makalah kel 6

26
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ingatlah ketika anda sedang makan buah apel yang segar. Andaikan kita tidak segera menghabiskan apel yang sudah dikupas, apakah apel tetap segar seperti semula? Perlahan-lahan pada permukaan apel yang semula putih segar tersebut akan berubah menjadi coklat. Kejadian tersebut juga terjadi pada sayur-sayuran, seperti kentang dan terong. Perhatikan benda benda dari besi yang ada disekitarmu. Ketika cat yang melapisinya terkelupas, maka lama kelamaan akan berkarat dan berubah menjadi hitam. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan warna pada buah, sayur dan besi tersebut? Mengapa perubahan tersebut tidak terjadi ketika kulit belum dikupas? Terjadinya perubahan warna tersebut menunjukkan bahwa reaksi kimia telah terjadi. Jenis reaksi apakah yang terjadi? Suatu petunjuk penting untuk memecahkan teka-teki tersebut adalah pengamatan bahwa perubahan warna pada apel, kentang dan terong terjadi hanya bila kulit dikupas dan perkaratan besi terjadi jika cat terkelupas. Perubahan warna pada buah dan sayur serta perkaratan pada besi merupakan contoh reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi oksidasi reduksi selalu terjadi secara bersamaan yang disebut dengan reaksi redoks (Sukarmin, 2004).

Upload: tinny-sumardi

Post on 16-Feb-2015

67 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kel 6

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ingatlah ketika anda sedang makan buah apel yang segar. Andaikan kita tidak

segera menghabiskan apel yang sudah dikupas, apakah apel tetap segar seperti

semula? Perlahan-lahan pada permukaan apel yang semula putih segar tersebut akan

berubah menjadi coklat. Kejadian tersebut juga terjadi pada sayur-sayuran, seperti

kentang dan terong. Perhatikan benda benda dari besi yang ada disekitarmu. Ketika

cat yang melapisinya terkelupas, maka lama kelamaan akan berkarat dan berubah

menjadi hitam. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan warna pada buah, sayur

dan besi tersebut? Mengapa perubahan tersebut tidak terjadi ketika kulit belum

dikupas? Terjadinya perubahan warna tersebut menunjukkan bahwa reaksi kimia

telah terjadi. Jenis reaksi apakah yang terjadi? Suatu petunjuk penting untuk

memecahkan teka-teki tersebut adalah pengamatan bahwa perubahan warna pada

apel, kentang dan terong terjadi hanya bila kulit

dikupas dan perkaratan besi terjadi jika cat terkelupas. Perubahan warna pada buah

dan sayur serta perkaratan pada besi merupakan contoh reaksi reduksi dan oksidasi.

Reaksi oksidasi reduksi selalu terjadi secara bersamaan yang disebut dengan reaksi

redoks (Sukarmin, 2004).

Oksidasi pada bahan pangan telah mengakibatkan kerusakan mutu pada

makanan yang berupa munculnya aroma yang tidak disukai, berubahnya warna

makanan menjadi kurang menarik, rusaknya sebagian zat gizi termsuk vitamin, dan

terbentuknya senyawa-senyawa baru produk oksidasi yang mungkin membahayakan

bagi kesehatan. Kerusakan mutu makanan akibat reaksi oksidasi bisa terjadi sejak

pemanenan bahan mentah dan berlanjut ketika bahan tersebut diolah, disimpan, serta

didistribusikan untuk dijual kepada calon konsumen (Raharjo, 2004).

Kata oksidasi di kamus berarti: (1) bergabungnya suatu zat dengan oksigen,

(2) suatu proses menambah valensi negatife dari suatu elemen atau ion, (3) suatu

proses yang menyebabkan berkurangnya electron pada atom atau ion. Jadi oksidasi

Page 2: Makalah Kel 6

berbeda dengan oksigenasi yang hanya berarti suatu proses menambahkan oksigen.

Oksigen pada bahan makanan sering dikaitkan dengan adanya oksigen di udara yang

mengenai bahan makanan. Keberadaaan oksigen dalam bahan makanan atau

terkenanya bahan makanan oleh oksigen dari udara diketahui sebagai salah satu

penyebab kerusakan mutu pada bahan makanan (Raharjo, 2004).

1.2. Tujuan

Tujuan dibentuknya makalah ini agar diketahui jenis-jenis antioksidan, fungsi

antioksidan, cara kerja antioksidan, dosis zat antioksidan yang di anjurkan pada bahan

pangan serta aplikasinya dalam dunia pangan khususnya bidang perikanan dan alasan

penggunaan zat antioksidan pada bahan pangan tersebut.

1.3. Permasalahan

Masalah yang dihadapi dalam membahas tentang zat antioksidan pada bahan

pangan adalah adakah efek bagi kesehatan manusia jika mengkonsumsi zat

antioksidan dalam jumlah sedikit dan bagaimana jika mengkonsumis secara

berlebihan.

Page 3: Makalah Kel 6

II. ISI

2.1. Pengertian Antioksidan

Zat antioksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan

radikal bebas. Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif

yang tinggi dan secara alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di

dalam tubuh. Radikal bebas juga terdapat di lingkungan sekitar kita yang berasal dari

polusi udara, asap tembakau, penguapan alkohol yang berlebihan, bahan pengawet

dan pupuk, sinar Ultra Violet, X-rays, dan ozon. Radikal bebas dapat merusak sel

tubuh apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan atau saat tubuh kelebihan radikal

bebas. Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya sel kanker, penyakit hati, arthritis,

katarak, dan penyakit degeneratif lainnya, bahkan juga mempercepat proses penuaan

(Tarigan, 2009).

Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir

radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan olehnya. Antioksidan

menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki

radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal

Page 4: Makalah Kel 6

bebas yang dapat menimbulkan stress oksidatif. Stress oksidatif adalah

ketidakseimbangan antara radikal bebas (prooksidan) dan antioksidan yang dipicu

oleh dua kondisi umum yaitu kurangnya antioksidan, kelebihan produksi radikal

bebas. Beberapa bentuk antioksidan antara lain vitamin, mineral, dan fitokimia.

Vitamin C dan E sebagai antioksidan dapat menghentikan reaksi berantai radikal

bebas. Pertama vitamin E akan menangkap radikal bebas, namun vitamin E kemudian

berubah menjadi vitamin E radikal sehingga memerlukan pertolongan vitamin C.

Vitamin C bersama dengan vitamin E dapat menghambat reaksi oksidasi dengan

mengikat vitamin E radikal yang terbentuk pada proses pemutusan reaksi radikal

bebas oleh vitamin E menjadi vitamin E bebas yang berfungsi sebagai antioksidan

(Pavlovic, et al., 2005).

2.2. Jenis-Jenis Antioksidan

a. Asam askorbat

Asam askorbat adalah salah satu senyawa kimia yang disebut vitamin C,

selain asam dehidroaskorbat. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang larut

dalam air dan memiliki sifat-sifat antioksidan. Nama askorbat berasal dari akar kata

a- (tanpa) dan scorbutus (skurvi), penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin

C. Pada tahun 1937, hadiah Nobel dalam bidang kimia diberikan kepada Walter

Haworth atas hasil kerjanya dalam menentukan struktur kimia asam askorbat. Pada

saat penemuannya pada tahun 1920-an, ia disebut sebagai asam heksuronat oleh

beberapa peneliti.

Pada umumnya sel eukariota dengan inti sel memiliki konsentrasi asam

askorbat yang jauh lebih pekat, yang dicerap melalui transporter SVCT1 atau/dan

SVCT2, dibandingkan dengan konsentrasi pada eritrosit maupun konsentrasi di dalam

plasma darah. Misalnya pada konsentrasi plasma atau eritrosit sekitar 40–80 μM,

Page 5: Makalah Kel 6

konsentrasi asam askorbat pada sitoplasma limfosit dapat mencapai 4 mM. Di antara

para mamalia, manusia memiliki rasio plasma asam askorbat lebih kecil dan asam

urat lebih tinggi, oleh karena mutasi genetik dengan ekspresi oksidase L-gulonolakton

dan urikase.

Asam askorbat merupakan antioksidan menakjubkan yang melindungi sel dari

stres ekstraselular, dengan peningkatan proliferasi sel endotelial, stimulasi sintesis

kolagen tipe IV, degradasi oksidasi LDL, menghambat aterosklerosis dan stres

intraselular dengan memelihara kadar α-tocopherol pada eritrosit dan neuron, dan

melindungi hepatosit dari stress oksidatif akibat paparan alkohol alil. Sifat

antioksidan tersebut berasal dari gugus hidroksil dari nomor C 2 dan 3 yang

mendonorkan ion H+ bersama-sama dengan elektronnya menuju ke berbagai senyawa

oksidan seperti radikal bebas dengan gugus oksigen atau nitrogen, peroksida dan

superoksida. Meskipun demikian, di dalam sitoplasma dengan konsentrasi senyawa

Fe yang tinggi, asam askorbat dapat bersifat pro-oksidan oleh karena reaksi redoks

Fe3+ menjadi Fe2+ yang mencetuskan senyawa superoksida dan pada akhirnya menjadi

radikal bebas dengan gugus hidroksil yang sangat reaktif. Vasodilasi/penyempitan

pembuluh darah yang umumnya disebabkan oleh turunnya sekresi NO oleh sel

endotelial juga dapat diredam asam askorbat dengan meningkatkan sekresi NO oleh

sel endotelial melalui lintasan NO sintase atau siklase guanilat, mengreduksi nitrita

menjadi NO, dan menghambat oksidasi LDL.

Asam askorbat juga memainkan peran yang sangat penting sebagai koenzim

dan pendonor elektron di dalam reaksi organik enzimatik dioksigenase seperti

hidroksilasi pada karnitina, EGF; atau mono- dan di-oksigenasi pada berbagai

neurotransmiter dan sintesis hormon peptida, noradrenalin, kolesterol dan asam

amino; demetilasi histon dan asam nukleat; dealkilasi oksidatif DNA; meningkatkan

kualitas asam suksinat, asam malat dan gliserol 3-fosfat di dalam mitokondria;

homeostasis gaya gerak proton; deglikanasi senyawa proteoglikan; menangkap ROS

berlebih hingga menurunkan stres oksidatif.

Oleh karena kapasitasnya sebagai antioksidan yang meredam spesi oksigen

reaktif yang dapat menyebabkan hipertensi, asam askorbat sering dianggap dapat

Page 6: Makalah Kel 6

menurunkan tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa asam

askorbat dapat menurunkan rasio plasma C-reactive protein, 8-isoprostane, dan

malondialdehyde-modified LDL, meskipun tidak selalu diiringi oleh penurunan

tekanan darah.

Asam askorbat juga digunakan sebagai terapi anti kanker pada jenis-jenis

tertentu oleh karena sifatnya yang menekan sitokina IL-18 dan enzim hialuronidase

pada degradasi asam hialuronat guna mencegah metastasis, stimulasi kolagen untuk

mengisolasi sel tumor in vivo, mencegah efek onkogenik virus dan karsinogen. Asam

askorbat diketahui bersifat toksik terhadap beberapa jenis sel kanker, namun tidak

bersifat demikian terhadap sel normal tubuh. Studi klinis menunjukkan bahwa

pemberian vitamin C dosis tinggi, baik melalui injeksi maupun asupan, dapat

meredakan simtoma patogen dan memperpanjang harapan hidup penderita kanker

stadium lanjut, seperti RCC, tumor kandung kemih, limfoma sel B Rumus kimia

C6H8O6

Gambar 1. Struktur Kimia Asam Askorbat

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki

b. Alfa-Karoten

Alfa-karoten bisa diubah menjadi vitamin A jika diperlukan oleh tubuh.

Antioksidan ini sangat kuat dan membantu melindungi mata, kulit, hati, dan paru-

paru dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Alfa-karoten antara lain

ditemukan dalam wortel dan labu. Selain itu, antioksidan ini juga bisa ditemukan

dalam bentuk suplemen. α-Karoten merupakan bentuk karoten dengan cincin β-di

satu ujung dan sebuah cincin ε-di lainnya. Ini adalah bentuk paling umum kedua

Page 7: Makalah Kel 6

karoten pada orang dewasa Amerika Serikat dan Cina dewasa rata-rata konsentrasi

serum α-Karoten adalah 4,71 mg/dL termasuk 4,22 mg/dL pada pria dan 5,31 mg/dL

pada wanita (untuk mengkonversi ke micromoles per liter, kalikan dengan 0,01863).

Sayuran berikut kaya alpha-karoten:

Kuning-oranye sayuran: Wortel (sumber utama untuk orang dewasa

AS),kentang manis , labu , labu Musim Dingin

Gelap-sayuran hijau: Brokoli , kacang hijau , kacang polong

hijau , bayam ,lobak hijau, sawi , daun selada , alpukat

Gambar 2. Alfa-CaroteneSumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Alpha-Carotene

c. 2. Beta-karoten (Beta-carotene)

Beta-karoten merupakan salah satu antioksidan yang paling dikenal. Sama seperti

alfa-karoten, beta-karoten diubah oleh tubuh menjadi vitamin A. Beta-karoten

berfungsi menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat, mencegah serangan jantung,

arteriosklerosis, dan stroke. Beta-karoten ditemukan dalam berbagai buah-buahan dan

Page 8: Makalah Kel 6

sayuran berwarna cerah seperti aprikot, melon, wortel, buah persik, bayam, brokoli,

dan mangga. Beta-Karoten / β-Karoten merupakan senyawa organik dan

diklasifikasikan sebagai suatu terpenoid. Ini adalah pigmen merah-oranye sangat

berwarna berlimpah pada tanaman dan buah-buahan. Sebagai karoten dengan beta-

cincin di kedua ujungnya, itu adalah bentuk paling umum dari karoten. Ini adalah

prekursor (bentuk tidak aktif) vitamin A. Struktur ini disimpulkan oleh Karrer et al.

pada tahun 1930. Di alam, β-karoten adalah prekursor vitamin A melalui aksi beta-

karoten 15. β-Karoten juga merupakan substansi dalam wortel yang warna oranye

mereka. β-Karoten biosynthesized dari pirofosfat geranylgeranyl.. Karotenoid

tanaman adalah sumber makanan utama pro-vitamin A di seluruh dunia, dengan β-

karoten sebagai yang paling terkenal pro-vitamin A karotenoid. Lainnya inlcude α-β-

karoten dan cryptoxanthin. Karotenoid diserap ke dalam usus kecil oleh difusi pasif.

Satu molekul β-karoten dapat dibelah oleh enzim usus spesifik menjadi dua molekul

vitamin A. Efisiensi penyerapan diperkirakan antara 9-22%. Penyerapan dan konversi

karotenoid mungkin tergantung pada bentuk bahwa β-karoten dalam (sayuran

dimasak vs mentah, dalam suplemen), asupan lemak dan minyak pada saat yang

sama, dan tingkat saat ini vitamin A dan β- karoten.

Gambar 3. Beta-CaroteneSumber: http://www.news-medical.net/health/Beta-Carotene-What-is-Beta-Carotene-

(Indonesian).aspx d. Cryptoxanthin

Page 9: Makalah Kel 6

Antioksidan ini juga diubah menjadi vitamin A oleh tubuh. Studi menyatakan

bahwa dibanding pria, wanita memiliki cryptoxanthin lebih tinggi dalam darah yang

melindungi dari serangan kanker serviks. Merokok akan menyebabkan penurunan

tingkat cryptoxanthin. Antioksidan ini ditemukan pada jeruk, peach, dan pepaya.

Beta-cryptoxanthin, diklasifikasikan sebagai kimia xantofil, adalah salah satu yang

paling melimpah karotenoid dalam diet Amerika Utara. Ini adalah "provitamin A"

senyawa, salah satu dari sekitar 50 karotenoid dapat dikonversi dalam tubuh menjadi

retinol, bentuk aktif vitamin A. Beta cryptoxanthin memiliki sekitar satu-setengah

dari vitamin A aktivitas beta-karoten.

Page 10: Makalah Kel 6
Page 11: Makalah Kel 6

Gambar 4. CryptoxanthinSumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Cryptoxanthin

e. 4. Lutein

Lutein merupakan antioksidan penting yang berguna untuk melindungi mata.

Radikal bebas adalah penyebab utama kebutaan pada orang tua dan kondisi ini bisa

diobati dengan lutein.

Sumber lutein antara lain sayuran hijau seperti bayam dan kangkung.

Page 12: Makalah Kel 6

Gambar 5. LuteinSumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Lutein

f. Likopen (Lycopene)

Likopen tidak diubah menjadi vitamin A dan dianggap sebagai antioksidan yang lebih

kuat dari beta-karoten. Buah berwarna merah dan sayuran seperti tomat dan

semangka memiliki kandungan likopen tinggi. Orang yang lebih muda memiliki

kadar likopen lebih tinggi dalam darah mereka dibanding orang tua.

Page 13: Makalah Kel 6

Gambar 6. Licyopen

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Lycopene

g. Zeaxathin

Antioksidan ini berfungsi melindungi mata dari radikal bebas. Zeaxathin juga

menghancurkan dan mencegah pertumbuhan berbagai sel tumor. Zeaxathin

ditemukan dalam bayam, bit hijau, daun sawi putih, dan selada air. Zeaxanthin adalah

Page 14: Makalah Kel 6

salah satu alkohol karotenoid yang paling umum ditemukan di alam.Hal ini penting

dalam siklus xantofil . Disintesis dalam tanaman dan beberapa mikro-organisme, itu

adalah pigmen yang memberikan paprika (terbuat dari

paprika), jagung ,kunyit , wolfberries , dan tanaman lain dan mikroba karakteristik

warna mereka. Nama (diucapkan zee-uh-zan'-tipis ) berasal dari Zea mays (umum

jagung jagung kuning, di mana zeaxanthin memberikan pigmen kuning primer),

ditambah Xanthos , kata Yunani untuk "kuning" (lihat xantofil ). Xanthophylls seperti

zeaxanthin ditemukan dalam jumlah tertinggi dalam daun hijau yang paling tanaman ,

di mana mereka bertindak untuk memodulasi energi cahaya dan mungkin berfungsi

sebagai pendinginan non-fotokimia agen untuk menangani klorofil triplet (bentuk

tereksitasi klorofil), yang dioverproduksi pada tingkat cahaya yang sangat tinggi,

selama fotosintesis. Hewan berasal zeaxanthin dari pola makan nabati. Zeaxanthin

adalah salah satu dari dua utama xantofil karotenoid yang terkandung

dalam retina dari mata . Dalam pusat makula , zeaxanthin adalah komponen yang

dominan, sedangkan pada retina perifer, luteinmendominasi.

Suplemen zeaxanthin digunakan untuk mengobati gangguan yang berbeda, terutama

dengan mempengaruhi mata. Tidak ada efek samping yang dilaporkan dari

mengambil suplemen zeaxanthin. Namun, ada tingkat penurunan penyerapan ketika

diambil dengan Orlistat , minyak mineral , dan Chitosan . Sebagai aditif makanan ,

zeaxanthin adalah pewarna makanan dengan nomor E E161h. Lutein dan zeaxanthin

memiliki rumus kimia yang identik dan isomer , tetapi mereka

tidak stereoisomer . Satu-satunya perbedaan antara mereka adalah di lokasi ikatan

rangkap di salah satu cincin akhir. Perbedaan ini memberikan lutein tiga kiral pusat

sedangkan zeaxanthin memiliki dua. Karena simetri, (3R, 3'S) dan (3S,

3'R) stereoisomer dari zeaxanthin adalah identik. Oleh karena itu, zeaxanthin hanya

memiliki tiga bentuk stereoisomer. The stereoisomer (3R,'S 3) disebutmeso-

zeaxanthin . Bentuk alami utama zeaxanthin adalah (3R, 3'R)-

zeaxanthin. The makula terutama berisi (3R, 3'R) -. dan meso-zeaxanthin bentuk,

tetapi juga mengandung jumlah yang jauh lebih kecil dari ketiga (3S, 3'S) bentuk

Zeaxanthin adalah salah satu alkohol karotenoid yang paling umum ditemukan di

Page 15: Makalah Kel 6

alam. Ini adalah pigmen yang memberikan paprika (terbuat dari

paprika), jagung , kunyit , wolfberries , dan tanaman lainnya banyak warna

karakteristik mereka. Spirulina juga merupakan sumber yang kaya dan dapat

berfungsi sebagai suplemen makanan. Zeaxanthin istirahat bawah untuk

membentukpicrocrocin dan Safranal , yang bertanggung jawab atas rasa dan aroma

kunyit. Makanan dianggap sebagai sumber yang baik dari lutein dan zeaxanthin

termasuk telur , bayam , goji berry

(wolfberries) , kale , lobak hijau  , collard hijau, selada

romaine , brokoli , zucchini , buah kiwi , jagung , kebun kacang polong , Swiss

chard dan kubis Brussel .

Gambar 7. Zeaxanthin

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Zeaxanthin#cite_note-4

h. Trolox

Trolox atau Trolox-C (asam 6-hidroksi-2, 5 , 7 , 8 tetrametil kroman 2-

karboksilat) merupakan antioksidan sintetik. Trolox memiliki aktivitas antioksidan 2

Page 16: Makalah Kel 6

sampai 4 kali lebih besar dari BHA dan BHT dalam tumbuhan dan minyak hewan.

Disamping itu trolox juga dilaporkan lebih aktif dibandingkan dengan tokoferol.

Gambar 8. Struktur Kimia TroloxSumber: Madhavi et al (1996)

2.3. Fungsi

2.4. Cara Kerja Antioksidan terhadap Pangan

Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk

kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama

kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C dikenal sebagai

antioksidan terlarut air paling dikenal, vitamin C juga secara efektif memungut

formasi ROS dan radikal bebas (Frei 1994).

Sebagai antioksidan, vitmin C bekerja sebagai donor electron, dengan cara

memindahkan satu electron ke senyawa logam Cu. Selain itu, vitamin C juga dapat

menyumbangkan electron ke dalam reaksi biokimia intraseluler dan ekstraseluler.

Vitamin C mampu menghilangkan senyawa oksigen reaktif di dalam sel netrofil,

monosit, protein lensa, dan retina. Vitamin ini juga dapat bereaksi dengan Fe-ferritin.

Diluar sel, vitamin C mampu menghilangkan senyawa oksigen reaktif, mencegah

terjadinya LDL teroksidasi, mentransfer electron ke dalam tokoferol teroksidasi dan

mengabsorpsi logam dalam saluran pencernaan (Levine, et al., 1995).

Askorbat dapat langsung menangkap radikal bebas oksigen, baik dengan atau

tanpa katalisator enzim. Secara tidak langsung, askorbat dapat meredam aktivitas

dengan cara mengubah tokoferol menjadi bentuk tereduksi. Reaksinya ternadap

Page 17: Makalah Kel 6

senyawa oksigen reaktif lebih cepat dibandingkan dengan komponen lainnya.

Askorbat juga melindungi makromolekuk penting dari oksidatif. Reaksi terhadap

radikal hidroksil terbatas hanya melalui proses difusi

Vitamin C bekerja secara sinergis dengan vitamin E. Vitamin E yang

teroksidasi radikal bebas dapat beraksi dengan vitamin C kemidian akan berubah

menjadi tokoferol setelah mendapat ion hidrogen dari vitamin C (Belleville-

Nabeet,1996)

Sebagai zat penyapu radikal bebas, vitamin C dapat langsung bereaksi dengan

anion superoksida, radikal hidroksil, oksigen singlet dan lipid peroksida. Sebagai

reduktor asam askorbat akan mendonorkan satu elektron membentuk

semidehidroaskorbat yang tidak bersifat reaktif dan selanjutnya mengalami reaksi

disproporsionasi membentuk dehidroaskorbat yang bersifat tidak stabil.

Dehidroaskorbat akan terdegradasi membentuk asam oksalat dan asam treonat. Oleh

karena kemampuan vitamin C sebagai penghambat radikal bebas, maka peranannya

sangat penting dalam menjaga integritas membran sel (Suhartono et al. 2007).

Reaksi askorbat dengan superoksida secara fisologis mirip dengan kerja

enzim SOD sebagai berikut.

2Oˉ2 + 2H+ +Askorbat → 2H2O2 + Dehiroaskorbat

Reaksi dengan hidrogen peroksida dikatalisis oleh enzim askorbat peroksidase

(Asada, 1992)

H2O2 + 2 Askorbat → 2H20 + 2 Monodehidroaskorbat

Askorbat ditemukan dalam kloroplas, sitosol, vakuola, dan kompartemen

ekstraseluler. Kloroplas mengandung semua enzim yang berfungsi untuk

meregenerasi askorbat tereduksi dan produk-produk terioksidasi. Hidrogen peroksida

juga dihancurkan dalam kloroplas melalui reaksi redoks askorbat dan pemanfaatan

kembali glutation. Superoksida diubah menjadi hidrogen peroksida secara spontan

melalui reaksi dismutasi atau oleh enzim SOD. Hidrogen peroksida ditangkap oleh

askorbat dan enzim askorbat peroksidase (Asada, 1992). Dalam hal ini

monodehiroaskorbat memiliki 2 jalur regenerasi. Salah satunya melalui

monodehidrosiaskorbat reduktase, yang lainnya melalui dehidroaskorbat reduktase

Page 18: Makalah Kel 6

dan glutation, sementara yang berperan sebagai donor elektron adalah NADPH. Jalur

ini juga memberikan 2 manfaat, yaitu detoksifikasi hidrogen peroksida yang didiga

berperan dalam reaksi Feton dan oksidasi NADPH.

Page 19: Makalah Kel 6

MAKALAH FOOD ADDITIVE

ANTIOKSIDAN

Oleh kelompok 6:

Sumartini K2F 009 084

Faidha Santika 26030110110037

Andhika Prasetya 26030110120036

Marchela Dharma 26030110120050

Mega Kharisma 26030110120035

Jallu Pradana F. 26030110120051

Bagus Wahyu S. 26030110130104

Richki Ferdianto 26030110130090

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

Page 20: Makalah Kel 6

2012