laporanpraktikum acara 3 dan 4 (repaired)
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUMSTATISTIKA TEKNIK
DATA EKSPERIMENTAL
Oleh:Adi AtfallahA1C015005
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan statistik sudah dikenal sebelum abad 18, pada saat itu negara-
negara Babilon, Mesir, dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama, usia, jenis
kelamin, pekerjaan, dan jumlah anggota keluarga. Kemudian pada tahun 1500,
pemerintahan Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan
tahun1662 dikembangkan catatan tentang kelahiran dan kematian. Baru pada
tahun 1772-1791, G. Anchenwall menggunakan istilah statistika sebagai
kumpulan data tentang negara. Tahun 1981-1985 R. Fisher mengenalkan analisan
varians dalam literatur statistinya. (Pujiati, 2004)
Statistika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang membahas
tentang pengambilan data, data ekperimental sampai kesimpulan yang
diperoleh dari perhitungan dan pengolahan data tadi, serta membuat
keputusan yang dapat diterima berdasarkan analisis. Dalam kehidupan
sehari-hari, sering kita temui permasalahan yang dapat diformulasikan
ke dalam persamaan matematis. Hubungannya dengan statistika yaitu
statistika digunakan untuk menyatakan data atau bilangan yang diperoleh dari
data, misalnya rata-rata dari data tersebut.
Permasalahan yang umum dihadapi oleh peneliti atau insinyur
adalah menyangkut cara pengambilan keputusan berdasarkan data mengenai
suatu sistem ilmu. Dalam tiap kasus, peneliti membuat dugaan mengenai suatu
sistem. Sebagai tambahan tiap kasus harus melibatkan penggunaan data
percobaan dan pengambilan keputusan berdasarkan data tadi. Secara resmi
dalam tiap kasus dugaan mengenai dugaan dapat dirumuskan dalam bentuk
hipotesis statistik.
Keunikan statistik yaitu kemampuannya untuk menghitung ketidak
pastian dengan tepat. Dengan kemampuan itu para ahli statistik dapat
membuat suatu pernyataan yang tegas, lengkap dengan jaminan
ketidakpastian. Didalam statistik ada tiga hal penting yang mendasar yaitu
analisa data yang membahas tentang pengumpulan, penyajian dan
mengintisarikan data. Kedua adalah probabilitas yaitu membahas tentang
hukum peluang dan yang terakhir adalah kesimpulan statistik yaitu tentang
ilmu penarikan kesimpulan statistik dari data tertentu.
B.Tujuan
1. Mahasiswa di harapkan mampu memahami teknik pengambilan data dan
mengnginterprestasikannya.
2. Melakukan analisis data secara desktiptif , asosiasi dan komparatif dari
data yang di peroleh.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Data adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai suatu persoalan,
yang dapat berbentuk kategori atau pun berbentuk angka/bilangan. Data
merupakan bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis
dapat melahirkan berbagai informasi. Dengan informasi tersebut, dapat diambil
suatu keputusan.
Pengolahan data adalah proses untuk memperoleh data atau angka
ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah, dengan menggunakan rumus
tertentu, seperti menghitung jumlah, rata-rata, proporsi/ persentase.
Dalam stastistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik
tentang parameter populasi. Dengan kata lain hipotesis adalah taksiran terhadap
parameter populasi, melalui data-data sampel (Sugiyono,2005). Istilah hipotesis
sebenarnya berasal dari kata majemuk terdiri dari kata-kata hipo dan tesa. Hipo,
berasal dari bahasa Yunani yang berarti di bawah, kurang atau lemah. Sedangkan
tesa yang berarti teori atau proporsi yang disajikan sebagai bukti. Jadi, hipotesis
adalah pernyataan yang masih kebenarannya dan masih perlu dibuktikan
kenyataannya. Jika suatu hipotesis telah dibuktikan kebenarannya, namanya
bukan lagi hipotesis. (Kerlinger, 1979) 1. Jenis Hipotesis Jenis hipotesis
berdasarkan perumusannya terdiri dari dua jenis yaitu hipotesis nol dan hipotesis
alternatif. Hipotesis nol adalah hipotesis/dugaan yang menyatakan tidaknya ada
hubungan atau perbedaan antara variable X dan variable Y. Sementara, hipotesis
alternatif adalah hipotesis/dugaan yang menyatakan adanya hubungan atau
perbedaan antara variable X dan variable Y. Berdasarkan perumusan masalahnya,
hipotesis dibagi menjadi tiga jenis yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif,
dan hipotesis asosiatif. Hipotesis deskriptif adalah dugaan yang menjadi jawaban
sementara terhadap rumusan masalah deskriptif (menggambarkan). Hipotesis
komparatif adalah dugaan yang menjadi jawaban sementara terhadap rumusan
masalah komparatif (membandingkan). Pada rumusan ini, variabelnya sama tapi
berbeda pada populasi dan sampel atau kejadian itu terjadi pada waktu yang
berbeda. Terakhir, hipotesis asosiatif adalah dugaan yang menjadi jawaban
sementara terhadap rmusan masalah asosiatif yang menanyakan adanya hubungan
antara dua variabel atau lebih.
III. METODOLOGI
A. Alat dan bahan
1. Gabah kering giling
2. Alat tumbuk mekanis (alat yang akan dianalisis)
3. Alat ukur : timbangan
4. Alat tulis: ballpoint, kertas
5. Alat hitung: kalkulator
B. Prosedur kerja
1. Menimbang nampan
2. Menimbang nampan dan gabah
3. Melakukan penumbukan gabah dalam 3 perlakuan yaitu dengan lama
penumbukan 5, 10 dan 15 menit
4. Memisahkan gabah, beras, dan sekam setiap 5 menit
5. Menimbang kembali sisa gabah yang masih utuh
6. Tumbuk kembali sisa gabah
7. Melakukan perlakuan yang sam seperti pada langkah 5 dan 6
Tabel Data penumbukan gabah sebanyak 50 g dengan alat mekanis.
Waktu (menit) Gabah (gram) Beras (gram)
0
5
10
15
C. Prosedur analisis data
1. Analisis deskriptif
a. Untuk menentukan kapasitas kerja mesin penumbuk perlu dilakukan
analisis deksriptif
1) Masing-masing kelompok menetapkan hipotesis jumlah persen bobot
gabah yang sudah tertumbuk menjadi beras atau belum, selama 5
menit dan 10 menit
2) Bandingkan dengan hasil persen yang diperoleh kelompok tersebut
dengan uji chi square dengan rumus :
∏ X c2=
(|X−∏0
n|−12)
∏0
n¿¿¿¿
untuk mengetahui apakah hipotesis jumlah persen bobot gabah benar.
3) Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesis yang diajukan
diterima atau ditolak, maka nilai X2 hitung dibandingkan dengan nilai
X2 tabel dengan taraf kesalahan (α) = 5%
4) Tuliskan kesimpulan dan saran.
Tabel Data hasil penumbukan selama 5 menit/10 menit
Gabah Beras Jumlah
Fob
Fex
∏ Xc2
Catatan: kapasitas mesin yang diharapkan adalah dapat menumbuk 50 g
gabah menjadi beras dalam waktu 10 menit.
2. Analisis komparatif
Untuk membandingkan apakah ada kenaikan hasil tumbukan (bobot beras)
dari hasil tumbukan selama 10 menit dengan alat mekanis dapat menggunakan
analisis uji T terhadap hasil tumbukan selama waktu tersebut.
Tabel Pengujian kenaikan hasil tumbukan
sampel Beras
kepala
5’
Beras
kepala
10’
D Di-
D(di)
di2 (Beras
kepala
5’)2
(Beras
kepala
10’)2
1
2
3
7
8
∑
X
SSD= ∑d2
MSD= ssddf
SD=√ ssdn(n−1)
Tc= D
SD
3. Analisis asosiatif
Untuk mengetahui apakah waktu yang digunakan dalam proses analisis
hasil tumbukan dengan menggunakan alat tumbuk mekanis berpengaruh terhadap
hasil tumbukan maka dapat dilakukan analisis uji F.
Tabel Pengujian pengaruh waktu dengan hasil tumbukan
I II III ∑
0
5
10
15
∑
n row
n colom
n total
SoV db JK KR F hitFα
5% 1%
Blok
Perlakuan
Error
Total
db blok = n colom –1
db perlakuan = n row -1
db eror = db total –(db blok+db perlakuan)
db total = n total -1
rumus_jk_total_ujiF =(sigma_kuadrat_perlakuan/ncolom) – Cf)
rumus_jktotal_blok_ujiF = ((sigma_kuadrat_blok/nrow) – Cf)
rumus_jk_eror_ujiF = (jktotal- (jk perlakuan+jblok)
rumus_KR_ujiF_RAK = (JK/db)
rumus_fhit = (KRblok/ KRerror) dan (K perlakuan / K error)
Untuk mengetahui hubungan relasi dan korelasi antara waktu penumbukan
dan hasil beras dapat dilakukan uji analisi regresi dan korelasi sebagai berikut:
Tebel Analisis regresi hubungan waktu dan hasil tumbukan
No Waktu (X) Beras Kepala
X2 Y2 xy
(x) (y)
1 0
2 5
3 10
4 15
∑
Rata2
n regresi
n total
Rumus persamaan regresi
b1= ∑ Xiyi∑ xi 2 bo = y - b1x y = bo + b1x
Pengujian ketetapan regresi
JKregresi = bi x ∑ xi yi
JKtotal = ∑ yi2
JKresidu = JKtotal - JKregresi
SoV db JK KR F hit Fα
5% 1%
Regresi
Residu
Total
Koefisien determinasi
R2 = JK regresiJK total
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Data hasil pengamatan kelompok 1
Waktu Gabah Beras
0 50 0
5 30,89 13,5
10 12,42 25,17
15 1,38 31,17
Tabel 2. Data hasil pengamatan kelompok 2
Waktu Gabah Beras
0 50 0
5 24,72 10,89
10 4,52 21,49
15 0 21,96
Tabel 3. Data hasil pengamatan kelompok 3
Waktu Gabah Beras
0 50 0
5 10,55 9,52
10 8,2 20,55
15 0,87 24,18
Tabel 4. Data hasil pengamatan kelompok 4
Waktu Gabah Beras
0 50 0
5 36,36 3,98
10 26,34 4.52
15 7,18 10,54
Tabel 5. Data hasil pengamatan kelompok 5
Waktu Gabah Beras
0 50 0
5 35,83 5,14
10 29,93 7,67
15 15,91 14,29
Tabel 6. Data hasil pengamatan kelompok 6
Waktu Gabah Beras
0 50 0
5 36,12 7,08
10 11,04 20,67
15 1,84 25,82
Tabel 7. Data hasil pengamatan kelompok 7
Waktu Gabah Beras
0 50 0
5 38,58 2,84
10 20,87 6,94
15 0,64 13,21
Tabel 8. Data hasil pengamatan kelompok 8
Waktu Gabah Beras
0 50 0
5 34,99 7,69
10 18,71 18,13
15 5,51 25,83
Tabel 9. Data hasil pengamatan kelompok 4
Waktu Gabah Beras
0 50 0
5 36,36 3,98
10 26,34 4.52
15 7,18 10,54
Berat Nampan = 2,62 gr
Rumus Chi Square
∏x2c = = ¿¿
Keterangan :
X = data gabah awal – data beras 5 menit awal
∏o = Ketetapan Dengan Nilai 0,5
n = data awal gabah (gabah t = 0)
Tabel 10. Data hasil penumbukan selama 5 menit
Gabah Beras Jumlah
Fob 46,02 3,98 50
Fex 25 25 50
∏ Xc2 33,69 - -
Ho : Tiada ada perbedaan antara mesin satu dengan mesin lainnya
Hi : Terdapat perbedaan antara mesin yang satu dengan mesin lain
∝ 5% : 3.84
Keterangan :
F ob = x
F ex = 1/2 data awal (data sampel)
Xc2 = hasil ∏ Xc2
∏ Xc2 > ∝ 5% = Ho ditolak, Hi diterima
∏ Xc2 < ∝ 5% = Ho diterima, Hi ditolak
Hasil Perhitungan
∏x2c = ¿¿ = 421,070412.5 = 33,685632
Tabel 11. Pengujian kenaikan hasil tumbukan
Sample
Beras
5’
(x)
Beras
10’
(y)D (y-x) Di (D-D) Di2 x2 y2
1 13,5 25,17 11,67 -3,61 13,03 182,25 633,53
2 10,89 21,49 10,6 -2,54 6,45 118,59 461,82
3 9,52 20,55 11,03 -2,97 8,82 90,63 422,3
4 3,98 4,52 0,54 7,52 56,55 15,84 20,43
5 5,14 7,67 2,53 5,53 30,58 26,41 58,82
6 7,08 20,67 13,59 -5,53 30,58 50,13 427,25
7 2,84 6,49 4,1 3,96 15,68 8,06 48,16
8 7,69 18,13 10,44 -2,38 5,66 59,13 328,6
∑ 60,64 125,14 64,46 446.82
x 7,58 15,64 8,06
n = 8 MSD = SSDdf SD = √ SSD
n(n−1) tc = D
SD
df = n-1 = 167,35
7 = √ 167,358(8−1)
=8,061,73
= 8-1 = 7 = 63.83 = 1,73 = 4,66
SSD = ∑ di2 = 167,35
Kesimpulan :
tc < ∝ 5% , Ho Diterima, Hi Ditolak
tc > ∝ 5% , Ho Ditolak, Hi Diterima
Ho = tidak ada pengaruh dalam pengujian hasil tumbukan
Hi = ada pengaruh dalam pengujian hasil tumbukan
∝ 5% = 3,84
tc > ∝ 5%
6,44 > 3,84 , Ho Ditolak, Hi Diterima
Maka, ada pengaruh dalam pengujian hasil tumbukan.
Tabel 12. Pengujian Pengaruh Waktu dengan Hasil Tumbukan Kelompok 4, 5, 6
Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 ∑
5 3,98 5,14 7,08 16,2
10 4,52 7,67 20,67 32,86
15 10,54 14,29 25,82 50,65
∑ 19,04 27,1 53,57 99,71
N row 3
N colom 3
N total 9
1. Cf = ¿¿ = ¿¿ = 1104,67
2. db bbk = nkolom - 1 = 3 - 1 = 2
3. db perlakuan = nbaris - 1 = 3 - 1 = 2
4. db toal = n total - 1 = 9 - 1 = 8
5. Jk blok = ∑ x2
3 – cf
= (263,5+734,4+2869,7)
3 - 1295.64
= 1322,21 – 1104,67
= 217,
6. Jk Perlakuan = ∑ x2
3 – cf
= (262,4+1097,8+2565,4)3
= 1302,53 – 1104,67
= 197,9
7. Jk Total = ¿¿) – cf
= (15,8404 + 26,4196 + 50,1264 + 20,4304 + 58,8289 + 427,2489
+ 111,0916 + 204, 2041 + 666,6724) - 1104,67
= 476,1927
8. Jk error = Jk total – (Jk perlakuan + Jk blok)
= 476,192 – ( 197,88 + 217,55 )
= 60,762
Tabel 13. Anova
SoV db JK KR F hit Fα
5% 1%
Blok 2 217,5 108,775 7,1607 6,94 -
Perlakuan 2 197,88 98,94 6,513 6,94 -
Error 4 60,762 15,1905 - - -
Total 8 - - - - -
Hipotesis :
Ho = tidak ada pengaruh waktu dengan hasil
Hi = ada pengaruh waktu dengan hasil
db error = db total – (db blok + db perlakuan)
= 8 – (2 – 2) = 4
KR = JKdb
KR blok = JK blokdb blok =
217,552 = 108,775
KR perlakuan = JK perlakuandb perlakuan =
197,882 = 98,94
KR error = JK errordb error =
60,7624 = 15,1905
KR total = JK totaldb total =
476,1928 = 59,524
Fhit blok = KRblokKR eror =
108,77515,1905 = 7,1607
Fhit perlakuan = KR perlakuan
KR eror = 98,94
15,1905 = 6,513
Kesimpulan :
F hitung > f∝5% = Ho ditolak, Hi diterima
F hitung < f∝5% = Ho diterima, Hi ditolak
f∝5% = 6,94
NB : Kesimpulan ada 2, F hitung blok dan F hitung perlakuan
1. F hitung blok > f∝5%
7,1607 > 6,94, Ho ditolak, Hi diterima
Maka, ada pengaruh waktu dengan hasil
2. F hitung perlakuan < f∝5%
6,513 < 6,94, Ho diterima, Hi ditolak
Maka, tidak ada pengaruh waktu dengan hasil
Tabel 14. Analisis regresi hubungan waktu dan hasil tumbukan
No
Waktu
(x)
Beras
(y)x2
y2
Xy
1 0 0 0 0 0
2 5 3,89 25 15,84 19,9
3 10 4,52 100 20,43 45,2
4 15 10,54 225 111,09 158,1
∑ 30 19,04 350 147,36 223,2
Rata-rata 7.5 4,76
n total 4
n reg 2
1. ∑xiyi = ∑xy - ∑ xi. ∑ yi
ntotal 5. bo = yi – bi xi
= 223,2 - 30 x 19,04
4 = 4,76 – 0,59 x 7,5
= 80,4 = 0,3335
2. ∑xi2 = ∑ x2 - (∑ xi)2
n total 6. JK regresi = bi ∑xiyi
= 360 - 900
4 = 0,59 x 80,4
= 135 = 47,436
3. ∑yi2 = ∑ y2 - (∑ yi)2
ntot7. JK total = ∑yi2
= 147,36 – 362,5216
4 = 56,73
= 56,37
4. bi = ∑ xiyi∑ xi2 8. JK residu = JK total – JK regresi
= 80,4135 = 56,73 – 47,436
= 0,59 = 9,294
Tabel 15. Anova
SoV db JK KR F hitungFα
5% 1%
Regresi 1 47,436 47,436 10,208 18,51 -
Residu 2 9,294 4,647 - - -
Total 3 56,73 18,91 - - -
KR regresi =JK reg residb regresi = 47,436
1=¿ 47,436
KR residu = JK res idudb residu = 9,294
2 = 4,647
KR total = JK tot aldb tot al = 56,73
3 = 18,91
F hitung = KRreg resiKR res idu = 47,436
4,647 = 10,208
Koef Determinasi (R2) = JK reg resiJK tot al
= 47,43656,73 = 0,836
Koef Korelasi (r) = ∑ xiyi
√∑ xi .∑ yi2
= 80,4
√135 (56,37) = 0,92
Tc = r √n tot al−2
√ i−R2
= 0.92√4−2√1−0,836
= 7.926
Hipotesis : Ho = regresi hubungan waktu dan hasil tumbukan linier
Hi = regresi hubungan waktu dan hasil tumbukan tidak linier
Fhit > f∝5%, Ho ditolak dan Fhit < f∝5%, Ho diterima
f∝5% = 18,51
F hit < 18,51 maka 7,926 < 18,51, Ho diterima, Hi ditolak
Maka, Regresi hubungan waktu dan hasil tumbuhan linier.
B. Pembahasan
Arboleda (1981: 27) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu penelitian
yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih
variabel dengan suatu cara tertentu sehingga berpengaruh pada satu atau lebih
variabel lain yang di ukur.
Gay (1981: 207-208) menyatakan bahwa metode penelitian eksperimental
merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar
hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam penelitian
eksperimen dilakukan manipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol varibel
lain yang relevan dan mengobservasi efek atau pengaruhnya terhadap satu atau
lebih variabel terikat.
Kerlinger (2006: 315) menambahkan definisi eksperimen sebagai suatu
penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih
variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel terikat
untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap
variabel bebas tersebut. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi
disebut variabel bebas dan variabel yang akan dilihat pengaruhnya disebut
variabel terikat.
Statistika selalu berhubungan dengan data. Data adalah fakta yang dapat
dipercaya kebenarannya. Pengumpulan fakta yang merupakan data dapat
seluruhnya atau sebagian saja. Keseluruhan fakta dari suatu hal yang diselidiki
disebut populasi, sedangkan sebagian dari semua fakta yang dianggap dapat
mewakili seluruh populasi disebut sempel.
Analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian
seperti mean, standar deviasi, varian, modus dll. Dalam program SPSS digunakan
juga ukuran skewness dan kurtosis untuk menggambarkan distribusi data apakah
normal atau tidak, selain ada beberapa pengujian untuk mengetahui normalitas
data dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Dalam pembahasan ini
hanya akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan gambaran data
tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi.
Analisis komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua
atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka
pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk
sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian
deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat,
dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu.
Analisis asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Penelitian ini
memiliki tingkat yang tertinggi bila di bandingkan dengan penelitian yang lain,
seperti penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan menggunakan penelitian ini,
dapat kita temukan beberapa teori yang dapat memberikan penjelasan, perkiraan
dan kontrol suatu gejala.
Uji F digunakan untuk membandingkan lebih dari dua perlakuan
kelompok atau objek/data, dan dari masing-masing perlakuan terdapat ulangan.
Uji “F” digunakan dalam 3 (tiga) macam :
1. Group Sampling
2. Percobaan
3. Sub Group Sampling
1. Group Sampling
Digunakan untuk menguji ada tidaknya variasi dalam variable tertentu (y)
antar tiga kelompok atau lebih sebagai akibat variasi variable tertentu (x) antar
kelompok. Cara pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terhadap
variable yang dikaji dari sampel yang ditentukan dengan group sampling.
Analisis data :
a) Membuat tabel Anova = analisis ragam
b) Menghitung SS
c) Menghitung MS dan FC
d) Membandingkan FC dengan Fα
2. Percobaan
Digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variasi perlakuan tertentu
(Xi) terhadap variasi tertentu
3. Sub Group Sampling
Digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan dalam sifat tertentu antar
kelompok dan antar sub kelompok dari masing-masing kelompok pada suatu
populasi. Adapun data yang diperoleh merupakan data yang dikumpulkan dari
hasil pengamatan atas sampel yang diambil pada masing-masing sub group
dengan rancangan sub group sampling.
Uji t berguna untuk membandingkan 2 (dua) kelompok data (obyek) yang
berbeda jenisnya (perlakuan), atau berbeda lingkungannya. Statistik ujinya adalah:
t hitung = (X1-X2) / S(x1-x2)
dimana :
X1 = X1 rata-rata
X2 = X2 rata-rata
S(x1-x2) = Standar error (Se)
Standart error kedua sampel tersebut dapat dibedakan menjadi tiga macam
sesuai dengan sifat datanya :
1. Untuk data berpasangan
Data berpasangan adalah data yang diperoleh secara sepasang-
sepasang dari suat obyek yang diamati atau suatu percobaan yang
dilakukan secara sepasang demi sepasang.
Se = Sd / √ n
Dimana : Sd = ∑ (Di – D) / (n -1)
Di = perbedaan antara kedua sampel
D = rata-rata perbedaan kedua sampel
2. Data tidak berpasangan dengan varians yang identik (homogen)
Se = √(Sp2 / n1 + Sp2 / n2)
Dimana :
Sp2 = ((n1-1) KR1 + (n2-1) KR2 / (n1+n2-2)
T tabel = t (α , df = n1+n2-2
3. Data tidak berpasangan dengan varians tidak identik (tidak homogen)
Se = √(KR1/n1 + KR2/n2)
Untuk n1 = n2 maka nilai t tabel (α , df = n-1)
Uji t berguna untuk membandingkan 2 (dua) kelompok data (obyek) yang
berbeda jenis pada kondisi lingkungan yang kurang lebih sama (tanpa perlakuan),
satu jenis pada lingkungan berbeda (tanpa perlakuan), berbeda jenis pada
lingkungan yang hampir sama dengan perlakuan sama, dan satu jenis dengan
perlakuan berbeda pada lingkungan yang sama atau hampir sama.
Dalam penentuan Standart error dapat dibedakan menjadi tiga macam
sesuai dengan sifat datanya, yaitu : untuk data berpasangan, data tidak
berpasangan dengan varians yang identik (homogen), dan data tidak berpasangan
dengan varians tidak identik (tidak homogen).
Uji chi square bertujuan untuk menentukan apakah hasil-hasil yang
diperoleh dari pengamatan sample tepat sama dengan hasil-hasil yang secara
teoritis diharapkan sesuai dengan aturan-aturan probabilitas. Uji Chi Square (X²)
dapat dipakai untuk menentukan sejauh mana distribusi teoritis seperti distribusi
normal, distribusi Binomial dan lainnya sesuai dengan distribusi empiris yang
diperolehdari data sample. Dalam praktek frekuensi yang diharapkan dapat
dihitung atas dasar Ho. Jika dengan hipotesis ini nilai X²hitung lebih besar dari
nilai kritis tertentu (X² table), maka Ho ditolak yang artinya dapat ditarik
kesimpulan bahwa frekuensi yang diobservasi berbeda nyata dengan frekuensi
yang diharapkan. Prosedur sampai pada kesimpulan akan menolak atau menerima
Ho tersebut disebut Uji Chi Square. Statistik uji chi square yang dipakai adalah :
X²hitung = Ʃ ((fo – fe)²/fe)
dimana :
Fo = frekuensi yang diobservasi
Fe = frekuensi yang diharapkan
Untuk menarik kesimpulan dari hasil analisis tersebut maka bandingkan
X²hitung dengan X² table.Apabila X²hitung < X²tabel, maka Ho diterima, yang
artinya kesimpulannya sesuai dengan teori/dugaan, demikian sebaliknya apabila
X²hitung > X²tabel, maka Ho ditolak, yang artinya kesimpulannya berlawanan
dengan teori/dugaan yang diajukan.
X²tabel = X²(α , df ¿ dengan α=¿5%atau 1%.
df = db = k-1, dengan K adalahbanyaknyakelasataukategori yang dibandingkan.
Chi Square berguna antara lain untuk :
1. Menguji proporsi untuk data multinominal
2. Menguji proporsi untuk data binomial
3. Menguji independen antara dua karakteristik di dalam daftar kontingensi b x k
4. Menguji model distribusi berdasarkan data hasil pengamatan
5. Menguji proporsi untuk data multinomial
Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara
dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien
korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan
dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel
mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai
variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka
kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi,
maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan
melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis
memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006):
o 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel
o >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah
o >0,25 – 0,5: Korelasi cukup
o >0,5 – 0,75: Korelasi kuat
o >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat
o 1: Korelasi sempurna
Koefesien diterminasi dengan simbol r2 merupakan proporsi variabilitas
dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi
berikutnya menyebutkan bahwa r2merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang
dibuat model dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r2 digunakan sebagai
informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r2 ini dijadikan
sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang
dibuat model. Jika r2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis
regresi cocok dengan data secara sempurna.
Dalam hubungannya dengan korelasi, maka r2 merupakan kuadrat dari
koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel bebas (X) dan variabel Y
(tergantung). Secara umum dikatakan bahwa r2 merupakan kuadrat korelasi antara
variabel yang digunakan sebagai predictor (X) dan variabel yang memberikan
response (Y). Dengan menggunakan bahasa sederhana r2 merupakan koefesien
korelasi yang dikuadratkan. Oleh karena itu, penggunaan koefesien determinasi
dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel X
terhadap Y mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas. Secara bebas
dikatakan dua variabel mempunyai hubungan belum tentu variabel satu
mempengaruhi variabel lainnya. Lebih lanjut dalam konteks korelasi antara dua
variabel maka pengaruh variabel X terhadap Y tidak nampak. Kemungkinannya
hanya korelasi merupakan penanda awal bahwa variabel X mungkin berpengaruh
terhadap Y. Sedang bagaimana pengaruh itu terjadi dan ada atau tidak kita akan
mengalami kesulitan untuk membuktikannya. Hanya menggunakan angka r2 kita
tidak akan dapat membuktikan bahwa variabel X mempengaruhi Y.
Dengan demikian jika kita menggunakan korelasi sebaiknya jangan
menggunakan koefesien determinasi untuk melihat pengaruh X terhadap Y karena
korelasi hanya menunjukkan adanya hubungan antara variabel X dan Y. Jika
tujuan riset hanya untuk mengukur hubungan maka sebaiknya berhenti saja di
angka koefisien korelasi. Sedang jika kita ingin mengukur besarnya pengaruh
variabel X terhadap Y sebaiknya menggunakan rumus lain, seperti regresi atau
analisis jalur.
Analisis regresi berbeda dengan analisis korelasi.Jika analisis korelasi
digunakan untuk melihat hubungan dua variabel.Maka analisis regresi digunakan
untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dengan
menggunakan variabel bebas. Dalam analisis regresi variabel bebas berfungsi
untuk menerangkan (expalanatory) sedang variabel tergantung berfungsi sebagai
yang diterangkan (the explained). (Jonathan, 2006)
Paraktikum pada acara perhitungan data ekperimental praktikan menghitung
analisis beras yang di hasilkan melalui penumbukan. Pelaksanaan di lakukan
dengan perbedaan 3 waktu, yaitu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Setiap
penumbukan di pisahkan antara beras dan sekam dan gabah yang masih utuh di
tumbuk kembali sampai 15 menit dan di hitung berasnya. Setelah mendapatkan
data yang di butuhkan selanjutnya di analisis dangan berbagai persamaan. Dalam
praktikum kali ini kita menganalisis apakah ada perbedaan antara mesin satu
dengan yang lain. Dari hasil yang di dapatkan di dapatkan xc = 33,69, dan ∝ 5% =
3.84 (33,69 > 3.84 ) → ho ditolak. Maka dapat di simpulkan bahwa ada perbadaan
antara mesin satu dengan yang lain. Pengaruh waktu dengan hasil tumbukan . Dari
hasil yang di dapatkan di dapatkan 2 F hitung yaitu Fhitung blok dan F hitung
perlakuan. F hitung blok = 7,1607 dan ∝ 5% : 6.94 (7,1607 > 6,94) → ho ditolak,
maka dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh waktu dengan hasil. F hitung
perlakuan = 6,513 dan ∝ 5% : 6.94 (7,1607 > 6,94) → ho diterima, maka dapat di
simpulkan bahwa tidak ada pengaruh waktu dengan hasil. Analisis regresi
hubungan waktu dan hasil tumbukan . diperoleh tc = 7,926 , f∝5% = 18,51 . F hit
< 18,51 maka 7,926 < 18,51, Ho diterima. Maka, Regresi hubungan waktu dan
hasil tumbuhan linier.
0 2 4 6 8 10 12 14 160
2
4
6
8
10
12
14
16
18
f(x) = 1.0896 x + 0.663000000000002R² = 0.981724870853981
Regresi
RegresiLinear (Regresi)
Grafik 1. hubungan antara waktu dan hasil tumbukan linear
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan waktu dan hasil
tumbukan linear adalah berbanding lurus, apabila hasil tumbukan semakin tinggi
maka waktu yang di butuhkan semakin lama.
Kendala-kendala yang terjadi pada saat melakukan praktikum acara 3 dan
4 adalah sebagai berikut :
1. Alat yang digunakan untuk melakukan percobaan sangat terbatas sehingga
praktikan harus bergantian dalam melakukan percobaan.
2. Alat penumbuk mekanis yang digunakan dalam praktikum sering macet
sehingga mengganggu jalannya praktikum.
3. Waktu untuk melakukan praktikum pada acara 3 dan 4 sangat terbatas..
4. Assisten terlalu cepat dalam menjelaskan rumus perhitungan, sehingga
praktikan kurang memahami apa yang dijelaskan assisten.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisa hasil eksperimental berdasarkan pada menghitung analisis
beras yang dihasilkan melalui penumbukan. Adapun pelaksaan ptraktikum
dilakukan dengan perbedaan waktu. Yaitu : 5 menit, 10 menit, dan 15 menit.
Pemisahan dilakukan antara beras, sekam, dan gabah yang masih utuh dalam
proses penumbukan. Setelah mendapatkan datanya, lalu kita analisis data
teresebut. Apakah ada perbedaaan antara mesin satu dengan mesin lainnya dan
hasilnya juga. Kita menganalisis dari hasil yang didapat. Tc = 3.58 dan 5% : 3.84
(3.58 < 3.84) Ho diterima. Maka tidak ada perbedaan dengan alat satu dengan
yang lain. Begitu juga dengan perbedaan waktu. Tidak ada perbedaan waktu
mesin satu dengan yang lain karena Ho juga diterima. Kita juga menganalisis
regresi hubungan waktu dan hasil tumbukan. Di dapat Ho ditolak. Dan
disimpulkan bahwa regresi hubungan wakatu dan hasil tidaklah linier
B. Saran
1. Dimohon praktikum dijalankan pada waktu yang sama agar lebih menghemat
waktu
2. Pada saat penumbukan. Seharusnya dilakukan pergantian secara berurut dengan
begitu praktikum dapat selesai dengan tertib dan tepat waktu serta tidak saling
mendahului
3. Kebersihan alat harus dijaga agar tidak terjadi kecelakaan kerja dalam proses
penumbukan
4. Untuk keselamatan kerja pada saat proses penumbukan. Gunakanlah sarung
tangan yang tahan terhadap tumbukan dari alatnya
5. Pada proses penumbukan. Alat penumbuk tidak menumbuk secara merata.
Cobalah menggunakan alat yang lebih modern agar lebih akurat data yang
didapat
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Statistika. http://wikipedia.com . Diakses pada tanggal 12 Desember 2009.
Lindley, D. Making Decisions. 1985. Second Edition. John Wiley. ISBN 0-471-
90808-8 .
Sujana. 2005. Metoda Statistika Edisi Enam. Penerbit Tarsino, Bandung.
Blythe, L.N. 1979. Statistic. Michael Ben & Associated Ltd., Wetherby .
Campbell, R.C. 1975. Statistics for Biologist. 2nd ed. Cambridge University Press,
Cambridge .