ppt sken 4 blok mpt
DESCRIPTION
ssTRANSCRIPT
ASSALAMUALAIKUM WR WB
KELOMPOK A 16
KETUA : Insi Fadhil 1102012128
SEKRETARIS : M.Fadli Syahdema 1102012150
ANGGOTA : Ajeng Dwi Restiantie 1102012013
Amalia Hairina 1102012018
Azelia Safira 1102012039
Devi Nurfadila Fani 1102012058
Erin Octivera 1102012077
Hanny Ardian Cholis 1102012107
Iwan Sumantri 1102012134
Khalida Handayacita 1102012140
SKENARIO 4
Mencret Berkepanjangan
Seorang laki-laki, 25 tahun, mengeluh diare yang hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluh sering demam, sariawan, tidak nafsu makan, dan berat badan menurun 10 kg dalam waktu 3 bulan terakhir. Dari riwayatnya dikatakan pasien sering melakukan hubungan seksual secara bebas.
Pada pemeriksaan fisik pasien terlihat kaheksia, mukosa lidah kering dan terdapat bercak-bercak putih. Pemeriksaan laboratorium darah rutin LED 50 mm/jam. Pemeriksaan feses terdapat sel ragi. Pada pemeriksaan screening antibodi HIV didapatkan hasil (+) kemudian dokter menganjurkan pemeriksaan konfirmasi HIV dan hitung jumlah limfosit T CD4 dan CD8.
Dari data tersebut dokter menyimpulkan bahwa penderita ini mengalami gangguan defisiensi imun akibat terinfeksi virus HIV. Dokter menganjurkan pasien untuk datang ke dokter lain dengan alasan yang tidak jelas.
SASARAN BELAJAR
SASARAN BELAJARLI.1. Memahami dan Menjelaskan Defisiensi Imun
LO.1.1. Memahami dan Menjelaskan Etiologi defisiensi imunLO.1.2. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi defisiensi imunLO.1.3. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi dan contoh penyakit defisiensi imunLO.1.4. Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Lab
LI.2. Memahami dan Menjelaskan Penyakit Akibat Terinfeksi Virus HIVLO.2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi infeksi HIV LO.2.2. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi infeksi HIVLO.2.3. Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi infeksi HIVLO.2.4. Memahami dan Menjelaskan Etiologi infeksi HIVLO.2.5. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi infeksi HIVLO.2.6. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi klinis infeksi HIVLO.2.7. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis infeksi HIV
LO.2.8. Memahami dan Menjelaskan Komplikasi infeksi HIV LO.2.9. Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan infeksi HIV LO.2.10. Memahami dan Menjelaskan Prognosis infeksi HIVLO.2.11. Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan screening untuk diagnosis infeksi HIVLO.2.12. Pencegahan dan tindakan preventif infeksi HIV
LI.3. Memahami dan Menjelaskan Dilema Etik Kasus HIVLO.3.1. Memahami dan Menjelaskan Kaidah dasar bioetikLO.3.2. Memahami dan Menjelaskan UUD yang berhubungan kasus HIV
LI.4. Memahami dan Menjelaskan Hukum dan Etika Islam Terkait dengan Penderita HIV
LI.1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DEFISIENSI IMUN
LO.1.1. Memahami dan Menjelaskan Etiologi defisiensi imunAda beberapa penyebab defisiensi imun, antara lain :
Defek Genetik
Obat atau toksin
Penyakit nutrisi dan metabolic
Kelainan kromosom
infeksi
LO.1.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PATOFISIOLOGI DEFISIENSI IMUN
Defisit kekebalan humoral (antibodi) mengganggu pertahanan melawan bakteri virulen,
Host yang mengalami gangguan fungsi antibodi mudah menderita infeksi berulang di gusi, telinga bagian tengah, selaput otak, sinus paranasal dan struktur bronkopulmonal
Imunodefisiensi humoral mencolok pada beberapa penyakit keganasan: mieloma multiple
LO.1.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KLASIFIKASI DAN CONTOH PENYAKIT DEFISIENSI IMUN
1.Defisiensi Imun Non-Spesifik A. Komplemen
Kongenital, fisiologik dan didapat B. Interferon dan lisozim Interferon kongenital dan Interferon & lisozim didapat C. Sel NK Kongenital dan didapat D. Sistem Fagosit Kualitatif dan kuantitatif
2. Defisiensi Imun Spesifik A. Kongential/primer
Sel B, Sel T dan Kombinasi Sel B dan T
B. Fisiologik
Kehamilan, usia tahun pertama dan usia lanjut C. Defisiensi imun didapat/sekunder Malnutrisi, Infeksi, Obat, penyinaran D. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
LO.1.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PEMERIKSAAN LAB
Pengukuran kadar Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-1) Pemeriksaan kadar kortisol Pengukuran kadar Prostate Spesific Antigen (PSA) Pemeriksaan Enzyme Linked Immunosorbant Assay (ELISA) Luminex (Multiplex Flow Cytometry Assay)
LI.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENYAKIT AKIBAT TERINFEKSI VIRUS HIV
LO.2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi infeksi HIVAIDS didefinisikan oleh Center For Dissease Control and Prevenntion sebagai infeksi HIV dengan indicator penyakit penyerta meliputi :
•Infeksi oportunistik
•Penyakit neurologis penyerta
•Pneumonia berulang atau infeksi HIV dan CD4 < 200
LO.2.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KLASIFIKASI INFEKSI HIV
Terdapat dua jenis virus penyebab AIDS
•HIV-1
•HIV-2
LO.2.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN EPIDEMIOLOGI INFEKSI HIV
Epidemic local atau pandemic infeksi HIV-1 paling cepat di Amerika Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, dan subkontinen India
Tidak ada pandemic pada HIV-2 masih tetap terbatas pada Afrika Barat.
LO.2.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ETIOLOGI INFEKSI HIV
HIV dapat ditularkan melalui berbagai cara, yaitu :
Hubungan seks
Transfusi darah atau penggunaan jarum suntik secara bergantianMelalui silet, pisau atau alat pencukur jenggot yang digunakan bergantianMelalui transplantasi orang pengidap HIV
Penularan ibu ke anak
LO.2.5. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PATOFISIOLOGI INFEKSI HIV
LO.2.6. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MANIFESTASI KLINIS INFEKSI HIV
Gejala Klinis
Gejala Mayor a. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
c. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
d. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologise. Demensia/ HIV ensefalopati
Gejala Minor a. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
b. Dermatitis generalisata
c. Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster berulang
d. Kandidiasis orofaringeal
e. Herpes simpleks kronis progresif
f. Limfadenopati generalisata
g. Renitis virus Sitomegalo
LO.2.7. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DIAGNOSIS INFEKSI HIV
Pemeriksaan primer untuk mendiagnosis HIV dan AIDS meliputi:
ELISA
Pemeriksaan Air Liur
Viral Load Test
Western Blot
PCR (Polymerase Chain reaction)
LO.2.8. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KOMPLIKASI INFEKSI HIV
Tuberkulosis
Cytomegalovirus (CMV)
Kandidiasis
Toxoplasmolisis
Cryptococcal Meningitis
Komplikasi Neurologis
LO.2.9. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENATALAKSANAAN INFEKSI HIV
TERAPI ANTIRETROVIRAL
Regimen ARV Lini Pertama1. Golongan Nucleoside RTI (NRTI)2. Nucleotide RTI3. Non-nucleoside RTI (NNRTI)4. Protease Inhibitor (PI)
Pilihan pengobatan adalah kombinasi 2 NRTI + 1 NNRTI: AZT + 3TC + NVP AZT + 3TC +EVP d4T + 3TC + NVP d4T +3TC + EFV
Regimen ARV Lini Kedua
1. AZT atau d4T diganti dengan TDF atau ABC2. 3TC diganti dengan ddl3. NVP atau EFV diganti dengan LPV/r atau SQV/r
LO.2.10. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PROGNOSIS INFEKSI HIV
Sebagian besar HIV/AIDS berakibat fatal, sekitar 75% pasien
yang didiagnosis AIDS meninggal 3 tahun kemudian. Penelitian
melaporkan ada 5% kasus pasien terinfeksi HIV yang tetap sehat
secara klinis dan imunolgis.
LO.2.11. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PEMERIKSAAN SCREENING UNTUK DIAGNOSIS INFEKSI HIV
LO.2.12. PENCEGAHAN DAN TINDAKAN PREVENTIF INFEKSI HIV
o .
• Pencegahan penularan melalui hubungan seksual
• Pencegahan Penularan Melalui Darah
• Pencegahan penularan dari Ibu-Anak (Perinatal
LI.3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN DILEMA ETIK KASUS HIV
LO.3.1. Memahami dan Menjelaskan Kaidah dasar bioetik
KODEKI Pasal 8 Pasal 12 Pasal 13
Prinsip AutonomyPrinsip BeneficencePrinsip Non-maleficencePrinsip Justice
LO.3.2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN UUD YANG BERHUBUNGAN KASUS HIV
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 6
Pasal 4
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
LI.4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN HUKUM DAN ETIKA ISLAM TERKAIT DENGAN PENDERITA
HIVMajlis Majma’ al-Fiqh al-Islami pada tahun 1995 mengeluarkan fatwa, sesuai dengan penjelasan para dokter ahli bahwa penularan HIV/AIDS tidak melalui aktivitas hidup seperti berpakain, bersentuhan kulit, nafas, makan atau tidak ada alasan menjauhkan mereka dari bersosialisasi
dan bermasyarakat.
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (Q.s. An-Nur:31)
DAFTAR PUSTAKA
Karnen, Baratawidjaja & Iris Rengganis. 2012. Imunologi Dasar. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis, edisi 2. Jakarta. Erlangga
Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth. (2011). Farmakologi dan Terapi. Edisi V, Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.
Sudoyo, w Aru, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi 5. Hal. 2797-2805. Jakarta : Interna Publishing.
ASSALAMUALAIKUM WR WBTERIMA KASIH