laporan pbl 4 kelompok 3

Upload: khairunnisa-sodikin

Post on 07-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    1/13

    PROBLEM BASED LEARNING 4

    Anamnesis

     Nn T 25 tahun datang dengan keluhan merasakan ada benjolan di mata sebelah

    kiri. Keluhan ini  dirasakan sejak 3 hari yang lalu, semakin lama semakin

    membesar, terasa nyeri, kelopak mata  berwarna kemerahan. Empat hari yang lalu

     pasien menggunakan eyeliner yang dipinjem dari teman nya yang pernah

    mengalami keluhan yang sama.

    Pemeriksaan Fisik 

    Pemeriksaan ! "#. $isus dasar %&% %&%

    2. "egmen

    anterior

     palpebra

    !alam batas normal 'nspeksi( nodul ),5 * ),5

    +m

    Palpasi( Nyeri tekan -,

    imobile, perabaan

    hangat.

    3. /undus

    re0lek 

    !alam batas normal !alam batas normal

    1. /unduskopi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

    Diagnosis

    " ordeolum 'nternum

    !iagnosis di0erensial(

    Kala4ion

    rdeolum eksternum

    Tatalaksana(

    Tetrasiklin E 3* ung # "Kompres hangat 3*#) menit

    Kontrol 35 hari apabila tidak terdapat perbaikan rujuk ke spesialis mata untuk

    insisi dan kuretase

    Prognosis

    ! "

    uo ad 6isam 7d bonam 7d bonam

    uo ad sanam !ubia ad bonam !ubia ad bonam

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    2/13

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    3/13

    A. Batasan Masalah

    #. 'dentitas

    Nama ( Nn. T

    8sia ( 25 th

    2. 9iwayat Penyakit "ekarang Keluhan utama ( terdapat benjolan

    :okasi ( mata kiri

    nset ( 3 hari

    Kualitas ( semakin membesar, nyeri, kemerahan

    /aktor memperberat (

    /. memperingan (

    Kronologis ( setelah menggunakan eye liner pinjam teman

    3. 9iwayat Penyakit Keluarga (

    1. 9iwayat Penyakit !ahulu (

    5. 9iwayat "osial Ekonomi ( teman yang meminjamkan eye liner  

    mengalami keluhan yang sama

    B. Klariikasi Istilah

    !

    ". Analisis Masalah

    #. 7natomi assesorius mata

    a. Palpebra

    Kelopak mata atau palpebral ber0ungsi untuk melindungi mata dari +edera,

    men+egah mata kering, dan +ahaya berlebihan dengan gerakan menutup mata

    "nell, 2)##. Palpebra juga mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk 

    0ilm air mata di depan kornea 'lyas, 2)#1. Palpebral terdiri dari palpebral

    superior dan palpebra in0erior. !iantara struktur tersebut terdapat +elah yang

    disebut 0issura palpebra. "udut yang dibentuk oleh kedua palpebral di bagian

    medial disebut +anthus medialis& angulus o++uli medial, sedangkan sudut yang

    dibentuk di bagian lateral disebut +anthus lateralis& angulus o++uli lateral.

    Permukaan luar palpebra dilapisi kulit lipis, sedangkan permukaan dalamnya

    dilapisi membran mukosa yang disebut tuni+a +onjun+ti6a palpebra. ;embrana

    mukosa yang melapisi bola mata adalah tuni+a +onjun+ti6a bulbi "nell, 2)##.

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    4/13

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    5/13

     b. 7pparatus :a+rimalis

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    6/13

    Kala4ion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar meibom yang

    tersumbat. Pada kala4ion terjadi penyumbatan kelenjar meibom dengan in0eksi

    ringan yang mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut. Kanski, 2))?

    7walnya dapat berupa radang ringan dan nyeri tekan mirip hordeolum

    dibedakan dari hordeolum karena tidak ada tandatanda radang akut. Kanski,

    2))?

    2 Pato0isiologi

    Kala4ion akan memberi gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak 

    hiperemik, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar 

     preaurikuler tidak membesar. Kadangkadang mengakibatkan perubahan bentuk 

     bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan re0raksi pada mata

    tersebut. 'lyas, #??%

    Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar,

    kemungkinan karena en4im dari bakteri, membentuk jaringan granulasi dan

    mengakibatkan in0lamasi. Proses granulomatous ini yang membedakan antara

    kala4ion dengan hordeolum internal atau eksternal terutama proses piogenik 

    yang menimbulkan pustul, walaupun kala4ion dapat menyebabkan hordeolum,

     begitupun sebaliknya. "e+ara klinik, nodul tunggal jarang multipel yang agak 

    keras berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal. E6ersi palpebra

    mungkin menampakkan kelenjar meibom yang berdilatasi "anten, 2)#)

    Kala4ion terjadi pada semua umur@ sementara pada umur yang ekstrim

    sangat jarang, kasus pediatrik mungkin dapat dijumpai. Pengaruh hormonal

    terhadap sekresi sabaseous dan 6iskositas mungkin menjelaskan terjadinya

     penumpukan pada masa pubertas dan selama kehamilan. "anten, 2)#)

    3 EtiologiKala4ion mungkin timbul spontan disebabkan oleh sumbatan pada saluran

    kelenjar atau sekunder dari hordeolum internum. Kala4ion dihubungkan dengan

    seborrhea, +hroni+ blepharitis, dan a+ne rosa+ea.:ang, 2))))

    1

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    7/13

     pada waktu yang lampau, karena kala4ion memiliki ke+enderungan kambuh pad

    indi6iduindi6idu tertentu. Kala4ion lebih sering timbul pada palpebra superior,

    di mana jumlah kelenjar ;eibom terdapat lebih banyak daripada palpebra

    in0erior. Penebalan dari saluran kelenjar ;eibom juga dapat menimbulkan

    dis0ungsi dari kelenjar ;eibom. Kondisi ini tampak dengan penekanan pada

    kelopak mata yang akan menyebabkan keluarnya +airan putih seperti pasta gigi,

    yang seharusnya hanya sejumlah ke+il +airan jernih berminyak. Kala4ion

    dihubungkan dengan dis0ungsi kelenjar sebasea dan obstruksi di kulit seperti

    komedo, wajah berminyak. Auga mungkin terdapat akne rosasea berupa

    kemerahan pada wajah 0a+ial erythema, teleangiektasis dan spider ne6i pada

     pipi, hidung, dan kulit palpebra. ;+ Kinley, 2))B

    3. 7namnesis lanjutan

    7namnesis lain yang perlu digali untuk menegakkan diagnosis penyakit

    tersebut antara lain 'lyas, 2))B(

    a. ;enanyakan apakah ada gangguan penglihatan

     b. ;enanyakan riwayat sakit mata sebelumnya (

    Penggunaan ka+a mata C lensa kontak 

    Penggunaan obatobatan mata

    9iwayat operasi mata

    9iwayat trauma mata

    9iwayat gangguan mata pada masa anakanak 

    +. ;enanyakan riwayat penyakit sistemik seperti !;, hipertensi, tiroid, T>,

    luka pada mukosa

    d. ;enanyakan riwayat penggunaan obat sistemik misalnya steroid, kina,

    etambutole. ;enanyakan riwayat alergi ( onset, pen+etus

    0. ;enanyakan riwayat penyakit mata dalam keluarga

    1. Pemeriksaan /isik dan Pemeriksaan Penunjang

    Tabel #. Pemeriksaan /isik dan Penunjang

    Pemeriksaan ! "

    #. $isus dasar %&% %&%

    2. "egmen

    anterior

     palpebra

    !alam batas normal 'nspeksi( nodul ),5 * ),5

    +m

    Palpasi( Nyeri tekan -,

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    8/13

    imobile, perabaan

    hangat.

    3. /undus

    re0lek 

    !alam batas normal !alam batas normal

    1. /unduskopi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

    5. Penegakan diagnosis

    !iagnosis hordeolum ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

    0isik. Pada anamnesis pasien mengeluhkan bengkak pada kelopak mata yang

    disertai rasa nyeri. "elain itu, terdapat sensasi mengganjal, tidak nyaman, dan

    rasa terbakar pada mata. Keluhan tersebut membedakan hordoelum dengan

    kala4ion. !imana pada kala4ion tidak terdapat tandatanda in0lamasi yang terjadi

     pada mata, seperti kemerahan dan nyeri. "edangkan pada pemeriksaan 0isik,

    ditemukan nodul yang hiperemis dengan nyeri tekan pada segmen anterior 

     palpebra. Nodul tersebut tidak dapat digerakkan imobile dan terasa hangat saat

    dilakukan perabaan. al tersebut, menandakkan adanya proses in0lamasi pada

     palpebra ;enteri Kesehatan 9epublik 'ndonesia, 2)#1.

    ordeolum diklasi0ikasikan menjadi dua, yaitu hordeolum internum dan

    hordeolum eksternum. Pada hordeolum eksternum, in0eksi terjadi pada kelenjar 

    =eis dan ;oll sehingga nodul yang terbentuk memiliki 6enektasi positi0 dan

    nanah dapat keluar dari pangkal bulu mata. "edangkan pada hordeolum internum,

    in0eksi terjadi lebih dalam yaitu pada kelenjar ;eibom di bagian tarsus

    konjungti6a sehingga nodul tidak terlihat apabila konjungti6a palpebra tidak 

    dibuka hanya terlihat bengkak dari luar 'lyas, 2)#).

    %. Klasi0ikasi ordeolum

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    9/13

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    10/13

    Pada umumnya hordeolum dapat sembuh sendiri dalam kurun waktu 5 hari.

    7dapun pentalaksanaan dari hordeolum antara lain (

    a. Non ;edikamentosa

    # ;ata dikompres hangat 1% kali sehari selama #5 menit setiap kalinya

    untuk membantu drainase. Tindakan dilakukan dengan mata tertutup.

    2 Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih atau pun dengan sabun atau

    sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. al ini dapat

    memper+epat proses penyembuhan. Tindakan dilakukan dengan mata

    tertutup.

    3 Aangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan

    in0eksi yang lebih serius.

    1 indari pemakaian make-up  pada mata, karena kemungkinan hal itu

    menjadi penyebab in0eksi.

    5 Aangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan in0eksi ke

    kornea.

    % ;emberikan konseling dan edukasi bahwa penyakit hordeolum dapat

     berulang sehingga perlu diberi tahu pasien dan keluarga untuk menjaga

    higiene dan kebersihan lingkungan

    B >ila dengan pengobatan konser6ati0 tidak berespon dengan baik, maka

     prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk membuat drainase pada

    hordeolum. 'nsisi pada hordeolum dilakukan berdasarkan klasi0ikasi

    hordeolum yaitu (

    a ordeolum internum ( insisi dilakukan pada 0luktuasi pus, dilakukan

    tegak lurus dengan margo palpebral.

     b ordeolum eksternum ( insisi dilakukan sejajar dengan margo palpebral.

    Kriteria rujukan

    a >ila tidak memberikan respon dengan pengobatan konser6ati0.

     b ordeolum berulang.

     b. ;edikamentosa

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    11/13

    # Pemberian terapi topikal dengan *ytetrasiklin salep mata atau

    kloram0enikol salep mata setiap jam. 7pabila menggunakan

    kloram0enikol tetes mata sebanyak # tetes tiap 2 jam.

    2 Pemberian terapi oral sistemik dengan eritromisin 5)) mg pada dewasa

    dan anak sesuai dengan berat badan atau dikloksasilin 1 kali sehari selama

    3 hari.

    ?. Komplikasi

    Komplikasi hordeolum adalah selulitis palpebra, yang merupakan radang

     jaringan ikat palpebra di depan septum orbita, dan abses palpebra. Komplikasi

    ordeolum Terpotongnya kelenjar meibom akibat insisi yang tidak se+ara6erti+al dapat menjadi salah satu komplikasi insisi hordeolum. Namun jika

    hordeolum menonjol keluar, dilakukan insisi se+ara hori4ontal sehingga luka

     parut sedikit. "elulitis juga dapat terjadi 9iordan, 2)#).

    #). Prognosis

    ordeolum biasanya sembuh spontan dalam waktu #2 minggu. 9esolusi

    lebih +epat dengan penggunaan kompres hangat dan ditutup yang bersih.

    ordeola 'nternal terkadang berkembang menjadi +hala4ia, yang mungkin

    memerlukan steroid topikal atau intralesi atau bahkan insisi dan kuretase.

    Tabel #. Prognosis ordeolum

    As#ek OD OS

    uo ad 6isam 7d bonam 7d bonam

    uo ad sanam !ubia ad bonam !ubia ad bonam

    uo ad 6itam 7d bonam 7d bonam

    uo ad

    kosmetikan

    !ubia ad bonam !ubia ad bonam

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    12/13

    DAF$AR P%S$AKA

    7meri+an 7+ademy o0 phthalmology, >asi+ and Flini+al "+ien+e Fourse,

    E*ternal !isease and Fornea, "e+tion , 2))%2))B

    'lyas, ". dan Gulianti, ".9. 2))?.  Ilmu Penyakit Mata. Aakarta( >adan Penerbit

    /K8'

    'lyas, "., 2))B. Ilmu penyakit Mata. Edisi Ke3. Aakarta( /K 8'

    'lyas, "idarta. 2)#).  Ilmu Penyakit Mata Edisi 3. Aakarta( >alai Penerbitan

    /akultas Kedokteran 8ni6ersitas 'ndonesia.

    'lyas, "idarta. 2)#1. Ilmu Penyakit Mata. Aakarta ( >alai Penerbit /K8'

    'lyas, "idarta. 2)#5. Ilmu Penyakit Mata Edisi 5. Aakarta( >adan Penerbit /akultas

    Kedokteran 8ni6ersitas 'ndonesia.

    Kanski AA. Flini+al phthalmology 7 "ynopsis. >utterwortheinemann, >oston,

    2))?.

    :ang

  • 8/18/2019 Laporan PBL 4 Kelompok 3

    13/13

    $aughan !