bab iv. galihass1

36
BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1. Konsep Program 4.1.1. Aspek Citra Pusat Pembinaan Pangudi Luhur merupakan fasilitas pembinaan Yayasan Pangudi Luhur. Citra arsitektur kompleks pusat pembinaan ini mengembangkan Visi-Misi Yayasan Pangudi Luhur, sebagai Yayasan Pendidikan Katolik dan berlindung pada Santa Perawan Maria yang Terkandung tak Bernoda. Logo Yayasan Pangudi Luhur dapat menjadi ide dasar yang dapat dikembangkan menjadi citra kompleks pembinaan. Logo merupakan identitas dari kristalisasi visi-misi dari nilai-nilai yang dihayati dan dihidupi, sehingga menjadi karakter ataupun cirikhas yayasan. 1

Upload: galih-hartanta

Post on 19-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Contoh Program Arsitektur

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV. Galihass1

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

4.1. Konsep Program

4.1.1. Aspek Citra

Pusat Pembinaan Pangudi Luhur merupakan fasilitas

pembinaan Yayasan Pangudi Luhur. Citra arsitektur kompleks

pusat pembinaan ini mengembangkan Visi-Misi Yayasan

Pangudi Luhur, sebagai Yayasan Pendidikan Katolik dan

berlindung pada Santa Perawan Maria yang Terkandung tak

Bernoda.

Logo Yayasan Pangudi Luhur dapat menjadi ide dasar yang

dapat dikembangkan menjadi citra kompleks pembinaan. Logo

merupakan identitas dari kristalisasi visi-misi dari nilai-nilai

yang dihayati dan dihidupi, sehingga menjadi karakter ataupun

cirikhas yayasan.

4.1.2. Aspek Fungsi

Fungsi utama kompleks Pusat Pembinaan Pangudi Luhur

adalah sebagai fasilitas pendukung program-program

pembinaan Yayasan Pangudi Luhur. Sebagai wadah untuk

pembinaan rohani dan non rohani bagi seluruh aspek

1

BPR Gandhi, 02/17/14,
Perhatikan program arsitektur merupakan sintesa dari analisa seebelumnya. Uraian tidak mengulang apa yang sudah dibahas di bab analisa
BPR Gandhi, 02/17/14,
Tambahkan citra arsitektural
Page 2: Bab IV. Galihass1

pemangku jabatan yayasan (Pembina, pengawas, pengurus,

guru, pegawai, juga peserta didik).

Selain berfungsi sebagai fasilitas internal Yayasan Pangudi

Luhur, kompleks pembinaan ini dapat juga digunakan oleh

yayasan/intansi/pihak-pihak eksternal yang membutuhkan

fasilitas pembinaan.

4.1.3. Aspek Teknologi

Aplikasi teknologi pada kompleks pusat pembinaan ini

merupakan teknologi yang mendukung segala aktivitas dalam

kompleks.

4.2. Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor

Persyaratan Perancangan

4.2.1. Tujuan Perancangan (design objective)

a. Tujuan Umum

Ikut terlibat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa

dan negara.

Menyediakan wadah bagi kegiatan pembinaan sebagai

proses pembentukan karakter bangsa.

Meningkatkan citra kota Semarang sebagai Ibukota

Jawa Tengah yang mempunyai fasilitas lengkap

khususnya Pusat Pembinaan Pangudi Luhur.

2

Page 3: Bab IV. Galihass1

b. Tujuan Khusus

Kemajuan dan perkembangan Yayasan Pangudi

Luhur.

Pengadaan fasilitas pembinaan Yayasan Pangudi

Luhur, sebagai kebutuhan dalam proses pelaksanaan

program-program pembinaan yayasan.

4.2.2. Faktor Penentu Perancangan (design determinant)

a. Pelaku dan kegiatan

b. Fasilitas yang direncanakan dalam proyek

c. Persyaratan ruang yang memenuhi standart kapasitas

serta kenyaman

d. Lokasi, kondisi, potensi, dan kendala tapak.

4.2.3. Faktor Persyaratan Perancangan (design requirement)

a. Persyaratan Arsitektur

Mempuyai bentukan massa yang mencerminkan

bangunan pembinaan, dengan karakter dan ciri khas

Yayasan Pangudi Luhur.

System sirkulasi dalam bangunan ataupun antar

massa bangunan dirancang seefektif dan seefisien

mungkin. Adanya interconnecting antar massa

bangunan.

3

Page 4: Bab IV. Galihass1

b. Persyaratan Bangunan

Bangunan mengaplikasikan konsep fisika bangunan

untuk mendapatkan kualitas dan kenyamanan

bangunan tropis.

System struktur disesuaikan dengan jenis kegiatan

dan fungsi bangunan.

c. Persyaratan Konteks Lingkungan

Keberadaan kompleks pusat pembinaan diharapkan tidak

menimbulkan dampak-dampak negative bagi lingkungan

sekitar, maka perlu diperhatikan:

System sirkulasi untuk masuk dan keluar kompleks.

Pengolahan serta pemanfatan air hujan, sehingga

dapat terwujudnya konsep zero run off.

Pengelolaan sampah dan air kotor dari dalam

kompleks.

Perencanaan dan pengelolaan vegetasi dalam

kompleks maupun luar kompleks sehingga

menciptakan iklim mikro yang diperlukan dalam

kenyaman termal kompleks maupun lingkungan sekitar.

4.3. Program Arsitektur

4

Page 5: Bab IV. Galihass1

4.3.1. Program Kegiatan

a. Program Ruang

Table: Pelaku dan Aktivitas

NO

PELAKU AKTIVITAS RUANG

1 Pembina Datang ParkirIstirahat Kamar TidurMCK KM/WCMinum, makan Ruang MakanDoa KapelMembina R.

Pertemuan/kelas, outdoor activity

2 Peserta Datang ParkirPresensi/registrasi

Receptionist

Istirahat Kamar TidurMCK KM/WCMinum, makan Ruang MakanMengikuti pembinaan

R. Pertemuan/kelas, outdoor activity

Doa/Ibadat/Misa KapelMengerjakan tugas-tugas

Ruang computer + perpustakaan

3 Direktur Pengelola

Istirahat Kamar TidurMCK KM/WCMakan, minum Ruang MakanBekerja KantorRapat Ruang RapatDoa/ibadat/misa Kapel

4 Pegawai Bagian Front Office

Datang ParkirPresensi Ruang PresensiDoa Bersama, instruksi

Ruang Pertemuan Pegawai

Bekerja Kantor administrasi

Makan, minum, istirahat

Ruang Makan Pegawai

Buang air KM/WC5 Pegawai Datang Parkir

5

Page 6: Bab IV. Galihass1

House Keeping

Presensi Ruang PresensiDoa Bersama, instruksi

Ruang Pertemuan Pegawai

Bekerja Ruang perlengkapan

Makan, minum, istirahat

Ruang Makan Pegawai

Buang air KM/WC6 Pegawai

Food and Beverage

Datang ParkirPresensi Ruang PresensiDoa Bersama, instruksi

Ruang Pertemuan Pegawai

Bekerja Dapur, ruang makan

Makan, minum, istirahat

Ruang Makan Pegawai

Buang air KM/WC7 Pegawai

Energizer and Enginering

Datang ParkirPresensi Ruang PresensiDoa Bersama, instruksi

Ruang Pertemuan Pegawai

Bekerja Ruang perlengkapan teknik dan taman

Makan, minum, istirahat

Ruang Makan Pegawai

Buang air KM/WC5 Tamu

(survey, kunjungan)

Datang ParkirCari Informasi, pesan tempat

Kantor, receptionist

Buang air KM/WC

b. Program Besaran Ruang

1) Fasilitas Utama

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Serbaguna

6

BPR Gandhi, 02/17/14,
Bedakan dengan analisa (tidak diulangi). Bentuknya semaacam rekapitulasi, tidak perlu ada perhitungan2 lagi
Page 7: Bab IV. Galihass1

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Hall 1,750 0.61 1,068 30 1,388 HFLobby 100 0.61 61 50 92 HFTransit 50 Sofa, meja sofa 1.14 57 30 74 HFGudang Perlengakpan

1 50 50 30 65 A

Gedung Serbaguna

Kontrol audio 1 Peralatan dan perlengkapan sound system, dan video

20 20 30 26 A

Toilet Pria 2 Urinoar, closet duduk, whastafel, cermin

14 28 30 36 O

Toilet Wanita 2 Closet duduk, whastafel, cermin

17 34 30 44 O

1,725

431.24

2,156

Luas

Sirkulasi (selasar) 25%

Luas Total

2) Fasilitas Pendukung

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Kapel

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Ruang Ibadat 500 Bangku doa 0.55 275 30 358 DA

Panti Imam 1 Altar, kursi imam, tabernakel

15 15 50 23 O

Sakristi 1 Almari perlengkapan, meja + kursi

30 30 50 45 O

BIH 2 Bangku pengakuan 3 6 30 8 DA

Gudang Perlengakpan

1 30 30 30 39 O

Toilet Pria 2 Urinoar, closet duduk, whastafel,

14 28 30 36 O

Toilet Wanita 2 Closet duduk, whastafel, cermin

17 34 30 44 O

552

138.10

691

Kapel

Luas

Sirkulasi (selasar) 25%

Luas Total

7

Page 8: Bab IV. Galihass1

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Asrama I

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Kamar Tidur (tiap kamar 2 orang)

75 2 spring bed, kursi & meja tulis, almari pakaian

20 1,500 30 1,950 O

Gedung Asrama I

KM/WC 75 4 300 30 390 O

R. Pertemuan 150 Kursi, meja, screen, lcd proyektor

1.2 180 50 270 DA

R. Doa 150 Kursi lipat, altar 0.61 92 50 137 HF

R. Studi 1 Kursi, meja, rak buku, komputer

50 50 50 75 O

Toilet Pria 1 Urinoar, closet duduk, whastafel, cermin

14 14 30 18 O

Toilet Wanita 1 Closet duduk, whastafel, cermin

17 17 30 22 O

Gudang 1 40 40 30 52 O 2,915

874.37

3,789

Jumlah

Sirkulasi (selasar, tangga) 30%

Luas Total

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Asrama II

8

Page 9: Bab IV. Galihass1

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Kamar Tidur (tiap kamar 2 orang)

75 2 spring bed, kursi & meja tulis, almari pakaian

20 1,500 30 1,950 O

KM/WC 75 4 300 30 390 O

R. Pertemuan 150 Kursi, meja, screen, lcd proyektor

1.2 180 50 270 DA

R. Doa 150 Kursi lipat, altar 0.61 92 50 137 HF

R. Studi 1 Kursi, meja, rak buku, komputer

50 50 50 75 O

Toilet Pria 1 Urinoar, closet duduk, whastafel, cermin

14 14 30 18 O

Toilet Wanita 1 Closet duduk, whastafel, cermin

17 17 30 22 O

Gudang 1 40 40 30 52 O 2,915 874.37

3,789

Jumlah

Gedung Asrama II

Sirkulasi (selasar, tangga) 30%Luas Total

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Asrama III

9

Page 10: Bab IV. Galihass1

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Kamar Tidur (tiap kamar 2 orang)

50 2 spring bed, kursi & meja tulis, almari pakaian

20 1,000 30 1,300 O

KM/WC 50 4 200 30 260 O

R. Pertemuan 100 Kursi, meja, screen, lcd proyektor

1.2 120 50 180 DA

R. Doa 100 Kursi lipat, altar 0.61 61 50 92 HF

R. Studi 1 Kursi, meja, rak buku, komputer

40 40 50 60 O

Toilet Pria 1 Urinoar, closet duduk, whastafel, cermin

14 14 30 18 O

Toilet Wanita 1 Closet duduk, whastafel, cermin

17 17 30 22 O

Gudang 1 35 35 30 46 O 1,977 593.19

2,570 Luas Total

Jumlah

Gedung Asrama III

Sirkulasi (selasar, tangga) 30%

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Konsumsi

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Ruang Makan 500 Meja, kursi 6.6 3,300 30 4,290 DA

Dapur 1 Kompor, Meja persiapan, whastafel

40 40 40 56 O

Gudang 2 Rak perlengkapan, kulkas, fresher

25 50 30 65 O

Toilet Pria 1 Urinoar, closet duduk, whastafel, cermin

14 14 30 18 O

Toilet Wanita 1 Closet duduk, whastafel, cermin

17 17 30 22 O

Washtafel 2 Whastafel, dispenser handshop

8 16 30 21 O

4,472 1,341.63

5,814

JumlahSirkulasi 30%

Luas Total

Gedung Konsumsi

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Konsumsi

10

Page 11: Bab IV. Galihass1

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Ruang Tamu 10 Meja, kursi tamu 1.14 11 50 17 DAReceptionist 1 Meja, kursi, almari 6 6 30 8 OKamar Tidur Direktur dan Wakil

2 Bed, almari, meja, kursi

25 50 45 73 O

Ruang Baca 1 Bufet TV, sofa, rak buku

20 20 50 30 O

Kantor Direktur

1 Meja, Kursi, almari, rak buku

16 16 40 22 DA

Kantor Wakil Direktur

1 Meja, Kursi, almari, rak buku

16 16 30 21 DA

Kantor Staf 4 Meja, Kursi, almari, rak buku

15 60 30 78 DA

Kantor Administrasi

4 Meja, Kursi, almari, rak buku

12.5 50 30 65 DA

Arsip 1 Almari data 16 16 30 21 DAToko 1 Rak barang 20 20 30 26 O

Pegawai 50 Meja Kursi, loker, screen, papan tulis

1.14 57 30 74 HF

R. Rapat Staf 10 Meja, kursi, almari 0.98 10 50 15 DA

Toilet 2 Whastafel, Closet duduk

2.03 4 30 5 DA

454 136.34

591

Sirkulasi 30%

Luas Total

Gedung Pengelola

Jumlah

3) Fasilitas Service

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Pengelola

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Ruang Tamu 10 Meja, kursi tamu 1.14 11 50 17 DAReceptionist 1 Meja, kursi, almari 6 6 30 8 OKamar Tidur Direktur dan Wakil

2 Bed, almari, meja, kursi

25 50 45 73 O

Ruang Baca 1 Bufet TV, sofa, rak buku

20 20 50 30 O

Gedung Pengelola

11

Page 12: Bab IV. Galihass1

Kantor Direktur

1 Meja, Kursi, almari, rak buku

16 16 40 22 DA

Kantor Wakil Direktur

1 Meja, Kursi, almari, rak buku

16 16 30 21 DA

Kantor Staf 4 Meja, Kursi, almari, rak buku

15 60 30 78 DA

Kantor Administrasi

4 Meja, Kursi, almari, rak buku

12.5 50 30 65 DA

Arsip 1 Almari data 16 16 30 21 DAToko 1 Rak barang 20 20 30 26 O

Pegawai 50 Meja Kursi, loker, screen, papan tulis

1.14 57 30 74 HF

R. Rapat Staf 10 Meja, kursi, almari 0.98 10 50 15 DA

Toilet 2 Whastafel, Closet duduk

2.03 4 30 5 DA

454 136.34

591

Sirkulasi 30%

Luas Total

Jumlah

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Laundry

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Kain kotor 1 Box kain 20 20 30 26 OMesin cuci 2 Mesin cuci kain 6 12 100 24 DAMesin Setrika 1 Mesin setrika 6 6 100 12 DADisplay kain bersih

1 Almari penyimpanan

30 30 30 39 SP

Toilet 1 Closet duduk, washtafel

2.03 2 30 3 DA

104 31.09

135

Gedung Laundry

JumlahSirkulasi 30%

Luas Total

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung MEE

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Gudang Perlengkapan

1 Almari penyimpanan

30 30 30 39 O

Genset 1 Generator 20 20 35 27 OPanel listrik 1 Panel-panel listrik 10 10 30 13 O

79 23.70

103

JumlahSirkulasi 30%

Luas Total

Gedung MEE

12

Page 13: Bab IV. Galihass1

Tabel: Studi Besaran Ruang Gedung Satpam

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Jaga 1 Meja, kursi, amari perlengkapan

5 5 30 6.5 O

KM/WC 1 Closet duduk, shower, washtafel

3 3 30 3.9 DA

10 1.56

12

Sirkulasi 15%

Luas Total

Pos Satpam

Jumlah

4) Outdoor activity (arena outbond, dinamika kelompok,

senam, meditasi alam)

Tabel: Studi Besaran Ruang Outdoor Activity

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Pemanasan dan Istruksi

500 2.8 1,400 25 1,750 O

Siting Group 5 Kursi taman 30 150 30 195 ODinamika Kelompok

3 30 90 50 135 O

2,080 312.00 2,392 Luas Total

Outdoor Activity

JumlahSirkulasi 15%

5) Pakir

Tabel: Studi Besaran Ruang Parkir

13

Page 14: Bab IV. Galihass1

Ruang Kapasitas (orang/unit) Perabot

Standar (m2)

Luas (m2)

Sirkulasi (%)

Luas Total (m2)

Sumber

Parkir Motor Pengelola

38 2 76 100 152 DA

Parkir Mobil Pengelola

5 15 75 100 150 DA

Parkir Motor Pengguna

438 2 876 100 1,752 DA

Parkir Mobil Pengguna

109 15 1,635 100 3,270 DA

Parkir Bus Pengguna

9 30 270 100 540 DA

5,864 1,759.20 7,623

Area Parkir

JumlahSirkulasi 30%

Luas Total

6) Kebutuhan luas ruang:

Tabel: Rekapitulasi kebutuhan luas ruang

No Gedung/Area Luas (m2)1 Serbaguna 2,156 2 Kapel 691 3 Asrama I 3,789 4 Asrama II 3,789 5 Asrama III 2,570 6 Konsumsi 5,814 7 Pengelola 591 8 Laundry 135 9 MEE 103

10 Satpam 12 11 Outdoor Activity 2,392 12 Parkir 7,623

29,664 14,832.07

44,496

Luas Flow 50% (jarak antar massa bangunan)

Total Luas

Kebutuhan luas lahan:

Diketahui:

Total luas ruang: 40,494 m2

14

Page 15: Bab IV. Galihass1

Peraturan daerah kota Semarang fungsi pelayanan

umum/pendidikn:

KDB : 40 %

KLB : 0,8 | 2 lantai

GSB : 17 m

Tinggi bangunan = KLB:KDB = 2 lantai

Luas lahan = total luas ruang:KLB – Outdoor activity

= 40.494 m2 : 0,8 – 2.392

= 53.228 m2 = 5,3Ha

Luas lantai dasar= luas lahan x KDB

= 53.228 m2 x 40%

= 21.291,31m2 = 2,1 ha

Luas open space= luas lahan – luas lantai dasar

= 53.228 m2 – 21.291,31 m2

= 31.937 m2 = 3,2 Ha

c. Pola Ruang Outdoor & Indoor

1) Hubungan ruang Makro

Diagram: Pola hubungan ruang makro

15

Page 16: Bab IV. Galihass1

2) Hubungan ruang mikro

a) Gedung Serbaguna

Diagram: Pola hubungan ruang gedung serbaguna

16

Page 17: Bab IV. Galihass1

b) Asrama

Diagram: Pola hubungan ruang gedung Asrama

c) Kapel: Ruang Ibadat, sakristi, ruang bih, toilet.

Diagram: Pola hubungan ruang Kapel

17

Page 18: Bab IV. Galihass1

d) Gedung Konsumsi

Diagram: Pola hubungan ruang Makan

e) Gedung Pengelola:

Diagram: Pola hubungan ruang Gedung Kantor Pengelola

18

Page 19: Bab IV. Galihass1

f) Gedung Laundry:

Diagram: Pola hubungan ruang Gedung Laundry

g) MEE:

Diagram: Pola hubungan ruang Gedung MEE

19

Page 20: Bab IV. Galihass1

4.3.2. Program Sistem Struktur

Table: Program Sistem Struktur

System Struktur

Keterangan

Lower Structure

Pondasi yang digunakan: pondasi lajur (batu kali) dan pondasi foot plat. Pondasi lajur digunakan pada massa bangunan 1 lantai. Pondasi foot plat untuk bangunan 2 lantai, atau bangunan bentang lebar. Dimensi pondasi menyesuaikan fungsi dan beban bangunan.

Middle Structure

System struktur tengah: system rangka (grid) dengan hubungan kolom, balok dan plat lantai. Material struktur adalah beton bertulang. Dimensi menyesuaikan fungsi dan kapasitas bangunan.

Dinding pelingkup maupun pengisi menggunakan batu bata, dari para perajin batu bata di lingkungan sekitar.

Penutup lantai menggunakan keramik, dimensi 40 x 40 cm.

Upper Structure

Penggunaan struktur rangka baja pada massa bangunan bentang <12 m.

Penggunaan struktur cangkang pada gedung serbaguna (hall).

Plafon menggunakan papan eternity tebal 4mm, rangka hollow.

Penutup atap: genteng keramik.

4.3.3. Program Sistem Utilitas

Table: Program Sistem Utilitas

Sistem Utilitas Keterangan

Pencahayaan

alami

Pencahayaan alami menggunakan bukaan jendela

dikombinasikan dengan system day light reflector .

Pencahayaan

buatan

Pencahayaan buatan menggunakan lampu listrik

hemat energy disesuaikan dengan kebutuhan

aktivitas dan kebutuhan fasilitas, sesuai dengan

20

BPR Gandhi, 02/17/14,
Tidak dalam bentuk diagram2 atau tabel, tetapi langsung uraian paragfraf per paragraf
Page 21: Bab IV. Galihass1

standar-standar yang berlaku.

Penghawaan

alami

Memanfaatkan sirkulasi udara pada ruangan

dengan system cross ventilation.

Penghawaan

buatan

Penggunaan AC pada ruang-ruang yang

membutuhkan kenyamanan termal guna

memperoleh kinerja yang efektif dan efisien. Sistem

AC yang digunakan adalah system split (pada

ruang-ruang kecil) dan system central pada ruang

besar (ruang pertemuan, ruang makan, ruang doa).

Akustik Strategi penanganan kebisingan ruang luar

(Satwiko, 2009):

- Manfaatkan jarak karena tingkat bunyi akan

semakin berkurang bila jarak semakin besar.

- Mengelompokkan kegiatan yang berpotensi

bising dan yang memerlukan ketenangan.

- Memberi tabir (penghalang bunyi).

- Memanfaatkan daerah yang tidak terlalu

mensyaratkan ketenangan sebagai perintang

kebisingan dengan cara pengaturan daerah

(zoning).

- Menjauhkan bukaan (pintu dan jendela) dari

sumber kebisingan.

Strategi penanganan kebisingan ruang dalam

21

Page 22: Bab IV. Galihass1

(Satwiko, 2009):

- Mengusahakan peredaman pada sumber

kebisingan.

- Mengisolasi sumber kebisingan atau memakai

penghalang bunyi.

- Mengelompokkan ruang yang cenderung bising,

menempatkan ruang-ruang yang tidak terlalu

perlu ketenangan sebagai pelindung ruang-

ruang yang memerlukan ketenangan.

- Meletakkan sumber-sumber bising pada bagian

bangunan yang massif.

- Mengurangi kebisingan akibat bunyi injak

dengan bahan-bahan yang lentur.

- Mengurangi kebisingan pada ruangan bising

dengan bahan peredam.

- Mengurangi kebisingan dengan memutuskan

jalan perambatan bunyi melalui struktur

bangunan (dengan memindahkan bangunan).

Agar ruangan auditorium dapat digunakan untuk

bicara dengan baik, maka (M.D. Egan, 1988):

- Tingkat bunyi pembicara harus lebih besar 15

dB dari kriteria kebisingan ruangan.

- Volume per kursi, antara 2,25 – 4,25 m3.

22

Page 23: Bab IV. Galihass1

- Waktu dengung (TR); <1,2 bila digunakan untuk

teater (diutamakan frekuensi 250 – 4000 Hz), <

0,8bila digunakan sebagai ruang kelas.

Penyerapan bunyi disesuaikan dengan

frekuensi bicara, panel-panel diletakkan di

dinding, bukan di langit-langit, karena langit-

langit dimanfaatkan untuk memantulkan bunyi

ke belakang.

- Perbedaan jarak antara bunyi langsung dan tak

langsung < 11m.

- Kemiringan penonton 7O.

- Bila kapasitas lebih dari 500 kursi, sebaiknya

memakai pengeras suara.

- Ekspresi wajah dapat dikenali dari jarah <12 m,

gerak tubuh < 20m, gerakan besar < 30m.

- Sudut arena kursi sebaiknya 140O.

- Arena stage 400 kursi, open stage 700 kursi,

proscenium stage 1000 kursi.

Listrik Sumber listrik berasal dari PLN melalui trafo,

dengan bantuan Genset untuk cadangan saat listrik

PLN padam. Selain itu, sumber lain sel surya untuk

penerangan jalan, dan taman.

Air Bersih Air bersih berasal dari air hujan, PDAM, dan air

23

Page 24: Bab IV. Galihass1

sumur artetis. Air hujan yang dimanfaatkan sebagai

ari bersih adalah air hujan yang jatuh pada atap. Air

hujan digunakan untuk MCK, PDAM untuk

konsumsi, dan cadangan jika air hujan habis. Air

sumur digunakan untuk cadangan jika air hujan, air

PDAM tidak mencukupi. System distribusi yang

digunakan adalah down feet.

Air Kotor Air hujan yang jatuh pada ruang terbuka ditampung

ditampung pada kolam yang dapat digunakan untuk

pemeliharaan taman dan kebun. Selebihnya

ditampun pada sumur resapan, sebelum mengalir

ke saluran kota. Sedapat mungkin diusahakan agar

memenuhi konsep zero run off.

Air limbah rumah tangga (sabun, dapur) dialirkan

pada bak control selanjutnya dilakukan water

treatment. Setelah itu dialirkan ke sumur resapan

sehingga tidak mencemari lingkungan.

Limbah manusia, ditampung pada STP, sehingga

dapat terolah dengan optimal, tidak mencemari

lingkungan.

Pemadam

kebakaran

Penggunaan system pemadam kebakaran aktif,

dengan menyediakan system APAR dan system

hydrant di dalam dan luar ruangan.

24

Page 25: Bab IV. Galihass1

Pengolahan

sampah

Pengolahan sampah menerapkan konsep 3R

(reduce, reuse, dan recycle). Aplikasinya dengan

menyediakan tempat-tempat sampah kering dan

basah. Penyediaan tempat pemilahan, dan

pengolahan.

Telekomunikas

i

Penggunaan PABX sebagai jaringan telekomunikasi

antar ruang dan luar ruang/kompleks.

Penangkal

petir

Penggunaan system radioaktif, sehingga lebih

efektif dan efisien dalam pemasangan dan

penematannya. Satu titik untuk satu kompleks pusat

pembinaan.

Transportasi

vertical

Penggunaan transportasi vertical manual. Tangga

manual yang memenuhi standar kenyamanan.

4.3.4. Program Aplikasi Teknologi

Table: Program Sistem Aplikasi Teknologi

Aplikasi Teknologi

Keterangan

CCTV Penggunaan CCTV sebagai aplikasi teknologi pendukung keamanan kompleks. CCTV diaplikasikan pada sudu-sudut ruang yang bersifat umum, dan sudut-sudut ruang terbuka.

4.3.5. Program Lokasi dan Tapak

25

BPR Gandhi, 02/17/14,
Laangsung uraikan lokasi dan tapak di mana, dilengkapi lokasi dan tapak terpilih saja tidak perlu alternatifnyaPeta tapak dibuat lebih besar, terukur, lengkap dengan ukuran dan batas2 , lingkungan sekitar
Page 26: Bab IV. Galihass1

Letak site di BWK IX, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

Tepatnya di Kawasan Bukit Semarang Baru (BSB). Luas tapak

± 5,7 Ha.

26

Page 27: Bab IV. Galihass1

Peta 5.5: Lokasi; BWK IX SemarangSumber: Peta CAD Semarang 2009

Peta 5.5: Tapak; Alterntive 1Sumber: Peta CAD Semarang 2009 & dok.pribadi

Batas-batas tapak:

- Utara: Lahan kosong, Jalan Gang 1, Kompleks

Sekolah Al-Azhar, dan Gardu PLN BSB

- Selatan: Lahan Kosong dan Kompleks Sekolah

Marsudirini

- Timur: Lahan kosong dan kebun karet

- Barat: Jalan Gang 2, Gereja Katolik Mijen, dan

lahan kosong.

27

Page 28: Bab IV. Galihass1

Deskripsi tapak:

- Tapak berada di Kawasan BSB, tepatnya di

kompleks pendidikan BSB.

- Tapak merupakan lahan kosong, vegetasi yang

ada berupa rumput-rumput dan semak-semak.

- Pencapaian mudah. Dekat dengan jalan raya

yang dilalui transportasi umum (BRT).

- Letak strategis, dekat dengan fasilitas-fasilitas

pendidikan (Sekolah Al-Azhar & Marsudirini), dan

fasilitas keagamaa (Gereja Katolik Mijen).

- Situasi tapak tidak bising. Tidak menimbulkan

kemacetan jalan raya jika terdapat kompleks

baru.

- Topografi relative datar.

Strength (Kekuatan):

- Kontur tapak relative datar sehingga lebih

mudah dalam pengaturan tapak.

- Lokasi bebas banjir dan tanah longsor.

- Suasana tidak bising. Tidak berdekatan

dengan jalan raya.

28

BPR Gandhi, 02/17/14,
Tidask perlu analisa lagi
Page 29: Bab IV. Galihass1

- Mudah diakses. Dekat dengan pintu tol

Manyaran, dekat terminal Mangkang, dekat

dengan Bandara.

- Jaringan utilitas lengkap dan memadai.

- Akses menuju tapak mudah.

- Menjadi satu kawasan pendidikan di BSB.

Dekat dengan fasilitas-fasilitas pendidikan

(Sekolah Marsudirini dan Al-Azhar), dan

fasilitas keagamaan (Gereja Katolik Mijen).

Weaknes (kelemahan):

- Potensi vegetasi kurang, sehingga terasa

gersang dan panas.

- Dekat dengan sekolah, sehingga akan timbul

kebisingan dan keramaian pada hari dan jam-

jam tertentu.

Opportunity (Peluang):

- Tapak berada di daerah yang sedang

berkembang, dalam 20 tahun ke depan

berpeluang menjadi kawasan/wilayah yang

semakin padat.

Threatness (tantangan):

29

Page 30: Bab IV. Galihass1

- Semakin padatnya wilayah, semakin banyak

polusi dan potensi terjadinya kemacetan di

jalan raya.

30