laporan sat acara 4 tep ugm

22
LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT ALAMI TANAH ACARA IV KADAR LENGAS DAN STATUS LENGAS TANAH Disusun oleh : Nama : M.Nur Permana NIM : 11/318950/TP/10195 Golongan : Kamis A Co. Ass : Rahmawati LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Upload: mochammad-nur-permana

Post on 11-Feb-2016

65 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Sifat Alami Tanah

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

LAPORAN PRAKTIKUM

SIFAT ALAMI TANAH

ACARA IV

KADAR LENGAS DAN STATUS LENGAS TANAH

Disusun oleh :

Nama : M.Nur Permana

NIM : 11/318950/TP/10195

Golongan : Kamis A

Co. Ass : Rahmawati

LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014

Page 2: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan mahluk hidup yang amat bergantung pada

sumberdaya hayati. Tanah adalah salah satu sumberdaya hayati yang sangat

esensial. Beberapa fungsi tanah sebagai media tumbuh tanaman, dan

penyimpan air.

Pertumbuhan tanaman tidak akan lepas dari kandungan air (lengas) dalam

tanah, sebab air digunakan tumbuhan untuk menjalankan berbagai proses

biologi dalam pertumbuhan. Lengas tanah yang merupakan salah satu sifat

fisik tanah sangat berperan penting dalam menjaga kelembapan tanah.

Lengas menyusun dua per tiga bagian dari pori - pori tanah pada suhu kamar

dan menjadi satu pertiga baguan jika suhu meningkat. Oleh karena itu,

pengetahuan mengenai kadar lengas sangatlah penting agar dapat mengetahui

kebutuhan air utuk suatu jenis tanah serta mengetahui kemampuan jenis tanah

mengenai daya simpan air.

B. Tujuan

1. Mahasiswa mengenal beberapa metode pengukuran kadar lengas tanah.

2. Mahasiswa mampu membandingkan masing-masing metode penentuan

kadar lengas pada berbagai contoh tanah.

3. Mahasiswa mampu memperkirakan keuntungan dan kerugian masing-

masing metode penentuan kadar lengas.

4. Mahasiswa mampu membandingkan kadar lengas tanah masing-masing

contoh tanah pada setiap metode penentuan kadar lengas.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab

perbedaan nilai kadar lengas tanah pada masing-masing contoh tanah.

6. Mahasiswa mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahui

kadar lengas.

Page 3: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

7. Mahasiswa mampu memahami konsep kandungan lengas dalam tanah dan

kaitannya dengan lengas tersedia dan kebutuhan air tanaman.

C. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari praktikum ini adalah praktikan mampu

menentukan status dan kadar lengas tanah dari suatu sampel tanah di

lapangan melalui metode gypsum block, gravimetri, dan tensiometer.

Page 4: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penetapan kadar lengas tanah dapat dilakuakn secara tidak langsung atau

langsung. Metode langsung diartikan sebagai metode dimana air dikeluarkan dari

sampel misalnya melalui evaporasi selanjutnya jumlah air yang dikeluarkan

tersebut ditentukan. Cara yang paling umum digunakan dalam menentukan jumlah

air yang dikeluarkan adalah dengan mengukur kehilangan berat sample

(Gardner, 1986).

Air tanah merupakan air yang berada di dalam tanah baik yang berada di

permukaan tanah sampai yang berada di pori dan lapisan kedap air (lapisan

aquifer). Air tanah dalam (groundwater) adalah lapisan air yang kontinyu berada

di tanah bagian dalam. Dalam praktek keseharian antara pengertian lengas tanah

dan air tanah tidak dapat dipisahkan (Susilo, 1999).

Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-

pori tanah. Kelengasan tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan

melalui permukaan tanah, transpirasi, dan perkolasi. Pada saat kelengasan tanah

dalam keadaan kondisi tinggi, infiltrasi air hujan lebih kecil dari pada saat

kelengasan tanah rendah. Kemampuan tanah menyimpan air tergantung dari

porositas tanah (Anonim1, 2009).

Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang

berhubungan dengan tekanan air. Status energi bebas (tekanan) lengas tanah

dipengaruhi oleh perilaku dan keberadaanya oleh tanaman. Lengas tanah

dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dan tekanan osmosis apabila tanah

dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi (Bridges, 1979).

Dalam pembicaraan tentang konstanta lengas tanah , akan dijumpai

beberapa istilah yaitu : (1) kapasitas kejenuhan (saturation capacity), (2) kapasitas

lapang, (3) titik layu permanen , (4) titik layu akhir, (5) koefisien higroskopis.

Nilai konstanta lengas tanah pada kenyataannya tidak tetep. Hal ini disebabkan

Page 5: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

oleh adanya variasi tekstur dan komposisi tanah , sehingga konstanta lengas tanah

secara ruang (spatial) tidak seragam (Anonim2, 2014)

Lengas tanah adalah air yang mengisi sebagian dan atau seluruh ruang pori

tanah, dan teradsorpsi pada permukaan zarah tanah. Lengas berperan sangat

penting dalam proses genesa tanah, kelangsungan hidup tanaman dan jasad renik

tanah. Setiap reaksi kimia dan fisika yang terjadi di dalam tanah hampir selalu

melibatkan air sebagai media pelarut garam-garam mineral, senyawa asam basa,

serta ion-ion dan gugus-gugus organik maupun anorganik (Buckman, H.O, 1982).

BAB III

METODE PRAKTIKUM

Page 6: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan

1. Soilmoisture meter dan block gypsum.

2. Neutron probe

3. Alat pengambil contoh tanah (disturb dan undisturb soil sampler).

4. Kantong plastik

5. Timbangan analitik

6. Oven

7. Spatel

8. Tensiometer

Bahan yang digunakan

1. Lahan/tanah yang berbeda tingkat kebasahannya.

B. Cara Kerja

1. Penentuan kadar lengas dengan cara gravimetri.

a. Lokasi pengambilan tanah untuk penentuan kadar lengas cara

gravimetri ini sama dengan lokasi pengukuran kadar lengas dengan

blockgypsum dan tensiometer.

b. Contoh tanah diambil dengan bor tanah pada lapisan kedalaman 5cm

dan 10 cm.

c. Dikeringkan dalam oven dengan suhu 105oC selama minimum 2 jam.

d. Berat kering contoh tanah tersebut ditentukan dan dihitung kadar

lengasnya (Pm/KL).

e. Bulk density (Pb) dan Pv dihitung.

2. Pengukuran kadar lengas dengan Bouyocous soil moisture.

a. Lokasi pengambilan contoh tanah sama dengan lokasi pengukuran

kadar lengas dengan gravimetri dan tensiometer.

b. Lubang digali dengan bor atau cangkul.

c. Block gypsum diletakkan pada kedalaman 5 cm dan 10 cm.

Page 7: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

d. Tanah bekas galian ditutupkan dengan hati-hati sampai benar-benar

terjadi kontak langsung antara block gypsum dengan tanah.

e. Setelah block dipasang, tanah bekas galian ditutupkan dengan hati-

hati sampai benar-benar terjadi kontak langsung antara block dengan

tanah. Biarkan sampai 15-30 menit agar terjadi keseimbangan. Kabel

block dihubungkan dengan bouyocous soil moisturemeter dan dibaca

kadar lengasnya.

3. Pengukuran status lengas tanah dengan Tensiometer.

a. Keramik porous di ujung thermometer dibersihkan dengan air,

kemudian dikeringkan dengan kain bersih.

b. Tabung tensiometer diisi dengan air, diusahakan jangan sampai ada

udara yang terperangkap.

c. Tanah dijenuhkan.

d. Tensiometer ditanam pada tanah pada kedalaman 5cm dan 10cm

dengan menyiapkan lubang terlebih dahulu dibuat sesuai diameter

keramik.

e. Tanah disekitar lubang dipadatkan agar terjadi kontak langsung antara

butir tanah dengan keramik.

f. Didiamkan selama minimum 1 jam agar terjadi kontak dan interaksi,

kemudin petunjuk tegangan dibaca atau perubahan ketinggian air pada

manometer.

C. Cara Analisis

Menghitung kadar air

Ka =

Dimana :

Page 8: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

a = beratcawankosong (gram)

b = berattanahbasah + cawan (gram)

c = berattanahkering + cawan (gram)

KA = Kadar air tanahsampel )%)

BAB IV

Page 9: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil

1. Metode Gravimetri

KedalamanBerat cawan

(gram)Berat cawan +

tanah basah (gram)Berat cawan + tanah kering

Kadar Air

10 19.03 41.02 36.64 0.24872232

15 24.18 41.16 38.03 0.22599278

20 18.50 35.97 32.73 0.22768798

2. Tabel Hasil Pengamatan

KedalamanKA Status lengas

(Tensiometer)GravimetriBouyoucos soil

moisture10 24,90 % 5,27 % 715 22,60 % 4.00 % 720 22,80 % 11,67 % 5

B. Analisis

1. Metode Gravimetri

KA (10) = x 100%

= x 100%

= 0.2487223 %

KA (15) = x 100%

Page 10: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

= x 100%

= 0,225992779 %

KA (20) = x 100%

= x 100%

= 0,227687983 %

2. Metode Bouyoucos soil moisture

Dengan hambatan bernilai :

Hambatan Ω

70 Ω

90 Ω

34 Ω

Bouyoucos Soil Moisture :

y = axb

Perhitungan :

Pada Kedalaman 10 cm

y = axb

= (5.65) x (70)-1.1

= 0.05277650222 x 100%

= 5.27 %

Pada Kedalaman 15 cm

y = axb

= (5.65) x (90)-1.1

= 0.04002964 x 100%

Page 11: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

= 4.00 %

Pada Kedalaman 20 cm

y = axb

= (5.65) x (34)-1.1

= 0.116794297 x 100%

= 11.67 %

BAB V

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini tentang pengujian kadar lengas tanah. Lengas tanah

adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh ruang pori tanah dan teradsorpsi

pada permukaan zarah tanah. Lengas tanah juga dapat diartikan sebagai air yang

terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas, yaitu kakas ikat matrik,

osmosis, dan kapiler. Kadar lengas tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara

lain iklim, kandungan bahan organik, fraksi lempung tanah, topografi, dan adanya

bahan penutup tanah (organik maupun anorganik).

Kadar lengas tanah yang diuji pada praktikum ini ada 3 kedalaman yaitu

lapisan 10cm, 15cm, dan 20 cm. Untuk mencari Kadar lengas tanah digunakan 3

metode yaitu metode gravimetri,metode bouyoucos soil moisturemeter dan

metode tensiometer. Metode gravimetri berprinsip menguapkan air dari bahan

dengan cara memberikan energi panas pada suhu tertentu, kehilangan bobot

selama penguapan merupakan kadar air bahan tersebut. Keuntungan metode

gravimetri adalah tidak terlalu terganggu oleh factor internal, suhu merata dan

dapat diatur, hasil yang didapatkan lebih akurat, namun kekurangannya waktu

cukup lama, banyak energi yang dibutuhkan (listrik), lengas yang menjadi uap

terakumulasi di dalam oven. Metode bouyoucos soil moisturemeter pada intinya

adalah mengukur distribusi partikel tanah. Keuntungannya adalah mudah dalam

memperoleh hasil karena tinggal menggunakan alat multimeter dengan kabel yang

telah tertanam di tanah, kerugiannya adalah harus menggali tanah terlebih dahulu.

Untuk metode tensiometer, apabila tanah berada dalam kondisi kapasitas lapang

Page 12: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

maka air dalam kolom jumlahnya tetap. Namun,jika tanah kadar airnya kurang

maka air yang ada dalam kolom akan berkurang karena merasap ke dalam tanah.

Hal ini menyebabkan meteran akan menunjuk pada angka tertentu. Dimana

semakin besar nilai yang ditunjukkan oleh meteran menunjukkan tingkat

kekeringan tanah dan sebaliknya, semakin kecil nilai yang ditunjukkan oleh

meteran berarti tanah itu semakin basah. Keunggulannya adalah dapat melihat

fluktuasi tanah yang terjadi, sedang kelemahannya adalah harus dengan kurva

standard dan butuh waktu lama dalam pengukurannya.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan metode gravimetri,

didapat hasil pada kedalaman 10cm memiliki kadar lengas sebesar 24,90 %,

kedalaman 15cm memiliki kadar lengas sebesar 22,60 %, dan kedalaman 20cm

memiliki kadar lengas sebesar 22,80 %. Dari ketiga kedalaman, yang memiliki

kadar lengas terbesar adalah pada kedalaman 10cm Sedangkan untuk metode

bouyoucos soil moisturemeter, didapat hasil pada kedalaman 10cm sebesar

5,27%, pada kedalaman 15cm sebesar 4%, dan pada kedalaman 20cm sebesar

11,67%. Pada metode ini, didapat kadar lengas terbesar pada kedalaman 20cm.

Saat dilakukan pengujian dengan metode tensiometer, alat mengalami

kerusakan sehingga didapat data yang tidak akurat. Hasil yang didapat dengan alat

tensiometer ketika praktikum didapat nilai status lengas tanah pada kedalaman

10cm sebesar 7, pada kedalaman 15cm sebesar 7, dan pada kedalaman 20cm

sebesar 5

Kadar lengas tanah menyatakan kemampuan penyerapan air dan

ketersediaan hara pada suatu tanaman, juga gaya – gaya yang bekerja dalam

sistem tanah melalui butir – butir tanah yang saling terikat. Sifat tanah seperti

struktur tanah, kemudahan pengolahan, bentuk tanah, dan aerasi juga dipengaruhi

oleh lengas tanah. Oleh karena itu Pembacaan kadar lengas tanah dan status

lengas tanah sangat penting bagi Teknik Pertanian agar mampu merekayasa

pengolahan yang cocok untuk tanah tersebut, alat yang cocok digunakan, dan

rekayasa lainnya seperti penambahan pupuk, zat hara dan sebagainya.

Page 13: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah :

1. Metode pengukuran kadar lengas tanah adalah dengan metode gravimetri,

metode bouyoucos soil moisturemeter, dan metode tensiometer.

2. Dengan metode gravimetri diperoleh hasil pada kedalaman 10cm

memiliki kadar lengas sebesar 24,90 %, kedalaman 15cm memiliki kadar

lengas sebesar 22,60%, dan kedalaman 20cm memiliki kadar lengas

sebesar 22,80 %

3. Dengan metode bouyoucos soil moisturemeter diperoleh hasil pada

kedalaman 10cm memiliki kadar lengas sebesar 5,27%, kedalaman 15cm

memiliki kadar lengas sebesar 4% , dan kedalaman 20cm memiliki kadar

lengas sebesar 11,67%.

4. Dengan metode tensiometer untuk mendapat status lengas didapat hasil

pada kedalaman 10cm adalah 7, pada kedalaman 15cm adalah 7, dan pada

kedalaman 20cm adalah 5. Pada saat praktikum, alat tensiometer rusak

jadi hasil yang didapat tidak akurat.

5. Perbedaan kadar lengas tanah disebabkan oleh keberadaan gravitasi dan

tekanan osmosis.

6. Manfaat mengetahui kadar lengas tanah adalah mampu merekayasa

kemampuan penyerapan air dan ketersediaan hara setiap tanaman.

Page 14: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

7. Faktor yang mempengaruhi kadar lengas tanah yaitu iklim, kandungan

bahan organik, fraksi lempung tanah, topografi, dan adanya bahan

penutup tanah (organik maupun anorganik).

8. Sifat tanah yang dipengaruhi kadar lengas adalah aerasi, struktur tanah,

kemudahan pengolahan, dan bentuk tanah.

B. Saran

Praktikum sudah berjalan dengan baik, namun lebih baik jika sebelum

dilakukan praktikum alat yang digunakan dicek terlebih dahulu agar berfungsi

sebagai mestinya saat dilakukan praktikum.

Page 15: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2009. Kadar Lengas Pada Tanah. Dalam http://davidgrackers.blogspot.com/2009/07/kadar-lengas-pada-tanah.html. Diakses pada Selasa, 04 November 2014 Pukul 12.08 WIB.

Anonim2. 2014. Status Lengas Tanah. Dalam http://www.ccitonline.com/statuslengastanah/tikiread_article.php?articleId=178. Diakses pada Selasa, 04 November 2014 Pukul 12.00 WIB.

Bridges, E M. 1979. World Soils. Cambridge University Press. Cambridge: New York.

Buckman, H.O. dan Nyle C. Brady.Ilmu Tanah. 1982. Bhratara Karya Aksara: Jakarta.

Gardner. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana: Jakarta.

Susilo, P. 1999. KlasifikasiTanah Di DaerahTropis-Subtropis.Erlangga. Jakarta.

Page 16: LAPORAN SAT ACARA 4 TEP UGM

LAMPIRAN