laporan tutorial blok 11 kel.9

Upload: intanapriliana

Post on 06-Jul-2018

259 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    1/43

    KATA PENGANTAR 

    Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

    Kuasa karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya lah kami dapat meyusun laporan tutorial

    ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

    aporan ini merupakan tugas hasil kegiatan tutorial pertama dalam blok !!

    Pendidikan "okter #mum $akultas Kedokteran #ni%ersitas &riwijaya tahun '(!). "i sini

    kami membahas sebuah kasus kemudian dipecahkan secara kelompok berdasarkan

    sistematikanya mulai dari klari*ikasi istilah, identi*ikasi masalah, menganalisis, meninjau

    ulang dan menyusun keterkaitan antar masalah, serta mengidenti*ikasi topik pembelajaran.

    +ahan laporan ini kami dapatkan dari hasil diskusi antar anggota kelompok dan bahan

    ajar dari dosen-dosen pembimbing.

      khir kata, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang

    Maha Kuasa, orang tua, tutor dr. Manah amah, M.Kes, &pParK dan para anggotakelompok yang telah mendukung baik moril maupun materil dalam pembuatan laporan ini.

    Kami mengakui dalam penulisan laporan ini terdapat banyak kekurangan. /leh karena itu,

    kami memohon maa* dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi kesempurnaan

    laporan kami di kesempatan mendatang. &emoga laporan ini dapat berman*aat bagi para

     pembaca. Terima kasih.

    Palembang, /ktober '(!)

    Penulis

    1

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    2/43

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar.................................................................................................................. !

    "a*tar 0si ........................................................................................................................... '

    0. Petugas Kelompok .......................................................................................... )

    00. &kenario .......................................................................................................... )

    000. Klari*ikasi 0stilah ............................................................................................ 1

    02. 0denti*ikasi Masalah ....................................................................................... 3

    2. nalisis Masalah ............................................................................................ 3

    20. Keterkaitan ntarmasalah............................................................................... '1

    200. earning 0ssue................................................................................................. '3

    2000. &intesis Masalah.............................................................................................. '3

    04. Kerangka Konsep............................................................................................ 15

    4. &impulan.......................................................................................................... 16

    40. "a*tar Pustaka................................................................................................. 16

    2

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    3/43

    TUTORIAL BLOK 11

    I. Petugas Kelompok 

    Tutor !r. "a#$a% &am#a%' ".Kes' SpParK 

    "o!erator Khairunnisa

    Sekretar(s 7rna aryanti

    A$ggota !. 0ntan priliana

    '. 8eska *riyanti

    ). M. $adhil /kta%ian 7

    1. M. &alman l*arisi

    3. Yudi Kartasasmita

    9. le:andro Mulia

    ;. 0ntan

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    4/43

    '. Muntah @ keluar kembali makanan atau minuman,

    dan sebagainya yang telah masuk ke dalam mulut atau

     perut

    ). &ensorium compos mentis @ keadaan pada indi%idu

    dengan kesadaran atau kesiagaan mental sepenuhnya

    1. iperemis @ pembengkakan atau ekses darah pada

     bagian tubuh tertentu

    3. Tremor @ gemetar atau menggigil yang in%olunter  

    9.  Defans muscular  @ nyeri tekan seluruh lapangan

    abdomen yang menunjukan adanya rangsangan

    ;. &chu**ner @ garis yang dimulai dari titik lengkung

    arcus costae kiri dari umbilicus sampai ke spina iliaca

    anterios superior kanan. =aris tersebut dibagi menjadi 5,

    dari &! sampai &55. 7" @ salah satu pemeriksaan rutin untuk darah yang

     bertujuan untuk mengetahui tingkat peradangan di dalam

    tubuh

    6. Didal titer @ at antibodi terhadap kuman salmonella

    menunjukkan bahwa seseorang pernah terin*eksi kuman

    salmonella dengan tipe tertentu

    I+. I!e$t(*(kas( "asala%

    No "asala% ,o$-er$

    !. Tn.& , usia !; tahun, beralamat di kelurahan Tangga +untung,

    datang ke 08" 8&M dengan keluhan utama demam tinggi dan

    meningkat perlahan-lahan pada sore hingga malam, disertai sakit

    kepala, mual dan muntah serta tidak na*su makan sejak !

    minggu lalu.

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    5/43

    selaput, kotor di tengah, hiperemis di pinggir dan ujung serta

    tremor.

    eher@ dalam batas normal

    bdomen@ de*ans muscular A-B, hepar teraba ! jari di bawah

    arcus costae, lien teraba &chu**ner !

    3. Pemer(ksaa$ Pe$u$)a$g

    b@ !( grC, D+

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    6/43

    *os*olipase- ' yang selanjutnya akan melepaskan asam arakhidonat dar i membran

    *os*olipid dan kemudian oleh enim siklooksi genase-' akan diubah menjadi P=7'.

    "i dalam pusat pengendalian suhu tubuh pirogen endogen menimbulkan

     perubahan metabolik, antara lain sintesis prostaglandin 7' AP=7'B yang

    mempengaruhi pusat pengendalian suhu tubuh sehingga set point untuk suhu tersebut

    ditingkatkan untuk suatu suhu tubuh yang lebih tinggi. Pusat ini kemudian

    mengirimkan impuls ke pusat produksi panas untuk meningkatkan akti%itasnya dan

    ke pusat pelepasan panas untuk mengurangi akti%itasnya dengan %asokontriksi

     pembuluh darah kulit seh ingga suhu tubuh meningkat atau terjadi demam.

     b. pa saja pola dan klasi*ikasi demamF

    !. "emam remiten

    "emam remiten ditandai oleh penurunan suhu tiap hari tetapi tidak mencapai

    normal dengan *luktuasi melebihi (,3o< per '1 jam. Pola ini merupakan tipe

    demam yang paling sering ditemukan dalam praktek pediatri dan tidak spesi*ik 

    untuk penyakit tertentu. 2ariasi diurnal biasanya terjadi, khususnya bila

    demam disebabkan oleh proses in*eksi.

    '. "emam intermitten

    Pada demam intermiten suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada pagi

    hari, dan puncaknya pada siang hari. Pola ini merupakan jenis demam

    terbanyak kedua yang ditemukan di praktek klinis.

    6

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    7/43

    ). "emam kontinyu

    "emam kontinyu atau  sustained fever  ditandai oleh peningkatan suhu tubuh

    yang menetap dengan *luktuasi maksimal (,1o< selama periode '1 jam.

    $luktuasi diurnal suhu normal biasanya tidak terjadi atau tidak signi*ikan.

    1. "emam septik Pada demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali

     pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari.

    &ering disertai menggigil dan berkeringat.

    3. "emam siklik 

    Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang

    diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti

    oleh kenaikan suhu seperti semula.

    c. Mengapa demam bisa bertahan sampai ! mingguF

    Masa tunas S. Typhii berlangsung selama !(-'( hari, yang tersingkat 1 hari

     jika in*eksi terjadi melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman yang

    terlama )( hari. &elama masa inkubasi bakteri ini bersarang di limpa dan

     berkembang biak di dalam limpa sampai ia dapat mengin*eksi bagian lain dalam

    tubuh. =ambaran klinis yang biasa ditemukan ialah demam. Pada kasus yang khas

    demam berlangsung ) minggu, bersi*at *ebris remitten dan suhu tinggi sekali.

    &elama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap hari,

     biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari.

    "alam minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam, pada minggu

    ketiga suhu berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga. Pada

    kasus ini demam terjadi selama ' minggu terus menerus yaitu disebabkan oleh

    S.Typhii yang terus menerus mengalami perkembangan di dalam tubuh sehingga

    timbul demam sebagai mekanisme pertahanan tubuh.

    d. +agaimana cara anamnesis pada Tn. &F

    7

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    8/43

    &esuai dengan langkah-langkah anamnesis umum, hal-hal yang perlu diketahui

    dari pasien adalah sebagai berikut.

    !. 0dentitas Anama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat tempat tinggalB

    '. Keluhan utama yaitu alasan kenapa pasien datang ke klinik 

    ). Keluhan tambahan

    1. Kualitas, kuantitas dan *actor pemberat dari semua keluhan

    3. 8iwayat penyakit terdahulu

    9. /bat-obatan yang belakangan ini dikonsumsi

    e. +agaimana hubungan antar keluhanF

    8

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    9/43

    *. Mengapa demam yang dialami Tn. & meningkat perlahan-lahan pada sore hingga

    malam hariF

    Pada kasus ini demam terjadi terutama pada sore dan malam hari, hal ini berhubungan dengan irama circadian pasien, karena pada waktu tersebut

    metabolisme tubuh telah menurun sehingga suhu tubuh ikut menurun. &aat

    metabolisme tubuh menurun akti%itas metabolisme Salmonella thypi meningkat.

    al ini merangsang hipotalamus untuk meningkatkan set point sehingga timbul

    demam. 

    g. pa hubungan jenis kelamin, usia, dan daerah tempat tinggal dengan keluhan yang

    dialamiF

    Pada demam thypoid tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki - laki atau

     perempuan. #mumnya penyakit tersebut lebih sering diderita anak-anak. /rang

    dewasa sering mengalami dengan gejala yang tidak khas, kemudian menghilang

    atau sembuh sendiri.

    +erikut ini persentase penderita dengan usia di atas !' tahun@

    !' - '6 tahun @ ;( - 5( C

    )( - )6 tahun @ !( - '( C

    G 1( tahun @ 3 - !( C

    9

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    10/43

    '. Penderita juga mengeluh nyeri di perut kanan bawah diserta sulit buang air besar sejak 

    1 hari yang lalu.

    a. +agaimana pembagian region abdomenF

    Pembagian regio abdomen terdiri dari 6 regio dan 1 regio.

    !. Pembagian abdomen 6 regio

    /rgan yang terdapat pada 6 regio@

    a. ypochondriac kanan dan ypochondriac kiri terdapat hati

     b. 7pigastric terdapat hati dan pancreas

    c. umbar Kanan terdapat scending

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    11/43

    0n*eksi &almonella typhii   menyerang jaringan dan organ lim*oid termasuk 

     jaringan lim*oid di usus kecil yaitu Plak Peyeri  makro*ag hiperakti* di Plak 

    Peyeri   8eaksi hiperplasi jaringan ASalmonella typhii  intra makro*ag

    menginduksi reaksi hipersensiti%itas tipe lambat hiperplasia jaringan dan nekrosis

    organB   hiperplasia jaringan usus   penyempitan lumen usus   gangguan

     pergerakan makanan dalam usus konstipasi

    ). Tiga hari sebelum sakit penderita mengaku makan siang di warung pinggir jalan yang

    dekat dengan tempat pengumpulan sampah sementara.

    a. pa saja resiko yang mungkin terjadi saat makan di warung dekat tempat

     pengumpulan sampah sementaraF

    Makan di tempat dekat dengan TP& sangat beresiko terkena in*eksi

    mikroorganisme. "i sekitar TP& terdapat banyak serangga. &erangga ini contohnya

    kecoa dan lalat. alat berguna untuk perngurai limbah?sampah-sampah, karena itu

    TP& adalah lingkungan yang cocok untuk serangga seperti lalat. alat merupakan

    %ector yang cukup dominan untuk penyebaran kuman.

    Penyebaran yang dilakukan dapat dibagi menjadi dua, yaitu secara mekanik 

    dan secara biologis. Penyebaran kuman secara mekanik adalah penyebaran oleh

    %ector hanya dengan memindahkan kuman baik mikroorganisme, cacing, atau telur 

    cacing ke hospes melalaui makanan, kulit, dsb. Penyebaran kuman secara biologis

    yaitu penybaran dengan %aktor sebagai salah satu tempat siklus hidup dari kuman

    tersebut contohny adalah dengue yang %ektornya nyamuk aedes.

     b. pa kaitan riwayat makan siang di warung pinggir jalan yang dekat tempat

     pengumpulan sampah sementara ) hari yang lalu dengan keluhan yang dialamiF

    "i tempat makan yang berada di sekitar tempat sampah terdapat banyak lalat yang

    merupakan %ektor mekanik, mikroorganisme bisa menempel di kaki lalat lalu

    tertinggal di makanan saat lalat hinggap. Makanan tersebut merupakan sumber 

    mikroorganisme penyebab penyakit, yaitu Salmonella typhii. Makanan atauminuman yang tidak higenis merupakan pintu masuk mikroorganisme yang

    kemudian masuk ke saluran cerna kemudian ke aliran darah dan selanjutnya

    membuat peradangan pada usus halus dan usus besar.

    1. Pemeriksaan *isik@

    Keadaan umum tampak sakit sedang, sensorium compos mentis, tekanan darah !!(?;(

    mmg, nadi 5( :?menit, *rekuensi napas '1 :?menit, suhu 1((<

    Kepala@ konjungti%a pucat A-B, sklera ikterik A-B, lidah tampak selaput, kotor di tengah,

    hiperemis di pinggir dan ujung serta tremor.

    11

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    12/43

    eher@ dalam batas normal

    bdomen@ de*ans muscular A-B, hepar teraba ! jari di bawah arcus costae, lien teraba

    &chu**ner !

    a. +agaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan *isikF

    - Keadaan umum dan %ital sign

    Pemer(ksaa$ &as(l Normal I$terpretas(

    Tingkat kesehatan &akit sedang &ehat Kurang baik  

    Tingkat kesadaran

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    13/43

    mencapai hati melalui sirkulasi portal. Perkembangbiakan di ruang

    sinusoid hati akan menyebabkan hepatomegali.

    • ien teraba schu**ner !@ splenomegali

    Mikroorganisme di usus halus mengalami in%asi ke sel epitel dan tinggal di

    lamina propria. Mikroorganisme tersebut melepas endotoksin. "i lamina

     propria, mikroorganisme tersebut di *agositosis dan berada di dalam sel

    mononuklear. alu, mikroorganisme yang berada di dalam sel mononuklear 

    masuk ke *olikel lim*oid intestin atau peyer patch dan mengadakan

    multiplikasi. &elanjutnya, sel yang sudah terin*eksi masuk ke sirkulasi

    sistemik dan menyebar serta mengin*eksi sistem retikuloendotelial di hati

    dan limpa. Proli*erasi sel endotel yang berasal dari sel 87& menyebabkan

    hepar dan lien membesar.

     b. +agaimana cara pemeriksaan keadaaan umumF

    • Keadaan gii dan habitus

    abitus @

    - tletikus ++ dan bentuk badan ideal

    - stenikus pasien yang kurus

    - Piknikus  pasien yang gemuk

    Keadaan gii kurang, cukup atau berlebih.

    • Tingkat kesadaran @

    o Kompos mentis@ &adar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap

    lingkungan.

    o patis@ Pasien tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya.

    o "elirium@ Penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik. =aduh gelisah,

    kacau, disorientasi, meronta-ronta.

    o &omnolen@ Mengantuk yang masih pulih bila dirangsang. Tidur kembali bila

    rangsangan berhenti.

    o &opor AstuporB@ Keadaan mengantuk yang dalam. "apat bangun dgn

    rangsangan yg kuat. Tidak dapat memberi jawaban %erbal yang baik.

    o Koma@ Penurunan kesadaran berat. Tidak ada gerakan spontan. Tidak adarespons terhadap rangsangan nyeri.

    c. +agaimana cara pemeriksaan %ital signF

    Pemeriksaan tanda %ital meliputi pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, nadi, dan

    *rekuensi pernapasan.

    !. Pengukuran suhu tubuh

    Pemeriksaan suhu tubuh menggunakan termometer yang dapat diukur pada

    daerah-daerah tertentu misalnya mulut, a:illa, serta rektal.

    - Mengukur suhu di mulut AoralB

    13

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    14/43

    Termometer diletakkan dibawah lidah, sejajar dengan gusi bawah selama

    !( menit. &uhu oral normal adalah )9,5 o < I (,) o < A65,) ($ I (,3o $B.

    - Mengukur suhu di rektal

    &uhu rektal normal );,' (< I (,)o< A66,( o$ I (,3o$B. '-3 menit pada

    dewasa dan 3 menit pada pasien anak.

    - Mengukur suhu a:illa

     Normalnya (,9o< A!( $B lebih rendah dari suhu tubuh oral. &yarat sebelum

     pengukuran adalah keringkan a:illa terlebih dahulu. "iukur selama !3

    menit.

    '. Mengukur pernapasan

    $rekuensi pernapasan adalah jumlah inspirasi dalam satu menit, nilai

    normalnya yaitu !9-'1:?menit, harus dihitung semenit penuh untuk 

    mengurangi kesalahan. Pemeriksa bisa melihat gerakan dada atau perut pasien,

    untuk memudahkan dapat juga melihat gerakan baju yang turun naik. &elain

    *rekuensi yang dilihat perhatikan juga %olume, usaha bernapas, dan pola

     pernapasan. pabila terlihat ada otot bantu pernapasan yang digunakan,

    menandakan bahwa pasien sulit bernapas AsesakB, selain itu terlihat pernapasan

    cuping hidung, sianosis, retraksi suprasternal.

    +ila *rekuensi kurang dari !94?menit disebut bradipnea. &edangkan jika lebih

    dari '14?menit disebut takipnea.

    ). Mengukur nadi

    "okter berada disebalah kanan pasien, tangan dokter menggenggam dengan

     gentle tangan pasien yang ingin diperiksa. Pemeriksaan nadi umumnya

    dilakukan dengan mengukur denyut arteri radialis. +ila dianggap perlu dapat

    dilakukan pada . +rachialis di *ossa kubiti, .poplitea di *ossa poplitea, .

    "orsalis pedis di dorsum pedis. Pemeriksaan dilakukan selama satu menit

     penuh. al yang perlu diperiksa adalah *rekuensi nadi, irama nadi, isi nadi,

    kualitas nadi, dan dinding arteri. $rekuensi nadi normal 9(-!((4?Menit. +ila

    lebih dari !((4 disebut takikardi, dan bila kurang dari 9( disebut bradikardi.

    0rama nadi apakah teratur apa tidak teratur. 0si nadi apakan normal, kecil,

    maupun besar. 0si nadi juga menggambarkan kualitas nadi.

    1. Mengukur tekanan darah

    Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk dengan

    siku lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan menghadap

    ke atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung . +eberapa langkah yang

    dilakukan pada pemeriksaan tekanan darah menggunakan s*igmomanometer 

    air raksa @

    14

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    15/43

    !. Pasanglah manset pada lengan atas , dengan batas bawah manset ' - ) cm

    dari lipat siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan menekan tepat

    di atas denyutan arteri di lipat siku A arteri brakialisB

    '. etakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis

    ). 8abalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan Aarteri radialisB

    1. Pompalah manset hingga tekanan manset mencapai )( mmg setelah

     pulsasi arteri radialis menghilang.

    3. +ukalah katup manset dan tekanan manset dibirkan menurun perlahan

    dengan kecepatan '-) mmg?detik

    9. +ila bunyi pertama terdengar , ingatlah dan catatlah sebagai tekanan

    sistolik.

    ;. +unyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolik.

    5. Turunkan tekanan manset sampai ( mmg, kemudian lepaskan manset.

    d. +agaimana cara pemeriksaan *isik kepala dan leherF!. Pemeriksaan Kepala

    Pemeriksaan kepala dan leher dimulai dengan inspeksi kepala. Penemuan-

     penemuan dipastikan dengan palpasi. Perhatikanlah tujuh ciri berikut ini@

    kon*igurasi umum, simetri, penonjolan tulang, distribusi rambut, ciri-ciri kulit,

    ekspresi muka, dan kontak mata. &ecara singkat periksalah tekstur rambut dan

    turgor kulit.

    Penemuan #mum@ Perkembangan otak, pembentukan tulang, dan *actor-*aktor 

    lain menetukan bentuk tengkorak. idrose*alus dan mikrose*alus merupakan

    contoh dramatis dari respon tengkorak terhadapa pertumbuhan otak. 7kspresi

    wajah dan kontak mata memberi petunjuk tentang keadaan emosional pasien.

    Jangan mengabaikan penemuan-penemuan penting ini.

    a. Mata

    0nspeksi dan penilaian *ungsi mata merupakan dua unsur penting tiap

     pemeriksaan mata.

    - 0nspeksi /rbita dan etak Mata

    - 0nspeksi Kelopak Mata

    - 0nspeksi 0ris, &klera dan Kornea b. Telinga

    Perhatikan posisi telinga di kepala. Pangkal heliks harus berada pada

    garis horiontal dengan sudut mata. Telinga yang terletak rendah sering

    menyertai kelainan congenital di tempat lain.

    - Chvostek Sign

    Pemeriksaan ini patognomonis pada tetani, yaitu dengan melakukan

    ketokan ringan pada cabang ner%us *asialis dalam kelenjar parotis,

    tepat atau sedikit di bawah arkus igomatikus Adi depan liangtelinga luarB, yang akan menimbulkan kontraksi atau spasme otot-

    15

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    16/43

    otot *asialis Asudut mulut, ala nasi sampai seluruh mukaB pada sisi

    yang sama. 0ni disebabkan kepekaan berlebihan dari ner%us *asialis.

    c. idung

    idung sebaiknya diperiksa dengan speculum hidung dan sumber 

    cahaya yang kuat yang diarahkan dengan cermin kepala. #ntuk 

     pemeriksaan di sisi tempat tidur, speculum besar pendek pada otoskop

    sudah cukup memadai. 0ngatlah bahwa sumbu saluran hidung tegak 

    lurus dengan muka, tidak sejajar dengan batang hidung. &aat

     pemeriksaan jangan lupa untuk menginspeksi hidung dengan

    memperhatikan permukaan hidung, ada atau tidak asimetri, de*ormitas

    atau in*lamasi.

    d. Mulut dan $aring- 0npeksilah bagian bibir, mukosa oral, gusi dan gigi, langit-langit

    mulut, lidah dan *aring.

    - Perhatikan warna, kelembaban, pembengkakan dan ulserasi atau

     pecah-pecah pada bibir.

    - "alam menginspeksi mukosa oral mintalah pasien untuk membuka

    mulut. "engan percahayaan yang baik dan bantuan tongue spatel

    inspeksi mukosa oral. Perhatikan warna mukosa, pigmentasi, ulserasi

    dan nodul. +ercak-bercak pigmentasi normal pada kulit hitam.- "alam menginspeksi gusi dan gigi perhatikan in*lamasi,

     pembengkakan, perdarahan, retraksi atau perubahan warna gusi.

    - "alam menginspeksi langit-langit mulut dan lidah perhatikanlah

     bentuk dan warnanya. Terutama bagi lidah perhatikan juga papilla.

    pakah ada bercak atau tidak.

    - "alam memeriksa *aring mintalah pasien untuk membuka mulut,

    dengan bantuan tongue blade lidah kita tekan pada bagian tengah.

    Mintalah pasien mengucapkan ahL. Perhatikan warna atau eksudat.

    '. Pemeriksaan eher 

    0nspeksi pada leher untuk melihat adanya asimetris, denyutan abnormal, tumor 

    maupun keterbatasan dalam 8ange o* Moion A8/MB maupun pembesaran

    kelenjar lim*e dan tiroid.

    Pemeriksaan palpasi pada tulang hyoid, tulang rawan tiroid, kelenjar tiroid,

     pembuluh karotis dan kelenjar lim*e. +ila terjadi pembesaran tiroid,

     pemeriksaan palpasi dilakukan dengan meletakkan ujung jari kedua tangan dikelenjar dengan posisi pemeriksa di belakang penderita, kemudian

    16

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    17/43

     penderitadiminta menelan sehingga ujung jari pemeriksa ikut gerakan menelan.

    Kemudia dilakukan auskultasi di tiroid dan dapat didengar bising sistolik yang

    mengarahkan adanya penyakit gra%es.

    Pemeriksaan pada leher untuk melihat %ena jugularis dapat memberikan

    gambaran tentang akti*itas jantung. Perubahan akti*itas jantung dapat

    memberikan gambaran pada %ena dengan cara memyebabkan perubahan

    tekanan %ena-%ena tepi, bendungan pada %ena-%ena tepi dan perubahan pada

     bentuk pul%us %ena.

    Pada palpasi trakea perhatikan setiap adanya de%iasi pada trakea.

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    18/43

    '. etakkan tangan kiri anda pada torak posterior kira-kira pada tulang rusuk 

    ke !! atau !'.

    ). Tekankan tangan kiri tersebut keatas sehingga sedikit mengangkat dinding

    dada.

    1. etakkan tangan kanan pada atas bawah tulang rusuk sisi kanan dengan

    membentuk sudut kira-kira 13( dengan otot rektus abdominal dengan jari-

     jari kearah tulang rusuk.

    3. &ementara pasien ekhalasi, lakukan penekanan sedalam 1-3 kearah bawah

     pada batas bawah tulang rusuk.

    9. Jaga posisi tangan anda dan suruh pasien inhalasi ? menarik na*as dalam.

    ;. &ementara pasien inhalasi, rasakan batas hepar bergerak menentang

    tangan anda yang secara normal terasa dengan kontur regular. +ila hepar 

    tak terasa?teraba dengan jelas, maka suruh pasien untuk menarik na*as

    dalam, sementara anda tetap mempertahankan posisi tangan ataumemberikan tekanan sedikit lebih dalam. kesulitan dalam merasakan

    hepar ini sering dialami pada pasien obesitas.

    5. +ila hepar membesar, maka lakukan palpasi di batas bawah tulang rusuk 

    kanan.

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    19/43

    b@ !( grC, D+

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    20/43

    Pada penderita demam ti*oid bisa didapatkan anemia, jumlah leukosit

    normal, bisa menurun atau meningkat, mungkin didapatkan

    trombositopenia dan hitung jenis biasanya normal atau sedikit bergeser ke

    kiri, mungkin didapatkan aneosino*ilia dan lim*ositosis relati*, terutama

     pada *ase lanjut.

    a. +4 &Y&M74 K4'! dan +4 M0

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    21/43

    diperlukan untuk uji serologis ini adalah !-) m yang diinokulasikan ke

    dalam tabung tanpa antikoagulan.

    - #ji Didal

    #ji Didal merupakan suatu metode serologi baku dan rutin digunakan

    sejak tahun !569. Prinsip uji Didal adalah memeriksa reaksi antara

    antibodi aglutinin dalam serum penderita yang telah mengalami

     pengenceran berbeda-beda terhadap antigen somatik A/B dan *lagela

    AB yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga terjadi

    aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan aglutinasi

    menunjukkan titer antibodi dalam serum.

    - Tes T#+74

    Tes T#+74 merupakan tes aglutinasi kompetiti* semi kuantitati* yang

    sederhana dan cepat Akurang lebih ' menitB dengan menggunakan

     partikel yang berwarna untuk meningkatkan sensiti%itas. &pesi*isitas

    ditingkatkan dengan menggunakan antigen /6 yang benar-benar 

    spesi*ik yang hanya ditemukan pada &almonella serogrup ". Tes ini

    sangat akurat dalam diagnosis in*eksi akut karena hanya mendeteksi

    adanya antibodi 0gM dan tidak mendeteksi antibodi 0g= dalam waktu

     beberapa menit.

    - Metode 7nyme 0mmunoassay A70B "ot

    - Metode 7nyme-inked 0mmunosorbent ssay A70&B

    - Pemeriksaan "ipstik 

    ). 0denti*ikasi Kuman &ecara Molekuler 

    Metode lain untuk identi*ikasi bakteri S. typhi  yang akurat adalah

    mendeteksi "N Aasam nukleatB gen *lagellin bakteri S. typhi dalam darah

    dengan teknik hibridisasi asam nukleat atau ampli*ikasi "N dengan cara

     polymerase chain reaction  AP

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    22/43

    +II. Lear$($g Issue

    No LI2%at I

    k$o32%at I !o$4t k$o3

    2%at I

    %a5e to

    pro5e

    &o3 I

    Lear$

    !. Teknik namnesis dan

     penerapannya pada

    kasus

    "e*inisi &istematika Tujuan

    Prinsip

    0nternet,

     jurnal, te:t

     book,

     pakar 

    '. Pemeriksaan $isik@a. Keadaan

    umum dan

    %ital sign

     b. Kepala dan

    leher 

    c. bdomen

    "e*inisi Teknik Pemeriksaan Tujuan

    ). "emam tipoid "e*inisi 7tiologi

    7pidemiologi

    =ejala klinisKomplikasi

    Patogenesis

    1. Salmonella typhii "e*inisi Mor*ologi

    +III.S($tes(s "asala%

    1. Tek$(k A$am$es(s !a$ pe$erapa$$6a pa!a kasus

    namnesis adalah menanyakan keadaan penyakit, yang diperlukan untuk 

     pembedaan sindrom. namnesis merupakan wawancara terarah antara dokter dan

     pasien. namnesis adalah salah satu cara untuk menegakkan diagnosis dilanjutkandengan pemeriksaan *isik. *orisme dalam kedokteran, bahwa 5(C kasus diagnosis

    ditegakkan berdasarkan anamnesis, dalam !(C berdasarkan pemeriksaan *isis, dan

    hanya !(C kasus yang diagnosisnya

    Pr($s(p A$am$es(s

    Prinsip utama anamnesis adalah membiarkan pasien mengutarakan

     penyakitnya dalam kata-katanya sendiri.

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    23/43

    mendengar saja dulu, jangan menyela dan memotong pembicaraannya. tau bisa juga

    dengan meyakinkan dan memberi tanggapan positi*.

    da  Peraturan Lima Huruf   yang keras dan cepat untuk diingat dalam

    melakukan suatu wawancara anamnesis, mengatakan bahwa anamnesis yang lebih

     baik mengandung unsur-unsur audition  AujianB, evaluation, inguiry  ApenyelidikanB,

    observation, dan understanding  AmengertiB.

    7e$(s A$am$es(s

    da dua jenis anamnesis yang biasa dilakukan, yaitu utoanamnesis dan

    lloanamnesis atau eteroanamnesis. utoanamnesis yaitu anamnesis langsung

    dengan pasiennya. lloanamnesis?heteroanamnesis adalah anamnesis yang dilakukan

    terhadap keluarga dan kerabat dekat pasien. lloanamnesis dilakukan jika pasien yang

     bersangkutan tidak memungkinkan kondisinya untuk dianamnesis. Misanya pasien

    adalah bayi, balita, atau pasien mengalami bisu-tuli dan cacat mental.

    S(stemat(ka A$am$es(s

    "alam melakukan anamnesis ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh

    seorang dokter, antara lain @

    !. Tempat dan suasana

    '. Penampilan dokter 

    ). Periksa kartu dan data pasien

    1. "orongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya

    3. =unakan bahasa?istilah yang dapat dimengerti

    9. +uat catatan;. Perhatikan pasiennya

    5. =unakan metode yang sistematis

    &ebuah anamnesis yang baik haruslah mengikuti suatu metode atau sistematika

    yang baku sehingga mudah diikuti. Tujuannya adalah agar selama melakukan

    anamnesis seorang dokter tidak kehilangan arah, agar tidak ada pertanyaan atau

    in*ormasi yang terlewat. &istematika ini juga berguna dalam pembuatan status pasien

    agar memudahkan siapa saja yang membacanya. &istematika tersebut terdiri dari@

    !. "ata umum pasien

    a. Nama pasien b. Jenis kelamin

    c. #mur 

    d. lamat

    e. Pekerjaan

    *. Perkawinan

    g. gama

    h. &uku bangsa

    '. Keluhan #tama

    Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan atau yang paling berat

    sehingga mendorong pasien datang berobat atau mencari pertolongan medis.

    23

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    24/43

    Pertanyaan diarahkan untuk makin menguatkan diagnosis yang dipikirkan atau

    menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan diagnosis banding.

    ). 8iwayat Penyakit &ekarang

    Terdapat 1 unsur utama dalam anamnesis riwayat penyakit sekarang, yakni @

    A!B kronologi atau perjalanan penyakit, A'B gambaran atau deskripsi keluhan

    utama, A)B keluhan atau gejala penyerta, dan A1B usaha berobat. &elama

    melakukan anamnesis keempat unsur ini harus ditanyakan secara detail dan

    lengkap.

    1. 8iwayat Penyakit dahulu

    3. 8iwayat penyakit Keluarga

    9. 8iwayat Kebiasaan?&osial

    ;. namnesis &istem

    namnesis sistem adalah semacam re%iew dimana seorang dokter secara

    singkat dan sistematis menanyakan keluhan-keluhan lain yang mungkin ada

    dan belum disebutkan oleh pasien. Keluhan ini mungkin saja tidak berhubugan

    dengan penyakit yang sekarang diderita tapi mungkin juga merupakan

    in*ormasi berharga yang terlewatkan.

    Kes(mpula$ A$am$es(s

    Pada akhir anamnesis seorang dokter harus dapat membuat kesimpulan dari anamnesis

    yang dilakukan. Kesimpulan tersebut berupa perkiraan diagnosis yang dapat berupa

    diagnosis tunggal atau diagnosis banding dari beberapa penyakit. Kesimpulan yang

    dibuat haruslah logis dan sesuai dengan keluhan utama pasien.

    8. Pemer(ksaa$ F(s(k

    a. Kea!aa$ umum !a$ 5(tal s(g$

    Kea!aa$ Umum

    Tindakan yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan *isik. Kondisi

     pasien dapat dilihat dari ekspresi wajah, gaya berjalan, dan tanda spesi*ik lain,

    misal terlihat pasien parkinsonisme dan sebagainya. Keadaan umum pasien

    menentukan apakah pasien dalam keadaan darurat atau tidak.al lain yang dapat dilihat adalah keadaan gii dan habitus. pakah

     pasien mengalami kekurangan, kelebihan, atau cukup gii. abitus pasien juga

    dinilai, pasien dengan berat badan dan bentuk badan yang ideal disebut atletikus.

    Pasien yang kurus memiliki habitus astenikus, sedangkan pasien yang gemuk 

    memeiliki habitus piknikus.

    0ndeks massa tubuh pasien juga diukur dengan cara @

    0MT !5,3-'3 @ ++ ideal

    24

    +erat badan AKgB

    Tinggi badan' AmB

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    25/43

    Q!5,3 @ ++ kurang

    G'3 @ ++ lebih

    G)( @ /besitas

    Keadaan sakit pasien bisa dilihat dari ekspresi, tingkat kesadaran, dan juga

    tanda-tanda tidak normal lain yang ditunjukkan. "ikategorikan menjadi @

    a. Pasien tidak sakit b. Pasien sakit ringan

    c. Pasien sakit sedang

    d. Pasien sakit berat

    Kesadaran

    a. Kompos mentis @ sadar sepenuhnya, dapat menjawab pertanyaan

    tentang keadaan disekelilingnya dan merespon dengan baik.

     b. patis @ pasien tanpak segan dan acuh tak acuh terhadap

    lingkungannya.

    c. "ellirium @ penurunan kesadaran disertai kekacauam motorik dan

    siklus tidur bangun yang terganggu. Pasien tampak gelisah, kacau,

    disorientasi, dan meronta-ronta.

    d. &omnolen @ keadaan mengantuk yang masih dapat pulih penuh

     bila dirangsang, namun bika rangsanga berhenti kembali tertidur.

    e. &opor @ keadaan mengantuk yang dalam. Pasien masih dapat

    terbangun jika diberi rangsang yang sangat kuat seperti nyeri, tapi pasien

    tidak terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban %erbal

    dengan baik.

    *. &emi koma AringanB @ penurunan keasadaran, tidak ada respon pada

    rangsang %erbal, tidak dapat dibangunkan sama sekali, tapi respon pupil

    masih baik. 8espon terhadap nyeri tidak adekuat.

    g. Koma @ penurunan kesadaran yang sangat dalam,tidak ada

    gerakan spontan dan tidak ada respon nyeri.

    Vital signs

    !. &uhu

    &uhu tubuh diukur menggunakan termometer, tempat pengukuran yaitu di

    rektal, a:illa, maupun mulut AoralB.

    &tadium penaikkan suhu tubuh dari suatu penyakit disebut stadium

     prodormal, sedangkan stadium penurunan suhu tubuh disebut

    rekon%alensensi.

    '. Tekanan darah

    Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada

     pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota

    tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - !'( ?5( mmg. Nomor atas A!'(B

    25

    http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jantung

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    26/43

    menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan

    disebut tekanan  sistole.   Nomor bawah A5(B menunjukkan tekanan saat

     jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. &aat

    yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat nda istirahat

    dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

    Tekanan darah dalam kehidupan seseorang ber%ariasi secara alami.

    +ayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih

    rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh akti%itas *isik,

    dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan akti%itas dan lebih rendah

    ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbedaO paling tinggi

    di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. "ipengaruhi

    oleh usia, jenis kelamin, jenis kegiatan, berat badan dan kondisi kesehatan.

    &eseorang dikategorikan hypertensi berdasarkan tekanan darahnyaadalah@

    ipertensi rendah @ !1( - !36? 6(-66 mmg

    ipertensi sedang @ !9( - !96?!((-!(6 mmg

    ipertensi berat @ !5( - '(6?!!(-!!6 mmg

    ). Nadi

     Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah

    arteri yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung. "enyut nadi adalah

     jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit. #kuran

    kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri

    radialis  pada pergelangan tangan, arteri brachialis  pada lengan atas, arteri

    karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis

    atau arteri tibialis posterior  pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan

    dengan bantuan  stetoskop. "enyut nadi  dapat meningkat pada saat

     berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera, dan emosi.

    Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah@

    - +ayi baru lahir @ !1( kali per menit- #mur di bawah umur ! bulan @ !!( kali per menit

    - #mur ! - 9 bulan @ !)( kali per menit

    - #mur 9 - !' bulan @ !!3 kali per menit

    - #mur ! - ' tahun @ !!( kali per menit

    - #mur ' - 9 tahun @ !(3 kali per menit

    - #mur 9 - !( tahun @ 63 kali per menit

    - #mur !( - !1 tahun @ 53 kali per menit

    - #mur !1 - !5 tahun @ 5' kali per menit

    - #mur di atas !5 tahun @ 9( - !(( kali per menit

    - #sia anjut @ 9( -;( kali per menit

    Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut bradicardi.

    26

    http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diastole&action=edit&redlink=1http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_radialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_radialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_brachialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lengan_atas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_karotis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_karotis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_poplitea&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_dorsalis_pedis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_tibialis_posterior&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Stetoskophttp://id.wikipedia.org/wiki/Stetoskophttp://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diastole&action=edit&redlink=1http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_radialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_radialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_brachialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lengan_atas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_karotis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_karotis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_poplitea&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_dorsalis_pedis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_tibialis_posterior&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Stetoskophttp://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    27/43

    Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.

    Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah@

    - teri radalis @ Pada pergelangan tangan

    - rteri temporalis @ Pada tulang pelipis

    - rteri caratis @ Pada leher 

    - rteri *emoralis @ Pada lipatan paha

    - rteri dorsalis pedis @ Pada punggung kaki- rteri politela @Pada lipatan lutut

    - rteri bracialis @ Pada lipatan siku

    - 0ctus cordis @ Pada dinding iga, 3 E ;

    1. Pernapasan

    Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses

     pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Menilai *rekuensi,

    irama, kedalaman dan tipe atau pola pernapasan. Tingkat respirasi  atau

    respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas per menit. Tingkat

    respirasi  biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya

    melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit dengan menghitung

     berapa kali dada meningkat. 8espirasi dapat meningkat pada saat demam,

     berolahraga, emosi. Ketika memeriksa pernapasan, adalah penting untuk juga

    diperhatikan apakah seseorang memiliki kesulitan bernapas.

    Jumlah pernapasan seseorang adalah@

    - +ayi @ )( - 1( kali per menit

    - nak @ '( - 3( kali per menit

    - "ewasa @ !9 - '1 kali per menit

    . Kepala !a$ le%er

    #mumnya pemeriksaan kepala adalah dengan inspeksi dan palpasi.

    - 7kspresi wajah @ menunjukan watak dan emosi, keadaan kesakitan.

    - &imetri muka @ asimetri biasa tampak pada pasien dengan paresis N.200

    - Nyeri tekan sinus *rontalis, maksilaris @ diperiksa ada? tidaknya nyeri.

    Pertumu%a$ Ramut

    8ambut rontok di seluruh badan ataupun setempat Aalopesia areata. "apat

    dijumpai pada penyakit in*eksi berat A demam ti*oid B atau penyakit endokrin

    A diabetes, mellitus, miksedemaB.

    • Pemulu% !ara% temporal penebalan, aneurisma. Pada auskultasi dapat

    terdengar bising pada aneurisma.

    • N6er( teka$O ditempat keluarnya sara*-sara* supra dan in*raorbita.

    • De*orm(tas @ akromegali, penyakit paget, tumor, trauma.

    "ata

    Pemeriksaan mata biasanya dengan inspeksi, palpasi dan juga dengan

    alat-alat seperti pen!light" *unduskopi dan peta Snellen.

    27

    http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    28/43

    • Ekso*talmus@ bola mata yang menonjol keluar, karena *isura palpebral yang

    melebar ditandai dengan terlihatnya kornea yang tampak seluruhnya dan

    dikelilingi sclera. "apat dijumpai pada tirotoksikosis, thrombosis sinus

    ka%ernosus.

    • E$o*talmus@ bola mata yang tertarik ke dalam, misalnya pada keadaan

    dehidrasi, sindron horner.

    • Teka$a$ ola mata@ naik A glaucoma B , turun AdehidrasiB

    • Geraka$@ strabismus AjulingB adalah keadaan dimana kedudukan bola mata

    abnormal, karena sumbu bola mata berkedudukan demikian rupa sehingga

     proyeksi rangsang optic di kedua mata tidak sesuai. &trabismus konkomitan

    disebabkan kerusakan sara*-sara* penggerak mata, sedangkan strabismus

     paresis ? paralisis disebabkan oleh kelumpuhan sara*-sara* penggerak mata.

    &trabismus di%ergen adalah keadaan dimana mata cenderung melihat kelateral, sebaliknya dengan &trabismus kon%ergen.

    • De5(at(o$ -o$)uge@ keadaan bola mata yang keduanya selalu melihat ke satu

     jurusan dan tidak dilirikan kea rah lain, secara pasi* ataupun dengan kemauan

    sendiri.

    • N(stagmus@ gerakan bola mata yang berjalan secara ritmis, mula-mula

    dengan lambat bergerak ke satu arah, kemudian dengan cepat kembali ke

    arah posisi semula. Keadaan ini dihubungkan dengan gangguan susunan

    %estibular.• N(stagmus yang tidak ritmis ApendularB adalah nistagmus tanpa komponen

    gerak cepat atau lambat, biasanya didapatkan pada orang yang hampir buat

    atau buta seluruhnya.

    Kelopak

    • Ptos(s @ kelopak mata tampak jatuh,  fissure palpebral menyempit. Terlihat

    seperti bengkak muka pada penyakit ginjal. Terjadi karena kelumpuhan m.

    ele%ator palpebrae yang disara*i sara* otak 000.• 9a$telasma @ bercak kekuningan pada kulit kelopak mata. "ihubungkan de

    ngan peninggalan kadar lemak dalam darah.

    • Ble*ar(t(s @ radang pada kelopak mata

    • E!ema @ kelopak mata membengkak, kadang-kadang mata hampir tertutup

    • Per!ara%a$ @ akibat trauma dan sebagainya.

    Pup(l !(per(ksa e$tuk !a$ lear$6a

    • Isokor kedua pupil sama besar dan bentuknya

    • "(os(s  pupil yang mengecil, kadang-kadang amat kecil, dijumpai misalnya

     pada intoksikasi mor*in

    28

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    29/43

    • "(!r(as(s  pupil yang dilatasi misalnya pada kerusakan sara* otak 000

    8e*le: pupil terhadap cahaya diperiksa dengan meminta pasien melihat

    obyek yang jauh, kemudian diberi rangsangan cahaya.

    Ko$)u$gt(5a

    • P($guekula  bercak putih kekuningan, terdiri atas jaringan ikat, berjalan

     pada kedua sisi kornea. +iasanya akibat hyperlipidemia.

    • Fl(kte$  nodul kecil, banyak satu atau lebih, warna abu-abu agak kuning,

     pada beberapa bagian konjungti%a dan kornea.

    • Ber-ak (tot  bercak segitiga pada kedua sisi kornea, warna pucat keabu-

    abuan, berisi epitel yang kasar dan kering kadang juga mikroorganisme.

    "idapatkan pada a%itaminosis .

    • Ra!a$g  ditandai dengan adanya warna merah, mengeluarkan air mata dan

    kadang-kadang mukopurulen.

    • A$em(a  warna pucat, kadang-kadang amat pucat pada anemia berat.

    Kor$ea

    • 9ero*talm(a keadaan lanjut akibat a%itaminosis . kornea menjadi kering,

    kesannya menjadi lunak 

    • Arkus a$$ulus0   garis lengkung putih keabu-abuan yang melingkari

    kornea. +iasanya terdapat pada usia tua Aarkus senilisB

    • Ulkus   terdapat perselubungan seperti awan disertai tanda-tanda radang.

    Pasien biasanya mengeluh silau , bila melihat cahaya terang

    Le$sa

    • Katarak lensa yang keruh seperti awan, dijumpai pada orang tua dan

    diabetes mellitus.

    • Sklera  diperiksa icterus tidaknya.

    • Fu$!us ret($opat( pa!a !(aetes' %(perte$s( 0 e!ema pap(l' atau

    %emorag(. Ket(ga %al ($( %a$6a !apat !(te$tuka$ !e$ga$ *u$!uskop(.

    "ulut !a$ Te$ggorok 

    Pemeriksaan dilakukan dengan inspeksi, mencium bau napas, dan dengan

     bantuan alat Aspatula lidahB.

    • B((r@ pucat, sianosis, *isura.

      Kelitis@ tanda-tanda radang pada bibir.

      erpes@ lesi dapat ditemukan pula pada hidung, dagu dan pipi. +iasanya

     berupa %esikula sebesar jarum pentul, yang akan kering dalam beberapa jam

    dan meninggalkan krusta.

    29

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    30/43

    • Selaput le$!(r@

      &tomatitis@ akibat in*eksi.

      *te@ lesi kecil-kecil A!-!( mmB pada selaput lendir, mula-mula sebagai

    %esikel kemudian timbul in*eksi sekunder, membentuk ulkus yang dangkal.

      eukoplakia@ bercak keputihan akibat epitel yang menebal dengan *isura dan

    likeni*ikasi.

    • L(!a%@ diperiksa adakah berselaput Ademam ti*oidB, bergetar AtremorB, basah

    atau kering AdehidrasiB, papil jelas atro*i. "iperiksa pula adakah *isura,

    de%iasi leukoplakia, glositis, kanula Akista kelenjar ludah atau kelenjar 

    mukosa yang tertutup, terjadi di dasar mulut, dekat *renulum lidahB.

    LE&ER 

    Pemeriksaan leher berorientasi kepada beberapa hal@

    • M. sternocleidomastoideus

    • Trakea

    • Manubrium sterni

    • /rgan-organ arteri?%ena? kelenjar yang terdapat di sekitar leher, seperti arteri

    karotis, %ena jugularis, kelenjar tiroid dan kelenjar parotis.

    Pada inspeksi leher tentukan adakah@

    • As(metr( kare$a peme$gkaka$. Pembengkakan dapat disebabkan oleh

    aneurisma arteri karotis, pembengkakan terdapat pada satu sisi dan dapat

    diraba pulsasi arteri pada daerah tersebut.

    • Pulsas( 6a$g a$ormal. +endungan %ena, bila terdapat bendungan aliran

    darah ke %ena torakalisO %ena-%ena jugularis akan tampak menonjol. al ini

    tampak pada tumor intratorakal Asindrom %ena jugularisB, gagal jantung

    kanan.

    • Teratas$6a geraka$ le%er yang dapat disebabkan adanya pembengkakan

    leher. Kekakua$ pada leher, misalnya kaku-kuduk pada meningitis, tetanus.

    • Tumor, misalnya lim*oma Abiasanya unilateralB, tumor kista brakialis,

     pembesaran kelenjar tiroid.

    • Tort(kol(s@ pada keadaan ini leher miring pada arah yang sakit dan sukar 

    digerakkan karena rasa nyeri. Misalnya pada in*eksi m.

    sternokleidomastoideus atau m. trapeius, tuberculosis %ertebra ser%ikalis.

    • Kele$)ar l(m*e@ pembesaran kelenjar lim*e dapat dijumpai pada tuberculosis

    kelenjar, leukemia, lim*oma malignum. +ila didapati, dituliskan besarnya,

    konsistensinya, serta nyeri tekan. Mungkin pula didapati *istula.

    30

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    31/43

    • Kele$)ar t(ro(! struma0@ dinyatakan besar dan bentuknya Anormal, di*usa,

    nodularB, konsistensi Akenyal, keras, kistaB, dan ada tidaknya bising

    auskultasi.

    Cara memeriksa pasien dengan kelainan kelenjar tiroid ialah dengan inspeksi

    kemudian dilakukan palpasi. Pasien membelakangi pemeriksa, kemudian

    dengan kedua tangan pemeriksa dari belakang meraba kelenjar tiroid. Pasien

     juga disuruh menelan ludahnya, agar dapat dinilai apakah benjolan yang

    terdapat akan ber*gerak pada pernapasan.

     #uskultasi dilakukan pada tiroid yang membesar, untuk mengetahui adakah

    bruits  pada kelenjar tiroid tersebut, yang cenderung untuk suatu keadaan

    %askularisasi yang bertambah misalnya pada suatu keganasan, titotoksikosis.

    uskultasi dilakukan dari arah depan.

    • Trakea@ diperiksa letaknya Aterdorong, tertarikB

    -. A!ome$

    Pemeriksaan *isik abdomen dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan

    abdomen pada pasien. Pemeriksaan *isik abdomen prosedurnya diawali.

    Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan.

    Penderita dipersiklahkan untuk membuka baju seperlunya dan meminta

     berbaring dengan posisi pemeriksa disebelah kanan pasien. Penderita dibuatrileks dengan menekuk lutut dan mengajak berbicara. Penderita diminta untuk 

    memberikan respon terhadap pemeriksaan Arasa sakitB dll.

    Prinsip pemeriksaan abdomen yakni@ 0nspeksi-uskultasi-Perkusi-Palpasi.

    0nspeksi dengan posisi berdiri Akulit tidak tampak %ena melebar Amelebar 

    sindroma

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    32/43

    Perkusi dilakukan sebagai orientasi pada keempat kuadran abdomen

    dominan suara timpani Aada *eses? cairan redupB, di kandung kemih

    Atimpani?redupB. Perkusi dilakukan pada dada bagian bawah antara paru dan

    arkus costa Asuara redup dikanan karena ada hepar, suara timpani di kiri karena

    adanya *leksura splenikus kolonB kalo keduanya redup asites AditandaiB.

     Normalnya suara hepar adalah pekak karena adanya tekanan intrabdominal yang

    hampir negati* yang mengakibatkan organ menempel pada perioteneum,

    sehingga bila ada udara pekaknya menghilang.

    Palpasi super*icial dilakukan untuk melihat ada ketegangan otot, nyeri

    tekan lepas atau tidak Aprinsipnya dilakukan pada area yang diduga tidak 

    nyeri?normal duluB, masa dengan ujung jari bersamaan dengan lembut semua

    kuadran. Nyeri pada abdomen ada yang si*atnya %isceral Ahilang timbul, tidak 

     bisa ditunjuk dengan jelasB, ada yang somatik Abisa ditunjuk dengan jelasB.

    Kelainan pada dinding ditandai dengan hilangnya nyeri apabila ada ketegangan

     perut jika masih nyeri berarti ada kelainan dari dalam dinding perut.

    Palpasi adanya masa, dilihat konsistensinya apakah padat keras Aseperti

    tulangB, padat kenyal Aseperti meraba hidungB, lunak Aseperti pangkal pertemuan

     jempol dan telunjukB, atau kista Aditekan mudah berpindah seperti balon berisi

    air, berisi cairanB. danya tumor pada abdomen diperkirakan dari 6 regio

    anatominya. #kuran massa ditentukan dengan pasti yakni dengan

    meteran?jangka sorong mengenai panjang, lebar, tebal Akalau tidak ada peralatan,

     bisa dengan ukuran jari penderitaB.

    Pada palpasi selain memikirkan organ didalam, dipikirkan pula pembuluh

    darah di abdomen. bdomen ditekan kuat-kuat bagian atas sedikit ke sebelah kiri

    untuk merasakan pulsasi aorta Atumor abdomen bisa keliru dengan aneurisma

    aortaB. neurisma aorta ditandai ada pulsasi ke segala arah sedangkan tumor 

    hanya pada ! arah. Palpasi organ intraperitoneal si*atnya mobile, sedangkan

    organ retroperitoneal si*atnya *i:ed Aseperti ginjal yang kalau ternyata mobile

     pada wandering kidneyB.

    #ntuk pemeriksaan ascites abdomen prosedur tambahannya@ A!B

    Melakukan perkusi dengan Tes suara redup berpindah@ &etelah menandai batas

    suara timpani dan redup, minta penderita miring ke salah satu sisi tubuh

    dilakukan perkusi lagi APada ascites batasnya tidak berubahBO A'B Melakukan

     palpasi dengan Tes #ndulasi@ Minta asisten menekan kedua tangan pada midline

    abdomennya Akanan kiriB. Ketuklah satu sisi abdomen dengan jari dan rasakan

    32

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    33/43

     pada sisi yang lain dengan tangan yang lain, adanya getaran yang diteruskan

    cairan asites.

    #ntuk pemeriksaan hepar prosedur tambahannya yaitu dengan perkusi

     batas bawah hepar@ Mulai dari bawah umbilikus di mcl kanan perkusi dari bawah

    ke atas sampai suara redup Atidak ada pergeseran ke bawah? /bstruksi paru

    kronikB. "ilanjutkan perkusi batas atas hepar@ daerah paru ke bawah sampai

    suara redup. Tinggi antara daerah redup Atidak ada pembesaran heparB diukur.

    Palpasi hepar dilakukan dengan meletakkan tangan kiri dibelang penderita

    menyangga costa ke-!!?!' sejajar, minta penderita rileks. epar didorong ke

    depan, diraba dari depan dengan tangan kanan Abimanual palpasiB. Tangan kanan

    ditempatkan pada lateral otot rektus kanan, jari di batas bawah hepar dan tekan

    lembut ke arah atas. Pasien diminta berna*as dalam sehingga terasa sentuhan

    hepar bergerak ke bawah Atangan dikendorkan agar hepar meluncur dibawah jarisehingga meraba permukaan yang lunak tidak berbenjol, tepi tegas?tajam, tidak 

    ada pembesaranB.

    #ntuk pemeriksaan lien prosedur tambahannya dengan perkusi daerah ics

    terbawa di linea a:illaris anterior kiri AtimpaniB. Pasien diminta menarik na*as

     panjang lakukan perkusi lagi Akalau redup berarti pembesaran lim*e atau bisa

    normal *alse positi%e splenic percussion signB. Perkusi dilakukan pada daerah

    redup dari berbagai arah Aredup meluas berarti pembesaran limpaB perlu

    dilakukan palpasi untuk memastikan.

    Palpasi lien dilakukan dengan meletakkan tangan kiri menyangga dan

    mengangkat costa bagian bawah kiri sebelah penderita. Tangan kanan diletakkan

    di bawah arcus aorta kemudian tekan ke arah lien. Penderita diminta berna*as

    dalam-dalam merasakan lien dengan ujung jari Alien membesar atau tidakB.

    Pemeriksaan Apalpasi dan perkusiB diulangi pada posisi pasien miring ke kanan

    dengan tungkai paha dan lutut *le:i agar lien mudah teraba. Jarak letak lien

    diperkirakan dengan costa kiri terbawah.#ntuk pemeriksaan ginjal abdomen prosedur tambahannya dengan

    melakukan palpasi =injal Kanan@ Posisi di sebelah kanan pasien. Tangan kiri

    diletakkan di belakang penderita, paralel pada costa ke-!', ujung cari menyentuh

    sudut costo%ertebral Aangkat untuk mendorong ginjal ke depanB. Tangan kanan

    diletakkan dengan lembut pada kuadran kanan atas di lateral otot rectus, minta

     pasien menarik na*as dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kanan dalam-

    dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan

    Atentukan ukuran, nyeri tekan gaB. Pasien diminta membuang na*as dan berhenti

    33

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    34/43

    napas, lepaskan tangan kanan, dan rasakan bagaimana ginjal kembali waktu

    ekspirasi. "ilanjutkan dengan palpasi =injal Kiri@ Pindah di sebelah kiri

     penderita, Tangan kanan untuk menyangga dan mengangkat dari belakan. Tangan

    kiri diletakkan dengan lembut pada kuadran kiri atas di lateral otot rectus, minta

     pasien menarik na*as dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kiri dalam-

    dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan

    Anormalnya jarang terabaB

    #ntuk pemeriksaan ketok ginjal prosedur tambahannya dengan

    memperlsilahkan penderita untuk duduk menghadap ke salah satu sisi, dan

     pemeriksa berdiri di belakang penderita. &atu tangan diletakkan pada sudut

    kosto%ertebra kanan setinggi %ertebra torakalis !' dan lumbal ! dan memukul

    dengan sisi ulnar dengan kepalan tangan Aginjal kananB. &atu tangan diletakkan

     pada sudut kosto%ertebra kanan setinggi %ertebra torakalis !' dan lumbal ! dan

    memukul dengan sisi ulnar dengan kepalan tangan Aginjal kiriB. Penderita

    diminta untuk memberiksan respons terhadap pemeriksaan bila ada rasa sakit.

    Pemeriksaan abdomen dapat diakhiri dengan colok dubur Asi*atnya kurang

    menyenangkan sehingga ditaruh paling akhirB. Pemeriksaan ini dapat dilakukan

     pada pasien dalam posisi miring AsymposisiB, lithotomi, maupun knee-chest.

    Pemeriksaan dapat dilakukan dengan satu tangan maupun dua tangan Abimanual,

    satu tangannya di atas pel%isB.

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    35/43

    Kuman ini tumbuh dalam suasana aerob dan *akultati* anaerob. Kuman ini

    mati pada suhu 39R< dan pada keadaan kering. "i dalam air dapat bertahan hidup

    selama 1 minggu dan hidup subur pada medium yang mengandung garam empedu.!

     b. 7pidemiologi "emam Typhoid

    &ur%eilans "epartemen Kesehatan 80, *rekuensi kejadian demam ti*oid di

    0ndonesia pada tahun !66( sebesar 6,' dan pada tahun !661 terjadi peningkatan

    *rekuensi menjadi !3,1 per !(.((( penduduk. "ari sur%ey berbagai rumah sakit di

    0ndonesia dari tahun !65! sampai dengan !659 memperlihatkan peningkatan jumlah

     penderita sekitar )3,5C yaitu dari !6.369 menjadi '9.9(9 kasus.

    0nsidens demam ti*oid ber%ariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan

    sanitasi lingkunganO di daerah rural AJawa +aratB !3; kasus per !((.((( penduduk,

    sedangkan di daerah urban ditemukan ;9(-5!( per !((.((( penduduk. Perbedaan

    insisdens du perkotaan bekum memadai serta sanitasi lingkungan dengan

     pembuangan sampah yang kurang memenuhi syatat kesehatan lingkungan.

    Case fatality rate A

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    36/43

    c. Patogenesis "emam Typhoid

    "emam typhoid disebabkan oleh bakteri basil gram negati%e, Salmonella

    typhii. Penularan ke manusia dapat melalui makanan dan minuman yang tercemar 

    *eses manusia. +akteri akan masuk ke saluran pencernaan. "i lambung sebagian

     bakteri akan dimusnahkan oleh asam lambung. +akteri yang masih bertahan akan

    masuk ke usus halus dan mengin%asi jaringan lymphoid  pla%ue peyeri yang

    merupakan tempat predileksi untuk berkembang biak. Melalui saluran lim*e

    mesenteric bakteri masuk aliran darah sistemikA bakterimia 0B dan mencapai sel-sel

    retikuloendothelial hati dan limpa. $ase ini dianggap sebagai masa inkubasiA;-!1

    hariB. Kemudian bakteri akan masuk ke sirkulasi sistemikAbakterimia 00B melalui

    duktus torasikus dan mencapai organ-organ tubuh terutama limpa, usus halus dan

    kandung empedu.+akteri Salmonella typhii menghasilkan endotoksin yang merupakan kompleks

    lipopolisakarida dan dianggap penting dalam pathogenesis demam typhoid.

    7ndoktoksin berperan pirogenik serta memperbesar reaksi peradangan dimana

     bakteri berkembang. &elain itu merupakan stimulator yang kuat untuk memproduksi

    sitokin oleh sel-sel makro*ag dan demam djala toksemiaA proinflamatory. /leh

    karena basil Salmonella  bersi*at intraseluler maka semua bagian tubuh dapat

    terserang dan kadang-kadang pada jaringan yang terin*eksi dapat timbul *okal-*okal

    in*eksi.

    Kelainan patologis utama tedapat di usus halus terutama di ileum bagian distal

    dimana terdapat kelanjar  pla%ue peyeri. Pada minggu pertama dapat terjadi

    hyperplasia plaHue peyeri berlanjut pada minggu kedua menjadi nekrosis. Pada

    minggu ketiga terjadi ulserasi hingga terbentuk ulkus. #lkus ini dapat sembuh dan

    menimbulkan sikratik pada minggu ke empat. #lkus dapat menyebabkan perdarahan

    dan per*orasi y.ang merupakan komplikasi yang berbahaya. &elain itu hepar dan

    membesar karena terjadi in*iltrasi sel-sel lim*osit dan sel mononuclear lainnya sertanekrosis *okal. "emikian juga proses ini terjadi pada jaringan retikuloendotelial

    lainnya seperti limpa dan kelenjar mesenterika. Kelainan patologis yang sama juga

    dapat ditemukan pada organ tubuh lain seperti tulang, usus, ginjal, jantung dan

    selaput otak. Pada pemeriksaan klinis sering ditemukan, proses radang dan abses

     pada organ, sehingga dapat menimbulkan bronchitis, arthritis septic, pielone*ritis,

    meningitis dll. Kandung empedu merupakan tempat yang disenangi bakteri ini. +ila

     penyembuhan tidak sempurna, bakteri dapat tahan di kandung empedu, mengalir ke

    dalam usus sehingga menyebabkan karier intestinal. "emikian juga ginjal dapat

    36

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    37/43

    mengandung bakteri tahan lama sehingga menimbulkan karier $urinary carrier.

    dapun tempat-tempat yang mengandung bakteri ini dapat menyebabkan

    kekambuhan.

    =ejala Klinis "emam Typhoid

    =ambaran klinis demam typhoid sangat ber%ariasi, dari gejala yang sangat

    ringan sekali Asehingga tidak terdiagnosisB dan dengan gejala yang khasAsindrom

    demam typhoidB sampai dengan gejala klinis yang berat yang disertai dengan

    komplikasi. =ambaran klinis juga dapat ber%ariasi berdasarkan daerah dan negara

    serta waktu. =ambaran klinis pada anak-anak cenderung tak khas. Makin kecil anak,

    gambaran klinis makin tak khas. Kebanyakan perjalan penyakit berlangsung dalam

    waktu pendek dan jarang menetap lebih dari ' minggu.

    Kumpulan gejala klinis typhoid sering disebut sindrom demam typhoid.

    +eberapa gejala klinis yang sering terjadi@a."emam

    "emam atau panas adalah gejala utama typhoid. Pada awal sakit demam

    kebanyakan samar-samar saja, selanjutnya suhu tubuh sering turun naik. Pagi hari

    lebih rendah atau normal, sore dan malam lebih tinggiAdemam intermittenB. "ari hari

    ke hari intensitas demam makin anokresia, mual dan muntah. Pada minggu kedua

    intensitas demam makin tinggi dan kadang terus-menerusAdemam kontinyuB. +ila

     pasien membaik pada minggu ketiga suhu badan kembali turun dan dapat normal

     pada akhir minggu ketiga. Perlu diperhatikan bahwa laporan demam khas pada

    typhoid tidak selalu ada. Tipe demam menjadi tidak beraturan. al ini kemungkinan

    terjadi karena inter%ensi pengobatan atau komplikasi yang hadir lebih awal. Pada

    anak, khususnya balita, demam dapat menyebabkan kejang.

     b.=angguan &aluran Pencernaan

    Pada keadaan ini dapat ditemukan bau mulut yang tidak enak karena demam

    yang lama. +ibir kering dan pecah-pecah. idah kelihatan kotor dan ditutupi selaput

     putih. #jung dan tepi lidah kemerahan dan tremorAcoated tongue dan pada

     penderita anak jarang ditemukan. Pada umumnya penderita sering mengeluh nyeri

     perut terutama region epigastrikAnyeri ulu hatiB disertai mual dan muntah. Pada awal

    sakit sering meteorismus dan konstipasi. Pada minggu selanjutnya kadang timbul

    diare.

    c.=angguan Kesadaran

    #mumnya terjadi gangguan kesadaran, berupa penurunan kesadaran ringan.

    &ering didapatkan kesadaran apatis dengan kesadaran seperti berkabutAtyphoidB.

    Pada klinis berat tak jarang penderita mengalami somnolen sampai koma atau

    37

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    38/43

    dengan gejala  psychosis$organic brain syndrome.Pada penderita dengan toksik,

    delirium lebih menonjol.

    d.epatosplenomegali

    ati dan limpa ditemukan sering membesar. ati tersa kenyal dan terdapat

    nyeri tekan.

    e.+radikardia relati* dan gejala lain

    +radikardia relati* jarang ditemukan, mungkin karena teknis pemeriksaan yang

    sulit dilakukan. +radikardi relati* adalah peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti

     peningkatan denyut nadi. Patokan yang sering dipakai adalah bahwa setiap

     peningkatanm suhu !(< tidak diikuti peningkatan *rekuensi nadi 5 denyut dalam !

    menit. =ejala-gejala lain yang dapat ditemukan pada demam typhoid adalah rose

    spot yang biasanya ditemukan di region abdomen atas,serta sudamina serta gejala-

    gejala klinis yang berhubungan dengan komplikasi yang terjadi. 8ose spot jarang

    ditemukan pada anak lebih sering epitaksis.

    Kompl(kas( T6p%o(!

    Pada minggu kedua atau lebih sering timbul komplikasi mulai yang ringan

    sampai berat bahkan kematian. +eberapa komplikasi yang sering terjadi adalah

    sebagai berikut@

    a.Typhoid toksikATyphoid 7nse*alopatiB

    "idapatkan gangguan atau penurunan kesadaran akut dengan gejala delirium

    sampai koma yang disertai atau tanpa gejala neurologis lainnya. nalisa cairan otak 

     biasanya dalam batas-batas normal.

     b.&yok &eptik 

    &yok septik adalah akibat lanjut dari respon in*lamasi sistemik, karena

     bakteremia Salmonella typhii. "isamping gejala-gejala diatas penderita jatuh ke

    dalam *ase kegagalan %askulerAsyokB. Tensi turun, nadi cepat dan halus, berkeringat

    serta akral dingin. Keadaan menjadi berbahaya apabila syok bersi*at irreversible.

    !.Perdarahan dan Per*orasi 0ntestinal

    Perdarahan dan per*orasi intestinal terjadi pada minggu kedua demam atau

    setelah itu. Perdarahan dengan gejala berak berdarahAhematoskheiaB atau dideteksidengan tes perdarahan tersembunyiAoccult blood test B. Per*orasi intestinal ditandai

    dengan nyeri abdomen akut,tegang, nyeri tekan yang paling nyata di kuadaran kanan

     bawah abdomen. &uhu tiba-tiba menurun dengan peningkatan *rekuensi nadi dan

     berakhir syok. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan tanda-tanda ileus, bising usus

    melemah dan pekak hati menghilang. Per*orasi dapat dipastikan dengan pemeriksaan

    *oto polos abdomen ) posisi. Per*orasi intestinaldalah komplikasi typhoid yang

    serius karena sering menimbulkan kematian.

    '.Peritonitis

    38

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    39/43

    Peritonitis biasanya menyertai per*orasi, tetapi dapat terjadi tanpa per*orasi.

    "itemukan gejala-gejala abdomen akutyakni nyeri perut hebat,kembung serta nyeri

     penekanan. Nyeri lepas lebih khas pada peritonitis.

    ).epatitis Ti*osa

    "emam typhoid yang disertai gejala-gejala ikterus,hepatomegali,dan kelainan

    test *ungsi hati dimana didapatkan peningkatan &=PT, &=/T dan bilirubin

    darah.Pada histopatologi didapatkan nodul ti*oid dan hiperplasi sel-sel ku**er.

    1.Pankreatitis Ti*osa

    Pankreatitis ti*osa merupakan komplikasi yang jarang terjadi,gejala-

    gejalanya sama dengan pancreatitis. Penderita nyeri perut hebat yang disertai mual

    dan muntah warna kehijauan, meteorismus dan bising usus menurun. 7nim amilase

    dan lipase meningkat.

    3.Pneumonia

    Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri basil Salmonella atau koin*eksi

    dengan mikroba lain yang sering menimbulkan pneumonia. Pada pemeriksaan

    didapatkan gejala-gejala klinis pneumonia serta gambaran khas pneumonia pada *oto

     polos thoraks.

    9.Komplikasi ain

    +asil Salmonella  bersi*at intramakro*ag dan dapat beredar ke seluruh bagian

    tubuh, maka dapat mengenai banyak organ yang menimbulkan in*eksi yang bersi*at

    *okal, diantaranya@

    !. /steomielitis, arthritis

    '. Miokarditis, perikarditis dan endokarditis

    ). Pielone*ritis, orkhitis

    1. &erta peradangan-peradangan di tempat lain

    4. Salmonella typhii 

    S. typhi merupakan bakteri batang gram negati* dan tidak membentuk spora,

    serta memiliki kapsul. +akteri ini juga bersi*at *akultati*, dan sering disebut sebagai

     facultative intra!cellular parasites. "inding selnya terdiri atas murein, lipoprotein,

     fosfolipid"  protein, dan lipopolisakarida AP&B dan tersusun sebagai lapisan-lapisan

    A"en, '(()B.

    #kuran panjangnya ber%ariasi, dan sebagian besar memiliki  peritrichous

     flagella sehingga bersi*at motil. S. typhi membentuk asam dan gas dari glukosa dan

    mannosa. /rganisme ini juga menghasilkan gas '&, namun hanya sedikit ADinn,

    '((9B. +akteri ini tahan hidup dalam air yang membeku untuk waktu yang lama

    A+rooks, '((3B.

    39

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    40/43

     

    S. typhi yang mengin*eksi manusia dan menyebabkan demam enterik, yakni

    demam ti*oid. Jumlah organisme dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi

    menentukan infection rate.

    ntigen 2i dari serotip S. typhi merupakan bentuk antigen K. &ejumlah

     penelitian menunjukkan bahwa 2i mempunyai si*at antiopsonik dan anti*agositik,

    mengurangi sekresi TN$S terhadap S enterica ser. thypi  oleh makro*ag inang,

    meningkatkan resistensi bakteri terhadap o&idative killing ADain, '((3B. ntigen 2i

    meningkat in*ekti%itas dari S. thypi dan keparahan penyakitnya.

    ntigen / menurunkan kepekaan bakteri terhadap protein komplemen, host 

    cationic proteins, dan interaksi dengan makro*ag. ntigen / memberikan

     perlindungan dari serum normal karena adanya complement!activating # dan LPS core polysaccharides. &elain itu, antigen / juga mencegah akti%asi dan deposisi *aktor 

    komplemen A"en, '(()B.

    Plasmid %irulensi untuk Salmonella hanya ditemukan pada beberapa serotip

    dari subgrup 0 saja, salah satunya S. typhi. Plasmid %irulensi ini penting untuk 

    multiplikasi bakteri di sistem retikuloendotelial. Namun, beberapa mengatakan bahwa

     plasmid tidak menentukan keparahan dari in%asi bakteri karena perannya yang hanya

     bekerja di luar sel-sel intestinal. +erdasarkan penelitian, plasmid ini hanya membantu

    replikasi bakteri di makro*ag A8otger, !666B.

    S. typhi  juga diduga memiliki adhesion yang berasal dari 'uter (embrane

     Protein A/MPB dengan berat molekul sekitar )9k"a, yang kemudian dikenal sebagai

    dh()9. dh()9 ini bersi*at imunogenik dan mampu menginduksi respon imun

    mucosal dengan terbentuknya &0s protekti* pada mencit A"en, '(()B.

    &eperti halnya semua bakteri basil enterik, S. typhi  juga menghasilkan

    endotoksin. 7ndotoksin merupakan senyawa lipopolisakarida AP&B yang dihasilkan

    dari lisisnya sel bakteri. "i peradaran darah, endotoksin ini akan berikatan dengan

    40

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    41/43

     protein tertentu kemudian berinteraksi dengan reseptor yang ada pada makro*ag dan

    monosit serta sel-sel 87&, maka akan dihasilkan 0-!, TN$, dan sitokin lainnya. &elain

    itu, S. typhi juga menghasilkan sitotoksin, namun hanya sedikit sekali A"en, '(()B

    S. enterica memiliki region "N yang berhubungan dengan patogenitasnya

    dan dimiliki oleh semua serotipnya.  )egion ini disebut sebagai Salmonella

     Patogenicity *sland sering disingkat dengan &P0 A8etamal, '(!(B. &P0 ber*ungsi dalam

    menambah *ungsi %irulensi yang kompleks oleh bakteri terhadap inang yang

    diin*eksinya A&aroj, '((5B. ensel A'((1B,

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    42/43

    "alam satu sampai tiga minggu bakteri akan menyebar ke organ tersebut. +akteri ini

    akan mengin*eksi empedu, kemudian jaringan lim*oid dari usus halus, terutamanya

    ileum. 0n%asi bakteri ke mukosa akan memicu sel epitel untuk menghasilkan berbagai

    sitokin seperti 0-!, 0-9, 0-5, TN$-U, 0N$, =M-

  • 8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9

    43/43

    9. S(mpula$

    Tn. &, !; tahun, menderita demam typhoid karena terin*eksi Salmonella typhii" hal

    ini diperkuat dengan gejala khas yang timbul dan hasil pemeriksaan penunjang.

    9I. Da*tar Pustaka

    +uku jar 0lmu Pernyakit "alam Jilid 000 7d.2 hal. ';6;-';66+urnside-Mc=lynn. !66(. #dam,s Diagnosis -isisk disis /0. Jakarta@ 7=<

    Markum, .M.&. '(((.  Penuntun #namnesis dan Pemeriksaan -isis. Jakarta@ 0nterna

    Publishing

    &udoyo, ru.D, et all. '((6. 1uku #+ar *lmu Penyakit Dalam edisi V 2ilid * . Jakarta@ 0nterna

    Maulana 8ai. '((5. http@??raimaulana.wordpress.com?'((5?!'?('?anamnesis? diakses pada

    tanggal ' /ktober '(!) pukul !3.!( D0+

    Publishing

    &wart, Mark . '((1. 1uku #+ar Diagnostik -isik . Jakarta@ 7=