laporan tutorial blok 3. modul 4

Upload: susaninsani

Post on 19-Jul-2015

405 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL BLOK 1.3 MODUL 4 Fungsi Neuromuskuoskeletal dan Korelasi Klinisnya

Kelompok 20 C: Tutor Ketua Sekretaris Meja Sekretaris Papan Anggota : Erlina Roestam : Wina Hidayati : Susan Insani Putri : Ashima Sonita : Ayu Andrian Putri Bunga Saridewi N. Fadhila Aini Ismail Fajri (1010313062) (1010313102) (1010313084) (1010312079) (1010312051) (1010312023) (1010313025)

Maresya Silvia Eszy(1010311020) Melati Setia Ningsih(1010312107) Rinaldi Syahputra (1010313100)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNVERSITAS ANDALAS

Hari, tanggal

: 1.Senin, 10 Januari 2011 2.Kamis, 13 Januari 2010

Tutor Kelompok

: Erlina Roestam : 20 C

MODUL 4 SKENARIO 4 : KENAPA BADANNYA LEMAH SEBELAH Tn. Komar, 50 tahun baru saja mengalami stroke, lengan dan tungkai sebelah kiri terasa berat digerakkan, badan sebelah kiri juga terasa kebas. Setelah dilakukan pemeriksaan CT scan, ternyata ada bagian yang iskemik pada serebrum hemisfer serebri kiri. Tn. Komar juga mengalami inkontinensia urine yang menunjukkan terdapatnya gangguan pada sistem safar otonom. Menurut dokter, Tn.Komar juga mengalami kelumpuhan pada saraf cranial VII dan IX serta afasia. Anak Tn. Komar heran kenapa badan Tn. Komar sebelah kanan yang lumpuh dan terasa kebas sedangkan yang mengalami gangguan adalah otak sebelah kiri. Anak tn. Komar yang paling kecil adalah mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran, dia baru mempelajari proses perubahan potensial membran pada sel saraf serta penghantaran impuls disepanjang serabut saraf tetapi belum bisa menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. Komar. Selain itu Tn. Komar makan dalam jumlah yang cukup, tapi kenapa otot-ototnya terasa berat digerakkan seolah kekurangan energi. Bagaimana anda menjelaskan fungsi, mekanisme dan dasar kerja otot dan saraf ?

I.Terminologi 1.Iskemik 2.Kebas 3.Stroke :defisiensi darah pada suatu bagian, biasanya akibat konstriksi fungsional atau obstruksi aktual pembuluh darah. : mati rasa yang umumnya terjadi pada tangan, kaki, dan ujung-ujung jari (ekstrimitas) : penyakit serebrovaskular yang mengacu kepada gangguan neurologi mendadak akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem arteri otak. 4.Inkontinensia urin : ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran urin kontrol volunter atas sfingter eksternal dan diafragma pelvis. 5. CT Scan 6.Afasia : pencitraan medis yang memperkerjakan metode tomografi komputer untuk menghasilkan gambaran 3 dimensi. : hilangnya kemampuan untuk memahami, mengeluarkan, dan menyatakan konsep bicara yang terjadi akibat gangguan serebrovaskuler yang mengenai arteri. 7.Saraf cranial : sistem saraf perifer yang berpangkal dari otak.Berjumlah sebanyak 12 pasang. II.Identifikasi Masalah 1. Mengapa badan Komar lumpuh sebelah kanan padahal yang mengalami kerusakan otak sebelah kiri? 2. Apa penyebab stroke? 3. Gejala stoke? 4. Macam-macam stroke? 5. Mengapa badan Kmar terasa lemas walaupun telah mendapat asupan gizi yang cukup? 6. Apa hubungan inkontenensi urine dengan gangguan saraf otonom? 7. Penyebab inkontenensia urine? 8. Apa hubungan lumpuhnya saraf kranial VII&IX dengan afasia? 9. Bagaimana proses perubahan potensial membran? Dan bagaimana proses penghantaran impuls? 10. Bagaimana prosedur pemeriksaan CT scan? III.Brainstorming akibat gangguan jalur-jalur desenden di korda spinalis yang mempengauhi

1. Serabut-serabut saraf kranial yang keluar dari dasar otak, akan menyilang di medula oblongata di daerah yang disebut decussasio piramid. Akibatnya saraf dari bagian kanan akan menuju ke sebelah kiri dan saraf yang berasal dari sebelah kanan akan menuju ke sebelah kiri.Inilah yang menyebabkan terjadinya penyilangan. Dimana tubuh bagian kanan akan diatur oleh otak bagian kiri sedangkan tubuh bagian kiri akan diatur oleh otak sebelah kanan. Jika hemisfer kanan yang rusak, maka akan terjadi gangguan pada tubuh bagian kiri, begitupun sebaliknya. 2. Faktor Penyebab Stroke Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak. 3. Gejala-gejala sensorik 2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah. 3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan. Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke. 4. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. stroke terbagi menjadi berikut:

1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi

Stroke 2. Stroke

iskemik Embolik:

ini

dibagi

menjadi pembuluh

3 arteri denyut

jenis, oleh

yaitu bekuan

: darah.

1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan. Tertutupnya gangguan 3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya jantung.

Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir Stroke 1. Hemoragik 70% kasus stroke hemoragik ada pendarahan yang terjadi 2 terjadi pada penderita jenis, didalam jaringan hipertensi. yaitu: otak. hemoragik Intraserebral:

2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak) 5. Meskipun energi untuk melaksanakan gerakan cukup, tetapi otot tetap tidak bisa melaksanakan gerakan, bisa disebabkan karena adanya gangguan pada sistem sarafnya sebagai pengatur dan pengendali gerakan yang dilakukan 6. Inkontinensia urin Inkontinensia urin merupakan ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran urin akibat gangguan jalur-jalur desenden di korda spinalis yang mempengauhi kontrol volunter atas sfingter eksternal dan diafragma pelvis.Orang yang menderita Inkontinensia urin ini biasannya dasar panggulnya itu melebar. Di alami oleh orang-orang yang sering melahirkan. 7. Inkontinensia Urin disebabkan karena gangguan pada saraf simpatis dimana terjadi ketidakmampuan mengendalaikan pengeluaran urin. 8. Saraf cranial IX mengontrol kemampuan bicara. Akibatanya jika terjadi kelumpuhan pada saraf cranial IX ini akan mengganggu kemampuan seseorang dalam berbicara. Yang menyebabkan timbulnya afasia. 9. Mekanisme dasar dari kerja otot dan saraf adalah dimulai dari adanya rangsangan. Kemudian rangsangan ini ditangkap oleh reseptor yang kemudian akan menghantarkannya ke sistem saraf pusat melalui sistem saraf sensorik. Informasi yang dikirimkan oleh sistem saraf sensorik akan diterima dan diolah oleh sistem saraf pusat. Informasi yang telah diolah ,

nantinya akan di kirimkan ke sistem saraf motorik untuk di sampaikan ke organ yang bertugas melaksanakan perintah yang diolah oleh sistem saraf pusat. Rangsangan yang di jalarkan melalui serabut saraf membawa zat neurotransmiter yaitu asetil kolin yang akan dilepaskan ke otot. Di otot, asetil kolin akan di tangkap oleh reseptor yang ada sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi di membran sel otot.Potesial aksi ini akan menyebabkan munculnya depolarisasi yang selanjutya akan menyebabkan timbulnya konstraksi otot sehingga terjadilah gerakan. . 10. CT Scan modalitas yang sangat membantu ahli saraf dan bedah. Dapat untuk pemeriksaan; kepala, leher, thorax, abdomen, pelvis dan ekstremitas. Pemeriksaan menggunakan CT scan cukup mahal dan tidak semua rumah sakit punya. Nilai akurasi yang dihasilkan tinggi.Pada saat pemeriksaan menggunakan CT scan dibutuhkan ketenangan pasien waktu diperiksa. Gambaran lesi;yang didapatkan berupa isodens, hipodens, hiperdens. Ada dua gambaran yang dapat dilihat yaitu opac dan lusen. Opac berwarna putih mamperlihatkan caiaran, tulang dan jaringan lemak. Sedangkan lusen berwarna hitam yang menggambarkan organ-organ yang mengandung udara seperti paru-paru.Untuk membantu identifikasi gambar dapat dilakukan dengan penggunaan kontras.Tebal irisan; sesuai dengan organ yang diperiksa dan tergantung besar dan bentuk kelainannya.

IV. Skemastrok e

Afasia

Iskemi k Hemisf er Badan kebas sebelah

Inkotinensia urine

Kerusakan otot

Saraf Cranial VII-IX

Gangguan saraf otonom

Fungsi, mekanisme, dan kerja otot biomekanik a

Homeosta tis

Korelasi klinis Fungsi, mekanisme, dan kerja saraf

Perubahan potensial membran

V.Learning Objective 1.Mahasiswa mampu menjelaskan potensial membran sel otot dan sel saraf 2. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme otot rangka dan otot polos 3. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi sitem saraf sensorik, motorik, dan otonom 4. Mahasiswa mampu menjelaskan biomekanika muskuluskeletal 5. Mahasiswa mampu menjelaskan transduksi saraf 6.Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi klinis sistem neuromuskuloskeletal

VI. Mengumpulkan informasi dan membagi informasi yang didapat

1. Potensial membran sel otot dan sel saraf Diseluruh sel di tubuh terdapat potensial listrik yang melintasi membran. Sel saraf dan sel otot itu dapat dirangsang sehingga mempu menghasilkan impuls elektrokimia pada membrannya.(Guyton and Hall) Potensial membran terdiri atas 2, yaitu: a.Potensial Istirahat Pada keadaan istirahat, membran dalam sel bermuatan negatif yang kita kenal dengan keadaan polarisasi. Keadaan polarisasi ini disebabkan karena 1. DIFUSI Natrium dan Kalium, dimana ion K keluar dari sel dan ionNa masuk sel. Perbandingan permeabilitas antara ion K dan Na adalah 100 : 1. Akibatnya intrasel menjadi lebih negatif yaitu sebesar :86 mVolt.

Gambar 1. Potensial membran akibat difusi ion Na-K (Guyton and Hall) 2. Transport Aktif melalui POMPA ion K & Na. Merupakan proses transpor yang memompa ion Natrium keluar melalui membran sel dan disaat yang sama memompa ion Kalium ke dalam. Fungsi pompa ion ini adalah untuk mengatur volume sel. Di pompa ion ini,

di transpor 3 ion Na dan 2 ion K. Akibatnya muatan dalam membran menjadi negatif., yaitu sebesar :4 mVolt. (Guyton and Hall) b.Potensial Aksi Pengantaran sinyal saraf dilakukan melalui potensial aksi yaitu perubahan cepat pada potensial membran. Proses potensial aksi diawali dengan perubahan potensial membran yang awalnya bermuatan negatif mendadak menjadi positif yang kemudian kembali dalam muatan negatif dengan kecepatan yang sama. Urutan Potensial Aksi 1.Tahap istirahat sel dalam berada dalam keadaaan terpolarisasi( bermuatan negatif) 2.Tahap depolarisasi sel yang permeabel terhadap ion Na, menyebabkan ion Na banyak masuk ke dalam akson sehingga muatan di dalam membran sel menjadi positif. 3.Tahap repolarisasi setelah terjadinya depolarisasi, maka pintu saluran Na tertutup yang diikuti dengan pembukaan pintu K sehingga ion K berdifusi keluar sehingga membran dalam kembali bermuatan negatif.(Guyton and Hall)

Respon all or none a. Stimulus ambang untuk depolarisasi biasanya terjadi saat ada perubahan sekitar 15 mV sampai 20 mV dari keadaan potensial istirahat

b. Begitu ambang depolarisasi tercapai, potensial aksi akan terbentuk. Inilah yang disebut respon all or none .Neuron akan merespon secara keseluruhan atau tidak merespon sama sekali(Ethel Sloane) Potensial aksi akan menjalar dalam dua arah menjauhi rangsangan sehingga semua membran mengalami depolarisasi. Macam-macam potensial aksi:1. runcing 2. plato 3.berirama. Peran ion lain dalam potensial aksi: 1. Anion-anion dari protein yang tidak permeabel terhadap akson. Ion ion ini berasal dari molekul protein. Karena ion-ion ini tidak dapat meninggalkan akson, maka setiap kekurangan ion positif dalam membran akan menimbulkan kelebihan ion negatif yang tidak permebel ini. Ion-ion ini bertanggung jawab terhadap muatan negatif di dalam serat bila terdapat kekuranganion Na atau K. 2. Ion Kalsium ( ) Kalsium bekerja sama dengan Na dalam beberapa sel dalam potensial aksi. Kalsium akan dipompakan dari dalam ke luar sel. Saluran Kalsium teraktivasi dengan lambat(saluran lambat). Umumnya terdapat di dalam sel otot polos san otot jantung. (Guyton and Hall) 2. Mekanisme kontraksi dan relaksasi otot rangka dan otot polos a.Mekanisme kontraksi dan relaksasi otot rangka.

Periode kontraksi otot terdiri dari:

1. Periode Latent (PL) Gambar 6. Anatomi fisiologi otot Periode pemberian rangsang sampai terjadinya respon rangka (Guyton and Hall)

2. Periode Kontraksi (PK) 3. Periode Relaksasi (PR)

Periode pemendekan otot atau kontraksi Periode kembalinya otot pada keadaan semula setelah mengalami kontraksi

Mekanisme umum kontraksi otot rangka 1. Potensial aksi berjalan dari serabut saraf motorik hingga ke serabut sel otot 2. Ujung saraf menyekresi neurotransmiter yaitu asetilkolin. 3. Asetil kolin bekerja lokal dan memungkinkan difusi ion Na sehingga menimbulkan suatu potensial aksi pada serat otot. 4. Potensial aksi menjalar disepanjang serat otot 5. Potensial aksi menimbulkan depolarisasi yang menyebabkan retikulum sarkoplasma melepas sejumlah ion kalsium ke dalam miofibril 6. Ion kalsium memberikan kekuatan menarik antar filamen aktin dan miosin yang menyebabkan mereka bergerak bersama dan menghasilkan kontraksi 7. Setelah kurang dari 1 detik, ion kalsium di pompa kembali kedalam retikulum sarkoplasmik (Guyton and Hall)

Gambar 7. Tubulus T dan pompa ion kalsium dalam kontraksi. (Guyton and Hall) Mekanisme molekular dari kontraksi otot rangka 1.Pada saat kontraksi, miofilamen aktin meluncur diantara miofilamen miosin.

2.Ujung-ujung miofilamen aktin tertarik ke arah pertengahan sarkomer 3.Selama pergeseran aktin tehap demi tahap terjadi ikatan dengan kaitan pada miosin yang disusul dengan pelepasan ikatan . 4.Untuk bergeser maju, maka ikatan antara aktin dan miosin perlu dilepas dahulu. Untuk melepas ikatan ini dibutuhkan energi yang berasal dari penguraian molekul ATP. 5.Setelah ikatan terlepas, aktin bergeser maju yang disusul doleh ikatan antara aktin dan miosin lagi. Demikian seterusnya hingga ujung aktin makin mendekat(Guyton and Hall).

Gambar 8. Struktur mikroskopik otot rangka (Guyton and Hall)

Gambar 9. Mekanisme kontraksi otot rangka (Guyton and Hall)

b.Mekanisme kontraksi dan relaksasi otot polos Otot polos memiliki filamen aktin dan miosin. Tapi otot polos tidak memiliki kompleks troponin yang membantu dalam pengaturan kontraksi seperti pada otot rangka. Otot polos tidak memiliki susunan bergaris filamen aktin dan miosin seperti yang ditemukan pada otot rangka. Namun otot polos memiliki dense bodies Diantara filamen aktin terdapat filamen miosin yang memiliki diameter dua kali lebih besar dibandingkan filamen aktin. Subtansi neurotransmiter pada otot polos adalah asetil kolin dan norepinefrin Posisi troponin pada otot polos digantikan oleh kalmodulin yang tugasnya mengatur sejumlah protein yang berguna dalam proses kontraksi. Proses kontraksi otot polos: 1.Ion kalsium berikatan dengan kalmodulin 2.Ikatan itu mengaktifkan miosin kinase, enzim yang akan melakukan fosforilasi 3.Salah satu rantai pengatur mengalami fosfolitasi, sehingga berikatan dengan filamen aktin dan bekerja sama sehingga menghasilkan suatu kontraksi. Kekuatan kontraksi otot polos sangat bergantung pada konsentrasi ion kalsium di cairan ekstraselular.(Guyton and Hall)

Gambar 10. Kontraksi dan relaksasi otot polos (Guyton and Hall)

c.Perubahan-perubahan selama kontraksi otot 1. PERUBAHAN BENTUKa.

Pada saat terjadi kontraksi, otot menjadi pendek dan gemuk, tetapi tidak Terjadi perubahan bentuk dari protein

mengalami perubahan volume b.

c.

Menurut Szent-Gyorgy perubahan ini karena adanya protein dalam

otot aktomiosin terurai menjadi aktin & miosin aktin mengalami torsi (perputaran) 2. PERUBAHAN KIMIAa. Pada saat kontraksi: Fosfat an & asam laktat meningkat jumlahnya; fosfat or &

glikogen menurun jumlahnya; oksigen banyak digunakan; H2O & CO2 banyak dihasilkan b. Untuk proses di atas sangat dibutuhkan energi, maka untuk kontraksi otot ada 4 (empat) macam, yaitu: 1. ATP (adenosin triphosfat) ADP (adenosin diphosfat) energi yang dihasilkan untuk kontraksi 2. Fosfokreatin asam phosfat + kreatinenergi yang dihasilkan untuk resintesis ATP 3. Glikogen asam laktatenergi yang dihasilkan untuk resintesis fosfokreatin 4. 1/5 (seperlima) asamlaktat +O2 H2O + CO2energi yang dihasilkan untuk mengubah GLIKOGEN 3. PERUBAHAN PANASa. Dari seluruh energi yang digunakan untuk kontraksi hanya 20 %, untuk kerja dan

4/5

(EMPAT

PERLIMA)

ASAM

LAKTAT

MENJADI

selebihnya hilang dalam bentuk panas.b. Panas yang timbul dapat digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh,sehingga

pada suhu yang dingin produksi panas dapat ditingkatkan melalui pergerakkan otot 4. PERUBAHAN LISTRIK a. Bila otot berkontraksi terjadi perubahan listrik sehingga timbul arus aksi yang mengalir dari daerah positif ke daerah negatif b. Daerah aktif relatif lebih negatif di bandingkan dengan daerah non aktif (positif)

3. Fungsi sistem saraf sensorik, motorik dan otonom

Grafik 1. Fungsi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer

1.Fungsi sistem sensorik Rangkaian dari sistem saraf sensoris bertujuan untuk menyampaikan rangsangan atau impuls ke sistem saraf pusat.( .(Guyton and Hall) Terdapat lima macam reseptor sensorik 1.Mekanoreseptor mengenali deformasi secara mekanis yang terjadi pada reseptor atau jaringan yang terletak berdekatan dengan reseptor. 2.Termoreseptor 3.Nosireseptor(nyeri) 4.Reseptor elektromagnetik dipakai untuk mengenali perubahanperubahan suhu mengenali kerusakan jaringan yang terjadi mengenali cahaya yang sampai pada retina mata

5.Kemoreseptor

mengenali rasa pengecapan dalam mulut, bau-bauan, kadar oksigen dalam arteri, osmolalitas cairan tubuh, konsentrasi karbon dioksida, and Hall) dan faktor-faktor lain yang menyusun keadaan kimiawi tubuh.(Guyton

Jaras saraf berakhir pada suatu titik tertentu dalam sistem saraf pusat dan jenis sensasi yang dirasakan oleh serabut saraf terangsang ditentukan oleh titik dalam sistem saraf ini. .(Guyton and Hall)

Semua reseptor sensorik mempunyai suatu ciri yaitu apapun macam stimulus yang merangsang reseptor pengaruh yang segera terjadi adalah perubahan potensial reseptor pada membran. .(Guyton and Hall)

Indra somatik adalah mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi sensorik dari tubuh. Indra somatik dapat diklasifikasikan dalam 3 tipe fisologis, yaitu: a.indra somatik mekanoreseptor b.indra termoreseptif 3.indra rasa nyeri : yang meliputi sensasi taktil dan sensasi posisi : yang berguna untuk mengetahui panas atau dingan : mengenali kerusakan jaringan yang terjadi Hampir seluruh informasi sensorik yang berasal dari segmen somatik tubuh memasuki medula spinalis melalui sarafsaraf spinal pada radiks dorsalis . Sinyal sensorik akan dibawa melalui salah satu dari dua jaras sensorik bolak-balik, yaitu: 1.Sistem kolumna dorsalis Sistem ini menjalarkan sinyal dalam kolumna dorsalis melalui medula spinalis dan selanjutnya setelah bersinaps dan menyilang ke sisi yang berlawanan dalam medula akan naik melalui lemnikus medialis dibatang otak menuju talamus. Sistem ini menjalarkan sinyal ke otak dengan kecepatan 30-110 m/detik.terdiri atas serabut-serabut saraf besar bermielin.Informasi yang membutuhkan penjalaran yang cepat akan melewati sistem ini. 2.Sistem anterolateral

Setelah keluar dari radiks dorsalis substansia grisea medula spinalis akan menyilang kesisi yang berlawanan dan naik melalui substansia alba anterior dan lateral medula spinalis untuk berakhir pada batang otak di semua ketinggian dan juga ditalamus. Terdiri atas serabut saraf yang lebih halus dengan kecepatan hantaran 40 m/detik.Sistem ini memiliki kemampuan untuk menjalankan modalitas sensasi yang sangat luas.(contoh: nyeri, hangat, dingin) .(Guyton and Hall) Sistem asenden meliputi tubuh a.Tr. Dorso Lateralis (Tr. Lissaueri) menerima serabut dari : serat-serat bagian lateral Radices Dorsalis Nn spinalis bercabang dua Serat-serat Intersegmental menghubungkan subs.Gelatinosa pada berbagai tingkat secara timbal balik Sesudah memasuki subs. Alba, tractus ini bercabang dua ke cranial dan caudal. Semuanya berakhir di subs gelatinosa.Tubuh sel Tractus ini terdapat di gl.spinalis sesuai tingkatnya 1. Yang menghantarkan impuls-impuls nyeri atau suhu dari atau permukaan

b. Tractus Spinothalamicus lateralis Hall)

Gambar 11 Traktus dorsolateralis(.(Guyton and

Reseptor berasal dari : Reseptor nyeri, corpus Ruffini, Krause. Melalui Gl. Spinalis bersynaps pada cornu post (lamina V, VI, VII). Menyilang melalui comnissura Alba posisi antero lateral lalu naik sebagai Tr.Spinothalamicus Nc.Ventro postero lateralis thalamus. Dari sini girus post centralis

Gambar 12. Traktus spinotalamicus lateralis.(Guyton and Hall)

Gambar 13.Gambaran macam-macam area tubuh pada area korteks somato sensorik ( Guyton and Hall)

c. Tractus spinotectalis Keluar dari Gl Spinalis Axon menuju zona pertengahan subs-grisea (bersynaps), dari neuron ini keluar axon yg menyilang commissura ant menuju Subs.Alba yang berbatasan dg Tr. Spinothalamicus lateralis Keluar axon sebagai Tr. Spino Tectalis berakhir pada :Colliculus superior. Subs. Grisea centralis mesencephalon Fungsi : menghantarkan rangsang nyeri, suhu, dan rangsangan berbahaya lain 2. Yang menghantarkan impuls-impuls rasa raba ringan atau kasar

a.Tractus Spino thalamicus ventralis Meneruskan sensibilitas rasa raba ringan (gelitik, membelai), rasa raba kasar. Yang tidak menunjukkan diskriminasi Mekanismenya: Dari. Gl. Spinalis menuju cornu pos menyilang Funiculus ant Naik sebagai tr. spinothalamicus vent Berakhir ke Nc. Ventralis postero lateralis thalamus dan berakhir pada Gyrus post centralis 2.Fungsi sistem motorik Sistem somato motorik terdiri atas: Traktus Corticospinalis(trakuts piramidalis) dan cortico bulbaris Serabut-serabut berasal dari sel-sel piramidalis raksasa dalam lapisan V Axon-axon berproyeksi secara teratur di corpus striatum, talamus, disekitar sulcus centralis batang otak kemudian melalui piramis (karena itu dinamakan tractus piramidalis). Setelah melalui piramis MO, ada serabut yang menyilang dan ada yang menuju medulla spinalis menjadi : Tr. Cortico Spinalis Anterior dan Lateral a.Tractus Cortico Spinalis Anterior Berakhir pada segmen Thoracal .Melayani otot-otot Truncus b.Tractus Cortico Spinalis Lateralis berakhir pada Cervical, 20 % berakhir pada Thoracal, 25 % berakhir pada Lumbosacral Terutama melayani extrenitas superior Fungsi : mengendalikan kegiatan Neuron motorik didalam Cornu Ventralis Jadi : menghantarkan impuls-impuls motorik yang berhubungan dgn pergerakan yang ada dibawah pengendalian , keterampilan Serabutserabut yang berasal dari ganglia basalis o Berasal dari cortex motorik, dimana termasuk utk wajah o Serabut-serabut berjalan melalui capsula interna dan bagian tengah Crus Cerebri ke batang otak o Berakhir pada nukleus Eferen Somatik dan Brachial di batang otak

o Beberapa neurotrasmiter yang berfungsi pada ganglia basalis adalah dopamin, asam gama mino butirat(GABA), asetil kolin, norepinefrin, serotonin, enkefalin Sistim Descenden subcortical o o o Komponen Cortical dan Subcortical dalam sistim pengontrolan Hubungan ini baik langsung dan timbal balik atau melalui Sistem Desenden Subcortical Untuk pergerakan tertentu, Tractus Rubrospinalis Tractus Vestibulospinalis Tactus Tektospinalis Tractus Reticulospinas Serabut-serabut yang berasal dari cerebellum o Neuron motorik bawah = lower motor neuron terdiri atas : Sel-sel di Cornu anterior Medulla spinalis / batang otak Axon-axon yg berjalan melalui saraf perifer/saraf cramial Lempeng akhir motorik di Otot Pons 2/3 bg medial Formatio Reticularis M.O 2/3 bg medial Formatio Reticularis dan berakhir pada motorik di cerebrum dan batang otak saling berhubungan lingkungan terdapat jarak tambahan :

o Serat-serat Reticulospinalis berasal dari :

subs. Grisea M.S Korteks motorik bertugas mengirim sinyal ke korteks motorik untuk mengatur aktivitas motorik. Dibagi atas 3 kelompok:(a)motorik primer, (b)area premotorik, (c)area motorik pelengkap(Guyton and Hall) Jalur keluar yang paling utama dari korteks motorik adalah traktur kortikospinal atau traktus piramidalis.(Guyton and Hall) Pikiran dan ingatan

Pikiran adalah hasil dari pola perangsangan berbagai bagian sistem saraf pada saat yang bersamaan dan dalam urutan yang pasti. Ingatan adalah hasil dari perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron lain akibat adanya aktivitas neural sebelumnya. Perubahan ini kemudian menghasilkan jaras-jaras baru untuk membentuk penjalaran sinyalsinyal melalui lintasan neural otak. Jaras baru yang tervasilitasi ini disebut jejak-jejak ingatan

Jaras ini penting karena begitu jaras-jaras ini menetap atau ada, maka akan diaktifkan oleh benak pikiran untuk menimbulkan kembali ingatan yang ada Jejak-jejak ingatan dapat ditimbulkan melalui efek asosiasi neuron fasilitator yang teransang pada saat yang bersamaan dengan terangsangnya neuron sensorik sehingga terjadi peningkatan sensitivitas rangsangan..

Tansmiter yang disekresikan alalah serotonin Klasifikasi ingatan: a.Ingatan jangka pendek.(berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit) Ingatan jangka pendek disebabkan oleh aktivitas saraf yang berkesinambungan, yang merupakan hasil dari sinyal-sinyal saraf yang terus berjalan berkeliling di jejak-jejak ingatan sementara melalui lintasan neuron bergabung. Merupakan fasilitasi atau inhibisi presinaptik. Neurtotransmiter yang dieksresikanlah yang menyebabkan terjadinya proses inhibisi. b.Ingatan jangka menengah (berangsung selama beberapa menit bermingguminggu) Ingatan ini kadang-kadang akan hilang kecuali jika jejak-jejak ingatan menjadi lebih permanen. c.Ingatan jangka panjang Pembentukan ingatan jangka panjang bergantung pada restrukturasi sinaps dalam rangka meningkatkan sensitivitasnya dalam menjalarkan sinyalsinyal saraf. Kesimpulan: Kemampuan struktural dari sinaps-sinap untuk menjalarkan sinyal menjadi meningkat selama adanya jejak-jejak ingatan jangka panjang yang sebenarnya.

Peran latihan dalam pemindahan ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang. Ingatan atau peristiwa yang pernah dialami seseorang akan dapat diingat kembali melalui proses konsolidasi. Latihan atau pengulangan informasi yang sama berkali-kali kedalam pikiran dapat mempercepat dan memperkuat tingkah pengalihan ingatan janga pendek menjadi jangka panjang. Otak mempunyai kecenderungan untuk mengulang informasi yang baru diterima terutama yang menyita pikiran. Informasi yang didapat akan difiksasi di dalam gudang otak. Selama proses konsolidasi ingatan baru, tidak disimpan secara acak tetapi langsung disusun dengan ingatan yang macamnya sama. Hal ini sangat berguna pada saat seseorang melacak kembali ingatannya di dalam gudang otak.

Hipokampus memiliki peranan yang sangat besar dalam menyimpan informasi baru.

3.Fungsi sistem otonom SISTEM SARAF TAK SADAR (OTONOM) Sistem saraf yang mengendalikan gerak organ-organ yang bekerja secara otomatis, misalnya :otot, jantung, usus, pembuluh darah dan kelenjar. Sistem saraf otonom terdiri dari atas : a. saraf simpatik b. saraf parasimpatik Keduanya bekerja antagonis Tabel fungsi saraf otonom : SIMPATIK mempercepat denyut jantung memperlebar pembuluh darah relaksasi lambung melebarkan iris mata PARASIMPATIK memperlambat denyut jantung mempersempit pembuluh darah kontraksi lambung menyempitkan iris mata

Sistem saraf otonom diaktifkan oleh pusat yang terletak di medula spinalis, batang otak dan hipotalamus.(Guyton and Hall)

Susunan saraf simpatis Lengkung Reflek : 1. Neuron Afiren menghantarkan pengaruh Viscera 2. Interneuron didalam zat kelabu 3. Neuron preganglion muncul dari M.S liwat Radix motorik T1 L1(Thoraco lunbal) Neuron pra gangglion berakhir dan bersynaps dengan neuron post Rantai gl.paravertebralis merupakan sederetan gl yang terletak Susunan saraf parasimpatik Dinamakan juga caranio sacral, karena ganglion pada gl.para vertebralis / gl.pravertebralis sepanjang columna vertebralis. mulai dari cervicalis coccygalis neuron praganglionnya meninggalkan ssp melalui saraf otak dari batang otak dan saraf spinalis sacral II - IV

4.Biomekanika A.Prinsip dan konsep dasar: Biomekanika adalah studi tentang gerakan yang dihasilkan sistem Hukum Newton I mengenai inertia atau kelembaman Hukum newto II Bila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda Gravitasi, massa, dan berat Pengaruh gravitasi terhadap tubuh manusia adalah berat badan,varises dan muskuloskeletal.

akan mengalami percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya.(F = m . a)

edema tungkai. B Sistem Muskuloskeletal berkaitan dengan: I. Statika (keseimbangan): sikap duduk berdiri, membawa beban dll. Statika pada tubuh: 1. SEGMEN TUBUH Tubuh terdiri dari Segmen-segmen yang mobil ==> Postur dan gerakan Antara segmen dipersambungkan oleh sendi Setiap segmen mempunyai titik berat (center of gravity = cg) Garis yg menghubungkan antar cg => garis berat tubuh (line of gravity =

l.g). Jika l.g tegak lurus (erectus) pada bidang penyangga (base of support = b.s) ==> tubuh akan stabil dan seimbang (balance). Kestabilan tubuh dipengaruhi antara lain oleh: a. Luas bidang penyangga (base of support)berbanding lurus b. Tinggi rendahnya titik berat total (c.g totalberbanding terbalik c. Besar kecilnya gesekan (friction) lurus Postur tubuh yang baik adalah posisi tegak lurus dan seimbang. Posisi yang baik ini dicapai jika: 1. Tubuh merasa comfortable 2. Tak ada regangan pada ligamen dan otot 3. Aktivitas metabolic minimum 4. Segmen-segmen tubuh lurus. II. Postur tubuh seseorang sangatlah induvidual. Dinamika (gerak) yamg melibatkan gaya yang terjadi saat berlari, berjalan mengangkat benda dll Alat gerak tubuh terutama terdiri dari: : alat gerak aktiv. I. Otot

II. Rangka : alat gerak pasiv Rangka atau tulang antara yang satu dengan yang lainnya Tendon (bagian dari otot yang kuat) terikat pada tulang berfungsi untuk Otot dapat diidentikan sbg per Spiral yang elastis pada katrol (pulley), Untuk timbulnya gerak: otot harus menarik tulang. Gerakan dasar tubuh: dipersambungkan melalui sendi membentuk postur tubuh. menggerakan tulang. sendi sebagai katrolnya dan rangka sebagai lengan katrolnya.

a. bid. Sagital tdd : fleksi & ekstensi b. bid. Frontal : Abduksi & adduksi c. mengelilingi sumbu Vertikal ==> rotasi d. Gabungan Gerakan dasar ==> oblikasi (oblique movement) Satu otot dapat menimbulkan satu atau lebih gerakan tergantung pada sudut tarikannya

Sistem alat gerak tubuh yang terdiri dari otot, rangka dan sendi juga

dapat diidentikan dengan sistem Pengunkit (Lever) Pengungkit tdd: a. Sumbu (Fulcrum) sendi(F) b. Usaha Gaya otot bekerja (W) c. Tahanan (Resistance) ==> bag. yg akan digerakkan (R) d. Lengan usaha (Lw) dan Lengan tahanan (Lr) Macam-macan sistem pengungkit 1.Sistem pengungkit Tipe I Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan gaya otot. Contoh: posisi diamGambar 16. Pengungkit Tipe I

2.Sistem pengungkit Tipe II Gaya berat diantara itik tumpuan gaya otot.contoh:posisi jinjitGambar 17. Pengungkit Tipe II

3.Sistem pengungkit Tipe III Gaya otot diantara titik tumpuan dan gaya berat. Contoh:posisi tangan mengangkat beban.Gambar 18. Pengungkit Tipe III

Dorongan (impetus) yang diberikan pada suatu benda agar dapat bergerak haruslah melebihi inertia benda tsb. Dan dapat diperbesar dengan menggunakan alat. Ex. Stick baseball, golf, etc.

Mengurangi cedera dari gerakan yg diterima tubuh dapat dilakukan upaya: menggunakan bantalan (pad), memperlambat waktu sentuh, dan merubah arah gerak. (Kinesilogi)

5.Proses penghantaran impul/tranduksi Saraf Setelah terjadinya potensial aksi, maka terjadi penjalaran dari potensial aksi tersebut disepanjang serabut saraf dengan kecepatan dan amplitudo yang cepat Arus listrik menyebar ke area membran yang berdekatan, yang menyebabkan terbukanya gerbang natrium dan depolarisasi menjalar di sepanjang saraf. Dengan cara ini, sinyal atau impuls saraf, di transmisi dari satu sisi dalam sistem saraf ke saraf lain.(Ethel Sloane) Potensial aksi yang timbul pada salah satu titik manapun di membran yang mudah terangsang biasanya akan merangsang bagian membran yang berada didekat titik tersebut sehingga terjadi penjalaran potensial aksi.(Guyton and Hall) Kecepatan penjalan pada serat saraf bervariasi dari 0,25 m/detik (pd serat tak bermielin) sampai 100 m/detik (pada saraf yang bermielin sangat besar)(Guyton and Hall) Penjalaran potensial aksi dijalarkan dari nodus ke nodus atau yang dikenal dengan penjalaran melompat (saltatory). Penjalaran melompat ini akan menghemat energi akson karena hanya nodus saja yang berdepolarisasi sehingga dapat menimalisasi kehilangan ion-ion.

Sinaps Sinyal-sinyal saraf yang dijalarkan dari satu neuron ke neuron berikutnya melalui batas antarneuron yang di sebut sinaps. Terdapat dua macam sinaps: Pada sistem ini, neuron pertama menyekresi zat kimia yang di sebut neurotransmiter . Neurotransmiter ini akan akan bekerja pada reseptor protein yang akan menyebabkan terangsangnya neuron. (Guyton and Hall) 2.Sinaps listrik Sinaps listrik ditandai dengan adanya saluran langsung yang menjalarkan aliran listrik dari satu sel ke sel lainnya. Biasanya salauran ini terdiri atas struktur tubuler protein kecil yang disebut taut celah(gap juntion). Biasanya tedapat pada sel otot polos dan otot jantung.(Guyton and Hall) Sinaps kimia menjalarkan sinyal dalam satu arah, yakni dari neuron yang menyekresi trasnmiter (neuron presinaps) ke neuron dimana neurotrasnmiter tadi bekerja( neuron post sinap)(Guyton and Hall) 1.Sinaps kimia

Kira-kira 80 %-95 % ujung presinaps terdapat pada dendrit. Sebagian besar

ujung presinaps bersifat mudah dirangsang , sedangkan sisanya bersifat mudah dihambat(Guyton and Hall) Ujung presinaps mempunyai bermacam-macam bentuk. Umumnya berbentuk menyerupai tombol. Ujung presinaps menpunyai dua struktur interna yang berfungsi penerus rangsang (eksitatori) atau penghambat sinaps, yaitu: a.Kantong transmiter (transmiter vesicles).mengandung bahan transmiter yang bisa berfungsi sebagai penghambat atau penerus tergantung reseptor yang dimilikinya. b.mitokondriamenyediakan ATP untuk menyuplai energi dalam sintesis protein. Membran neuron postsinaps mengandung banyak sekali protein reseptor. Mempunyai dua komponen penting yaitu (1)komponen pengikat yang akan berikatan dengan neurotrasmiter dan (2)komponen ionofor yang memungkinkan terbentuknya saluran ion dan pengaktifan pemberi pesan kedua. Beberapa reseptor post sinaps bila diaktivasi akan menyebabkan eksitasi dan inhibisi. Reseptor-reseptor ini berfungsi untuk pengendalian kerja saraf dan juga perangsangannya(Guyton and Hall) Eksitasi -peningkatan potensial membran dalam arah positif menuju nilai ambang rangsang menyebabkan eksitasi( karena masuknya Na) - Pembuatan potensial menjadi lebih positif akibat penurunan difusi ion K (Guyton and Hall) Inhibisi -peningkatan hantaran ion K melalui difusi menyebabkan peningkatan negativitas dalam membran yang bersifat inhibisi (menghambat rangsang) - meningkatnya pengaktifan reseptor inhibisi akan menekan pengaktifan reseptor eksitasi. (Guyton and Hall) Neurotransmitter Terdapat lebih dari 50 substansi kimia yang berfungsi sebagai neurotransmiter sinaptik. (Guyton and Hall) Neurotransmiter itu ada yang bekerja secara lambat dan ada yang bekerja secara cepat. Neurotransmiter berupa molekul-molekul kecil bekerja lebih cepat, sedangkan neurpeptida yang berukuran lebih besar bekerja lebih lambat. (Guyton and Hall)

Ciri khas beberapa neurotransmiter molekul-molekul kecil yang penting aAsetilkolin Dieksresikan oleh neuron-neuron yang sebagian besar tedapat di otak, khususnya pada sel-sel piramid korteks motorik oleh beberapa neuron di ganglia basalis (yang menginervasi motorik rangka), neuron preganglion sistem saraf otonom, dan neuron postganglion sistem para simpatik dan simpatik. Asetilkolin memberikan efek eksitasi b.Norepinefrin Dieksresikan sebagian neuron yang terdapat dalam batang otak dan hipotalamus. Norepinefrin juga dieksresikan oleh neuron postganglion sistem simpatik yang merangsang beberapa organ tapi menghambat organ lain. c.Dopamin Dieksresikan oleh neuron dari substansia nigra. Biasanya dopamin bersifat inhibisi d.Glisin Dieksresikan pada sinaps yang terdapat pada medula spinalis . Bekerja sebagai inhibitor inhibisi e.GABA Dieksresikan oleh ujung presinaps yang tedapat pada medula spinalis, serebelum, ganglia basalis dan sebagian besar korteks. Sebagai bahan inhibisi. f.Glutamat Dieksresikan oleh ujung presinaps pada jaras saraf sensorik disebagian besar daerah korteks. Bahan ini berfungsi sebagai bahan ekstitasi g.Serotonin Dieksresikan oleh nukleus yang berasal dari batang otak.Serotonin berfungsi sebagai penghambat rasa sakit pada medula spinalis. Kerjanya yang tinggi pada daerah ini diduga untuk pengaturan kehendak seseorang bahkan mengkin juga penyebab tidur. h.Oksida nitrat Zat ini ditemukan pada daerah otak bertanggung jawab terhadap tingkah laku jangka panjang dan untuk ingatan. (Guyton and Hall) C.Konduksi impuls pada motor end plate Ujung-ujung saraf membentuk suatu sambungan dengan otot yang disebut dengan neuromuskular juntion. Serat saraf akan bercabang pada ujungnya untuk membentuk kompleks terminal yang akan berinvaginasi kedalam serat otot.

Invaginasi membran disebut parit sinaps atau palung sinaps Celah sinap terisi oleh lamina basalis yang merupakan lapisan tipis dengan serat retikular yang dapat dilalui cairan secara difusi. Pada terminal akson terdapat banyak mitokondria yang berfungsi untuk sintesis protein perangsang terutama asetil kolin. Bila suatu impuls saraf tiba pada motor end plate , kira-kira 125 kantong asetil kolin akan dilepas dari terminal masuk kedalam celah sinaps. Pada sisi dalam permukaan membran saraf terdapat dense bar linear, yang disisinya terdapat protein yang berperan dalam pembukaan gerbang kalsium. Berdifusinya kalsium akan mempengaruhi vesikel untuk mengeluarkan asetilkolin.ke celah sinaptik melalui proses eksitosis Asetilkolin yang dilepaskan ke celah sinaptik akan mengaktifkan reseptor asetilkolin untuk pembukaan saluran natrium.

6.Korelasi Klinis fungsi sistem neuromuskuloskeletal 1.Epilepsi Epilepsi disebut juga dengan kejang ayan. Yang ditandai dengan adanya aktivitas berlebihan yang tidak terkendali dari sabegian atau seluruh sistem saraf pusat. 2.Depresi Depresi disebabkan akibat penurunan sekresiend plate (Guyton serotonin. Sehingga Gambar 5. Motor dari norepinefrin dan and Hall) pasien yang mengalami depresi merasa sedih, tidak bahagia, dan kehilangan nafsu makan.

3.Skizofrenia Orang yang menderita skizofrenia bersifat sangat paranoid. Hal ini disebabkan karena adanya hanbatan sinyal saraf di area prefrontalis. Saah satu hal yang menyebabkan ini adalah dopamin 4.Penyakit Alzheimer. Penyakit ini dikenal juga dengan penyait penuaan otak. Pasien mengalami kemunduran mental yang hebat. Pada penyakit ini ditemukan hilangnya neuron pada jaras limbik yang menghasilkan ingatan. 5.Polymyositis Terjadinya banyak imflamasi atau perdangan pada otot 6.Multiple Sclerosis Penyakit sistem saraf yang mempengarui otak dan sum-sum tulag belakang. Kerusakan ini menyebabkan perlambatan blok pesan antara otak dan tubuh. 7. Sindrom Alice di Wonderland atau mikropsia Sindrom alice di wonderland merupakan keadaan disorientasi saraf yang mempengaruhi persepsi penglihatan pada manusia.Penderita sindrom ini akan merasa melihat rekannya, bagian tubuh dari manusia, hewan, objek tak bergerak menjadi lebih kecil dari kenyataan. Misalnya, seorang penderita melihat kucing peliharaannya menjadi sekecil tikus. tanda ini hanya berpengaruh pada persepsi saja, tidak pada mekanika mata. Persepsi dipengaruhi oleh interpretasi otak terhadap informasi yang didapat dari mata.Sindrom ini berhubungan dengan sakit kepala migrain. 8. Penyakit Huntington Huntington adalah penyakit yang menyerang saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor genetika, sehingga dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini namun hanya berupa mengurangi gejala dan mengendalikan perilaku penderita. Gejala penyakit ini mucul pada setiap usia, namun rata-rata pada usia 35-44. Pada stadium awal penderita akan mengalami memori miskin, melakukan gerkan abnormal yang secara bertahap akan semakin jelas sehingga mempengaruhi kegiatan normal seperti makan, berpakaian dan duduk terdiam. Pada perkembangan lebih lanjut penyakit ini dapat menimbulkan halusinasi, tanpa alasan agresi, dan paranoia. 9.Rabies Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila 10.Lumpuh otak Lumpuh otak adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir.Penyebab lumpuh otak sampai saat ini belum dapat dipastikan,banyak orang beranggapan bahwa CP disebabkan oleh karena: Bayi lahir prematur sehingga bagian otak belum berkembang dengan sempurna, bayi lahir tidak langsung menangis sehingga otak kekurangan oksigen saat dalam kandungan dan karena adanya cacat tulang belakang dan pendarahan di otak. 11. Bell's palsy Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi. Metode pengobatan berupa obat2an jenis steroid dapat mengurangi pembengkakan.

Daftar Pustaka Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC Guyton and Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 11). Jakarta:EGC Newmann, Dorland W.A. 2009. Kamus Kedokteran Dorland (edisi 29). Jakarta: EGC Snell, Richard S. 2007. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC