bab iv pembahasan

Upload: maman-surachman

Post on 09-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PEMBAHASAN.docx

TRANSCRIPT

IV PEMBAHASAN

4.1.Waktu Kerja 5) Pengaturan waktu kerja pada PT Firman Ketaun ditetapkan dalam satu hari kerja terdapat dua shift dengan satu jam isterahat tiap shipnya. Sift kerja pertama dimulai pukul 07-17.30 WIB dengan waktu isterahat pukul 11.30-13.00 WIB. Sift kedua dimulai pukul 19.00-05.30 WIB dengan waktu isterahat pukul 23.30-01.00 WIB. Tabel 4.1Jadwal waktu kerja ADT valvo dan exavator 5)HariWaktu KerjaJumlah Waktu (Jam)

SHIFT ISHIFT IISHIFT ISHIFT IITOTAL

Senin07.00-11.30 & 13.00-17.3019.00-23.30 & 01.00-05.309918

Selasa07.00-11.30 & 13.00-17.3019.00-23.30 & 01.00-05.309918

Rabu07.00-11.30 & 13.00-17.3019.00-23.30 & 01.00-05.309918

Kamis07.00-11.30 & 13.00-17.3019.00-23.30 & 01.00-05.309918

Jumat07.00-11.30 & 13.30-17.0019.00-23.30 & 01.00-05.308917

Sabtu07.00-11.30 & 13.00-17.3019.00-23.30 & 01.00-05.309918

Minggu07.00-11.30 & 13.00-17.3019.00-23.30 & 01.00-05.309918

Jumlah waktu kerja dalam seminggu6263125

Waktu kerja tersedia perhari8,869,0017,86

Dalam kegiatan penggalian tanah penutup terdapat waktu kerja efektif dimana waktu ini didapatkan setelah dikurangi jumlah waktu hambatan-hambatan selama kegiatan penambangan berlangsung. Adapun hambatan-hambatan yang terjadi adalah hambatan yang dapat dihindari dan hambatan yang tidak dapat dihindari.4.1.1 Hambatan yang Dapat Dihindari (Wd)Hambatan yang terjadi karena adanya penyimpangan terhadap waktu kerja yang telah dijadwalkan. Jenis hambatan ini dapat dioptimalkan dan dihindari sehingga waktu kerja yang dapat dijadwalkan dapat berjalan efektif, yang termasuk dalam hambatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Terlambat mulai kerjaKeterlambatan memulai suatu pekerjaan pada kegiatan penambangan, misalnya operator melanggar waktu kerja yang telah ditetapkan dalam kegiatan 2. Mengakhiri pekerjaan sebelum waktunya.Berhentinya pekerjaan sebelum waktunya dapat mengurangi waktu pada jam kerja misalnya isterat dan pulang sebelum waktunya.3. Keperluan operatorHal ini sering terjadi pada operator misalnya, buang hajat ataupun menerima telepon pada saat berkenderaan.4. Waktu perawatan.Waktu yang digunakan untuk melakukan pengisian bahan bakar, mengisi air pada radiator, pada waktu jam kerja berlangsung.Tabel 4.2Waktu Hambatan yang dapat dihindari5)

Hambatan yang dapat dihindariAlat

Shift IShift II

ADTBackhoeADTBackhoe

Terlambat produksi4.004.00300300

Berhenti bekerja sebelum waktu isterahat5.004.003.002.00

Terlambat bekerja setelah waktu isterahat.0.000.001.001.00

Berhenti bekerja sebelum waktunya5.005.004.003.00

Keperluan operator10.0010.0010.0010.00

Mengisi bahan bakar2.000.000.004.00

Jumlah menit26.0019.0018.0023.00

4.1.2 Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari (Wtd)Hambatan yang tidak dapat dihindari merupakan hambatan yang terjadi pada waktu jam kerja yang menyebabkan hilangnya waktu kerja, yang termasuk dalam hambatan tersebut adalah sebagai berikut :1. Persiapan dan berangkat ke lokasi kerja.Waktu yang digunakan selama perjalanan menuju lokasi penambangan ataupun nantinya ada gangguan-gangguan selama perjalanan. Hambatan yang terjadi misalnya, terlambatnya mobil sarana menuju lokasi, terjadi hujan yang menyebabkan jalan menjadi licin sehingga laju mobil menjadi terhambat.2. Pemeriksaan dan pemanasan alatWaktu yang digunakan untuk pemeriksaan dan pemanasan mesin dilakukan oleh operator sebelum digunakan untuk bekerja, dengan maksud untuk memastikan peralatan itu siap beroperasi atau tidak. 3. Pindah posisi penempatan alatWaktu yang digunakan operator untuk berpindah dan menempatkan posisi kerja alat pada area kerja baru dalam satu area penambangan.4. Kerusakan dan perawatan alat ditempat.Waktu yang hilang karena adanya gangguan-gangguan tak terduga yang terjadi pada alat mekanis, misalnya mesin mengalami kerusakan (break down) pada saat jam kerja sehingga diperlukan perbaikan ditempat. adapun waktu hambatan yang dihindari dapat di lihat pada tabel 4.3.Tabel 4.3Hambatan yang dapat dihindari 5)Hambatan yang dapat dihindariAlat

Shift IShift II

ADTBackhoeADTBackhoe

Persiapan dan berangkat ke lokasi kerja0.000.000.000.00

Pemeriksaan dan pemanasan alat0.000.000.000.00

Pindah posisi penempatan alat4.007.002.005.00

Kerusakan dan perawatan alat ditempat10.003.0010.000.00

Jumlah menit14.0010.0012.005.00

4.2 Proses Penambangan 6) Berdasarkan bentuk dan krakteristik lapisan batubara dan lapisan tanah penutupnya sistim penambangan yang digunakan oleh PT Firman Ketaun pada kontraktor PT Bina Bara Sejahtera yaitu sistim tambang terbuka (surface mining) dengan sistem penambangan strip mine. Peralatan yang digunakan dalam penambangan yaitu kombinasi exavator backhoe dan dump truck dengan arah penambangan strike dan dip batubara, arah strike dan dip batubara, arah strike dan dipnya N1260N / 70.Dari hasil pengamatan dilapangan, secara umum kegiatan yang dilapangan yang dilakukan oleh PT Firman Ketaun pada Kontraktor PT Bina Bara Sejahtera dimulai dari pembersihan lahan (land clearing), pengupasan lapisan tanah penutup (stripping overburden), penggalian batubara (coal getting), pemuatan (loading), pengangkutan (hauling), penimbunan disposal (dumping) dan perataan disposal (spreading).4.2.1. Land ClearingLand clearing merupakan pekerjaan yang bertujuan untuk membersihkan daerah penambangan yang baru dan tumbuhan pada luas areal tertentu. Biasanya kegitan tersebut meliputi aktivitas pembersihan pohon dan semak belukar dengan menggunakan alat mekanis bulldozer (Spesifikasi lampiran C). Proses land clearing dilakukan dengan cara bertahap pada wilayah izin usaha pertambangan yang akan diekploitasi yang memiliki nilai ekonomis pada saat itu.

Gambar 4.1 Proses Land Kliring 5)

4.2.2. Penggalian OverburdenMetoda penggalian yang digunakan pada penggalian overburden di area PT Firman Ketaun kontraktor PT Bina Bara Sejahtera menggunakan metoda konvensional dengan menggunakan kombinasi alat muat (Exavator) dan alat angkut (Dump Truck). Penggalian overburden dilakukan oleh exavator backhoe komatsu PC 200 dengan kapasitas bucket 0,93m3 1unit dan PC 300 dengan kapasitas bucket 1,4m3 2 unit (spesifikasi Lampiran C), akan tetapi penggalian lebih sering digunakan oleh exavator backhoe komatsu PC 300 karena untuk mengejar target produksi, sedangkan exavator backhoe PC 200 hanya pembantu saja tidak melakukan penggalian batubara.Penggalian overburden di PT Bina Bara Sejahtera site PT Firman Kataun menggunakan alat mekanis exavator backhoe. Rata-rata lithologi diwilayah izin usaha pertambangan PT Firman Ketaun yaitu lapisan tanah pucuk (top soil), batu pasir (sandstone), batu lempung (claystone), batulanau (siltstone) dan batubara (coal). Sistem penambangan yang dilakukan oleh PT Bina Bara Sejahtera site PT Firman Ketaun dengan metode back filling yaitu dimana overburden di dumping didaerah penambangan yang telah ditambang (eksploitasi).Rencana penggalian overburden pada Pit B PT Firman Ketaun untuk tahun 2015 adalah 200.000 BCM / bulan 250.000 BCM / bulan, penggalian ini dikerjakan dengan alat Beckhoe PC 200 1unit dan Beckhoe PC 300 2 unit, kemudian hasil galian tersebut diangkut oleh Arthiculated Dumptruck (ADT) volvo BM A35 C , Untuk mengetahui hasil penggalian overburden dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4

Rekapitulasi Overburden

Tahun 2014 dan 2015 6)

No BulanOVERBURDEN (BCM) PIT BBS

20142015

1Januari187.800.428193.865.620

2Februari116.540.064150.832.847

3Maret119.687.467206.248.108

4April176.659.730-

5Mei182.778.772-

6Juni233.204.717-

7Juli200.390.650-

8Agustus177.899.542-

9September237.938.678-

10Oktober217.095.839-

11November95.172.137-

12Desember191.248.641-

Total2.136.416.665550.946.575

Gambar 4.2 Proses Penggalian Overburden Oleh Excavator Backhoe Komatsu PC 300 5)

4.2.3. Pemuatan (loading)Pola pemuatan yang digunakan pada pemuatan tanah penutup di area penambangan PT Bina Bara Sejahtera site PT Firman Ketaun dengan menggunakan pola pemuatan top loading dengan penempatan alat gali-muat berada satu lantai di atas alat angkut dalam satu area kerja. Sedangkan posisi pemuatan alat angkut terhadap alat gali-muat menggunakan pola pemuatan Paralel Cut with, Turn Drive-bye Single Truck Back Up, dimana alat angkut mendekati alat muat kemudian berputar keposisi muatan dan truck kedua menunggu selagi alat muat memuat ke truck pertama, setelah truck pertama berangkat, truck kedua berputar dan mundur. Saat truck kedua dimuat, truck ketiga datang dan melakukan manuver, dan seterusnya. Pemuatan overburden kedalam dump truck berjumlah 14 kali alat muat beckhoe, jumlah alat muat beckhoe 3 unit.

Gambar 4.3 Proses Pemuata Overburden oleh Excafator Bechoe Komatsu PC 300 Dengan Pola Pemuatan Top Loading 5)

4.2.4. Pengangkutan (Hauling)Pengangkutan overburden oleh Arthiculated Dumptruck (ADT) valvo BM A32 A 18 ( spesifikasi lampiran C) ke arah disposal yang sudah direncanakan oleh Mine planning dengan jarak yang berfariasi berkisar 450- 600m, namun pada kegiatan yang diamati adalah pada jarak 600m. Pengangkutan overburden di PT Firman Ketaun yang dilakukan oleh kontraktor PT Bina Bara Sejahtera menggunakan 11 unit ADT dengan jarak angkut yang berbeda-beda.Waktu yang diperlukan untuk mengangkut overburden dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:1. Jarak angkut2. Kondisi dan geometri jalan tambang3. Kapasitas muatan4. Kondisi alat angkut5. Berat jenis material6. Kemampuan operator 7. Cuaca8. Waktu tunggu,dll.Apabila faktor-faktor diatas telah diminimalisir, maka efesiensi dari ADT akan lebih baik dalam pekerjaannya (pengangkutan).

Gambar 4.4. Pengangkutan Overburden oleh ADT Valvo 35 C.5)

4.2.5. Dumping OverburdenDumping overburden dilakukan pada dumping point (disposal area) dimana kegiatan ini merupakan tahap akhir dari rangkaian kegiatan penambangan overburden. Dumping overburden dilakukan pada lahan bekas penambangan (back filling method) (Gambar 4.5)

Gambar 4.5 Dumping overburden oleh ADT Valvo BM A35C 5)

4.3 Produksi Alat Gali- Muat Dan Alat Angkut.Penilaian terhadap kemampuan suatu alat harus selalu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.4.3.1 Waktu Edar (Cycle Time)Dari hasil pengamatan pada PT Bina Bara Sejahtera site PT Fiman Ketaun besarnya waktu edar rata-rata untuk alat gali-muat (lampiran A) dapat ditunjukan pada tabel 4.5Tabel 4.5 cycle time exavator komatsu 5)Alat Model Kode alatWaktu edar (menit)

ExavatorKomatsu PC 300UT 140,301

Komatsu PC 200UT 110,277

Sedangkan waktu edar untuk alat angkut (lampiran B) sesuai dengan jarak angkut dari loading point ke waste dump/disposal area ditunjukan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6Cycle time overburden volvo BM A35C 5)

AlatKode alatJarak (m)PengisianWaktu edar (menit)

Volvo BM A34C

34600PC 3009,634

31600PC 20011,246

4.3.2 Faktor Pengisian (Fill Factor)Faktor pengisian mangkuk yang diartikan sebagai perbandingan antara volume material yang digali (Overburden) dengan volume munjung alat gali-muat.Faktor pengisian dapat dilihat dari persamaan tabel 4.4 seperti berikut:Tabel 4.7Faktor pengisian (fill factor) 1)

Jenis pekerjaanKondisi KerjaFactor Bucket

RinganMenggali dan memuat dari stock room pile atau material yang telah dikeruk oleh exavator lain yang tidak membutuhkan daya gali dan dapat dimuat munjung0,8-1

.SedangMenggali dan memuat dari stock room atau stock pile, dengan kondisi tanah yang sulit digali dan dikeruk akan tatapi dapat dumuat hampir munjung.0,6-0,8

Agak sulitMenggali dan memuat batu pecah, tanah liat yang keras, pasir dan kerikil yang telah dikumpulkan, sulit mengisi bucket dengan material tersebut.0,5-0,6

SulitBongkahan batu besar dengan bentuk yang tidak teratur dengan banyak rongga diantaranya.0,4-0,5

Dari hasil pengamatan dilapangan faktor pengisian mangkuk (bucket) rata-rata gali muat adalah pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 faktor pengisian (fill factor) 5)AlatType alatVolume bakuFaktor pengisian

Excafator KomatsuPC 3001,40,92

PC 2000,930,90

4.4 Jalan TambangUntuk menunjang kelancaran penambangan dalam pengangkutan material maka diperlukan perhitungan mengenai lebar jalan tambang untuk alat angkut yang optimum agar tidak terjadi kecelakaan atau antrian dalam pengangkutan.4.4.1. Lebar Jalan Tambang.1. Lebar jalan angkut untuk jalan lurus Articulated dump truck volvo BM A35C berdasarkan teori yang didapat Lebar jalan angkut minimaum yang dipakai sebagai jalur tunggal atau ganda menurut American Association of State Highway and Transportaion Officials (AASHTO) Manual Rular High Way Desain , yaitu :L (m) = n.Wt+( n+1) (1/2.Wt)Keterangan :L (m) : lebar jalan angkut minimum, (m)N : Jumlah jalurWt : Lebar alat angkut, (m)

a. lebar jalan angkut untuk ADT 1 jalur.diketahui lebar Articulated dump truck volvo A 35 C = 3,200meter.Maka: Lmin = ( 1 x 3,200) + [(1 + 1) (0,5 x 3,200)]m = 6,400 meterb. Lebar jalan angkut untuk ADT 2 jalurdiketahui lebar Articulated dump truck volvo A 35 C = 3,200meter.Maka: Lmin = ( 2 x 3,200) + [(2 + 1) (0,5 x 3,200)]m = 11,200 meterBerdasarkan pengamatan dilapangan pada jalan lurus 1 jalur sebesar 12,6. dan untuk ADT 2 jalur pada jalan lurus sebesar 19,24m.2. Lebar jalan angkut untuk tikungan Articulated dump truck volvo BM A35C Perhitungan pada lebar jalan angkut pada tikungan atau belokan dapat menggunakan rumus sebagai berikut :Wmin = n(U+Fa+Fb+Z)+ CC = Z x (U + Fa + Fb)Keterangan :W= Lebar jalan angkut pada tikungan atau belokan, mU= Lebar jejak roda ( center to center tyre), mN= Jumlah jalurFa = Lebar juntai depan (jarak tegak lurus as roda depan dengan bagian depan kenderaan paling luar yang dikoreksi sinus sudut penyimpangan roda),mFb= Lebar juntai belakang (jarak tegak lurus as roda belakang dengan bagian depan kenderaan paling lur yang dikoreksi sinus sudut penyimpangan roda),mC= Jarak antara dua truk yang akan bersimpangan, mZ= Jarak sisi luar truk ke tepi jalan,mAd= Jarak as roda depan dengan bagian depan truk,mAb= Jarak as roda belakang truk, mA= Sudut penyimpangan roda depanBerdasarkan spesifikasi alat Articulated dump truck volvo BM A35C (lampiran C)Diketahui : Lebar truck (antara roda luar)= 3,200 meter Jarak as roda depan dengan bagian depan= 2,959 meter Jarak roda belakang dengan bagian belakang= 1,642 meter Sudut penyimpangan = 300Sehingga lebar jalan angkut minimum pada tikungan :a. lebar tikungan jalan angkut untuk ADT 1 jalur.diketahui :Fa= 2,959 m x sin 300 = 1,480mFb= 1,642 m x sin 300= 0,812mC= Z = 2,746mWmin= 1 ( 3,200 + 1,480 + 0,812 + 2,746 )m + 2,746m= 10,983mb. lebar tikungan jalan angkut untuk ADT 2 jalurFa= 2,959 m x sin 300 = 1,480mFb= 1,642 m x sin 300= 0,812 mC= Z = 2,746mWmin= 2 ( 3,200 + 1,480 + 0,812 + 2,746 )m + 2,746m= 19,220.Sedangkan pengamatan dilapangan lebar jalan angkut untuk ADT 1 jalur pada jalan tikungan sebesar 11,4m,dan ADT 2 jalur pada jalan tikungan sebesar 26, 3m.Hal ini menunjukan bahwa lebar jalan tambang pada PT Firman Ketaun memenuhi Standar American Association of State Highway and Transportaion Officials (AASHTO) Manual Rular High Way Desain , 4.4.2 Kemiringan Jalan Tambang.Untuk kemiringan jalan tambang didapat dari perhitungan dengan mengetahui beda elevasi yang didapat di lapangan yaitu Pada Tabel 4.9Tabel 4.9 Data kemiringan jalan angkut overburden.5)SectionElevasi (mdpl)H (m)Jarak (m)

Loading Point8400

G039410100

G0210511100

G0112116100

Disposal1371633

Total333

4.5 Efisiensi Kerja dan tingkat Kesediaan alat MekanisPT Firman Ketaun menerapkan waktu kerja tujuh hari dalam satu minggu, dengan menerapkan dua shift kerja setiap harinya, dimana setiap shift bekerja dengan waktu isterahat selama 1,5 jam, shift pertama dimulai pukul 07.00 17.30 WIB dengan waktu isterahat pukul 11.30 13.00, dan shift kerja dua dimulai pukul 19.00 05.30 WIB dengan waktu isterahat pukul 21.30 01.00 pengamatan waktu kerja dapat dilihat pada (lampiran G).Waktu kerja tersedia ADT Volvo BM sebagaiberikut :1. Waktu kerja tersedia per shift : shift I = 8,86 jam/hari = 520,8 menit/hariII = 9.00 jam/hari = 540 menit/hari2. Waktu kerja tersedi per hari : = 17,86 jam/hari = 1071,6 menit/hariHari kerja efektif dalam sebulan adalah hari yang diperoleh dari ( A-B)A= jumlah hari dalam sebulan= 30 hari/ bulan ( bulan april )B = Asumsi hari hujan/bulan yang menyebabkan tidak dapat beroperasi 2 hari/bulan ( lampiran G)Hari kerja perbulan= 30- hari libur= 30-4 hari= 26 hariHari kerja efektif perbulan= 26-2 hari 24 hari/bulan.Waktu kerja tersedia perbulan untuk alat angkut ADT dan Excavator= 17,86 jam/hari x 24 hari/ bulan= 428,24 jam/ bulan.4.5.1. Perhitungan waktu kerja efektif alat muat (Excavator)Waktu kerja efektif alat muat dapat dilihat pada bagian lampiran IWkeexcavator= jam kerja alat /(jam kerja alat + jam standbay + jam perbaikan ) x 100% = 332,50/ (332,50 + 82,90 + 71,50) = 68,29 % 4.5.2. Waktu kerja efektif alat angkut (Articulated dump truck)Waktu kerja efektif alat angkut dapat dilihat pada bagian lampiran IWkedump truck = Jam kerja alat / (jam kerja alat + jam standby + jam perbaikan) x 100% = 325,74/ (325,74 + 141,07 + 14,33) = 67,70 % Tabel 4.10Efisiensi Kerja Rata-rata Pada PT Bina Bara Sejahtera site PT Firman Ketaun 6)Jenis AlatWaktu Kerja Efektif (%)Efisiensi Kerja

Backhoe46Sedikit

Volvo BM A35C50,485Sedikit

Kurangnya presentase efisiensi kerja di PT Bina Bara Sejahtera site PT Firman Ketaun, dikarenakan alat-alat mekanis yang digunakan sudah berkondisi tua atau berusia diatas 5 tahun, sehingga alat-alat mekanis tersebut banyak yang mengalami kerusakan pada saat jam kerja.

4.5.2. Produksi OverburdenUntuk mengetahui seberapa besar tingkat penggunaan produksi alat- gali muat dan alat angkut dapat membandingkan produksi teoritis dengan produksi nyata dari alat-alat tersebut.Dari hasil pengamatan akibat faktor-faktor produksi dilapangan maka dapat diketahui produksi dari alat mekanis yang dioperasikan :4.6.1 Perhitungan pengupasan Overburden secara aktual Rumus Match Factor ( Faktor Keserasian)MF Kapasitas nyata bucket = (munjung) x Fill Factor ( Faktor Bucket) Kapasitas nyata bak dump truck = kapasitas nyata bucket x banyak pengisian. Produksi alat satu jam = ( 60/cycle time alat angkut) x kapasitas nyata bak x efisiensi alat angkut Produksi alat 1 shift = produksi alat 1 jam x waktu tersedia 1 Shift Produksi alat 1 bulan = produksi alat perhari x waktu tersedia 1 bulan.Data lapangan untuk 1 jam/ trip ( jarak 600m): 6.2276 (PC 300) Jumlah jam kerja shift1 (Lampiran G) : 8,86 jam Jumlah jam kerja sift 2 ( Lampiran ) : 9.00 jam Total jam kerja efektif : 16,84 Jam Jumlah hari kerja 1 bulan : 26 hari Rata-rata hari hujan 1 bulan : 2 hari ( lampiran G) Total hari tersedia 1 bulan : Hari kerja 1 bulan-hari kerja 1 bulan : 26 hari-2 hari = 24 hari Cycle time alat angkut (PC 300 jarak 600m): 9,634 menit (lampiran B) Cycle time alat angkut (PC 200 jarak 600m): 11,246 menit (lampiran B) Cycle time alat muat (PC 300): 0,301menit ( lampiran A) Cycle time alat muat (PC 200): 0,277 menit (lampiran A) Jumlah alat angkut : 11 unit Jumlah alat muat : 3 unitPengolahan data : Produksi satu unit excavator per hari PC 300 jarak 600m Rumus Match Factor ( Faktor Keserasian)MF = = 0,778 Trip/ jam (60/Cta) = 60/9,634 = 6,2276 Mencari kapasitas nyata bucket : ( kapasitas baku munjung bucket x fill factor) = 0,93 x 0,78= 0,73m3. Mencari kapasitas nyata bak : ( kapasitas nyata bucket x banyak pengisian oleh excavator) 0,73 x 7 = 10,16m3 Menghitung produksi alat : (60/Cta) x kapasistas nyata bak x efisiensi alat = ( 60/9,634) x 10,16 x 0,78 = 49.3548 BCM/jam Menghitung produksi alat perhari : (jumlah jam tersedia per hari x jumlah produksi alat 1 jam) =16,84 x 49,3548 =831,1348 BCM/hari. Menghitung total perbulan : (produksi alat perhari x hari tersedia satu bulan) = 831,1348 x 24 = 19947,2352 BCM/bulan Produksi 1 unit excavator perhari PC 200 jarak 600m Rumus Match Factor ( Faktor Keserasian)MF = 0,689 Isi bak nyata (k.baku bucket x Fill factor x banyak pengisian) = 0,93 x 0,90 x 14 = 11,718m3 Produksi perjam (isian nyata bak x banyak trip perjam) = 11,718 x 5,3354 = 62,5202 BCM/jam Produksi 1 exavator perhari (produksi perjam x jumlah dump truck) 62,5202 x 2 = 125,0404 Total produksi 1 excafator perhari (produksi 1 excavator x jumlah jam tersedia perhari) = 125,0404 x 16,84 = 2105,6803 BCM/hari Total produksi 1 excafator perbulan (produksi 1 excavator perhari x jumlah hari tersedia ) = 2105,6803 x 24 = 50536,3274 BCM/bulan

4.6.2.Perhitungan pengupasan Overburden secara teoritis Jumlah jam kerja shift1 (Lampiran G) : 8,86 jam Jumlah jam kerja sift 2 ( Lampiran G ) : 9,00 jam Total jam kerja 1 hari : 17,86 Jam Jumlah hari kerja 1 bulan : 26 hari Rata-rata hari hujan 1 bulan : 2 hari ( lampiran G) Total hari tersedia 1 bulan : Hari kerja 1 bulan-hari kerja 1 bulan : 26 hari-2 hari = 24 hari Cycle time alat angkut (PC 300 jarak 600m): 9,634 menit ( lampiran B) (Cycle time alat angkut (PC 200 jarak 600m): 11,246 menit (lampiran B) Cycle time alat muat (PC 300): 0,301 menit (lampiran A) Cycle time alat muat (PC 200): 0,277 menit (lampiran A) Produksi satu unit excavator per hari PC 300 jarak 600mMF = = 0,778 Trip /jam (60/Cta) = 60/ 9,634 = 6,2276 Isian bak nyata ( koefisien baku bucket x Fill factor x banyak pengisian)= 1,4 x 0,95 x 7 = 9,31m3 Produksi perjam (isian nyata bak x banyak trip perjam) 9,31 x 6,2276 = 57,9789 BCM/ jam Produksi 1 exavator (produksi perjam x jumlah dump truck) 57,9789 x 4 = 231,9156 Total produksi 1 excafator perhari (produksi 1 excavator x jumlah jam tersedia perhari) = 231,9156 x 17,86 = 4142,0126 BCM/hari Total produksi 1 excafator perbulan ( produksi 1 exavator per hari x jumlah hari tersedia) = 4142,0126 x 24 = 99408,3024 BCM/bulan. Produksi 1 unit excavator perhari PC 200 jarak 600m MF = 0,689 Isi bak nyata (k.baku bucket x Fill factor x banyak pengisian) = 0,93 x 0,90 x 14 = 11,718m3 Produksi perjam (isian nyata bak x banyak trip perjam) = 11,718 x 5,3354 = 62,5202 BCM/jam Produksi 1 exavator perhari (produksi perjam x jumlah dump truck) 62,5202 x 2 = 125,0404 Total produksi 1 excafator perhari (produksi 1 excavator x jumlah jam tersedia perhari) = 125,0404 x 17,86= 2233,2154 BCM/hari Total produksi 1 excafator perbulan (produksi 1 excavator perhari x jumlah hari tersedia ) = 2233,2154 x 24 = 53597,1706 BCM/hari Jumlah dump truck loading PC 300 jarak 600 m ( Cta / Ctm) : 9,634 / 2,1076 = 4,5709 unit Jumlah dump truck loading PC 200 Jarak 600 m ( Cta / Ctm ) : 11,246/ 3,873 = 2,903 unit.Kondisi perhitungan berdasarkan data lapangan dengan teori adalah:.Perhitungan overburden data lapangan : PC 300 jarak 600m = 19947,2352 BCM/bulan PC 200 jarak 600m = 50536,3274 BCM/bulan Perhitungan overburden berdasarkan teori. PC 300 jarak 600m = 99408,3024 BCM/bulan. PC 200 jarak 600m = 53597,1706 BCM/hariUntuk total produksi secara keseluruhan = (Totak hasil produksi 1 exafator melayani 4 alat angkut x 2) 99408,3024 x 2 = 198.816,6048 BCM/bulan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan1. Metode penambangan yang digunakan oleh PT Firman Ketaun pada Kontraktor PT Bina Bara Sejahtera adalah metoda tambang terbuka (Surface mining) dengan sistem penambangan strip mine. Peralatan yang digunakan dalam penambangan yaitu kombinasi excavator backhoe dan dumptruck dengan arah penambangan menyesuaikan arah strike dan dip batubara, arah strike dip N 1260 E / 702. Pola pemuatan yang digunakan pada pemuatan tanah penutup pada area penambangan dengan menggunakan pola pemuatan Top Loading dengan menempatkana alat gali-muat berada satu lantai diatas alat angkut dalam satu area kerja. Sedangkan posisi pemuatan alat angkut terhadap alat gali-muat menggungakan pola Paralel Cut with.3. Untuk target produksi Overburden PT Bina Bara Sejahtera yaitu 200.000-250.000 BCM/ bulan4. Dengan kesediaan alat yang ada sekarang di PT Bina Bara Sejahtera alat- gali- muat dan alat angkut mampu melakukan produksi overburden dengan jarak loading point ke disposal 600m untuk PC 300 sebesar 198.816,6048 BCM/ bulan, dan PC 200 sebesar 53597,1706 BCM/bulan5. Alat mekasnis yang digunakan untuk produksi overburden diatas yaitu 11 unit ADT Valvo A 35 A dan A 35 C (alat angkut) dan 2 unit komatsu PC 300 dan 1 unit komatsu PC 200 (alat gali-muat)6. Match Factor (MF) atau Faktor keserasian < 1 artinya produksi alat angkut lebih kecil dari produksi alat gali- muat.5.2 Saran1. Untuk mencapai target produksi Overburden maka penulis menyarankan tingkatkan pengawasan dilapangan.2. Untuk meningkatkan target produksi maka maintenance rutin pada alat mekanis sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh makanik supaya tidak terjadi kerusakan alat pada saat bekerja. Dari pengamtan di lapangan banyak alat mekanis yang mengalami kerusakan yang diakibatkan dari umur alat mekanis itu sendiri maupun dari kurangnya perhatian jadwal maintenance.3. Untuk meningkatkan Match Factor (MF) = 1 maka alat angkutnya perlu ditambahkan.

55