keratokonjungtivitis 1, 3, 5.ppt

31
KERATOKONJUNGTIVI TIS Oleh: Singgih Subakti C 0710713030 Agnes Wanda S. 0810713044 Kirandip Singh Gill 0810714015 Pembimbing: Dr. Retnaniadi Supriadi, Sp. M

Upload: agnes-wanda-suwanto

Post on 11-Nov-2015

149 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

keratokonjungtivitis

TRANSCRIPT

  • KERATOKONJUNGTIVITISOleh:Singgih Subakti C 0710713030Agnes Wanda S. 0810713044Kirandip Singh Gill0810714015

    Pembimbing:Dr. Retnaniadi Supriadi, Sp. M

  • PendahuluanKelainan konjungtiva dan kornea sering menjadi penyebab timbulnya penyakit mata.Konjungtivitis merupakan penyakit mata paling umum di dunia.( hiperemi ringan konjungtivitis berat InsidensikonjungtivitisdiIndonesiaberkisarsekitar 27.5%

  • definisikonjungtivitis adalah proses keradangan pada konjungtiva Keratitis adalah proses keradangan pada kornea

    Keratokonjungtivitis adl proses keradangan pada konjungtiva yang disertai keradangan pada kornea

  • AnatomiKonjungtiva palpebralis (menutupi permukaan posterior dari palpebra). Konjungtiva bulbaris (menutupi sebagian permukaan anterior bola mata). Konjungtiva forniks (bagian transisi yang membentuk hubungan antara bagian posterior palpebra dan bola mata)

  • Lapisan Epitel KorneaAnterior EpitelMembran bowmanJaringan StromaDescements membranePosterior epitel

  • etiologiEtiologi keratokonjungtivitis terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:Infeksi bakteri, virus, klamidia, jamur, dan parasit (jarang)Non infeksi reaksi imunologi (vernal, atopik, Hay fever), agen kimiawi (larutan lensa kontak dan zat asam/basa)

  • Patofisiologi

  • KlasifikasiKeratokonjunctivitis siccaVernal keratokonjunctivitis Atopik keratokonjunctivitis. Epidemi keratokonjunctivitis Keratokonjungtivitis limbus superior

  • Gejala dan tanda keratokonjungtivitis

  • Pemeriksaan tambahanTes fluorescinTes Schirmer dan Rose Bengal keratokonjungtivitis SiccaPengecatan Gram dan GiemsaKultur dari swab konjungtiva

  • diagnosis

  • penatalaksanaanTerapi yang diberikan pd keratokonjungtivitis dpt berupa terapi definitif dan suportif.Terapi definitif antibiotik, antivirus, antifungal (berupa tetes mata, salep mata, dan obat2 per oral), cromolyn (vernal), tetes epinefrin.Terapi suportif kompres dingin, lubrikans, artificial tear (untuk membilas sekret).Kortikosteroid.

  • komplikasiKomplikasi keratokonjungtivitis, antara lain:BlefaritisJaringan parut pada konjungtiva Keratitis punctata KeratokonusUlserasi kornea marginal, Pneumonia Meningitis dan septikemia

  • prognosisprognosis pd umumnya baik, apabila diterapi dengan benar dan tepat, terutama pada kasus yang tidak terjadi parut atau vaskularisasi pada kornea

  • Laporan kasus3.1 Identitas PasienNama: Ny. Sri IndrawatiNo.Register: 10965061Usia: 62 tahunAlamat: Singosari MalangPekerjaan: IRTAgama: IslamTanggal datang: 2 Augustus 2013

  • 3.2 Anamnesa

    3.2.1 Keluhan UtamaKeluhan utama pasien adalah mata blereng. Pasien datang dengan mengeluh mata blereng dan rasa ngganjal sejak 10 hari yang lalu. Sebelumnya pasien kelilipan benda asing (debu) dikucek makin merah. Mata terasa bengkak, keluar tahi mata berwarna putih kekuningan yang lengket terutama pagi hari saat bangun tidur. Pasien juga mengeluh penglihatannya kabur dan silau saat terkena cahaya sejak 10 hari yang lalu. Gejala lain yang dirasakan yaitu,nyeri, dan nrocoh. 3.2.2 Riwayat TerapiPasien mengaku pernah beli obat di apotik dan dikasi cendoxitrol 2 tetes 4 kali sehari, di kedua mata kiri dan kanan dan juga menggunakan salep chloramphenicol. Namun keluhan bertambah buruk. 3.2.3 Riwayat Penyakit TerdahuluPasien mengaku tidak pernah mengalami seperti ini sebelumnya, dan juga tidak pernah mengalami gangguan daya penglihatan sebelumnya. Pasien juga tidak ada menggunakan kacamata.

  • 3.2.4 Riwayat Kontak- Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit mata seperti ini.

  • Pemeriksaan fisik

  • OD OS

  • OD OS

  • OSOD

    5/15VISUS5/15POSISI BMOrthoporiaGERAKAN BMOedem (+), spasme (+)PALPEBRAOedem (+), spasme (+)CI (+), PCI (+)min sekret (-), folikel (-)CONJUNCTIVAHiperemis ,CI (+), PCI (+) sekret (-), folikel (-), chemosis (+)Kesan jernih, Infiltrat (-), Fluorescein test (-)CORNEAErosi (+), Infiltrat (+), Fluorescein test (+)DalamC.O.A.DalamRad line (+)IRISRad line (+)Bulat, 3mm, RP (+)PUPILBulat, 3mm, RP (+)JernihLENSAJernihn/pTIOn/p

  • pembahasan

  • Pada pasien ini dilakukan tes fluorescin hasil (+), terdapat infiltrat punctata pada mata kiri.Sehingga dari anamnesis, pemeriksaan oftalmologis, dan pemeriksaan penunjang diagnosis OD konjungtivitis, OS keratokonjungtivitis pada pasien ini dapat ditegakkan.

  • Differential diagnosis..

  • Differential diagnosis

  • TERAPITobramisin eye drop antibiotik yg sensitif thd bakteri Gram (-)Oculenta lubrikans yg juga mengandung vit A membantu reepitelisasi korneaArtificial tear berguna membilas sekret

  • monitoringVisusAdanya komplikasi katarak, parut kornea, penurunan visus, kebutaan, glaukoma

  • K.I.E padaPASIENMenjelaskan pd pasien bahwa penyakitnya menular sehingga perlu menjaga kebersihan pribadi, contohnya:Tidak menggunakan handuk bersama-samaMencuci sarung bantal tiap 2 hariMemakai tisu untuk mengelap mata langsung dibuangMencuci tangan setiap kali selesai membersihkan mataMenganjurkan pasien memakai kacamata hitam mengurangi silau dan menghalangi masuknya debuMengompres mata dgn kompres dingin mengurangi bengkak Kontrol 1 minggu lagi bila belum membaik kultur dan tes sensitivitas antibiotik

  • 3.4. Assesment : OD Konjungtivitis OS Keratokonjungtivitis 3.5. PlanningPlanning terapi: - Tobromycin ed 6X1 ODS - Lubricent eg 4x1 ODSPlanning monitoring: - Visus - Perbaikan klinis - Tanda-tanda komplikasi Planning Edukasi:Pasien diedukasi tentang penyakit yang dideritai, rencana pengobatan yang akan dilakukan serta prognosa penyakitnya. Selain itu diberitahukan bahwa penyakit ini dapat menyebar melalui kontak karena adanya sekret, sehingga pasien diminta untuk menjaga higien terutamanya sering mencuci tangan sehingga menghindarkan penularan penyakit. Pasien juga diberitahukan untuk kontrol 1 minggu lagi.

    3.6PrognosisPrognosis pasien ini dubia et bonam.

  • Terima kasih

  • Telah dilaporkan pasien Ny. Sri Indrawati usia 62 tahun dengan diagnosa ODS Keratokonjungivitis. Diagnosa ditegakkan dari anamnesa mata pasien adalah blereng, pasien datang dengan mengeluh mata blereng dan rasa ngganjal sejak 10 hari yang lalu. Sebelumnya pasien kelilipan benda asing (debu) dan habis dikucek makin merah. Mata bengkak dan keluar tahi mata berwarna putih kekuningan yang lengket terutama pagi hari saat bangun tidur. Pasien juga mengeluh penglihatannya kabur dan silau saat terkena cahaya sejak 10 hari yang lalu. Gejala lain yang dirasakan yaitu, nyeri dan nrocoh. Pasien mengaku pernah beli obat di apotik dan dikasi cendoxitrol 2 tetes 4 kali sehari, di kedua mata kiri dan kanan dan juga menggunakan salep chloramphenicol. Namun keluhan bertambah buruk. Dari pemeriksaan fisik didapatkan mata kanan dengan visus 5/15, oedem dan spasme palpebra, konjungtiva dengan CI (+), PCI (+), sekret(-), kornea kesan jernih, infiltrat (-), fluorescein test (-), COA dalam, iris Rad line (+), pupil bulat 3mm, RP (+), lensa jernih, dan TIO n/p dan mata kiri, dengan visus 5/15, oedem dan spasme palpebra, konjungtiva hiperemis, dengan CI (+), PCI (+), didapatkan sekret minimal, kornea erosi (+), infiltrat (+), fluorescein test (+), COA dalam, iris Rad line (+), pupil bulat 3mm, RP (+), lensa jernih, dan TIO n/p.

  • Pada pasien ini diberi terapi tobromycin ed 6X1 ODS yang berisi antibiotik spectrum luas dan kortikosteroid. Pasien juga diberi lubricent eg 4X1 ODS untuk melumasi dan memperbaiki tear film.Prognosis pada pasien ini adalah Dubia at bonam oleh karena penyakit keratokonjungtivitis ini cepat sembuh dengan pengobatan yang teratur dan tidak sampai terjadi komplikasi.

    *******