panduan tutorial mahasiswa blok 14 tahun 2012

31
PANDUAN TUTORIAL BLOK DIGESTIVUS KOORDINATOR : dr. NURHIDAYATI, M.Kes KONTRIBUTOR: dr. Nurhidayati, M.Kes dr. Agustine Maharadika dr. Raehanul Bahraen dr. Dinie Ramdhani dr. Zikrul Haekal Kementerian Pendidikan Nasional 1

Upload: lala-syahaab

Post on 05-Aug-2015

77 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

PANDUAN TUTORIAL

BLOK DIGESTIVUS

KOORDINATOR :

dr. NURHIDAYATI, M.Kes

KONTRIBUTOR:

dr. Nurhidayati, M.Kes dr. Agustine Maharadika dr. Raehanul Bahraen dr. Dinie Ramdhanidr. Zikrul Haekal

Kementerian Pendidikan Nasional

Fakultas Kedokteran UniversitasMataram

Nusa Tenggara Barat

1

Page 2: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

2012Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam yang telah melimpahkan

rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku

panduan blok Sistem digestif ini. Pada blok ini mahasiswa diharapkan mempunyai

pengetahuan klinis tentang kelainan-kelainan di pada sistem digestif dan hubungannya

dengan bidang ilmu yang lain.

Dengan sistem pembelajaran yang berbasis kompetensi yang telah diterapkan

di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram diharapkan dapat mencetak dokter-

dokter yang lebih kompeten dan mempunyai pengetahuan yang terintegrasi sehingga

mampu menjawab tantangan di masa yang akan datang. Pembelajaran yang berbasis

kompetensi dengan menitikberatkan pada pembelajaran mandiri oleh mahasiswa

sendiri (student centred learning) dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman mahasiswa terhadap ilmu – ilmu kedokteran yang mereka pelajari dan

mampu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar secara terus menerus (long

life learning). Pada blok ini terdapat 7 skenario yang akan dipelajari oleh mahasiswa

pada proses tutorial. Kami harapkan skenario yang telah disusun dapat memacu

diskusi mahasiswa yang aktif dan dinamis serta mencari sumber belajar secara mandiri.

Demikian buku panduan ini kami susun dengan harapan semoga dapat

dipergunakan semaksimal mungkin sebagai panduan mahasiswa dan bahan diskusi

untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Terimakasih kami sampaikan

kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya buku panduan ini. Masukan dan

kritikan sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku panduan ini.

Mataram, Oktober 2012

Penyusun

2

Page 3: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

A. PENDAHULUAN

Blok Sistem digestif ini berisi tentang segala permasalahan kesehatan yang

berhubungan dengan saluran pencernaan. Blok ini mempunyai peranan yang

sangat penting dalam kurikulum pendidikan dokter. Banyak kasus penyakit dan

kelainan pada sistem digestif yang harus dikuasai oleh dokter umum, baik yang

disebabkan oleh trauma, infeksi, obstruksi, kelainan bawaan maupun keganasan.

Dalam blok ini mahasiswa akan mempelajari masalah – masalah yang berkaitan

dengan sistem digestif yang sering terjadi pada kehidupan sehari – hari.

Mahasiswa juga sudah mulai melakukan survei langsung dalam bentuk kunjungan

lapangan ke Rumah Sakit dalam rangka proses early clinical exposure.

B. TUJUAN

Dari blok sistem digestif ini mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan dan

keterampilan mengenai kelainan yang terkait sistem digestif meliputi aspek :

1 Patofisiologi

2 Gejala klinis

3 Pemeriksaan fisik

4 Pemeriksaan penunjang

5 Diagnosis banding

6 Penatalaksanaan

7 Komplikasi

8 Prognosis

9 Preventif

yang berhubungan dengan kelainan infeksi, trauma, degeneratif, kongenital,

neoplasma dan metabolik pada sistem digestif.

C. PRASYARAT BLOK

1 Mahasiswa Mengetahui anatomi (mikros dan makros) sistem digesif

2 Mahasiswa Mengetahui fisiologi sistem digesif

3 Mahasiswa Mengetahui embriogenesis sistem digesif

3

Page 4: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

Mahasiswa telah lulus :

1 Blok 2 : Blok Biomedik

2 Blok 3 : Blok Homeostasis

3 Blok 4 : Blok Pertahanan Tubuh

4 Blok 5 : Blok Metabolisme dan Energi

5 Blok 6 : Blok Sirkulasi dan Distribusi

6 Blok 7 : Blok Lokomosi

7 Blok 9 : Blok Genetika dan Tahap-Tahap Kehidupan

D. SASARAN BLOK

1 Mahasiswa mampu mengetahui penyakit yang terkait dengan sistem digestif

2 Mahasiswa mampu mengetahui patofisiologi penyakit yang terkait dengan

sistem digestif

3 Mahasiswa mampu mengetahui tanda dan gejala klinik penyakit yang terkait

dengan sistem digestif

4 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik penyakit yang terkait dengan

sistem digestif pada pasien simulasi

5 Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan diagnosis banding penyakit

yang terkait dengan sistem digestif

6 Mahasiswa mampu mengusulkan pemeriksaan penunjang penyakit yang terkait

dengan sistem digestif untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan

diagnosis banding

7 Mahasiswa mampu menegakkan diagnosis penyakit yang terkait dengan sistem

digestif

8 Mahasiswa mampu mengusulkan penatalaksanaan penyakit yang terkait

dengan sistem digestif melalui terapi medikamentosa dan non medikamentosa

9 Mahasiswa mampu menentukan perencanaan tindak lanjut dan waktu merujuk

penderita penyakit digestif secara tepat

4

Page 5: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

10 Mahasiswa mampu menetapkan prognosis penyakit yang terkait dengan sistem

digestif

11 Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan komplikasi penyakit yang

terkait dengan sistem digestif

12 Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan upaya pencegahan penyakit

yang terkait dengan sistem digestif

E. HUBUNGAN DENGAN BLOK LAIN

1. BIOMEDIK

- Mengetahui biologi seluler

- Mengetahui dasar-dasar genetika

- Menjelaskan adaptasi sel dan celullar injury

2. HOMEOSTASIS

- Konsep homeostasis cairan dan elektrolit

- Mekanisme keseimbangan asam dan basa dalam menjaga homeostasis

tubuh

- Konsep pengaruh cairan terhadap organ dan sistem *

- Gejala dan tanda serta patogenesis dari dehidrasi

- Mengetahui etiologi dan patogenesis cedera, kematian dan adaptasi sel

- Karakteristik umum dari neoplasma

- Proses seluler dan molekuler yang terjadi pada karsinogenesis

- Karakteristik umum neoplasia, klasifikasi tumor, nomenklatur tumor dan

biologi sel tumor

- Mengetahui proses invasi, metastasis dan efek klinik dari tumor

- Prinsip dasar farmakokinetik dan farmakodinamik obat

3. PERTAHANAN TUBUH

- Konsep agen-agen infeksi bakteri, virus, jamur, parasit (definisi, struktur,

klasifikasi dan perkembangbiakan)

5

Page 6: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

- Pengenalan jenis, tempat kerja, mekanisme kerja antimikroba dan

mekanisme resisten antimikroba (antibakteri, antivirus, antijamur,

antelmintik)

- Konsep interaksi antara agent, host dan environment.

4. SIRKULASI DAN DISTRIBUSI

- Mengetahui prinsip peranan sistem digestif dalam menjaga keseimbangan

sirkulasi dan distribusi dalam tubuh manusia

- Menjelaskan fungsi sistem digestif dalam menjaga keseimbangan sirkulasi

dan distribusi cairan dalam tubuh manusia

- Menjelaskan prinsip koreksi cairan dan elektrolit (jenis dan penghitungan

koreksi cairan)

- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

5. LOKOMOSI

- Mengetahui mekanisme pengontrolan fungsi sistem digestif oleh jaringan

saraf

- Mengetahui persyarafan yang menginervasi sistem digestif

6. TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN

- Mengetahui embriogenesis umum

- Mengetahui anomali kongenital pada saluran pencernaan

- Mengetahui pengaruh umur pada fungsi saluran pencernaan

F. CABANG ILMU TERKAIT :

Cabang – cabang ilmu yang mendukung dan lingkup bahasan blok adalah sebagai

berikut :

1. Histologi

2. Genetika

3. Anatomi

4. Fisiologi

6

Page 7: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

5. Biokimia

6. Mikrobiologi

7. Parasitologi

8. Farmakologi

9. Patologi Anatomi

10. Patologi Klinik

11. Anestesi

12. Radiologi

13. Ilmu Kesehatan Anak

14. Ilmu Penyakit Dalam

15. Ilmu Bedah

16. Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut

17. Gizi

18. Epidemiologi

19. IKL

G. BENTUK KEGIATAN DALAM BLOK

1. Kuliah

Kuliah diberikan setiap hari sesuai dengan jadwal. Kuliah ini bertujuan untuk

memberikan dasar pemahaman atau konsep ilmu tertentu atau bersifat

sebagai pengayaan ilmu bagi mahasiswa. Kuliah disampaikan oleh dosen dan

pakar bidang ilmu yang terkait, relevan dengan tujuan pembelajaran blok

2. Tutorial

Fokus utama program KBK adalah diskusi dalam kelompok- kelompok kecil.

Kelas dibagi menjadi kelompok –kelompok kecil, masing – masing dibimbing

oleh seorang fasilitator / tutor. Pada saat kegiatan tutorial, mahasiswa harus

mengetahui tujuan pembelajaran dari setiap masalah kesehatan yang dihadapi

(Learning Objectives ) dan mendiskusikan cara atau metode untuk mencapai

tujuan tersebut. Mahasiswa belajar bagaimana bekerjasama sebagai satu tim,

saling membantu dan belajar dari tugas yang diberikan. Proses tutorial pada

blok ini menggunakan seven jump dan seven jump plus.

3. Pleno

Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir skenario, melibatkan seluruh mahasiswa

yang dikumpulkan dalam satu kelas besar. Diskusi ini bertujuan menjembatani

permasalahan–permasalahan yang terjadi selama tutorial, sehingga dapat

menyatukan persepsi mahasiswa sehingga dapat mengetahui secara

menyeluruh dan terpadu. Topik yang diangkat dalam pleno adalah masalah

yang ditemui dalam diskusi sebelumnya.

7

Page 8: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

4. Skill Lab / Ketrampilan medik

Dalam kegiatan ini mahasiswa dilatih agar mengenal, mengetahui dan terampil

dalam melakukan pemeriksaan fisik pada sistem digestif.

5. Praktikum

Praktikum bertujuan untuk memberikan ketrampilan laboratorium untuk

menunjang pemahaman materi dalam blok yang terkait. Banyaknya jumlah

praktikum sesuai dengan kontribusi SKS masing – masing cabang ilmu terkait

yang memerlukan pemahaman lebih jauh.

6. Kunjungan Lapangan

Kunjungan lapangan dilaksanakan di bangsal dan poli Penyakit Dalam, bangsal

dan poli Anak dan bangsal dan poli Bedah dengan mengacu pada kasus-kasus

sistem digestif. Pelaksanaan kunjungan lapangan dilaksanakan 2 kali.

Mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari

sekitar 16-17 orang mahasiswa. Masing-masing kelompok mahasiswa

melakukan observasi kasus sistem digestif selama 2 jam per hari dengan

bimbingan dari supervisor bagian Penyakit Dalam, Anak dan Bedah.

7. Penugasan individu

Masing – masing mahasiswa mendapat tugas membuat essay (literatur review)

atau critical appraisal dengan memilih salah satu tema digestif yang telah

ditentukan sebagai berikut:

a. Dispepsia

b. Ulkus peptikum

c. Diare

d. Ikterus

e. Ileus

f. Demam tifoid

g. Peritonitis

h. Hematemesis-Melena

i. Trauma abdomen

j. Kelainan kongenital

Tugas ditulis dengan format :

- Huruf times new roman 12

- Spasi 1,5

- Tugas dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah penugasan

8

Page 9: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

8. Belajar mandiri

H. TUGAS DAN KEWAJIBAN MAHASISWA

Dalam proses diskusi, mahasiswa memegang peranan utama, karena pendekatan

belajar berdasarkan masalah ini, berdasarkan konsep student centered. Dengan

konsep tersebut mahasiswa tidak hanya mengandalkan materi yang diperoleh dari

pengajar, tetapi mahasiswalah yang harus aktif mencari informasi sebanyak–

banyaknya untuk menemukan jawaban atas masalah yang diberikan. Masalah yang

diberikan hendaknya menumbuhkan minat bagi mahasiswa untuk selalu mencari

dan belajar. Pencarian jawaban permasalahan ini bisa ditempuh melalui buku–

buku referensi, penelusuran melalui internet, diskusi dengan teman, konsultasi

dengan pakar serta praktikum mandiri. Dengan metode pembelajaran ini sangat

menguntungkan bagi mahasiswa, karena mahasiswa diberikan kebebasan untuk

mengembangkan pengetahuan dan wawasan keilmuannya secara mandiri. Oleh

karena itu penting dalam diri tiap mahasiswa kedokteran akan adanya tekad yang

kuat untuk antusias belajar. Demi berhasilnya pelaksanaan diskusi ini mahasiswa

harus menyiapkan diri dengan banyak membaca dan aktif mencari referensi.

Untuk menunjang pemahaman blok ini, mahasiswa diharapkan :

1 Membaca dan mengetahui tujuan pembelajaran dalam blok ini

2 Membaca dan mengetahui skenario yang diberikan dengan cermat,

sehingga mampu menentukan masalah apa yang sedang dihadapi.

3 Menentukan prioritas masalah yang dihadapi

4 Mengemukakan pertanyaan sebanyak- banyaknya tentang kemungkinan

penyebab masalah tersebut dan kemungkinan jalan keluarnya

5 Mencari jawaban atas pertanyaan – pertanyaan tersebut

6 Membuat kesimpulan dariapa yang telah didiskusikan

7 Selalu melakukan re-check tentang apa yang telah didiskusikan dengan

referensi yang terpercaya atau pendapat pakar.

8 Aktif dan terampil mengemukakan gagasan

9

Page 10: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

9 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor untuk pengayaan materi

I. PETUNJUK TEKNIS TUTORIAL

Untuk melaksanakan KBK, ada tujuh langkah ( seven jumps ) yang bisa ditempuh

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ketujuh langkah tersebut adalah :

L-1 : Menjelaskan istilah dan konsep ( identifikasi istilah dalam skenario )

L-2 :Menetapkan masalah (masalah adalah apapun dalam skenario dan yang

berkaitan, yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan, pernyataan dan

hipotesis)

L-3 :Menganalisis masalah (merinci dan menjelaskan permasalahan dengan

braimstorming berdasar prior knowledge )

L-4 : Menarik kesimpulan dari L-3 secara sistematis ( mind mapping )

L-5 : Merumuskan sasaran / sumber belajar

L-6 : Mengumpulkan informasi tambahan ( belajar mandiri )

L-7 : Mensintesis dan menguji informasi baru.(memaparkan, membahas informasi

yang diperoleh )

J. KETRAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI

Setelah mengikuti kegiatan ketrampilan medik blok ini, mahasiswa diharapkan

memiliki ketrampilan dalam menilai secara klinis, melakukan pemeriksaan dalam

rangka menegakkan diagnosa penyakit dan kelainan pada pada saluran pencernaan

pada pasien simulasi yang meliputi :

1. Melakukan anamnesis dan heteroanamnesis pada kasus penyakit saluran

pencernaan

2. Melakukan pemeriksaan fisik dasar untuk menenegakkan diagnosis

penyakit pada saluran pencernaan

3. Mampu menentukan pilihan jenis pemeriksaan laboratorium pada kasus

penyakit saluran pencernaan yang murah dan tepat

4. Mengetahui indikasi, pemilihan dan persiapan pemeriksaan penunjang

untuk menegakkan diagnosis kelainan padatraktus digestif

10

Page 11: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

5. Mampu merangkum dan menginterpretasikan hasil anamnesis,

pemeriksaan fisik, uji laboratoriun atau prosedur yang sesuai

6. Mampu melakukan pemasangan dan pelepasan NGT

11

Page 12: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

K. EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi Hasil proses pembelajaran pada Blok Sistem Digestif ini meliputi:

- Ujian Tulis : Multiple Choice Question ( MCQ )

- Ujian CBT

- Ujian psikomotor : OSCE dan praktikum

Rincian :

Tutorial : 2,5 %

Ujian tulis : 55 %

Ujian CBT : 15 %

Penugasan : 5 %

Praktikum : 5 %

Ketrampilan Medik : 17,5 %

12

Page 13: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

SKENARIO I

Seorang ibu, suatu pagi membawa anak perempuannya yang berusia 3 tahun ke UGD

RSU karena diare sejak 10 hari yang lalu disertai demam. Ibu telah membawa anaknya

ke Puskesmas 2 kali, diberikan obat yang katanya membunuh kuman penyebab diare

tersebut selama 3 hari, namun tidak membaik. Frekwensi BAB 5-6 kali, warna kuning,

terdapat busa, awalnya ada ampas, namun sejak tadi malam ampas (-). Sejak tadi

malam, anaknya juga muntah, dan tidak mau makan dan makin malas minum, perut

kembung dan mules. Hasil pemeriksaan fisik; KU tampak rewel, BB 12 kg, tinggi badan

85 cm, Nadi 110 x/menit, lemah, reguler, RR 38 kali/menit, peristatik meningkat, suhu

38 C, mata tampak cekung, tidak BAK sejak tadi malam.

Referensi :

1. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan anak 1. Penerbit Staf Pengajar Ilmu kesehatan

Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

2. Nelson Textbook of Pediatrics. Saunders.

3. McPhee S.J., Ganong W.F (ed). 2006. Gastrointestinal Disease: Introduction,

in : Pathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical Medicine, Fifth

Edition. McGraw-Hill Companies

4. Dipiro JT.et al, ed 7. Pharmacotherapy A pathophysiologic Approach.

5. Pharmacology Goodman and Gilmann

6. Keshav S. 2004. The Gastrointestinal System at a Glance. Blackwell science.

Massachusetts.

7. Manual of Gastroenterology: Diagnosis and Therapy, 3rd Edition , 2002

Lippincott Williams & Wilkins

8. The Gastrointestinal System at a Glance

9. Current Diagnosis & Treatment in Gastroenterology, 2nd Edition; 2003

McGraw-Hill

10. Handbook of Gastroenterology, 2nd Edition; 2005 Lippincott Williams &

Wilkins

11. Paediatric Gastroenterologyjosé M Moreno-Villares • Isabel Polanco;

1

Page 14: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

SKENARIO II

Seorang ibu membawa anak laki-lakinya yang berusia 4 tahun ke Puskesmas karena

anaknya mengeluh sakit perut, kadang mules, BABnya agak lunak dan frekwensinya 3

kali sehari sejak 2 minggu terakhir. Ibu telah membawanya ke Pustu 1 minggu yang lalu

dan diberikan oralit dan tablet yang katanya mengurangi mules dan satu tablet yang

dilarutkan di air sebelum diminum. Perawat di Pustu mengatakan anaknya salah

makan saja. Namun, keluhannya anaknya tidak membaik, bahkan anaknya terlihat

semakin pucat, kurus dan lemes. Ditanyakan tentang seperti apa feses anaknya, ibunya

tidak pernah memperhatikan, karena anaknya sudah bisa cebok sendiri. Hasil

anamnesis tentang kebiasaan BAB, si Ibu mengaku dulu ketika masih tinggal di Jakarta

dilakukan di pinggir sungai Ciliwung. Mereka baru pindah ke kampung ini 3 bulan yang

lalu. Ketika di Jakarta anaknya pernah mengeluh gatal, seperti ada yang bergerak-gerak

di dalam anusnya, tapi setelah minum obat dari puskesmas, keluhannya hilang. Dokter

kemudian melakukan pemeriksaan penunjang, untuk memastikan penyebabnya dan

menentukan penatalaksanaan.

Referensi:

1. McPhee S.J., Ganong W.F (ed). 2006. Gastrointestinal Disease: Introduction, in :

Pathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical Medicine, Fifth Edition.

McGraw-Hill Companies

2. Dipiro JT.et al., 2002. Pharmacotherapy A pathophysiologic Approach.

3. Current Medical Diagnosis & Treatment 2009, Forty-Eighth Edition

4. Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh

5. Imonology and Moleculer Biology of Parasitic Infections Edited by Kenneth S

Warren,3rd ed, Blackwell Scientific Publication,93

6. Parasitologi Kedokteran Editor Srisasi Ganda Husada FKUI

2

Page 15: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

SKENARIO III

Seorang perempuan berusia 42 tahun, datang ke Poli Interna RSU dengan keluhan mata

kuning. Dua minggu sebelumnya penderita merasa selalu kelelahan dan lemah badan dan

seminggu terakhir merasa meriang, batuk-batuk serta pilek disertai mual dan muntah dan

nyeri ulu hati yang kadang-kadang terasa menusuk. Dua hari Sebelum MRS penderita baru

menyadari matanya menjadi kuning dan warna kencingnya agak kecoklatan tidak seperti

biasanya. Riwayat penyakit dahulu: penderita pernah sakit kuning waktu menjadi mahasiswa

semester 2, namun seingat penderita tidak diobati ke dokter dan sembuh sendiri. 5 tahun

yang lalu penderita pernah merasa nyeri menusuk yang hebat di uluhati sampai opname,

disertai mata kuning, tetapi tidak seberat ini. penyakit itu sembuh setelah dokter

memberinya antibiotik. Hasil pemeriksaan fisik: TB 156 cm, BB 72 kg, TD 130/80 mHg, RR 20

x/menit, peristaltik kesan normal, sklera yang ikterik serta nyeri tekan di epigastrium. Dari

anamnesa lanjutan, pasien menyatakan sudah gemuk sejak remaja, sejak 10 tahun terakhir

menggunakan kontrasepsi hormonal. Kemudian dokter merencanakan beberapa

pemeriksaan penunjang untuk diagnosis dan terapi.

Referensi :

1. Harrison, Principle Of Internal Medicine, 16 th edition, McGraw Hill. United States of America. 2005.

2. Suyono, S. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke tiga. Jakarta : Balai penerbit FKUI : 2001.

3. Soemoharjo S, Gunawan S. Hepatitis Virus B. edisi II. Jakarta. EGC, 2008.4. Keshav S. 2004. The Gastrointeastinal System at a Glance. Blackwell science.

Massachusetts5. Beckingham IJ. 2001. ABC of Liver, Pancreas and Gall Bladder. BMJ Book6. Suyono, S. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke tiga. Jakarta : Balai penerbit

FKUI : 2001.7. Sjamsuhidjat, 2006. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC8. Sobiston Texbook of Surgery. The Biological Basis of Modern Surgical Practice. Ed.

17.9. Current Medical Diagnosis and Therapy10. Dipiro JT.et al., 2002. Pharmacotherapy A pathophysiologic Approach.

3

Page 16: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

SKENARIO IV

PERUT TERASA NYERI

Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke Poli RSU dengan keluhan nyeri di ulu ati

dan terbakar di dada. Keluhan ini dirasakan sejak 1 bulan yang lalu .Awalnya sejak 1

tahun yang lalu penderita sering merasakan rasa panas di ulu hati, namun akhir-akhir

ini penderita merasakan nyeri hingga terasa menusuk-nusuk ke punggung. Nyeri

dirasakan sangat berat beberapa jam setelah makan. Sejak 3 hari terakhir, disertai

mual dan muntah. Biasanya keluhan hilang setelah penderita makan .tetapi kali ini

tidak. Penderita juga sudah meminum obat kunyah yang dijual bebas tapi keluhan

tetap dirasakan. Penderita adalah perokok aktif sejak remaja dan mempunyai riwayat

kencing manis sejak 3 tahun lalu. Penderita meminta obat yang sangat ampuh unutk

segera menghilangkan keluhannya.

Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan merencanakan melakukan

pmeriksaan penunjang untuk mengakkan diagnosa sehingga dapat meberikan

penatalaksanaan yang rasional bagi pasien ini.

Referensi :

1. Joyoningrat D. Dispepsia fungsional. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi

IV. Editor: Sudoyo WA et al. Pusat Penerbitan FKUI Jakarta; hal 354-6.

2. Harrison, Principle Of Internal Medicine, 16 th edition, McGraw Hill. United States

of America. 2005.

3. PB PAPDI. Panduan Pelayanan Medik. Eds: Rani AA et al. Pusat Penerbitan FKUI

Jakarta; hal 301.

4. Current Medical Diagnosis and Therapy

5. Logan R.P.H., 2002. ABC of The Upper Gastrointestinal Tract. BMJ Book

6. Dipiro JT.et al., 2002. Pharmacotherapy A pathophysiologic Approach.

7. Keshav S. 2004. The Gastrointeastinal System at a Glance. Blackwell science.

Massachusetts

4

Page 17: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

SKENARIO V

Seorang lak-laki paruh baya berusia 29 tahun dirujuk ke RSU Provinsi NTB dengan

keluhan perut kembung dan nyeri. Sudah 5 hari pasien tidak buang air besar.

Pasien sudah periksa ke Puskesmas dan diberi obat anti kembung, namun tidak

membuahkan hasil. Perut dirasa makin keras dan tambah sakit yang tidak dapat

ditentukan lokasinya. Sejak 3 hari terakhir, dia malah tidak pernah kentut. Badan

juga dirasakan agak meriang. Selama ini, dia BAB setiap hari, tidak pernah

mengeluhkan tidak bisa buang air besar. Pasien mempunyai kebiasaan BAB setiap

2-3 hari sekali sejak remaja. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, KU tampak

kesakitan, sedikit pucat, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 110 x/menit, RR 30

kali/menit, suhu badan 36,5 0C, dan peristaltik meningkat.

Pasien bertanya ke dokter yang merawatnya, apa yang terjadi dengan dirinya?

apakah penyakitnya bisa sembuh?

Referensi:

1. Sjamsuhidjat R., De Jong W., 2006. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC

2. Harrison, Principle Of Internal Medicine, 16 th edition, McGraw Hill. United States

of America. 2005.

3. Sobiston Texbook of Surgery. The Biological Basis of Modern Surgical Practice. Ed.

17.

4. Current Medical Diagnosis and Therapy

5. Dipiro JT.et al., 2002. Pharmacotherapy A pathophysiologic Approach.

5

Page 18: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

SKENARIO VI

Seorang perempuna, umur 35 tahun, pekerjaan penjahir di pabrik garmen, datang ke

RSUD Kota Mataram dengan keluhan buang air besar (BAB) berdarah segar sejak 3 hari

yang lalu. Awalnya darah hanya keluar pada akhir BAB, tetapi sekarang sepertinya

sejak awal sudah ada darahnya, tapi dipermukaan feses saja. Dua minggu sebelumnya

dia pernah mengalami berak darah juga, tetapi diserta lendir, baunya busuk dan

perutnya sakit sekali. Saat ini dia tidak mengeluh diare, mual muntah dan sakit perut.

Sejak lama memang dia sudah sering mengeluh susah dan jarang BAB dan sering

merasa tidak nyaman di dubur. Karena keluhannya ini dia semakin menahan

keinginannya untuk BAB, nyerinya membuat dia ingin pingsan. Karena penghasilan

yang minimal, ia hanya biasa makan dengan lauk seadanya.

Pada pemeriksaan tanda vital: TD 110/70 mmHg, RR 20x/menit, suhu 37 C, pasien

terlihat menahan sakit saat duduk. Pada pemeriksaan fisik abdomen tidak ditemukan

nyeri atau hepatomegali. Pemeriksaan RT, tidak ditemukan lendir, ada darah dan

teraba massa. Dokter merencanakan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan

diagnosis.

Referensi

1. Suyono, S. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke tiga. Jakarta : Balai penerbit

FKUI : 2001.

2. Harrison, Principle Of Internal Medicine, 16 th edition, McGraw Hill. United

States of America. 2005.

3. Sjamsuhidjat, 2006. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC

4. Sobiston Texbook of Surgery. The Biological Basis of Modern Surgical Practice.

Ed. 17.

5. Current Medical Diagnosis and Therapy

6. Dipiro JT.et al., 2002. Pharmacotherapy A pathophysiologic Approach.

6

Page 19: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

SKENARIO VII

Seorang laki-laki, umur 35 tahun, Adul, seorang pemuda berusia 22 tahun, dibawa ke

UGD RSU Mataram dengan keluhan nyeri perutt hebat sejak tadi malam. Keluhan ini

nyeri perut mulai dirasakan sejak 7 hari yang lalu, tapi ringan disertai demam, perut

kembung dan mual dan beberapa kali muntah serta mencret. Pasien sudah berobat ke

mantri, tapi tidak membaik. Oleh kelurganya dianjurkan untuk minum jamu yaitu

kunyit, karena ingin cepat sembuh, pasien meminum beberapa gelas perasan kunyit

segar sehari sebelum MRS.

Dari anamnesis diketahui bahwa penderita Adulsudah mengkonsumsi alkohol juga

sering mabok dengan teman – temannya sejak usia 19 tahun. Pasien juga mempunyai

riwayat sering nyeri ulu hati. Biasanya dia hanya mengkonsumsi obat yang dia beli di

warung untuk mengetasinya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah

1100/7650 mmHg, nadi 106 x/menit, reguler dan amplitudo lemah; pernapasan 34 x /

menit, suhu 38o C, KU lemah, pada palpasi abdomen terdapat nyeri dan tegang pada

seluruh dinding perut dan aukultasi abdomen, peristaltik menurun. Dokter segara

melakukan pentalaksanaan awal dan melakukan pemeriksaan penunjang untuk

menegakkan diagnosa sehingga dapat menetapkan penatalaksaan yang tepat untuk

penyakit yang diderita oleh pasien

Referensi

1. Sjamsuhidjat, 2006. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC

2. Harrison, Principle Of Internal Medicine, 16 th edition, McGraw Hill. United States

of America. 2005.

3. Sobiston Texbook of Surgery. The Biological Basis of Modern Surgical Practice. Ed.

17.

4. Current Medical Diagnosis and Therapy

5. Dipiro JT.et al., 2002. Pharmacotherapy A pathophysiologic Approach.

7

Page 20: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

SKENARIO VIII

FILM

Jika pasien ini di rujuk ke klinik tempat seorang dokter bekerja, apa yang harus anda

lakukan oleh dokter tersebut untuk menyelamatkan pasien ini?Seorang MABA

(Mahasiswa Baru), 18 th dibawa oleh seniornya kepoliklinik akademi-nya dengan

keluhan nyeri perut dan mual-muntah. Hasil anamnesis diketahui dia baru saja

mendapatkan hantaman dari seniornya yang berjumlah 15 orang karena terlambat

datang OPSPEK dan lupa membawa tugasnya. Ke lima belas seniornya meninju

perutnya secara bergantian, sehingga dia akhirnya terjatuh karena kesakitan. Hasil

pemeriksaan fisik diperoleh : KU sadar, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 90

X/menit dan respiratory rate 20 x/menit dan lebam-lebam hampir di seluruh kulit

abdomennya. Setelah 30 menit diobservasi di poliklinik, tanda vitalnya menurun,

tekanan darah menurun menjadi 80 mmHg/palpasi, nadi 120 x/menit, lemah, RR

28x/menit, dinding abdomen menegang, bising usus menurun. Dia selanjutnya di

rujuk ke UGD RS terdekat. Dokter jaga UGD, segera melakukan pemeriksaan

penunjang laboraturium dan radiologi. Pada laboraturium didapatkan Hb 7 gr% dan

pada rontgen ditemukan air fluid level. Dokter menemukan peritoneal lavage positif

(+) darah.

Referensi :

1. Sjamsuhidjat R., de Jong W., 2006. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC

2. Sobiston Texbook of Surgery. The Biological Basis of Modern Surgical Practice. Ed.

17.

3. Harrison, Principle Of Internal Medicine, 16 th edition, McGraw Hill. United States

of America. 2005.

4. Current Medical Diagnosis and Therapy

8

Page 21: Panduan Tutorial Mahasiswa Blok 14 Tahun 2012

5. Dipiro JT.et al., 2002. Pharmacotherapy A pathophysiologic Approach.

9