ketikan p2 sken 3

4
 4. Penanganan fraktur sebelum dibawa ke RS! Lakukan prinsip stabilisasi : Menjaga agar tidak banyak bergerak sehubungan dengan keadaan. Menjaga pernafasannya tetap stabil. Menjaga agar posisi fraktur yang telah dipasang bidai tidak berubah Menjaga agar perdarahan tidak bertambah banyak. Menjaga agar tingkat kesadaran korban tidak jatuh pada keadaan yang lebih buruk. Periksalah sirkulasi distal dari lokasi fraktur: Periksa nadi distal dari fraktur normal atau tidak"mel emah" ataukah menghi lang  perlahan# Periksa ke$epatan pengisian kapiler. %ekanlah kuku jari ekstremitas yang $edera dan eks tremitas kon tral ater al se$a ra ber samaan. Lep askan tekanan se$ara ber samaan. Periksalah apakah pengembalian warna kemerahan terjadi bersamaan atau tidak  &ika ditemukan gangguan sirkulasi maka penderita langsung dibawa ke Rumah Sakit se$epatnya. &ika ekstremitas yang $edera mengalami edema maka perhiasan yg dipakai pada lokasi tersebut dilepas  Pada fraktur terbuka  jangan pernah meny entuh tulang yang tampa k keluar " dan  jangan membersihkannya dengan air yang tidak steril lakukan irigasi dengan air steril atau larutan $airan fisiologis 'a(l # Prinsip %eknik pembidaian ). Pembidai an Lengan * tas Pasanglah sling kain segitiga# untuk gendongan lengan bawah" sedemikian sehingga sendi siku membentuk sudut +,-" dengan $ara: Letakkan kain sling di sisi bawah lengan. *pe dari sling berada pada siku" dan pun$ak dari sling berada pada bahu sisi lengan yang tidak $edera.  posisikan lengan bawah sedemikian sehingga posisi tangan sedikit terangkat kira/kira membentuk sudut ),0#.

Upload: aprila-c-dara

Post on 05-Nov-2015

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

4. Penanganan fraktur sebelum dibawa ke RS!Lakukan prinsip stabilisasi : Menjaga agar tidak banyak bergerak sehubungan dengan keadaan. Menjaga pernafasannya tetap stabil. Menjaga agar posisi fraktur yang telah dipasang bidai tidak berubah Menjaga agar perdarahan tidak bertambah banyak. Menjaga agar tingkat kesadaran korban tidak jatuh pada keadaan yang lebih buruk. Periksalah sirkulasi distal dari lokasi fraktur: Periksa nadi distal dari fraktur ( normal atau tidak?,melemah?, ataukah menghilang perlahan?) Periksa kecepatan pengisian kapiler. Tekanlah kuku jari ekstremitas yang cedera dan ekstremitas kontralateral secara bersamaan. Lepaskan tekanan secara bersamaan. Periksalah apakah pengembalian warna kemerahan terjadi bersamaan atau tidak Jika ditemukan gangguan sirkulasi maka penderita langsung dibawa ke Rumah Sakit secepatnya. Jika ekstremitas yang cedera mengalami edema maka perhiasan yg dipakai pada lokasi tersebut dilepas Pada fraktur terbuka jangan pernah menyentuh tulang yang tampak keluar, dan jangan membersihkannya dengan air yang tidak steril ( lakukan irigasi dengan air steril atau larutan cairan fisiologis NaCl )

Prinsip Teknik pembidaian1. Pembidaian Lengan AtasPasanglah sling (kain segitiga) untuk gendongan lengan bawah, sedemikian sehingga sendi siku membentuk sudut 90%, dengan cara: Letakkan kain sling di sisi bawah lengan. Apex dari sling berada pada siku, dan puncak dari sling berada pada bahu sisi lengan yang tidak cedera. posisikan lengan bawah sedemikian sehingga posisi tangan sedikit terangkat (kira-kira membentuk sudut 10). ikatlah dua ujung sling pada bahu dimaksud. Gulunglah apex dari sling, dan sisipkan disisi siku. Posisikan lengan atas yang mengalami fraktur agar menempel rapat pada bagian sisilateral dinding thoraks Pasanglah bidai yang telah di balut kain/kassa pada sisi lateral lengan atas yangmengalami fraktur.- Bebatlah lengan atas diantara papan bidai (di sisi lateral) dan dinding thorax (pada sisimedial). Jika tidak tersedia papan bidai, fiksasi bisa dilakukan dengan pembebatan menggunakan kain yang lebar.

2. Pembidaian tungkai bawah Imobilisasikan tungkai yang mengalami cedera untuk mengurangi nyeri dan mencegah timbulnya kerusakan yang lebih berat Carilah bahan kaku yang cukup panjang sehingga mencapai jarak antara telapak kaki sampai dengan diatas lutut. Carilah bahan yang bisa digunakan sebagai tali untuk mengikat bidai Pastikan bahwa tungkai berada dalam posisi lurus Letakkan bidai di sepanjang sisi bawah tungkai, sehingga bidai dalam posisi memanjang antara sisi bawah lutut sampai dengan dibawah telapak kaki Pasanglah bidai pasangan di sisi medial tungkai bawah sejajar dengan bidai yang dipasang di sisi lateral tungkai Ikatlah bidai pada posisi diatas dan di bawah lokasi fraktur.Pastikan bahwa lutut dan pergelangan kaki sudah terimobilisasi dengan baik Pasanglah bantalan pada ruang kosong antara bidai dan lengan yang dibidai Periksalah sirkulasi, sensasi dan pergerakan pada regiondistal dari lokasi pembidaian, untuk memastikan bahwa pemasangan bidai tidak terlalu ketat

Pasca pemasangan bidai : Periksa sirkulasi daerah ujung pembidaian. Contoh: memencet kuku ibu jari 5 detik atau pulsasi bagian arteri dorsalis pedis ( bila pad kaki) Pemeriksaan pulsasi satu jam sekali. Jika pasien mengeluh terlalu ketat,atau kesemutan, maka pembalut harus dilepas seluruhnya. Kemudian bidai di pasang kembali dengan lebih longgar.

DAFTAR PUSTAKAApley, A. Graham ,Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley, Widya Medika, Jakarta, 1995.Black, J.M, et al,Luckman and Sorensens Medikal Nursing : A Nursing ProcessApproach, 4 th Edition, W.B. Saunder Company, 1995.Carpenito, Lynda Juall,Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, EGC,Jakarta, 1999.

Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medik Dirjen bina Pelayanan Medik Depkes RI, 2005. Pedoman Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat di Rumah Sakit, Jakarta.