laporan sken a metabolisme

86
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Homeostasis, Stres, Adaptasi & Metabolisme adalah blok kelima pada semester II dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario A yang memaparkan Nn. Siti 17 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm, pelajar di SMU Muhammadiyah Palembang. Selain sebagai ketua OSIS, siti juga masuk dalam anggota paskibra di sekolah. Untuk menjaga kesehatannya siti selalu makan teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Kadang – kadang siti mengkonsumsi tablet multivitamin dan mineral. Siti suka makan dan minum yang manis – manis walaupun kata ibunya makanan manis dapat membuat gemuk. Siti merasa energi bertambah untk melakukan aktivitas setelah makan dan minum yang manis. Hari ini siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat sarapan. Pada pelajaran olahraga, siti harus melakukan lari sprint. Setelah lari, siti merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki. Menjelang siang mengikuti latihan baris berbaris dan hanya sempat minum air putih segelas. Saat latihan siti merasa pusing, lemas dan berkeringat dingin. Merasa tidak kuat, siti Blok V “Homeostasis,Stress,Adaptasi & Metabolisme” 1

Upload: mega-reliska

Post on 17-Nov-2015

250 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Nn. Siti 17 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm, pelajar di SMU Muhammadiyah Palembang. Selain sebagai ketua OSIS, siti juga masuk dalam anggota paskibra di sekolah. Untuk menjaga kesehatannya siti selalu makan teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Kadang – kadang siti mengkonsumsi tablet multivitamin dan mineral. Siti suka makan dan minum yang manis – manis walaupun kata ibunya makanan manis dapat membuat gemuk. Siti merasa energi bertambah untk melakukan aktivitas setelah makan dan minum yang manis. Hari ini siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat sarapan. Pada pelajaran olahraga, siti harus melakukan lari sprint. Setelah lari, siti merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki. Menjelang siang mengikuti latihan baris berbaris dan hanya sempat minum air putih segelas. Saat latihan siti merasa pusing, lemas dan berkeringat dingin. Merasa tidak kuat, siti langsung ke ruang UKS. Guru UKS mengatakan kemungkinan kadar glukosa darah siti turun. Setelah diberi segelas air teh manis, siti merasa segar kembali.

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBlok Homeostasis, Stres, Adaptasi & Metabolisme adalah blok kelima pada semester II dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario A yang memaparkan Nn. Siti 17 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm, pelajar di SMU Muhammadiyah Palembang. Selain sebagai ketua OSIS, siti juga masuk dalam anggota paskibra di sekolah. Untuk menjaga kesehatannya siti selalu makan teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Kadang kadang siti mengkonsumsi tablet multivitamin dan mineral. Siti suka makan dan minum yang manis manis walaupun kata ibunya makanan manis dapat membuat gemuk. Siti merasa energi bertambah untk melakukan aktivitas setelah makan dan minum yang manis. Hari ini siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat sarapan. Pada pelajaran olahraga, siti harus melakukan lari sprint. Setelah lari, siti merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki. Menjelang siang mengikuti latihan baris berbaris dan hanya sempat minum air putih segelas. Saat latihan siti merasa pusing, lemas dan berkeringat dingin. Merasa tidak kuat, siti langsung ke ruang UKS. Guru UKS mengatakan kemungkinan kadar glukosa darah siti turun. Setelah diberi segelas air teh manis, siti merasa segar kembali.

1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakults Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis pembelajaran diskusi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.BAB IIPEMBAHASAN2.1 Data TutorialTutor : Drs. Sadakata Sanulingga A.Pt. M.Kes. Moderator : Mega Reliska Sekertaris meja: IsmaliaSekertaris papan: Marta adi ChandraWaktu : 1. Selasa, 17 Maret 2015 2. Kamis, 19 Maret 2015 Pukul : 08.00 10.30 Wib Rule :: 1. Alat komunikasi dinonaktifkan 2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat/ aktif 3. Mengacungkan tangan saat akan mengutarakan pendapat, 4. Izin terlebih dahulu saat akan keluar ruangan, 5. Tidak boleh membawa makanan dan minuman pada saat proses tutorial berlangsung 6. Dilarang memotong pembicaraan ketika ada yang sedang memberikan pendapat 7. Dilarang berbisik-bisik dengan teman

2.2 Skenario KasusNn. Siti 17 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm, pelajar di SMU Muhammadiyah Palembang. Selain sebagai ketua OSIS, siti juga masuk dalam anggota paskibra di sekolah. Untuk menjaga kesehatannya siti selalu makan teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Kadang kadang siti mengkonsumsi tablet multivitamin dan mineral. Siti suka makan dan minum yang manis manis walaupun kata ibunya makanan manis dapat membuat gemuk. Siti merasa energi bertambah untk melakukan aktivitas setelah makan dan minum yang manis. Hari ini siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat sarapan. Pada pelajaran olahraga, siti harus melakukan lari sprint. Setelah lari, siti merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki. Menjelang siang mengikuti latihan baris berbaris dan hanya sempat minum air putih segelas. Saat latihan siti merasa pusing, lemas dan berkeringat dingin. Merasa tidak kuat, siti langsung ke ruang UKS. Guru UKS mengatakan kemungkinan kadar glukosa darah siti turun. Setelah diberi segelas air teh manis, siti merasa segar kembali.

2.3 Klasifikasi Istilah1. Karbohidrat: Senyawa organik karbon, hidrogen, dan oksigen, terdiri atas satu molekul gula sederhana atau lebih yg merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga banyak terdapat di tumbuhan dan hewan (KBBI) 2. Lemak: Pembentuk bantalan lembut diantara organ Berperan menghaluskan dan membulatkan Postur tubuh serta menyediakan cadangan Tenaga ( Dorland 1998 ).3. Protein: Setiap kelompok senyawa organik Kompleks yang mengandung karbon, hydrogen, oksigen , sulfur, (Dorlan 887)4. Tablet: Bentuk obat padat yang mengandung unsur Pengobatan dengan/tanpa pelarut yang sesui (Dorland ed:25 1998)5. Mineral: Substansi padat non-organik homogeny (Dorland ed 25 1998).6. Multivitamin: Bermacam macam vitamin7. Makanan manis: Sejenis makanan yang banyak mengandung Gula, memiliki nutrisi yang rendah namun Kalori yang tinggi sebagai sumber energi (www.wikipedia.org) 8. Energi: Tenaga yang dapat di ubah menjadi gerak Untuk mengatasi hambatan atau pengaruhi Perubahan fisik (Dorland ed:28)9. Lari sprint: Lari yang menempuh jarak antara 50 400 Meter (www.wikipedia.org)10. Kadar glukosa darah: Jumlah glukosa (gula) dalam darah11. Keringat dingin : Peluh yang menyebabkan berasa dingin Pada tubuh (karena masuk angin) http://id.wiktionary.org.12. Kelelahan : Kondisi yang ditandai oleh kapasitas berkurang untuk bekerja dan mengurangi efisiensi prestasi, biasanya disertai dengan perasaan letih dan lemah.

1.4 Identifikasi Masalah1. Siti selalu makan teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein.2. Kadang kadang siti mengkonsumsi tablet multivitamin dan mineral.3. Siti suka makan dan minum yang manis manis walaupun kata ibunya makanan manis dapat membuat gemuk. Siti merasa energi bertambah untuk melakukan aktivitas setelah makan dan minum yang manis.4. Hari ini siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat sarapan. pada pelajaran olahraga, siti harus melakukan lari sprint. Setelah lari, siti merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki. 5. Menjelang siang mengikuti latihan baris berbaris dan hanya sempat minum air putih segelas. Saat latihan siti merasa pusing, lemas dan berkeringat dingin.6. Merasa tidak kuat, siti langsung ke ruang UKS. Guru UKS mengatakan kemungkinan kadar glukosa darah siti turun. Setelah diberi segelas air teh manis, siti merasa segar kembali.

2.5 Analisis Masalah 1. Siti selalu makan teratur dengan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein.a. Apa saja sumber dan fungsi karbohidrat, lemak dan protein ?Jawab : Menurut Sunita Almatsier (2009: 42) fungsi dari karbohidrat antara lain: 1. Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. 2. Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida pada disakarida. 3. Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.4. Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan ketidak seimbangan natrium dan dehidrasi, serta PH cairan tubuh menurun. 5. Membantu pengeluaran faeses dengan cara mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk pada faeses.Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 9) dalam tubuh manusia karbohidrat bermanfaat untuk berbagai keperluan, antara lain :1. Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak: 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. 2. Pembentuk cadangan sumber energi: kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan. 3. Memberi rasa kenyang: karbohidrat mempunyai volume yang besar dengan adanya selulosa sehingga memberikan rasa kenyang.Sumber karbohidrat: beras, gandum, kentang, biji-bijian, umbi-umbian, gula, buah-buahanMenurut Joko Pekik (2006: 15) protein juga berfungsi sebagai: 1. Membangun sel tubuh2. Mengganti sel tubuh3. Membuat air susu, enzim dan hormone4. Membuat protein darah5. Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh 6. Pemberi kaloriMenurut Sunita Almatsier (2009: 96-97) fungsi protein yaitu: 1. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh. 2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon seperti tiroid, insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula berbagai enzim. 3. Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam tiga kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di luar sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah). 4. Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf konstan.5. Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuan tubuh memproduksi anti bodi.6. Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.7. Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena menghasilkan 4 kalori/g protein.Sumber lemak : Telur, ikan, tahu dan tempe.Fungsi lemak menurut Sunita Almatsier (2009: 60) antara lain: 1. Lemak merupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan 9 kalori untuk setiap gram, yaitu 2,5 kali besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama.2. Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat, dan linolinat. 3. Alat angkut vitamin larut lemak yaitu membantu transportasi dan absorpsi vitamin larut lemak A, D, E, dan K. 4. Menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi. 5. Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat sekresi asam lambung, dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberi tekstur yang disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan. 6. Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan. 7. Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh. Sumber lemak : kacang-kacanganPelindung organ tubuh, lapisan lemak yang menyelubungi organ tubuh seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ tersebut tetap di tempatnya dan melindungi terhadap benturan dan bahaya lain.(Sumber: Djoko, 2002)

b. Apa dampak kekurangan dan kelebihan dari karbohidrat, lemak dan protein ?Jawab :Kekurangan protein : rambut rontok, kanker usus besar, penyakit jantung kelebihan protein : penyakit ginjal, dehidrasi, tulang rapuh kekurangan lemak : kinerja jantung turun, depresi, lemah penyerapan vitamin kelebihan lemak : obesitas, stroke, memicu kanker kekurangan karbohidrat : gula darah turun, lemaskelebihan karbohidrat : resiko penyakit jantung, diebets, kanker payudara (Sumber: Antoni, 2004).

c. Bagaimana struktur dan klasifikasi dari karbohidrat, lemak dan protein ?Jawab :Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung banyak gugus fungsi hidroksil (-OH). Karbohidrat paling sederhana terdiri dari dua struktur dasar yakni polyhidroksialdehid dan polihidroksiketon. Seluruh karbohidrat dikelompokkan menjadi tiga grup yakni monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat sederhana dengan satu unit molekul. Contoh dari monosakarida adalah glukosa (sebagai penghasil energi utama makhluk hidup), fruktosa, dan galaktosa. Sedangkan oligosakarida adalah molekul karbohidrat yang terdiri dari dua hingga sepuluh monosakarida yang terangkai dengan ikatan glikosidik. Contoh dari oligosakarida adalah sukrosa (gula tebu, disakarida dengan monomer fruktosa dan glukosa), laktosa (gula susu, disakarida dengan monomer fruktosa dan galaktosa) Polisakarida adalah polimer karbohidrat paling panjang dengan ratusan unit monomer. Pembentukan ikatan-ikatan tersebut dimudahkan oleh gugus hidroksil yang memungkinkan karbohidrat untuk berinteraksi dengan air dan membentuk ikatan (interaksi) hidrogen, baik dalam rantai karbohidrat itu sendiri atau antara beberapa rantai karbohidrat lainnya. Beberapa biomolekul lain dapat diturunkan dari molekul karbohidrat. Molekul turunan karbohidrat antara lain glukosamin, molekul glukosida dengan gugus amina; glokolipid, molekul oligosakarida yang berikatan dengan lemak atau glikoprotein, suatu protein yang berikatan dengan karbohidrat rantai pendek. Struktural dari karbohidrat dalam tubuh didominasi oleh dua struktur karbohidrat yang berdasar pada molekul aldotriosa, gliseraldehid dan ketotriosa, dihidroksiaseton. Seluruh molekul karbohidrat memiliki setidaknya satu struktur asimetris yang disebut struktur chiral dari atom-atom karbon yang memiliki simetri optis. Oleh karena itu, karbohidrat umumnya memiliki dua konformasi yang ditentukan oleh orientasi dari gugus hidroksil pada urutan atom karbon asimetris tersebut. Masing-masing molekul tersebut memiliki konformasi cermin yang disebut enantiomer. Struktur karbohidrat yang aktif secara biologis adalah konformasi D. Sedangkan lainnya adalah konformasi L.

(http://evilgenius.student.unej.ac.id) Klasifikasi ProteinProtein terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan kunjungsi.a. Proteindalambentukserabut. Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain. Karakteristiknya :Rendah daya larutnya.Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.Tahan terhadap enzim pencernaan. Contoh protein serabut : Kolagen, elastin, keratin, miosin.b. Protein globular.Karakteristiknya :Berbentuk bola.Larut dalam larutan garam dan asam encer.Mudah berubah dalam pengaruh suhu.Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi. Contoh : Albumin, globumin, histon, protamin.c. Protein konjungsi.Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asamamino (gugus prostetik).Contoh: Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein.Unsur utama penyusun protein adalah asam amino. Struktur utama asam amino yaitu mempunyai satu gugus asam (-COOH) dan satu atom nitrogen yang biasanya melekat pada molekul, yang biasanya berupa gugus amino (NH4).

Gambar Struktur umum asam aminoAsam amino dibagi menjadi 2, yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh. Sedangkan asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat diperoleh dari dalam tubuh dalam jumlah yang cukup.

Gambar Asam-asam amino(Guyton, A., 2009)

Lipid diklasifikasikan menjadi:1. Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alcohola. Lemak (fat) yaitu ester asam lemak dengan gliserol.b. Minyak yaitu lemak dalam keadaan cair.c. Malam (wax) yaitu ester lemak dengan alcohol monohidrat dengan berat molekul yang tinggi. 2. Lemak kompleks yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus selain alcohol dan asam lemak.a. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung suatu residuasam fosfor selain asam lemak dan alcohol.b. Glikolipid adalah lipid yang mengandung asam lemak, spingosindan karbohidrat.c. Lipid kompleks lainnya yaitu sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein.3. Precursor lipid turunan yaitu kelompok yang mencakup asam lemak, gliserol, steroid, aldehide lemak, badan keton, vitamin yang larut dalam lipid, dan hormone.Asam lemak dibedakan menjadi:a. Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.b. Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang memiliki ikatan rangkap cis.Metabolism lipid berpusat pada asam lemak dan kolesterol. Asam lemak dapat dioksidasi menjadi Asetil CoA (oksidasi ) atau diesterifikasi dengan gliserol yang membentuk trigliserol (lemak) sebagai cadangan utama bahan bakar tubuh.

Gambaran singkat metabolisme asam lemak (Murray, RK., dkk. : 2012)d. Berapa jumlah nutrisi yang dibutuhkan sesuai dengan aktivitas siti?Jawab : Kebutuhan nutrisi siti perhari : Rumus ideal berat badan = 0,9 x (TB-100) Kebutuhan basal :Pria : BB ideal x 30 KkalWanita : BB ideal x 25 Kkal Kebutuhan berdasarkan aktifitas ( Kebutuhan basal + % aktifitas):Ringan : -Membaca (10%)-Menyetir(10%)-Belajar (20%)-Berjalan (20%)Sedang :-Kerja Rumah Tangga (20%)-Berjalan Cepat (30%)-Bersepeda (30%)Berat :-Aerobik (40%)-Mendaki (40%)-Jogging (40%)

Interpretasi pada siti : BB ideal = 0,9 x (160-100) = 54 Kg Kebutuhan basal = 54 x 25 Kkal = 1350 Kkal Pelajar (lari Sprint) = [(30/100)x1350] + 1350 = 1755 Kkal(Sumber: Hartono, 2006)

e. Bagaimana metabolisme karbohidrat, lemak dan protein ?Jawab :Metabolisme Karbohidrat :1. Glikolisis: pemecahan glukosa1. Glikogenesis: pembentukan glukosa menjadi glikogen1. Glukogenolisis: pemecahan glikogen menjadi glukosa1. HMP HUNT :menghasilkan pentose untuk pembentukan DNA, RNA dan NADPH1. Glukoneogenesis:pembentukanglukosadan glikogendari non karbohidrat1. Siklusasamsitrat(krebcircle) : jalur akhir oksidasi karbohidrat, protein, lemakSecara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:1. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis (dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi. Sumber : Murray, Robert K. Dkk. 2009. Biokimia Harper. Edisi ke- 27. Jakarta : EGC. Jalur-Jalur Metabolisme Protein :Protein dicerna menjadi asam-asam amino. Selanjutnya asam-asam amino tersebut masuk ke jalur metabolism menjadi piruvat, asetil KoA, atau langsung masuk ke jalur siklus Krebs.

(Miller, K., : 1998)Jalur Jalur Metabolisme Lemak :Metabolism lipid berpusat pada asam lemak dan kolesterol. Asam lemak dapat dioksidasi menjadi Asetil CoA (oksidasi ) atau diesterifikasi dengan gliserol yang membentuk trigliserol (lemak) sebagai cadangan utama bahan bakar tubuh.

Gambar Gambaran singkat metabolisme asam lemak (Sumber: Murray, RK., dkk, 2012)

2. Kadang kadang siti mengkonsumsi tablet multivitamin dan mineral.a. Apa kandungan dari multivitamin ? Jawab : Vitamin adalah senyawa organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk kerja metabolisme tubuh secara normal dan tidak dapat dibuat dalam sel tubuh. Jika kekeurangan vitamin dalam makanan, vitami dapat menyebabkan kelainan metabolisme yang spesifik. Vitamin disimpan dalam jumlah kecil didalam semua sel. Sebagian vitamin disimpan dalam jumlah besar dalam hati. Misalnya, jumlah vitamin A yang di simpan dalam hati mungkin cukup untuk mempertahankan kebutuhan seseorang, tanpa perlu asupan vitamin A selama 5 sampai 10 bulan, dan biasanya jumlah vitamin D yang disimpan dalam hati cukup untuk mempertahankan kebutuhan seseorang selama 2 sampai 4 bulan tanpa asupan tambahan vitamin D. Jadi fungsi konsumsi vitamin itu tergantung dari kebutuhan dan terantung dari vitamin itu sendiri (Rudi, 2006).

b. Bagaimana peranan dari multivitamin dan mineral bagi tubuh ? Jawab : Vit. A: Fungsi Pengelihatan.Retinalhida berfungsi sebagai prostetik protein opsin peka sinar yang membentuk rodopsin di sel batang dan iodopsin .pada sel kerucut. Selain itu peran utama vitamin a adalah mengontrol diferensiasi dan pergantian sel. Asam all trans retinoat dan asam 9-cis retinoat mengatur pertumbuhan dan perkembangan, dan diferensiasi jaringan. (Biokimia Harper Hal 595-596)Vit.D: Berfungsi sebagai pengatur homeostatis, penyerapan kalsium, meregulasi proliferisasi, diferensiasi gen, serta mempertahankan konsentrasi kalsium plasma. Konsumsi yg sedikit lebih tinggi dibanding kebutuhan homeostatis juga dapat menurunkan resiko resistensi insulin, obesitas, sindrom metabolik, dan berbagai kanker.(Biokimia Harper 597-599)Vit. E: Berfungsi sebagai antioksidan pemutus rantai yang menangkap radikal-bebas di membran sel dan lipoprotein plasma dengan bereaksi dengan radikal peroksida lipid yang dibentuk oleh peroksidasi asam lemak tak jenuh ganda. (Biokimia Harper 601)Vit. K: berfungsi dalam pembekuan darah, pembentukan berbagai macam protein seperti -karboksiglutamat (Gla), Gla matriks dan osteoklasin di tulang, nefrokalsin di ginjal, dan growth arrest (Gas6), yg berperan baik pada regulasi diferensiasi dan perkembangan di sistem saraf maupun kontrol apoptosis di jaringan-jaringan lain.Vit. : Berperan dalam metabolisme karbohidrat. Tiamin difosfat merupakan koenzim untuk 3 kompleks multi enzim yg mengkatalis reaksi dekarboksilasi oksidatif, piruvat dihidrogenase dalam metabolisme karbohidrat, -ketoglutarat dehidrogenase dalam siklus asam sitrat, dan asam keto dihidrogenase rantai bercabang pada metabolisme leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin difosfat juga berperan sebagai koenzim untuk transketolase pada jalur pentosa fosfat.Tiamin trifosfat berperan dalam hantaran saraf, senyawa ini memfosforilasi kanal klorida di membran saraf. (Biokimia Harper 603)Vit. : Berperan penting dalam metabolisme penghasil energi Sebagai penyedia gugus reaktif koenzim flavin mononukleotida dan flavin adenin dinukleotida.Koenzim flavin juga menjadi pembawa dalam reaksi oksireduksi. (Biokimia Harper 603-604)Vit. : Sebagai koenzim, sumber ADP- Ribosa untuk ADP- Ribosilasi protein dan poli ADP-ribolasi nukleoprotein yang berperan dalam mekanisme perbaikan DNA. (Biokimia Harper 604)Vit. : Berfungsi Sebagai pirirdoksal fosfat adalah koenzim untuk beberapa enzim pada metabolisme asam amino, termasuk transminase, dan glikogen fosforilase, serta gugus fosfat penting untuk katalis. Selain itu juga penting dalam kerja hormon steroid. (Biokimia Harper 605)Vit. : Vit ini beserta asam folat kut serta dalam menyediakan residu satu-karbon untuk sintesis DNA dan reaksi-rreaksi lain. (Biokimia Hrper 611)Biotin: Berfungsi untuk memindahkan karbon dioksida dalam sejumlah kecil reaksi: asetil-KoA karboksilase, piruvat karboksilase, propionil-KoA karboksilase, dan metilrkotonil-KoA karboksilale. (Biokimia Harper 609)Asam pantotenat: Berfungsi sebagai gugus fungsional pentetein dari koenzim A atau pembawa asil dalam metabolisme gugus asil. (Biokimia Harper 609)Vit. C: Berperan khusus dalam hidroksilase yang mengandung tembaaga dan hidroksilase yang mengandung besi terkait -ketoglutarat, meningkatkan beberapa enzim lain secara in-vitro dan juga sebagai agen pereduksi dan pemadam radikal oksigen. Tidak hanya itu, antioksidan larut-air ini juga berfungsi dalam mempertahankan vitamin E dalam tubuh dan banyak kofaktor logam dalam bentuk tereduksi. (Biokimia Harper 610-611)Mineral adalah bagian dari tubuh yang memegang peranan dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk mengatur kerja enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan syaraf terhadap rangsanganklasifikasi mineral Mineral terbagi menjadi dua, Yaitu :1) Mineral makro, yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari, yang termasuk mineral makro adalah natrium (Na), kalium (K), klor (Cl), kalsium (Ca), fosfor (P), dan magnesium (Mg)2) Mineral mikro, yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg/hari, yang termasuk mineral mikro adalah besi (Fe), seng (Zn), iodium (I), tembaga (Cu), krom (Cr), selenium (Se), fluor (F) (Almatsier, 2001).c. Apa dampak kekurangan dan kelebihan dari mengkonsumsi multivitamin ? Jawab :

3. Siti suka makan dan minum yang manis manis walaupun kata ibunya makanan manis dapat membuat gemuk. Siti merasa energi bertambah untuk melakukan aktivitas setelah makan dan minum yang manis.a. Bagaimana hubungan mengkonsumsi makanan yang manis dengan bertambahnya energi ?Jawab : Pada makanan manis biasanya mengandung karbohidrat dan lemak yang dimana fungsi dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga (Murray, 2009).

b. Bagaimana hubungan mengkonsumsi makanan yang manis dengan kegemukan ?Jawab :Krausse (2000) menyatakan, kelebihan berat (overweight) dan obesitas (obesity) berbeda makna. Kelebihan berat merupakan keadaan di mana berat seseorang melebihi standar tinggi badannya, sedangkan obesitas adalah kondisi kelebihan lemak tubuh. Orang yang gemuk (obese) sudah pasti kelebihan berat, tetapi orang yang kelebihan berat belum tentu termasuk gemuk. Menurut Ziegler dan Filler (1996), kegemukan pada dasarnya merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan gizi antara zat gizi yang disimpan dalam bentuk lemak tubuh dengan zat gizi yang digunakan untuk menghasilkan energi dan metabolisme tubuh. Konsumsi makanan manis. Makanan manis biasanya identik dengan kandungan gula tinggi. Gula merupakan karbohidrat sederhana yang mengandung Indeks Glikemik tinggi. Makanan dengan Indeks Glikemik tinggi mudah memacu peningkatan gula darah sehingga menimbulkan rasa lapar dalam waktu cepat (Rimbawan dan Siagian, 2004).

c. Apa dampak mengkonsumsi makanan manis yang berlebihan ?Jawab :Dalam tubuh, ada beberapa hormon yang mengatur kadar dan penyerapan glukosa, yaitu glukokinase, heksokinase, glukagon dan insulin. Hormon hormon ini bekerja dalam rentang waktu yang sempit dalam mengatur kadar gula dalam darah. Fungsi-fungsi hormon-hormon tersebut adalah sebagai berikut:1. Heksokinase: Heksokinase adalah enzim yang mengkatalisis transfer gugus fosfor dari ATP ke gula dengan 6 karbon.2. Glukokinase: suatu varian Heksokinase terdapat dalam hati Aktif hanya jika konsentrasi glukosa tinggi.3. Glukagon: Hormon yang diproduksi oleh sel pulau pankreas yang tersekresi jika terjadi hipoglikemia.4. Insulin: Hormon yang diproduksi di sel pulau langerhans sebagai respon hiperglikemia.Jika kadar gula dalam darah naik, maka hormon insulin dengan cepat langsung tersekresi. Hormon ini bekerja dengan cara merangsang hati untuk menyimpan glukosa sebagai glikogen, dan mempermudah penyerapan glukosa kedalam jaringan ekstrahepatik. Kelebihan glukosa dapat mengakibatkan adanya diabetes melitus.Diabetes melitus (IDDM) ini ditandai oleh berkurangnya toleransi glukosa akibat berkurangnya sekresi insulin karena kerusakan progresif sel-sel pulau pankreas.Diabetes melitus tipe 2 terjadi karena gangguan sensitivitas jaringan terhadap kerja insulin.Resistensi insulin yg berkaitan dengan obesitas, menyebabkan hiperlipidemia, kemudian aterosklerosis dan penyakit jantung koroner, serta diabetes nyata yang dikenal sebagai sindrom metablik. Gangguan toleransi glukosa juga terjadi pada keadaan-keadaan kerusakan hati, pada beberapa infeksi, serta sebagai respons terhadap obat tertentu, dan pada kondisi yang menyebabkan hiperaktivitas hipofisis atau korteks adrenal akibat antagonisme hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar ini terhadap insulin. Tidak hanya itu, keadaan glukosa yang diatas ambang batas juga mengganggu filtrasi dan rearbsorbsi pada ginjal, yang menyebabkan kadar glukosa yang di filtrasi di glomerulus lebih banyak dari pada kadar glukosa yang di rearbsorbsi di tubulus. Keadaan tersebut mengakibatkan glukosuria dimana kadar glukosa darah vena melebihi 10,0 mmol/L (Guyton and Hall 1998).

4. Hari ini siti kesiangan sehingga pergi kesekolah tidak sempat sarapan. Pada pelajaran olahraga, siti harus melakukan lari sprint. Setelah lari, siti merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki. a. Apa dampak tidak sarapan terhadap aktivitas berlebih ?Jawab :Dampaknya bisa menyebabkan tubuh kekurangan asupan nutrisi , tubuh mengalami kelelahan, energy yang dibutuhkan juga tidak tercukupi (Sumarni 2001).

b. Mengapa siti merasa kelelahan dan pegal pada kedua kaki setelah melakukan lari sprint ?Jawab :Timbulnya rasa lelah dalam diri manusia merupakan proses yang terakumulasi dari berbagai faktor penyebab dan mendatangkan ketegangan (stres) yang dialami oleh tubuh manusia (Wignjosoebroto,2000).Pegal timbul karena penumpukan asam laktat karena aktivitas tubuh yg keras. Dalam kasus ini siti telah melakukan aktifitas yang berlebihan dimana ia telah melakukan lari sprint. Aktifitas tubuh yang keras tanpa diiringi pasokan oksigen yang cukup sehingga otot mengambil bahan bakar dari glukosa yang disimpan tubuh. Pemecahan glukosa oleh tubuh menimbulkan penumpukan asam laktat. Penumpukan asam laktat di otot inilah yang menyebabkan siti mengalami pegal. (Guyton, 2007)

c. Bagaimana sumber energi saat melakukan aktivitas lari sprint ?Jawab : aktivitas lari sprint merupakan aktivitas anaerob. Dimana aktivitas anaerob (tanpa oksigen) ini sumber energinya berasal dari glikogen. Jadi sumber energi saat melakukan lari sprint itu berasal dari pemecahan glikogen yang disimpan di otot dan di hati.(Sumber: Kushartanti, 2005)

5. Menjelang siang mengikuti latihan baris berbaris dan hanya sempat minum air putih segelas. Saat latihan siti merasa pusing, lemas dan berkeringat dingin.a. Bagaimana mekanisme pusing, lemas dan berkeringat dingin pada kasus ini ?Jawab :Mekanisme Pusing & Lemas:Lapar penurunan kadar glukosa (hipoglikemia) kadar glukosa yang dialirkan ke otak menurun otak kekurangan energi dan pusing kerja otak menurun penurunan kerja sistem tubuh lainnya lemas. Mekanisme berkeringat dingin:suhu inti yang dibawa oleh darah tidak dipindahkan ke kulitsuhu kulit dingin. Kulit yang terasa dingin akibat aliran darah pembuluh darah perifer kurang(Sumber: Silbernagl, 2006)

b. Bagaimana metabolisme energi saat melakukan aktivitas baris berbaris ?Jawab :Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme glukosa akan berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik (di sitoplasma) dan proses aerobik (di mitokondria) dengan kehadiran oksigenAnaerob : tanpa oksigen : aktivitas berat Aerob : dengan oksigen : aktivitas ringan seperti pekerjaan rumah (Sumber: Guyton and Hall, 1998).

c. Bagaimana pengaturan glukosa dalam tubuh pada saat baris berbaris ?Jawab :1. Fosforilasi oksidatif dalam mitokondria untuk mengionkan atom hidrogen yang dikeluarkan dari zat makanan.2. Selama glikolisis, dibentuk empat molekul ATP dan dua molekul dikeluarkan untuk menimbulkan fosforilasi awal glukosa untuk memulai proses. Pada tahap ini akan memberikan hasil akhir yaitu dua molekul ATP.3. Selama putaran siklus asam sitrat, dibentuk satu molekul ATP. Akan tetapi kerena setiap molekul glukosa di pecah menjadi dua molekul asam piruvat terdapat dua putaran siklus untuk masing-masing molekul glukosa yang dimetabolisme,memberikan hasil akhir dua molekul ATP lagi.4. Selama keseluruhan proses pemecahan glukosa,total 24 atom hidrogen dilepaskan selama glikolisis dan selama siklus asam sitrat. Dua puluh dari atom ini dioksidasi melaui mekanisme kemiosmotik yang melepaskan tiga molekul ATP per dua atom hidrogen yang dimetabolisme. Pada tahap ini menghasilkan tambahan 30 molekul ATP.5. Sisa empat atom hidrogen dilepaskan oleh dehidrogenase atom hidrogen ke dalam proses oksidatif kemiosmotik di dalam mitokondria. Dua molekul ATP biasanya dilepaskan untuk setiap dua atom hidrogen yang dioksidasi,sehingga memberikan total empat molekul ATP atau lebih.Dengan menjumlah semua molekul ATP yang dibentuk, memperoleh maksimum 38 molekul ATP untuk tiap molekul glukosa yang diubah menjadi karbondioksida dan air. Dengan demikian,,456.000 kalori energi dapat disimpan dalam bentuk ATP, sedangkan 686.000 kalori dibebaskan selama oksidasi lengkap dari tiap gram molekul glukosa. (guyton and Hall.hal 883)

6. Merasa tidak kuat, siti langsung ke ruang UKS. Guru UKS mengatakan kemungkinan kadar glukosa darah siti turun. Setelah diberi segelas air teh manis, siti merasa segar kembali. a. Apa kandungan yang terdapat dalam teh manis ?Jawab :Teh adalah bahan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Teh mengandung energi sebesar 132 kilokalori, protein 19,5 gram, karbohidrat 67,8 gram, lemak 0,7 gram, kalsium 717 miligram, fosfor 265 miligram, dan zat besi 12 miligram. Selain itu di dalam Teh juga terkandung vitamin A sebanyak 2095 IU, vitamin B1 0,01 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Teh, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Teh :Nama Bahan Makanan :TehNama Lain / Alternatif : -Banyaknya Teh yang diteliti (Food Weight) = 100 gr Bagian Teh yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %Jumlah Kandungan Energi Teh = 132 kkalJumlah Kandungan Protein Teh = 19,5 grJumlah Kandungan Lemak Teh = 0,7 grJumlah Kandungan Karbohidrat Teh = 67,8 grJumlah Kandungan Kalsium Teh = 717 mgJumlah Kandungan Fosfor Teh = 265 mgJumlah Kandungan Zat Besi Teh = 12 mgJumlah Kandungan Vitamin A Teh = 2095 IUJumlah Kandungan Vitamin B1 Teh = 0,01 mgJumlah Kandungan Vitamin C Teh = 0 mgKhasiat / Manfaat Teh : - (Belum Tersedia) Huruf Awal Nama Bahan Makanan : T b. Berapa jumlah kalori dalam segelas teh manis ?Jawab :Teh Protein : 0,31Lemak : 0Karbohidrat : 0,34Gula pasirProtein :0Lemak :0Karbohidrat : 940,31 x 4 kkal: 1,24 kkal0 x 4 kkal: 0 kkal94,34 x 9 kkal: 849,06 kkal + 850,3 kkalc. Mengapa setelah minum air teh tersebut siti segar kembali ?Jawab :Menurut subdibyo 2000 air teh manis dapat memberikan energi bagi tubuh serta dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah.

d. Apa pandangan islam pada skenario ini ?Jawab :"KeputusanKu itu tidak dapat diubah atau ditukar ganti, dan Aku tidak sekali-kali berlaku zalim kepada hambaKu" (QS:Al-Qaf-29).Keterangan di atas menunjukkan bahwa mustahil Allah Swt menzalimi hamba-hamba-Nya. Kalaulah ada seseorang hamba terkena kezaliman, itu adalah karena ulah manusia sendiri, seperti firman-Nya di dalam Al-Quran : Sesungguhnya Allah tidak menganiaya manusia sedikitpun, akan tetapi manusia jualah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS : Yunus-44)

2.6 Sintesis Masalah1. Metabolisme Energi.Di dalam berbagai jenis olahraga baik olahraga dengan gerakan-gerakan yang bersifat konstan seperti jogging, marathon dan bersepeda atau juga pada olahraga yang melibatkan gerakan-gerakan yang explosif seperti menendang bola atau gerakan smash dalam olahraga tenis atau bulutangkis, jaringan otot hanya akan memperoleh energi dari pemecahan molekul adenosin triphospate atau yang biasa disingkat sebagai ATP.Melalui simpanan energi yang terdapat di dalam tubuh yaitu simpanan phosphocreatine (PCr), karbohidrat, lemak dan protein, molekul ATP ini akan dihasilkan melalui metabolisme energi yang akan melibatkan beberapa reaksi kimia yang kompleks. Pengunaan simpanan-simpanan energi tersebut beserta jalur metabolisme energi yang akan digunakan untuk menghasilkan molekul ATP ini juga akan bergantung terhadap jenis aktivitas serta intensitas yang dilakukan saat berolahraga. Secara umum aktivitas yang terdapat dalam kegiatan olahraga akan terdiri dari kombinasi 2 jenis aktivitas yaitu aktivitas yang bersifat aerobik dan dan aktivitas yang bersifat anaerobik. Kegiatan/jenis olahraga yang bersifat ketahanan seperti jogging, marathon, triathlon dan juga bersepeda jarak jauh merupakan jenis olahraga dengan komponen aktivitas aerobik yang dominan sedangkan kegiatan olahraga yang membutuhkan tenaga besar dalam waktu singkat seperti angkat berat, push-up, sprint atau juga loncat jauh merupakan jenis olahraga dengan komponen komponen aktivitas anaerobik yang dominan .Aktivitas anaerobik merupakan aktivitas dengan intensitas tinggi yang membutuhkan energi secara cepat dalam waktu yang singkat namun tidak dapat dilakukan secara kontinu untuk durasi waktu yang lama. Aktivitas ini biasanya juga akan membutuhkan interval istirahat agar ATP dapat diregenerasi sehingga kegiatannya dapat dilanjutkan kembali. Inti dari semua proses metabolisme energi di dalam tubuh adalah untuk menresintesis molekul ATP dimana prosesnya akan dapat berjalan secara aerobik maupun anearobik. Proses hidrolisis ATP yang akan menghasilkan energi ini dapat dituliskan melalui persamaan reaksi kimia sederhana sebagai berikut:

Di dalam jaringan otot, hidrolisis 1 mol ATP akan menghasilkan energi sebesar 31 kJ (7.3 kkal) serta akan menghasilkan produk lain berupa ADP (adenosine diphospate) dan Pi (inorganik fosfat). Pada saat berolahraga, terdapat 3 jalur metabolisme energi yang dapat digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan ATP yaitu hidrolisis phosphocreatine (PCr), glikolisis anaerobik glukosa serta pembakaran simpanan karbohidrat, lemak dan juga protein. Pada kegiatan olahraga dengan aktivitas aerobik yang dominan, metabolisme energi akan berjalan melalui pembakaran simpanan karbohdrat, lemak dan sebagian kecil (5%) dari pemecahan simpanan protein yang terdapat di dalam tubuh untuk menghasilkan ATP (adenosine triphospate). Proses metabolisme ketiga sumber energi ini akan berjalan dengan kehadiran oksigen yang diperoleh melalui proses pernafasan. Sedangkan pada aktivitas yang bersifat anaerobik, energi yang akan digunakan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan energi secara cepat ini akan diperoleh melalui hidrolisis phosphocreatine (PCr) serta melalui glikolisis glukosa secara anaerobik. Proses metabolisme energi secara anaerobik ini dapat berjalan tanpa kehadiran oksigen Proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menghasilkan ATP dengan laju yang lebih cepat jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik. Sehingga untuk gerakan-gerakan dalam olahraga yang membutuhkan tenaga yang besar dalam waktu yang singkat, proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menyediakan ATP dengan cepat namun hanya untuk waktu yang terbatas yaitu hanya sekitar 90 detik. Walaupun prosesnya dapat berjalan secara cepat, namun metabolisme energi secara anaerobik ini hanya menghasilkan molekul ATP yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik (2 ATP vs 36 ATP per 1 molekul glukosa). Proses metabolisme energi secara aerobik juga dikatakan merupakan proses yang bersih karena selain akan menghasilkan energi, proses tersebut hanya akan menghasilkan produk samping berupa karbondioksida dan air. Hal ini berbeda dengan proses metabolisme secara anaerobik yang juga akan menghasilkan produk samping berupa asam laktat yang apabila terakumulasi dapat menghambat kontraksi otot dan menyebabkan rasa nyeri pada otot. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gerakangerakan bertenaga saat berolahraga tidak dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu yang panjang dan harus diselingi dengan interval istirahat. Proses Metabolisme Anaerobika. Sistem PCrCreatine (Cr) merupakan jenis asam amino yang tersimpam di dalam otot sebagai sumber energi. Didalam otot, bentuk creatine yang sudah ter-fosforilasi yaitu phosphocreatine (PCr) akan mempunyai peranan penting dalam proses metabolisme energi secara anaerobik di dalam otot untuk menghasilkan ATP. Dengan bantuan enzim creatine kinase, phosphocreatine (PCr) yang tersimpan di dalam otot akan dipecah menjadi Pi (inorganik fosfat) dan creatine dimana proses ini juga akan disertai dengan pelepasan energi sebesar 43 kJ (10.3 kkal) untuk tiap 1 mol PCr. Inorganik fosfat (Pi) yang dihasilkan melalui proses pemecahan PCr ini melalui proses fosforilasi dapat mengikat kepada molekul ADP (adenosine diphospate) untuk kemudian kembali membentuk molekul ATP (adenosine triphospate). Melalui proses hidrolisis PCr, energi dalam jumlah besar (2.3 mmol ATP/kg berat basah otot per detiknya) dapat dihasilkan secara instant untuk memenuhi kebutuhan energi pada saat berolahraga dengan intensitas tinggi yang bertenaga. Namun karena terbatasnya simpanan PCr yang terdapat di dalam jaringan otot yaitu hanya sekitar 14-24 mmol ATP/ kg berat basah maka energi yang dihasilkan melalui proses hidrolisis ini hanya dapat bertahan untuk mendukung aktivitas anaerobik selama 5-10 detik. Karena fungsinya sebagai salah satu sumber energi tubuh dalam aktivitas anaerobik, supplementasi creatine mulai menjadi popular pada awal tahun 1990-an setelah berakhirnya Olimpiade Barcelona. Creatine dalam bentuk creatine monohydrate telah menjadi suplemen nutrisi yang banyak digunakan untuk meningkatkan kapasitas aktivitas anaerobik. Namun secara alami, creatine ini akan banyak terkandung di dalam bahan makanan protein hewani seperti daging dan ikan. Data dari hasil-hasil penelitian dalam bidang olahraga yang telah dilakukan menunjukan bahwa konsumsi creatine sebanyak 5-20 g per harinya secara rutin selama 20 hari sebelum musim kompetisi berlangsung dan menguranginya menjadi 5 gr/hari saat memulai kompetisi dapat memberikan peningkatan terhadap jumlah creatine & phosphocretine di dalam otot dimana peningkatannya ini juga akan disertai dengan peningkatan dalam performa latihan anaerobik. Data juga membuktikan bahwa cara terbaik untuk mengisi creatine di dalam otot pada saat menjalani rutinitas latihan adalah mengimbanginya dengan mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah besar & mengkonsumsi lemak dalam jumlah yang kecil.b. Glikolisis (Sistem Glikolitik)Glikolisis merupakan salah satu bentuk metabolisme energi yang dapat berjalan secara anaerobik tanpa kehadiran oksigen. Proses metabolisme energi ini mengunakan simpanan glukosa yang sebagian besar akan diperoleh dari glikogen otot atau juga dari glukosa yang terdapat di dalam aliran darah untuk menghasilkan ATP. Inti dari proses glikolisis yang terjadi di dalam sitoplasma sel ini adalah mengubah molekul glukosa menjadi asam piruvat dimana proses ini juga akan disertai dengan membentukan ATP. Jumlah ATP yang dapat dihasilkan oleh proses glikolisis ini akan berbeda bergantung berdasarkan asal molekul glukosa. Jika molekul glukosa berasal dari dalam darah maka 2 buah ATP akan dihasilkan namun jika molekul glukosa berasal dari glikogen otot maka sebanyak 3 buah ATP akan dapat dihasilkan. Mokelul asam piruvat yang terbentuk dari proses glikolisis ini dapat mengalami proses metabolisme lanjut baik secara aerobik maupun secara anaerobik bergantung terhadap ketersediaan oksigen di dalam tubuh. Pada saat berolahraga dengan intensitas rendah dimana ketersediaan oksigen di dalam tubuh cukup besar, molekul asam piruvat yang terbentuk ini dapat diubah menjadi CO2dan H2O di dalam mitokondria sel. Dan jika ketersediaan oksigen terbatas di dalam tubuh atau saat pembentukan asam piruvat terjadi secara cepat seperti saat melakukan sprint, maka asam piruvat tersebut akan terkonversi menjadi asam laktat. (Sumber: Kushartanti, 2005.)

2. Metabolisme Karbohidrat.Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung banyak gugus fungsi hidroksil (-OH). Karbohidrat paling sederhana terdiri dari dua struktur dasar yakni polyhidroksialdehid dan polihidroksiketon (Gambar 1). Seluruh karbohidrat dikelompokkan menjadi tiga grup yakni monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat sederhana dengan satu unit molekul. Contoh dari monosakarida adalah glukosa (sebagai penghasil energi utama makhluk hidup), fruktosa, dan galaktosa. Sedangkan oligosakarida adalah molekul karbohidrat yang terdiri dari dua hingga sepuluh monosakarida yang terangkai dengan ikatan glikosidik. Contoh dari oligosakarida adalah sukrosa (gula tebu, disakarida dengan monomer fruktosa dan glukosa), laktosa (gula susu, disakarida dengan monomer fruktosa dan galaktosa) Polisakarida adalah polimer karbohidrat paling panjang dengan ratusan unit monomer.Pembentukan ikatan-ikatan tersebut dimudahkan oleh gugus hidroksil yang memungkinkan karbohidrat untuk berinteraksi dengan air dan membentuk ikatan (interaksi) hidrogen, baik dalam rantai karbohidrat itu sendiri atau antara beberapa rantai karbohidrat lainnya. Beberapa biomolekul lain dapat diturunkan dari molekul karbohidrat. Molekul turunan karbohidrat antara lain glukosamin, molekul glukosida dengan gugus amina; glokolipid, molekul oligosakarida yang berikatan dengan lemak atau glikoprotein, suatu protein yang berikatan dengan karbohidrat rantai pendek.Struktural dari karbohidrat dalam tubuh didominasi oleh dua struktur karbohidrat yang berdasar pada molekul aldotriosa, gliseraldehid dan ketotriosa, dihidroksiaseton. Seluruh molekul karbohidrat memiliki setidaknya satu struktur asimetris yang disebut struktur chiral dari atom-atom karbon yang memiliki simetri optis. Oleh karena itu, karbohidrat umumnya memiliki dua konformasi yang ditentukan oleh orientasi dari gugus hidroksil pada urutan atom karbon asimetris tersebut. Masing-masing molekul tersebut memiliki konformasi cermin yang disebut enantiomer. Struktur karbohidrat yang aktif secara biologis adalah konformasi D. Sedangkan lainnya adalah konformasi L (Gambar 2).

(http://evilgenius.student.unej.ac.id)Karbohidrat diklasifikasikan sebagai berikut :1. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa atau hepsosa, bergantung pada gugus aldehida atau keton yang dimiliki senyawa tersebut.

2. Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida, contohnya maltosa dan sukrosa.

3. Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida. Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia.

4. Polisakarida adalah produk kondensasi lebih dari sepuluh unit monosakarida, contohnya pati dan dekstrin yang mungkin merupakan polimer linear atau bercabang . Polisakarida kadang - kadang diklasifikasikan sebagai heksosan atau pentosan, bergantung pada identitas monosakarida pembentuknya.

Metabolisme Karbohidrat :1. Glikolisis: pemecahan glukosa1. Glikogenesis: pembentukan glukosa menjadi glikogen1. Glukogenolisis: pemecahan glikogen menjadi glukosa1. HMP HUNT :menghasilkan pentose untuk pembentukan DNA, RNA dan NADPH1. Glukoneogenesis:pembentukanglukosadan glikogendari non karbohidrat1. Siklusasamsitrat(krebcircle) : jalur akhir oksidasi karbohidrat, protein, lemakSecara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:1. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis (dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.

Fungsi karbohidrat :Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek (gulamerupakan sumber energi). Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadanganenergi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia).Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural sel. Sumber : Murray, Robert K. Dkk. 2009. Biokimia Harper. Edisi ke- 27. Jakarta : EGC. 3. Metabolisme Lemak. Lipid merupakan sekelompok senyawa heterogen yang tidak dapat larut pada pelarut polar (air) tetapi hanya dapat larut pada pelarut non polar (eter dan klorofom).Lipid diklasifikasikan menjadi:1. Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alcohola. Lemak (fat) yaitu ester asam lemak dengan gliserol.b. Minyak yaitu lemak dalam keadaan cair.c. Malam (wax) yaitu ester lemak dengan alkohol monohidrat dengan berat molekul yang tinggi. 2. Lemak kompleks yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus selain alcohol dan asam lemak.d. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung suatu residuasam fosfor selain asam lemak dan alcohol.e. Glikolipid adalah lipid yang mengandung asam lemak, spingosindan karbohidrat.f. Lipid kompleks lainnya yaitu sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein.3. Precursor lipid turunan yaitu kelompok yang mencakup asam lemak, gliserol, steroid, aldehide lemak, badan keton, vitamin yang larut dalam lipid, dan hormone. Asam lemak dibedakan menjadi:c. Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.d. Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang memiliki ikatan rangkap cis.Metabolisme lipidMetabolism lipid berpusat pada asam lemak dan kolesterol. Asam lemak dapat dioksidasi menjadi Asetil CoA (oksidasi ) atau diesterifikasi dengan gliserol yang membentuk trigliserol (lemak) sebagai cadangan utama bahan bakar tubuh.Asetil CoA yang dibentuk oleh oksidasi mengalami berbagai proses yaitu:a. Seperti Asetil CoA yang berasal dari glikolisis dan senyawa ini dioksidasi menjadi CO2 + H2O melalui siklus asam sitrat.

b. Menjadi precursor untuk membentuk kolesterol dan steroid lain.c. Di hati, senyawa ini digunakan untuk membentuk badan keton (asetoasetat dan 3-hidroksi butirat) yang merupakan bahan bakar penting pada keadaan puasa.

Gambar Gambaran singkat metabolisme asam lemak

Fungsi lipid yaitu1) Sebagai penyusun membrane sel.2) Sebagai cadangan energy utama yang disimpan didalam jaringan adipose.3) Sebagai hormon dan vitamin. Hormon untuk mengatur komunikasi sel sedangkan vitamin membantu regulasi proses biologis.(Murray, RK., dkk. : 2012)

4. Metabolisme Protein.Klasifikasi ProteinProtein terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan kunjungsi.a.Proteindalambentukserabut.Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain. Karakteristiknya :Rendah daya larutnya.Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.Tahan terhadap enzim pencernaan.Contoh protein serabut : Kolagen, elastin, keratin, miosin.b.Protein globular.Karakteristiknya :Berbentuk bola.Larut dalam larutan garam dan asam encer.Mudah berubah dalam pengaruh suhu.Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi.Contoh : Albumin, globumin, histon, protamin.c.Protein konjungsi.Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asamamino (gugus prostetik).Contoh: Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein.Unsur utama penyusun protein adalah asam amino. Struktur utama asam amino yaitu mempunyai satu gugus asam (-COOH) dan satu atom nitrogen yang biasanya melekat pada molekul, yang biasanya berupa gugus amino (NH4).

Gambar Struktur umum asam aminoAsam amino dibagi menjadi 2, yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh. Sedangkan asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat diperoleh dari dalam tubuh dalam jumlah yang cukup.

Gambar Asam-asam amino(Guyton, A., 2009)Jalur-jalur metabolisme protein :Protein dicerna menjadi asam-asam amino. Selanjutnya asam-asam amino tersebut masuk ke jalur metabolism menjadi piruvat, asetil KoA, atau langsung masuk ke jalur siklus Krebs.

(Miller, K., : 1998)5. Multivitamin. Vitamin adalah kelompok nutrient organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin larut lipid adalah senyawa hidrofobik yang dapat diserap secara efisien hanya jika penyerapan lemak berlangsung normal. Seperti lipid lain, vitamin ini diangkut dala darah dalam bentuk lipoprotein atau melekat pda protein pengiat spesifik. Vitamin larut air terdiri dari vitamin B dan vitamin C; keduanya terutama berfungsi sebagai kofaktor enzim.Tabel VitaminVitaminFungsiPenyakit Defisiensi

ARetinol, -karotenPigmen penglihatan di retina; regulsi ekspresi gen dan diferensiasi selButa senja, xeroftlmial keratinisasi kulit

DKalsiferolMemelihara keseimbangan kalsium; meningkatkan penyerapan Ca2+ di usus dan memobilisasi mineral tulang; regulasi ekspresi gen dan diferensiasi selRakitis=gangguan mineralisasi tulang; osteo malasia=demineralisasi tulang

ETokoferol, tootrienolAntioksidan, terutama di membran sel; berperan dalam pembentukan sinyal selSangat jarang-disfungsi saraf serius

KFilokuinon; menakuinonKoenzim dalam pembentukan -karboksiglutamat dalam enzim pembekuan darah dan matriks tulangGangguan pembekuan darah, penyakit perdarahan

B1TiaminKoenzim dalam piruvat dan -ketoglutarat dehirogenase, dan transketolase; mengatur kanal Cl- dalam hantaran sarafKerusaan saraf perifer (beriberi) atau lesi susunan saraf pusat (sindrom Wernicke-Korsakoff)

B2RiboflavinKoenzim dalam reaksi oksidasi dan reduksi; gugus prostetik flavoproteinLesi di sudut mulut, bibir, dan lidah, dermatitis seboroik

NiasinAsam nikotinat, nikotinamidaKoenzim dalam reaksi oksidasi dan reduksi, bagian fungsional NAD dan NADP; berperan dalam regulasi kalsium intra sel dan pembentukan sinyal selPelagra-dermatittis fotosensitif, psikosis depresif

B6Piridoksin, piridoksal, piridoksaminKoenzim dalam transaminasi dan dekarboksilasi asam amino dan glikogen fosforilase; modulasi kerja hormon steroidPenyakit metabolisme asam amino, kejang

Asam folatKoenzim dalam pemindahan fragmen satu-karbonAnemia megaloblastik

B12KobalaminKoenzim dalam pemindahan fragmen satu-karbon dan metabolisme asam folatAnemia pernisiosa=anemia megaloblastik dengan degenerasi medulla spinalis

Asam pantotenatBagian fungsional KoA dan protein pembawa asil; sintesis dan metabolisme asam lemakKerusakan saraf perifer (melalgia nutrisional atau burning foot syndrome)

HBiotinKoenzim pada reaksi karboksilasi dalam glukoneogenesis dan sintesis asam lemak; berperan dalam regulasi siklus selGangguan metaolisme lemak dan karbohidrat, dermatitis

CAsam askorbatKoenzim dalam hidroksilasi prolin dan lisin pada sintesis kolagen; antioksidan; meningkatkan penyerapan besiSkorbut-gangguan penyembuhan luka, berkurangnya sementum gigi, perdarahan subkutis

(Murray, RK., dkk. : 2012)Vitamin rata-rata berperan dalam proses metabolisme, tetapi yang paling berperan diantaranya yaitu vitamin yang larut air seperti vitamin B1 yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat, vitamin B2 yang memiliki peran kunci pada reaksi reduksi oksidasi dalam jalur metabolik, niasin yang terlibat dalam metabolisme makronutrien, piridoksin yang berperan dalam reaksi metabolik, asam folat yang penting dalam metabolisme asam amino, vitamin B12 yang terkait erat dengan metabolisme asam lemak dan metabolisme folat, asam pantotenat yang memiliki peran sentral dalam hamper semua reaksi metabolik, dan biotin yang digunakan untuk lipogenesis, glukoneogenesis, dan metabolisme asam amino rantai cabang (Barasi, M., : 2009).6. Mineral. Banyak mineral esensial yang didistribusikan secara luas dalam makanan, dan kebanyakan orang mengkonsumsi makanan yang telah dicampur mungkin untuk mendapatkan asupan yang memadai.Tabel Klasifikasi mineral berdasarkan fungsinyaFungsiMineral

Fungsi structuralKalsium, magnesium, fosfat

Fungsi yang berhubungan dengan membranNatrium, kalium

Fungsi sebagai gugus prostetik di enzimKobalt, tembaga, besi, molybdenum, selenium, seng

Berperan mengatur atau berperan dalam kerja hormoneKalsium, kromium, yodium, magnesium, mangan, natrium, kalium

Diketahui sebagai zat esensial, tetapi fungsinya tidak diketahuiSilikon, vanadium, nikel, timah

Memiliki pengaruh dalam tubuh, tetapi perannya belm dipastikanFlourida, litium

Dapat ditemukan dalam makanan dna bersifat toksik jika berlebihanAluminium, arsen, antimony, boron, bromine, cadmium, sesium, germanium, timah, hitam, merkuri, perak, stronsium

(Murray, RK., dkk. : 2012)7. Pengaturan Glukosa.Katabolisme Glukosa Glukosa dalam tubuh akan mengalami oksidasi untuk menghasilkan ATP. Pengolahan glukosa menjadi ATP berlangsung didalam sel melalui respirasi selular yang melibatkan 4 jenis reaksi yaitu glikolisis, pembentukan asetil koenzim A, siklus Kreb dan rantai transport elektron (Tortora and Derrickson, 2009).Glikolisis Proses glikolisis terjadi pada semua organisme. Proses ini berfungsi untuk menukarkan glukosa menjadi piruvat dan akan menghasilkan ATP tanpa menggunakan oksigen. Glikolisis dimulai dengan satu molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon pada rantainya (C6H12O6) dan akan dipecahkan menjadi dua molekul piruvat yang masing-masing memiliki 3 atom karbon (C3H3O3) yang merupakan hasil akhir bagi proses ini (Irawan, 2007). Sepanjang proses glikolisis ini akan terbentuk beberapa senyawa, seperti Glukosa 6-fosfat, Fruktosa 6-fosfat, Fruktosa 1,6-bisfosfat, Dihidroksi aseton fosfat, Gliseraldehid 3-fosfat, 1,3-Bisfosfogliserat, 3-Fosfogliserat, 2-Fosfogliserat, Fosfoenol piruvat dan piruvat. Selain itu, proses glikolisis ini juga akan menghasilkan molekul ATP dan NADH (di mana 1 NADH menghasilkan 3 ATP). Sejumlah 4 molekul ATP dan 2 molekul NADH (6 molekul ATP) akan dihasilkan dan pada tahap awal proses ini memerlukan 2 molekul ATP. Sebagai hasil akhir, 8 molekul ATP akan terbentuk.

Pembentukan Asetil Koenzim A Sebelum memasuki siklus Kreb, piruvat yang terhasil dari proses glikolisis harus dioksidasikan terlebih dahulu di dalam mitokondria menjadi asetil koenzim A dan karbon dioksida. Setelah piruvat memasuki mitokondria, enzim piruvat dehidrogenase akan menukarkan piruvat kepada acetyl group dengan melepaskan karbon dioksida. Semasa proses ini juga, terjadi reduksi pada NAD+ menjadi NADH dengan mengambil H+ yang dilepaskan oleh piruvat. Acetyl group akan berikatan dengan koenzim A, maka terhasil asetil koenzim A (asetil-KoA).

Siklus Kreb Dalam proses metabolisme energi dari glukosa, siklus Kreb merupakan tahapan yang terakhir. Proses ini berlaku di dalam mitokondria dan berlangsung secara aerobik. Molekul asetil-KoA yang merupakan produk akhir dari proses konversi piruvat kemudian akan masuk ke dalam siklus Kreb. Perubahan yang terjadi dalam siklus ini adalah mengubah 2 atom karbon yang terikat didalam molekul asetil-KoA menjadi 2 molekul karbon dioksida (CO2), membebaskan koenzim A serta memindahkan energi dari siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH2 dan GTP. Untuk melanjutkan proses metabolisme energi, molekul NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam siklus ini akan diproses kembali secara aerobik di dalam membran sel mitokondria melalui proses Rantai Transpor Elektron untuk menghasilkan produk akhir berupa ATP dan air (Ganong, 2005).

Rantai Transpor Elektron Proses ini juga dikenal sebagai proses fosforilasi oksidatif. Di dalam proses ini, NADH dan FADH2 yang mengandung elektron akan melepaskan elektron tersebut ke dalam akseptor utama yaitu oksigen. Pada akhir dari proses ini, akan terhasil 3 molekul ATP dari 1 molekul NADH dan 2 molekul ATP dihasilkan dari 1 molekul FADH2 (Irawan, 2007).Metabolisme dan Regulasi Glukosa Kadar glukosa di dalam sirkulasi diperoleh dari tiga sumber yaitu absorpsi di intestinal semasa mengkonsumsi makanan, glikogenolisis dan glukoneogenesis. Glikogenolisis dan glukoneogenesis dikontrol oleh hormon yang dihasilkan oleh sel pankreas yaitu glukagon (Ganong, 2005). Dalam tubuh manusia, terdapat hormon glukoregulator yang terdiri dari insulin, glukagon, amilin, epinefrin, kortisol dan growth hormone. Hormon regulator ini berperan untuk menstabilkan kadar glukosa di dalam sirkulasi.Mekanisme Sekresi Glukagon Sel pankreas mensekresi glukagon yang merupakan hormon katabolik. Penemuan pertama oleh Roger Unger pada sekitar tahun 1950 menyatakan bahawa glukagon memiliki peran yang berlawanan dengan insulin. Glukagon berperan besar dalam mempertahankan kadar glukosa darah saat berpuasa ataupun tidak mengkonsumsi makanan dengan cara menstimulasi produksi glukosa dari hati melalui proses glikogenolisis dan glukoneogenesis. Glukosa yang dihasilkan dari hati akan mempertahankan konsentrasi basal glukosa dalam rentang normal saat berpuasa. Apabila glukosa darah menurun di bawah rentang normal, ini akan memicu sekresi glukagon dan selanjutnya produksi glukosa dari hati akan menstabilkan kembali kadar glukosa darah. Hal ini tidak akan terjadi sekiranya glukosa darah adalah normal karena sekresi glukagon telah pun dihambat oleh efek dari insulin.Sekresi glukagon juga distimulasi oleh peningkatan aktivitas parasimpatetik dari sistem saraf autonom yang terjadi saat bersenam atau berolahraga. Selain itu, peningkatan asam amino sekiranya kadar glukosa darah menurun di mana timbul selepas mengkonsumsi makanan tinggi protein juga bisa memicu sekresi glucagon.Jalur metabolic yang terjadi di dalam tubuh

Asam amino yang berasal dari pencernaan protein makanan dan glukosa yang berasal dari pencernaan karbohidrat diserap melalui vena porta hati. Hati memiliki peran mengatur konsentrasi berbagai metabolit larut air dalam darah. Pada kasus glukosa, hal ini dapat dicapai dengan menyerap glukosa yang melebihi kebutuhan dan mengubahnya menjadi glikogen (glikogenesis) atau asam lemak (lipogenesis). Gambar reaksi kimia glikogenesis dan glikogenolisisDi antara waktu makan, hati bekerja mempertahankan kadar glukosa darah dari glikogen, dan bersama ginjal mengubah metabolit non karbohidrat menjadi glukosa (glukoneogenesis). Lipid dalam makanan terutama berupa triasilgliserol dan mengalami hidrolisis menjadi monoasilgliserol dan asam lemak di usus, yang kemudian mengalami re-esterifikasi di mukosa usus. Di sini lipid ini dikemas bersama protein dan disekresikan ke dalam system limfe lalu ke aliran darah sebagai kilomikron, yaitu lipoprotein plasma terbesar. Senyawa ini tidak diserap langsung ke hati, namun mula-mula dimetabolisme oleh jaringan yang mengandung lipoprotein lipase yang menghidrolisis triasigliserol, dan membebaskan asam lemak yang kemudian masuk ke dalam lipid jaringan atau dioksidasi sebagai bahan bakar. Sumber utama lain asam lemak rantai panjang adalah sintesis (lipogenesis) dari karbohidrat, di jaringan adiposa dan hati. Oksidasi parsial asam lemak di hati menyebabkan terbentuknya badan keton (ketogenesis). Badan keton diangkut ke jaringan ekstrahepatik, tempat badan-badan keton ini bekerja sebagai bahan bakar dalam keadaan puasa lama atau kelaparan (Sherwood, L., : 2011).

8. Teh Manis.Teh adalah bahan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Teh mengandung energi sebesar 132 kilokalori, protein 19,5 gram, karbohidrat 67,8 gram, lemak 0,7 gram, kalsium 717 miligram, fosfor 265 miligram, dan zat besi 12 miligram. Selain itu di dalam Teh juga terkandung vitamin A sebanyak 2095 IU, vitamin B1 0,01 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Teh, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Teh :Nama Bahan Makanan :TehNama Lain / Alternatif : -Banyaknya Teh yang diteliti (Food Weight) = 100 gr Bagian Teh yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %Jumlah Kandungan Energi Teh = 132 kkalJumlah Kandungan Protein Teh = 19,5 grJumlah Kandungan Lemak Teh = 0,7 grJumlah Kandungan Karbohidrat Teh = 67,8 grJumlah Kandungan Kalsium Teh = 717 mgJumlah Kandungan Fosfor Teh = 265 mgJumlah Kandungan Zat Besi Teh = 12 mgJumlah Kandungan Vitamin A Teh = 2095 IUJumlah Kandungan Vitamin B1 Teh = 0,01 mgJumlah Kandungan Vitamin C Teh = 0 mgKhasiat / Manfaat Teh : - (Belum Tersedia) Huruf Awal Nama Bahan Makanan : KALORI DALAM TEH MANIS

Krisnatuti,Diah.2008. Perencana Menu Untuk Penderita Asam Urat.Jakarta:Penebar swadayaGula pasira. Energy (kkal) :364b. Protein (g) :0c. Lemak (g) : 0d. Karbohidrat (g) : 94,0e. Kalsium (mg) : 5f. Fosfor : 1(Sumber: Darwin, 2013)Kandungan kalori setiap makanan dapat dihitung dengan mengalikan jumlah gram setiap komponen dengan kandungan energi metaboliknya. Kandungan energy metabolik protein dan karbohidrat adalah 4 kkal/g. Lemak mengandung energi yang dua kali lebh banyak yaitu 9 kkal/g.(Sumber: Silverthorn, 2014)9. Sarapan.Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari. Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Sarapan merupakan waktu makan yang paling penting dan sangat dianjurkan untuk dipenuhi, karena alasan kesehatan. Dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki kadarserat tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah.Fungsi sarapan Memberikan nutrisi pada otak, sehingga anak yang sarapan berprestasi lebih baik disekolah dari pada anak yang tidak sarapan Mengendalikan berat badanSumber : www.wikipedia.org10. Hipoglikemik.Hipoglikemia didefinisikan sebagai keadaan di mana kadar glukosa plasma lebih rendah dari 45 mg/dl 50 mg/dl. Bauduceau, dkk mendefinisikan hipoglikemia sebagai keadaan di mana kadar gula darah di bawah 60 mg/dl disertai adanya gelaja klinis pada penderita. Pasien diabetes yang tidak terkontrol dapat mengalami gejala hipoglikemia pada kadar gula darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang normal, sedangkan pada pasien diabetes dengan pengendalian gula darah yang ketat (sering mengalami hipoglikemia) dapat mentoleransi kadar gula darah yang rendah tanpa mengalami gejala hipoglikemia. Pendekatan diagnosis kejadian hipoglikemia juga dilakukan dengan bantuan Whipples Triad yang meliputi: keluhan yang berhubungan dengan hipoglikemia, kadar glukosa plasma yang rendah, dan perbaikan kondisi setelah perbaikan kadar gula darah. Klasifikasi Hipoglikemia menurut American Diabetes Association Workgroup on Hypoglycemia tahun 2005 9 Severe hypoglycemia Kejadian hipoglikemia yang membutuhkan bantuan dari orang lain

Documented symptomatic hypoglycemia Kadar gula darah plasma 70 mg/dl disertai gejala klinis hipoglikemia

Asymptomatic hypoglycemia Kadar gula darah plasma 70 mg/dl tanpa disertai gejala klinis hipoglikemia

Probable symptomatic hypoglycemia Gejala klinis hipoglikemia tanpa disertai pengukuran kadar gula darah plasma

Relative hypoglycemia Gejala klinis hipoglikemia dengan pengukuran kadar gula darah plasma 70 mg/dl dan terjadi penurunan kadar gula darah

Gejala dan Tanda Hipoglikemia Gejala dan tanda dari hipoglikemia merupakan akibat dari aktivasi sistem saraf otonom dan neuroglikopenia. Pada pasien dengan usia lajut dan pasien yang mengalami hipoglikemia berulang, respon sistem saraf otonom dapat berkurang sehingga pasien yang mengalami hipoglikemia tidak menyadari kalau kadar gula darahnya rendah (hypoglycemia unawareness). Kejadian ini dapat memperberat akibat dari hipoglikemia karena penderita terlambat untuk mengkonsumsi glukosa untuk meningkatkan kadar gula darahnya. Tabel 2.3. Gejala dan tanda yang muncul pada keadaan hipoglikemia 11 Kadar Gula Darah

Gejala Neurogenik

Gejala Neuroglikopenik

79,2 mg/dL gemetar, goyah, gelisah irritabilita, kebingungan

70,2 mg/dL gugup, berdebar debar sulit berpikir, sulit berbicara

59,4 mg/dL berkeringat ataxia, paresthesia

50,4 mg/dL mulut kering, rasa kelaparan sakit kepala, stupor,

39,6 mg/dL pucat, midriasis kejang, koma, kematian

Identifikasi Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hipoglikemia Usia Menurut Lefebvre, gejala (symptom) hipoglikemia muncul lebih berat dan terjadi pada kadar gula darah yang lebih tinggi pada orang tua dibanding dengan usia yang lebih muda. Sedangkan menurut Studenski dalam buku ajar Harrisons Princle of Internal Medicine 18th Ed dikemukankan bahwa hipoglikemia pada penderita diabetes usia lanjut lebih sulit diidentifikas karena simptom autonomik dan neurogenik terjadi pada kadar gula darah yang lebih rendah bila dibandingkan dengan penderita diabetes pada usia yang lebih muda. sedangkan reaksi metabolik dan efek cedera neurologisnya sama saja antara pasien diabetes muda dan usia lanjut. Simptom autonom hipoglikemia sering tertutupi oleh penggunaan beta-blocker. Penderita diabetes usia lanjut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hipoglikemia daripada penderita diabetes usia lanjut yang sehat dan memiliki fungsi yang baik.

Kelebihan (ekses) insulin Dosis insulin atau obat penurun gula darah yang terlalu tinggi. Konsumsi glukosa yang berkurang. Produksi glukosa endogen berkurang, misal setelah konsumsi alkohol.

Ekses insulin disertai mekanisme kontra regulasi glukosa yang terganggu Hipoglikemi merupakan interaksi antara kelebihan (ekses) insulin dan terganggunya mekanisme kontra regulasi glukosa. Kejadian ekses insulin saja belum tentu menyebabkan terjadinya hipoglikemia. Faktor risiko yang relevan dengan terganggunya mekanisme kontra regulasi glukosa pada penderita diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2 tahap lanjut antara lain

Aktivitas berat (lari sprint) 2.7 Kerangka Konsep

Tidak sarapan

Aktivitas anaerob

Glikolisis Anaerob

Tidak makan siangTidak ada asupan energi

Latihan baris berbaris

Penumpukan asam laktat

Penurunan kadar glukosa darah (hipoglikemik)

Kelelahan dan Pegal

Saraf otonom terganggu Kurang energi di otak Otot kurang energi

Berkeringat dinginPusing

lemas

Minum teh manis

Segar

2.8 Kesimpulan Nn. Siti, 17 tahun melakukan aktivitas berat berupa lari sprint yang termasuk aktivitas anaerob ditambah ia juga tidak sarapan, sehingga terjadi glikolisis anaerob menyebabkan kelelahan dan pegal serta hipoglikemik.

DAFTAR PUSTAKA

Barasi, M., 2009. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga.Darwin, Philips.2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Jakarta:Sinar IlmuDjoko,PekikIrianto.2002.Dasar Kepelatihan.Yogyakarta:Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri YogyakartaGuyton, A.C. 2006. Textbook of Medical Physiology. China: Elsevier Hartono, Andry, Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit,Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta, 2006.Kushartanti, W. 2005. Fisiologi dan Kesehatan Olahraga. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/FISIOLOGI%20DAN%20KESEHATAN%20OLAHRAGA.pdf [Diakses pada 18 Maret 2015].Murray, Robert K. Dkk. 2009. Biokimia Harper. Edisi ke- 27. Jakarta : EGC.Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper. Edisi ke-22. Jakarta: Penerbit CV.EGCSaunders.Guyton. A., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGCSherwood, L., 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta : EGC.Silbernagl, S., 2006. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC.Silverthorn, Dee Unglaub. 2014. Fisiologi Manusia Sebuah Pendekatan Terintegrasi.Jakarta:EGC

Blok V Homeostasis,Stress,Adaptasi & Metabolisme 44