laporan skenario c blok 7

Upload: bipolipo

Post on 15-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial Skenario C Blok 7 2014 sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan,2. tutor kelompok B.9,3. teman-teman sejawat FK Unsri,4. semua pihak yang telah membantu kami.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

Palembang, 1 April 2014

Kelompok B.92

Daftar Isi

Kata Pengantar.......1Daftar Isi....2Kegiatan Tutorial....3Skenario..4I. Klarifikasi Istilah..........4II. Identifikasi Masalah.4III. Analisis Masalah...4IV. Keterkaitan Antar Masalah......................29V. Kerangka Konsep.....30VI. Learning Issue..................................................................................................31VII. Sintesis Masalah...31VIII. Kesimpulan..57Daftar Pustaka...58

Kegiatan Tutorial

Tutor: dr. Budi SantosoModerator: Harvinder Kaur Indah Singh (04011381320080)Sekretaris: 1. Dita Triyasa (04011181320090) 2. M. Rizki Alkautsar (04011381320074) 3. Riana Eka Emas Santi (04011181320010)Pelaksanaan: 1 April 2014 dan 3 April 2014 Pukul : 08.00-10.00 WIBPeraturan selama tutorial: Meminta izin kepada moderator untuk meninggalkan ruangan di tengah tutorial Alat komunikasi mode silent Pada saat ingin berbicara terlebih dahulu mengacungkan tangan, lalu setelah diberi izin moderator baru bicara Saling menghargai dan tidak saling menggurui

SkenarioNn. Nasti , 26 tahun, mempunyai berat badan 60 kg dan tinggi badan 150 cm. Melakukan olahraga lari di lapangan sepak bola pada jam 11.00 siang ditengah terik matahari. Setelah 50 menit berlari, Nn. Nasti tiba-tiba berhenti, dengan nafas yang terengah-engah, sedangkan nadinya yang semula 80x/menit menjadi 145x/menit. Nn. Nasti juga merasa mulut dan kerongkongannya kering dan merasa sangat haus. Selain itu, Nn. Nasti tidak minum sama sekali sebelum dan selama olahraga tersebut.

I.Klarifikasi Istilah1. Olahraga lari: olahraga dengan cara melangkah dengan kecepatan tinggi.2. Nafas terenga-engah: frekuensi pernapasan menjadi sangat cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen lebih banyak.3. Kerongkongan (esophagus): saluran muskulomembranosa yang membentang dari faring ke dalam lambung.II.Identifikasi masalah1. Nn. Nasti , 26 tahun, mempunyai berat badan 60 kg dan tinggi badan 150 cm. 2. Melakukan olahraga lari di lapangan sepak bola pada jam 11.00 siang ditengah terik matahari.3. Setelah 50 menit berlari, Nn. Nasti tiba-tiba berheenti, dengan nafas yang terengah-engah, sedangkan nadinya yang semula 80x/menit menjai 145x/menit.4. Nn.Nasti juga merasa mulut dan kerongkongannya kering dan merasa sangat haus, ia tidak minum sama sekali sebelum dan selama olahraga tersebut.III. Analisis Masalah1. Nn. Nasti, 26 tahun, mempunyai berat badan 60 kg dan tinggi badan 150 cm. a. Bagaimana cara menentukan berat badan ideal?Menentukan berat badan ideal/normal dapat dilakukan dengan penghitungan dari BMI/IMT. Untuk mengetahui nilai BMI/IMT ini, dapat digunakan rumus sebagai berikut: Berat badan (Kg) IMT = ------------------------------------------------------- [Tinggi badan (m)] Dapat juga digunakan dengan rumus :BB = (TB-100) x 90%

b. Apakah tinggi badan dan berat badan Nn. Nasti ideal? Tinggi Nn.Nasti :150cmBerat badan Nn.Nasti :60 kg

=26.67Berat badan dan tinggi badan Nn.Nasti tidak ideal.

c. Apa resiko dari kekurangan/kelebihan BMI?Resiko kelebihan BMI:1. Hipertensi 2. Dislipidemia (misalnya, kolesterol tinggi LDL, kolesterol HDL rendah, atau kadar trigliserida yang tinggi) 3. Diabetes tipe 2 4. Penyakit jantung koroner 5. Penyakit kandung empedu6. Osteoarthritis 7. Sleep apnea dan masalah pernapasan 8. Beberapa kanker (endometrium, payudara, dan usus besar)Resiko kekurangan BMI:1. Keguguran dan Masalah Kehamilan: Sebuah studi dari 603 wanita menemukan bahwa ketika mereka memiliki BMI yang rendah, ada pada risiko 72 % lebih besar mengalami keguguran selama trimester pertama. Studi lain di Swedia menemukan mempelajari 943.000 wanita. Mereka menemukan bahwa wanita kurus atau kurus berada pada risiko yang lebih besar untuk tak henti-hentinya mual selama kehamilan. Para peneliti tidak yakin mengapa, tetapi hanya melihat link.

2. Masalah Kesuburan Pria: peneliti Denmark telah menemukan bahwa ada hubungan antara berat badan pria dan kualitas sperma dan menghitung. Mereka menemukan bahwa jika seorang pria kurus, jumlah sperma nya adalah 33 % lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak.

3. Masalah paru-paru: Dengan bertambahnya usia perempuan, perempuan kurus lebih cenderung mengalami pneumonia, bronkitis dan asma. Para peneliti juga mengatakan bahwa perempuan kurus mengalami kesulitan dengan " pertumbuhan - faktor " hormon. Itu membuat sulit untuk mempertahankan kesehatan jaringan di dalam paru-paru mereka.

4. Kecelakaan : The American Journal of Public Health menunjukkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wisconsin Medical College. Mereka mempelajari 22.000 orang, dan menemukan bahwa pria kurus memiliki risiko lebih tinggi meninggal dalam kecelakaan mobil, dibandingkan dengan mereka yang berat badannya rata-rata atau di atas.

5. Tulang Rapuh: Para peneliti menemukan bahwa perempuan lebih tipis memiliki tulang yang kurang padat. Sebuah studi dari 3.383 menunjukkan bahwa perempuan sebagai kurus usia, mereka lebih mungkin untuk menderita pinggul patah.

6. Arthritis : The Mayo Clinic melakukan penelitian, dan menemukan bahwa orang yang kurus atau sedikit kurus memiliki waktu lebih sulit berurusan dengan arthritis. Ketika arthritis terjadi, itu tiga kali lipat kemungkinan itu menyebabkan peradangan lebih lanjut ke seluruh tubuh.

7. Penyakit Jantung: Sebuah studi meneliti genetika dari 75.000 orang. Mereka menemukan bahwa orang dengan IRS1, gen kurus, lebih cenderung memiliki tingkat lemak dalam darah mereka. Hal ini meningkatkan kemungkinan penyakit jantung . Para peneliti memperingatkan, "Lemak yang tersimpan secara internal lebih buruk bagi Anda daripada lemak yang tersimpan di bawah kulit."

8. Diabetes : Individu dengan IRS1 tidak hanya dalam kelompok berisiko tinggi untuk penyakit jantung, tetapi kemungkinan mereka mendapatkan tipe 2 diabetes meningkat sebesar 20 %. Para peneliti mengatakan bahwa pria kurus yang paling rentan terhadap hal ini.

9. Kanker Payudara: The Karolinska Institute di Stockholm, Swedia mempelajari data pada 6000 wanita. Mereka menemukan bahwa ketika wanita Swedia yang lebih berat pada usia yang lebih muda, mereka kurang cenderung memiliki tumor kanker payudara ketika mereka menjadi menopause. Namun, kelebihan berat badan di kemudian hari meningkatkan risiko kanker payudara dan kematian dari itu.

10. Depresi: Sebuah studi di Swedia menemukan bahwa pria kurus atau kurus lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri. Mereka yang kekurangan berat badan berada pada risiko 12 % lebih tinggi. Mereka yang kelebihan berat badan mengalami penurunan 12 % dalam risiko untuk bunuh diri.

d. Bagaimana hubungan berat badan, umur, dan komposisi cairan tubuh?Presentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal antara lain :a.Umurb.Kondisi lemak tubuhc.SexPerhatikan Uraian berikut ini :No.UmurPresentase

1.Bayi (baru lahir)75 %

2.Dewasa :a.Pria (20-40 tahun)b.Wanita (20-40 tahun)60 %50 %

3.Usia Lanjut45-50

Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia,karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh,metabolisme,dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.Lemak tubuh yang cenderung meningkat menyebabkan komposisi air dalam tubuh menjadi kurang

e. Faktor apa saja yang mempengaruhi berat badan dan tinggi badan?1. GenetikFaktor genetik dikaitkan dengan adanya kemiripan anak-anak dengan orangtuanya dalam hal bentuk tubuh, proporsi tubuh dan kecepatan perkembangan. Faktor ini cukup dominan dalam menentukan tinggi badan seseorang. Dan faktor ini sudah ada sejak lahir. Seorang anak yang memiliki ibu dan ayah yang berpostur tinggi biasanya nantinya akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang berpostur tinggi pula. Begitupun sebaliknya. Jika ayah dan ibunya pendek, maka seringkali anaknya juga memiliki postur yang juga pendek. Anda dapat mengamati bahwa orang-orang Afrika meskipun tidak mendapatkan gizi makanan yang baik, namun memiliki postur yang tinggi. Hal itu dapat terjadi lebih dikarenakan faktor keturunan atau genetik ini. Secara umum, faktor genetik ibu lebih berpengaruh ketimbang faktor genetik dari ayah. Ini berarti bahwa Si A yang memiliki ibu tinggi dan ayah pendek akan berpeluang memiliki tubuh yang lebih tinggi ketimbang si B yang memiliki ayah tinggi dan ibu pendek. Namun tentu saja hal itu bukanlah suatu kepastian, namun hanya kecenderungan medis (Supariasa,2002). 2. LingkunganYang termasuk dalam faktor lingkungan dalam hal ini adalah lingkungan biofisik dan psiko-sosial yang mempengaruhi individu setiap hari dan sangat berperan dalam menentukan tercapainya potensial bawaan. Menurut Soetjiningsih (1995) secara garis besar lingkungan dibagi menjadi lingkungan pra natal dan lingkungan post natal.1. Lingkungan Pra-Natal. Lingkungan pra natal adalah terjadi pada saat ibu sedang hamil, yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari masa konsepsi sampai lahir seperti gizi ibu pada saat hamil menyebabkan bayi yang akan dilahirkan menjadi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan lahir mati serta jarang menyebabkan cacat bawaan. Selain dari pada itu kekurangan gizi dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan pada janin dan bayi lahir dengan daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah terkena infeksi, dan selanjutnya akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan tinggi badan. Selain itu faktor lingkungan pada masa pra natal lainnya yang berpengaruh adalah mekanis yaitu trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang akan dilahirkan. Faktor toksin atau zat kimia yang disengaja atau tanpa sengaja dikonsumsi ibu melalui obat-obatan atau makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan kecacatan, kematian atau bayi lahir dengan berat lahir rendah (Supariasa, 2002).2. Lingkungan Post-Natal. Lingkungan post natal mempengaruhi pertumbuhan bayi setelah lahir antara lain lingkungan biologis, seperti ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit infeksi & kronis, adanya gangguan fungsi metabolisme dan hormon. Selain itu faktor fisik dan biologis, psikososial dan faktor keluarga yang meliputi adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat turut berpengaruh (Soetjiningsih, 1995).3. Pertumbuhan dan Status Sosial EkonomiBeberapa hal yang juga sebagai penyebab timbulnya masalah gizi yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang adalah faktor sosial ekonomi yang meliputi :pendidikan orang tua, pekerjaan dan pendapatan, teknologi, budaya dan lain -lain. Keterbatasan sosial ekonomi ini juga berpengaruh langsung terhadap pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, berpengaruh pada praktek pemberian makanan pada bayi berpengaruh pula pada praktek pemeliharaan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang akhirnya mempengaruhi daya beli dan asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan akan pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta pencegahan terhadap penyakit infeksi yang kesemuanya berakibat pada gangguan pertumbuhan (Aritonang, 1994). Penelitian di India Selatan, bahwa pola pembelanjaan makanan pada masyarakat yang miskin dan kaya tercermin dari kebiasaan pengeluaran mereka. Masyarakat miskin akan menghabiskan 80 % uangnya untuk membeli makanan dan apabila ada peningkatan pendapatan maka makanan yang akan dipilih adalah yang kaya akan protein. Sedangkan di negara-negara maju hanya 45 % uangnya dibelanjakan untuk makanan dan uang yang berlebih biasanya susunan hidangan menjadi lebih baik. Dengan demikian tingkat pendapatan menentukan pola makan dan apa yang akandibeli baik kualitas maupun kuantitasnya (dr Kusnandi Rusmil, 2011).Perbedaan tinggi badan anak dari keluarga kaya kerana faktor genetik berkisar 2 3 cm, sedangkan perbedaan yang disebabkan karena faktor sosial ekonomi adalah sekitar 10 12 cm. 4. Faktor GiziBeberapa faktor gizi yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi badan adalah : kalori, protein, Iodium dan zat gizi mikro seperti vitamin A, zink (zn). (Davies, S. and A. Stewart., 1997, Nutritional Medicine. Pan).Gizi makanan sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan seseorang. Mengapa orang Eropa memiliki tubuh yang tinggi daripada orang Asia? Salah satu sebabnya adalah gizi makanan yang mereka konsumsi sehari-hari mereka jauh lebih baik daripada gizi makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang Asia. Biasanya balita mengalami pertambahan tinggi badan yang pesat karena balita mendapatkan gizi yang sangat baik, terutama dari susu yang mereka minum. Susu adalah makanan yang memiliki gizi sempurna bagi pertumbuhan tulang (tubuh). Susu mengandung semua zat yang dibutuhkan tulang untuk bertambah panjang. Protein, Kalsium, Magnesium, berbagai macam vitamin dan berbagai macam mineral ada dalam kandungan susu. (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates).Pertumbuhan tulang memerlukan berbagai macam nutrisi protein, vitamin dan mineral. Namun mineral utama bagi pertumbuhan tulang adalah kalsium. Tanpa kalsium dalam jumlah yang cukup, tulang tidak akan memanjang secara optimal.Kalsium adalah mineral paling penting bagi tulang untuk tumbuh menjadi panjang, tebal dan kuat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa usia paruh baya yang selalu mengkonsumsi kalsium secara cukup jarang terkena penyakit osteoporosis dan punggung membungkuk. Selain penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang, kalsium juga berperan dalam mencegah kanker usus besar. Vitamin D juga penting bagi tubuh membantu untuk menyerap kalsium. Sumber vitamin D yang baik adalah susu, susu kedelai, margarin, ikan, hati dan kuning telur. Jika anda tidak dapat mengkonsumsi vitamin D dari makanan -makanan tersebut, anda dapat mendapatkan pasokan vitamin D melalui multivitamin. Namun tentu saja vitamin D alami jauh lebih baik. (Davies, S. and A. Stewart., 1997, Nutritional Medicine. Pan).Bagaimana memaksimalkan konsumsi kalsium melalui diet makanan? Untuk memaksimalkan penyerapan kalsium dapat dilakukan antara lain : Konsumsi makanan berkalsium yang mudah diserap tubuh. Yaitu susu, keju dan yogurt. Kurangi atau hindari mengkonsumsi kafein (kopi, teh atau cola) karena dapat membuang kalsium melalui urin. Kurangi konsumsi garam meja. Karena dapat membuang kalsium melalui urin. Perlu diketahui bahwa kebutuhan tubuh akan garam 90% nya terpenuhi oleh makanan (sayur,buah dll) bukan dari garam meja (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates.):1. Kalori. Jumlah intake kalori berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Intake kalori yang cukup akan menjamin pertumbuhan yang normal, namun sebaliknya intake yang kurang dan terjadi pada masa pertumbuhan serta berlangsung lama, akan berdampak pada pertumbuhan fisik dan kerentanan terhadap penyakit infeksi (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates). Manifestasi dalam jangka panjang akan nampak pada tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang intake kalorinya cukup. Bailey, et al. (CIT.Bogin, 1988) melakukan studi pertumbuhan terhadap anak-anak di bagian utara Thailand di mana anak-anak yang tinggal di desa mengalami hambatan pertumbuhan, namun kejadian penyakit dan infestasi parasit dan kematian tidak berhubungan secara signifikan terhadap pertumbuhan. Bailey menyimpulkan bahwa terhambatnya pertumbuhan bukan disebabkan oleh penyakit atau kekurangan zat gizi spesifik seperti vitamin A atau besi melainkan karena defisiensi dalam jumlah total asupan kalori (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates).2. Protein. Somatotropin berperan dalam mempertahankan tingkat sintesa protein dalam tubuh dan menghalangi sintesa lemak dan oksidasi karbohidrat pada pertumbuhan tinggi badan yaitu terhadap perkembang biakan sel-sel tulang rawan, sedang pada perkembangan kesempurnaan tulang pengaruhnya kecil. Rendahnya sintesis protein karena rendahnya pengaruh somatotropin yang berakibat berkurangnya protein, kekurangan protein ini merupakan masalah yang serius di seluruh dunia, dan menjadi faktor utama terjadinya kwashiorkor. Golden (1988) (cit. Hadju,1998) mempelajari studi-studi terdahulu tentang efek suplementasi makanan terhadap pertumbuhan TB. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa protein dan faktor yang berhubungan dengan protein dalam makanan perlu untuk pertumbuhan TB. (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates).3. Iodium. Telah banyak disebutkan bahwa iodium merupakan unsur essensill sangat berperan terhadap pembentukan hormon pertumbuhan dan perkembangan yaitu thyroid, thyroxine (T 4) dan Triodothyronine (T 3). Peranan thyroxine sebagai permissive dalam arti kadar thyroxine yang cukup menjadikan sel-sel tubuh berfungsisecara normal dan sebaliknya bila kadar thyroxine kurang, maka sebagian besar dari sel-sel tubuh menjadi tidak efektif (Jalal dan Atmojo, 1998). 5. Pola tidur Tidur berkualitas sangat penting dalam memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan. Sebab hormon pertumbuhan bekerja penuh sewaktu tidur. Semakin berkualitas tidur seseorang, maka hormon pertumbuhan semakin bekerja optimal. Dan itu artinya akan menghasilkan pertambahan tinggi badan secara optimal pula. Coba mengukur tinggi badan pada pagi hari tepat setelah bangun tidur. Mungkin akan kaget. Sebab meskipun telah dewasa (tidak lagi dalam masa pertumbuhan), namun tinggi badan akan bertambah sewaktu bangun tidur (biasanya 1-2 cm). Ini disebabkan oleh karena adanya pertambahan panjang tulang rawan pada punggung dan kaki. Namun pertambahan ini bersifat sementara saja. Pada sore hari tinggi badan kembali seperti semula oleh karena berbagai aktifitas yang anda lakukan dan oleh karena gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, dalam melaksanakan program peninggi badan alami ini, nantinya kualitas tidur harus ditingkatkan untuk meraih hasil yang optimal. Tidur yang sangat menunjang bagi pertumbuhan badan adalah tidur lelap (deep sleep) selama kurang lebih 7-8 jam tanpa terputus-putus, tanpa perasaan gelisah. (www.journalsleep.org, 2001 ) 6. Olahraga Apabila membandingkan tinggi badan seorang teman yang sering berolahraga renang atau basket dengan teman lainnya yang tidak pernah atau jarang berolahraga akan melihat perbedaan yang cukup mencolok bahwa mereka yang melakukan olahraga renang atau basket secara teratur biasanya memiliki tinggi badan diatas rata-rata. Ini disebabkan oleh karena olahraga sangat mempengaruhi tinggi badan seseorang. Olahraga teratur dapat memacu produksi hormon pertumbuhan oleh tubuh sehingga dapat menambah tinggi badan secara signifikan. Gerakan-gerakan dalam renang dan basket juga secara langsung merangsang tulang kaki dan punggung untuk bertambah panjang.Dengan demikian, dapat diprediksikan bahwa seseorang yang memiliki orang tua yang tinggi, dan mendapatkan asupan gizi yang baik selama masa pertumbuhan, serta mempunyai kebiasaan tidur yang baik dan berolahraga teratur cenderung tinggi (Sports Md, 2009).7. Kelenjar pituitari (hormonal) Kelenjar pituitari adalah kelenjar yang bertugas mengeluarkan hormon pertumbuhan. Posisi kelenjar pituitari ini tampak pada gambar berikut: kelenjar-pituitari-pengontrol-hormon-pertumbuhan Kelenjar pituitari terdiri dari 3 bagian, yaitu lobus anterior, pars intermedia dan lobus posterior. Lobus anterior dari kelenjar pituitari inilah yang memproduksi hormon pertumbuhan dan juga hormon-hormon lainnya. Hormon pertumbuhan ini adalah hormon yang mengatur pertumbuhan jaringan tulang keras dan tulang rawan. Dalam program peninggi badan alami, melalui metode khusus, kelenjar pituitari ini dapat ditingkatkan aktifitasnya sehingga dapat menghasilkan hormon pertumbuhan lebih banyak. Aktifitas kelenjar pituitari ini dapat ditingkatkan dengan 5 cara khusus.. Jika seseorang masih berada pada masa pertumbuhan (kurang dari 20 tahun), maka rutinitas berikut ini dapat dilakukan untuk mengoptimalkan tinggi badan anda. Rutinitas berikut ini dapat merangsang kelenjar pituitari untuk untuk mengeluarkan hormon pertumbuhan lebih banyak sehingga tinggi badan dapat optimal. Semua rutinitas seperti stretching, kicking, bicking, swimming dan basket/voli dikategorikan sebagai Exercises Induced Growth Hormone (EIGH) (The Viginia Academy of Sleep Medicine). Latihan Yang Merangsang Hormon Pertumbuhan: Stretching, kicking, biking, swimming, basket/volley (Sports America, 2005).2. Melakukan olahraga lari di lapangan sepak bola pada jam 11.00 siang ditengah terik matahari.a. Bagaimana Fisiologi berkeringat?Mekanisme berkeringat dapat terjadi melalui rangsangan area preoptik di hipotalamus anterior baik secara listrik atau oleh panas yang berlebihan. Impuls saraf dari area preoptik dihantarkan melalui jaras otonom ke medulla spinalis kemudian melalui jaras simpatis mengalir ke kulit dari seluruh tubuh. Kelenjar keringat dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik (serabut yang menyekresi asetilkolin, tetapi berjalan bersama dengan saraf simpatis di serabut adrenergik). Kelenjar ini dapat juga dirangsang di beberapa tempat oleh epinefrin atau norepinefrin yang bersirkulasi dalam darah walaupun kelenjar ini tidak memiliki persarafan adrenergik. Hal tersebut penting selama melakukan olahraga, saat hormon epinefrin atau norepinefrin disekresi oleh medulla adrenal dan tubuh perlu melepaskan panas yang berlebihan yang dihasilkan oleh otot yang aktif.Kelenjar keringat diperlihatkan berbentuk tubular yang terdiri dari dua bagian: (1) bagian yang bergelung di subdermis dalam yang menyekresi keringat, (2) bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit. Bagian sekretorik kelenjar keringat menyekresi cairan yang disebut sekret primer atau sekret prekursor, kemudian konsentrasi zat dalam cairan tersebut dimodifikasi sewaktu cairan tersebut mengalir melalui duktus.Sekret prekursor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian yang bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf kolinergik berakhir pada atau dekat sel-sel kelenjar yang mengeluarkan sekret tersebut. Komposisi sekret prekursor mirip dengan yang terdapat dalam plasma. Konsentrasi Na+ 142 mEq/liter dan Cl- sekitar 104 mEq/liter, dengan konsentrasi zat terlarut lain yang lebih kecil bila dibandingkan di dalam plasma. Terjadi modifikasi cairan melalui reabsorbsi sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat reabsorbsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat.Apabila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh sistem saraf simpatis, sekret prekursor dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus hanya mereabsorbsi natrium klorida dalam jumlah lebih sedikit dari setengahnya; konsentrasi ion natrium dan klorida biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum yaitu 50-60 mEq/L, sedikit lebih rendah dari setengah konsentrasi di dalam plasma. Keringat mengalir melalui tubulus kelenjar sangat cepat sehingga hanya sedikit air yang direabsorbsi. Oleh karena itu, unsur terlarut lainnya dari keringat hanya sedikit meningkat, urea menjadi sekitar 2x dari plasma, asam laktat sekitar 4x, dan kalium sekitar 1,2x.

b. Bagaimana cara tubuh mengontrol panas tubuh jika panas lingkungan terlalu tinggi? Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :1. Vasodilatasi disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior (penyebab vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.2. Berkeringat pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. 3. Penurunan pembentukan panas Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.

c. Bagaimana fisiologi olahraga?A.Sistem metabolismeSistem metabolic otot dalam berolahraga ada tiga jenis, system fosfagen, system glikogen-asam laktat, dan system aerobic.1)Sistem Fosfagen (ATP dan Fosfokreatin)Sistem fosfagen menggunakan ATP dan fosfokreatin sebagai sumber kalori. Pada tiap mol fosfat yang terdapat pada ATP menghsilkan sekitar 7.300 Kalori. Pada tiap mol fosfat yang terdapat pada fosfokreatin menghasilkan sekitar 10.300 Kalori. Penggunaan system fosfagen sebagai sumber energy ketka olahraga biasanya pada olahraga yang membutuhkan ledakan energy pada waktu yang singkat. Contohnya: Lari jarak pendek, renang, angkat beban.2)Sistem Glikogen-Asam laktatGlikogen merupakan bentuk cadangan sumber energy dalam wujud polimer glukosa. Saat dibutuhkan sumber energy ketika berolahraga, maka glikogen dipecah menjadi glukosa dalam proses yang disebut dengan glikogenolisis. Glukosa hasil s kemudian mengalami glikolis yang bersifat anaerob, menghasilkan 2 ATP dan 2 Asam Piruvat. Asam piruvat dapat mengalami tahap oksidatkif di mitokondria untuk menghasilkan lebih banyak ATP. Tetapi apabila jumlah oksigen tidak terlalu memadai untuk tahap oksidatif diubah menjadiasam laktat. Keuntungan dari system ini adalah waktunya yang lebih singkat dibandingan system aerobic.3)Sistem AerobikSistem metabolism aerobic merupakan oksidasi bahan makanan di dalam mitokondria untuk menghasilkan energy. Baha makanan tersebut berupa glukosa, asam lemak dan asam amino dari makanan setelah melalui beerapa proses perantara bergabung dengan oksigen untuk melepaskan sejumlah energy yang sangat besar yang digunakan untuk mengubah AMP dan ADP menjadi ATP.Setelah aktivitas olahraga yang banyak menghabiskan energy, ada dua mekanisme kompensasi untuk mengembalikan kemampuan metabolism yaitu hutang oksigen dan pemulihan glikogen otot.1)Hutang oksigenTubuh manusia memiliki sekitar 2 liter oksigen yang dapat digunakan untuk metabolism aerob walaupun tanpa menghirup udara. Saat berolahraga, penggunaan oksigen yang tinggi menyebabkan cadangan oksigen ini digunakan dalam waktu satu menit atau lebih untuk metabolism aerobic. Sehingga setelah selesai beraktivitas cadangan oksigen tersebut harus dikembalkan. Dan juga dibutuhkan sekitar 9 liter oksigen tambahan untuk pembentukan kembali system fosfagen dan asam laktat. Sehingga ada sekitar 11 liter oksgen yang harus dikembalikan.2)Pemulihan Glikogen OtotPemulihan glikogen otot terjadi tidak dalam waktu yang singkat, butuh berhari-hari. Itulah mengapa sebelum bertanding ada baiknya atlet melakukan diet tinggi karbohidrat.

B.Pernapasan dalam latihanPernapasan penting perannanya dalam olahraga yang bersifat membutuhkan daya tahan. Ketika berolahraga, kebutuhan oksigen dapat meningkat sekitar 20 kali dari kebutuhan oksigen dalam keadaan istirahat. Batas ventilasi paru sekitar 2 kali dari kapasitas pernapasan maksimum. Hal ini merupakan cadangan dari berbagai konsisi seperti (1) latihan pada tempat yang sangat tinggi, (2) latihan pada kondisi yang sangat panas, dan (3) abnormalitas system pernapasan. Tetapi sesungguhnya factor penting dalam pemenuhan oksigen adalah kemampuan jantung untuk memompa darah.

C.Sistem Kardiovaskular Dalam LatihanAliran darah ototKetika berolahraga, aliran darah otot meningkat secara dramatis meningkat. Peningkatan aliran darah otot ini untuk mengkompensasikan kebutuhan oksigen dan nutrisi yang meningkat selama beraktivitas. Kenaikan aliran darah otot dapat meningkat maksimum hingga 25 kali lipat. Mekanisme yang menyebabkan peningkatan aliran darah adalah vasodilatasi intramuscular.

Curah kerja, konsumsi oksigen dan curah jantungKetika berolahraga curah jantung dapat meningkat sekitar 4 kali lipat dari normal pada orang yang tidak terlatih. Pada saat berolahraga juga terjadi peningkatan volume sekuncup jantung sekitar 50%.

D.Panas Tubuh Dalam LatihanDalam berolahraga, metabolisme meningkat. Seperti yang kita ketahui, hasil metabolisme 25% adalah energy dan sisanya adalah panas atau kalor. Dengan begitu suhu tubuh dapat meningkat. Apabila olahraga yang dilakukan cukup berat dan di lakukan di tempat yang panas dengan kelembaban tinggi, mekanisme berkeringat tidak cukup untuk mengeliminasi panas dari tubuh dan dapat menyebabkan heatstroke.

d. Apa kandungan dari cahaya matahari dan dampaknya bagi tubuh?1. Sinar UVA. Sinar ini merupakan komponen terbanyak sinar matahari yang masuk ke bumi, karena mudah menembus lapisan ozon (lapisan pelapis dan pelindung bumi dari sinar matahari).2. Sinar UVB. Sinar ini juga berbahaya, sebab timbulnya melanoma (kanker kulit paling ganas) dianggap terjadi akibat paparan hebat UVB di bawah usia 20 tahun. Sebagian besar sinar ini diserap lapisan ozon.3. Sinar UVC. UVC adalah komponen sinar UV yang paling berbahaya. Untungnya, sinar UVC diblok lapisan ozon, sehingga tidak bisa sampai ke bumi. Jadi, ketika akan bertualang outdoor, lindungi kulit dari risiko kanker kulit terlebih bila anak berkulit tidak gelap, memiliki tahi lalat, dan/atau ada anggota keluarga dengan riwayat terkena kanker kulit.

3. Setelah 50 menit berlari, Nn. Nasti tiba-tiba berhenti, dengan nafas yang terengah-engah, sedangkan nadinya yang semula 80x/menit menjadi 145x/menit.a. Apa interpretasi dari gejala dan tanda di atas? Interprtasi dari gejala dan tanda diatas adalah :1. Denyut nadi Nn. Nasti 80x/ menit, artinya denyut nadi Nn. Nasti dalam keadaan normal. Karena rentang denyut nadi normal pada manusia dewasa adalah 60-80x/ menit.2. Denyut nadi Nn. Nasti yang semula 80x/menit menjadi 145x/ menit menunjukkan bahwa Nn. Nasti melakukan olahraga dengan terlalu keras sehingga tidak sesuai dengan kapasitas kerja tubuhnya. Berikut adalah rumus penghitungan denyut nadi maksimum ketika seseorang sedang berolahraga:Denyut Nadi Maksimum (DNM) = 220 UmurIntensitas pembakaran lemak = 60 70 %

Denyut Nadi Maksimum ketika berolahraga = DNM x Intensitas pembakaran lemak

Berikut penghitungan denyut nadi olahraga pada kasus Nn. NastiDenyut Nadi Maksimum Nn. Nasti = 220-26 = 194Intensitas pembakaran lemak = 60 70 %Denyut Nadi Maksimum Nn. Nasti pada saat berolahraga adalah :1. Tepi BawahDNMO = 194 x 60% = 1162. Tepi AtasDNMO = 194 x 70% = 135Dari hasil penghitungan diatas, normalnya Nn. Nasti memiliki denyut nadi olahraga 116 sampai 135 denyut permenit. Sehingga pada saat denyut nadi Nn. Nasti 135x/ menit ia harus beristirahat. Tetapi pada kasus ini Nn. Nasti memiliki denyut nadi olahraga sebanyak 145x/ menit sehingga olahraga menjadi berlebihan.3. Setelah 50 menit berlari, Nn. Nasti tiba-tiba berhenti, dengan nafas yang terengah-engah. Saat berolahraga, detak jantung, tekanan darah sistolik (atas), dan cardiac output (jumlah darah yang dipompa per denyut jantung) semua mengalami peningkatan. Aliran darah ke jantung, otot, dan kulit juga meningkat. Akibatnya, metabolisme tubuh menjadi lebih aktif memproduksi CO2 (karbondioksida/oksida asam) dan H+ (ion proton) pada otot. Akhirnya orang akan bernapas lebih cepat dan lebih dalam untuk memasok oksigen lebih banyak karena metabolisme yang meningkat ini. Tapi olahraga berat itu membuat metabolisme tubuh tidak bisa lagi hanya mengandalkan pasokan oksigen tapi menggunakan proses biokimia. Proses biokimia ini menghasilkan asam laktat yang kemudian memasuki aliran darah. Penumpukan asam laktat ini akan membuat tubuh merasa capek saat olahraga. Kadar oksigen juga menurun akibat penumpukan karbondioksida dalam darah. Jika oksigen turun maka sel-sel tubuh akan mati."Jadi ada miliaran darah mati saat orang berolahraga, karena saat olahraga tubuh orang akan menjadi asam, Ph akan menjadi sekitar 6,7-6,8. Padahal tubuh itu harus dalam kondisi basa yaitu Ph 7," ungkap DR Suhantoro. Ada ancaman kematian jika Ph tubuh saat olahraga akibat kecapekan mencapai Ph 6,3. Inilah yang menyebabkan terjadi kram otot setelah berolahraga.b. Mengapa denyut nadi meningkat?Mekanisme terjadinya peningkatan denyut nadi pada saat berolahraga adalah :Kontraksi otot pada saat olahragaPusat Olahraga pada otak

Perubahan KimiaStimulasi mekanoreseptor pada ototBaroreseptor di seting lebih tinggiPusat kardiovaskuler pada medula

Stimulasi kemoreseptor pada ototPenurunan perngsangan parasimpatis pada jantung dan peningkatan perangsangan simpatis pada jantung, vena, dan arteriol pada abdomen dan ginjal.Dilatasi arteriol pada otot

Peningkatan aliran darah otot

Peningkatan Cardiac Output, Peningkatan vasokonstriksi pada organ abdomen dan ginjal.

Cardiac output (CO) merupakan volume darah yang dipompakan setiapventrikel permenit, dituliskan dalam liter permenit.CO = HR x SV (Cardiac Output = Heart Rate x Stroek Volume)Dimana SV merupakan volume darah yang dipompa setiap ventrikel pada setiap kontraksi. SV dipengaruhi oleh :a. Frank-starling mechanismb. Perangsangan nervus simpatisc. After load. Heart Rate dipengaruhi oleh perangsangan nervus parasimpatis (nervus vagus) yang berfungsi menurunkan detak jantung, dan nervus simpatis yang berfungsi meningkatkan detak jantung. Pada kondisi istirahat, lebih dominan berperan saraf parasimpatis dibandingkan simpatis. Hal ini yang menyebabkan denyut jantung normal istirahat sekitar 70 kali per menit.

Peningkatan plasma epinephrine

Penurunan aktivitas parasimpatis pada jantungPeningkatan aktivitas simpatis pada jantung

Peningkatan denyut jantung\

Selain perangsangan oleh saraf, perubahan detak jantung juga dipengaruhi oleh :a. Hormonepinephrin contohnya dapat meningkatkan detak jantung dengan perangsangan terhadap reseptor beta-adrenergic,b. Perubahan suhu tubuhc. Konsentrasi elektrolit pada plasmad. Hormon selain ephineprinee. Metabolit adenosin yang diproduksi oleh miokardium.Faktor-faktor tersebut mempengaruhi denyut jantung tidak sebesar perangsangan dari saraf simpatis, saraf parasimpatis, dan hormon ephineprine.c. Mengapa nafas terengah-engah?Nafas terengah-engah berfungsi untuk mengambil oksigen dari atmosfer dengan lebih cepat dan banyak dan membuang karbon dioksida agar tidak menumpuk dalam tubuh.

d. Bagaimana mekanisme nafas terengah-engah?Pada kerja berat yang hanya berlangsung beberapa detik saja, dan pada permulaan kerja pada umumnya, proses anaerobik lebih menonjol daripada proses aerobik. Pada keadaan kerja tersebut, sistem kardiopulmonal beIum bekerja dengan kapasitas yang diperlukan. Untuk penyesuaiannya, diperlukan waktu. Dengan demikian oksigen yang tersedia tidak mencukupi. Maka keperluan akan energi terutama dicukupi dengan proses anaerobik. Pada keadaan kerja tersebut terdapat "hutang" oksigen. "Hutang" ini akan dibay ar sesudah berhenti bekerja, sehingga orang sesudah berhenti bekerja masih terengah-engah dan denyut jantungnya masih cepat. Bila pekerjaan diteruskan dengan taraf kerja yang tetap, refleks-refleks tubuh akan mengatur fungsi sistem kardiopulmonal untuk mencukupi jumlah oksigen yang diperlukan, sehingga dicapai kerja steady-state. Pada kerja steady-state ini jumlah oksigen yang diperlukan tetap jumlahnya dari waktu ke waktu. Bila taraf kerja ditingkatkan lagi dengan menambah beban kerja, pada saat ditingkatkan tersebut terjadi "hutang" oksigen lagi dan kembali proses anaerobik lebih menonjol. Dan bila taraf kerja dipertahankan lagi pada taraf yang baru ini, akan terjadi lagi kerja steady-state tetapi pada taraf yang lebih tinggi. Jumlah oksigen yang diperlukan pada taraf kerja yang lebih tinggi ini juga lebih besar. Bila taraf kerja dinaikkan secara bertahap demikian dengan setiap kali menambah beban kerja, suatu saat seluruh kapasitas sistem kardiopulmonal terpaksa dikerahkan untuk memenuhi keperluan akan oksigen. Dalam hal demikian berarti kapasitas aerobik maksimal telah dicapai. Bila beban kerja dinaikkan lagi, tubuh tidak dapat lagi menambah persediaan oksigen. Maka kembali proses anaerobik akan Iebih menonjol daripada proses aerobik. Taraf kerja demikian tidak boleh dipertahankan dalam waktu yang cukup lama (beberapa menit) karena persediaan tenaga dalam tubuh akan habis dan orangnya mengalami exhaustion.

4. Nn. Nasti juga merasa mulut dan kerongkongannya kering dan merasa sangat haus, ia tidak minum sama sekali sebelum dan selama olahraga tersebut.a. Apa dampak bagi tubuh ketika kekurangan cairan?Berikut ini adalah dampak negatif kekurangan cairan yaitu :Sel-sel otak membutuhkan cairan yang bisa dipenuhi oleh air putih. Air putih bisa menjaga fungsi otak dengan baik misalnya untuk menjaga daya konsentrasi, berpikir lebih cepat, dan tidak mudah lupa atau pikun.Cairan dan asupan oksigen yang mengalir pada bagian otak akan menurun jika kekurangan cairan sama saja dengan Hal ini bisa membuat sel-sel otak tidak bisa berkembang, aktif dan berfungsi sebagaimana mestinya.Dampak negatif yang lain dari kekurangan cairan adalah adanya rasa haus, suhu badan meningkat, tenggorokan terasa kering, air kencing berwarna pekat, terkena gejala sakit kepala, gejala halusinasi, denyut nadi lebih cepat dari biasanya dan bisa menyebabkan kematian.Kekurangan cairan bisa menyebabkan infeksi kandung kemih dimana seseorang yang mengalami hal ini akan merasakan gejala berupa adanya kenaikan suhu badan, ada kalanya urine mengeluarkan darah dan rasa nyeri pada saat buang air kecil.Kekurangan cairan juga bisa membuat kulit menjadi terlihat keriput dan terlihat kusam karena aliran darah kapiler pada kulit tidak bisa berfungsi dengan normal.Dampak negatif yang lain dari kekurangan cairan adalah fungsi kerja ginjal akan menjadi terganggu karena air berfungsi untuk mencegah batu ginjal.

b. Bagaimana homeostasis cairan tubuh?Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 (dua) parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. 1. Pengaturan volume cairan ekstrasel Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma. Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang. Pengaturan volume cairan ekstrasel dapat dilakukan dengan cara sbb.: a. Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake & output) air Untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap, maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya. Water turnover dibagi dalam: 1.External fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar. 2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen, seperti proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal. b.Memperhatikan keseimbangan garam Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan keluarannya. Permasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah memperhatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya. Tetapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih dari kebutuhan. Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urin untuk mempertahankan keseimbangan garam. Ginjal mengontrol jumlah garam yang diekskresi dengan cara: 1.Jumlah Na+ yang direabsorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol tekanan darah. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di tubulus distal dan collecting. Retensi Na+ meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri . Selain sistem renin-angiotensin-aldosteron, Atrial Natriuretic Peptide (ANP) atau hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air. Hormon ini disekresi oleh sel atrium jantung jika mengalami distensi akibat peningkatan volume plasma. Penurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urin sehingga mengembalikan volume darah kembali normal. 2.Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu larutan. Semakin tinggi osmolaritas, semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi air dalam larutan tersebut. Air akan berpindah dengan cara osmosis dari area yang konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah). Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat menembus membran plasma di intrasel dan ekstrasel. Ion natrium merupakan solut yang banyak ditemukan di cairan ekstrasel, dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas osmotik cairan ekstrasel. Sedangkan di dalam cairan intrasel, ion kalium bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel. Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan perubahan kadar kedua ion ini bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik di kedua kompartmen ini.

c. Apa fungsi cairan (air) didalam tubuh?1.Mengatur suhu tubuhBila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik2.Melancarkan peredaran darahJika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.3.Membuang racun dan sisa makananTersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni dan pernafasan..4.KulitAir sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.5.PerncernaanPeran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancer sehingga feses pun keluar dengan lancar.6.PernafasanParu paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel - sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh.7.Sendi dan ototCairan tubuh melindungi dsan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Sebaliknya konsumsi air selama beraktivitas untuk meminimalisasi risiko kejang otot dan kelelahan.

d. Bagaimana mekanisme haus?Mekanisme nafsu lain yang diatur oleh hipotalamus adalah haus. Lesi pada tempat-tempat tertentu pada hipotalamus mengurangi atau menghilangkan pemasukan cairan, pada beberapa keadaan tanpa terdapat perubahan pada pemasukan makanan, dan perangsangan listrik pada hipotalamus menyebabkan binatang minum. Pada tikus daerah yang berhubungan dengan haus adalah pada hipotalamus lateral lebih ke belakang dari pusat makan, pada anjing dan kambing daerah haus ini terletak pada hipotalamus dorsal ke lateral dan posterior dari nuklei para ventrikel .Minum meningkat oleh kenaikkan tekanan osmotik efektif plasma, oleh pengurangan volume CES, dan oleh faktor psikologi dan faktor-faktor lainnya. Penyuntikan NaCL hipertonik kedalam hipotalamus anterior menyebabkan minum pada binatang yang sadar.Observasi ini menyebabkan dugaan bahwa dalam hipotalamus terdapat osmoreseptor, yaitu sel-sel yang terangsang oleh kenaikkan tekanan osmotik dari cairan tubuh yang menimbulkan haus dan minum.Penurunan volume CES juga merangsang haus, melalui lintasan yang tidak tergantung dari lintasan yang memerantai rasa haus akibat hiperosmolitas plasma. Jadi perdarahan menyebabkan kenaikkan minum meskipun tidak terdapat perubahan pada osmolalitas plasma. Efek penurunan volume CES pada haus sebagian diprakarsai melalui sistem renin-angiotensin. Sekresi Renin naik karena hipovolemia, yang menyebabkan kenaikkan angiotensin II yang beredar. Angiotensin II bekerja pada organ subforniks, yaitu daerah reseptor khusus dalam diensefalon, yang merangsang daerah neural yang berhubungan dengan haus. Ada tanda bahwa angiotensin II juga kerja pada organum vasculosum lamina terminalis ( OVLT ). Daerah ini sangat permeabel, dan merupakan dua dari organ-organ circumventrikel, yang berada diluar sekatan darah otak. Hubungan dari organ subforniks ke daerah neural mungkin kolinergik. Obat-obat yang menghambat kerja angiostensin II tidak menghambat seluruh respon haus terhadap hipovalemia, dan nampak bahwa ada lain mekanisme ikut berperan.Apabila perasaan haus tertekan baik oleh kerusakan langsung pada diensefalon atau oleh defresi atau perubahan kesadaran, pasien berhenti minum cairan mencukupi. Dehidrasi terjadi jika tidak diambil tindakan yang sesuai untuk mempertahankan keseimbangan air. Jika pemasukan protein tinggi, metabolit-metabolit protein menimbulkan diuresis osmotik, dan jumlah air yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan adalah besar. Kebanyakan kasus dari hipernatremia sebenarnya disebabkan oleh dehidrasi biasa pada pasien-pasien dengan psikosis atau kelainan otak yang tidak atau tidak dapat menaikkan pemasukan cairan mereka bila mekanisme haus mereka dirangsang.

Faktor-faktor lain yang mengatur pemasukan air.Sejumlah faktor lain telah dikenal yang ikut berperan dalam pengaturan pemasukan air. Faktor psikologik dan sosial adalah penting. Kering pada membran mukosa farings menyebabkan perasaan haus. Pasien yang harus mengurangi pemasukan cairannya, kadang-kadang hausnya sangat diperingan dengan mengisap sepotong kecil es atau kain basah. Tikus dengan lesi pada daerah haus akan minum air sedikit apabila tenggorokannya menjadi kering meskipun mereka tidak memberi respons terhadap dehidrasi sendiri.

Anjing, kucing, onta dan beberapa binatang lainnya dalam dehidrasi, dengan cepat minum cukup air untuk mengatasi kekurangan cairan mereka. Mereka berhenti minum sebelum air diserap ( sementara plsmanya masih hipertonik ), jadi ada sejenis alat pengukur dari farings dan saluran pencernaan yang ikut berperan. Pada manusia, kemampuan untuk minum air dalam jumlah yang tepat cukup, tidak berkembang sebaik ini, dan kekurangan air biasanya diatasi lebih lambat.

e. Bagaimana cara tubuh mengatasi rasa haus?Pertama-tama kita akan membahas mekanismenya terlebih dahuluAktifitas fisik meningkat Dehidrasi osmolaritas CES meningkat perangsangan pusat haus dihipotalamus hausJadi berdasarakan kerangka diatas maka dapat disimpulkan bahwa jika tubuh mengalami dehidrasi maka tubuh akan berusaha mengirim informasi ke hipotalamus lalu akan ditafsirkan bahwa tubuh kekurangan cairan dan hipotalamus akan memberikan respon haus guna mengatasinya.

f. Apa dampak kekurangan cairan terhadap kerja ginjal?Seperti yang telah kita ketahui bahwa ginjal dapat mempertahankan homeostasis elektrolit dan cairan didalam tubuh bahkan dalam kisaran yang sempit sekalipun guna mempertahanka kehidupan. Ketika CES mengalami kelebihan elektrolit tertentu maka ginjala dapat mengeluarkan kelebihan tersebut melalui urin. Jika terjadi defisit maka ginjal tidak dapat membawa konstituen yang kurang tersebut namun ginjal dapat membatasi pengeluarannya sehingga terjadi penghematan konstituen tersebut sampai yang bersangkutan memasukkan bahan yang kurang tersebut kedalam tubuhnya. Pada kenyataannya, pada sebagian hal ginjal tidak dapat selalu menghentikan terbuangnya bahan yang sangat dibutuhkan bagi tubuh. Contohnya dalam kasus ini Nn.nasti mengalami defisit H2o bahkan jika seseorang tidak mengkonsumsi H2o sekalipun, ginjal akan tetang mengeluarkannya ke dalam urin setiap hari untuk melaksanakan tugas besarnya sebagai pembersih urin. Karena H2o yang dikeluarkan sebagai urin berasal dari plasma maka orang yang tidak mengkonsumsi H2o akan menyebabkan volume plasma turun ketingkat faal karena H2o terus-terus keluar untuk menyertai bahan-bahan sisa.Osmolaritas CES meningkat merangsang osoreseptor hipotalamus neuron hipotalamus sintesis ADH hipophisis posterior melepas vasopressin ke darah berikatan dengan reseptor ductus colligentes terbentuk aquaporin reabsorbsi cairan dan elektrolit ke tubulus rectus urin yang terbentuk sedikit pekat dehidrasi

g. Apa pengaruh panas lingkungan terhadap cairan tubuh?Suhu Tubuh akan berusaha melakukan homeostasis saat suhu lingkungan tinggi dengan cara vasodilatasi pembuluh darah cutaneous dan peningkatan berkeringat yang dilakukan agar pembuangan panas dalam tubuh menjadi maximal, tetapi apabila terlalu lama pada suhu lingkungan tinggi, maka tubuh akan mengalami dehidrasi

h. Bagaimana proses keterkaitan saraf dan endokrin (hormone) terhadap cairan tubuh?Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melali baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotiikus, osmoreseptor di hypothalamus, dan volumereseptor atau reseptor regang di atrium. Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ ADH dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara, jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh, maka hormone atripeptin (ANP) akan meningkatkan ekskresi volume natrium dan air.

Nn. Nasti 26 thIV. Keterkaitan Antar Masalah

Olahraga lari 50 menitPanas matahariTidak minum

Evaporasi ,Keringat

Penggunaan energi

Kekurangan cairan (dehidrasi)Kebutuhan O2

Denyut nadi meningkatNafas terengah-engah

Kerongkongan keringMulut keringTiba-tiba berhenti

V. Kerangka Konsep

Lingkungan panasOlahraga berlebihan

Suhu tubuh Kerja otot

Penggunaan O2

Merangsang ekskresi kel. keringat

Evaporasi ,Keringat Stimulus ke pusat pernafasan

Tidak minum

RR HR

Cairan tubuh ,Elektrolit Dehidrasi

VI. Learning Issue1. Homeostasis cairan tubuh 2. Mekanisme transfer panas tubuh 3. Fisiologi berkeringat 4. Dehidrasi 5. Berat Badan Ideal (BMI) 6. Fisiologi olahraga lari7. Interpretasi gejala dan tanda VII. Sintesis Masalah1.Homeostasis cairan tubuh PERANAN GINJAL DALAM MENGATUR HOMEOSTASIS CAIRAN TUBUH Pengaturan Osmolaritas Cairan Ekstraseluler dan Konsentrasi Natrium.1. Ginjal Mengeluarkan Air yang Berlebihan dengan membentuk urin yang encer. Ginjal normal memiliki kemampuan yang besar untuk membentuk berbagai proporsi zat terlarut dan air dalam urin sebagai respon terhadap berbagai perubahan. Bila terdapat kelebihan air dalam tubuh, dan osmolaritas cairan tubuh menurun, ginjal akan mengeluarkan urine dengan osmolaritas serendah 50 mOsm/liter, yaitu suatu konsentrasi yang hanya sekitar 1/6 dari osmolaritas cairan ekstraseluler normal. Sebaliknya, bila terjadi kekurangan air dan osmolaritas cairan ekstraseluler tinggi, ginjal akan mengeluarkan urin dengan konsentrasi sekitar 1200-1400 mOsm/ltr. A. Hormon Antidiuretik Mengatur Konsentrasi Urine Ada suatu sistem umpan balik kuat yang mengatur osmolaritas plasma dan konsentrasi natrium, yang berkerja dengan cara menghambat ekskresi air oleh ginjal, dan tidak bergantung pada nilai ekskresi zat terlarut. Peran utama dari sistem umpan balik ini adalah hormon antideuretik (ADH), yang juga disebut vosopresin.B. Mekanisme ginjal untuk mengeluarkan urin encerBila terdapat kelebihan air dalam tubuh, ginjal dapat mengeluarkan urin encer sebanyak 20 liter/hari, dengan konsentrasi serendah 50 mOsm/liter. Ginjal melakukan prestasi yang hebat ini dengan mereabsorbsi terus zat terlarut sementara tidak mereabsopsi kelebihan air di bagian distal dari nefron, termasuk tubulus distal akhir dan duktus koligentes. Mekanisme yang membentuk urin encer adalah dengan terus mereabsorbsi zat terlarut dari bagian distal sistem tubulus sementara tidak dilakukan reabsopsi air.

2. Ginjal Menyimpan Air dengan Mengeluarkan Urin PekatKemampuan ginjal untuk membentuk urin yang lebih pekat dari pada plasma penting untuk kelangsungan hidup mamalia yang hidup di darat, termasuk manusia. Air secara terus menerus hilang dari tubuh melalui berbagai cara, termasuk paru-paru melalui evaporasi kedalam udara ekspirasi, traktus gastrointestinal melalui feses, kulit melalui evaporasi dan perspirasi, dan ginjal melalui ekskresi urin. Bila terdapat kekurangan air dalam tubuh, ginjal membentuk urin pekat dengan terus menerus mengekskresikan zat terlarut sementara meningkatkan reabsopsi air dan menurunkan volume urin yang terbentuk. Volume urin yang diwajibkan kemampuan pemekatan maksimal ginjal menunjukkan berapa banyak volume urin yang harus diekskresikan setiap hari untuk membung sisa-sisa produk metabolism dan ion yang dicerna dari tubuh. Volume urin yang minimal berperan pada dehidrasi, bersama dengan air yang hilang dari kulit, traktus respiratorius, dan traktus gastrointestinal, bila tidak ada air yang dapat di minum.

A. Kebutuhan untuk Mengekskresikan Urin Pekat Kadar ADH yang Tinggi dan Hiperosmotik Medula Ginjal.Kebutuhan dasar untuk membentuk urin pekat adalah : (1) Kadar ADH yang tinggi, yang meningkatkan permeabilitas tubulus distal dan duktus koligentes terhadap air, sehingga membuat segmen-segmen tubulus ini mereapsobsi air cukup banyak, dan (2) Osmolaritas yang tinggi dari cairan interstisial medula ginjal, yang menyediakan gradien osmotik yang diperlukan untuk terjadinya reabsorbsi air dengan adanya kadar ADH yang tinggi.

B. Mekanisme Arus Balik Menghasilkan Interstisium Medula Ginjal HiperosmotikOsmolaritas cairan interstisial pada hampir seluruh bagian tubuh adalah sekitar 300 mOsm/liter, yang mirip dengan osmolaritas plasma. Sedangkan pada medula ginjal jauh lebih tinggi, meningkat dengan cepat sampai kira-kira 1200 mOsm/liter. Faktor-faktor utama yang ikut berperan dalam membentuk konsentrasi zat terlarut ke dalam medula ginjal adalah sebagai berikut: 1. Transpor aktif ion natrium dan ko-transpor kalium, klorida, dan ion-ion lain keluar dari segmen tebal cabang asenden ansa Henle ke dalam interstisium ginjal.2. Tanspor aktif ion-ion dari duktus koligentes ke dalam interstisium medula. 3. Difusi pasif sejumlah besar urea dari bagian dalam medula duktus koligentes ke dalam interstisium medulla. 4. Difusi sejumlah kecil air dari tubulus medula ke dalam interstisium medulla, lebih sedikit dari pada reabsopsi zat terlarut ke dalam interstisium medula.

C. Peranan Tubulus Distal dan Duktus Koligentes dalam Mengekskresi Urin PekatBila cairan tubulus meninggalkan ansa Henle dan mengalir ke dalam tubulus kontortus distal di korteks ginjal, cairannya encer, dengan osmolaritas hanya sekitar 100 mOsm/liter. Kenyataan bahwa sejumlah besar air ini direabsorbsi ke dalam korteks, dan bukan ke dalam medula ginjal, membantu mempertahankan osmolaritas cairan interstisial medula yang tinggi.

D. Ureum Berperan Terhadap Hiperosmetik Insterstisium Medula Ginjal dan Terhadap Pemekatan Urine.Ureum berperan terhadap sekitar 40% osmolaritas (500 mOsm/liter) interstisium medula ginjal saat ginjal membentuk urin pekat secara maksimal. Bila terjadi kekurangan air dan konsentrasi ADH dalam darah nilainya tinggi, sejumlah besar ureum direabsorpsi secara pasif dari bagian dalam medula duktus koligentes masuk ke interstisium.

E. Pertukaran Arus Balik di Vasa Rekta Mempertahankan Hiperosmotik Medula GinjalUntuk menyuplai keperluan metabolik sel-sel di bagian ginjal ini, harus tersedia aliran darah medula ginjal. Tanpa suatu sistem aliran darah medula yang khusus, zat terlarut yang dipompa ke dalam medula ginjal oleh sistem arus balik akan menghilang dengan cepat.

F. Ringkasan Mekanisme Pemekatan Urin dan Perubahan Osmolaritas pada Berbagai Segmen TubulusPerubahan osmolaritas dan volume cairan tubulus sewaktu cairan melewati berbagai bagian nefron yaitu: Tubulus Proksimalis, cabang desenden ansa Henle, segmen tipis cabang asenden ansa henle, segmen tebal cabang asenden ansa henle, semen tebal cabang asenden ansa henle, segmen awal tubulus distal, semen akhir tubulus dan tubulus koligentes kortikalis.

G. Gangguan kemampuan pemekatan urinGangguan kemampuan ginjal untuk memekatkan atau mengencerkan urin secara tepat dapat terjadi pada satu atau lebih dari abnormalitas berikut ini: 1. Sekresi ADH yang tidak tepat. Sekresi ADH yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menghasilkan pengaturan cairan yang abnormal oleh ginjal2. Perusakan mekanisme arus balik. Hiperosmotik interstisium medula dibutuhkan untuk kemampuan pemekatan urin yang maksimal.3. Ketidakmampuan tubulus distal, tubulus koligentes, dan duktus koligentes untuk berrespon terhadap ADH.

3. Pengaturan osmolaritas cairan ekstraselular dan konsentrasi natriumPengaturan osmolaritas cairan ekstraselular berhubungan erat dengan konsentrasi natrium karena natrium adalah ion yang paling banyak jumlahnya dalam ruang ekstraselular. Memperkirakan osmolaritas plasma dari konsentrasi natrium plasma,Ada 2 sistem utama yang terlibat khusus dalam pengaturan konsentrasi natrium dan osmolaritas cairan ekstraselular : a. Sistem umpan balik Osmoreseptor-ADH1. Peningkatan osmolaritas cairan ekstraselular (yang secara praktis berarti peningkatan konsentrasi plasma) menyebabkan sel saraf khusus yang disebut sel-sel osmoreseptor, yang terletak di hipotalamus anterior dekat nukleus supraoptik, menyusut.2. Penyusutan sel-sel osmoreseptor menyebabkan sel tersebut terangsang, mengirimkan sinyal-sinyal saraf ke sel-sel saraf tambahan di nukleus supraoptik. 3. Potensial aksi ini yang disalurkan ke hipofise posterior akan merangsang pelepasan ADH yang disimpan dalam granula sekretorik di ujung saraf.4. ADH memasuki aliran darah dan ditranspor ke ginjal, dimana ADH meningkatkan permeabilitas air bagian akhir tubulus distal, tubulus koligentes kortikalis, dan duktus koligentes bagian dalam medula 5. Peningkatan permeabilitas air di segmen nefron distal menyebabkan peningkatan reabsorpsi air dan ekskresi sejumlah kecil urin yang pekat.

b. Peranan Rasa Haus Dalam Mengatur Osmolaritas Cairan Ekstraselular Dan Konsentrasi Natrium Ginjal meminimalkan kehilangan cairan selama terjadi kekurangan air melalui sistem umpan balik osmoreseptor ADH. Selain itu, asupan cairan diperlukan untuk mengimbangi kehilangan cairan apapun yang terjadi melalui berkeringat dan bernapas serta melalui saluran cerna. Pusat-pusat sistem saraf pusat terhadap rasa haus, peningkatan osmolaritas cairan serebrospinal dalam ventrikel ketiga memberi pengaruh yang sama yaitu menimbulkan keinginan minum.Respon osmoreseptor ADH dan mekanisme rasa haus yang terintegrasi dalam pengaturan osmolaritas cairan dan konsentrasi natrium Bila mekanisme ADH atau mekanisme rasa haus gagal, mekanisme yang lain biasanya masih dapat mengatur osmolaritas ekstraselular dan konsentrasi natrium dengan efektifitas yang memadai, selama tersedia asupan cairan yang cukup untuk mengimbangi volume urin harian dan kehilangan air melalui pernapasan, keringat, atau saluran pencernaan.

c. Mekanisme Keinginan Garam Untuk Mengatur Konsentrasi Dan Volume Natrium Cairan EkstraselularPemeliharaan volume cairan ekstraselular yang normal dan konsentrasi natrium membutuhkan suatu keseimbangan antara ekskresi natrium. Keinginan garam sebagian adalah akibat dari kenyataan bahwa manusia menyukai garam dan memakanya tanpa memperhatikan defisiensi garam. Yang menyebabkan kehilangan natrium yang banyak dalam urin dan menimbulkan : (a) Penurunan volume cairan ekstraselular (b) Penurunan konsentrasi natrium.

2.Mekanisme transfer panas tubuh TRANSFER PANAS1. Penguapan (evaporasi)Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit. Dari jalan pernafasan + 7 panas dari metabolisme dikeluarkan dengan cara evaporasi 20kcal/jam - 25%. 2. RadiasiBila suhu permukaan tubuh akan menerima panas,disekitar lebih panas dari badan bila disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.3. KonduksiPerpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air).4. KonveksiPerpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) menjadi kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.

3.Fisiologi berkeringat Rangsangan area preoptik di bagian anterior hipotalamus baik secara listrik maupun panas yang berlebihan akan menyebabkan berkeringat. Impuls dari area yang menyebabkan berkeringat ini dihantarkan melalui jaras saraf otonom ke medulla spinalis dan kemudian melalui jaras saraf simpatismengalirkekulit di seluruh tubuh.Kelenjar keringat dipersarafi oleh saraf-saraf kolinergik tetapi juga dapat dirangsang di beberapa tempat oleh epinefrin atau norepinefrin yang bersikulasi dalam darah. Hal ini penting pada saat berolahraga, saat hormone ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan tubuh perlu melepaskan panas yang berlebihan yangdihasilkan oleh otot yang aktif.

Mekanisme sekresi keringat:Kelenjar keringat diperlihat dalam bentuk tubular yang dibagi menjadi 2 bagian.1. Bagian yang bergelung di subdermis dalam menyekresi keringat2. Bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit.

Seperti juga pada kelenjar lainnya, bagian sekretorik kelenjar keringat menyekresi cairan yang disebut dengan secret primer /secret prekusor, kemudian konsemtrasi zat dalam cairan tersebut dimodifikasi sewaktu cairan mengaliri duktus.Sekret prekusor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian yang bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada /dekat sel-sel kelenjar yang megeluarkan secret tersebut.Komposisi secret prekusor mirip dengan yang terdapat dalam plasma, namun tidak mengandung protein plasma. Konsentrasi natrium sekitar 142 mEq/L dan klorida sekitar 104 mEq/L, dengan konsentrasi zat terlarut dlain yang lebih kecil bila dibandingkan di dalam plasma. Sewaktu larutan ini mengalir di bagian duktus kelenjar, larutan ini mengalami modifikasi melalui reabsorbsi sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat reabsorbsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat.Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang, cairan prekusor mengalir melalui duktus dengan lambat. Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan klorida direabsorbsi, dan konsentrasi maisng-masing ion ini menurun menjadi 5mEq/L. Hal ini mengurangi tekanan osmotic cairan keringat tersebut hingga nilai yang sangat rendah sehingga sebagian besar cairan kemudian juga direbsorbsi, yang memekatkan sebagian besar kandungan unsure lainnya. Oleh karena itu pada kecepatan berkeringat yang rendah, kandungan unsure seperti urea, asam laktat, dan ion kaium biasanya konsentrasinya sangat tinggi.Sebaliknya apabila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh system saraf simpatis, secret prekusor dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mereabsorbsi natrium klorida dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya, konsentrasi ion-ion natrium dan klorida kemudian biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50 sampai 60 mEq/L, sedikit lebih rendah dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih lanjut lagi, keringat mengalir melalui tubulus kelenjar begitu cepatnya, sehingga sedikit air yang direabsorbsi. Oleh karena itu, konsentrasi unsure terlarut lainnya dari keringat hanya sedikit meningkat, urea menjadi sekitar dua kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kali dari plasma, dan kalium sekitar 1,2 kali.Bila orang belum menyesuaikan diri dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan natrium klorida di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan elektrolit akan jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah terbiasa dengan iklim tersebut, seperti berikut ini.

4.Dehidrasi Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai output yang melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang.Meskipun yang hilang terutama cairan tubuh ,tetapi dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit.

Fisiologi Cairan tubuh total dan distribusinyaKomponen tunggal terbesar dlam tubuh adalah air.Air adalah pelarut bagi semua zat terlarut dalm tubuh baik dalm suspensi maupun larutan.Air tubuh total (total water body/TBW) (yaitu persentase dari berat tubuh total yang tersusun atas air) jumlahnya bervariasi sesuai dengan jenis kelamin,umur,dan kandungan lemak dalam tubuh.Air membentuk sekitar 60% berat badan seorang pria dan sekitar 50% berat badan wanita.Pada orang tua TBW menyusun sekitar 45% sampai 50% berat badan (Narins,1994).Lemak pada dasranya bebas air,sehingga lemak yang makin sedikit akan mengakibatkan tingginya persentase air dari berat badan orang itu.Sebaliknya jaringan otot memiliki kandungan air yang tinggi.Oleh karena itu dibandingkan dengan orang kurus,orang gemuk mempunyai TBW yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan berat badannya.Wanita umumnya secara proporsional mempunyai lebih banyak lemak dan lebih sedikit otot jika dibandingkan dengan pria,sehingga jumlah TBW juga lebih sedikit dibandingkan dengan berat badannya.Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi dari satu bagian dengan bagian lainnya,dan dalma keadaan sehat mereka harus berada pada bagian yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.Kation utama pada cairan ekstraseluler dalah Na+ ,dan anion utamanya adalah Cl- dan HCO3-

Patogenesis DehidrasiDehidrasi dapat terjadi karena :1. Kemiskinan air (water depletion)2. Kemiskinan Natrium (sodium depletion)3. Water and sodium depletion terjadi bersama-samaWater depletion atau dehidrasi primer terjadi karena masuknya air sangat terbatas,akibat :1. Penyakit yang menghalangi masuknya air2. Penyakit mental yang disertai menolak air atau ketakutan engan air (hydrophobia)3. Penyakit sedemikian rupa,sehingga si penderita sangat lemah dan tidak dapat minum air lagi4. Koma yang terus-menerusDehidrasi primer juga dapat terjadi pada orang yang mengeluarkan peluh yang banyak,tanpa mendapatkan penggantian air,seperti pada musafir di padang pasir,atau pada orang yang berhari-hari terapung-apung ditengah laut tanpa mendapat minum.Pada stadium permulaan water depletion,ion natrium dan chlor ikut menghilang dengan cairan tubuh,tetapi kemudian terjadi reabsorsi ion melalui tubulus ginjal yang berlebihan,sehingga cairan ekstraseluler mengandung natrium dan chlor berlebihan dan terjadi hipertoni.Hal ini menyebabkan air akan keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi intraseluler dan inilah yang menimbulkan rasa haus.Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis yang kemudian melepaskan hormon antidiuretik sehingga terjadi oligouriaDehidrasi sekunder atau sodium depletion terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung elektrolit.Istilah sodium depletion lebih sesuai daripada salt depletion untuk memberi tekanan terhadap perlunya natrium.Kekurangan intake garam biasanya tidak menimbulkan sodium depletion oleh karena ginjal,bila perlu,dapt mengatur dan menyimpan natrium.Sodium depletion sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran pencernaan pada keadaan muntah-muntah dan diare yang keras.

Penyebab timbulya dehidrasi bermacam-macam. Penyebab timbulnya dehidrasi dapat dibedakan menjadi 2 hal yaitu :Eksternal (dari luar tubuh )1. Akibat dari berkurangya cairan akibat panas yaitu kekurangan zat natrium;kekurangan air;kekurangan natrium dan air.2. Latihan yang berlebihan yang tidak dibarengi dengan asupan minuman juga.3. Sinar panas matahari yang panas4. Diet keras dan drastis5. Adanya pemanas dalam ruangan6. Cuaca/musim yang tidak menguntungkan (terlalu dingin).7. Ruangan ber AC , walaupun dingin tetapi kering8. Obat-obatan yang digunakan terlalu lama

Internal (dari dalam tubuh)Sedangkan penyebab terjadinya dehidrasi yang berasal dari dalam tubuh disebabkan terjadinya penurunan kemampuan homeostatik. Secara khusus, terjadi penurunan respons rasa haus terhadap kondisi hipovolemik dan hiperosmolaritas. Disamping itu juga terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus, kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin, aldosteron, dan penurunan respons ginjal terhadap vasopresin. Selain itu fungsi penyaringan ginjal melemah, kemampuan untuk menahan kencing menurun, demam, infeksi, diare, kurang minum, sakit, dan stamina fisik menurun. Kehilangan cairan tubuh dapat bersifat :a. NormalHal tersebut terjadi akibat pemaakaian energi tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 ml terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.Misalnya :Keringat : Tubuh bias kehilangan sejumlah besar air ketika mencoba untuk mendinginkan diri dengan keringat.Apakah tubuh panas karena lingkungan (misalnya :bekerja dalm lingkungan yang hangat),intens berolahraga dalam lingkungan yang panas,atau karena demam yang disebabkan oleh infeksi.Tubuh menggunakan sejumlah besar air dalam bentuk keringat untuk mendinginkan diri,tergantung pada kondisi cuaca.Jalan cepat dapat mengahsilkan sampai 16 ons keringat (sat upon air) untuk memungkinkan mendinginkan tubuh,dan air yang perlu diganti.

b. AbnormalTerjadi karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau rendah. Pengeluaran cairan yang banyak dari dalam tubuh tanpa diimbangi pemasukkan cairan yang memadai dapat berakibat dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit yang sangat dibutuhkan organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Saat dehidrasi, tubuh dengan terpaksa menyedot cairan baik dari darah maupun organ-organ tubuh lainnya. Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total. Proses terjadinya kulit wajah dehidrasi yaitu sekelompok kelenjar lemak/minyak produksinya berkurang akibatnya setiap keringat yang keluar langsung teruapkan, sehingga cairan dalam tubuh berkurang.Misalnya :1. Muntah : Muntah juga bisa menjadi penyebab hilangnya cairan dan sulit bagi seseorang untuk mengganti air dengan minum itu jika mereka tidak dapat mentelerir cairan2. Diabetes : Pada orang dengan diabetes gula darah menyebabkan kadar gula tumpah ke dalam air seni dan air kemudian berikut yang dapat menyebabkan dehidrasi yang signifikan.Untuk alas an ini,sering kencing dan haus yang berlebihan adalah gejala awal diabetes.3. Burns : Korban luka bakar mengalami dehidrasi karena kulit yang rusak tidak dapat mencegah cairan dan merembes keluar dari tubuh.Penyakit peradangan lain dari kulit juga terkait dengan kehilangan cairan.4. Ketidakmampuan untuk minum cairan : Keridamampuan untuk minum memadai adalah penyebab potensial lainnya degidrasi.Apakah itu adalah kurangnya ketersediaan air atau kurangnya kekuatan untuk minum jumlah yang cukup,ditambah dengan kehilangan air rutin.5. Diare : Keluarnya sekresi saluran cerna bagian bawah banyak mengandung natrium,kalium.Dan pada diare konsistensi feces encer atau bahkan sangat encer,Hal ini berarti volume air lebih banyak.Tanda-Tanda DehidrasiGejala klasik dehidrasi seperti rasa haus, lidah kering, penurunan turgordan mata cekung sering tidak jelas. Gejala klinis paling spesifik yang dapat dievaluasi adalah penurunan berat badan akut lebih dari 3%. Tanda klinnis obyektif lainya yang dapat membantu mengindentifikasi kondisi dehidrasi adalah hipotensi ortostatik. Berdasarkan studi di Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, bila ditemukan aksila lembab/basah, suhu tubuh meningkat dari suhu basal, diuresis berkurang, berat jenis (bj) urin lebih dari atau sama dengan 1,019 (tanpa adanya glukosuria dan proteinuria), serta rasio blood urea nitrogen/kreatinin lebih dari atau sama dengan 16,9 (tanpaadanya perdarahan aktif saluran cerna) maka kemungkinan terdapat dehidrasi pada usia lanjut adalah 81%. Kriteria ini dapat dipakai dengan syarat: tidak menggunakan obat obat sitostatik, tidak ada perdarahan saluran cerna, dan tidak ada kondisi overload (gagal jantung kongensif, sirosis hepatis dengan hipertensi portal, penyakit ginjal kronik stadium terminal, sindrom nefrotik).

1. Defisit cairan (litar) = cairan badan total (CBT) yang diinginkan CBT saat ini2. CBT yang diinginkan = kadar na serum X CBT saat ini 1403. CBT saat ini (pria) = 50% X berat badan (kg)4. CBT saat ini (perempuan) = 45% berat badan (kg).

Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :1. Dehidrasi ringana. Muka memerahb. Rasa sangat hausc. Kulit kering dan pecah-pecahd. Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanyae. Pusing dan lemah, lemas, dan mulai terasa pening dan mualf. Kram otot terutama pada kaki dan tangang. Kelenjar air mata berkurang kelembabannyah. Sering mengantuki. Mulut dan lidah kering dan air liur berkurangj. Tiba tiba jantung berdetak lebih kencangk. Suhu badan meningkat

2. Dehidrasi sedanga. Tekanan darah menurunb. Pingsanc. Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggungd. Kejange. Perut kembungf. Gagal jantungg. Ubun-ubun cekungh. Denyut nadi cepat dan lemah

Tanda dehidrasi pada bayi / anak :1. Mulut dan lidah kering2. Tidak keluar air mata saat menangis3. Popok tidak basah selama lebih dari 3 jam4. Perut, mata, dan pipi cekung5. Demam6. Lesu atau rewel7. Kulit tidak segera kembali ke posisi semula jika dicubit kemudian dilepaskan.

Jenis DehidrasiDehidrasi dapat dikategorikan berdasarkan tosinitas/ kadar cairan yang hilang yaitu 1. Dehidrasi hipertonik yaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).2. Dehidrasi isotonik atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter) 3. Dehidrasi hipotonik hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air. Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter.

Sedangkan penggolongan dehidrasi berdasarkan banyaknya cairan yang hilang yaitu :

a. Dehidrasi ringan ( < 5 %) kehilangan cairan dan elektrolit Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan),b. Dehidrasi sedang ( 5- 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan)c. Dehidrasi berat ( > 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).

5.Berat Badan Ideal (BMI) A. PengertianIMT atau sering juga disebut indeks Quatelet pertama kali ditemukan oleh seorang ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet adalah alat pengukuran komposisi tubuh yang paling umum dan sering digunakan. Beberapa studi telah mengungkapkan bahwa IMT adalah alat pengukuran yang berguna untuk mengukur obesitas, dan telah direkomendasikan untuk evaluasi klinik pada obesitas anak (Danielset al, 1997).IMT merupakan petunjuk untuk menentukan kelebihan berat badan berdasarkan indeks quatelet (berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2)). Interprestasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak karena anak lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak tubuh yang berbeda. IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkolerasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai risiko komplikasi medis (Pudjiadiet al, 2010).Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh sepertiunderwater weighingdandual energy x-ray absorbtiometry(Grummer-Strawn LMet al.,2002).IMT merupakan altenatif untuk tindakan pengukuran lemak tubuh karena murah serta metode skrining kategori berat badan yang mudah dilakukan. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:Menurut rumus metrik:Berat badan (Kg) IMT = ------------------------------------------------------- [Tinggi badan (m)] Atau menurut rumus Inggris:IMT = Berat badan (lb) / [Tinggi badan (in)]2x 703B.Kategori Indeks Massa TubuhUntuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT diinterpretasi menggunakan kategori status berat badan standard yang sama untuk semua umur bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, intrepretasi IMT adalah spesifik mengikut usia dan jenis kelamin (CDC, 2009).Secara umum, IMT 25 ke atas membawa arti pada obesitas. Standar baru untuk IMT telah dipublikasikan pada tahun 1998 mengklasifikasikan BMI di bawah 18,5 sebagai sangat kurus atauunderweight, IMT melebihi 23 sebagai berat badan lebih atauoverweight, dan IMT melebihi 25 sebagai obesitas. IMT yang ideal bagi orang dewasa adalah diantara 18,5 sehingga 22,9. Obesitas dikategorikan pada tiga tingkat: tingkat I (25-29,9), tingkat II (30-40), dan tingkat III (>40) (CDC, 2002).Tabel 1: Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (WHO, 2004)ClassificasionBMI (kg/m2)Principal cut-off points

UnderweightSevere thinnessModerate thinnessMild thinness< 18,50< 16,0016,00 16,9917,00 18,49

Normal Range18,50 25,99

Pre Obese25,00 29,99

ObeseObese class IObese class IIObese class III>30,0030,00 34,9935,00 39,99>40,00

Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:Tabel 2.3 Batas Ambang IMT Indonesia (Depkes, 2003)GenderKategori IMT (Kg/m2)

KurusNormalKegemukan

TingkatringanTingkat berat

Pria25 27kg/m2>27 kg/m2

Wanita23 27kg/m2

Keterangan :- IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.- IMT 17,0 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.- IMT 18,5 25,0: keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.- IMT 25,1 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan.- IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat berat (Direktorat Gizi Masyarakat RI, 2000)1. Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori kurusIndeks massa tubuh di kategorikan kurus jika pembagian berat per kuadrat tingginya kurang dari 18 kg/m2. Penyebabnya rata-rata dikarenakan konsumsi energi lebih rendah dari kebutuhan yang mengakibatkan sebagian cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan. Kerugiannya jika seseorang masuk dalam kategori ini antara lain :a. Penampilan cenderung kurang menarikb. Mudah letihc. Resiko sakit tinggi, beberapa resiko sakit yang dihadapi antara lain: penyakit infeksi, depresi, anemia dan diared. Wanita kurus kalau hamil mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendahe. Kurang mampu bekerja keras.

2. Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori normalIndeks massa tubuh masuk ketegori normal jika pembagian berat per kuadrat tingginya antara 18 sampai 25 kg/m2. Kategori ini bisa diwujudkan dengan mengkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh. Sehingga tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak, maupun penggunaan lemak sebagai sumber energi. Keuntungan dari IMT yang normal ini antara lain:a. Penampilan menarik, proporsional, dan lincahb. Resiko penyakit bisa di minimalisir menjadi lebih rendah.

Adapun cara untuk mempertahankan IMT dalam grid yang normal ini adalah:a. Mempertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu gizi seimbang.b. Perlu kebiasaan olah raga yang teratur.c. Tetap melakukan kebiasaan fisik sehari-hari.

Indeks Massa Tubuh (IMT) kategori berlebihan (kegemukan)Menurut Direktorat Gizi Masyarakat RI tahun 2002, kegemukan atau obesitas digolongkan menjadi dua kategori, yaitu:a. Kelebihan berat badan tingkat ringanb. Kelebihan berat badan tingkat berat.Obesitas berpotensi menjadi faktor primer kasus degeneratif dan metabolik sindrom. Beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas adalah risiko yang paling tinggi untuk penyakit jantung, DM, dan beberapa jenis kanker. Adapun kerugian atau resiko dari kategori ini adalah:a. Penampilan kurang menarikb. Gerakan tidak gesit dan lambatc. Merupakan faktor resiko penyakit: Jantung dan pembuluh darah, Kencing manis (diabetes mellitus), Tekanan darah tinggi, Gangguan sendi dan tulang (degeneratif), Gangguan fungsi ginjal, Kanker, Pada wanita dapat mengakibatkan gangguan haid (haid tidak teratur), faktor penyulit pada saat persalinan (Charlotte, 2000).

C. Kekurangan dan Kelebihan Indeks Massa TubuhIndeks massa tubuh (IMT) merupakan salah satu indikator yang dapat dipercayai untuk mengukur lemak tubuh. Walaubagaimanapun, terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan dalam mnggunakan IMT sebagai indikator pengukuran lemak tubuh. Kekurangan indeks massa tubuh adalah:1. Pada olahragawanTidak akurat pada olahragawan (terutama atlet bina) yang cenderung berada pada kategori obesitas dalam IMT disebabkan mereka mempunyai massa otot yang berlebihan walaupun presentase lemah tubuh mereka dalam kadar yang rendah. Sedangkan dalam pengukuran berdasarkan berat badan dan tinggi badan, kenaikan nilai IMT adalah disebabkan oleh lemak tubuh.2. Pada anak-anakTidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiringan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah lemak tubuh pada lelaki dan perempuan juga berbeda selama pertumbuhan. Oleh itu, pada anak-anak dianjurkan untuk mengukur berat badan berdasarkan nilai persentil yang dibedakan atas jenis kelamin dan usia.3. Pada kelompok bangsaTidak akurat pada kelompok bangsa tertentu karena harus dimodifikasi mengikut kelompok bangsa tertentu. Sebagai contoh IMT yang melebihi 23,0 adalah berada dalam kategori kelebihan berat badan dan IMT yang melebihi 27,5 berada dalam kategori obesitas pada kelompok bangsa seperti Cina, India, dan Melayu. (CORE, 2007).Kelebihan indeks massa tubuh adalah:1. Biaya yang diperlukan tidak mahal2. Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat badan dan tinggi badan seseorang.3. Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang telah dinyatakan pada table IMT.

6.Fisiologi olahraga Fisiologi olahraga merupakan satu disiplin yang secara tradisonal, memfokuskan terhadap studi mengenai bagaimana olahraga mengubah struktur dan fungsi tubuh manusia. Penggunaan olahraga sebagai kondisi untuk menginvestigasi fungsi tubuh bisa dilihat kembali melalui olimpik pertama dimana performans tubuh atlet diobservasi, dan program training yang spesifik dijalankan untuk menggalakkan peningkatan sama ada terhadap hipertrofi otot dan kekuatan atau endurans. Hari ini, olahraga digunakan sebagai terapi ketika rehabilitasi dari injuri dan penyakit serta sebagai strategi preventif untuk penyakit kardiovaskular arterosklerotik.

Definisi Olahraga Olahraga ialah tindakan fisik untuk meningkatkan kesehatan atau memperbaiki deformitas fisik . Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik; artinya olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul pada siswa-siswa yang aktif mengikuti kegiatan olahraga dari pada siswa-siswa yang tidak aktif mengikuti kegiatan olahraga

Klasifikasi OlahragaOlahraga diklasifikasikan kepada tiga yaitu olahraga kekuatan (strength training), olahraga ketahanan (endurance training) dan campuran antara olahraga kekuatan dan ketahanan. Antara contoh olahraga kekuatan atau turut dikenal sebagai olahraga anaerob adalah angkat besi, berlari pecut (200 meter atau kurang), lompat tinggi, lompat jauh, push ups, pull ups dan gimnastik. Manakala contoh olahraga endurans atau turut dikenali sebagai olahraga aerobik pula adalah bersepeda, berlari melebihi 400 m, pelari maraton, cross country skiing, bersepeda selama 24 jam, joging, berjalan kaki, berenang, senam aerobik dan eco-challenge races. Walaubagaimanapun, terdapat olahraga yang merupakan gabungan ketahanan dan kekuatan. Contohnya ialah sepak bola, bola basket, futsal, rugbi dan tennis. Latihan yang benar akan memberikan efek latihan yang positif berupa peningkatan kemampuan fisik, baik berbentuk kekuatan otot, ketahanan otot, ketahanan peredaran darah dan pernafasan, kelenturan, keseimbangan dan sebagainya, yang kesemua membentuk kemampuan fisik/physical fitness. Semakin tinggi kemampuan fisik seseorang akan semakin besar kemampuan kerja /produktivitasnya dan semakin tinggi derajat kesehatannya. Dalam konteks ini tersirat adanya ketahanan tubuh dapat ditingkatkan melalui latihan fisik ( Suharto , 2009). Hampir semua individu bisa melakukan sejumlah kerja yang diberikan jika diberikan masa yang mencukupi. Walaubagaimanapun, tidak semua individu dapat melakukan kuantiti kerja yang sama dalam masa yang diberikan. Oleh itu, intensitas olahraga diukur dengan menggunakan unit kuasa (power), yang membolehkan perbandingan diantara individu dilakukan. Intensitas merujuk kepada tahap pencapaian stress ketika olahraga. Manakala intensitas olahraga pula merupakan seberapa banyak kerja yang dilakukan ketika berolahraga. Sesi olahraga bisa dibagikan kepada intensitas ringan, sedang dan tinggi. Intensitas lebih mudah dideterminasi dengan mengukur konsumsi oksigen, tetapi metode indirek adalah dengan mengukur denyut jantung, kadar pernafasan, atau rating of perceived exertion. Untuk mendeterminasi batas (range) denyut jantung, denyut jantung maksimal perlulah dideterminasi terlebih dahulu. Denyut jantung maksimal seseorang bisa dideterminasi dari test olahraga submaksimal atau maksimal atau bisa juga dengan menggunakan pengiraan yaitu 220 umur individu. Menurut Cooper (1994), intensitas olahraga kesehatan yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM (Denyut nadi maximal: 220-umur dalam tahun.

Energi ( Kerja dan Panas ) Hampir semua reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh tergantung dari keseimbangan air dan elektrolit. Konsentrasi cairan di dalam sel (cairan intra sel) dan di luar sel (cairan ekstra sel) harus dipertahankan tetap seimbang. Keseimbangan cairan intra sel dan cairan ekstra sel tujuannya untuk transmisi impuls saraf dan kontraksi otot yang penting saat melakukan olahraga. Hal lain yang sangat penting selama melakukan olahraga adalah mempertahankan atau memelihara suhu tubuh. Ini karena, kontraksi otot menghasilkan energi. Energi yang terbentuk dari kontraksi otot sebagian besar berupa energi panas yaitu sebanyak 75% dan sisanya 25% berupa energi gerak. Kontraksi otot selama berolahraga menghasilkan peningkatan produksi energi panas (Noakes, 2006). Panas yang terbentuk dialirkan secara cepat dari otot melalui darah ke permukaan tubuh. Panas tubuh kemudian dibebaskan ke atmosfer lewat keringat yang keluar dari tubuh. Panas tubuh yang terjadi pada saat berolahraga akan sangat berbahaya apabila tidak ada upaya proses pendinginan tubuh. Ketika se