laporan fix!.doc

Upload: aya-kinugasa

Post on 07-Oct-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manusia itu adalah makhluk sosial dimana diantara satu dengan yang lainnya saling membutuhkan, sehingga terjadilah interaksi timbal balik. Dalam hubungan seseorang dengan orang lain itulah terjadi proses komunikasi didalamnya. Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka atau face to face) tanpa melalui perantara dan media.Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain. Dengan komunikasi, kita dapat saling menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide dan gagasan yang disampaikan. Tetapi terkadang ketika sedang melakukan komunikasi, manusia tidak memperhatikan etika komunikasi dengan baik. Hal ini yang terkadang membuat orang salah menafsirkan isi dari informasi yang diberikan.Dalam menerapkan etika komunikasi, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: tata krama pergaulan yang baik, norma kesusilaan dan budi pekerti, serta norma sopan santun dalam segala tindakan.

Penerapan etika komunikasi dibutuhkan dalam semua bentuk kegiatan. Dengan terciptanya etika komunikasi akan menimbulkan timbal balik yang baik antara sesama manusia, sehingga menghasilkan produktivitas hubungan dan kerja sama yang baik.

Dengan kata lain tanpa adanya etika komunikasi, maka kegiatan akan menjadi tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.

1.2SkenarioSetiap kali diskusi kelompok, Retno sering mendebat pendapat teman-temannya. Sampai suatu ketika Nana, salah seorang teman, dikritiknya begitu tajam. Retno mengatakan bahwa pendapat Nana tak memiliki dasar sama sekali dan hanya ungkapan bodoh. Nana sangat tersinggung, namun memendam perasaannya itu. Hanya saja ia kemudian tak mau lagi mau membalas sapa Retno, yang sepertinya tidak tahu jika Nana mendendam. Puncaknya ketika Retno ingin meminjam pulpen pada Nana, Nana merengut marah sambil membanting pulpen itu pada Retno dan berlari keluar ruangan. Retno terkejut melihat bahasa non-verbal Nana itu dan bertanya pada teman-teman yang lain apa yang terjadi pada Nana. Teman-teman tersebut mengatakan bahwa Nana tersinggung oleh gaya komunikasi Retno yang agresif dan tidak empati ketika diskusi kelompok. Retno menjadi sadar akan sikap dan perilakunya sendiri. Sebenarnya ia tak bermaksud menghina Nana dan justru ingin mendorong Nana menunjukkan argumen yang lebih kuat, namun karena ia tak menunjukkan komunikasi yang efektif dan etika berkomunikasi maka Nana pun salah memahami maksudnya.

Identifikasi masalah komunikasi yang terjadi antara Retno dan Nana, factor-faktor penyebab dan dampak dari masalah tersebut. Diskusikan pula bagaimana cara Retno dan Nana memperbaiki masalah komunikasi di antara mereka!

1.3Rumusan MasalahDari latar belakang dan skenario di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain sebagai berikut:1) Mengapa dalam berinteraksi erat hubungannya dengan etika komunikasi?

2) Bagaimana etika berkomunikasi dalam diskusi?

3) Apakah dalam berkomunikasi hanya memperhatikan etika dan empati?4) Bagaimana ciri-ciri komunikasi yang efektif?

5) Apa faktor penghambat dalam berkomunikasi?

6) Apa ciri-ciri pendapat yang baik?

7) Bagaimana cara memuji dan mengkritik yang santun?

8) Bagaimana cara mengkritik orang yang tidak suka dikritik?9) Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam diskusi kelompok?1.4Tujuan Pembelajaran

1. Mengetahui pentingnya belajar etika berkomunikasi.2. Mengetahui cara menyampaikan pendapat berupa kritik dan pujian yang baik.3. Mengetahui cara berkomunikasi efektif.4. Mengetahui faktor penghambat komunikasi.5. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam diskusi kelompok.

6. Mengetahui hubungan pentingnya etika, empati, dan profesionalisme dalam berkomunikasi.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Komunikasi

2.1.1Definisi Komunikasi

Beberapa contoh definisi komunikasi menurut beberapa tokoh antara lain:

1. Wilbur Schramm (1955)

Komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan pengirim, dengan bantuan pesan, pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

2. Theodore Herbert (1981)

Komunikasi ialah proses yang didalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus.

3. Edward Depari (1990)

Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.

Dari beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa tokoh diatas, dapat kita kemukakan pengertian yang sederhana, bahwa komunikasi ialah suatu proses pengiriman pesan atau simbol-simbol yang mengandung arti dari seseorang komunikator kepada komunikan dengan tujuan tertentu.2.1.2Komponen Komunikasi

Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, maka komponen-komponen komunikasi adalah sebagai berikut:1. Komunikator atau Pengirim Pesan

Komunikator ialah individu atau orang yang mengirim pesan. Seorang komunikator menciptakan pesan, untuk selanjutnya mengirimkannya dengan saluran tertentu kepada orang atau pihak lain.

2. Pesan atau Informasi

Pesan adalah informasi yang diciptakan komunikator dan akan dikirimkan kepada komunikan. Pesan ini dapat berupa pesan verbal maupun non-verbal.Pesan verbal ialah pesan yang berbentuk ungkapan kata/kalimat baik lisan maupun tulisan.Pesan non-verbal ialah pesan isyarat, baik berupa isyarat gerakan badan, ekspresi wajah, nada suara, dan sebagainya.

3. Media atau Saluran

Media ialah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan.Ada berbagai macam media, meliputi media cetak, audio, audio visual.

4. Komunikan atau Penerima

Komunikan adalah pihak penerima pesan.Selain menerima pesan, komunikan juga bertugas untuk menganalisis dan menafsirkan sehingga dapat memahami makna pesan tersebut.

5. Umpan Balik atau Feedback.

Umpan balik atau feedback disebut pula respon, dikarenakan komponen ini merupakan respon atau tanggapan dari seorang komunikan setelah mendapatkan pesan dari komunikator.

6. Gangguan atau Noise

Gangguan komunikasi sering kali terjadi, baik gangguan yang bersifat teknis maupun semantis. Gangguan teknis bisa saja terjadi karena saluran tidak berfungsi secara baik. Sementara itu gangguan semantis bermula dari perbedaan dalam pemaknaan arti lambang atau simbol dari seorang komunikator dengan komunikan.2.1.3Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi antara lain:

1.Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)2.Eksistensi Diri (Self Existence)3.Kelangsungan Hidup (Live Continuity)4.Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)5.Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free From Pressure and Stress)2.2Etika2.2.1Pengertian EtikaMenurut para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

Selain itu dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin ethicus yang berarti kebiasaan. Sesuatu dianggap etis atau baik, apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Pengertian lain tentang etika ialah sebagai studi atau ilmu yang membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana pula yang dinilai buruk. Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai tingkah laku apakah baik atau buruk, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :

a.Drs. O.P. Simorangkir: etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

b.Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat: etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

c.Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :

1.Etika deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.

2.Etika normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

2.2.2Pembagian etikaEtika secara umum dapat dibagi menjadi :

1.Etika umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.

2.Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :

a.Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

b.Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.2.3`Etika KomunikasiEtika komunikasi merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai pengertian tersendiri, yakni norma, nilai atau ukuran tingkah laku yang baik dalam kegiatan komunikasi. Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun tertulis. Secara lisan dapat terjadi secara langsung (tatap muka), maupun dengan menggunakan media telepon. Secara tertulis misalnya dengan mempergunakan surat. Baik komunikasi langsung maupun tidak langsung, norma etika perlu diperhatikan.

Untuk menjaga agar proses komunikasi tersebut berjalan baik, agar tidak menimbulkan dampak negatif, maka diperlukan etika berkomunikasi. Cara paling mudah menerapkan etika komunikasi perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Tata krama pergaulan yang baik

2. Norma kesusilaan dan budi pekerti

3. Norma sopan santun dalam segala tindakan

Etika komunikasi selalu dihadapkan dengan berbagai masalah, yaitu antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab terhadap pelayanan publik. Etika komunikasi memiliki tiga dimensi yang terikat satu dengan yang lain, yaitu:

1. Aksi komunikasi

Aksi komunikasi yaitu dimensi yang langsung terikat dengan perilaku aktor komunikasi (wartawan, editor, agen iklan, dan pengelola rumah produksi). Perilaku aktor komunikasi hanya menjadi salah satu dimensi etika komunikasi, yaitu bagian dari aksi komunikasi. Aspek etisnya ditunjukkan pada kehendak baik ini diungkapkan dalam etika profesi dengan maksud agar ada norma intern yang mengatur profesi.

2. Sarana

Dalam masalah komunikasi, keterbukaan akses juga ditentukan oleh hubungan kekuasaan. Penggunaan kekuasaan dalam komunikasi tergantung pada penerapan fasilitas baik ekonomi, budaya, politik, atau teknologi (bdk. A. Giddens, 1993:129). Semakin banyak fasilitas yang dimilki semakin besar akses informasi, semakin mampu mendominasi dan mempengaruhi perilaku pihak lain atau publik.

3. Tujuan

Dimensi tujuan menyangkut nilai demokrasi, terutama kebebasan untuk berekspresi, kebebasan pes, dan juga hak akan informasi yang benar. Dalam negara demokratis, para aktor komunikasi, peneliti, asosiasi warga negara, dan politis harus mempunyai komitmen terhadap nilai kebebasan tersebut.BAB III

PEMBAHASAN3.1 Maping

3.2 Pentingnya Belajar Etika KomunikasiKomunikasi melibatkan interaksi antar anggota masyarakat. Dalam interaksi diperlukan norma-norma atau aturan-aturan yang berfungsi untuk pengendalian yang tujuannya adalah untuk tercapainya ketertiban dalam masyarakat. Salah satu, upaya mewujudkan tertibnya masyarakat adalah adanya etika komunikasi yakni kajian tentang baik buruknya suatu tindakan komunikasi yang dilakukan manusia, suatu pengetahuan rasional yang mengajak manusia agar dapat berkomunikasi dengan baik. Jadi, dalam berkomunikasi, kita perlu memperhatikan etika komunikasi agar tetap tercipta ketenteraman dan kedamaian hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.3.3Cara Menyampaikan Pendapat yang BaikCara menyampaikan pendapat yang baik dengan memperhatikan beberapa hal berikut :a. Penggunaan bahasa, meliputi pilihan kata, susunan kalimat, dan intonasi.

b. Kewajaran, berhubungan dengan cara pemyampaian tanggapan yang tampak wajar, tidak berlebihan, dan tidak tampak dibuat-buat.

c. Ketepatan, berhubungan dengan kesesuaian tanggapan dengan hal yang ditanggapi.

d. Kelancaran dalam menyampaikan pendapat.

3.4 Cara Berkomunikasi EfektifCara berkomunikasi efektif dengan memperhatikan beberapa hal berikut :a. Respect, menghargai tiap individu yang menjadi mitra bicara.

b. Empathy, mampu menempatkan diri pada situasi yang dihadapi oleh mitra bicara.

c. Audible, pesan yang disampaikan mampu didengar dengan baik melalui perantara media.

d. Clarity, pesan yang disampaikan harus jelas dan terbuka agar tidak timbul multi tafsir.

e. Humble, sikap penuh lemah lembut, ramah, dan rela memaafkan terhadap mitra bicara.

3.5 Faktor Penghambat KomunikasiHambatan dalam berkomunikasi biasanya berkaitan dalam masalah pengembangan pesan, penyampaian pesan, menerima pesan, dan menafsirkan pesan. Sehingga pada akhirnya akan berdampak pada kegagalan dalam penyampaian informasi atau pesan terhadap mitra bicara.

3.6 Hal-hal yang Diperhatikan dalam Diskusi KelompokDalam melakukan diskusi kita harus memikirkan terlebih dahulu tentang topik masalah yang akan didiskusikan, setelah itu mempelajari masalah tersebut dari beberapa sumber guna kelancaran diskusi, kemudian menyiapkan sikap rendah hati dan lapang dada dalam menerima hasil yang ada dalam diskusi, serta tidak boleh memaksakan pendapat terhadap anggota diskusi yang lain.

3.7 Hubungan Pentingnya Etika, Empati, dan Profesionalisme dalam Komunikasi

Etika berkomunikasi tidak hanya berkaitan dengan tutur kata yang baik, tetapi juga harus berangkat dari niat tulus yang diekspresikan dari ketenangan, kesabaran, dan empati kita dalam berkomunikasi. Sehingga dari situ akan mewujudkan sebuah profesionalisme berkomunikasi yang berarti komunikasi 2 arah yang akan mampu menyelesaikan masalah dengan lancar, memberikan informasi dalam dunia edukasi, serta mampu membina hubungan baik dengan lawan bicara.

BAB IV

KESIMPULAN

Komunikasi adalah suatu proses pengiriman pesan atau simbol-simbol yang mengandung arti dari seseorang komunikator kepada komunikan dengan tujuan tertentu. Komunikasi mempunyai komponen-komponen agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, yaitu:

1. Komunikator atau pengirim pesan

2. Pesan atau informasi

3.Media atau saluran

4.Komunikan atau penerima pesan

5.Umpan balik atau feedback

6.Gangguan

Komunikasi merupakan salah satu hal yang penting bagi kehidupan sosial. Komunikasi menandakan adanya interaksi antar anggota masyarakat karena komunikasi selalu melibatkan setidaknya 2 orang. Dalam interaksi selalu diperlukan norma-norma/aturan yang berfungsi untuk pengendalian/social control. Tujuannya untuk menciptakan masyarakat yang tertib. Salah satu bentuk untuk mewujudkan tertibnya masyarakat adalah dengan adanya etika, yakni filsafat yang mengkaji baik buruknya suatu tindakan yang dilakukan manusia. Etika menurut para ahli adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Pengertian lain tentang etika ialah sebagai studi atau ilmu yang membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana pula yang dinilai buruk. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita.

Etika berkomunikasi tidak hanya berkaitan dengan tutur kata yang baik, tetapi juga harus berangkat dari niat tulus yang diekspresikan dari ketenangan, kesabaran dan empati kita dalam berkomunikasi. Bentuk komunikasi tersebut akan menghasilkan komunikasi dua arah yang bercirikan penghargaan, perhatian dan dukungan secara timbale balik dari pihak yang berkomunikasi.

Dalam komunikasi memperhatikan etika, empati, profesionalisme, mawasdiri, pengembangandiri, serta moral baik guna menyelesaikan masalah dengan lancar dan damai, beri informasi dan edukasi, tetapkan keputusan, berbagi pikir dan rasa, seta membina hubungan baik dengan lawan bicara.

Salah satu bentuk komunikasi yang umum dilakukan adalah berupa sebuah diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi berjalannya diskusi kelompok yang baik sehingga dapat tercapai tujuan dari diskusi tersebut. Hal-hal tersebut adalah: tidak berbicara sendiri saat diskusi berlangsung, tidak memotong pembicaraan, menghargai seseorang yang sedang menyampaikan pendapat, tidak meninggalkan diskusi sebelum selesai kecuali dengan izin, tidak memaksakan pendapat, aktif dengan respon yang baik dan sopan, pakaian rapi, sopan, tidak makan dan tidur saat diskusi berlangsung, menggunakan bahasa yang sopan, serta melakukan eye contact dengan sesame anggota diskusi. Dalam diskusi juga perlu diperhatikan cara menyampaikan pendapat/kritik yaitu dengan penggunaan bahasa meliputi pilihan kata, susunan kalimat, dan intonasi, kewajaran yaitu berhubungan dengan cara penyampaian tanggapan yang tampak wajar, tidak berlebihan dan tidak tampak dibuat-buat, serta ketepatan yaitu kesesuaian tanggapan dengan hal yang ditanggapi.

Apabila setiap proses komunikasi dilakukan dengan baik maka akan tercipta komunikasi yang efektif, untuk mencapai komunikasi yang efektif terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: ketahui lawan bicara, ketahui tujuan berkomunikasi, perhatikan konteks (gesture, postur, intonasi, timing), pelajari kultur/kebiasaan mitra bicara, serta pahami bahasa maupun simbol dalam berkomunikasi.

Namun ada pula beberapa faktor yang menghambat jalannya komunikasi yang baik diantaranya: hambatan yang bersumber pada budaya, hambatan persepsi dan sikap, hambatan perbedaan perspektif, serta hambatan prasangka. Apabila hambatan-hambatan tersebut tidak dapat ditangani maka tidak akan tercipta komunikasi yang baik.

4