 1 m (pasir dan kerikil), diambil 1 m dari dasar
bendung.
Elevasi dasar bendung : + 165,00 m
Elevasi ambang : + 166,00 m
Elevasi muka air banjir : + 170,701 m
Karena syarat maksimum lebar pintu intake adalah 1 m, maka perencanaan pintu intake
harus menggunakan 2 pintu dan 1 pilar (digunakan ukuran pilar = 0,7 m).
Ukuran 1 pintu: b = 1,732/2 = 0,866 m 0,90 m
h = 1,732 m
Lebar saluran pada bangunan intake = 2 x 0,90 + 0,7 = 2,5 m
4.2 Bangunan Pengambilan (Intake Gate)
- Tinggi M.A.B dari elevasi dasar bendung = 5,701 m
- Tinggi ambang dibawah pintu pengambilan diambil = 1,0 m (untuk material yang
hanyut berupa batu batu kerikil)
h2 = 5,701 1 = 4,701 m
- Pintu intake digunakan baja dengan lebar 30 cm = 0,3 m
h1 = 4,701 0,3 = 4,401 m
Tekanan yang diterima papan masing - masing papan :
P = h).hw.(h.2
121
= 3,0).401,4.(4,7011.2
1
= 1,365 t/m
L = b + a2
1a
2
1 = b + a ; a = 0,15 m
= 0,9 + 0,15
= 1,05 m
Momen Lentur :
M = .8
1P . L 2 = .
8
11,365 . 1,05 2 = 0,188 tm
= w
M=
Iy
xM.
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
77
= 3 th. . 1/12
t)(1/2 M.=
2 t.h . 1/6
M.
t 2 = .h
M 6
t = 1700 . 0,3
0,188 . 6
t = 0,047 m = 4,7 cm 5 cm
Untuk keamanan & antisipasi karat, tebal pelat ditambah 3 cm, maka t = 8 cm
Keterangan :
P = tekanan air di depan pintu (t/m)
L = panjang pintu pengambilan (m)
M = momen lendutan pada pintu (tm)
t = tebal pintu pengambilan (cm)
Perencanaan pintu pengambilan air (baja) dengan data:
Lebar pintu : 0,90 m
Tinggi Pintu : 1,732 m
Muka air banjir : 5,701 m
Muka air di atas pintu : 5,701 1,732 m = 3,969 m
Direncanakan:
2 kerangka horisontal
2 kerangka vertikal
Gambar 4.3 Potongan melintang perencanaan pintu pengambilan
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
78
P1
K1
P2 a1
b1L1
Gambar 4.4 Penempatan Balok Baja
Kerangka Horisontal
Akibat Tekanan Air (air = 1 t/m)
P1 = air . h1 = 1 . 1,9000 = 1,9000 t/m
P2 = air . h 2 = 1 . 3,1660 = 3,1660 t/m
P3 = air . h 3 = 1 . 4,8287 = 4,8287 t/m
P4 = air . h = 1 . 5,7000 = 5,7000 t/m
Gaya-gaya yang bekerja (K)
1 =1 + 2
2(2 1) =
1,9000 + 3,1660
2(3,1660 1,9000) = 3,207
2 =2 + 3
2(3 2) =
3,1660 + 4,8287
2(4,8287 3,1660) = 6,646
3 =4 + 3
2( 3) =
5,7000 + 4,8287
2(5,7000 4,8287) = 4,587
Lengan Kerja K
Tinjau segmen berupa bidang trapesium
Rumus:
)P (P 3
L ) P P (2 1 a
21
121
)P (P 3
L ) P P (2 1 b
21
11 2
Sehingga didapat:
)P (P 3
L ) P P (2 1 b
21
11 2
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
79
=(2 . 3,1660 + 1,9000)1,2660
3(1,9000 + 3,1660)= 0,686
y1 = h1 + b1 = 1,9000 + 0,686 = 2,586 m
)P (P 3
L ) P P (2 2 b
32
22 3
=(2 . 4,8287 + 3,1660)1,6627
3(3,1660 + 4,8287)= 0,890
y2 = h2 + b2 = 3,1660 + 0,890 = 4,056 m
)P (P 3
3L ) P P (2 3 b
43
3 4
=(2 . 5,7000 + 4,8287)0,8713
3(4,8287 + 5,7000)= 0,448
y3 = h3 + b3 = 4,8287 + 0,448 = 5,277 m
Akibat Tekanan Sedimen
Diambil: s = 1,75 t/m dan sudut gesek dalam () = 30 Ka = tan(45-30/2) = 1/3
P1 = 0
P2 = Ka.s.L1 = 1/3 . 1,75 . 1,2660 = 0,7385 t/m
P3 = Ka.s.(L1+L2) = 1/3 . 1,75 . (1,2660 + 0,890) = 1,2577 t/m
P4 = Ka.s.(L1+L2+L3) = 1/3 . 1,75 . (1,2660 + 0,890 + 0,448) = 1,5190 t/m
Gaya yang bekerja:
1 =1 + 2
21 =
0 + 0,7385
21,2660 = 0,467
2 =2 + 3
22 =
0,7385 + 1,2577
20,890 = 0,888
3 =3 + 4
23 =
1,2577 + 1,5190
20,448 = 0,622
Kombinasi Beban
Kt1 = K1 + K1 = 3,207 + 0,467 = 3,674 t/m
Kt2 = K2 + K2 = 6,646 + 0,888 = 7,534 t/m
Kt3 = K3 + K3 = 4,587 + 0,622 = 5,209 t/m
Diambil nilai yang terbesar yaitu Kt2 = 7,534 t/m
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
80
Beban tersebut diasumsikan sebagai beban merata yang bekerja pada lebar pintu dengan
perletakan dianggap sendi roll.
Mmax = 1/8 . q . L = 1/8 . 7,534 . 0,90 = 0,76282 tm 76282 kg.cm
=
=
=
76282
1700= 44,87 3
Dari Tabel Profil Konstruksi Baja (H_rolled) dengan bentuk baja I diperoleh besarnya Wx
lebih besar dari nilai Wx yang di dapat, maka Wprofil adalah 66,1 cm3 dengan spesifikasi:
Wx = 66,1 cm3
Berat = 13,2 kg/m
h = 125 mm
b = 60 mm
Kerangka Vertikal
do = 1,9000 + 0,6298/2 = 2,2149 m
d1 = 1,9000 + 0,6298 + 1,4676/2 = 3,2636 m
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
81
d2 = 1,9000 + 0,6298 + 1,4676 + 1,2670/2 = 4,6309 m
d3 = 1,9000 + 0,6298 + 1,4676 + 1,2670 + 0,4356/2 = 5,4822 m
Akibat Tekanan Hidrostatis dan Sedimen
Qo= Po + Po
= air.do + Ka.s.(do 1,9000)
= 1 . 2,2149 + 1/3 . 1,75 . (2,2149 1,9000) = 2,399 t/m2
Q1= P1 + P1
= air.d1 + Ka.s.(d1 1, 9000)
= 1 . 3,2636 + 1/3 . 1,75 . (3,2636 1, 9000) = 4,059 t/m2
Q2= P2 + P2
= air.d2 + Ka.s.(d2 1, 9000)
= 1 . 4,6309 + 1/3 . 1,75 . (4,6309 1, 9000) = 6,224 t/m2
Q3= P3 + P3
= air.d3 + Ka.s.(d3 1, 9000)
= 1 . 5,4822 + 1/3 . 1,75 (5,4822 1, 9000) = 7,572 t/m2
Perataan Beban
Mmax = . q . l . .l q l . l
= 1/8 q l2 .........................(1)
Beban = 2 L q
= 2 . . l . h .q
= l . h .q
Reaksi = . q . l .h
Mmax = . q . l . .l q l .1/3. l/2
= 1/4. q . l2.h 1/12 . q .l2 h
= 1/6 . q . l2 . h .................(2)
Dari persamaan 1 dan 2, diperoleh :
1/8 . q . l2 = 1/6 .q .l2 . h
q = 8/6 q . h
= 4/3 . q . h
Dimana: q = tekanan hidrostatis + sedimen
h = b = . (0,90/2) = (0,45) = 0,225 m
Maka:
qo = 4/3 . Qo . h = 4/3 . 2,399 . 0,225 = 0,7197 t/m
PERANCANGAN IRIGASI BANGUNAN AIR
82
q1 = 4/3 . Q1 . h = 4/3 . 4,059 . 0,225 = 1,2177 t/m
q2 = 4/3 . Q2 . h = 4/3 . 6,224 . 0,225 = 1,8672 t/m
q3 = 4/3 . Q3 . h = 4/3 . 7,572 . 0,225 = 2,2716 t/m
diambil nilai qmax yaitu: 2,3228 t/m
Mmax = 1/8 . qmax . L = 1/8 . 2,2716 . 0,90 = 0,22999 tm 22999 kg.cm
=