case keratokonjungtivitis

7/25/2019 Case Keratokonjungtivitis

http://slidepdf.com/reader/full/case-keratokonjungtivitis 1/46

ResponsiKeratokonjungtivitisDM Mata Periode 13 Juni – 17 Juli 2016

Shafira Ismi Safitri 011111060

Merisa Purnama Sari 011111252

isha stari 011111211

!usuf "un" #u"roho 01111110$



Anatomi Kornea

Adalah jaringan bening, avaskular,membentuk 1/6 bagian depan bolamata, diameter 11 mm.

Merupakan kelanjutan sklera.

Pertemuan korneasklera: limbusPemberian nutrisi: melalui humorakuos & air mata.

Mengandung banak serabut sara!.

"e#ara histologis kornea terdiri atas$ lapisan, aitu :

1. pitel'. Membran (o)man*. "troma+. Membran es#emet$. ndotelium



Anatomi Konjungtiva

• Adalah membrana mukosa-selaput lendir g melapisikelopak & melipat ke bola matauntuk melapisi bagian depanbola mata sampai limbus.

• Konjungtiva terdiri dari tigabagian:

1. Konjungtiva palpebralis -menutupipermukaan posterior dari palpebra.

'. Konjungtiva bulbaris -menutupisebagian permukaan anterior bola

mata.*. Konjungtiva !orniks -bagian transisiang membentuk hubungan antarabagian posterior palpebra dan bolamata

• ungsi konjungtiva: proteksi pdsklera & memberi pelumasan

pd bola mata.• Men andun ban ak embuluh



e0nisi

KeratokonjungtivitisKeratokonjungtivitis ang merupakanperadangan pada kornea dan

konjungtiva ang dapat disebabkanoleh berbagai !aktor dan seringkalimengalami kekambuhan.



tiologi

KeratokonjungtivitisAda beberapa penebab Keratokonjungtivitisaitu:

1. Mata Kering -Keratokonjun#tivitis si##a

'. n!eksi virus -pidemi keratokonjun#tivitis

*. Mani!estasi dari atopi atau allergen-Atopik keratokonjun#tivitis atau 2ernal

keratokonjun#tivitis

+. 3rauma mekanik. -Keratokonjungtivitislimbus superior



Pato0siologi Penakit

Korneapitelium kornea terdapat lesi

1. Keratitis

'. 4lkus kornea

*. Abses kornea

+. 5aringan parut kornea

Penebab penakit kornea



Klasi0kasi Keratitis• Keratitis "uper0#ial

1. 7okasi:

a. pitel

-.Mengenai kornea di depan membran(o)man

-.luores#ense 3est -8

-.4ji Plasido -8



Pato0siologi Konjungtivitis

• e0siensi nutrisi/ keradangan ringan

"ekresi mukus meningkat• Proses keradangan kronis

Keratinisasi

"el goblet hilang



Klasi0kasi Konjungtivitis

• Konjungtivitis 2iral

1. Keratokonjungtivitis adenoviral

- isebabkan adenovirus -A2'. Keratokonjungtivitis epidemika

9 isebabkan A2 serotipe ,1;,*< melalui

kontak tangan ke mata, instrumen medis,kolam renang, atau kontak seksual



• Konjungtivitis (akterial

1. Konjungtivitis =ono#o##al

-.> ?Konjungtivitis (akteri @iperakut-.isebabkan N. gonorrhoeae

•.Konjungtivitis Bhlamdia9 isebabkan C. trachomatis



• Konjungtivitis 2ernal

- (iasana disebabkan alergi serbuk sari

rumput9 rumputan

• Konjungtivitis Atopi#

9 Mirip dengan konjungtivitis vernal,dimana istilah ini digunakan pada pasiendengan dermatitis atopi



• Keratokonjungtivitis "ika

9kelainan ini terjadi pada kondisi ang juga

mengakibatkan:1. e0siensi komponen lemak air mata

'. e0siensi kelenjar air mata

*. e0siensi komponen musin+. Penguapan ang berlebihan

$. Parut pada kornea



iagnosis Keratitis

• Anamnesis

9 =ejala penakit kornea

1. Ceri'. oto!obi

*. (le!arospasme

+. pi!ora9 Pasien immunosupresi -pemakai steroid,M, A", kanker



• Pemeriksaan isik

1. Peninaran harus #ukup

'. Pembesaran dengan slit lamp*. Anestesi topikal

+. luores#ense 3est jika diduga ada erosi



iagnosis Konjungtivitis

• Anamnesis

- 7akrimasi

- Cgeres- Ceri

- Dasa panas

- oto!obia- "ensasi benda asing

- =atal



• Pemeriksaan 0sik

- "ekret #air/ mukoid

- njeksi Konjungtiva- Kemosis

- Membran/ pseudomembran

- Deaksi !olikel/ papil- "ikatrik



A=C"" (ACC=Keratokonjung

tivitis

Konjungtivi

tis akut

Glaukoma

akut

Iritis akut

"erangan Perlahan Perlahan Bepat Perlahan

=ejala Mata merah,gatal, belek,pandangan

buram

Mata merah,gataldisertai

rasaterbakar

Ceri padamata, sakitkepala,

pandangankabur, mualdan muntah

"akit,matamerah,

kesukaran melihatdekat

Kotoran Sekret serous Purulenataumukopurulen

9 Hanyarefeksepioralakrimasi

oto!obia 8 8 88 888

2isus (erkurang 3akdipengaruhike#uali

tertutupsekret

"angatmenurun

(erkurang



Keratokonjungtivitis

Konjungtivitis akut

Glaukoma akut

Iritis akut

Konjungtiva

@iperemis-injeksikonjungtiva

Merah9pu#at Kongesti (iasanatransparan

Kornea n0ltrat - (erkabut epositpadaendotel

(ilik matadepan

Cormal Cormal angkal -

Pupil Cormal Cormal Kaku,dilatasioval

Kaku,menge#il,)arna

berubahris Cormal Cormal Earna

berubahmenjadisuram

9

3ensi Cormal Cormal "angat

tinggi

(iasana

rendah atau



PCA3A7AK"ACAAC

• Konjungtivitis virus

- Self limiting disease

- Penanganan bersi!at simtomatis- apat diberikan antibiotik tetes mata

-#hlorampheni#ol untuk men#egahin!eksi bakteri sekunder

- "teroid tetes mata dapat diberikan jikaterdapat lesi epithelial kornea



• Adenoviral Kerato#onjun#tivitis

- Konjungtivitis: diobati se#ara simtomatisdengan articial tears dan kompres dinginsampai resolusi spontan terjadi dalam)aktu * minggu

- Keratitis: respons baik terhadap steroidtopikal. Camun tidak memperpendekperjalanan alami penakit tetapi hana

menekan inFamasi kornea, sehingga lesi#enderung kambuh jika steroid dihentikansebelum )aktuna



• Keratokonjungtivitis epidemika

- Kompres dingin dan menggunakan tetesmata astringen

- Antibiotik topikal berman!aat untukmen#egah in!eksi sekunder

- "teroid topikal * kali sehari akanmenghambat terjadina in0ltrat korneasubepitel atau jika terdapat kekeruhan padakornea ang mengakibatkan penurunanvisus ang berat. Pemakaian steroid harusdi tapering oG setelah pemakaian lebih dari1 minggu



• Konjungtivitis bakteri

-Antibiotika tetes mata -misalna#hlorampheni#ol diberikan tiap ' jamdalam '+ jam pertama untuk memper#epatproses penembuhan, kemudian dikurangi

menjadi tiap + jam pada hari berikutna- Antibiotik lain ang dapat dipilih untuk

gram negative adalah tobramisin,gentamisin, dan polimiksin, sedangkan

untuk gram positive adalah i#e!aHolin,van#om#in, dan basitrasin



• =ono#o##al Kerato#onjun#tivitis

- Pasien harus dira)at di rumah sakit jikaada ulserasi kornea

- =entamisin topikal atau ba#itra#in tiap jam

-"istemik: #e!triaIone M '$J mg setiap hariselama * hari -pasien dengan keratitismemerlukan pengobatan lebih agresi!hingga 'g 2 selama * hari

- Pasien harus dirujuk ke departemengenitourinaria untuk screening in!eksiBhlamdia dan pela#akan kontak



• 2ernal Kerato#onjun#tivitis

1. 3opikal

- Mast cell stabilizer jarang e!ekti! sebagai terapitunggal, tetapi dapat mengurangi kebutuhansteroid. 7odoIamide dan nedo#romil sodium lebihe!ekti! daripada sodium #romogl#ate.

- "teroid diindikasikan terutama untuk keratopati.luorometholone J,1 lebih disukai karena memilikirisiko rendah menebabkan hipertensi okular.ksaserbasi harus dilakukan se#ara intensi! denganprompt tapering.

- A#etl#stein berguna untuk deposisi mu#ous danpembentukan plaLue.

- Bi#losporin L.i.d. dapat dipertimbangkan dalamkasus resisten steroid -setelah sekitar ' mingguterapi tetapi kambuh jika obat dihentikan tiba9tiba.



'. "upratarsal steroid inje#tion untuk pasien non #omplientdan resisten terhadap terapi konvensional. J,1 mldeIamethasone + mg/ml atau triam#inolone +J mg/ml ditarsal kelopak mata atas.

*. "istemik

- mmunosuppresive agents -steroid, siklosporin danaHathioprine dapat digunakan pada severe unremitting

disease ang tidak respons terhadap maksimum toleransiterapi topikal.

- ral antihistamin membantu tidur sehingga mengurangikebiasaan pasien menggosok9gosok mata.

+. Pembedahan

- Supercial keratectomy mungkin diperlukan untukmenghilangkan plaLue. Alternative lain adalah eximer laser phototherapeutic keratectomy .

- Amniotic membrane overlay graft dengan tarsoraphy atau lamellar keratoplasty mungkin diperlukan untuk de!ek epitelpersisten berat dengan ulserasi.



• Atopi# Kerato#onjun#tivitis

1. 3opikal

a. Mast cell stabilizer digunakan sebagai pro0laksisterhadap eksaserbasi dan sebagai steroid sparringagent.

b. Ketorola# dikombinasikan dengan mast cell

stabilizer .#. Antihistamin kurang e!ekti! daripada pada 2KB.

d. "teroid e!ekti! untuk eksaserbasi parah dankeratopati.

e. Asetilsistein untuk deposit mu#us kornea.!. "iklosporin merupakan steroid sparring agent ang

e!ekti! pada pasien dengan penakit parah.

g. Antibiotik dan menjaga higiene kelopak mata untuk

blepharitis staphlo#o##al.



'. "upratarsal steroid inje#tions harusdipertimbangkan ketika pengobatan topikal

tidak e!ekti!.

*. "istemik

a. Antihistamin untuk gatal parah.

b. Antibiotik, doI##line $J91JJ mg setiaphari selama 6 minggu untuk mengurangiperadangan oleh blepharitis.

#. "iklosporin pada kasus ang berat.



• "uperior 7imbi# Kerato#onjun#tivitis

1. 3opikala. 7ubri#ants untuk mengurangi gesekan

antara lid dan konjungtiva bulbar.

b. Mast #ell stabiliHers dan steroid untukmengurangi inFamasi.

#. "iklosporin mungkin e!ekti! sebagai primeratau adjun#tive therap, terutama adana

#oeIisting kerato#onjun#tivitis si##a.d. Asetilsistein untuk 0lamentar keratitis.

e. Asam retinoat untuk men#egah

keratinisasi.



'. 3emporar superior pun#tual o##lusionbiasana e!ekti!

*. "o!t #onta#t lenses ang mengintervensiantara lid dan konjungtiva superior.

+. Deseksi konjungtiva limbal superior dan

tenon kapsul, ' mm dari limbus atau padaupper margin o! rose (engal staining, biasanae!ekti! pada penakit ang resisten.

$. Modalitas lainna termasuk

transconunctival thermocautery atau aplikasitopi#al silver nitrate ke daerah ang terkena.



• Penanganan in!eksi jamur

- Catamisin $ tiap 19' jam saat bangun- apat pula diberikan pilihan antijamur

lainna aitu mikonaHol, am!oterisin,nistatin, dan lain9lain



KMP7KA"• (le!aritis marginal hingga krusta akibat konjungtivitis

"taphlo#o##us

• 5aringan parut pada konjungtiva akibat konjungtivitisBhlamdia pada orang de)asa ang tidak diobatiadekuat

• Keratitis pun#tata akibat konjungtivitis viral• Keratokonus -perubahan bentuk kornea berupa

penipisan kornea sehingga bentukna menerupaikeru#ut akibat konjungtivitis alergi

• 4lserasi kornea marginal, per!orasi kornea hingga

endo!talmitis dapat terjadi pada in!eksi C. gonorrhoeae,C. meningitidis, ". aureus, dan M. #atharralis

• Pneumonia terjadi 1J9'J pada bai ang mengalamikonjungtivitis Bhlamdia

• Meningitis dan septikemia akibat konjungtivitismeningo#o##us



PD=C""

• 3ergantung pada berat ringanna gejalaklinis

• 4mumna baik terutama pada kasusang tidak terjadi parut atauvaskularisasi pada kornea



LP!"# KS$S



• Nama : Nn. G

• Usia : 22 tahun

• Jenis Kelamin : Perempuan

• Alamat : Kertosono

• Pendidikan : SMA

• Pekerjaan : Mahasisi

• A!ama : "slam

• Suku #an!sa : Jaa• Status Pernikahan : #elum menikah

• No. $MK : %2.&%.%2.&%



Riwayat Penyakit Sekarang

• Keluhan 4tama : mata merah• Pasien datang dengan keluahan mata kiri merah sejak '

minggu ang lalu. Keluhan disertai dengan rasa perih,gatal, nero#oh, dan mengganjal pada mata kiri. Pasienmengeluh silau bila melihat #ahaa dan penglihatanna

kabur. Pasien mengatakan bah)a keluhan mun#ul setelahterkena debu ketika bermain di pantai. Pasienmengatakan sering mengu#ek matana. Keluarna sekretpada mata kiri disangkal. Pasien pernah mengobatisendiri matana dengan rohto dan #endo Iitrol tapi tidak

membaik. Pasien menggunakan #endo Iitrol sejak $ hariang lalu. Pasien datang ke D 1 hari ang lalu,mendapat salep mata #hlorampheni#ol dan doI##lin.

• Di)aat penggunaan ka#a mata sebelumna disangkal.



Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien tidak pernah sakit seperti inisebelumna

• Di)aat tekanan darah tinggi danken#ing manis disangkal



Riwayat Penyakit Keluarga

•Di)aat sakit serupa padakeluarga disangkal

•Penggunaan ka#amata padakeluarga tidak ada



Pemeriksaan Fisik• Keadaan umum : (aik

• 3ekanan darah : 1'J/J mm@g, posisi duduk,lengan kanan

• Cadi : J I/menit, regular, kuat angkat

• DD : 1 I/menit regular

• Status generalis

• K/7 : a9/i9/#9/d9, pK=( -9

• 3horaI : simetris -8, retraksi -9

Bor "1"' tunggal,murmur-9,gallop -9Pulmo sonor/sonor, vesikuler/vesikuler,

Dhonki 9/9 N )heeHing 9/9

• Abdomen : Fat, soepel, (4 -8 Cormal

• Itrimitas : akral hangat kering merahN edema



Status Lokalis Mata

• '($ : )*)

• '(S : )*+,&

• "($ : %,) mm/!• "(S : normal palpasi



Pemeriksaan Segmen Anterior

Kanan Kiri

edema %& spasme %&hipertrofi foli'el %

Palpebra edema (& spasme (&hipertrofi foli'el (

hiperemi %& se'ret % &in)e'si silier %& in)e'si'on)un"ti*a %

Konjungtiva hiperemi (& se'ret %&in)e'si silier (& in)e'si'on)un"ti*a (

)ernih ( Kornea )ernih (

dalam BMD Dalam

radier (& atropi % Iris radier (& atropi %

+ulat (& R, (& diameter 3mm

Pupil +ulat (& R, (& diameter 3mm

'eruh % Lensa -eruh %



Pemeriksaan Penunjang

• 0luoresin test (S 1• Srappin! : MN sedikit, PMN sedikit, Kuman -



" luores#intest 8



Temporary Problem List• Mata kiri merah sejak ' minggu sebelum ke poli

• " epi!ora 8

• " !oto!obi 8

• "ekret O

• Penglihatan mata kiri menurun -2" 6/,$

• Dasa mengganjal pada mata kiri• Perih dan gatal pada mata kiri

• Di). bat : rohto, #endo Iitrol -$ hari sebelum ke poli,#hlorampheni#ol dan doI##lin -1 hari sebelum ke poli

• Palpebra edema 8, spasme 8, hipertro0 !olikel

• Konjungtiva " hiperemi 8, injeksi silier 8, injeksikonjungtiva 8

• luores#in test " 8

• "#rapping : MC sedikit, PMC sedikit, kuman 9



Permanent Problem List

• " Keratokonjungtivitis



Planning

• iagnosis : loures#in test evaluasi

• 3I : 9Bhlorampheni#ol salep * I 1 "

9oI##lin ' I 1JJ mg

9 2it B 1 I $JJ mg

9 bebat mata kiri

• Monitoring :

9visus

9keluhan



%dukasi

• Menjelaskan tentang penakit angdiderita dan prognosisna.

• Menjelaskan tentang pemeriksaan angakan dilakukan serta resiko dari

pemeriksaan.

• Menjelaskan tentang terapi, tujuanterapi, dan komplikasi terapi ang dapat

terjadi pada pasien.• Meminta pasien untuk kontrol setelah *

hari pengobatan

case keratokonjungtivitis

Documents