laporan blok xx pbl 2

3
8/19/2019 Laporan Blok Xx Pbl 2 http://slidepdf.com/reader/full/laporan-blok-xx-pbl-2 1/3 Laporan PBL 2 : Otitis Media PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otitis media akut merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Otitis media akut sendiri merupakan peradangan pada telinga tengah dan menimbulkan beberapa gejala klinis yang mengganggu termasuk dalam hal pendengaran, dan terjadi secara mendadak. Pertemuan Problem Based Learning kali ini membahas lebih dalam tentang otitis media akut seperti apa yang menyebabkan otitis media akut, mekanisme terjadinya, pemeriksaannya serta cara mendiagnosanya. ujuan dari PBL pertemuan ini adalah agar mahasis!a mampu melihat berbagai macam penyebab otitis media akut dan dapat mengerti pato"siologinya serta bagaimana cara untuk mendiagnosa etiologi otitis media akut secara tepat melalui berbagai tahap pemeriksaan.#$%. 1.2. Skenario I  he mother o& a ' year old boy (1) kg% comes to your clinic due to 2 days history o& se*ere right-sided ear pain. +is mother &eels billy is not hearing as !ell as he had been a month ago. Skenario II Billys mother also says that he has a recent cough and cold since a !eek ago. +e also had a high grade &e*er last night and &eels !arm today. +is mother has started amoicilin 2'# mg $ a day !ith no relie*e o& his symptom and ibupro&en 1## mg $ a day !ith temporarily relei*e &e*er and ear pain. Billy had history or placing *entilation tubes at the age o& t!o, but the tubes !ere noted to be etrude on his last regular *isit. he ear pain still persist this morning, !ith no problem on balance. amily history : Billys younger sister also has runny nose and cough since 1# days ago. Skenario III Physical eamination : /eneral appearance : 0onscious, coherent, ambulatory, not in cardiorespiratory distress. P : 3#4min, regular : 2#4min regular emp : $56 78 eamination : 7ar : a. ight : auricle normal no trangal tenderness, eternal auditory canal non hyperemic, tympanic membrane bulging and hyperemic. b. Le&t : auricle normal, no tragal tenderness, non hyperemic eternal auditory canal, tympanic membrane intact  unning &ork test : inne : 8egati*e on the right and positi*e on the le&t 9eber : o the right ear ch!abach : Prolonged on the right ear, normal on the le&t ear. ;nterior rhinoscopy : midline septum, boggy turbinates !ith mucoid nasal discharge Oral ca*ity : moist buccal mucosa, no oral lesions  hroat : onsil on the right and le&t : 2  Pharyn non hyperemic on the right and le&t 8eck : 8o anterior neck mass, no cer*ical lymph node enlargement. BAB II HASIL DISKUSI 1. <engetahui de"nisi, epidemiologi dan klasi"kasi dari otitis media Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah yang termasuk di dalamnya adalah membran timpani, antrum mastoid, sel-sel mastoid, dan tuba eustachia. Otitis media memiliki angka insiden 1=-2#> pada anak usia 2 tahun keba!ah. ekitar 5#> anak-anak pernah mengalami otitis media paling tidak sekali. ;ngka insiden yang tinggi ini terjadi pada negara maju serta negara berkembang. ?lasi"kasi dari otitis media dibagi menjadi berdasarkan !aktu dan ada tidaknya in@amasi. Berdasarkan !aktu, otitis media diklasi"kasikan menjadi akut (yang terjadi dalam kurun !aktu $ minggu%, subakut (yang terjadi dalam kurun !aktu $-12 minggu%, kronis (yang terjadi dalam lebih dari 12 minggu%. Aika berdasarkan ada tidaknya in@amasi, otitis media dibagi menjadi supurati& (terdapat tanda-tanda peradangan%dan non supurati& (tidak ada tanda-tanda peradangan dan terbagi menjadi serosa dan musinosa jika dilihat dari sekret yang dihasilkan%. 2. <engetahui etiologi dan &aktor risiko dari otitis media akut 7tiologi dari terjadinya otitis media akut paling sering disebabkan oleh bakteri piogenik antara lain Streptococcus pneumoniae sekitar #>, Haemophilus infuenza (2'-$'>%, M. catarrhalis (1#-1'>%, bakteri gram negati& yang mengin&eksi anak-anak dan bayi di rumah sakit sekitar '>. aktor risiko dari otitis media sendiri antara lain suku  American, ;ustralia, dan Cnuit. Dntuk gender sendiri laki-laki lebih banyak daripada perempuan, status sosial ekonomi juga turut berperan. elain itu letak anatomis dari tuba eustachia pada anak yang lebih horiEontal daripada de!asa menyebabkan anak-anak mudah untuk terkena otitis media karena in&eksi bakteri yang lebih mudah masuk ke dalam saluran tuba. $. <engetahui mani&estasi klinis dari otitis media akut <ani&estasi klinis dari otitis media akut biasanya tergantung pada stadium penyakit dan umur dari pasiennya. Pada anak-anak, keluhan utama dapat berupa rasa nyeri di dalam telinga, suhu tubuh yang tinggi, serta adanya ri!ayat batuk pilek sebelumnya. Pada anak-anak yang lebih besar atau de!asa, selain rasa nyeri biasanya juga terdapat gangguan pendengaran dan rasa penuh di telinga. etapi pada bayi dan anak kecil, gejala khas dari otitis media akut adalah suhu tubuh yang tinggi (sekitar $5,'6 0%, anak gelisah dan sukar tidur pada stadium supurasi, sedangkan bila terjadi ruptur membran maka suhu tubuh turun dan anak akan tertidur tenang. . <engetahui patogenesis otitis media ecara patologis terdapat ' stadium dari otitis media yang berdasarkan pada gambaran membran timpani yang diamati melalui liang telinga luar, yaitu : tadium oklusi  anda dari stadium oklusi tuba ini adalah gambaran retraksi dari membran timpani akibat terjadinya tekanan negati& di dalam telinga tengah, akibat absorpsi udara. tadium hiperemia Pada stadium ini, tampak pembuluh darah yang melebari di membran timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edem. ekret yang terbentuk masih bersi&at eksudat yang serosa sehingga sukar untuk terlihat. tadium supurasi 7dema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel super"sial serta terbentuknya eksudat yang purulen di ka*um timpani, menyebabkan membran timpani tampak

Upload: jessica

Post on 08-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Blok Xx Pbl 2

8/19/2019 Laporan Blok Xx Pbl 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-blok-xx-pbl-2 1/3

Laporan PBL 2 : Otitis MediaPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangOtitis media akut merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Otitis media akut sendiri

merupakan peradangan pada telinga tengah dan menimbulkan beberapa gejala klinis yang mengganggu termasuk dalamhal pendengaran, dan terjadi secara mendadak.

Pertemuan Problem Based Learning kali ini membahas lebih dalam tentang otitis media akut seperti apa yangmenyebabkan otitis media akut, mekanisme terjadinya, pemeriksaannya serta cara mendiagnosanya. ujuan dari PBLpertemuan ini adalah agar mahasis!a mampu melihat berbagai macam penyebab otitis media akut dan dapat mengertipato"siologinya serta bagaimana cara untuk mendiagnosa etiologi otitis media akut secara tepat melalui berbagai tahappemeriksaan.#$%.

1.2. Skenario I

 he mother o& a ' year old boy (1) kg% comes to your clinic due to 2 days history o& se*ere right-sided ear pain.+is mother &eels billy is not hearing as !ell as he had been a month ago.Skenario II

Billys mother also says that he has a recent cough and cold since a !eek ago. +e also had a high grade &e*erlast night and &eels !arm today. +is mother has started amoicilin 2'# mg $ a day !ith no relie*e o& his symptom andibupro&en 1## mg $ a day !ith temporarily relei*e &e*er and ear pain. Billy had history or placing *entilation tubes at theage o& t!o, but the tubes !ere noted to be etrude on his last regular *isit. he ear pain still persist this morning, !ith noproblem on balance.

amily history : Billys younger sister also has runny nose and cough since 1# days ago.Skenario III

Physical eamination :/eneral appearance : 0onscious, coherent, ambulatory, not in cardiorespiratory distress. P : 3#4min, regular : 2#4minregular emp : $5678 eamination :7ar :

a. ight : auricle normal no trangal tenderness, eternal auditory canal non hyperemic, tympanic membrane bulging

and hyperemic.b. Le&t : auricle normal, no tragal tenderness, non hyperemic eternal auditory canal, tympanic membrane intact

 unning &ork test :

• inne : 8egati*e on the right and positi*e on the le&t

• 9eber : o the right ear

• ch!abach : Prolonged on the right ear, normal on the le&t ear.

;nterior rhinoscopy : midline septum, boggy turbinates !ith mucoid nasal dischargeOral ca*ity : moist buccal mucosa, no oral lesions hroat : onsil on the right and le&t : 2

  Pharyn non hyperemic on the right and le&t8eck : 8o anterior neck mass, no cer*ical lymph node enlargement.

BAB II

HASIL DISKUSI

1. <engetahui de"nisi, epidemiologi dan klasi"kasi dari otitis media

Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah yang termasuk didalamnya adalah membran timpani, antrum mastoid, sel-sel mastoid, dan tuba eustachia. Otitis media memilikiangka insiden 1=-2#> pada anak usia 2 tahun keba!ah. ekitar 5#> anak-anak pernah mengalami otitis mediapaling tidak sekali. ;ngka insiden yang tinggi ini terjadi pada negara maju serta negara berkembang.

?lasi"kasi dari otitis media dibagi menjadi berdasarkan !aktu dan ada tidaknya in@amasi. Berdasarkan!aktu, otitis media diklasi"kasikan menjadi akut (yang terjadi dalam kurun !aktu $ minggu%, subakut (yangterjadi dalam kurun !aktu $-12 minggu%, kronis (yang terjadi dalam lebih dari 12 minggu%. Aika berdasarkan adatidaknya in@amasi, otitis media dibagi menjadi supurati& (terdapat tanda-tanda peradangan%dan non supurati& (tidak ada tanda-tanda peradangan dan terbagi menjadi serosa dan musinosa jika dilihat dari sekret yangdihasilkan%.

2. <engetahui etiologi dan &aktor risiko dari otitis media akut7tiologi dari terjadinya otitis media akut paling sering disebabkan oleh bakteri piogenik antara lain

Streptococcus pneumoniae sekitar #>, Haemophilus infuenza  (2'-$'>%, M. catarrhalis (1#-1'>%, bakteri gramnegati& yang mengin&eksi anak-anak dan bayi di rumah sakit sekitar '>.

aktor risiko dari otitis media sendiri antara lain suku  American, ;ustralia, dan Cnuit. Dntuk gendersendiri laki-laki lebih banyak daripada perempuan, status sosial ekonomi juga turut berperan. elain itu letak

anatomis dari tuba eustachia pada anak yang lebih horiEontal daripada de!asa menyebabkan anak-anak mudahuntuk terkena otitis media karena in&eksi bakteri yang lebih mudah masuk ke dalam saluran tuba.$. <engetahui mani&estasi klinis dari otitis media akut

<ani&estasi klinis dari otitis media akut biasanya tergantung pada stadium penyakit dan umur daripasiennya. Pada anak-anak, keluhan utama dapat berupa rasa nyeri di dalam telinga, suhu tubuh yang tinggi,serta adanya ri!ayat batuk pilek sebelumnya.

Pada anak-anak yang lebih besar atau de!asa, selain rasa nyeri biasanya juga terdapat gangguanpendengaran dan rasa penuh di telinga. etapi pada bayi dan anak kecil, gejala khas dari otitis media akut adalahsuhu tubuh yang tinggi (sekitar $5,'6 0%, anak gelisah dan sukar tidur pada stadium supurasi, sedangkan bilaterjadi ruptur membran maka suhu tubuh turun dan anak akan tertidur tenang.

. <engetahui patogenesis otitis mediaecara patologis terdapat ' stadium dari otitis media yang berdasarkan pada gambaran membran

timpani yang diamati melalui liang telinga luar, yaitu :

• tadium oklusi

 anda dari stadium oklusi tuba ini adalah gambaran retraksi dari membran timpani akibatterjadinya tekanan negati& di dalam telinga tengah, akibat absorpsi udara.

• tadium hiperemiaPada stadium ini, tampak pembuluh darah yang melebari di membran timpani atau seluruh

membran timpani tampak hiperemis serta edem. ekret yang terbentuk masih bersi&at eksudat yangserosa sehingga sukar untuk terlihat.

• tadium supurasi

7dema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel super"sial sertaterbentuknya eksudat yang purulen di ka*um timpani, menyebabkan membran timpani tampak

Page 2: Laporan Blok Xx Pbl 2

8/19/2019 Laporan Blok Xx Pbl 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-blok-xx-pbl-2 2/3

menonjol atau bulging ke arah liang telinga tengah. Pada stadium ini, pasien tampak sangat sakit, nadidan suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga yang hebat.

• tadium per&orasi

?arena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau *irulensi kuman yangtinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah keliang telinga luar. ;nak-anak yang tadinya gelisah akan lebih tenang pada stadium ini. uhu badanmenurun dan anak-anak dapat tertidur.

• tadium resolusi

Bila membran timpani tetap utuh maka keadaan membran timpani akan normal kembali. Bilasudah terjadi per&orasi maka sekret akan berkurang dan akhirnya akan kering. ;pabila daya tahan tubuhbaik atau *irulensi dari kuman rendah maka stadium resolusi dapat terjadi !alaupun tanpa pengobatan,tetapi apabila terus menerus mengalami per&orasi yang menetap dengan sekret yang keluar maka dapatberlanjut menjadi otitis media supurati& kronis (O<?%.

'. <engetahui diagnosis, anamnesa, pemeriksaan "sik, dan laboratorium otitis media.;namnesa yang biasa ditanyakan kepada pasien untuk mendiagnosa otitis media biasanya adalah

&aktor-&aktor risiko, mani&estasi klinis dan ri!ayat penyakit dari pasien terdahulu, ri!ayat keluarga dan apakahada kelainan kongenital. Pemeriksaan "sik yang biasanya ditemui juga antara lain suhu tubuh mencapai $560,pada tes pendengaran terdapat tuli konduksi, tetapi untuk pemeriksaan dari telinga eksternal normal. Biasanya juga terdapat pembesaran tonsil yang disebabkan karena adanya in&eksi.

Otitis media akut sendiri memiliki $ kriteria diagnosa antara lain penyakit muncul mendadak dan bersi&atakut, adanya pengumpulan cairan di telinga tengah, dan adanya peradangan. Berat ringannya penyakit jugadibagi menjadi ringan-sedang (gejala sistemik minimal dan demam yang tidak begitu tinggi%, berat ( ditandaidengan peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi%.

Dntuk pemeriksaan penunjang yang membantu diagnosa otitis media akut antara lain  pneumaticotoscopy   yaitu pemeriksaan yang masih dianjurkan untuk menegakkan diagnosa otitis media, pemeriksa jugamelihat kondisi telinga luar pasien dan membran timpaninya. ;dapun pemeriksaan yang diperhatikan padamembran timpani meliputi !arna, posisi, mobilitas, apakah ada per&orasi atau tidak. elain  pneumatic otoscopy terdapat juga tympanometry  yang digunakan untuk melihat apakah tekanan pada telinga menyebabkan kelainanpada membran timpani.

). <engetahui tata laksana dari otitis media atalaksana dari otitis media tergantung pada stadium yang terjadi pada pasien. Pada stadium oklusi,

pengobatan terutama bertujuan dalam membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan negati& di telinga juga hilang. ehingga diberikan obat tetes hidung +0l 7&edrin #,'> (pada anak usia F 12 tahun% atau +0l 7&edrin1> pada anak berusia diatas 12 tahun atau pada orang de!asa.

Pada stadium presupurasi, diberikan antibiotika, obat tetes hidung dan analgetika. ;ntibiotika yangdianjurkan adalah golongan penisilin atau ampisilin. Bila pasien alergi terhadap penisilin maka bisa diberikaneritromisin. Pada anak-anak, ampisilin diberikan dengan dosis '#-1## mg4kgBB per hari. Dntuk amoksilindiberikan # mg4kgBB4hari atau eritromisin # mg4kgBB4hari.

Pada stadium supurasi selain diberikan antibiotika, idealnya disertai dengan miringotomi bila membrantimpani masih utuh.

Pada stadium per&orasi, karena sering terlihat banyak sekret yang keluar dan kadang sekretnya keluarsecara pulsasi maka pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga +2O2  $> selama $-' hari sertaantibiotika yang adekuat.

elain tatalaksana secara &armakologis, terdapat tatalaksana non &armakologis untuk otitis media. indakan pemanasan dan pemberian analgetik dapat pula meringankan gejala, dan beberapa doktermenganjurkan pemakaian tetes telinga anestetik. Pasien sebaiknya diminta kembali dua hari setelah pengobatandimulai. Bila tidak ada tanda-tanda penyembuhan baik secara klinis maupun dari pemeriksaan, maka perludilakukan miringotomi untuk mengurangi komplikasi dan disertai juga pemasangan tuba *entilasi. ?eputusanuntuk melakukan miringotomi umumnya berdasarkan kegagalan pro"laksis secara medis, atau timbul reaksialergi terhadap antimikroba yang laEim dipakai, baik golongan sul&a ataupun penisilin. elain itu, cairan yangmenetap bertahan setelah tiga bulan penanganan medis dan adanya gangguan pendengaran merupakan suatuindikasi untuk dilakukan koreksi bedah. ehingga keputusan untuk melalukan inter*ensi bedah tidak hanyaberdasarkan lamanya penyakit. Gerajat gangguan pendengaran dan &rekuensi serta parahnya gangguanpendahulu juga perlu dipertimbangkan. Penipisan membrana timpani, retraksi yang dalam, gangguanpendengaran yang bermakna merupakan indikasi miringotomi segera.

<iringotomi adalah tindakan insisi pada pars tensa membran timpani agar terjadi pengeluaran ataudrainase sekret atau cairan dari telinga tengah ke liang telinga luar. Lokasi miringotomi ialah kuadran posteroin&erior. eringkali juga dilakukan pemasangan tuba *entilasi penyeimbang tekanan. uba *entilasi ini ber&ungsiuntuk memungkinkan adanya udara masuk ke dalam telinga tengah, dengan demikian menghilangkan keadaan*akum dan membiarkan cairan mengalir atau diabsorpsi. <iringotomi berbeda dengan parasentesis

(timpanosentesis% yang sebenarnya berarti pungsi pada membran timpani untuk mendapatkan sekret gunapemeriksaan mikrobiologik. Prosedur timpanosentesis menggunakan semprit atau jarum khusus.<iringotomi merupakan tindakan pembedahan kecil yang dilakukan dengan syarat prosedur dilakukan

secara avue (terlihat langsung%, pasien harus tenang dan dapat dikendalikan, supaya membran timpani terlihatdengan baik. Gokter memakai lampu kepala yang sinarnya cukup terang, memakai corong telinga yang sesuaibesar liang telinga, serta pisau khusus miringotomi berukuran kecil dan steril.

 uba *entilasi dibiarkan pada tempatnya sampai terlepas sendiri dalam jangka !aktu enam bulanhingga satu tahun. ayangnya karena cairan seringkali berulang, beberapa pasien memerlukan tuba yangdirancang khusus sehingga dapat bertahan lama lebih dari satu tahun. ?eburukan tuba yang tahan lama iniadalah menetapnya per&orasi setelah tuba terlepas. Pemasangan tuba *entilasi dapat memulihkan pendengarandan membenarkan membran timpani yang mengalami retraksi berat, terurama bila ada tekanan negati& yangmenetap.

?eburukan utama dari tuba *entilasi adalah telinga tengah perlu dijaga agar tetap kering. Pemakaiantampon atau sumbatan telingan dapat dipergunakan untuk menjaga keringnya telinga tengah. elain itu,penggunaan antibiotik sistemik atau tetes telinga dapat dilakukan pada saat tuba masih terpasang. ?omplikasidari miringotomi yang mungkin terjadi ialah perdarahan akibat trauma pada liang telinga luar, dislokasi dari

tulang pendengaran, trauma pada &enestra rotundum, trauma pada ner*us &ascialis, trauma pada bulbus jugulare(bila ada anomali letak%. elain itu, dapat juga terjadi pembentukan kolesteatoma pada beberapa kasus (jarang%.

=. <engetahui prognosis dan pencegahan dari otitis media

Page 3: Laporan Blok Xx Pbl 2

8/19/2019 Laporan Blok Xx Pbl 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-blok-xx-pbl-2 3/3

Pencegahan untuk otitis media lebih kepada pencegahan rekurensi terutama pada anak-anak dan bayi,seperti terapi antibiotik pada setiap episode, pemberian antibiotik pro"laksis, miringotomi dan pemasangan pipa*entilasi, *aksin H.nfuenza dan S.Pneumonia, serta adenoidektomi.

Prognosis dari otitis media sendiri juga cukup baik kecuali terdapat komplikasi intratemporal maupunintracranial. Pada bayi diba!ah 12 bulan dapat menyebabkan gangguan perkembangan, berbahasa danberbicara.

3. <engetahui komplikasi dari otitis media?omplikasi-kompilikasi yang terjadi padaotitis media sendiri sebelum ada antibiotika, antara lain abses

sub-periosteal, sampai komplikasi yang berat yaitu meningitis dan abses otak.BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

$.1. ?esimpulan

Otitis media akut merupakan peradangan pada bagian telinga tengah termasuk membran timpani dan tubaeustachia. Otitis media sering terjadi pada anak-anak diba!ah usia 2 tahun. Penyebab dari otitis media akut sendiribiasanya karena bakteri piogenik seperti S. Pneumonia, H. nfuenza, dan lain-lain. <ani&estasi klinis yang terjadi sesuaidengan stadium dan umur pasien dan umumnya cukup menganggu. Giagnosa dapat dilakukan dengan melakukananamnesa, pemeriksaan "sik dan penunjang yang membantu diagnosis otitis media akut. Pengobatan juga dapatdisesuaikan dengan usia dan satdium yang diderita pasien

$.2 aranOtitis media tidak dapat diabaikan begitu saja dan harus mendapat penanganan untuk menghindari komplikasi-

komplikasi yang lebih berat. Penanganannya dapat disesuaikan dengan stadium pneumonia yang diderita oleh pasien itusendiri.