bab iv bangunan utama

48
1 Adhi Muhtadi

Upload: tri-septa

Post on 12-Feb-2016

235 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hgj

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV Bangunan Utama

1

Adhi Muhtadi

Page 2: BAB IV Bangunan Utama

Bangunan Bendung

Utk menaikkan elev muka air normal Bendung akan menimbulkan

tampungan Bendungan tinggi menimbulkan

tampungan besar, disebut waduk Bendungan rendah menimb

tampungan memanjang Elev muka air banjir terkendali,

kelebihan air lgs dibuang ke hilir2

Page 3: BAB IV Bangunan Utama

Bendung ada 3 menurut sistem aliran: Bendung pelimpah/bendung tetap Bendung gerak Bendung karet

3

Page 4: BAB IV Bangunan Utama

Bendung Pelimpah (Tetap)

bangunan peninggi muka air digunakan untuk daerah yang cukup tinggi

Bendung melintang sungai untuk menghasiikan elevasi air yg dpt memenuhi kebutuhan di suatu areal irigasi

4

Page 5: BAB IV Bangunan Utama

Bendung Gerak Pintu Air Bendung gerak merupakan

bangunan pintu-pintu (pintu sorong, pintu radial dsb)

berfungsi untuk mengatur muka air di sungai.

Menghindari pembuatan tanggul banjir yang sangat panjang

membutuhkan pengaturan secara teliti dan terus menerus.

5

Page 6: BAB IV Bangunan Utama

Penggunaan bendung gerak dapat digunakan jika : kemiringan dasar sungai landai palung sungai lebar dan dangkal peninggian dasar sungai akibat konstruksi

bendung pelimpah tidak dapat dilakukan kenaikan muka air saat banjir tidak aman

melalui atas bendung pelimpah pondasi harus kuat, pilar untuk pintu

harus kaku dan penurunan tanah akan menyebabkan pintu-pintu itu tidak dapat dioperasikan.

6

Page 7: BAB IV Bangunan Utama

Bendung Karet

bendung gerak dgn cara menggembung dan mengempis secara otomatis

Beberapa manfaat yg dpt diperoleh: Bila menggembung akan diperoleh elev

muka air yg dibutuhkan. Dengan mengempiskan bendung pd

saat tjd banjir elev muka air bisa diatur shg banjir tdk membahayakan daerah sekitarnya

7

Page 8: BAB IV Bangunan Utama

Bendung tetap

Bentuk ambang bendung Bangunan peredam energi bendung Debit banjir rancangan Lebar bendung tetap Tekanan di atas ambang

8

Page 9: BAB IV Bangunan Utama

Bentuk ambang bendung

Dibuat dr beton atau pas batu atau pas batu yang dilapisi beton

Hrs memenuhi kond hidrolis yg baik Mrpk penghalang banjir Limpasan air yg tjd tdk tll tinggi / air sgr

mengalir ke hilir Ambang dipilih dgn koef debit yg besar Bentuk bagian atas ambang ini dimo mi-

l.ilui ambang tajam seperti gambar 3.1.

9

Page 10: BAB IV Bangunan Utama

Bentuk bag atas ambang dimodifikasi dr bentuk aliran melalui ambang tajam

Kecep lewat ambang ogee tinggi skl, shg puncak ambang dibuat melengkung agar alitan menjadi smooth

10

Page 11: BAB IV Bangunan Utama

Rumus: Q = C . L . H3/2, dimana: C = koefisien debit (1,6 - 2,2) Q = Cw . √2.g.L.H3/2 Cpntoh bentuk bendung & koefisien

debitnya

11

Page 12: BAB IV Bangunan Utama

Selanjutnya air akan mel sal tajam di hilir bendung, spt gbr berikut ini:

12

Page 13: BAB IV Bangunan Utama

Contoh perhitungan 1:

Diket: Saluran bentuk segi empat Kemiringan dsr sal (S) = 0,0005 Lebar dasar (B) = 3 meter n= 0,02 Permuk air di atas ambang pelimpah

(E) = 2,5 mDitanya : Hitung debit pelimpah =…?

13

Page 14: BAB IV Bangunan Utama

Penyelesaian:

E = 2,5 meter yc = 2/3 . E = 1,667 m vc

2/2g = 1/3 . E = 0,833 m…….g=9,81 m/det2

vc = 4,04 m/dtk Saluran: vc = 1/n . R2/3. S1/2

R=1/n= B . Yc / (2 . Yc + B) = 0,789 m Sc = vc

2 . n2/ R4/3= 0,00895 = 0,00914

Page 15: BAB IV Bangunan Utama

15

Page 16: BAB IV Bangunan Utama

Contoh perhit bendung 2:

Diket: Saluran bentuk trapesium B = 3 meter Kemiringan = V:H = 1:2 S = 0.0035 n= 0.013 Koefisien Corrialis α = 1.1 E = 3.25 meter

16

Page 17: BAB IV Bangunan Utama

Hitung:

a) Q channel/saluran =…?b) ychannel/sal =……?c) yc di puncak ambang

bendung=…..?d) Bila n naik 65%, bgmn pengaruh thd

jawaban a - c =…….?

17

Page 18: BAB IV Bangunan Utama

18

Page 19: BAB IV Bangunan Utama

19

Debit di saluran antara 70.83 sd 86.80 m3/detikSebenarnya debit maksimal pada spillway tjd pd y = 2.48 atau 2.49, dibulatkan ke angka 2.50 Kedalman air di sal antara 2 sd 2.50 meter

Page 20: BAB IV Bangunan Utama

20

Kedalaman di atas ambang bendung (yc)= 2.42 m n' = 1.65 . n, n naik 65% Sc' = (v2 . n2) / R4/3

Page 21: BAB IV Bangunan Utama

21

Debit di saluran antara 83.80 sd 102.70 m3/detik Kedalaman air di sal antara 2 sd 2.50 meter Kedalaman air di atas amb bendung = 2.42 meter, krn tdk ada n tdk berpengaruh pd perhit tsb

Page 22: BAB IV Bangunan Utama

Bangunan peredam energi bendung:Setelah mell bendung ada 2 aliran: Aliran bebas, kecep tinggi, angka

Froude > 1 Aliran tenggelamBila dibiarkan akan menyebabkan : Dasar sungai tergerus Konstruksi rusak Konstruksi hancurShg hrs dibuat bang peredam

energi/loncatan air ( hydraulic jump)

22

Page 23: BAB IV Bangunan Utama

Contoh bang peredam energi

23

Page 24: BAB IV Bangunan Utama

Stilling basin:

Peredam energi berupa kolam olakan dataryg panjang ditetapkan bds panjang loncatan hidrolik

24

Page 25: BAB IV Bangunan Utama

25

Page 26: BAB IV Bangunan Utama

26

Lebar sal = 13,5 meterCd = 0,585S = 0.00135Koef Coriolis α = 1.05

Hitung:a. Q pelimpahb. tinggi air di sal kritisc. Apakah perlu stilling basin ? Bila diperlukan berapa ukuran dimensinya ?

Page 27: BAB IV Bangunan Utama

27

Q di atas ho = 16,86 m3/detikQ diatas h = 17,3 m3/detik

Page 28: BAB IV Bangunan Utama

28

Sebenarnya hasil yg diperoleh adalah 0.7053 meter, dibulatkan hingga ke 2 angka di belakang desimal, maka yg diambil y0 = 0.70 meter

Page 29: BAB IV Bangunan Utama

29

Page 30: BAB IV Bangunan Utama

30

Sebenarnya y1 = 0.188 m , akan tetapi di referensi didapatkan 0.185 m

yo = 0.70 m ; y1= 0.185 m y2= 1.24 m

σ= 1.05 - 1.12

Page 31: BAB IV Bangunan Utama

31

Page 32: BAB IV Bangunan Utama

32

Y2= 1.3 meterY1= 0.168 m

Page 33: BAB IV Bangunan Utama

33

Dgn k = 5,5 ; maka L = 6,23 m ~ 6,25 meter

Page 34: BAB IV Bangunan Utama

Bangunan pembilas/penguras Berupa: pintu dan saluran Fungsi: pembilas (penggelontor)

sedimen di kantong lumpur Tata letak: kantong lumpur

saluran pembilas

saluran primer34

Page 35: BAB IV Bangunan Utama

Sal pembilas mrpk kelanjutan dr kantong lumpur & tdk mengalami pembelokan

Bila pembilas letaknya menyampin (tidak lurus) , mk: dinding penguras rendah

Utk pembilasan sempurna yg msk ke sungai , mk hrs punya beda tinggi yg cukup

Bila terlalu curam, mk dibuat: (1) bangunan terjun dgn kolam olak(2) got miring di sepanjang saluran

Kecep dlm sal pembilas : 1 - 1,5 m/dtkDebit pembilas (Qs) = 1,2 . Qn (debit rata2 yg lewat kantong lumpur)

35

Page 36: BAB IV Bangunan Utama

Contoh perhit kantong lumpur: D butir yg mengendap = 0,07 m Fb (faktor bentuk) = 0,7 W (kecep endap

partikel) dr gbr 3.32= 0,004 m/detik

Qn = 5 m3/detik B = 10 m (sesuai dgn

perenc sal primer) Vn = 0,40 m/detik

36

Page 37: BAB IV Bangunan Utama

A. Penentuan L (panjang kantong lumpur)Syarat L/B > 8Bila bentuk : trapesiumH/W = L/V ; Q/(H . B)Maka : L . B = Q/WSehingga B rata2 =

37

Page 38: BAB IV Bangunan Utama

38

Page 39: BAB IV Bangunan Utama

Bangunan kel 1 al:

1. Bangunan penyadap / pengambilan pd sal induk mempergunakan atau tidak bangunan bendung. Jika

39

Page 40: BAB IV Bangunan Utama

Outline Materi

Materi : - Bangunan Pengambilan

Bebas- Bendung Saringan Bawah- Bendung Pelimpah- Bendung Gerak - Bendung Tetap

40

Page 41: BAB IV Bangunan Utama

Bagian-Bagian Bangunan Utama

1. Bangunan Pengelak2. Bangunan Penguras3. Kantong Lumpur4. Bangunan Pelindung5. Bangunan Pelengkap

41

Page 42: BAB IV Bangunan Utama

42

Page 43: BAB IV Bangunan Utama

43

Page 44: BAB IV Bangunan Utama

44

Page 45: BAB IV Bangunan Utama

45

Page 46: BAB IV Bangunan Utama

Bendung Pelimpah

Lebar BendungJarak antara pangkal-pangkalnya (abutment)

Dimana : n : jumlah pilar Kp : koefisien kontraksi pilar Ka : Koefisien kontraksi pangkal

bendung H1 : fungsi energi, m

46

12 H)aKpnK(BeB

Page 47: BAB IV Bangunan Utama

47

Page 48: BAB IV Bangunan Utama

Kp

Untuk pilar berujung segi empat dengan sudut-sudut yang dibulatkan pada jari-jari yang hampir sama dengan 0,1 dari tebal pilar

0,02

Untuk pilar berujung bulat 0,01

Untuk pilar berujung runcing 0

Ka

Untuk pangkal tembok segi empat dengan tembok hulu pada 90º ke arah aliran

0,20

Untuk pangkal tembok bulat dengan tembok hulu pada 90º ke arah aliran dengan 0,5 H1>r>0,15 H1

0,10

Untuk pangkal tembok bulat di mana r>0,5 H1 dan tembok hulu tidak lebih dari 45 ke arah aliran

0

48

Tabel 4.1