laporan pbl onko modul 4
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
1/23
LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING
MODUL 4 : BENJOLAN PADA KULIT
SISTEM ONKOLOGI
Tutor : dr. Muhammad Agung Ph.D ! dr. Nur A""#$#n S%.BK
Nama Anggota K&'om%o$ () :
(. T#a* D#n# Utam# +),(--,((-/
). Muth#a A0u N#ngt0a" +),(--,,)/-. 1#$matu' Param#tha 2a'da +),(--,,43/
4. T#a G#ta u'andar# +),(--,((,/
5. 6adh#''a Rahma Jod# P +),(--,,--/
3. Anugrah D7# R#*$# +),(--,,((/
. Ar#&8 Au'#a Rahman +),(--,,()/
9. R&*ha Adh#t0a L&ang +),,(--,,;(/
;. Sa$h&&' Ahmad E Jur&
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
2/23
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT karena atas nikmat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas laporan PBL Problem Based Learning ! dengan baik. Shala"at serta salam senantiasa
kami sampaikan kepada Nabi #uhammad SAW yang telah memba"a kita dari $aman kebodohan hingga ke
$aman yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
%alam tugas laporan PBL kali ini kami membahas tentang & Benjolan pada Kulit '. Tugas ini
merupakan salah satu laporan pada Sistem (nkologi Program Studi )edokteran *ni+ersitas
#uhammadiyah akarta. Laporan ini dibuat bukan hanya untuk memenuhi syarat tugas saja melainkan untuk
tambahan baaan teman-teman semuanya.
%alam proses pembuatan tugas laporan ini tentunya kami mendapat bimbingan, arahan, pengetahuan, dan semangat, untuk itu penulis sampaikan terima kasih kepada
• )etua dan sekertaris sistem (nkologi
• dr. #uhammad Agung, Ph.% / dr. Nur Assikin, Sp.B) selaku dosen pempimbing tutorial
di kelompok kami.
• Para dosen dan dokter yang telah memberikan ilmu-ilmunya pada sistem (nkologi ini
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
• 0ekan-rekan mahasis"a yang telah memberikan banyak masukan dalam pembuatan tugas
laporan ini.
Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari buku-buku te1t book, jurnal, internet, diskusi, dan
lainnya. )ami sadari bah"a laporan ini masih jauh dari kata sempurna, kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya. %emikian yang dapat kami sampaikan,
2nsyaAllah laporan ini dapat berman3aat khususnya bagi penulis yang sedang menempuh pendidikan dan
dapat dijadikan pelajaran bagi teman-teman semua.
Wassalamualaikum "r. "b. akarta, 44 anuari 5647
Tim Penulis
#odul 8 Problem Based Learning 9 Benjolan pada )ulit : 5
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
3/23
DA6TAR ISI
Kata P&ngantar )
Da8tar I"# -
P&ndahu'uan 4
P&maha"an
4. Bagaimana struktur anatomi kulit; <
5. Bagaimana 3isiologi kulit; 44
=. Bagaimana mekanisme terjadinya benjolan pada bokong; 48
8. Apa saja penyakit-penyakit kulit yang memungkinkan terjadi pada bokong; 4>
>. Apa saja 3aktor resiko dan etiologi pada skenario; 47
7. Bagaimana alur diagnosis pada skenario; 4<
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
4/23
BAB I
PENDA1ULUAN
(.(. Tu tahun
o Benjolan di bokong kanan
o Benjolan tidak terasa sakit
o Benjolan membesar, mengganjal dan mengeras.
LANGKAH 2 ( Define Problem)
Pertanyaan
4. Bagaimana struktur anatomi kulit;5. Bagaimana 3isiologi kulit;
=. Bagaimana mekanisme terjadinya benjolan pada bokong;
8. Apa saja penyakit-penyakit kulit yang memungkinkan terjadi pada bokong;
>. Apa saja 3aktor resiko dan etiologi pada skenario;
7. Bagaimana alur diagnosis pada skenario;
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
5/23
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
6/23
BAB II
PEMBA1ASAN
4. Bagaimana struktur anatomi kulit;
a"aban
(. E%#d&rm#"
pidermis terbagi atas empat lapisan yaitu
4. Lapisan Basal atau Stratum erminati+um
5. Lapisan #alpighi atau Stratum Spinosum
=. Lapisan ranular atau Sratum ranulosum
8. Lapisan Tanduk atau Stratum )orneum
Pada telapak tangan dan kaki terdapat lapisan tambahan di atas lapisangranular yaitu Stratum Lusidium atau lapisan-lapisan jernih.
Stratum Lusidium, selnya pipih, bedanya dengan stratum granulsum ialah
sel-selnya sudah banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
7/23
jernih sekali dan tembus sinar. %alam lapisan terlihat seperti suatu pita yang
bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat, disebut stratum lusidium.
Lapisan basal atau germinati+um, disebut stratum basal karena sel-selnya
terletak di bagian basal. Stratumgerminati+um menggantikan sel-sel yang di atasnya dan
merupakan sel-sel induk. Bentuknya silindris tabung! dengan inti yang lonjong. %i
dalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin "arna. Sel tersebut
disusun seperti pagar palisade! dibagian ba"ah sel tersebut terdapat suatu membrane
yang disebut membrane basalis. Sel-sel basalis dengan membrane basalis merupakan batas
terba"ah dari epidermis dengan dermis. Ternyata batas ini tidak datar tetapi
bergelombang. Pada "aktu kerium menonjol pada epidermis tonjolan ini disebut papilakori papilakulit!, dan epidermis menonjol ke arah korium. Tonjolan ini disebut
Rete Ridges atau Rete Pegg prosessus interpapilaris!.
Anatom# Ku'#t
)ulit merupakan pembungkus yang elastisk yang melindungi tubuh dari
pengaruh lingkungan. )ulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas
ukurannya, yaitu4>C dari berat tubuh dan luasnya 4,>6 9 4,m5
. 0ata-rata tebal
kulit4-5 mm. Paling tebal 7 mm! terdapat di telapak tangan dan kaki dan paling
tipis 6,> mm! terdapat di penis.
)ulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium,
dan jaringan subkutan atau subkutis.
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
8/23
ambar lapisan-lapisan kulit
Lapisan #alpighi atau lapisan spinosum/akantosum, lapisan ini
merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat menapai 6,5 mm terdiri dari >-?
lapisan. Sel9selnya disebut spinosum karena jika kita lihat di ba"ah mikroskop
sel9selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligonal banyak sudut! dan
mempunyai tanduk spina!. %isebut akantosum karena sel9selnya berduri.
Ternyata spina atau tanduk tersebut adalah hubungan antarasel yang lain disebut
Interceluler Bridges atau jembatan interseluler.
Lapisan granular atau stratum granulosum, stratumini terdiri dari sel9sel
pipih seperti kumparan. Sel9sel tersebut terdapat hanya 5-= lapis yang sejajar
dengan permukaan kulit. %alam sitoplasma terdapat butir9butir yang disebut
keratohiolin yang merupakan 3ase dalam pembentukan keratin oleh karena
banyaknya butir9butir stratum granulosum. Stratum korneum, selnya sudah mati,
tidak mempunyai inti sel inti selnya sudah mati! dan mengandung $at keratin.
pidermis juga mengandung kelenjar ekrin, kelenjar apokrin, kelenjar sebaseus, rambut
dan kuku. )elenjar keringat ada dua jenis, &$r#n dan a%o$r#n. Dungsinya mengatur
suhu tubuh, menyebabkan panas dilepaskan dengan ara penguapan. )elenjar ekrinterdapat di semua daerah dikulit, tetapi tidak terdapat pada selaput lendir. Seluruhnya
berjumlah antara 5 sampai > juta, yang terbanyak di telapak tangan. Sekretnya airan
jernih, kira9kira @@C mengandung klorida, asam laktat, nitrogen, dan $at lain. )elenjar
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
9/23
apokrin adalah kelenjar keringat besar yang bermuara ke 3olikel rambut. Tardapat di
ketiak, daerah anogenital, puting susu, dan areola. )elenjar "&a"&u" terdapat diseluruh
tubuh, keuali di tapak tangan, tapak kaki, dan punggung kaki. Terdapat banyak kulit
kepala, muka, kening, dan dagu. Sekretnya berupa sebum dan mengandung asam lemak,
kolesterol, dan $at lain.
Ramut terdapat diseluruh tubuh, rambut tumbuh dari 3olikel rambut di
dalamnya epidermis. Dolikel rambut dibatasi oleh epidermis sebelah atas, dasarnya
terdapat papil tempat rambut tumbuh. Akar berada di dalam 3olikel pada ujung paling
dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut. Pada 3olikel rambut terdapat otot
polos keil sebagai penegak rambut. 0ambut terdiri dari rambut panjang di kepala,
pubis dan jenggot, rambut pendek di lubang hidung, liang telinga dan alis, rambut
bululanugo diseluruh tubuh, dan rambut seksual dipubis dan aksila ketiak!.
Ku$u merupakan lempeng yang terbuat dari sel tanduk yang menutupi
permukan dorsal ujung jari tangan dan kaki. Lempeng kuku terdiri dari = bagian yaitu
pinggir bebas, badan, dan akar yang melekat pada kulit dan dikelilingi oleh lipatan kulit
lateral dan proksimal. Dungsi kuku menjadi penting "aktu mengutip benda9benda keil
). D&rm#"
%ermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi
oleh membranbasalis dan di sebelah ba"ah berbatasan dengan subkutis tetapi batas ini
tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan ialah mulainya terdapat sel lemak.
%ermis terdiri dari dua lapisan yaitu bagian atas, pars papilaris stratumpapilar ! dan
bagian ba"ah, retikularis stratumretikularis!. Batas antara pars papilaris dan pars
retikularis adalah bagian ba"ahnya sampai ke subkutis. Baik pars papilaris maupun
pars retikularis terdiri dari jaringan ikat longgar yang tersusun dari serabut9serabutyaitu serabut kolagen, serabut elasti dan serabut retikulus. Serabut ini saling
beranyaman dan masing9masing mempunyai tugas yang berbeda. Serabut kolagen,
untuk memberikan kekuatan kepada kulit, dan retikulus, terdapat terutama disekitar
kelenjar dan 3olikel rambut dan memberikan kekuatan pada alai tersebut.
-. Su$ut#"
Subkutis terdiri dari kumpulan9kumpulan sel9sel lemak dan diantara
gerombolan ini berjalan serabut9serabut jaringan ikat dermis. Sel9sel lemak ini
bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti
inin. Lapisan lemak ini disebut penikulusadiposus yang tebalnya tidak sama pada
tiap9tiap tempat dan juga pembagian antar laki9laki dan perempuan tidak sama
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
10/23
berlainan!. una penikulus adiposus adalah sebagai shock braker atau pegas bila
tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas atau untuk
mempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan tambahan untuk keantikan tubuh.
%iba"ah subkurtis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat otot.
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
11/23
5. Bagaimana 3isiologi kulit;
a"aban
6#"#o'og# $u'#t
6ung"# Prot&$"#
)ulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan 3isis atau mekanis,
misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimia"i misalnya $at-$at kmia terutama
yang besi3at iritan ontohnya lisol,karbol, asam, dan alkali kuat lainnya, gangguan yang
bersi3at panas misalnya radiasi, pajanan siniar *E, gangguan in3eksi terutama kuman atau
bakteri maupun jamur
Fal diatas dimungkinkan karena adanya bantalan lemak tebalnya lapisan kulit dan
serabut-serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan
3isis.
#elanosit turut berperanan dalam melindungi kulit terhadap pajanan sinar
matahari dengan mengadakan tanning. Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena
si3at stratum korneum yang impermeable berbagai $at kimia dan air,disamping itu
terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak $at-$at kimia dengan kulit.
Lapisan keasaman kulit ini mungkin terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum,
keasaman kulit menyebabkan pF kulit berkisar >-7,> sehingga merupakan perlindungan
kimia"i terhadap in3eksinbakteri maupun jamur. Proses keratinisasi juga berperan sebagi
sa"ar (barrier ! mekanisme karena sel-sel mati melepaskan diri seara teratur.
6ung"# A"or"#
)ulit yang tidak sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi
airan yang mudah menguap dan lebih ,udah diserap, begitupun yang larut dalam lemak.
)emampuan absorbsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban,
metabolisme . penyerapan dapat dapat berlangsung melalui elah antar sel, menembus
sel-sel epidermis atau melalui muara saluran kenjar, tetapi lebih banyak yang melalui sel-
sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.
6ung"# E$"$r&"#
)elenjar-kelenjar kulit mengeluarkan $at-$at yang tidak berguna lagi atau sisa
metabolisme dalam tubuh berupa NaGl, urea, asam urat, dan amonia. )elenjar lemak
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
12/23
pada 3etus atas pengaruh hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk
melindungi kulit karena lapisan sebum inni selain meminyaki kulit juga menahan
e+aporasi air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produk kelenjar lemak
dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pada pF > 9 7.>.
6ung"# P&r"&%"#
)ulit mengandung ujung-ujung sara3 sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap
rangsangan panas diperankan oleh badan-badan 0u33ini di dermis dan subkutis. Terhadap
dingin diperankan oleh badan-badan )rause yang terletak di dermis. Badan taktil
#eissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan #erkel
0an+ier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan
Paini di epidermis. Sara3-sara3 sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang
erotik.
6ung"# P&ngaturan Suhu Tuuh +t&rmor&gu'a"#/
)ulit melakukan peranan ini dengan ara mengeluarkan keringat dan mengerutkan
otot berkontraksi! pembuluh darah kulit. )ulit kaya akan pembuluh darah sehingga
memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang ukup baik. Tonus +askular dipengaruhi oleh
sara3 simpatis asetilkolin!.
6ung"# P&m&ntu$an P#gm&n
Sel pembentuk pigmen melanosit!, terletak di lapisan basal dan sel ini berasal
dari rigi sara3. Perbandingan jumlah sel basal melanosit adalah 46 4. umlah melanosit
dan jumlah serta besarnya butiran pigmen melanosomes! menentukan "arna kulit ras
maupun indi+idu. #elanosom dibentuk oleh olgi dengan bantuan en$im tirosinase, ion
Gu dan (5. Pajanan terhadap sinar matahari mempengaruhi produksi melanosom. Pigmen
disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan ke lapisan kulit di
ba"ahnya diba"a oleh sel melano3ag melano3or!.
6ung"# K&rat#n#"a"#
Lapisan epidermis de"asa mempunyai = enis sel utama yaitu keratinosit, sel
Langerhans, melanosit, )eratinosit dimulai dari sel basal yang lain akan berpindah ke atas
dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi makin gepengdan bergranula menjadi sel granulosum. #akin lama inti menghilang dan keratinosit ini
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
13/23
menjadi sel tanduk yang amor3. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup, dan
sampai sekarang belum sepenuhnya di mengerti. #otoltsy berpendapat mungkin
keratinosit melalui proses sintesis dan degradasi menjadi lapisan tanduk. Proses ini
berlangsung normal selama kira-kira 48-54 hari, dan memberi perlindungan kulit
terhadap in3eksi seara mekanis 3isiologik.
6ung"# P&m&ntu$an =#t D
%imungkinan dengan mengubah < dihidroksi kolestrol dengan pertolongan sinar
matahari. Tetapi kebutuhan tubuh akan +itamin % tidak ukup hanya dari hal tersebut,
sehingga pemberian +itamin % setemik masih tetap diperlukan.
Pada #anusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh
darah, kelenjar keringat, dan otot-otot diba"ah kulit.
=. Bagaimana patomekanisme terjadinya benjolan pada bokong;a"aban
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
14/23
Banyak 3aktor yang menyebabkan benjolan pada bokong seperti bahan kimia,sinar,+irus,
hormon, iritasi kornik dan trauma. Fal 9 hal tersebut dapat merusak Proto (nkogen dan
menyebabkan proto onkogen mengalami trans3ormasi atau mutasi menjadi onkogen.
%alam keadaan normal,setiap kerusakan %NA akan diperbaiki oleh gen repair. Namun,
dalam hal ini gen repair gagal memperbaiki %NA sehingga kerusakan %NA
menetap.kegagalan ini disebabkan oleh mutasi yang juga menyerang gen-gen perbaikan
dan mempengaruhi apoptosis.
Akibat dari akti3nya onkogen sel mengalami di3erensiasi dan poli3erasi yang tidak
terkendali atau berlebihan dan terjadi penurunan apoptosis karena kerusakan gen yang
mengaturnya. Akibatnya terjadi ekspansi klonal dan akhirnya sel-sel membentuk
neoplasma.
8. Apa saja penyakit-penyakit kulit yang memungkinkan terjadi pada bokong;a"aban
K&'o#d
ambaran )linis
- )eras, bentuk tidak teratur, dan berbatas tegas
- Tidak sakit
K#"ta At&roma
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
15/23
ambaran )linis
- Bentuk kurang lebih bulat, berdinding tipis, lunak-kenyal, dan berbatas tegas
- melekat pada dermis di atasnya, tidak ter3iksir ke dasar
- tidak nyeri
Kar"#noma S&' Ba"a' B&ntu$ Nodu'ar
ambaran )linis
- bentuk seperti kutil
- ber"arna oklat/hitam
- keras, berbatas tegas, meninggi, dan pada bagian tengahnya ekung
D&rmato 6#roma
ambaran )linis
- Nodus, keras, dan kadang bertangkai
Kar"#noma S&' S$uamo"a B&ntu$ In?a"#8
ambaran )linis
- Nodus keras, batas tidak tegas, seperti papiloma
- #engin+asi ke jaringan lunak, dan otot
M&'anoma Ma'#gna B&ntu$ Nodu'ar
ambaran )linis
- Nodus menonjol, "arna biru kehitaman
- Berbatas tegas, dan bentuk ireguler
>. Apa saja 3aktor resiko dan etiologi pada skenario;a"aban
Fampir setiap orang dapat memiliki kista atheroma, 3aktor-3aktor yang meningkatkan
insiden terjadinya kista atheroma adalah sebagai berikut
#asa pubertas, meskipun dapat terjadi pada semua usia, kista atheroma jarang munul
sebelum pubertas.
Laki-laki
0i"ayat jera"at ane!, kista atheroma sangat umum pada orang yang pernahmemiliki jera"at.
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
16/23
Setelah paparan sinar matahari yang signi3ikan
#engalami idera kulit
tilogi
Permukaaan kulit epidermis! terdiri dari lapisan sangat tipis yang ber3ungsi sebagai
pelindung sel-sel tubuh. )ebanyakan kista atheroma sebaeous yst! terbentuk ketika
sel-sel permukaan, bukan pengelupasan normal, bergerak ke dalam kulit dan berkembang
biak dan akhirnya menyebabkan sumbatan pada muara kelenjar sebasea. Selain itu
sumbatan pada muara kelenjar sebasea juga dapat disebabkan oleh in3eksi, trauma, atau
jera"at. Paling sering, ini terjadi di daerah-daerah dimana terdapat 3oliker rambut keil
dan kelenjar minyak yang lebih besar kelenjar sebasea!, seperti kepala, leher, "ajah, dan
punggung.
7. Bagaimana alur diagnosis pada skenario;
a"aban
Anamnesis
• Autoanamnesis/alloanamesis• Nama Tn.A
• *mur => tahun
• Pekerjaan ;
• Alamat ;
• Status pernikahan ;
)*
• Benjolan pada bokong kanan
• Sudah berapa lama benjolan tersebut berada dibokong anda;
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
17/23
• Apakah benjolan tersebut nyeri atau tidak;
0P% Pernah mengalami seperti ini sebelumnya;
0P) Apakah keluarga mengalami hal yang sama; Siapa; Sejak kapan;
0i"ayat Psikososial
• Bagaimana lingkungan tempat tinggal/lingkungan kerja;
• Apakah anda mengkonsumsi minum alkohol;
• 0Po Apakah pernah diobati sebelumnya;(bat jenisapa;Bagaimana hasilnya;
Pemeriksaan Disik
• 2nspeksi e3loresensi, ukuran, simetris atau asimetris, "arna, berbatas tegas atau
tidak.
• Palpasi benjolan ter3iksir atau tidak
• Perkusi -
• Auskutasi -
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
18/23
Tidak nyeri
*mumnya membesar
)onsistensi keras
Ada titik kebiruan di punak lesi
5. )ista epidermal
• %e3inisi
Benjolan yang berasal dari proli3erasi sel-sel epidermis dan berisi keratin
• pidemiologi
arang dijumpai pada masa kanak-kanak, tetapi sering terjadi pada de"asa muda
dan usia pertengahan. Drekuensi pria dan "anita sama.
• tiologi
Biasanya akibat in3lamasi di sekitar 3olikel sebasea atau akibat implantasi 3ragmen
epidermis karena trauma tusuk.
• ejala klinis
Biasanya ditemukan pada "ajah, leher, dada, punggung, kulit kepala
Ada nodul/benjolan bentuk kubah, mudah digerakkan
)onsistensi keras dan hilang pada penekanan Pertumbuhan nodul lambat
Tidak nyeri
=. )eloid
• %e3inisi
Pertumbuhan berlebihan dari jaringan 3ibrosa, padat, biasanya terbentuk setelah
penyembuhan luka kulit
• pidemiologi
Terutama terjadi pada anak-anak dan de"asa muda, punaknya antara usia 46-=6
tahun. Drekuensi pada pria dan "anita sama.
• tiologi
Trauma/luka sebelmunya karena panas atau bahan kimia, misalnya terbakar juga
proses peradangan yang lama sembuhnya.
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
19/23
• ejala klinis
Papul, nodul yang berbatas tegas, menebal, padat, ber"arna oklatmerah muda
dan merah
Lesi a"al biasanya kenyal, permukaannya liin dan sering gatal
Lesi lanjut sudah mengeras, hiperpigmentasi, membesar Nyeri bila ditekan
?. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada skenario;
a"aban
B2(PS2
Pengambilan jaringan hidup untuk pemeriksaan mikroskopik dalam rangka menegakkan
diagnosis seara histopatologis. Biopsi kulit dibagi menjadi 5
4. Biopsi insisi adalah tindakan pengambilan seluruh jaringan massa untuk pemeriksaan
histopatologis
5. Biopsi eksisi adalah tindakan pengambilan hanya sebagian jaringan saja
%iagnosis tampak dinding kista di batasi oleh sel epidermis yang berbentuk kuboid yang
tersusun palisade tanpa stratum granulosum dan jembatan interseluler. Sel epitel yang
berbatasan dengan isi kista membengkak dan berisi sitoplasma yang ber"arna puat
Pemeriksaan darah
%iagnosis di temukan peningkatan leukosit yang artinya disebabkan oleh in3eksi.
Biasanya kuman yang menyebabkan in3eksi pada penyakit ini adalah Staphylococcus
@. Bagaimana penatalaksanaan pada skenario;
a"aban
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
20/23
• Topikal
Ben$oil peroksida
0etinoid
Sul3ur dan antigen
• Sistemik
AntibiotkSiproteron asetat
2sottenoit
Teknik operasi
Penatalaksanaan kista ateroma di lakukan tindakan bedah minor dengan mengambil
benjolan dengan menyertakan kulit dan isinya, tujuannya untuk mengangkat bagian kista
hingga ke dinding nya seara utuh, bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista dapat
kambuh, oleh karena itu harus di pastikan seluruh dinding kista terangkat.
46. Bagaimana prognosis, pre+enti3, dan rehabilitati3 pada skenario;
a"aban
KOMPLIKASI
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
21/23
)ista sebasea dapat menimbulkan kanker sel basal dan skuamosa kulit, tetapi kasus ini
sangat jarang terjadi. )arena ini terjadi sangat jarang, kista sebasea biasanya tidak
dibiopsi keuali apabila kista solid, tak bergerak, yang terin3eksi atau memiliki
karakteristik yang tidak biasa dan menunjukkan masalah yang lebih serius. Selain kanker,
komplikasi lain meliputi
• 2n3lamasi radang!. )ista ateroma dapat menjadi lembut dan bengkak, bahkan jika
mereka tidak terin3eksi.
• 0upture. Sebuah kista peah sering menyebabkan boil 9like abess abses
mendidih! dan membutuhkan pengobatan yang tepat.
• 2n3eksi. Sebuah kista epidermoid dapat terin3eksi seara spontan atau setelah
peah. Bila terjadi in3eksi sekunder, dan terbentuk abses, dilakukan pembedahandan e+akuasi nanah penyaliran!, biasanya diberikan antibioti selama 5 minggu.
Setelah luka tenang =-7 bulan! dapat dilakukan operasi untuk kista ateromanya.
PROGNOSIS
Pada pasien9pasien yang menderita kista ateroma, dapat sembuh dengan sempurna
dengan dilakukannya penatalaksanaan yang sesuai serta pemberian terapi medikamentosa
yang adekuat. )ekambuhan dapat terjadi apabila dinding kista tertinggal saat eksisi, oleh
karena itu, harus dipastikan seluruh dinding kista telah terangkat.
PENEGA1AN
Tidak ada ara untuk menegah pembentukan kista ateroma kistasebasea!,
tetapimenghindari paparan sinar matahari yang berlebihan dan menggunakan produk
minyak kulit bebas pera"atan dapat membantu menegah terbentuknya kista
ateroma.*ntuk menegah jaringan parut dan timbulnya in3eksi, jangan menekan kista
sendiri.
BAB III
PENUTUP
(.(. S#m%u'an
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
22/23
Berdasarkan kasus pada skenario yang ada, kelompok kami menyimpulkan
di3erensial diagnosis utama pada kasus di skenario tersebut adalah kista ateroma.
BAB I=
DA6TAR PUSTAKA
Sheer"ood, Laurelee. 5644. Disiologi #anusia %ari Sel )e Sistem disi 7. akarta G
-
8/20/2019 Laporan Pbl Onko Modul 4
23/23
Wasitaatmadja,Sjari3 #,dkk, 5646.Daal )ulit 2lmu Penyakit )ulit dan )elamin disi
)eenam.akarta Badan Penerbit D)*2
). 0ata, 2 usti Agung. 5644. 2lmu Penyakit )ulit dan )elamin. akarta Badan Penerbit
D)*2
Bikley, Lynn.S. 5645. B!"S Buku jar Pemeriksaan #isik $ Ri%ayat Kesehatan "disi &.
akarta G
D,F.A Duad Bakry. 5648. A)ALAS2A Buku Ajar 2lmu Penyakit %alam ilid 22 disi 2E.
akarta 2nterna Publishing
oyal, 0aj ). 564=. Penyakit so3agus Farrison Prinsip-Prinsip 2lmu Penyakit %alam
Eolume 2E disi 4=. akarta G