laporan pbl lengkap
DESCRIPTION
Puskesmas rias bangka selatanby Muhammad ImanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat yang berperilaku sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat,memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Puskesmas sebagai pelayan kesehatan masyarakat, yang merupakan ujung tombak pemerintah di lapangan, harus mampu menyadarkan dan menggerakkan masyarakat untuk bisa memiliki rasa tanggung jawab baik perorangan maupun masyarakat untuk mencapai hidup sehat secara mandiri. Dengan demikian puskesmas memiliki tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan wajib dan kesehatan pengembangan.
Promosi kesehatan di Puskesmas merupakan upaya Puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik di dalam maupun di luar Puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
UPTD Puskesmas Cibereum terletak diwilayah kecamatan Cibeureum Pemerintah Kota Tasikmalaya yang meliputi 9 kelurahan terdiri dari : Kelurahan Ciherang, Ciakar,Awipari, Margabakti, Setiajaya, Kersanagara, Kota Baru, Setia Ratu dan Setianagara. Terdapat 3 Puskesmas Pembantu, 5 Polindes, 75 Posyandu dan 375 orang kader aktif. Jumlah penduduk 57.337 jiwa yang terdiri dari 28.807 laki-laki dan 28.530 perempuan, tingkat pendidikan penduduknya adalah SD 43,76 %, SMP 28,84 %, SMA 23,22%, Akademik 1,85%, S1 2,14%, S2 0,16% dan S3 0,01%. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh 46,77 %, jumlah jiwa yang mendapat Askeskin 16664.
Berdasarkan data laporan tahunan UPTD Puskesmas Cibeureum total kasus pada tahun 2010 sebanyak 64.901. Sepuluh besar penyakit di UPTD Puskesmas Cibeureum pada tahun 2010 yaitu; ISPA non Pneumonia, .Gastristis, Common Cold, Hipertensi, Myalgia, Dermatitis, Rhematik, Conjungtifitis, Scabies dan Diare. Penyakit yang tertinggi yaitu ISPA nonpneumonia.
Cakupan KIA di Puskesmas Cibeureum tahun 2010 sebagai berikut K1 97,3%, K4 : 93,3 %, Linakes : 98,2%, Angka Kematian Ibu (AKI) :155/100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) : 110/10.000 kelahiran hidup. Cakupan sarana dan SAMIJAGAL SPAL : SAB : 74,20%, cakupan jamban keluarga sehat : 22% , SPAL :53,36%. Cakupan Rumah tangga sehat : 60,98% dan sekolah sehat : 68 %.
Sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat, UPTD Puskesmas Cibeureum sudah melaksanakan kegiatan Promosi kesehatan baik didalam maupun diluar gedung, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan. Disamping itu juga UPTD Puskesmas Cibeureum sebagai salah satu Puskesmas yang menjadi tempat ( PBL ) Pengalaman Belajar Lapangan D IV Promosi Kesehatan Politeknik Kesehatan Tasikmalaya yang berlangsung dari tanggal 12 s/d 30 April 2011 (jadwal terlampir).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa DIV Promosi Kesehatan untuk menjadi terampil dan ahli dalam menerapkan Ilmu Promosi Kesehatan sehingga dapat menumbuhkan dan membina sikap serta ketrampilan seorang promotor kesehatan yang profesional.
2.Tujuan Khusus
a. Bagi Mahasiswa mahasiswa
Agar mahasiswa mampu mengembangkan dan mengaplikasikan kegiatan promosi kesehatan mulai dari : assesment, perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, serta dapat mengembangkan dan mengaplikasikan media promosi kesehatan yang sesuai, baik di puskesmas,masyarakat dan sekolah.
b. Bagi UPTD Puskesmas
Puskesmas dapat menemukan masalah yang berkaiatan dengan upaya promosi kesehatan, terciptanya kreativitas dan inovasi dalam mempromosikan Puskesmas sebagai pilihan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
c. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat mampu mengidentifikasi masalah kesehatan dan berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-masalah kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam,secara mandiri.
d. Bagi Institusi Poltekkes Tasikmalaya
Sebagai bahan untuk diseminarkan di kelas ,yang hasilnya dapat dijadikan referensi dilingkungan Poltekes Tasikmalaya.
Dari hasil Pengalaman Belajar lapangan (PBL) mahasiswa DIV Promosi Kesehatan poltekkes Tasikmalaya di UPTD Puskesmas Cibeureum,
BAB II
TINJAUAN TEORI
PROMOSI KESEHATANPromosi Kesehatan Di Dalam Gedung
Yang dimaksud dengan promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas.
Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan puskesmas, yaitu:
Di tempat Pendaftaran
Kegiatan promosi kesehatan di tempat pendaftaran dapat dilakukan dengan penyebaran informasi melalui media seperti poster, leaflet, selebaran yang dapat dipasang/diletakkan di depan loket pendaftaran.
Adapun jenis informasi yang disediakan, yaitu:
Alur pelayanan puskesmasJenis pelayanan kesehatanDenah poliklinikInformasi masalah kesehatan yang menjadi isu pada saat ituPeraturan kesehatan seperti dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain.
Memberikan salam kepada pengunjung puskesmas termasuk dari kegiatan promosi kesehatan promosi karena telah terjadi komunikasi awal yang menimbulkan kesan yang baik dan menyejukan bagi pasien/pengunjung puskesmas sehingga mengurangi beban yang diderita.
Di PoliklinikPetugas kesehatan yang melayani pasien meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakit atau obat yang harus diminum.Disediakan media seperti lembar balik, poster, model, leaflet.Di Ruang pelayanan KIA & KBPetugas kesehatan meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien/ individu berkenaan dengan pelayanan yang didapatnya.Disediakan media seperti poster/ leaflet tentang penyakit yang menyerang bayi dan balita, tablet Fe bagu bumil, imunisasi, ASI Eksklusif dan lain-lain.Di laboratorium
Dilakukan promosi kesehatan dengan media yang bersifat swalayan seperti poster yang dapat dibaca atau leaflet yang dapat diambil gratis.
Di Kamar Obat
Kesadran yang ingin diciptakan dalam diri pasien adalah tentang:
Manfaat obat generic dan keuntungan jika menggunakan obat generik.Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai dengan petunjuk dokter.Pentingnya memelihara taman obat keluarga (TOGA) dalam rangka memenuhi kebutuhan akan obat-obatan sederhana.
Dipasang poster dan disediakan leaflet tentang informasi kesehatan, di tempat ruang ini dapat dioperasikan tape rekorder yang menyampaikan pesan-pesan tersebut.
Di tempat pembayaran
Di ruang perpisahan ini hendaknya tetap menyampaikan salam hangat dan ucapan selamat jalan, semoga semakin bertambah sehat.
Di halaman Puskesmas
Di halaman puskesmas yaitu di tempat parkir, taman, dinding, pagar, kantin dan tempat ibadah dilakukan promosi. Diberikan media seperti baliho, poster atau leaflet tentang:
Pentingnya PHBSObat generikBahaya merokok, minuman keras dan NAPZATanaman obat keluargaHIV/AIDS
Promosi Kesehatan Di Luar Gedung
Promosi kesehatan di luar gedung adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas di luar gedung puskesmas, dilakukan untuk masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas, sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS melalui pengorganisasian masyarakat.
Diharapkan masyarakat dapat bersama petugas kesehatan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
Mempersiapkan dan mengusulkan rencana aksi program PHBS berdasarkan prioritas masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi.Menggali dan mendorong partisipasi masyarakatBersama-sama melaksanakan program secara efektif dan efisien.Ikut memantau dan membina.Melaporkan perkembangan pelaksanaan dan keberhasilan promosi kesehatan di instansi terkait tingkat kecamatan.
Pelaksanaan promosi kesehatan di luar gedung dilakukan oleh puskesmas bekerja sama dengan berbagai pihak potensial lainnya, dengan menerapkan ABG (Advokasi, Bina suasana, dan Pemberdayaan masyarakat), yaitu:
Promosi kesehatan melalui pendekatan individuPromosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (Tim Penggerak PKK, posyandu, karang taruna, Saka bhakti husada, majelis taklim).Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi massa (seperti kelompok kesenian tradisional dan lain-lain)Penggerakkan dan pengorganisasian masyarakat
PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS. Ruang lingkup promosi kesehatan dalam memberdayakan masyarakat untuk mampu ber-PHBS secara umum dibagi menjadi tiga yaitu:
Promosi kesehatan berdasarkan aspek kesehatan
Kesehatan masyarakat mencakup 4 aspek pokok yaitu promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Promosi kesehatan pada aspek promotif ditujukan bagi kelompok orang sehat, lebih ditekankan pada upaya meningkatkan kemampuan agar tetap sehat atau semakin sehat. Sedangkan promosi kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan meliputi:
Promosi kesehatan pencegahan tingkat pertama (primary prevention)Promosi kesehatan pencegahan tingkat kedua (secondary prevention)Promosi kesehatan pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention)Promosi kesehatan berdasarkan tingkat pelayanan
Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan, promosi kesehatan dapat dilakukan pada lima tingkat pencegahan (five level of prevention) dari Leavel and Clark yaitu:
Health promotion
Specific protection
Early diagnosis and promt treatment
Disability limitation
Rehabilitation
Promosi kesehatan berdasarkan tatanan pelaksanaan
Berdasarkan tatanan atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan, maka ruang lingkup promosi kesehatan dikelompokkan menjadi lima tatanan yaitu:
Promosi kesehatan pada tatanan rumah tangga
Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di rumah tangga yaitu:
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatanMember bayi ASI EksklusifMenimbang bayi dan balita setiap bulanMencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabunMenggunakan air bersihMenggunakan jamban sehatMemberantas jentik di rumahMakan sayur dan buah setiap hariMelakukan aktifitas fisik setiap hariTidak merokok di dalam rumahPromosi kesehatan pada tatanan sekolah
Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu:
Memelihara rambut agar bersih dan rapihMemakai pakaian bersih dan rapihMemelihara kuku agar selalu pendek dan bersihMemakai sepatu bersih dan rapihBerolahraga yang teratur dan terukurTidak merokok di sekolahTidak menggunakan NAPZAMencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabunMenggunakan jamban yang bersih dan sehatMenggunakan air bersihMencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabunMembuang sampah pada tempat sampah yang terpisah (sampah basah, kering dan sampah bahan berbahaya).Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolahMenimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulanPromosi kesehatan pada tatanan institusi kesehatan
Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di institusi kesehatan yaitu:
Menggunakan air bersihMenggunakan jamban bersih dan sehatMembuang sampah pada tempatnyaTidak merokok di institusi kesehatanTidak meludah sembaranganMemberantas jentik nyamukPromosi kesehatan pada tatanan tempat kerja.
Beberapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di tempat kerja yaitu:
Tidak merokok di tempat kerjaMembeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerjaMelakukan olah raga/ aktiftas fisik secara teraturMencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar atau buang air kecil.Memberantas jentik nyamuk di tempat kerjaMenggunakan air bersihMenggunakan jamban saat buang air kecil dan buang air besarMembuang sampah pada tempatnyaMenggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaannya.Promosi kesehatan pada tatanan tempat-tempat umum
Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di tempat-tempat umum yaitu:
Menggunakan air bersihMenggunakan jambanMembuang sampah pada tempatnyaTidak merokok di tempat umumTidak meludah sembaranganMemberantas jentik nyamuk
STRATEGI PROMOSI KESEHATANAdvokasiPengertian
Yaitu pendekatan kepada para pengambil keputusan, sekutu atau teman, kelompok yang menolak (lawan) untuk mendorong suatu perubahan dalam kebijakan, program dan peraturan, dan secara aktif mendukung suatu masalah/isu serta mencoba mendapatkan dukungan dari pihak lain.
Tujuan AdvokasiMendapat dukungan, baik dalam bentuk kebijakan lisan atau tertulis.Mendorong para pengambil keputusan untuk suatu perubahan dalam kebijakan, program atau peraturan.Mendorong para pengambil keputusan untuk aktif mendukung kegiatan/tindakan dalam pemecahan masalah dan mencoba untuk mendapatkan dukungan dari pihak lain/mitra.Sasaran DPRDBappedaWalikotaBagian KesraKepala dinas KesehatanOrganisasi profesiLSMInstitusi Pendidikan Kesehatan/Non KesehatanBina SuasanaPengertian
Yaitu menjalin kemitraan untuk pembentukan opini public dengan berbagai kelompok opini yang ada di masyarakat , sehingga dapat menciptakan opini public yang jujur, terbuka sesuai dengan norma, situasi dan kondisi masyarakat.
TujuanAdanya anjuran dan contoh positif dari petugas kesehatan atau pemuka masyarakat.Adanya dukungan dari lembaga masyarakatAdanya dukungan media massa/pembuat opini umumAdanya kesiapan penyelenggara kesehatan dan sector terkaitTersedianya sasaran dan sumberdaya lainnya.Sasaran Tenaga KesehatanInstitusi pelayanan kesehatanOrganisasi massaOrganisasi profesi kesehatanLSMTokoh masyarakatKelompok lain peduli kesehatanGerakan MasyarakatPengertian
Yaitu upaya memandirikan masyarakat agar secara proaktif mempraktekkan hidup bersih dan sehat secara mandiri.
TujuanMeningkatkan perilaku sehat di masyarakatMeningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan di masyarakatSasaran Masyarakat perorangan dan kelompokMasyarakat penggunaTokoh masyarakat.Pendekatan gerakan masyarakatKIEPengembangan institusi masyarakatPenghargaanPendekatan ekonomi produktif.
BAB III
PELAKSANAAN PBL PROMOSI KESEHATAN
DALAM GEDUNG PUSKESMAS
PerencanaanPengkajianPromosi kesehatan di dalam gedung PuskesmasDi Ruang PendaftaranPoster telah tersedia Denah pelayanan sudah ada Alur pelayanan kesehatan sudah ada Beberapa peraturan kesehatan sudah ada namun belum mencukupi Informasi kesehatan dalam bentuk leaflet, Foolder bisa dibawa pengunjung Puskesmas belum tersedia Informasi masalah kesehatan terkini belum tersediaRuang TungguRuang pendaftaran dan ruang tunggu merupakan satu kesatuan oleh karena media informasi kesehatan sudah banyak ditemukan di ruangan ini. Sudah disediakan pesawat televisi
Kekuranganya :
Pesawat televisi tidak digunakan sebagai media promosi kesehatan. Boks leaflet, folder sudah tersedia namun belum terisisi leaflet maupun folder.Kekurangan lain seperti disebutkan pada hasil kajian ruang pendaftaran. PoliklinikKonseling tentang kesehatan telah berjalan Poster tentang kesehatan telah tersedia Lembar balik belum tersedia dimeja petugas demikian pula dengan folder, dan leaflet. Ruang KIA dan KBKonseling telah berjalan Poster-poster KIA telah tersedia Folder, leaflet dan lembar balik tentang KIA belum tersedia dimeja petugasLaboratoriumPoster sudah tersedia Walaupun leaflet ataupun folder belum tersedia, namun itu bukan kekurangan.Ruang kamar obat
Poster sudah tersedia
Penyuluhan kelompok
Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap responden dari penyuluhan kelompok sebagian besar tidak dapat menerima pesan yang disampaikan, dengan demikian penyuluhan kelompok di PKM Cibeureum kurang efektif, penyuluhan perorangan dan penyediaan media promkes terutama folder dan leaflet perlu ditingkatkan.
Halaman Puskesmas
Media promkes sudah cukup tersedia
PHBS dalam gedung
Masalah yang ditemukan :
Masih ditemukan perilaku merokok di institusi kesehatan,/tempat kerja Masih ada yang belum melakukan Perilaku cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.Pada waktu melakukan pekerjaan masih ada yang belum menggunakan APDPrioritas MasalahPromosi Kesehatan di Dalam Gedung Puskesmas
No
Indikator
Kenya
taan
(%)
Tar
get
(%)
Kesen
jangan
(4-3)
Prio
Ritas
1
2
3
4
5
6
1
Belum tersedianya folder-folder di tempat-tempat pelayanan seperti ditempat pendaftaran, poliklinik, ruang tunggu, kamar obat, dan Ruang KIA.
1
PHBS Dalam Gedung Puskesmas
No
Indikator
Kenya
taan
(%)
Tar
get
(%)
Kesenjangan
(4-3)
Prio
Ritas
1
2
3
4
5
6
1
Masih ditemukan perilaku merokok di institusi kesehatan,
1
2
Masih ada yang belum melakukan Perilaku cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
2
3
Pada waktu melakukan pekerjaan masih ada yang belum menggunakan APD.
3
PelaksanaanRencana IntervensiPromosi Kesehatan Dalam Gedung
Rencana intervensi yang akan digunakan yaitu Pertemuan Partisipatif, dengan kepala UPTD Puskesmas Cibeureum beserta staf.
PHBS Dalam Gedung Puskesmas
Rencana intervensi yang akan digunakan yaitu Pertemuan Partisipatif, dengan kepala UPTD Puskesmas Cibeureum beserta staf.
ImplementasiAdvokasi
Melaksanakan advokasi kepada kepala Puskesmas tentang rencana pelaksanaan pertemuan partsifatif tingkat puskesmas untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan serta untuk menemukan solusi untuk disepakati bersama.
Bina Suasana
Melaksanakan Pertemuan Partisipatif tingkat UPTD Puskesmas Cibeureum dengan ketentuan :
Hari/Tanggal
:
Rabu 20 April 2011
Pukul
:
12.00 WIB 14. 00 WIB
Tempat
:
Aula UPTD Puskesmas Cibeureum
Peserta
:
Kepala Puskesmas beserta seluruh staf UPTD Puskesmas Cibeureum
Hasil yang diperoleh dari pertemuan ini :
Pembentukan 5 Nilai-nilai yang akan selalu diterapkan di UPTD Puskesmas Cibeureum yaitu :NILAI KEIMANAN.NILAI KEDISIPLINANNILAI TANGGUNG JAWAB NILAI KEMANUSIAANNILAI KESOPANANPembentukan kesepakatan tentang pengadaan media-media seperti Foolder, di ruangan-ruangan yang Fooldernya belum tersedia.Pembuatan Banner oleh kelompok yang isinya tentang Nilai-nilai yang akan selalu diterapakan di Puskesmas Cibeureum.Pembuatan Master Spanduk oleh kelompok.Rencana evaluasiPromosi kesehatan dalam gedung
Rencana evaluasi akan di adakan setelah 1 Bulan dari ditetapkannya kesepakatan.
PHBS dalam gedung
Rencana evaluasi akan di adakan bersama dengan kegiatan Promkes dalam gedung yaitu setelah 1 Bulan dari ditetapkannya kesepakatan.
PHBS DI MASYARAKAT
PerencanaanPengkajian
Melakukan observasi dan wawancara kepada 30 KK di RW 10 yang dijadikan sampel.
Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan observasi dari 30 responden di RW 10 Kelurahan Ciakar didapatkan:
No
Indikator
Persentase (%)
1
2
3
1
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : 76.5%
76.5
2
Memberi bayi ASI Eksklusif
61,7
3
Menimbang bayi dan balita setiap bulan
58,8
4
Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
48,1
5
Menggunakan air bersih
100
6
Menggunakan jamban sehat
17,7
7
Memberantas jentik di rumah
80
8
Makan sayur dan buah setiap hari
100
9
Melakukan aktifitas fisik setiap hari
100
10
Tidak merokok di dalam rumah
90
Prioritas Masalah
No
Indikator
Kenyataan
(%)
Target
(%)
Kesenjangan (%) (4-3)
Prioritas
1
2
3
4
5
6
1
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
76,5
100
23,5
6
2
Memberi bayi ASI Eksklusif
61,7
100
38,3
5
3
Menimbang bayi dan balita setiap bulan
58,8
100
41.2
4
4
Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
48,1
100
51.9
3
5
Menggunakan air bersih
100
100
0
6
Menggunakan jamban sehat
17,7
100
82.3
2
7
Memberantas jentik di rumah
80
100
20
7
8
Makan sayur dan buah setiap hari
100
100
0
9
Melakukan aktifitas fisik setiap hari
100
100
0
10
Tidak merokok di dalam rumah
10
100
90
1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No.
Kegiatan
Tanggal
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
Persiapan
2
Survey lapangan
3
Olah data, analisa data, prioritas masalah
4
Perencanaan
5
Pelaksanaan
6
Presentasi, rencana evaluasi
Pelaksanaan Rencana intervensi
Rencana intervensi yang akan digunakan yaitu Pertemuan Partisipatif, dengan ketua RW, ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat, kader kesehatan dan warga RW 10 kelurahan Ciakar.
Advokasi
Melaksanakan advokasi kepada ketua RW, tokoh masyarakat, Puskesams, kelurahan tentang pelaksanaan pertemuan partsifatif di Rw 10 Kelurahan Ciakar untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan serta untuk menemukan solusi untuk disepakati bersama.
Bina Suasana
Melaksanakan Pertemuan Partisipatif di RW 10 Kelurahan Ciakar Kecamatan Cibeureum dengan ketentuan :
Hari/Tanggal
:
Rabu 20 April 2011
Pukul
:
19.00 WIB selesai
Tempat
:
Madrasah di RW 10 Keluarahan Ciakar
Peserta
:
Perwakilan Keluarahan, perwakilan Puskesmas/ Bidan Kelurahan, Ketua RW, ketua RT, kader kesehatan dan warga RW 10 Kelurahan Ciakar.
Penetapan kesepakatan bersama yang akan dilaksanakan di RW 10 Kelurahan Ciakar Kecamatan Cibeureum yaitu :
Semua persalinan harus ditolong oleh bidanParaji harus bekerja sama dengan bidan dalam menolong persalinanBayi baru lahir wajib diberi ASI saja sampai berumur 6 bulan kecuali bila ibunya sakit.Menyediakan sabun dan harus mencuci tangan pakai sabunMengkatifkan gerakan jumat bersihMenggalakan gerakan 3M dan membentuk tim RW untuk memriksakan jentik pada bak mandi di rumah penduduk setiap hari jumat.Tidak merokok di dalam rumahTidak merokok di depan anakSetiap rumah ditempel stiker larangan merokok dalam rumah Tidak menyuruh anak membeli rokokTidak menyediakan asbak di dalam rumahSetiap istri/ibu wajib mengingatkan suami/bapa untuk tidak merokok di dalam rumah.Setiap suami/bapa tidak tersinggung/marah bila diingatkan untuk tidak merokok di dalam rumah.Mengupayakan septic tank bersamaMemperjuangkan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)Memberikan piagam penghargaan bayi sehat sekali setahunngkap imunisasinya.Memberikan sertifikat kepada bayi yang lengkap imunisasinya.Media Promosi Kesehatan
Media yang digunakan yaitu ; pemutaran film tentang (bahaya merokok, bahaya DBD, IPAL), pembuatan stiker (larangan meroko), banner kesepakan yang telah dibuat.
Rencana evaluasiJangka Pendek
Adanya penetapan kesepakatan bersama warga RW 10 dalam pelaksanaan PHBS
Jangka Panjang
Adanya realisasi dari kesepakatan yang telah dibuat, rencana evaluasi jangka panjang dilimpahkan kepada bidan kelurahan dan petugas promkes puskesmas.
III. PHBS DI TATANAN SEKOLAH
A. PERENCANAAN
1. Pengkajian
Melakukan observasi dan wawancara kepada 30 murid SD Karangsambung II yang dijadikan sampel.
2. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan observasi dan wawancara dari 30 murid SD yang menjadi sampel Karangsambung II didapatkan :
No
Indikator
Riil (%)
Tar
get (%)
Kesen
jangan (%)
Skala priori
Tas
1
Memelihara rambut agar bersih dan rapih
100
100
0
2
Memakai pakaian bersih dan rapih
100
100
0
3
Memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih
63.3
100
36.6
4
4
Memakai sepatu bersih dan rapi
76.6
100
23.3
5
5
Berolahraga teratur dan terukur
100
100
0
6
Tidak merokok di sekolah
100
100
0
7
Tidak menggunakan NAPZA
100
100
0
8
Memberantas jentik nyamuk
100
100
0
9
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
0
100
100
1
10
Menggunakan air bersih
100
100
0
11
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
0
100
100
2
12
Membuang sampah ke tempat sampah yang terpisah(sampah basah,kering,sampah bahaya)
0
100
100
3
13
Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah
100
100
0
14
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
100
100
0
Prioritas Masalah
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disusun skala prioritas masalah PHBS berdasarkan kesenjangan antara riil dan target yaitu :
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.Membuang sampah ke tempat sampah yang terpisah(sampah basah,kering, sampah bahaya)Memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih.Memakai sepatu bersih dan rapih.Jadwal PBL di Sekolah.
No.
Kegiatan
Tanggal
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
Persiapan
2
Survey lapangan
3
Olah data, analisa data, prioritas masalah
4
Perencanaan Intervensi
5
Pelaksanaan,Presentasi
6
Rencana evaluasi
Pelaksanaan Rencana intervensi
Intervensi yang akan dalaksanakan yaitu penyuluhan dan pemutaran film tentang PHBS di tatanan sekolah.
Advokasi
Melaksanakan advokasi kepapada kepala sekolah dasar karangsambung II untuk membahas hasil observasi yang telah dilakukan serta pelaksanaan penyuluhan dan pemutaran film tentang PHBS di sekolah.
Bina Suasana
Melaksanakan Penyuluhan dan pemutaran film tentang PHBS di SD Karangsambung II Kecamatan Cibeureum dengan ketentuan :
Hari/Tanggal
:
Selasa, 26 April 2011
Pukul
:
10.00 WIB 12.00 WIB
Tempat
:
SD Karangsambung II
Peserta
:
Kepala sekolah, guru-guru, murid SD dan penjaga kantin SD Karangsambung II
Rencana evaluasiJangka pendek Sarana cuci tangan tersedia (sabun untuk cuci tangan)Tempat sampah terpisah organik dan anorganik serta terttutup rapatAdanya jadwal untuk membersikan jamban sekolahJangka Panjang
Jumlah Jamban sehat sekolah sesuai dengan jumlah murid, untuk evalusi jangka panjang dilimpahkan kepada petugas UKS puskesmas.