ppt pbl blok 12

26
Nevy Olianovi 102013101 B2 GEJALA, PENYEBAB, DAN PENATALAKSANAAN DEMAM TIFOID

Upload: nevy-olianovi

Post on 14-Sep-2015

91 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Gejala, Penyebab, dan Penatalaksanaan Demam Tifoid

TRANSCRIPT

Gejala, Penyebab, dan Penatalaksanaan Demam Tifoid

Nevy Olianovi102013101B2

Gejala, Penyebab, dan Penatalaksanaan Demam Tifoid

Keluhan utama:Keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu.Demam dirasakan sepanjang hari dan lebih tinggi menjelang sore hari.Keluhan tambahan:Demam disertai pusing, nyeri perut, mual, dan muntah.Belum BAB sejak 4 hari yang lalu.

AnamnesisSejak kapan muncul demam?Bagaimana intensitas demamnya?Demamnya saat kapan saja? Sepanjang hari dan lebih tinggi menjelang sore hari?Adakah perdarahan seperti mimisan?Adakah keluhan lain yang dirasakan?Apakah sebelumnya ada kegiatan berpergian ke suatu tempat?Apakah sebelumnya ada makan sembarangan?Bagaimana sanitasi lingkungan di sekitar tempat tinggal? Apakah bersih atau tidak?Riwayat penyakit dahulu?Riwayat penyakit keluarga?Riwayat pribadi?

anamnesisTanda tanda vital :Suhu tubuh : 37,8C (normal : 36,8 0,4C)Frekuensi nadi : 90x/menit (normal: 60-100x/menit)Frekuensi pernafasan :18x/menit (normal: 14-20x/menit)Tekanan darah : 120/80mmHg (normal: 90-120/60-80mmHg)Nyeri tekan di ulu hati.Lidah tifoid.

PEMERIKSAAN FISIKBerdasarkan skenario 3, pemeriksaan laboratorium dengan hasil:Hb = 14 g/dL (Normal: wanita = 12-16 gr/dL, pria: 14-18 gr/dL, anak = 10-16 gr/dL) Ht = 42% (Normal: 40-54%)Leukosit = 4.000/L (Normal: 4.000-11.000/L)Trombosit = 200.000/L (Normal: 150.000-400.000 L)Pemeriksaan lainnya adalah Widal dengan titer:S. typhi O = 1/320 (Normal: 1/160)S. typhi H = 1/320 (Normal: 1/160)S. paratyphi AO = 1/80Pemeriksaan penunjang1. Pemeriksaan darah periferDitemukan leukopenia, leukosistosis, anemia ringan dan trombositopeniaPemeriksaan hitung jenis leukosit: aneosinofiliaLaju endap darah meningkat2. Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kumanBakteri ditemukan dalam darah dan sumsum tulang pada awal penyakitPada stadium berikutnya ditemukan dalam urine dan fesesHasil biakan yang positif memastikan demam tifoid Jumlah darah yang diambil: 10-15 mL untuk dewasa, 2-4 mL untuk anak-anakPerbandingan volume darah dari media empeduWaktu pengambilan darah

PEMERIKSAAN PENUNJANG3. Uji Serologisa. Uji WidalSuatu reaksi aglutinasi antara antigen kuman S. typhi dengan antibodi yang disebut aglutinin.Menentukan adanya aglutinin: aglutinin O, aglutinin H.Pembentukan aglutinin mulai terjadi pada akhir minggu pertama demam, meningkat secara tepat dan mencapai puncak pada minggu keempat, dan tetap tinggi selama beberapa minggu.Pada orang yang telah sembuh, aglutinin O masih ditemukan setelah 4-6 bulan, aglutinin H menetap antara 9-12 bulan.

PEMERIKSAAN PENUNJANGb. Uji TUBEXMendeteksi antibody anti S. typhi O9.Menghambat ikatan antara IgM anti-O9 yang terkonjungasi pada partikel latex yang berwarna.Dilakukan pada hari ke 4-5 untuk infeksi primer dan hari ke 2-3 untuk infeksi sekunder.PEMERIKSAAN PENUNJANG

c. Uji TyphidotMendeteksi antibodi IgM dan IgG yang terdapat pada protein membran luar Salmonella typhi.Hasil positif pada uji typhidot didapatkan 2-3 hari setelah infeksi.d. Uji IgM DipstickMendeteksi antibodi IgM spesifik terhadap S. typhi pada spesimen serum.Menggunakan strip yang mengandung antigen lipopolisakarida (LPS) S. Typhoid dan anti IgM (sebagai kontrol).

PEMERIKSAAN PENUNJANGe. Kultur DarahHasil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid.Hasil negatif belum tentu bukan demam tifoid, tergantung beberapa faktor:Telah mendapat terapi antibiotik.Volume darah yang kurang.Riwayat vaksinasi.f. ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay)Uji imunologik yang dianggap lebih sensitif dan spesifik dibandingkan uji widal.Diagnosis demam tifoid dinyatakan bila lgM positif menandakan infeksi akut dan jika lgG positif menandakan pernah kontak/pernah terinfeksi/reinfeksi/daerah endemik.

PEMERIKSAAN PENUNJANGg. Kultur EmpeduHasil positif: diagnosis untuk demam tifoid.Hasil negatif: belum tentu bukan demam tifoid, karena hasil biakan negatif palsu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain jumlah darah terlalu sedikit, darah tidak segera dimasukan ke dalam medial Gall.4. Pemeriksaan kuman secara molekulerMendeteksi DNA (asam nukleat) gen flagellin bakteri S.typhi dalam darah dengan teknik hibridisasi asam nukleat atau amplifikasi DNA dengan cara polymerase chain reaction (PCR).

PEMERIKSAAN PENUNJANGPenderita demam tifoid pada umumnya demam meningkat lalu menetap berangsur-berangsur.Demam terus menerus dan biasanya tinggi pada sore hari.Kesadaran pasien biasanya sadar sepenuhnya.Disertai dengan pusing, nyeri perut, mual, dan muntah.Dimungkinkan terjadi pembesaran limfa dan hati sehingga menyebabkan nyeri tekan di regio epigastrium.Pada tes widal, jika hasilnya 1/320 maka orang tersebut menderita demam tifoid.DIAGNOSIS KERJADIAGNOSIS BANDING

Chikungunya: demam yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti. Gejala yang khas adalah timbul rasa sakit pada tulang-tulang (demam tulang/flu tulang).Leptospirosis: seperti demam tifoid, sama-sama mengalami demam, tetapi pada leptospirosis terdapat nyeri tiba-tiba di kepala, terutama bagian frontal, nyeri otot yang hebat terutama pada paha, betis, dan pinggang disertai nyeri tekan dan fotofobia.Infeksi Saluran Kemih: demam sebagai respon infeksi.Pankreatitis: nyeri epigastrium dan muntah setelah meminum alkohol.Influenza: demam disertai batuk pilek.Campak: pada campak tampak jelas adanya konjungtivitis.

DIAGNOSIS BANDINGPenyebab demam tifoid: Salmonella typhi (gram -, tidak berkapsul, mempunyai flagella)

ETIOLOGI

Masa inkubasi demam tifoid berlangsung antara 10-14 hariMinggu pertama: demam, pusing, nyeri otot, mual, muntah, diareMinggu ke 2:DemamLidah tifoidHepatomegali, splenomegaliGangguan kesadaranRoseola spotGEJALA KLINISPATOFISIOLOGI

17Demam tifoid endemik di Indonesia.Jarang ditemukan secara epidemik, lebih bersifat sporadis.Insidens tertinggi pada daerah endemik terjadi pada anak-anak.Di daerah endemik, transmisi terjadi melalui air yang tercemar S.typhi, sedangkan makanan yang tercemar oleh karier merupakan sumber penularan tersering di daerah nonendemik.

EPIDEMIOLOGI1. Istirahat dan perawatan2. Diet dan terapi penunjang3. Pemberian antimikrobaKloramfenikol: 4x500 mg perhari oral atau intravena. demam pada demam tifoid dapat turun rata 5 hariTiamfenikol: dosis dan efektivitas sama dengan kloramfenikol. Demam pada demam tifoid dapat turun rata-rata 5-6 hari.Kotrimoksazol (Kombinasi Trimetoprim dan Sulfametoksazol). Dosis untuk orang dewasa, 2x2 tablet sehari, diberikan sampai 7 hari bebas demam (1 tablet mengandung 80 mg trimetoprim dan 400 mg sulfametoksazol). Demam rata-rata turun setelah 5-6 hari.PENATALAKSANAANAmpisilin dan Amoksilin. Dosis: 75-150 mg/kgBB sehari, digunakan sampai 7 hari bebas demam. Sefalosporin generasi ketiga. Antara lain sefoperazon, seftriakson, dan sefotaksim. Dosis yang dianjurkan adalah antara 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc diberikan selama setengah jam per infuse sekali sehari, diberikan selama 3 sampai 5 hari.FluorokinolonNorfloksasin: 2x400 mg/hari selama 14 hariSiproflosaksin: 2x500 mg/hari selama 6 hariOflosaksin: 2x400 mg/hari selama 7 hariPeflosaksin: 400 mg/hari selama 7 hariFleroksasin: 400 mg/hari selama 7 hariAzitromisin

PenatalaksanaanPada wanita hamil, tidak dianjurkan pemberian:Kloramfenikol: partus prematus, kematian fetus intrauterine, dan grey syndrome pada neonates.Tiamfenikol: efek teratogenikFluorokuinonKotrimoksazolObat yang dianjurkan: ampisilin, amoksilin, dan seftriakson.

penatalaksanaan1. Komplikasi IntestinalPerdarahan intestinalPerforasi ususIleus paralitik

2. Komplikasi Eksta-IntestinalKomplikasi Kardiovaskuler: kegagalan sirkulasi periferKomplikasi darah: anemiaKomplikasi paru: pneumonia, pleuritisKomplikasi Hepar dan Kandung Empedu: hepatitisKomplikasi Ginjal: glomerulonefritisKomplikasi Tulang: arthritisKomplikasi Neuropsikiatrik: deliriumKOMPLIKASIPenderita cepat berobat, mortalitas pada penderita yang dirawat ialah 6%Prognosis buruk bila terdapat gejala klinis yang sangat berat, seperti:Panas tinggi.Kesadaran menurun sekali.Komplikasi yang berat: dehidrasi, peritonitis, bronkopneumonia.Keadaan gizi penderita yang buruk (malnutrisi energi protein).

PROGNOSIS1. Usaha terhadap lingkungan hidupPerbaikan higiene dan sanitasi lingkunganPenyediaan air minum dan makanan yang memenuhi syaratPembuangan kotoran manusia yang higienisPemberantasan lalatPengawasan terhadap rumah makan dan penjual makanan2. Usaha terhadap manusiaImunisasi vaksin oral dan vaksin suntikanTy21aViCPS (Virulence polysaccharide antigen)Pendidikan kesehatan terhadap masyarakat

PENCEGAHANDemam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan kuman Salmonella typhi dan ditularkan melalui lalat yang terdapat pada makanan dan minuman yang kemudian terkontaminasi dengan kuman Salmonella typhi. Gejala yang khas dari demam tifoid adalah demam yang terus menerus dan lebih tinggi menjelang sore hari. Gejala-gejala klinis penyakit demam tifoid terliha pada pasien pada skenario yang menderita demam yang terus menerus dan lebih tinggi menjelang sore hari, disertai pusing, nyeri perut, mual, dan muntah. Dengan demikian pasien pada skenario menderita demam tifoid.

KESIMPULAN

SEKIANDANTERIMAKASIH