bab iv lapangan terbang

Upload: ahmadjb

Post on 03-Apr-2018

262 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    1/18

    BAB IV

    DESAIN DAN DETAIL RUNWAY

    4.1. Menentukan Arah Runway

    Pengaruh angin sangat menentukan sekali terhadap arah runway yang

    direncanakan, oleh sebab itu peninjauan yang lebih teliti terhadap arah angin

    dapat menentukan sekali. Dari data metereologi tentang arah dan kecepatan angin,

    pada daerah yang akan dibangun lapangan terbang, dapat ditentukan oleh runway

    dengan cara sebagai berikut :

    Kecepatan angin dibuat sebagai lingkaran dengan skala 1 cm = 10 mph (r =

    1,0 cm) kemudian dimulai dari lingkaran yang paling dalam yaitu untuk angin

    dengan kecepatan 18 mph, 35 mph, 56 mph dan 78 mph.

    Lingkaran dibagi menurut lingkaran sudut 360 pada arah utara angka

    persentase angin dan seterusnya dimasukan kedalam segmen yang sesuai arah dan

    kecepatannya, setelah itu dibuat garis sejajar yang menyinggung lingkaran pada

    kecepatan 18 mph, 36 mph, 58 mph, 78 mph dan sebagai pusatnya dibuat melalui

    pusat lingkaran dengan cara coba coba dari bagian Wind Rose, hal ini akan

    didapat persentase angin yang maximum. Berikut ini adalah datadata kecepatan

    angin dari beberapa kali percobaan.

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    2/18

    Dari delapan kali percobaan maka akan kita cari perhitungan untuk menentukan

    kecepatan angin maksimum sebabgai berikut :

    Percobaan I.Pada 00

    - 1800

    Kec. Angin Data hasil percobaan Jumlah

    04 MPH .. 2.50%

    418 MPH 0.70+0.50+0.20+0.80+0.30+0.70+0.30+0.10+0.80+0.50+0.70+0.20+0.30+0.40+0.30+0.20 7.00%

    18 - 36 MPH 1.80+2.30+0.40+1.20+1.90+1.30+0.70+1.10+0.90+2.40 14.00%

    3656 MPH 5.30+3.30+2.30+1.30+2.30+1.30 15.80%

    5678 MPH 2.10+1.10+2.10+2.10+2.10+4.10 13.60%

    Jumlah = 50.40%

    Percobaan II. Pada 200

    - 2000

    Kec. angin Data hasil percobaan Jumlah

    04 MPH .. 2.50%

    418 MPH 0.70+0.50+0.20+0.80+0.30+0.70+0.30+0.10+0.80+0.50+0.70+0.20+0.30+0.40+0.30+0.20 7.00%

    18 - 36 MPH 1.80+2.30+0.40+1.90+1.90+1.30+0.70+1.10+2.40+2.40 16.20%

    3656 MPH 5.30+2.30+1.30+1.30+3.30+3.30 16.80%

    5678 MPH 2.10+1.10+2.10+2.10+1.10+1.10 9.60%

    Jumlah = 49.60%

    Percobaan III. Pada 400

    - 2200

    Kec. angin Data hasil percobaan Jumlah

    04 MPH .. 2.50%

    418 MPH 0.70+0.50+0.20+0.80+0.30+0.70+0.30+0.10+0.80+0.50+0.70+0.20+0.30+0.40+0.30+0.20 7.00%

    18 - 36 MPH 1.80+2.30+0.40+1.90+0.60+1.30+0.70+1.10+2.40+0.60 13.10%

    3656 MPH 2.30+2.30+2.30+3.30+3.30+2.30 15.80%

    5678 MPH 1.10+1.10+1.10+1.10+1.10+2.10 7.60%

    Jumlah = 43.50%

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    3/18

    Percobaan IV. Pada 700

    - 2500

    Kec. angin Data hasil percobaan Jumlah

    04 MPH .. 2.50%

    418 MPH 0.70+0.50+0.20+0.80+0.30+0.70+0.30+0.10+0.80+0.50+0.70+0.20+0.30+0.40+0.30+0.20 7.00%

    18 - 36 MPH 2.30+0.40+1.90+0.60+0.90+0.70+1.10+2.40+0.60+1.10 12.00%

    3656 MPH 2.30+2.30+2.30+3.30+2.30+2.30 14.80%

    5678 MPH 1.10+1.10+1.10+1.10+2.10+1.10 7.60%

    Jumlah = 41.40%

    Percobaan V. pada 900

    - 2700

    Kec. angin Data hasil percobaan Jumlah

    04 MPH .. 2.50%

    418 MPH 0.70+0.50+0.20+0.80+0.30+0.70+0.30+0.10+0.80+0.50+0.70+0.20+0.30+0.40+0.30+0.20 7.00%

    18 - 36 MPH 0.40+1.90+0.60+0.90+1.20+1.10+2.40+0.60+1.10+0.90 11.10%

    3656 MPH 2.30+2.30+1.30+2.30+1.30+1.30 11.80%

    5678 MPH 1.10+1.10+1.10+2.10+1.10+2.10 8.60%

    Jumlah = 38.50%

    Percobaan VI. Pada 1100

    - 2900

    Kec. angin Data hasil percobaan Jumlah

    04 MPH .. 2.50%

    418 MPH 0.70+0.50+0.20+0.80+0.30+0.70+0.30+0.10+0.80+0.50+0.70+0.20+0.30+0.40+0.30+0.20 7.00%

    18 - 36 MPH 1.90+0.60+0.90+1.20+1.90+2.40+0.60+1.10+0.90+2.40 13.90%

    3656 MPH 2.30+1.30+1.30+2.30+1.30+1.30 9.80%

    5678 MPH 1.10+1.10+1.10+1.10+2.10+2.10 8.60%

    Jumlah = 39.30%

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    4/18

    Percobaan VII. Pada 1400

    - 3200

    Kec. angin Data hasil percobaan Jumlah

    04 MPH .. 2.50%

    418 MPH 0.70+0.50+0.20+0.80+0.30+0.70+0.30+0.10+0.80+0.50+0.70+0.20+0.30+0.40+0.30+0.20 7.00%

    18 - 36 MPH 1.80+0.60+0.90+1.20+1.90+1.30+0.60+1.10+0.90+2.40 12.70%

    3656 MPH 1.30+1.30+2.30+1.30+1.30+1.30 8.80%

    5678 MPH 1.10+1.10+2.10+2.10+2.10+1.10 9.60%

    Jumlah = 38.10%

    Percobaan VIII. Pada 1600

    - 3400

    Kec. angin Data hasil percobaan Jumlah

    04 MPH .. 2.50%

    418 MPH 0.70+0.50+0.20+0.80+0.30+0.70+0.30+0.10+0.80+0.50+0.70+0.20+0.30+0.40+0.30+0.20 7.00%

    18 - 36 MPH 1.80+2.30+0.90+1.20+1.90+1.30+0.70+1.10+0.90+2.40 14.50%

    3656 MPH 1.30+1.30+2.30+1.30+1.30+2.30 9.80%

    5678 MPH 1.10+1.10+2.10+1.10+2.10+1.10 8.60%

    Jumlah = 39.90%

    Percobaan yang dilakukan untuk menentukan arah Runway sebanyak 8

    (Delapan) kali. Dari kedelapan percobaan tersebut akan dapat diketahui persentase

    mana percobaan yang maximum.

    Percobaan yang dilakukan harus teliti dan benar, sesuai dengan skala yang

    telah ditentukan yaitu 1 cm = 10 Mph. Dari percobaan yang dilakukan percobaan

    yang maximum ialah pada percobaan 1 (satu) pada 0

    0

    180

    0

    sebesar 50.40 %. JadiarahRunway pada 00 di LU dan 1800 di LS.

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    5/18

    Berdasarkan data data tersebut, maka panjang Runway diambil

    berdasarkan data panjang landas pacu minimum sesuai dengan ARFL ( Aeroplane

    Reference Field Length )

    Lb = 3.505,2 Meter

    Panjang dasar ini adalah panjang yang diperlukan pada suatu tempat yang

    datar. Bila dari hasil tersebut menyimpang dari ketentuan diatas, menurut

    internasional civil aviation organization ( ICAO ) maka diadakan koreksi sebagai

    berikut :

    1. Tekanan pada permukaan air laut adalah 76 mmhg ketinggian actituk

    2. Temperature pada permukaan air laut mencair 35 0C adalah sebesar 0,0065

    0C/m diatasnya.

    3. Kemiringan landasan ( Runway Gradient ) dalam kemiringan terhadap

    panjang landasan.

    4.2. Koreksi Tinggi

    Jika ketinggian bertambah maka kepadatan udara berkurang. Hal ini

    kemudian mengurangi terangkatnya sayap pesawat dan pesawat memerlukan

    kecepatan darat yang lebih besar sebelum bias naik ke udara. Untuk mencapai

    kecepatan yang lebih besar/tinggi, diperlukan panjang runway yang lebih panjang.

    ICAO memberikan koreksi/ penyesuaian pada tingkat/ angka 7% untuk masing-

    masing 300 meter (1000 kaki) ketinggian diatas rata-rata permukaan laut

    Fe = 1 + 0,07 x h/300

    Fe : Correction for elevation

    h :Elevation of airportFe = 1 + 0,07 x h/300 = 1 + 0,07 x 200/300 = 1,0467

    4.3. Koreksi Temperatur

    Naiknya suhu di Bandara diatas suhu yang ditetapkan berakibat sama

    dengan jika ketinggian naik. Penyesuaian karena suhu tingkatnya adalah satu

    persen untuk setiap 1 C dImana suhu yang diterapkan di Bandara melampaui

    suhu standar atmosfer (15 C) untuk ketinggian tersebut.

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    6/18

    Untuk setiap kenaikan seribu meter dari ketinggian bandara diatas rata-rata

    permukaan laut, suhu turun 6,5 C. Jadi temperatur ketinggian pada 200 M

    adalah :

    Ft = 1 + 0.01 x (350C( 150C0.0065 x 200 ) = 1.213 meter

    4.4. Koreksi/Penyesuaian untuk Gradient/Kemiringan

    Gradien Efektif adalah selisih maksimum ketinggian antara titik tertinggi

    dan terendah dari garis pusat runway dibagi dengan panjang runway. Pesawat

    membutuhkan lebih banyak energi jika lepas landas di runway yang lebih terjal,

    sehingga landas pacu yang lebih panjang diperlukan untuk mencapai kecepatan

    darat yang dibutuhkan. Runway harus disesuaikan untuk kemiringan pada

    tingkat/naik sepuluh persen untuk setiap satu persen dari gradien effektif.

    Runway dibangun dengan gradien efektif/ kemiringan efektif 0,2%.

    Fg = 1 + 0,1 x 0.2 = 1.020 meter

    Jadi PanjangRunway Landasan Pacu Terkoreksi adalah

    La = Lb x Fe x Ft x Fg

    = 3.505,2 x 1.0467 x 1.213 x 1.020

    = 4.539,37 meter

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    7/18

    Setelah panjang runway menurut ARFL diketahui dikontrol lagi dengan

    Aerodrome Reference Code (ARC) dengan tujuan untuk mempermudah membaca

    hubungan antara beberapa spesifikasi pesawat terbang dengan berbagai

    karakteristik bandara. Kontrol dengan ARC dapat dilakukan berdasarkan pada

    Tabel 4.1 berikut:

    Tabel 4.1Aerodrome Reference Code (ARC)

    Kode Elemen I Kode Elemen IIKode Angka ARFL (m) Kode Huruf Bentang

    sayap (m)Jarak terluar

    ada pendaratan (m)

    1

    2

    3

    4

    < 800

    800-1200

    1200-1800

    > 1800

    A

    B

    C

    D

    E

    < 15

    15-24

    24-36

    36-52

    52-60

    < 4.5

    4.56

    69

    914

    914

    Sumber: Horonjeff (1994)

    4.5 Taxiway

    Taxiway direncanakan sedemikian rupa, sehingga pesawat terbang dalam

    gerakan didarat bergerak sependek mungkin. Setiap jenis pesawat terbang sudah

    ada panjang pada saat mendarat dan panjang landas pada saat lepas landas,

    sehingga dengan demikian dapat direncanakan taxiway yang seefesien mungkin.

    4.6. Dasardasar layout Taxiway

    Hubungan antara taxiway dan runway :

    Pelaksanaan antara taxiway dan runway harus sebaikbaiknya dan jalankeluar dari taxiway sederha dan langsung pada ujung runway, kedudukangaris tengah dari taxiway tegak lurus.

    Taxiway harus menuju ke runway dan pada interval 500600 m dibangunjalurjalur taxiway ke runway, kegunaannya adalah agar setiap pesawat

    terbang yang mendarat dapat dengan cepat mengosongkan runway.

    Harus digunakan tanpa belokan, karena hal ini merupakan pemborosanenergi dan bahan bakar terutama pesawat jet.

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    8/18

    Radius sisi dalam perkerasan minimum 50 m, agar pesawat terbang dapatbergerak dengan kecepatan 4868 km/jam.

    Dari ketentuan pada Tabel 4.1 apabila dihubungkan dengan Tabel 4.2berikut maka dapat ditentukan lebarrunway rencana minimum.

    Tabel 4.2 LebarRunway

    Kode AngkaKode Huruf

    A B C D E

    1a

    2a

    3

    4

    18 m

    23 m

    30 m

    -

    18 m

    23 m

    30 m

    -

    23 m

    30 m

    30 m

    45 m

    -

    -

    45 m

    45 m

    -

    -

    -

    45 m

    a = lebar landasan presisi harus tidak kurang dari 30 m untuk kode angka 1 atau 2catatan : apabila landasan dilengkapi dengan bahu landasan lebar total landasan

    dan bahu landasannya paling kurang 60 m.

    Sumber: Basuki (1990)

    Kemiringan memanjang landasan dapat ditentukan dengan Tabel 4.3dengan tetap mengacu pada kode angka pada Tabel 4.1.

    Tabel 4.1 Kemiringan Memanjang (Longitudinal) Landasan

    PerihalKode Angka Landasan

    4 3 2 1

    Max.Effective Slope

    Max.Longitudinal Slope

    Max.Longitudinal Slope Change

    Slope Change per 30 m

    1.0

    1.25

    1.5

    0.1

    1.0

    1.5

    1.5

    0.2

    1.0

    2.0

    2.0

    0.4

    1.0

    2.0

    2.0

    0.4Catatan :

    1. semua kemiringan yang diberikan dalam persen.2. untuk landasan dengan kode angka 4 kemiringan

    memanjang pada seperempat pertama dan seperempat terakhir

    dari panjang landasan tidak boleh lebih 0.8 %.3. untuk landasan dengan kode angka 3 kemiringan

    memanjang pada seperempat pertama dan seperempat

    terakhir dari panjang landasanprecision aproach category IIandIII tidak boleh lebih 0.8 %.

    Sumber : Basuki (1990)

    Untuk menjamin pengaliran air permukaan yang berada di atas landasanperlu kemiringan melintang dengan ketentuan sebagai berikut:

    a) 1.5 % pada landasan dengan kode huruf C, D atau E.

    b) 2 % pada landasan dengan kode huruf A atau B.

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    9/18

    Datadata dari ICAO adalah sebagai berikut :a. Lebartaxiway adalah 45 m

    b. Jaraktaxiway ke runway minimum adalah 165 mc. Kemiringan maksimum memanjang adalah 1%d. Kemiringan maksimum melintang adalah 1,5 %

    Taxiway perlu diperbesar lagi mengingat pesawat pesawat yang akan

    lepas landas harus mencoba instrumennya lebih dahulu dan langsung lepas landas,

    dengan kata lain pesawat yang akan lepas landas dapat bergerak bebas di taxiway

    tanpa mengganggu pesawat lain.

    4.7. Apron

    Pada umumnya apron merupakan daerah parker pesawatpesawat terbang

    yang kegunaanya adalah sebagai berikut :

    a. Tempat bongkar muat dan naik turun barang dan penumpangb. Sebagai tempat pengisian bahan bakarc. Sebagai tempat pemeliharaan ( maintenance )

    4.8. Bagian Apron

    Adapun bagian dari apron tersebut meliputi :

    a. Daerah parker untuk pesawat terbangb. Daerah lalu lintas untuk daerah perniagaan ( Comersial Operation

    ), misalnya untuk naik turunnya penumpang, pengisian bahan

    bakar.

    c. Tempat pemeliharaan dan pengujiannya pesawat terbang angkutan.Ukuran dari apron harus ditentukan sedemikian rupa sehingga cukup

    memungkinkan cepatnya lalu lintas udara. Dengan demikian panjang apron

    minimum adalah dapat menampung 10 pesawat terbang baik itu untuk naik turun

    pesawat dan bangkar muat barang dan penumpang. Perkerasan dari apron ini

    harus lebih kuat dari runway dan taxiway, karena disamping menerima beban

    muatan tetapi juga menerima beban muatan bergerak, dan beban muatan tetap ini

    jumllahnya lebih besar, karena pesawat terbang dalam keadaan berhenti.

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    10/18

    4.9. Ukuran Operasional standar

    Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam operasional stand pesawat

    terbang adalah sebagai berikut :

    Keserasian an ketenangan penumpang (comportable) Susunan yang cocok untuk suatupesawat terbang berhubung pesawat

    jenis jet yang mengeluarkan suara-suara bising.

    Type layout system parker Posisi bongkar muat serta pelayan pada pesawat terbang Ukuran fisik lingkaran pemutaran dan lainnya serta sifat dari pesawat

    terbang yang akan dilayani baik itu pada saat lepas landas maupun

    mendarat.

    Kelonggaran yang dikehendaki untuk gerakan-gerakan pesawatterbang dengan pesawat yang lainnya atau dengan bangunan-

    bangunan sebagai penunjang aspek opersional pelabuhan udara.

    Pemakaian alat-alat pelayan seperti gerobak, mobil dan penempatanjika tidak dipakai

    Tersedianya system komunikasi mekanis.

    4.10. Banyaknya Stand

    Karena banyaknya stand-stand yang ada pada pelabuhan udara, maka

    faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah :

    Susunan terminal dan layout system apron Frekuensi dan jenis pesawat dari perusahaan yang menggunakan

    apron pada saat-saat frekwensi maximum.

    Waktu pemakaian standar oleh pesawat terbang. Banyaknya perusahaan penerbangan lain yang menggukakan

    lapangan terbang.

    Udara luar petunjuk operasional standar

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    11/18

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    12/18

    berdiameter 4 inch Kemudian tanahnya ditekan. Cara menekannya ada beberapa

    dengan piston yang berdiameter 2, maka besi bisa masukan ketanah 0,1 inch.

    Kemudian dibandingkan tekanan ini dengan tekanan batu pecahan yang telah diuji

    tadi, dengan perbandingan 1%. Misalnya campuran lempung itu mempunyai CBR

    50% berarti bahwa tanah itu kerasnya 50% terhadap batu pecahan tersebut.

    4.14. Cara compaction testyang ditimbris

    Agar tanah kenyang air (saturation ), maka harus direndam selama 4 hari

    sehingga tidak bisa menghisap air lagi. Hal ini adalah tanah yang paling jelek,

    misalnya karena hujan sehingga tanah kenyang dengan air.

    Dengan ini banyak yang tidak menyetujui, sebab tanah yang demikian

    tidak mungkin terjadi karena diatasnya ada pavement, kecuali tanah dasar ada

    dibawah muka air tanah, makdidalam percobaan initidak perlu kedalam air,

    berarti CBR nya tinggi jika tanah tersebut akan digilas, maka dibuat percobaan

    tiap kali menimbrisnya. Dengan besi yang beratnya 10 pound. Yang dijatuhkan

    pada ketinggian 19 (45 cm ) dan dilakukan sebanyak lima kali timbrisan .

    4.15. AASHTO

    AASHTO adalah perkumpulan para insinyur yang ahli dalam pembuatan

    jalan,untuk mengadakan percobaan yang sama, untuk sekarang ini cara CBR

    dirubah menjadi cara yang digunakan dalam lapangan terbang.

    Pada perkumpulan tersebut mereka mengadakan pemeriksaan jalan, baik

    dalam keadaan turun maupun yang baik, masingmasing dicari CBR nya .

    Ternyata apabila CBR tanah rendah maka diperlukan lapisan perkerasan

    yang tebal, kemudian dicari hubungan antara dan tebal perkerasan dan dibuat

    grafiknya.

    4.16. Pengambilan datadata CBR

    Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi.

    Daya dukung tanah dasar diperoleh darei nilai CBR.

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    13/18

    CBR laboratorium biasanya dipakai untuk perencanaan perkerasan jalan.

    Sementara ini dianjurkan untuk mendasarkan daya dukung tanah dasar hanya

    kepada pengukuran nilai CBR. Harga yang mewakili sejumlah harga CBR yang

    dilaporkan, Ditentukan sebagai berikut :

    a. Tentukan harga CBR terendahb. Tentukan berapa banyak harga CBR yang sama dan lebih besar dari

    masing-masing nilai CBR

    c. Angka jumlah terbanyak dinyatakan sebagai 100%, jumlah lainnyamerupakan presentase dari 100%

    d. Dibuat grafik hubungan antar harga CBR dan presentase jumlah.e. Dibuat grafik hubungan antar harga CBR dan presentase jumlah.f. Nilai CBR yang mewakili adalah yang didapat dari angka 90 %..

    CBR Jumlah CBR Jumlah %

    5.7 1 5.7 20 100.00

    5.8 1 5.8 19 95.00

    6.1 1 6.1 18 90.00

    6.3 1 6.3 17 85.00

    7.3 3 7.3 16 80.00

    7.8 1 7.8 13 65.008.3 1 8.3 12 60.00

    8.4 1 8.4 11 55.00

    8.5 1 8.5 10 50.00

    8.7 1 8.7 9 45.00

    11.6 1 11.6 8 40.00

    11.7 1 11.7 7 35.00

    12.7 1 12.7 6 30.00

    12.9 1 12.9 5 25.00

    13.8 1 13.8 4 20.00

    14.3 1 14.3 3 15.0014.9 1 14.9 2 10.00

    15.1 1 15.1 1 5.00

    = 20

    Tabel hasil data CBR

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    14/18

    Grafik hasil data CBR

    Dari table hasil data CBR diperoleh CBRnilai tanah dasar adalah 6,1 6.

    4.17. Tebal Pekerasan

    Sehubungan dengan adanya tekanan roda pada lapisan perkerasan pada

    lapangan terbang, maka dibedakan beberapa hal yaitu :

    1) Critical areaLandasan yang menerima beban roda pada saat pesawat berhenti

    atau bergerak dengan kecepatan kecil, maka hal itu akan dijumpai

    pada apron, taxiway, dan ujung-ujung runway dimana tekanan roda

    dalam keadaan paling maximum.

    2) Non critical areaDimana tekanan roda terlampau tinggi atau kecil hal ini disebabkan

    oleh kecepatan yang tinggi. Daerahdaerah ini diperkirakan pada

    saat pesawat terbang lepas landas atau mendarat, dengan demikian

    tebal landasan harus kecil. Pavement design dengan cara sebagai

    berikut :

    4.17.1. Penyebaran tegangan

    a. Berat pesawat ( Berat kotor maksimum saat lepas landas ) = 158.760

    kg

    b. Berat yang terima nose gear( 10%)= 1.587,60 kg

    0.00

    10.00

    20.00

    30.00

    40.00

    50.00

    60.00

    70.00

    80.00

    90.00

    100.00

    5.

    7

    5.

    8

    6.

    1

    6.

    3

    7.

    3

    7.

    8

    8.

    3

    8.

    4

    8.

    5

    8.

    7

    11.

    6

    11.

    7

    12.

    7

    12.

    9

    13.

    8

    14.

    3

    14.

    9

    15.

    1

    %

    ygsama

    /lebih

    CBR

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    15/18

    c. Berat pada main gear( 90%) = 142.884 kg

    berat yang diterima 1gear:

    142.884

    P = ------------- = 71.442 kg2

    Berat yang diterima 1 roda (75%)

    75/100 x 71.442= 53.581,5 kg =1.181.269,87 lbs

    Tekanan roda 100 lbs.sq.inch

    a=0,6. L

    L= 18,54 meter = 46,96

    a = 0,6. L= 0,6 x 46,96 = 28,18

    Daya dukung tanah =1,0 kg/cm2

    P = 53.581,5 kg

    a = P/L

    F = P /

    ( 2h + a) 2 =53.581,5/1

    2h + a = 231,48

    H=1/2 ( 231,4828,18 )= 101,64 cm

    Jadi tebal pekerasan dengan metode penyebaran tegangan adalah 101,64

    cm

    4.17.2. FAA (Feberal Aviation Administration)

    Gross Weight: 350.000 lbs

    CBR tanah dasar: 6 %

    CBR Sub base : 20 %

    Equivalent Annual Departure 6000Dual whell gear

    Annual Departure

    Pemakai grafik:

    Tarik garis vertical dari CBR 6 % menuju gross weight 350.000 lbs lalu

    tarik garis horisontal ke Equivalent Annual Departure 6000 dan tarik lurus arah

    vertikal sehingga didapat tebal perkerasan total 36 atau 91,44 cm.

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    16/18

    Tarik garis vertical dari CBR 20 % menuju gross weight350.000 lbs lalu

    tarik garis horizontal ke Equivalent Annual Departure 6000 dan tarik lurus arah

    vertikal sehingga didapat tebal surface dan base 17 atau 43,18 cm.

    Maka tebal Sub base36 17 = 19 atau 48,26 cm

    Tebal lapisan aspal = 5 = 12,7 cm

    Tebal Lapis Pondasi (base course) = 17 - 5 = 12 = 30,48 cm

    Selanjutnya tebal base course di control terhadap grafik base course

    minimum. Dengan CBR 6 % didapat base courseminimum 11,8 < 12,

    maka digunakan base course 12 = 30,48 cm

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    17/18

    didapat base courseminimum 11,8 < 12, maka digunakan base course

    12 = 30,48 cm

    4.17.3. Secara CBR

    Defenisi dari CBR adalah ukuran perbadingan tekanan geser suatu tanah.

    Dalam percobaan ini pengukuran beban yang dibutukan untuk membuat suatu alat

    penekanan dengan suatu ukuran tertentu sehingga dapat menembus suatu contoh

    pada harga tertentu. Dengan kata lain CBR adalah beban yang dibutuhkan untuk

    memasukan piston kedalam tanah pada suatu kedalaman tertentu, ditunjuk pada

    suatu persentase beban yang diperlukan untuk memasang piston tersebut kedalam

    suatu contoh standar pecah.

    Persentase batu pecah telah ada setandarnya masing-maing yang

    dihasilkan dikenal dengan nama Calfornia Bearing Ratio (CBR), yang dinyatakan

    dalam persen (%). Metode CBR dikebangkan untuk pertama kali pada tahun 1930

    oleh California Hight Way dan paling mungkin digunakan dimana-mana dalam

    merencanakan struktur untuk perkerasan aspal overley.

    Disini CBR diambil 3-4 %

    H = 28 P/CBR

    H = 28 4/53.581,5

    H = 3240,67 Cm

  • 7/28/2019 BAB IV lapangan terbang

    18/18

    4.18. Penjelasan Perhitungan pekerasan Penyebaran tegangan ( Spreadig System)

    Beban yang bekerja diatas permukaan tanah akan disebarkan

    membentuk sudut 45 dalam hal ini beban yang bekerja tersebut

    Berupa titik, maka penyebaran akan membentuk suatu luas

    tertentu. Dengan meliat system penyebaran ini dapat menentukan

    berapa luas penyebaran tersebutan, sehingga akan diperoleh hasil

    beban dan luas yang berupa tekanan yang sesuai, dengan melihat

    daya dukung tanah yang ada. Nilai ini berkaitan dengan kedalaman

    (tebal perkerasan) luas bidang kontak ban, dapat dilihat dengan

    perhitungan pada tekan roda.

    MetodeFAADari hasil percobaan untuk mendapatkan besar daya dukung tanah

    terhadap CBR test ada suatu korelasi diaman hal ini telah

    diperhitungkan

    Metode CBRCBR yang mempunyai sedikit tanah liat, tanah bercampur pasir

    dengan konsistensis yang keras pada dengan konsisten yang keras

    pada keadaan kering dan rapat bila diadakan pada kadar airnya.