makalah kelompok 4

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Indera Penglihatan(Mata) Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, sisten lensa, dan sistem saraf, indra penglihatan yang terletak pada mata(organ visus) yang terdiri dari organ okuli assoria(alat bantu mata) dan okulus(bola mata). Saraf indra penglihatan, saraf optikus(urat saraf kranial kedua), muncul dari sel-sel ganglion dalam rebina, bergabung untuk membentuk saraf optikus. 1.2. Mekanisme Pemfokus Sebagian besar kekuatan berfokus mata adalah karena refraksi cahaya oleh kornea. Refraksi cahaya oleh lensa mata sangat penting; kurvatura lensa dapat berubah sehingga cahaya selalu terfokus pada retina. Lensa adalah transparan dan berwarna kuning pucat. Lensa ini dipertahankan datar oleh tegangan normal dari bola mata, dan di pertahankan oleh ligamentum suspensori. Bentuk lensa diubah-ubah oleh otot siliaris, yang berada di dalam korpus siliaris. Bila lensa dikontraksi, otot siliaris menarik korpus siliaris ke depan, mengendurkan tegangan pada lensa dan memungkinkannya menonjol. Cahaya dari objek dekat kemudian dapat difokuskan pada retina. Otot siliaris rileks bila mata harus memfokuskan cahaya dari objek jauh pada retina. Otot siliaris dipersarafi oleh serat-serat saraf parasimpatis dari saraf okulamotor. Iris adalah tameng otot polos yang berlubang pada pupil. Ukuran pupil berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi cahaya, berdilatasi pada gelap dan berkontraksi pada cahaya SISTEM PERSEPSI SENSORI – INDERA PENGLIHATAN Page 1

Upload: nuruldiniaputri

Post on 17-Dec-2015

95 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1. Pengertian Indera Penglihatan(Mata)Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebutfotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, sisten lensa, dan sistem saraf, indra penglihatan yang terletak pada mata(organ visus) yang terdiri dari organ okuli assoria(alat bantu mata) dan okulus(bola mata). Saraf indra penglihatan, saraf optikus(urat saraf kranial kedua), muncul dari sel-sel ganglion dalam rebina, bergabung untuk membentuk saraf optikus.1.2. Mekanisme PemfokusSebagian besar kekuatan berfokus mata adalah karena refraksi cahaya oleh kornea. Refraksi cahaya oleh lensa mata sangat penting;kurvatura lensa dapat berubah sehingga cahaya selalu terfokus pada retina. Lensa adalah transparan dan berwarna kuning pucat. Lensa ini dipertahankan datar oleh tegangan normal dari bola mata, dan di pertahankan oleh ligamentum suspensori. Bentuk lensa diubah-ubah oleh otot siliaris, yang berada di dalam korpus siliaris. Bila lensa dikontraksi, otot siliaris menarik korpus siliaris ke depan, mengendurkan tegangan pada lensa dan memungkinkannya menonjol. Cahaya dari objek dekat kemudian dapat difokuskan pada retina. Otot siliaris rileks bila mata harus memfokuskan cahaya dari objek jauh pada retina. Otot siliaris dipersarafi oleh serat-serat saraf parasimpatis dari saraf okulamotor. Iris adalah tameng otot polos yang berlubang pada pupil. Ukuran pupil berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi cahaya, berdilatasi pada gelap dan berkontraksi pada cahaya terang sehingga mencegah stimulasi berlebihan terhadap retina. Ukuran pupil diatur oleh kontraksi serat-serat otot dilator radialis dan konstriktor sirkularis di iris. Serat-serat ini dipersarafi oleh saraf parasimpatis dari saraf kranial ketiga.1.3. Akomodasi MataAkomodasi mata berarti memfokuskan bayangan, sedangkan kemampuan pemfokusan objek pada jarak yang berbeda disebut daya akomodasi. Akomodasi bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada bintik kuning. Apabila melihat objek yang letaknya jauh, lensa mata menjadi lebih pipih, tetapi jika melihat objek yan gdekat, lensa mata menjadi lebih cembung. BAB IIPEMBAHASAN2.1. Anatomi Indera Penglihatan Pada Manusia

A. Kelopak MataKelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya membentuk film air mata, di depan kornea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Pada kelopak mata terdapat bagian-bagian : Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Melbom pada tarsus. Otot seperti : M. Orbikularis Okuli yang berjalan melingkar di dalam atas dan bawah kelopak mata dan pada tepi margo palpebra terdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai M. Rioland. M. Di dalam kelopak mata terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar di dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo pelebra. Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan. Pembuluh darah yang memperdaahinya adalah a. palpebra. Persarafan sensorik kelopak mata atas di dapatkan dari rumus frontal n.V, sedang kelopak bawah oleh cabang ke II saraf ke V.B. Sistem LakrimalSistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata. Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu : Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di tempero antero superior rongga orbita. Sakus lakrimal terletak di bagia depan rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir kedalam rongga hidung di dalam meautus inferior.C. KonjungtivaKonjungtiva merupakan membrane yang menutupi sclera dan kelopak bagian belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihsilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.Konjungtiva terdiri atas tiga bagia, yaitu : Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari tarsus. Konjungtiva bulbi menutupi sclera dan mudah digerakkan dari skelera bawahnya. Konjungtiva fornses atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.Permukaan dalam kelopak mata disebut konjungtiva palpebra, merupakan lapisan mukosa. Bagian yang membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut konjungtiva bulbi. Pada konjungtiva ini banyak sekali kelenjar-kelenjar limfe dan pembuluh darah.

D. Bola mataBola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. bola mata dibagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda.Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu :1. Sclera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata, merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata . bagian terdepan sclera disebut kornea yang bersifat transfaran yang memudahkan sinar masuk kedalam bola mata. Kelengkungan kornea lebih besar dibanding sclera. 2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskuler. Jaringan sclera dan uvea dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi pendarahan pada ruda paksa yang disebut pendarahan suprakoroid.Jaringan uvea initerdiriatas iris, badan siliar dan koroid.Padairis didapatkan pupil yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk kedalam bola mata.Otot dilatator dipersarafi oleh parasimpatis, sedang sfingter iris dan otot siliar dipersarafi oleh parasimpatis .otot siliar yang terletak dibadan siliar mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi. Badan siliar yang terletak dibelakang iris menghasilkan cairan balik mata (akuos humor) yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris dibatas kornea dan sclera.

3.Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membrane neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi ragsangan pada saraf optic dan diteruskan keotak. Terdapat rongga yang potnsial antara retina dan koroid sehingga retina dapat terlepas dari koroid yang disebutablasi retina.

Badan kaca mengisi rongga didalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya menempel papil saraf optic, macula dan parsplana.Bila terdapat jaringan ikat didalam badan kaca disertai dengan tarikan pada retina, maka akan robek dan terja diablasi retina. Lensa terletak dibelakang pupil yang dipegang didaerah akuatornya pada badan siliar melalui zonulazinn.Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar dapat difokuskan didaerah macula lutea. Terdapat 6 otot penggerak bola mata, dan kelenjar akrimal yang terletak didaerah temporal atas didalam rongga orbital.

E. KorneaKornea (Latin cornum = sepertitanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapis :1. Epitel Tebalnya 50 m, terdiri atas 5 lapis selepitel tidak bertanduk yang saling tuumpang tindih ;satu lapis sel basal, sel polygonal dan sel gepeng. Pada sel basal sering terlihat mitosis, dan sel muda ini ter dorong kedepan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju kedepan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal disampingnya dan sel polygonal didepannya melalui desmosom dan macula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dang lukosa yang merupakan barrier. Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguanakan mengakibatkaan erosirekulen. Epitel berasal dari ectoderm permukaan.2. Membrane Bowman Terletak dibawah membrane basal epitelkornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma. Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi.3. Stroma Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya, pada permukaan terlihta nyaman yang teratur, sedang dibagian parifer serat kolagen ii bercabang; terbentuk nya kembali serat kolagen kembali memakan waktu lama yang kadang kadang sampai 15 bulan. Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblast terletak diantara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.4. Membrane Desement Merupakan membrane selular dan merupakan batas belakang stroma kornea dihasilkan selendot el dan merupakan membrane basalnya. Bersifat sangat elastic dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 m.5. Endotel Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 m. endotel melekat pada membrane descement melalui hemidesmosom dan zonulaokluden.

Kornea di persarafi oleh banyak saraf sensoris terutarama berasal dari saraf siliarlogus, sarafnasosiliar, sarafke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk kedaalam stroma kornea, menembus membrane bowman melepas selubung schwanya. Seluruh lapis epitel di persarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daeraahh limbus.Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan. Trauma atau penyakit yang merusak endotela kan mengakibatkan system pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel terganggu dan terjadi edema kornea. Endotel tidak mempunyai regenerasi.Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata kesebelah depan. Pembiasas inarterkuat dilakukan oleh kornea,dimana 40 dioptri dan 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea.F. UveaLapis vaskular di dalam bola mata yang terdiri atas iris, badan siliar dan koroid.Pendarahan uvea di bedakan antara bagian anterior yang diperdarahi oleh 2 buah arteri posterior longus yang masuk menembus sklera di temponi dan nasal dekat tempat masuk saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat 2 pada setiap otot superior, medial inferior, satu pada otot rektus lateral. Anteri siliar anterior dan posterior ini bergabung menjadi satu membntuk arteri sirkularis mayor pada badan siliar. Uvae posterior mendapat perdarahan dari 15-20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus sklera di sekitar tempat masuk saraf optik.Persarafan uvea di dapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola mata dengan otot rekus lateral, 1 cm di depan fenomen optik, yang menerima 3 akar saraf di bagian posterior yaitu :1. Saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabut sensoris untuk kornea , iris, dan badan seliar.2. Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi, yang berasal dari saraf simpatis yang melingkari arteri karotis, mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk di atasi pupil.3. Akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan pupil.

Pada ganglion siliar hanya saraf parasimpatis yang melakukan sinaps. Iris terdiri atas bagian pupil dan bagian tepi siliar, dan badan siliar terlatak antara iris dan koroid. Batas antara korneosklera dengan badan siliar belakang adalah 8 mm temporal dan 7 mm nasal. Di dalam badan siliar terdapat 3 otot akomodasi yaitu longitudinal,radiar, dan sirkular.Iris mempunyai kemampuan mengatur secara otomatis masuknyasinar ke dalam bola mata. Reaksi pupil ini merupakan juga indikator untuk fungsi simpatis (midriasis) dan parasimpatis (miosis) pupil. Badan siliar merupakan susunan otot melingkar dan mempunyai sistem ekskresi di belakang limbus. Radang badan siliar akan mengakibatkan mata merah yang merupakan gambaran karakteristik peradangan intraokular. Otot longitudinal badan siliar yangg berinsersi di daerah baju sklera bila berkontraksi akan membuka anyaman trabekula dan mempercepat pengaliran cairan mata melalui sudut bilik mata. Otot melingkar badan siliar bila berkontraksi pada akomodasi akan mengakibatkan mengendornya zonula Zinn sehingga terjadi pencembungan lensa. Kedua otot ini di persarafi oleh saraf parasimpatik dan bereaksi baik terhadap obat parasimpatomimetik.G. PupilIris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata. Pada iris terdapat dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial. Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya yang terang otot sirkuler berakomodasi sehingga pupil mengecil, begitu pula sebaiknya. Pupil waktu tidur kecil, hal ini dipkai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma dan tidur sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari :1) Berkurangnya rangsangan simpastis.2) Kurang ransanga hambatan miosis.Bila sublorteks bekerja sempurna maka terjadi miosis. Di waktu bangun korteks menghambatpusat subkorteks sehingga terjadi midriasis. Waktu tidur hambatan subkorteks hilag sehingga kerja subkorteks yang sempurna yang akan menjadikan miosis. Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi dan untuk memperdalam focus seperti pada kamera foto yang diafragmanya dikecilkan.H. Sudut bilik mata depanSudut bilik mata yang dibentuk jaringan korneo sclera dengan pangkaliris. Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila terdapat hambatan pengaliran keluar cairan mata akan terjadi penimbunan cairan bilik mata di dalam bola mata sehingga tekanan bola mata meninggi atau glaukoma. Berdekatan dengan sudut ini di dapat kan jaringan trabekulum, kanal schelmm, bajisclera, garis schwal beda iris.Sudut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan dengan sclera kornea dan disini ditemukan sclera spur yang membuat cincin melingar 360 derajat dan merupakan batas belakang sudut filtrasi tempatin sersi otot siliar longitudinal. Anyamantra bekula mengisi kelengkungan sudut filtrasi yang mempunyai dua kompone nya itu badan siliard anuvea. Pada sudut filtrasi terdapat garis schwalbe yang merupakan akhir perifer endotel dan membrane mescment, dank anal schelmm yang menampung cairan mata keluar kesalurannya. Sudut bilik mata depan sempit terdapat pada mata berbakat glaucoma sudut tertutup, hipermotripia, bloak adepupil, katarak intumesen, dan sinekia posterior perifer.I. LensaLensa berada tepat dibelakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot siliaris ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut ruang viretus, berisi cairan yang lebih kental(humor viterus), yang bersama dengan humor akueus berperandalam memelihara bentuk bola mata.J. Badan KacaBadan kaca merupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antara lensa dengan retina. Badan kaca bersifat semi cair di dalam bola mata. Mengandung air sebanyak 90% sehingga tidak dapat lagi menyerap air. Sesungguhnya fungsi badan kaca sama dengan fungsi cairan mata, yaitu mempertahankan bola mata agar tetap bulat. Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina. Badan kaca melekat pada bagian tertentu jaringan bola mata. Pelekatan itu terdapat pada bagian yan di sebut ora serata, dan pupil saraf K. RetinaRetina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat sensitif terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor(fotoreseptor). Fotoreseptor berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otot. Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang menuju ke otot tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat mengenali cahaya. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta. Pada bagian retina, terdapat sel batang berjumlah sekitar 125 juta buah dalam setiap mata. Sel batang sangat peka terhadap intensitas cahaya rendah, tetapi tidak mampu membedakan warna. Oleh karena itu kita mampu melihat dimalam hari tetapi yang terlihat hanya warna hitam dan putih saja.

Bayangan yang dihasilkan dari sel ini tidak tajam. Sel kerucut jumlahnya sekitar 5 juta pada setiap mata. Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk penglihatan siang hari dan untuk membedakan warna.Dan teridiri atas lapisan :1. Lapis fotoreseptor ,merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping dan sel kerucut.2. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.3. Lapis nukleus luar,merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang.Ketiga lapis diatas avaskular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.4. Lapis pleksiform luar,merupakan lapis aselular,dan merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.5. Lapis nukleus dalam,merupakan tubuh sel bipolar,sel horizontal dan sel Muller lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.6. lapis serabut saraf,merupakan lapis akson sel ganglion menuju kearah saraf optic.7. Membrane limitan interna,merupakan membaran hialin antara retina dan badan kaca.Warna retina biasanya jingga dan kadang-kadang pucat pada anemia dan iskemia dan merah pada hyperemia.Pembuluh darah didalam retina merupakan cabang arteri oftalmika,arteri retina sentral masuk retina melalui papil saraf optik yang akan memberikan nutrisi pada retina dalam.Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapatkan nutrisi dari koroid.Untuk melihat fungsi retina maka dilakukan pemeriksaan subyektif retina seperti : tajam penglihatan dan lapang pandangan.Pemeriksaan obyektif adalah elektroretinografi (ERG),elektrookulografi (EOG),dan visual evoked respons (VER).

L. Saraf optik Saraf optic yang keluar dari polus posterior bola mata membawa 2 jenis serabut saraf,yaitu : saraf penglihat dan serabut pupilomotor.Kelainan saraf optic menggambarkan gangguan yang diakibatkan tekanan langusng atau tidak langsung terhadap saraf optik ataupun perubahan toksik dan anoksik yang mempengaruhi penyaluran aliran listrik.M. SkleraSklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada lapisan terluar mata yang berwarna putih. Sebagian besar sklera dibangun oleh jaringan fibrosa yang elastis. Bagian depan sklera tertutup oleh kantong konjungtiva. Skelera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vascular. Sklera mempunyai kekakua tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata. N. Vitreous Humor(Humor Bening)Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat transparan seperti jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada mata dan membuat bola mata membulat.O. Aqueous Humor(Humor Berair)Aquaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya sama dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi gas dengan udara luar melalui kornea.P. Alis Mata(Supersilium)Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata.Q. Bulu mataBulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak mata.

Rongga OrbitaRongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita yaitu : lakomal, etmoid, sfanoid, frontal, dan dasar orbita yang terutama terdiri atas tulang maksimal, bersama sama tulang palatinum dan zigomatikus.Rongga orbita yang terbentuk piramid ini terletak pada kedua sisi rongga hidung. Dinding lateral orbita membentuk sudut 45 derajat dengan dinding medialnya.

Dinding orbita terdiri atas tulang :1. Atap atau superior: os. frontal2. Lateral: os. Frontal, os. Zigomatik, ala magna os. Sfenoid3. Inferior: os. Zigomatik, os. Maksila, os. Palatina4. Nasal: os. Maksila, os. Lakrimal, os. Etmoid

Foremen optik terletak pada apeks rongga orbita, di lalui oleh saraf orbita optik, arteri, vena, dan saraf simpatik yang berasal dari pleksus karotid.Fisura orbita superior di sudut orbita atas temporal di lalui oleh saraf lakrimal (V), saraf frontal ( V), saraf troklear (IV), saraf okulomotor (III), saraf nasosiliar (V), abdusen (VI), dan arteri vena oftalmik. Fisura orbita interior terletak di dasar tengah tempotal orbita dilalui oleh saraf orbita dan zigomatik dan arteri infra orbita. Fosa lakrimal terletak di sebelah temporal atas tempat dudukya kelenjar lakrimal.2.2. Mekanisme Pembentukan BayanganFungsi optic mata adalah menangkap cahaya dari objek agar bentuk ketajaman tertentu dari bayangan objek di retina. Objek sangat bervariasi dari yang sederhana seperti titik atau benda kompleks . bayangan dalam fovea di retina selalu lebih kecil (kurang dari 1 mm) dan terbalik dari objek nyata. Bayangan yang jatuh pada retina akan menghasilkan sinyal saraf dalam mosaic fotoreseptor di bagian lain dari retina. Selanjutnya, retina mengirim bayangan 2 dimensi ke otak untuk di rekonstruksi (menyusun kembali) menjadi 3 dimensi . sinar dari objek akan melalui sejumlah media transparan sebelum sampai di retina.Media ini membantu reflaksi (pembiasan) dan konvergensi(kecenderungan) kea rah satu titik sinar sehingga bayangan tepat jatuh di retina, media ini dinamakan kornea. Lensa menangkap cahaya dari objek sebagai cahaya yang sejajar pada jarak lebih 6 m. cahaya ini akan dikumpulkan masuk ke dalam titik api yang berjarak normal dalam keadaan istirahat. Dari lensa cahaya diteruskan sepanjang aksis optic ke cairan humor vitreus . cairan ini memperthankan bentuk bulat bola mata.

Pembentukan bayangan abnormal. Jika bola mata terlalu panjang dan berbentuk elips , titik focus jatuh di depan retina sehingga bayangan benda kabur. Untuk melihat benda lebih jelas, maka ia harus mendekatkan matanya pada objek yang di lihat. Abnormalitas seperti ini di koreksi dengan lensa bikonkap(dua permukaan), yang akan memberikan cahaya divergen sebelum memasuki mata dengan demikian memberikan efek mendekatkan objek ke mata.Bila mata terlalu pendek (hyperopia), titik focus jatuh dibelakang retina. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa bikonveks, yang membuat sinar konvergen sebelum masuk mata membuat objek jauh dari mata. Presbiopia merupakan bentuk abnormal yang sejalan dengan berlanjutnya usia karena lensa kehilangan kekenyalannya.

Mekanisme pembentukan bayangan. Mata mengubah tenaga didalam spectrum yang dapat terlihat menjadi potensial aksi didalam nervus optikus , bayangan objek didalam lingkungan di fokuskan dalam retina. Sinar cahaya membentur retina membuat potensial didalam bayangan kerucut. Impuls yang dimulai didalam retina dihantarkan kedalam korteks serebri pada tempat yang menghasilkan sensasi ( rangsangan) penglihatan.

Penentuan jarak sebuah bendaAda tiga cara utama alat visual untuk menentukan jarak suatu fenomena yang dikenal sebagai persepsi ke dalam.1. Ukuran relative. Bila orang mengetahui tinggi seorang pria 6 kaki, kemudian ia melihat pria tersebut satu mata saja ia dapat menentukan berapa jarak dari pria tersebut dengan hanya ukuran bayangan. Akan tetapi otak telah belajar secara otomatis dari ukuran bayangan jarak benda dari mata bila ukuran benda itu telah diketahui.2. Paralaks yang bergerak. Paralaks yaitu pergerakan yang seakan-akan terjadi bila tempat pandangan berubah. Jika orang melihat ke tempat jauh dengan kedua matanya tidak bergerak sama sekali, ia tidak merasakan paralaks yang bergerak. Akan tetapi, bila ia menggerakkan kepalanya kesatu sisi bayangan , ia dapat melihat benda yang dekat dengannya bergerak dengan cepat melintas. Sedangkan, bayangan benda yang jatuh tetap seperti tidak bergerak. Jadi dengan mekanisme paralaks yang bergerak ini orang dapat mengatakan jarak relative dari berbagai benda meskipun ia menggunakan satu mata.3. Stereopsis. Sebuah benda yang terletak satu inci didepan batang hidung membentuk bayangan pada bagian temporal retina tiap m ata. Sedangkan, sebuah benda kecil yang berjarak 20 kaki didepan hidung mempunyai bayangan pada titik yang sangat bersesuaian ditengah mata.

Respon bola mata pada bendaRelaksasi otot siliaris membuat ligamentum tegang, lensa tertarik sehingga bentuknya lebih pipih. Keadaan ini akan memperpanjang jarak focus. Bila benda terletak dekat dengan mata, maka otot silliaris berkontraksi agar bola mata lebih pipih supaya bayangan benda pada retina menjadi tajam.Kemampuan lensa mengubah focus disebut akomodasi focus. Selama masa kanak-kanak dan usia muda , lensa sangat elastic dan akomodasi (penyesuaian) berjalan lancer. Dengan bertambahnya usia, lensa kehilangan elastisitasnya maka kapasitas akomodasinya berkurang. Kejadian ini terjadi pada umur di atas 50 tahun ( presbiopi = gangguan visus) sehingga untuk membaca diperlukan koreksi kacamata bikonveks.Akomodasi juga mengubah ukuran pupil, kontraksi iris akan membuat pupil mengecil dan dilatasi iris akan membuat pupil melebar. Pupil mempunyai dua fungsi sebagai berikut.1. Jika sinar terlalu banyak maka pupil menyempit agar sinar tidak seluruhnya masuk kedalam mata karena menyilaukan mata. Sebaliknya, dalam keadaan gelap pupil melebar agar banyak sinar yang ditanggap, hal ini disebut reflex cahaya. 2. Respon dalam melihat benda. Jika mata melihat jauh kemudian melihat dekat maka pupil berkontraksi agar terjadi peningkatan kedalam lapang penglihatan. Mekanisme FotoreseptorPotensial aksi didalam retina dibentuk oleh kerja cahaya atas senyawa fotosensitif didalam batang dan kerucut. Bila sinar diserap oleh senyawa ini, maka strukturnya berubah dan perubahan ini mencetuskan rangkaian kejadian yang memulai aktifitas saraf.1. Respon listrik sel retina. Respon listrik dan sebagian besar unsure alamiah lain didalam retina merupakan potensial bertingkat. Respon sel batang kerucut dan horizontal bersifat hiperpolarisasi (peningkatan jumlah muatan listrik) dan respon bipolar. Potensial kerucut mulai dan berakhir dengan tajam , respon kerucut sebanding dengan intensitas rangsangan pada tingkat cahaya yang tinggi bila respon batang maksimum dan dapat diubah.2. Dasar ion potensial. Saluran Na+ didalam segmen luar batang dan kerucut terbuka didalam gelap sehingga aliran arus listrik dari segmen dalam keluar. Aliran listrik juga mengalir ke ujung sinaps fotoreseptor. Pompa pertukaran Na+ dan K+ pada segmen dalam berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan ion. Bila cahaya mengenai segmen luar, maka sejumlah saluran Na+ tertutup dan mengakibatkan potensial reseptor hiperpolarisasi untuk mengurangi pelepasan transmitter (menghantar) sinaps, serta membentuk suatu isyarat yang menyebabkan potensial aksi didalam sel ganglion.3. Senyawa fotosensitif. Bagian dalam mata manusia dan hewan dibentuk dari protein yang dinamai opsin dan retinin, yang ditemukan dalam mata sejumlah spesies hewan adalah aldehid(zat kimia berasal dari alcohol), vitamin A merupakan alcohol sehingga dinamakan retinol.4. Rodopsin. Pigmen fotosensitif yang mempunyai sensitifitas tinggi terhadap cahaya pada panjang gelombang 500 nm (nanometer) ditemukan dalam membrane cakram batang dan membentuk 95% protein total didalam membrane ini.Dalam gelap, retinin berada dalam konfigurasi (bentuk) satu-satunya kerja cahaya dalam mengubah bentuk retinin(opsin membentuk pigmen visual) ke isomer (senyawa kimia) semua transparans(menembus), aktivasi rodopsin(sensitive cahaya dalam batang retina) mencetuskan pembentukan serangkaian zat antara salah satunya metarodopsin (perubahan cahaya dalam batang retina).

Gerakan mata. Karena musculus obligus menarik kemedial, maka kerjanya bervariasi sesuai dengan posisi mata. Bila mata diputar kebagian nasal, maka musculus obligus mengelevasi (peningkatan) atau mendefresi (rasa abnormal), sedangkan musculus rekti superior dan muculus rekti inferior merotasinya (memutar). Karena banyaknya lapangan binokular diperlukan tingkat koordinasi gerakan dua mata yang sangat tinggi. Jika bayangan kelihatan jatuh dalam seluruh waktu pada titik sesuai didalam dua retina, maka diplopia dapat dicegah.

Tajam penglihatan. Cahaya yang datang dari sumber titik jauh ketika difokuskan diretina akan menjadi bayangan yang sangat kecil, karena susunan lensa mata tidak sesempurna bintik diretina, biasanya mempunyai diameter total sekitar 11 mikrometer walaupun sistem optik masih sangat baik. Bintik yang paling terang dibagian tengah akan mengabur kearah tepi. Diameter rata-rata konus yang terdapat pada kerucut retina dibagian tengah retina tempat terbentuknya yang paling tajam besarnya sekitar 1,5 mikrometer.Titik cahaya mempunyai bagian tengah yang terang dan bagian tepi yang gelap. Kita dapat membedakan dua titik yang terpisah, bila bagian tengah dari kedua titik itu mempunyai jarak pada retina kira-kira 2 mikrometer, dimana jarak ini sedikit lebih besar dari pada lebar konus yang ada pada bagian kerucut. Manusia mempunyai ketajaman penglihatan normal sewaktu melihat dua titik terang dengan jarak 10m. Ketajaman penglihatan maksimal dapat terjadi 2 derajat lapangan pandangan, diluar area fovea tajam penglihatan akan berkurang.

Lintasan penglihatan. Setelah impuls meninggalkan retina, impuls akan berjalan kebelakang kebelakang nervus optikus pada kiasma optikum (persilangan cahaya) semua serabut. Setengah dari bagian nasal retina berlawanan menyilang kesisi lain dan bersatu dengan serabut-serabut yang berasal dari retina bagian temporal sisi lain untuk traktus optikus. Serabut-serabut dari tiap traktus optikus bersinaps pada korpus genikulatum lateral dari sisi serabut-serabut genikulo kalkarina berjalan memalui radiasi optika atau traktus genikulo kalkarina ke korteks optikus dalam area kalkarina lobus optikus.

Otak dan pengelihatanDari titik gelap dan terang diretina dibangun gambaran dua dimensi. Lapangan reseftif ganglion berbentuk bulat sehingga setaip sel ganglion melaporkan adanya gelap atau terang berserta intensitasnya dalam berbentuk bulat pada diretina. Otak menggunakan sistem visual ini sebagai informasi untuk dikitim ke korteks serebri seabagai visual. Pada bagian koreteks, visual dibentuk gambaran tiga dimensi

Sentra dan jaras visual subkorteksKeluar dari bola mataa, akson sel ganglion membentuk saraf optikus dari kedua bola mata dan berkumpul dikhiasma optika, dimana serabut yang berasal dari bagian nasal setiap retina saling menyilang dan bagian temporal tetap berada pada sisi yang sama.Setelah menyilang dikhiasma optika, nervus optikus yang disebut traktus optikus kiri dan kanan akan membawa sinyal. Sebagian dari serabut traktus optikus masuk ke midbrain (mesensefalon) dan berakhir dalam kolikus superior dan formasiol retikular. Koliukus superior membentuk koordinasi akomodasi dan refleks cahaya dengan penyartaan lensa, pupil, gerak bola mata, dan gerak kepala. Formasi retikula mempunyai peran dalam membuat korekts terjaga dan eksitasi (keadaan terangsang) dalam proses tidur.Sebagian besar serabut traktus optikus mengurus persepsi visual dan berakhir pada pusat visual ditalamus (korpus genikulatum latera). Pada tempat inilah terjadi sinaps pertama dan berintegrasi dengan impuls yang berkaitan.

Korteks visual primerBadan gunikutala lateral meningkatkan kemampuan serabut radiasi optik untuk hemisfer serebri dilobus oksipita (korteks visaul primer).semua gambaran yang ada pada retina dan traktus optikus disampaikan secara tepat kekorteks sehingga jika sesesorang kehilangan lapangan pandang sebagian, dapat dilacak lokasi kerusakan diotak. Meskipun gambaran objek disampaikan secara tepat kekorteks visual, tidak semua bagian povea dan periferi mempunyai penangkapan sama atas bayangan benda. Pada povea banyak terkandung sel ganglion sehingga dapat bertanggung jawab atas lapang pandang ( visual acuiti). Persepsi visual, dan perwarnaan.

Area asosiasi visualTerletak disekitar korteks visual primer yang berkembang dengan baik. Area ini menerima masukan terutama dari kortek visual primer, meskipun beberapa masukan dilakukan oleh pusat subkortikal sel dan kolom dari area asosiasi menganalisa proes peluaran korteks visual primer untuk membentuk pola visual yang lebih kompleks dan rinci. Pada korteks otak, area asosiasi visual berada dekat dengan area asosiasiauditorik dan somatik. Area asosiasi perintah tinggi interposisi diantara area visual, somatik, dan auditorik untuk mengintegrasi keluaran semua area ini membentuk gambaran seragam atas rangsangan dunia luar.

Strabismus. Disebut juga juling atau cross eyedness, yaitu kurang berfungsinya mata dalam satu atau lebih kondisi. Tipe-tipe dasar strabismus adalah sebagai berikut.1. strabismus horizontal2. strabismus vertikal3. strabismus torsional (kombinasi dari dua tipe yang berbeda) ini sering terjadi.

Strabismus sering rejadi karena pengaturan abormal dari mekanisme fusi (menyatu) dari sistem penglihatan sehingga pada usaha pertama seseoang anak memfiksasi kedua matanya pada objek yang sama. Satu mata terfiksasi dengan sempurna, sedangkan yang lain gagal untuk memfiksasi dan keduanya tidak pernah simultan. Pola pergerakan gabungan mata dalam jaras kendali sel-sel saraf menjadi abnormal sehingga mata tidak pernah berdifusi (menyatu).Pengaturan akomodasiMekanisme memfokuskan sistem lensa dari mata penting untuk meningkan derajat ketajaman penglihatan. Akomodasi terjadi akibat kontraksi atau relaksasi musculus siliaris yang menyebabkan peningkatan kekuatan sistem lensa. Akomodasi lensa diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang secara otomatis mengatur kekuatan vokal lensa untuk meningkatkan ketajaman penglihatan yang peing tinggi. Bila mata difiksasi pada objek yang jauh, kemudian tiba-tiba difiksasi pada objek yang dekat lensa akan berakomodasi dan tajam penglihatan maksium dalam waktu kurang dari satu detik sehingga menimbulkan penglihatan kurang jelas.

Foto kimia penglihatanBatang dan kerucut mengandung zat kimia yang terurai bila terkena cahaya dan dalam proses tersebut merangsang serabut saraf yang berasal dari mata. Zat kimia dalam batang disebut rodofsin dan zat kimia peka cahaya, sedangkan didalam kerucut mempunyai konfensasi yang dikit berbeda dari komposisi rodopsin.

Siklus visual rodopson retina dan ekstensi batang. Segmen luar batang yang menonjol kedalam lapisan pigmen retina mempunyai konsentrasi 40%. Pigmen peka cahaya (rodopsin) merupakan gabungan dari protein skotopsin dan pigmen karetonoid retina. Bahan ini merupakan suatu jenis khusus untuk membentuk cis (kimia organik atom radikal) dari retina dan dapat bergabung dengan skotopsin untuk menyintesis rodopsin.Bila energi cahaya diabsorbsi oleh rodopsin, maka rodopsin akan terurai, penyebabnya adalah foto aktivitas elektron dalam bagian retina rodopsin (fotosensitif) sehingga menyebabkan perubahan segera dari bentuk cis retina menjadi suatu bentuk trans (kimia organik atom radikal).

Pembentukan kembali rodopsin. Proses ini dikatalisis oleh enzim retinal isomerase (katalisator enzim) dan memerlukan fungsi lain oleh batang kerucut. Bila cis telah terbantuk secara otomatis, bergabung dengan skotopsin untuk membantuk kembali rodopsin. Hasil rodopsin senyawa stabil dalam gelap, tetapi penguraiannya dapat tercetus kembali oleh absorbsi energi cahaya yang baru

Pembangkitan potensial reseptor. Membran segmen luar menjadi berubah dengan adanya rodopsi. Gerakan ion natrium dalam suatu sirkuit listrik lengkap melalui segmen dalam dan luar batang. Segmen dalam terus-menerus memompakan natrium dari bagian dalam batang kebagian luar sehingga menimbulkan potensial negatif dibagian dalam seluruh sel tersebut. Membran sel luar batang bocor terhadap natrium sehingga natrium dapat masuk kembali kedalam sel batang dan menetralkan sel. Bila sel batang tidak dirangsang, keadaan elektro negatif didalam membran batang berkurang.

Hubungan retina dengan vitamin AMasing-masing kedua jenis retina dapat diubah menjadi ester retinil dan retinol yang bersesuaia. Keduanya dapat diubah kembali menjadi dua jenis retinal yang berada dalam keseimbangan dinamis dengan vitamin A. Kebanyakan vitamin A retina disimpan dalam lapisan pigmen retina, dibagian luar batang. Perubahan vitamin A atau perubahan vitamin A menjadi retinal memperlukan waktu yang lebih lama, untuk mempercepat keseimbangan.2.3. Lintasan PenglihatanSetelah impuls meninggalkan retina, impuls ini berjalan ke belakang melalui nervus optikus. Pada persilangan optikus, serabut menyilang ke sisi lain bersatu dengan serabut yang berasal dari retina. Otak menggunakan visual sebagai informasi untuk dikirim ke korteks serebri dan visual pada bagian korteks visual ini membentuk gambar tiga dimensi.Korteks visual primer. Gambar yang ada pada retina ditraktus optikus disampaikan secara tepat ke korteks jika seseorang kehilangan lapang pandang sebagian besar dapat dilacak lokasi kerusakan di otak yang bertanggung jawab atas lapangan pandang.

2.4. Gangguan dan Kelainan Serta Teknologi Pengobatan yang Berkaitan dengan Sistem Pengindraan pada Manusia.Struktur maupuan fungsi sistem pengindraan manusia dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal.Macam-macam kelainan pada mata, antara lain:1). Hipermotropia(rabun dekat)Penyebab :lensa mata tidak dapat mencembung atau bola mata terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina.Teknologi :ditolong dengan lensa cembung(konvergen/positif).2). Miopia(rabun jauh)Penyebab :lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan benda jatuh di depan retina.Teknologi :ditolong dengan lensa cekung(divergen/negatif).3). Presbiopia (mata tua)Penyebab :elastisitas lensa mata berkurang karena usia tua.Teknologi :ditolong dengan lensa rangkap(dua macam lensa).4). AstigmatismePenyebab :permukaan lensa mata tidak sama sehingga fokusnya tidak sama, dan bayangan benda yang terbentuk tidak sama.Teknologi :ditolong dengan lensa silindris(silinder)5). KatarakPenyebab :lensa mata buram, tidak elastis akibat pengapuran, sehingga daya akomodasi berkurang.Teknologi :operasi.6). GlaukomaPenyebab :adanya penambahan tekanan dalam mata, karena cairan dalam bilik anterior mata(aqueous humor) belum sempat disalurkan keluar sehingga tegangan yang ditimbulkan dapat menyebabkan tekanan pada saraf optik;lama-kelamaan akan menyebabkan hilangnya daya penglihatan.Teknologi : obat-obatan, operasi dengan menggunakan laser.

2.3. SYARAF YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDERA PENGLIHATAN

NERVUS OPTIKUS

Retina merupakan reseptor permukaan untuk informasi visual. Sebagaimana halnya nervus optikus, retina merupakan bagian dari otak meskipun secara fisik terletak di perifer dari sistem saraf pusat (SSP). Komponen yang paling utama dari retina adalah sel-sel reseptor sensoris atau fotoreseptor dan beberapa jenis neuron dari jaras penglihatan. Lapisan terdalam (neuron pertama) retina mengandung fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) dan dua lapisan yang lebih superfisial mengandung neuron bipolar (lapisan neuron kedua) serta sel-sel ganglion (lapisan neuron ketiga). Sekitar satu juta akson dari sel-sel ganglion ini berjalan pada lapisan serat retina ke papila atau kaput nervus optikus. Pada bagian tengah kaput nervus optikus tersebut keluar cabang-cabang dari arteri centralis retina yang merupakan cabang dari Moftalmika.1

Gambar 1. Lapisan Neuron pada Retina

Gambar 2. Perjalanan Serabut Saraf Nervus Optikus (tampak basal) 3

Setelah sampai di korpus genikulatum lateral, serabut saraf yang membawa impuls penglihatan akan berlanjut melalui radiatio optika (optic radiation) atau traktus genikulokalkarina ke korteks penglihatan primer di girus kalkarina. Korteks penglihatan primer tersebut mendapat vaskularisasi dari a. kalkarina yang merupakan cabang dari serebri posterior. Serabut yang berasal dari bagian medial korpus genikulatum lateral membawa impuls lapang pandang bawah sedangkan serabut yang berasal dari lateral membawa impuls dari lapang pandang atas (gambar 3).

Gambar 3. Radiatio OptikaSISTEM PERSEPSI SENSORI INDERA PENGLIHATANPage 22

Pada refleks pupil, setelah serabut saraf berlanjut ke arah kolikulus superior, saraf akan berakhir pada nukleus area pretektal. Neuron interkalasi yang berhubungan dengan nukleus Eidinger-Westphal (parasimpatik) dari kedua sisi menyebabkan refleks cahaya menjadi bersifat konsensual. Saraf eferen motorik berasal dari nukleus Eidinger-Westphal dan menyertai nervus okulomotorius (N.III) ke dalam rongga orbita untuk mengkonstriksikan otot sfingter pupil (gambar 4)

Gambar 4. Jaras Refleks Pupil 1

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanMata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebutfotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, sisten lensa, dan sistem saraf, indra penglihatan yang terletak pada mata(organ visus) yang terdiri dari organ okuli assoria(alat bantu mata) dan okulus(bola mata). Saraf indra penglihatan, saraf optikus(urat saraf kranial kedua), muncul dari sel-sel ganglion dalam rebina, bergabung untuk membentuk saraf optikus.

B. Saran Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dari teman-teman dalam penambahan untuk kelengkapan makalah ini,karna dari saran yang kami terima dapat mengkoreksi makalah yang kami buat ini.atas saran dari teman-teman kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Sidarta. 2010. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Syaifuddin, 2009. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta Salemba Medika.

Ahmy, Elifah. 2011.Indera Penglihatan. https://bumidawetayuku.wordpress.com/ipa-3/sistem-koordinasi-dan-sistem-indeks, diakses pada tanggal 25 Mei 2015.

SISTEM PERSEPSI SENSORI INDERA PENGLIHATANPage 25