manajemen pemuliaan ternak: seleksi mpt-kur2008

68
Seleksi dalam pemuliaan ternak Seleksi dalam pemuliaan ternak adalah adalah keputusan yang diambil oleh pemulia pada keputusan yang diambil oleh pemulia pada tiap generasi untuk menentukan ternak mana tiap generasi untuk menentukan ternak mana yang akan dipilih sebagai tetua pada yang akan dipilih sebagai tetua pada generasi berikutnya dan mana yang akan generasi berikutnya dan mana yang akan disisihkan sehingga tidak memberikan disisihkan sehingga tidak memberikan keturunan. keturunan. Pengertian Seleksi : Pengertian Seleksi :

Upload: mohammad-rifky-febianto

Post on 20-Jun-2015

404 views

Category:

Education


28 download

TRANSCRIPT

Seleksi dalam pemuliaan ternakSeleksi dalam pemuliaan ternak adalah keputusan adalah keputusan yang diambil oleh pemulia pada tiap generasi untuk yang diambil oleh pemulia pada tiap generasi untuk menentukan ternak mana yang akan dipilih sebagai menentukan ternak mana yang akan dipilih sebagai tetua pada generasi berikutnya dan mana yang akan tetua pada generasi berikutnya dan mana yang akan disisihkan sehingga tidak memberikan keturunan.disisihkan sehingga tidak memberikan keturunan.

Pengertian Seleksi :Pengertian Seleksi :

Untuk mendapatkan ternak-ternak yang Untuk mendapatkan ternak-ternak yang kemungkinannya paling besar mempunyai kemungkinannya paling besar mempunyai genotipa yang paling baikgenotipa yang paling baik..

Tujuan Seleksi :Tujuan Seleksi :

Genotipa yang paling sesuai dengan tujuan, yaitu Genotipa yang paling sesuai dengan tujuan, yaitu keturunan yang dihasilkan untuk maksud apa dengan keturunan yang dihasilkan untuk maksud apa dengan mempertimbangkan lingkungan dimana mereka akan mempertimbangkan lingkungan dimana mereka akan dipelihara.dipelihara.

SeleksiSeleksi

AlamAlam

BuatanBuatan

Kepentingan ternak/hewan Kepentingan ternak/hewan untuk tetap untuk tetap survivesurvive

Kepentingan manusiaKepentingan manusia

Fungsi seleksiFungsi seleksi adalah mengubah frekuensi gen dan adalah mengubah frekuensi gen dan mengubah nilai tengah populasi.mengubah nilai tengah populasi.

Fungsi Seleksi :Fungsi Seleksi :

1.1. Program Pencatatan ProduksiProgram Pencatatan Produksi

Tahapan Seleksi :Tahapan Seleksi :

Data Produksi Data Produksi IndividuIndividu

Koreksi terhadap Koreksi terhadap faktor lingkunganfaktor lingkungan

Data TerkoreksiData Terkoreksi

2.2. Penaksiran Parameter GenetikPenaksiran Parameter Genetik • heritabilitasheritabilitas

• repitabilitasrepitabilitas

•Korelasi genetikKorelasi genetik3.3. Penaksiran Mutu Genetik TernakPenaksiran Mutu Genetik Ternak

• nilai pemuliaan (NP)nilai pemuliaan (NP)

• Predicted Difference (PD)Predicted Difference (PD)

• EPDEPD

4.4. Merangking individu berdasarkan NPMerangking individu berdasarkan NP

5.5. Memilih individu sebagai tetua (seleksi)Memilih individu sebagai tetua (seleksi)

6.6. Menaksir hasil seleksiMenaksir hasil seleksi Respon SeleksiRespon Seleksi

• MCCMCC

• BLUPBLUP

• Animal Model, dll.Animal Model, dll.

• Nilai Pemuliaan Nilai Pemuliaan adalah bagian genotipa aditif dari adalah bagian genotipa aditif dari pengaruh genetik.pengaruh genetik.

Penaksiran Nilai Pemuliaan :Penaksiran Nilai Pemuliaan :

• Nilai Pemuliaan Nilai Pemuliaan menunjukkan taksiran kemampuan menunjukkan taksiran kemampuan atau mutu genetik ternak dalam suatu populasi.atau mutu genetik ternak dalam suatu populasi.

Penaksiran Mutu Genetik TernakPenaksiran Mutu Genetik Ternak

• NP umumnya ditaksir menggunakan Regresi dan NP umumnya ditaksir menggunakan Regresi dan Korelasi.Korelasi.

Nilai kemampuan genetik ternak Nilai kemampuan genetik ternak yang akan diwariskan pada yang akan diwariskan pada keturunannya, tetapi hanya ½ keturunannya, tetapi hanya ½ yang akan diwariskan dari yang akan diwariskan dari kemampuan genetik tersebut.kemampuan genetik tersebut.

• Taksiran NP diperoleh dengan cara mengalikan Taksiran NP diperoleh dengan cara mengalikan simpangan produksi individu terhadap rataan simpangan produksi individu terhadap rataan populasi dengan koef. Regresi NP terhadap nilai populasi dengan koef. Regresi NP terhadap nilai fenotipik (bfenotipik (bapap))

)( PPbNP ap )(2 PPhNP

Oleh karena itu taksiran Oleh karena itu taksiran produksi anak sama produksi anak sama dengan ½ NP tetuanya.dengan ½ NP tetuanya.

PAA

P FMO

2

PPOO = Taksiran produksi anak= Taksiran produksi anak

AAMM = NP Pejantan= NP Pejantan

AAFF = NP Induk= NP Induk

PbarPbar = Rataan Populasi= Rataan Populasi

Contoh :Contoh :

Diketahui rataan Yearling weight pada suatu populasi sapi = 300 Diketahui rataan Yearling weight pada suatu populasi sapi = 300 kg dan heritabilitas yearling weight = 0,40.kg dan heritabilitas yearling weight = 0,40.

a.a. Jika pejantan dengan bobot badan 340 kg pada umur 1 tahun, Jika pejantan dengan bobot badan 340 kg pada umur 1 tahun, dikawinkan secara acak dengan betina-betina dalam populasi, dikawinkan secara acak dengan betina-betina dalam populasi, berapa rataan bobot anaknya ?berapa rataan bobot anaknya ?

b.b. Berapa taksiran produksi anak jika pejantan tersebut Berapa taksiran produksi anak jika pejantan tersebut dikawinkan dengan induk yang memiliki bobot 330 kg?dikawinkan dengan induk yang memiliki bobot 330 kg?

Penyelesaian :Penyelesaian :

kgPPhANP MPJT 16)300340(4,0)(2 a.a.

NP induk = 0NP induk = 0, karena perkawinan antara pejantan , karena perkawinan antara pejantan dengan terjadi secara acak, sehingga produksi Induk dengan terjadi secara acak, sehingga produksi Induk sama dengan rataan populasi dan dengan demikian NP-sama dengan rataan populasi dan dengan demikian NP-nya sama dengan nol, maka :nya sama dengan nol, maka :

kgkgPAA

P FMO 308300

2

)016(

2

kgPPhANP MPJT 16)300340(4,0)(2 b.b.

kgPPhANP FINDUK 12)300330(4,0)(2

maka :maka :

kgkgPAA

P FMO 314300

2

)1216(

2

• Tidak semua anak dari tetua tersebut akan Tidak semua anak dari tetua tersebut akan berproduksi 314 kg, karena :berproduksi 314 kg, karena :

ada variasi genetik dalam familiada variasi genetik dalam famili

ada variasi lingkunganada variasi lingkungan

• Nilai Pemuliaan dapat ditaksir dari beberapa Nilai Pemuliaan dapat ditaksir dari beberapa sumber data kemampuan produksi yaitu :sumber data kemampuan produksi yaitu :

1.1. Data IndividuData Individu

2.2. Data FamiliData Famili

3.3. Data KeturunannyaData Keturunannya

4.4. Data KombinasiData Kombinasi

5.5. Data SilsilahData Silsilah

satu catatansatu catatan

lebih dari satu catatanlebih dari satu catatan

Beberapa rumus Nilai Pemuliaan :Beberapa rumus Nilai Pemuliaan :

Taksiran NP Sumber Data Rumus Taksiran NP

Individu Individu

1 catatan

Individu Individu

n catatan

Famili Famili

Anggota Famili yang belum berproduksi

Famili

Pejantan atau Induk

Keturunan

Calon Tetua Keturunan

)(2 PPhNPi

)()1(1

2

PPrN

NhNPi

)()1(1

])1(1[2fff PP

tn

RnhNP

)()1(1

2

OfOfGO PPtn

RnhNP

X

)()1(1

5,0 2

OOGS PPtn

nhNP

)()1(1

25,0 2

21

/ OOGSBGOJ PPtn

nhNPNP

Taksiran NP Sumber Data Rumus Taksiran NP

Kombinasi Individu dan Famili 1 catatan

Kombinasi Pejantan dan Induk 1 catatan

fffii PPtn

RnPP

t

RhNP

)1(1

)1(1

1

12

)(5,0)(5,0 22 PPhPPhNP DSi

Keterangan :Keterangan :

hh22 = heritabilitas= heritabilitasrr = repitabilitas= repitabilitasNN = Jumlah catatan tiap individu= Jumlah catatan tiap individunn = Jumlah anak atau anggota famili= Jumlah anak atau anggota familiRR = Hubungan genetik antar keturunan atau anggota = Hubungan genetik antar keturunan atau anggota familifamilit = Rht = Rh22 = Korelasi fenotipik antar keturunan atau anggota famili= Korelasi fenotipik antar keturunan atau anggota famili

iP

Of PPPP ;;; = Rataan produksi populasi= Rataan produksi populasi

= Rataan produksi individu= Rataan produksi individu

= Rataan produksi famili= Rataan produksi famili

= Rataan produksi keturunan= Rataan produksi keturunan

= Rataan produksi Induk= Rataan produksi Induk

= Rataan produksi pejantan= Rataan produksi pejantan

fP

OP

SP

DP

• Metode lain untuk menaksir kemampuan genetik Metode lain untuk menaksir kemampuan genetik individu adalah dengan menghitung nilai indeks individu adalah dengan menghitung nilai indeks menggunakan menggunakan BLUPBLUP ( (Best Linear Unbias Best Linear Unbias PredictionPrediction) )

Pengaruh lingkungan dan NP ditaksir secara simultanPengaruh lingkungan dan NP ditaksir secara simultan

Perbedaan genetik akan tertaksir lebih cermatPerbedaan genetik akan tertaksir lebih cermat

Menggunakan semua hubungan di antara ternak-ternakMenggunakan semua hubungan di antara ternak-ternak

• Pengembangan dari pendekatan BLUP dalam Pengembangan dari pendekatan BLUP dalam menaksir kemampuan genetik individu adalah menaksir kemampuan genetik individu adalah PD, PD, EPD, MCCEPD, MCC dan dan ANIMAL MODELANIMAL MODEL (menggunakan (menggunakan seluruh informasi yang dimiliki individu)seluruh informasi yang dimiliki individu)

• Tahapan memilih individu sebagai tetua (seleksi) Tahapan memilih individu sebagai tetua (seleksi) berhubungan dengan proporsi individu yang akan berhubungan dengan proporsi individu yang akan dipertahankan dalam populasi untuk dijadikan tetua dipertahankan dalam populasi untuk dijadikan tetua bagi generasi yang akan datang.bagi generasi yang akan datang.

Diferensial Seleksi dan Intensitas Seleksi :Diferensial Seleksi dan Intensitas Seleksi :

Besar kecilnya proporsi yang dipertahankan akan Besar kecilnya proporsi yang dipertahankan akan menentukan besar kecilnya menentukan besar kecilnya keunggulan kelompok keunggulan kelompok individu (tetua) terpilihindividu (tetua) terpilih dibanding dengan rata-rata dibanding dengan rata-rata

populasi bila tidak dilakukan seleksipopulasi bila tidak dilakukan seleksi

Memilih individu sebagai tetua (seleksi)Memilih individu sebagai tetua (seleksi)

• Keunggulan tetua terpilih disebut Keunggulan tetua terpilih disebut DIFERENSIAL DIFERENSIAL SELEKSI SELEKSI dan dilambangkan dengan huruf dan dilambangkan dengan huruf SS..

Dapat dihitung jika TELAH DILAKUKAN SELEKSIDapat dihitung jika TELAH DILAKUKAN SELEKSI

• DIFERENSIAL SELEKSIDIFERENSIAL SELEKSI dapat dihitung sebagai dapat dihitung sebagai selisih produksi rata-rata tetua terpilih dengan selisih produksi rata-rata tetua terpilih dengan produksi rata-rata populasi dimana tetua dipilihproduksi rata-rata populasi dimana tetua dipilih

Sehingga produksi rata-rata tetua terpilih dapat dihitung dan Sehingga produksi rata-rata tetua terpilih dapat dihitung dan besarnya Diferensial Seleksi dapat dihitung sebagai berikut :besarnya Diferensial Seleksi dapat dihitung sebagai berikut :

PPS T dandanTP = Produksi rata-rata tetua terpilih= Produksi rata-rata tetua terpilih

= Produksi rata-rata populasi = Produksi rata-rata populasi dimana tetua dipilihdimana tetua dipilih

P

P

TP

80% ternak yang ada dalam 80% ternak yang ada dalam populasi dipilih (seleksi)populasi dipilih (seleksi)

Ternak tetua terpilihTernak tetua terpilih (diberi kesempatan (diberi kesempatan untuk menghasilkan keturunan)untuk menghasilkan keturunan)

Diferensial Seleksi (S) = Diferensial Seleksi (S) = PPT

Keunggulan tetua terpilih Keunggulan tetua terpilih

• Pengertian Diferensial Seleksi secara grafis dapat Pengertian Diferensial Seleksi secara grafis dapat dijelaskan sebagai berikut :dijelaskan sebagai berikut :

• Nilai Nilai DIFERENSIAL SELEKSIDIFERENSIAL SELEKSI dapat dapat di-TAKSIRdi-TAKSIR, , artinya keunggulan tetua terpilih dapat diketahui artinya keunggulan tetua terpilih dapat diketahui melalui penaksiran melalui penaksiran SEBELUMSEBELUM dilakukan proses dilakukan proses pemilihan tetua (seleksi).pemilihan tetua (seleksi).

• Syarat dapat dilakukan penaksiran nilai Deferensial Syarat dapat dilakukan penaksiran nilai Deferensial Seleksi adalah sebagai berikut :Seleksi adalah sebagai berikut :

1.1. Nilai fenotipa karakteristik yang akan diseleksi Nilai fenotipa karakteristik yang akan diseleksi terdistribusi normalterdistribusi normal

2.2. Seleksinya adalah seleksi pemenggalan (Seleksinya adalah seleksi pemenggalan (Truncation Truncation SelectionSelection))

Individu-individu dipilih secara tegas atas dasar nilai Individu-individu dipilih secara tegas atas dasar nilai fenotipanya dan tidak ada individu yang terpilih memiliki fenotipanya dan tidak ada individu yang terpilih memiliki

produksi dibawah individu yang tidak terpilih.produksi dibawah individu yang tidak terpilih.

Dengan kata lain, semua individu yang berada di atas titik Dengan kata lain, semua individu yang berada di atas titik tertentu dari suatu skala keunggulan dipilih dan individu yang tertentu dari suatu skala keunggulan dipilih dan individu yang

berada di bawahnya disisihkanberada di bawahnya disisihkan

• Pada kondisi tersebut Diferensial Seleksi hanya tergantung Pada kondisi tersebut Diferensial Seleksi hanya tergantung pada pada PROPORSI TETUA TERPILIHPROPORSI TETUA TERPILIH dalam populasi dan dalam populasi dan SIMPANG BAKUSIMPANG BAKU karakteristik. karakteristik.

• Ketergantungan Diferensial Seleksi terhadap kedua faktor Ketergantungan Diferensial Seleksi terhadap kedua faktor tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut :tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut :

S

(a)

S(b)

S(c)

• Gambar diatas menunjukan nilai fenotipa terdistribusi normalGambar diatas menunjukan nilai fenotipa terdistribusi normal

• Individu dengan nilai tinggi dipilih sehingga distribusi terbagi Individu dengan nilai tinggi dipilih sehingga distribusi terbagi dua pada satu titik pemenggalandua pada satu titik pemenggalan

• Tanda panah menunjukan nilai tengah kelompok terpilih, dan Tanda panah menunjukan nilai tengah kelompok terpilih, dan S adalah diferensial seleksiS adalah diferensial seleksi

S

(a)

S(b)

S(c)

• Gambar (a) setengah dari populasi dipilih, maka diferensial Gambar (a) setengah dari populasi dipilih, maka diferensial seleksi agak kecil (seleksi agak kecil (1,6 unit simpang baku1,6 unit simpang baku))

• Gambar (b) 20% dari populasi dipilih, maka diferensial seleksi Gambar (b) 20% dari populasi dipilih, maka diferensial seleksi lebih besar (lebih besar (2,8 unit simpang baku2,8 unit simpang baku))

• Gambar (c) 20% dari populasi dipilih, tetapi karakterstiknya Gambar (c) 20% dari populasi dipilih, tetapi karakterstiknya kurang bervariasi, sehingga diferensial seleksi lebih kecil (kurang bervariasi, sehingga diferensial seleksi lebih kecil (1,4 1,4 unit simpang bakuunit simpang baku))

• Simpang baku gambar (c) hanya setengah dari simpang baku Simpang baku gambar (c) hanya setengah dari simpang baku gambar (b), sehingga diferensial seleksinya sama dengan gambar (b), sehingga diferensial seleksinya sama dengan setengah dari diferensial seleksi ganbar (b)setengah dari diferensial seleksi ganbar (b)

• Gambaran tersebut menunjukan bahwa diferensial seleksi Gambaran tersebut menunjukan bahwa diferensial seleksi dapat dinyatakan dalam satuan simpang baku.dapat dinyatakan dalam satuan simpang baku.

• Diferensial Seleksi yang dinyatakan dalam satuan simpang Diferensial Seleksi yang dinyatakan dalam satuan simpang baku disebut baku disebut Diferensial Seleksi TerstandarDiferensial Seleksi Terstandar ( (Standardized Standardized Selection DefferentialSelection Defferential) yaitu sama dengan :) yaitu sama dengan :

• Diferensial Seleksi Terstandar biasa disebut sebagai Diferensial Seleksi Terstandar biasa disebut sebagai

INTENSITAS SELEKSI INTENSITAS SELEKSI yang disimbolkan dengan huruf yang disimbolkan dengan huruf ii

P

S

Maka : Maka : P

Si

PiS .Menunjukan taksiran nilai Deferensial Seleksi Menunjukan taksiran nilai Deferensial Seleksi (keunggulan tetua terpilih) dari sejumlah (keunggulan tetua terpilih) dari sejumlah pp %% individu yang dipilih untuk dijadikan tetua bagi individu yang dipilih untuk dijadikan tetua bagi generasi yang akan datanggenerasi yang akan datang

• Nilai INTENSITAS SELEKSI dapat diperoleh dari Nilai INTENSITAS SELEKSI dapat diperoleh dari TABEL TABEL INTENSITAS SELEKSIINTENSITAS SELEKSI yang menggambarkan hubungan yang menggambarkan hubungan antara PROPORSI individu terpilih dengan besarnya Simpang antara PROPORSI individu terpilih dengan besarnya Simpang Baku rataan individu terpilih melampaui rataan populasi.Baku rataan individu terpilih melampaui rataan populasi.

p ,00 ,01 ,02 ,03 ,04 ,05 ,06 ,07 ,08 ,09

0,0 - 2,67 2,42 2,27 2,15 2,06 1,99 1,92 1,86 1,80

0,1 1,75 1,71 1,67 1,63 1,59 1,55 1,52 1,49 1,46 1,43

0,2 1,40 1,37 1,35 1,32 1,30 1,27 1,25 1,22 1,20 1,18

0,3 1,16 1,14 1,12 1,10 1,08 1,06 1,04 1,02 1,00 0,98

0,4 0,97 0,95 0,93 0,91 0,90 0,88 0,86 0,85 0,83 0,81

0,5 0,80 0,78 0,77 0,75 0,74 0,72 0,70 0,69 0,67 0,66

0,6 0,64 0,63 0,61 0,60 0,58 0,57 0,56 0,54 0,53 0,51

0,7 0,50 0,48 0,47 0,45 0,44 042 0,41 0,39 0,38 0,36

0,8 0,35 0,34 0,32 0,30 0,29 0,27 0,26 0,24 0,23 0,21

0,9 0,20 0,18 0,16 0,14 0,13 0,11 0,09 0,07 0,05 0,03

Tabel Intensitas Seleksi (i)Tabel Intensitas Seleksi (i)

pp = proporsi individu yang dipilih atau dipertahankan = proporsi individu yang dipilih atau dipertahankan

• Dengan demikian Dengan demikian Seleksi Diferensial (S)Seleksi Diferensial (S) dan dan Intensitas Intensitas Seleksi (i)Seleksi (i) menunjukan keunggulan dari semua tetua yang menunjukan keunggulan dari semua tetua yang digunakan.digunakan.

Jumlah PejantanJumlah Pejantan Jumlah BetinaJumlah Betina= atau = atau ≠≠

KarakteristikKarakteristik

Sex LimitedSex Limited Unsex LimitedUnsex Limited

PJTmpBTNmp SSatauSS 21

21

PJTmpBTNmp iiatauii 21

21

)(21 PJTBTNmp SSS

)(21 PJTBTNmp iii

Menaksir hasil seleksiMenaksir hasil seleksi

Respon Seleksi :Respon Seleksi :

• Respon seleksi dapat dinyatakan sebagai kemajuan genetik Respon seleksi dapat dinyatakan sebagai kemajuan genetik per generasi dari seleksi.per generasi dari seleksi.

• Respon seleksiRespon seleksi sama dengan selisih nilai tengah sama dengan selisih nilai tengah anak dari tetua terpilih dengan nilai tengah populasi anak dari tetua terpilih dengan nilai tengah populasi dimana tetua dipilih.dimana tetua dipilih.

Respon seleksi disimbolkan dengan hurufRespon seleksi disimbolkan dengan huruf R R

PPR O OP = = Produksi rata-rata anak tetua terpilihProduksi rata-rata anak tetua terpilih

= = Produksi rata-rata populasi dimana Produksi rata-rata populasi dimana tetua dipilihtetua dipilih

P

Respon seleksi NyataRespon seleksi Nyata

1.1. Ukuran dari penerapan seleksi adalah Ukuran dari penerapan seleksi adalah keunggulan keunggulan tertua terpilihtertua terpilih..

Taksiran Respon Seleksi :Taksiran Respon Seleksi :

Diferensial Seleksi (S) Diferensial Seleksi (S)

INGAT !!!!INGAT !!!!

Selisih produksi rata-rata Selisih produksi rata-rata tetua terpilih dengan tetua terpilih dengan produksi rata-rata populasi produksi rata-rata populasi dimana tetua dipilihdimana tetua dipilih

PPS T

2.2. Respon Seleksi Nyata (R)Respon Seleksi Nyata (R)Selisih nilai tengah anak Selisih nilai tengah anak dari tetua terpilih dengan dari tetua terpilih dengan nilai tengah populasi nilai tengah populasi dimana tetua dipilih.dimana tetua dipilih.

PPR O

• Hubungan antara R dan S dinyatakan dalam bentuk Hubungan antara R dan S dinyatakan dalam bentuk regresi.regresi.

Hubungan antara R dengan S :Hubungan antara R dengan S :

Sumbu horizontalSumbu horizontal menyatakan nilai produksi rata-rata tetua jantan menyatakan nilai produksi rata-rata tetua jantan dan betina yang dinyatakan dalam bentuk simpangan terhadap dan betina yang dinyatakan dalam bentuk simpangan terhadap produksi rata-rata populasi (Seleksi Diferensial mid parent)produksi rata-rata populasi (Seleksi Diferensial mid parent)

Sumbu vertikalSumbu vertikal menyatakan nilai produksi rata-rata anak yang menyatakan nilai produksi rata-rata anak yang dinyatakan dalam bentuk simpangan terhadap produksi rata-rata dinyatakan dalam bentuk simpangan terhadap produksi rata-rata populasi (Respon Seleksi Nyata)populasi (Respon Seleksi Nyata)

Setiap titik menyatakan sepasang tetua dan anaknya, dimana titik Setiap titik menyatakan sepasang tetua dan anaknya, dimana titik berbentuk bulat menyatakan populasi sebelum seleksi dan titik berbentuk bulat menyatakan populasi sebelum seleksi dan titik bentuk kotak pasangan tetua anak dari individu terpilihbentuk kotak pasangan tetua anak dari individu terpilih

Tetua dipilih berdasarkan penampilannya sendiriTetua dipilih berdasarkan penampilannya sendiri

Garis miring menyatakan garis regresi anak terhadap rata-rata Garis miring menyatakan garis regresi anak terhadap rata-rata tetua (mid parent)tetua (mid parent)

Maka grafik hubungan antara R dengan S adalah Maka grafik hubungan antara R dengan S adalah sebagai berikut :sebagai berikut :

Anak = PPR O

Mid Parent

2BtnPjt

mp

SSS

S

R

Rasio R/S = kemiringan garis regresi

mpPO S

Rb

mpPOSbR

mpShR 2

• Dari gambaran hubungan antara R dan S diperoleh Dari gambaran hubungan antara R dan S diperoleh formula TAKSIRAN RESPON SELEKSI yaituformula TAKSIRAN RESPON SELEKSI yaitu

Taksiran Respon Seleksi akan cermat pada Taksiran Respon Seleksi akan cermat pada dasarnya hanya untuk satu generasi seleksidasarnya hanya untuk satu generasi seleksi

Taksiran Respon Seleksi tergantung pada Taksiran Respon Seleksi tergantung pada heritabilitas karakteristik dari generasi dimana heritabilitas karakteristik dari generasi dimana tetua dipilihtetua dipilih

Respon Seleksi dalam generasi selanjutnya pada Respon Seleksi dalam generasi selanjutnya pada hakekatnya tidak dapat ditaksir tanpa menaksir hakekatnya tidak dapat ditaksir tanpa menaksir kembali nilai heritabilitas pada setiap kembali nilai heritabilitas pada setiap generasinya.generasinya.

mpShR 2

• Ada dua sebab mengapa taksiran heritabilitas Ada dua sebab mengapa taksiran heritabilitas berubah :berubah :

1.1. Seleksi menyebabkan perubahan frekuensi gen, Seleksi menyebabkan perubahan frekuensi gen, dan heritabilitas tergantung pada frekuensi gen.dan heritabilitas tergantung pada frekuensi gen.

2.2. Seleksi menyebabkan turunnya nilai variansi dan Seleksi menyebabkan turunnya nilai variansi dan heritabilitas, terutama terjadi pada awal seleksi.heritabilitas, terutama terjadi pada awal seleksi.

• Bila keunggulan tetua terpilih dinyatakan dalam Bila keunggulan tetua terpilih dinyatakan dalam satuan simpang baku (S = i satuan simpang baku (S = i σσPP)) , maka taksiran , maka taksiran

Respon Seleksi berhubungan dengan intensitas Respon Seleksi berhubungan dengan intensitas seleksi, dan taksiran Respon Seleksi menjadi :seleksi, dan taksiran Respon Seleksi menjadi :

PmpihR 2

• Dengan demikian kita dapat mengukur hasil Dengan demikian kita dapat mengukur hasil seleksi per generasi-nya dengan formula :seleksi per generasi-nya dengan formula :

PmpihR 2PPR O mpShR 2

Taksiran Respon Taksiran Respon SeleksiSeleksi, diperoleh , diperoleh sebelum individu sebelum individu terpilih ditetapkan, terpilih ditetapkan, tetapi telah diketahui tetapi telah diketahui proporsi (persentase) proporsi (persentase) individu yang akan individu yang akan dipertahankan dari dipertahankan dari populasi.populasi.

Taksiran Respon Taksiran Respon SeleksiSeleksi, diperoleh , diperoleh setelah individu setelah individu terpilih selesai terpilih selesai ditetapkan.ditetapkan.

Respon Seleksi Respon Seleksi nyatanyata, diperoleh , diperoleh setelah produksi anak setelah produksi anak dari tetua terpilih dari tetua terpilih selesai dicatat selesai dicatat seluruhnya.seluruhnya.

• Kemajuan per unit waktu biasanya lebih penting Kemajuan per unit waktu biasanya lebih penting dari pada kemajuan per generasi dalam dari pada kemajuan per generasi dalam perhitungan Respon Seleksiperhitungan Respon Seleksi

• Kemajuan per unit waktu dalam mengukur Respon Kemajuan per unit waktu dalam mengukur Respon Seleksi biasanya dinyatakan dalam bentuk Seleksi biasanya dinyatakan dalam bentuk KEMAJUAN PER TAHUN atau RESPON SELEKSI KEMAJUAN PER TAHUN atau RESPON SELEKSI PER TAHUN (R/Y)PER TAHUN (R/Y)

• Oleh karena itu interval waktu antar generasi Oleh karena itu interval waktu antar generasi merupakan faktor penting dalam menentukan merupakan faktor penting dalam menentukan besar-kecilnya nilai respon seleksi per tahun.besar-kecilnya nilai respon seleksi per tahun.

• Interval waktu antar generasi biasa disebut dengan Interval waktu antar generasi biasa disebut dengan GENERASI INTERVALGENERASI INTERVAL, dan biasa dilambangkan , dan biasa dilambangkan dengan huruf L .dengan huruf L .

• Dalam perhitungan generasi interval dalam setiap Dalam perhitungan generasi interval dalam setiap model seleksi, harus dibedakan antara Generasi model seleksi, harus dibedakan antara Generasi ‘DISCRETE’ dan Generasi ‘OVERLAPPING’‘DISCRETE’ dan Generasi ‘OVERLAPPING’

1.1. Pada generasi ‘DISCRETE’, maka anak dipelihara Pada generasi ‘DISCRETE’, maka anak dipelihara sampai yang lahir terakhir menjadi dewasa, sampai yang lahir terakhir menjadi dewasa, kemudian seleksi dapat dilaksanakan dan kemudian seleksi dapat dilaksanakan dan individu terpilih dikawinkan dalam waktu yang individu terpilih dikawinkan dalam waktu yang kurang lebih bersamaan.kurang lebih bersamaan.

GENERASI INTERVAL = Jarak waktu GENERASI INTERVAL = Jarak waktu antara perkawinan pada generasi antara perkawinan pada generasi

yang berurutanyang berurutan

2.2. Pada generasi ‘OVERLAPPING’, penggantian Pada generasi ‘OVERLAPPING’, penggantian tetua dengan menyeleksi anak-anaknya kurang tetua dengan menyeleksi anak-anaknya kurang lebih merupakan proses yang kontinyu.lebih merupakan proses yang kontinyu.

GENERASI INTERVAL = Umur rata-GENERASI INTERVAL = Umur rata-rata tetua padasaat melahirkan anakrata tetua padasaat melahirkan anak

• Dengan demikian kita dapat mengukur hasil Dengan demikian kita dapat mengukur hasil seleksi per tahun-nya dengan formula :seleksi per tahun-nya dengan formula :

mp

Pmp

L

ihYR

2

/mp

O

L

PPYR

/

mp

mp

L

ShYR

2

/

2mf

mp

LLL

Dimana :Dimana : dan dan LLff = Generasi interval induk= Generasi interval induk

LLmm = Generasi interval pejantan= Generasi interval pejantan

• Contoh menghitung generasi interval :Contoh menghitung generasi interval :

Suatu populasi sapi diketahui bahwa :Suatu populasi sapi diketahui bahwa :• Sapi jantan dan betina menghasilkan anak pertama kali umur 2 Sapi jantan dan betina menghasilkan anak pertama kali umur 2

tahuntahun

• Sapi jantan hanya digunakan selama 2 tahunSapi jantan hanya digunakan selama 2 tahun

• Sapi betina digunakan sampai umur 8 tahunSapi betina digunakan sampai umur 8 tahun

• Sebaran individu dalam populasi sebagai berikut :Sebaran individu dalam populasi sebagai berikut :

Umur 2 3 4 5 6 7 8

Jml sapi jantan 20 20

Jml sapi betina 10 15 20 15 10 8 7

tahunLm 5,2)2020(

)203()202(

tahunL f 6,4)71510(

)78()153()102(

Maka generasi interval diperoleh sebagai berikut :Maka generasi interval diperoleh sebagai berikut :

tahunLmp 55,32

6,45,2

Usaha untuk meningkatkan respon seleksi dapat dilihat dari Usaha untuk meningkatkan respon seleksi dapat dilihat dari formula :formula :

1.1. Simpang baku populasi ( Simpang baku populasi ( σσPP ) ) : :

Usaha Meningkatkan Respon Seleksi :Usaha Meningkatkan Respon Seleksi :

mp

Pmp

L

ihYR

2

/Atau Atau disederhanakan disederhanakan menjadimenjadi L

ihYR P

2

/

Respon seleksi akan tinggi nilainya, jika simpang baku Respon seleksi akan tinggi nilainya, jika simpang baku populasi tinggi atau variasi dalam populasi tinggi untuk populasi tinggi atau variasi dalam populasi tinggi untuk karakteristik yang menjadi kriteria seleksi.karakteristik yang menjadi kriteria seleksi.

Pada populasi yang sudah relatif seragam (nilai simpang baku Pada populasi yang sudah relatif seragam (nilai simpang baku kecil), maka dapat dilakukan usaha untuk meningkatkan kecil), maka dapat dilakukan usaha untuk meningkatkan keragaman populasi dengan menerapkan sistem perkawinan, keragaman populasi dengan menerapkan sistem perkawinan, yaitu memasukkan materi genetik baru ke dalam populasi.yaitu memasukkan materi genetik baru ke dalam populasi.

2.2. heritabilitas ( heritabilitas ( hh22 ) ) : : Heritabilitas dapat ditingkatkan dengan mengurangi variasi Heritabilitas dapat ditingkatkan dengan mengurangi variasi

faktor lingkungan.faktor lingkungan.

Koreksi dataKoreksi data

Perhatian terhadap teknik pemelharaan dan tatalaksanaPerhatian terhadap teknik pemelharaan dan tatalaksana

Penggunaan pengukuran berulang (jika Penggunaan pengukuran berulang (jika memungkinkan)memungkinkan)

Menerapkan Assortive Mating.Menerapkan Assortive Mating.

Heritabilitas berhubungan dengan KECERMATAN SELEKSI (rHeritabilitas berhubungan dengan KECERMATAN SELEKSI (rGPGP).).

L

ihYR P

2

/L

ibYR PGP

/

L

ir

YRP

P

GGP

/

L

irYR GGP

/rrGPGP adalah kecermatan seleksi adalah kecermatan seleksi

Diukur sebagai nilai Koefisien KorelasiDiukur sebagai nilai Koefisien Korelasi

Kecermatan seleksi ( rKecermatan seleksi ( rGPGP)) yaitu derajat yang menyatakan yaitu derajat yang menyatakan

hubungan antara kriteria yang merupakan dasar seleksi hubungan antara kriteria yang merupakan dasar seleksi dengan nilai pemuliaan individu untuk sifat yang dengan nilai pemuliaan individu untuk sifat yang diseleksi.diseleksi.

hhrGP 2

GG PP

GPr

h

rrGPGP disebut juga disebut juga

kecermatan seleksi kecermatan seleksi individu dengan individu dengan satu catatansatu catatan

P = G + EP = G + EGG

EE

PPGEr

GPr

Asumsi :Asumsi :

0GEr

EGP

))(()()( GGEGEGGGPP

)()}(){( GGEEGGCOVGP

)()()( 2 GGEEGGCOVGP 2)( GGCOVGP

2GGPCOV

PG

GPGP

Covr

.

PG

GGPr

.

2

hrP

GGP

Dua individu rata-rata diperlukan untuk mengganti Dua individu rata-rata diperlukan untuk mengganti sepasang tetuasepasang tetua

Semakin prolifik suatu ternak semakin kuat atau Semakin prolifik suatu ternak semakin kuat atau besar intensitas seleksi dapat diterapkanbesar intensitas seleksi dapat diterapkan

Jika pejantan dikawinkan dengan lebih dari satu Jika pejantan dikawinkan dengan lebih dari satu induk, berarti pejantan mempunyai anak lebih banyak induk, berarti pejantan mempunyai anak lebih banyak dibanding indukdibanding induk

Intensitas seleksi dapat lebih besar pada pejantan Intensitas seleksi dapat lebih besar pada pejantan dari pada indukdari pada induk

3.3. Intensitas seleksi ( Intensitas seleksi ( i )i ) : : Meningkatkan intensitas seleksi merupakan salah satu jalan Meningkatkan intensitas seleksi merupakan salah satu jalan

yang mudah, tetapi ada DUA FAKTOR PEMBATAS untuk yang mudah, tetapi ada DUA FAKTOR PEMBATAS untuk pelaksanaannya, yaitu :pelaksanaannya, yaitu :

a.a. Laju Reproduksi TernakLaju Reproduksi Ternak

Proporsi individu terpilih untuk dikawinkan minimal = Proporsi individu terpilih untuk dikawinkan minimal = proporsi yang dibutuhkan untuk pengganti atauproporsi yang dibutuhkan untuk pengganti atau replacementreplacement

Contoh :Contoh :

Misalkan setiap pejantan dikawinkan dengan 10 ekor Misalkan setiap pejantan dikawinkan dengan 10 ekor induk, dan setiap induk rata-rata mempunyai 5 ekor induk, dan setiap induk rata-rata mempunyai 5 ekor anakanak

Untuk mengganti seekor induk, diperoleh dengan Untuk mengganti seekor induk, diperoleh dengan proporsi maksimal induk yang dipertahankan = 1/5proporsi maksimal induk yang dipertahankan = 1/5

Sedangkan pada pejantan rata-rata memiliki 50 ekor Sedangkan pada pejantan rata-rata memiliki 50 ekor anak, sehingga proporsi maksimal pejantan yang anak, sehingga proporsi maksimal pejantan yang dipertahankan = 1/50dipertahankan = 1/50

Maka

Bila dicari nilai intensitas seleksi menggunakan tabel Bila dicari nilai intensitas seleksi menggunakan tabel intensitas seleksi diperoleh nilai :intensitas seleksi diperoleh nilai :

ii ff = 1,40= 1,40

ii mm = 2,42= 2,42ii mpmp = 1,92= 1,92

Batas atas intensitas Batas atas intensitas seleksi (seleksi (upper limit of the upper limit of the intensity of selectionintensity of selection))

b.b. Besarnya Populasi dan Konsekuensi InbreedingBesarnya Populasi dan Konsekuensi Inbreeding

Inbreeding hampir selalu menurunkan kemampuan Inbreeding hampir selalu menurunkan kemampuan reproduktif dan karakteristik yang berkaitanreproduktif dan karakteristik yang berkaitan

Jumlah tetua yang digunakan harus cukup besar Jumlah tetua yang digunakan harus cukup besar untuk menjaga agar “untuk menjaga agar “inbreeding depressioninbreeding depression” tetap ” tetap pada level yang dapat diterima.pada level yang dapat diterima.

4.4. Generasi interval ( Generasi interval ( L )L ) : : Meningkatkan respon seleksi dapat dilakukan dengan Meningkatkan respon seleksi dapat dilakukan dengan

menekan generasi interval.menekan generasi interval.

Permasalahannya ada hubungan terbalik dengan intensitas Permasalahannya ada hubungan terbalik dengan intensitas seleksi, yaitu dengan menanti sampai mendapatkan lebih seleksi, yaitu dengan menanti sampai mendapatkan lebih banyak anak sebelum dilakukan seleksi, dapat meningkatkan banyak anak sebelum dilakukan seleksi, dapat meningkatkan intensitas seleksi dan respon seleksi, tetapi intensitas seleksi dan respon seleksi, tetapi generasi interval generasi interval akan bertambahakan bertambah dan akan menurunkan respon seleksi per dan akan menurunkan respon seleksi per tahun.tahun.

Permasalahannya ada hubungan terbalik dengan intensitas Permasalahannya ada hubungan terbalik dengan intensitas seleksi, yaitu dengan menanti sampai mendapatkan lebih seleksi, yaitu dengan menanti sampai mendapatkan lebih banyak anak sebelum dilakukan seleksi, dapat meningkatkan banyak anak sebelum dilakukan seleksi, dapat meningkatkan intensitas seleksi dan respon seleksi, tetapi intensitas seleksi dan respon seleksi, tetapi generasi interval generasi interval akan bertambahakan bertambah dan akan menurunkan respon seleksi per dan akan menurunkan respon seleksi per tahun.tahun.

Upaya pemecahan masalahnya adalah dengan Upaya pemecahan masalahnya adalah dengan mencari umur mencari umur optimal untuk menyisihkan tetuaoptimal untuk menyisihkan tetua..

Yaitu memaksimalkan rasioYaitu memaksimalkan rasiomp

mp

L

i

2)(2)(

fm

fm

LL

ii

)(

)(

fm

fm

LL

ii

• Contoh perhitungan mencari umur optimum untuk Contoh perhitungan mencari umur optimum untuk menyisihkan tetua :menyisihkan tetua :

Suatu populasi sapi diketahui bahwa :Suatu populasi sapi diketahui bahwa :

• Kapasitas tetap yaitu 60 pejantan dan 1260 indukKapasitas tetap yaitu 60 pejantan dan 1260 induk

• Pejantan dan induk pertama kali punya anak pada umur 3 tahunPejantan dan induk pertama kali punya anak pada umur 3 tahun

• Ternak digunakan maksimal sampai umur 8 tahunTernak digunakan maksimal sampai umur 8 tahun

• Kelompok umur induk tetapKelompok umur induk tetap

• Jumlah ternak setiap kelompok umur samaJumlah ternak setiap kelompok umur sama

• Calf crop = 50%Calf crop = 50%

• hh22 = 0,48 = 0,48

• σσPP = 14,3 = 14,3

• Sex ratio = 1 : 1Sex ratio = 1 : 1

Maka kita dapat menyusun Pola Breeding sebagai berikut :Maka kita dapat menyusun Pola Breeding sebagai berikut :

Pola Breeding

Tetua

Kelompok Umur (Tahun)

JMLLmp

(thn)imp R/Y

3 4 5 6 7 8

II PJT 60 - - - - - 604,25 0,99 0,233 1,60

INDK 210 210 210 210 210 210 1260

IIII PJT 30 30 - - - - 604,50 1,12 0,257 1,77

INDK 210 210 210 210 210 210 1260

IIIIII PJT 20 20 20 - - - 604,75 1,26 0,265 1,81

INDK 210 210 210 210 210 210 1260

IVIV PJT 15 15 15 15 - - 605,00 1,32 0,264 1,80

INDK 210 210 210 210 210 210 1260

VV PJT 12 12 12 12 12 - 605,25 1,37 0,261 1,78

INDK 210 210 210 210 210 210 1260

VIVI PJT 10 10 10 10 10 10 605,50 1,41 0,256 1,76

INDK 210 210 210 210 210 210 1260

IIIIII PJT 20 20 20 - - - 604,75 1,26 0,265 1,81

INDK 210 210 210 210 210 210 1260

mp

mpL

i

Contoh untuk menghitung L, Contoh untuk menghitung L, ii, dan R/Y pada , dan R/Y pada Pola Breeding IPola Breeding I : :

• Menghitung Generasi Interval (LMenghitung Generasi Interval (Lmpmp):):

Calf crop = 50% berarti jumlah anak = (50/100) x 1260 = 630 ekorCalf crop = 50% berarti jumlah anak = (50/100) x 1260 = 630 ekor

thnLm 0,360

)603(

thnL f 50,51260

)2108()2103(

thnLmp 25,42

50,50,3

• Menghitung Intensitas Seleksi (iMenghitung Intensitas Seleksi (impmp) :) :

Karena sex ratio = 1 : 1, maka jumlah anak jantan = 630/2 = 315 ekor Karena sex ratio = 1 : 1, maka jumlah anak jantan = 630/2 = 315 ekor dan anak betina = 630 – 315 = 315 ekordan anak betina = 630 – 315 = 315 ekor

Untuk mengganti pejantan yang di keluarkan dari populasi (culling), Untuk mengganti pejantan yang di keluarkan dari populasi (culling), maka proporsi pejantan terpilih (p) = (60/315) x 100% = 19 %maka proporsi pejantan terpilih (p) = (60/315) x 100% = 19 %

Tabel intensitas seleksiTabel intensitas seleksi i i mm = 1,43= 1,43

Untuk mengganti induk yang di keluarkan dari populasi (culling), maka Untuk mengganti induk yang di keluarkan dari populasi (culling), maka proporsi induk terpilih (p) = (210/315) x 100% = 67 %proporsi induk terpilih (p) = (210/315) x 100% = 67 %

Tabel intensitas seleksiTabel intensitas seleksi i i ff = 0,54= 0,54

99,02

54,043,1

mpi

• Menghitung Respon Seleksi per tahun (R/Y):Menghitung Respon Seleksi per tahun (R/Y):

KESIMPULAN :KESIMPULAN :

60,125,4

)30,14)(99,0)(48,0(/

2

mp

Pmp

L

ihYR

• Pola Breeding II sampai VI dihitung dengan cara yang sama.Pola Breeding II sampai VI dihitung dengan cara yang sama.

• Hasil perhitungan memberi informasi bahwa ratioHasil perhitungan memberi informasi bahwa ratio tertinggi bila tertinggi bila menggunakan POLA BREEDING III. menggunakan POLA BREEDING III. mp

mp

L

i

• Berarti pejantan hanya digunakan selama 3 tahun, yaitu Berarti pejantan hanya digunakan selama 3 tahun, yaitu dipertahankan sampai umur 5 tahun, setelah itu disisihkan.dipertahankan sampai umur 5 tahun, setelah itu disisihkan.

Pengaruh Seleksi Terhadap Variasi:Pengaruh Seleksi Terhadap Variasi:

• Seleksi pada tetua akan menurunkan variansi fenotipa.Seleksi pada tetua akan menurunkan variansi fenotipa.

)1( kVV PP dimana dimana kk = = i ( i – x )i ( i – x )

• Seleksi pada tetua akan menurunkan variansi genotipa.Seleksi pada tetua akan menurunkan variansi genotipa.

)1( 2khVV AA dimana dimana kk = = i ( i – x )i ( i – x )

Keterangan :Keterangan :PV

PV

AV

AV

= Variansi Fenotipa Tetua Terpilih= Variansi Fenotipa Tetua Terpilih

= Variansi Fenotipa Populasi= Variansi Fenotipa Populasi

= Variansi Genotipa Aditif Setelah Satu Generasi Seleksi= Variansi Genotipa Aditif Setelah Satu Generasi Seleksi

= Variansi Genotipa Populasi= Variansi Genotipa Populasi2h

i= heritabilitas= heritabilitas

= Intensitas Seleksi= Intensitas Seleksix = Simpangan nilai pemenggalan dari nilai rata-= Simpangan nilai pemenggalan dari nilai rata-

rata populasi dalam satuan simpang bakurata populasi dalam satuan simpang baku

TABEL “Truncated Normal Distribution” (Falconer, 1981; p316)

SELEKSI UNTUK SATU SIFAT :SELEKSI UNTUK SATU SIFAT :

1.1. SELEKSI INDIVIDU DENGAN SATU CATATANSELEKSI INDIVIDU DENGAN SATU CATATAN

2.2. SELEKSI INDIVIDU DENGAN n-CATATANSELEKSI INDIVIDU DENGAN n-CATATAN

3.3. SELEKSI KOMBINASI & SILSILAHSELEKSI KOMBINASI & SILSILAH

4.4. SELEKSI FAMILISELEKSI FAMILI

5.5. SELEKSI PEJANTAN (UJI KETURUNAN)SELEKSI PEJANTAN (UJI KETURUNAN)

SELEKSI UNTUK LEBIH DARI SATU SIFAT :SELEKSI UNTUK LEBIH DARI SATU SIFAT :

1.1. SELEKSI TANDEMSELEKSI TANDEM

2.2. INDEPENDENT CULLING LEVEL (ICL)INDEPENDENT CULLING LEVEL (ICL)

3.3. SELEKSI INDEKSSELEKSI INDEKS

• Seleksi berdasarkan penampilan produksinya sendiri.Seleksi berdasarkan penampilan produksinya sendiri.

1.1. SELEKSI INDIVIDU DENGAN SATU CATATANSELEKSI INDIVIDU DENGAN SATU CATATAN

• Paling berguna untuk sifat-sifat yang dapat diukur pada Paling berguna untuk sifat-sifat yang dapat diukur pada kedua jenis kelamin sebelum dewasa atau sebelum umur kedua jenis kelamin sebelum dewasa atau sebelum umur perkawinan pertama.perkawinan pertama.

• Keterbatasannya :Keterbatasannya :

a. Untuk sifat yang dibatasi jenis kelamin.

b. Heritabilitas rendah

c. Informasi atau produksi diperoleh setelah dewasa.

• Kecermatan seleksi :Kecermatan seleksi :

hhrGP 2

• Seleksi berdasarkan penampilan produksinya sendiri yang hanya Seleksi berdasarkan penampilan produksinya sendiri yang hanya dapat diukur setelah dewasa dan dibatasi jenis kelamin.dapat diukur setelah dewasa dan dibatasi jenis kelamin.

• Seleksi dilakukan bila individu telah memiliki lebih dari satu Seleksi dilakukan bila individu telah memiliki lebih dari satu catatan produksi.catatan produksi.

• Keterbatasannya memperpanjang Generasi Interval.Keterbatasannya memperpanjang Generasi Interval.

• Kecermatan seleksi :Kecermatan seleksi :

2.2. SELEKSI INDIVIDU DENGAN n-CATATANSELEKSI INDIVIDU DENGAN n-CATATAN

• Paling berguna bila kriteria seleksi memiliki nilai heritabilitas Paling berguna bila kriteria seleksi memiliki nilai heritabilitas rendah.rendah.

• Digunakan bila ingin meningkatkan kecermatan seleksi dan Digunakan bila ingin meningkatkan kecermatan seleksi dan usaha penyisihan lebih lanjut dari ternak-ternak yang semula usaha penyisihan lebih lanjut dari ternak-ternak yang semula sudah terpilih.sudah terpilih.

tn

nhr

PG 11

• Efisiensi Relatif, yaitu perbandingan antara kecermatan suatu Efisiensi Relatif, yaitu perbandingan antara kecermatan suatu jenis seleksi dengan kecermatan seleksi individu berdasarkan jenis seleksi dengan kecermatan seleksi individu berdasarkan satu catatan produksi.satu catatan produksi.

tn

nEr

11

n = Jumlah catatan per individun = Jumlah catatan per individut = Repitabilitast = Repitabilitas

• Seleksi dilakukan dengan penggunaan secara optimum informasi Seleksi dilakukan dengan penggunaan secara optimum informasi individu dan sanak saudara, dengan tujuan untuk meningkatkan individu dan sanak saudara, dengan tujuan untuk meningkatkan kecermatan seleksikecermatan seleksi

• Keterbatasannya :Keterbatasannya :

• Kecermatan seleksi :Kecermatan seleksi :

3.3. SELEKSI KOMBINASI & SILSILAHSELEKSI KOMBINASI & SILSILAH

• Dapat digunakan untuk nilai heritabilitas rendah sampai tinggiDapat digunakan untuk nilai heritabilitas rendah sampai tinggi

• Paling berguna bila kriteria seleksinya dibatasi jenis kelamin Paling berguna bila kriteria seleksinya dibatasi jenis kelamin

a. Bila catatan moyangnya tidak teliti, sehingga pengaruh lingkungan bercampur dengan pengaruh genetik.

b. Pada heritabilitas tinggi, tambahan informasi tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap kecermatan seleksi

a. Kombinasi Individu-Famili.

tn

n

t

tRhrGI 11[

1

11

2

b. Kombinasi Individu-Induk.

4

2

4

25

h

hhrGI

c. Kombinasi Individu-Induk-Nenek Pihak Bapak.

4

2

516

1021

h

hhrGI

Bentuk kombinasi lainnya dapat dicari formulasinya dengan pendekatan mencari koefisien regresi baku menggunakan nilai korelasi antara nilai pemuliaan (g) dari suatu individu dengan beberapa kerabatnya dan korelasi genotipik antara kerabat dengan individu dalam populasi kawin acak.

Dapat dipelajari pada buku “Pemuliaan Ternak” oleh J.M. Astuti (1990), Gadjah Mada University Press.

• Seleksi menggunakan informasi saudara seketurunan.Seleksi menggunakan informasi saudara seketurunan.

4.4. SELEKSI FAMILISELEKSI FAMILI

• Famili adalah sekelompok saudara kolateralFamili adalah sekelompok saudara kolateral

Ternak-ternak yang ada hubungan keluarga Ternak-ternak yang ada hubungan keluarga dengan seekor individu tetapi bukan nenek dengan seekor individu tetapi bukan nenek moyangnya ataupun keturunannya. moyangnya ataupun keturunannya.

• Seleksi Famili digunakan paling baik pada kondisi :Seleksi Famili digunakan paling baik pada kondisi :

a. Variansi Lingkungan rendah

b. Heritabilitas rendah

c. Jumlah anggota famili besar.

• Prosedur optimum penggunaan Seleksi Famili tergantung pada :Prosedur optimum penggunaan Seleksi Famili tergantung pada :

a. R, yaitu hubungan genetik antar anggota famili

b. t, yaitu korelasi fenotipik antar anggota famili

c. n, yaitu junlah individu per famili.

• Hubungan antara ketiga faktor tersebut sebagai berikut :.Hubungan antara ketiga faktor tersebut sebagai berikut :.

• Kecermatan seleksi :Kecermatan seleksi :

tnn

Rnhr familiGP

11

11

Famili mendapat Famili mendapat pengaruh Lingkungan pengaruh Lingkungan yang sama. yang sama.

t < Rt < RPeningkatan Peningkatan Kecermatan Kecermatan SeleksiSeleksi

t = ht = h22RR Jika hJika h22 rendah rendah

Kecermatan seleksi famili akan lebih tinggi dari seleksi Kecermatan seleksi famili akan lebih tinggi dari seleksi individu bila R jauh lebih besar dari t atau apabilaindividu bila R jauh lebih besar dari t atau apabila

n

RRt

22 )1(

Oleh karena itu bila t = R2 maka kecermatannya lebih Oleh karena itu bila t = R2 maka kecermatannya lebih kecil dari seleksi individu.kecil dari seleksi individu.

• Seleksi menggunakan informasi keturunannya untuk menaksir Seleksi menggunakan informasi keturunannya untuk menaksir nilai pemuliaan seekor ternak.nilai pemuliaan seekor ternak.

5.5. SELEKSI PEJANTAN (UJI KETURUNAN)SELEKSI PEJANTAN (UJI KETURUNAN)

• Biasanya Uji keturunan digunakan paling pada kondisi :Biasanya Uji keturunan digunakan paling pada kondisi :

a. Pola Pertama

Pejantan Muda Pejantan Muda Betina-betina penguji khusus Betina-betina penguji khusus

(berasal dari ternak niaga) (berasal dari ternak niaga) dikawinkan

Pejantan Terpilih Pejantan Terpilih Populasi yang akan diperbaiki Populasi yang akan diperbaiki (produksi bibit / bangsa murni) (produksi bibit / bangsa murni)

Digunakan

b. Pola Kedua

Pejantan Muda Pejantan Muda Betina-betina dalam populasi yang Betina-betina dalam populasi yang

akan diperbaiki akan diperbaiki dikawinkan

Pejantan Terpilih Pejantan Terpilih Pengguaan lebih luas Pengguaan lebih luas Digunakan

Sejumlah keturunan yang Sejumlah keturunan yang diperlukan untuk pengujian dan diperlukan untuk pengujian dan dipelihara sampai selesai uji dipelihara sampai selesai uji

c. Pola Ketiga

Populasi yang Populasi yang akan diperbaiki akan diperbaiki

Pejantan terpilih untuk Pejantan terpilih untuk uji keturunan uji keturunan

Pejantan TerpilihPejantan Terpilih

Uji keturunanUji keturunan

Pilih pejantan

Kriteria Pemilihan : Kriteria Pemilihan :

Uji performan (dengan Uji performan (dengan kriteria selain uji kriteria selain uji

keturunan)keturunan)

UJI KETURUNAN YANG EFEKTIF :

1.1. Ternak jantan yang diuji harus lebih banyak dari ternak terpilih Ternak jantan yang diuji harus lebih banyak dari ternak terpilih yang akhirnya akan digunakan secara luas yang akhirnya akan digunakan secara luas

4 – 5 ekor pejantan yang diuji untuk setiap pejantan yang akan dipilih

2.2. Harus tersedia suatu prosedur yang dapat menilai dengan teliti Harus tersedia suatu prosedur yang dapat menilai dengan teliti informasi uji keturunan itu informasi uji keturunan itu

3.3. Harus ada cara untuk memanfaatkan ternak-ternak unggul Harus ada cara untuk memanfaatkan ternak-ternak unggul secara luas apabila telah diperoleh. secara luas apabila telah diperoleh.

Pertimbangan penggunaan Uji Keturunan :

1.1. Kecermatan relatif dari seleksi dengan uji keturunan dan tanpa Kecermatan relatif dari seleksi dengan uji keturunan dan tanpa uji keturunan uji keturunan

SifatSex-limited

Sex-unlimitedh2 rendah

Meningkatkan kecermatan seleksi

2.2. Generasi Interval Generasi Interval

Uji KeturunanMeningkatkan kecermatan seleksi

Generasi Interval meningkatR/Y turun

3.3. Besarnya Populasi Besarnya Populasi

Populasi Kecil & Sedang Inbreeding

4.4. Kelayakan IB pada populasi besarKelayakan IB pada populasi besar

Teknis dan ekonomis

5.5. Biaya Biaya

Pejantan yang diuji

Biaya

seimbang

• Kecermatan Uji Keturunan :Kecermatan Uji Keturunan :

tn

nhr

OG )1(15,0

t = Rht = Rh22 + c + c

c = korelasi lingkungan dan genetikc = korelasi lingkungan dan genetik

c > 0, bila beberapa pejantan yang diuji keturunannya, dibandingkan tetapi keturunannya diuji pada lingkungan yang terpisah

c > 0, akan menurunkan kecermatan uji keturunan, oleh karena itu perlu usaha agar c = 0, yaitu dengan cara :

keseragaman perlakuan

pengacakan perkawinan antara induk peserta dengan pejantan uji

• Efisiensi Relatif :Efisiensi Relatif :

tn

nEr

)1(15,0

Lihat Tabel 10.2 dalam buku ”PEMULIAAN TERNAK” , Warwick Lihat Tabel 10.2 dalam buku ”PEMULIAAN TERNAK” , Warwick dkk., (1990), Gadjah Mada University Press.dkk., (1990), Gadjah Mada University Press.

Er akan tinggi pada heritabilitas rendah, baik untuk c = 0 maupun c > 0

C > 0 akan menurunkan Er pada semua nilai heritabilitas

Kecermatan Uji Keturunan = Kecermatan Seleksi Individu catatan tunggal tergantung pada jumlah anak penguji per pejantan (n), heritabilitas (h2) dan nilai c

Semakin besar n semakin besar Er.

Perbandingan kecermatan uji Perbandingan kecermatan uji keturunan dengan kecermatan keturunan dengan kecermatan seleksi individu catatan tunggalseleksi individu catatan tunggal

• Contoh-contoh perhitungan dalam Uji Keturunan :Contoh-contoh perhitungan dalam Uji Keturunan :

Berapa anak per pejantan paling sedikit digunakan agar kecermatan uji keturunan sama dengan kecermatan seleksi individu catatan tunggal, bila h2 = 0,4 dan R = 0,25 ?

tn

nEr

)1(15,0

Penyelesaian :Penyelesaian :

)4,0)(25,0()1(15,01

n

n

)1,0()1(1

25,01n

n 4,04,04 nn

ekorn 6

Persoalan di atas dapat pula diselesaikan denga rumus Franklin (1976), sebagai berikut :

256,0

h

Pn

terpilihtanPejan

NP

nmN

N = jumlah keseluruhan anak yang dapat diuji

m = jumlah pejantan yang diuji

n = jumlah anak penguji per pejantan

Misal ada 200 ekor anak betina yang dapat diuji, akan dipilih 2 ekor pejantan terbaik, h2 = 0,30. Berapa anak yang digunakan untuk menguji setiap pejantan dan berapa pejantan yang harus diuji ?

Penyelesaian :Penyelesaian :

Disuatu wilayah diketahui :

ekorn 1022,1030,0

10056,0

N = 200

P = 200/2 = 100

Maka m = 200/10 = 20 ekor

Jadi jumlah anak per pejantan (n) = 10 ekor, dan

Jumlah pejantan yang diuji = 20 ekor

• Tersedia 10.000 ekor induk sapi perah peserta uji keturunan

• Setiap tahun akan dipilih 3 ekor pejantan teruji

• Angka reproduktivitas induk = 80%

• h2 = 0,30; sex ratio = 1 : 1; c = 0; σP = 100

Bagaimana komposisi antara pejantan yang diuji dengan jumlah anak per pejantan dan hitung Efisiensi relatif dan Respon Seleksinya.

Penyelesaian :Penyelesaian :

ekorn 3339,3330,0

67,066.156,0

Dari 10.000 ekor induk, akan diperoleh anak = (0,80)(10.000) = 8.000 ekor

Anak betina = ½ x 8.000 = 4.000 ekor.

Dari 4.000 ekor anak betina, maka akan diperoleh anak yang dapat

berproduksi sejumlah = (0,80)(4.000) = 3.200 ekor

Menggunakan rumus Frankilin, diperoleh P = 3.200/3 = 1.066,67 sehingga

Sehingga m = 3.200/33 = 96,97

atau dibuatkan menjadi 97 ekor

Porporsi pejantan terpilih (p) = 3/97 = 0,03 sehingga i = 2,27

Respon Seleksi per generasi = Pmpitn

nhR

)1(1

5,0 2

71,165100)2/27,2()30,0)(25,0)(133(1

)30,0)(33)(5,0(

Jumlah pejantan yang diuji (m) = 97 ekor

Jumlah anak per pejantan (n) = 33 ekor

Respon seleksi per generasi ( R ) = 165,71

• Seleksi untuk lebih dari satu sifat yang dilakukan secara Seleksi untuk lebih dari satu sifat yang dilakukan secara berurutanberurutan

SELEKSI UNTUK LEBIH DARI SATU SIFAT :SELEKSI UNTUK LEBIH DARI SATU SIFAT :

1.1. SELEKSI TANDEMSELEKSI TANDEM

• Proses seleksi mengikuti tahapan seleksi dan memilih satu Proses seleksi mengikuti tahapan seleksi dan memilih satu sifat sampai pada tingkat yang diinginkan, kemudian baru sifat sampai pada tingkat yang diinginkan, kemudian baru memilih sifat yang kedua, dan seterusnya untuk sifat yang memilih sifat yang kedua, dan seterusnya untuk sifat yang berikutnya.berikutnya.

• Secara umum kemajuan jumlah kesatuan genetik yang Secara umum kemajuan jumlah kesatuan genetik yang diharapkan dari seleksi dengan suatu metode seleksi diharapkan dari seleksi dengan suatu metode seleksi tertentu adalah :tertentu adalah :

H = aH = a11 G G11 + a + a22 G G22 + … + a + … + ann G Gnn

• a = nilai ekonomi untuk masing-masing sifat

• G = kemajuan genetik yang diharapkan untuk sifat itu

• Rata-rata perbaikan per generasi dalam setiap sifat = 1/n Rata-rata perbaikan per generasi dalam setiap sifat = 1/n dari besarnya kemajuan yang dicapai seleksi untuk satu dari besarnya kemajuan yang dicapai seleksi untuk satu sifat itu saja, selama jangka waktu tertentu dengan jumlah sifat itu saja, selama jangka waktu tertentu dengan jumlah generasi yang sama untuk setiap sifatgenerasi yang sama untuk setiap sifat

• Oleh karena itu kemajuan genetik keseluruhan dari seleksi Oleh karena itu kemajuan genetik keseluruhan dari seleksi tandem adalah :tandem adalah :

n

iha

n

iha

n

ihaH nnnn ...

......... 222

22211

211

• Apabila seleksi hanya untuk satu sifat saja, maka kemajuan Apabila seleksi hanya untuk satu sifat saja, maka kemajuan jumlah kesatuan genetik per generasi :jumlah kesatuan genetik per generasi :

H = a hH = a h22 ii σσPP

• Seleksi dimana dua sifat atau lebih, masing-masing dipilih secara Seleksi dimana dua sifat atau lebih, masing-masing dipilih secara bebasbebas

• Disebut juga Seleksi Penyisihan Bebas BertingkatDisebut juga Seleksi Penyisihan Bebas Bertingkat

2.2. INDEPENDENT CULLING LEVEL (ICL)INDEPENDENT CULLING LEVEL (ICL)

Dapat dilakukan pada waktu yang sama atau Dapat dilakukan pada waktu yang sama atau pada waktu yang berbedapada waktu yang berbeda

Sifat 1Sifat 1

Sifat 2Sifat 2

Ternak yang terpilih

• Kemajuan jumlah kesatuan genetik :Kemajuan jumlah kesatuan genetik :

nnnnC ihaihaihaH ............ 222

22211

211

• Informasi yang diperlukan untuk menghitung indeks :Informasi yang diperlukan untuk menghitung indeks :

• Kemampuan genetik setiap ternak dihitung sebagai nilai indeks.Kemampuan genetik setiap ternak dihitung sebagai nilai indeks.

3.3. SELEKSI INDEKSSELEKSI INDEKS

a. Ragam genetik tiap sifat

b. Ragam fenotipik tiap sifat

c. Peragam genetik antar sifat

d. Peragam fenotipik antar sifat

e. Nilai ekonomi (REV) dari tiap sifat

• Keterbatasan :Keterbatasan :

a. Tersedianya paramater genetik

b. REV

c. Ternak dipelihara sampai seluruh informasi diperoleh

d. Rumit dalam perhitungan

• Penyusunan Indeks :Penyusunan Indeks :

a. Menggunakan Regresi Ganda

nnXbXbXbI ...2211

b = bobot dari masing-masing sifatb = bobot dari masing-masing sifatb = Koefisien regresi parsial yang memaksimalkan korelasi b = Koefisien regresi parsial yang memaksimalkan korelasi

antara nilai indeks dengan gabungan atau jumlah antara nilai indeks dengan gabungan atau jumlah kesatuan nilai pemuliaan untuk semua sifat yang kesatuan nilai pemuliaan untuk semua sifat yang termasuk dalam indekstermasuk dalam indeks

b. Menggunakan teknik Korelasi

nX

nnn

XX

XXb

XXb

XXbI

)(

...)()(

' '22'2

11'1

21

• Penyelesaian mencari koefisien regresi parsial baku ( b ‘ )Penyelesaian mencari koefisien regresi parsial baku ( b ‘ )

• Kecermatan Indeks :Kecermatan Indeks :

H

IIIH H

IhR

2

22

...2... )(21)(2

)(22)(

21

2

2121 xxgxgnxgxgH CovaaVaVaVa

n

...2... )(21)(2

)(22)(

21

2

2121 xxPxPnxPxPI CovbbVbVbVb

n

• Respon Seleksi :Respon Seleksi :

Keunggulan fenotipa ternak terpilih terhadap rata-rata Keunggulan fenotipa ternak terpilih terhadap rata-rata populasi untuk setiap sifat yang diseleksi berdasarkan indekspopulasi untuk setiap sifat yang diseleksi berdasarkan indeks

111 PPI

SI

rII

P

I

PnPP nCovbCovbVbi

)...(

1121 21

Keunggulan genetik untuk setiap sifat yang diseleksi Keunggulan genetik untuk setiap sifat yang diseleksi berdasarkan indeksberdasarkan indeks

111 GGI

SI

rII

G

I

GnGG nCovbCovbVbi

)...(

1121 21