laporan skenario c blok 21

Upload: al-tamira

Post on 03-Apr-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    1/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial

    Kedokteran Keluarga Skenario C Blok XXI sebagai tugas kompetensi kelompok.

    Salawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW

    beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

    Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu

    penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa

    mendatang.

    Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan

    dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

    kepada :

    1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.

    2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.

    3. dr. Dimyanti Burhanudin, M.Sc selaku tutor kelompok 6

    4. Teman-teman seperjuangan

    5. Semua pihak yang membantu penulis.

    Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada

    semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi

    kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

    Amin.

    Palembang, November 2012

    Penulis

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 1

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    2/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    DAFTAR ISI

    Halaman depan 0

    Kata Pengantar . 1

    Daftar Isi 2

    BAB I : Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang . 3

    1.2 Maksud dan Tujuan 3

    BAB II : Pembahasan

    2.1 Data Tutorial 4

    2.2 Skenario 4

    2.3 Seven Jump Steps 4

    2.3.1. Klarifikasi Istilah-Istilah . 5

    2.3.2. Identifikasi Masalah 5

    2.3.3. Analisis Masalah............................................................... 5

    2.3.4. Kerangka Konsep................................................. 7

    2.3.5. Hipotesis................... 8

    2.3.6. Learning Issue.................................................................. 8

    2.3.7. Sintesis............................................................................. 9

    DAFTAR PUSTAKA.......... 23

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 2

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    3/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Blok Kedokteran Keluarga adalah blok kedua puluh satu pada semester 7 dari

    Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

    Muhammadiyah Palembang.

    Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C yang memaparkan

    kasus mengenai dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.

    Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batuk yang sudah lama,

    menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit dalam, tanpa

    memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien. Karena kesal, dr. Maman

    memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit dalam. Dan Di wilayah kecamatan Seb.

    Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik kesehatan dengan pendekatan kedokteran

    keluarga ingin menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana.

    1.2. Maksud dan Tujuan

    Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini sebagai berikut.

    1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran

    KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

    2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

    pembelajaran diskusi kelompok.

    3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 3

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    4/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Data Tutorial

    Tutorial 6 Blok XXI Skenario C

    Tutor : dr. Dimyanti Burhanudin, M.Sc

    Moderator : Irni Madyarti

    Sekretaris Meja : Vini Desri Arifiyanti

    Sekretaris Papan : Ayu Fitriani

    Aturan :

    1. Ponsel dalam keadaan silent.

    2. Izin bila ingin keluar

    3. Mengacungkan tangan bila ingin mengajukan pendapat

    2.2 Skenario Kasus

    dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.

    Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batu yang sudah lama,

    menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit dalam, tanpa

    memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien. Karena kesal dr. Maman

    memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit dalam.

    Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik

    kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik dokter umum

    yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan teknologi baru dan obat-

    obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien. Tetapi dr. Siti ingin menerapkan

    efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana. Dokter Siti sebagai manajer, perlu

    merancang manajemen praktik/klinik yang baik dengan menyiapkan sumber daya

    manusia, sarana-prasarana, manajemen informasi dan jaminan mutu.

    2.3 Seven Jump Steps

    I. KLARIFIKASI ISTILAH

    1. Dokter Umum

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 4

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    5/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Ahli medis yang tidak menyandang spesialis klinik.

    2. Surat Rujukan

    Surat Pengantar untuk mengirim pasien oleh seorang dokter kepada dokter yang lebih

    ahli terhadap penyakit yang diduga/membutuhkan tindakan yang lebih spesifik.

    3. Kedokteran Keluarga

    Dokter yang memberikan pelayanan kesehatan dengan titik berat pada keluarga, tidak

    hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit dan tidak hanya menanti

    secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita dan keluarganya (Dokter

    yang mampu memberikan pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitatif).

    4. Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyakit/menyingkirkan diagnosis penyakit

    lainnya yang diharapkan dapat memperjelaskan diagnosis.

    5. Manajemen Informasi

    Perangkat dan pengelolaan cara menyimpan, mengambil informasi untuk

    melakukan/mengambil tindakan atau keputusan. .

    6. Manajemen Praktik/Klinik

    Perangkat dan pengelolaan yang digunakan dalam pelayanan kesehatan

    7. Jaminan Mutu

    Proses penetapan dan proses pemenuhan standar kualitas secara konsisten dan

    berkelanjutan sehingga konsumen, produsen dan pihak lainnya yang berkepentingan

    memperoleh kepuasan.

    II. IDENTIFIKASI MASALAH

    1. dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.

    Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batuk yang sudah

    lama, menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit dalam,

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 5

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    6/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    tanpa memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien. Karena kesal,

    dr. Maman memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit dalam.

    2. Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik

    kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik dokter

    umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan teknologi

    baru dan obat-obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien. Tetapi dr.

    Siti ingin menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana.

    3. Dokter Siti ingin menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan

    prasarana. Dokter Siti sebagai manajer, perlu merancang manajemen

    praktik/klinik yang baik dengan menyiapkan sumber daya manusia, sarana-

    prasarana, manajemen informasi dan jaminan mutu.

    III. ANALISIS PERMASALAHAN

    1. dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.

    Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batuk yang sudah

    lama, menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit

    dalam, tanpa memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien.

    Karena kesal, dr. Maman memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit

    dalam.

    a. Bagaimana prosedur penanganan pasien yang seharusnya ?

    b. Bagaimana standar pelayanan dokter umum yang berpraktik kedokteran mandiri ?

    c. Bagaimana prosedur dalam memberikan surat rujukan ?

    d. Apa saja jenis-jenis surat rujukan ?

    2. Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik

    kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik

    dokter umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan

    teknologi baru dan obat-obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan

    pasien.

    a. Apa saja standar sarana dan prasarana yang sesuai pada praktik kedokteran

    keluarga ?

    b. Apakah sikap dokter keluarga umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan

    penunjang ?

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 6

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    7/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    3. Dokter Siti menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana.

    Dokter Siti sebagai manajer, perlu merancang manajemen praktik/klinik yang

    baik dengan menyiapkan sumber daya manusia, sarana-prasarana, manajemen

    informasi dan jaminan mutu.

    a. Bagaimana manajemen Sumber Daya Manusia dalam pelayanan dokter keluarga?

    b. Bagaimana manajemen informasi dalam praktik kedokteran keluarga (Rekam

    Medik) ?

    c. Apa itu rekam medik ?

    d. Apa manfaat dan tujuan dari rekam medik ?

    e. Apa syarat rekam medik yang baik ?

    f. Apa isi rekam medik individu dan keluarga ?

    g. Bagaimana tata cara penyelenggaraan rekam medik ?

    h. Apa parameter kinerja klinik kedokteran keluarga ?

    i. Bagaimana cara mempertahankan mutu dan menjamin kualitas klinik kedokteran

    keluarga ?

    j. Apa definisi quality asurance ?

    k. Apa prinsip-prinsip manajemen mutu ?

    l. Apa dimensi mutu dan pelayanan jasa ?

    4. Bagaimana pandangan islam tentang pelayanan kesehatan ?

    IV. KERANGKA KONSEP

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 7

    Praktik Kedokteran Keluarga

    dr. Maman dr. Siti

    Konflik dengan pasien

    mengenai prosedur rujukanMemperkenalkan

    pemerikasaan penunjang

    dengan teknologi dan obat-

    obatan baru yang tidak sesuai

    kebutuhan pasienMerujuk tanpa indikasi

    Tidak Sesuai Prosedur

    RujukanEfisiensi Tidak Baik

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    8/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    V. HIPOTESIS

    dr. Maman menghadapi konflik antara keinginan pasien dan prosedur rujukan dalam

    pelayanan kedokteran keluarga.

    dr. Siti ingin merancang praktik kedokteran keluarga yang memperhatikan efisiensi

    biaya, karena dokter umum yang berpraktik di klinik hanya selalu memperkenalkan

    pemeriksaan penunjang dengan teknologi baru dan obat-obatan batu yang tidak sesuai dengan

    kebutuhan pasien.

    VI. LEARNING ISSUE

    Pokok

    BahasanWhat I Know

    What I Dont

    Know

    What I Have

    to Prove

    How I Will

    Learn

    Kedokteran

    Keluarga

    Teknologi

    Baru

    dr. Maman, dokter umum yang

    berpraktik mandiri menerima

    seorang pasien yang menderita

    batuk yang sudah lama,

    menyatakan keinginannya berobat

    pada seorang ahli penyakit dalam,

    tanpa memberikan kesempatan

    dokter untuk memeriksa si pasien.

    Dr Maman memberikan surat

    rujukan ke dokter ahli penyakit

    dalam.Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I,

    dr. Siti telah mendirikan klinik

    kesehatan dengan pendekatan

    kedokteran keluarga. Di klinik ini

    berpraktik dokter umum yang

    selalu memperkenalkan

    pemeriksaan penunjang dengan

    teknologi baru dan obat-obatan

    1. Praktik

    Mandiri

    2. Sistem

    Rujukan

    1. Klinik

    Kesehatan

    2. Teknologi

    baru

    1. Praktik

    Mandiri

    2. Sistem

    Rujukan

    1. Klinik

    Kesehatan

    2. Teknologi

    baru

    Text Book,

    Pakar, Lain

    (internet)

    Text Book,

    Pakar, Lain

    (internet)

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 8

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    9/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Manajemen

    praktik/

    Klinik

    baru yang tidak sesuai dengan

    kebutuhan pasien.

    Dr. Siti ingin menerapkan efisiensi

    dalam penggunaan sarana dan

    prasarana. Dr siti sebagai manajer,

    perlu merancang manajemen

    praktik/klinik yg baik dengan

    menyiapkan sumber daya manusia,

    sarana-prasarana, manajemen

    informasi dan jaminan mutu.

    Efisiensi

    sarana dan

    prasarana

    Efisiensi

    sarana dan

    prasarana

    Text Book,

    Pakar, Lain

    (internet)

    SINTESIS

    1. dr. Maman adalah dokter umum yang berpraktik mandiri di kecamatan Seb.

    Ulu I. dr. Maman menerima seorang pasien yang menderita batuk yang sudah

    lama, menyatakan keinginannya berobat pada seorang dokter ahli penyakit

    dalam, tanpa memberikan kesempatan dokter untuk memeriksa si pasien.

    Karena kesal, dr. Maman memberikan surat rujukan ke dokter ahli penyakit

    dalam.

    a. Bagaimana prosedur penanganan pasien yang seharusnya ?

    Jawab :

    Hak Pasien atas Informasi Penyakit dan Tindakan Medis dari Aspek Etika

    Kedokteran

    Informasi harus diberikan secara lengkap dan jujur, kecuali dokter menilai

    bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan atau kesehatan pasien atau

    pasien menolak untuk diberikan infomasi (KODEKI, pasal 5)Kewajiban dokter terkait dengan informasi adalah memberikan informasi yang

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 9

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    10/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    adekuat dan besikap jujur kepada pasien tentang perlunya tindakan medis yang

    bersangkutan serta risiko yang dapat ditimbulkannya (KODEKI, pasal 7b)

    Salah satu kewajiban rumah sakit terhadap pasien adalah harus memberikan

    penjelasan mengenai apa yang diderita pasien, dan tindakan apa yang harus

    dilakukan (KODERSI, Bab III Pasal 10)

    b. Bagaimana standar pelayanan dokter umum yang berpraktik dokter keluarga

    mandiri ?

    Jawab :

    1. konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan .

    2. Pemeriksaan dan Pengobatan oleh dokter

    3. Tindakan medis kecil (ringan)

    4. Pemeriksaan penunjang lab sederhana

    5. Pemeriksaan ibu hamil, nifas dan ibu menyusui, bayi dan anak balita

    6. Upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi

    7. Pemberian obat pelayanan dasar dan pelayanan obat penyakit kronis atas

    indikasi medis

    8. Pemberian surat rujukan ke Rumah Sakit/Dokter Spesialis untuk kasus yang

    tidak dapat ditangani Dokter Keluarga

    Idealnya PDKM dapat menyediakan 21 jenis pelayanan dengan mutu dan standar

    yang sama pada setiap mitranya, yaitu

    1. penilaian status kesehatan pribadi

    2. program proaktif pengendalian penyakit/kondisi khusus

    3. pendidikan kesehatan

    4. imunisasi

    5. pemeliharaan kesehatan bayi dan anak balita

    6. pemeliharaan kesehatan anak usia sekolah

    7. pemeliharaan kesehatan wanita dan kesehatan reproduksi

    8. pemeliharaan kesehatan lansia

    9. pemeriksaan ante dan postnatal

    10. konsultasi dan pengobatan

    11. peresepan obat

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 10

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    11/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    12. tindakan medis (tindakan bedah kecil, injeksi, resusitasi, dan persalinan

    normal)

    13. konseling

    14. penunjang diagnostik (laboratorium, elektrokardiografi, ultrasonografi, dll)

    15. layanan kesehatan gigi dan mulut

    16. rehabilitasi medik

    17. kunjungan rumah

    18. perawatan di rumah

    19. kunjungan ke rumah sakit

    20. layanan mendesak/gawat darurat

    21. ambulans

    c. Bagaimana prosedur dalam memberikan surat rujukan ?

    Jawab :

    Rujukan :

    - Pasien harus dijelaskan selengkap mungkin alasan akan dilakukan konsultasi

    dan rujukan.

    - Dokter yang melakukan konsultasi dan rujukan harus melakukan konsultasi

    langsung dengan dokter yang dimintai rujukan. Biasanya berupa surat atau

    bentuk tertulis yang memuat informasi lengkap tentang identitas pasien,

    riwayat penyakit dan penanganan yang dilakukan oleh dokter keluarga.

    - Keterangan yang disampaikan tentang pasien yang dikonsultasikan harus

    lengkap. Tujuan konsultasi pun harus jelas, apakah hanya memastikan

    diagnosis, menginterpretasikan hasil pemeriksaan khusus, memintakan nasihat

    pengobatan atau yang lainnya.

    - Sesuai dengan kode etik profesi, dokter dimintakan konsultasi wajib

    memberikan bantuan profesional yang diperlukan. Apabila merasa diluar

    keahliannya, harus menasihatkan agar berkonsultasi ke dokter ahli yang lebih

    sesuai.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 11

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    12/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    - Terbatas hanya pada masalah penyakit yang dirujuk saja.

    - Tetap berkomunikasi antara dokter konsultan dan dokter yang meminta

    rujukan.

    - Perlu disepakati pembagian wewenang dan tanggungjawab masing-masing

    pihak.

    Pembagian wewenang & tanggungjawab :

    1) Interval referral, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penderita

    sepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan

    selama jangka waktu tertentu dokter tersebut tidak ikut menanganinya.

    2) Collateral referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab

    penanganan penderita hanya untuk satu masalah kedokteran khusus saja.

    3) Cross referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan

    penderita sepenuhnya kepada dokter lain untuk selamanya.

    4) Split referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan

    penderita sepenuhnya kepada beberapa dokter konsultan, dan selama

    jangka waktu pelimpahan wewenang dan tanggungjawab tersebut dokter

    pemberi rujukan tidak ikut campur.

    d. Apa saja jenis-jenis surat rujukan ?

    Jawab :

    Surat rujukan dibedakan atas dua macam yakni :

    1. Rujukan Kesehatan

    Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan

    peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan kesehatan pada

    dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat (public health

    services). Rujukan kesehatan dibedakan atas tiga macam yakni rujukan

    teknologi, rujukan sarana, rujukan operasional.

    2. Rujukan Medik

    Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta

    pemulihan kesehatan. Dengan demikian rujukan medik pada dasarnya berlaku

    untuk pelayanan kedokteran (medical services). Sama halnya dengan rujukan

    kesehatan, rujukan medik ini dibedakan atas tiga macam yakni rujukan

    penderita, rujukan pengetahuan, rujukan bahan-bahan pemeriksaan.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 12

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    13/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    1. Jenis-jenis Rujukan Medis

    a. Rujukan pasien (transfer of patient),

    penatalaksanaan pasien dari stratapelayanan kesehatan yang kurang

    mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih sempurna atau

    sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut

    b. Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge),

    pengiriman dokter/ tenaga kesehatan yang lebih ahli dari strata pel. kes.

    yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu

    untuk bimbingan dan diskusi atau sebaliknya, untuk mengikuti pendidikan

    dan pelatihan

    c. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (transfer of specimens),

    pengiriman bahan bahan pemeriksaan bahan laboratorium dari strata

    pelayanan kesehatan yang

    kurang mampu ke strata yang lebih mampu atau sebaliknya, untuk tindak

    lanjut.

    2. Jenis-jenis Rujukan Kesehatan.

    a. Rujukan tenaga, pengiriman dokter/tenaga kesehatan dari strata pelayanan

    kesehatan yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang

    mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada di masyarakat

    atau sebaliknya, untuk pendidikan dan latihan

    b. Rujukan sarana, pengiriman berbagai peralatan medis/ non medis dari

    strata pelayanan kesehatan yg lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan

    yang kurang mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan di

    masyarakat, atau sebaliknya untuk tindak lanjut

    c. Rujukan operasional, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab

    penanggulangan masalah kesehatan masyarakat dari strata pelayanan

    kesehatan yang kurang mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih

    mampu atau sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut.

    2. Di wilayah kecamatan Seb. Ulu I ini juga, dr. Siti telah mendirikan klinik

    kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Di klinik ini berpraktik

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 13

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    14/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    dokter umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan penunjang dengan

    teknologi baru dan obat-obatan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan

    pasien.

    a. Apa saja standar sarana dan prasarana yang sesuai pada praktik kedokteran

    keluarga ?

    Jawab :

    a. Standar fasilitas praktik.

    Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata

    pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai

    dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Adapun standar fasilitas praktik antara

    lain yang menunjang kesehatan dan keamanan pasien, dokter, serta pegawai,

    kerahasiaan dan privasi, bangunan dan interior yang dirancang sesuai dengan

    kebutuhan pelayanan medis, alat komunikasi, serta papan nama.

    b. Standar peralatan klinik.

    Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang minimal

    harus dipenuhi di ruang praktik sebagai penyedia layanan strata pertama.

    Selain itu juga harus ada peralatan penunjang medis dan non medis.

    c. Standar proses-proses penunjang praktik.

    Antara lain pengelolaan rekam medis, pengelolaan rantai dingin, pengelolaan

    pencegahan infeksi, pengelolaan limbah, pengelolaan air bersih, dan

    pengelolaan obat

    b. Apakah sikap dokter keluarga umum yang selalu memperkenalkan pemeriksaan

    penunjang ?

    Jawab :Tidak sesuai standar sarana prasarana dalam praktik kedokteran keluarga karena

    pelayanan dokter keluarga seharusnya memiliki fasilitas pelayanan kesehatan dan

    beberapa peralatan medis dengan layanan strata pertama yang sesuai dengan

    kebutuhan pasien.

    3. Dokter Siti menerapkan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana.

    Dokter Siti sebagai manajer, perlu merancang manajemen praktik/klinik yang

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 14

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    15/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    baik dengan menyiapkan sumber daya manusia, sarana-prasarana, manajemen

    informasi dan jaminan mutu.

    a. Bagaimana manajemen Sumber Daya Manusia dalam pelayanan dokter keluarga?

    Jawab :

    Standar Sumber Daya Manusia (standard of Human Resources)

    Dokter keluarga

    Perawat

    Bidan

    Administrator klinik

    Perekrutan, seleksi, dan penugasan:

    Tingkat dan jenis pendidikan

    Wawancara

    Rekomendasi

    Kontrak kerja yang jelas

    Rincian tugas dan wewenang

    Mekanisme kontrol, Doctor as Manager

    Perekrutan

    Analisis dan deskripsi pekerjaan yang akan diselengarakan

    Deskripsikan orang yang tepat untuk pekerjaan itu

    Penugasan

    Rincian pekerjaan

    Sesederhana mungkin

    Jangan berlebihan

    Yakinkan tidak tumpang-tindih

    Jangan kacaukan pekerjaan

    Hindari diskriminasi

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 15

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    16/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Nama pekerjaan

    Posisi dalam tata kerja

    Tujuan utama pekerjaan ybs.

    Tugas dan kewajiban utama

    Cara mengambil keputusan dan mencari bantuan

    Lingkungan kerja yang akan dihadapi

    Penilaian

    Perjelas tujuan

    Buat daftar tilik untuk nilai diri

    Tentukan batas waktu

    Tentukan target yang hendak dicapai

    Peningkatan Kemampuan & Pengembangan Staf

    Manfaat untuk klinik:

    Mengurangi masa penyesuaian

    Meningkatan kinerja

    Mengurangi supervisi

    Mengurangi pergantian pekerjaan karena puas

    Memperoleh orang yang tepat untuk pekerjaan yang sesuai

    Manfaat untuk karyawan:

    Merasa yakin dan aman dalam bekerja

    Meningkatkan kemungkinan kenaikan pangkat dan atau gaji

    Meningkakan kepuasan bekerja

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 16

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    17/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Meningkatkan kemungkinan penularan keterampilan

    Peningkatan Kemampuan & Pengembangan Staf:

    Bentuk: Kursus, pelatihan, pendidikan formal, dll

    Bentuk Lain: Selia Bestari (peer review) diantara sesama staf (medis dan non-

    medis)

    Pengaturan: Bisa dibuat perjanjian tersendiri

    Proses: berdasarkan permintaan karyawan atau kebutuhan KDK

    Untuk tenaga medis

    PKB (pendidikan kedokteran berkelanjutan): Seminar, Simposium, Lokakarya,

    dll

    Peer Review: Pembahasan kasus secara EBM

    Kursus singkat untuk satu ketrampilan tertentu: (ATLS, ACLS, EKG,

    Kepemimpinan, dll)

    Pendidikan formal (S2 Aktuaria, S2 Kesehatan Kerja, dll)

    Untuk paramedis

    Kursus keperawatan

    Peer Review: Diskusi kelompok membahas satu masalah (rutin)

    Kursus Manajemen pengelolaan keperawatan di klinik (asuhan keperawatan,dll)

    Pendidikan formal seperti Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, dll

    Untuk tenaga non-medis

    Kursus penggunaan alat tertentu

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 17

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    18/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Kursus Manajemen laboratorium, Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dll

    Pendidikan Formal seperti Akademi Penata Rontgen, dll

    Kursus perpajakan, dll .

    b. Bagaimana manajemen informasi dalam praktik kedokteran keluarga (Rekam

    Medik) ?

    Jawab :

    Sebelum melakukan tindakan medis tersebut, dokter seharusnya akan meminta

    persetujuan dari pasien. Untuk jenis tindakan medis ringan, persetujuan dari

    pasien dapat diwujudkan secara lisan atau bahkan hanya dengan gerakan tubuh

    yang menunjukkan bahwa pasien setuju, misalnya mengangguk. Untuk tindakan

    medis yang lebih besar atau beresiko, persetujuan ini diwujudkan dengan

    menandatangani formulir persetujuan tindakan medis. Dalam proses ini, pasien

    sebenarnya memiliki beberapa hak sebelum menyatakan persetujuannya, yaitu :

    Pasien berhak mendapat informasi yang cukup mengenai rencana tindakan medis

    yang akan dialaminya. Informasi ini akan diberikan oleh dokter yang akan

    melakukan tindakan atau petugas medis lain yang diberi wewenang. Informasi ini

    meliputi :

    Bentuk tindakan medis

    Prosedur pelaksanaannya

    Tujuan dan keuntungan dari pelaksanaannya

    Resiko dan efek samping dari pelaksanaannya

    Resiko / kerugian apabila rencana tindakan medis itu tidak dilakukan

    Alternatif lain sebagai pengganti rencana tindakan medis itu, termasuk

    keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif tersebut

    - Pasien berhak bertanya tentang hal-hal seputar rencana tindakan medis yang

    akan diterimanya tersebut apabila informasi yang diberikan dirasakan masih

    belum jelas,

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 18

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    19/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    - Pasien berhak meminta pendapat atau penjelasan dari dokter lain untuk

    memperjelas atau membandingkan informasi tentang rencana tindakan medis

    yang akan dialaminya,

    - Pasien berhak menolak rencana tindakan medis tersebut

    Semua informasi diatas sudah harus diterima pasien sebelum rencana tindakan

    medis dilaksanakan. Pemberian informasi ini selayaknya bersifat obyektif, tidak

    memihak, dan tanpa tekanan. Setelah menerima semua informasi tersebut, pasien

    seharusnya diberi waktu untuk berfikir dan mempertimbangkan keputusannya.

    c. Apa itu rekam medik ?

    Jawab :

    Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud

    dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang

    identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

    diberikan kepada pasien.

    Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989

    tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yangberisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

    tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang

    rekam medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

    dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

    pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

    Dalam Permenkes No269/ Menkes / Per / III / 2008 Pasal 8 dicantumkan

    Rekam Medis pasien rawat inap RS wajib disimpan sekurang kurangnya untuk 5

    tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Sesudah

    jangka waktu 5 tahun dilampaui, Rekam Medis tersebut dapat dimusnahkan

    kecuali Ringkasan Pulang dan Informed Consent, yang masih harus disimpan

    untuk jangka waktu 10 tahun, terhitung tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.

    d. Apa tujuan dan manfaat dari rekam medik ?

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 19

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    20/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Jawab :

    Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam

    rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung

    suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib

    administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. (Depkes

    RI,1997;7)

    Menurut Depkes RI Dirjen Pelayanan Medis dalambuku Pedoman

    Pengolahan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, kegunaanya dapat dilihat

    dari beberapa aspek :

    1. Aspek Administrasi

    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya

    menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab tenaga

    medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

    2. Aspek Medis

    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut

    dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang

    harus diberikan kepada pasien.

    3. Aspek Hukum

    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut

    masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka

    usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk

    menegakkan hukum.

    4. Aspek Keuangan

    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan, karena isinya

    mengandung data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek keuangan.

    5. Aspek Penelitian

    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena informasi yang

    dikandungnya dapat digunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan

    ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 20

    http://www.pormiki.or.id/http://www.depkes.go.id/http://henrydunan.blogspot.com/2010/07/rsk-st.htmlhttp://www.pormiki.or.id/http://www.depkes.go.id/http://henrydunan.blogspot.com/2010/07/rsk-st.html
  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    21/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    6. Aspek Pendidikan

    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya

    menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan

    pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat

    dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran dibidang profesi si

    pemakain.

    7. Aspek Dokumentasi

    Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya

    menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai

    sebagai bahan pertanggungjawaban laporan rumah sakit.

    Menurut Permenkes no. 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa RekamMedis

    memiliki enam manfaat, yaitu:

    1. Pengobatan Pasien

    Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan

    danmenganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan

    dantindakan medis yang harus diberikan kepada pasien.

    2. Peningkatan Kualitas Pelayanan

    Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktek kedokteran dengan jelas

    dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungitenaga

    medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.

    3. Pendidikan dan Penelitian

    Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis

    penyakit,pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk

    bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang

    profesikedokteran dan kedokteran gigi.

    4. Pembiayaan

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 21

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    22/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk

    menetapkanpembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan.

    Catatantersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.

    5. Statistik Kesehatan

    Dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya untuk mempelajari

    perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita

    pada penyakit-penyakit tertentu.

    6. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik

    Merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian

    masalah hukum, disiplin dan etik.

    e. Apa syarat rekam medik yang baik ?

    Jawab :

    Syarat rekam medik yang baik sebagai berikut :

    Keterangan tentang Data Dasar Keluarga (Data Base/ Family Profile)

    a. Data demografi setiap anggota keluarga

    b. Riwayat kesehatan setiap anggota keluarga

    c. Data biologis setiap anggota keluarga

    d. Keterangan tentang tindakan pencegahan penyakit setiap anggota keluarga

    e. Data tentang pelbagai faktor resiko setiap anggota keluarga

    f. Data kesehatan lingkungan rumah

    g. Struktur keluarga

    h. Fungsi keluarga & pelaksanaannya

    Keterangan tentang Data Klinik (Clinical Data)

    a. Tanggal kedatangan

    b. Keluhan dari masalah kesehatan yang dihadapi

    c. Jenis dan hasil pemeriksaan fisik yang

    d. dilakukan

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 22

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    23/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    e. Jenis dan hasil pemeriksaan penunjang yang

    f. dilakukan

    g. Masalah kesehatan yang ditemukan

    h. (diagnosis)

    i. Rencana pengobatan dan tindakan medik yang

    j. dilakukan

    k. Kemajuan dari pengobatan dan tindakan medik

    l. yang dilakukan tersebut

    f. Bagaimana tata cara penyelenggaraan rekam medik ?

    Jawab :

    Tata cara penyelenggaraan rekam medis di Indonesia ialah sebagai berikut (lihat

    Pasal 2-9, 19, dan 20 Permenkes No 749a/Menkes/Per/XII/1989):

    1. Setiap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan rawat jalan

    maupun rawat nginap wajib membuat rekam medis.

    2. Rekam medis itu dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain yang

    memberi pelayanan kepada pasien.

    3. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien

    menerima pelayanan.

    4. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama dan tanda

    tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.

    5. Pembetulan kesalahan catatan dalam rekam medis dilakukan pada tulisan yang

    salah dan diberi paraf oleh petugas yang bersangkutan.

    6. Penghapusan tulisan dalam rekam medis dengan cara apapun tidak

    diperbolehkan.

    7. Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya untukjangka waktu 5

    (lima) tahun terhtung dari tanggal terakhir pasien berobat. Sedangkan lama

    penyimpanan rekam medis yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat khususdapat ditempatkan tersendiri.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 23

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    24/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    8. Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada nomor tujuh dilampaui,

    rekam medis dapat dimusnahkan. Tata cara permusnahannya ditetapkan oleh

    Direktur Jenderal.

    9. Rekam medis harus disimpan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan

    sarana pelayanan kesehatan.

    10. Pengawasan terhadap penyelenggaraan rekam medis dilakukan oleh Direktur

    Jenderal.

    11. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam peraturan ini dapat dikenakan sanksi

    administratif mulai dari teguran lisan sampai pencabutan izin.

    Rekam Medis

    Ferryal Basbeth Bagian Forensik & Medikolegal FKUI Jakarta yaitu :

    1. Pendahuluan

    2. Definisi Rekam Medis

    3. Isi Rekam Medis

    4. Penyelenggaraan Rekam Me

    5. Kepemilikan Rekam Medis

    6. Kegunaan rekam medis

    7. penyimpanan rekam medis

    8. aspek medikolegal

    9. penutupan

    - Penyelenggaraan Rekam Medis

    Penyelenggaraan Rekam Medis pada suatu sarana pelayanan kesehatan

    merupakan salah satu indikator mutu pelayanan pada institusi tersebut.

    Berdasarkan data pada Rekam Medis tersebut akan dapat dinilai apakah pelayanan

    yang diberikan sudah cukup baik mutunya atau tidak, serta apakah sudah sesuai

    standar atau tidak. Untuk itulah, maka pemerintah, dalam hal ini Departemen

    Kesehatan merasa perlu mengatur tata cara penyelenggaraan Rekam Medis dalam

    suatu peraturan menteri keehatan agar jelas rambu-rambunya, yaitu berupa

    Permenkes No.749a1Menkes/Per/XII/1989.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 24

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    25/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Secara garis besar penyelenggaraan Rekam Medis dalam Permenkes tersebut

    diatur sebagai berikut:

    1. Rekam Medis harus segera dibuat dan dilengkapi seluruhnya setelah

    pasien menerima pelayanan (pasal 4). Hal ini dimaksudkan agar data yang

    dicatat masih original dan tidak ada yang terlupakan karena adanya

    tenggang waktu.

    2. Setiap pencatatan Rekam Medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan

    petugas pelayanan kesehatan. Hal ini diperlukan untuk memudahkan

    sistim pertanggung-jawaban atas pencatatan tersebut (pasal 5).

    3. Jika terdapat kesalahan pencatatan, maka pembetulan catatan yang salah

    harus dilakukan pada tulisan yang salah dan diparaf oleh petugas yang

    bersangkutan (pasal 6 ayat 1). Secara lebih tegas ayat 2 dari pasal yang

    sama menyatakan bahwa penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak

    diperbolehkan.

    g. Apa standar pelayanan klinik kedokteran keluarga ?

    Jawab :Untuk menjamin mutu dokter keluarga maka dokter keluarga memiliki standar

    pelayanan antara lain:

    1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care).

    a. Standar pelayanan paripurna

    Adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang bersifat

    paripurna, yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,

    pencegahan penyakit dan proteksi khusus, pemulihan kesehatan, pencegahan

    kecacatan, dan rehabilitasi setelah sakit dengan memperhatikan kemampuan

    sosial serta sesuai dengan medikolegal etika kedokteran.

    b. Standar pelayanan medis.

    Adalah pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan kedokteran

    secara lege artis. Adapun pelayanan medis yang dilakukan meliputi

    anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, penegakan

    diagnosis dan diagnosis banding, prognosis, konseling, konsultasi, rujukan,

    tindak lanjut, tindakan, pengobatan rasional, dan pembinaan keluarga.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 25

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    26/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    c. Standar pelayanan menyeluruh.

    Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu

    peduli bahwa pasien adalah manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental,

    sosial, dan spiritual, serta berkehidupan ditengah lingkungan fisik dan

    sosialnya. Selain itu, pasien juga dipandang sebagai bagian dari keluarga dan

    lingkungannya dan pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya.

    d. Standar pelayanan terpadu.

    Pelayanan yang ada bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara

    dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan

    kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan

    kedokteran, baik formal maupun informal.

    e. Standar pelayanan bersinambung.

    Merupakan pelayanan yang bersinambung, yang melaksanakan

    pelayanan kedokteran secara efisien, proaktif dan terus-menerus demi

    kesehatan pasien. Selain itu rekam medis yang ada juga harus

    bersinambungan, serta adanya pendampingan saat melakukan konsultasi atau

    rujukan.

    2. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of Behaviour in Practice).

    a. Standar perilaku terhadap pasien.

    Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk

    menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan

    kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan

    guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan

    dilaksanakannya. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan antara lain

    informasi memperoleh pelayanan, waktu konsultassi yang cukup, informasi

    medis yang jelas, komunikasi efektif, dan menghormati hak dan kewajiban

    pasien dan dokter.

    b. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik.

    Seorang dokter keluarga mampu bertindak sebagai pemimpin

    manajemen untuk mengelola klinik secara profesional, mampu bekerja dalam

    tim, dan pemimpin klinik.

    c. Standar perilaku dengan sejawat.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 26

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    27/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Dokter keluarga yang baik harus mampu menghormati dan menghargai

    pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan

    kesehatan dan menjaga hubungan baik secara profesional.

    d. Standar pengembangan ilmu dan keterampilan praktik.

    Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan

    ilmiah guna memelihara dan menambah keterampilan praktik serta meluaskan

    wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya. Bentuk kegiatan yang

    dilakukan antara lain mengikuti kegiatan ilmiah, program jaga mutu,

    partisipasi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dalam praktik, serta

    penulisan ilmiah.

    e. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan.

    Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartsipasi aktif dalam

    segala kegiatan peningkatan kesehatan disekitarnya dan siap memberikan

    pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya. Adapun kegiatannya

    antara lain menjadi anggota perkumpulan sosial, partisipasi dalam kegiatan

    kesehatan masyarakat, serta partisipasi dalam penanggulangan bencana di

    sekitarnya.

    3. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of Practice Management).

    a. Standar sumber daya manusia.

    Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat

    petugas kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang

    pendidikan atau pelatihannya seperti perawat, bidan, dan administrator klinik.

    b. Standar manajemen keuangan.

    Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya dengan manajemen

    keuangan profesional antara lain dengan pencatatan keuangan, dan jenis

    sistem pembiayaan praktik.

    c. Standar manajemen klinik.

    Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan

    yang disebut klinik dengan manajemen yang profesional yaitu dengan

    pembagian kerja, program pelatihan, program kesehatan dan keselamtan kerja,

    serta pembahasan administrasi klinik.

    4. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities).

    a. Standar fasilitas praktik.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 27

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    28/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata

    pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai

    dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Adapun standar fasilitas praktik antara

    lain yang menunjang kesehatan dan keamanan pasien, dokter, serta pegawai,

    kerahasiaan dan privasi, bangunan dan interior yang dirancang sesuai dengan

    kebutuhan pelayanan medis, alat komunikasi, serta papan nama.

    b. Standar peralatan klinik.

    Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang

    minimal harus dipenuhi di ruang praktik sebagai penyedia layanan strata

    pertama. Selain itu juga harus ada peralatan penunjang medis dan non medis.

    c. Standar proses-proses penunjang praktik.

    Antara lain pengelolaan rekam medis, pengelolaan rantai dingin, pengelolaan

    pencegahan infeksi, pengelolaan limbah, pengelolaan air bersih, dan

    pengelolaan obat

    h. Apa parameter kinerja klinik kedokteran keluarga ?

    Jawab :

    Parameter kinerja suatu klinik kedokteran keluarga dapat dilihat dari prinsip-

    prinsip kedokteran keluarga tersebut yaitu :

    1. Komprehensif dan holistik

    2. Kontinu

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 28

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    29/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    3. Mengutamakan pencegahan

    4. Koordinatif dan kolaboratif

    5. Personal sebagai bagian integral dari keluarganya

    6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan

    7. Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum

    8. Sadar biaya dan sadar mutu

    9. Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

    i. Apa definisi quality asurance ?

    Jawab :

    Quality Assurance , to lead and operated by assure of an organization

    successfully, it is necessary to direct and control it in a systematic and

    transparent manner. Maksudnya adalah meyakinkan/menjamin secara kualitas

    dengan suatu sistematis kerja dan keterbukaan untuk keberhasilan suatu pekerjaan

    secara keseluruhan organisasi di setiap lini dengan melalui sistem control.

    Tjiptono (2000:54) menyebutkan bahwa kualitas memiliki hubungan yang erat

    dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada

    pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.Dalam

    jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahamidengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian

    perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara

    memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan

    meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang

    menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan

    atau loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas yang

    memuaskan. Perusahaan juga dapat meningkatkan pangsa pasarnya memenuhi

    pemenuhan kualitas yang bersifat customer-driven. Hal ini akan memberikan

    keunggulan harga dan customer value. Customer value merupakan kombinasi dari

    manfaat dan pengorbanan yang terjadi apabila pelanggan menggunakan suatu

    barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan tertentu. Bila kualitas yang dihasilkan

    superior dan pangsa pasar yang dimiliki besar, maka profitabilitasnya terjamin.

    Jadi, ada kaitan yang erat antara kualitas dan profitabilitas.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 29

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    30/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    j. Apa prinsip-prinsip manajemen mutu ?

    Jawab :

    ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip manajemen kualitas.

    Prinsip- prinsip ini dapat digunakan oleh manajemen senior sebagai suatu

    kerangka kerja (frame work) yang membimbing organisasi pada peningkatan

    kinerja.

    1. FOKUS PADA PELANGGAN (Customer Focus)

    Organisasi bergantung pada pelanggan mereka, karena itu manajemen organisasi

    harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang & yang akan datang. Organisasi

    harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi ekspektasi

    pelanggan.

    2. KEPEMIMPINAN (Leadership)

    Pemimpin organisasi harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi.

    Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang- orang

    dapat menjadi terlibat secara penuh dalam pencapaian tujuan- tujuan organisasi.

    3. KETERLIBATAN ORANG (Involvement of people)

    Orang/ karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang sangat penting

    dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan

    kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.

    4. PENDEKATAN PROSES (Process Orientation)

    Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila aktivitas dan

    sumber- sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses

    dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode,

    mesin dan peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah

    output bagi pelanggan.

    5. PENDEKATAN SISTEM TERHADAP MANAJEMEN (System Approach to

    Management)

    Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari proses- proses yang saling

    berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektifitas dan

    efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan- tujuannya.

    6. PENINGKATAN TERUS MENERUS (Continual Improvement)

    Peningkatan terus- menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus

    menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus- menerus didefinisikan

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 30

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    31/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    sebagai suatu proses sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-

    menerus meningkatkan efektifitas dan atau efisiensi organisasi untuk memenuhi

    kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Peningkatan terus- menerus

    mambutuhkan langkah- langkah konsolodasi progresif, menanggapi

    perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, dan akan menjamin suatu

    evolusi dinamik dari sistem manajemen mutu.

    7. PENDEKATAN FAKTUAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN (Factual

    Approach to Decision Making)

    Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan pada analisis data dan

    informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-

    masalah kualitas dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.

    8. HUBUNGAN PEMASOK YANG SALING MENGUNTUNGKAN (Mutually

    Beneficial Supplier Relationship)

    Suatu organisasi dan pemasok adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang

    saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam

    menciptakan nilai tambah.

    k. Apa dimensi mutu dan pelayanan jasa ?

    Jawab :

    5 dimensi (ukuran) kualitas jasa/pelayanan, yaitu :

    1. Tangible (berwujud); meliputi penampilan fisik dari fasilitas, peralatan,

    karyawan dan alat-alat komunikasi.

    2. Realibility (keandalan); yakni kemampuan untuk melaksanakan jasa yang

    telah dijanjikan secara konsisten dan dapat diandalkan (akurat).

    3. Responsiveness (cepat tanggap); yaitu kemauan untuk membantu pelanggan

    (konsumen) dan menyediakan jasa/ pelayanan yang cepat dan tepat.

    4. Assurance (kepastian); mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para

    karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan

    keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas

    dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.

    5. Empaty (empati); meliputi pemahaman pemberian perhatian secara individual

    kepada pelanggan, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan

    memahami kebutuhan pelanggan.

    Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Page 31

  • 7/28/2019 Laporan Skenario C Blok 21

    32/32

    Laporan Tutorial 6 Skenario C Blok XXI

    4. Bagaimana pandangan islam tentang pelayanan kesehatan ?

    Jawab :

    1. Mengobati dengan Ichsan dan tidak bertentangan dengan al Quran dan Sunnah

    Nabi,

    2. Tidak menggunakan obat obatan yang haram atau tercampur bahan haram

    3. Pengobatan tidak mencacatkan tubuh, kecuali sangat darurat dan keselamatan

    nyawa,

    4. Pengobatan tidak berbau takhayul, khurafat dan bidah,

    5. Dilakukan oleh ahlinya,

    6. Dokter tidak iri hati, takabur,

    7. Dokter berpakaian rapih dan bersih, sebaiknya putih,

    8. Lembaga pelayanan kedokteran rapih, besih dan Indah,

    9. Tidak menggunakan lambang lambang pemujaan pada dewa atau agama lain