laporan tutorial kel 6

53
LAPORAN TUTORIAL Skenario A Blok 1 Kelompok 6 Tutor : dr. Safyudin, M.Biomed Indah Fitri N (04111401056) Nyimas Irina Silvani (04111401057) Al Hafizh (04111401058) Dwi Juwanita Putri (04111401059) Dhilah Juas Ainun (04111401060) Julianda Dini Halim (04111401061) Deswan Capri (04111401062) Tria Yunita (04111401063) Ni Made Restianing (04111401064) Niken Kasati (04111401065) Nikadek Siska Dwi (04111401066) Sivananthini J Sivakumar (04111401091) Nur Eqbariah Baharuden (04111401099) 1

Upload: julianda-dini-halim

Post on 02-Aug-2015

200 views

Category:

Documents


47 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial Kel 6

LAPORAN TUTORIALSkenario A Blok 1

Kelompok 6

Tutor : dr. Safyudin, M.Biomed

Indah Fitri N (04111401056)Nyimas Irina Silvani (04111401057)Al Hafizh (04111401058)Dwi Juwanita Putri (04111401059)Dhilah Juas Ainun (04111401060)Julianda Dini Halim (04111401061)Deswan Capri (04111401062)Tria Yunita (04111401063)Ni Made Restianing (04111401064)Niken Kasati (04111401065)Nikadek Siska Dwi (04111401066)Sivananthini J Sivakumar (04111401091)Nur Eqbariah Baharuden (04111401099)

PENDIDIKAN DOKTER UMUMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

1

Page 2: Laporan Tutorial Kel 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan tutorial

Skenario A Blok 1 ini dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari

sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan

kelemahan, untuk itu sumbangan pemikiran dan masukan dari semua pihak sangat kami

harapkan agar di lain kesempatan laporan tutorial ini akan menjadi lebih baik.

Terima kasih kami ucapkan kepada dr. Safyudin, M.Biomed selaku tutor kelompok 6

yang telah membimbing kami semua dalam pelaksanaan tutorial kali ini. Selain itu, kami

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersusunnya laporan tutorial

ini. Semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang, 27 September 2011

Tim Penyusun

2

Page 3: Laporan Tutorial Kel 6

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… 2

Daftar Isi ………………………………………………………………………………. 3

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………. 4

1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………………. 4

BAB II : Pembahasan

2.1 Data Tutorial......…………………………………………………… 5

2.2 Skenario Kasus …………………………………………………… 5

2.3 Paparan (Seven Jump)

I. Klarifikasi Istilah. ............…………………………………. 6

II. Identifikasi Masalah...........………………………………… 6

III. Analisis Masalah ...............................……………………... 7

IV. Hipotesis.............………………………………………….. 11

V. Kerangka Konsep..................……………………………… 12

VI. Topik Pembelajaran dan Keterbatasan Ilmu ...…………….. 13

VII. Sintesis .......................................................................…...13

BAB III : Penutup

3.1 Kesimpulan ................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 36

3

Page 4: Laporan Tutorial Kel 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Keterampilan Belajar, Komunikasi, dan Dasar Ilmiah adalah blok pertama pada

semester 1 dari Kurikulum Bebasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran

untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang. Penulis

memaparkan kasus yang diberikan mengenai Dono yang dinyatakan tidak lulus blok Struktur

Dasar Tubuh Manusia dan selanjutnya akan dijelaskan pada laporan ini.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu:

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelaj

aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari

skenario ini.

BAB II

4

Page 5: Laporan Tutorial Kel 6

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutorial Skenario A Blok 1

Tutor : dr. Safyudin, M.Biomed

Moderator : Nikadek Siska Dwi

Sekretaris : Niken Kasati

Notulen : Nur Eqbariah Baharuden

Waktu : Selasa, 27 September 2011

Kamis, 29 September 2011

Peraturan tutorial :

1. Alat komunikasi dinonaktifkan atau di-silent.

2. Semua anggota tutorial harus aktif mengeluarkan

pendapat dengan mengacungkan tangan terlebih

dahulu dan setelah dipersilahkan oleh moderator.

3. Tidak diperkenankan kepada anggota tutorial untuk

meninggalkan ruangan selama proses tutorial berlangsung

kecuali apabila ingin ke kamar kecil.

2.2 Skenario Kasus

Setelah dinyatakan tidak lulus blok Struktur Dasar Tubuh Manusia, Dono mengajukan

keberatan kepada ketua blok. Dono sudah belajar maksimal untuk menjawab ujian blok.

Dono merasa panitia ujian telah melakukan kesalahan dalam mengoreksi data ujiannya.

Dengan bijak dan sabar disertai bukti yang akurat, ketua blok menerangkan bahwa

Dono jatuh di ujian MCQ yang mengukur hasil pembelajaran tutorial. Dono pun mengakui

kekurangannya. Ia merasa kurang nyaman dengan sistem belajar melalui diskusi kelompok.

Ia lebih senang belajar seorang diri di kamar sambil membaca semua materi. Akibatnya ia

tidak dapat mengikuti berbagai topik pembelajaran yang dipaparkan temannya dalam tutorial.

Dono juga merasa bahwa ilmu kedokteran dasar tidak aplikatif dan tidak menarik,

sehingga ia tidak termotivasi untuk mempelajarinya lebih dalam. Dengan singkat ketua blok

menyarankan agar Dono mencari relevansi ilmu dengan tuntutan kompetensi yang harus

dicapai. Dono harus mampu menemukan sendiri bagaimana caranya.

2.3 Paparan (Seven Jumps)

5

Page 6: Laporan Tutorial Kel 6

I. Klarifikasi Istilah

1. Relevansi : Hubungan;kaitan; setiap mata pelajaran harus ada kaitannya dengan

keseluruhan tujuan adanya pendidikan.

2. Blok : Persatuan dari beberapa bagian atau bab.

3. Motivasi : Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu

untuk mencapai tujuannya.

4. Tutorial : Bimbingan belajar yang bersifat akademik adalah tutor kepada mahasiswa

untuk membantu kelancaran belajar mandiri mahasiswa secara perorang atau

kelompok berkaitan dengan materi yang diajarkan.

5. Aplikatif : Berkenaan dengan penerapan.

6. Akurat : Teliti, cermat, seksama

7. Struktur : Susunan yang sistematis

8. Ilmu : Suatu pengetahuan baik material maunpun non material.

9. Sistem : Sekelompok bagian-bagian alat yang bekerja sama untuk melaksanakan

tujuan / maksud.

10. Kompetensi : Wewenang atau kekuasaan untuk menentukan suatu hal.

11. Materi : Sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dan dibicarakan

12. MCQ (Multiple Choice Question) : Pertanyaan yang memberikan beberapa

kemungkinan jawaban yang mana Anda harus memilih yang benar.

II. Identifikasi Masalah

NO KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN

1 Dono dinyatakan tidak lulus blok

Struktur Dasar Tubuh Manusia

TIDAK SESUAI VVVVV

2 Dono mengajukan keberatan

terhadap ketua blok

TIDAK SESUAI V

3 Dono sudah belajar maksimal

untuk menjawab ujian blok,

namun nilai Dono jatuh diujian

MCQ

TIDAK SESUAI VV

4 Dono merasa kurang nyaman

dengan sistem belajar diskusi

TIDAK SESUAI VVV

6

Page 7: Laporan Tutorial Kel 6

sehingga Dono tidak dapat

mengikuti berbagai topik

pembelajaran yang dipaparkan

temannya dalam tutorial

5 Dono merasa bahwa ilmu

kedokteran dasar tidak aplikatif

dan tidak menarik sehingga dia

tidak termotivasi untuk

mempelajarinya lebih dalam

TIDAK SESUAI VVVV

Identifikasi masalah berdasarkan skala prioritas:

1. Dono dinyatakan tidak lulus blok Struktur Dasar Tubuh Manusia.

2. Dono merasa bahwa ilmu kedokteran dasar tidak aplikatif dan tidak menarik

sehingga dia tidak termotivasi untuk mempelajarinya lebih dalam.

3. Dono merasa kurang nyaman dengan sistem belajar diskusi sehingga Dono tidak

dapat mengikuti berbagai topik pembelajaran yang dipaparkan temannya dalam

tutorial.

4. Dono sudah belajar maksimal untuk menjawab ujian blok, namun nilai Dono jatuh

diujian MCQ.

5. Dono mengajukan keberatan terhadap ketua blok

III. Analisis Masalah

1. Dono dinyatakan tidak lulus blok Struktur Dasar Tubuh Manusia.

a. Apa penyebab Dono tidak lulus blok Struktur Dasar Tubuh Manusia?

1. Nilai ujian MCQ Dono tidak memenuhi standar kompetensi kelulusan

karena ia merasa kurang nyaman dengan sistem belajar melalui diskusi

kelompok.

2. Tidak dapat mengikuti topik pembelajaran yang dipaparkan dalam tutorial.

3. Kurangnya motivasi belajar akibat merasa bahwa ilmu kedokteran dasar

tidak aplikatif dan tidak menarik.

4. Belum menemukan gaya belajar yang baik sebagai mahasiswa kedokteran.

5. Belum mampu memahami dan belum mampu menjalankan strategi

pembelajaran yang sesuai.

7

Page 8: Laporan Tutorial Kel 6

6. Kurang berkomunikasi dan bersosialisai sehingga informasi yang

didapatkan terbatas.

7. Belum bisa menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran di kedokteran.

b. Apa dampak negatif yang diterima Dono akibat tidak lulus ujian blok?

1. Standar kelulusan belum tercapai

2. Mengikuti remedi untuk memperbaiki nilai agar mencapai standar

kompetensi kelulusan.

3. Mengulangi dan mempelajari kembali pelajaran yang akan diujikan dalam.

4. Membayar biaya remedial.

5. Mendapat kerugian lainnya seperti rugi waktu, lebih merasa lelah karena

harus mengulang.

c. Bagaimana cara Dono agar lulus ujian blok Struktur Dasar Tubuh Manusia?

Dono harus mengikuti remedi untuk memperbaiki nilai blok Struktur Dasar Tubuh

Manusia sampai mencapai standar kompetensi kelulusan.

2. Dono merasa bahwa ilmu kedokteran dasar tidak aplikatif dan tidak menarik sehingga

dia tidak termotivasi untuk mempelajarinya lebih dalam.

a. Apakah ilmu kedokteran itu harus bersifat aplikatif?

Ya, karena bekal ilmu yang telah diterima selama masa perkuliahan harus bersifat

aplikatif untuk bisa diterapkan dan digunakan ketika telah menjadi seorang dokter.

b. Bagaiman cara ilmu kedokteran harus aplikatif?

Pada beberapa materi kuliah yang diberikan, dilakukan skill lab dimana

keterampilan klinik mahasiswa dilatih agar bisa diterapkan di masa depan sesuai

dengan materi yang telah diberikan.

c. Mengapa harus aplikatif?

Karena apabila tidak aplikatif, ilmu yang telah diterima pada masa perkuliahan

akan sia-sia apabila tidak diterapkan dalam kehidupan nyata. Dalam profesi

kedokteran, ilmu yang telah didapatkan akan digunakan untuk diterapkan kepada

pasiennya dengan tujuan membantu mengobati pasien.

d. Bagaimana cara menimbulkan motivasi dalam belajar?

8

Page 9: Laporan Tutorial Kel 6

Menumbuhkan konsep positif yakin akan kemampuannya untuk mengatasi suatu

masalah, mampu memperbaiki diri dan berusaha untuk mengubahnya. Bila konsep

diri positif maka motivasi belajar lebih tinggi karena ia menerima apapun tentang

dirinya baik kelebihan maupun kekurangan atau baik positif maupun negatif

tentang dirinya.

3. Dono merasa kurang nyaman dengan sistem belajar diskusi sehingga Dono tidak

dapat mengikuti berbagai topik pembelajaran yang dipaparkan temannya dalam

tutorial

a. Bagaimana sistem pembelajaran dalam tutorial?

Menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning(PBL),

mahasiswa diberikan suatu skenario kasus permasalahan sebagai pemicu.

Mahasiswa menelaah bersama-sama pemahaman skenario dan membahasnya.

Diskusi tutorial tahap ke-1:

- Klarifikasi istilah

- Identifikasi masalah

- Analisis masalah

- Restrukturisasi masalah dan menyusun konsep sistematis

- Mengidentifikasi topik pembelajaran

Belajar Mandiri

Diskusi tutorial tahap ke-2:

- Berbagi pengetahuan dari hasil belajar mandiri.

- Merumuskan kesimpulan/ resume.

- Mengevaluasi topik pembelajaran.

- Merumuskan topik pembelajaran yang baru/ perlu pendalaman.

Belajar mandiri dan persiapan laporan tutorial.

Diskusi pleno dengan dosen.

b. Apa yang menyebabkan Dono merasa kurang nyaman dengan sistem belajar

diskusi kelompok?

Dono tidak terbiasa dengan sistem diskusi kelompok ia telah terbiasa belajar

sendiri membaca semua materi sehingga ia merasa kurang nyaman dan belum bisa

menyesuaikan dirinya.

c. Bagaimana upaya Dono agar merasa nyaman saat diskusi kelompok?

9

Page 10: Laporan Tutorial Kel 6

Dono harus membiasakan dengan sistem belajar diskusi kelompok agar ia bisa

mengikuti proses pembelajaran dengan baik karena di dalam proses perkuliahan di

pendidikan kedokteran tutorial merupakan salah satu kegiatan akademik tahap

profesi dan Dono juga harus menemukan gaya belajar yang cocok agar

mempermudah dirinya dalam proses belajar.

d. Apakah sistem tutorial efektif dalam pendidikan kedokteran?

Ya, karena disini mahasiswa diminta melaksanakan langkah berpikir yang

sistematis dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan

berpikir secara nalar dalam menyelesaikan suatu masalah dari kasus yang telah

diberikan sebagai pemicunya.

4. Dono sudah belajar maksimal untuk menjawab ujian blok, namun nilai Dono jatuh

diujian MCQ.

a. Apa penyebab nilai Dono jatuh diujian MCQ?

Kurangnya motivasi dalam belajar dari dalam dirinya.

b. Mengapa nilai ujian MCQ bisa menyebabkan Dono tidak lulus ujian dalam blok

tersebut?

Karena MCQ merupakan salah satu mata ujian yang memiliki proporsi paling

besar, apabila nilai MCQ tidak memenuhi kompetensi standar kelulusan maka

tidak lulus ujian.

c. Bagaimana upaya yang harus Dono lakukan agar mencapai nilai maksimal?

Untuk melakukan sesuatu harus mampu memperbaiki diri dan berusaha untuk

mengubahnya, bersikap serta bertindak diperlukan motivasi guna memaksimalkan

tujuan.

d. Apakah yang dimaksud dengan belajat maksimal yang dilakukan Dono?

Seperti yang telah menjadi kebiasaan Dono, ia belajar sendirian dan membaca

semua materi yang ia punya. Dari kebiasaan tersebut terdapat kelemahannya yaitu

dia kurang berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman-temannya sehingga

informasi dan ilmu yang dia ketahui terbatas karena ia lebih senang untuk belajar

sendiri padahal dengan belajar bersama kita bisa saling berbagi ilmu dan

melengkapi apa yang kurang dan belum diketahui satu sama lain.

e. Apa standar nilai ujian kelulusan MCQ?

10

Page 11: Laporan Tutorial Kel 6

Tabel gradasi kelulusan

Skala Nilai Angka HurufKeterangan Kompetensi

≥ 86,00 4 A Sangat kompeten

71,00 - 85,99 3 B Kompeten

56,00 – 70,99 2 C Lulus belum kompeten

41,00 – 55 ,99 1 D Tidak lulus

≤40,99 0 E Tidak lulus

5. Dono mengajukan keberatan terhadap ketua blok.

a. Apakah sikap yang dilakukan dono mempunyai alasan yang tepat?

Tidak, karena sudah diketahui bahwa itu merupakan kesalahan dirinya sendiri.

Disertasi bukti yang akurat ketua blok telah menerangkan bahwa nilai MCQ Dono

tidak memenuhi standar kelulusan

b. Bagaimana harusnya cara penyampaian keberatan yang dirasakan Dono kepada

ketua blok?

Dengan melakukan komunikasi yang baik. Dalam berkomunikasi haruslah dengan

etika yang baik dan mampu mengelola diri dalam menyampaikan suatu pesan

(menggunakan bahasa dan intonasi yang baik, gerakan tubuh, kontak mata, sikap)

agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti dengan baik sehingga

tidak terjadi kesalahpahaman dan tidak menimbulkan masalah baru.

IV. Hipotesis

Dono tidak lulus blok Struktur Dasar Tubuh Manusia karena kurangnya motivasi dalam

belajar sehingga nilai MCQ Dono tidak memenuhi standar kelulusan.

V. Kerangka Konsep

11

Page 12: Laporan Tutorial Kel 6

Ilmu kedokteran dasar tidak Kurang nyaman dengan aplikatif & tidak menarik sistem belajar

faktor intrinsik

Kurang motivasi belajar faktor ektrinsik

Nilai MCQ tidak memenuhi standar kelulusan

Tidak lulus blok Struktur Dasar Tubuh Manusia

Mengajukan keberatan komunikasi kepada ketua blok

VI. Topik Pembelajaran dan Keterbatasan IlmuTopik What I know What I don’t What I have to How will

12

Gaya belajar (learning style) kurang cocok

Tidak memenuhi standar kompetensi kelulusan blok

Page 13: Laporan Tutorial Kel 6

Pembelajaran know prove I learn1. Sistem tutorial

PBL

2. Ujian blok

3. Kompetensi kelulusan

4. Komunikasi efektif

5. Tipe-tipe pembelajaran (gaya belajar)

6. Motivasi

1. Definisi, langkah-langkah

2. Macam-macam ujian

3. –

4. Definisi

5. –

6. Definisi

1. Sistem pembelajaran

2. Penjelasan

3. Gradasi kelulusan

4. Cara komunikasi efektif

5. Gaya-gaya belajar

6. Faktor pendukung dan penghambat

1. Proses berjalannya tutorial

2. Sistem ujian blok3. Bagaimana

standar kompetensi kelulusan

4. Berkomunikasi yang baik

5. Mengetahui gaya belajar yang sesuai

6. Cara meningkatkan motivasi

ITInternet

VII. Sintesis

1. Sistem tutorial PBL

Salah satu metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa FK

Unsri selama menempuh pendidikan adalah metode Problem Based Learning

(PBL). PBL adalah metode pembelajaran yang memacu peserta didik

menggunakan pemicu dari masalah di kasus atau skenario untuk menentukan

sendiri apa sasaran belajar mereka, kemudian mereka belajar mandiri untuk

kembali berdiskusi dan meluruskan pengetahuan yang didapat (Wood, 2003).

PROSES PBL

Proses pembelajaran PBL disebut dengan tutorial. Dalam tutorial, mahasiswa

melaksanakan proses diskusi didalam kelompok kecil (10-12 mahasiswa) yang

difasilitasi oleh seorang tutor. Dalam 1 sesi PBL/Tutorial, mahasiswa akan

diberikan 1 skenario dan melaksanakan 2 kali diskusi kelompok diselingi dengan

belajar mandiri dan ditutup dengan diskusi pleno.Satu sesi tutorial berlangsung

selama 5 hari yang terdiri :

1. Hari ke-1 : Diskusi kelompok I

13

Page 14: Laporan Tutorial Kel 6

2. Hari ke-2 : Belajar mandiri

3. Hari ke-3 : Diskusi kelompok II

4. Hari ke-4 : Belajar Mandiri

5. Hari ke-5 : Diskusi pleno di kelas besar.

Dalam diskusi, mahasiswa dipandu oleh seorang moderator yang dipilih dari

kalangan mahasiswa. Tutor hanya memfasilitasi proses diskusi agar terarah sesuai

dengan sasaran pembelajaran. Tutor tidak memberikan ilmu/materi selama

diskusi. Mahasiswa harus menemukan dan mencari sendiri materi ilmu yang

harus dipelajari dari sesi tutorial.

Selama menjalani proses tutorial mahasiswa diminta melaksanakan langkah

berpikir yang sistematis dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir kritis dan berpikir secara nalar (critical thinking dan reasoning skill).

LANGKAH BERPIKIR DALAM TUTORIAL

14

Page 15: Laporan Tutorial Kel 6

2.

Ujian

blok

1. MCQ (Mutiple Choice Question)

Merupakan ujian tertulis dengan jawaban berupa pilihan ganda. Terdapat dua

macam MCQ:

MCQ IT 50%

15

KEGIATAN LANGKAH BERPIKIR

Diskusi Tahap I

1. Persiapan:- Perkenalan- Memilih moderator- Memilih sekretaris (1-2 sekretaris)- Menyepakati peraturan diskusi- Berdo’a2. Membaca skenario3. Klarifikasi Istilah4. Identifikasi Masalah5. Analisis Masalah6. Meninjau ulang Masalah & Menyusun

keterkaitan antar masalah7. Identifikasi Topik Pembelajaran

Belajar Mandiri

Mencari dan mempelajari topik pembelajaran yang disepakati pada diskusi tahap 1. Sumber pembelajaran didapat dari :

a. Bukub. Jurnalc. Makalah ilmiah yang sahihd. Berdiksui dengan pakar

Diskusi Tahap ke-2

1. Berbagi pengetahuan dari hasil belajar mandiri

2. Menyusun kerangka konsep sistematis

3. Merumuskan kesimpulan/resume

4. Mengevaluasi topik pembelajaran

5. Merumuskan topik pembelajaran yang baru/ perlu pendalaman

Belajar Mandiri1. Mempelajari topik-topik tambahan maupun topik yang perlu pendalaman2. Menyusun laporan tutorial

Diskusi Pleno

1. Seluruh grup berkumpul di kelas besar

2. Masing-masing grup siap mempresentasikan hasil tutorial

3. Masukan dari Narasumber

4. Umpan balik dosen tentang sasaran pembelajaran

Page 16: Laporan Tutorial Kel 6

MCQ Tutorial 20%

2. OSCE (Objective Structure Clinical Examination)

Merupakan ujian keterampilan klinis mahasiswa dari kompetensi yang telah

ditentukan.

3. OSPE (Objective Structure Practical Examination)

Merupakan ujian praktek dari praktikum-prkatikum yang telah dilakukan

dalam minggu-minggu kuliah sebelum minggu ujian. Dapat berupa anatomi,

histologi, biokimia, fisiologi, patologi anatomi, parasitologi, mikrobiologi.

3. Kompetensi kelulusan

Sistem penilaian:

1. Formatif

Jumlah kehadiran

- Kuliah Terintegrasi : minimal 70%

o Jika mahasiswa tidak mencapai kehadiran minimal dengan alasan

apapun maka tidak dapat mengikuti ujian MCQ.

- Kehadiran Tutorial

o Minimal 80% dari seluruh proses (diskusi tahap I, mandiri, tahap II,

diskusi pleno).

o Jika tidak mencapai kehadiran minimal, nilai daftar tilik tutorialnya

tidak dapat dijadikan sebagai bagian dari komponen penilaian

sumatif.

- Kehadiran Praktikum

o Kehadiran praktikum minimal 100%, bila tidak : tidak dapat

mengikuti ujian Objectives Structured Practical Examination

(OSPE).

- Kehadiran Skill Lab

16

Page 17: Laporan Tutorial Kel 6

o Kehadiran: minimal 100%. Jika mahasiswa tidak mencapai

kehadiran minimal maka tidak dapat mengikuti ujian Objectives

Structured Clinical Examination (OSCE).

- Khusus untuk praktikum dan skill lab yang mensyaratkan kehadiran

minimal 100%, ada beberapa pengecualian yang dapat diterima sebagai

alasan tidak mengikuti kegiatan praktikum/skill lab. Adapun alasan yang

dapat diterima yaitu:

o Sakit, yang dilengkapi dengan surat keterangan sakit dari dokter

klinik UNSRI atau RSMH

o Kematian orang tua, saudara kandung, suami/istri, anak

o Melahirkan

o Mendapat tugas resmi kegiatan ilmiah dan bakti sosial mahasiswa

dan dilengkapi dengan surat tugas Dekan FK UNSRI

- Meski demikian, jumlah tidak hadir maksimal yang dizinkan untuk seluruh

praktikum dan skill-lab adalah 2 kali

Daftar tilik proses tutorial dan skill-lab

Penilaian/ responsif praktikum

2. Sumatif

Ranah Pembelajaran

Rentang ProporsiKeterangan

Kognitif

30-70%-MCQ I- MCQ II

10-15%

Proporsi dibagi pada instrumen penilaian:-OSPE-Nilai pre- dan post-test

Psikomotor 20-40%

Proporsi dibagi pada instrumen penilaian:-OSCE-Hasil kerja keterampilan mahasiswa

Afektif 10-30% Proporsi dibagi pada instrumen penilaian:- Umpan balik tutor, atau;

17

Page 18: Laporan Tutorial Kel 6

- Hasil tugas mandiri

Gradasi kelulusan

Skala Nilai Angka HurufKeterangan Kompetensi

≥ 86,00 4 A Sangat kompeten

71,00 - 85,99 3 B Kompeten

56,00 – 70,99 2 C Lulus belum kompeten

41,00 – 55 ,99 1 D Tidak lulus

≤40,99 0 E Tidak lulus

Remedial:

• Remedial dilaksanakan untuk setiap instrumen (MCQ, OSCE, dan OSPE)

• Pengumuman nilai blok akan disampaikan ke mahasiswa dalam bentuk nilai per

instrumen penilaian.

• Syarat Remedial :

– Pernah mengikuti ujian akhir blok, artinya sudah dinyatakan menyelesaikan

proses blok.

– Nilai akhir blok dengan gradasi huruf “B”,”C”,dan “D”, terhadap skor

instrumen nilai sumatif <86

– Bila ada mahasiswa memiliki nilai instrumen <86 namun nilai akhir blok

bergradasi huruf “A”, tidak perlu lagi melakukan remedial.

• Untuk mahasiswa yang memiliki nilai akhir blok dengan gradasi huruf “E”

tidak diizinkan remedial dan harus mengulang seluruh kegiatan blok.

• Remedial hanya diperbolehkan maksimal 2 kali untuk setiap instrumen

• Jika nilai remedial lebih kecil dari nilai lama, diambil nilai yang terbaik.

• Jadwal pelaksanaan remedial dialokasikan pada tiap-tiap libur semester.

• Mahasiswa hanya boleh mengikuti ujian remedial untuk maksimal 15

instrumen dalam 1 musim remedial

4. Komunikasi efektif

18

Page 19: Laporan Tutorial Kel 6

Komunikasi adalah proses pembuatan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan

pesan yang terjadi di dalam diri sendiri dan atau diantara dua orang atau lebih

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Komponen dasar komunikasi:

Komunikator atau pengirim pesan

Pesan atau informasi

Media atau Saluran

Penerima pesan

Balikan atau feedback

Gangguan atau noise

Dalam proses komunikasi tidak selalu keenam komponen komunikasi itu

muncul sekaligus. Syarat minimal komunikasi dapat terlaksana, yakni

sekurang-kurangnya mesti melibatkan tiga komponen, yaitu, komunikator,

pesan dan komunikan. Bentuk-bentuk komunikasi:

Komunikasi interpersonal

Komunikasi antarpersonal

Komunikasi kelompok

Komunikasi massa

Tujuan komunikasi:

Memberikan informasi kepada para klien, kolega, bawahan, supervisor,

masyarakat

Mempengaruhi orang lain : merangsang orang lain, mengurangi perselisihan,

menggerakkan orang lain/masyarakat untuk melakukan sesuatu

Dalam organisasi digunakan untuk pemecahan masalah dan pengambilan

keputusan

Mengelola diri dalam komunikasi:

Sikap / gerakan badan

Suara

Kontak mata

Pengaturan pernafasan

Bahasa yang digunakan

19

Page 20: Laporan Tutorial Kel 6

Penampilan diri

Tanda-tanda komunikasi efektif:

Informasi yang diterima sama dengan informasi yang dikirim

Umpan balik sesuai tujuan

Ada hubungan saling menghargai

Bahasa non verbal sesuai dengan verbal

Indikator komunikasi efektif:

Pemahaman

kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan

komunikator

Kesenangan

berlangsung dalam suasana yg menyenangkan

Pengaruh

sikap komunikan berubah sesuai dengan makna yang disampaikan komunikator

Hubungan

meningkatkan kadar hubungan interpersonal

Tindakan

kedua belah pihak melakukan tindakan yang sesuai dengan pesan yang

dikomunikasikan

Secara sederhana komunikasi dikatakan effektif apabila dalam suatu proses

komunikasi itu, pesan yang disampaikan seorang komunikator dapat diterima dan

dimengerti oleh komunikan, persis seperti apa yang dikehendaki oleh

komunikator. :

Faktor-faktor penghambat komunikasi:

Hambatan Psikologis

mis. Situasi psikologis komunikan sedang marah, cemas dan

sebagainya.

Hambatan Semantis

latar belakang bahasa yang berbeda.

Hambatan Mekanis

20

Page 21: Laporan Tutorial Kel 6

Suara krotokan pada pesawat telpon, tulisan yang tidak terbaca, sinyal

hilang pada telepon seluler.

Hambatan Ekologis

Gangguan suara (noise), hujang deras, lalulintas yang bising.

7 Area Kompetensi Dokter :

1. Mampu berkomunikasi efektif

2. Memiliki keterampilan klinis

3. Memiliki landasan ilmiah Ilmu Kedokteran

4. Mampu mengelola masalah kesehatan

5. Mampu mengelola informasi secara kritis

6. Selalu mawas diri dan mengembangkan diri

7. Memiliki etika, moral, medikolegal dan profesionalisme serta memperhatikan

keselamatan pasien

Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum pembelajaran yang

memiliki tiga wilayah/domain yang saling terintegrasi, yaitu:

1. Kognitif (berhubungan dengan ilmu pengetahuan knowledge kita),

bagaimana cara kita memahami suatu teori pembelajaran dewasa (adult

learning).

2. Psikomotor (berhubungan dengan kemampuan mengelola belajar

secara mandiri) alias clinical personal.

3. Afektif (kaitannya erat dengan behavior and attitude).

Mahasiswa FK diharapkan tidak hanya memiliki rasa ingin tahu dan

motivasi yang tinggi untuk memahami ilmu tetapi juga memiliki

tingkah laku sikap dan moral yang sesuai sama norma yang ada.

5. Tipe-tipe pembelajaran (gaya belajar)

Gaya belajar adalah pendekatan sederhana atau cara dari belajar. Dengan gaya

belajar anda dapat belajar dengan cara yang paling efisien. Gaya belajar adalah

cara seseorang untuk berkonsentrasi, berproses,menyerap, dan mengingat

informasi baru dan sulit dicerna. Gaya belajar adalah alat yang penting untuk

memahami pengetahuan. Cara yang benar untuk belajar, tapi kadang tidak

muncul. Tiap orang belajar dengan caranya sendiri, tapi tanpa mengetahui cara

21

Page 22: Laporan Tutorial Kel 6

ini,contoh tanpa memahami diri anda, anda tidak bisa belajar secara efisien,

kadang kadang anda tidak bisa belajar sama sekali.

Auditory

Ciri seorang Auditory antara lain :

Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam

kelompok

Mengenal banyak sekali lagu / iklan TV,

Suka berbicara.

Pada umumnya bukanlah pembaca yang baik.

Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya.

Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis.

Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya.

Visual

Beberapa karakteristik Visual adalah :

Senantiasa melihat memperhatikan gerak bibir seseorang yang

berbicara kepadanya

Cenderung menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu

Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai

untuk mendengarkan orang lain.

Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan

Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan

Biasanya orang yang Visual dapat duduk tenang di tengah situasi yang

ribut/ramai tanpa merasa terganggu

Reading

Beberapa karakteristik Reading:

Suka membaca dan membuat catatan

Huruf-huruf indah dan tulisan rapi merupakan hal yang sangat

berkesan bagi mereka

Mudah mengingat apa yang mereka baca atau tuliskan

Kinesthetic

Beberapa karakteristik Kinesthetic adalah:

22

Page 23: Laporan Tutorial Kel 6

Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

Sulit untuk berdiam diri

Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan

Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik

Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar

Mempelajari hal-hal yang abstrak merupakan hal yang sangat sulit.

Menurut Anthony Gregorc, tipe gaya berpikir terbagi empat, yaitu :

Concrete Sequential (CS)

Orang dengan tipe ini adalah orang yang cenderung, teratur, dan rapi.

Mereka selalu mengerjakan tugas tepat waktu, terencana, dan tidak suka hal-

hal yang bersifat mendadak.

Apa yang terbaik bagi mereka?

Memiliki cara yang mudah dalam menerapkan ide-ide

Mengorganisir

Mampu bekerja tepat waktu dengan baik

Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?

Bekerja secara sistematis, langkah demi langkah

Memiliki sebuah jadwal untuk dijalani

Memiliki penafsiran secara logika

Apa yang sulit bagi mereka?

Bekerja secara kelompok

Bekerja di dalam lingkungan yang tak teratur

Mengikuti secara tidak lengkap atau petuntuk yang tidak jelas

Menuntut untuk "menggunakan imajinasinya“

Kiat-kiat jitu bagi pemikir Concret Sequensial [CS]:

Bangunlah kekuatan organisasional Anda

Cari tahu detail yang Anda perlukan

Bagilah proyek Anda menjadi beberapa tahapan, dan

Tatalah lingkungan kerja yang tenang.

23

Page 24: Laporan Tutorial Kel 6

Abstract Random (AR)

Biasanya merupakan pemikir yang cerdas dan punya ide-ide yang

brilian. Orang ini senang mengetahui dan berpikir tentang apa yang tidak

dipikirkan orang lain. Senang membaca membuatnya senang untuk berdiskusi,

bahkan berdebat dengan orang lain.

Apa yang terbaik bagi mereka?

Menganalisis ide-ide

Melakukan penelitian

Menggunakan bukti-bukti untuk membuktikan atau menyangkal teori-

teori

Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?

Menggunakan contoh yang tepat, sebagai hasil dari penelitian yang

akurat

Alasan dapat diterima secara logika

Bekerja dengan tenang untuk membahas suatu persoalan secara

menyeluruh.

Apa yang sulit bagi mereka?

Dituntut untuk bekerja dalam hal sudut pandang yang berbeda

Memiliki waktu yang terlalu sedikit dalam menyelesaikan suatu

persoalan

pemikiran yang "sentimentil"

Mengekspresikan emosi mereka

Kiat-kiat jitu bagi pemikir Abstract Sequensial [AS]:

Latihlah logika Anda

Suburkan kecerdasan Anda

Upayakan keteraturan

Analisislah orang-orang yang berhubungan dengan Anda

Abstract Sequential (AS)

24

Page 25: Laporan Tutorial Kel 6

Segala sesuatu seringkali dihubungkan dengan perasaan dan emosi,

sehingga mereka terkenal sangat sensitif. Mudah kehilangan konsentrasi,

banyak pertimbangan, dan suka mencoret-coret tanpa arti di buku adalah ciri

tipe ini.

Apa yang terbaik bagi mereka?

Paham akan perasaan dan emosi

Fokus pada tema dan ide-ide

Membawa kerukunan pada kelompoknya

Mengenali dan menghargai emosional orang lain

Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Abstract Random [AR]?

Belajar sendirian

Menjaga hubungan dengan baik

Memiliki moralitas yang tinggi

Keputusan-keputusan dibuat berdasarkan perasaannya

Apa yang sulit bagi mereka?

Memberikan penjelasan

Berkompetisi

Bekerja dengan orang yang memiliki kepribadian otoritas/diktator

Berkonsentrasi pada suatu hal secara serentak

Menerima kritikan positif

Kiat-kiat jitu bagi pemikir Abstract Random [AR]:

Gunakan kemampuan alamiah Anda untuk bekerjasama dengan orang

lain

Bangunlah kekuatan belajar Anda dengan berasosiasi

Waspadalah terhadap waktu

Gunakan isyarat isyarat visual.

Concrete Random (CR).

25

Page 26: Laporan Tutorial Kel 6

Sering dianggap sebagai orang yang kreatif karena senang mencoba

menyelesaikan sesuatu dengan cara mereka sendiri. Saking asyiknya, mereka

cenderung tidak peduli dengan waktu.

Apa yang terbaik bagi mereka?

Memiliki banyak pilihan dan solusi

Memberikan ide-ide yang kreatif

Menerima orang-orang yang memiliki banyak perbedaan

Berpikir dengan cepat dengan usahanya sendiri

Mampu menanggung resiko

Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Random [CR]?

Mengguakan wawasan dan naluri untuk memecahkan permasalahan

Bekerja dengan memiliki banyak waktu

Apa yang sulit bagi mereka?

Adanya larangan dan batasan

Rutinitas

Mengulangi pekerjaan yang telah selesai dikerjakan

Menyimpan dokumen-dokumen yang terperinci

Menunjukan bagaimana mereka mendapatkan suatu jawaban

Tidak adanya pilihan

Kiat-kiat jitu bagi pemikir Concret Random [CR]:

Gunakan kemampuan divergen Anda

Siapkan diri Anda untuk memecahkan masalah

Cermati waktu Anda

Terimalah kebutuhan Anda untuk berubah

Carilah dukungan bagi diri Anda.

Setiap orang adalah individu yang unik, masing-masing akan melihat dunia

dengan "cara"nya sendiri. Meskipun kita melihat satu kejadian pada waktu yang

bersamaan, tidak menjamin kita akan sama melaporkan apa yang kita lihat.

Herman Witkin, melalui studi risetnya mengemukakan 2 macam

karakteristik gaya belajar yang dimiliki seseorang, yaitu gaya belajar Global dan

gaya belajar Analitik.

Analitik :

26

Page 27: Laporan Tutorial Kel 6

Orang yang berpikir secara Analitik dalam memandang segala sesuatu cenderung

lebih terperinci, spesifik, terorganisasi, dan teratur. Namun kurang bisa memahami

masalah secara menyeluruh.

Dalam mengerjakan tugas yang dibebankan, seorang Analitik akan

mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Global

Orang yang berpikir secara Global cenderung melihat segala sesuatu secara

menyeluruh, dengan gambaran yang besar, namun demikian mereka dapat melihat

hubungan antar satu bagian dengan bagian yang lain.

Orang yang Global juga dapat melihat hal-hal yang tersirat, serta menjelaskan

permasalahan dengan kata-katanya sendiri.

Mereka dapat melihat adanya banyak pilihan dalam mengerjakan tugas dan dapat

mengerjakan beberapa tugas sekaligus.

6. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah suatu keadaan dalam diri mahasiswa yang mendorong

dan mengarahkan perilakunya kepada tujuan yang ingin dicapainya dalam

mengikuti pendidikan tinggi. Idealnya, tujuan mahasiswa dalam mengikuti

pendidikan tinggi adalah untuk menguasai bidang ilmu yang dipelajarinya

sehingga dalam mempelajari setiap bahan pembelajaraan, mahasiswa terdorong

untuk menguasai bahan pembelajaran dengan baik, dan bukan hanya untuk

sekedar lulus meski dengan nilai sangat baik sekalipun.

Faktor-faktor mendukung motivasi belajar

Untuk mencapai tujuan ideal tersebut, kebutuhan mahasiswa dalam konteks

pendidikannya perlu ditingkatkan dari hanya sebagai kebutuhan akan

penghargaan- meminjam hirarki kebutuhan Maslow- menjadi kebutuhan akan

aktualisasi diri. Jika pendidikan tinggi dianggap hanya sebagai kebutuhan akan

penghargaan, maka gelar kesarjanaanlah dan bukan penguasaan ilmu yang akan

menjadi tujuan utama mahasiswa dalam mengikuti pendidikan tinggi.

Kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri, merupakan faktor motivasi

yang bersumber dari dalam diri seseorang (intrinsik). Dengan demikian upaya

27

Page 28: Laporan Tutorial Kel 6

untuk mengangkat kebutuhan pendidikan tinggi dari hanya sebagai kebutuhan

akan penghargaan menjadi kebutuhan akan aktualisasi diri, harus dilakukan dari

dalam diri mahasiswa. (Herzberg)

Selanjutnya, dengan mengadopsi pendekatan sistem Lewin, motivasi belajar

mahasiswa dapat dikatakan sebagai fungsi dari faktor yang ada dalam dirinya

sendiri (intrinsik) dan faktor-faktor yang ada di dalam lingkungan belajarnya atau

di luar dirinya (ekstrinsik). Faktor yang ada di dalam diri mahasiswa adalah

minatnya tergadap bidang ilmu yang dipelajari serta orientasinya dalam mengikuti

pendidikan tinggi. Sedangkan faktor-faktor yang ada di dalam lingkungan

belajarnya adalah kualitas dosen, bobot materi kuliah, metode perkuliahan,

kondisi dan suasana ruang kuliah serta fasilitas perpustakaan. Semuanya saling

terkait, mendukung dan sama pentingnya dalam mengisi motivasi belajar

khususnya mahasiswa untuk pencapaian yang terbaik dan maksimal. Jika ada

salah satu yang kurang, maka akan memberi dampak yang buruk untuk membuat

mahasiswa semangat mengikuti materi yang diberikan.

Kerangka Penjelasan.

7.

8.

9.

7. Faktor Penghambat dalam Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan terjadi secara terus-

menerus. Belajar sangat penting, namun dalam kenyataannya sering muncul

permasalahan atau hambatan dalam belajar. Hambatan tersebut dapat berasal dari

28

Motivasi Belajar Materi kuliah

Kualitas Dosen

Ruang Kuliah

Perpustakaan

Metode perkuliahan

Faktor Intrinsik

Page 29: Laporan Tutorial Kel 6

dalam diri anak maupun dari luar. Dengan adanya hambatan tersebut akan

mempersulit anak untuk mancapai hasil belajar yang maksimal.

PEMBAHASAN

Faktor Penghambat Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar anak dibedakan

menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebutlah yang

mempengaruhi hasil belajar anak. Berikut akan diuraikan tentang kedua faktor

penghambat belajar.

Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat

mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor internal meliputi faktor fisiologis

dan biologis serta faktor psikologis.

1. Faktor fisiologis dan biologis

Masa peka merupakan masa mulai berfungsinya factor fisiologis pada tubuh

manusia. Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi

fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi 2, yaitu:

- Keadaan tonus jasmani

Keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi aktivitas belajar anak. Kondisi

fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap proses

belajar. Sedangkan kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat

tercapainya hasil belajar yang maksimal.

- Keadaan fungsi jasmani atau fisiologis

Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada anak sangat

mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indera. Panca indera yang

berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar.

Anak yang memiliki kecacatan fisik (panca indera atau fisik) tidak akan dapat

mencapai hasil belajar yang maksimal. Meskipun juga ada anak yang memiliki

29

Page 30: Laporan Tutorial Kel 6

kecacatan fisik namun nilai akademiknya memuaskan. Kecacatan yang diderita

anak akan mempengaruhi psikologisnya, diantaranya:

sulit bergaul karena memiliki perasaan malu dan minder akan

kekurangannya,

ada perasaan takut diejek teman,

merasa tidak sempurna dibandingkan dengan teman-teman lain.

 

2. Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari keadaan psikologis anak

yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis utama

yang mempengaruhi proses belajar anak adalah kecerdasan siswa, motivasi,

minat, sikap dan bakat.

- Kecerdasan/ intelegensi siswa

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam

mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui

cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan

kualitas otak saja, tetapi juga organ tubuh lainnya. Namun bila dikaitan

dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang penting

dibandingkan dengan organ lain, karena fungsi otak itu sebagai organ

pengendali tertinggi dari seluruh aktivitas manusia.

- Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan

belajar siswa. Motivasi yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan

belajar. Motivasi diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan

keinginan terhadap intensitas dan perilaku seseorang.

- Minat

Secara sederhana minat merupakan kecenderungan kegairahan yang tinggi

atau besar terhadap sesuatu. Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama

halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap

aktivitas belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar.

Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik

30

Page 31: Laporan Tutorial Kel 6

perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang

akan disampaikan dengan cara:

Membuat menarik materi

Materi bisa dibuat menarik melalui bentuk buku materi, desain pembelajaran,

melibatkan seluruh domain belajar siswa (kognitif, afektif, psikomotorik)

sehingga siswa menjadi aktif, dan guru juga harus memperhatikan performansi

saat mengajar.

Pemilihan jurusan atau bidang sekolah

Pemilihan sebaiknya diserahkan pada siswa, sesuai dengan minatnya.

- Sikap

Dalam proses belajar sikap dapat mempengaruhi keberhasilan proses belajar.

Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan

untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek,

orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif

(Shay,2003).

- Bakat

Faktor psikologis lain yang mempengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara

umum bakat didefisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah,

2003). Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk

mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Karena itu bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk

melakuakan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan.

Faktor Eksternal

Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses belajar

anak. Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi

faktor lingkungan sosial dan non-sosial (Syah, 2003):

1. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial anak dapat menimbulkan kesulitan dalam  belajar.

Linkungan sosial dibagi manjadi tiga, yaitu:

a. Lingkungan sosial sekolah

Faktor-faktor yang dapat menghambat anak belajar di sekolah adalah:

31

Page 32: Laporan Tutorial Kel 6

- Metode mengajar

Dalam mengajar guru memerlukan metode yang cocok. Metode ini

dimaksudkan agar materi yang disampaikan oleh guru terasa menarik dan

siswa mudah menyerapnya.

- Kurikulum

Kurikulum yang kurang  tepat dapat menjadi salah satu faktor yang dapat

menimbulkan kesukaran belajar. Kurikulum sangat penting dan selalu ada

dalam sebuah instansi pendidikan. Kurikulum pendidikan harus disesuaikan

dengan perkembangan psikologi anak.

- Penerapan disiplin

Disiplin dalam sebuah sekolah sangat diperlukan untuk meengontrol kegiatan

siswa di sekolah. Namun kedisiplinan yang terlalu ketat akan membuat siswa

merasa terkekang dan merasa ruang geraknya dibatasi.

- Hubungan siswa dengan guru maupun teman

Suasana sebuah kelas didukung oleh peran guru dan anggota kelas. Jika

suasana kelas tidak mendukung, maka dapat menghambat proses belajar anak.

Hubungan siswa dengan guru, siswa dengan teman juga perlu dibangun

sedemikian rupa sehingga tercipta suasana ynag baik dan nyaman bagi siswa,

sehingga mereka betah menjadi bagian dari kelas.

- Tugas rumah yang terlalu banyak

Guru memberikan tugas untuk siswa merupakan hal yang wajar. Tetapi siswa

akan merasa jenuh dengan tugas yang terlalu banyak. Bagi sebagian siswa

tugas merupakan beban. Hal seperti inilah yang akan menghambat proses

belajar anak.

- Sarana dan prasarana

Keberhasilan belajar anak juga didukung oleh sarana dan prasarana yang ada.

Sarana dan prasarana yang memadai juga membantu tercapainya hasil belajar

yang maksimal.

b. Lingkungan sosial masyarakat

Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa juga mempengaruhi proses

belajar anak. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran, dan banyak

teman sebaya di lingkungan yang tidak sekolah dapat menjadi faktor yang

menimbulkan kesukaran belajar bagi siswa. Misalnya siswa tidak memiliki teman

32

Page 33: Laporan Tutorial Kel 6

belajar dan diskusi maka akan merasa kesulitan saat akan meminjam buku atau

alat belajar yang lain.

c. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama kali anak belajar. Oleh karena itu,

lingkungan keluarga sangat mempengaruhi proses belajar anak. Faktor dari

keluarga yang dapat menimbulkan permasalahan belajar anak adalah:

- Pola asuh orang tua

Setiap orang memiliki pola atau cara yang berbeda dalam mendidik anak. Pola

asuh yang selalu mengekang anak akan membuat anak sulit dan bahkan tidak

dapat mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki.

- Hubungan orang tua dan anak

Hubungan yang tidak harmonis antara orang tua dan anak akan membuat anak

tidak betah di rumah. Dengan begitu anak tidak akan bisa melaksanakan

aktivitas belajarnya dengan baik.

- Keadaan ekonomi keluarga

Meskipun tidak mutlak, perekonomian keluarga dapat menjadi salah satu

penghambat anak. Ada kemungkinan anak menjadi minder dan malu bergaul

dengan teman karena masalah ekonomi keluarganya. Dengan perasaan minder

anak akan mudah tersinggung, kecil hati, dan sebagainya. Akhirnya hal

tersebut akan mempengaruhi hasil belajar anak.

- Keharmonisan keluarga

Keluarga yang tidak harmonis akan memberi dampak negatif pada anak dalam

belajar. Pertikaian atau cek-cok ayah dan ibu akan membuat anak merasa

terbebani sehingga anak menjadi kurang semangat dalam belajar.

- Kondisi rumah

Kondisi rumah yang kurang memadai akan membuat anak kesukaran dalam

belajar. Letak rumah juga berpengaruh pada proses belajar anak. Rumah yang

terlalu dekat dengan jalan raya kurang efektif untuk belajar anak.

d. Teman sebaya

33

Page 34: Laporan Tutorial Kel 6

Teman sebaya dapat mempengaruhi proses belajar anak, baik teman sebaya

dalam lingkup sekolah maupun tempat tinggal atau masyarakat. Pada usia anak-

anak dan remaja, jiwa yang dimiliki masih labil, emosional, pemarah, dan juga

rasa egois sangat besar. Biasanya tejadi kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh

teman sebaya atau kawan bermain. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan atau

bahkan persaingan yang menimbulkan sikap saling mengejek, mendorong,

memukul bahkan kekerasan verbal.

Kekerasan sebagai gangguan emosi pada dasarnya tidak hanya menyerang

orang lain, tetapi juga menyerang diri sendiri. Persoalan kekerasan dilihat dari

lapangan psikologi pendidikan mencoba mengarahkan pada lingkungan

sekolahtempat anak belajar berinteraksi dengan teman sebaya.

Interaksi sosial yang tidak sehat antar teman sebaya di sekolah dipengaruhi

faktor lingkungan dari luar yang dibawa ke sekolah oleh peserta didik yang

berujung pada tindakan kekerasan. Belajar yang tidak menyenangkan juga

membuat anak merasa tertekan dan bertindak nakal. Sebenarnya kekerasan yang

terjadi di kalangan siswa dibentuk dari pengalaman-pengalaman lama.

Teman sebaya  yang seharusnya bisa untuk memperoleh informasi dan

perbandingan tentang dunia sosisal, prinsip keadilan malalui konflik yang terjadi

dengan teman, bisa untuk belajar tentang konsep gender juga dapat berpengaruh

negatif bagi anak. Misalnya kebiasaan-kebiasaan buruk yang dimiliki kawan

sebayanya akan mudah mempengaruhi diri anak. Kebiasaan buruk yang mudah

ditiru biasanya dari ucapan atau tindakan.

 

2. Lingkungan non-sosial

Faktor yang termasuk lingkungan non-sosial adalah

Lingkungan alamiah, ang dimaksud dengan lingkungan alamiah adalah kondisi

yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar tidak terlalu silau, tidak terlalu

gelap, dan tenang.

1. Instrumental

Instrumental dapat digolongkan dua macam:

- Hardware

34

Page 35: Laporan Tutorial Kel 6

Yang termasuk perangkat hard ware adalah gedung sekolah, alat, fasilitas,

sarana prasarana belajar, dan sebagainya.

- Software

Yang termasuk perangkat software dalam pendidikan adalah kurikulum

sekolah, peraturan, buku panduan, silabus, dan sebagainya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dono dinyatakan tidak lulus blok Struktur Dasar Tubuh Manusia karena nilai MCQ

Dono tidak memenuhi standar kompetensi kelulusan yang disebabkan karena Dono tidak

nyaman dengan sistem belajar diskusi kelompok. Dono juga kurang motivasi belajar

karena dia tidak tertarik dengan ilmu kedokteran dasar yang tidak aplikatif dan tidak

menarik.

35

Page 36: Laporan Tutorial Kel 6

DAFTAR PUSTAKA

Idris, H. Zahara. 1992. Pengantar Pendidikan 1. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Koes, Partowisastro. 1982. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar Jilid 2. Jakarta:

Erlangga

Monks, F. J, dkk. 1994. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagian.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Chaniago, Amran Y.S. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Setia.

Soejanto, Stefanus Sandjaja. 2005. Bimbingan di Sekolah Dasar: Buku Pegangan Kuliah

Mahasiswa. Semarang: Universitas katolik Soegjapranata.

Sukaji, S. 1998. Keluarga dan Keberhasilan Penelitian. Depok: Undat Fakultas Psikologi.

Suryabrata, S. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yusuf, A. Muri. 1986. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

36

Page 37: Laporan Tutorial Kel 6

Bussines and Management Journal Bunda Mulia, Motivasi Belajar, Vol.3, No.2, September

2007.

Kuliah Pendahuluan Blok 1, Drs. Sadakata Sinulingga

Kuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi FK Unsri, UPK

Kuliah Belajar Berdasarkan Masalah, dr. Irfanuddin

Kuliah Komunikasi, Syafri Daini, S.Psi

37