laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

Upload: soppy-saogo

Post on 03-Jun-2018

531 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    1/25

    1

    MODUL 4

    Bahan Restorasi Direct

    A. Skenario 4Tambalan Baru Riza

    Riza datang ke praktek dokter gigi karena gigi geraham atasnya berlubang dan sering

    tersangkut makanan. Dia merasa tidak nyaman dengan hal ini dan ingin merawatnya. Pada

    pemeriksaan intra oral ditemukan gigi 16 karies media yang masih bias dilakukan restorasi

    direct. Dokter gigi menjelaskan rencana perawatan yang akan dilakukan yaitu penambalan

    dengan amalgam yang terlebih dahulu diberi semen base untuk melindungi pulpanya. Riza

    bertanya kenapa tambalannya berbeda dengan tambalannya pada gigi depan. Dokter gigi

    menjelaskan karena gigi belakang memerlukan tambalan yang kuat untuk menahan beban

    pengunyahan dan tidak terlalu mengutamakan estetik yang bagus. Dokter gigi juga

    menjelaskan bahwa banyak jenis restorasi direct yang semuanya mempunyai komposisi, sifat,

    dan teknik manipulasi yang berbeda.

    Bagaimana saudara menjelaskan bahan restorasi?

    B. Langkah Seven Jumps1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang

    dapat menimbulkan kesalahan interpretasi

    2. Menentukan masalah3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior

    knowledge

    4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan danmencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat

    solusi secara terintegrasi

    5. Memformulasikan tujuan pembelajaran6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    2/25

    2

    C. Uraian

    Langkah 1: Terminologi

    1. Restorasi direct : restorasi yang dilakukan langsung di dalam mulut penderita danmerupakan hasil akhir prosedur kedokteran gigi untuk

    memugarkan bentuk, fungsi dan penampilan gigi

    2. Amalgam : logam merkuri yang lunak dengan mengeras ketika dicampur.3. Semen base : bahan perekat atau sementara untuk melindungi jaringan pulpa.4. Restorasi : perawatan atau penambalan untuk mengembalikan struktur anatomi

    dan fungsi pada gigi.

    Langkah 2: Menentukan masalah

    1. Apa saja jenis-jenis bahan restorasi direct?2. Bagaimana sifat dari masing-masing bahan restorasi direct?3. Bagaimana cara manipulasi bahan restorasi direct?4. Apa perbedaan dari jenis-jenis bahan restorasi direct?5. Restorasi direct digunakan untuk kasus gigi apa saja?6. Apa saja klasifikasi dari amalgam?7. Apa saja komposisi dari amalgam?8. Apa kelebihan dan kekurangan dari amalgam?9. Apa bahan tambal yang digunakan untuk tambalan gigi posterior yang juga memenuhi

    nilai estetiknya?

    Langkah 3: Menganalisa masalah

    1. Apa saja jenis-jenis bahan restorasi direct?Yang termasuk bahan restorasi direct yaitu :

    - Amalgam- Semen ionomer kaca- Resin ionomer- Beberapa golongan resin komposit

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    3/25

    3

    2. Bagaimana sifat dari masing-masing bahan restorasi direct?a. Sifat amalgam

    - Creep : regangan yang bergantung pada waktu, yang disebabkan oleh tekanan- Difusi termal : difusi termal amalgam 40 kali lebih besar dari dentin- Abrasi : dapat terjadi pada saat mastikasi- Kekuatan : sangat dipengaruhi oleh rasio merkuri/alloy- Tarnish : biasanya disebabkan oleh campuran perak dan tembaga sulfida- Toksisitas : karena mengandung merkuri

    b. Sifat Resin komposit- Warna : resin komposit resisten terhadap perubahan warna dan sensitive pada

    penodaan

    - Strength : tensiledan compressive strength resin komposit ini lebih rendahdari amalgam.

    - Setting : dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detiksedikitnya waktu yang diperlukan setelah penyinaran.

    c. Sifat GIC- Ketebalan semu : yaitu sekitar 22-24 m- Setting time : GIC membutuhkan waktu 6-8 menit dimulai saat mixing.- Compressive strength : kekuatan kompresi berkisar antara 90-230 Mpa- Bond strength : kekuatan GIC untuk berikatan dengan dentin adala 1-3 Mpa.

    d. Sifat Semen DentalSifatnya tergantung dari masing-masing jenis semen dentalnya.

    3. Bagaimana cara manipulasi bahan restorasi direct?Cara manipulasi amalgam :

    1. Mixing: dengan mencampurkan merkuri dengan alloy amalgam yang disebutamalgamasi

    2. Triturasi : dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual ( handmixing) dan dengan menggunakan amalgamator (mechanical mixing)

    3. Kondensasi : dengan menggunakan amalgam stopper4. Pengukiran dan pemolesan : pemolesan biasanya 24 jam setelah penambalan.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    4/25

    4

    4. Apa perbedaan dari jenis-jenis bahan restorasi direct?Perbedaan dari segi fungsinya yaitu amalgam lebih kuat jika digunakan untuk

    tambalan gigi posterior tetapi estetiknya kurang sedangkan GIC ataupun resin

    komposit memiliki nilai estetik yang bagus tetapi kurang cocok bila digunakan

    pada tambalan posterior karena kurang kuat sehingga menyebabkan tidak tahan

    lama.

    5. Restorasi direct digunakan untuk kasus gigi apa saja?Kasus gigi fraktur, karies,atrisi.

    6. Apa saja klasifikasi dari amalgam?Amalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis yaitu :

    1. Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:

    a. Alloy binary, contohnya : silver-tin

    b. Alloy tertinary, contohnya : silver-tin-copper

    c. Alloy quartenary, contohnya : silver-tin-copper-indium

    2. Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:3,11

    a. Microcut, dengan ukuran 1030 m.

    b. Macrocut, dengan ukuran lebih besar dari 30 m.

    3. Berdasarkan bentuk partikel alloy, yaitu:1,3,5,7

    a. Alloy lathe-cut

    b. Alloy spherical

    c. Alloy spheroidal

    7. Apa saja komposisi dari amalgam?- Silver 65 % (maksimal)- Tin 29 % ( maksimal)- Copper 6 % ( maksimal)- Zinc 2 % ( maksimal)- Mercury 3 % ( maksimal)- Palladium 0,5 %

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    5/25

    5

    8. Apa kelebihan dan kekurangan dari amalgam?Kelebihan amalgam :

    - Bahan tambal yang paling kuat- Dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama- Ketahanan terhadap keausan tinggi- Biayanya relative murahKekurangan amalgam :

    - Estetis kurang karena warnanya yang kontras dengan gigi- Dapat menimbulkan alergi pada beberapa pasien- Adanya peluang terjadi toksisitas karena mengandung mercury

    9. Apa bahan tambal yang digunakan untuk tambalan gigi posterior yang jugamemenuhi nilai estetiknya?

    - GIC ( Glass Ionomer Cement) estetiknya bagus,tetapi kurang kuat jikadigunakan sebagai bahan tambal gigi posterior sehingga tidak tahan lama.

    - Resin komposit memiliki estetik yang bagus, tetapi sensitive terhadappenodaan.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    6/25

    6

    Langkah 4: Membuat skema/diagram

    Langkah 5: Tujuan pembelajaran

    1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai bahan amalgam2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai GIC3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai semen dental

    Langkah 6: Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet dan lain-lain

    RIZA

    Gigi geraham

    berlubang

    Restorasi

    direct

    Pemeriksaan

    intra oral

    Gigi 16 kariesmedia

    GICAmalgam Semen Dental

    KomposisiSifat Manipulasi Kegunaan Kelebihan danKekurangan

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    7/25

    7

    Langkah 7: Sintesa dan uji informasi

    1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai bahan amalgamAmalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang salah

    satunya adalah merkuri. Kata amalgam juga didefenisikan untuk menggambarkan kombinasi

    atau campuran dari beberapa bahan seperti merkuri, perak, timah, tembaga, dan lainnya.

    Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang

    disebut amalgamasi.

    Ketika powder alloy dan liquid merkuri dicampur, terjadi suatu reaksi kimia yang

    menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras dengan warna perak abu

    abu.

    1. Klasifikasi Dental AmalgamAmalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis yaitu :

    1. Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:

    a. Alloy binary, contohnya : silver-tin

    b. Alloy tertinary, contohnya : silver-tin-copper

    c. Alloy quartenary, contohnya : silver-tin-copper-indium

    2. Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:3,11

    a. Microcut, dengan ukuran 1030 m.

    b. Macrocut, dengan ukuran lebih besar dari 30 m.

    3. Berdasarkan bentuk partikel alloy, yaitu:

    a. Alloy lathe-cut

    Alloy ini memiliki bentuk yang tidak teratur, seperti yang terlihat pada Gambar 1

    Gambar 1. Partikel alloy amalgam lathe-cut (100x)

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    8/25

    8

    b. Alloy spherical

    Alloy spherical dibentuk melalui proses atomisasi. Dimana cairan alloy diatomisasi

    menjadi tetesan logam yang berbentuk bulat kecil, seperti yang terlihat pada Gambar 2. Alloy

    ini tidak berbentuk bulat sempurna tetapi dapat juga berbentuk persegi, tergantung pada

    teknik atomisasi dan pemadatan yang digunakan.

    Gambar 2. Partikel alloy amalgam spherical (500x)

    c. Alloy spheroidal

    Alloy spheroidal juga dibentuk melaui proses atomisasi.

    4. Berdasarkan kandungan tembaga

    Kandungan tembaga pada amalgam berguna untuk meningkatkan kekuatan (strength),

    kekerasan (hardness), dan ekspansi saat pengerasan. Pembagian amalgam berdasarkan

    kandungan tembaga yaitu:

    a. Alloy rendah copper (low copper alloy)

    Low copper alloy ini mengandung silver (68-70%), tin (26-27%), copper (4-5%), zinc

    (0-1%).

    b. Alloy tinggi copper (high copper alloy)

    High copper alloy mengandung silver (40-70%), tin (22-30%), copper (13-30%), zinc

    (0-1%).

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    9/25

    9

    Alloy ini dapat diklasifikasikan sebagai:

    a) Admixed/dispersi/blended alloys3,5,9,12

    Alloy ini merupakan campuran spherical alloy dengan lathe-cut alloy dengan

    komposisi yang berbeda yaitu high copper spherical alloy dengan low copper lathe-

    cut alloy. Komposisi seluruhnya terdiri atas silver (69%), tin (17%), copper (13%),

    zinc (1%).

    b) Single composisition atau unicomposition alloys3

    Tiap partikel dari alloy ini memiliki komposisi yang sama. Komposisi seluruhnya

    terdiri atas silver (40-60%), tin (22-30%), copper (13-30%), zinc (0-4%).

    5. Berdasarkan kandungan zinc1,3,5,6

    a. Alloy mengandung seng: mengandung lebih dari 0.01% zinc.

    b. Alloy bebas seng: mengandung kurang dari 0.01% zinc.

    2. Komposisi dan fungsi unsur unsur dental amalgamKomposisi bahan restorasi dental amalgam terdiri dari perak, timah, tembaga, merkuri,

    platinum, dan seng. Unsurunsur kandungan bahan restorasi amalgam tersebut memiliki

    fungsinya masingmasing, dimana sebagian diantaranya akan saling mengatasi kelemahan

    yang ditimbulkan logam lain, jika logam tersebut dikombinasikan dengan perbandingan yang

    tepat. Pada Tabel 1 dapat dilihat komposisi persentase berat kandungan alloy amalgam.

    Tabel 1. KOMPOSISI DARI ALLOY AMALGAM

    Alloy Persentase Berat

    Silver 65 (minimum)

    Tin 29 (maximum)

    Copper 6 (maximum)Zinc 2 (maximum)

    Mercury 3 (maximum)

    Fungsi unsurunsur kandungan bahan restorasi terdiri atas :

    1. Silver

    a. Memutihkan alloy

    b. Menurunkan creep

    c. Meningkatkanstrength

    d. Meningkatkansetting ekspansion

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    10/25

    10

    e. Meningkatkan resistensi terhadap tarnis

    2. Tin

    a. Mengurangistrength dan hardness

    b. Menngendalikan reaksi antara perak dan merkuri. Tanpa timah reaksi akan terlalu

    cepat terjadi dan setting ekspansi tidak dapat ditoleransi.

    c. Meningkatkan kontraksi

    d. Mengurangi resistensi terhadap tarnis dan korosi

    3. Copper

    a. Meningkatkan ekspansi saat pengerasanb. Meningkatkanstrength dan hardness

    4. Zinc

    a. Zinc dapat menyebabkan terjadinya suatu ekspansi yang tertunda bila campuran

    amalgam terkontaminasi oleh cairan selama proses pemanipulasiannya.

    b. Dalam jumlah kecil, tidak dapat mempengaruhi reaksi pengerasan dan sifat sifat

    amalgam. Zinc berperan sebagai pembersih ataupun deoxidizer selama proses

    pembuatannya, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsurunsur penting seperti

    silver, copper ataupun tin. Alloy yang dibuat tanpa zinc akan menjadi lebih rapuh,

    sedangkan amalgam yang dibuat dengan penambahan zinc akan menjadi kurang

    palstis.

    5. Merkuri

    Dalam beberapa merek, sejumlah kecil merkuri (sampai 3%) ditambahkan kedalam

    alloy. Campuran yang terbentuk disebut dengan alloy pre-amalgamasi yang dapat

    menghasilkan reaksi yang lebih cepat.

    6. Palladium

    a. Mengeraskan alloy

    b. Memutihkan alloy

    7. Platinum

    a. Mengeraskan alloy

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    11/25

    11

    b. Meningkatkan resistensi terhadap korosi

    3. Pemanipulasian AmalgamPemanipulasian amalgam dilakukan dengan pencampuran alloy amalgam dengan merkuri.

    Rasio powder alloy amalgam dengan merkuri yang biasa digunakan adalah 1:1. Proses

    selanjutnya adalah triturasi yaitu pengadukan powder dengan liquid yang dapat dilakukan

    secara manual menggunakan mortar dan pestle maupun secara mekanis menggunakan

    amalgamator dan kapsul. Hasil dari proses triturasi adalah di dapatnya suatu massa plastis

    yang disebut amalgam.

    Setelah triturasi, amalgam dimasukkan ke dalam kavitas dengan menggunakan amalgam

    carrier dan dilanjutkan dengan kondensasi yaitu memberikan tekanan pada amalgam yang

    dapat dilakukan secara manual maupun mekanikal. Kondensasi dilakukan agar terdapat

    kontak rapat dengan dinding kavitas dan merkuri yang berlebih dapat dikeluarkan dari

    amalgam serta mencegah porositas pada amalgam.

    Prosedur selanjutnya adalah carving yang dilakukan segera setelah kondensasi. Jika

    terlambat dilakukan maka akan sulit untuk di carving, dan terjadi kerusakan tepi. Carving

    bertujuan untuk mendapatkan kontur, kontak dan anatomi yang sesuai sehingga dapat

    mendukung kesehatan gigi dan jaringan lunak di sekitarnya. Setelah itu dilakukan pemolesan

    (polishing) dengan burnisher untuk meminimalisir korosi dan mencegah perlekatan plak.

    Pemolesan dapat dilakukan 24 jam setelah penambalan atau setelah tambalan cukup kuat.

    4. Reaksi Pengerasan AmalgamReaksi pengerasan terjadi setelah powder alloy amalgam dan liquid merkuri

    tercampur dengan sempurna. Awalnya akan terjadi absorbsi merkuri ke dalam partikel,

    diikuti oleh pengkristalan senyawa Ag2Hg3 yang disebut sebagai fase gamma satu dsn fase

    Sn8Hg yang disebut sebagai fase gamma. Kristal kristal ini membentuk pengerasanamalgam.

    Reaksi tersebut sebagai berikut:

    1. Reaksi dengan menggunakan alloy binary :

    Perak-timah + Merkuri Perak-timah + Merkuri-perak + Timah merkuri

    Ag3Sn Hg Ag3Sn Ag2Hg3 Sn8Hg

    1 2

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    12/25

    12

    2. Reaksi dengan menggunakan alloy tertinary :

    Ag-Sn-Cu + Hg Ag-Sn-Cu + 1 + Cu6Sn5

    Ketiga fase ini memiliki peranan dalam mengatur sifat amalgam. Komponen yang paling

    kuat adalah , dan yang paling lemah adalah 2. Oleh karena itu, 2 lebih rentan terhadap

    korosi daripada fase yang lainnya.

    Setelah triturasi, kontraksi akan terjadi sampai 20 menit dengan mengendapnya 1.

    Kontraksi terjadi karena larutnya patikel Ag dan terbentuknya 1.

    Pada saat 1 semakin banyak, Kristal ini akan semakin bergesekan sehingga akan

    menghasilkan tekanan ke arah luar yang akan melawan kontraksi. Selama bergesekan

    terdapat liquid merkuri yang cukup untuk menyediakan tempat plastis agar kristal tersusun

    rapat, ini disebut fase matrix.

    5. Pemakaian Dental Amalgam

    Beberapa kegunaan bahan restorasi dental amalgam adalah sebagai berikut :

    a. Sebagai bahan restorasi permanen pada kavitas klas I, klas II, dan klas V dimana faktor

    estetis bukanlah suatu hal yang penting.

    b. Dapat dikombinasikan dengan pin retentif untuk menempatkan mahkota.

    c. Dipergunakan dalam pembuatan die.

    d. Sebagai bahan pengisian saluran akar retrograde.

    e. Dilihat dari segi biokompatibilitasnya, amalgam memiliki adaptasi yang cukup baik pada

    jaringan di rongga mulut terutama email dari gigi tersebut

    6.

    Kelebihan dan Kekurangan AmalgamKelebihan amalgam :

    1) Dapat dikatakan bahwa sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuatdibandingkan dengan bahan tambal lainnya dalam melawan tekanan kunyah,sehingga

    amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut

    2) Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi3) Penambalan dengan amalgam relative lebih sederhana dan mudah4) Biaya relative lebih murah

    Kekurangan amalgam :

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    13/25

    13

    1) Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi sehinggatidak dapat diindikasikan untuk gigi anterior

    2) Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus dimana tepi tambalan yang berbatasanlangsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga

    kelihatan membayang kehitaman3) Pada beberapa kasus ada pasien yang alergi terhadap kandungan logam yang terdapatpada amalgam

    4) Adanya peluang terjadi toksisitas karena kandungan merkuri yang terdapat padaamalgam.

    2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai GIC

    Glass ionomer cement adalah istilah dalam kedokteran gigi yang menunjukkansekelompok bahan gigi yang menggunakan tepung kaca silikat dan larutan asam poliakrilat.

    2.1KomposisiBubuk : yaitu larutan dasar asam kalsium aluminosilikat glass yang mengandung

    fluoride. Ini dibuat dengan mencampur silika + alumina + kalsium fluoride, metal oksida dan

    metal fosfat pada 1100o-1500oC kemudian tuangkan lelehan ke pelat logam atau ke dalam

    air. Glass yang terbentuk dihancurkan, digiling dan ditumbuk menjadi bubuk 20-50. Ukuran

    tergantung kebutuhan. Campuran dapat terurai oleh asam karena adanya ion Al +3yang bisa

    dengan mudah dapat masuk ke dalam jaringan silika. Ini adalah sifat yang memungkinkan

    pembentukan semen. Fungsi dari masing-masing komponen diantaranya adalah :

    1. Alumina :meningkatkan opasitas2. Silika : meningkatkan translusensi3. Fluoride : meningkatkan to fusi, antikariogenesitas, meningkatkan translusensi,

    meningkatkan waktu kerja, meningkatkan kekuatan

    4. Ca- Fluoride : meningkatkan opasitas, berperan sebagai pencair/pengalir5. Al-Fosfat : meningkatkan toleleh, meningkatkan translusensi6. Cryolite : meningkatkan translusensi, sebagai pencair/pengalir

    Cairan: Cairan yang digunakan pada GIC adalah asam poliakrilik dengan konsentrasi sekitar

    10%.

    Bahan tambahan : Asam tartar, metal oksida dan polifosfat.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    14/25

    14

    Reaksi Setting :

    Pada pencampuran bubuk dan cairan atau bubuk dan air asam secara lambat

    merendahkan lapisan luar partikel kaca melepaskan ion Ca+2 dan Al+3. selama fase setting

    awal,

    Ca+2

    dilepaskan lebih cepat terutama bertanggung jawab untuk reaksi dengan poliacid

    untuk membentuk produk reaksi seperti yang ditunjukkan dalam gambar 24.5. Al+3

    dilepaskan lebih lambat dan terlibat dalam setting fase selanjutnya sehingga sering disebut

    sebagai reaksi fase sekunder. Bahan terdiri dari ini kaca yang tidak bereaksi tertanam dalam

    matriks silang poliacid. Fase setting digambarkan pada gambar 24.6

    2.2Sifat1. Sifat FisikSifat yang sangat menonjol dari penggunaan semen ionomer kaca sebagai bahan

    restorative adalah kekuatannya terhadap fraktur. Semen ionomer kaca tipe II jauh lebih

    inferior daripada komposit. Juga lebih rentan terhadap keausan terhadap dibanding komposit

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    15/25

    15

    bila dikenai uji abrasi dengan sikat gigi secara in vitro dan uji keausan oklusal. Namun,

    semen ionomer kaca cukup menarik karena mempunyai kecocokan biologis, dapat melekat

    pada email dan dentin, dan bersifat antikariogenik.

    Seperti banyaknya sifat dental cement, sifat glass ionomer tergantung padda rasio

    bubuk:cairan. Sayangnya hand mixing dengan rasio bubuk:cairan yang optimal akan

    menghasilkan campuran yang kering dan tampak rapuh yang kurang disukai oleh dokter gigi.

    Oleh karena itu ada kecenderungan untuk dokter gigi untuk menambahkan lebih banyak

    cairan untuk memberikan konsistensi yang lebih basah dengan efek yang merugikan pada

    sifat fisik materi. Masalah ini diatasi oleh penggunaan enkapsulasi dan mekanik

    pencampuran.

    2. Mekanisme AdhesiMekanisme pengikatan ionomer kaca dengan struktur gigi belum dapat diterangkan

    dengan jelas. Meskipun demukian, sepertinya tidak diragukan bahwa perlekatan ini terutama

    melibatkan proses relasi dari gugus karboksil dari poilasam dengan kalsium di Kristal apatit

    email dan dentin. Meskipun ini berlaku untuk semen polikarboksilat, mekanisme adhesi dari

    semen ionomer kaca juga setara, karena keduanya berdasar pada poliasam. Ikatan dengan

    email selalu lebih besar daripada ikatan dengan dentin, ini dikarenakan kandungan anorganik

    dari email lebih banyak dan homogenitasnya lebih besar dilihat dari sudut pandang

    morfologi.

    2.3KlasifikasiBerasarkan aplikasinya :

    Tipe I : Luting pada mahkota, jembatan dan bracket

    Tipe II a : Semen restorasi untuk estetika

    Tipe II b : Semen restorasi untuk kekuatan

    Tipe II dapat juga digunakan sebagai fissure sealant, restorasi untuk gigi sulung.

    Tipe III : Lining cement dan base

    Tipe IV : meliputi light cure dan dual cure GI.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    16/25

    16

    2.4Aplikasi GIC Dalam Kedokteran Gigi1. Karies kelas v estetik baik dengan daya tahan lebih efisien dan lebih

    direkomendasikan daripada amalgam untuk gigi anak anak

    2. Karies yang mencapai pulpa, abrasi cervical, tumpatan untuk gigi decidui.3. Cocok untuk restorasi pada gigi sulung anterior terutama dibagian proksimal.4. Untuk karies kelas III dan V

    2.5Kekurangan GIC1. Tidak dapat digunakan untuk karies kelas IV dan kelas I gigi permanen2.

    Restorasi tumpatan dengan penekanan oklusal bersifat merusak

    3. Agak opak daripada resin komposit sehingga kurang estetik untuk gigi depan

    3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai semen dentalKlasifikasi demen dental adalah

    1) Semen sebagai bahan tambal / restorasi dan perlindungan pulpa2) Semen sebagai bahan pengikat / perekat

    Terdapat 2 tujuan utama dipakainya dental semen, yaitu:

    1. Sebagai bahan restorasi tunggal maupun gabungan dengan bahan lain2. Sebagai perekat tambalan atau pesawat cekat didalam mulut.Dental semen merupakan bahan yang memiliki kekuatan yang rendah dibandingkan

    dengan bahan lain. Bahan ini dapat larut dan mengalami desintegrasi didalam cairan mulut.

    Oleh karena itu penggunaannya terbatas dan dianggap sebagai bahan restorasi sementara.

    Kegunaan dari dental semen, yaitu :

    1. Sebagai insulator terhadap thermal shock2. Sebagai bahan perekat untuk inlay, crown, band ortodontik, dan lain-lain.3. Sebagai bahan pengisi saluran akar4. Sebagai bahan tambalan temporer dan permanen untuk restorasi pada gigi desidui5. Sebagai bahan pulp cappingSifat dan Karakteristik Dental Semen

    Beberapa sifat yang perlu diperhatikan pada dental semen, yaitu:

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    17/25

    17

    1. Ketebalan film dan konsistensi

    Ketebalan film sangat menentukan adaptasi restorasi dengan struktur gigi. Retensi

    juga dapat dipengaruhi oleh ketebalan film semen. Konsistensi semen juga mempengaruhi

    ketebalan film, karena semakin tinggi konsistensi semen maka semakin tebal film yang

    terjadi sehingga kedudukan semen kurang sempurna.

    2. Viskositas

    Konsistensi semen dapat ditentukan dengan mengukur viskositasnya. Temperatur dan

    waktu yang meningkat akan meningkatkan viskositas beberapa semen.

    3. Setting time

    Setting time semen memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan viskositas.

    Working time yang adekuat diperlihatkan dengan setting time yang pas.

    4. Strength

    Standar konsistensi luting dari dental semen harus memperlihatkan minimal

    compressive strength setelah 24 jam sebesar 70 MPa. Hal ini ditetapkan oleh spesifikasi

    ANSI/ADA No.96 (ISO 9917).

    5. Solubilitas

    Solubilitas dalam air dan cairan mulut adalah salah satu sifat dental semen yang juga

    penting. Secara umum, semen water-based lebih solubel dibandingkan dengan semen resin-

    based atau oil-based.

    Jenis-jenis Dental Cement

    1. Zink Fosfat

    Komposisi

    Kandungan utama bubuk semen zink fosfat adalah zinc oxide. Garam metalik

    digunakan untuk mengubah karakteristik kerja dan sifat akhir semen. Magnesium oksida

    biasanya ditambahkan untukmengurangi proses pada saat proses kalsinasi. Silikon dioksida

    merupakan filler inaktif pada bubuk semen. Bismuth trioksida ditambahkan untuk

    menghasilkan campuran semen yang halus dan juga untuk memperpanjang setting time.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    18/25

    18

    Setting Reaksi

    Saat bubuk diaduk dengan cairan, asam fosfor akan menyerang permukaan partikel

    dan melepaskan ion zinc ke dalam cairan. Alumina yang sudah terbentuk sempurna dengan

    asam fosfor akan bereaksi dengan zink dan menghasilkan suatu gel zink aluminofosfat pada

    permukaan partikel yang tersisa. Semen yang telah set ini berupa struktur inti, terutama

    terdiri dari pertikel zink oksida yang tidak bereaksi yang tertanam dalam matriks kohesif

    amorphous zink aluminofosfat. Reaksi ini dihasilkan melalui reaksi eksotermis. Air

    merupakan hal penting saat reaksi, oleh karena itu komposisi cairan/liquid harus dijaga untuk

    menjamin terjadinya reaksi yang konsisten selama pengadukan.

    Manipulasi

    1. Penentuan rasio P/L sesuai dengan konsistensi yang diinginkan.2. Menggunakan mixing slab yang dingin.3. Bubuk harus dibagi menjadi beberapa bagian kecil. Pengadukan dimulai dengan

    menggabungkan bubuk dengan porsi sedikit ke cairan dengan spatulasi yang cepat.

    Area pengadukan harus cukup luas.

    4. Protesa harus diletakkan segera mungkin sebelum pembentukan matriks terjadi. Danditahan dengan tekanan sampai air set. Isolasi tetap dilakukan untuk menjaga daerah

    tetap kering.

    5. Semen yang berlebih dibuang setelah semen set. Disarankan untuk mengaplikasikanvarnish untuk memberikan waktu agar semen matang dan mencegah semen larut

    karena cairan mulut.

    Sifat Fisis dan Karakteristik

    1. Sifat Mekanis

    Jika semen zink fosfat dimanipulasi dengan tepat maka akan memiliki compressive

    strength sampai dengan 104 MPa dan diametral telsile strength-nya sekitar 5,5 MPa. Modulus

    elastisitas zink fosfat semen sekitar 13,7 MPa. Sehingga semen ini agak kaku serta digunakan

    sebagai bahan luting pada restorasi yang terkena stress pengunyahan yang tinggi.

    2. Solubility dan Disintegrasi

    Semen ini dapat larut dalam cairan mulut (terutama dalam suasana asam)

    3. Keasaman

    Karena adanya asam fosfor maka keasaman semen ini cukup tinggi terutama pada saat

    pertama kali diletakkan pada gigi.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    19/25

    19

    4. Retensi

    Setting semen zink fosfat tidak melibatkan reaksi apapun dengan jaringan keras

    sekelilingnya ataupun dengan bahan restorasi.

    Kegunaan

    Berdasarkan konsistensinya, semen zink fosfat dikenal dengan istilah luting yang

    digunakan pada restorasi alloy. Basis semen zink fosfat digunakan sebagai penghalang termal

    dan kimia diatas lapisan dentin yang tipis. Namun ada juga konsistensi diantara luting dengan

    base yang dikenal dengan istilah konsistensi band-seating.

    2. Zinc Oxide Eugenol (ZOE) dan Non-Eugenol

    Komposisi

    Komposisi utama bubuk semen ini adalah zink oksida. White rosin ditambah untuk

    mengurangi kerapuhan semen yang telah set. Zinc stearate ditambahkan sebagai plasticizer,

    dan zink asetat untuk meningkatkan kekuatan semen. Eugenol dan olive oil merupakan cairan

    semen ini yang berfungsi sebagai plasticizer. Semen zinc oxide non-eugenol biasanya

    mengandung suatu aromatic oil dan zinc oxide. Dapat juga dilakukan penambahan bahan lain

    seperti olive oil, oleic acid dan beeswax.

    Tipe Semen ZOE dan Non-Eugenol

    Tipe I, semen luting ZOE sementaraKekuatan semen sementara harus cukup rendah untuk memudahkan penyingkiran restorasi

    tanpa menyebabkan trauma pada gigi dan merudak restorasi.

    Tipe II, semen luting ZOE jangka panjangSebagian besar semen komersial dibuat berdasarkan dua sistem untuk meningkatkan

    kekuatan dan ketahanan terhadap abrasi. Sistem pertama menggantikan cairan eugenol

    dengan asam orthoethoxybenzoic (EBA), dan penambahan alumina dibubuknya. Sistem

    kedua terdiri dari bubuk yang mengandung fine partikel polimer dan partikel zink oksida

    yang telah mendapatkan perlakuan permukaan dengan asam karboksilik, dengan eugenol

    sebagai cairannya. Aplikasi yang baik dari semen ini untuk luting jangka pendek atau

    menengah mahkota dan gigi tiruan cekat pada akrilik sementara.

    Tipe III, Bahan restotasi dan Basis

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    20/25

    20

    Setting Reaksi

    Pada reaksi setting, dua molekul eugenol bereaksi dengan hidrolisa ZnO untuk

    membentuk khelasi zinc eugenolate. Kelebihan zinc oxide selalu digunakan sehingga

    material yang telah set terdiri dari matriks zink eugenolate amorphous yang mengikat partikel

    zinc oxide yang tidak bereaksi. Air diperlukan untuk menginisiasi reaksi dan air juga

    merupakan produk sampingan reaksi tersebut. EBA juga membentuk khelasi dengan zinc

    oxide, dan keberadaan EBA juga dapat membentuk kristal zinc eugenolate yang akan

    menambah kekuatan semen. Setting time semen ini adalah 7-8 menit.

    Kegunaan Semen ZOE dan non-eugenol

    Semen sementara

    ZOE digunakan sebagai luting mahkota sementara dan sebagai semen sementara restorasilogam mahkota jembatan

    Restorasi sementara Basis

    Semen ini memiliki compressive strength sekitar 5,5-39 MPa, dan kekuatan maksimum

    didapatkan pada 12-15 menit. Semen ini merupakan insulator termal yang sangat baik,

    hampir sama dengan dentin.

    Endodontik sealerSemen ini dapat digunakan sebagai pengisi saluran akar dengan atau tanpa gutta-percha.

    Periodontal managementBeberapa jenis semen ZOE juga digunakan untuk management jaringan gingiva. Semen jenis

    ini digunakan dengan dua cara, yaitu untuk menggantikan jaringan lunak secara mekanik,

    serta sebagai dressing jaringan lunak setelah pembedahan.

    3. Zinc Polycarboxilate Cement

    Komposisi

    Semen polikarboksilat adalah sistem bubuk cairan. Cairannya adalah larutan air dari

    asam poliakrilat atau kopolimer dari asam akrilik dengan asam karboksilat lain yang tidak

    jenuh. Bubuknya mengandung zink oksida dengan sejumlah oksida magnesium. Oksida

    stanium dapat menggantikan oksida magnesium. Bubuk ini juga dapat mengandung sejumlah

    kecil stannous flourida yang mengubah waktu pengerasan dan memperbaiki sifat manipulasi.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    21/25

    21

    Manipulasi

    Semen ini harus dicampur pada permukaan yang tidak menyerap cairan, alas aduk

    dari kaca memiliki kelebihan dibandingkan alas kertas, karena jika didinginkan akan dapat

    mempertahankan temperatur tersebut dalam waktu yang lebih lama. Cairan tidak boleh

    dikeluarkan dari alas aduk sebelum pengaduk siap untuk dilakukan. Cairan akan cepat

    kehilangan kandungan airnya di udara terbuka. Hilangnya air dari cairan akan meningkatkan

    kekentalannya. Bubuk dalam jumlah besar digabungkan dengan cepat kedalam cairan.

    Sifat Khas Semen Zink Polikarboksilat

    Ketebalan lapisanKetika semen karboksilat diaduk pada rasio P/L yang benar, adonannya lebih kental daripada

    adukan semen zink fosfat. Namun, adukan polikarboksilat diklasifikasikan sebagaipseudoplastik, dan mengalami pengenceran jika kecepatan pengolesannya ditingkatkan.

    Working time dan setting timeWorking time untuk semen polikarboksilat jauh lebih pendek daripada semen zink fosfat,

    yaitu sekitar 2,5 menit dibandingkan semen zink fosfat sekitar 5 menit. Penurunan temperatur

    reaksi dapat meningkatkan waktu kerja yang diperlukan untuk sementasi jembatan cekat.

    Waktu pengerasan berkisar 6-9 menit.

    Compressive strengthCompressive strength semen polikarboksilat sekitar 55 MPa, lebih rendah daripada semen

    zink fosfat. Namun tensile strength sedikit lebih tinggi.

    SolubilityDaya larut semen didalam air memang rendah, tetapi jika terkena asam organik dengan pH

    4,5 atau kurang, daya larutnya meningkat sangat besar.

    Pertimbangan biologispH dari semen polikarboksilat lebih tinggi daripada semen zink fosfat pada berbagai interval

    waktu. Meskipun semen polikarboksilat pada awalnya bersifat asam, produk ini hanya sedikit

    mengiritasi pulpa.

    Semen polikarboksilat digunakan untuk sementasi akhir restorasi mahkota dan jembatan.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    22/25

    22

    4. Glass Ionomer Cement

    Komposisi

    Powder semen mengandung glass aluminosilikat dan cairan semen mengandung

    kopolimer polikarboksilat yang dilarutkan didalam air. Komposisinya terdiri dari SiO2,

    Al2O3, AlF3, CaF2, NaF, dan AlPO4.

    Manipulasi

    Powder dan liquid diletakkan diatas paper pad atau glass slab. Powder semen dibagi

    dalam dua bagian yang sama. Bagian pertama dicampurkan kedalam liquid dengan spatula

    dan kemudian ditambahkan satu bagian lagi, dan diaduk selama 30-60 detik. Semen segera

    diaplikasikan karena working time setelah pengadukan kira-kira 2 menit. Glass slab yang

    dingin memperlambat setting reaksi dan menambah working time.

    Sifat-sifat dan Penggunaan

    Glass ionomer cement memiliki nilai compressive strength antara 90-220 MPa, tensile

    strength 4,5 MPa, dan modulus of elasticity 5,4 Gpa. Glass ionomer semen tidak mengiritasi

    dan bersifat antikariogenik karena dapat melepaskan flouride.

    Penggunaan semen ionomer kaca telah meluas antara lain sebagai bahan perekat

    pelapik, bahan restoratif untuk restorasi konservatif kelas I dan II, membangun badan inti,

    dan sebagai penutup pit dan fisur.ada 3 jenis semen ionomer kaca berdasarkan formulanyadan potensi penggunannya, yaitu tipe I untuk bahan perekat, tipe II untuk bahan restorasi, dan

    tipe III untuk basis atau pelapik.

    5. Semen Ionomer Kaca dengan Modifikasi Logam

    Semen ionomer kaca kurang kuat sehingga tidak dapat menahan kekuatan

    pengunyahan yang besar. Semen ini juga tidak tahan terhadap keausan penggunaan

    dibandingkan bahan restorasi estetik lainnya, seperti komposit dan keramik. Semen ionomer

    kaca telah dimodifikasi dengan mengikutkan partikel-partikel logam sebagai bahan pengisi

    sebagai usaha untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, terhadap fraktur, dan ketahanan

    terhadap keausan. Ada 2 metude modifikasi yang telah dilakukan. Metode I adalah

    mencampurkan bubuk logam campur amalgam yang berpartikel speris dengan bubuk

    ionomer kaca tipe II. Semen ini disebut sebagai gabungan logam campur perak.Metode II

    adalah mencampur bubuk kaca dengan partikel perak dengan menggunakan pemanasan yang

    tinggi. Semen ini disebut dengan cermet.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    23/25

    23

    6. Semen Ionomer Kaca dengan Modifikasi Resin

    Komposisi dan Reaksi Pengerasan

    Komponen bubuk dari bahan yang dikeraskan dengan sinar mengandung kaca yang

    dapat melepaskan ion-ion dan inisiator untuk pengerasan dengan sinar atau kimiawi.

    Komponen cairan biasanya mengandung air, asam poliakrilat, atau asam poliakrilat dengan

    beberapa gugus karboksilik yang dimodifikasi dengan monomeer metakrilat dan hidroksietil

    metakrilat. Kedua bahan ini bertanggung jawab untuk polimerisasi. Reaksi pengerasan awal

    dari bahan ini ditimbulkan oleh polimerisasi gugus metakrilat. Reaksi asam-basa yang lambat

    akhirnya bertanggungjawab untuk proses pematangan yang unik dan kekuatan akhir.

    Penggunaan semen ini adalah untuk sementasi mahkota keramik zirkonia dan

    jembatan. Juga diindikasikan untuk sementasi mahkota alloy dan jembatan ke struktur gigi

    dan pembentuk inti restorasi dan bonding bracket ortodonti.

    7. Semen Resin

    Komposisi Semen Resin Sebagai Luting Alloy Mahkota dan Jembatan, serta Sebagai

    Pelekat Restorasi Estetis

    Semen self-cured dengan komponen utamanya berupa diacrylate olygomer diluted

    dan monomer dimetakrilat berberat molekul rendah. komponen utama lainnya adalahsilanated silica atau glass. Sistem inisiator-aseleratornya adalah amin peroksida.

    Semen resin sebagai pelekat restorasi estetis merupakan komposit microfilled atau

    hibrid dengan kandungan utama resin Bis-GMA atau urethane dimethacrylate, dan filler silica

    atau glass. Pada semen light-cured, fotoinisiatornya adalah sistem champhorquinone-amine.

    Penggunaan

    1. Sementasi mahkota dan jembatan konvensional2. Melekatkan keramik estetis, restorasi single composite laboratory, dan jembatan

    resin-bonded ke gigi

    3. Melekatkan braket ortodontik ke gigi4. Sementasi restorasi sementara.

    8. Calsium Hydroxide

    Disediakan dalam bentuk powder yang nantinya akan dicampur dengan air destilasi

    atau dengan larutan kloroform. Penggunaannya pada kavitas yang dalam atau langsung pada

    pulpa yang terbuka dimana fungsinya sebagai perangsang pembentukan dentin sekunder.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    24/25

    24

    Manipulasi dan Sifat Fisis

    Sebagian besar kalsium hidroksida tersedia dalam bentuk 2 pasta. Tiap pasta dengan

    panjang tertentu diletakkan diatas paper pad dan diaduk sampai warnanya sama. Semen light-

    cured dipolimerisasi dengan sinar tampak selama 20 detik setiap ketebalan 1 mm.

    Kalsium hidroksida memiliki compressive strength 96 MPa dan tensile strength 38

    MPa. Semen ini memiliki konduktifitas termal yang rendah. pH dari semen ini berkisar antara

    11-12. Setting time bervariasi antara 2-7 menit.

  • 8/12/2019 laporan tutorial modul 4 blok 6.docx

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Phillips.Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi 10th ed, Jakarta. EGC, 2003: 444-61.2. Syafiar L, Rusfian, Sumadhi S, Yudhit A, Harahap KI, Adiana ID. Bahan Ajar Ilmu

    Material dan Teknologi Kedokteran gigi. 1sted, Medan. USU Press, 2011: 135-59.

    3. Adiana, Ika Devi. Skripsi : Semen Ionomer sebagai bahan pelapik pada restorasisandwich.Repositori usu : 2008, p.21-22

    4. Anusavice, KJ. 2004. Phillips buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi, ed 10, alihbahasa drg. Johan Arief Budiman dan drg. Susi Purwoko. Jakarta, Indonesia : EGC, h.

    449-455.